PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA

Download 30 Jun 2016 ... saham perusahaan melemah. Berikut ini tabel yang menunjukkan merosotnya harga saham perusahaan Farmasi yang mengimpor bahan...

0 downloads 519 Views 2MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT PADA ROA DAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Oleh : Eugenia Maubere NIM : 122214089

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11) The best way to find yourself is to lose yourself in the service of others (Penulis) Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat (Winston Chuchill)

Penelitian ini saya persembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus, Papa dan Mama, Jackson T. Maubere dan Sancelinda Go, Kakak, dr. Anisia Mikaela Maubere dan Aplonia Mariana Maubere, Adik, Patrianus Brandon Maubere, S.H dan Maria Goreti Maubere, Sahabat dan Pembimbing.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul : PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT PADA ROA DAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 7 Juni 2016 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundangundangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 30 Juni 2016 Yang membuat pernyataan,

Eugenia Maubere NIM : 122214089

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama

: Eugenia Maubere

NIM

: 122214089

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Pengaruh Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada ROA dan Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di BEI beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 30 Juni 2016 Yang menyatakan

Eugenia Maubere

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada ROA dan Harga Saham Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku kepala Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Ike Janita Dewi, Ph.D., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati. 4. Ibu Maria Theresia Ernawati, S.E., M.A., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna. 5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 6. Papa Jackson Titus Maubere dan Mama Sancelinda Go yang selalu memberi kasih sayang, dukungan, doa serta nasehat yang membuatku menjadi semangat dan tidak menyerah dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Kakak dr. Anisia Mikaela Maubere dan Aplonia Mariana Maubere yang selalu memberi dukungan, doa dan kasih sayang. Serta adik, Patrianus Brandon Maubere, S.H dan Maria Goreti Maubere yang juga selalu memberi dukungan, doa dan kasih sayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Sahabat-sahabat, Nyak (Lita), Milk (Emil), Ririn, Ayu dan Kresen yang selalu memberi dukungan, doa, saran, kritikan, bantuan serta kebersamaan yang membuatku dapat menyelesaikan skripsi ini. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 30 Juni 2016 Penulis

Eugenia Maubere NIM : 122214089

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................... HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................... HALAMAN KATA PENGANTAR ...................................................................... HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................................... HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................................. HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... HALAMAN ABSTRAK ........................................................................................

i ii iii iv v vi viii x xi xiii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... A. Latar Belakang............................................................................................ B. Rumusan Masalah Penelitian ..................................................................... C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ D. Batasan Masalah Penelitian ........................................................................ E. Manfaat Penelitian ......................................................................................

1 1 6 7 7 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ............... A. Manajemen Risiko ...................................................................................... B. Pasar Modal ................................................................................................ C. Nilai Tukar Mata Uang ............................................................................... D. Indeks Harga Saham Gabungan ................................................................. E. Saham dan Harga Saham ............................................................................ F. Return On Assets (ROA) ............................................................................ G. Return ......................................................................................................... H. Abnormal Return ........................................................................................ I. Studi Peristiwa (Event Study) ..................................................................... J. Penelitian Sebelumnya ............................................................................... K. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................................ L. Rumusan Hipotesis .....................................................................................

10 10 14 19 20 21 29 35 37 37 38 39 39

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... A. Pendahuluan ............................................................................................... B. Jenis dan Sumber Data Penelitian .............................................................. C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... D. Populasi dan Sampel................................................................................... E. Variabel Penelitian .....................................................................................

42 42 42 43 43 46

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 48 G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 48 H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 49 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .............................................. A. PT Kalbe Farma Tbk .................................................................................. B. PT Kimia Farma Tbk .................................................................................. C. PT Indofarma Tbk ...................................................................................... D. PT Darya Laboratoria Tbk.......................................................................... E. PT Merck Indonesia Tbk ............................................................................ F. PT Pyridam Farma Tbk .............................................................................. G. PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk ........................................................ H. PT Taisho Pharmaceutical Tbk .................................................................. I. PT Tempo Scan Pasific Tbk .......................................................................

