PENERAPAN KAIZEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN KUALITAS

Download JURNAL ADMINISTRASI KANTOR. P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769. Penerapan Kaizen Dalam … (Arief Fatkhurrahman). 1. Pendahuluan. Dalam du...

0 downloads 512 Views 175KB Size
14

JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 14-31 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769

Penerapan Kaizen Dalam Meningkatkan Efisiensi Dan Kualitas Produk Pada Bagian Banbury PT Bridgestone Tire Indonesia Arief Fatkhurrohman 1, Subawa 1,* 1

Program Studi Manajemen Administrasi; Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Insani; Jl. Siliwangi No 6 Rawa Panjang Bekasi Timur 17114 Indonesia. Telp. (021) 824 36 886 / (021) 824 36 996. Fax. (021) 824 009 24; e-mail: [email protected], [email protected] * Korespondensi: e-mail: [email protected]

Diterima: 22 April 2016 ; Review: 6 Mei 2016; Disetujui: 20 Mei 2016 Cara sitasi: Fatkhurrohman A, Subawa. 2016. Penerapan Kaizen Dalam Meningkatkan Efisiensi dan Kualitas Produk pada Bagian Banbury PT Bridgestone Tire Indonesia. Jurnal Administrasi Kantor. 4 (1): 14-31.

Abstrak: PT Bridgestone Tire Indonesia adalah perusahaan otomotif yang memproduksi ban mobil. Perusahaan telah lama menggunakan kaizen dalam kegiatan produksinya, tetapi saat ini proses produksi sering mengalami masalah oleh karena itu proses produksi menjadi tidak efisien dan kualitas produk menjadi tidak sesuai dengan standar kualitas. Oleh sebab itu, tujuan penulisan ini adalah untuk memperbaiki atau menerapkan kaizen di area kerja untuk mengetahui bagaimana kaizen dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk. Arti kaizen adalah perbaikan secara terus menerus dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan keselamatan kerja, kualitas, produktivitas dan biaya. Konsep yang biasanya digunakan adalah konsep rencana, lakukan, periksa, dan laksanakan. Berdasarkan hasil penelitian, perbaikan yang dilakukan bagian Banbury dengan menambahkan stopper pada bagian mesin yang bermasalah. Hasil dari perbaikan dapat mengurangi biaya produksi Rp 180 juta/bulan dengan menghilangkan loss time produksi, menghemat energi, mengurangi kerusakan materi dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan membuat kualitas menjadi standar. Kata kunci : Efisien, kaizen, kualitas, perbaikan terus menerus, PDCA. Abstrak: PT Bridgestone Tire Indonesia is a automotive company that manufactures a tires. The company has long time used kaizen in their production activities,but in this time in the production process often occus trouble, so that the production process become inefficient and the quality of part become incompatible with company quality standars. Therefore, the objective of this study was to do repairs in work area or implement kaizen to know how kaizen can improve efficiency and product quality. The means of kaizen is continuous improvement and have aimed to increase safety, quality, production dan cost. The usually concept used is the PDCA concept (Plan, Do, Check, Action). Based on the results of research on the improvements made banbury by adding “stopper” on the part of the engine trouble.the results of these improvements can reduce production cost of 180 million/month by eliminating the loss time production and loss energy, reducing scrap material, and to prevent potential accidents and making quailty into standards. Keyword : , Efficiency, kaizen, quality, continuous improvement, PDCA.

Copyright@2016. P2M ASM BINA INSANI

JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 siap dikirim ke customer. Sehingga

1. Pendahuluan Dalam dunia industri saat ini,

barang yang dihasilkan memiliki nilai

banyak perusahaan menyadari bahwa

jual yang tinggi dengan kualitas yang

melakukan perbaikan dalam segi kualitas

baik.

secara kontinyu sangatlah penting. Hal

“kaizen”

akan

ini dilakukan untuk meningkatkan nilai

produksi

dengan

jual suatu produk dan memberikan

jumlah barang yang rusak atau NG.

kepuasan kepada pelanggan atas produk yang kita buat.

