Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
Pengaruh Penduduk Umur Produktif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Rahmattullah1
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penduduk umur produktif, swasta terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder, yang berbentuk data rangkaian waktu dari periode tahun 1990-2014 yang bersumber dari publikasi khusus BPS dan BKPM. Analisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa penduduk umur produktif berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Nilai koefisien penduduk umur produktif sebesar 0,052 menyatakan bahwa setiap 1 persen kenaikan jumlah penduduk umur produktif menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat sebesar 0,052 persen. mImplikasi kebijakan dari penelitian ini adalah untuk penduduk umur produktif harus ditingkatkan lagi daya saing sumber daya manusia yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kata kunci : Penduduk Umur Produktif, Dan Pertumbuhan Ekonomi.
1
Rahmattullah, Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena
ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 68
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
PENDAHULUAN Indonesia adalah Negara kepulauan yang mempunyai banyak penduduk.
Dari
antara mendorong pertumbuhan
penduduk,
kendati hal ini dapat merugikan
rakyatnya
dalam jangka panjang, atau melakukan kerja
tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia
keras
mengalami kenaikan
(Solahuddin,2007:135)
yang cukup
besar.
Sampai dengan tahun 2014, Pulau Jawa &
menekan
Jumlah
angka
kelahiran.
penduduk
dianggap
di Indonesia di mana penduduknya mencapai
merupakan
62,99 persen dari total penduduk Indonesia.
Mulyadi
Disusul kedua yaitu Sumatera yang jumlah
tingginya angka pertumbuhan penduduk yang
penduduknya mencapai 21,31 persen. Ketiga
terjadi di negara sedang berkembang seperti
diduduki oleh
Indonesia
8,39
sebagian
besar
Madura menduduki urutan pertama terbesar
Sulawesi mencapai
oleh
yang
ahli ekonomi
penghambat
pembangunan.
(2003:16) menyatakan
dapat
bahwa
menghambat
persen. Keempat diduduki oleh Kalimantan
pembangunan.
mencapai 5,80 persen.
(2005:48) mengamati manusia berkembang
Dan terakhir Papua
dan pulau lain mencapai 1,52 persen.
jauh
Pertumbuhan penduduk di Indonesia
lebih
Malthus
proses
cepat
dalam Deliarnov
dibandingkan
produksi hasil-hasil pertanian untuk memenuhi
setiap 5 tahun sekali mengalami peningkatan.
kebutuhan manusia. Manusia
Dari
sesuai dengan deret ukur.
tahun
1990
sampai
dengan
1995
pertumbuhan penduduk Indonesia adalah persen.
3
Tahun 1995 sampai dengan 2000
meningkat
menjadi
Meningkatnya
11
pertumbuhan
persen.
penduduk
di
dengan
pertumbuhan
produksi
meningkat
berkembang Sementara itu,
makanan
hanya
sesuai dengan deret hitung.
Karena perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan
Indonesia sejak tahun 1995 sampai dengan
produksi
2000 disebabkan
meramalkan bahwa suatu ketika akan terjadi
perkawinan
karena
banyak
usia
masa
berada pada tahun
tersebut. Tahun 2000 sampai dengan tahun
hasil-hasil
malapetaka
yang
pertanian,
akan
Malthus
menimpa
umat
manusia.
2005 turun menjadi 7 persen. Tahun 2005
Jumlah penduduk dan penduduk umur
sampai dengan 2014 pertumbuhan penduduk
produktif yang besar serta laju pertumbuhan
meningkat lagi menjadi 8,7 persen.
penduduk yang tinggi sebenarnya tidak perlu
Pertumbuhan
penduduk
selalu
menjadi masalah bila daya dukung ekonomi
dihubungkan dengan kekuasaan negara, masa-
yang efektif di negara itu cukup kuat
masa sejahtera, dan kebahagiaan
memenuhi
hidup
berbagai
macam
kebutuhan
individu. Akan tetapi, dewasa ini terdapat
masyarakat, termasuk penyediaan kesempatan
banyak kawasan di mana ledakan penduduk
kerja. Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan
mengacau kemerosotan standar kehidupan
keadaan penduduk Eropa sebelum dan sesudah
masyarakat
revolusi industri.
luas.
Semakin
banyak
pemerintahan negara dihadapkan pada dilema, ISSN 2086 – 1397
Negara-negara
Sebelum revolusi industri, Eropa
sudah
merasakan
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 69
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
kekhawatiran akan pertumbuhan penduduk
mampu mengatasi setiap persoalan
dan
yang tidak seimbang dengan kemampuan
kesulitan
laju
penyediaan kebutuhan mereka.
pertumbuhan
Puncaknya
yang
bersumber
dari
penduduk.
Pandangan
dicetuskan dalam teori Malthus yang pada
“revisionis” ini jelas berlawanan
dasarnya
argumen
menghimbau
pengurangan
“ortodoks”
tradisional
menegaskan
ekonomi sudah semakin terbatas. (Afrida,
penduduk tinggi merupakan ancaman serius
2003:24)
yang
Pada
tahun
1981.
Julian
Simon
dikoreksi
laju
yang
pertumbuhan penduduk karena daya dukung
tidak
bahwa
dengan
pertumbuhan
secepatnya
akan
menghambat upaya pengembangan ekonomi.
menulis buku “The Ultimate Resource” yang
Pertumbuhan penduduk (yang juga
mengacu kepada karuni unik manusia untuk
mengakibatkan pertumbuhan penduduk umur
menciptakan, bukan menggunakan
sumber
produktif meskipun dengan tenggang waktu)
Karya terbarunya “Population
secara tradisional dianggap merupakan faktor
daya alam.
Matters” yang isinya menyingkirkan argumen
positif
setiap ahli yang menentang peningkatan
ekonomi.
populasi dan secara empiris menunjukkan
tergantung pada kemampuan sistem ekonomi
hubungan antara populasi dan pertumbuhan
untuk menyerap dan mempekerjakan secara
ekonomi.
produktif tenaga kerja tambahan itu,
Dalam “population matter”,
dalam
mendorong
Jelaslah
bahwa
pertumbuhan hal
ini
akan
suatu
Julian
kemampuan yang sangat erat hubungannya
Simon menunjukkan bahwa para ayah di
dengan tingkat dan jenis akumulasi modal dan
Amerika
tersedianya faktor-faktor lain yang terkait
dua
melakukan kerja tambahan setara
sampai lima minggu
pertahun untuk
setiap tambahan anak, lebih lama daripada waktu cuti kerja sementara
para ibu.
seperti
keterampilan
manajerial
dan
administrasi (Todaro,2000:84) Chau
(2001:29)
menyatakan
Singapura, Hongkong, Jepang dan Taiwan
pembedaan penduduk umur produktif dan
mengalami
tidak produktif sepintas lalu sangat sederhana.
peningkatan
populasi
dan
pertumbuhan ekonomi secara luar biasa.
