PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN HASIL

Download Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan bermain terhadap kemampuan hasil belajar tolak peluru gaya...

0 downloads 478 Views 280KB Size
PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOK DI SMP Odorius Ronad kumend.K, M.Syukri, Eka Supriatna Program Study Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Untan Email : [email protected] Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan bermain terhadap kemampuan hasil belajar tolak peluru gaya ortodok siswa kelas VII C SMPN 1 Samalantan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Bentuk desain eksperimen dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pretest posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII C sebanyak 41 siswa. Dari hasil tes tolak peluru diketahui thitung> ttabel (42,68 >1,684) dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima, yang berarti terdapat pengaruh. Terjadi perubahan peningkatan pada tes tolak peluru gaya ortodok sebesar 56%. Hasil analisis data menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pada pendekatan bermain terhadap kemampuan hasil belajar tolak peluru gaya ortodok. Hal ini berdasarkan dari hasil tes tolak peluru setelah diberi perlakuan (treatment), dimana mean posttest lebih besar dari mean pretest (44,68 > 28,60), hal ini berarti bahwa hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VII C SMPN 1 Samalantan mengalami peningkatan. Kata kunci: Pendekatan bermain, tolak peluru gaya ortodok. Abstact : The purpose this study was to determine the effect on theability to play the approach sho put learning outcomes orthodox style class VII C SMPN 1 Samalantan. The method used in this is experimental. Shape design of experiments with the study design used was on group pretes posttest design. The samples in this study ware all students of class VII C as many as 41 students. From the test resuls are known tcount shot put> t table (42.68> 1.684) it can be concluded that the hypothesis is accepted, which means there is an influence. There were changes in the increase in shot-put style orthodox tests by 56%. The result of data analysis showed a significant difference in approach play to the ability of learning outcomes shot put orthodox style. It is based on the resuls of the test shot put after a given treatment (treatmrnt), where the mean is greater than the mean posttest pretest (44.68> 28.60), this means that the learning outcomes shot put at class VII C SMPN 1 Samalantan experence improvement. Keyword : approach play, shot put orthodox style.

olahraga atletik merupakan satu diantara cabang olahraga yang diajarkan Cabang dalam materi pendidikan jasmani dan sebagai bahan ajar untuk meningkatkan

keterampilan peserta didik dalam suatu permainan dan olahraga.Nomor atletik terdiri dari nomor jalan, lari, lompat dan lempar. Dalam nomor lempar terdiri dari lempar cakram, lempar martil, lempar lembing dan tolak peluru. Pada penelitian ini peneliti berkenan untuk meneliti mengenai tolak peluru gaya ortodok. Tolak peluru merupakan satu diantara nomor lempar dalam cabang atletik dan juga termasuk dalam sebuah materi yang diajarkan di sekolah.Menurut Ferdinansyah dan Abitur.A (2008 : 36) mendefinisikan “Tolak Peluru adalah merupakan gerakan menolakan sebuah peluru sejauh-jauhnya dengan teknik atau cara tertentu. Dalam hal ini, peluru yang digunakan berupa bola terbuat dari besi, baja, atau kuningan”. Sedangkan menurut Ngatiyono (2004 : 36) tolak peluru adalah, “termasuk dalam nomor lempar pada cabang atletik. Pelaksanaanya, peluru ditolakan atau didorong dilapangan tolak dan ukuran sudah ditentukan ukuran beratnya”. Menurut Dieter Beutelstahl (2011: 8) teknik adalah, “prosedur yang telah dikembangkan berdasarkan praktek, dan bertujuan mencari penyelesaian suatu problema pergerakan tertentu dengan cara yang paling ekonomis dan berguna”.Dalam upaya meningkatkan pembelajaran tolak peluru melalui kegiatan pendidikan jasmani khususnya pada kemampuan tolak peluru aktivitas ini merupakan yang kurang diminati oleh siswa namun akan mudah dikuasai apabila guru dapat menerapkan pembelajaran pendekatan bermain khususnya pada teknik tolak peluru pada siswa kelas VII SMPN 1 Samalantan. Kegunaan pendekatan bermain dalam pembelajaran sangat membantu guru menyampaikan konsep mata pelajaran kepada siswa seperti mata pelajaran Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga. Hal ini sejalan dengan Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Menurut Wahjoedi (1999) (dalam Anggar berkawan, 2011) berpendapat bahwa “ pendekatan pembelajaran bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan”. Bermain dapat dikatakan sebagai sarana belajar jika dalam pengalaman yang dirasakan dan dipesepsikan alami oleh siswa sehingga menjadi bermakna dan memberikan manfaat bagi perkembagan aspek diri siswa, yaitu : mencakup fisik, motorik, sosial, emosional, kepribadian, kognitif, keterampilan olahraga, dan sebagainya. Pendekatan pembelajaran bermain yang dimaksud dalam penelitian adalah pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk atau situasi permainan. Pembelajaran pendekatan bermain dalam kemampuan tolak peluru gaya ortodok merupakan treatment yang diberikan kepada siswa, bukan merupakan hasil yang ingin dicapai melainkan proses pembelajarannya. Berdasarkan hasil observasi di SMPN 1 Samalantan, dalam pembelajaran atletik khususnya nomor tolak peluru ditemukan masalah yang muncul sebagai landasan penyusunan masalah dalam penelitian ini dimana cara memegang tolak peluru, posisi kaki, posisi badan, serta tolakan yang masih belum sesuai, kesalahan yang paling dominan yang dialami siswa adalah teknik manolak peluru yang dominan

