PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ILMIAH DALAM

abstrak pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah dalam meningkatkan keterampilan mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia oleh heru agung saputr...

26 downloads 804 Views 3MB Size
PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ILMIAH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGEVALUASI PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

(Skripsi)

Oleh HERU AGUNG SAPUTRA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2014

ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ILMIAH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGEVALUASI PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

Oleh HERU AGUNG SAPUTRA

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas pendekatan ilmiah terhadap keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangunrejo semester ganjil Tahun 2013-2014 dengan kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 sebagai sampel. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan PretestPosttest Control Group Design. Efektivitas ini diukur berdasarkan perbedaan nGain yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata n-Gain keterampilan mengevaluasi untuk kelas kontrol dan eksperimen masing-masing 0,249 dan 0,52. Berdasarkan pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa secara statistik keterampilan siswa dalam mengevaluasi menunjukkan perbedaan n-Gain yang signifikan antara kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan kelas yang menggunakan pendekatan ilmiah. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran materi kesetimbangan kimia menggu-

Heru Agung Saputra nakan pendekatan ilmiah efektif terhadap keterampilan siswa dalam mengevaluasi.

Kata kunci:

kesetimbangan kimia, keterampilan siswa dalam mengevaluasi, pendekatan ilmiah.

iii

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ILMIAH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGEVALUASI PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

Oleh HERU AGUNG SAPUTRA

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN Pada Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2014

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bangunrejo, Kec. Bangunrejo, Kab. Lampung Tengah pada tanggal 12 Mei 1992 sebagai putra kesembilan dari sembilan bersaudara buah hati Bapak Jamin dan Ibu Misinah. Pendidikan formalnya dimulai di SD Negeri 2 Bangunrejo diselesaikan tahun 2004, Sekoah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Bangunrejo tahun 2007, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Bangunrejo tahun 2010. Tahun 2010, terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung melalui jalur Tes SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten praktikum Kimia Dasar dan Dasar-Dasar Kimia Analitik, juga sebagai tutor Mata Kuliah Kimia Dasar, Kimia Larutan dan Dasar-Dasar Pemisahan Analitik. Pada akhir semester lima, penulis mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Jakarta – Surabaya – Yogyakarta – Bandung, kemudian pada akhir semester enam mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Sukau dan juga Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Teritegrasi (KKN-KT) di Desa Pagar Dewa, Kec. Sukau, Kab. Lampung Barat.

MOTO

tak satupun dapat menggantikan ketekunan untuk mencapai keberhasilan (Calvin Coolidge) 출발하게 만드는 힘이 '동기' 라면, 계속 나이가게 만드는 히믄 '습관' 이다 (motivasi adalah yang memberikan suatu awalan, kebiasaan adalah yang menjaga dalam melangkah) (Jim Ryun) untuk menggerakkan dunia, terlebih dahulu kita harus menggerakkan diri kita (Socrates) 삺의 질은 당신의 습관에 의해 결정 된다 (kebiasaan anda akan menentukan kualitas hidup anda) (***)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada: Ibuku, bapakku, kakak-kakakku dan keponakan-keponakanku yang tak pernah lelah membagi cerita, cinta, canda, suka, duka, tangis, dan tawa. sahabatku, rekanku, dan almamaterku. seseorang yang nantinya menjadi pendamping hidupku.

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga terselesaikannya skripsi yang berjudul “Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Ilmiah dalam Meningkatkan Keterampiln Mengevaluasi Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah pada Rasullullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta umat-Nya yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1.

Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Unila.

2.

Bapak Drs. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3.

Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia serta Pembimbing I, terima kasih atas kesediaannya memberi bimbingan dan motivasi di sela-sela kesibukan.

4.

Ibu Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si. selaku Pembimbing Akademik serta Pembimbing II, terima kasih atas kesediaannya memberi bimbingan dan motivasi, meminjami segala fasilitas, sudi menjadi tempat berbagi.

5.

Ibu Dra. Nina Kadaritna, M.Si. selaku Pembahas, terima kasih atas kritik dan saran untuk perbaikan skripsi.

6.

Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Kimia dan segenap civitas akademik Jurusan Pendidikan MIPA, terima kasih atas ilmu yang telah Bapak/Ibu berikan.

7.

Ibu Dra. Srinu selaku Kepala Sekolah, atas izin yang diberikan untuk melaksanakan penelitian, Ibu Siti Rahayu, S.Pd. sebagai Guru Mitra atas waktu yang terluangkan yang diberikan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan seluruh Siswa, Guru dan staf SMA Negeri 1 Bangunrejo atas kerjasama dan bantuannya selama penelitian.

8.

Mama dan Bapak yang dimuliakan Allah SWT, atas restu dan doa untuk kelancaran penelitian dan keberhasilan mengenyam studi ini.

9.

Mbak Sri, Mbak Tati, Mbak Gi, Mbak Ita, Mbak Lina, Mas Dodi, Mas Nopi, Mbak Ria dan Mbak Yessi atas senyum dan cerianya sebagai pelipur lara.

10. Ayu Rismalinda, semua rekan-rekan Pendidikan kimia FKIP Unila dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan berupa rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Akhirnya, semoga kskripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

Bandarlampung, Penulis,

Maret 2014

Heru Agung Saputra

xii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL .......................................................................................

Halaman xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xvii

I.

PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A. Latar Belakang ..............................................................................

1

B. Rumusan Masalah .........................................................................

5

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................

6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................

6

E. Ruang Lingkup..............................................................................

6

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................

8

A. Teori Belajar Konstruktivisme ......................................................

8

B. Pendekatan Ilmiah .........................................................................

10

C. Kemampuan Berpikir Kreatif .......................................................

19

D. Konsep ..........................................................................................

25

E. Kerangka Pemikiran......................................................................

30

F. Anggapan Dasar ............................................................................

32

G. Hipotesis .......................................................................................

32

III. METODE PENELITIAN.....................................................................

33

A. Populasi dan Sampel .....................................................................

33

B. Jenis dan Sumber Data ..................................................................

34

C. Metode dan Desain Penelitian ......................................................

34

D. Variabel Penelitian ........................................................................

35

E. Instrumen Penelitian .....................................................................

35

F. Prosedur Penelitian .......................................................................

37

G. Hipotesis Kerja..............................................................................

38

H. Analisis Data .................................................................................

39

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................

45

A. Hasil Penelitian dan Analisis Data ................................................

45

B. Pembahasan...................................................................................

52

V. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................

60

A. Simpulan .......................................................................................

60

B. Saran .............................................................................................

60

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

61

LAMPIRAN ................................................................................................

64

1.

Analisis SKL-KI-KD ....................................................................

64

2.

RPP ...............................................................................................

83

3.

Lembar Penilaian Afektif ..............................................................

148

4.

Lembar Penilaian Psikomotor .......................................................

174

5.

Lembar Observasi Kinerja Guru ...................................................

180

6.

Data Pemeriksaan Jawaban Pretes dan Postes ..............................

194

7.

Data Nilai Pretes, Nilai Postes dan n-Gain ...................................

202

8.

Perhitungan ...................................................................................

204

xiv

9.

Pengolahan Angket .......................................................................

219

10. Daftar Hadir Seminar Proposal .....................................................

232

11. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian..................................

234

12. Daftar Hadir Seminar Hasil ..........................................................

235

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude) .................................. 21 2.

Indikator keterampilan berpikir kreatif ................................................

23

3.

Analisis Konsep Materi Kesetimbangan Kimia ...................................

26

4.

Desain Penelitian .................................................................................

34

5.

Rata-rata nilai pretes, nilai postes dan rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi di kelas kontrol dan kelas eksperimen ......

45

Nilai Lhitung, Ltabel dan pengambilan keputusan uji normalitas kemampuan awal (pretes) ....................................................................

48

Nilai Fhitung, Ftabel dan pengambilan keputusan uji homogenitas kemampuan awal (pretes) ....................................................................

49

Nilai thitung, ttabel dan pengambilan keputusan uji kesamaan dua rata-rata ................................................................................................

49

Nilai Lhitung, Ltabel dan pengambilan keputusan uji normalitas n-Gain ..................................................................................................

50

10. Nilai Fhitung, Ftabel dan pengambilan keputusan uji homogenitas n-Gain ..................................................................................................

51

11. Nilai thitung, ttabel dan pengambilan keputusan uji perbedaan dua rata-rata ................................................................................................

52

6.

7.

8.

9.

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah ..... 11 2.

Hasil belajar melahirkan siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi ...................................................................................

18

3.

Prosedur Penelitian ..............................................................................

38

4.

Rata-rata nilai pretes dan nilai postes keterampilan siswa dalam mengevaluasi di kelas kontrol dan kelas eksperimen ..........................

45

Rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi kelas kontrol dan kelas eksperimen...............................................................

46

5.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sains merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk memperoleh pengalaman langsung dalam mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (BSNP, 2006). Ilmu kimia adalah salah satu rumpun sains yang mempelajari tentang zat, meliputi struktur, komposisi, dan sifat; dinamika, kinetika, dan energetika yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Konten ilmu kimia yang berupa konsep, hukum, dan teori, pada dasarnya merupakan produk dari rangkaian proses menggunakan sikap ilmiah. Oleh sebab itu, pembelajaran kimia harus memperhatikan karakteristik kimia sebagai proses, produk dan sikap (Fadiawati, 2011). Pembelajaran kimia di SMA memiliki tujuan dan fungsi tertentu, diantaranya adalah untuk memupuk kemampuan berpikir kreatif siswa. Dimasa mendatang, Indonesia sangat membutuhkan generasi yang kreatif agar bangsa Indonesia tidak

2

hanya menjadi negara yang hanya menikmati hasil kreativitas negara lain. Untuk itu diperlukan pendidikan yang mengarahkan pada penguatan keterampilan kreatif, karena banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif. Secara eksplisit, kemampuan berpikir kreatif juga menjadi salah satu Standar Kompetensi Lulusan kurikulum 2013 untuk dimensi keterampilan, yakni siswa diharapkan memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri (Tim Penyusun, 2013). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di SMA Negeri 1 Bangunrejo diketahui bahwa pembelajaran kimia menggunakan metode ceramah, diskusi, dan latihan serta demonstrasi atau eksperimen yang dibimbing oleh guru. Selama proses belajar mengajar siswa menyerap dan menerima informasi yang diberikan oleh guru serta mengerjakan tugas-tugas dengan hanya sesekali berdiskusi. Dalam mempelajari materi pelajaran kimia khususnya, siswa hanya mengandalkan hafalan tanpa dituntut untuk berpikir kreatif sehingga tidak sedikit siswa yang menjadi pasif. Hal ini karena pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangunrejo yang diterapkan masih berpusat pada guru. Pembelajaran yang diterapkan cenderung text book oriented dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa cenderung bertindak sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh guru, tanpa berusaha sendiri untuk memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan untuk mencapai tujuan belajarnya sehingga kemampuan berpikir kreatif siswa rendah.

3

Berdasarkan hal tersebut, maka pembelajaran kimia harus lebih diarahkan pada prinsip pembelajaran yang terdapat dalam Permendikbud 2013, diantaranya dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; dan pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tutwuri handayani). Munandar (2003) (dalam Astuti, 2012) menjelaskan bahwa perkembangan optimal dari kemampuan berpikir kreatif berhubungan erat dengan cara mengajar. Kemampuan kreatif dapat tumbuh subur dalam suasana nonotoriter, ketika belajar atas prakarsa sendiri dapat berkembang karena guru menaruh kepercayaan terhadap kemampuan anak untuk berpikir dan berani mengemukakan gagasan baru, dan ketika anak diberi kesempatan untuk bekerja sesuai dengan minat serta kebutuhannya. Kemampuan berpikir kreatif siswa dapat meningkat, jika salah satu cara yang ditempuh adalah dengan penerapan pendekatan ilmiah pada pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah yaitu mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar (associa-

4

ting), dan membentuk jejaring (networking). Langkah-langkah tersebut akan mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat serta mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dan mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran, sehingga hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif (Tim Penyusun, 2013). Berdasarkan hasil penelitian Ikaningrum dan Gultom (2013) yang dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 4 Magelang mendapatkan kesimpulan bahwa pendekatan ilmiah inkuiri terbukti efektif dalam meningkatkan prestasi belajar dan sikap ilmiah siswa. Selain itu, Mexico dan Padmaningrum (2013) melakukan penelitian terhadap siswa kelas X SMA Negeri 1 Minggir Sleman tahun pelajaran 20122013 dan mendapatkan kesimpulan bahwa pendekatan ilmiah inkuiri juga terbukti efektif dalam meningkatkan sikap ilmiah dan prestasi belajar siswa. Berpikir kreatif dapat diartikan sebagai aktivitas mental yang terkait dengan kepekaan terhadap masalah, mempertimbangkan informasi baru dan ide-ide yang tidak biasanya dengan suatu pikiran terbuka, serta dapat membuat hubungan-hubungan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, berpikir kreatif juga dapat diartikan sebagai suatu proses berpikir yang menghasilkan bermacam-macam kemungkinan jawaban. Penerapan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah akan menghasilkan banyak ide-ide yang berguna dalam menemukan penyelesaian masalah. Menurut Munandar (1992), salah satu ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude) yang berhubungan dengan kognisi dapat dilihat dari ketrampilan menilai (evaluation).

5

Berdasarkan kurikulum 2013, materi kesetimbangan kimia merupakan salah satu materi dalam pembelajaran kimia di kelas XI IPA. Kompetensi dasar dari kompetensi inti 3 adalah menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri. Kompetensi dasar dari kompetensi 4 adalah merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dan memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. Pada materi kesetimbangan kimia, siswa dapat diajak untuk mengamati fenomena kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri dan diajak untuk merancang dan melakukan percobaan, dengan demikian siswa akan terpacu untuk berpikir kreatif dan mendapat banyak pengalaman secara langsung dalam mempelajari materi tersebut. Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian dengan judul “Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Ilmiah dalam Meningkatkan Keterampilan Mengevaluasi pada Materi Kesetimbangan Kimia”. B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah pendekatan ilmiah efektif dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia?

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: Mendeskripsikan efektivitas pendekatan ilmiah dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia. D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu: 1.

Siswa Dengan menggunakan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran kesetimbangan kimia, keterampilan siswa dalam mengevaluasi dapat meningkat, karena dengan pembelajaran tersebut siswa akan mendapat lebih banyak pengalaman belajar.

2.

Guru Pendekatan ilmiah merupakan salah satu alternatif guru dalam memilih pendekatan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan produktif.

3.

Sekolah Penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran merupakan alternatif sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran kimia.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah: 1.

Pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah dikatakan efektif meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa apabila secara statistik hasil tes kete-

7

rampilan siswa dalam mengevaluasi menunjukkan perbedaan n-Gain yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen (Nuraeni dkk, 2010). 2.

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah yang digunakan, yaitu mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), dan membentuk jejaring (networking) (Tim Penyusun, 2013).

3.

Keterampilan mengevaluasi merupakan salah satu indikator keterampilan berpikir kreatif yang akan diteliti, meliputi menentukan kebenaran suatu pertanyaan atau kebenaran suatu penyelesaian masalah, mampu mengambil keputusan terhadap situasi terbuka, dan tidak hanya mencetuskan gagasan tetapi juga melaksanakannya (Munandar, 2008).

4.

Materi yang dibahas dalam penelitian ini meliputi (1) reaksi reversibel dan ireversibel; (2) keadaan setimbang; (3) kesetimbangan dinamis; (4) kesetimbangan homogen dan heterogen; (5) tetapan kesetimbangan; (6) kesetimbangan disosiasi; (7) faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan; dan (8) kesetimbangan kimia dalam industri.

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Belajar Kontruktivisme

Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa itu. Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar. Lebih lanjut lagi Slavin (Nurhadi dan Senduk, 2002) (dalam Syamsuri, 2011) mengemukakan, teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompokkan dalam teori pembelajaran konstruktivis (constructivist theories of learning). Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturanaturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Teori ini berkembang dari kerja Piaget, Vygotsky, teori-teori pemrosesan informasi, dan teori psikologi kognitif yang lain, seperti teori Bruner. Menurut Von Glaserfeld (1989) (dalam Pannen, Mustafa, dan Sekarwinahyu, 2001) menyatakan bahwa: “konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat

9

pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri”. Konstruktivisme juga menyatakan bahwa semua pengetahuan yang kita peroleh adalah hasil konstruksi sendiri, maka sangat kecil kemungkinan adanya transfer pengetahuan dari seseorang kepada yang lain. Setiap orang membangun pengetahuannya sendiri, sehingga transfer pengetahuan akan sangat mustahil terjadi. Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat ditransfer dari orang yang mempunyai pengetahuan kepada orang yang belum mempunyai pengetahuan. Satu prinsip yang penting dalam psikologi pendidikan menurut teori ini adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Menurut Nur (Trianto, 2007) siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut. Secara keseluruhan pengertian atau maksud pembelajaran secara konstruktivisme adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru hanya berperan sebagai penghubung yang membantu siswa mengolah pengetahuan baru, menyelesaikan suatu masalah dan guru berperan sebagai pembimbing pada proses pembelajaran.

10

B. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan pembelajaran merupakan cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pendekatan ilmiah merupakan pendekatan yang pada dasar gaya berpikirnya mengadopsi dari metode ilmiah. Upaya penerapan pendekatan ilmiah dalam proses pembelajaran bukan hal yang aneh dan mengada-ada tetapi memang itulah yang seharusnya terjadi dalam proses pembelajaran, karena sesungguhnya pembelajaran itu sendiri adalah sebuah proses ilmiah (keilmuan). Banyak para ahli yang meyakini bahwa melalui pendekatan ilmiah, selain dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini dalam melihat suatu fenomena (Sudrajat, 2013). Tim Penyusun (2013) memberikan konsepsi tersendiri bahwa langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah diantaranya mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), dan membentuk jejaring (networking).

11

Gambar 1. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah 1.

Mengamati (Observing)

Mengamati ialah melakukan pengumpulan data tentang fenomena atau peristiwa dengan menggunakan inderanya. Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan objek secara nyata sehingga siswa senang dan tertantang. Dengan metode observasi siswa menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkahlangkah seperti berikut: a. b.

Menentukan objek yang akan diobservasi. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi.

12

c. d. e. f.

Menentukan data-data yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Selama proses pembelajaran, siswa dapat melakukan observasi dengan dua cara pelibatan diri. Kedua cara pelibatan yang dimaksud yaitu observasi berstruktur dan observasi tidak berstruktur. Pada observasi berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, fenomena subjek, objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh siswa telah direncanakan secara sistematis di bawah bimbingan guru. Pada observasi yang tidak berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, subjek, objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh siswa ditentukan secara baku atau rijid oleh guru. Dalam kerangka ini, siswa membuat catatan, rekaman, atau mengingat dalam memori secara spontan atas subjek, objek, atau situasi yang diobservasi. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan siswa selama observasi pembelajaran disajikan berikut: a. b.

c.

Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk kepentingan pembelajaran. Banyak atau sedikit serta homogenitas atau heterogenitas subjek, objek, atau situasi yang diobservasi. Makin banyak dan heterogen subjek, objek, atau situasi yang diobservasi, makin sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum obsevasi dilaksanakan, guru dan siswa sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan. Guru dan siswa perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya, serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi.

13

2.

Menanya (Questioning)

Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara luas siswa untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat pada kegiatan mengamati. Guru perlu membimbing siswa untuk dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan hasil pengamatan objek yang konkret sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan tersebut dapat bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana siswa dilatih mengajukan pertanyaan oleh guru, siswa tersebut masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana siswa mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu siswa. Siswa yang semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahunya semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan siswa, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam. Menanya memiliki banyak fungsi dalam kegiatan pembelajaran. Fungsi bertanya adalah sebagai berikut: a. b. c. d.

Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian siswa tentang suatu tema atau topik pembelajaran. Mendorong dan menginspirasi siswa untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

14

e.

f. g.

h. i.

3.

Membangkitkan keterampilan siswa dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Mendorong partisipasi siswa dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan. Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok. Membiasakan siswa berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

Mencoba (Experimenting)

Tindak lanjut dari menanya adalah mencoba. Dalam hal ini, siswa menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu siswa dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi yang menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu menalar. Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, siswa harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran IPA, peserta siswa memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Siswa pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalahmasalah yang dihadapinya sehari-hari. Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Akti-

15

vitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. 4.

Menalar (Associating)

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 digunakan untuk menggambarkan bahwa guru dan siswa merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat. Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing. Istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelum-

16

nya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dalam kegiatan ini, siswa melakukan pemrosesan informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. 5.

Membentuk Jejaring (Networking)

Membentuk jejaring atau pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja sedemikian rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah pribadi, maka ia menyentuh tentang identitas siswa terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, siswa berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin siswa menghadapi berbagai perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama. Dalam kegiatan ini, siswa menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasi, dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa tersebut. Proses pembelajaran dengan berbasis pendekatan ilmiah harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi

17

pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Berikut beberapa kriteria dalam pendekatan ilmiah: 1.

2.

3.

4.

5.

6. 7.

Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengapli-kasikan materi pembelajaran. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

Proses pembelajaran pendekatan ilmiah menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Integrasi dari ketiga ranah tersebut seperti terlihat pada Gambar 2.

18

Sikap (Tahu Mengapa)

Produktif Inovatif Kretif Afektif Keterampilan (Tahu Bagaimana)

Pengetahuan (Tahu Apa)

Gambar 2. Hasil belajar melahirkan siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar siswa “tahu mengapa”. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar siswa “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar siswa “tahu apa”. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari siswa yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada penelitian ini yang akan dijadikan tolak ukur adalah kemampuan berpikir kreatif.

19

C. Kemampuan Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan mental yang menyelesaikan persoalan, mengajukan metode, gagasan atau memberikan pandangan baru terhadap suatu persoalan atau gagasan lama. Amin menyatakan bahwa kreativitas adalah suatu pola berpikir atau ide yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang mencirikan hasil artistik penemuan ilmiah dan penciptaan baru, baik sama sekali baru bagi dunia ilmiah maupun secara relatif baru bagi individu sendiri, walaupun orang lain mungkin telah menemukan atau memproduksi sebelumnya. Kreativitas merupakan salah satu faktor yang ada dalam diri setiap individu yang dapat berkembang, sehingga perlu bagi seorang guru untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitas pada diri siswa dalam proses pembelajaran. Setiap siswa pada dasarnya memiliki kreativitas, namun hal ini sering dilupakan dalam proses pembelajaran sehingga kreativitas tersebut tersembunyi dalam perilaku siswa yang lebih memilih untuk diam saja. Dalam sistem pendidikan dewasa ini, guru sudah sangat disibukkan oleh keterbatasan dan kejenuhan sehingga perhatian belum cukup tercurahkan untuk mengajar siswa agar berpikir dan bertindak lebih kreatif. Siswa tidak dirangsang untuk menemukan dan mendefinisikan masalahnya sendiri. Secara ilmiah, siswa adalah manusia yang kreatif, tidak konvensional, penuh humor, dan mudah bosan. Sistem pendidikan dan strategi pembelajaran yang digunakan selama ini telah memberikan sumbangan yang cukup besar untuk memadamkan kreativitas tersebut. Untuk itu, perlu bagi seorang guru menggunakan suatu metode yang tepat untuk membangkitkan kreativitas dalam diri siswa-

20

nya. Menurut Craft, strategi-strategi yang dapat dilakukan guru dalam upaya membantu pengembangan kreativitas siswa secara efektif antara lain: a. b. c. d. e.

Menggunakan humor. Membujuk individu-individu secara akrab. Menyebut individu-individu dengan nama. Secara umum harapan guru yang tinggi mencakup dorongan positif untuk memperoleh jawaban yang benar. Membuat langkah cepat.

Proses kreatif pada diri siswa mengalir dalam lima tahap: a. b. c. d. e.

Persiapan, mendefinisikan masalah, tujuan atau tantangan. Inkubasi, mencerna faktor-faktor dan mengolahnya dalam pikiran. Iluminasi, mendesak ke permukaan, gagasan bermunculan. Verifikasi, memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah. Aplikasi, mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut (Husamah dan Yanur, 2013).

Menurut model struktur intelek oleh Guilford (Munandar, 2008), “Berpikir divergen (disebut juga berpikir kreatif) ialah memberikan macam-macam kemungkinan jawaban berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada keragaman jumlah dan kesesuaian”. Definisi kemampuan berpikir secara kreatif (Arifin, 2000) dilakukan dengan menggunakan pemikiran dalam mendapatkan ide-ide yang baru, kemungkinan yang baru, ciptaan yang baru berdasarkan kepada keaslian dalam penghasilannya. Untuk lebih menjelaskan pengertian kreativtas, akan dikemukakan beberapa perumusan yang merupakan kesimpulan para ahli mengenai kreativias. a. b.

“Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada”. “Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan – berdasarkan data atau informasi yang tersedia – menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban”.

21

c.

Jadi, secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai “kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan”.

Kemampuan memberikan penilaian atau evaluasi terhadap suatu obyek atau situasi juga mencerminkan kreativitas, jika dalam penilaiannya seseorang mampu melihat obyek, situasi, atau masalahnya dari sudut pandang yang berbeda-beda. Munandar (1992) menjelaskan ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude) seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude) Definisi Keterampilan Berpikir Lancar 1.

2.

3.

Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan. Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal. Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.

Keterampilan Berpikir Luwes (Fleksibel) 1. Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi. 2. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda. 3. Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda. 4. Mampu merubah cara pendekatan atau cara pemikiran.

a. b. c. d. e. f.

a.

b.

c.

d.

e.

Perilaku Siswa Mengajukan banyak pertanyaan. Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan. Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah. Lancar mengungkapkan gagasangagasannya. Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari anak-anak lain. Dapat dengan cepat melihat kesalahan atau kekurangan pada suatu obyek atau situasi. Memberikan aneka ragam penggunaan yang tidak lazim terhadap suatu obyek. Memberikan macam-macam penafsiran (interpretasi) terhadap suatu gambar, cerita, atau masalah. Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbedabeda. Memberikan pertimbangan terhadap situasi, yang berbeda dari yang diberikan orang lain. Dalam membahas/mendiskusikan suatu situasi selalu mempunyai posisi yang berbeda atau bertentangan dengan mayoritas

22 Lanjutan Tabel 1 Definisi f.

g.

h. Keterampilan Berpikir Orisinal 1. Mampu melahiran ungkapan yang baru dan unik. 2. Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri. 3. Mampu membuat kombinasikombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.

a.

b.

c. d. e. f.

g. a. Keterampilan Memperinci (Mengelaborasi) 1. Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk. b. 2. Menambahkan atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, c. gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. d.

e.

Keterampilan Menilai (Mengevaluasi)

a.

Perilaku Siswa kelompok. Jika diberikan suatu masalah biasanya memikirkan macammacam cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikannya. Menggolongkan hal-hal menurut pembagian (kategori) yang berbeda-beda. Mampu mengubah arah berpikir secara spontan. Memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Mempertanyakan cara-cara yang lama dan berusha memikirkan cara-cara yang baru. Memilih a-simetri dalam menggambar atau membuat disain. Memiliki cara berpikir yang lain dari yang lain. Mencari pendekatan yang baru dari yang stereotip. Setelah membaca atau mendengar gagasan-gagasan, bekerja untuk menemukan penyelesaian yang baru. Lebih senang mensintesis daripada menganalisa situasi. Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci. Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain. Mencoba atau menguji detil-deti untuk melihat arah yang akan ditempuh. Mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana. Menambahkan garis-garis, warnawarna, dan detil-detil (bagianbagian) terhadap gambarnya sendiri atau gambar orang lain. Memberi pertimbangan atas dasar sudut pandangnya sendiri.

23 Lanjutan Tabel 1 1.

2. 3.

Definisi Menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana. Mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka. Tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melksanakannya.

b. c.

d.

e.

f.

g.

Perilaku Siswa Menentukan pendapat sendiri mengenai suatu hal. Menganalisis masalah atau penyelesaian secara kritis dengan selalu menanyakan “Mengapa?” Mempunyai alasan (rasionale) yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mencapai suatu keputusan. Merancang suatu rencana kerja dari gagasan-gagasan yang tercetus. Pada waktu tertentu tidak menghasilkan gagasan-gagasan tetapi menjadi peneliti atau penilai yang kritis. Menentukan pendapat dan bertahan terhadapnya.

Pemikiran kreatif akan membantu seseorang untuk meningkatkan kualitas dan keefektifan pemecahan masalah dan hasil pengambilan keputusan yang dibuat (Evans, 1991). Munandar (2008) memberikan uraian tentang aspek berpikir kreatif sebagai dasar untuk mengukur kreativitas siswa seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Indikator kemampuan berpikir kreatif Pengertian Berpikir Lancar (Fluency) 1.

2.

3.

Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau jawaban. Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal. Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.

Berpikir Luwes (Flexibility) 1.

Menghasilkan gagasan, jawab-

a. b. c. d. e. f.

a.

Perilaku Mengajukan banyak pertanyaan. Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada. Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah. Lancar mengungkapkan gagasangagasannya. Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari orang lain. Dapat dengan cepat melihat kesalahan dan kelemahan dari suatu objek atau situasi. Memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita atau masalah.

24 Lanjutan Tabel 2 Pengertian an, atau pertanyaan yang bervariasi. 2. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda. 3. Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda. 4. Mampu mengubah cara pendekatan atau pemikiran. Berpikir Orisinil (Originality) Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik. 2. Memikirkan cara-cara yang tak lazim untuk mengungkapkan diri. 3. Mampu membuat kombinasikombinasi yang tak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. Berpikir Elaboratif (Elaboration)

b.

c.

a.

1.

1.

2.

Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk. Menambah atau merinci detaildetail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

Berpikir Evaluatif (Evaluation) 1.

2. 3.

Menentukan kebenaran suatu pertanyaan atau kebenaran suatu penyelesaian masalah. Mampu mengambil keputusan terhadap situasi terbuka. Tidak hanya mencetuskan gagasan tetapi juga melaksanakannya.

b.

c.

a.

b. c.

a. b. c. d.

Perilaku Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbedabeda. Jika diberikan suatu masalah biasanya memikirkan bermacammacam cara untuk menyelesaikannya.

Memikirkan masalah-masalah atau hal yang tidak terpikirkan orang lain. Mempertanyakan cara-cara yang lama dan berusaha memikirkan cara-cara yang baru. Memilih cara berpikir lain dari pada yang lain.

Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci. Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain. Menambah garis-garis, warnawarna, dan detail-detail (bagianbagian) terhadap gambaranya sendiri atau gambar orang lain. Memberi pertimbangan atas dasar sudut pandang sendiri. Mencetuskan pandangan sendiri mengenai suatu hal. Mempunyai alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Menentukan pendapat dan bertahan terhadapnya.

Pada penelitian ini yang akan dijadikan tolak ukur kemampuan berpikir kreatif adalah keterampilan menilai (mengevaluasi).

25

D. Konsep

Herron et al. (1977) (Fadiawati, 2011) berpendapat bahwa belum ada definisi tentang konsep yang diterima atau disepakati oleh para ahli, biasanya konsep disamakan dengan ide. Markle dan Tieman (Fadiawati, 2011) mendefinisikan konsep sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh ada. Lebih lanjut lagi, Herron et al. (1977) (Fadiawati, 2011) mengemukakan bahwa analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong guru dalam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep. Prosedur ini telah digunakan secara luas oleh Markle dan Tieman serta Klausemer dkk. Analisis konsep dilakukan melalui tujuh langkah, yaitu menentukan nama atau label konsep, definisi konsep, jenis konsep, atribut kritis, atribut variabel, posisi konsep, contoh, dan noncontoh.

8

Tabel 3. Analisis konsep materi kesetimbangan kimia No (1) 1.

2.

Label Konsep (2) Kesetimbangan kimia

Kesetimbangan dinamis

Definisi Konsep (3) Keadaan yang terjadi saat reaksi maju sama dengan reaksi balik, dapat berupa reaksi homogen dan heterogen yang memiliki suatu tetapan (harga K) dan dapat mengalami pergeseran. Kesetimbangan kimia yang secara makroskopis tidak terjadi reaksi, tetapi secara mikroskopis reaksi berlangsung terusmenerus.

Jenis Konsep (4) Konsep abstrak

Konsep abstrak

Atribut Konsep Kritis Variabel (5) (6)  Kesetimbang Fase zat an kimia  Harga K  Laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik  Dapat mengalami pergeseran

 Kesetimbangan dinamis  Secara makroskopis tidak terjadi reaksi  Secara mikroskopis reaksi berlangsung terus-menerus

 Fase zat  Harga K

Superordinat (7)  Reaksi kimia

 Kesetimbangan kimia

Konsep Koordinat (8)  Reaksi ireversibel  Reaksi reversibel

 Kesetimbangan statis

Subordinat (9)  Kesetimbangan statis  Kesetimbangan dinamis

Contoh

Non Contoh

(10) N2(g) + 3H2(g)

(11) CH4(g) + 2O2(g)

2NH3(g)

CO2(g) + 2H2O(g)

Dalam ruang tertutup, gas N2O4 yang tidak berwarna bila dipanaskan akan terurai menjadi gas NO2 yang berwarna cokelat. Sebaliknya bila gas NO2 didinginkan warna cokelat yang terbentuk akan memudar.

Kristal CuSO4.5H2O yang berwarna biru apabila dipanaskan akan berubah menjadi CuSO4 yang berwarna putih dengan melepaskan air dalam bentuk uap air. Sebaliknya bila kristal putih CuSO4 hasil pemanas-

26

9

Lanjutan Tabel 3 No (1)

3.

4.

5.

Label Konsep (2)

Kesetimbangan homogen

Kesetimbangan heterogen

Tetapan kesetimbangan

Definisi Konsep (3)

Jenis Konsep (4)

Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas satu fase baik reaktan maupun produk.

Konsep abstrak

Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas dua fase atau lebih baik reaktan maupun produk. Perbandingan antara konsentrasi produk dengan konsentrasi reaktan yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya yang menghasilkan harga konstan

Konsep abstrak

Konsep berdasarkan prinsip

Atribut Konsep Kritis Variabel (5) (6)

 Kesetimbangan homogen  Reaksi kesetimbangan terdiri satu fase  Kesetimbangan heterogen  Reaksi kesetimbangan terdiri dua fase atau lebih  Tetapan kesetimbangan  Perbandingan konsentrasi produk dengan konsentrasi reaktan yang masingmasing dipangkatkan

 Fase zat

Superordinat (7)

 Kesetimbangan kimia

Konsep Koordinat (8)

Subordinat (9)

 Kesetimbangan heterogen

Contoh (10) Dalam keadaan setimbang, secara makroskopis reaksi ini berlangsung terusmenerus. N2(g) + 3H2(g)

 Konsentrasi zat  Fase zat

 Kesetimbangan kimia

 Kesetimbangan kimia

 Kesetimbangan homogen

 Kc dan Kp

(11) an ditetesi air maka akan berubah menjadi biru, kristal CuSO4.5H2O terbentuk kembali. CH4(g) + 2O2(g)

CaCO3(s)

CO2(g) + 2H2O(g) 2H2O2(l)

CaO(s) + CO2(g)

2H2O(l) + O2(g)

2SO3(g)

2NO(g) + Br2(g)

2NH3(g)  Fase zat

Non Contoh

2SO2(g) + O2(g)

2NOBr(g)

27

10

Label No Konsep Lanjutan Tabel 3 (1) (2)

6.

7.

Tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc)

Tetapan kesetimbangan tekanan parsial (Kp)

Definisi Konsep (3) pada suhu dan volume tetap.