Pada hakikatnya menimbulkan persoalan.
Para ekonom populasi “revisionis”
Masalahnya ialah memberikan suatu definisi
dari aliran pemikir kontrarevolusi neoklasik,
yang tepat dan tegas-jelas dari penduduk umur
misalnya menyatakan bahwa pasar bebas akan
produktif – suatu hal yang tidak mudah apabila
senantiasa mampu mengimbangi kelangkaan
diingat betapa rumitnya keadaan sebenarnya.
sumberdaya yang diakibatkan oleh tekanan-
Untuk memberikan gambaran keadaan rumit
tekanan populasi.
ini, disini akan diberikan beberapa contoh
Kelangkaan itu akan
memacu harga dan sekaligus akan perlunya
kesukaran yang dihadapi.
pengembangan teknologi-teknologi produksi
Memang benar kalau menganggap
baru yang hemat biaya. Pada akhirnya, pasar
pembantu rumah tangga sebagai orang-orang
bebas dan kemurnian ide manusia akan
yang produktif. Namun bagaimanakah dengan
ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 70
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
ibu rumah tangga dan kaum wanita lainnya yang melaksanakan
pekerjaan yang sama.
Mantra (2004:73) mengatakan kalau kelompok
umur
penduduk
0-14
tahun
Kesukaran yang sejenis juga dihadapi dalam
dianggap sebagai kelompok penduduk belum
hubungan dengan bidang pertanian.
produktif
Dalam
secara
ekonomis,
kelompok
bidang ini, pada dasarnya kegiatan adalah
penduduk umur 15-64 tahun sebagai kelompok
musiman dan pekerjaan-pekerjaan yang harus
umur produktif
dilakukan
umur 65 tahun ke atas
berbeda-beda
baik
menurut
dan kelompok
penduduk
sebagai kelompok
intensitasnya maupun menurut musim ke
penduduk yang tidak lagi produktif, maka-
musim dalam setahun.
Rasio beban tanggungan mudah dihitung.
Pada waktu masa panen,
Limit umur 15 – 64 tahun juga
banyak orang disewa tenaganya namun hanya
merupakan limit penduduk umur produktif
pada musim itu saja. Apakah mereka ini dapat
yang dianut oleh Internasional.
dimasukkan
juga dengan
sibuk-sibuknya,
produktif.
misalnya
dalam
musim
orang-orang
Masalah yang
yang
sama timbul
Indonesia
Demikian
yang juga sama
memakai limit tersebut. Di Indonesia lembaga
mengenai pekerjaan penggal waktu, para
yang
pemuda yang masuk dinas militer, dan
produktif adalah Badan Pusat Statistik (BPS).
sebagainya.
Data
Untuk penggolongan
menunjukkan penduduk
umur
menghitung jumlah penduduk umur
hasil
perhitungan
penduduk
umur
kerumitan
produktif tersebut dibukukan dalam laporan
produktif,
tahunan yang terbit setiap tahun.
berikut ini adalah definisi yang diusulkan oleh
Jumlah penduduk yang makin besar
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Penduduk umur
telah membawa akibat jumlah angkatan kerja
produktif terdiri dari orang-orang dari kedua
yang makin besar pula. Ini berarti semakin
jenis kelamin yang merupakan sumber daya
besar pula jumlah orang yang mencari
manusia bagi produksi barang dan jasa.
pekerjaan atau menganggur. Agar dapat
Secara teoritis ia meliputi kelompok-kelompok
dicapai
sebagai berikut.
seyogyanya mereka semua dapat tertampung
a.
Majikan
swasta,
karyawan
keadaan yang seimbang maka
swasta,
dalam suatu pekerjaan yang cocok dan sesuai
pengusaha pribadi, dan pekerja anggota
dengan keinginan serta ketrampilan mereka
keluarga tanpa bayaran.
(Mulyadi, 2003:56).
b.
Anggota angkatan bersenjata.
c.
Orang-orang yang bekerja dan yang
bekerja dan tidak bekerja mempunyai angka
belum bekerja, termasuk mereka yang
perbandingan 2 : 1. Ini menunjukkan bahwa
pertama kalinya mencari lapangan kerja.
66 persen penduduk umur produktif bekerja.
Orang-orang yang secara penggal waktu
Dasar
terikat pada kegiatan ekonomi.
ekonomi
Pembantu rumah tangga
umur produktif.
d.
e.
Penduduk
untuk adalah
umur
produktif
yang
meningkatkan pertumbuhan terletak pada
penduduk
Pertumbuhan ekonomi
tidak bisa dilepaskan dari penduduk umur ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 71
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
produktif.
Dengan
berjalannya investasi
pengaruh jumlah penduduk umur produktif
diharapkan
penduduk umur produktif ini
dan banyaknya investasi swasta terhadap PDB
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Keadaan penduduk Indonesia secara umum hanya lebih baik jika dibandingkan dengan India.
Hal ini
akan dikaji dalam penelitian ini. LANDASAN TEORITIS Model Pertumbuhan Harrod-Domar
didasarkan pada
Harrod
dan
Domar
memberikan
pertumbuhan dan kepadatan penduduk kita
peranan kunci kepada investasi di dalam
yang lebih rendah daripada di negara tersebut,
proses
serta proporsi penduduk usia kerja dan
mengenai
angkatan
besar.
investasi. Pertama ia menciptakan pendapatan,
dengan Cina, keadaan di
dan kedua memperbesar kapasitas produksi
kerja
Dibandingkan
yang
Indonesia hanya lebih
lebih
baik dalam hal
pertumbuhan watak
ganda
khususnya
yang
dimiliki
perekonomian dengan cara meningkatkan stok
kepadatan penduduk. Hal serupa juga berlaku
modal.
jika dibandingkan dengan Jepang. Terhadap
Model Domar
Amerika Serikat, keadaan kependudukan di
ekonomi,
Kenaikan
yang
diperlukan
dalam
negeri kita kalah dalam segala hal. Sedangkan
permintaan agrerat sisi permintaan dalam
dibandingkan Malaysia, ada semacam ironi.
