PENANGANAN DISLOKASI JARI TANGAN

Download Penanganan Dislokasi. Jari Tangan. Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS dan dr. Muhammad Abdurrahman. *Direktur dan Dokter Spesialis...

0 downloads 535 Views 1MB Size
Penanganan Dislokasi Jari Tangan Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS dan dr. Muhammad Abdurrahman

*Direktur dan Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi Rumah Sakit Olahraga Nasional, **Dokter Umum Rumah Sakit Olahraga Nasional

T

angan kita mempunyai 5 jari dan 14 tulang jari tangan. Masing masing jari terdiri dari 3 ruas tulang jari yaitu tulang jari proksimal, medial dan distal kecuali jempol tangan yang hanya tersusun dari 2 tulang jari yaitu proksimal dan distal dan juga setiap jari terdiri dari dua persendian yaitu sendi proksimal inter phalang (PIP) dan sendi distal inter phalang (DIP) Dislokasi jari tangan adalah tulang jari yang bergeser atau mengalami perpindahan lokasi dari tempatnya yang normal. Dislokasi ini dapat terjadi pada ruas tulang jari proksimal, medial ataupun distal. Berpindahnya tulang jari ini dapat disertai dengan patah tulang jari maupun tidak. Dislokasi ini disebabkan karena ada tekanan hiperektensi besar yang dialami oleh jari sehingga mengakibatkan tulang jari bergeser atau keluar dari tempat persendiannya. Dislokasi jari merupakan cedera yang umum terjadi pada atlet olahraga, jari yang paling sering terkena adalah jari kelingking tangan yang dominan.

Gb.1: Dislokasi PIP Jari Kelingking Nn.A (pribadi)

Gb.2: Dislokasi PIP jari manis Tn.O (pribadi)

BUNGA RAMPAI KESEHATAN OLAHRAGA

83

Gejala, Tanda dan Diagnosis Gejala dan tanda pasien yang mengalami dislokasi jari tangan adalah nyeri, bengkak dan adanya deformitas pada jari nya dan tentu ada riwayat benturan keras pada jarinya bisa ketika pasien sedang berolahraga ataupun karena pasien mengalami kecelakaan. (Gambar 1-3) Kita perlu melakukan peme­ riksaan radiologis dengan proyeksi AP dan Lateral pada jari tangan pasien, tentunya untuk mengkonfirmasi apakah benar ini dislokasi jari tangan atau bukan, jika benar apakah dislokasi nya disertai patah tulang atau tidak (Gambar 4-6) Penanganan Sesudah terkonfirmasi oleh pe­ meriksaan radiologis, tentunya jari yang mengalami dislokasi harus kita kembalikan ke posisi yang normal dengan cara close reduksi dengan bius lokal dengan menggunakan lidokain 2% didalam spuit 3 cc dengan jarum no 24. Adapun teknik bius lokal untuk jari ada beberapa macam diantaranya (Gambar 7-9) 1. Wrist Block 2. Metacarpal Block 3. Digital Block Kita dapat menggunakan salah

84

Gb.3: dislokasi PIP jari kelingking Tn .B (pribadi)

Gb.4: Tampak rontgen ap lateral yang menunjukkan dislokasi PIP jari kelingking Nn.A yang mengarah ke dorsomedial (pribadi)

Gb.5: Tampak rontgen ap lateral Tn.O menunjukkan dislokasi pip jari manis yang mengarah ke dorsolateral (pribadi)

Gb.6: Tampak rontgen ap lateral Tn.B menunjukkan dislokasi jari manis yang mengarah ke inferiomedial (pribadi)

BUNGA RAMPAI KESEHATAN OLAHRAGA

15 menit untuk mulai bekerja, kita dapat mulai melakukan close reduction pada jari yang terdislokasi yaitu dengan cara kita fiksasi bagian proksimal jari dan kita lakukan traksi longitudinal gentle pada bagian distal jari sampai terdengar bunyi klik. (Gambar 10) Setelah itu kita perlu melakukan tes stabilitas pada jari yang sudah di reduksi, disini kita melakukan test stabilitas pada tendon Fleksor Digitorum Superficialis dan Fleksor Digitorum Profundus pasien (Gambar 11-12).

Gb.7: Wrist Block untuk memblock nerve medianus (pribadi)

Gb.8: Metacarpal block untuk memblock palmar digital nerve (pribadi)

Gb.9: Digital block di pangkal jari untuk memblock digital palmar nerve (http://www.doomandbloom.net/wp-content/uploads/2012/04/DigitalBlock2.jpg) (http://murtagh.fhost.com.au/html/practice_tips/pic-

spt/9780070158986_001_033.jpg )

Gb.11: Tes Stabilitas Flexor Digitorum Superficialis

Gb.10: Penulis sedang melakukan reduksi pada jari

tangan Tn.O (pribadi)

satu dari ketiga jenis bius lokal diatas ataupun mengkombinasikannya. Setelah pasien dibius lokal, biasanya bius dengan menggunakan block membutuhkan waktu sekitar 10-

Gb.12: Tes Stabilitas Flexor Digitorum Profundus

BUNGA RAMPAI KESEHATAN OLAHRAGA

85

Gb.15: Contoh Splint pada jari (pribadi) Gb.13: Roentgen Ap Lateral Nn.A post reduksi

radiologi ulang untuk mengkonfirmasi secara radiologis apakah reduksi kita berhasil atau tidak. (Gambar 13-14) Sebelum pasien pulang kita lakukan pemasangan splint pada jari yang sudah di reduksi (Gambar 15) dan kita berikan obat pengurang nyeri dan penghilang bengkak. Pasien lalu dijadwalkan kontrol poli Gb.14: Roentgen Ap Lateral Post reduksi Tn O orthopaedi tiap 2 minggu sekali selama 3 kali sampai minggu ke 6 Sesudah dilakukan test dan setelah kejadian untuk memantau hasilnya stabil, lakukan pemeriksaan perkembangan jari pasien.

Daftar Pustaka 1. 2. 3. 4.

86

Salter RB. Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System 3rd Ed. Pennsylvania: Lippincott Williams & Wilkins. 1999 Solomon L. Apley’s System of Orthopaedics and Fractures 9th ed. Bristol. 2010 Hoshino Max, Tiberi III John, Harris G. Thomas. Orthopaedic Offices and Emergency Procedures. Philadelpia : Lippincott Williams & Wilkins. 2014 Tobing S. Dohar. Pemeriksaan Fisik Orthopaedi . Jakarta : Sagung Seto 2015.

BUNGA RAMPAI KESEHATAN OLAHRAGA