Jenis Konsep (4)

Perbandingan antara konsentrasi (Molar) produk dengan konsentrasi (Molar) reaktan yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya yang menghasilkan harga konstan pada suhu dan volume tetap.

Konsep berdasarkan prinsip

Perbandingan antara konsentrasi (Tekanan Parsial) produk dengan konsentrasi (Tekanan Parsial) reaktan yang masing-masing

Konsep berdasarkan prinsip

Atribut Konsep Kritis Variabel (5) (6) dengan koefiseian reaksinya  Hasil perbandingan konstan  Tetapan  Konsenkesetimbangtrasi zat an konsentrasi  Fase zat  Perbandingan konsentrasi produk dengan konsentrasi reaktan yang masingmasing dipangkatkan dengan koefiseian reaksinya  Hasil perbandingan konstan  Tetapan  Konsenkesetimbangtrasi zat an tekanan  Fase zat parsial  Perbandingan konsentrasi produk dengan konsentrasi

Superordinat (7)

 Kesetimbangan kimia

 Kesetimbangan kimia

Konsep Koordinat (8)

 Tetapan kesetimbangan konsentrasi  Tetapan kesetimbangan tekanan parsial

 Tetapan kesetimbangan konsentrasi  Tetapan kesetimbangan

Subordinat (9)

Contoh

Non Contoh

(10)

(11)

2SO3(g)

2NO(g) + Br2(g)

2SO2(g) + O2(g)

2SO3(g)

2SO2(g) + O2(g)

2NOBr(g)

2NO(g) + Br2(g)

2NOBr(g)

28

11

Lanjutan Tabel 3 No (1)

8.

Label Konsep (2)

Pergeseran kesetimbangan

Definisi Konsep (3) dipangkatkan dengan koefisien reaksinya yang menghasilkan harga konstan pada suhu dan volume tetap.

Pergeseran arah kesetimbangan yang terjadi akibat sistem kesetimbangan yang diganggu/diberi aksi berupa konsentrasi, tekanan dan volume, suhu, dan katalis, sebagai tindakan untuk mengurangi pengaruh aksi tersebut.

Jenis Konsep (4)

Konsep berdasarkan prinsip

Atribut Konsep Kritis Variabel (5) (6) reaktan yang masingmasing dipangkatkan dengan koefiseian reaksinya  Hasil perbandingan konstan  Pergeseran  Konsenkesetimbangtrasi zat an  Tekanan  Aksi-reaksi dan volume  Suhu  Katalis

Superordinat (7)

 Kesetimbangan kimia

Konsep Koordinat (8) tekanan parsial

Subordinat (9)

 Pengaruh konsentrasi  Pengaruh tekanan dan volume  Pengaruh suhu  Pengaruh katalis

Contoh

Non Contoh

(10)

(11)

Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut: N2(g) + 3H2(g)

2NH3(g) ∆H=-92,6kJ Apa yang terjadi bila ke dalam sistem: a. konsentrasi oksigen ditambah b. tekanan sistem dinaikkan

Perhatikan reaksi berikut: 2H2O(g)

2H2(g) + O2(g) ∆H=+286 kJ Berapakah entalpi penguraian standar air?

29

12

No (1)

Label Konsep (2)

Definisi Konsep (3)

Jenis Konsep (4)

Atribut Konsep Kritis Variabel (5) (6)

Superordinat (7)

Konsep Koordinat (8)

Contoh

Subordinat (9)

c.

(10) suhu sistem diturunkan

Non Contoh (11)

30

31

E. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah, terutama dalam membelajarkan materi kesetimbangan kimia, merupakan pembelajaran yang mengadopsi dari metode ilmiah. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah yaitu mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), dan membentuk jejaring (networking). Tahap awal pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah ialah mengamati (observing). Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Pada tahap ini, siswa diberikan data hasil percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi amoniak serta data hasil percobaan tentang susunan konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak dalam rentang waktu tertentu. Kemudian siswa diminta untuk mengamati, mengidentifikasi dan menemukan data tersebut, dengan demikian siswa akan menemukan hal-hal yang tidak mereka pahami sehingga dalam diri siswa muncul berbagai pertanyaan. Tahap selanjutnya ialah menanya (questioning). Pada tahap ini, siswa diminta menuliskan hal-hal yang tidak mereka pahami dari yang sudah dilihat, disimak atau dibaca pada kegiatan mengamati dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Setelah siswa menuliskan hal-hal yang tidak mereka pahami dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, langkah selanjutnya ialah mencoba (experimenting). Pada tahap ini, siswa diminta merancang dan melakukan percobaan tentang faktorfaktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan. Dalam merancang

32

percobaan, siswa diminta mengidentifikasi dan menentukan variabel-variabel percobaan, menyusun prosedur percobaan, dan kemudian menentukan alat serta bahan yang digunakan dalam percobaan. Sehingga pada tahap ini, siswa dapat mencetuskan gagasan penyelesaian suatu masalah dan dapat melaksanakannya dengan benar. Setelah itu, siswa melakuan percobaan dan mencatat hasil percobaan dengan cara mereka masing-masing. Dengan demikian, siswa dapat mengambil keputusan terhadap situasi terbuka. Dalam kegiatan mencoba, siswa dapat menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara (tidak hanya merancang dan melakukan percobaan). Untuk itu siswa dapat membaca buku yang lebih banyak dan memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi yang menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu menalar. Langkah selanjutnya menalar (associating), yaitu menganalisis data percobaan. Pada tahap ini, siswa melakukan pemrosesan informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. Sehingga pada tahap ini, siswa dapat mencetuskan gagasan penyelesaian suatu masalah dan dapat melaksanakannya dengan benar serta mempunyai alasan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mencapai suatu keputusan. Langkah terakhir adalah membentuk jejaring (networking). Membentuk jejaring dapat berupa mengkomunikasikan hasil diskusi yang telah dilakukan bersama anggota kelompoknya yaitu presentasi hasil diskusi di depan kelas. Pada tahap ini,

33

siswa dapat menemukan kebenaran suatu pertanyaan atau kebenaran suatu rencana penyelesaian masalah serta mempunyai alasan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mencapai suatu keputusan. Hal ini karena ketika presentasi hasil diskusi, siswa diminta memberikan tanggapan dengan sopan terhadap presentasi temannya. Berdasarkan uraian dan langkah-langkah di atas dengan diterapkannya pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah pada materi kesetimbangan kimia akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif terutama pada indikator keterampilan mengevaluasi. F. Anggapan Dasar

Beberapa hal yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Tingkat kedalaman dan keluasan materi yang dibelajarkan sama;

2.

Perbedaan keterampilan mengevaluasi materi pokok kesetimbangan kimia semata-mata karena perbedaan perlakuan dalam proses pembelajaran; dan

3.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi peningkatan keterampilan mengevaluasi materi pokok kesetimbangan kimia siswa kelas XI IPA semester ganjil SMA Negeri 1 Bangunrejo Tahun Ajaran 2013-2014 diabaikan.

G. Hipotesis

Hipotesis umum dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah efektif dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam mengevaluasi.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangunrejo Tahun Ajaran 2013-2014 yang berjumlah 99 siswa dan tersebar dalam tiga kelas yaitu kelas IPA 1, IPA 2, dan IPA 3 yang masing-masing terdiri atas 32 siswa, 33 siswa, dan 34 siswa. Selanjutnya dari populasi tersebut diambil sebanyak dua kelas untuk dijadikan sampel penelitian. Satu kelas sebagai kelas eksperimen yang akan diberi perlakuan dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol. Oleh karena peneliti ingin mendapatkan kelas dengan tingkat kemampuan kognitif yang sama, peneliti memilih teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Syaodih, 2009). Dalam pelaksanaannya peneliti meminta bantuan pihak sekolah, yaitu guru bidang studi kimia yang memahami karakteristik siswa di sekolah tersebut untuk menentukan kelas yang akan dijadikan sampel dan peneliti mendapatkan kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 sebagai sampel penelitian. Kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen yang mengalami pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah, sedangkan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol yang mengalami pembelajaran konvensional.

35

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa skor tes keterampilan mengevaluasi sebelum penerapan pembelajaran (pretes), skor tes keterampilan mengevaluasi setelah penerapan pembelajaran (postes), skor afektif (sikap), skor psikomotor (kinerja) dan data hasil observasi kinerja guru. Sedangkan data sekunder berupa pendapat siswa terhadap pembelajaran materi kesetimbangan kimia. Adapun sumber data dibagi menjadi dua kelompok yaitu: 1.

Seluruh siswa kelas eksperimen; dan

2.

Seluruh siswa kelas kontrol.

C. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan Non Eqiuvalent (Pretest-Posttest) Control Group Design (Creswell, 1997) dengan urutan kegiatan seperti yang terlihat pada di bawah ini. Tabel 4. Desain penelitian

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Pretes O1 O1

Perlakuan X –

Postes O2 O2

Sebelum diterapkan perlakuan kedua kelompok sampel diberikan pretest (O1). Kemudian pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah (X) dan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional. Selanjutnya, kedua kelompok sampel diberikan postest (O2).

36

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah kegiatan pembelajaran yang digunakan, yaitu pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah. Sebagai variabel terikat adalah keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi pokok kesetimbangan kimia. E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan sesuatu. Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data (Arikunto, 1997). Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal pretes dan postes yang berupa soal keterampilan mengevaluasi dalam bentuk uraian, penilain afektif (lembar penilaian sikap), penilaian psikomotor (lembar aktivitas siswa), lembar penilaian kinerja guru, dan angket pendapat siswa terhadap pembelajaran materi kesetimbangan kimia. Dalam pelaksanaannya, kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan soal yang sama. Soal pretes adalah materi pokok kesetimbangan kimia yang terdiri dari 16 butir soal uraian untuk mengukur keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebelum penerapan pembelajaran, sementara itu soal postes adalah materi pokok kesetimbangan kimia yang terdiri dari 16 butir soal uraian untuk mengukur keterampilan siswa dalam mengevaluasi setelah penerapan pembelajaran.

37

Agar data yang diperoleh sahih dan dapat dipercaya, maka instrumen yang digunakan harus valid, bersifat reliabel atau ajeg, dapat membedakan kelompok atas dan kelompok bawah, serta memiliki taraf kesukaran yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian terhadap instrumen yang akan digunakan. Dalam konteks pengujian instrumen dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu cara judgment atau penilaian, dan pengujian empirik. Karena berbagai hal dan keterbatasan, tim ahli, dalam hal ini pembimbing utama, merekomendasikan pengukuran validitas instrumen saja. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Penelitian ini menggunakan kevalidan isi. Kevalidan isi adalah kesesuaian antara instrumen dengan ranah atau domain yang diukur. Adapun pengujian kevalidan isi ini dilakukan dengan cara judgment. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan menelaah kisi-kisi, terutama kesesuaian antara tujuan penelitian, tujuan pengukuran, indikator, dan butir-butir pertanyaannya. Bila antara unsur-unsur itu terdapat kesesuaian, maka dapat dinilai bahwa instrumen dianggap valid untuk digunakan dalam mengumpulkan data sesuai kepentingan penelitian yang bersangkutan.

38

F. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan penelitian ini adalah: 1.

Pra Penelitian

Tujuan observasi pendahuluan: a.

Peneliti meminta izin kepada Kepala SMA Negeri 1 Bangunrejo untuk melaksanakan penelitian.

b.

Peneliti menentukan pokok bahasan yang akan diteliti berdasarkan karakteristik materi yang cocok untuk diterapkan pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah.

c.

Peneliti menentukan populasi dan sampel penelitian.

2.

Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu: a.

Tahap persiapan, peneliti menyusun analisis konsep, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrumen penelitian.

b.

Tahap pelaksanaan penelitian, adapun prosedur pelaksanaan penelitian adalah (1) melakukan pretes dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol; (2) melaksanakan kegiatan pembelajaran pada materi kesetimbangan kimia sesuai dengan pembelajaran yang telah ditetapkan di masingmasing kelas, pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah diterapkan di kelas eksperimen (dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dibuat pada tahap persiapan) serta pembelajaran konvensional diterapkan di kelas

39

kontrol; (3) melakukan postes dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol; dan (4) melakukan tabulasi dan analisis data. Prosedur penelitian tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini:

Pra Penelitian Menentukan Populasi dan Sampel

Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan Pelaksanaan Penelitian a. Membuat Instrumen b. Validasi Instrumen 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Kelas Kontrol Dengan Pembelajaran Konvensional

Pretest Postes

Kelas Eksperimen Dengan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Ilmiah

Analisis Data Pembahasan Kesimpulan Gambar 3. Prosedur penelitian G. Hipotesis Kerja

Rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia pada kelas yang diterapkan pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah lebih tinggi dari siswa pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional.

40

H. Analisis Data

Tujuan analisis data yang dikumpulkan adalah untuk memberikan makna atau arti yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan masalah, tujuan, dan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. 1.

Teknik Analisis Data

Data skor pretes dan postes siswa yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol diubah menjadi nilai siswa. a.

Perhitungan Nilai

Nilai pretes dan postes pada penilaian keterampilan mengevaluasi dirumuskan sebagai berikut: ......................(1) Setelah data nilai diperoleh kemudian ditentukan n-Gain masing-masing siswa selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. b. Perhitungan Gain Ternormalisasi Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan nilai pretes dan postes dari kedua kelas. Rumus n-Gain (g) adalah sebagai berikut: ......................(2)

2.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan pada kemampuan awal (pretes), sedangkan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan

41

pada n-Gain. Sebelum dilakukan uji kesamaan dan perbedaan dua rata-rata ada uji prasyarat yang harus dilakukan, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. a.

Uji Normalitas

Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah memakai statistik parametrik atau nonparametrik. Hipotesis untuk uji normalitas: H0 : kedua sampel berdistribusi normal H1 : kedua sampel tidak berdistribusi normal Untuk uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Lilliefors, menurut Sudjana (2005) langkah-langkah uji Lilliefors sebagai berikut: 1.

Pengamatan x1, x2, ..., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ..., zn dengan menggunakan rumus

( dan s masing-masing rata-rata dan simpangan

baku sampel). 2.

Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi baku normal, kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z ≤ zi).

3.

Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ..., zn yang lebih kecil atau sama dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan sebagai S(zi), maka ......................(3)

4.

Hitung selisih F(zi) – S(zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.

5.

Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tesebut. Sebutlah harga terbesar ini L0. Dengan kriteria uji, tolak H0 jika L0 > Ltabel.

42

b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya untuk menentukan uji yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama (populasi dengan varians yang homogen) atau sebaliknya. Menurut Sudjana (2005) untuk menguji homogenitas varians dapat menggunakan uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.

Hipotesis (kedua populasi memiliki varians yang homogen) (kedua populasi memiliki varians yang tidak homogen)

2.

Statistik Uji atau

......................(4)

......................(5) dengan: S = simpangan baku x = n-Gain siswa = rata-rata n-Gain n = jumlah siswa 3.

Kriteria Uji

Tolak H0 jika

atau

dengan

distribusi F dengan peluang ½α, derajat kebebasan Taraf nyata 5%. Dalam hal lainnya H0 diterima.

didapat dari dan

.

43

c.

Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kemampuan awal siswa dalam keterampilan mengevaluasi di kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan kemampuan awal siswa dalam keterampilan mengevaluasi di kelas kontrol. Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji-t (Sudjana, 2005). Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah: H0

: Rata-rata pretes keterampilan siswa dalam mengevaluasi di kelas eksperimen sama dengan rata-rata pretes keterampilan siswa dalam mengevaluasi di kelas kontrol pada materi kesetimbangan kimia. H0 : µ1x = µ2x

H1

: Rata-rata pretes keterampilan siswa dalam mengevaluasi di kelas eksperimen tidak sama dengan rata-rata pretes keterampilan siswa dalam mengevaluasi di kelas kontrol pada materi kesetimbangan kimia. H1 : µ1x ≠ µ2x

Keterangan: µ1 = Rata-rata pretes (x) pada materi kesetim bangan kimia di kelas eksperimen. µ2 = Rata-rata pretes (x) pada materi kesetimbangan kimia di kelas kontrol. x = Keterampilan siswa dalam mengevaluasi. Kriteria pengujian : terima H0 jika

dengan derajat kebebasan

d(k) = n1 + n2 – 2 dan tolak H0 untuk harga t lainnya. Dengan menentukan taraf signifikan α = 5% peluang (1 – ½α).

44

d. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menentukan seberapa efektif perlakuan terhadap sampel dengan melihat n-Gain ternormalisasi keterampilan mengevaluasi kesetimbangan kimia yang berbeda secara signifikan antara pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah dengan pembelajaran konvensional dari siswa SMA Negeri 1 Bangunrejo. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah: H0

: Rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi dengan pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah lebih rendah atau sama dengan rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi dengan pembelajaran konvensional pada materi kesetimbangan kimia. H0 : µ1x ≤ µ2x

H1

: Rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi dengan pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah lebih tinggi dari rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi dengan pembelajaran konvensional pada materi kesetimbangan kimia. H1 : µ1x > µ2x

Keterangan: µ1 = Rata-rata n-Gain (x) pada materi kesetimbangan kimia pada kelas yang diterapkan pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah. µ2 = Rata-rata n-Gain (x) pada materi kesetimbangan kimia pada kelas dengan pembelajaran konvensional. x = Keterampilan siswa dalam mengevaluasi. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t (Sudjana, 2002):

45

dan

......................(6)

Keterangan: thitung = koefisien t = rata-rata pretes/n-Gain kelas eksperimen = rata-rata pretes/n-Gain kelas kontrol S2 = varians n1 = jumlah siswa kelas eksperimen n2 = jumlah siswa kelas kontrol = varians kelas eksperimen = varians kelas kontrol Kriteria pengujian : terima H0 jika t < t1-α dengan derajat kebebasan d(k) = n1 + n2 – 2 dan tolak H0 untuk harga t lainnya. Dengan menentukan taraf signifikan α = 5% peluang (1 – α).

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Analisis Data

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol, dari hasil perhitungan diperoleh data berupa nilai pretes, postes dan n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi. Rata-rata dari nilai pretes, nilai postes dan n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-rata nilai pretes, nilai postes dan rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas Rata-rata

Pretes 25,859

Kontrol Postes 44,922

n-Gain 0,249

Eksperimen Pretes Postes n-Gain 26,9 64,932 0,52

Perbedaan rata-rata nilai pretes dan postest keterampilan siswa dalam meng-

rata-rata nilai keterampilan mengevaluasi

evaluasi disajikan pada Gambar 4.

70 60 50 40 30 20 10 0

64,932 44,922 26,9

25,859

pretes postes kelas kontrol

kelas eksperimen

kelas penelitian

Gambar 4. Rata-rata nilai pretes dan nilai postes keterampilan siswa dalam mengevaluasi di kelas kontrol dan kelas eksperimen.

47

Pada Gambar 4 terlihat bahwa rata-rata nilai pretes keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada kelas kontrol sebesar 25,859 dan rata-rata nilai postes keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 44,922, sedangkan pada kelas eksperimen nilai pretes keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 26,9 dan ratarata nilai postes keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 64,932. Uraian di atas mendeskripsikan bahwa keterampilan siswa dalam mengevaluasi setelah diterapkan pembelajaran lebih baik dari pada sebelum diterapkan pembelajaran, baik pada kelas kontrol maupun pada kelas eksperimen. Pada kelas kontrol peningkatan keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 19,063. Nilai tersebut lebih kecil dibandingkan pada kelas eksperimen dengan peningkatan keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 38,032. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam mengevaluasi kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Selanjutnya berdasarkan data hasil perhitungan, didapatkan rata-rata n-Gain

rata-rata n-Gain keterampilan mengevaluasi

seperti yang disajikan pada Gambar 5.

0,6

0,52

0,5 0,4 0,3

0,249

0,2

kelas kontrol

0,1

kelas eksperimen

0

kelas penelitian

Gambar 5. Rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi kelas kontrol dan kelas eksperimen.

48

Pada Gambar 5 terlihat bahwa rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi kelas eksperimen sebesar 0,52, sedangkan kelas kontrol sebesar 0,249. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol. Selanjutnya untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berlaku untuk keseluruhan populasi, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan uji-t. Dalam penelitian ini, uji-t digunakan untuk uji kesamaan dan perbedaan dua rata-rata. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan pada kemampuan awal (pretes) dengan tujuan untuk mengetahui apakah kemampuan awal siswa dalam keterampilan mengevaluasi di kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan kemampuan awal siswa dalam keterampilan mengevaluasi di kelas kontrol. Sedangkan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada n-Gain dengan tujuan untuk menentukan seberapa efektif perlakuan terhadap sampel dengan melihat n-Gain ternormalisasi keterampilan siswa dalam mengevaluasi yang berbeda secara signifikan antara pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah dengan pembelajaran konvensional dari siswa SMA Negeri 1 Bangunrejo. Sebelum dilakukan uji-t, harus diketahui terlebih dahulu apakah data sampel penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal dan berasal dari varians yang homogen atau tidak. Menurut Sudjana (2005), untuk ukuran sampel yang relatif besar dimana jumlah sampel ≥ 30, maka distribusi selisih nilai dari data akan mendekati distribusi normal. Dalam penelitian ini jumlah sampel keseluruhan sebanyak 65 dengan rincian 32 dari kelas kontrol dan 33 dari kelas eksperimen sehingga dapat dikatakan bahwa sampel penelitian dianggap berdistribusi normal.

49

Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji statistik normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas kemampuan awal (pretes), didapatkan harga Lhitung untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen (terlampir). Pada tabel berikut disajikan nilai Lhitung, Ltabel, dan pengambilan keputusan uji normalitas kemampuan awal (pretes). Tabel 6. Nilai Lhitung, Ltabel dan pengambilan keputusan uji normalitas kemampuan awal (pretes). Kelas Kontrol Eksperimen

Nilai Lhitung Ltabel 0,099 0,156 0,134 0,154

Kriteria Uji

Keputusan Uji

Lhitung < Ltabel Lhitung < Ltabel

Normal Normal

Pada Tabel 6 terlihat bahwa harga Lhitung masing-masing untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 0,099 dan 0,134. Nilai Lhitung pada kelas kontrol yang diperoleh tersebut lebih kecil daripada Ltabel yang sebesar 0,1566, demikian juga nilai Lhitung pada kelas eksperimen yang diperoleh lebih kecil daripada Ltabel yang sebesar 0,154. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 atau dengan kata lain data sampel penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal. Setelah mengetahui data sampel berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data sampel memiliki varians homogen atau tidak homogen.

50

Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas kemampuan awal (pretes), didapatkan harga Fhitung untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi (terlampir). Pada tabel berikut disajikan nilai Fhitung, Ftabel, dan pengambilan keputusan uji homogenitas kemampuan awal (pretes). Tabel 7. Nilai Fhitung, Ftabel dan pengambilan keputusan uji homogenitas kemampuan awal (pretes). Nilai Fhitung Ftabel 1,819 1,82

Kriteria Uji

Keputusan Uji

Fhitung < Ftabel

Homogen

Pada Tabel 7 terlihat bahwa harga Fhitung untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 1,819. Nilai tersebut lebih kecil dari pada Ftabel yang sebesar 1,82. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 atau dengan kata lain data sampel bervarians homogen. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada kemampuan awal (pretes), selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil perhitungan uji kesamaan dua rata-rata, didapatkan harga thitung untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi (terlampir). Pada tabel berikut disajikan nilai thitung, ttabel, dan pengambilan keputusan uji kesamaan dua rata-rata. Tabel 8. Nilai thitung, ttabel dan pengambilan keputusan uji kesamaan dua rata-rata. Nilai thitung 0,62

ttabel

Kriteria Uji

Keputusan Uji

Rata-rata kemampuan awal antara kelas –ttabel < t < ttabel kontrol dan kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan

51

Pada Tabel 8 terlihat bahwa harga thitung untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 0,62. Nilai tersebut berada didaerah penerimaan H0. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0, artinya rata-rata pretes keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia di kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan ratarata pretes keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia di kelas kontrol. Setelah diketahui bahwa rata-rata kemampuan awal siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi, selanjutnya dilakukan uji perbedaan dua rata-rata n-Gain. Namun sebelumnya harus dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu sebagai uji prasyaratnya. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas n-Gain, didapatkan harga Lhitung untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen (terlampir). Pada tabel berikut disajikan nilai Lhitung, Ltabel, dan pengambilan keputusan uji normalitas n-Gain. Tabel 9. Nilai Lhitung, Ltabel dan pengambilan keputusan uji normalitas n-Gain. Nilai Lhitung Ltabel Kontrol 0,124 0,156 Eksperimen 0,084 0,154 Kelas

Kriteria Uji

Keputusan Uji

Lhitung < Ltabel Lhitung < Ltabel

Normal Normal

Pada Tabel 9 terlihat bahwa harga Lhitung masing-masing untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 0,124 dan 0,084. Nilai Lhitung pada kelas kontrol yang diperoleh tersebut lebih kecil daripada Ltabel yang sebesar 0,1566, demikian juga nilai Lhitung pada kelas eksperimen yang diperoleh lebih kecil daripada Ltabel

52

yang sebesar 0,154. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 atau dengan kata lain data sampel penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal. Setelah mengetahui data sampel berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data sampel memiliki varians homogen atau tidak homogen. Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas n-Gain, didapatkan harga Fhitung untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi (terlampir). Pada tabel berikut disajikan nilai Fhitung, Ftabel, dan pengambilan keputusan uji homogenitas n-Gain. Tabel 10. Nilai Fhitung, Ftabel dan pengambilan keputusan uji homogenitas n-Gain. Nilai Fhitung Ftabel 1,469 1,82

Kriteria Uji Fhitung < Ftabel

Keputusan Uji Homogen

Pada Tabel 10 terlihat bahwa harga Fhitung untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 1,469. Nilai tersebut lebih kecil dari pada Ftabel yang sebesar 1,82. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 atau dengan kata lain data sampel bervarians homogen. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada n-Gain, selanjutnya dilakukan uji perbedaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata, didapatkan harga thitung untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi (terlampir). Pada tabel berikut disajikan nilai thitung, ttabel, dan pengambilan keputusan uji perbedaan dua rata-rata.

53

Tabel 11. Nilai thitung, ttabel dan pengambilan keputusan uji perbedaan dua rata-rata. Nilai thitung

ttabel

6,84

1,67

Kriteria Uji thitung > ttabel

Keputusan Uji Rata-rata n-Gain antara kelas kontrol dan kelas eksperimen berbeda secara signifikan

Pada Tabel 11 terlihat bahwa harga thitung untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 6,84. Nilai tersebut lebih besar dari pada ttabel yang sebesar 1,67. Berda-sarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H1 dan tolak H0, artinya rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia yang diterapkan pembelajaran menggunkan pendekatan ilmiah berbeda secara signifikan dengan rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia yang diterapkan pembelajaran konvensional. B. Pembahasan

Dari perolehan data pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia yang dibelajarkan dengan menggunakan pendekatan ilmiah lebih baik bila dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui mengapa hal tersebut terjadi, dilakukan pengkajian sesuai dengan fakta yang terjadi pada langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan imiah. Mengamati (Observing). Pada tahap ini, guru memulai pembelajaran dengan menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Kemudian memberikan apersepsi dengan mengajukan fakta berupa pernyataan dan pertanyaan, “Dalam

54

reaksi pembuatan amoniak, stoikiometri reaksi menunjukkan bahwa 1 mol nitrogen bereaksi dengan 3 mol hidrogen membentuk 2 mol amoniak. Akan tetapi, dari percobaan diketahui bahwa hasil seperti itu tidak pernah tercapai. Mengapa hal itu terjadi?”. Hal ini dilakukan untuk menggali kemampuan awal siswa mengenai materi kesetimbangan kimia. Fakta yang diberikan pada pertemuan ini dilakukan agar siswa menyadari adanya suatu masalah tertentu dan menemukan masalah tersebut. Masalah yang mereka temukan akan memacu dan memberikan ruang bagi mereka sendiri untuk berkreativitas dalam memecahkan masalah tersebut. Adapun hal ini sesuai dengan pendapat Torrance (1969) (dalam Sumirah, 2012) yang mendefinisikan secara umum kreativitas sebagai proses dalam memahami sebuah masalah, mencari solusisolusi yang mungkin, menarik hipotesis, menguji dan mengevaluasi, serta mengkomunikasikan hasilnya. Selama pembelajaran siswa dikelompokkan secara heterogen dan dikondisikan untuk duduk berdasarkan kelompoknya, kemudian tiap kelompok diberi LKS berbasis pendekatan ilmiah. Pada pertemuan pertama dalam kegiatan ini, siswa diminta untuk mengamati, mengidentifikasi dan menemukan data hasil percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi amoniak serta data hasil percobaan tentang susunan konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak dalam rentang waktu tertentu. Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.

55

Pengelompokan yang dilakukan pada kegiatan ini ternyata memberi pengaruh besar bagi perkembangan potensi siswa. Siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan menjadi lebih aktif berbicara ketika mereka berada dalam lingkungan bersama temannya. Seperti yang terjadi pada siswa dengan nomor 3 (Anwar Rosidi) di kelas eksperimen. Berbeda dari pembelajaran biasanya, siswa yang pendiam ini justru aktif berbicara ketika berada dalam kelompoknya. Bahkan teramati bahwa kemampuan berbicaranya menjadi lebih baik dari hari ke hari. Adapun hal ini sesuai dengan pernyataan Vygotsky dalam Arends (2008) yang mendefinisikan tingkat perkembangan potensial sebagai tingkat yang dapat difungsikan atau dicapai oleh individu dengan bantuan orang lain, seperti teman sejawat yang kemampuannya lebih tinggi. Menanya (Questioning). Pada tahap ini, siswa diarahkan untuk menuliskan halhal yang tidak mereka pahami dari yang sudah dilihat, disimak atau dibaca pada kegiatan mengamati dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Pada LKS 1, siswa masih ragu-ragu dan terlihat bingung dalam menulikan halhal yang tidak mereka pahami dari pengamatannya dalam bentuk pertanyaanpertanyaan. Seperti yang terjadi pada siswa nomor 17 (Ihwannuji Rahman S.) di kelas eksperimen. Ia tampak bingung hendak menulis apa pada kegiatan menanya. Padahal ketika ditanya, banyak hal-hal yang tidak ia pahami dari data yang diberikan. Hal ini karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran seperti ini. Untuk itu, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa mengajukan gagasan-gagasan meskipun gagasan tersebut belum tepat (Roestiyah, 2001).

56

Mencoba (Experimenting). Dalam kegiatan mencoba, siswa menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu siswa dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi yang menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu menalar. Pada tahap ini, siswa diminta merancang dan melakukan percobaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran reaksi kesetimbangan. Tujuan dalam merancang percobaan ini adalah untuk menumbuhkan sikap kritis dan kreatif siswa. Selain itu, siswa diminta untuk mengamati tampilan yang disajikan dan mencermati reaksi-reaksi yang terjadi dalam skala molekular dan dibimbing untuk menemukan konsep dari materi yang disampaikan. Selain maksud tersebut, hal ini dilakukan untuk menumbuhkan sikap teliti siswa dan juga melatih kemampuan dalam mengambil keputusan terhadap situasi terbuka yang merupakan salah satu indikator dari keterampilan mengevaluasi. Menalar (Associating). Dalam kegiatan ini, siswa melakukan pemrosesan informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. Menalar dapat diartikan sebagai kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Pada tahap ini, siswa diminta untuk menganalisis data hasil percobaan yang didapat pada kegiatan mencoba. Siswa dibimbing menganalisis data hasil perco-

57

baan tersebut sampai dengan memperoleh sebuah kesimpulan. Pada tahap ini, siswa akan terbiasa bekerjasama dalam kelompok sehingga akan menumbuhkan sikap disiplin dalam melakukan kegiatan pembelajaran maupun diskusi dalam kelompok. Selain itu juga, dapat menumbuhkan sikap jujur dalam menggunakan data percobaan dan teliti dalam mengolah serta menganalisis data. Seperti yang terjadi pada siswa dengan nomor 18 (Ivan Julian) di kelas eksperimen. Berbeda dengan pembelajaran biasanya, siswa yang memang pada dasarnya pintar ini lebih teliti dalam mengamati percobaan dan jujur dalam mencatat hasil pengamatannya. Selain itu, ia juga sering mencetuskan gagasan dalam menyelesaikan suatu masalah dan melaksanakannya dengan benar serta mampu mengambil keputusan dalam situasi terbuka. Membentuk Jejaring (Networking). Dalam kegiatan ini, siswa menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasi, dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa tersebut. Pada pertemuan pertama dalam tahap ini guru menawarkan kepada perwakilan kelompok untuk mengomunikasikan hasil diskusi mereka bersama anggota kelompoknya terkait kesetimbangan dinamis. Kegiatan ini ternyata memerlukan waktu yang cukup lama karena tidak ada satu perwakilan pun yang mau mengkomunikasikan hasil diskusinya. Akhirnya dibuatlah kesepakatan bahwa guru berhak menunjuk kelompok yang mana saja untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya. Awalnya semua siswa belum terbiasa dengan keadaan ini, namun pada pertemuan selanjutnya mereka mulai terbiasa. Seperti yang terjadi pada siswa deng-

58

an nomor 23 (Norma Permatasari) di kelas eksperimen. Pada awal pembelajaran, ia tampak malu-malu dalam mengkomunikasikan hasil diskusinya di depan kelas. Namun pada pertemuan berikutnya, dengan percaya diri ia mengkomunikasikan hasil diskusinya. Melalui tahap ini siswa dilatih untuk dapat mengungkapkan gagasan mereka atas suatu fenomena yang terjadi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman belajarnya mengenai kesetimbangan kimia. Kemampuan siswa mengungkapkan gagasannya dalam penyelesaian masalah semakin baik pada setiap pertemuannya. Hal ini sesuai dengan tujuan penerapan pendekatan ilmiah, yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, dan menjadi pelajar yang mandiri dan otonom Arends (2008) (dalam Marlinda, 2012). Meskipun awalnya terlihat asing dan bingung dengan pembelajaran seperti ini, tanpa disadari dengan pembelajaran seperti ini mereka terlihat cepat sekali memahami materi yang dipelajari. Antusias siswa mulai terlihat saat pengenalan kesetimbangan homogen dan heterogen. Mereka dengan cepat memahaminya. Lebihlebih saat pengenalan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan kimia. Setelah melihat fakta yang diperoleh saat kegiatan praktikum dan melihat representasi mikroskopis yang disajikan, tanpa diminta, beberapa perwakilan kelompok berani mengomunikasikan temuannya dengan benar. Bahkan siswa telah mampu meramalkan arah pergeseran reaksi, terlebih saat penerapannya untuk menentukan kondisi optimum pada proses Haber-Bosch (pembuatan amoniak) dan proses kontak (pembuatan asam sulfat).

59

Selain dilihat dari sikap siswa saat pembelajaran, hal tersebut juga didukung dengan angket pendapat siswa terhadap pembelajaran (terlampir). Berdasarkan hasil pengolahan angket, didapatkan bahwa persentase siswa yang memiliki pendapat dengan kriteria tinggi di kelas eksperimen yang meliputi perasaan senang, perhatian, rasa ingin tahu, usaha yang dilakukan dan evaluasi masing-masing sebesar 84,85%, 78,79%, 81,82%, 84,88% dan 84,85%. Hasil tersebut lebih besar dibandingkan persentase siswa yang memiliki pendapat dengan kriteria tinggi di kelas kontrol yang masing-masing sebesar 12,5%, 18,75%, 53,12, 15,62 dan 15,62. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa pada kelas eksperimen menunjukkan respon yang positif terhadap pembelajaran. Pembelajaran seperti ini ternyata mempermudah siswa untuk memahami materi yang disampaikan dan lebih membuat siswa untuk bertindak kreatif. Sikap aktif siswa dalam pembelajaran akan memengaruhi tindak kreatifnya karena sikap aktif sangat erat hubungannya dengan tindakan kreatif. Dalam pembelajaran, siswa yang aktif cenderung bertindak kreatif. Hal ini seperti yang terjadi pada kelas eksperimen, mereka sangat aktif dalam pembelajaran dan juga cenderung menunjukkan sikap kreatifnya. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Sudrajat (2013), banyak para ahli yang meyakini bahwa melalui pendekatan ilmiah, selain dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian.