banyak dengan melempar seharusnya ditolak sehingga hal ini mengakibatkan gerakan yang salah. Hal ini terjadi dikarenakan : (1), Strategi pembelajaran yang kurang tersampaikan dikarenakan penyampaian materi kurang variatif dalam menekankan pada pendekatan bermain yang disenangi siswa sehingga pemahaman dan penguasaan teknik dasar tolak peluru yang masih kurang.(2), Siswa terkesan kurang bersemangat dan aktif, sehingga perhatian mereka tidak tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran tolak peluru karena aktivitas yang dilakukan selama ini tidak dilakukan pengembangan yang lebih kreatif sehingga isi pembelajaran yang tidak sepanuhnya mereka dapatkan.(3),Kegiatan pembelajaran ini tidak tersampaikan dengan baik dikarenakan metode yang dugunakan terkesan kaku dan tidak memperhatikan keaktifan siswa yakni aktivitas pembelajaran tolak peluru gaya ortodok yang mereka dapatkan tidak variatif. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan proses pembelajaran tolak peluru pada teknik tolak peluru gaya ortodok, siswa tidak dapat melakukan gerak dasar tolak peluru yang baik, dimana posisi badan, kaki, cara memegang tolak peluru yang masih salah, kesalahan yang paling dominan yang dialami siswa adalah teknik manolak peluru dengan teknik melempar seharusnya ditolakan sehingga hal ini mengakibatkan gerakan yang salah. Hal ini terjadi dikarenakan siswa tidak dapat menerima isi materi pembelajaran yang diberikan, faktor tersebut dipengaruhi tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran terkesan kurang bersemangat dan aktif, sehingga perhatian mereka terhadap isi pembelajaran yang tidak sepanuhnya mereka dapatkan. Berdasarkan masalah yang terjadi pada kemampuan yang dimiliki siswa maka perlulah upaya peningkatan dal proses pembelajaran kemampuan tolak peluru gaya ortodok melalui sebuah proses penelitian, penelitian mengunakan pendekatan pendekatan bermain sangat baik agar siswa semakin aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, dan dapat menguasai teknik dasar tolak peluru gaya ortodok berdasarkan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Bermain yang diberikan merupakan kombinasi teknik dasar tolak peluru gaya ortodok. Pendekatan bermain merupakan kombinasi terknik dasar tolak peluru gaya ortodok yang diadopsi sebagai bentuk perlakuan dalam proses pembelajaran yang terdiri dari aktivitas pertandingan antar siswa baik secara indifidu atau kelompok. Adapun bentuk pendekatan bermain antara lain : menolak arah sasaran ban digantung setinggi 2 meter, menolak dengan sasaran kardus yang berada diatas bangku, menolak melewati tali setinggi 2 meter yang dibentangkan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian, menolak pada sasaran lingkaran pada dinding. Perrmainan yang diberikan dengan membagi siswa secara indifidu dan kelompok secara bergantian. Berdasarkan dari latar belakang dalam penelitian ini, dengan berdasarkan pada permasalahan, penulis bermaksud meneliti “Pengaruh pendekatan bermain terhadap kemampuan hasil belajar tolak peluru gaya ortodok di SMPN 1 Samalantan”.

