PENENTUAN JENIS KELAMIN DENGAN KEDOKTERAN GIGI FORENSIK FADEL

Download Kedokteran Gigi Forensik atau Odontologi Forensik merupakan cabang ilmu ... pemeriksaan dan evaluasi bukti perkara berupa gigi (dental evid...

1 downloads 391 Views 405KB Size
Penentuan Jenis Kelamin dengan Kedokteran Gigi Forensik Fadel Muhammad Garishah G2A009001 Mahasiswa Kedokteran FK UNDIP/RSUP Dr. Kariadi Kedokteran Gigi Forensik atau Odontologi Forensik merupakan cabang ilmu kedokteran gigi dan forensik yang berhubungan dengan pengambilan sampel, pemeriksaan dan evaluasi bukti perkara berupa gigi (dental evidence) yang menjadi bukti dalam suatu kasus perkara pidana/korban bencana dan kecelakaan massal.1 Dalam perananannya sebagai barang bukti, dental evidence sangat esensial dan potensial menjadi sumber pemecahan perkara ataupun pemastian korban kecelekaan atau bencana massal. 1 Bila kondisi korban sudah tidak dapat dikenali, maka penentuan jenis kelamin Greater definition of muscle attachment areas (acute) angle of the jaw on the back of the head

dapat dilakukan dengan pemeriksaan odontologi forensik. Penentuan jenis kelamin dengan metode morfologi dan laboratorium. Metode morfologi mendekatkan dengan bentuk dan ukuran gigi yang dibedakan antara korban laki-laki dan perempuan. Terutama pada gigi seri bagian atas. Perbedaan yang lain ada pada bentuk rahang antara laki-laki dan perempuan.

Gambar 1. Rahang Pria

Figure 3. Male skulls. (Source: Smithsonian Institution)

Femalepria Skulls Rahang (Os Mandibula) memiliki dagu yang lebih persegi atau dasarnya Smoother bone surfaces where muscles Smaller projections behind the ears mendatar (square chin). Sudut rahang juga tampak lebih lancip (acute angle of jaw) attach (mastoid processes) Less pronounced brow ridges, with more

dan proccesus mastoideus vertical forehead lebih menonjol.

Chin more pointed, with a larger, obtuse angle of the jaw

Sharp upper margins of the eye orbits

Gambar 2. Rahang Wanita

Figure 4. Female skulls. (Source: Smithsonian Institution)

What Do You Think? Comparing the skull from the cellar in Figure 5 (below) with the illustrated male and female skulls in Figures 3 and 4, check Male or Female to note the sex depicted by each feature.

issue without considering the importance of conserving the dental hard tissue for its multifaceted value as forensic evidence. Enamel and dentin are the basis for radiographic comparison, aspartic acid racemization [6-10], incremental line studies [11-15] and scanning electron microscope examination with energy dispersive X-ray analysis (SEM/ EDX) [16,17]. Therefore, a technique is required that conserves tooth structure for possible use in other postmortem studies without significantly compromising the DNA yield. Such a technique should consider the complexity of dental histology, the specific requirements of DNA analysis, and the preservation of sufficient hard tissue necessary Rahang wanita (Os Mandibula) memiliki dagu yang lebih lancip atau dasarnya for other forensic tests. The purpose of this study is to establish technical guidelines, based (square on dental chin). anatomySudut and experimental evidence, for the management and sampling mendatar rahang juga tampak lebih lebar (wider angle of jaw) of dental DNA for forensic case work.

dan proccesus mastoideus lebih tumpul atau tidak menonjol. Relevance of Dental Micro-Anatomy