60

Kenyataan di atas jelas akan memberikan pencapaian yang baik pada kelas eksperimen. Hal ini terbukti dengan lebih baiknya pencapaian kelas eksperimen daripada kelas kontrol dalam keterampilan mengevaluasi. Meskipun seperti yang telah diuraikan bahwa banyak perkembangan yang siswa dapatkan dengan penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran, tidak berarti penerapan pendekatan pembelajaran ini tanpa hambatan. Dari kegiatan mengamati (observing) sampai membentuk jejaring (networking) membutuhkan waktu yang relatif lama dalam kegiatan pembelajaran. Seperti yang diungkapkan Arends (2008) bahwa periode pembelajaran yang standar sering kali tidak memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk terlibat secara mendalam dalam kegiatankegiatan di luar sekolah.

47

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa: 1.

Rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi dengan pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah berbeda secara signifikan dibandingkan rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi dengan pembelajaran konvensional.

2.

Penerapan pendekatan ilmiah pada materi kesetimbangan kimia efektif meningkatkan keterampilan siswa dalam mengevaluasi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa: 1.

Pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah hendaknya diterapkan dalam pembelajaran kimia, terutama pada materi kesetimbangan kimia karena terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam mengevaluasi.

2.

Bagi calon peneliti lain yang juga tertarik untuk menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah, hendaknya lebih mengoptimalkan persiapan yang diperlukan terutama pada persiapan instrumen pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran. PT. Prestasi Pustakaraya. Jakarta. Arends, R. I. 2008. Learning to Teach. Edisi VII. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Arikunto. 1997. Penilaian Program Pendidikan (Edisi Ketiga). Bina Aksara. Jakarta. Astuti, S. I. R. 2012. Penerapan Pendekatan Problem Solving Melalui Model Pembelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) Disertai Hands on Activities untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa di SMP Negeri 1 Bulu Sukoharjo. (Jurnal). FKIP Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA/MA. BSNP. Jakarta. Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti (Edisi Ketiga – Jilid 1). Erlangga. Jakarta. Craswell, J. W. 1997. Research Design Qualitative & Quantitative Approaches. Thousand Oaks-London-New. Sage Publications. New Delhi. Evans, J. R. 1991. Berpikir Kreatif, dalam Pengambilan Keputusan dan Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta. Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran Tentang Struktur Atom Dari SMA Hingga Perguruan Tinggi. (Disertasi). SPs-UPI. Bandung. Husamah dan Yanur S. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Kompetensi Panduan Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013. Prestasi Pustakaraya. Jakarta. Ikaningrum, M. N. N. dan Togu G. 2013. Efektivitas Pendekatan Scientific Inquiry Terhadap Prestasi Belajar dan Sikap Ilmiah Peserta Didik Kelas X. (Jurnal). UNY. Yogyakarta.

63

Marlinda, M. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam Meningkatkan Keterampilan Menyebutkan Contoh dan Mengidentifikasi Kesimpulan Pada Materi Laju Reaksi. (Skripsi). Tidak diterbitkan. Mexico dan Regina T. P. 2013. Efektivitas Penerapan Pendekatan Pembelajaran Scientific Inquiry Terhadap Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik. (Jurnal). UNY. Yogyakarta. Munandar, S. C. U. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. ______. 2008. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta. Jakarta. Nuraeni, N. dkk. 2010. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. (Makalah). UPI. Bandung. Pannen, P., D. Mustafa, dan M. Sekarwinahyu. 2001. Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Dikti. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud. Jakarta. Petrucci, R. H., a.b. Suminar. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern (Edisi Keempat – Jilid 2). Erlangga. Jakarta. Purba, M. 2006. KIMIA SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta. Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Sudjana, N. 2002. Metode Statistika Edisi keenam. PT. Tarsito. Bandung. ______. 2005. Metode Statistika Edisi keenam. PT. Tarsito. Bandung. Sudrajat, A. 2013. Pendekatan Ilmiah Dalam Proses Pembelajaran. [online] http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/07/18/pendekatansaintifikilmiah-dalam-proses-pembelajaran/. Diakses pukul 10.34am tanggal 10 November 2013. Sumirah. 2012. Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. (Jurnal). UPI. Bandung. Syamsuri, M. M. F. 2011. Pembelajaran Materi Kesetimbangan Kimia melalui representasi makroskopis dan mikroskopis (Skripsi). FKIP Unila. Bandarlampung.

64

Syaodih, N. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Tim Penyusun. 2013. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Penerbit Universitas Lampung. Bandarlampung. Tim Penyusun. 2013. Konsep Pendekatan Ilmiah. Kemdikbud. Jakarta. ______. 2013. Rambu-rambu Penyusunan RPP. Kemdikbud. Jakarta. ______. 2013. Rasional Kurikulum 2013. Kemdikbud. Jakarta. ______. 2013. Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD). Kemdikbud. Jakarta. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Prestasi Pustakaraya. Jakarta.

LAMPIRAN

ANALISIS SKL-KI-KD SKL Dimensi Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

Kompetensi Inti (KI) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Kompetensi Dasar (KD) 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap seharihari.

Indikator 1.1.1 Mengungkapkan kebesaran Tuhan YME berdasarkan fenomena kesetimbangan kimia di alam dan di dalam tubuh manusia. 1.1.2 Menyadari keteraturan yang ditetapkan oleh Tuhan YME sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang bersifat tentatif. 2.1.1 Menunjukkan antusiasme. 2.1.2 Banyak bertanya. 2.1.3 Mengemukakan pendapat. 2.1.4 Disiplin dalam melakukan kegiatan pembelajaran maupun diskusi dalam kelompok. 2.1.5 Jujur dalam menggunakan data percobaan. 2.1.6 Bekerjasama. 2.1.7 Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan percobaan untuk membuktikan arah pergeseran kesetimbangan kimia secara runut dan konsisten terhadap langkah-langkah serta kebenaran hasil). 2.1.8 Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah (dapat menyelesaikan masalah secara runut di awal hingga akhir dengan langkah-langkah yang benar). 2.1.9 Bersikap kritis dalam merancang percobaan. 2.1.10 Kreatif dalam merancang

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Dimensi Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

3.

3.9

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.

Indikator percobaan. 2.1.11 Bertanggung jawab. 3.9.1 Menjelaskan adanya pengaruh suhu pada industri amoniak. 3.9.2 Menjelaskan adanya pengaruh tekanan pada industri amoniak. 3.9.3 Menjelaskan adanya fenomena kesetimbangan kimia pada industri amoniak untuk meningkatkan jumlah produksi amoniak. 3.9.4 Menjelaskan perbedaan reaksi reversibel dan reaksi ireversibel berdasarkan data hasil percobaan. 3.9.5 Mendefinisikan reaksi reversibel. 3.9.6 Mendefinisikan reaksi ireversibel. 3.9.7 Menjelaskan definisi kesetimbangan dinamis. 3.9.8 Menjelaskan definisi keadaan setimbang. 3.9.9 Menjelaskan perbedaan kesetimbangan homogen dan heterogen. 3.9.10 Menjelaskan definisi kesetimbangan homogen. 3.9.11 Menjelaskan definisi kesetimbangan heterogen. 3.9.12 Mendefinisikan tetapan kesetimbangan (Kc). 3.9.13 Menjelaskan hukum kesetimbangan/hukum aksi massa. 3.9.14 Menyatakan tetapan kesetimbangan dalam Kc. 3.9.15 Menjelaskan kecenderungan arah kesetimbangan berdasarkan harga tetapan kesetimbangan (Kc).

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

3.8

Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbanganyang diterapkan dalam industri.

Indikator 3.9.16 Menyatakan tetapan kesetimbangan dalam Kp. 3.9.17 Menjelaskan hubungan Kc dan Kp melalui persamaan gas ideal. 3.9.18 Menjelaskan kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni. 3.9.19 Menentukan nilai K dari reaksi yang berkaitan. 3.9.20 Menentukan nilai K dari gabungan beberapa reaksi kesetimbangan. 3.9.21 Menjelaskan kesetimbangan disosiasi. 3.9.22 Menjelaskan derajat disosiasi. 3.9.23 Menghitung derajat disosiasi suatu reaksi kesetimbangan. 3.9.24 Menghitung harga K reaksi kesetimbangan disosiasi. 3.8.1 Menjelaskan sistem kesetimbangan yang diganggu. 3.8.2 Menghitung harga perbandingan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi sistem kesetimbangan yang diganggu. 3.8.3 Menjelaskan asas Le Chȃ telier. 3.8.4 Menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 3.8.5 Menjelaskan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 3.8.6 Menjelaskan hubungan tekanan dan volume berdasarkan persamaan gas ideal. 3.8.7 Menjelaskan pengaruh tekanan dan

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Dimensi Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

4.

4.9

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.

Indikator volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 3.8.8 Menjelaskan pengaruh katalis dalam proses kesetimbangan kimia. 3.8.9 Menjelaskan kondisi reaksi untuk menggeser kesetimbangan kearah produk dan meminimalkan reaksi balik. 3.8.10 Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan. 4.9.1 Mengamati data pengaruh tekanan dan suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.9.2 Mengidentifikasi data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.9.3 Mengidentifikasi data pengaruh suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.9.4 Menganalisis data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.9.5 Menganalisis data pengaruh suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.9.6 Menyimpulkan adanya pengaruh suhu pada industri amoniak. 4.9.7 Menyimpulkan adanya pengaruh tekanan pada industri amoniak. 4.9.8 Mengamati persamaan reaksi kesetimbangan pembentukan amoniak. 4.9.9 Menganalisis persamaan reaksi

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator kesetimbangan pembentukan amoniak. 4.9.10 Mengamati data konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak dalam rentang waktu tertentu. 4.9.11 Menganalisis data konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak dalam rentang waktu tertentu. 4.9.12 Menyimpulkan adanya fenomena kesetimbangan kimia pada industri amoniak untuk meningkatkan produksi amoniak. 4.9.13 Mengamati suatu persamaan reaksi berkesudahan (tidak dapat balik) dan reaksi dapat balik. 4.9.14 Menganalisis perbedaan reaksi berkesudahan (tidak dapat balik) dan reaksi dapat balik. 4.9.15 Menyimpulkan adanya reaksi berkesudahan (tidak dapat balik) dan reaksi dapat balik. 4.9.16 Melakukan percobaan mengenai reaksi ireversibel. 4.9.17 Mengamati percobaan mengenai reaksi ireversibel. 4.9.18 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada percobaan reaksi ireversibel. 4.9.19 Menuliskan perubahan yang terjadi pada percobaan reaksi ireversibel. 4.9.20 Melakukan percobaan mengenai reaksi reversibel. 4.9.21 Mengamati percobaan mengenai reaksi reversibel. 4.9.22 Mengidentifikasi perubahan yang

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator terjadi pada percobaan reaksi reversibel. 4.9.23 Menuliskan perubahan yang terjadi pada percobaan reaksi reversibel. 4.9.24 Menganalisis perbedaan reaksi reversibel dan reaksi ireversibel berdasarkan data hasil percobaan. 4.9.25 Menyimpulkan perbedaan reaksi reversibel dan reaksi ireversibel berdasarkan data hasil percobaan. 4.9.26 Mengamati kurva kesetimbangan. 4.9.27 Mengidentifikasi kurva kesetimbangan. 4.9.28 Menganalisis kurva kesetimbangan. 4.9.29 Menemukan keadaan setimbang. 4.9.30 Mengamati suatu persamaan reaksi reversibel. 4.9.31 Mengamati animasi suatu reaksi reversibel yang berkesetimbangan. 4.9.32 Menganalisis animasi suatu reaksi reversibel yang berkesetimbangan. 4.9.33 Menyimpulkan definisi kesetimbangan dinamis. 4.9.34 Mengamati berbagai reaksi kesetimbangan. 4.9.35 Menganalisis fase zat pada berbagai reaksi kesetimbangan. 4.9.36 Mengelompokkan reaksi-reaksi kesetimbangan berdasarkan fasenya. 4.9.37 Menyimpulkan definisi kesetimbangan homogen. 4.9.38 Menyimpulkan definisi kesetimbangan heterogen. 4.9.39 Mengamati data hasil percobaan tentang susunan konsentrasi

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang. 4.9.40 Mengidentifikasi data hasil percobaan tentang susunan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang. 4.9.41 Menganalisis data hasil percobaan tentang susunan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang. 4.9.42 Menemukan persamaan yang memberikan hasil perbandingan yang tetap. 4.9.43 Menyimpulkan hubungan antara persamaan yang memberikan hasil perbandingan yang tetap dengan persamaan reaksi kesetimbangan. 4.9.44 Menemukan definisi tetapan kesetimbangan (Kc). 4.9.45 Menemukan hukum kesetimbangan/hukum aksi massa. 4.9.46 Mengamati beberapa persamaan reaksi kesetimbangan yang dilengkapi harga K. 4.9.47 Mengidentifikasi harga K dari beberapa reaksi kesetimbangan. 4.9.48 Menganalisis harga K dari beberapa reaksi kesetimbangan. 4.9.49 Menyimpulkan kecenderungan arah kesetimbangan berdasarkan harga K. 4.9.50 Mengamati data jumlah produksi amoniak pada berbgai tekanan yang dilengkapi dengan harga Kc dan Kp. 4.9.51 Mengidentifikasi data jumlah

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator produksi amoniak pada berbgai tekanan yang dilengkapi dengan harga Kc dan Kp. 4.9.52 Menganalisis data jumlah produksi amoniak pada berbgai tekanan yang dilengkapi dengan harga Kc dan Kp. 4.9.53 Merumuskan persamaan Kp berdasarkan harga Kp pembentukkan amoniak dan data jumlah produksi amoniak pada berbagai tekanan yang dilengkapi dengan harga Kc dan Kp. 4.9.54 Menyimpulkan persamaan Kp untuk reaksi pembentukkan amoniak. 4.9.55 Mengamati gambar representasi mikroskopis reaksi disosiasi N2O4 yang dilengkapi dengan harga Kc pada suhu tertentu. 4.9.56 Mengidentifikasi gambar representasi mikroskopis reaksi disosiasi N2O4 yang dilengkapi dengan harga Kc pada suhu tertentu. 4.9.57 Menganalisis gambar representasi mikroskopis reaksi disosiasi N2O4 yang dilengkapi dengan harga Kc pada suhu tertentu. 4.9.58 Menemukan hubungan Kc dan Kp melalui persamaan gas ideal. 4.9.59 Mengamati persamaan reaksi kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni. 4.9.60 Menuliskan persamaan Kc atau Kp dari persamaan reaksi kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni.

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator 4.9.61 Mengamati gambar representasi suatu sistem kesetimbangan yang melibatkan padatan murni dan gas. 4.9.62 Mengidentifikasi gambar representasi suatu sistem kesetimbangan yang melibatkan padatan murni dan gas. 4.9.63 Menganalisis gambar representasi suatu sistem kesetimbangan yang melibatkan padatan murni dan gas. 4.9.64 Menyimpulkan mengenai kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni. 4.9.65 Menuliskan rumusan Kc atau Kp dari reaksi kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni. 4.9.66 Mengamati persamaan reaksi yang berkaitan. 4.9.67 Mengidentifikasi persamaan reaksi yang berkaitan. 4.9.68 Menganalisis persamaan reaksi yang berkaitan. 4.9.69 Menentukan persamaan K dari persamaan reaksi yang berkaitan. 4.9.70 Mengidentifikasi hubungan persamaan K dari reaksi yang berkaitan. 4.9.71 Menyimpulkan nilai K dari reaksi yang berkaitan. 4.9.72 Mengamati beberapa persamaan reaksi kesetimbangan. 4.9.73 Mengidentifikasi beberapa persamaan reaksi kesetimbangan. 4.9.74 Menganalisis beberapa persamaan

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

4.8

Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil

Indikator reaksi kesetimbangan. 4.9.75 Menuliskan rumusan K dari beberapa persamaan reaksi kesetimbangan. 4.9.76 Menganalisis hubungan rumusan K dari beberapa reaksi kesetimbangan. 4.9.77 Menyimpulkan nilai K dari gabungan beberapa reaksi kesetimbangan. 4.9.78 Mengamati repesentasi mikrokopis tentang kesetimbangan disosiasi. 4.9.79 Mengidentifikasi repesentasi mikrokopis tentang kesetimbangan disosiasi. 4.9.80 Menganalisis repesentasi mikrokopis tentang kesetimbangan disosiasi. 4.9.81 Menemukan definisi kesetimbangan disosiasi. 4.9.82 Mengamati representasi berbagai kesetimbangan disosiasi dengan derajat disosiasi yang berbeda. 4.9.83 Mengidentifikasi representasi berbagai kesetimbangan disosiasi dengan derajat disosiasi yang berbeda yang terdisosiasi. 4.9.84 Menganalisis representasi berbagai kesetimbangan disosiasi dengan derajat disosiasi yang berbeda. 4.9.85 Menemukan definisi derajat disosiasi. 4.9.86 Menemukan susunan zat dalam keadaan setimbang. 4.8.1 Mengamati animasi pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD) percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.

Indikator arah kesetimbangan. 4.8.2 Mengidentifikasi fenomena yang terjadi berdasarkan pengamatan animasi pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.3 Menganalisis fenomena yang terjadi berdasarkan pengamatan animasi pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.4 Menyimpulkan adanya fenomena pergeseran kesetimbangan yang dipengaruhi oleh konsentrasi. 4.8.5 Menentukan variabel-variabel pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.6 Menyusun prosedur percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.7 Menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.8 Melakukan percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.9 Mengamati percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.10 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.11 Menuliskan perubahan yang terjadi

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.12 Mengamati representasi mikroskopis sistem kesetimbangan yang diganggu. 4.8.13 Mengidentifikasi fenomena yang terjadi berdasarkan representasi mikroskopis sistem kesetimbangan yang diganggu. 4.8.14 Menganalisis fenomena yang terjadi berdasarkan representasi mikroskopis sistem kesetimbangan yang diganggu. 4.8.15 Membandingkan harga perbandingan konsentrasi hasil reaksi dengan pereaksi pada sistem kesetimbangan yang di ganggu (Qc) dengan harga Kc. 4.8.16 Memprediksi arah reaksi kesetimbangan berdasarkan harga Qc dan Kc. 4.8.17 Mengidentifikasi pergeseran reaksi kesetimbangan. 4.8.18 Menganalisis data hasil percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.19 Menyimpulkan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan. 4.8.20 Menemukan asas Le Chȃ telier. 4.8.21 Mengamati data pengaruh suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri.

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator 4.8.22 Mengidentifikasi data pengaruh suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.8.23 Menganalisis data pengaruh suhu pereaksi dan hasil reaksi terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.8.24 Menyimpulkan adanya pengaruh suhu pada industri amoniak. 4.8.25 Menentukan variabel-variabel pada percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.26 Menyusun prosedur percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.27 Menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.28 Mengamati video pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.29 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi berdasarkan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.30 Menuliskan perubahan yang terjadi berdasarkan video pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.31 Menganalisis perubahan yang terjadi berdasarkan video pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.32 Menghubungkan ΔH reaksi

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.33 Menyimpulkan hubungan ΔH reaksi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.34 Mengamati data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.8.35 Mengidentifikasi data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.8.36 Menganalisis data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.8.37 Menyimpulkan adanya pengaruh tekanan pada industri amoniak. 4.8.38 Mengamati representatif gambar hubungan tekanan dan volume. 4.8.39 Menganalisis hubungan tekanan dan volume berdasarkan representasi gambar hubungan tekanan dan volume. 4.8.40 Menentukan variabel-variabel pada percobaan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.41 Menyusun prosedur percobaan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.42 Menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan.

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator 4.8.43 Mengamati representatif gambar pengaruh tekanan dan volume. 4.8.44 Mengidentifikasi fenomena yang terjadi berdasarkan representatif gambar pengaruh tekanan dan volume. 4.8.45 Menganalisis pengaruh tekanan dan volume terhadap jumlah mol pereaksi dan hasil reaksi suatu reaksi kesetimbangan. 4.8.46 Menghubungkan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.47 Mengamati grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau tanpa katalis. 4.8.48 Mengidentifikasi grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau tanpa katalis. 4.8.49 Menemukan adanya pengaruh katalis terhadap laju kesetimbangan. 4.8.50 Menentukan variabel-variabel pada percobaan pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.51 Menyusun prosedur percobaan pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.52 Menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.53 Mengamati gambar analogi katalis dalam kehidupan sehari-hari. 4.8.54 Menganalisis gambar analogi katalis dalam kehidupan sehari-hari.

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator 4.8.55 Menyimpulkan pengaruh katalis dalam proses kesetimbangan berdasarkan grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau tanpa katalis dan gambar analogi katalis dalam kehidupan sehari-hari. 4.8.56 Mengamati tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak. 4.8.57 Mengidentifikasi tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak. 4.8.58 Menganalisis tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak. 4.8.59 Menyimpulkan pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak. 4.8.60 Mengamati tabel pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10 atm. 4.8.61 Mengidentifikasi tabel pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10 atm. 4.8.62 Menganalisis tabel pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10 atm. 4.8.63 Menyimpulkan pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10 atm. 4.8.64 Mengamati data percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan terhadap persentase produksi industri amoniak. 4.8.65 Mengidentifikasi data percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator terhadap persentase produksi industri amoniak. 4.8.66 Menemukan bahwa suhu dan tekanan tidak diperhitungkan secara terpisah dalam industri amoniak. 4.8.67 Menganalisis data percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan terhadap persentase produksi industri amoniak. 4.8.68 Menyimpulkan upaya yang dilakukan agar amoniak yang dihasilkan lebih banyak. 4.8.69 Mengamati proses industri amoniak secara Haber-Bosch. 4.8.70 Menganalisis upaya dalam meningkatkan hasil produksi amoniak berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan. 4.8.71 Menyimpulkan upaya dalam meningkatkan hasil produksi amoniak berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan. 4.8.72 Menganalisis pengaruh katalis terhadap hasil produksi pada industri amoniak. 4.8.73 Menyimpulkan pengaruh katalis terhadap hasil produksi pada industri amoniak. 4.8.74 Menyimpulkan kondisi optimum produksi industri amoniak menurut proses Haber Bosch. 4.8.75 Mengamati tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses Kontak.

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator 4.8.76 Mengidentifikasi tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.77 Menganalisis tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.78 Menganalisis upaya yang dilakukan agar reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk (pembentukan SO3) berdasarkan tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.79 Menganalisis pengaruh katalis pada industri asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.80 Menyimpulkan pengaruh katalis pada industri asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.81 Menganalisis pengaruh tekanan pada industri asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.82 Menyimpulkan pengaruh tekanan pada industri asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.83 Menganalisis upaya dalam meningkatkan hasil produksi asam sulfat berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan. 4.8.84 Menyimpulkan upaya dalam meningkatkan hasil produksi asam sulfat berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan. 4.8.85 Menganalisis tentang kondisi optimum pada produksi industri

SKL

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.86 Menyimpulkan kondisi optimum produksi industri asam sulfat dengan proses Kontak.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMA (Eksperimen) A. Identitas Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu

: : : : :

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kimia XI IPA 2/Ganjil Kesetimbangan Kimia 8 x 45 menit

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator : KD : 1.1

Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. 4.9 Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. Indikator : 1.1.1 Mengungkapkan kebesaran Tuhan YME berdasarkan fenomena kesetimbangan kimia di alam dan di dalam tubuh manusia. 1.1.2 Menyadari keteraturan yang ditetapkan oleh Tuhan YME sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang bersifat tentatif. 2.1.1 Menunjukkan antusiasme. 2.1.2 Banyak bertanya. 2.1.3 Mengemukakan pendapat. 2.1.4 Disiplin dalam melakukan kegiatan pembelajaran maupun diskusi dalam kelompok. 2.1.5 Jujur dalam menggunakan data percobaan. 2.1.6 Bekerjasama. 2.1.7 Teliti dalam mengolah dan menganalisis data. 2.1.8 Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah (dapat menyelesaikan masalah secara runut di awal hingga akhir dengan langkah-langkah yang benar). 2.1.11 Bertanggung jawab. 3.9.1 Menjelaskan adanya pengaruh suhu pada industri amoniak. 3.9.2 Menjelaskan adanya pengaruh tekanan pada industri amoniak. 3.9.3 Menjelaskan adanya fenomena kesetimbangan kimia pada industri amoniak untuk meningkatkan jumlah produksi amoniak.

3.9.4 3.9.5 3.9.6 3.9.7 3.9.8 3.9.9 3.9.10 3.9.11 3.9.12 3.9.13 3.9.14 3.9.15 3.9.16 3.9.17 3.9.18 3.9.19 3.9.20 3.9.21 3.9.22 3.9.23 3.9.24 4.9.1 4.9.2 4.9.3 4.9.4 4.9.5 4.9.6 4.9.7 4.9.8 4.9.9 4.9.10 4.9.11 4.9.12 4.9.13 4.9.14

Menjelaskan perbedaan reaksi reversibel dan reaksi ireversibel berdasarkan data hasil percobaan. Mendefinisikan reaksi reversibel. Mendefinisikan reaksi ireversibel. Menjelaskan definisi keadaan setimbang. Menjelaskan definisi kesetimbangan dinamis. Menjelaskan perbedaan kesetimbangan homogen dan heterogen. Menjelaskan definisi kesetimbangan homogen. Menjelaskan definisi kesetimbangan heterogen. Mendefinisikan tetapan kesetimbangan (Kc). Menjelaskan hukum kesetimbangan/hukum aksi massa. Menyatakan tetapan kesetimbangan dalam Kc. Menjelaskan kecenderungan arah kesetimbangan berdasarkan harga tetapan kesetimbangan (K). Menyatakan tetapan kesetimbangan dalam Kp. Menjelaskan hubungan Kc dan Kp melalui persamaan gas ideal. Menjelaskan kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni. Menentukan nilai K dari reaksi yang berkaitan. Menentukan nilai K dari gabungan beberapa reaksi kesetimbangan. Menjelaskan kesetimbangan disosiasi. Menjelaskan derajat disosiasi. Menghitung derajat disosiasi suatu reaksi kesetimbangan. Menghitung harga K reaksi kesetimbangan disosiasi. Mengamati data pengaruh tekanan dan suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. Mengidentifikasi data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. Mengidentifikasi data pengaruh suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. Menganalisis data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. Menganalisis data pengaruh suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. Menyimpulkan adanya pengaruh suhu pada industri amoniak. Menyimpulkan adanya pengaruh tekanan pada industri amoniak. Mengamati persamaan reaksi kesetimbangan pembentukan amoniak. Menganalisis persamaan reaksi kesetimbangan pembentukan amoniak. Mengamati data konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak dalam rentang waktu tertentu. Menganalisis data konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amonia dalam rentang waktu tertentu. Menyimpulkan adanya fenomena kesetimbangan kimia pada industri amoniak untuk meningkatkan produksi amoniak. Mengamati suatu persamaan reaksi berkesudahan (tidak dapat balik) dan reaksi dapat balik. Menganalisis perbedaan reaksi berkesudahan (tidak dapat balik) dan reaksi dapat balik.

4.9.15 Menyimpulkan adanya reaksi berkesudahan (tidak dapat balik) dan reaksi dapat balik. 4.9.16 Melakukan percobaan mengenai reaksi ireversibel. 4.9.17 Mengamati percobaan mengenai reaksi ireversibel. 4.9.18 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada percobaan reaksi ireversibel. 4.9.19 Menuliskan perubahan yang terjadi pada percobaan reaksi ireversibel. 4.9.20 Melakukan percobaan mengenai reaksi reversibel. 4.9.21 Mengamati percobaan mengenai reaksi reversibel. 4.9.22 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada percobaan reaksi reversibel. 4.9.23 Menuliskan perubahan yang terjadi pada percobaan reaksi reversibel. 4.9.24 Menganalisis perbedaan reaksi reversibel dan reaksi ireversibel berdasarkan data hasil percobaan. 4.9.25 Menyimpulkan perbedaan reaksi reversibel dan reaksi ireversibel berdasarkan data hasil percobaan. 4.9.26 Mengamati kurva kesetimbangan. 4.9.27 Mengidentifikasi kurva kesetimbangan. 4.9.28 Menganalisis kurva kesetimbangan. 4.9.29 Menemukan keadaan setimbang. 4.9.30 Mengamati suatu persamaan reaksi reversibel. 4.9.31 Mengamati animasi suatu reaksi reversibel yang berkesetimbangan. 4.9.32 Menganalisis animasi suatu reaksi reversibel yang berkesetimbangan. 4.9.33 Menyimpulkan definisi kesetimbangan dinamis. 4.9.34 Mengamati berbagai reaksi kesetimbangan. 4.9.35 Menganalisis fase zat pada berbagai reaksi kesetimbangan. 4.9.36 Mengelompokkan reaksi-reaksi kesetimbangan berdasarkan fasenya. 4.9.37 Menyimpulkan definisi kesetimbangan homogen. 4.9.38 Menyimpulkan definisi kesetimbangan heterogen. 4.9.39 Mengamati data hasil percobaan tentang susunan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang. 4.9.40 Mengidentifikasi data hasil percobaan tentang susunan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang. 4.9.41 Menganalisis data hasil percobaan tentang susunan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang. 4.9.42 Menemukan persamaan yang memberikan hasil perbandingan yang tetap. 4.9.43 Menyimpulkan hubungan antara persamaan yang memberikan hasil perbandingan yang tetap dengan persamaan reaksi kesetimbangan. 4.9.44 Menemukan definisi tetapan kesetimbangan (Kc). 4.9.45 Menemukan hukum kesetimbangan/hukum aksi massa. 4.9.46 Mengamati beberapa persamaan reaksi kesetimbangan yang dilengkapi harga K. 4.9.47 Mengidentifikasi harga K dari beberapa reaksi kesetimbangan. 4.9.48 Menganalisis harga K dari beberapa reaksi kesetimbangan. 4.9.49 Menyimpulkan kecenderungan arah kesetimbangan berdasarkan harga K.

4.9.50 Mengamati data jumlah produksi amoniak pada berbagai tekanan yang dilengkapi dengan harga Kc dan Kp. 4.9.51 Mengidentifikasi data jumlah produksi amoniak pada berbagai tekanan yang dilengkapi dengan harga Kc dan Kp. 4.9.52 Menganalisis data jumlah produksi amoniak pada berbagai tekanan yang dilengkapi dengan harga Kc dan Kp. 4.9.53 Merumuskan persamaan Kp berdasarkan harga Kp pembentukan amoniak dan data jumlah produksi amoniak pada berbagai tekanan yang dilengkpi dengan harga Kc dan Kp. 4.9.54 Menyimpulkan persamaan Kp untuk reaksi pembentukan amoniak. 4.9.55 Mengamati gambar representasi mikroskopis reaksi disosiasi N2O4 yang dilengkapi dengan harga Kc pada suhu tertentu. 4.9.56 Mengidentifikasi gambar representasi mikroskopis reaksi disosiasi N2O4 yang dilengkapi dengan harga Kc pada suhu tertentu. 4.9.57 Menganalisis gambar representasi mikroskopis reaksi disosiasi N2O4 yang dilengkapi dengan harga Kc pada suhu tertentu. 4.9.58 Menemukan hubungan Kc dan Kp melalui persamaan gas ideal. 4.9.59 Mengamati persamaan reaksi kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni. 4.9.60 Menuliskan persamaan Kc atau Kp dari persamaan reaksi kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni. 4.9.61 Mengamati gambar representasi suatu sistem kesetimbangan yang melibatkan padatan murni dan gas. 4.9.62 Mengidentifikasi gambar representasi suatu sistem kesetimbangan yang melibatkan padatan murni dan gas. 4.9.63 Menganalisis gambar representasi suatu sistem kesetimbangan yang melibatkan padatan murni dan gas. 4.9.64 Menyimpulkan mengenai kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni. 4.9.65 Menuliskan rumusan Kc atau Kp dari reaksi kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni. 4.9.66 Mengamati persamaan reaksi yang berkaitan. 4.9.67 Mengidentifikasi persamaan reaksi yang berkaitan. 4.9.68 Menganalisis persamaan reaksi yang berkaitan. 4.9.69 Menentukan persamaan K dari persamaan reaksi yang berkaitan. 4.9.70 Mengidentifikasi hubungan persamaan K dari reaksi yang berkaitan. 4.9.71 Menyimpulkan nilai K dari reaksi yang berkaitan. 4.9.72 Mengamati beberapa persamaan reaksi kesetimbangan. 4.9.73 Mengidentifikasi beberapa persamaan reaksi kesetimbangan. 4.9.74 Menganalisis beberapa persamaan reaksi kesetimbangan. 4.9.75 Menuliskan rumusan K dari beberapa persamaan reaksi kesetimbangan. 4.9.76 Menganalisis hubungan rumusan K dari beberapa reaksi kesetimbangan. 4.9.77 Menyimpulkan nilai K dari gabungan beberapa reaksi kesetimbangan. 4.9.78 Mengamati repesentasi mikrokopis tentang kesetimbangan disosiasi. 4.9.79 Mengidentifikasi repesentasi mikrokopis tentang kesetimbangan disosiasi.

4.9.80 Menganalisis repesentasi mikrokopis tentang kesetimbangan disosiasi. 4.9.81 Menemukan definisi kesetimbangan disosiasi. 4.9.82 Mengamati representasi berbagai kesetimbangan disosiasi dengan derajat disosiasi yang berbeda. 4.9.83 Mengidentifikasi representasi berbagai kesetimbangan disosiasi dengan derajat disosiasi yang berbeda yang terdisosiasi. 4.9.84 Menganalisis representasi berbagai kesetimbangan disosiasi dengan derajat disosiasi yang berbeda. 4.9.85 Menemukan definisi derajat disosiasi. 4.9.86 Menemukan susunan zat dalam keadaan setimbang. C. Tujuan Pembelajaran : 1. Diberikan data pengaruh tekanan dan suhu terhadap jumlah produksi amoniak dalam industri, siswa dapat mengamati, mengidentifikasi, menganalisis data tersebut serta menyimpulkan dan menjelaskan adanya pengaruh tekanan dan suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri dengan teliti dan jujur. 2. Diberikan data konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak dalam rentang waktu tertentu dan persamaan reaksi kesetimbangan pembentukkan amoniak, siswa dapat mengamati dan menganalisis persamaan reaksi tersebut dengan teliti dan jujur. 3. Berdasarkan poin 1 dan 2, siswa dapat menjelaskan adanya fenomena kesetimbangan kimia pada industri amoniak. 4. Diberikan persamaan reaksi berkesudahan (tidak dapat balik) dan reaksi dapat balik, siswa dapat mengamati, menganalisis, dan menyimpulkan adanya reaksi berkesudahan (tidak dapat balik) dan reaksi dapat balik dengan teliti dan jujur. 5. Diberikan persamaan reaksi dapat balik yang berkesetimbangan dan reaksi dapat balik tak berkesetimbangan, siswa dapat mengamati, menganalisis, dan menyimpulkan adanya reaksi dapat balik yang berkesetimbangan dan reaksi dapat balik tak berkesetimbangan dengan teliti dan jujur. 6. Dengan melakukan percobaan reaksi ireversibel dan reaksi reversibel, siswa dapat mengamati, mengidentifikasi, menuliskan, menganalisis dan menyimpulkan perbedaan reaksi ireversibel dan reaksi reversibel berdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan dengan antusias, disiplin, teliti dan jujur. 7. Diberikan gambar kurva kesetimbangan, siswa dapat mengamati dan menganalisis kurva kesetimbangan tersebut dengan teliti. 8. Berdasarkan poin 7, siswa dapat menemukan definisi keadaan setimbang. 9. Diberikan suatu persamaan reaksi reversibel, siswa dapat mengamati persamaan reaksi tersebut dengan teliti. 10. Diberikan animasi suatu reaks ireversibel yang berkesetimbangan, siswa dapat mengamati dan menganalisis video suatu reaksi yang berkesetimbangan tersebut dengan teliti.