dengan

itu

dengan

penerapan

menurunkan cara

biaya

menurunkan

PT Bridgestone Tire Indonesia merupakan

“Kaizen” ialah perbaikan yang dilakukan

Selain

dibidang

perusahaan otomotif

manufaktur

yang

terkenal

menghilangkan

memproduksi ban mobil. Salah satu

pemborosan, menghilangkan beban kerja

upaya perusahaan asal Jepang ini dalam

berlebih,

meningkatkan

dan

selalu

memperbaiki

penghasilannya

ialah

kualitas produk. Sasaran utama dari

dengan menggunakan metode kaizen

“kaizen”

dalam

adalah

menghilangkan

kegiatan

produksinya

untuk

pemborosan yang tidak memberikan

memperbaiki setiap kegiatan produksi

nilai

yang

tambah

produk

atau

jasa.

dilakukan

serta

menghemat

Pemborosan itu perlu dihilangkan karena

berbagai biaya yang dikeluarkan dalam

menimbulkan

kegiatan produksinya.

biaya-biaya

yang

menyebabkan berkurangnya profit. Penerapan

“kaizen”

Berdasarkan bisa

latar

belakang

diatas, perumusan masalah yang akan

dilakukan di awal proses produksi, pada

diangkat

dalam

jurnal

ini

adalah:

saat proses produksi, hingga proses akhir

Bagaimana penerapan “kaizen” dalam

barang tersebut disimpan digudang dan

Penerapan Kaizen Dalam … (Arief Fatkhurrahman)

15

16

P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 14 - 31

meningkatkan efisiensi

dan kualitas

produk?

Seven Tools Perangkat TQM.

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan

Just In Time (JIT), Konsep Taguchi, dan

yaitu

untuk

I.

mengetahui

dan kualitas

produk

atau

Perbaikan

Berkesinambungan

bagaimana penerapan “kaizen” dalam meningkatkan efisiensi

Kaizen

Cane (1998) dalam Paramita (2012:4) menjelaskan dalam bahasa Jepang, kaizen berarti perbaikan yang berkesinambungan

(continuous

2. Metode Penelitian

improvement). Ciri kunci manajemen

A.

Kaizen Dalam Total Quality

kaizen antara lain lebih memperhatikan

Manajemen

proses dan bukan hasil, manajemen

Heizer dan Render (2005:307)

fungsional silang dan menggunakan

menyatakan bahwa Kaizen termasuk

lingkaran kualitas dan peralatan lain

dalam tujuh konsep program Total

untuk mendukung peningkatan yang

Quality

terus menerus.

Management

(TQM)

yang

efektif yang merupakan penyempurnaan

Ardiansyah (2013:6) menjelaskan

dari 14 poin Edward Deming. Tujuh

kaizen merupakan konsep payung yang

konsep program TQM yang efektif

mencakup sebagian besar praktis khas

tersebut

Perbaikan

Jepang yang belakangan ini terkenal di

berkesinambungan (Kaizen), Six Sigma,

seluruh dunia”. Konsep payung tersebut

Pemberdayaan Pekerja, Benchmarking,

dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

antara

lain:

Penerapan Kaizen Dalam … (Fatkhurrohman A)

JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769

Sumber: Heizer dan Render (2005). Gambar 1. Konsep Payung Kaizen

Ferdiansyah

(2011:5)

me-

Kato dan Art Smalley (2011:38)

nyatakan bahwa tujuan kaizen antara lain

menyatakan bahwa ada 6 langkah (Steps)

yaitu meningkatkan QCD (Quality, Cost,

dalam membuat suatu kaizen. Ke-enam

Delivery) yang dimana sasaran utama

langkah tersebut dapat dilihat dalam

dari hal-hal tersebut ialah meningkatkan

gambar dibawah ini.

kepuasan pelanggan dan meningkatkan kesetiaan konsumen.

Sumber: Kato dan Art Smaley (2011). Gambar 2. Enam Langkah Kaizen

Penerapan Kaizen Dalam … (Arief Fatkhurrahman)

17

18

P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 14 - 31

Paramitha (2012:10)

menyata-

(Muda,

Mura,

dan

Muri),

Konsep

kan bahwa kaizen memiliki beberapa

gerakan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu

konsep

digunakan

dan shitsuke), konsep PDCA (Plan, Do,

perusahaan dalam melakukan perbaikan,

Check dan Action), dan Konsep 5W+1H.

yang

dapat

konsep tersebut yaitu: Konsep 3M a.