sisitem Domar dijelaskan dengan pengali
Dalam hal proporsi penduduk usia kerja,
(multiplier) Keynesian.
angkanya untuk Indonesia lebih besar, berarti
rata-rata pendapatan dinyatakan dengan ΔY
keadaan kita lebih baik. Namun hal proporsi
dan kenaikan dalam investasi dengan ΔI dan
angkatan kerja, angkanya lebih besar untuk
kecenderungan
Malaysia, berarti keadaan di sana lebih baik
(=ΔS/ΔY). Maka kenaikan pendapatan itu
(Dumairi, 1996:71).
akan sama dengan multiplikator (1/ α) kali
Untuk menampung jumlah penduduk umur produktif
menabung
dengan
α
kenaikan investasi.
yang begitu besar maka
dibutuhkan perencanaan alokasi sumberdaya
Misalnya kenaikan
1 ΔY=ΔI
oleh pemerintah. Pemerintah bersama swasta
α Untuk mempertahankan tingkat ekuilibrium
mencari jalan keluar untuk
mengadakan
pendapatan pada pekerjaan penuh, permintaan
latihan peningkatan sumberdaya manusia.
agregat harus sama dengan penawaran agregat.
Sumberdaya yang ada harus diisi dalam
Persamaan dasar model tersebut adalah :
pembangunan..
1
Karena jumlah penduduk setiap
tahun
kebutuhan
yang
konsumsi
dengan
bertambah sendiri
sehari-hari
pendapatan
(Tambunan, 2003: 35) . ISSN 2086 – 1397
setiap Untuk
=Iσ
nya
α dengan membagi kedua ruas persamaan
juga
dengan I dan
bertambah setiap tahun, maka dibutuhkan penambahan
ΔI
mengalikannya dengan
didapat :
tahun itu Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 72
α
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
ΔI = α σ (Jhigan, 2007:231) I
adalah kecenderungan
menabung rata-rata
Dengan memasukkan rasio-rasio
ini ke dalam persamaan di atas diperoleh :
Harrod
(yaitu
yaitu I/ΔY; dan S
yaitu S/Y.
Model Harrod
modelnya
kenaikan pendapatan,
mencoba
menunjukkan
ΔY
bagaimana pertumbuhan mantap
equilibrium)
perekonomian.
dapat
terjadi
I
S
x
dalam
atau
Sekali laju pertumbuhan
Y
=
I
S
Y
Y
atau
I=S ΔY
mantap itu terganggu dan perekonomian jatuh
Y
Laju pertumbuhan terjamin, menurut
ke dalam dis-ekuilibrium, kekuatan-kekuatan
Harrod,
kumulatif cenderung mengabaikan perbedaan
para produsen merasa puas atas apa yang
tersebut yang selanjutnya akan membawanya
dikerjakan.
ke deflasi jangka panjang atau inflasi jangka
berkaitan dengan tingkah laku para pengusaha.
panjang.
Pada laju pertumbuhan terjamin ini, mereka
Model Harrod didasarkan pada 3 macam laju pertumbuhan. pertumbuhan
Pertama, laju
adalah laju pertumbuhan di mana
Laju pertumbuhan ini terutama
akan terus memproduksi dengan persentase laju pertumbuhan yang sama.
Dengan
aktual, dinyatakan dengan G,
demikian ia merupakan lintasan di mana
yang ditentukan oleh rasio tabungan dan rasio
penawaran dan permintaan barang dan jasa
modal output. Laju ini menunjukkan variasi
akan
siklis jangka pendek dalam laju pertumbuhan
berdasarkan
pendapatan
tertentu. Persamaan laju petumbuhan terjamin
kapasitas
perekonomian.
penuh
suatu
Terakhir, Laju pertumbuhan
alamiah (natural growth rate), dinyatakan dengan Gn, yang oleh Harrod dianggap
tetap
berada
dalam ekuilibrium,
kecenderungan
menabung
ini ialah : Gw Cr = s Dimana
Gw
merupakan
laju
sebagai “optimum kesejahteraan”. Dapat juga
pertumbuhan terjamin atau laju pertumbuhan
disebut sebagai laju pertumbuhan potensial
pendapatan dalam kapasitas penuh yang akan
atau laju pertumbuhan pekerjaan penuh.
sepenuhnya memanfaatkan stok modal yang
Laju pertumbuhan aktual di dalam
sedang membengkak sehingga memuaskan
model Harrod persamaan dasarnya yang
para pengusaha atas jumlah investasi yang
pertama ialah : GC = S
mereka tanam. Jadi Gw dalam hal ini adalah
Dimana G merupakan laju pertumbuhan
nilai ΔY/Y. Cr, atau modal yang dibutuhkan,
output dalam periode waktu tertentu dan dapat
menunjukkan jumlah modal yang diperlukan
dinyatakan sebagai
untuk mempertahankan laju pertumbuhan
tambahan
netto
ΔY/Y;
terhadap
C adalah modal
yang
didefinisikan sebagai rasio investasi terhadap
ISSN 2086 – 1397
terjamin tersebut yaitu
rasio modal-output
yang diperlukan.
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 73
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
Gambar Model Pertumbuhan Harrod Tabungan & Investasi Y
S
I2 S4 I1 S3
S2
S1
0
C
B
A
Y1
Y2
Y3
Y4
X
Pendapatan Sumber : Jhigan (2007:234) Jika pendapatan tumbuh dengan laju yang
terjamin,
dalam
Domar.
perekonomian akan sepenuhnya terpakai oleh
Model
para pengusaha yang berkeinginan untuk terus
Solow
menginvestasikan
stok
tabungan
capital
Domar. GW dalam Harrod = s/CR = α σ dalam
yang
Pertumbuhan
Jangka
Panjang
tercipta
Keseimbangan yang peka antara Gw
dalam pendapatan potensial penuh. Gw oleh
dan Gn tersebut timbul dari asumsi pokok
karena itu merupakan laju pertumbuhan
mengenai proporsi produksi yang dianggap
swadaya dan jika perekonomian itu terus
tetap, suatu keadaan yang memungkinkan
tumbuh pada laju ini, maka pertumbuhan
untuk mengganti buruh dengan modal. Jika
tersebut akan mengikuti lintasan ekuilibium
asumsi ini dilepaskan, keseimbangan tajam
yang ditunjukkan dalam gambar.
antara Gw dan Gn juga lenyap bersamanya.