11.

12. 13. 14.

15.

16. 17. 18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26. 27.

Berdasarkan poin 10, siswa dapat menyimpulkan kesetimbangan dinamis dan menjelaskan definisi kesetimbangan dinamis dengan bertanggung jawab. Diberikan berbagai reaksi kesetimbangan, siswa dapat mengamati berbagai reaksi kesetimbangan tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 12, siswa dapat mengelompokkan dan menganalisis fase zat dalam berbagai reaksi kesetimbangan tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 13, siswa dapat menyimpulkan dan menjelaskan definisi kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen dengan bertanggung jawab. Disajikan tabel hasil pengamatan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang, siswa dapat menganalisis tabel tersebut dengan teliti dan jujur. Berdasarkan poin 15, siswa dapat menemukan persamaan yang memberikan hasil perbandingan yang tetap. Berdasarkan poin 16, siswa dapat menemukan definisi tetapan kesetimbangan (Kc) dan menjelaskannya dengan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 16 dan 17, siswa dapat menyimpulkan hubungan antara persamaan yang memberikan hasil perbandingan tetap dengan persamaan reaksi kesetimbangan dengan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 18, siswa dapat menemukan hukum kesetimbangan/hukum aksi massa dan menjelaskannya dengan bertanggung jawab. Diberikan beberapa persamaan reaksi kesetimbangan yang dilengkapi harga K, siswa dapat mengamati, mengidentifikasi, menganalisis data tersebut dengan teliti Berdasarkan poin 20, siswa dapat menyimpulkan dan menjelaskan kecenderungan arah kesetimbangan berdasarkan harga K dengan teliti dan bertanggung jawab. Diberikan tabel jumlah produksi amoniak pada berbagai tekanan yang dilengkapi dengan harga Kc dan Kp, secara teliti siswa dapat mengamati dan menganalisis tabel tersebut. Berdasarkan poin 22, siswa dapat merumuskan persamaan Kp berdasarkan harga Kp pembentukan amoniak dan tabel jumlah produksi amoniak pada berbagai tekanan yang dilengkpi dengan harga Kc dan Kp dengan teliti. Berdasarkan poin 23, siswa dapat menyimpulkan persamaan Kp untuk reaksi pembentukan amoniak dan menyatakan tetapan kesetimbangan dalam Kp dengan bertanggung jawab. Diberikan gambar representasi mikroskopis reaksi disosiasi N2O4 yang dilengkapi dengan harga Kc pada suhu tertentu, siswa dapat mengamati dan menganalisis gambar representasi mikroskopis tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 25, siswa dapat menemukan hubungan Kc dan Kp melalui persamaan gas ideal. Diberikan beberapa persamaan reaksi kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni, siswa dapat mengamati dan menuliskan persamaan Kc atau Kp reaksi kesetimbangan tersebut dengan teliti.

28.

29.

30. 31. 32.

33. 34. 35.

36.

37. 38.

39. 40. 41.

Diberikan gambar representasi suatu sistem kesetimbangan yang melibatkan padatan murni dan gas siswa dapat mengamati, mengidentifikasi dan menganalisisnya dengan teliti. Berdasarkan poin 28, siswa dapat menyimpulkan dan menjelaskan kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni dengan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 29, siswa dapat Menuliskan rumusan Kc atau Kp dari reaksi kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni. Diberikan reaksi-reaksi yang berkaitan, siswa dapat mengamati dan menganalisis persamaan reaksi yang berkaitan tersebut dengan teliti Berdasarkan poin 31, siswa dapat menentukan persamaan K dari reaksi yang berkaitan dan mengidentifikasi hubungan persamaan K dari reaksi yang berkaitan tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 32, siswa dapat menyimpulkan dan menentukan nilai K dari reaksi yang berkaitan dengan bertanggung jawab. Diberikan beberapa reaksi kesetimbangan, siswa dapat mengamati dan menganalisis beberapa reaksi kesetimbangan tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 34, siswa dapat menyimpulkan dan menentukan nilai K dari gabungan beberapa reaksi kesetimbangan dengan bertanggung jawab. Diberikan representasi mikroskopis berbagai reaksi kesetimbangan disosiasi, secara mandiri siswa mengamati dan menganalisis repesentasi mikrokopis tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 36, siswa dapat menemukan definisi kesetimbangan disosiasi dan menjelaskannya dengan bertanggung jawab. Diberikan representasi mikroskopis berbagai reaksi kesetimbangan disosiasi dengan derajat disosiasi yang berbeda, siswa dapat mengamati representasi mikroskopis tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 38, siswa dapat menemukan definisi derajat disosiasi dan menjelaskannya dengan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 39, siswa dapat menemukan susunan zat dalam keadaan setimbang. Melalui latihan dan diskusi, siswa dapat menghitung derajat disosiasi suatu reaksi kesetimbangan dan harga K reaksi kesetimbangan dissosiasi dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran Amoniak merupakan salah satu zat kimia yang paling banyak diproduksi. Amoniak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur nitrogen dan hidrogen serta dikenal memiliki bau menyengat yang khas. Amoniak umum digunakan sebagai bahan pembuat obat-obatan. Amoniak yang dilarutkan dalam air dapat digunakan untuk membersihkan berbagai perkakas rumah tangga. Selain itu, zat ini juga digunakan sebagai campuran pembuat pupuk untuk menyediakan unsur nitrogen bagi tanaman. Pupuk yang pembuatannya melibatkan campuran amoniak yaitu urea dan ZA.

Di bidang industri, amoniak dibuat dari gas hidrogen dan gas nitrogen sesuai persamaan berikut. N2(g) + 3H2(g)

2NH3(g)

Beberapa percobaan menunjukkan data seperti di bawah ini. Tabel 1. Data persentase amoniak dalam rentang suhu dan tekanan tertentu. Hasil NH3, % Suhu 10,0 30,0 50,0 100 300 600 1000 ºC atm atm atm atm atm atm atm 200 50,7 67,6 74,4 81,5 90,0 95,4 98,3 300 14,7 30,3 39,4 52,0 71,0 84,2 92,6 400 3,9 10,2 15,3 25,1 47,0 65,2 79,8 500 1,2 3,5 5,6 10,6 26,4 42,2 57,5 600 0,5 1,4 2,3 4,5 13,8 23,1 31,4 700 0,2 0,7 1,1 2,2 7,3 12,6 12,9 Tabel 2. Data konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak dalam rentang waktu tertentu. Waktu (detik) [N2] [H2] [NH3] 0 1 1 0 10 0,306 0,92 0,00352 20 0,28 0,84 0,00293 30 0,241 0,725 0,00218 40 0,193 0,58 0,0014 50 0,193 0,58 0,0014 60 0,193 0,58 0,0014 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa suhu dan tekanan mempengaruhi jumlah produksi amoniak. Semakin rendah suhu, maka jumlah amoniak yang dihasilkan semakin besar dan semakin tinggi tekanan, jumlah produksi amonia akan semakin besar. Berdasarkan data pada tabel 2, diketahui bahwa reaksi antara nitrogen dan hidrogen membentuk amoniak merupakan reaksi tidak tuntas. Hal ini dapat diketahui bahwa setelah beberapa waktu, konsentrasi nitrogen, hidrogen dan amoniak tidak berubah lagi seiring berjalannya waktu. Reaksi antara nitrogen dan hidrogen membentuk amoniak merupakan reaksi kesetimbangan. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada fenomena kesetimbangan kimia dalam industri amoniak. Kesetimbangan kimia : Berdasarkan arah reaksi, jenis reaksi kimia dibedakan menjadi reaksi ireversibel dan reversibel. Bila laju reaksi maju dan reaksi balik sama besar dan konsentrasi reaktan dan produk tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu, maka tercapailah kesetimbangan kimia (keadaan setimbang). Berdasarkan fase, jenis kesetimbangan kimia dibedakan menjadi kesetimbangan homogen dan heterogen.

Tahun 1864, Cato Maximillian Gulberg dan Peter Wage menemukan adanya suatu hubungan yang tetap antara konsentrasi komponen dalam kesetimbangan, yang selanjutnya disebut hukum kesetimbangan atau hukum aksi massa. aA + bB + . . .

cC + Dd + . . .

Rumus tetapan kesetimbangan berbentuk c

d

a

b

C x D ... A x B ...

Kc

Hukum kesetimbangan menyatakan bahwa “Pada reaksi yang setara, hasil kali konsentrasi setimbang di ruas kanan dibagi dengan hasil kali konsentrasi di ruas kiri yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, mempunyai harga tetap.” Nilai numerik dari tetapan kesetimbangan, Kc sangat bergantung pada jenis reaksi dan suhu. Kc menyatakan bahwa konsentrasi spesi yang bereaksi dalam mol/L. Konstanta reaktan dan produk dapat dinyatakan dalam satuan yang berbeda. Spesi yang bereaksi tidak selalu berada dalam fase sama, artinya ada lebih satu cara menyatakan “K”. Tetapan kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan fase gas dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas. Untuk gas, K ditentukan dengan mengukur tekanan campuran. Berdasarkan persamaan gas idel, PV=nRT didapat

Kp

K c RT

n

Kp menyatakan bahwa konsentrasi kesetimbangan dinyatakan dalam tekanan. Persamaan tetapan kesetimbangan hanya mengandung komponen yang konsentrasi atau tekanannya berubah selama reaksi berlangsung. K ditentukan melalui percobaan, misalnya membekukan kesetimbangan, menurunkan suhu reaksi secara tiba-tiba sehingga reaksi berhenti. Apabila Kc atau Kp >>> (sangat besar) artinya reaksi ke kanan hampir sempurna dan apabila Kc atau Kp <<< (sangat kecil) artinya reaksi ke kanan berlangsung sedikit. Disosiasi adalah peristiwa penguraian suatu zat menjadi beberapa zat yang lebih sederhana dan peristiwa penguraiannya merupakan reaksi kesetimbangan. Derajad dissosiasi (α) adalah perbandingan mol zat yang berdisosiasi dengan mol zat mula-mula sebelum disosiasi. Harga α berkisar dari 0 s/d 1. α=0

: zat belum terdissosiasi

α=1 : zat berdissosiasi sempurna 0 < α < 1 : kesetimbangan dissosiasi terjadi E. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan pembelajaran : pendekatan ilmiah F. Media dan Sumber Belajar LCD projector Video/animasi (kimia komputasi) Internet (webpage /webblog) Lembar Kerja Siswa (LKS) Buku-Buku Kimia SMA Kelas XI G. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Pendahuluan Kegiatan Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mengajukan pertanyaan yang membuka wawasan siswa dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa. “Coba perhatikan tanaman yang ada di lingkungan sekitar kita. Apa yang harus kita lakukan agar tanaman tersebut tumbuh subur? Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memberi pupuk. Lalu terbuat dari apakah pupuk itu, contohnya pupuk urea dan ZA? Salah satu zat kimia untuk membuat pupuk, seperti pupuk urea dan ZA adalah amoniak. Lalu bagaimanakah cara membuat amoniak? Suatu industri amoniak mengharapkan produksi amoniak yang besar, lalu bagimanakah cara agar jumlah amoniak yang dihasilkan dari industri itu besar?” Mengelompokkan siswa secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan akademik serta membagikan LKS.

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Inti Kegiatan Penggalan 1 Mengamati Diberikan data pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi amoniak dalam industri (tabel 1), siswa diminta mengamati dan mengidentifikasi data tersebut. Diberikan data konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak dalam rentang waktu tertentu (tabel 2), siswa diminta mengamati data tersebut. Menanya Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak lazim dari identifikasi yang telah mereka lakukan. Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa semakin besar sehingga siswa mengajukan banyak pertanyaan. Mencoba Guru menyajikan video animasi pengaruh suhu pada reaksi kesetimbangan N2O4 dan NO2 dan meminta siswa mengamati video animasi dengan teliti. Menalar Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan pengamatan kalian terhadap video yang disajikan, tentukan variabel bebas, variabel kontrol, varibel terikatnya dan hubungannya!”. “Berdasarkan data pada tabel 1, tentukan variabel bebas, variabel kontrol, varibel terikatnya dan hubungannya!”. “Berdasarkan data pada tabel 2, tentukan variabel bebas, variabel kontrol, varibel terikatnya dan hubungannya!”. Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab.

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Guru menyampaikan pertanyaan: “Fenomena yang terjadi pada industri amoniak ini adalah fenomena kesetimbangan kimia dalam industri. Lalu adakah pengaruh fenomena kesetimbangan kimia dalam industri amoniak ini untuk meningkatkan jumlah produksi amoniak?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Berdasarkan hasil pengamatan pada data pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi amoniak dalam industri dan video animasi, siswa diminta untuk menganalisis pengaruh suhu dan tekanan tersebut. Guru mengajukan pertanyaan : “Pada suhu dan tekanan berapakah produksi amoniak optimum? Bagaimanakah kecenderungan pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi amoniak?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “Apakah konsentrasi nitrogen dan hidrogen habis dengan terbentuknya amoniak seiring berjalannya waktu?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Membentuk Jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain. Penggalan 2

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Mengamati Diberikan data persamaan reaksi irreversibel dan reaksi reversibel, siswa diminta mengamati dan mengidentifikasi data tersebut. Diberikan data persamaan reaksi reversibel tak berkestimbangan dan reaksi reversibel yang berkesetimbangan, siswa diminta mengamati dan mengidentifikasi data tersebut. Menanya Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak lazim dari identifikasi yang telah mereka lakukan. Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa semakin besar sehingga siswa mengajukan banyak pertanyaan. Mencoba Siswa dibimbing melakukan percobaan reaksi ireversibel dan reaksi reversibel. Guru mengajukan pertanyaan : “Apakah yang dapat kalian identifikasi berdasarkan kedua percobaan tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Berdasarkan pengamatan pada percobaan, siswa diminta menuliskan perubahan yang terjadi pada percobaan reaksi ireversibel dan reversibel secara jujur dan teliti. Menalar Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan percobaan reaksi ireversibel dan reaksi reversibel, apakah perbedaan reaksi ireversibel dan reaksi reversibel?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menyimpulkan perbedaan reaksi ireversibel dengan reaksi reversibel dan menjelaskan definisi reaksi ireversibel dan reaksi reversibel. Guru mengajukan pertanyaan : “Apakah perbedaan reaksi reversibel tak berkestimbangan dan reaksi reversibel yang berkesetimbangan?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menyimpulkan perbedaan reaksi reversibel tak berkestimbangan dan reaksi reversibel yang berkesetimbangan Membentuk Jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain. Penggalan 3 Mengamati Diberikan grafik perubahan laju reaksi terhadap waktu, siswa diminta mengamati dan mengidentifikasi data tersebut. Diberikan grafik perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi menuju keadaan setimbang, siswa diminta mengamati dan mengidentifikasi data tersebut. Menanya Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak lazim dari identifikasi yang telah mereka lakukan. Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa semakin besar sehingga siswa mengajukan banyak pertanyaan.

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Mencoba Guru menyajikan video animasi kurva perubahan konsentrasi pereaksi N2O4dan hasil reaksi NO2 menuju keadaan setimbang dan meminta siswa mengamati video animasi dengan teliti. Menalar Guru mengajukan pertanyaan : “Misalkan laju reaksi maju v1 (laju disosiasi N2O4) dan laju reaksi balik v2 (laju sintsesis N2O4). v1 bergantung pada konsentrasi N2O4, sedangkan nilai v2 bergantung pada konsentrasi NO2. Bagaimanakah nilai v1 pada keadaan awal? Lalu bagaimana denganv2? Pada saat t (ditandai dengan garis vertikal putus-putus, bagaimanakah nilai v1dan v2? Lalu bagaimana nilai v1dan v2 setelah melewati waktu t tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “Jika setelah mencapai waktu tertentu atau titik tertentu, nilai v1dan v2 bernilai sama, apakah arti dari pernyataan tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan kurva 2, bagaimana nilai konsentrasi N2O4 dan NO2pada keadaan awal? Lalu bagaimana nilai konsentrasi N2O4 dan NO2seiring berjalannya waktu? Pada saat t (ditandai dengan garis vertikal putus-putus, bagaimanakah nilai konsentrasi N2O4 dan NO2? Lalu bagaimana nilai konsentrasi N2O4 dan NO2setelah melewati waktu t tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “Jika setelah mencapai waktu tertentu atau titik tertentu, nilai konsentrasi N2O4 dan NO2bernilai sama, apakah arti dari pernyataan tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan: “Apakah yang dapat kalian amati berdasarkan animasi tersebut? Apakah secara mikroskopis, sejak v1 = v2 dan jumlah masing-masing komponen tidak berubah terhadap waktu, tidak terjadi lagi reaksi disosiasi maupun sintesis N2O4?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan : “Keadaan yang kita amati pada kurva dan animasi tersebut merupakan keadaan setimbang. Lalu apakah yang dimaksud keadaan setimbang?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk mendefinisikan keadaan setimbang. Membentuk Jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain.

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Penggalan 4 Mengamati Diberikan persamaan reaksi suatu reaksi reversibel, siswa diminta untuk mengamati dan mengidentifikasi persamaan reaksi tersebut. Menanya Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak lazim dari identifikasi yang telah mereka lakukan. Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa semakin besar sehingga siswa mengajukan banyak pertanyaan. Mencoba Guru menyajikan video animasi reaksi kesetimbangan N2O4dan NO2 dan meminta siswa mengamati video animasi dengan teliti. Menalar Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan persamaan reaksi tersebut apakah reaksi disosiasi N2O4 atau reaksi pembentukan N2O4 adalah reaksi reversibel?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan: “Berdasarkan tampilan animasi terlihat bahwa reaksi tersebut adalah reaksi pembentukan gas N2O4 dari gas NO2. Sesaat setelah terbentuk, gas N2O4 yang terbentuk pun akan berdisosiasi kembali membentuk gas NO2.Apakah reaksi yang terjadi, baik pembentukan gas N2O4 dari gas NO2 maupun disosiasi gasN2O4 tetap berlangsung?” Siswa melaksanakan diskusi

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menyimpulkan kesetimbangan dinamis dan menjelaskan definisi kesetimbangan dinamis. Membentuk Jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain. Penggalan 5 Mengamati Diperlihatkan berbagai reaksi kesetimbangan, siswa diminta mengamati berbagai reaksi kesetimbangan tersebut. Menanya Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak lazim dari identifikasi yang telah mereka lakukan. Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa semakin besar sehingga siswa mengajukan banyak pertanyaan. Mencoba Siswa dibimbing untuk mengelompokkan berbagai persamaan reaksi kesetimbangan ke dalam kelompok reaksi pertama dan kelompok reaksi kedua. Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Menalar Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan tabel tersebut, apakah

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

perbedaan antara kelompok reaksi pertama dengan kelompok reaksi kedua? Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan: “Kesetimbangan pada reaksi pertama adalah contoh-contoh kesetimbangan homogeny sedangkan pada reaksi kedua adalah contohcontoh kesetimbangan heterogen. Jadi, apa yang dimaksud kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menyimpulkan dan menjelaskan definisi kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen. Membentuk Jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain. Penutup Menutup pelajaran dengan memberikan umpan balik kepada siswa dan bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah dipelajari. Pertemuan 2 Pendahuluan Kegiatan Guru melakukan apersepsi untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi pertemuan sebelumnya. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Mengelompokkan siswa secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan akademik serta membagikan LKS. Inti Kegiatan Penggalan 1 Mengamati Diberikan data hasil percobaan tentang susunan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang, siswa diminta untuk mengamati data tersebut. Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan tabel tersebut, apa yang dapat kalian temukan?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Menanya Guru mengajukan pernyataan : “Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami berdasarkan pengamatan yang telah kalian lakukan (dalam bentuk pertanyaan)!” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menuliskan hal-hal yang tidak mereka ketahui dalam bentuk pertanyaan secara teliti dan bertanggung jawab. Mencoba Guru mengajukan pernyataan : “Perbandingan tertentu [HI] terhadap [H2] dan [I2] akan memberikan hasil yang konstan untuk setiap percobaan,hal tersebut tampak dari harga K-nya. Berikut beberapa contoh perbandingan. Berdasarkan informasi konsentrasi saat setimbang pada tabel 1 di atas, coba kalian rumuskan persamaan lain yang menunjukkan harga

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan perbandingan dari konsentrasi-konsentrasi dalam kesetimbangan seperti contoh, sampai didapatkan harga K yang konstan!” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Menalar Guru mengajukan pertanyaan bahwa : “Apakah hasil perbandingan yang menunjukkan harga konstan dipengaruhi oleh koefisien reaksinya? Dalam perhitungan, koefisisen reaksi berperan sebagai apa? Persamaan inilah yang disebut dengan konstanta/tetapan kesetimbangan (Kc). Jadi, apa yang dimaksud tetapan kesetimbangan?” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menemukan definisi definisi tetapan kesetimbangan (Kc) dan menjelaskannya. Diberikan suatu persamaan reaksi setimbang, siswa diminta menghubungkan persamaan yang memberikan hasil perbandingan tetap dengan reaksi kesetimbangan tersebut. Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menyimpulkan hubungan antara persamaan yang memberikan hasil perbandingan tetap dengan persamaan reaksi kesetimbangan. Guru mengajukan pernyataan : “Persamaan inilah yang ditemukan oleh Cato Maximillian Gulberg dan Peter Wage pada tahun 1864 yang selanjutnya disebut Hukum Kesetimbangan atau Hukum Aksi

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Massa. Lalu bagaimanakah bunyi hukum kesetimbangan atau hukum aksi massa tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab untuk menemukan hukum kesetimbangan/hukum aksi massa dan menjelaskannya. Membentuk Jejaring Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas dan kelompok lain memberikan pendapat, saran atau tanggapan. Penggalan 2 Mengamati Diberikan beberapa persamaan reaksi kesetimbangan yang dilengkapi harga K, siswa diminta mengamati dan mengidentifikasi data tersebut. Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, apa yang dapat kalian temukan?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Menanya Guru mengajukan pernyataan : “Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami berdasarkan pengamatan yang telah kalian lakukan (dalam bentuk pertanyaan)!” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menuliskan hal-hal yang tidak mereka ketahui dalam bentuk pertanyaan secara teliti dan bertanggung jawab. Mencoba

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Guru mengajukan pernyataan : “Tuliskan rumusan tetapan kesetimbangan dari persamaan reaksi di atas?” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menuliskan hal-hal yang tidak mereka ketahui dalam bentuk pertanyaan secara teliti dan bertanggung jawab Menalar Guru mengajukan pernyataan : “Jika dihubungkan dengan harga K-nya, bagaimanakah hubungan besarnya konsentrasi produk terhadap konsentrasi reaktan dari ketiga persamaan reaksi di atas? Lalu, bagaimanakah kecenderungan arah kesetimbangan berdasarkan harga K dari ketiga persamaan reaksi tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menuliskan hal-hal yang tidak mereka ketahui dalam bentuk pertanyaan secara teliti dan bertanggung jawab. Membentuk Jejaring Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas dan kelompok lain memberikan pendapat, saran atau tanggapan. Penggalan 3 Mengamati Diberikan tabel jumlah produksi amoniak pada berbagai tekanan yang dilengkapi dengan harga Kc dan Kp. Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan tabel tersebut, apa yang dapat kalian temukan?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab.

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Menanya Guru mengajukan pernyataan : “Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami berdasarkan pengamatan yang telah kalian lakukan (dalam bentuk pertanyaan)!” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menuliskan hal-hal yang tidak mereka ketahui dalam bentuk pertanyaan secara teliti dan bertanggung jawab. Mencoba Guru mengajukan pernyataan : “Rumuskan persamaan Kp untuk reaksi di atas sehingga diperoleh harga Kp seperti tertera pada uraian di atas!” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Menalar Guru mengajukan pernyataan : “Reaksi pembentukan amoniak di atas melibatkan zat dalam fase gas. Gas selain memiliki konsentrasi juga dapat menimbulkan tekanan tertentu, sehingga tekanan total gas yang ditimbulkan merupakan sumbangan dari tekanan parsial masing-masing gas, yaitu gas N2, gas H2 dan gas NH3 ( , dan ).Selain bisa dinyatakan dengan Kc, untuk reaksi kesetimbangan dengan fase gas dapat pula dinyatakan dengan Kp. Lalu bagaimana rumusan Kp-nya?” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Membentuk Jejaring Siswa diminta mempresentasikan hasil

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan diskusi kelompoknya di depan kelas dan kelompok lain memberikan pendapat, saran atau tanggapan. Penggalan 4 Mengamati Diberikan gambar representasi mikroskopis reaksi disosiasi N2O4 yang dilengkapi harga Kc pada suhu tertentu, siswa diminta mengamatinya. Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan gambar representasi tersebut, apa yang dapat kalian temukan?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Menanya Guru mengajukan pernyataan : “Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami berdasarkan pengamatan yang telah kalian lakukan (dalam bentuk pertanyaan)!” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menuliskan hal-hal yang tidak mereka ketahui dalam bentuk pertanyaan secara teliti dan bertanggung jawab. Mencoba Diberikan persamaan umum reaksi kesetimbangan, siswa diminta menuliskan persamaan Kc dan Kp-nya. Diberikan persamaan gas ideal, siswa diminta menentukan rumusan tekanan gas A dan tekanan gas B berdasarkan persamaan gas ideal tersebut. Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab.

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Menalar Guru mengajukan pernyataan : “Substitusikanlah PA dan PB yang didapat ke persamaan Kp reaksi di atas!” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab untuk menemukan hubungan Kc dan Kp. Membentuk Jejaring Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas dan kelompok lain memberikan pendapat, saran atau tanggapan. Penggalan 5 Mengamati Diberikan data persamaan reaksi yang melibatkan cairan dan padatan, siswa diminta mengamati serta mengidentifikasi Kc dan Kp persamaan reaksi tersebut. Menanya Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak lazim dari identifikasi yang telah mereka lakukan. Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa semakin besar sehingga siswa mengajukan banyak pertanyaan. Mencoba Diberikan gambar submikroskopis reaksi kesetimbangan CaCO3, siswa diminta untuk mengamati dan mengidentifikasi gambar tersebut. Siswa dibimbing untuk menghitung konsentrasi zat padat yang dianalogikan dengan balok. Menalar Guru mengajukan pertanyaan :

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan “Berdasarkan pengamatan Anda pada tabung A dan B, apakah tekanan kesetimbangan dari CO2 akan sama pada suhu yang sama walaupun jumlah CaCO3 dan CaO yang ada berbeda?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “Apakah padatan CaCO3 dan CaO mempengaruhi pergeseran kesetimbangan?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menyimpulkan kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni. Membentuk Jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain. Penggalan 6 Mengamati Diberikan data persamaan reaksi yang yang saling berhubungan dan memiliki harga K tertentu, siswa diminta mengamati serta mengidentifikasi persamaan reaksi tersebut. Menanya Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak lazim dari identifikasi yang telah mereka lakukan. Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa semakin besar sehingga siswa mengajukan banyak pertanyaan.

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Mencoba Siswa dibimbing untuk menemukan hubungan antara nilai tetapan kesetimbangan reaksi-reaksi tersebut Menalar Guru mengajukan pertanyaan : “Bagaimana hubungan antara K1 dengan K2 berdasarkan kegiatan menalar di atas?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “Bagaimana hubungan K1 dengan K3 berdasarkan kegiatan menalar di atas?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menyimpulkan hubungan persamaan reaksi yang melibatkan K. Membentuk Jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain. Penggalan 7 Mengamati Diberikan data persamaan reaksi yang melibatkan penggabungan persamaan tetapan kesetimbangan, siswa diminta mengamati serta mengidentifikasi persamaan reaksi tersebut. Menanya

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak lazim dari identifikasi yang telah mereka lakukan. Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa semakin besar sehingga siswa mengajukan banyak pertanyaan. Mencoba Siswa dibimbing untuk menemukan Kc dari reaksi ketiga dengan penggabungan persamaan tetapan kesetimbangan Menalar Guru mengajukan pertanyaan : “Dari hubungan harga K ketiga reaksi tersebut, tentukan harga K untuk reaksi yang ketiga!” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “apakah yang dimaksud dengan tetapan kesetimbangan untuk suatu reaksi total?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk meyimpulkan tetapan kesetimbangan untuk suatu reaksi total. Membentuk Jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain. Penggalan 8 Mengamati

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Diberikan representasi visualisasi gambar mikroskopis berbagai reaksi kesetimbangan disosiasi dengan derajat disosiasi yang berbeda, siswa diminta mengamati representasi mikroskopis tersebut. Menanya Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak lazim dari identifikasi yang telah mereka lakukan. Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa semakin besar sehingga siswa mengajukan banyak pertanyaan. Mencoba Diberikan representasi visualisasi gambar mikroskopis berbagai reaksi kesetimbangan disosiasi dengan derajat disosiasi yang berbeda, siswa diminta mengamati representasi mikroskopis tersebut. Siswa dibimbing untuk menemukan jumlah reaktan masing-masing reaksi dan berapa jumlah reaktan yang terdisosiasi pada masing-masing reaksi. Menalar Guru mengajukan pertanyaan : “Hal yang terjadi pada representasi visualisasi gambar mikroskopis berbagai reaksi kesetimbangan tersebut merupakan fenomena kesetimbangan disosiasi. Jadi apa yang dimaksud dengan kesetimbangan disosiasi?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menemukan Guru mengajukan pertanyaan : “Bila diperhatikan, meski jumlah reaktan mula-mula sama, namun setelah dalam keadaan setimbang jumlah reaktan yang terdisosiasi ternyata berbeda. Besarnya fraksi zat yang terdisosiasi dinyatakan oleh

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

suatu derajat ( ). Ada yang masih ingat dengan konsep derajat ionisasi, bagaimana konsep derajat ionisasi tersebut? Analog dengan derajat ionisasi, apa yang dimaksud dengan derajat disosiasi? Bagaimanakah rumusan derajat disosiasi?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menemukan definisi derajat disosiasi dan menjelaskannya. Diberikan soal latihan, siswa diminta menemukan susunan zat dalam keadaan setimbang. Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menemukan susunan zat dalam keadaan setimbang, menghitung derajat disosiasinya dan menghitung harga K reaksi kesetimbangan disosiasi tersebut. Membentuk Jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya, siswa lain mendengarkan dengan baik serta ditanggapi dan dievaluasi oleh kelompok lain. Penutup Menutup pelajaran dengan memberikan umpan balik kepada siswa dan bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah dipelajari. H. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Penilaian hasil belajar (penguasaan konsep). 2. Penilaian sikap (perilaku). 3. Penilaian kinerja.

I. Daftar Pustaka Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Petrucci, Ralph H. - Suminar. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern (Edisi Keempat - Jilid 2). Erlangga. Jakarta. Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta.

Guru Mitra

Bangunrejo, Peneliti,

Siti Rahayu, S.Pd. NIP 19811010 200801 2 024

Heru Agung Saputra NPM 1013023046

Mengetahui, Kepala SMA N 1 Bangunrejo

Dra. Srinu NIP 19630715 198303 2 005

November 2013

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMA (Eksperimen) A. Identitas Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu

: : : : :

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kimia XI IPA 2/Ganjil Kesetimbangan Kimia 6 x 45 menit

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator : KD : 1.2

2.1

3.8 4.8

Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbanganyang diterapkan dalam industri. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.

Indikator : 1.1.3 Mengungkapkan kebesaran Tuhan YME berdasarkan fenomena kesetimbangan kimia di alam dan di dalam tubuh manusia. 1.1.4 Menyadari keteraturan yang ditetapkan oleh Tuhan YME sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang bersifat tentatif. 2.1.8 Menunjukkan antusiasme. 2.1.9 Banyak bertanya. 2.1.10 Mengemukakan pendapat. 2.1.11 Disiplin dalam melakukan kegiatan pembelajaran maupun diskusi dalam kelompok. 2.1.12 Jujur dalam menggunakan data percobaan. 2.1.13 Bekerjasama. 2.1.14 Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan percobaan untuk membuktikan arah pergeseran kesetimbangan kimia secara runut dan konsisten terhadap langkah-langkah serta kebenaran hasil). 2.1.15 Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah (dapat menyelesaikan masalah secara runut di awal hingga akhir dengan langkah-langkah yang benar). 2.1.16 Kritis dalam merancang percobaan. 2.1.17 Kreatif dalam merancang percobaan.

2.1.18 Bertanggung jawab. 3.8.1 Menjelaskan sistem kesetimbangan yang diganggu. 3.8.2 Menghitung harga perbandingan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi sistem kesetimbangan yang diganggu. 3.8.3 Menjelaskan asas Le Chȃ telier. 3.8.4 Menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 3.8.5 Menjelaskan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 3.8.6 Menjelaskan hubungan tekanan dan volume berdasarkan persamaan gas ideal. 3.8.7 Menjelaskan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 3.8.8 Menjelaskan pengaruh katalis dalam proses kesetimbangan kimia. 3.8.9 Menjelaskan kondisi reaksi untuk menggeser kesetimbangan kearah produk dan meminimalkan reaksi balik. 3.8.10 Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan. 4.8.1 Mengamati animasi pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.2 Mengidentifikasi fenomena yang terjadi berdasarkan pengamatan animasi pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.3 Menganalisis fenomena yang terjadi berdasarkan animasi pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.4 Menyimpulkan adanya fenomena pergeseran kesetimbangan yang dipengaruhi oleh konsentrasi. 4.8.5 Menentukan variabel-variabel pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.6 Menyusun prosedur percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.7 Menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.8 Melakukan percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.9 Mengamati percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.10 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.11 Menuliskan perubahan yang terjadi pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.12 Mengamati representasi mikroskopis sistem kesetimbangan yang diganggu. 4.8.13 Mengidentifikasi fenomena yang terjadi berdasarkan representasi mikroskopis sistem kesetimbangan yang diganggu. 4.8.14 Menganalisis fenomena yang terjadi yang berdasarkan representasi mikroskopis sistem kesetimbangan yang diganggu.

