PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, LIKUIDITAS, DAN UKURAN

Download Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Good Corporate Governance, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas, dimed...

0 downloads 436 Views 432KB Size
1

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, LIKUIDITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN BUMN YANG TERMASUK DALAM IICG DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Friesca Fressilia1, Raisa Pratiwi2 Jurusan Akuntansi STIE Multi Data Palembang e-mail: [email protected],[email protected]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Good Corporate Governance, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas, dimediasi oleh struktur modal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan BUMN yang termasuk dalam IICG. Teknik pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 13 perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan teknik analisis yang digunakan adalah Struktur Equation Model dengan alat uji software SmartPLS. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa Good Corporate Governance, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa struktur modal memediasi secara penuh pengaruh Good Corporate Governance dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas, namun memediasi parsial pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas. Kata kunci: Good Corporate Governance, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas

Abstract This study aims to determine the effect of Good Corporate Governance, liquidity and the firm size on profitability, mediated by the capital structure. The research method used is quantitative research method. The population in this study are the state owned enterprises registered at IICG. The sampling technique used is purposive sampling technique with the total sample of 13 companies. The data used is secondary data and the technique used is Structural Equation Model with software SmartPLS. The results shows that Good Corporate Governance, liquidity, and firm size affect capital structure significantly. In addition, capital structure fully mediated the relationship of Good Corporate Governance and firm size with profitability, but capital structure partially mediated the effect of liquidity on profitability. Keywords: Good Corporate Governance, Liquidity, Firm Size, Capital Structure, Profitability

2

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profitabilitas adalah indikator penting untuk menilai kinerja perusahaan dalam memperoleh keuntungan dan tingkat pengembalian harapan bagi investor (Kasmir, 2012, h.196). Seiring perkembangan zaman, persaingan global yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan profitabilitasnya. Berbagai upaya dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya, salah satunya adalah dengan menerapkan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance) di dalam perusahaan. Good Corporate Governance merupakan seperangkat peraturan dalam rangka pengendalian perusahaan untuk menghasilkan value added bagi para stakeholders (Wicaksono, 2014). Menurut penelitian Tjondro dan Wilopo (2012) terdapat hubungan positif antara GCG dan profitabilitas. Semakin baik penerapan GCG maka akan semakin kuat dorongan bagi manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada perusahaan sehingga terjadi peningkatan pada kinerja perusahaan. Penerapan GCG kini mulai ditangani dengan serius tak terkecuali pada BUMN. Perusahaan BUMN wajib berpedoman pada lima prinsip tata kelola yang baik yakni keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, serta kesetaraan dan kewajaran. Namun praktik pelanggaran GCG masih sering terjadi dan diantaranya dilakukan oleh perusahaan BUMN pelat merah di Indonesia seperti: Kimia Farma, Kereta Api, PLN, dan Waskita Karya. Realitas seperti ini menandakan belum efektifnya pelaksanaan GCG di Indonesia. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Menurut Van Horne dalam Nugroho (2012) semakin tinggi likuiditas perusahaan maka kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba semakin rendah. Hal ini dikarenakan rasio lancar yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar yang menganggur. Ukuran perusahaan juga turut mempengaruhi profitabilitas. Menurut hasil penelitian Pervan dan Visic (2012), perusahaan yang lebih besar akan memiliki profitabilitas yang tinggi pula dikarenakan adanya pengaruh market power, economic of scale, dan market experience yang dimilikinya. Dalam perkembangannya, kinerja perusahaan BUMN dinilai masih belum optimal dan cenderung fluktuatif. Hal ini dapat terlihat pada tahun 2011, BUMN mengalami kerugian sebesar 3,2 triliun namun di tahun berikutnya BUMN berhasil menurunkan tingkat kerugian sebesar 42% dengan membukukan kerugian sebesar 1,49 triliun (Kompas, 2012). Sedangkan pada tahun 2013 terjadi peningkatan kerugian yang signifikan dimana tercatat BUMN membukukan kerugian sebesar 34,68 triliun dan masih mengalami kerugian sebesar 11,7 triliun pada tahun 2014 (Detik, 2015). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengembangan model dengan menambah variabel struktur modal sebagai variabel intervening antara variabel independen terhadap dependen. Struktur modal merupakan hal yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan. Manajemen perusahaan bertugas untuk menentukan struktur modal optimal dimana terdapat proporsi pendanaan oleh utang perusahaan di dalamnya. Struktur modal adalah perimbangan modal asing atau utang dengan modal sendiri. Penggunaan hutang sebagai sumber dana memiliki keuntungan dan kerugian yang dapat berdampak pada profitabilitas perusahaan (Anindito, 2015). Penelitian mengenai pengaruh GCG, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas telah banyak dilakukan. Namun hasil penelitian yang didapatkan tidak konsisten. Berkaitan dengan variabel GCG, penelitian Tjondro dan Wilopo (2012) yang membahas tentang pengaruh GCG terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan membuktikan bahwa GCG memiliki pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Berbeda dengan hasil penelitian Anton (2012) yang meneliti pengaruh GCG terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar di BEI 2004-2008 menunjukkan bahwa variabel GCG tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Pada variabel likuiditas, penelitian Juniart (2013) mengenai pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas Bank BRI Syariah menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan penelitian Priharyanto (2009) yang meneliti likuiditas pada perusahaan

