PENGARUH ATRAKSI, AKSESIBILITAS, DAN

Download ABSTRAK. Tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui implementasi atraksi, aksessibilitas, fasilitas dan citra objek wisata Danau T...

0 downloads 411 Views 330KB Size
PENGARUH ATRAKSI, AKSESIBILITAS, DAN FASILITAS TERHADAP CITRA OBJEK WISATA DANAU TOLIRE BESAR DI KOTA TERNATE Sulfi Abdulhaji Ibnu Sina Hi. Yusuf (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Khairun Ternate) E-mail: [email protected] ABSTRAK. Tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui implementasi atraksi, aksessibilitas, fasilitas dan citra objek wisata Danau Tolire Besar di Kota Ternate serta pengaruh atraksi, aksessibilitas, dan fasilitas terhadap citra objek wisata Tolire Besar. Metode penelitian yang di gunakan adalah analisis deskriptif dan verivikatif. data yang digunakan adalah data primer dengan menyebarkan koesioner kepada 100 pengujung yang pernah berkunjung di Danau Tolire Besar, dengan menggunakan teknik penarikan sampel aksidentil, analisis data menggunakan metode deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi atraksi, aksessibilitas, fasilitas dan citra objek wisata Danau Tolire Besar dalam kategori baik, dan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa atraksi, aksessibilitas dan fasilitas dapat berpengaruh signifikan terhadap citra objek wisata Tolire Besar.

Kata kunci: Atraksi, Aksesibilitas, Fasilitas, Citra Objek Wisata Danau Tolire

ABSTRACT. The aim of this research is to analyze the implementation of attraction, accessibility, facility and image of Tolire lake object in the Ternate, the effect attraction, accebility, facility on image of Tolire lake tourism object in the Ternate. The methodologies are descriptive and verificative. Primary data is collected by distributing questionnaires to 100 tourists that pay a visit the Tolire lake tourism objects in the Ternate, using accidental sampling technique. Data was analysed by using the methods of both descriptive analysis and multiple regression analysis. The result from descriptive analysis showed hat implementationt attraction, accebility, facility and the image Tolire lake tourism objects are good, the result of hypothesis testing showed that attraction, accebility and facility have significant effect on image of Tolire lake tourism object. Keywords: Attraction, Accsessibility, Facility, Image of Tolire Lake

berkunjung ke suatau destinasi atau daerah

PENDAHULUAN Objek wisata merupakan bagian yang

tujuan wisata. Mill (2000: 12) berpendapat

sangat penting dalam perkembangan sebuah

bahwa daya tarik utama suatu objek wisata

daerah tujuan wisata, objek wisata yang

untuk dikunjungi adalah atraksi wisata.

baik dapat memberikan opini yang positif

Atraksi wisata didasarkan atas sumber-

terhadap

sumber alam, budaya, etnis, dan hiburan.

134

wisatawan

potensial

untuk

Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

Ciri terpenting bagi wisatawan adalah

maka akan berimplikasi positif terhadap

atraktif yang ditimbulkan oleh perbedaan

citra objek wisata tersebut.

tertentu

dari

alam

Citra objek wisata merupakan suatu

berbentuk ciri fisik alam, iklim dan

fungsi dari pengalaman yang sama baiknya

keindahan suatu kawasan wisata. Pendit

dengan

(2006: 71) menyatakan bahwa daya tarik

produk atau jasa pariwisata, maka hasilnya

pariwisata yang bersumber dari alam

kualitas

adalah: (1) Keindahan alam yang meliputi,

dipersepsikan

topografi umum seperti flora dan fauna di

perubahan

sekitar danau, sungai, pantai, pulau-pulau,

tergantung pada proses mengkomunikasi-

mata air panas, sumber mineral, teluk, gua,

kan suatu produk dan dapat memadukan

air

dan

dengan penyediaan dan pengelolaan produk

sebagainya. (2) Iklim yang meliputi, sinar

pariwisata seperti: atraksi, fasilitas dan

matahari, suhu udara, cuaca, angin, hujan,

aksesibilitas yang sesuai dengan harapan

panas, kelembaban dan sebagainya.

atau ekspektasi pengunjung (wisatawan),

terjun,

sumber-sumber

cagar

alam,

hutan

ekpektasi

konsumen

produk

atau

akan

citra

terhadap

jasa

yang

mengubah

citra,

yang

positif

sangat

Pengembangan objek wisata dengan

dan apabila wisatawan merasakan kepuasan

basis atraksi yang baik harus didukung oleh

yang tinggi maka akan mendorong citra

komponen

fasilitas,

menjadi positif sehingga wisatawan akan

aksibilitas memberikan kemudahan kepada

merekomendasikan (mengkomunikasikan)

pengunjung untuk menjangkau suatu objek

kepada wistawan potensial lainnya.

aksibilitas

dan

wisata sementara fasilitas dapat memenuhi

Penilaian

kinerja

kualitas

jasa

kebutuhan pengunjung selama mereka

(experienced service), citra mempunyai

menikmati atraksi di suatu objek wisata

peran

yang dipilihnya.