4.8.15 Membandingkan harga perbandingan konsentrasi hasil reaksi dengan pereaksi pada sistem kesetimbangan yang di ganggu (Qc) dengan harga Kc. 4.8.16 Memprediksi arah reaksi kesetimbangan berdasarkan harga Qc dan Kc. 4.8.17 Mengidentifikasi pergeseran reaksi kesetimbangan. 4.8.18 Menganalisis data hasil percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.19 Menyimpulkan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan. 4.8.20 Menemukan asas Le Chȃ telier. 4.8.21 Mengamati data pengaruh suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.8.22 Mengidentifikasi data pengaruh suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.8.23 Menganalisis data pengaruh suhu pereaksi dan hasil reaksi terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.8.24 Menyimpulkan adanya pengaruh suhu pada industri amoniak. 4.8.25 Menentukan variabel-variabel pada percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.26 Menyusun prosedur percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.27 Menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.28 Mengamati animasi pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.29 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi berdasarkan animasi pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.30 Menuliskan perubahan yang terjadi berdasarkan animasi pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.31 Menganalisis perubahan yang terjadi berdasarkan animasi pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.32 Menghubungkan ΔH reaksi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.33 Menyimpulkan hubungan ΔH reaksi terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.34 Mengamati data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.8.35 Mengidentifikasi data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.8.36 Menganalisis data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak dalam industri. 4.8.37 Menyimpulkan adanya pengaruh tekanan pada industri amoniak. 4.8.38 Mengamati representatif gambar hubungan tekanan dan volume. 4.8.39 Menganalisis hubungan tekanan dan volume berdasarkan representasi gambar hubungan tekanan dan volume. 4.8.40 Menentukan variabel-variabel pada percobaan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan.

4.8.41 Menyusun prosedur percobaan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.42 Menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.43 Mengamati gambar representasi mikroskopis pengaruh tekanan dan volum terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.44 Mengidentifikasi fenomena yang terjadi berdasarkan pengamatan gambar representasi mikroskopis pengaruh tekanan dan volum terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.45 Menganalisis pengaruh tekanan dan volume terhadap jumlah mol pereaksi dan hasil reaksi suatu reaksi kesetimbangan. 4.8.46 Menghubungkan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.47 Mengamati grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau tanpa katalis. 4.8.48 Mengidentifikasi grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau tanpa katalis. 4.8.49 Menemukan adanya pengaruh katalis terhadap laju kesetimbangan. 4.8.50 Menentukan variabel-variabel pada percobaan pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.51 Menyusun prosedur percobaan pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.52 Menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan. 4.8.53 Mengamati gambar analogi katalis dalam kehidupan sehari-hari. 4.8.54 Menganalisis gambar analogi katalis dalam kehidupan sehari-hari. 4.8.55 Menyimpulkan pengaruh katalis dalam proses kesetimbangan berdasarkan grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau tanpa katalis dan gambar analogi katalis dalam kehidupan sehari-hari. 4.8.56 Mengamati tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak. 4.8.57 Mengidentifikasi tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak. 4.8.58 Menganalisis tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak. 4.8.59 Menyimpulkan pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak. 4.8.60 Mengamati tabel pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10 atm. 4.8.61 Mengidentifikasi tabel pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10 atm. 4.8.62 Menganalisis tabel pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10 atm. 4.8.63 Menyimpulkan pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10 atm. 4.8.64 Mengamati data percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan terhadap persentase produksi industri amoniak.

4.8.65 Mengidentifikasi data percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan terhadap persentase produksi industri amoniak. 4.8.66 Menemukan bahwa suhu dan tekanan tidak diperhitungkan secara terpisah dalam industri amoniak. 4.8.67 Menganalisis data percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan terhadap persentase produksi industri amoniak. 4.8.68 Menyimpulkan upaya yang dilakukan agar amoniak yang dihasilkan lebih banyak. 4.8.69 Mengamati proses industri amoniak secara Haber-Bosch. 4.8.70 Menganalisis upaya dalam meningkatkan hasil produksi amoniak berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan. 4.8.71 Menyimpulkan upaya dalam meningkatkan hasil produksi amoniak berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan. 4.8.72 Menganalisis pengaruh katalis terhadap hasil produksi pada industri amoniak. 4.8.73 Menyimpulkan pengaruh katalis terhadap hasil produksi pada industri amoniak. 4.8.74 Menyimpulkan kondisi optimum produksi industri amoniak menurut proses Haber Bosch. 4.8.75 Mengamati tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.76 Mengidentifikasi tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.77 Menganalisis tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.78 Menganalisis upaya yang dilakukan agar reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk (pembentukan SO3) berdasarkan tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.79 Menganalisis pengaruh katalis pada industri asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.80 Menyimpulkan pengaruh katalis pada industri asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.81 Menganalisis pengaruh tekanan pada industri asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.82 Menyimpulkan pengaruh tekanan pada industri asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.83 Menganalisis upaya dalam meningkatkan hasil produksi asam sulfat berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan. 4.8.84 Menyimpulkan upaya dalam meningkatkan hasil produksi asam sulfat berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan. 4.8.85 Menganalisis tentang kondisi optimum pada produksi industri asam sulfat dengan proses Kontak. 4.8.86 Menyimpulkan kondisi optimum produksi industri asam sulfat dengan proses Kontak.

C. Tujuan Pembelajaran : 1. Diberikan suatu animasi pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbanga, siswa dapat mengamati animasi tersebut dengan teliti. 2. Berdasarkan poin 1, siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis fenomena yang terjadi berdasarkan suatu animasi pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan teliti. 3. Berdasarkan poin 1 dan 2, siswa dapat menyimpulkan adanya fenomena pergeseran kesetimbangan yang dipengaruhi oleh konsentrasi dengan bertanggung jawab. 4. Diberikan alat dan bahan percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan, siswa dapat merancang percobaan mengenai pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan antusias, disiplin, kritis, kreatif, dan bertanggung jawab. 5. Berdasarkan poin 4, siswa dapat menentukan variabel-variabel dalam percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan kritis dan kreatif. 6. Berdasarkan poin 4 dan 5, siswa dapat menyusun prosedur percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan kritis dan kreatif. 7. Berdasarkan poin 4-6, siswa dapat menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan secara kritis dan kreatif. 8. Berdasarkan poin 4-7, siswa dapat melakukan percobaan mengenai pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan antusias, disiplin, kritis, kreatif, dan bertanggung jawab. 9. Berdasarkan poin 8, siswa dapat mengamati percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan teliti. 10. Berdasarkan poin 9, siswa dapat mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan teliti dan jujur. 11. Berdasarkan poin 9 dan 10, siswa dapat menuliskan perubahan yang terjadi pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan teliti dan jujur. 12. Diberikan representasi gambar mikroskopis sistem kesetimbangan yang diganggu, siswa dapat mengamati representasi mikroskopis tersebut dengan teliti. 13. Berdasarkan poin 12, siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis fenomena yang terjadi berdasarkan representasi mikroskopis sistem kesetimbangan yang diganggu dengan teliti. 14. Berdasarkan poin 11-13, siswa membandingkan harga perbandingan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada sistem kesetimbangan yang diganggu (Qc) dengan harga Kc. 15. Berdasarkan poin 14, siswa dapat memprediksi pergeseran arak kesetimbangan berdasarkan Qc dan Kc dengan teliti dan bertanggung jawab.

16. 17.

18. 19.

20.

21. 22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

Berdasarkan poin 15, siswa dapat mengidentifikasi pergeseran reaksi kesetimbangan dengan teliti dan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 12-16, siswa menganalisis data hasil perobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan, menyimpulkan serta menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan teliti dan jujur. Berdasarkan poin 12-17, siswa menemukan asas Le Chȃ telier. Diberikan data pengaruh suhu terhadap jumlah produksi amoniak, siswa dapat mengamati data pengaruh suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri dengan teliti. Berdasarkan poin 19, siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis data pengaruh suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri dengan teliti dan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 20, siswa dapat menyimpulkan adanya pengaruh suhu pada industri amoniak dengan bertanggung jawab. Diberikan alat dan bahan percobaan, siswa dapat merancang percobaan meganai pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan antusias, disiplin, kritis, kreatif, dan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 22, siswa dapat menentukan variabel-variabel dalam percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan kritis dan kreatif. Berdasarkan poin 23, siswa dapat menyusun prosedur percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan kritis dan kreatif. Berdasarkan poin 24, siswa dapat menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan kritis dan kreatif. Diberikan animasi pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan, secara siswa dapat mengamati animasi tersebut dengan antusias dan teliti. Berdasarkan poin 23 dan 24, siswa dapat mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan teliti. Berdasarkan poin 27, siswa dapat menuliskan perubahan yang terjadi berdasarkan animasi pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan teliti dan jujur. Berdasarkan poin 28, siswa dapat menganalisis perubahan yang terjadi berdasarkan animasi pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan teliti. Berdasarkan poin 29, siswa dapat menghubungkan ΔH reaksi terhadap pergeseran arah kesetimbangan serta menyimpulkan hubungan ΔH reaksi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan bertanggung jawab. Diberikan data pengaruh tekanan terhadap jumlah produksi amoniak dalam industri, siswa dapat mengamati data pengaruh tekanan terhadap jumlah produksi amoniak dalam industri dengan teliti.

32.

33. 34. 35.

36.

37.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

44. 45.

46.

47.

Berdasarkan poin 31, siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak dalam industri dengan teliti dan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 32, siswa dapat menyimpulkan adanya pengaruh suhu pada industri amoniak dengan bertanggung jawab. Diberikan gambar representatif hubungan tekanan dan volume, siswa dapat mengamati gambar tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 34, siswa dapat menganalisis hubungan tekanan dan volume berdasarkan representasi gambar hubungan tekanan dan volume. Diberikan alat dan bahan percobaan, siswa dapat merancang percobaan mengenai pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan antusias, disiplin, kritis, kreatif, dan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 36, siswa dapat menentukan variabel-variabel dalam percobaan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan secara kritis dan kreatif. Berdasarkan poin 36 dan 37, siswa dapat menyusun prosedur percobaan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan kritis dan kreatif. Berdasarkan poin 38, siswa dapat menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan secara kritis dan kreatif. Diberikan gambar representatif hubungan tekanan dan volume, siswa dapat mengamati dan mengidentifikasi fenomena yang terjadi berdasarkan representatif gambar dengan teliti. Berdasarkan poin 40, siswa dapat menganalisis pengaruh tekanan dan volume terhadap jumlah mol pereaksi dan hasil reaksi suatu reaksi kesetimbangan dengan teliti. Berdasarkan poin 41, siswa dapat menghubungkan dan menjelaskan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan bertanggung jawab. Diberikan grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau tanpa katalis, siswa dapat mengamati dan mengidentifikasi grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau tanpa katalis dengan teliti. Berdasarkan poin 43, siswa dapat menemukan adanya pengaruh katalis terhadap laju kesetimbangan. Diberikan alat dan bahan percobaan, siswa dapat merancang percobaan mengenai pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan antusias, disiplin, kritis, kreatif, dan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 45, siswa dapat menentukan variabel-variabel dalam percobaan pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan kritis dan kreatif. Berdasarkan poin 46, siswa dapat menyusun prosedur percobaan pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan kritis dan kreatif.

48.

49. 50.

51. 52.

53. 54.

55.

56.

57.

58.

59.

60. 61. 62.

63.

64.

Berdasarkan poin 47, siswa dapat menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan secara kritis dan kreatif. Diberikan gambar analogi katalis dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat mengamati dan menganalisis gambar tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 49, siswa dapat menyimpulkan dan menjelaskan pengaruh katalis dalam proses kesetimbangan berdasarkan grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau tanpa katalis dan gambar analogi katalis dalam kehidupan sehari-hari dengan bertanggung jawab. Diberikan suatu data tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak, siswa dapat mengamati data tabel tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 51, siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak dengan teliti dan jujur. Berdasarkan poin 51 dan 52, siswa dapat menyimpulkan pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak dengan bertanggung jawab. Diberikan suatu data tabel pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10 atm, dapat mengamati data tabel tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 54 siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis table pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10 atm dengan teliti dan jujur. Berdasarkan poin 55, siswa dapat menyimpulkan pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10 atm dengan bertanggung jawab. Diberikan suatu data percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan terhadap persentase produksi industri amoniak, siswa dapat mengamati data tabel tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 57, siswa dapat mengidentifikasi dan menemukan bahwa suhu dan tekanan tidak diperhitungkan secara terpisah dalam industri amoniak. Berdasarkan poin 57 dan 58, siswa dapat menganalisis data percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan terhadap persentase produksi industri amoniak. Berdasarkan poin 59, siswa dapat menyimpulkan upaya yang dilakukan agar amoniak yang dihasilkan lebih banyak. Diberikan suatu data industri amoniak secara Haber-Bosch, siswa dapat mengamati proses indutri tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 61, siswa dapat menganalisis upaya dalam meningkatkan hasil produksi amoniak berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan secara bekerja sama dalam kelompok. Berdasarkan poin 62, siswa dapat menyimpulkan upaya dalam meningkatkan hasil produksi amoniak berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan dengan jujur dan bertanggung jawab. Berdasarkan informasi yang diberikan, siswa dapat menganalisis pengaruh katalis terhadap hasil produksi pada industri amoniak.

65.

66. 67. 68.

69.

70.

71.

72.

73.

74.

75. 76.

Berdasarkan poin 64, siswa dapat menyimpulkan pengaruh katalis terhadap hasil produksi pada industri amoniak dengan jujur dan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 61-65, siswa dapat menganalisis tentang kondisi optimum pada produksi industri amoniak. Berdasarkan poin 66, siswa dapat menyimpulkan kondisi optimum produksi industri amoniak dengan jujur dan bertanggung jawab. Diberikan suatu data tentang tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses Kontak, siswa dapat mengamati data tersebut dengan teliti. Berdasarkan poin 68, siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses Kontak dengan teliti. Berdasarkan poin 68-69, siswa dapat menganalisis upaya yang dilakukan agar reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk (pembentukan SO3) berdasarkan tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan Proses Kontak dengan teliti dan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 70, siswa dapat menganalisis dan menyimpulkan pengaruh katalis pada industri asam sulfat dengan Proses Kontak dengan jujur dan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 68-70, siswa dapat menganalisis dan menyimpulkan pengaruh tekanan pada industri asam sulfat dengan Proses Kontak dengan jujur dan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 68-72, siswa dapat menganalisis upaya dalam meningkatkan hasil produksi asam sulfat berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan dengan teliti dan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 73, siswa dapat menyimpulkan upaya dalam meningkatkan hasil produksi asam sulfat berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan dengan teliti dan bertanggung jawab. Berdasarkan poin 70-74, siswa dapat menganalisis tentang kondisi optimum pada produksi industri asam sulfat dengan proses Kontak. Berdasarkan poin 75, siswa dapat menyimpulkan kondisi optimum produksi industri asam sulfat dengan proses Kontak.

D. Materi Pembelajaran Suatu sistem kesetimbangan dapat berubah, jika mendapat pengaruh dari luar. Perubahan tersebut bertujuan untuk mencapai kesetimbangan baru, sehingga disebut pergeseran kesetimbangan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh kimiawan asal Perancis Henry Louis Le Chȃ telier (1884). Prinsip Le Chȃ telier pada pokoknya menyatakan Usaha untuk mengubah suhu, tekanan, atau konsentrasi pereaksi dalam suatu sistem pada keadaan setimbang merangsang terjadinya reaksi yang mengembalikan kesetimbangan pada sistem tersebut.

Faktor-faktor yang memengaruhi keadaan kesetimbangan antara lain : (1) konsentrasi, (2) tekanan dan volume, dan (3) suhu. Pendekatan kuantitatif yang didasarkan pada prinsip Le Chȃ telier, menyatakan bahwa Jika ada usaha untuk menambahkan konsentrasi dari salah satu pereaksi yang sudah setimbang, maka akan terdapat reaksi yang mengkonsumsi pereaksi tambahan tersebut. Jika tekanan pada campuran kesetimbangan yang melibatkan gas ditingkatkan, reaksi bersih akan berlangsung ke arah yang mempunyai jumlah mol gas lebih kecil. Jika tekanan diturunkan, reaksi bersih berlangsung ke arah yang menghasilkan jumlah mol gas lebih banyak. Peningkatan suhu suatu campuran kesetimbangan menyebabkan pergeseran keadaan kesetimbangan ke arah reaksi endoterm. Penurunan suhu menyebabkan pergeseran ke arah reksi eksoterm. Katalis bukan merupakan faktor yang memengaruhi kesetimbangan, katalis hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan, K tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar. Kesetimbangan kimia dalam industri meliputi : (1) proses pembuatan amoniak menurut Haber-Bosch dan (2) proses pembuatan asam sulfat menurut proses kontak. Dasar teori dari reaksi sintesis amoniak dan uji laboratorisnya merupakan penelitian Fritz Haber (1908). Alat-alat laboratorium Haber dapat memproduksi sebanyak 1 kg NH3 per hari. Usaha pengembangan proses Haber menjadi operasi besar-besaran merupakan tantangan bagi insinyurinsinyur industri kimia pada saat itu, karena metode tersebut mensyaratkan reaksi kimia dalam fase gas pada suhu dan tekanan tinggi dengan katalis yang sesuai. Pekerjaan ini dipimpin oleh Carl Bosch di Badishe Anilinund Soda Fabrik (BASF). Pada tahun 1913, pabrik beroperasi dengan produksi 30.000 kg NH3 per hari. Pabrik amoniak modern saat ini mempunyai kapasitas 50 kali lebih besar. Beberapa data relevan mengenai reaksi sintesis amoniak ialah N2(g) + 3H2(g)

2NH3(g)

pada 298 K ; Kp = 6,2 × 105 dan

H = -92,38 kJ/mol

Untuk setiap 4 mol gas yang bereaksi (1 mol N2(g) dan 3 mol H2(g)), dihasilkan 2 mol NH3. Peningkatan tekanan menyebabkan campuran reaksi bervolume kecil dan menyebabkan terjadinya reaksi yang menghasilkan jumlah mol gas (atau produksi NH3(g) yang lebih banyak). Reaksi ke kanan bersifat eksoterm. Reaksi eksoterm lebih baik terjadi jika suhu diturunkan. Jadi, kondisi optimum untuk produksi NH3 adalah tekanan tinggi dan suhu rendah.

Tetapi, keadaan “optimum” ini tidak mengatasi masalah laju reaksi. Sekalipun produksi kesetimbangan NH3 lebih baik terjadi pada suhu rendah, laju pembentukkannya sangat lambat, sehingga reaksi ini tidak layak. Salah satu cara untuk meningkatkan reaksi adalah dengan meningkatkan suhu (sekalipun konsentrasi kesetimbangan NH3 juga menurun). Cara lain adalah dengan menggunakan katalis. Keadaan yang biasa dilakukan pada proses Haber-Bosch ialah 550ºC, tekanan berkisar dari 150 sampai 350 atm, dan katalis, biasanya besi dengan campuran Al2O3, MgO, CaO, dan K2O. Satu lagi contoh industri yang berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu pembuatan asam sulfat. Asam sulfat merupakan bahan yang banyak digunakan dalam industri, antara lain : industri cat, plastik, serat sintetis, galvanisasi logam, bahan peledak, deterjen, pupuk, zat warna, dll. Berikut tahapan pembuatan asam sulfat berdasarkan proses kontak : * Tahap I

: Pembuatan SO2 S(g) + O2(g) → SO2(g)

* Tahap II

: Pembuatan SO3 2SO2(g) + O2(g)

2SO3(g)

* Tahap III

: Pembuatan asam pirosulfat SO3(g) + H2SO4(aq) → H2S2O7(aq)

*Tahap IV

: Pembuatan asam sulfat H2S2O7(aq) + H2O(l) → H2SO4(aq)

Tahap yang penting dalam tahapan pembuatan asam sulfat adalah tahap kedua. Pada tahap ini, pembuatan SO3 dilakukan dengan cara mengoksidasi SO2 dengan gas O2 dari udara. 2SO2(g) + O2(g)

2SO3(g)

pada 1000 K ; Kc = 2,8 ×102 dan

H = -24 kkal/mol

Reaksi ini berlangsung pada suhu sekitar 500°C, tekanan 1 atm dengan katalisator V2O5. Katalisator yang dapat digunakan untuk reaksi pembentukan belerang trioksida antara lain Pt, V2O5, Fe2O3, Cr2O3, Mn2O3 dan Mn3O4. Katalisator yang baik adalah Pt dan V2O5, tapi yang paling banyak dipakai adalah Vanadium Pentoksida, karena : (1) V2O5 lebih murah harganya, (2) Pt lebih sensitiv terhadap racun, dan (3) V2O5 daya tahan terhadap suhu tinggi lebih baik. E. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan pembelajaran : pendekatan ilmiah

F. Media dan Sumber Belajar LCD projector Video/animasi (kimia komputasi) Internet (webpage /webblog) Lembar Kerja Siswa (LKS) Buku-Buku Kimia SMA Kelas XI G. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan 4 dan 5 Pendahuluan Kegiatan

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Guru melakukan apersepsi untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi pertemuan sebelumnya. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mengajukan pernyataan yang membuka wawasan siswa dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa : “Kesetimbangan kimia merepresentasikan suatu kesetaraan antara reaksi maju dan reaksi balik. Dalam banyak kasus, kesetaraan ini sangat rentan. Perubahan kondisi percobaan dapat mengganggu kesetaraan dan menggeser posisi kesetimbangan sehingga produk yang diinginkan bisa terbentuk lebih banyak atau sebaliknya.” Mengelompokkan siswa secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan akademik serta membagikan LKS. Inti Kegiatan Penggalan 1 Mengamati Diberikan suatu suatu animasi pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbanga, siswa diminta mengamati animasi tersebut dengan teliti. Guru mengajukan pernyataan : “Apa yang dapat kalian temukan

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan berdasarkan animasi pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Menanya Guru mengajukan pernyataan : “Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami berdasarkan pengamatan yang telah kalian lakukan pada animasi tersebut (dalam bentuk pertanyaan)!” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Mencoba Guru mengajukan pernyataan: “Berdasarkan fenomena yang telah kalian temukan pada kegiatan mengamati, dapat diketahui bahwa adanya suatu pergeseran kesetimbangan yang dipengaruhi oleh konsentrasi. Untuk memahami pergeseran arah kesetimbangan karena pengaruh konsentrasi, rancanglah percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan! Tentukan variable bebas, variable terikat dan variable kontrol untuk percobaan tersebut! Lalu susunlah prosedur percobaannya! Tentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan! Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara antusias, kritis, kreatif dan bertanggung jawab. Diberikan prosedur percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan kesetimbangan, siswa diminta melakukan percobaan mengenai pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan antusias dan bertanggung jawab. Siswa melakukan percobaan mengenai pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan antusias dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan : “Apa yang dapat kalian amati dan identifikasi berdasarkan percobaan tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Menalar Guru mengajukan pertanyaan : “Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan yang terjadi pada pencampuran FeCl3 dan KSCN! Apakah yang terjadi pada sistem saat penambahan konsentrasi FeCl3, konsentrasi KSCN, konsentrasi NaOH(tulis reaksi yang terjadi)?” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menyimpulkan percobaan. Diberikan reperesentasi mikroskopis sistem kesetimbangan yang diganggu, siswa diminta mengamati reperesentasi mikroskopis sistem kesetimbangan yang diganggu. Guru mengajukan pertanyaan : “Coba hitunglah berapa perbandingan konsentrasi produk dan reaktan (Kc) pada sistem kesetimbangan awal! Lalu hitunglah harga perbandingan produk dan pereaksi ketika sistem kesetimbangan diganggu (Qc) pada penambahan konsentrasi A dan pengurangan konsentrasi A! Kemudian bandingkan harga Qc dengan Kc,

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan bagaimanakah hubungannya?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru menyampaikan pertanyaan : “Ada yang masih ingat bunyi hukum aksi massa? Bagaimanakah bunyi hukum aksi massa?” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru menyampaikan pertanyaan : “Sekarang hitunglah harga Kc pada sistem kesetimbangan yang baru pada penambahan konsentrasi A dan pengurangan konsentrasi A! Lalu bandingkanlah harga Kc pada sistem kesetimbangan yang baru dengan harga Kc pada sistem kesetimbangan awal, bagaimana hubungannya? Apa yang dapat kalian simpulkan?” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru menyampaikan pertanyaan : “Apa yang terjadi pada sistem kesetimbangan yang diganggu jika pada sistem tersebut ditambahkan sejumlah konsentrasi A atau dikurangi sejumlah konsentrasi A, reaksi akan bergeser ke arah mana?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “Bagaimanakah dengan percobaan yang telah kalian tuliskan, perubahan apa yang

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan dapat kalian amati? Berdasarkan perubahan tersebut, ke arah manakah reaksi bergeser? Spesi apa yang kalian tambahkan pada sistem kesetimbangan dengan penambahan FeCl3, KSCN, dan NaOH? Coba jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi dengan membandingkan harga Qc dengan Kc-nya!” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan : “Fenomena-fenomena tersebut memerlihatkan bahwa apabila suatu sistem kesetimbangan diganggu/diberi aksi. Apakah yang terjadi pada sistem kesetimbangan tersebut jika diganggu/ diberi aksi? Bila sistem diganggu pada suhu dan volume yang tetap, apakah tujuan sistem kesetimbangan melakukan reaksi tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan ilustrasi gambar, identifikasilah kasus-kasus tersebut dalam pergeseran reaksi kesetimbangan!” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan : “Kalau kita perhatikan, ternyata bila suatu sistem kesetimbangan diberi suatu aksi, maka sistem tersebut akan mengadakan suatu reaksi untuk mengurangi pengaruh aksi tersebut. Fenomena-fenomena seperti ini ternyata sudah lebih dahulu diamati oleh

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Henry Louis Le Chȃ telier pada tahun 1884, yang selanjutnya dikenal dengan Asas Le Chȃ telier. Jadi, bagaimanakah bunyi Asas Le Chȃ telier?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan : “Fenomena yang telah kita amati dan pelajari ini adalah pergeseran kesetimbangan yang dipengaruhi oleh konsentrasi. Lalu bagaimanakah pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Membentuk Jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain. Penggalan 2 Mengamati Diberikan data pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi amoniak dalam industri, siswa diminta mengamati data tersebut. Guru mengajukan pernyataan : “Apa yang dapat kalian temukan berdasarkan data pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi amoniak dalam industri tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Menanya Guru mengajukan pernyataan : “Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami berdasarkan pengamatan yang telah kalian lakukan pada data pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi amoniak dalam industri tersebut (dalam bentuk pertanyaan)!” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab untukmenyimpulkan adnya pengaruh suhu pada industri amoniak. Mencoba Guru mengajukan pernyataan : “Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan, coba rancanglah percobaannya! Tentukan variabel-variabel pada percobaan tersebut dan bagaimanakah seharusnya prosedur percobaanya? Dari prosedur tersebut maka pilihlah alat dan bahan yang mungkin dibutuhkan dari yang tersedia. Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) serta bekerjasama dalam kelompok untuk merancang percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan secara kritis, kreatif dan bertanggung jawab. Disajikan animasi pengaruh suhu terhadap pergeseran aah kesetimbangan, siswa diminta mengamati animasi tersebut. Menalar Guru mengajukan pertanyaan : “Apakah yang dapat kalian temukan berdasarkan percobaan tersebut (jika suhu dinaikkan dan jikasuhu diturunkan)?”

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan : “Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Sekarang coba perhatikan persamaan reaksi kesetimbangannya, lalu hubungkan dengan harga ∆H-nya. Reaksi ke kanan merupakan reaksi apa? Bagaimanakah dengan reaksi ke kiri? Hubungkan harga ∆H-nya tersebut dengan hasil pengamatan. Lalu hubungkan harga ∆H-nya tersebut dengan pergeseran arah kesetimbangan yang terjadi berdasarkan pengamatan. Jadi, bagaimanakah pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan kimia?” Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Membentuk jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain. Penggalan 3 Mengamati Diberikan data pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi amoniak dalam industri, siswa diminta mengamati data tersebut. Guru mengajukan pernyataan : “Apa yang dapat kalian temukan berdasarkan data pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi amoniak dalam industri tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Menanya Guru mengajukan pernyataan : “Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami berdasarkan pengamatan yang telah kalian lakukan pada data pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi amoniak dalam industri tersebut (dalam bentuk pertanyaan)!” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab untuk menyimpulkan adanya pengaruh tekanan pada industri amoniak. Mencoba Guru mengajukan pernyataan : “Untuk mengetahui pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan, coba rancanglah percobaannya! Tentukan variabel-variabel pada percobaan tersebut dan bagaimanakah seharusnya prosedur percobaanya? Dari prosedur tersebut maka pilihlah alat dan bahan yang mungkin dibutuhkan dari yang tersedia. Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) serta bekerjasama dalam kelompok untuk merancang percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan secara kritis, kreatif dan bertanggung jawab. Menalar Diperlihatkan representatif gambar hubungan tekanan dan volume, siswa diminta mengamati representasi gambar tersebut dengan teliti. Guru mengajukan pertanyaan :

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan “Berdasarkan representasi gambar hubungan tekanan dan volume tersebut, apakah yang dapat kalian temukan?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “Ketika tekanan diperbesar, bagaimana volume tabung? Coba, tuliskan persaman gas ideal! Berdasarkan persamaan tersebut, bagaimanakah hubungan tekanan dan volume?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menjelaskan hubungan tekanan dan volume dengan bertanggung jawab. Diperlihatkan visualisasi gambar mikroskopis pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan, siswa diminta mengamati visualisasi gambar tersebut. Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan visualisasi gambar mikroskopis pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan, apa yang dapat kalian temukan?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan visualisasi gambar mikroskopis pengarh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan, hitunglah berapa jumlah molekul pada kesetimbangan awal dan kesetimbangan baru!

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan visualisasi gambar mikroskopis pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan, jika volume diperkecil, ke arah manakah reaksi kesetimbangan bergeser? Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan visualisasi gambar mikroskopis pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan, hitunglah jumlah molekul pada kesetimbangan awal, pada saat penambahan volume dan saat pengurangan volume!” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan : “Berdasarkan hasil perhitungan jumlah molekul pada ketiga keadaan tersebut, bandingkanlah jumlah molekul sistem kesetimbangan baru (tekanan diperkecil dan volume diperbesar) dengan jumlah molekul dalam sistem kesetimbangan awal! Lalu bandingkanlah pula jumlah molekul sistem kesetimbangan baru (tekanan diperbesardan volume diperkecil) dengan jumlah molekul dalam sistem kesetimbangan awal!” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan : “Apabila koefisien yang terlibat pada reaksi menyatakan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi, ke arah manakah kesetimbangan akan bergeser bila tekanan diperbesar (memperkecil volume) atau tekanan diperkecil (memperbesar volume)?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan : “Apa yang dapat kalian simpulkan mengenai pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menjelaskan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan. Membentuk Jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain. Penggalan 4 Mengamati Diberikan grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau tanpa katalis, siswa diminta mengamati grafik tersebut dengan teliti. Guru mengajukan pernyataan : “Apa yang dapat kalian temukan berdasarkan grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan tanpa katalis tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Menanya Guru mengajukan pernyataan : “Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami berdasarkan pengamatan yang telah kalian lakukan pada grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau tanpa katalis tersebut (dalam bentuk pertanyaan)!” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab Mencoba Guru mengajukan pertanyaan : “Kita telah mengetahui bahwa reaksi nitrogen dengan hidrogen membentuk amoniak merupakan contoh reaksi kesetimbangan. Lalu, apakah katalis juga mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dalam produksi amoniak?” Guru mengajukan pernyataan : “Untuk mengetahui pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan, coba rancanglah percobaannya! Tentukan variabel-variabel pada percobaan tersebut dan bagaimanakah seharusnya prosedur percobaanya? Dari prosedur tersebut maka pilihlah alat dan bahan yang mungkin dibutuhkan dari yang tersedia.” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) serta bekerjasama dalam kelompok untuk merancang percobaan pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan secara kritis, kreatif dan bertanggung jawab.

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Menalar Diberikan gambar analogi katalis dalam kehidupan sehari-hari, siswa diminta mengamati gambar tersebut dengan teliti. Guru mengajukan pernyataan : “Coba kalian perhatikan dengan teliti gambar A, Jika kalian ingin melewati pagar tembok tersebut apa yang akan kalian alami? Lalu, coba kalian bandingkan dengan gambar B. Apa yang akan kalian alami jika kalian melewati pagar tembok seperti pada gambar B tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan kedua gambar di atas, jika kalian ingin dengan mudah melewati tembok, manakah gambar yang kalian pilih?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara teliti dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan : “Berdasarkan analogi di atas, tangga dapat mempermudah kita untuk melewati pagar tembok tersebut. Sama halnya dengan katalis. Pada sistem kesetimbangan, katalis bukan merupakan faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan, katalis hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan, K tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar. Lalu mengapa katalis dapat mempercepat proses kesetimbangan? Kaitkan dengan peran katalis pada bab sebelumnya (laju reaksi), lalu kaitkan dengan keadaan setimbang!” Siswa melaksanakan diskusi

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menjelaskan pengaruh katalis terhadap proses kesetimbangan kimia. Membentuk Jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain. Penutup Menutup pelajaran dengan memberikan umpan balik kepada siswa dan bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah dipelajari. Pertemuan 6 Pendahuluan Kegiatan Guru melakukan apersepsi untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi pertemuan sebelumnya. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mengajukan pernyataan yang membuka wawasan siswa dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa : “ Banyak proses pembuatan zat kimia yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan. Agar efisien, kondisi reaksi haruslah diusahakan sedemikian sehingga menggeser kesetimbangan ke arah produk dan meminimalkan reaksi balik. Seperti yang telah kalian ketahui bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan. Faktor-faktor inilah yang wajib diperhatikan apabila ingin mendapatkan produk secara optimum. Banyak industri yang menerapkan prinsip kesetimbangan, seperti industri pembuatan amoniak menurut Proses Haber-Bosch dan industri pembuatan asam sulfat menurut

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Proses Kontak. Lalu bagaimanakah kondisi reaksi yang harus diusahakan dalam industri tersebut agar menggeser kesetimbangan ke arah produk dan meminimalkan reaksi balik?” Mengelompokkan siswa secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan kedapatan akademik serta membagikan LKS. Inti Kegiatan Penggalan 1 Mengamati Diberikan suatu data tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak, guru meminta siswa untuk mengamati dan mengidentifikasi tabel tersebut dengan teliti. Guru mengajukan pernyataan : “Apa yang dapat kalian temukan berdasarkan tabel tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Selanjutnya diberikan suatu data tabel pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10 atm, siswa diminta untuk mengamati dan mengidentifikasi tabel tersebut dengan teliti. Guru mengajukan pernyataan : “Apa yang dapat kalian temukan berdasarkan tabel tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab.

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Menanya Berdasarkan kegiatan identifikasi yang telah dilakukan, siswa diminta untuk menuliskan hal-hal yang tidak dipahami pada LKS. Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Mencoba Diberikan data percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan terhadap persentase produksi industri amoniak, siswa diminta untuk mengamati dan mengidentifikasi data tersebut dengan teliti. Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab untuk menemukan bahwa suhu dan tekanan tidak diperhitungkan secara terpisah dalam industri amoniak. Guru mengajukan pertanyaan : “Berdasarkan tabel pengaruh suhu dan tekanan terhadap persentase NH3, bagaimanakah keadaan optimum untuk produksi amoniak?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan : “Tetapi, keadaan “optimum” ini tidak mengatasi masalah laju reaksi, lalu apakah yang kalian sarankan agar dihasilkan produk amoniak yang lebih banyak?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Menalar Diberikan suatu data proses industri amoniak secara Haber-Bosch, guru meminta siswa untuk mengamati dengan teliti data tersebut. Guru mengajukan pernyataan : “Jika ingin tetap digunakan suhu 500 0C, upaya apa yang harus diupayakan berdasarkan faktor-faktor kesetimbangan?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab Guru mengajukan pernyataan : “Reaksi-reaksi yang melibatkan kesetimbangan di atas menggunakan katalis. Katalis yang digunakan dalam pembuatan amoniak biasanya besi dengan campuran Al2O3, MgO, CaO, dan K2O. Apa tujuan digunakan katalis dan adakah pengaruhnya terhadap kesetimbangan?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan: “Lalu bagaimanakah kondisi operasioanal yang nyata untuk industri amoniak menurut proses Haber Bosch?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Membentuk Jejaring

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain. Penggalan 2 Mengamati Diberikan suatu tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan Proses Kontak, guru meminta siswa untuk mengamati dan mengidentifikasi tanep reaksi tersebut dengan teliti. Guru mengajukan pernyataan : “Apa yang dapat kalian temukan berdasarkan tahapan reaksi pembuatan asam sulfat tersebut?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Menanya Berdasarkan kegiatan identifikasi yang telah dilakukan, siswa diminta untuk menuliskan hal-hal yang tidak dipahami pada LKS. Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Mencoba Guru mengajukan pernyataan : “Tahapan paling menentukan dari proses pembuatan asam sulfat adalah tahapan kedua. Berdasarkan tahapan kedua tersebut, upaya apakah yang dapat dilakukan agar reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk (pembentukan SO3)?”