Persamaan untuk laju pertumbuhan
Output di dalam
perekonomian
alamiah adalah :
sebagai satu keseluruhan, sebagai satu-satunya
Gn . Cr = atau ≠ S
komoditi.
Laju pertumbuhan terjamin (GW)
Laju
produksi
dinyatakan sebagai Y(t) yang menggambarkan
dalam Harrod adalah sama dengan laju
pendapatan
nyata
pertumbuhan
daripadanya
dikonsumsikan
pekerjaan penuh (α σ) dalam
masyarakat,
ditabung dan diinvestasikan. ISSN 2086 – 1397
tahunannya
dan
sebagian sisanya
Bagian yang
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 74
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
ditabung s adalah konstan, dan laju tabungan
t.
adalah sY(t). K(t) adalah stok modal. Jadi
menunjukkan laju gabungan pertumbuhan
investasi netto adalah laju kenaikan stok
tenaga buruh dari periode 0 ke t.
modal ini, yaitu dk/dt atau K.
di atas secara
Persamaan
Ruas
kanan
persamaan
di
atas
Persamaan
alternatif dapat dianggap
pokoknya ialah :
sebagai kurva penawaran buruh. “Dikatakan
K = Sy .......………………………………..(1)
bahwa tenaga buruh yang tumbuh secara
Karena
eksponensial memberikan kesempatan bagi
output
menggunakan
diproduksi
modal
dan
dengan
buruh,
maka
pekerja secara inelastis penuh.
Kurva
kemungkinan teknologi dinyatakan dengan
penawaran buruh merupakan garis vertikal
fungsi produksi:
yang bergeser ke kanan pada waktu tenaga
Y=F(K,L) …………………………………(2)
buruh tumbuh sesuai dengan persamaan di
Yang menunjukkan returns to scale yang
atas.
konstan.
menyesuaikan diri sedemikian rupa sehingga
Dengan menggabungkan persamaan kedua ke
semua
dalam pertama maka diperoleh :
persamaan produktivitas marginal menentukan
K = sF(K,L) ……………………………...(3)
tingkat upah yang benar-benar akan berlaku.
Di dalam persamaan di atas L menggambarkan
Dengan memasukkan persamaan di atas,
keseluruhan
Solow memberikan persamaan dasar:
pekerja
(total
employment).
Kemudian
buruh
yang
tingkat
ada
upah
terpakai,
nyata
dan
Karena penduduk berkembang secara eksogen,
K=sF(K, Locnt) ……………………………(5)
tenaga buruh meningkat dalam laju n yang
Berikut adalah gambar pertumbuhan jangka
relatif
panjang Solow :
konstan
sehingga
persamaannya
menjadi seperti berikut : L(t) = Locnt ……………………………………………………(4) Solow
menganggap
n
seperti
laju
pertumbuhan alamiah Harrod dalam ketiadaan perubahan
teknologi;
dan
L(t)
sebagai
penawaran buruh yang tersedia dalam waktu
ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 75
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
Gambar Model Jangka Panjang Solow L
nr
sF(r,1)
0
r’
r
Sumber : Jhigan (2007:278)
Dalam gambar III.2, garis lurus yang
yang semakin menurun. Pada titik pertemuan
melalui titik origin adalah fungsi nr. Sedang
dua kurva itu nr=sF(r,1), dan r=0. Pada waktu
kurva lainnya menggambarkan fungsi sF(r,1).
r=0, rasio modal buruh adalah konstan dan
Garis ini ditarik sedemikian rupa sehingga
capital stock harus
menunjukkan produktivitas marginal modal
dengan
laju
tenaga
diperluas sama besar kerja
yaitu
n.
Gambar Produksi Tanpa Modal τ
nr
sF(r,1)
0
r1
r2
r3
Sumber : Jhigan (2007:279) Stabilitas mantap tergantung pada bentuk kurva produktivitas sF(r,1). Pada gambar di atas kurva produktivitas sF(r,1)
memotong garis lurus nr pada titik r1,r2 dan r3. r1 dan r3 adalah stabil sedang re tidak. Tergantung pada rasio modal-buruh yang diketahui sebelumnya, system itu akan
ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 76
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
berkembang ke arah pertumbuhan berimbang
Q=F(I,P).
dengan rasio modal buruh r1 atau r3. Pada
Di mana :
rasio yang mana pun penawaran buruh,
Q = pertumbuhan ekonomi Indonesia
persediaan modal dan output nyata akan
I = investasi swasta
bertambah secara asimtot pada laju n, tetapi
P = penduduk umur produktif
modal yang terdapat di sekitar r1 lebih kecil
Untuk
aplikasi
negara
sedang
dari pada di sekitar r3, karena itu tingkat output
berkembang seperti Indonesia, maka
per kepala pada rasio yang pertama akan lebih
Solow ditranferkan ke fungsi Cobb-Douglas.
rendah
Fungsi produksi
daripada
rasio
yang
kedua.
teori
dapat ditulis dalam notasi
Pertumbuhan berimbang yang relevan adalah
Yule dengan cara sebagai berikut :
pada r1 untuk rasio awal antara 0 dan r2, dan
Yi = β1,23X2iβ12,3X3iβ13,2
pada r3 untuk rasio awal yang lebih besar
Persamaan ini bisa dinyatakan dengan lebih
daripada r2. Rasio r2 itu sendiri merupakan
mudah dalam bentuk Logaritma sebagai
rasio pertumbuhan ekuilibrium.
berikut :
Sistem ini
dapat menyesuaikan diri dengan sembarang
Ln Y1=βo+β12,3lnX2i+β13,2lnX3i
laju pertumbuhan tenaga buruh yang ada, dan
2006:99)
bahkan mendekati suatu keadaan perluasan
Penelitian Sebelumnya
proporsional yang mantap, dalam hal ini :
Bariyah
ΔK
ΔL ΔY = = K L L 2. Pengaruh Penduduk Umur Produktif
(1998)
menganalisis
pertumbuhan
interaktif
perekonomian
Indonesia,
yang
mengungkapkan
bahwa
Dari berbagai teori yang telah ada
pertumbuhan
untuk
berpengaruh
kesepadanan
teori
hasil
penelitiannya
modal dan tenaga
kerja berpengaruh positif dan nyata terhadap
terhadap Pertumbuhan Ekonomi
maka
(Gujarati,
dengan
ekonomi. positif
Pendidikan
dan
nyata
terhadap
penelitian ini, maka penelitian ini lebih
pertumbuhan ekonomi, sedangkan gizi dan
menitik berat pada teori pertumbuhan Solow.
kesehatan berpengaruh negative terhadap laju
Hal ini sesuai dengan variabel yang dipakai
pertumbuhan ekonomi. Dari data penelitian
sama dengan variabel dasar yang dipakai oleh
ini
Solow
modal dan tenaga kerja yang produktif
yaitu
buruh
dan
modal.