Konsep

3M

(Muda,

Mura,

b.

Konsep Gerakan 5S

Muri)

Seiton,

Kato dan Art Smalley (2011:34)

Shitsuke)

menjelaskan

Muda

adalah

segala

Ekoanindiyo

kegiatan yang bernilai mubasir atau

jelaskan

aktivitas

misahkan).

pemborosan

yang

tidak

Seiso,

bahwa Seiri

(Seiri,

Seiketsu

(2013:8)

dan

men-

Seiri

(memisah-

berarti

memisah-

menambahkan nilai pada produk atau

misahkan berkas-berkas atau barang-

jasa.

barang Kato dan Art Smalley (2011:34)

dalam

beberapa

kategori.

Kategori tersebut terdiri dari barang-

menjelaskan bahwa Mura dapat diartikan

barang

yang

sering

kita

gunakan

sebagai suatu proses yang tidak merata

sehingga perlu diletakkan di tempat yang

atau tidak teratur dalam kegiatan proses

lebih dekat dari tempat kerja kita,

produksi.

barang-barang yang tidak sering kita

Kato dan Art Smalley (2011:34)

gunakan sehingga dapat diletakkan di

menyatakan bahwa Muri dapat diartikan

tempat yang jauh dari tempat kerja kita,

sebagai pembebanan yang berlebihan

dan barang-barang yang tidak pernah

atau melampaui batas kemampuan para

digunakan

pekerja dalam melakukan pekerjaannya.

dihapus.

Penerapan Kaizen Dalam … (Fatkhurrohman A)

dapat

disingkirkan

atau

JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 Ekoanindiyo jelaskan

bahwa

(2013:8) Seiton

men-

(penataan).

pemeliharaan,

kantor,

pem-

Ekoanindiyo

(2013:9)

men-

alat-alat,

jelaskan bahwa Shitshuke (disiplin),

dokumen, suku cadang, buku dan lain-

istilah ini berarti menanamkan (atau

lainnya untuk membuat pencariannya

membiasakan)

kembali menjadi efisien dan efektif.

dengan cara yang benar. Dalam hal ini,

kan

perbekalan

dan

bersihannya.

Dengan seiton ini kita mengatur secara baik,

penataan

melakukan

Ekoanindiyo (2013:8) menjelas-

penekanannya adalah untuk menciptakan

bahwa

tempat kerja dengan kebiasaan dan

Seiso

(pembersihan).

Membersihkan disini tidak hanya berarti

perilaku yang baik.

membersihkan gejala yang kotor saja,

c.

tetapi

sesuatu

meliputi

pula analisis sebab

salah

satu

bentuk

PDCA

(Plan,

Do,

Check, Action)

timbulnya gejala kotor. Pembersihan merupakan

Konsep

Ferdiansyah

(2011:5)

me-

dari

nyatakan bahwa dalam kaizen dikenal dua macam siklus atau aliran yaitu siklus

pemeriksaan.

Disini

diutamakan

pembersihan

sebagai

pemeriksaan

Plan-Do-Check-Action

(PDCA)

dan

terhadap kebersihan dan menciptakan

siklus

tempat kerja yang tidak memiliki cacat

(SDCA). Kedua siklus ini merupakan

dan cela.

sarana yang menjamin terlaksananya

Ekoanindiyo (2013:9) menjelaskan

bahwa

Seiketsu

Standardize-Do-Check-Action

kesinambungan dari pelaksanaan kaizen,

(pemantapan).

guna mewujudkan kebijakan memelihara

Pemantapan berarti terus menerus dan

dan memperbaiki atau meningkatkan

secara

standar. Siklus PDCA dan SDCA dapat

berulang-ulang

memelihara

dilihat dari gambar dibawah ini.

Penerapan Kaizen Dalam … (Arief Fatkhurrahman)

19

20

P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 14 - 31

Sumber: Ferdiansyah (2011). Gambar 3. Siklus PDCA dan SDCA

Ferdiansyah (2011:6) menyata-

menetapkan sasaran baru bagi perbaikan

kan tahapan siklus PDCA ialah Rencana

selanjutnya.

(Plan) berkaitan dengan penetapan target

d.