63 63 64 66 67 68 69 70 71 72

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 74 A. Deskripsi Data ............................................................................................ 74 B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan ............................................................ 80 BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN............... A. Pendahuluan ............................................................................................... B. Kesimpulan ................................................................................................. C. Implikasi Hasil Penelitian...........................................................................

99 99 99 100

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 103 LAMPIRAN ........................................................................................................... 106

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman I.1 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS ........................... 2 I.2 Indeks Harga Saham Gabungan ................................................................. 4 I.3 Harga Saham Perusahaan Farmasi ............................................................. 5 V.1 Statistik Deskriptif ..................................................................................... 74 V.2 Return On Assets (ROA) Perusahaan Farmasi ........................................... 75 V.3 Harga Saham Perusahaan Farmasi ............................................................. 77 V.4 Nilai Tukar Rupiah .................................................................................... 79 V.5 Uji Normalitas ............................................................................................ 80 V.6 Uji Heteroskedastisitas............................................................................... 82 V.7 Uji Autokorelasi ROA ............................................................................... 83 V.8 Uji Autokorelasi Harga Saham .................................................................. 83 V.9 Koefisien Determinasi ROA ...................................................................... 84 V.10 Koefisien Determinasi Harga Saham ......................................................... 84 V.11 Uji t ROA ................................................................................................... 85 V.12 Uji t Harga Saham ...................................................................................... 86 V.13 Return Saham ............................................................................................. 88 V.14 Abnormal Return Saham ............................................................................ 89 V.15 Rata-rata Abnormal Return ........................................................................ 90 V.16 Signifikansi Rata-rata Abnormal Return .................................................... 91

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV

Judul Halaman Hasil/Output SPSS..................................................................... 106 Tabel Statistik ............................................................................ 107 Hasil Perhitungan dengan Excel ................................................ 109 Curricullum Vitae ...................................................................... 111

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT PADA ROA DAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Eugenia Maubere Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada ROA perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI, (2) pengaruh Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada harga saham perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI dan (3) reaksi pasar modal sebelum dan sesudah peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) yang terjadi pada tanggal 17 Desember 2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 9 (Sembilan) perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis data regresi linear sederhana. Sedangkan reaksi pasar dalam penelitian ini dicerminkan dari nilai rata-rata abnormal return dengan waktu periode pengamatan 11 hari, yang terdiri atas 5 hari sebelum peristiwa, 1 hari saat peristiwa dan 5 hari sesudah peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) tahun 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Kurs tidak berpengaruh pada return on assets (ROA), (2) Kurs tidak berpengaruh pada harga saham dan (3) pasar modal bereaksi terhadap peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) pada periode dua hari sebelum peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate), satu hari sebelum peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) dan empat hari setelah peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate).

Kata kunci : Kurs, ROA, Harga Saham, Suku Bunga AS (Fed Fund Rate)

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT THE INFLUENCE OF RUPIAH EXCHANGE RATE AGAINST U.S DOLLAR ON ROA AND STOCK PRICE OF PHARMACEUTICAL COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

Eugenia Maubere Sanata Dharma University Yogyakarta, 2016

This research attempts to assess 1) the influence of Rupiah exchange rate against U.S Dollar on the ROA, 2) the influence of Rupiah exchange against U.S Dollar on the stock price and 3) the reaction of Indonesia capital market before and after the increase of U.S interest rate (Fed Fund Rate) occurred on December 17, 2015 of pharmaceutical companies listed in Indonesia Stock Exchange. The data collecting technique is documentation. Simple linear regression is applied to analyze the data. The Indonesia capital market reaction is reflected from abnormal return. The result shows that 1) Rupiah exchange rate did not influence the ROA, 2) Rupiah exchange rate did not influence the stock price and 3) Indonesia capital market reacted to the increase of U.S interest rate (Fed Fund Rate) two days before, one day before and four days after the increase of U.S interest rate (Fed Fund Rate).