mempengaruhi

Mengembangkan suatu objek wisata

penting

sebagai persepsi

filter

yang

kualitas

yang

netral,

atau

menguntungkan,

persepsi

di suatu daerah tujuan wisata tidak bisa

persepsi

tidak

melepaskan komponen produk atraksi,

tergantung pada pertimbangan konsumen

aksesibilitas maupun fasilitas karena ketiga

dari penyedia jasanya apakah baik, netral

komponen ini dapat menjadikan daya tarik

atau buruk. Citra bersifat dinamis sesuai

suatu objek wisata. Pengelolaan ketiga

perubahan waktu yang tergantung pada

komponen produk pariwisata dengan baik

persepsi

Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

yang

terhadap

menguntungkan

kualitas

jasa

yang

135

diberikan oleh organisasi atau penyedia jasa

atraksi cerita rakyat dan kemudahan dalam

(Gronroos, 1998: 328).

keterjangkauan atau akses ke objek wisata.

Danau Tolire Besar merupakan salah

Tujuan penelitian ini adalah untuk

satu objek wisata yang menjadi andalan

memberikan bukti empiris tentang seberapa

bagi masyarakat lokal (wisatawan lokal)

besar

maupun wisatawan Nusantara lainnya yang

terhadap citra objek wisata Danau Tolire

berkunjung ke Ternate, dengan berbagai

Besar,

atraksi

dan

aksesibilitas objek wisata terhadap citra

panorama danau yang unik, serta didukung

objek wisata Danau Tolire Besar, seberapa

oleh atraksi legenda cerita rakyat yang

besar pengaruh fasilitas objek wisata

dapat memberikan daya tarik tersendiri dari

terhadap citra objek wisata Danau Tolire

objek wisata ini.

Besar.

berupa

keindahan

alam

Akses menuju ke objek wisata ini

pengaruh

atraksi

seberapa

objek

besar

wisata

pengaruh

Reili dalam Prasetyo (2003: 20)

sangat mudah karena letak objek wisata

mengemukakan

Danau Tolire Besar berada diposisi jalan

merupakan jasa yang diperoleh, dirasakan

utama dari pusat kota, sehingga dari aspek

atau dinikmati oleh wisatawan semenjak

aksibilitas, pengunjung (wisatawan) dapat

meninggalkan rumah tinggal sampai ke

menggunakan tranportasi umum untuk

daerah tujuan wisata yang dipilihnya dan

mencapai objek wisata tersebut, fasilitas

kembali ke tempat asal semula ia berangkat.

objek wisata ini masih minim karena

Namun Kotler, Bowen dan Makens (2006:

fasilitas penginapan atau hotel tersedia

273), berpendapat bahwa produk pariwisata

tetapi berada di pusat kota kemudian belum

merupakan produk yang berbentuk jasa

tersedia dengan baik ruang pengelola,

utama disertai oleh barang dan jasa

sistem informasi, pemandu wisata belum

tambahan, oleh karena itu penawarannya

maksimal, fasilitas tempat parkir kendaraan

terdiri dari sebuah jasa utama dengan

yang belum teratur. Artinya pengelolaan

tambahan

objek wisata Danau Tolire Besar dari

pendukung.

berbagai

utama

komponen

produk

belum

jasa

produk

lainnya

pariwisata

atau

barang

Berikut ini tiga komponen

produk

pariwisata

yang

di

dilakukan secara integrasi, sehingga citra

kemukakan oleh berbagai pendapat yang

objek wisata ini masih mengandalkan

meliputi, komponen atraksi, aksesibilitas

keunggulan atraksi alam dan berbagai

dan fasilitas yang terdapat dalam suatu objek wisata.

136

Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

Crouch dan

Ritchie (1999) dalam

dan keunikan alam dari pencipta yang mana

Vengesayi (2003: 3) mengatakan bahwa

terdiri

“Attractions are the primary elements of the

amenities), iklim, pemandangan, fauna dan

destination appeal, they are the key

flora yang aneh (uncommon vegetation &

motivators for visitation to a destination.”

animals), hutan (the sylvan elements), dan

(Atraksi merupakan elemen utama yang

sumber kesehatan (health centre) seperti

menarik dari destinasi dan merupakan

sumber air panas belerang, dan mandi

motivator

mengunjungi

lumpur. Sedangkan atraksi buatan manusia

destinasi). Kemudian Goeldner et al (2000)

adalah segala sesuatu yang menjadi daya

dalam Vengesayi (2003: 3) menyatakan,

tarik wisata yang sengaja diciptakan atau

“They are the fundamental reasons why

dibuat oleh manusia, misalnya monumen,

prospective visitors choose one destination

candi, art gallery, kesenian, festival, pesta

over another. Classified and categorized

ritual, upacara perkawinan tradisional, dan

attractions

lain-lain.