3

consumer goods dan food and beverage yang listed di BEI periode 2005-2007 menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Pada variabel ukuran perusahaan, penelitian Aprianingsih (2016) menggunakan sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI 2011-2014 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Namun penelitian Prasanjaya dan Ramantha (2013) yang mengambil sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI 2008-2011 membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu serta didukung oleh fenomena yang terjadi, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, LIKUIDITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN BUMN YANG TERMASUK DALAM IICG DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING”. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh Good Corporate Governance, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal? 2. Bagaimana pengaruh Good Corporate Governance, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas? 3. Bagaimana pengaruh Good Corporate Governance, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas melalui struktur modal sebagai variabel intervening? 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, proksi good corporate governance menggunakan indeks skor CGPI. Likuiditas menggunakan proksi current ratio (CR). Ukuran perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Struktur modal akan menggunakan proksi DER (Debt to Equity Ratio). Sedangkan profitabilitas perusahaan diukur dengan menggunakan rasio ROA (Return on Asset). Batasan subyek penelitian ini adalah perusahaan BUMN yang termasuk dalam IICG periode 2010-2014. 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji pengaruh Good Corporate Governance, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal. 2. Untuk menguji pengaruh Good Corporate Governance, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. 3. Untuk menganalisis pengaruh Good Corporate Governance, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas melalui struktur modal sebagai variabel intervening. 2.

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Agensi Jensen dan Meckling dalam (Rahadian, 2015) menjelaskan bahwa teori agensi adalah suatu teori yang menjelaskan hubungan keagenan antara pihak prinsipal dan agen. Hubungan keagenan merupakan sebuah kontrak antara prinsipal (pemegang saham) dan agen (manajemen) dimana agen diberikan wewenang oleh prinsipal untuk mengelola sumber daya perusahaan dan membuat keputusan terbaik bagi prinsipal. Dalam teori agensi terdapat asumsi bahwa setiap individu termotivasi oleh kepentingan dirinya masing-masing sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara prinsipal dan agen. 2.2 Teori Sinyal Menurut Brigham dan Houston dalam (Budiharjo, 2016) isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang dilakukan manajemen perusahaan dengan memberi petunjuk kepada stakeholders tentang bagaimana manajemen melihat kondisi perusahaan di masa datang. Sinyal ini berupa informasi