METODE Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah One group pretest-posttes design, dimana desain penelitian ini dapat digambarkan bebagai berikut. Tabel 1 Rancangan Penelitian One group pretest-posttes design Pretest O1

Perlakuan X (Sugiyono, 2012 : 111)

Posttest O2

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 1 Samalantan Kelas VII C berjumlah 41 orang. Pada penelitian ini, peneliti akan mengambil keseluruahan populasi sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel seperti ini disebut sampling jenuh. Menurut Sugiono (2010 : 124), “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Jadi, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 41 orang. Adapun alat dalam pengumpulan data adalah tes tolak peluru gaya ortodok. Tes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Adapun tes yang dilakukan dengan mengunakan instrument tes sebagai berikut: Tabel 2 instrument tes tolak peluru NO Indikator penilaian 1 Sikap Awal

2

Sikap tolakan

Aspek penilaian a. Berdiri dua kaki dibuka selebar bahu, posisi menyamping arah tolakan. b. Peluru diletakan dibawah leher tepat dibawah rahang. c. Tangan lurus rileks ke arah tolakan untuk menjaga keseimbangan. d. Pandangan kearah tolakan a. Tarik kaki yang berada didepan merapat kaki kangkang agak menyilang kebelakang, lalu ayunkan kedepan sejauh mungkin dengan sedikit terangkat keatas sehingga kaki belakang bergeser kedepan. b. Pada saat kaki yang diayunkan kedepan menyentuh tanah, putar pinggang kedepan dan dada menghadap kearah tolakan.

3

Sikap tolakan

c. Dorongan lengan menghadap yang memegang peluru kedepan atas membentuk sudut + 45 derajat. d. Pada saat peluru sudah berada pada titik terjauh dari badan (lengan lurus), lepaskan peluru pada gengaman tangan dibantu oleh pergerakan pergelangan tangan dan jari-jari tangan serta pandangan kearah tolakan. 1. Kaki kanan digerakan ke depan menggantikan kaki kiri sehingga tumpuan berpindah pada kaki kanan. 2. Badan condong kedepan 3. Kaki kiri lurus ke belakang rileks dengan lutut agak tertekuk tergantung. 4. Pandangan kearah tolakan.

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian.Sebab dengan adanya analisis data, maka hipotesis yang ditetapkan bisa diuji kebenarannya untuk selanjutnya dapat diambil suatu kesimpulan.Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan, maka analisis data yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji pengaruh. 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk memeriksa keabsaan sampel pada penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:314), “banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian normalitas sampel, yaitu pengujian normalitas dengan kertas probabilitas normal dan dengan rumus Chi-kuadrat”. Jadi, dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan rumus Chikuadrat. Rumus dasar chi kuadrat adalah sebagai berikut: =

(



)

Keterangan: =chi kuadrat =frekuensi yang diobservasi =frekuensi yang diharapkan − =selisih data dengan 2. Uji Homogenitas Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 321), dalam menguji homogenitas sampel, pengetesan didasarkan atas asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel

tersebut cukup homogen. Pengujian homogenitas varians digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut: =