Jika
dapat disimpulkan bahwa penanaman
diaplikasikan dengan penelitian ini, maka
mempunyai
buruh
mempercepat laju pertumbuhan
sebagai
penduduk produktif
dan
modal sebagai investasi swasta dan produksi
sehingga
sebagai pertumbuhan ekonomi
penanaman
Indonesia.
peranan
penting
usaha-usaha modal
dan
dalam ekonomi,
meningkatkan memperluas
Persamaan dasar yang dikembangkan oleh
kesempatan kerja haruslah dengan
Solow adalah Y = F(K.L).
Dalam penelitian
usaha peningkatan mutu modal manusia.
ini persamaan tersebut
dimodifikasikan
menjadi: ISSN 2086 – 1397
Nurrahmi investasi
dan
(1998)
usaha-
menganalisis
pertumbuhan
ekonomi
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 77
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
Indonesia.
Variabel-variabel
sumber
terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan
pertumbuhan dalam negeri seperti tabungan
pendidikan yang dilihat dari tingkat partisipasi
dan laju pertumbuhan angkatan kerja, ternyata
sekolah menengah, sebagian besar tidak
berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
ekonomi, akan tetapi ekspor yang diharapkan
Untuk perusahaan PMA di bidang elektronika
positif
negative.
dibutuhkan tingkat pendidikan yang lebih
Meskipun ekspor berpengaruh positif ternyata
tinggi, sedang untuk perusahaan garmen hanya
tabungan akan tetapi variabel pendapatan
membutuhkan pendidikan rendah.
ternyata
pengaruhnya
perkapita berpengaruh secara negatif terhadap tabungan
domestik Indonesia.
Rasidin dan dampak
investasi
terhadap
di
sumberdaya
yang
mempengaruhi investasi swasta di
Bonar (2008) meneliti
Indonesia.
sumberdaya
bahwa
pertumbuhan
kemiskinan
Suparlan (1998) meneliti factor-faktor
manusia
ekonomi
Indonesia. manusia
Hasil penelitian menemukan
Produk Domestik
Bruto, angkatan
dan
kerja, dan deregulasi 1 juni 1983 berpengaruh
Investasi
positif dan signifikan terhadap investasi swasta
diwakili
oleh
di Indonesia.
Sedangkan tingkat bunga riil
pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan
deposito tahunan pada bank-bank pemerintah
kesehatan.
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Hasil simulasi menunjukkan
bahwa investasi sumberdaya manusia mampu meningkatkan pendapatan
pertumbuhan ekonomi dan
rumahtangga.
Indeks
rasio
investasi swasta di Indonesia. Rizal (2000)
menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi investasi swasta
kemiskinan, indeks kesenjangan dan indeks
sector pertanian di
intensitas kemiskinan juga menurun, kecuali
penelitian menemukan bahwa
untuk rumah tangga bukan angkatan kerja di
Domestik Bruto (PDB) berpengaruh positif
kota. Investasi sumber daya manusia untuk
sedangkan variabel tingkat suku bunga dan
pendidikan memberi manfaat besar bagi rumah
angkatan kerja berpengaruh negative terhadap
tangga pedesaan dibandingkan dengan rumah
investasi swasta di sektor
tangga perkotaan,
Indonesia.
tangga
buruh
terutama untuk rumah
pertanian
Hasil Produk
pertanian
di
Implikasi dari penelitian ini ,
pengusaha
bahwa perlu diupayakan adanya pemerataan
sedangkan investasi
investasi di seluruh wilayah di Indonesia
kesehatan memberi manfaat lebih besar bagi
terutama investasi di sektor pertanian dan juga
rumahtangga bukan pertanian golongan atas
perlu adanya pertimbangan terhadap tingkat
di kota.
suku bunga pinjaman sektor pertanian.
pertanian di pedesaan,
dan
Indonesia.
Setiati (1996, 145) tentang pengaruh
Muchtar (2005) menganalisis faktor-
penggunaan variabel demografi dalam model
faktor yang mempengaruhi investasi swasta di
pertumbuhan ekonomi di 25 propinsi di
Indonesia.
Indonesia periode 1983-1992, menemukan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
bahwa investasi berpengaruh positif dan nyata
investasi swasta di Indonesia,
ISSN 2086 – 1397
Menemukan
bahwa
PDB
sedangkan
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 78
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
tingkat suku bunga dan krisis berpengaruh
ekonomi
negative terhadap investasi
swasta di Indonesia.
Hasil analisis juga
pembangunan
ekonomi dipengaruhi oleh :
pertama, pandangan tentang konsep faktor produksi
atau
sumber
dalam
menunjukkan bahwa analisis secara serentak
pembangunan,
PDB,
kerja dalam proses produksi barang dan jasa
suku bunga dan krisis ekonomi
berpengaruh
secara
signifikan
investasi swasta di Indonesia. temuan
terhadap
Implikasi dari
penelitian ini : Perlu adanya
peningkatan PDB setiap tahunnya,
dan
daya
kedua peranan tenaga
atau pembangunan ekonomi. Pada mulanya tenaga
kerja
dipandang
sebagai
satu
kesatuannya sumber daya atau faktor produksi
perlu
yang mengisi dan membentuk nilai guna suatu
upaya nyata dalam menurunkan tingkat suku
barang dan jasa. Dalam perkembangannya
bunga,
kemudian timbul konsep fungsi produksi di
dan
perlu
menghilangkan
krisis
ekonomi.
mana
Hianti produktifitas
(2000) selalu
menyatakan
diketahui bahwa tidak hanya kerja
manusia
saja yang membentuk nilai suatu
dikaitkan
dengan
barang dan jasa, melainkan juga modal. Lalu
pertanyaan
bagaimana sebaiknya.
Hal ini
timbul perincian lebih lanjut mengenai unsur-
disebabkan
karena pengertian produktifitas
unsur
kerja maupun modal.