Keywords : Rupiah Exchange Rate, ROA, Stock Price, U.S Interest Rate (Fed Fund Rate)

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil yang akan dikonsumsi di masa depan. Investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang tinggi tentunya akan memberikan risiko yang tinggi pula. Tinggi rendahnya risiko suatu instrumen terutama yang ada di pasar modal Indonesia sangatlah dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik suatu negara serta kondisi perusahaan itu sendiri. Untuk itu, dalam mengambil keputusan berinvestasi, ada baiknya investor melakukan analisis terlebih dahulu pada instrumen investasi yang akan dipilih. Analisis ini dilakukan untuk meminimalkan risiko yang ada. Risiko yang dihadapi dalam melakukan investasi dapat berupa systematic risk dan unsystematic risk. Systematic risk adalah faktor risiko yang mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Systematic risk tidak mungkin bisa dihindari karena risiko ini merupakan bentuk dari perubahan perekonomian yang tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Sedangkan unsystematic risk adalah faktor risiko yang mempengaruhi perusahaan terlebih dahulu baru kemudian mempengaruhi pasar. Unsystematic risk bisa diminimumkan dengan melakukan diversifikasi. Berinvestasi dalam bentuk saham memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi sehingga risikonya juga tinggi. Analisis yang harus dilakukan oleh para investor meliputi analisis fundamental dan analisis teknikal. Dalam melakukan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

analisis fundamental, investor perlu melihat kondisi perusahaan itu sendiri, maupun kondisi perekonomian dimana perusahaan tersebut beroperasi. Sedangkan analisis teknikal, investor perlu melihat tren dari harga saham yang akan dipilih. Kondisi makro ekonomi dapat mempengaruhi harga saham pada suatu pasar modal. Bodie, Kane, dan Marcus (2014:206) mengungkapkan beberapa faktor makro ekonomi yang dapat mempengaruhi harga saham dan kinerja perusahaan terutama return on assets (ROA), salah satunya nilai tukar mata uang. Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) semakin memburuk semenjak terjadinya krisis moneter pada pertengahan tahun 1997. Hal ini menjadi malapetaka bagi industri-industri di Indonesia, terutama bagi perusahaan yang mengimpor bahan baku dari luar negeri khususnya dari pasar Amerika. Dengan menguatnya Dolar Amerika Serikat maka kinerja perusahaan tersebut akan terlihat melemah karena beban pokok produksi menjadi meningkat yang mengakibatkan return on assets perusahaan tersebut menurun. Tabel I.1 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat (Periode Desember 1997 sampai September 2015) Tahun Kurs Rata-rata/Tahun Pertumbuhan (Rupiah/Dollar) Persen (%) Poin (Rp) 1997 3.989 1998 11.591 190,57 7.602 1999 7.100 -38,75 -4.491 2000 9.595 35,14 2.495 2001 10.255 6,88 660 2002 9.049 -11,76 -1.206 2003 10.260 13,38 1.211 2004 10.263 0,03 3 2005 9.830 -4,22 -433

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

2006 9.200 -6,41 2007 9.466 2,89 2008 11.005 16,26 2009 9.447 -14,16 2010 9.036 -4,35 2011 9.113 0,85 2012 9.718 6,64 2013 12.250 26,05 2014 12.502 2,06 2015 13.864 15,01 Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia

-630 266 1.539 -1.558 -411 77 605 2.532 252 1.876

Tabel I-1 menunjukkan bahwa kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat mengalami fluktuasi dari Januari 1997 hingga September 2015. Tahun 1998 nilai Rupiah melemah terhadap Dolar Amerika Serikat dibanding tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan terjadi krisis ekonomi. Namun pada tahun 1999 nilai Rupiah kembali menguat menjadi Rp7.100 per Dolar. Sejak memasuki tahun 2002, nilai tukar Rupiah relatif stabil dengan mengarah penguatan. Akan tetapi, pada tahun 2008 terjadi krisis moneter di Amerika Serikat yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap perekonomian negara-negara lainnya. Salah satu negara yang terkena dampak yang cukup signifikan adalah Indonesia. Hal ini disebabkan karena sebagian besar tujuan ekspor Indonesia dilakukan di pasar Amerika. Contoh yang terkena pengaruh signifikan dari kejadian ini adalah nilai tukar Rupiah yang semakin terdepresiasi terhadap Dolar Amerika Serikat (USD), yang mengakibatkan Indeks Harga Saham semakin merosot, dan kinerja keuangan perusahaan khususnya ROA menjadi buruk karena berkurangnya permintaan dari pasar Amerika. (Adit Tia Nugraha,2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