kunci

untuk

differently,

categorized

attractions into five main groups: culture, natural,

event,

keindahan

alam

(natural

Objek dan daya tarik wisata memiliki

and

komponen yang sangat menentukan, maka

entertainment. (Atraksi merupakan alasan

harus dirancang dan dibangun atau dikelola

pokok pengunjung memilih suatu destinasi

secara profesional sehingga dapat menarik

daripada yang lain. Atraksi dikelompokan

wisatawan untuk berkunjung. Umumnya

menjadi

daya tarik suatu objek wisata berdasarkan

lima

recreation

dari

kelompok

utama:

kebudayaan, alam, event, rekreasi dan

pada:

hiburan).

a. Adanya

Roger

dan

Slinn

(1998:

12)

menyatakan bahwa atraksi atau daya tarik adalah segala sesuatu yang terdapat di objek wisata yang menjadi daya tarik sehingga orang berkunjung ke tempat tersebut. Suwantoro (2000: 18-19) menegaskan bahwa atraksi dibagi ke dalam dua

sumber

yang

dapat

menimbulkan rasa senang, indah, nyaman, dan bersih. b. Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk

dapat mengunjunginya. c. Adanya ciri khusus atau spesifikasi

yang bersifat langka. d. Sarana atau prasarana penunjang untuk

golongan, yaitu atraksi alam dan atraksi

melayani

buatan manusia. Atraksi alam adalah daya

berkunjung.

tarik wisata yang melekat pada keindahan

daya

para

wisatawan

yang

e. Objek wisata alam mempunyai daya

tarik tinggi karena keindahan alam Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

137

pegunungan, sungai, pantai, pasir, dan

menyangkut pengembangan lintas sektoral.

hutan

Tanpa

dihubungkan

dengan

jaringan

Soekadijo (2003: 61) mengungkap-

transportasi tidak mungkin sesuatu obyek

kan bahwa atraksi wisata yang baik juga

wisata mendapat kunjungan wisatawan.

dapat mendatangkan wisatawan sebanyak-

Obyek wisata merupakan akhir perjalanan

banyaknya, menahan mereka di tempat

wisata

atraksi dalam waktu yang cukup lama dan

aksesibilitas, artinya objek wisata harus

memberikan kepuasan kepada wisatawan

mudah dicapai dan dengan sendirinya juga

yang berkunjung. Untuk mencapai hasil

mudah ditemukan. Soekadijo (2003: 107-

tersebut ada beberapa syarat yang harus

108)

dipenuhi yaitu:

aksesibilitas terdiri dari akses informasi

Kegiatan (act) dan obyek (artifact) yang

dimana fasilitas harus mudah ditemukan

merupakan atraksi itu sendiri harus dalam

dan mudah dicapai, harus memiliki akses

keadaan yang baik;

kondisi jalan yang dapat dilalui dan sampai

a. Karena atraksi wisata harus disajikan di

ke tempat obyek wisata serta harus ada

hadapan wisatawan maka cara penyajinya

akhir tempat suatu perjalanan. Oleh karena

harus tepat;

itu harus selalu ada:

b. Atraksi wisata adalah terminal dari

suatu

mobilitas

spasial

dan

memenuhi

mengungkapkan

1. Akses

suatu

harus

informasi.

syarat

persyaratan

Dengan

adanya

kemajuan, manusia untuk menyalurkan

perjalanan. Oleh karena itu harus

segala

memenuhi

determinan

menjadikan dunia ini sebagai suatu

mobilitas spasial yaitu akomodasi,

tempat tanpa batas. Masukan informasi

transportasi,

yang

semua

dan

promosi

serta

pemasaran;

bentuk

keinginannya

lengkap

tentunya

telah

akan

menyebabkan para wisatawan semakin

c. Keadaan ditempat atraksi harus dapat

mudah untuk menyeleksi kawasan-

menahan wisatawan cukup lama;

kawasan

yang

akan

dikunjungi.

Kesan yang diperoleh wisatawan

Informasi itu dapat berupa promosi dan

waktu menyaksikan atraksi wisata harus

publikasi. Promosi adalah kegiatan

diusahakan agar bertahan selama mungkin.

yang intensif dalam waktu yang relatif

Suwantoro (2000: 56) menyatakan

singkat. Promosi juga merupakan salah

bahwa aksesibilitas adalah merupakan salah

satu

satu aspek penting yang mendukung

menentukan

pengembangan 138

pariwisata,

faktor

penting

yang

keberhasilan

dapat suatu

karena Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

program pemasaran. Meskipun suatu

Kondisi jalan umum dan jalan akses

produk memiliki kualitas yang baik,

menentukan aksesibilitas suatu obyek

namun bila konsumen belum pernah

wisata. Aksesibilitas ini merupakan

mendengarnya dan tidak yakin bahwa

syarat yang penting sekali untuk obyek

produk itu akan berguna bagi mereka,

wisata.

maka

mereka

tidak

akan

pernah

Untuk

itu

dalam

perjalanan, di tempat objek wisata harus

mengadakan promosi yang tepat harus

ada terminal, setidak-tidaknya tempat

disadari bahwa yang didistribusikan ke

parkir. Baik jalan akses maupun tempat

pasar itu sering bukan produk yang

parkir harus sesuai dengan kebutuhan

sudah jadi tapi hanya komponen-

yaitu sesuai dengan jumlah wisatawan

komponennya saja: atraksinya dan

yang diharapkan kedatangannya dan

fasilitasnya.