Dengan
sebenarnya bukan hanya tertuju pada output
berkembangnya kompleksitas ekonomi, baik
melainkan juga input. Produktifitas dalam hal
mikro maupun makro, maka yang disebut
ini bukanlah produksi semata. Produktifitas
sumber daya itu bertambah banyak jenis dan
mempunyai
variasinya.
pengertian
yang
lebih
luas
Sungguhpun begitu, pada
dibandingkan dengan produksi dan efisiensi
dasarnya berbagai pandangan
karena dalam produktifitas meliputi hubungan
memilih dua sumber daya yang dianggap
antara output dan input yang biasanya
paling utama dalam proses produksi dan
dinyatakan dalam rasio atau indeks atau dapat
pembangunan ekonomi, yaitu tenaga manusia
juga dinyatakan dalam fungsi produksi.
dan modal.
Tarmizi produktivitas
(2002) secara
menyatakan
sederhana
Todaro (1999:136) menyatakan bahwa
dapat
selama empat dasawarsa terakhir ini, perhatian
per
utama masyarakat perekonomian dunia tertuju
Berdasarkan
pada cara-cara untuk mempercepat tingkat
didefinisikan sebagai output (keluaran unit input atau masukan).
itu akhirnya
definisi tersebut maka produktifitas
lebih
pertumbuhan
pendapatan nasional.
Para
banyak ditentukan oleh factor organisatoris,
ekonom dan politisi dari semua negara, baik
pemupukan modal, jumlah dan mutu tenaga
itu Negara-negara kaya maupun miskin, yang
kerja, di samping oleh factor yang bersifat
menganut system kapitalis maupun campuran,
teknis baik yang berbentuk skala produksi,
semuanya
teknologi dan kepekaan substitusi.
menomorsatukan
Dawan (2003) menyatakan persepsi atau konsepsi tentang peranan pekerja dalam ISSN 2086 – 1397
sangat
(economic growth).
mendambakan pertumbuhan
dan
ekonomi
Menurut Todaro, ada
tiga faktor atau komponen utama dalam Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 79
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
pertumbuhan
ekonomi dari setiap bangsa,
Dasar dari fungsi produksi tiga variabel
ketiganya adalah :
adalah : Q = ƒ (K,L).
Fungsi tersebut
1.
Akumulasi modal, yang meliputi semua
kemudian diubah menjadi persamaan non
bentuk atau jenis investasi baru yang
linier : Q = A.Kα.Lß . Ini adalah fungsi dari
ditanamkan pada tanah, peralatan fisik,
Cobb-Douglas (Charles W. Cobb dan Paul H.
dan modal atau sumber daya manusia.
Douglas).
2. Pertumbuhan penduduk yang beberapa
Fungsi produksi non linier ini kemudian
tahun selanjutnya akan memperbanyak
di Ln kan sehingga menjadi linier dalam Ln
jumlah angkatan kerja.
agar memenuhi asumsi Regresi Linier Klasik :
Kemajuan teknologi.
Ln Q = ln A + α ln K + β ln L + εt
3.
Aplikasi untuk penelitian ini adalah
Hipotesis Berdasarkan
kerangka
teori
dan
Ln Q = ln A + α ln P + β ln I + et
penelitian sebelumnya maka hipotesis dalam
di mana:
penelitian
A = konstanta
ini
dinyatakan
bahwa
jumlah
penduduk umur produktif dan investasi swasta
Q= Pertumbuhan ekonomi
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
P= Penduduk umur produktif
ekonomi Indonesia.
et= faktor pengganggu
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN DAN
lingkup
Penelitian
ini
pada
jumlah
mempunyai
ruang
PEMBAHASAN
penduduk
umur
Hasil Regresi Metode OLS (Ordinary Least
produktif, investasi swasta dan pertumbuhan
Squares)
ekonomi Indonesia. Jumlah penduduk umur
Analisis data dalam penelitian ini
produktif dan investasi swasta mempengaruhi
menggunakan pendekatan kuadrat terkecil
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
(OLS).
Penelitian
ini
menggunakan
data
sekunder menurut runtun waktu (time series)
Spesifikasi model yag dianalisis
adalah sebagai berikut : Ln Q = ln A + α ln P
tahunan, yaitu dari tahun 1990 hingga tahun
di mana :
2010.
Q = Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
umur
Data yang diolah adalah penduduk produktif,
pertumbuhan
investasi
ekonomi
swasta
Indonesia.
dan Data
P = Penduduk Umur Produktif I = Investasi Swasta
bersumber dari Badan Pusat Statistik, Badan
A= Konstanta
Koordinasi
α = koefisien
Penanaman
Modal,
Bank
Indonesia dan sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian ini
ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 80
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
Tabel IV.1 Hasil Estimasi Pengaruh Penduduk Umur Produktif dan Investasi Swasta Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia \ Tahun 1990-2014 Variabel Konstanta Ln P
Koefisien 27,661 0,052
T – Hitung 34,711 1,900
Standar error 0,797 0,027
F= 49.552 R-Square (R2) = 0,846
DW Test = 1.020 t tabel = 1,734 Sumber : hasil pengolahan data tahun 2015
Hasil persamaan regresinya adalah sebagai
ekonomi Indonesia meningkat sebesar 0,052
berikut :
persen.
Ln Q = 27,661 + 0,052 Ln P
Analisis Regresi
Dari persamaan regresi maka dapat dibuat interpretasi bahwa
nilai koefisien
Untuk melihat pengaruh penduduk produktif
dan
investasi
swasta
terhadap
penduduk umur produktif 0,52 menyatakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia, dapat dilihat
bahwa setiap1 persen kenaikan penduduk
hasil penghitungan dalam model summary,
umur produktif menyebabkan
khususnya angka R square di bawah ini :
pertumbuhan
Tabel IV.2 Model Summary Pengaruh Penduduk Umur Produktif dan Investasi Swasta Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .920a .846 .829 Sumber : hasil pengolahan data tahun 2015
.1028029069
1.020
Besarnya angka R square (r2) adalah
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa
0,846. Angka tersebut dapat digunakan untuk
pengaruh penduduk umur produktif dan
melihat besarnya pengaruh penduduk umur
investasi swasta secara gabungan
produktif
terhadap pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 84,6
Indonesia dengan cara menghitung koefisien
persen. Adapun sisa 15,4 persen (100 % -
determinan (KD) dengan menggunakan rumus
84,6 %) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan
sebagai berikut :
kata lain, variabilitas pertumbuhan ekonomi
KD = r2 x 100 %
Indonesia yang dapat diterangkan dengan
KD = 0,846 x 100%
menggunakan
KD = 84,6 %
produktif dan investasi swasta
ISSN 2086 – 1397
terhadap
variabel penduduk umur adalah 84,6
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 81
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
persen sedangkan pengaruh
sebesar 15,4
diperlukan uji
hipotesis.