4

tentang apa yang telah dilakukan manajemen dalam mewujudkan keinginan stakeholders. Teori sinyal merupakan teori yang menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai suatu dorongan untuk memberikan sinyal positif berupa informasi kepada stakeholders. 2.3 Teori Stakeholder Teori stakeholder merupakan suatu teori yang memberikan acuan tentang hubungan antara perusahaan dan stakeholder. Friedman dalam (Wicaksono, 2014) menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemiliknya. Namun Freeman dalam (Wicaksono, 2014) tidak menyetujui pandangan tersebut dan memperluas definisi stakeholder dengan memasukkan konstituen yang lebih banyak termasuk kelompok yang tidak menguntungkan. Teori stakeholder ini menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan manfaat bagi para stakeholder. 2.4 Teori Struktur Modal Teori mengenai struktur modal dikembangkan pertama kali oleh Modligiani dan Miller (MM) pada tahun 1958. Teori struktur modal adalah teori yang menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan perusahaan dalam menentukan proporsi antara hutang dan ekuitas yang bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Untuk setiap keputusan pendanaan mengharuskan manajer keuangan untuk dapat mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber-sumber dana yang akan dipilih. 2.5 Struktur Modal Menurut Anindito (2015) struktur modal mencerminkan perbandingan antara hutang dengan total modal. Pada dasarnya struktur modal merupakan pembiayaan perusahaan yang bersifat permanen meliputi hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, saham biasa dan saham preferen. 2.6 Good Corporate Governance Menurut Forum Corporate Governance in for Indonesia dalam (Rahmawati, 2012, h.171) menjelaskan bahwa GCG merupakan suatu sistem tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan berbagai partisipan dalam menentukan arah dan kinerja perusahaan. Tujuan penerapan GCG adalah menciptakan nilai tambah bagi stakeholders. 2.6 Likuiditas Menurut Kasmir (2012, h.110) likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas atau sering disebut juga rasio modal kerja merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya yang jatuh tempo dengan harta lancarnya. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. 2.7 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan menunjukkan besarnya skala perusahaan. Menurut Rahayu dalam (Aprianingsih, 2016), ukuran perusahaan adalah suatu cara mengklasifikasi perusahaan dengan cara melihat total aset, jumlah tenaga kerja, dan jumlah penjualan. Semakin besar aset yang dimiliki perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. 2.8 Profitabilitas Menurut Harjito dan Martono (2014), profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sehubungan dengan penggunaan modal.

5

2.7 Kerangka Pemikiran Berdasarkan masalah yang diangkat, tinjauan pustaka yang telah dijelaskan sebelumnya, maka kerangka pemikiran peneliti ini untuk mempermudah pemahaman terhadap permasalahan pokok yang akan dianalisis adalah sebagai berikut :

Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran 2.8 Hipotesis Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis dari penelitian ini adalah: H1 = Good Corporate Governance berpengaruh terhadap struktur modal. H2 = Likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal. H3 = Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal. H4 = Good Corporate Governance berpengaruh terhadap profitabilitas. H5 = Likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas. H6 = Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas. H7 = Struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas. H8 = Good Corporate Governance berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening. H9 = Likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening. H10= Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening. 3. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang artinya penelitian tersebut menganalisis data berupa angka atau statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3.2 Teknik Pengambilan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan BUMN yang menjadi peserta CGPI tahun 2010-2014 yang berjumlah 23 perusahaan. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Dengan kriteria yang ditentukan, terdapat 13 perusahaan BUMN yang memenuhi kriteria dan dapat dijadikan sampel penelitian. 3.3 Jenis Data Menurut Siregar (2013, h.16) jenis data menurut cara memperolehnya dibagi menjadi dua yaitu:

6

1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber atau tempat objek penelitian dilakukan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengelolanya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan indeks CGPI dan laporan tahunan perusahaan BUMN yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersumber dari laporan hasil pemeringkatan CGPI dan laporan tahunan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. 3.5 Definisi Operasional Variabel a. Profitabilitas (Y2) adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menilai kemampuan perushaaan dalam menghasilkan laba. Indikator yang digunakan adalah hasil perhitungan ROA (Return on Asset) dengan rumus : ROA = Laba setelah pajak Total Aset b. Struktur modal (Y1) adalah perbandingan antara total hutang dan modal. Indikator yang digunakan adalah hasil perhitungan DER (Debt to Equity Ratio) dengan rumus : DER = Total Utang Ekuitas c. CGPI (X1) merupakan skor pemeringkatan perusahaan oleh IICG terkait penerapan GCG. Indikator yang digunakan adalah skor CGPI. d. Likuiditas (X2) adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek. Indikator yang digunakan adalah hasil perhitungan CR (Current Ratio) dengan rumus : CR = Aktiva Lancar Utang Lancar e. Ukuran perusahaan (X3) adalah jumlah aktiva, jumlah penjualan atau jumlah tenaga kerja yang dimiliki perusahaan sampai akhir periode pelaporan keuangan. Indikator yang digunakan adalah hasil perhitungan dengan rumus: SIZE = log (nilai buku total asset) 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Partial Least Square (PLS). Partial Least Square merupakan model persamaan Structural Equation Modeling (SEM) yang berbasis variance atau component. Pengujian dengan menggunakan metode PLS pada dasarnya terdiri atas 2 macam pengujian, yaitu model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model). 1. Uji Outer Model Convergent validity mengukur besarnya korelasi antara konstrak dengan variabel laten. Dalam evaluasi convergent validity dari pemeriksaan individual item reliability, dapat dilihat dari nilai standardized loading factor. Nilai loading factor di atas 0.7 dapat dikatakan ideal, artinya bahwa indikator tersebut dikatakan valid sebagai indikator yang mengukur konstrak. Meskipun demikian nilai loading factor di atas 0.5 dapat diterima. Discriminant Validity dari model reflektif dievaluasi melalui cross loading, kemudian membandingkan nilai AVE dengan kuadrat nilai korelasi antarkonstrak atau membandingkan akar AVE dengan korelasi antarkonstrak. Bila korelasi antara indikator dengan konstraknya lebih tinggi dari korelasi dengan konstrak blok lainnya, hal ini menunjukkan konstrak tersebut memprediksi ukuran pada blok mereka dengan lebih baik dari blok lainnya.

7

2. Uji Inner Model Inner Model menggambarkan hubungan antara variabel laten berdasarkan pada teori substantif. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen, dan uji t serta signifikansi dari koefesien parameter jalur struktural. 3. Uji Path Analysis Untuk mengetahui apakah suatu variabel dapat disebut sebagai variabel intervening maka perlu dilakukan uji path analysis. Mediasi terjadi jika variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara tidak langsung melalui paling tidak satu variabel intervening. Hipotesis mediasional pada penelitian ini akan diuji dengan metode causal step berdasarkan ketentuan dari Baron dan Kenny (1986). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pembahasan 4.1.1 Menilai Outer Model Menilai outer model adalah untuk menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator-indikatornya. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dianalisis menggunakan alat analisis Partial Least Square (PLS) dengan hasil sebagai berikut:

Gambar 4.1 Model Hasil Penelitian Dari gambar tersebut terlihat bahwa masing-masing nilai indikator loading factor berada di atas 0,50. Maka, tidak ada permasalahan convergent validity pada model yang diuji. Tabel 4.1 Hasil Uji Discriminant Validity X1 X2 X3 Y1 Y2 X1 1,000 X2 -0,222 1,000 X3 0,578 -0,440 1,000 Y1 0,299 -0,399 0,761 1,000 Y2 -0,193 0,619 -0,455 -0,588 1,000 Sumber : Data yang diolah, 2017

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai akar kuadrat dari AVE (1,000) lebih besar dari korelasi masing-masing konstruk. Dari hasil analisa tampak bahwa tidak terdapat permasalahan discriminant validity.