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat dengan banyak jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Menalar Guru mengajukan pernyataan : “Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500oC dengan katalisator V2O5. Adakah pengaruh katalis ketika ditambahkan pada Proses Kontak?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan : “Tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3, tetapi FAKTANYA pada proses kontak tidak digunakan tekanan besar, melainkan tekanan 1 atm. Mengapa demikian?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Guru mengajukan pernyataan : “Lalu, bagaimanakah kondisi operasional yang nyata untuk industri asam sulfat menurut proses kontak?” Siswa melaksanakan diskusi (mengemukakan pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS secara disiplin dan bertanggung jawab. Membentuk Jejaring Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain mendengarkan dengan baik

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4

Kegiatan dan ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok lain.

Penutup Menutup pelajaran dengan memberikan umpan balik kepada siswa dan bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah dipelajari. H. Penilaian Hasil Pembelajaran 4. Penilaian hasil belajar (penguasaan konsep). 5. Penilaian sikap (perilaku). 6. Penilaian kinerja. J. Daftar Pustaka Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Petrucci, Ralph H. - Suminar. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern (Edisi Keempat - Jilid 2). Erlangga. Jakarta. Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta.

Guru Mitra

Bangunrejo, Peneliti,

Siti Rahayu, S.Pd. NIP 19811010 200801 2 024

Heru Agung Saputra NPM 1013023046

Mengetahui, Kepala SMA N 1 Bangunrejo

Dra. Srinu NIP 19630715 198303 2 005

November 2013

PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 1 (KELAS KONTROL) No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Andri Paryanto Angga Reza Saputra Anggun Destri Yanti Ani Wulandari Anto permana Ari Sufendi Auliata Gusti Rahayu Ayu Dhesta Sari Bagas Aditiansyah Depri Andrianto Putra Diky Pratama Eka Meilina Fahri Nur Fitriansyah Fenny Ratnasari Fitri Nurhasanah Indah Rembulan Cahaya Khusnul Khotimah Mardiyah Mariyam Nolika Ninda Putri Nur Aliansyah Nur Kholifah Reni Indah Lestari Rexy Febi Andrian Sigit Hermawan Siti Soleha Sri Hartati

1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2

2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2

3 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 3 2 2 1 2

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 15 17 15 15 16 16 19 15 18 16 15 16 18 15 15 18 15 15 19 16 18 18 17 17 18 16 18

Nilai

Kriteria

62,5 70,83 62,5 62,5 66,67 66,67 79,167 62,5 75 66,67 62,5 66,67 75 62,5 62,5 75 62,5 62,5 79,167 66,67 75 75 70,83 70,83 75 66,67 75

D C D D D D C D C D D D C D D C D D C D C C C C C D C

No. 28 29 30 31 32

Nama Tika Dewi Lestari Ulva Tuzzahroh Umi Wahidah Vita Alvionita Yulia Ayu Mega Putri

1 2 2 2 2 1

2 2 1 1 1 1

3 3 1 3 1 1

4 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 19 16 18 16 15

Nilai

Kriteria

79,167 66,67 75 66,67 62,5

C D C D D

PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 2 (KELAS KONTROL) No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Andri Paryanto Angga Reza Saputra Anggun Destri Yanti Ani Wulandari Anto permana Ari Sufendi Auliata Gusti Rahayu Ayu Dhesta Sari Bagas Aditiansyah Depri Andrianto Putra Diky Pratama Eka Meilina Fahri Nur Fitriansyah Fenny Ratnasari Fitri Nurhasanah Indah Rembulan Cahaya Khusnul Khotimah Mardiyah Mariyam Nolika Ninda Putri Nur Aliansyah Nur Kholifah Reni Indah Lestari Rexy Febi Andrian Sigit Hermawan Siti Soleha Sri Hartati

1 1 2 1 1 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 3 1 2 2 1 2 2 2

2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1

3 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 3 2 2 1

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 15 17 15 15 16 16 20 15 19 16 16 15 16 18 15 15 18 15 15 21 16 18 19 17 18 18 16

Nilai

Kriteria

62,5 70,83 62,5 62,5 66,67 66,67 83,33 62,5 79,167 66,67 66,67 62,5 66,67 75 62,5 62,5 75 62,5 62,5 87,5 66,67 75 79,167 70,83 75 75 66,67

D C D D D D B D C D D D D C D D C D D B D C C C C C D

No. 28 29 30 31 32

Nama Tika Dewi Lestari Ulva Tuzzahroh Umi Wahidah Vita Alvionita Yulia Ayu Mega Putri

1 2 3 1 2 1

2 2 2 1 1 1

3 2 3 1 3 1

4 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 18 21 15 18 15

Nilai

Kriteria

75 87,5 62,5 75 62,5

C B D C D

PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 3 (KELAS KONTROL) No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Andri Paryanto Angga Reza Saputra Anggun Destri Yanti Ani Wulandari Anto permana Ari Sufendi Auliata Gusti Rahayu Ayu Dhesta Sari Bagas Aditiansyah Depri Andrianto Putra Diky Pratama Eka Meilina Fahri Nur Fitriansyah Fenny Ratnasari Fitri Nurhasanah Indah Rembulan Cahaya Khusnul Khotimah Mardiyah Mariyam Nolika Ninda Putri Nur Aliansyah Nur Kholifah Reni Indah Lestari Rexy Febi Andrian Sigit Hermawan Siti Soleha Sri Hartati

1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1

3 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 3 2 2 2

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 16 18 16 16 16 16 21 16 19 16 16 16 16 18 16 16 18 16 16 21 17 18 19 18 18 18 17

Nilai

Kriteria

66,67 75 66,67 66,67 66,67 66,67 87,5 66,67 79,167 66,67 66,67 66,67 66,67 75 66,67 66,67 75 66,67 66,67 87,5 70,83 75 79,167 75 75 75 70,83

D C D D D D B D C D D D D C D D C D D B C C C C C C C

No. 28 29 30 31 32

Nama Tika Dewi Lestari Ulva Tuzzahroh Umi Wahidah Vita Alvionita Yulia Ayu Mega Putri

1 2 3 2 3 2

2 2 2 1 1 1

3 2 3 2 3 1

4 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 18 21 17 19 16

Nilai

Kriteria

75 87,5 70,83 79,167 66,67

C B C C D

PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 4 (KELAS KONTROL) No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Andri Paryanto Angga Reza Saputra Anggun Destri Yanti Ani Wulandari Anto permana Ari Sufendi Auliata Gusti Rahayu Ayu Dhesta Sari Bagas Aditiansyah Depri Andrianto Putra Diky Pratama Eka Meilina Fahri Nur Fitriansyah Fenny Ratnasari Fitri Nurhasanah Indah Rembulan Cahaya Khusnul Khotimah Mardiyah Mariyam Nolika Ninda Putri Nur Aliansyah Nur Kholifah Reni Indah Lestari Rexy Febi Andrian Sigit Hermawan Siti Soleha Sri Hartati

1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1

3 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 3 2 2 1

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 16 18 16 16 16 16 21 16 19 16 16 16 16 18 16 16 18 16 16 21 17 18 19 18 18 18 16

Nilai

Kriteria

66,67 75 66,67 66,67 66,67 66,67 87,5 66,67 79,167 66,67 66,67 66,67 66,67 75 66,67 66,67 75 66,67 66,67 87,5 70,83 75 79,167 75 75 75 66,67

D C D D D D B D C D D D D C D D C D D B C C C C C C D

No. 28 29 30 31 32

Nama Tika Dewi Lestari Ulva Tuzzahroh Umi Wahidah Vita Alvionita Yulia Ayu Mega Putri

1 2 3 2 3 2

2 2 2 1 1 1

3 2 3 1 3 1

4 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 18 21 16 19 16

Nilai

Kriteria

75 87,5 66,67 79,167 66,67

C B D C D

PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 5 (KELAS KONTROL) No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Andri Paryanto Angga Reza Saputra Anggun Destri Yanti Ani Wulandari Anto permana Ari Sufendi Auliata Gusti Rahayu Ayu Dhesta Sari Bagas Aditiansyah Depri Andrianto Putra Diky Pratama Eka Meilina Fahri Nur Fitriansyah Fenny Ratnasari Fitri Nurhasanah Indah Rembulan Cahaya Khusnul Khotimah Mardiyah Mariyam Nolika Ninda Putri Nur Aliansyah Nur Kholifah Reni Indah Lestari Rexy Febi Andrian Sigit Hermawan Siti Soleha Sri Hartati

1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2

2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1

3 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 3 2 2 1

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 17 19 17 17 17 17 21 17 19 16 16 16 16 19 17 17 19 17 16 21 17 19 20 18 19 19 17

Nilai 70,83 79,167 70,83 70,83 70,83 70,83 87,5 70,83 79,267 66,67 66,67 66,67 66,67 79,167 70,83 70,83 79,167 70,83 66,67 87,5 70,83 79,167 83,83 75 79,167 79,167 70,83

Kriteri a C C C C C C B C C D D D D C C C C C D B C C B C C C C

No. 28 29 30 31 32

Nama Tika Dewi Lestari Ulva Tuzzahroh Umi Wahidah Vita Alvionita Yulia Ayu Mega Putri

1 2 3 2 3 2

2 2 2 1 1 1

3 2 3 3 3 1

Aspek yang Dinilai 4 5 6 7 8 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 19 21 19 19 17

Nilai 79,167 87,5 79,167 79,167 70,83

Kriteri a C B C C C

PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 6 (KELAS KONTROL) No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Andri Paryanto Angga Reza Saputra Anggun Destri Yanti Ani Wulandari Anto permana Ari Sufendi Auliata Gusti Rahayu Ayu Dhesta Sari Bagas Aditiansyah Depri Andrianto Putra Diky Pratama Eka Meilina Fahri Nur Fitriansyah Fenny Ratnasari Fitri Nurhasanah Indah Rembulan Cahaya Khusnul Khotimah Mardiyah Mariyam Nolika Ninda Putri Nur Aliansyah Nur Kholifah Reni Indah Lestari Rexy Febi Andrian Sigit Hermawan Siti Soleha Sri Hartati

1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2

2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 3 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 3 1 2 1

3 1 2 1 3 1 1 3 1 2 1 3 1 3 2 1 3 2 3 1 3 2 2 2 3 2 2 1

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 17 19 17 19 17 17 21 17 19 16 18 16 20 19 17 19 19 19 16 21 17 19 20 20 19 19 17

Nilai

Kriteria

70,83 79,167 70,83 79,167 70,83 70,83 87,5 70, 83 79,167 66,67 75 66,67 83,33 79,167 70,83 79,167 79,167 79,167 66,67 87,5 70,83 79,167 83,83 83,83 79,167 79,167 70,83

C C C C C C B C C D C D B C C C C C D B C C B B C C C

No. 28 29 30 31 32

Nama Tika Dewi Lestari Ulva Tuzzahroh Umi Wahidah Vita Alvionita Yulia Ayu Mega Putri

1 2 3 2 3 2

2 2 2 1 1 1

3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 4 5 6 7 8 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 20 21 19 19 19

Nilai

Kriteria

83,33 87,5 79,167 79,167 79,167

B B C C C

PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 1 (KELAS EKSPERIMEN) No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Ai Mila Nurhayati Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka Atmaja Bernandus Handiyanto Cahya Rahmadani Saputra Chikita Dwi Amanda Citra Dewi Anggraeni Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari Eni Septianingsih Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman Sugiarto Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni Reni Yunita Reva Badriah

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1

3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 19 17 19 19 19 17 17 19 18 17 17 18 18 19 18 17 17 19 18 17 18 17 18 17 18 18 17

Nilai

Kriteria

79,167 70,83 79,167 79,167 79,167 70,83 70,83 79,167 75 70,83 70,83 75 75 79,167 75 70,83 70,83 79,167 75 70,83 75 70,83 75 70,83 75 75 70,83

C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C

No. 28 29 30 31 32 33

Nama Septa Wahyu Anggita Siti Barokah Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

1 2 2 2 2 2 2

2 1 2 2 2 1 2

3 2 2 2 2 2 2

4 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 17 18 18 18 17 18

Nilai

Kriteria

70,83 75 75 75 70,83 75

C C C C C C

PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 2 (KELAS EKSPERIMEN) No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Ai Mila Nurhayati Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka Atmaja Bernandus Handiyanto Cahya Rahmadani Saputra Chikita Dwi Amanda Citra Dewi Anggraeni Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari Eni Septianingsih Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman Sugiarto Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni Reni Yunita Reva Badriah

1 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2

2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1

3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 20 17 20 20 20 18 18 19 18 17 17 21 19 20 18 18 17 19 18 17 18 17 19 18 20 20 17

Nilai

Kriteria

83,33 70,83 83,33 83,33 83,33 75 75 79,167 75 70,83 70,83 87,5 79,167 83,33 75 75 70,83 79,167 75 70,83 75 70,83 79,167 75 83,33 83,33 70,83

B C B B B C C C C C C B C B C C C C C C C C C C B B C

No. 28 29 30 31 32 33

Nama Septa Wahyu Anggita Siti Barokah Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

1 2 2 2 2 2 2

2 1 2 2 2 1 2

3 2 2 2 2 2 2

4 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 17 18 18 18 17 18

Nilai

Kriteria

70,83 75 75 75 70,83 75

C C C C C C

PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 3 (KELAS EKSPERIMEN) No.

Nama

1

Ai Mila Nurhayati

1 3

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka Atmaja Bernandus Handiyanto Cahya Rahmadani Saputra Chikita Dwi Amanda Citra Dewi Anggraeni Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari Eni Septianingsih Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman Sugiarto Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni Reni Yunita Reva Badriah

3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

2 2

3 3

4 3

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1

2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

-

9 -

10 -

11 3

-

-

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor

Nilai

Kriteria

21

87,5

B

20 19 20 21 18 21 21 18 18 18 18 20 20 21 18 19 19 18 21 17 17 18 18 17 18 17

83,33 79,167 83,33 87,5 75 87,5 87,5 75 75 75 75 83,33 83,33 87,5 75 79,167 79,167 75 87,5 70,83 70,83 75 75 70,83 75 70,83

B C B B C B B C C C C B B B C C C C B C C C C C C C

No. 28 29 30 31 32 33

Nama Septa Wahyu Anggita Siti Barokah Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

1 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 1 2

3 2 2 2 2 2 2

4 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 18 18 18 18 17 18

Nilai

Kriteria

75 75 75 75 70,83 75

C C C C C C

PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 4 (KELAS EKSPERIMEN) No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 -

Ai Mila Nurhayati Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka Atmaja Bernandus Handiyanto Cahya Rahmadani Saputra Chikita Dwi Amanda Citra Dewi Anggraeni Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari Eni Septianingsih Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman Sugiarto Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni

1 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3

2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2

3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

26

Reni Yunita

3

2

3

3

2

3

2

27

Reva Badriah

2

2

2

3

2

2

2

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 21 17 21 21 20 18 18 19 18 17 17 21 20 21 18 19 17 20 18 18 18 17 19 18 20

Nilai

Kriteria

87,5 70,83 87,5 87,5 83,33 75 75 79,167 75 70,83 70,83 87,5 83,33 87,5 75 79,167 70,83 83,33 75 75 75 70,83 79,167 75 83,33

B C B B B C C C C C C B B B C C C B C C C C C C B

-

-

-

3

21

87,5

B

-

-

-

3

18

75

C

No. 28 29 30 31 32 33

Nama Septa Wahyu Anggita Siti Barokah Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

1 2 2 2 2 2 2

2 1 2 2 2 2 2

3 2 2 2 2 2 2

4 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 17 18 18 18 18 18

Nilai

Kriteria

70,83 75 75 75 75 75

C C C C C C

PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 5 (KELAS EKSPERIMEN) No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Ai Mila Nurhayati Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka Atmaja Bernandus Handiyanto Cahya Rahmadani Saputra Chikita Dwi Amanda Citra Dewi Anggraeni Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari Eni Septianingsih Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman Sugiarto Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni Reni Yunita Reva Badriah

1 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2

2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2

3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 2 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3

9 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3

10 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 28 25 27 28 28 26 28 27 29 26 27 28 25 26 26 28 25 28 26 27 26 26 27 28 28 26 27

Nilai

Kriteria

84,848 75,757 81,818 84,848 84,848 78,788 84,848 81,818 87,878 78,788 81,818 84,848 75,757 78,788 78,788 84,848 75,757 84,848 78,788 81,818 78,788 78,788 81,818 84,848 84,848 78,788 81,818

B C B B B C B B B C B B C C C B C B C B C C B B B C B

No. 28 29 30 31 32 33

Nama Septa Wahyu Anggita Siti Barokah Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

1 2 2 2 2 3 2

2 1 2 2 2 3 2

3 2 2 2 2 2 2

4 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3

9 3 3 2 2 2 3

10 2 2 2 2 2 2

11 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 26 27 26 25 27 27

Nilai

Kriteria

78,788 81,818 78,788 75,757 81,818 81,818

C B C C B B

PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 6 (KELAS EKSPERIMEN) No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Ai Mila Nurhayati Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka Atmaja Bernandus Handiyanto Cahya Rahmadani Saputra Chikita Dwi Amanda Citra Dewi Anggraeni Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari Eni Septianingsih Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman Sugiarto Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni Reni Yunita Reva Badriah

1 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2

2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3

3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 21 20 21 21 20 19 20 19 20 20 19 21 20 21 19 19 19 20 20 20 19 20 20 19 20 21 20

Nilai

Kriteria

87,5 83,33 87,5 87,5 83,33 79,167 83,33 79,167 83,33 83,33 79,167 87,5 83,33 87,5 79,167 79,167 79,167 83,33 83,33 83,33 79,167 83,33 83,33 79,167 83,33 87,5 83,33

B B B B B C B C B B C B B B C C C B B B C B B C B B B

No. 28 29 30 31 32 33

Nama Septa Wahyu Anggita Siti Barokah Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

1 2 2 2 2 3 2

2 3 2 2 2 3 2

3 2 2 2 2 2 2

4 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 20 19 19 19 20 19

Nilai

Kriteria

83,33 79,167 79,167 79,167 83,33 79,167

B C C C B C

PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 7 (KELAS EKSPERIMEN) No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Ai Mila Nurhayati Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka Atmaja Bernandus Handiyanto Cahya Rahmadani Saputra Chikita Dwi Amanda Citra Dewi Anggraeni Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari Eni Septianingsih Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman Sugiarto Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni Reni Yunita Reva Badriah

1 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2

2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3

3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 21 20 21 21 20 19 20 19 20 20 19 21 20 21 19 19 19 20 20 20 19 20 20 19 20 21 20

Nilai

Kriteria

87,5 83,3 87,5 87,5 83,3 79,2 83,3 79,2 83,3 83,3 79,2 87,5 83,3 87,5 79,2 79,2 79,2 83,3 83,3 83,3 79,2 83,3 83,3 79,2 83,3 87,5 83,3

B B B B B C B C B B C B B B C C C B B B C B B C B B B

No. 28 29 30 31 32 33

Nama Septa Wahyu Anggita Siti Barokah Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

1 3 2 3 3 3 2

2 2 3 2 2 2 2

3 3 2 3 3 2 2

4 3 3 3 3 3 3

Aspek yang Dinilai 5 6 7 8 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 -

9 -

10 -

11 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 21 20 21 21 20 19

Nilai

Kriteria

87,5 83,3 87,5 87,5 83,3 79,2

B B B B B C

PENILAIAN PSIKOMOTOR KE-1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Nama Ai Mila Nurhayati Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka Atmaja Bernandus Handiyanto Cahya Rahmadani Saputra Chikita Dwi Amanda Citra Dewi Anggraeni Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari Eni Septianingsih Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman Sugiarto Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni Reni Yunita Reva Badriah Septa Wahyu Anggita Siti Barokah

A -

B -

C -

Aspek yang Dinilai D E F G 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 -

H 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3

I 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2

J 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3

Jumlah Skor 15 13 15 13 14 13 14 14 13 14 12 15 15 15 13 15 13 15 14 13 14 12 15 13 15 16 14 13 15

Nilai

Kriteria

83.3 72.2 83.3 72.2 77.8 72.2 77.8 77.8 72.2 77.8 66.7 83.3 83.3 83.3 72.2 83.3 72.2 83.3 77.8 72.2 77.8 66.7 83.3 72.2 83.3 88.9 77.8 72.2 83.3

B C B C C C C C C C D B B B C B C B C C C D B C B B C C B

No. 30 31 32 33

Nama Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

A -

B -

C -

Aspek yang Dinilai D E F G 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 -

H 2 2 2 2

I 3 3 2 3

J 2 2 3 2

Jumlah Skor 13 14 14 14

Nilai

Kriteria

72.2 77.8 77.8 77.8

C C C C

PENILAIAN PSIKOMOTOR KE-2 No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Ai Mila Nurhayati Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka Atmaja Bernandus Handiyanto Cahya Rahmadani Saputra Chikita Dwi Amanda Citra Dewi Anggraeni Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari Eni Septianingsih Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman Sugiarto Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni Reni Yunita Reva Badriah

A 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2

B 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2

C 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2

Aspek yang Dinilai D E F G H 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

I 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3

J 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2

Jumlah Skor 27 24 26 23 25 25 25 26 26 26 23 28 26 27 24 26 23 28 26 24 27 23 26 25 27 28 26

Nilai

Kriteria

90.0 80.0 86.7 76.7 83.3 83.3 83.3 86.7 86.7 86.7 76.7 93.3 86.7 90.0 80.0 86.7 76.7 93.3 86.7 80.0 90.0 76.7 86.7 83.3 90.0 93.3 86.7

B C B C B B B B B B C A B B C B C A B C B C B B B A B

No. 28 29 30 31 32 33

Nama Septa Wahyu Anggita Siti Barokah Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

A 2 2 2 3 2 3

B 2 2 2 2 2 2

C 2 2 2 2 2 2

Aspek yang Dinilai D E F G H 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3

I 3 3 3 3 2 2

J 2 3 2 3 3 3

Jumlah Skor 26 27 25 27 25 26

Nilai

Kriteria

86.7 90.0 83.3 90.0 83.3 86.7

B B B B B B

PENILAIAN PSIKOMOTOR KE-3 No.

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Ai Mila Nurhayati Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka Atmaja Bernandus Handiyanto Cahya Rahmadani Saputra Chikita Dwi Amanda Citra Dewi Anggraeni Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari Eni Septianingsih Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman Sugiarto Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni Reni Yunita Reva Badriah

A 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2

B 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2

C 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3

Aspek yang Dinilai D E F G H 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3

I -

J 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 14 11 14 13 13 13 13 13 12 11 11 14 14 14 13 13 11 14 13 13 14 11 14 12 14 14 13

Nilai

Kriteria

93,33 73,33 93,33 86,67 86,67 86,67 86,67 86,67 80,00 73,33 73,33 93,33 93,33 93,33 86,67 86,67 73,33 93,33 86,67 86,67 93,33 73,33 93,33 80,00 93,33 93,33 86,67

A C A B B B B B C C C A A A B B C A B B A C A C A A B

No. 28 29 30 31 32 33

Nama Septa Wahyu Anggita Siti Barokah Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

A 2 3 2 3 3 3

B 2 2 2 2 2 2

C 2 2 2 3 3 3

Aspek yang Dinilai D E F G H 3 3 3 3 3 3

I -

J 2 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 11 13 12 14 14 14

Nilai

Kriteria

73,33 86,67 80,00 93,33 93,33 93,33

C B C A A A

LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU

Nama Sekolah Mata Pelajaran Materi Sub Materi

: : : :

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kimia Kesetimbangan Kimia Kesetimbangan Dinamis

Peneliti : Heru Agung S. Pertemuan : 1 Hari/Tanggal : Senin/11-11-2013

Petunjuk: Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai. No.

Aspek yang Diamati

1

Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Guru mengkondisikan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan membagikan LKS kepada setiap siswa. Kegiatan inti Guru meminta siswa untuk mengamati suatu data, table atau fenomena yang berhubungan dengan kesetimbangan kimia. Guru meminta siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang kurang siswa mengerti berdasarkan hasil identifikasi. Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi lebih lanjut mengenai hal yang kurang siswa mengerti melalui kegiatan pengamatan suatu video, animasi atau eksperimen. Guru meminta siswa dalam mengumpulkan data berdasarkan kegiatan pengamatan suatu video, animasi atau eksperimen dan melakukan diskusi kelompok. Guru membimbing siswa dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk menemukan konsep. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi, bertanya dan memberikan tanggapan.

2

3

4

Penutup Guru memberikan umpan balik kepada siswa dan bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah dipelajari. Manajemen kelas Penampilan guru

Dilakukan Ya Tidak

Penilaian B C K







































No.

Aspek yang Diamati

Dilakukan Ya Tidak

Penguasaan materi Pengelolaan waktu Penggunaan bahasa Respon terbuka terhadap siswa Keterangan: B = Baik C = Cukup K = Kurang

Bangnrejo, Pengamat

Penilaian B C K √ √ √ √

November 2013

Ayu Rismalinda NPM 1013023001

LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU

Nama Sekolah Mata Pelajaran Materi Sub Materi

: : : :

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kimia Kesetimbangan Kimia Tetapan Kesetimbangan

Peneliti : Heru Agung S. Pertemuan : 2 Hari/Tanggal : Selasa/12-11-2013

Petunjuk: Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai. No.

Aspek yang Diamati

1

Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Guru mengkondisikan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan membagikan LKS kepada setiap siswa. Kegiatan inti Guru meminta siswa untuk mengamati suatu data, gambar submikroskopis, table atau fenomena yang berhubungan dengan kesetimbangan kimia. Guru meminta siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang kurang siswa mengerti berdasarkan hasil identifikasi. Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi lebih lanjut mengenai hal yang kurang siswa mengerti melalui kegiatan pengamatan suatu gambar submikroskopis atau merumuskan suatu tetapan melalui kegiatan menghitung. Guru meminta siswa dalam mengumpulkan data berdasarkan kegiatan pengamatan suatu gambar submikroskopis atau merumuskan suatu tetapan melalui kegiatan menghitung dan melakukan diskusi kelompok. Guru membimbing siswa dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk menemukan konsep, hukum atau suatu hubungan yang berkaitan dengan tetapan kesetimbangan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi, bertanya dan memberikan tanggapan.

2

Dilakukan Ya Tidak

Penilaian B C K

































No. 3

4

Aspek yang Diamati Penutup Guru memberikan umpan balik kepada siswa dan bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah dipelajari. Manajemen kelas Penampilan guru Penguasaan materi Pengelolaan waktu Penggunaan bahasa Respon terbuka terhadap siswa

Keterangan: B = Baik C = Cukup K = Kurang

Dilakukan Ya Tidak √

Penilaian B C K √

√ √ √ √ √

Bangnrejo, Pengamat

November 2013

Ayu Rismalinda NPM 1013023001

LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU

Nama Sekolah Mata Pelajaran Materi Sub Materi

: : : :

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kimia Kesetimbangan Kimia Tetapan Kesetimbangan

Peneliti : Heru Agung S. Pertemuan : 3 Hari/Tanggal : Senin/18-11-2013

Petunjuk: Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai. No.

Aspek yang Diamati

1

Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Guru mengkondisikan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan membagikan LKS kepada setiap siswa. Kegiatan inti Guru meminta siswa untuk mengamati suatu data, gambar submikroskopis, table atau fenomena yang berhubungan dengan kesetimbangan kimia. Guru meminta siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang kurang siswa mengerti berdasarkan hasil identifikasi. Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi lebih lanjut mengenai hal yang kurang siswa mengerti melalui kegiatan pengamatan suatu gambar submikroskopis atau merumuskan suatu tetapan melalui kegiatan menghitung. Guru meminta siswa dalam mengumpulkan data berdasarkan kegiatan pengamatan suatu gambar submikroskopis atau merumuskan suatu tetapan melalui kegiatan menghitung dan melakukan diskusi kelompok. Guru membimbing siswa dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk menemukan konsep, hukum atau suatu hubungan yang berkaitan dengan tetapan kesetimbangan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi, bertanya dan memberikan tanggapan.

2

Dilakukan Ya Tidak

Penilaian B C K

































No. 3

4

Aspek yang Diamati Penutup Guru memberikan umpan balik kepada siswa dan bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah dipelajari. Manajemen kelas Penampilan guru Penguasaan materi Pengelolaan waktu Penggunaan bahasa Respon terbuka terhadap siswa

Keterangan: B = Baik C = Cukup K = Kurang

Dilakukan Ya Tidak √

Penilaian B C K √

√ √ √ √ √

Bangnrejo, Pengamat

November 2013

Ayu Rismalinda NPM 1013023001

LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU

Nama Sekolah Mata Pelajaran Materi Sub Materi

: : : :

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kimia Kesetimbangan Kimia Pergeseran Kesetimbangan

Peneliti : Heru Agung S. Pertemuan : 4 Hari/Tanggal : Selasa/19-11-2013

Petunjuk: Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai. No.

Aspek yang Diamati

1

Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Guru mengkondisikan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan membagikan LKS kepada setiap siswa. Kegiatan inti Guru meminta siswa untuk mengamati gambar atau fenomena yang berhubungan dengan kesetimbangan kimia. Guru meminta siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang kurang siswa mengerti berdasarkan hasil identifikasi. Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi lebih lanjut mengenai hal yang kurang siswa mengerti melalui kegiatan merancang percobaan dan melakukan percobaan. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan data berdasarkan kegiatan percobaan dan melakukan diskusi kelompok. Guru membimbing siswa dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk menemukan konsep dan teori yang berkaitan dengan pergeseran kesetimbangan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi, bertanya dan memberikan tanggapan.

2

3

4

Penutup Guru memberikan umpan balik kepada siswa dan bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah dipelajari. Manajemen kelas Penampilan guru

Dilakukan Ya Tidak

Penilaian B C K







































No.

Aspek yang Diamati

Dilakukan Ya Tidak

Penguasaan materi Pengelolaan waktu Penggunaan bahasa Respon terbuka terhadap siswa Keterangan: B = Baik C = Cukup K = Kurang

Bangnrejo, Pengamat

Penilaian B C K √ √ √ √

November 2013

Ayu Rismalinda NPM 1013023001

LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU

Nama Sekolah Mata Pelajaran Materi Sub Materi

: : : :

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kimia Kesetimbangan Kimia Pergeseran Kesetimbangan

Peneliti : Heru Agung S. Pertemuan : 5 Hari/Tanggal : Sabtu/23-11-2013

Petunjuk: Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai. No.

Aspek yang Diamati

1

Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Guru mengkondisikan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan membagikan LKS kepada setiap siswa. Kegiatan inti Guru meminta siswa untuk mengamati table, gambar atau fenomena yang berhubungan dengan kesetimbangan kimia. Guru meminta siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang kurang siswa mengerti berdasarkan hasil identifikasi. Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi lebih lanjut mengenai hal yang kurang siswa mengerti melalui kegiatan merancang percobaan. Guru membimbing siswa dalam menganalisis data berdasarkan sajian video, visualisasi gambar submikroskopis, atau kurva untuk menemukan konsep yang berkaitan dengan pergeseran kesetimbangan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi, bertanya dan memberikan tanggapan. Penutup Guru memberikan umpan balik kepada siswa dan bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah dipelajari. Manajemen kelas Penampilan guru Penguasaan materi Pengelolaan waktu

2

3

4

Dilakukan Ya Tidak

Penilaian B C K

































√ √ √

No.

Aspek yang Diamati

Dilakukan Ya Tidak

Penggunaan bahasa Respon terbuka terhadap siswa Keterangan: B = Baik C = Cukup K = Kurang

Bangnrejo, Pengamat

Penilaian B C K √ √

November 2013

Ayu Rismalinda NPM 1013023001

LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU

Nama Sekolah Mata Pelajaran Materi Sub Materi

: : : :

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kimia Kesetimbangan Kimia Penerapan Kesetimbangan Dalam Industri

Peneliti : Heru Agung S. Pertemuan : 6 Hari/Tanggal : Senin/25-11-2013

Petunjuk: Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai. No.

Aspek yang Diamati

1

Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Guru mengkondisikan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan membagikan LKS kepada setiap siswa. Kegiatan inti Guru meminta siswa untuk mengamati suatu data atau fenomena yang berhubungan dengan penerapan kesetimbangan dalam industri. Guru meminta siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang kurang siswa mengerti berdasarkan hasil identifikasi. Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi lebih lanjut mengenai hal yang kurang siswa mengerti melalui kegiatan mengamati data atau table. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan data berdasarkan kegiatan mengamati data atau tabel dan melakukan diskusi kelompok. Guru membimbing siswa dalam menganalisis data berdasarkan data yang telah dikumpulkan atau sajian gambar yang berkaitan dengan penerapan kesetimbangan dalam industri. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi, bertanya dan memberikan tanggapan. Penutup Guru memberikan umpan balik kepada siswa dan bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah

2

3

Dilakukan Ya Tidak

Penilaian B C K





































No. 4

Aspek yang Diamati

Dilakukan Ya Tidak

dipelajari. Manajemen kelas Penampilan guru Penguasaan materi Pengelolaan waktu Penggunaan bahasa Respon terbuka terhadap siswa

Keterangan: B = Baik C = Cukup K = Kurang

Penilaian B C K √ √ √ √ √

Bangnrejo, Pengamat

November 2013

Ayu Rismalinda NPM 1013023001

LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU

Nama Sekolah Mata Pelajaran Materi Sub Materi

: : : :

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kimia Kesetimbangan Kimia Penerapan Kesetimbangan Dalam Industri

Peneliti : Heru Agung S. Pertemuan : 7 Hari/Tanggal : Selasa/26-11-2013

Petunjuk: Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai. No.