Uji hipotesis
persen disebabkan oleh variabel-variabel lain
menggunakan angka F sebagaimana tertera
di luar model ini.
dalam tabel di bawah ini :
Untuk
mengetahui
apakah
model
regresi di atas sudah benar atau salah
Tabel IV.3 ANOVA dari Pengaruh Penduduk Umur Produktif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1990-2014 Sum of Squares
Model 1
Regression Residual
Df
Mean Square
F
1.047
2
.524
.190
18
.011
Total 1.238 Sumber : Hasil pengolahan data tahun 2015
Sig. .000a
49.552
20
Hipotesis berbunyi sebagai berikut :
dikurang 1 atau 3-1=2 dan denumerator :
Ho: Tidak ada hubungan linier antara
jumlah kasus dikurang 4 atau
21-4=17 .
penduduk umur produktif terhadap
Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F
pertumbuhan ekonomi Indonesia
tabel sebesar 3,59.
H1: Ada hubungan linier antara penduduk
Setelah itu menentukan
kriteria uji hipotesis sebagai berikut :
umur produktif terhadap pertumbuhan
Jika F peneliti > F tabel maka H0 ditolak dan
ekonomi Indonesia
H1 diterima.
Pengujian dapat dilakukan dengan
Jika F peneliti < F tabel maka H0 diterima dan
menggunakan dua cara. Pertama dengan
H1 ditolak.
membandingkan besarnya angka F penelitian
Terakhir mengambil kesimpulan bahwa dari
dengan F tabel.
Cara kedua ialah dengan
hasil penghitungan didapat angka F penelitian
membandingkan angka taraf signifikansi (sig)
sebesar 49.552 > F tabel 3,59 sehingga H0
hasil penghitungan dengan taraf signifikansi
ditolak dan
0,05 (%).
hubungan
Menggunakan
cara
pertama
atau
H1 diterima. linier
antara
Artinya, ada
penduduk
produktif terhadap pertumbuhan
umur
ekonomi
membandingkan besarnya angka F penelitian
Indonesia.
dengan F tabel mula-mula adalah menghitung
sudah layak dan benar. Kesimpulannya ialah
F penelitian. F penelitian dari pengolahan data
penduduk umur produktif
didapat
mempengaruhi
sebesar
49.552.
Kemudian
Dengan demikian model di atas
secara gabungan
pertumbuhan
ekonomi
menghitung F tabel dengan melihat taraf
Indonesia.
singnifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK)
persen.
dengan ketentuan numerator : jumlah variabel
luar model regresi tersebut dihitung dengan
ISSN 2086 – 1397
Besarnya pengaruh ialah 84,60
Besarnya pengaruh variabel lain di
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 82
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
rumus : 1-r2 atau 1-0,846=0,154 atau sebesar
penduduk
15,4 persen.
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menggunakan membandingkan
cara
besarnya
umur
produktif
terhadap
kedua
atau
Baik penggunaan angka F atau angka
angka
taraf
signifikansi menghasilkan keputusan yang
signifikansi (sig) penelitian dengan taraf
sama.
signifikansi sebesar 0,05 dengan menggunakan
kedua cara dipaparkan.
kriteria sebagai berikut :
Untuk meyakinkan peneliti, maka
Untuk melihat besarnya pengaruh
Jika sig penelitian < 0,05 maka H0 ditolak dan
varibel penduduk umur produktif dan investasi
H1 diterima
swasta
Jika sig penelitian > 0,05 maka H0 diterima
Indonesia
dan H1 ditolak
digunakan uji T,
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi
besarnya pengaruh, digunakan angka Beta atau
sebesar 0,00<0,05 maka H0 ditolak dan H1
Standardized
terhadap pertumbuhan secara
ekonomi
sendiri-sendiri/parsial, sedangkan untuk melihat
Coeffecient
di
bawah
ini:
diterima. Artinya, ada hubungan linier antara Tabel IV.4 Coefficients dari Pengaruh Penduduk Umur Produktif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1990-2014 Unstandardized Coefficients Model
B
1
(Constant)
Std. Error
Beta
27.661
.797
.052
.027
PPr
Standardized Coefficients T .176
Sig.
34.711
.000
1.900
.074
Sumber : hasil pengolahan data, 2015 Hubungan produktif
antara
penduduk
umur
dengan pertumbuhan ekonomi
ekonomi Indonesia. Langkah kedua, menentukan besarnya angka penelitian. Hasil penelitian diperoleh angka t
Indonesia Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara
penduduk umur produktif dan
pertumbuhan
ekonomi
Langkah ketiga menghitung
besarnya angka t tabel dengan ketentuan
dapat
sebagai berikut: Taraf signifikansi 0,05 dan
dilakukan langkah-langkah analisis sebagai
Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan:
berikut,
DK =n-2, atau 21-2=19.
Langkah
Indonesia,
sebesar 1,907.
pertama
menentukan
Dari ketentuan
hipotesis :
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,729.
H0:
Langkah
Tidak ada hubungan linier antara penduduk
umur
produktif
dengan
pertumbuhan ekonomi Indonesia H1: Ada hubungan linier antara penduduk
keempat
menentukan
kriteria
Kriteria uji hipotesisya sebagai berikut: Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
umur produktif dengan pertumbuhan ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 83
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima
Langkah
dan H1 ditolak
Keputusan
Langkah kelima membuat keputusan bahwa
penghitungan. Penghitungan diperoleh angka
setelah didasarkan hasil penghitungan angka t
t penelitian sebesar 9,890 < t tabel sebesar
penelitian sebesar 1,900 > t tabel sebesar
1,729 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak
1,729. Oleh karena itu, H0 ditolak dan H1
Artinya ada hubungan linier antara investasi
diterima. Artinya, ada hubungan linier antara
swasta
penduduk
Indonesia.
umur
produktif
dengan
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Besarnya
kelima
membuat
didasarkan
dengan
keputusan.
pada
pertumbuhan
hasil
ekonomi
PENUTUP
pengaruh penduduk umur produktif terhadap
Dari pembahasan hasil analisis yang
pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,74
telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
atau 74 persen.
kesimpulan dalam penelitian ini sebagai
Hubungan antara investasi swasta dengan
berikut :
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
1.
linier
Dari tahun 1990 sampai dengan tahun
Untuk melihat apakah ada hubungan
2014, jumlah penduduk umur produktif
antara
dan investasi swasta berpengaruh positif
investasi
swasta
dengan
pertumbuhan ekonomi, dapat diikuti langkah -
dan
langkah sebagai berikut: Langkah pertama,
ekonomi Indonesia. Koefisien penduduk
menentukan hipotesis :
umur produktif adalah 0,052 yang artinya
H0:
Tidak ada hubungan linier antara
setiap 1 persen penduduk umur produktif
investasi swasta dengan pertumbuhan
meningkat maka pertumbuhan ekonomi
ekonomi Indonesia
Indonesia meningkat sebesar 0,052 persen.