Konsep 5W+1H

untuk perbaikan dan perumusan rencana

Paramitha (2012:11) menyatakan

tindakan guna mencapai target tersebut.

bahwa salah satu pola pikir untuk

Lakukan

dengan

menjalankan roda PDCA dalam kegiatan

penerapan dari rencana. Periksa (Check)

kaizen adalah dengan teknik bertanya

merujuk

apakah

dengan pertanyaan dasar 5W + 1H

penerapan tersebut berada dalam jalur

(what, who, why, where, when dan how).

yang benar sesuai dengan rencana dan

II.

(Do)

berkaitan

pada

penetapan

memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan.

Heizer dan Render (2005:309)

(Action)

menyatakan bahwa Six Sigma adalah

berkaitan dengan standarisasi prosedur

sebuah program yang dirancang guna

baru

mengurangi

guna

kembali

Tindakan

Six Sigma

menghindari

masalah

yang

terjadinya sama

atau

cacat

untuk

membantu

mengurangi biaya, menghemat waktu, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Penerapan Kaizen Dalam … (Fatkhurrohman A)

JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 III.

Pemberdayaan Pekerja

IV.

Heizer dan Render (2005:310) menyatakan

pemberdayaan

pekerja

Benchmarking Heizer dan Render (2005:312)

menyatakan

bahwa

Benchmarking

(employee empowerment) memperbesar

adalah sebuah program yang meliputi

cakupan pekerjaan pekerja sehingga

pemilihan standar produk, jasa, biaya

tanggung jawab dan wewenang yang

atau kebiasaan yang mewakili suatu

ditambahkan akan menjadi bagian dari

kinerja terbaik dari proses atau aktivitas

tingkatan

serupa dengan proses atau aktivitas.

serendah

mungkin

dalam

organisasi.

Idenya yaitu mengembangkan suatu

Heizer dan Render (2005:311) menyatakan

bahwa

teknik

sasaran

yang

ingin

dicapai

untuk

untuk

membuat sebuah standar atau benchmark

memberdayakan pekerja termasuk (1)

yang dapat dibandingkan dengan kinerja

membina jaringan komunikasi yang

kita.

melibatkan pekerja, (2) membentuk para

V.

Just In Time

penyelia yang bersikap terbuka dan

Heizer dan Render (2005:314)

mendukung, (3) memindahkan tanggung

menyatakan bahwa Just In Time adalah

jawab dari manajer dan staf kepada para

perbaikan

pekerja

dirancang

dibagian

produksi,

(4)

berkesinambungan untuk

yang

memproduksi

barang

membangun organisasi yang memiliki

mengantarkan

moral yang tinggi, (5) menciptakan

dibutuhkan. Just In Time berkaitan

struktur organisasi formal sebagai tim-

dengan kualitas dalam tiga hal yaitu : JIT

tim dan lingkaran-lingkaran kualitas.

memangkas

biaya

saat

dan

kualitas,

mereka

JIT

meningkatkan kualitas, kualitas yang

Penerapan Kaizen Dalam … (Arief Fatkhurrahman)

21

22

P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 14 - 31

lebih baik berarti persediaan yang lebih

memiliki tujuan untuk meningkatkan

sedikit.

produktivitas

VI.

melalui

pemenuhan

Konsep Taguchi

harapan konsumen dalam hal kualitas

Heizer dan Hender (2005:314)

dan waktu.

menyatakan bahwa konsep Taguchi

Garpersz (2006:12) menyatakan

memberikan tiga konsep yang bertujuan

bahwa peningkatan kualitas atau Quality

memperbaiki kualitas dan proses, yaitu

Improvement mencakup: (1) Penciptaan

ketangguhan kualitas, fungsi kerugian

kesadaran

kualitas,

kesempatan untuk peningkatan kualitas.

dan

kualitas

berorientasi

akan

kebutuhan

dan

sasaran.

(2) Penugasan peningkatan kualitas,

VII.

Seven Tools Perangkat TQM

menjadikannya

Merupakan tujuh perangkat yang

setiap

sebagai

deksripsi

bagian

pekerjaan

(Job

sangat bermanfaat dalam TQM, ketujuh

Description).

perangkat itu antara lain: check sheet,

infrastruktur:

diagram sebar, diagram sebab akibat,

kualitas. (4) Pemberian pelatihan tentang

diagram pareto, diagram alir, histogram,

cara

diagram statistical process control.