Aspek yang Diamati

1

Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Guru mengkondisikan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan membagikan LKS kepada setiap siswa. Kegiatan inti Guru meminta siswa untuk mengamati suatu data atau fenomena yang berhubungan dengan penerapan kesetimbangan dalam industri. Guru meminta siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang kurang siswa mengerti berdasarkan hasil identifikasi. Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi lebih lanjut mengenai hal yang kurang siswa mengerti melalui kegiatan mengamati data atau table. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan data berdasarkan kegiatan mengamati data atau tabel dan melakukan diskusi kelompok. Guru membimbing siswa dalam menganalisis data berdasarkan data yang telah dikumpulkan atau sajian gambar yang berkaitan dengan penerapan kesetimbangan dalam industri. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi, bertanya dan memberikan tanggapan. Penutup Guru memberikan umpan balik kepada siswa dan bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah

2

3

Dilakukan Ya Tidak

Penilaian B C K





































No. 4

Aspek yang Diamati

Dilakukan Ya Tidak

dipelajari. Manajemen kelas Penampilan guru Penguasaan materi Pengelolaan waktu Penggunaan bahasa Respon terbuka terhadap siswa

Keterangan: B = Baik C = Cukup K = Kurang

Penilaian B C K √ √ √ √ √

Bangnrejo, Pengamat

November 2013

Ayu Rismalinda NPM 1013023001

DATA PEMERIKSAAN JAWABAN SISWA Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Nama Tes Bentuk Tes Nomor KI/KD SKBM Nama Pengajar Observer

: : : : : : : : :

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kimia XI IPA 1 (Kelas Kontrol) Pretes Keterampilan Menilai (Mengevaluasi) Uraian KI 4/4.9 dan 4.8 Heru Agung Saputra Ayu Rismalinda

Skor 1 2

Skor Maksimum Skor Minimum

Nomor Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1b 10 0

Nama Andri Paryanto Angga Reza Saputra Anggun Destri Yanti Ani Wulandari Anto Permana Ari Sufendi Auliata Gusti Rahayu Ayu Dhesta Sari Bagas Aditiansyah Depri Andrianto Putra Diky Pratama Eka Meilina

1c 10 0

2b 10 0

2c 10 0

3b 10 0

Pedoman Penskoran Nomor Soal 4c 4d 5b 10 10 10 0 0 0

4b 10 0

1b

1c

2b

2c

3b

4b

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1

1 1 2 2 5 2 2 2 4 2 4 5

5 2 2 2 5 4 5 1 4 5 4 4

5c 10 0

Nomor Soal 4c 4d 5b 5c Skor yang Diperoleh 1 4 2 2 2 1 2 1 4 4 4 2 5 5 2 2 6 4 8 6 5 5 2 1 6 2 2 5 1 1 1 2 4 2 4 2 5 5 4 2 1 2 2 2 6 5 6 6

5d 10 0

6a 10 0

6c 10 0

6d 10 0

7a 10 0

8c 10 0

Jumlah Skor 160 0

Skala Nilai 100

5d

6a

6c

6d

7a

8c

Jumlah Skor

Nilai Pretes

2 2 2 4 4 6 4 1 4 2 2 8

4 2 4 1 6 1 2 1 4 2 2 4

4 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 1 2 1 4 2 4 2 4 4 2 4

2 1 4 1 4 2 2 1 2 4 2 4

4 2 4 5 5 5 5 2 4 4 4 6

39 22 42 36 63 41 45 22 44 45 33 64

24,375 13,75 26,25 22,5 39,375 25,625 28,125 13,75 27,5 28,125 20,625 40

Nomor Urut 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Nama Fahri Nur Fitriansyah Fenny Ratnasari Fitri Nurhasanah Indah Rembulan Cahaya Khusnul Khotimah Mardiyah Mariyam Nolika Ninda Putri Nur Aliansyah Nur Kholifah Reni Indah Lestari Rexy Febi Andrian Sigit Hermawan Siti Soleha Sri Hartati Tika Dewi Lestari Ulva Tuzzahroh Umi Wahidah Vita Alvionita Yulia Ayu Mega Putri

1b

1c

2b

2c

3b

4b

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 1 4 2 1 2 1 1 1 2 2 4 2 1 1

0 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 6 6 1 4 2 1 2

0 2 2 2 2 4 6 4 2 2 6 5 2 2 2 2 5 4 2 4

Nomor Soal 4c 4d 5b 5c Skor yang Diperoleh 0 0 0 0 4 6 4 4 2 4 2 2 2 6 8 2 4 4 2 2 2 4 4 1 6 2 2 2 4 4 4 2 5 6 2 4 4 4 4 2 6 4 2 4 6 5 2 4 2 2 2 2 2 6 6 6 2 6 6 1 1 6 4 6 4 2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 4 6 2 4 6

5d

6a

6c

6d

7a

8c

Jumlah Skor

Nilai Pretes

0 6 2 6 4 2 4 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 6 6

0 4 4 4 1 6 1 4 6 4 2 2 2 6 6 2 4 2 6 6

0 6 2 6 2 2 1 2 4 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2

0 2 2 4 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 4 2 2

0 2 4 1 2 2 4 4 4 2 4 2 2 2 2 6 2 4 2 4

0 6 4 8 2 2 4 6 6 6 4 4 2 6 6 6 2 4 6 4

0 52 36 55 32 36 40 49 50 44 47 44 28 52 46 45 39 37 44 52

0 32,5 22,5 34,375 20 22,5 25 30,625 31,25 27,5 29,375 27,5 17,5 32,5 28,75 28,125 24,375 23,125 27,5 32,5

DATA PEMERIKSAAN JAWABAN SISWA Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Nama Tes Bentuk Tes Nomor KI/KD SKBM Nama Pengajar Observer

: : : : : : : : :

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kimia XI IPA 2 (Kelas Eksperimen) Pretes Keterampilan Menilai (Mengevaluasi) Uraian KI 4/4.9 dan 4.8 Heru Agung Saputra Ayu Rismalinda

Skor 1 2

Skor Maksimum Skor Minimum

Nomor Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1b 10 0

1c 10 0

Nama Ai Mila Nurhayati Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka Atmaja Bernandus Handiyanto Cahya Rahmadani Saputra Chikita Dwi Amanda Citra Dewi Anggraeni Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari

2b 10 0

2c 10 0

3b 10 0

Pedoman Penskoran Nomor Soal 4c 4d 5b 10 10 10 0 0 0

4b 10 0

1b

1c

2b

2c

3b

4b

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1

1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2

2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 4

5 2 2 2 2 2 6 2 4 5 4 4

5c 10 0

Nomor Soal 4c 4d 5b 5c Skor yang Diperoleh 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 5 6 6 2 5 2 4 5 5 2 2 6 2 4 6 5 5 2 5 2 2 2 2 5 5 2 2 2 4 2 2 6 5 4 4

5d 10 0

6a 10 0

6c 10 0

6d 10 0

7a 10 0

8c 10 0

Jumlah Skor 160 0

Skala Nilai 100

5d

6a

6c

6d

7a

8c

Jumlah Skor

Nilai Pretes

2 2 4 4 4 6 4 2 4 4 2 4

4 2 4 2 2 6 4 2 2 2 2 2

4 2 6 2 4 2 2 2 6 2 2 2

4 2 2 4 4 6 4 2 4 2 2 2

2 2 4 2 4 2 2 6 4 4 2 2

4 4 4 6 4 6 5 6 4 2 2 4

45 32 41 49 45 50 52 46 46 41 34 48

28,125 20 25,625 30,625 28,125 31,25 32,5 28,75 28,75 25,625 21,25 30

Nomor Urut

Nama

1b

1c

2b

2c

3b

4b

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Eni Septianingsih Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman Sugiarto Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni Reni Yunita Reva Badriah Septa Wahyu Anggita Siti Barokah Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 2 1 1 1 1 6 2 1 2 1 1 2 2 5 4 2 2 2 1

2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 4 2 1 4 2 1 4 4

2 2 2 2 2 4 6 4 2 2 6 6 2 4 2 2 5 2 4 5 4

Nomor Soal 4c 4d 5b 5c Skor yang Diperoleh 4 4 4 6 1 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 1 2 4 2 2 5 4 2 2 2 4 2 4 4 2 4 2 2 4 2 2 2 6 2 6 2 4 6 4 2 2 2 2 4 2 4 2 2 6 5 2 2 2 4 6 2 6 2 4 2 2 2 2 6 8 6 8 2 2 2 2

5d

6a

6c

6d

7a

8c

Jumlah Skor

Nilai Pretes

6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 6 4 4 2 4 2 2 2 8 2

6 4 2 4 2 6 2 4 2 4 2 4 2 6 2 4 2 2 4 4 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 6 2

2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 6 2 2 4 2 1 2 2 4 4

6 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 6 2 2 2 6 4 2 6 2

6 6 5 4 2 4 4 4 4 2 4 6 6 4 4 6 5 6 4 8 4

54 37 34 38 28 41 36 46 36 38 39 54 46 41 39 46 48 41 34 78 36

33,75 23,125 21,25 23,75 17,5 25,625 22,5 29 22,5 23,75 24,375 33,75 29 25,625 24,375 29 30 25,625 21 49 22,5

DATA PEMERIKSAAN JAWABAN SISWA Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Nama Tes Bentuk Tes Nomor KI/KD SKBM Nama Pengajar Observer

: : : : : : : : :

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kimia XI IPA 1 (Kelas Kontrol) Postes Keterampilan Menilai (Mengevaluasi) Uraian KI 4/4.9 dan 4.8 Heru Agung Saputra Ayu Rismalinda

Skor 1 2

Skor Maksimum Skor Minimum

Nomor Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1b 10 0

Nama Andri Paryanto Angga Reza Saputra Anggun Destri Yanti Ani Wulandari Anto Permana Ari Sufendi Auliata Gusti Rahayu Ayu Dhesta Sari Bagas Aditiansyah Depri Andrianto Putra Diky Pratama Eka Meilina

1c 10 0

2b 10 0

2c 10 0

3b 10 0

Pedoman Penskoran Nomor Soal 4c 4d 5b 10 10 10 0 0 0

4b 10 0

1b

1c

2b

2c

3b

4b

10 10 10 10 1 10 10 10 1 10 10 10

10 10 10 6 1 4 8 8 1 6 10 10

4 6 6 2 1 4 2 4 1 4 4 6

4 8 8 6 2 2 2 6 2 4 4 4

4 6 4 2 2 2 2 4 2 2 4 4

4 2 2 2 6 2 4 2 2 10 2 2

5c 10 0

Nomor Soal 4c 4d 5b 5c Skor yang Diperoleh 2 4 2 2 2 5 6 2 2 2 5 4 2 2 2 2 4 6 8 8 4 2 2 2 2 4 4 4 5 2 2 2 8 8 8 8 5 2 6 8 2 2 5 2 2 5 4 6

5d 10 0

6a 10 0

6c 10 0

6d 10 0

7a 10 0

8c 10 0

Jumlah Skor 160 0

Skala Nilai 100

5d

6a

6c

6d

7a

8c

Jumlah Skor

Nilai Postes

2 2 2 2 6 2 2 2 8 10 4 2

2 4 2 2 4 2 4 4 8 4 4 2

4 2 2 2 4 2 2 4 4 2 4 2

2 6 6 2 6 2 2 4 4 6 2 2

2 6 4 4 4 2 2 4 4 8 4 2

6 8 4 6 8 2 2 8 8 10 10 4

64 85 73 54 71 46 56 71 77 97 73 67

40 53 45,625 33,75 44,375 28,75 35 44,375 48,125 60,625 45,625 41,875

Nomor Urut 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Nama Fahri Nur Fitriansyah Fenny Ratnasari Fitri Nurhasanah Indah Rembulan Cahaya Khusnul Khotimah Mardiyah Mariyam Nolika Ninda Putri Nur Aliansyah Nur Kholifah Reni Indah Lestari Rexy Febi Andrian Sigit Hermawan Siti Soleha Sri Hartati Tika Dewi Lestari Ulva Tuzzahroh Umi Wahidah Vita Alvionita Yulia Ayu Mega Putri

1b

1c

2b

2c

3b

4b

10 10 1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 1 1 10 10 10 10 10

6 10 1 8 10 4 2 8 10 8 10 10 2 1 1 2 10 8 10 4

2 4 1 1 6 1 1 6 4 1 2 6 1 1 1 1 2 6 6 4

2 6 1 1 4 1 1 2 6 1 2 6 1 1 2 2 4 5 5 2

2 2 2 2 6 4 2 2 6 2 2 4 4 8 5 4 4 4 2 2

2 2 2 2 4 2 2 4 5 2 4 5 8 8 6 4 4 4 4 4

Nomor Soal 4c 4d 5b 5c Skor yang Diperoleh 5 8 2 4 2 2 2 2 5 6 8 6 2 6 2 4 2 2 2 2 4 5 8 8 2 2 2 2 6 4 2 2 6 6 4 4 8 8 2 2 2 2 5 4 5 4 6 4 4 5 2 4 4 8 4 6 8 8 6 10 2 2 2 2 4 2 5 2 5 4 6 4 4 4 6 8 2 5 2 2

5d

6a

6c

6d

7a

8c

Jumlah Skor

Nilai Postes

4 2 6 6 2 2 2 2 6 8 2 4 8 2 8 4 4 2 8 2

8 4 6 6 4 4 2 4 6 4 2 4 2 6 4 6 4 2 4 2

2 2 2 2 2 2 2 4 6 4 6 4 2 8 4 4 4 2 4 4

8 4 4 4 2 2 4 6 6 8 2 6 8 8 4 4 6 4 6 2

2 4 8 2 2 8 4 4 4 8 4 4 8 8 8 2 4 4 6 4

8 4 10 8 2 8 6 4 8 6 6 10 10 10 10 4 6 8 10 2

75 62 69 66 62 73 46 70 97 82 65 92 79 84 86 55 75 78 97 53

46,875 38,75 43,125 41,25 38,75 45,625 28,75 43,75 60,625 51,25 40,625 57,5 49,375 52,5 53,75 34,375 46,875 48,75 60,625 33,125

DATA PEMERIKSAAN JAWABAN SISWA Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Nama Tes Bentuk Tes Nomor KI/KD SKBM Nama Pengajar Observer

: : : : : : : : :

SMA Negeri 1 Bangunrejo Kimia XI IPA 2 (Kelas Eksperimen) Postes Keterampilan Menilai (Mengevaluasi) Uraian KI 4/4.9 dan 4.8 Heru Agung Saputra Ayu Rismalinda

Skor 1 2

Skor Maksimum Skor Minimum

Nomor Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1b 10 0

1c 10 0

Nama Ai Mila Nurhayati Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka Atmaja Bernandus Handiyanto Cahya Rahmadani Saputra Chikita Dwi Amanda Citra Dewi Anggraeni Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari

2b 10 0

2c 10 0

3b 10 0

4b 10 0

Pedoman Penskoran Nomor Soal 4c 4d 5b 10 10 10 0 0 0

1b

1c

2b

2c

3b

4b

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

6 8 8 8 8 8 8 8 8 8 2 8

6 6 8 8 8 8 8 6 8 8 4 8

2 6 10 6 4 8 8 6 8 4 4 6

8 2 8 2 2 8 8 4 2 8 2 10

5c 10 0

Nomor Soal 4c 4d 5b 5c Skor yang Diperoleh 8 5 8 8 2 2 4 2 8 8 5 10 4 6 2 2 4 2 4 6 4 4 2 2 10 8 4 10 4 4 4 2 4 4 4 8 4 8 6 8 4 2 4 6 10 10 10 8

5d 10 0

6a 10 0

6c 10 0

6d 10 0

7a 10 0

8c 10 0

Jumlah Skor 160 0

Skala Nilai 100

5d

6a

6c

6d

7a

8c

Jumlah Skor

Nilai Pretes

6 2 6 2 6 2 10 10 10 4 4 6

10 2 8 4 4 4 2 6 4 6 4 10

10 8 6 8 8 6 4 8 8 4 2 6

8 2 8 6 6 4 4 4 6 6 2 8

10 4 10 6 6 4 4 4 8 8 2 10

10 6 10 8 6 8 6 6 10 8 8 10

125 76 133 92 94 92 114 96 112 110 70 140

78,125 47,5 83,125 57,5 58,75 57,5 71,25 60 70 68,75 43,75 87,5

Nomor Urut

Nama

1b

1c

2b

2c

3b

4b

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Eni Septianingsih Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman Sugiarto Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni Reni Yunita Reva Badriah Septa Wahyu Anggita Siti Barokah Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

10 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 6 10 10 10 10 8

8 6 8 5 2 8 8 10 8 2 8 8 8 8 10 1 10 10 6 8 6

6 6 8 6 4 8 8 10 6 6 6 4 8 8 10 1 8 10 4 4 6

8 6 8 5 2 8 8 4 4 2 4 4 8 8 4 2 6 4 4 4 8

8 8 2 10 2 8 2 4 8 8 10 8 4 5 4 2 8 4 4 2 8

Nomor Soal 4c 4d 5b 5c Skor yang Diperoleh 6 8 6 4 8 5 8 6 4 4 2 6 8 8 8 6 2 4 2 4 10 6 6 10 5 2 6 4 4 4 5 6 2 2 8 6 2 6 6 6 4 5 4 4 5 4 4 8 5 10 6 10 6 10 10 10 4 2 2 8 4 4 4 5 8 6 8 8 2 2 5 10 5 6 6 5 4 6 6 5 2 8 2 8

5d

6a

6c

6d

7a

8c

Jumlah Skor

Nilai Pretes

8 6 2 6 2 8 4 8 8 6 4 4 10 10 2 4 6 8 6 4 4

8 8 6 8 4 8 4 4 2 2 6 6 6 10 2 4 4 4 6 6 4

6 4 6 6 4 8 4 4 2 2 4 8 8 8 2 4 6 4 2 4 4

8 8 6 8 2 8 4 4 4 2 4 6 8 8 4 8 8 4 4 8 4

8 8 8 8 2 8 4 4 6 4 8 8 10 10 4 6 10 8 6 4 8

10 10 6 10 8 10 10 8 6 6 10 10 10 10 6 8 10 10 10 10 10

122 117 96 122 62 134 93 99 92 80 101 107 131 141 84 73 126 105 94 95 100

76,25 73,125 60 76,25 38,75 83,75 58,125 61,875 57,5 50 63,125 66,875 81,875 88,125 52,5 45,625 78,75 65,625 59,4 59,375 62,5

DAFTAR NILAI PRETES, NILAI POSTES DAN n-Gain KETERAMPILAN SISWA DALAM MENGEVALUASI Kelas Kontrol

Nomor Urut

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Andri Paryanto Angga Reza Saputra Anggun Destri Yanti Ani Wulandari Anto Permana Ari Sufendi Auliata Gusti Rahayu Ayu Dhesta Sari Bagas Aditiansyah Depri Andrianto Putra Diky Pratama Eka Meilina Fahri Nur Fitriansyah Fenny Ratnasari Fitri Nurhasanah Indah Rembulan Cahaya Khusnul Khotimah Mardiyah Mariyam Nolika Ninda Putri Nur Aliansyah Nur Kholifah Reni Indah Lestari Rexy Febi Andrian Sigit Hermawan Siti Soleha

Pretes 24,375 13,75 26,25 22,5 39,375 25,625 28,125 13,75 27,5 28,125 20,625 40 0 32,5 22,5 34,375 20 22,5 25 30,625 31,25 27,5 29,375 27,5 17,5 32,5

Kelas Eksperimen Nilai Postes 40 53,125 45,625 33,75 44,375 28,75 35 44,375 48,125 60,625 45,625 41,875 46,875 38,75 43,125 41,25 38,75 45,625 28,75 43,75 60,625 51,25 40,625 57,5 49,375 52,5

n-Gain 0,206 0,456 0,262 0,145 0,082 0,042 0,095 0,355 0,284 0,452 0,315 0,031 0,468 0,092 0,266 0,105 0,234 0,298 0,05 0,189 0,427 0,327 0,159 0,414 0,386 0,296

Nama Ai Mila Nurhayati Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka Atmaja Bernandus Handiyanto Cahya Rahmadani Saputra Chikita Dwi Amanda Citra Dewi Anggraeni Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari Eni Septianingsih Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman Sugiarto Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni Reni Yunita

Pretes 28,125 20 25,625 30,625 28,125 31,25 32,5 28,75 28,75 25,625 21,25 30 33,75 23,125 21,25 23,75 17,5 25,625 22,5 29 22,5 23,75 24,375 33,75 29 25,625

Nilai Postes 78,125 47,5 83,125 57,5 58,75 57,5 71,25 60 70 68,75 43,75 87,5 76,25 73,125 60 76,25 38,75 83,75 58,125 61,875 57,5 50 63,125 66,875 81,875 88,125

n-Gain 0,695 0,344 0,773 0,387 0,426 0,382 0,574 0,438 0,579 0,58 0,286 0,821 0,641 0,650 0,492 0,688 0,257 0,781 0,460 0,463 0,451 0,344 0,512 0,500 0,744 0,840

Nomor Urut 27 28 29 30 31 32 33

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Sri Hartati Tika Dewi Lestari Ulva Tuzzahroh Umi Wahidah Vita Alvionita Yulia Ayu Mega Putri

Pretes 28,75 28,125 24,375 23,125 27,5 32,5

Nilai Postes 53,75 34,375 46,875 48,75 60,625 33,125

n-Gain 0,351 0,087 0,297 0,333 0,456 0,009

Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah

827,5 25,859 40 0

1437,5 44,922 60,625 28,75

7,978 0,249 0,468 0,009

Nama

Nama Reva Badriah Septa Wahyu Anggita Siti Barokah Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

Pretes 24,375 29 30 25,625 21 49 22,5 887,62 26,9 49 17,5

Nilai Postes 52,5 45,625 78,75 65,625 59 59,375 62,5 2142,7 64,932 88,125 39

n-Gain 0,372 0,234 0,696 0,538 0,481 0,203 0,516 17,155 0,52 0,84 0,203

PERHITUNGAN

1.

Perhitungan Penilaian

Siswa dengan nomor urut 1 kelas eksperimen yaitu Ai Mila Nurhayati, mendapat skor 45 pada pretes dan skor 125 pada postes dengan ketentuan jumlah skor maksimal pretes adalah 160 dan jumlah skor maksimal postes adalah 160, perolehan nilai pretes dan postes dihitung dengan rumus (1) sebagai berikut:

Dengan cara perhitungan seperti di atas, diperoleh nilai masing-masing siswa seperti pada tabel berikut: Kelas Kontrol

Nomor Urut

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Andri Paryanto Angga Reza S. Anggun Destri Y. Ani Wulandari Anto Permana Ari Sufendi Auliata Gusti R. Ayu Dhesta Sari Bagas Aditiansyah Depri Andrianto P. Diky Pratama Eka Meilina Fahri Nur F.

Nilai Pretes Postes 24,375 40 13,75 53,125 26,25 45,625 22,5 33,75 39,375 44,375 25,625 28,75 28,125 35 13,75 44,375 27,5 48,125 28,125 60,625 20,625 45,625 40 41,875 0 46,875

Kelas Eksperimen Nama Ai Mila Nurhayati Al Fasiat Anwar Rosidi Bagus Prima Eka A. Bernandus H. Cahya Rahmadani S. Chikita Dwi Amanda Citra Dewi A. Dina Elviana Dona Gita Nurulita Dwi Andrianto Dwi Endang Lestari Eni Septianingsih

Nilai Pretes Postes 28,125 78,125 20 47,5 25,625 83,125 30,625 57,5 28,125 58,75 31,25 57,5 32,5 71,25 28,75 60 28,75 70 25,625 68,75 21,25 43,75 30 87,5 33,75 76,25

Kelas Kontrol

Nomor Urut

Nama

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Fenny Ratnasari Fitri Nurhasanah Indah Rembulan C. Khusnul Khotimah Mardiyah Mariyam Nolika Ninda Putri Nur Aliansyah Nur Kholifah Reni Indah Lestari Rexy Febi Andrian Sigit Hermawan Siti Soleha Sri Hartati Tika Dewi Lestari Ulva Tuzzahroh Umi Wahidah Vita Alvionita Yulia Ayu Mega P. Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah

2.

Kelas Eksperimen

Nilai Pretes Postes 32,5 38,75 22,5 43,125 34,375 41,25 20 38,75 22,5 45,625 25 28,75 30,625 43,75 31,25 60,625 27,5 51,25 29,375 40,625 27,5 57,5 17,5 49,375 32,5 52,5 28,75 53,75 28,125 34,375 24,375 46,875 23,125 48,75 27,5 60,625 32,5 33,125 827,5 25,859 40 0

Nama Fera Nuraini Fredi Mirwana Ida Apriliani Ihwannuji Rahman S. Ivan Julian Laely Astri Nandini Lutfil Hakim Meriyani Eka Safitri Misbahul Fauzi Norma Permatasari Paryanto Reni Anggraeni Reni Yunita Reva Badriah Septa Wahyu A. Siti Barokah Siti Rohimah Suji Rahayu Surya Eka Tabara Yeni Febrianti

1437,5 44,922 60,625 28,75

Uji Normalitas Kemampuan Awal (Pretes) Menggunakan Excel 2007 (Metode Liliefors)

a.

Nilai Pretes Postes 23,125 73,125 21,25 60 23,75 76,25 17,5 38,75 25,625 83,75 22,5 58,125 29 61,875 22,5 57,5 23,75 50 24,375 63,125 33,75 66,875 29 81,875 25,625 88,125 24,375 52,5 29 45,625 30 78,75 25,625 65,625 21 59 49 59,375 22,5 62,5 887,62 2142,7 26,9 64,932 49 88,125 17,5 39

Kelas kontrol

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

x 24,375 13,75 26,25 22,5 39,375 25,625 28,125 13,75 27,5 28,125

z -0,1934 -1,5776 0,05089 -0,4377 1,76085 -0,0305 0,29517 -1,5776 0,21375 0,29517

f(z) 0,42333 0,05732 0,52029 0,33081 0,96087 0,48782 0,61607 0,05732 0,58463 0,61607

s(z) 0,76172 0,42969 0,82031 0,70313 1,23047 0,80078 0,87891 0,42969 0,85938 0,87891

s(z)-f(z) 0,33839 0,37236 0,30002 0,37231 0,2696 0,31296 0,26284 0,37236 0,27475 0,26284

|s(z)-f(z)| 0,33839 0,37236 0,30002 0,37231 0,2696 0,31296 0,26284 0,37236 0,27475 0,26284

No. x z f(z) 11 20,625 -0,6819 0,24764 12 40 1,84228 0,96728 13 0 -3,369 0,00038 14 32,5 0,86516 0,80652 15 22,5 -0,4377 0,33081 16 34,375 1,10944 0,86638 17 20 -0,7634 0,22262 18 22,5 -0,4377 0,33081 19 25 -0,112 0,45543 20 30,625 0,62088 0,73266 21 31,25 0,70231 0,75876 22 27,5 0,21375 0,58463 23 29,375 0,45803 0,67653 24 27,5 0,21375 0,58463 25 17,5 -1,0891 0,13806 26 32,5 0,86516 0,80652 27 28,75 0,3766 0,64676 28 28,125 0,29517 0,61607 29 24,375 -0,1934 0,42333 30 23,125 -0,3562 0,36083 31 27,5 0,21375 0,58463 32 32,5 0,86516 0,80652 *Rata-rata = 25,8594 *Standar deviasi = 7,67562 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

x 0 13,75 17,5 20 20,625 22,5 23,125 24,375 25 25,625 26,25 27,5 28,125 28,75 29,375 30,625 31,25 32,5 34,375

f 1 2 1 1 1 3 1 2 1 1 1 4 3 1 1 1 1 3 1

z -3,369 -1,5776 -1,0891 -0,7634 -0,6819 -0,4377 -0,3562 -0,1934 -0,112 -0,0305 0,05089 0,21375 0,29517 0,3766 0,45803 0,62088 0,70231 0,86516 1,10944

s(z) 0,64453 1,25 0 1,01563 0,70313 1,07422 0,625 0,70313 0,78125 0,95703 0,97656 0,85938 0,91797 0,85938 0,54688 1,01563 0,89844 0,87891 0,76172 0,72266 0,85938 1,01563

f(z) 0,00038 0,05732 0,13806 0,22262 0,24764 0,33081 0,36083 0,42333 0,45543 0,48782 0,52029 0,58463 0,61607 0,64676 0,67653 0,73266 0,75876 0,80652 0,86638

s(z)-f(z) 0,3969 0,28272 -0,0004 0,2091 0,37231 0,20784 0,40238 0,37231 0,32582 0,22437 0,21781 0,27475 0,24144 0,27475 0,40882 0,2091 0,25167 0,26284 0,33839 0,36183 0,27475 0,2091

s(z) 0,03125 0,09375 0,125 0,15625 0,1875 0,28125 0,3125 0,375 0,40625 0,4375 0,46875 0,59375 0,6875 0,71875 0,75 0,78125 0,8125 0,90625 0,9375

|s(z)-f(z)| 0,3969 0,28272 0,00038 0,2091 0,37231 0,20784 0,40238 0,37231 0,32582 0,22437 0,21781 0,27475 0,24144 0,27475 0,40882 0,2091 0,25167 0,26284 0,33839 0,36183 0,27475 0,2091

s(z)-f(z) 0,03087 0,03643 -0,0131 -0,0664 -0,0601 -0,0496 -0,0483 -0,0483 -0,0492 -0,0503 -0,0515 0,00912 0,07143 0,07199 0,07347 0,04859 0,05374 0,09973 0,07112

|s(z)-f(z)| 0,030873 0,036426 0,013059 0,06637 0,060136 0,049563 0,04833 0,048327 0,049177 0,05032 0,051544 0,009123 0,071431 0,071986 0,073467 0,04859 0,053744 0,099726 0,07112

20 39,375 1 21 40 1 22 0 1 *Lhitung = 0,099726 *Ltabel = 0,1566

1,76085 0,96087 0,96875 1,84228 0,96728 1 -3,369 0,00038 0,03125

0,00788 0,03272 0,03087

0,007882 0,032717 0,030873

Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 atau dengan kata lain data sampel penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal. b. Kelas eksperimen No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

x 28,125 20 25,625 30,625 28,125 31,25 32,5 28,75 28,75 25,625 21,25 30 33,75 23,125 21,25 23,75 17,5 25,625 22,5 29 22,5 23,75 24,375 33,75 29 25,625 24,375 29 30 25,625

z 0,21565 -1,212 -0,2236 0,65494 0,21565 0,76477 0,98441 0,32548 0,32548 -0,2236 -0,9924 0,54512 1,20406 -0,6629 -0,9924 -0,5531 -1,6513 -0,2236 -0,7728 0,3694 -0,7728 -0,5531 -0,4433 1,20406 0,3694 -0,2236 -0,4433 0,3694 0,54512 -0,2236

f(z) 0,58537 0,11275 0,41152 0,74375 0,58537 0,7778 0,83754 0,62759 0,62759 0,41152 0,1605 0,70717 0,88572 0,25369 0,1605 0,29009 0,04933 0,41152 0,21983 0,64409 0,21983 0,29009 0,32878 0,88572 0,64409 0,41152 0,32878 0,64409 0,70717 0,41152

s(z) 0,58537 0,60606 0,77652 0,92803 0,85227 0,94697 0,98485 0,87121 0,87121 0,77652 0,1605 0,90909 1,02273 0,70076 0,64394 0,7197 0,5303 0,77652 0,68182 0,87879 0,68182 0,7197 0,32878 1,02273 0,87879 0,41152 0,73864 0,87879 0,90909 0,77652

s(z)-f(z) 0 0,49331 0,365 0,18428 0,2669 0,16917 0,1473 0,24362 0,24362 0,365 0 0,20193 0,13701 0,44707 0,48344 0,4296 0,48097 0,365 0,46198 0,2347 0,46198 0,4296 0 0,13701 0,2347 0 0,40986 0,2347 0,20193 0,365

|s(z)-f(z)| 0 0,49331 0,365 0,18428 0,2669 0,16917 0,1473 0,24362 0,24362 0,365 0 0,20193 0,13701 0,44707 0,48344 0,4296 0,48097 0,365 0,46198 0,2347 0,46198 0,4296 0 0,13701 0,2347 0 0,40986 0,2347 0,20193 0,365

No. x z f(z) s(z) 31 21 -1,0363 0,15002 0,63636 32 49 3,88374 0,99995 1,48485 33 22,5 -0,7728 0,21983 0,68182 *Rata-rata = 26,8977 *Standar deviasi = 5,69097 No. x 1 17,5 2 20 3 21 4 21,25 5 22,5 6 23,25 7 23,75 8 24,375 9 25,625 10 28,125 11 28,75 12 29 13 30 14 30,625 15 31,25 16 32,5 17 33,75 18 49 *Lhitung = 0,133936 *Ltabel = 0,154

f 1 1 1 2 3 1 2 2 5 2 2 3 2 1 1 1 2 1

z -1,6513 -1,212 -1,0363 -0,9924 -0,7728 -0,641 -0,5531 -0,4433 -0,2236 0,21565 0,32548 0,3694 0,54512 0,65494 0,76477 0,98441 1,20406 3,88374

f(z) 0,04933 0,11275 0,15002 0,1605 0,21983 0,26077 0,29009 0,32878 0,41152 0,58537 0,62759 0,64409 0,70717 0,74375 0,7778 0,83754 0,88572 0,99995

s(z)-f(z) 0,48634 0,4849 0,46198

s(z) 0,0303 0,06061 0,09091 0,15152 0,24242 0,27273 0,33333 0,39394 0,54545 0,60606 0,66667 0,75758 0,81818 0,84848 0,87879 0,90909 0,9697 1

|s(z)-f(z)| 0,48634 0,4849 0,46198

s(z)-f(z) -0,019 -0,0521 -0,0591 -0,009 0,02259 0,01196 0,04324 0,06516 0,13394 0,02069 0,03908 0,11349 0,11102 0,10474 0,10099 0,07155 0,08398 5,1E-05

|s(z)-f(z)| 0,019032 0,052141 0,059115 0,008986 0,022591 0,011955 0,043239 0,06516 0,133936 0,02069 0,039077 0,113489 0,111017 0,104736 0,100993 0,071547 0,08398 5,14E-05

Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 atau dengan kata lain data sampel penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal. n-Gain siswa dihitung dengan rumus (2) sebagai berikut:

Dengan cara perhitungan tersebut, diperoleh n-Gain masing-masing siswa seperti pada tabel berikut: Nomor Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Kelas Kontrol Nama Andri Paryanto Angga Reza Saputra Anggun Destri Yanti Ani Wulandari Anto Permana Ari Sufendi Auliata Gusti Rahayu Ayu Dhesta Sari Bagas Aditiansyah Depri Andrianto Putra Diky Pratama Eka Meilina Fahri Nur Fitriansyah Fenny Ratnasari Fitri Nurhasanah Indah Rembulan Cahaya Khusnul Khotimah Mardiyah Mariyam Nolika Ninda Putri Nur Aliansyah Nur Kholifah Reni Indah Lestari Rexy Febi Andrian Sigit Hermawan Siti Soleha Sri Hartati Tika Dewi Lestari Ulva Tuzzahroh Umi Wahidah Vita Alvionita Yulia Ayu Mega Putri Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah

Kelas Eksperimen n-Gain Nama n-Gain 0,206 Ai Mila Nurhayati 0,695 0,456 Al Fasiat 0,344 0,262 Anwar Rosidi 0,773 0,145 Bagus Prima Eka Atmaja 0,387 0,082 Bernandus Handiyanto 0,426 0,042 Cahya Rahmadani Saputra 0,382 0,095 Chikita Dwi Amanda 0,574 0,355 Citra Dewi Anggraeni 0,438 0,284 Dina Elviana 0,579 0,452 Dona Gita Nurulita 0,58 0,315 Dwi Andrianto 0,286 0,031 Dwi Endang Lestari 0,821 0,468 Eni Septianingsih 0,641 0,092 Fera Nuraini 0,650 0,266 Fredi Mirwana 0,492 0,105 Ida Apriliani 0,688 0,234 Ihwannuji Rahman Sugiarto 0,257 0,298 Ivan Julian 0,781 0,05 Laely Astri Nandini 0,460 0,189 Lutfil Hakim 0,463 0,427 Meriyani Eka Safitri 0,451 0,327 Misbahul Fauzi 0,344 0,159 Norma Permatasari 0,512 0,414 Paryanto 0,500 0,386 Reni Anggraeni 0,744 0,296 Reni Yunita 0,840 0,351 Reva Badriah 0,372 0,087 Septa Wahyu Anggita 0,234 0,297 Siti Barokah 0,696 0,333 Siti Rohimah 0,538 0,456 Suji Rahayu 0,481 0,009 Surya Eka Tabara 0,203 Yeni Febrianti 0,516 7,978 17,155 0,249 0,52 0,468 0,84 0,009 0,203

3.