Tabel I.2 Indeks Harga Saham Gabungan Periode 2006 sampai 2015 Tahun IHSG 2006 1,805.52 2007 2,745.83 2008 1,355.41 2009 2,534.36 2010 3,703.51 2011 3,821.99 2012 4,316.69 2013 4,274.18 2014 5,226.95 2015 4,360.47 Sumber : Finance.yahoo.com Pada tahun 2013 nilai tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham (IHSG) kompak melemah lagi, IHSG terpangkas 22 poin yang disebabkan oleh aksi jual yang dilakukan investor asing. Aksi jual marak setelah Dolar Amerika Serikat menguat mendekati titik tertinggi. Sementara nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat melemah di posisi Rp12.250 per Dolar Amerika Serikat (Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia). Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat berdampak pada perusahaan-perusahaan yang mengimpor bahan baku dari pasar Amerika dan juga bagi perusahaan yang memiliki utang luar negeri. Perusahaan Farmasi memiliki peranan penting dalam menyejahterakan dan memakmurkan masyarakat Indonesia di bidang kesehatan dengan menyediakan obat-obatan bagi masyarakat Indonesia. Untuk dapat memenuhi permintaan akan obat-obatan, perusahaan harus mengimpor bahan baku dari luar negeri. Sebanyak 90 sampai 95 persen kebutuhan bahan baku obat, terutama zat aktif masih diimpor dari luar negeri. Kondisi ini disebabkan oleh masih kurang memadainya teknologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

yang mampu memproduksi zat aktif tersebut (Sitanggang, Mediaindonesia, 08 April 2015). Dengan menguatnya Dolar Amerika Serikat, maka beban pokok produksi perusahaan juga ikut meningkat. Hal ini menyebabkan ROA dan harga saham perusahaan melemah. Berikut ini tabel yang menunjukkan merosotnya harga saham perusahaan Farmasi yang mengimpor bahan baku dengan transaksi pembelian menggunakan Dolar Amerika Serikat. Tabel I.3 Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Listed di BEI Periode 2009 sampai 2014 Tahun KLBF KAEF INAF 2009 1,300.00 127.00 83.00 2010 3,250.00 159.00 80.00 2011 3,400.00 340.00 163.00 2012 1,030.00 720.00 315.00 2013 1,250.00 590.00 153.00 2014 1,830.00 1,465.00 355.00 2015 1,320.00 870.00 168.00 Sumber : Finance.yahoo.com

MERK 86,000.00 96,500.00 132,500.00 152,000.00 189,000.00 160,000.00 128,500.00

DVLA PYFA 1,490.00 110.00 1,170.00 127.00 1,150.00 176.00 1,690.00 172.00 2,200.00 147.00 1,690.00 135.00 1,300.00 112.00

SQBI 130,000.00 138,000.00 127,500.00 238,000.00 304,000.00 315,000.00 338,000.00

TSPC 730.00 1,710.00 2,550.00 3,675.00 3,250.00 2,865.00 1,750.00

SCPI 31,200.00 37,900.00 25,000.00 31,250.00 29,000.00 29,000.00 29,000.00

Keterangan : KLBF : Kalbe Farma KAEF : Kimia Farma INAF : Indofarma MERK : Merck Indonesia DVLA : Darya Varia Laboratoria PYFA : Pyridam Farma SQBI : Taisho Pharmaceutical TSPC : Tempo Scan Pasific SCPI : Merck Sharp Dohme Pharma