Komponen-komponen

jenis serta jumlah kendaraan yang

tersebut masih harus diramu menjadi

diperkirakan akan digunakan oleh para

sebuah produk pariwisata yang lengkap

wisatawan

membelinya.

yakni

perjalanan

sebagai

tempat

akhir

wisata

Spillane (2000: 23) mengungkapkan

dengan menggunakan sarana angkutan

bahwa fasilitas fisik (physical facility)

roda empat maupun angkutan roda dua,

adalah

untuk mengunjungi objek wisata yang

pengelola obyek wisata untuk memberikan

ingin dikunjungi. Sedangkan publikasi

pelayanan

harus berusaha lebih menyesuaikan

wisatawan

produk dengan permintaan pasar, maka

tersedianya sarana maka akan mendorong

publikasi

menciptakan

calon wisatawan untuk berkunjung dan

mempengaruhi

menikmati objek wisata dengan waktu yang

permintaan dengan cara menonjolkan

relatif lama. Sarana dan pelayanannya akan

kesesuaian produk pariwisata dengan

memudahkan orang berkunjung ke objek

permintaan. Publikasi dapat berupa

wisata yang diinginkan serta pergerakan di

leaflet, brosur serta publikasi lewat

lokasi wisata.

permintaan

ketempat

3. Selanjutnya

berusaha atau

media masa. 2. Akses kondisi jalan menuju obyek

sarana

yang

atau

disediakan

kesempatan

menikmatinya.

Sedangkan

sarana-sarana

oleh

kepada Dengan

yang

dimaksudkan oleh Yoeti (2005: 82) terdiri

wisata, dan jalan akses itu harus

dari

berhubungan dengan prasarana umum.

kepariwisataan, dimana satu dengan yang

Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

beberapa

macam

sarana

139

lainnya

saling

Dalam

sini, kantor-kantor pemerintah seperti

untuk

tourist information center, government

membuat wisatawan lebih banyak datang,

tourist office dan tourist association

lebih

dapat

hubungan

usaha

lama

melengkapi. objek

tinggal,

wisata

lebih

banyak

pula

dimasukan

kedalam

mengeluarkan uangnya di tempat yang

kelompok ini, karena mereka juga

dikunjunginya, maka sarana-sarana ini

memberikan

sangat memegang peranan penting. Sarana-

wisatawan yang dating walaupun tidak

sarana yang dimaksud ialah:

langsung.

a. Sarana pokok kepariwisataan (main

tourism

superstructure),

pelengkap

(supplementing

kepada

kepariwisataan

tourism

superstruc-

ialah menyediakan sarana pokok yang

ture), yaitu sarana-sarana yang dapat

dapat memberikan pelayanan bagi

melengkapi sarana pokok sedemikian

kedatangan wisatawan.

rupa,

b. “Receptive

tourist

dimaksudkan perusahaan

plant”

adalah yang

yang

perusahaan– mempersiapkan

sehingga

fungsinya

dapat

membuat wisatawan lebih lama tinggal di

tempat

atau

dikunjunginya.

di

daerah

yang

Yang

terdiri

dari

perjalanan dan penyelenggaraan tour,

fasilitas rekreasi dan olah raga, seperti

tamasya (sightseeing) bagi wisatawan,

ski,

seperti travel agent, tour operator,

swimming-pool,

tourist transportation (tourist bus, taxi,

hunting

coach bus, rent-a-car, dan sebagainya).

perlengkapannya.

c. “Residential

140

fungsinya

d. Sarana

pelayanan

tourist

plant”

yaitu

golf

cource,

boating

safari

e. Sarana

tennis

court,

facilities,

dengan

penunjang

segala

kepariwisataan

perusahaan-perusahaan yang memberi-

(supporting tourism superstructure),

kan

adalah

pelayanan

untuk

menginap,

fasilitas

yang

menyediakan makanan dan minuman di

wisatawan

daerah tujuan wisata, misalnya hotel,

tourist), yang berfungsi tidak hanya

motel, youth hostel, cottages, camping

melengkapi sarana pokok dan sarana

areas,

pelengkap,

caravaning

taverns,

dan

(khususnya

diperlukan

tetapi

business

fungsinya

lebih

sebagainya dan catering establishments,

penting adalah agar wisatawan lebih

seperti bar dan restaurant, coffee shop,

banyak membelanjakan uangnya di

cafetaria, grill-room, self-service, dan

tempat yang di kunjunginya tersebut.

sebagainya. Dapat pula ditambahkan di

Termasuk dalam kelompok ini adalah

Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

f.

night club, steambath, casino, souvenir

pengalaman

shop, bioskop, opera.

perusahaan.