Peninjauan kembali kemajuan secara

B.

Quality Improvement

teratur.

Ma’arif dan Tanjung (2003:126)

kepada team pemenang peningkatan

dalam

buku

Manajemen

Operasi

(3)

dari

Penciptaan

menetapkan

meningkatkan

(6)

dewan

kualitas.

Pemberian

(5)

penghargaan

kualitas. (7) Menampilkan hasil–hasil

menyatakan bahwa perbaikan kualitas

peningkatan

atau

adalah

sistem balas jasa (Reward System) dalam

perbaikan suatu kualitas barang yang

menjalankan peningkatan kualitas. (9)

dilakukan secara terus menerus, yang

Upaya

quality

improvement

Penerapan Kaizen Dalam … (Fatkhurrohman A)

kualitas.

(8)

mempertahankan

Perbaikan

momentum

JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 melalui perluasana rencana bisnis yang

jasa

mencakup sasaran untuk meningkatan

harapan-harapan dari pelanggan.

kualitas C.

untuk

memenuhi

Heizer dan Render (2005:302) menyatakan

Pengertian Efisiensi Hadi

digunakan

selain

sebagai

menyatakan

elemen penting dalam operasi, kuliatas

bahwa efisiensi adalah prediksi keluaran

juga memiliki pengaruh lain. Ada tiga

(output) pada biaya minimum atau

alasan lain penyebab kualitas itu penting,

merupakan rasio antara kuantitas sumber

antara lain: (1) Reputasi perusahaan,

yang digunakan dengan keluaran yang

suatu organisasi menyadari reputasi akan

dikirim.

mengikuti kualitas apakah itu baik atau

Hadi

(2005:230)

bahwa

(2005:231)

menyatakan

buruk. Kualitas akan muncul sebagai

bahwa manfaat efisiensi kerja dapat

persepsi

diartikan sebagai dicapainya cara kerja

diperusahaan, kebiasaan pekerjanya dan

yang hemat, tidak terjadi pemborosan,

hubungan pemasoknya. (2) Kehandalan

dan

produk, dalam hal ini kualitas sebagai

menunjukkan

keadaan

yang

tentang

instrumen

waktu, tenaga dan biaya.

produk yang baik agar tidak merugikan

D.

atau

Feigenbaum Ekoanindiyo

(1989)

(2013:1)

dalam

menyatakan

mencelakakan

dalam

produk

menguntungkan baik dilihat dari segi

Pengertian Kualitas

penting

suatu

membuat

pelanggan.

(3)

Keterlibatan global, bagi perusahaan dan negara

yang

ingin

bersaing

pada

kualitas adalah keseluruhan gabungan

ekonomi global, produk mereka harus

karakteristik

memenuhi standar kualitas, desain, dan

produk

dan

jasa

dari

pemasaran, rekayasa, perbaikan dan

harganya harus global.

pemeliharaan yang membangun produk

Penerapan Kaizen Dalam … (Arief Fatkhurrahman)

23

24

P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 14 - 31

E.

Pengertian Produk

sedangkan tujuan yang di miliki oleh PT

Kotler dan Keller (2007) dalam

Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant

Isyanto (2012:831) menyatakan bahwa

lebih

produk adalah segala sesuatu yang dapat

“Environment dan Safety”.

ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.

menyatakan

dengan

adanya

Bagi perusahaan “environment” merupakan sesuatu yang sangat penting

Tjiptono (2008) dalam Isyanto (2012:831)

lengkap

produk

dalam proses produksi, karena pada saat proses

produksi

kita

banyak

merupakan segala sesuatu yang dapat

menggunakan sumber energi seperti

ditawarkan produsen untuk diperhatikan,

listrik, bahan bakar untuk menyalakan

diminta, dicari, dibeli, digunakan atau

mesin.

dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan

diperbaiki

keutuhan atau keinginan pasar yang

menghemat pengeluaran.

bersangkutan.