8

X1 X2 X3 Y1 Y2

Tabel 4.2 Hasil Uji Composite Reliability Original Sample Sample Mean Standar Deviation 1,000 1,000 0,000 1,000 1,000 0,000 1,000 1,000 0,000 1,000 1,000 0,000 1,000 1,000 0,000

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 4.3 Hasil Uji Cronbach’s Alpha Original Sample Sample Mean X1 1,000 1,000 X2 1,000 1,000 X3 1,000 1,000 Y1 1,000 1,000 Y2 1,000 1,000 Sumber : Data diolah, 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh konstruk memiliki Composite Reliability di atas 0,70. Selain itu, keseluruhan hasil uji Cronbach’s Alpha berada di atas 0,60. Oleh karena itu tidak ditemukan permasalahan unidimensionalitas pada model yang dibentuk sehingga model dapat dipergunakan untuk uji hipotesis. 4.1.2 Menilai Inner Model Model struktural dapat dievaluasi dengan menggunakan R-Square. Tabel 4.4 Nilai R-Square Konstruk Nilai R-Square Y1 0.613 Y2 0.529 Sumber : Data yang diolah, 2017

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa kemampuan variabel X1, X2, X3 dalam menjelaskan variabel Y1 adalah 61,3%. Sedangkan kemampuan variabel X1, X2, X3, Y1 terhadap variabel Y2 adalah 52,9%. Berikut adalah perhitungan inner model dari data yang diperoleh dengan menggunakan PLS :

X1 -> Y1 X1 -> Y2 X2 -> Y1 X2 -> Y2 X3 -> Y1 X3 -> Y2 Y1 -> Y2

Tabel 4.5 Hasil Output Path Coefficients Original Sample Standard T-Statistic Sample Mean Deviation -0.208 -0.242 0.120 1.736 -0.026 -0.009 0.131 0.199 -0.071 -0.068 0.035 2.012 0.480 0.544 0.142 3.380 0.850 0.895 0.107 7.908 0.159 0.213 0.145 1.096 -0.509 -0.514 0.122 4.181

P Values 0.048 0.843 0.049 0.001 0.000 0.278 0.000

Sumber : Data yang diolah, 2017

Dari data yang diolah didapatkan bahwa GCG (X1) memiliki nilai original sample sebesar -0.208 yang menunjukkan bahwa hubungan antara GCG dan struktur modal (Y1) bernilai negatif sedangkan untuk T statistik sebesar 1.73. Dengan menggunakan