Prasarana umum, terdiri dari jaringan

Bitner

dengan

(1991),

suatu

produk

Gronroos

(1984),

jalan raya, jembatan, transportasi laut,

Gummesson and Gronroos (1998) dalam

darat, dan udara, serta prasarana lain

Andreassen and Lindestad (2000: 11)

yang terdiri dari sistem penyediaan air

menyatakan bahwa citra perusahaan dalam

bersih,

listrik,

pemasaran jasa diidentifikasikan sebagai

fasilitas telekomunikasi, kantor pos,

suatu faktor penting dalam mengevaluasi

rumah sakit, pompa bensin, apotek.

jasa dan perusahaannya Pengertian citra

pembangkit

tenaga

Suwantoro (2000: 57) menyatakan

dalam tingkat perusahaan adalah persepsi

bahwa fasilitas pariwisata terdiri dari

dari

suatu

refleksi

organisasi

dalam

akomodasi, restauran, usaha rekreasi dan

gabungan pikiran yang ada di benak

hiburan, transportasi serta sarana lain

konsumen.

seperti souvenir shop, penyedia air dan

Untuk membenahi citra yang baik

sarana toilet. Akomodasi adalah sarana

maka suatu perusahaan perlu menempatkan

untuk menyediakan pelayanan penginapan

dan

yang dapat dilengkapi dengan pelayanan

konsumen. Kurtz dan Clow (1998: 75)

makan dan minum serta jasa lainnya.

menempatkan citra (image) sebagai elemen

mengembangkan

citra

di

benak

Citra suatu obyek wisata merupakan

dalam bauran pemasaran jasa yang akan

citra merek (brand image) yang berkaitan

mempengaruhi keputusan pembelian, citra

dengan citra perusahaan (corporate image)

(image) sebagai pendapat konsumen secara

karena keduanya memiliki asosiasi yang

menyeluruh terhadap suatu kegiatan dan

berdekatan.

154)

organisasinya. Proses penempatan citra

menyatakan bahwa citra merek (brand

suatu perusahaan tidak terlepas pula

image) menyajikan persepsi nama dan

kebesaran merek yang dimilikinya.

Assael

(2001:

bentuk dari informasi atau komunikasi

Baloglu and Brinberg (1997) dalam

tentang nama dan pengalaman yang lalu,

White (2004: 309) menyimpulkan bahwa

sedangkan

membangun citra sangat erat kaitannya

(corporate

dalam

citra

image)

perusahaan konsumen

dengan

kepedulian,

kepercayaan

mengorganisasi berbagai informasi atau

(anggapan) dan pengetahuan tentang suatu

komunikasi

destinasi (objek). Atau lebih berhubungan

tentang

perusahaan

dan

dengan

Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

perasaan atau emosi tentang

141

pengenalan suatu objek. White (2003), Yu

H2 : Aksesibilitas

objek

wisata

and Dean (2001) dalam White (2004: 309)

berpengaruh terhadap citra objek

menyatakan pula bahwa emosi merupakan

wisata Danau Tolire Besar di Kota

suatu presepsi yang diprediksi sangat

Ternate.

mempengaruhi

minat

konsumen

H3 : Fasilitas objek wisata berpengaruh

berkunjung ke suatu destinasi dibandingkan

terhadap citra objek wisata Danau

dengan komponen kognisi yang masih

Tolire Besar di Kota Ternate.

bersifat umum. METODE PENELITIAN

Dari uraian di atas maka dapat dibangun konsep bahwa citra dipengaruhi

Penelitian

ini

tergolong

sebagai

karena

dalam

oleh atraksi, aksesibilitas dan fasilitas yaitu

penelitian

fungsi dari akumulasi pada saat berkunjung

penelitian ini dilakukan pengujian hipotesis

melalui evaluasi terhadap penyedia jasa

yang

mulai dari sarana fisik, perilaku sumber

Penelitian ini diteliti hubungan antara

daya manusia, sampai nama baik dalam

Atraksi, Aksesibilitas dan Fasilitas yang

lingkungan yang menarik bagi konsumen

dikategorikan sebagai variabel independent,

yang ada. Pengukuran citra menggunakan

terhadap

tiga indikator yaitu; (1) Opini wisatawan

dikategorikan sebagai variabel dependent.

terhadap

recognition

telah

dikemukakan

Citra

Objek

sebelumnya.

Wisata

yang

atau

Penelitian ini dilaksanakan di Kota

Opini

Ternate. Objek penelitian ini adalah Danau

wisatawan atas reputation (reputasi/kesan

Tolire Besar, yang dilakukan mulai dari

baik) wisatawan terhadap pengelola jasa.

bulan Oktober-Desember 2015.

pengenalan)

jasa

(pengakuan

kuantitatif

wisata.