Uji Normalitas n-Gain Menggunakan Excel 2007 (Metode Liliefors)

a.

Kelas kontrol

No. x z 1 0,206 -0,3005 2 0,456 1,44533 3 0,262 0,09057 4 0,145 -0,7265 5 0,082 -1,1664 6 0,042 -1,4458 7 0,095 -1,0757 8 0,355 0,74001 9 0,284 0,2442 10 0,452 1,4174 11 0,315 0,46068 12 0,031 -1,5226 13 0,468 1,52913 14 0,092 -1,0966 15 0,266 0,1185 16 0,105 -1,0058 17 0,234 -0,105 18 0,298 0,34196 19 0,05 -1,3899 20 0,189 -0,4192 21 0,427 1,24281 22 0,327 0,54448 23 0,159 -0,6287 24 0,414 1,15203 25 0,386 0,9565 26 0,296 0,328 27 0,351 0,71208 28 0,087 -1,1315 29 0,297 0,33498 30 0,333 0,58638 31 0,456 1,44533 32 0,009 -1,6762 *Rata-rata = 0,24903 *Standar deviasi = 0,1432 No. 1

x 0,009

f 1

f(z) 0,3819 0,92582 0,53608 0,23377 0,12172 0,07412 0,14104 0,77035 0,59646 0,92182 0,67749 0,06393 0,93688 0,13641 0,54716 0,15725 0,4582 0,63381 0,08228 0,33753 0,89303 0,70694 0,26477 0,87535 0,83059 0,62854 0,76179 0,12892 0,63118 0,72119 0,92582 0,04685

s(z) s(z)-f(z) 0,00644 -0,3755 0,01425 -0,9116 0,00819 -0,5279 0,00453 -0,2292 0,00256 -0,1192 0,00131 -0,0728 0,00297 -0,1381 0,01109 -0,7593 0,00888 -0,5876 0,01413 -0,9077 0,00984 -0,6676 0,00097 -0,063 0,01463 -0,9223 0,00288 -0,1335 0,00831 -0,5389 0,00328 -0,154 0,00731 -0,4509 0,00931 -0,6245 0,00156 -0,0807 0,00591 -0,3316 0,01334 -0,8797 0,01022 -0,6967 0,00497 -0,2598 0,01294 -0,8624 0,01206 -0,8185 0,00925 -0,6193 0,01097 -0,7508 0,00272 -0,1262 0,00928 -0,6219 0,01041 -0,7108 0,01425 -0,9116 0,00028 -0,0466

z f(z) s(z) -1,6762 0,04685 0,03125

|s(z)-f(z)| 0,37546 0,91157 0,52789 0,22924 0,11916 0,07281 0,13807 0,75926 0,58759 0,90769 0,66764 0,06296 0,92226 0,13353 0,53885 0,15397 0,45089 0,6245 0,08072 0,33162 0,87969 0,69673 0,2598 0,86241 0,81853 0,61929 0,75082 0,1262 0,6219 0,71078 0,91157 0,04657

s(z)-f(z) -0,0156

|s(z)-f(z)| 0,015598

No. x 2 0,031 3 0,042 4 0,05 5 0,082 6 0,087 7 0,092 8 0,095 9 0,105 10 0,145 11 0,159 12 0,189 13 0,206 14 0,234 15 0,262 16 0,266 17 0,284 18 0,296 19 0,297 20 0,298 21 0,315 22 0,327 23 0,333 24 0,351 25 0,355 26 0,386 27 0,414 28 0,427 29 0,452 30 0,456 31 0,456 32 0,468 *Lhitung = 0,123998 *Ltabel = 0,1566

f 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

z -1,5226 -1,4458 -1,3899 -1,1664 -1,1315 -1,0966 -1,0757 -1,0058 -0,7265 -0,6287 -0,4192 -0,3005 -0,105 0,09057 0,1185 0,2442 0,328 0,33498 0,34196 0,46068 0,54448 0,58638 0,71208 0,74001 0,9565 1,15203 1,24281 1,4174 1,44533 1,44533 1,52913

f(z) 0,06393 0,07412 0,08228 0,12172 0,12892 0,13641 0,14104 0,15725 0,23377 0,26477 0,33753 0,3819 0,4582 0,53608 0,54716 0,59646 0,62854 0,63118 0,63381 0,67749 0,70694 0,72119 0,76179 0,77035 0,83059 0,87535 0,89303 0,92182 0,92582 0,92582 0,93688

s(z) 0,0625 0,09375 0,125 0,15625 0,1875 0,21875 0,25 0,28125 0,3125 0,34375 0,375 0,40625 0,4375 0,46875 0,5 0,53125 0,5625 0,59375 0,625 0,65625 0,6875 0,71875 0,75 0,78125 0,8125 0,84375 0,875 0,90625 0,9375 0,96875 1

s(z)-f(z) -0,0014 0,01963 0,04272 0,03453 0,05858 0,08234 0,10896 0,124 0,07873 0,07898 0,03747 0,02435 -0,0207 -0,0673 -0,0472 -0,0652 -0,066 -0,0374 -0,0088 -0,0212 -0,0194 -0,0024 -0,0118 0,0109 -0,0181 -0,0316 -0,018 -0,0156 0,01168 0,04293 0,06312

|s(z)-f(z)| 0,001431 0,019629 0,042721 0,034531 0,058581 0,082342 0,108958 0,123998 0,078729 0,078983 0,037472 0,024353 0,020701 0,067331 0,047164 0,065211 0,066044 0,037431 0,008811 0,021236 0,019445 0,00244 0,011793 0,010895 0,01809 0,031596 0,018032 0,015567 0,011682 0,042932 0,063116

Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 atau dengan kata lain data sampel penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal. b. Kelas eksperimen No. 1 2 3

x 0,695 0,344 0,773

z f(z) s(z) 1,01049 0,84387 0,02106 -1,0121 0,15575 0,01042 1,45995 0,92785 0,02342

s(z)-f(z) -0,8228 -0,1453 -0,9044

|s(z)-f(z)| 0,82281 0,14533 0,90442

No. x z f(z) 4 0,387 -0,7643 0,22235 5 0,426 -0,5396 0,29475 6 0,382 -0,7931 0,21386 7 0,574 0,31326 0,62296 8 0,438 -0,4704 0,31903 9 0,579 0,34207 0,63385 10 0,58 0,34783 0,63602 11 0,286 -1,3463 0,08911 12 0,821 1,73654 0,95877 13 0,641 0,69933 0,75783 14 0,65 0,75119 0,77373 15 0,492 -0,1592 0,43674 16 0,688 0,97016 0,83402 17 0,257 -1,5134 0,06509 18 0,781 1,50605 0,93397 19 0,46 -0,3436 0,36556 20 0,463 -0,3264 0,37208 21 0,451 -0,3955 0,34624 22 0,344 -1,0121 0,15575 23 0,512 -0,044 0,48245 24 0,5 -0,1132 0,45496 25 0,744 1,29285 0,90197 26 0,84 1,84602 0,96756 27 0,372 -0,8507 0,19746 28 0,234 -1,6459 0,04989 29 0,696 1,01626 0,84525 30 0,538 0,10582 0,54214 31 0,481 -0,2226 0,41191 32 0,203 -1,8245 0,03403 33 0,516 -0,021 0,49164 *Rata-rata = 0,51964 *Standar deviasi = 0,17354 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

x 0,203 0,234 0,257 0,286 0,344 0,344 0,372 0,382 0,387 0,426 0,438

f 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

z -1,8245 -1,6459 -1,5134 -1,3463 -1,0121 -1,0121 -0,8507 -0,7931 -0,7643 -0,5396 -0,4704

s(z) 0,01173 0,01291 0,01158 0,01739 0,01327 0,01755 0,01758 0,00867 0,02488 0,01942 0,0197 0,01491 0,02085 0,00779 0,02367 0,01394 0,01403 0,01367 0,01042 0,01552 0,01515 0,02255 0,02545 0,01127 0,00709 0,02109 0,0163 0,01458 0,00615 0,01564

f(z) 0,03403 0,04989 0,06509 0,08911 0,15575 0,15575 0,19746 0,21386 0,22235 0,29475 0,31903

s(z)-f(z) -0,2106 -0,2818 -0,2023 -0,6056 -0,3058 -0,6163 -0,6184 -0,0804 -0,9339 -0,7384 -0,754 -0,4218 -0,8132 -0,0573 -0,9103 -0,3516 -0,358 -0,3326 -0,1453 -0,4669 -0,4398 -0,8794 -0,9421 -0,1862 -0,0428 -0,8242 -0,5258 -0,3973 -0,0279 -0,476

s(z) 0,0303 0,06061 0,09091 0,12121 0,15152 0,18182 0,21212 0,24242 0,27273 0,30303 0,33333

|s(z)-f(z)| 0,21062 0,28184 0,20228 0,60556 0,30576 0,61631 0,61844 0,08044 0,93389 0,7384 0,75403 0,42183 0,81317 0,0573 0,91031 0,35162 0,35805 0,33257 0,14533 0,46694 0,4398 0,87942 0,9421 0,18619 0,0428 0,82416 0,52583 0,39733 0,02788 0,476

s(z)-f(z) -0,0037 0,01072 0,02582 0,03211 -0,0042 0,02606 0,01466 0,02856 0,05038 0,00828 0,0143

|s(z)-f(z)| 0,003732 0,010716 0,025818 0,032106 0,004238 0,026065 0,014659 0,028564 0,050379 0,00828 0,014303

No. x 12 0,451 13 0,46 14 0,463 15 0,481 16 0,492 17 0,5 18 0,512 19 0,516 20 0,538 21 0,574 22 0,579 23 0,58 24 0,641 25 0,65 26 0,688 27 0,695 28 0,696 29 0,744 30 0,773 31 0,781 32 0,821 33 0,84 *Lhitung = 0,084116 *Ltabel = 0,154

f 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

z -0,3955 -0,3436 -0,3264 -0,2226 -0,1592 -0,1132 -0,044 -0,021 0,10582 0,31326 0,34207 0,34783 0,69933 0,75119 0,97016 1,01049 1,01626 1,29285 1,45995 1,50605 1,73654 1,84602

f(z) 0,34624 0,36556 0,37208 0,41191 0,43674 0,45496 0,48245 0,49164 0,54214 0,62296 0,63385 0,63602 0,75783 0,77373 0,83402 0,84387 0,84525 0,90197 0,92785 0,93397 0,95877 0,96756

s(z) 0,36364 0,39394 0,42424 0,45455 0,48485 0,51515 0,54545 0,57576 0,60606 0,63636 0,66667 0,69697 0,72727 0,75758 0,78788 0,81818 0,84848 0,87879 0,90909 0,93939 0,9697 1

s(z)-f(z) 0,0174 0,02838 0,05216 0,04264 0,04811 0,0602 0,063 0,08412 0,06392 0,01341 0,03282 0,06095 -0,0306 -0,0162 -0,0461 -0,0257 0,00324 -0,0232 -0,0188 0,00542 0,01093 0,03244

|s(z)-f(z)| 0,0174 0,028381 0,052164 0,042635 0,048112 0,060196 0,063003 0,084116 0,063925 0,013406 0,032816 0,060953 0,030555 0,016156 0,046137 0,025689 0,003239 0,02318 0,018757 0,005421 0,010931 0,032444

Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 atau dengan kata lain data sampel penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal. 4.

Uji Homogenitas Dua Varians Kemampuan Awal (Pretes) Menggunakan Excel 2007

F-Test Two-Sample for Variances

Mean Variance Observations df F P(F<=f) onetail

Pretes Pretes 25,85938 26,89773 58,91507 32,38716 32 33 31 32 1,819087 0,048662

F Critical one-tail

1,810379

Pada taraf nyata 5% dan dk = (v1,v2) didapat Ftabel sebesar 1,82. Kriteria pengujian tolak H0 jika Fhitung

Ftabel dan terima H0 jika sebaliknya. Berdasarkan

kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 atau dengan kata lain data sampel bervariansi homogen. 5.

Uji Homogenitas Dua Varians n-Gain Cara Manual Eksperimen

Kontrol

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

0,176 -0,176 0,253 -0,132 -0,094 -0,138 0,054 -0,081 0,059 0,06 -0,234 0,301 0,121 0,130 -0,028 0,168 -0,262 0,261 -0,060 -0,057 -0,068 -0,175 -0,007 -0,019

0,0309 0,0310 0,0641 0,0175 0,0088 0,0190 0,0029 0,0066 0,0035 0,0036 0,0548 0,0909 0,0148 0,0170 0,0008 0,0284 0,0688 0,0684 0,0036 0,0032 0,0046 0,0308 5,5E-05 0,0004

-0,043 0,207 0,013 -0,104 -0,167 -0,207 -0,154 0,106 0,035 0,203 0,065 -0,218 0,219 -0,156 0,016 -0,144 -0,015 0,049 -0,199 -0,060 0,178 0,078 -0,09 0,164

0,0018 0,0429 0,0002 0,0108 0,0278 0,0429 0,0236 0,0112 0,0012 0,0411 0,0043 0,0475 0,0481 0,0245 0,0003 0,0209 0,0002 0,0024 0,0397 0,0036 0,0316 0,0061 0,0081 0,0270

Eksperimen

Kontrol

No. 25 26 27 28 29 30 31 32 33

0,225 0,320 -0,148 -0,286 0,176 0,018 -0,039 -0,316 -0,004

0,0505 0,1027 0,0219 0,0816 0,0312 0,0003 0,0015 0,1001 1,4E-05

0,137 0,047 0,101 -0,162 0,048 0,084 0,207 -0,240

Eksperimen

Kontrol

n

0,965

33

0,0188 0,0022 0,0103 0,0263 0,0023 0,0070 0,0431 0,0576

n

0,03015

0,636

32

0,02052

1,4692

Menggunakan Excel 2007 F-Test Two-Sample for Variances

Mean Variance Observations df F P(F<=f) onetail F Critical one-tail

n-Gain n-Gain 0,519845 0,249335 0,030153 0,020523 33 32 32 31 1,469204 0,143498 1,82

Pada taraf nyata 5% dan dk = (v1,v2) didapat Ftabel sebesar 1,82. Kriteria pengujian tolak H0 jika Fhitung

Ftabel dan terima H0 jika sebaliknya. Berdasarkan

kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 atau dengan kata lain data sampel bervariansi homogen. 6.

Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Kemampuan Awal (Pretes) Menggunakan Excel 2007

t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances

Mean Variance Observations Pooled Variance Hypothesized Mean Difference df t Stat P(T<=t) one-tail t Critical one-tail P(T<=t) two-tail t Critical two-tail

Pretes Pretes 26,89773 25,85938 32,38716 58,91507 33 32 45,44058 0 63 0,620866 0,268464 1,669402 0,536927 1,998341

Pada taraf nyata 5% dan dk = 63 didapat t tabel sebesar

terima H0 jika

1,998. Kriteria pengujian

dan terima H1 jika sebaliknya. Berdasarkan

kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 dan tolak H1, artinya rata-rata keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia di kelas eksperimen sama dengan rata-rata keterampilan siswa dalam mengevaluasi di kelas kontrol.

7.

Uji Perbedaan Dua Rata-Rata n-Gain Cara Manual Eksperimen

Kontrol

n1 0,52

33

n2 0,03015

0,249

32

Menggunakan Excel 2007 t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances n-Gain

n-Gain

0,02052

Mean Variance Observations Pooled Variance Hypothesized Mean Difference df t Stat P(T<=t) one-tail t Critical one-tail P(T<=t) two-tail t Critical two-tail

0,519845 0,249335 0,030153 0,020523 33 32 0,025415 0 63 6,839394 1,9E-09 1,669402 3,8E-09 1,998341

Pada taraf nyata 5% dan dk = 63 didapat t tabel sebesar 1,67. Kriteria pengujian terima H1 jika thitung > ttabel dan terima H0 jika sebaliknya. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H1 dan tolak H0, artinya rata-rata keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia yang diterapkan pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah lebih tinggi dari pada rata-rata keterampilan siswa dalam mengevaluasi yang diterapkan pembelajaran konvensional.

PENGOLAHAN ANGKET

Untuk mengumpulkan data pendapat siswa terhadap pembelajaran digunakan metode angket yang diambil setelah akhir pembelajaran dengan menggunakan lembar skala. Sebelum angket dibuat, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen. Kemudian angket disusun dalam bentuk pernyataan dan ceklist pada kolom dengan menyediakan tiga alternatif jawaban. Dalam menjawab pertanyaan-pernyataan angket, siswa hanya diminta untuk menuliskan ceklist pada salah satu kolom jawaban yang paling sesuai dengan keadaan siswa. Kisi-kisi angket pendapat siswa terdiri dari beberapa indikator, diantaranya: (1) senang; (2) perhatian; (3) rasa ingin tahu; (4) usaha yang dilakukan; dan (5) mengevaluasi. Penilaian terhadap pendapat siswa dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan rentang nilai 1-3 spesifikasinya sebagai berikut: Jawaban Setuju Ragu-ragu Tidak setuju

Kriteria Positif 3 2 1

Kriteria Negatif 1 2 3

Skor jawaban angket merupakan data ordinal. Dalam pengujian hipotesis statistik biasanya mengharuskan data berskala interval. Jadi, data ordinal harus diubah dalam bentuk data interval dengan menggunakan method of successive interval (MSI) pada Ms.Excel. Berikut cara mengubah data ordinal ke dalam data interval: 1) 2) 3) 4) 5) 6)

Buka excel Klik file stat97.xla  klik enable macro Masukkan data ordinal yang akan diubah ke dalam Ms.Excel. Pilih Add-Ins  Statistics  Successive Interval Pilih Yes Pada saat kursor di Data Range blok data yang akan diubah.

7) 8) 9) 10) 11)

Kemudian pindah ke Cell Output. Klik di kolom baru untuk membuat output. Klik Next Pilih Select all Isikan minimum value 1 dan maksimum value 3 (atau sesuai dengan jarak nilai terendah sampai dengan teratas) 12) Klik Next  Finish Kemudian untuk mengetahui pendapat siswa terhadap pembelajaran berdasarkan persentase kategori digunakan pedoman Arikunto (2004). Cara membandingkan nilai yang didapat siswa dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika nilai siswa antara 76-100 maka tinggi. 2. Jika nilai siswa antara 56-75 maka sedang. 3. Jika nilai siswa kurang dari sama dengan 55 maka rendah. Menghitung persentase pendapat siswa digunakan rumus:

Berdasarkan pengolahan data diketahui bahwa nilai maksimum untuk seluruh indikator adalah 72,670. Sedangkan nilai maksimum untuk indikator senang, perhatian, rasa ingin tahu, usaha yang dilakukan, dan evaluasi berturut-turut adalah 11,338; 9.418; 8,808; 8,335; dan 9,436. Adapun nilai siswa per indikator pada kelas kontrol dan eksperimen adalah sebagai berikut: Nilai Siswa untuk Indikator Senang (Kelas Kontrol) No. 1 2 3 4 5 6 7 8

1 2.631 1.000 2.631 1.000 2.631 2.631 2.631 2.631

Pernyataan 2 3 1.000 2.970 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.767 1.000 2.767 1.000 2.767 1.000 1.000 2.970

4 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.970 2.970

Jumlah

Nilai

Kategori

7.601 4.000 5.631 4.000 7.398 7.398 9.368 9.571

67.041 35.280 49.665 35.280 65.248 65.248 82.623 84.416

Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi

No. 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Pernyataan Jumlah Nilai Kategori 2 3 4 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 2.767 1.000 1.000 5.767 50.862 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 5.631 49.665 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 2.767 2.970 1.000 9.368 82.623 Tinggi 1.000 1.000 1.000 5.631 49.665 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 2.767 1.000 2.970 9.368 82.623 Tinggi 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 5.631 49.665 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah Jumlah Nilai 1,484.938 Jumlah Nilai Maksimum 3200 % Rata-Rata Pendapat 46.40 Rendah

1 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.631 1.000 1.000 2.631 2.631 1.000 2.631 1.000 1.000 1.000 2.631 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

Nilai Siswa untuk Indikator Perhatian (Kelas Kontrol) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

5 2.631 1.000 1.000 2.631 2.631 1.000 2.631 2.631 2.631 1.000 2.631 2.631 2.631

Pernyataan 6 7 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.817 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.817 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.817 1.000 1.000 1.000 1.000

8 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.970 2.970 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

Jumlah

Nilai

Kategori

5.631 4.000 4.000 7.448 5.631 4.000 7.601 9.418 5.631 4.000 7.448 5.631 5.631

59.790 42.472 42.472 79.084 59.790 42.472 80.708 100.001 59.790 42.472 79.084 59.790 59.790

Sedang Rendah Rendah Tinggi Sedang Rendah Tinggi Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang

No. 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Pernyataan Jumlah Nilai Kategori 6 7 8 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 2.970 7.601 80.708 Tinggi 1.000 2.817 1.000 7.448 79.084 Tinggi 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 2.817 1.000 5.817 61.765 Sedang 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah Jumlah Nilai 1,708.821 Jumlah Nilai Maksimum 3200 % Rata-rata pendapat 53.40 Rendah

5 1.000 1.000 1.000 1.000 2.631 2.631 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

Nilai Siswa untuk Indikator Rasa Ingin Tahu (Kelas Kontrol) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Pernyataan Jumlah 9 10 2.953 2.688 5.640 2.953 2.688 5.640 2.953 2.688 5.640 1.000 4.207 5.207 2.953 4.207 7.160 2.953 4.207 7.160 4.601 4.207 8.808 2.953 4.207 7.160 2.953 2.688 5.640 2.953 2.688 5.640 2.953 4.207 7.160 2.953 2.688 5.640 4.601 2.688 7.289 2.953 2.688 5.640 2.953 4.207 7.160

Nilai

Kategori

64.036 64.036 64.036 59.116 81.284 81.284 100.004 81.284 64.036 64.036 81.284 64.036 82.756 64.036 81.284

Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

2.953 4.207 7.160 2.953 4.207 7.160 2.953 4.207 7.160 4.601 2.688 7.289 2.953 2.688 5.640 4.601 2.688 7.289 2.953 2.688 5.640 4.601 2.688 7.289 4.601 2.688 7.289 2.953 1.000 3.953 2.953 4.207 7.160 2.953 4.207 7.160 2.953 2.688 5.640 2.953 2.688 5.640 2.953 2.688 5.640 2.953 2.688 5.640 4.601 4.207 8.808 Jumlah Nilai Jumlah Nilai Maksimum % Rata-rata pendapat

81.284 81.284 81.284 82.756 64.036 82.756 64.036 82.756 82.756 44.875 81.284 81.284 64.036 64.036 64.036 64.036 100.004 2,363.096 3200 73.847

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi

Sedang

Nilai Siswa untuk Indikator Usaha yang dilakukan (Kelas Kontrol) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Pernyataan Jumlah 11 12 13 1.000 2.970 2.618 6.588 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 1.000 2.618 4.618 2.767 1.000 1.000 4.767 1.000 1.000 2.618 4.618 1.000 1.000 1.000 3.000 2.767 1.000 2.618 6.385 2.767 2.970 2.618 8.355 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 1.000 1.000 3.000 2.767 1.000 1.000 4.767 2.767 1.000 2.618 6.385 1.000 1.000 2.618 4.618 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 1.000 2.618 4.618 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 1.000 2.618 4.618

Nilai

Kategori

79.039 35.993 55.404 57.190 55.404 35.993 76.601 100.237 35.993 35.993 57.190 76.601 55.404 35.993 55.404 35.993 55.404

Tinggi Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Tinggi Tinggi Rendah Rendah Sedang Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah

No. 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Pernyataan Jumlah Nilai Kategori 11 12 13 1.000 1.000 2.618 4.618 55.404 Rendah 2.767 1.000 1.000 4.767 57.190 Sedang 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah 1.000 2.970 2.618 6.588 79.039 Tinggi 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah 1.000 1.000 2.618 4.618 55.404 Rendah 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah Jumlah Nilai 1,582.791 Jumlah Nilai Maksimum 3200 % Rata-rata pendapat 49.46221121 Rendah Nilai Siswa untuk Indikator Evaluasi (Kelas Kontrol)

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Pernyataan Jumlah 20 21 22 1.000 2.597 2.396 5.993 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 2.597 3.740 7.337 1.000 1.000 2.396 4.396 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 1.000 1.000 3.000 3.099 2.597 2.396 8.092 3.099 2.597 2.396 8.092 1.000 1.000 2.396 4.396 1.000 1.000 2.396 4.396 1.000 1.000 2.396 4.396 1.000 2.597 1.000 4.597 1.000 2.597 2.396 5.993 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 2.597 2.396 5.993 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 1.000 1.000 3.000

Nilai

Kategori

63.511 31.793 77.758 46.585 31.793 31.793 85.755 85.755 46.585 46.585 46.585 48.719 63.511 31.793 63.511 31.793 31.793

Sedang Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah

No. 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Pernyataan Jumlah Nilai Kategori 20 21 22 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah 1.000 1.000 2.396 4.396 46.585 Rendah 1.000 2.597 1.000 4.597 48.719 Rendah 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang 1.000 2.597 3.740 7.337 77.758 Tinggi 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah 1.000 2.597 3.740 7.337 77.758 Tinggi 1.000 2.597 1.000 4.597 48.719 Rendah Jumlah Nilai 1,673.393 Jumlah Nilai Maksimum 3200 % Rata-rata pendapat 52.29353233 Rendah

Nilai Siswa untuk Indikator Senang (Kelas Eksperimen) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 2.775 1.000 2.775 2.775 2.775 1.000 2.775 2.775 2.775 2.775 2.775 2.775 2.775 2.775 2.775 2.775 1.000 2.775 2.775

Pernyataan 2 3 1.000 2.775 2.599 2.775 2.599 2.775 2.599 1.000 1.000 2.775 2.599 1.000 1.000 2.775 2.599 2.775 2.599 2.775 1.000 2.775 1.000 2.775 2.599 1.000 1.000 2.775 1.000 2.775 2.599 2.775 2.599 2.775 2.599 2.775 1.000 2.775 1.000 2.775

4 2.636 2.636 1.000 2.636 2.636 2.636 2.636 1.000 1.000 2.636 2.636 2.636 2.636 2.636 1.000 1.000 2.636 2.636 2.636

Jumlah

Nilai

Kategori

9.186 9.010 9.149 9.010 9.186 7.235 9.186 9.149 9.149 9.186 9.186 9.010 9.186 9.186 9.149 9.149 9.010 9.186 9.186

81.022 79.466 80.691 79.466 81.022 63.810 81.022 80.691 80.691 81.022 81.022 79.466 81.022 81.022 80.691 80.691 79.466 81.022 81.022

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

No. 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Pernyataan Jumlah Nilai Kategori 2 3 4 2.599 1.000 2.636 9.010 79.466 Tinggi 1.000 2.775 2.636 7.411 65.367 Sedang 2.599 2.775 1.000 7.374 65.035 Sedang 2.599 2.775 1.000 9.149 80.691 Tinggi 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi 2.599 2.775 1.000 9.149 80.691 Tinggi 2.599 1.000 2.636 9.010 79.466 Tinggi 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi 2.599 2.775 1.000 9.149 80.691 Tinggi 2.599 2.775 1.000 9.149 80.691 Tinggi 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi 2.599 2.775 1.000 7.374 65.035 Sedang 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi 1.000 1.000 2.636 7.411 65.367 Sedang Jumlah Nilai 2,580.918 Jumlah Nilai Maksimum 3300 % Rata-Rata Pendapat 78.21 Tinggi

1 2.775 1.000 1.000 2.775 2.775 2.775 2.775 2.775 2.775 2.775 2.775 1.000 2.775 2.775

Nilai Siswa untuk Indikator Perhatian (Kelas Eksperimen) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

5 2.636 1.000 2.636 1.000 2.636 2.636 2.636 2.636 1.000 1.000 2.636 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.636 1.000 1.000 1.000 1.000 2.636

Pernyataan 6 7 2.826 1.000 2.826 1.000 2.826 1.000 2.826 1.000 2.826 1.000 1.000 2.675 2.826 2.675 2.826 1.000 2.826 1.000 2.826 1.000 2.826 1.000 2.826 1.000 2.826 1.000 2.826 2.675 2.826 1.000 1.000 2.675 2.826 1.000 2.826 1.000 2.826 2.675 2.826 2.675 1.000 1.000 2.826 1.000 1.000 2.675

8 1.000 2.599 1.000 2.599 1.000 1.000 2.599 2.599 2.599 2.599 1.000 2.599 2.599 1.000 2.599 1.000 2.599 2.599 1.000 1.000 2.599 1.000 1.000

Jumlah

Nilai

Kategori

7.462 7.424 7.462 7.424 7.462 7.312 10.736 9.061 7.424 7.424 7.462 7.424 7.424 7.501 7.424 5.675 7.424 9.061 7.501 7.501 5.599 5.826 7.312

79.231 78.832 79.231 78.832 79.231 77.634 113.995 96.205 78.832 78.832 79.231 78.832 78.832 79.647 78.832 60.261 78.832 96.205 79.647 79.647 59.446 61.858 77.634

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi

No. 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Pernyataan Jumlah Nilai Kategori 6 7 8 2.826 2.675 1.000 7.501 79.647 Tinggi 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi 1.000 1.000 1.000 5.636 59.845 Sedang 2.826 1.000 1.000 5.826 61.858 Sedang 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi 2.826 1.000 1.000 5.826 61.858 Sedang 2.826 2.675 1.000 7.501 79.647 Tinggi 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi 2.826 1.000 1.000 7.462 79.231 Tinggi 2.826 1.000 1.000 5.826 61.858 Sedang Jumlah Nilai 2,550.209 Jumlah Nilai Maksimum 3300 % Rata-rata pendapat 77.28 Tinggi

5 1.000 1.000 2.636 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.636 1.000

Nilai Siswa untuk Indikator Rasa Ingin Tahu (Kelas Eksperimen) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Pernyataan Jumlah 9 10 4.086 2.672 6.758 4.086 2.672 6.758 2.583 2.672 5.255 2.583 4.188 6.771 2.583 4.188 6.771 1.000 4.188 5.188 2.583 4.188 6.771 4.086 4.188 8.274 2.583 2.672 5.255 4.086 2.672 6.758 2.583 4.188 6.771 4.086 2.672 6.758 4.086 2.672 6.758 4.086 2.672 6.758 2.583 4.188 6.771 2.583 4.188 6.771 2.583 4.188 6.771 2.583 4.188 6.771 4.086 2.672 6.758 4.086 4.188 8.274 4.086 2.672 6.758 2.583 2.672 5.255 4.086 2.672 6.758 4.086 2.672 6.758 4.086 2.672 6.758 2.583 4.188 6.771 2.583 4.188 6.771

Nilai

Kategori

76.728 76.728 59.664 76.873 76.873 58.896 76.873 93.936 59.664 76.728 76.873 76.728 76.728 76.728 76.873 76.873 76.873 76.873 76.728 93.936 76.728 59.664 76.728 76.728 76.728 76.873 76.873

Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Pernyataan Jumlah Nilai Kategori 9 10 28 4.086 1.000 5.086 57.747 Sedang 29 2.583 2.672 5.255 59.664 Sedang 30 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi 31 2.583 2.672 5.255 59.664 Sedang 32 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi 33 2.583 4.188 6.771 76.873 Tinggi Jumlah Nilai 2,445.904 Jumlah Nilai Maksimum 3300 % Rata-rata pendapat 74.118 Sedang

No.

Nilai Siswa untuk Indikator Usaha yang Dilakukan (Kelas Eksperimen) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Pernyataan Jumlah 11 12 13 3.616 1.000 2.622 7.238 3.616 2.622 1.000 7.238 3.616 1.000 2.622 7.238 2.187 2.622 1.000 5.809 2.187 2.622 2.622 7.432 1.000 2.622 2.622 6.245 3.616 2.622 1.000 7.238 2.187 2.622 2.622 7.432 3.616 1.000 2.622 7.238 3.616 2.622 1.000 7.238 3.616 1.000 2.622 7.238 2.187 2.622 2.622 7.432 2.187 2.622 2.622 7.432 3.616 2.622 1.000 7.238 3.616 1.000 2.622 7.238 3.616 1.000 2.622 7.238 3.616 2.622 1.000 7.238 2.187 2.622 2.622 7.432 3.616 2.622 1.000 7.238 3.616 2.622 1.000 7.238 2.187 2.622 2.622 7.432 3.616 1.000 2.622 7.238 2.187 2.622 2.622 7.432 3.616 2.622 1.000 7.238 2.187 2.622 1.000 5.809 3.616 1.000 2.622 7.238 2.187 2.622 2.622 7.432 1.000 2.622 2.622 6.245 3.616 1.000 2.622 7.238 3.616 1.000 2.622 7.238 3.616 1.000 1.000 5.616

Nilai

Kategori

86.841 86.841 86.841 69.697 89.160 74.920 86.841 89.160 86.841 86.841 86.841 89.160 89.160 86.841 86.841 86.841 86.841 89.160 86.841 86.841 89.160 86.841 89.160 86.841 69.697 86.841 89.160 74.920 86.841 86.841 67.377

Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang

Pernyataan Jumlah Nilai Kategori 11 12 13 32 3.616 2.622 1.000 7.238 86.841 Tinggi 33 2.187 1.000 2.622 5.809 69.697 Sedang Jumlah Nilai 2,789.567 Jumlah Nilai Maksimum 3300 % Rata-rata pendapat 84.53234077 Tinggi

No.

Nilai Siswa untuk Indikator Evaluasi (Kelas Eksperimen) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 32

Pernyataan Jumlah Nilai Kategori 20 21 22 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi 1.000 3.945 1.000 5.945 62.999 Sedang 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi 1.000 3.945 2.599 7.543 79.940 Tinggi 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi 1.000 3.945 2.599 7.543 79.940 Tinggi 1.000 3.945 2.599 7.543 79.940 Tinggi 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi 2.826 2.444 1.000 6.270 66.445 Sedang 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi 2.826 2.444 1.000 6.270 66.445 Sedang 1.000 3.945 2.599 7.543 79.940 Tinggi 2.826 2.444 1.000 6.270 66.445 Sedang 2.826 1.000 2.599 6.424 68.084 Sedang 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi Jumlah Nilai 2,636.919 Jumlah Nilai Maksimum 3300

% Rata-rata Pendapat

79.907

Tinggi

Selanjutnya menghitung berapa persen siswa yang memiliki pendapat dengan persentase tinggi tiap indikator dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Contoh, jumlah siswa pada kelas eksperimen yang memiliki pendapat senang dengan kriteria tinggi adalah 28 siswa, maka persentase siswa pada kelas eksperimen yang memiliki pendapat senang dengan kriteria tinggi dalam mengikuti pembelajaran materi kesetimbangan kimia, yaitu:

Persentase siswa pada kelas kontrol dan eksperimen yang memiliki pendapat dengan kriteria tinggi secara lengkap disajikan pada tabel berikut:

Kelas

Kontrol

Kelas

Indikator Senang Perhatian Rasa Ingin Tahu Usaha yang dilakukan Evaluasi Indikator

Senang Perhatian Rasa Ingin Eksperimen Tahu Usaha yang dilakukan Evaluasi

Jumlah siswa dengan % Siswa yang memiliki pendapat pendapat dengan kriteria tinggi Tinggi Sedang Rendah 4 3 25 12.5 6 6 20 18.75 17

14

1

53.12

5

3

24

15.62

5 18 9 15.62 Jumlah siswa dengan % Siswa yang memiliki pendapat pendapat dengan kriteria tinggi Tinggi Sedang Rendah 28 5 0 84.85 26 7 0 78.79 26

7

0

81.82

27

6

0

84.88

28

5

0

84.85