9

signifikansi 0.05 (T statistik > T tabel 1.67) dan hasil perhitungan path coefficients yang menunjukkan arah hubungan maka hipotesis satu (H1) yang menyatakan GCG berpengaruh terhadap struktur modal didukung oleh data yang ada. Sedangkan, likuiditas (X2) memiliki hubungan negatif dengan struktur modal (Y1) yang terlihat dari nilai original sample sebesar -0.071. Sedangkan pengaruh likuiditas terhadap struktur modal adalah signifikan, hal ini dapat dilihat dari nilai T statistiknya 2.01 yang berarti sesuai dengan ketentuan (T statistik > T tabel 1.67). Maka hipotesis dua (H2) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal diterima dan didukung oleh data yang ada. Berikutnya, hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (X3) memiliki original sample sebesar 0.850 yang mencerminkan bahwa hubungan antara ukuran perusahaan dan struktur modal (Y1) bernilai positif. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal adalah signifikan yang terlihat dari nilai T statistik sebesar 7.90 dengan ketentuan T statistik > T tabel (7.90 > 1.67). Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tiga (H3) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal didukung oleh data yang ada. Dari data yang diolah didapatkan bahwa GCG (X1) memiliki nilai original sample sebesar -0.026 yang menunjukkan bahwa hubungan antara GCG dan profitabilitas (Y2) bernilai negatif sedangkan untuk T statistik sebesar 0.19. Dengan menggunakan siginifikansi 0.05 (T statistik > T tabel 1.67) maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis empat (H4) tidak terdukung karena nilai T statistik di bawah nilai T tabel 1.67. Dengan demikian, hipotesis empat (H4) yang menyatakan GCG berpengaruh terhadap profitabilitas ditolak. Selanjutnya, hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa likuiditas (X2) memiliki original sample sebesar 0.480 yang mencerminkan bahwa hubungan antara likuiditas dan profitabilitas (Y2) bernilai positif. Pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas adalah signifikan yang terlihat dari nilai T statistik sebesar 3.380 dengan ketentuan T statistik > T tabel (3.38 > 1.67). Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis lima (H5) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas diterima. Kemudian untuk hasil perhitungan berikutnya dapat dilihat bahwa ukuran perusahaan (X3) memiliki hubungan positif dengan profitabilitas (Y2) yang terlihat dari nilai original sample sebesar 0.159. Sedangkan pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas adalah tidak signifikan, hal ini dapat dilihat dari nilai T statistiknya 1.09 yang berarti tidak sesuai dengan ketentuan (T statistik > T tabel 1.67). Maka hipotesis enam (H6) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas ditolak. Selanjutnya, pada data yang diolah didapatkan bahwa struktur modal (Y1) memiliki nilai original sample sebesar -0.509 yang menunjukkan bahwa hubungan antara struktur modal dan profitabilitas (Y2) bernilai negatif sedangkan untuk T statistik sebesar 4.18. Dengan menggunakan signifikansi 0.05 (T statistik > T tabel 1.67) dan hasil perhitungan path coefficients yang menunjukkan arah hubungan maka hipotesis tujuh (H7) yang menyatakan struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas didukung oleh data yang ada. 4.1.3 Uji Path Analysis dengan Causal Step Hasil pengujian mediasi struktur modal dengan metode causal step menunjukkann bahwa pengaruh GCG terhadap struktur modal signifikan dengan t hitung 1.73 > t tabel 1.67 dan hubungan struktur modal dengan profitabilitas signifikan pada t hitung 4.18 > 1.67. Sedangkan, hubungan GCG dengan profitabilitas tidak signifikan terlihat dari t hitung 0.19 < t tabel 1.67. Berdasarkan ketiga hubungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa struktur modal memediasi secara penuh (full mediation) hubungan GCG dengan profitabilitas sehingga hipotesis delapan (H8) diterima. Hasil pengujian hipotesis sembilan (H9) menunjukkan bahwa pengaruh likuiditas terhadap struktur modal signifikan dengan t hitung 2.01 > t tabel 1.67 dan hubungan struktur modal dengan profitabilitas signifikan pada t hitung 4.18 > 1.67. Kemudian hubungan likuiditas dengan profitabilitas juga bernilai signifikan yang terlihat dari t