(2)

(3) Opini wisatawan terhadap affinity (daya tarik) dalam pengelolaan jasa wisata.

data sekunder, berupa catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip

Hipotesis Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis

(data dokumenter) serta diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian dengan menggunakan kuisioner, dan disebarkan

penelitian ini adalah: H1 : Atraksi objek wisata berpengaruh terhadap citra objek wisata Danau Tolire Besar di Kota Ternate.

Jenis data yang akan diteliti adalah

kepada pengunjung objek wisata Tolire Besar

atau

yang

pernah

memiliki

pengalaman berkunjung selama 1(satu) bulan terakhir atau dengan cara observasi.

142

Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

Analisis data yang digunakan dalam

3. Aksebilitas

adalah

sarana

yang

penelitian ini menggunakan uji validitas, uji

menghubungkan wisatawan dengan objek

reliabilitas dan uji asumsi klasik. Untuk

wisata baik berupa alat transportasi atau

menguji hipotesis yang diajukan, data

akses

dianalisis dengan menggunakan analisis

transportasi, kemudahan lokasi, kenyama-

regresi berganda (multiple regression)

nan dalam perjalanan, kondisi jalan

dengan menggunakan Software SPSS.

(Suwantoro: 2000).

Untuk

menguji

keberartian

koefisien

informasi,

4. Fasilitas,

dengan

Spillane

indikator,

(2000:

23)

regresi secara simultan dilakukan uji-F,

mengungkapkan bahwa fasilitas fisik

sedang untuk menguji pengaruh secara

(physical facility) adalah sarana yang

parsial dilakukan uji- t. Model regresi untuk

disediakan oleh pengelola objek wisata

uji hipotesis I adalah:

untuk memberikan

pelayanan atau

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

kesempatan kepada wisatawan menik-

Operasional dalam penelitian ini adalah

matinya, dengan indikator, fasilitas

sebagai berikut:

penginapan, tempat parkir, tempat

1. Citra objek wisata

adalah

kesan,

perasaan, persepsi, dan pengalaman wisatawan

terhadap

obyek

(Aaker 2000, Assael 2001, Andreassen Lindestad

2004).

2000,

Chiristopher,

Dengan menggunakan tiga

indikator

yaitu

dan toilet.

wisata

sebagai evaluasi selama berkunjung.

dan

belanja, ruang pengelola, kamar mandi

Recognition,

Reputation, Affinity.

HASIL DAN PEMBAHASAN Persamaan regresi yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = 1.041 + 0.157X1 + 0.239X3 + 0.264X2 persamaan ini maka dapat diinterpretasikan

2. Atraksi, Roger dan Slinn (1998: 12)

bahwa jika variabel atraksi berubah satu

menyatakan bahwa atraksi atau daya

persen, sementara variabel lainnya yaitu

tarik

yang

aksesibilitas dan fasilitas diasumsikan

terdapat di objek wisata yang menjadi

tetap, maka akan meningkatkan citra objek

daya tarik sehingga orang berkunjung

wisata Danau Tolire Besar sebesar 0.157

ke tempat tersebut dengan indikator,

persen. Demikian juga, jika variabel

panorama, keunikan, keindahan serta

aksesibilitas

kebersihan dan kesenian objek wisata.

sementara variabel lainnya yaitu atraksi dan

adalah

segala

sesuatu

Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

berubah

satu

persen,

143

fasilitas diasumsikan tetap, maka akan

meningkatkan kualitas citra objek wisata

menaikkan citra objek wisata sebesar 0.239

Danau Tolire Besar. Sehingga semakin

persen. Kemudian, jika variabel fasilitas

tinggi tingkat Atraksi yang dimiliki objek

berubah satu persen, sementara variabel

wisata maka semakin baik pula tingkat

lainnya yaitu atraksi dan variabel aksesibilitas

kualitas objek wisat yang dikelola, dan pada

diasumsikan tetap, maka akan menaikan citra

akhirnya akan semakin meningkatkan pula

objek wisata sebesar 0.264 persen.

citra objek wisata Danau Tolire Besar Kota

Hasil perhitungan regresi menunjukkan bahwa variabel citra objek wisata

Ternate. Roger

dan

Slinn

(1998:

12)

Danau Tolire Besar mampu dijelaskan oleh

menyatakan bahwa atraksi atau daya tarik

variabel atraksi, variabel aksesibilitas dan

adalah segala sesuatu yang terdapat di objek

fasilitas sebesar 50.8% atau 0.508 yang

wisata yang menjadi daya tarik sehingga

ditunjukkan oleh besarnya nilai adjusted R-

orang berkunjung ke tempat tersebut.

square (Adjusted R2). Sedangkan sisanya

Suwantoro (2000: 18-19) menegaskan

sebesar 49.2% adalah variabel lain yang

bahwa atraksi dibagi ke dalam dua

tidak dimasukkan dalam model penelitian.

golongan, yaitu atraksi alam dan atraksi

Hasil tersebut menunjukkan bahwa model

buatan manusia. Atraksi alam adalah daya

regresi yang digunakan untuk menganalisis

tarik wisata yang melekat pada keindahan

hasil penelitian ini dapat dikatakan model

dan keunikan alam dari pencipta yang mana

yang baik (Goodness of Fit).