Keterangan: Bahwa varians (kuadrat dari simpangan baku). 3. Uji Pengaruh Adapun uji pengaruh yang mengunakan rumus analisis one grup pretest posttest design mengunakan t-tes. Menurut Ali Maksum (2007 : 38), “t-tes adalah teknik statistik yang dipergunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi. Oleh karena sampel yang digunakan sejenis, maka t-tes yang di pakai adalah t-tes sampel sejenis. Adapun rumus t-tes yang digunakan adalah sebagai berikut: ƩD = (N ∑ D (ƩD)² (N − 1) keterangan. D = perbedaan setiap pasangan skor (pretest-postest) N = jumlah sampel

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII C SMPN 1 Samalantan. Melalui teknik pengambilan sampel yang digunakan, Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas VII C di SMPN 1 Samalantan yang berjumlah 41 orang. Pengolahan data hasil penelitian berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan terhadap hasil belajar yang dimiliki siswa dengan anasisis uji pengaruh. Hasil analisis data dibandingkan dan diambil kesimpulan untuk mengetahui hasil penelitian sebagai jawaban dari masalah penelitian. Berdasakan hasil penelitian adapun data penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Deskripsi Data Penelitian Berikut ini adalah gambaran hasil pengolahan data yang telah dilakukan dari hasil penelitian yang telah dilakukan baik tes awal (pretest) maupun tes akhir (posttest) a. Hasil pretest Adapun deskripsi data hasil pretestdapat dilihat pada tabel3 sebagai berikut: Tabel 3 Deskripsi Data Pretest Rata-Rata 28,60

Skor Terendah 25

Skor Tertinggi 32

Simpang Baku 1,94

Adapun deskripsi data penelitian berdasarkan tabel 3 menunjukkan hasil belajar siswa yang terdiri dari 41 sampel maka diperoleh hasil untuk rata-rata 28,60, skor terendah25, skor tertinggi 32, dengan simpang baku 1,94 b. Hasil posttest Adapun deskripsi data hasil posttest dapat dilihat pada table 4 sebagai berikut: Tabel 4 Deskripsi data posttest Rata-Rata Skor Terendah Skor Tertinggi Simpang Baku 44,68 42 48 1,45 Adapun deskripsi data penelitian berdasarkan tabel 4 menunjukkan hasil belajar siswa yang terdiri dari 41 sampel maka diperoleh hasil untuk rata-rata 44,68, skor terendah42, skor tertinggi 48, dengan simpang baku 1,45 2. Analisis Data Penelitian Sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis. Adapun pengujian persaratan analisis dilakukan dengan: a. Uji Normalitas Sebelumdilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji normalitas data pada penelitian ini digunakan chi kuadrat (X2). Hasil uji normalitas data yang dilakukan terhadap hasil tes awal dan test akhir dapat dilihat pada tabel 5sebagai berikut: Tabel 5 Hasil Uji Normalitas Tes N Mean X2hitung X2tabel 1% Ket Pretest 41 28,60 3,7782022 11,3 Normal Posttest 41 44,68 7,5770642 11,3 Normal Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung (pretest) = 3,7782022 dan Chi Kuadrat hitung (posttest) =7,5770642, selanjutnya dibandingkan dengan Chi Kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) = 3. Berdasarkan tabel Chi Kuadrat (x2), dapat diketahui bahwa bila dk = 3 dan kesalahan 1%, maka harga Chi Kuadrat tabel = 11,3. Karena Chi Kuadrat hitung untuk pretest = 3,7782022 dan posttest = 7,5770642 lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel (11,3), maka distribusi data statistik 41 siswa tersebut dapat dinyatakan normal. b. Uji Homogenitas Tujuan uji homogenitas adalah untuk menguji kesamaan varians antara kelompok 1 dengan kelompok 2. Uji homogenitas ini berfungsi sebagai persyaratan dalam pengujian perbedaan, dimana jika terdapat perbedaan antar kelompok yang diuji, perbedaan itu betul-betul merupakan perbedaan nilai

rata-rata. Hasil uji homogenitas data antarapretest dan posttestdapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Kelompok

N

Pretest

41

Posttest

41

Tabel 6 Hasil Uji Homogenitas Varians Fhitung Ftabel 1% 6,35 3,7782022 11,3 14,73