Pada ukuran gigi, didapatkan gigi incivus dan caninus central Maxilla pada

A diploid complement of genomic DNA is present in all nucleated somatic cells. In pria lebih besar pada wanita. merujuk setiap ras tertentu. addition, mostdibanding human cells contain hundreds Tentunya of mitochondria in their pada cytoplasm and each mitochondrion has multiple mitochondrial DNA (mtDNA) molecules [18,19]. DNA is 2 Tetapiabundant secara throughout global ukurannya pada dibanding the humanlebih body besar and there arepria distinct anatomicwanita. locations within the tooth where DNA is found (Fig. 1). Metode laboratorium melalui identifikasi DNA sel-sel jaringan pulpa gigi. On the basis of gross volume, the coronalpulp chamber and dari radicular canals are obvious targets for DNA sampling. The average volume of pulp tissue for all adult teeth apDentin dan enamel menyediakan perlindungan pulpa gigi untuk pemeriksaan proximates 0.02 cubic centimeters (cc) with third molarbagi pulp volumes ranging from 0.023 cc for maxillary teeth to 0.031 cc for mandibular molars [20]. The pulp chamber size DNA normally genomik dan mitokondrial, serta juga kimiawi. Odontologist dapat decreases with age and irritation, as secondary dentin deposition occurs on all surfaces. The root canal diameter undergoes constriction that may be accentuated memaksimalkan perolehan DNA melaluia similar teknik konservatif preservasi gigi secara with apical periodontal disease [21]. The soft tissue within the coronal and radicular pulp chambers consists fibroblasts, cells, terkontaminasi peripheral nerve cells, keseluruhan. Metodeof odontoblasts, sampling yang baikendothelial dan tanpa tidak akan undifferentiated mesenchymal cells and the nucleated components of blood. The cellularity of pulphasil tissueanalisis. decreases3 with age as the fibrous intercellular elements increase. mempengaruhi

Coronal Pulp Odontoblastic Processes

Radicular Canals

Accessory Canals

Cellular Cementum FIG. 1--Sites within the tooth where the deoxyribonucleic acid molecule can be found. Note that

Gambar Lokasi Ditemukannya DNA, perhatikan pada enamel tidak didapatkan enamel3. does not contain DNA. adanya DNA. Gigi yang didapatkan harus didekontaminasi, misalnya dengan larutan sodium hipoklorit 5.25% selama 20 menit untuk menghindari kontaminasi DNA asing, degradator DNA ataupun penghambat PCR seperti heme. Kemudian dibersihkan kembali dengan etanol 95%. 4 Beberapa tahapan dalam pengambilan sampling DNA dari dental evidence. Antara lain penghancuran gigi untuk memperoleh sel-sel pulpa, akses endodontik konvensioal, split vertical, dan pemotongan horizontal. 3 Penentuan jenis kelamin dilakukan melalui metode PCR. Pada DNA genomik dapat ditentukan jenis kelaminnya. Pemeriksaan DNA mitokondrial dapat memeriksa jalur maternalitas korban. 5

Dengan pemeriksaan odontology forensik dapat ditentukan jenis kelamin dari korban bencana atau perkara pidana sehingga dapat membentu untuk proses hokum dan penegakan keadilan dalam masyarakat. Referensi 1. Wibisono, G. Kapita Selekta Kedokteran Gigi Forensik. Kuliah Ilmu Penyakit Gigi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2012 Oktober 9. 2. Ibrahamic Seper L, Celebic A, Petricevic N, et Selimovic E. Anthropometric differences between males and females in face dimensions of central maxillary incisors. Medicinski glasnik.2006. 3(2) 3. Smith BC, Fisher DL, Weedn VW, Warnock GR, and Holland MM. A Systematic Approach to the Smpling of Dental DNA. Journal of Forensic Sciences.1993.38(5):1194-1209 4. Gaytmenn R, Sweet D. Quentification of Forensic DNA from various regions of human teeth. J Forensic Sci.2003.48(3):1-4 5. Pretty A, Sweet D. A loot at forensic dentistry – Part 1: the role of teeth in the determination of human identity. British Dent J.2012.190(7):359-366 Gambar 1. Smithsonian National Museum of Natural History. Compare Male vs Female Jaw. Available on (http://anthropology.si.edu/writteninbone/comic/activity/pdf/skeleton_male_or _female.pdf)