terdiri

dari

keindahan

alam

(natural

amenities), iklim, pemandangan, fauna dan Pengaruh Atraksi terhadap Citra Objek Wisata Danau Tolire Besar

flora yang aneh (uncommon vegetation & animals), hutan (the sylvan elements), dan

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel atraksi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra objek wisata Danau Tolire Besar yang ditunjukan oleh nilai thitung> ttabel (2.238 > 1.984) dan nilai

sumber kesehatan (health centre) seperti sumber air panas belerang, dan mandi lumpur. Sedangkan atraksi buatan manusia adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik wisata yang sengaja diciptakan atau

signifikansi 0.028 < 5% (0.05). Hasil uji

dibuat oleh manusia, misalnya monumen,

statistik

hipotesis

candi, art gallery, kesenian, festival, pesta

penelitian Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil

ritual, upacara perkawinan tradisional, dan

pengujian

lain-lain.

ini

ini

menghasilkan

memberikan

pengertian

tingkat Atraksi sangat berperan dalam 144

Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

Pengaruh Aksesibilitas Terhadap Citra Objek Wisata Danau Tolire Besar Hasil

penelitian

berpengaruh positif terhadap citra objek wisata Danau Tolire Besar. Hipotesis atas

memperlihatkan

hasil penelitian ini adalah Ha diterima dan

bahwa variabel aksesibilitas berpengaruh

Ho ditolak. Pembuktian atas hasil ini

positif terhadap citra objek wisata Danau

nampak pada nilai thitung> ttabel (5.310 >

Tolire Besar. Hipotesis atas hasil penelitian

1.984 atau nilai signifikansi 0.000 < 5%

ini adalah Ha diterima dan Ho ditolak.

(0.05). Hasil uji statistik ini mengandung

Pembuktian atas hasil ini nampak pada nilai

arti bahwa fasilitas objek wisata berperan

thitung> ttabel (2.361 > 1.984) atau nilai

penting

signifikansi 0.020 < 5% (0.05). Hasil uji

berkualitas. Semakin baik fasilitas yang

statistik

diberikan

ini

mengandung

arti

bahwa

dalam

mencapai

kepada

hasil

yang

pengunjung

maka

variabel aksesibilitas berperan penting

semakin baik pula citra objek wisata Danau

dalam mencapai akses ke objek wisata

Tolire besar Kota Ternate.

dengan baik.

Spillane (2000: 23) mengungkapkan

Suwantoro (2000: 56) menyatakan

bahwa fasilitas fisik (physical facility)

bahwa aksesibilitas adalah merupakan salah

adalah

satu aspek penting yang mendukung

pengelola obyek wisata untuk memberikan

pengembangan

karena

pelayanan

menyangkut pengembangan lintas sektoral.

wisatawan

Tanpa

jaringan

tersedianya sarana maka akan mendorong

transportasi tidak mungkin sesuatu objek

calon wisatawan untuk berkunjung dan

wisata mendapat kunjungan wisatawan.

menikmati objek wisata dengan waktu yang

Obyek wisata merupakan akhir perjalanan

relatif lama. Sarana dan pelayanannya akan

wisata

syarat

memudahkan orang berkunjung ke objek

aksesibilitas, artinya objek wisata harus

wisata yang diinginkan serta pergerakan di

mudah dicapai dan dengan sendirinya juga

lokasi wisata.

pariwisata,

dihubungkan

dan

harus

dengan

memenuhi

sarana

yang

atau

disediakan

kesempatan

menikmatinya.

oleh

kepada Dengan

mudah ditemukan. Pengaruh Fasilitas Objek Wisata terhadap Citra Objek Wisata Danau Tolire Besar Berdasarkan terlihat

bahwa

hasil

Kesimpulan Berdasarkan

hasil

analisis

yang

ini

dilakukan terkait dengan citra objek wisata

fasilitas

Danau Tolire di Kota Ternate, maka dapat

penelitian

variabel

KESIMPULAN DAN SARAN

dikemukakan Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

beberapa

kesimpulan 145

penelitian sebagai berikut:

menikmatinya.

Dengan

1. Variabel atraksi berpengaruh signifikan

sarana maka akan mendorong calon

terhadap citra objek wisata Danau

wisatawan

Tolire Besar di Kota Ternate. Hal ini

menikmati objek wisata dengan waktu

berarti bahwa jika semakin baik daya

yang relatif lama.

tarik

wisata

yang

melekat

untuk

tersedianya

berkunjung

dan

pada

keindahan dan keunikan alam dari

Saran

dari

Beberapa saran dan masukan yang

keindahan alam (natural amenities),

dapat dihasilkan dari penelitian ini antara

iklim,

lain adalah:

pencipta

yang

mana

terdiri

pemandangan

dan

lain

sebagainya sehingga dapat menarik

1. Oleh karena atraksi memiliki peran

pengunjung ke tempat wisata Danau

yang cukup penting dalam peningkatan

Tolire

pula

citra objek wisata Danau Tolire, maka

meningkatkan citra objek wisata Danau

perlu adanya upaya untuk mendorong

Tolire Besar.

setiap indikator yang dipandang ber-

Besar

dan

dapat

berpengaruh

pengaruh seperti, kelestarian lingku-

signifikan terhadap citra objek wisata

ngan, iklim yang tetap terjaga sehingga

Danau Tolire Besar di Kota Ternate.

pada

Hal ini berarti bahwa semakin mudah

peningkatan wisatawan pada objek

objek wisata dikenal dan dijangkau oleh

wisata Danau Tolire Besar di Kota

wisatawan

Ternate.