H1:
Ada hubungan linier antara investasi swasta dengan
pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
2.
signifikan
Variabilitas
terhadap
pertumbuhan
pertumbuhan
ekonomi
Indonesia yang dapat diterangkan dengan menggunakan
variabel penduduk umur
Langkah kedua, menghitung besarnya anka t
produktif
penelitian.
Hasil penghitungan penelitian
pengaruh sebesar 15,4 persen disebabkan
diperoleh angka t penelitian sebesar 9,890.
oleh variabel-variabel lain di luar model
Langkah ketiga, menghitung besarnya angka t
ini.
tabel dengan ketentuan seperti tersebut di atas sehingga diperoleh angka t tabel sebesar 1,729. Langkah keempat menentukan kriteria. Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut:
adalah 84,6 persen sedangkan
3. Penduduk umur produktif
mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Rekomendasi Kesimpulan
di
atas
merupakan
Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan
rangkaian dari pemaparan yang selama ini
H1 diterima.
terjadi di negara Indonesia yang berhubungan
Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima
dengan penduduk umur produktif, investasi
dan H1 ditolak
swasta dan pertumbuhan ekonomi Indonesia
ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 84
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
tahun 1990-2014.
Dari kesimpulan di atas,
maupun non formal sehingga tercipta
dibuat saran-saran sebagai berikut : 1.
Penduduk umur produktif ditingkatkan lagi.
kualitas sumber daya manusia yang tinggi. perlu
Semakin banyak
3.
Dengan diharapkan
lancarnya investasi swasta seluruh
penduduk
umur
terlibat
dalam
penduduk umur produktif sangat memberi
produktif
pengaruh
pembangunan sehingga
besar
bagi
pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
ikut
pertumbuhan
ekonomi Indonesia meningkat. Penduduk
2. Upaya peningkatan kualitas sumber daya
umur produktif adalah pendorong utama
penduduk umur produktif harus terus
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
dilakukan baik melalui
Indonesia yang tinggi.
ISSN 2086 – 1397
jalur formal
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 85
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
Daftar Pustaka
Afrida, 2003, Ekonomi Sumber Daya Manusia, Edisi 1, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor Selatan. Abbas, Tarmizi, 2002, Produktivitas Faktor Total dan Pertumbuhan Ekonomi, Jurnal Mondial Volume 2, Nomor 3, Juli-Desember 2002, Lembaga Kajian Sosial dan Kemasyarakatan, Bandung. Bank Indonesia, (2010), Indikator Ekonomi Indonesia, Jakarta, Indonesia Badan Pusat Statistik (BPS), (1990-2010), Statistik Indonesia, berbagai terbitan, Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Modal, Perkembangan Penanaman Modal, Edisi November 2010, BKPM, Jakarta. Bariyah, 1998, Analisis Pertumbuhan Interaktif Perekonomian Indonesia, Dipublikasikan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Tesis.
Tidak
Chau Ngoc Ta, 2001,Aspek-aspek perencanaan demografi, Bhatara, Jakarta Dumairi.1996, Perekonomian Indonesia, Erlangga, Jakarta. Dornbusch,R dan S.Fisher, 1997, Makro Ekonomi, Edisi Keempat, Alih Bahasa : Julius A. Mulyadi, Erlangga, Jakarta Gujarati, Damodar, 2007, Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta. Hianti 2000, Produktivitas sebagai ukuran kinerja, Jurnal ekonomi dan bisnis, volume 3, nomor 1, Desember 2000, Fakultas Ekonomi, Universitas Surabaya. Jhingan, M.L.2007, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Edisi 1, PT. Raja Grafindo Persada. Muchtar, Zulkifli, 2005, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Swasta di Indonesia, Tesis, Tidak Dipublikasikan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Mantra Bagoes Ida, 2004, Demografi Umum, Edisi 3, Pustaka Pelajar, Yogyakara Nachrowi, 2006, Penggunaan Teknik Ekonometrik, PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Nurrahmi ,1998, Analisis Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Tesis. Dipublikasikan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Tidak
Raharjo, Dawam, 2003, Peranan Pekerja Dalam Pembangunan Ekonomi, Jurnal Reformasi Ekonomi, Volume 4, Nomor : 1, Januari-Desember 2003. Rizal, Samsul, 2000, Analisis factor-faktor yang Mempengaruhi Investasi Swasta Sektor Pertanian di Indonesia, Tesis, Tidak Dipublikasikan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Setiati, Ira, 1996. Pengaruh Penggunaan Variabel Demografi dalam Model Pertumbuhan Ekonomi: Kasus 25 Propinsi di Indonesia, 1983-1992. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Vol XLIV No.02, LPEM Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, halaman 121-161. Sitepu Rasidin K dan Sinaga Bonar M (2008), Dampak Investasi Sumberdaya Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia, Internet, Institute Pertanian Bogor.
ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 86
Rahmattullah, Pengaruh Penduduk Umur ...
S. Mulyadi, 2003, Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan, Cetakan ke 2, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sudjana, 2004:126, Metoda Statistika, Edisi keenam, Penerbit Tarsito, Bandung Suparlan, 1998, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Swasta di Indonesia, Tesis, Tidak Dipublikasikan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Solahuddin, 2007, Kependudukan:Dilema dan Solusi, Penerbit Nuansa, Bandung Todaro, Michael P, 2000, Ekonomi Untuk Negara Berkembang, Edisi 4, Bumi Aksara, Jakarta. Todaro, Michael P, 1999, Pembangunan Ekonomi di Dunia ketiga, Erlangga, Jakarta.
ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 87