Apabila maka

hal

tersebut

dapat

perusahaan

dapat

Serta safety yang menjadi tujuan lain penerapan kaizen di PT Bridgestone Tire Indonesia. Safety sangat penting

3. Hasil dan Pembahasan 3.1

Tujuan

Kaizen

Dalam

karena langsung berhubungan dengan

Perusahan

seluruh karyawan yang ada dimana

Tujuan dari penerapan kaizen di

karyawan

merupakan

aset

penting

PT Bridgestone Tire Indonesia Bekasi

perusahaan. Jika terjadi kecelakaan maka

Plant dengan teori memiliki sedikit

akan ada biaya yang dikeluarkan dan

perbedaan. Hal tersebut dapat dilihat jika

menghambat proses kerja.

tujuan kaizen dari teori yang ada yaitu QCD

(Quality,

Cost,

Delivery)

Penerapan Kaizen Dalam … (Fatkhurrohman A)

JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 Langkah Penerapan Kaizen

itu sendiri terhadap standar yang ada.

PT Bridgestone Tire Indonesia

Adapun langkah-langkah yang dilakukan

Bekasi Plant memiliki langkah-langkah

perusahaan untuk menerapkan kaizen

untuk menerapkan kaizen yang efektif

antara lain sebagai berikut :

3.2

serta dapat menjaga kesesuaian proses

Penerapan Kaizen Dalam … (Arief Fatkhurrahman)

25

26

JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 14-31 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769

Sumber: PT Bridgestone Tire Indonesia. Gambar 3. Langkah Penerapan Kaizen di PT Bridgestone Tire Indonesia

Copyright@2016. P2M ASM BINA INSANI

JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 Adapun langkah-langkah yang

(2011) dalam buku “Toyota Six Step to

digunakan oleh PT Bridgestone Tire

Improvement”, namun memiliki sedikit

Indonesia

kesamaan

dalam

beberapa

Langkah

penerapan

kaizen

menerapkan

Bekasi

Plant

dalam

proses

kaizen

berbeda

dengan teori Kato dan Art Smalley

point. tersebut

adalah sebagai berikut :

Sumber: Kato dan Art Smalley (2011). Gambar 4. Langkah Penerapan Kaizen

3.3

Metode

PDCA

(Plan,

Do,

setiap proses kerja untuk membantu

Check, Action) Pada

penerapan

berfokus pada mengurangi cacat dalam

kaizen,

PT

mengurangi biaya yang timbul serta

Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant

menghemat waktu dan meningkatkan

menggunakan metode D-M-A-I-C yang

kepuasan pelanggan.

merupakan metode dari aplikasi “six

Sedangkan

penerapan

PDCA

sigma”. Ini berbeda dari penggunaan

meningkatkan standar dari yang sudah

metode kaizen pada umumnya yang

ada. PDCA Meningkatkan standar yang

menggunakan metode PDCA.

sudah ada menjadi lebih baik lagi dengan

DMAIC merupakan metode yang digunakan pada aplikasi six sigma yang

melakukan

“improvement”.

Namun

tujuan dari kedua metode tersebut sama

Penerapan Kaizen Dalam … (Arief Fatkhurrahman)

27

28

P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 14 - 31

yaitu fokus pada kepuasaan pelanggan,

lama

digunakan

meningkatkan kualitas produk, serta

karyawan

menghemat biaya produksi.

gunakannya. Selain itu juga metode

sudah

sehingga

seluruh

terbiasa

meng-

PT Bridgestone Tire Indonesia

DMAIC ini dianggap lebih lengkap

lebih memilih menggunakan metode

dalam langkah penerapannya dibanding-

DMAIC karena metode tersebut sudah

kan dengan metode PDCA.

Sumber: PT Bridgestone Tire Indonesia. Gambar 5. Keadaan Sebelum dan Sesudah Kaizen di Bagian Banbury PT Bridgestone Tire Indonesia

Penerapan Kaizen Dalam … (Fatkhurrohman A)

JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 Tabel 1. Keadaan Sebelum dan Sesudah Kaizen Di Bagian Banbury PT Bridgestone Tire Indonesia Kegiatan Delivery

Quality

Cost

Keterangan Sebelum Sesudah Loss time dari Proses delivery trouble mesin tidak terlambat Sheet tidak Sheet tersangkut, tersangkut, proses mixing proses mixing abnormal, proses dan timbang timbang abnormal menjadi normal Banyak material Scrap scrap berkurang

Dampak Sebelum Sesudah Rugi 25 juta

-

Rugi 25 juta

-

Rugi 15 juta

-

Environment

Banyak membuang energi untuk produksi

Energi untuk produksi sesuai kebutuhan

Rugi 15 juta

-

Safety

Menimbulkan resiko kecelakaan kerja

Dapat menghilangkan resiko Rugi 100 juta kecelakaan kerja

-

Rugi 180 juta

Total

Save 180 juta

Sumber: PT Bridgestone Tire Indonesia.