2. Variabel

aksesibilitas

yang merupakan

aspek

penting dalam mendukung pengemba-

gilirannya

2. Aksesibilitas

dapat

juga

mendorong

memiliki

peran

ngan objek wisata Danau Tolire Besar

penting dalam peningkatan citra objek

maka semakin tinggi pula citra objek

wisata sehingga perlu diperhatikan

wisata Danau Tolire Besar.

seperti kenyamanan dan kondisi jalan

3. Variabel fasilitas berpengaruh signifikan terhadap citra objek wisata Danau

yang baik sehingga wisatawan ramai berkunjung.

Tolire Besar di Kota Ternate. Ini

3. Kemudian fasilitas objek wisata juga

merupakan sarana yang disediakan oleh

tidak kalah penting, hasil analisis

pengelola

menunjukan

memberikan kesempatan

obyek

wisata

pelayanan kepada

untuk

bahwa

variabel

ini

atau

merupakan variabel yang paling besar

wisatawan

pengaruhnya terhadap citra objek wisata dimana fasilitas yang tersedia tidak

146

Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

diikutsertakan dengan perawatan seperti tidak adanya air di toilet dan kamar mandi, serta komunikasi pemandu yang masih

minim.

Oleh

karena

itu

disarankan untuk lebih diperhatikan dan dilakukan

pengembangan

fasilitas

berhubung variabel ini merupakan variabel

yang

sangat

dominan

pengaruhnya terhadap citra objek wisata Danau Tolire Besar

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi IV, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Aaker, David A. 2000. Managing Brand Equity: Capitalizing On The Value Of A Brand Name. New York Agus Maulana, 1999, “Merek: Peran dan Kaitannya dengan Sukses Produk.” Jurnal Usahawan N0. 08 TH XXVIII, Jakarta Andreassen, Tor Wallin & Bodil Lindested, 2000, “Customer Loyalty and Complex Services, The Impact of Corporate Image and Loyalty for Customer with Varying Degrees of Service Expertise.” International Journal of Industry Management. Vol. 9. No. 1. Page 11-16The Free Press Assael, Henry. 2001. Consumer Behaviour and Marketing Action. Forth Edition. London: Thomson International Publishing Awaritefe, Onome Daniel. 2004. “Destination Image Differences Between Prospective and Actual Tourist in Nigeria.” Journal of

Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016

Vacation Marketing. Vol 10. No. 3. Page 264–281 Bambang, Prasetyo, 2003, Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Pariwisata terhadap Kepuasan Berkunjung Wisatawan Mancanegara di Gili Trowongan NTB. Tesis Program Pascasarjana MM- Unpad Bandung Gamal, Suwantoro. 2000. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi Ghozali I. 2006. SPSS Parametrik. Badan Penerbit Undip. Semarang Gronroos, Christian. 1998. Services Management and Marketing: Managing the Moments of Truth in Service Competition. Lexington Bookke D.C. Heathand Company/ Lexington. Massachusetts/ Toronto Kurtz, David L&Kenneth E. Clow. 1998.Service Marketing. USA: John Wiley & Sons. Inc. Kotler, Philip, John Bowen & James Makens. 2006. Marketing For Hospitality andTourism. Fourth Edition. New Jearsey: Prentice Hall Lumsdon, Les. 1997. Tourism Marketing. London: International Thomson Business Press Mill, Robert Christie. 2000. Tourism, The International Business: Terjemahan Tri Budi Satrio. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Nyoman S. Pendit. 2006. Ilmu Pariwisata. Jakarta: Penerbit Pradnya Paramita. Oka A. Yoeti. 2005. Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Jakarta: Penerbit Pradnya Paramita Roger, Anthea and Judy Slinn. 1998. Tourism Management of Facilities. London: Pitman Publishing.

147

R.G. Soekadijo. 2003. Anatomi Pariwisata. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama Spillane, James. 2000. Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Vengesayi, Sebastian. 2003. “A Conceptual Model of Tourism Destination Competitiveness and Attractiveness.”

148

Adelaide: ANZMAC Conference Proceeding. Page 637-647 White, Christopher J. 2004. “Destination Image: To See or Not To See?.” International Journal of Contemporary Hospitality Management. Vol 16. No. 4. Page 309-31

Jurnal Penelitian Humano Vol. 7 No. 2 Edisi November 2016