Ket Homogen

Harga F hitung dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang sama, kebetulan jumlah n1 dan n2 sama yaitu 41-1=40 (dk pembilang dan dk penyebut sama), jadi berdasarkan tabel F, maka harga F hitung lebih kecil dari F tabel (3,7782022 < 11,3) untuk F tabel 1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian data yang akan dianalisis homogen. c. Uji Pengaruh Adapan uji pengaruh yang dilakukan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak yaitu dengan menggunakan analisi uji-t. Berdasarkan hasil penghitungan melalui pengaplikasian rumus uji-t didapatkan data pada tabel 7sebagai berikut: Tabel 7 Hasil Uji-t antara Pretest dan Posttest Taraf Tes Rata-rata ttest d.b. ttabel Signifikansi Pretest 28,60 42,68 40 1,684 5% 44,68 Posttest Berdasarkan data pada tabel 7 maka didapat nilai ttest yaitu sebesar 42,68. Dengan melihat tabel statistika dimana pada derajat kebebasan dk=(N-1) adalah 41-1=40 dan pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 1,684. Dengan demikian nilai dari ttest = 42,68 lebih besar dari nilai ttabel = 1.684, artinya hipotesis diterima berarti terdapat pengaruh pendekatan bermain terhadap kemampuan hasil belajar tolak peluru gaya ortodok di SMPN 1 Samalantan. Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment untuk meningkatkan hasil belajar yang dimiliki siswa yaitu materi teknik dasar tolak peluru gaya ortodok dengan menggunakan pendekatan bermain terhadap kemampuan hasil belajar tolak peluru gaya ortodok yang dilakukan pada siswa kelas VII SMPN 1 Samalantan. Penelitian mengunakan uji pengaruh antara tes awal dan tes akhir, dimana ters awal diperoleh nilai kemampuan yang lebih rendah dibandingkan tes akhir.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis uji pengaruh yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan bermain terhadap kemampuan hasil belajar tolak peluru gaya ortodok pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Samalantan yang signifikan. Rata-rata hasil belajar tolak peluru siswa pada pretest adalah 28,60 sedangkan pada posttest adalah 44,68 mengalami peningkatan 16,08 dengan persentase peningkatan kemampuan hasil belajar teknik dasar tolak peluru sebesar 56%. Peningkatan kemampuan tersebut merupakan pengaruh dari proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran menggunakan pendekatan bermain. Berdasarkan hasil pengolahan data melalui analisis statistik dapat dilihat bahwa setelah membandingkan antara tes awal dan tes akhir sebagian besar hasil yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Hal ini tentunya tidak lepas dari pengaruh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan bermain pada tolak peluru gaya ortodok dengan bola kasti yang cenderung lebih mudah, murah, dan aman digunakan siswa serta dapat membantu mengefektifkan proses belajar mengajar. Hasil belajar yang meningkat karena proses pembelajaran melalui pendekatan bermain terhadap kemampuan hasil belajar tolak peluru gaya ortodok tersebut sebagian besar di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah dengan proses pembelajaran yang diberikan siswa mendapatkan pengalaman serta pemahaman akan bagaimana gerak yang memungkinkan mereka untuk dapat menguasai teknik dasar yang baik dan benar, melalui aktivitas bernain siswa memberikan suasana yang berbeda dari aktivitas pembelajaran sebelumnya. Selain itu juga dengan pendekatan bermain lebih menekankan keseriusan siswa untuk melakukan dengan benar karena melalui pendekatan bermain ini dapat meransang siswa untuk bergerak dan memancing motivasi siswa untuk dapat bersaing dengan teman lainnya. Hal tersebut dikarenakan fungsi bermain dalam sasaran sebagai alat pendidikan mencakup beberapa komponen antara lain : pertumbuhan dan perkembangan anak, gerak bagi mereka berarti berlatih yang mungkin sekali tanpa disadari. Dasar gerak menjadi lebih baik karena meningkatkan kekuatan otot, kelentukan, agar lebih baik dari sebelumnya. Kemampuan gerak dalam olahraga biasanya juga akan memberikan pengaruh pada gerak dan sikap dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan gerak ini akan disadari pada gerak yang baik dan dasar yang baik itu akan di capai bila organ-organ tubuh dapat dengan terus menerus dalam waktu yang lama bermain, akan mempunyai kemungkinan besar untuk dapat dikembangkan kemampuan gerak dasarnya sejak dini lebih baik. Berdasarkan hasil pengolahan data data melalui analisis statistik dapat dilihat bahwa sebagian besar hasil yang diperoleh siswa mengalami peningkatan namun terdapat beberapa hal yang menjadi kendala dalam penelitian ini yaitu peralatan tolak peluru yang digunakan sering kali hilang, maka dari itu peneliti menggunakan bola kasti sebagai alat pengganti tolak peluru sebenarnya, kurangnya komunikasi siswa dengan guru mata pelajaran yang mengajar sekaligus yang memberikan perlakuan terhadap siswa dan kendala terakhir yaitu lapangan yang digunakan tidak sesuai standar dan belum adanya lapangan tolak peluru yang standar pada SMP Negeri 1