10

hitung 3.38 > t tabel 1.67 Dengan signifikannya ketiga hubungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa struktur modal memediasi secara parsial (partial mediation) hubungan likuiditas dengan profitabilitas sehingga hipotesis sembilan (H9) diterima. Selanjutnya, hasil pengujian mediasi untuk hipotesis sepuluh (H10) menunjukkan bahwa pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal signifikan dengan t hitung 7.90 > t tabel 1.67 dan hubungan struktur modal dengan profitabilitas signifikan pada t hitung 4.18 > 1.67. Sedangkan, hubungan ukuran perusahaan dengan profitabilitas tidak signifikan terlihat dari t hitung 1.09 < t tabel 1.67. Berdasarkan ketiga hubungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa struktur modal memediasi penuh (full mediation) hubungan ukuran perusahaan dengan profitabilitas sehingga hipotesis sepuluh (H10) terbukti. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian secara parsial yang didapat dari uji t menunjukkan bahwa GCG, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 2. Hasil pengujian secara parsial yang didapat dari uji t menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan, GCG dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. 3. Hasil pengujian path analysis menunjukkan bahwa struktur modal memediasi penuh pengaruh GCG dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. Sedangkan, struktur modal memediasi parsial pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas. 5.2 Saran Berdasarkan hasil pembahasan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan, sebaiknya perusahaan dapat menegakkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance secara penuh dengan sesedikit mungkin intervensi pemerintah dan politik dalam pengelolaan perusahaan agar perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja profitabilitas. Perusahaan yang tergolong besar hendaknya menjaga rasio likuiditas perusahaan dan mempertimbangkan penggunaan dana eksternal seperti hutang karena memiliki resiko yang lebih besar. 2. Bagi pihak investor, sebaiknya investor dapat mempertimbangkan faktor–faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan sebelum mengambil keputusan investasi sehingga pihak investor dapat meminimalisir resiko kerugian. 3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan topik yang serupa sebaiknya mengembangkan model penelitian dengan menggunakan obyek yang lebih luas dan teori-teori yang baru untuk memaksimalkan penelitian yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Anindito, Bagus 2015, Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, Umur Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan yang Tergabung dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012, Skripsi S1, Universitas Diponegoro, Diakses 11 Februari 2017, dari www.undip.ac.id. Anton 2012, Analisis Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan, Jurnal Vol.3 No.1, h.21-62, Universitas AKI, Diakses 8 Maret 2017, dari www.unaki.ac.id. Aprianingsih, Astri 2016, Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014, Skripsi S1, Universitas Negeri Yogyakarta, Diakses 12 Februari 2017, dari www.uny.ac.id.

11

Arikunto, Suharsimi 2013, Metode-Metode Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. Budiharjo, Roy 2016, Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Return Saham dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening dan Moderating, Jurnal Akuntansi, Universitas Mercu Buana, Jakarta. Bursa Efek Indonesia 2017, Laporan Keuangan Perusahaan BUMN, Diakses 10 Februari 2017, dari www.idx.com. Cahyaningrum, Dian 2009, Hambatan Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang Berbentuk Persero, Kajian Vol.14 No.3, h. 463-487. Hamdani 2016, Good Corporate Governance (Tinjauan Etika dalam Praktik Bisnis), Mitra Wacana Media, Jakarta. Harjito, Agus dan Martono 2012, Manajemen Keuangan, Ekonisia, Yogyakarta. Hartono, D.F. dan Nugrahanti 2014, Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan, Jurnal Akuntansi Keuangan dan Perbankan, Vol.3, h.191-205. IICG 2017, Laporan Hasil Riset dan Pemeringkatan Corporate Governance Perception Index, Diakses 20 Februari 2017, dari www.iicg.org. Juniart, Fuji Mariam 2013, Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Laporan Keuangan Triwulan PT. Bank BRI Syariah Periode Desember 2008-2011), Skripsi S1, Universitas Pendidikan Indonesia, Diakses 12 Februari 2017, dari www.upi.edu. Kasmir 2012, Analisis Laporan Keuangan, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta. Kautsar, Muslim Al dan Achmad Fajar 2012, Pengaruh Struktur Kepemilikan, dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan BUMN, Jurnal Akuntansi, Universitas Widyatama, Bandung. Kurniawan, Galih 2013, Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Perdagangan Ritel di BEI Periode Tahun 2009-2011), Skripsi S1, Universitas Negeri Yogyakarta, Diakses 13 Februari 2017, dari www.uny.ac.id. Kurniyawati, Anis 2015, Pengaruh Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Periode 2010-2014, Skripsi S1, STAIN Pekalongan, Diakses 14 Februari 2017, dari www.stain-pekalongan.ac.id. Lopulalan, Henry 2016, Pemerintah Ingin Makin Banyak BUMN Melantai di Bursa Saham, Diakses 18 Februari 2017, dari www.tribunnews.com. Nugroho, Elfianto 2012, Analisis Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada BEI pada Tahun 2005-2009), Jurnal Akuntansi, Universitas Diponegoro, Diakses 20 Februari 2017, dari www.undip.ac.id. Nurcahyani, dkk 2013, Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Peserta CGPI yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011), Skripsi S1, Universitas Brawijaya, Diakses 11 Februari 2017, dari www.ub.ac.id Paranandhi, Cendikia, 2013, Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Risiko Kredit Non Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor non Keuangan Peserta survei CGPI yang listing di BEI periode 2006 – 2011), Jurnal Akuntansi, Universitas Diponegoro, Diakses 20 April 2017, dari www.undip.ac.id. Pervan, et al 2012, Influence of firm size on its business success, Croatian Operational Research Review, Vol.3, h.213-223. Prasanjaya, A.A Yogi dan I Wayan Ramantha 2013, Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, LDR, dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Bank yang Terdaftar di BEI, Jurnal Akuntansi, Universitas Udayana, Denpasar. Prayogo, Oginawa R 2012, Selama 2012, 16 BUMN Merugi Rp 1,49 Triliun, Diakses 10 Maret 2017, dari www.kompas.com.