Improvement

dilakukan

Hasil dari perbaikan tersebut

adalah dengan menambah “stopper”

tidak ada lagi “sheet” yang tersangkut di

pada bagian mesin Shaft Loader yang

mesin. Hasil timbang menjadi normal

sering

Dalam

dan sesuai dengan standar kualitas yang

pembuatan stopper tidak membutuhkan

sudah ditetapkan. Dan juga mengurangi

waktu lama karena pembuatannya cukup

potensi

mudah, dan hal tersebut hanya bersifat

dengan adanya trouble dari mesin akibat

modifikasi yang sudah ada.

sheet yang tersangkut.

terjadinya

yang

trouble.

kecelakaan

kerja

karyawan

Penerapan Kaizen Dalam … (Arief Fatkhurrahman)

29

30

P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 14 - 31

Perbaikan dengan penambahan

mixing menjadi normal. Hasil timbang

“stopper” pada proses kerja supply sheet

untuk setiap sheet yang akan dibuat

banbury 3 dapat menurunkan biaya Rp.

menjadi ban menjadi normal dan sesuai

180.000.000.

dengan standar kualitas yang sudah

Rincian

biaya

dapat

ditetapkan. Perbaikan atau improvement

dihemat oleh perusahaan dengan adanya

penambahan “stopper” pada proses

perbaikan

kerja “shap loader” dapat menurunkan

tersebuat

yang

adalah

sebagai

berikut: Delivery,

biaya Rp. 25.000.000. Dari segi efisiensi menghilangkan

loss

time Rp 25.000.000

itu sendiri dengan adanya perbaikan yang

dilakukan

dapat

menghemat

Quality, menghilangkan mixing

penggunaan sumber daya perusahaan,

abnormal dan sheet tersangkut Rp

menghilangkan loss time sehingga proses

25.000.000

delivery

Cost, mengurangi material scrap

menjadi

tidak

terlambat

sehingga memperlancar proses produksi.

Rp 15.000.000 Environment, mengurangi loss energi Rp 15.000.000 Safety,

mencegah

Referensi Ekoanindiyo FA. 2013. Pengendalian

terjadinya

Kualitas Menggunakan Pendekatan

kecelakaan kerja Rp 100.000.000

Kaizen. Jurnal Manajemen, hal 110.

4. Kesimpulan Perbaikan

Ferdiansyah H. 2011. Usulan Rencana atau

improvement

Perbaikan

Kualitas

Produk

yang dilakukan dari segi kualitas, tidak

Penyangga Duduk Jok Sepeda

ada lagi “sheet” yang tersangkut di

Motor Dengan Pendekatan Metode

mesin shaft loader sehingga proses Penerapan Kaizen Dalam … (Fatkhurrohman A)

JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 Kaizen

(5W+1H)

Di

EKAPRASARANA.

PT Jurnal

Manajeme, hal 1-10.

Smalley A, Isao K. 2011. Toyota Kaizen Methods.

Jakarta:

Gradien

Mediatama.

Paramita PD. 2012. Penerapan Kaizen Dalam

Perusahaan.

Jurnal

Manajemen, hal 1-11. Isyanto P, Budi R, Doni AF. 2012. Pengaruh

Deferensiasi

Terhadap

Kepuasan

Produk Pelanggan

Pada Restoran Pecel Lele Lela Cabang

Karawang.

Jurnal

Manajemen, hal 830-841. Tanjung

H,

Syamsul

Manajemen

M.

Operasi

2003.

Edisi

3.

Jakarta: Grasindo Gaspersz

V.

2006.

Management Praktisi

Bisnis

Total

Quality

(TQM)

Untuk

Dan

Industri.

Jakarta: Gramedia Pusaka Utama. Heizer J, Barry R. 2005. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat.

Penerapan Kaizen Dalam … (Arief Fatkhurrahman)

31