Samalantan. Meskipun demikian, semoga guru dapat mengoptimalisasikan dan dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan ternyata sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya dimana dengan model permainan dapat meningkatkan hasil belajar yang dimiliki oleh siswa. Adapun penelitian tentang permainan yang pernah dilakukan dan hasil yang didapatkan juga berpengaruh positf terhadap peningkatan hasil belajar adalah sebagai berikut: Sodik (2012) pengaruh pendekatan bermain model kompetisi terhadap kemampuan hasil belajar tololak peluru gaya ortodok di SMP Negeri 1 Polongan Kecamatan Paoh Kabupaten Deli Serdang dengan presentase peningkatan sebesar 34,78 %. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dengan pendekatan bermain dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebagai hasil belajar yang didapatkan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian dan analisis uji pengaruh yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan: (1) Nilai dari ttest = 42.68 lebih besar dari nilai ttabel = 1,684, artinya hipotesis diterima berarti terdapat pengaruh pendekatan bermain terhadap kemampuan hasil belajar tolak peluru gaya ortodok di SMPN 1 Samalantan. (2) Berdasarkan hasil penelitian, terdapat peningkatan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Samalantan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest yaitu 28,60 dan nilai rata-rata posttest 44,68, mengalami peningkatan 16.08. (3) Berdasarkan hasil penelitian dan uji pengaruh, terdapat pengaruh pendekatan bermain terhadap kemampuan hasil belajar tolak peluru gaya ortodok pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Samalantan dengan persentase peningkatan kemampuan siswa sebesar 56%. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Samalantan, peneliti ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Pengaruh pendekatan bermain terhadap kemaampuan hasil belajar tolak peluru dapat menjadi strategi yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar teknik dasar tolak peluru khususnya tolak peluru gaya ortodok pada siswa kelas VII C di SMPN 1 Samalantan. (2) Upaya meningkatkan belajar siswa dapat dilakukan dengan pendekatan bermain agar lebih menyenangkan serta meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pelajaran penjaskes, dan meningkatkan gerak dasar dalam pembelajaran tolak peluru khususnya materi pada tolak peluru gaya ortodok. (3) Meningkatkan kemampuan siswa dalam teknik gerak dasar tolak peluru khususnya gaya ortodok selain metode belajar yang tepat juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan faktor lain yang mendukung seperti meningkatkan motivasi belajar siswa, media yang digunakan, serta pengelolaan kelas yang tepat.

DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. ( 2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. Fedinansyah dan A. Abitur, (2008) Mengenal Olahraga Atletik. Ngabang: Menara Mega Perkasa Maksum, Ali. (2007) Buku Ajar Mata Kuliah Stastistik Dalam Olahraga. Surabaya : Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Surabaya. Soegito, Dkk. (1991) Pendidikan Atletik. Jakarta : Universitas Terbuka. Sugiono. (2010). Statistika Untuk penelitian Bandung : Alfabeta Cv. ------------(2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Cv.