12

Priharyanto, Budi. 2012. Analisis Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Debt to Equity Ratio, dan Size terhadap Profitabilitas (Studi pada Perusahaan Food and Beverage dan Consumer Goods yang Listed di BEI Periode 2005-2007), Tesis S2,Universitas Diponegoro, Diakses 10 Maret 2017, dari www.undip.ac.id. Rahadian, Andhika 2014, Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Struktur Modal Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2010-2012), Skripsi S1, Universitas Diponegoro, Diakses 12 Februari, dari www.undip.ac.id. Rahmawati, Fitri Linda 2012, Pengaruh Current Ratio, Inventory Turn Over, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return on Assets (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009), Skripsi S1, Universitas Negeri Malang, Diakses 12 Februari 2017, dari www.um.ac.id. Riasita, Defia 2014, Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Aktiva, Struktur Aktiva, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013, Skripsi S1, Universitas Negeri Yogyakarta, Diakses 11 Februari 2017, dari www.uny.ac.id. Rusmawati, Yunni 2016, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Hutang, dan Umur Perusahaan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Food & Beverages di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014, Jurnal Akuntansi, Universitas Islam Lamongan, Lamongan. Sanusi, Anwar 2013, Metodologi Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta. Santhi, I Gusti Padma dan Luh Komang Sudjarni 2015, Pengaruh Corporate Governance, Rasio Pajak, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal, Skripsi S1, Universitas Udayana, Diakses 1 April 2017, dari www.unud.ac.id. Siregar, Syofian 2013, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, Prenada Media Group, Jakarta. Sugiyono 2016, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung. Sukrino 2014, Banyak BUMN Rugi, Pemerintah Tekor Dividen Rp 3,8 Triliun, Diakses 2 Februari 2017, dari www.bisnis.com. Suroso, G.T. 2014, BUMN dan Penerimaan Negara, Artikel Keuangan, Widyaiswara BPPK Malang, Diakses 20 Februari 2017, dari www.bppk.kemenkeu.go.id. Sutianto, Feby 2015, BUMN Rugi Rp 117 Triliun, Ini Daftarnya, Diakses 11 Februari 2017, dari www.detik.com. Theacini, Deby dan I Gde Suparta Wisadha 2014, Pengaruh Good Corporate Governance, Kualitas Laba dan Ukuran Perusahaan pada Kinerja Perusahaan, Jurnal Akuntansi, Universitas Udayana, Denpasar. Wati, Like 2012, Pengaruh Praktik Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen, Volume 1, Nomor1. Wicaksono, Tangguh 2014, Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Peserta Corporate Governance Perception Index (CGPI) Tahun 2012), Skripsi S1, Universitas Diponegoro, Diakses 11 Februari 2017, dari www.undip.ac.id. Wilopo, David dan R. Tjondro 2012, Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Profitabilitas dan Kinerja Saham Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia, Journal of Business and Banking, STIE Perbanas , Surabaya. Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan 2012, Generasi Baru Mengolah Data Penelitian dengan Partial Least Square Path Modeling, Salemba Empat, Jakarta