Tabel I.3 menunjukkan harga saham Kalbe Farma Tbk (KLBF), Kimia Farma Tbk (KAEF), Indo Farma Tbk (INAF), Pyridam Farma Tbk (PYFA), Tempo Scan Pasific Tbk (TSPC) dan Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI) yang mengalami penurunan karena melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Pada tahun 2013 nilai tukar Rupiah terhadap Dolar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

Amerika Serikat (USD) melemah yang mengakibatkan menurunnya harga saham Kimia Farma Tbk dari 720.00 menjadi 590.00, menurunnya harga saham Indo Farma Tbk dari 315.00 menjadi 153.00, menurunnya harga saham Pyridam Farma Tbk dari 172.00 menjadi 147.00, menurunnya harga saham Tempo Scan Pasific Tbk dari 3,675,00 menjadi 3,250.00 dan menurunnya harga saham Merck Sharp Dohme Tbk dari 31,250.00 menjadi 29,000.00. Sedangkan harga saham Merck Indonesia Tbk (MERK), Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) dan Taisho Pharmaceutical Tbk (SQBI) mengalami kenaikan. Dampak nilai tukar mata uang (kurs) dapat dilihat pada harga saham yang juga mencerminkan return on assets (ROA) dari perusahaan Farmasi yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI). Suatu peristiwa atau fenomena mempengaruhi window di BEI dapat diketahui dengan menggunakan market model. Model ini telah digunakan dalam penelitian Asri dan Setiawan (1998) dan juga penelitian yang dilakukan oleh Krivin, Patton, Rose dan Tabak (2003). B. Rumusan Masalah Penelitian Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar AS terus meningkat dari tahun ke tahun, seperti yang dicatat dalam tabel Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia tentang perkembangan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang terus mengalami peningkatan dari tahun 2009 sebesar Rp9.447 menjadi Rp13.864 pada tahun 2015. Dengan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar mengakibatkan banyak perusahaan dalam negeri yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

memiliki utang luar negeri maupun perusahaan yang masih mengimpor bahan baku dari luar negeri mengalami penurunan kinerja perusahaan. Menurunnya kinerja perusahaan ini berdampak pada harga saham bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan argumen di atas, penelitian ini merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah kurs Rupiah berpengaruh negatif pada Return On Assets (ROA) perusahaan Farmasi yang listed di BEI? 2. Apakah kurs Rupiah berpengaruh negatif pada harga saham perusahaan Farmasi yang listed di BEI? 3. Kapan kurs Rupiah mempengaruhi event window perusahaan Farmasi yang listed di BEI? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (USD) pada harga saham dan Return On Assets (ROA), serta event window perusahaanperusahaan Farmasi yang listed di BEI D. Batasan Masalah Penelitian Dilihat dari variabel-variabel yang terdapat pada rumusan masalah penelitian maka peneliti membatasi masalah penelitian yaitu pada perusahaan Farmasi, harga saham, Return On Assets (ROA), dan event window. Hal ini dikarenakan perusahaan Farmasi merupakan perusahaan yang masih mengimpor bahan baku dari pasar luar negeri khususnya Amerika. Selain itu, harga saham dan ROA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh seorang investor sebelum menginvestasikan modalnya di perusahaan tertentu, dimana harga saham dan ROA sangat terpengaruh oleh nilai tukar mata uang (kurs) suatu negara. Event window juga bisa berpengaruh terhadap fenomena-fenomena seperti nilai tukar mata uang (kurs) suatu negara. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pemerintah Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pemerintah tentang pentingnya pengendalian nilai tukar Rupiah terhadap nilai tukar mata uang asing khususnya Dolar AS. Nilai tukar Rupiah mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian suatu negara, dengan kata lain semakin melemah atau menguatnya nilai tukar mata uang suatu negara, maka semakin buruk atau baik perekonomian suatu negara. 2. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat membantu para investor yang akan menanamkan modalnya di perusahaan tertentu misalnya perusahaan yang masih mengimpor bahan baku dari negara lain, agar sebelum menanamkan modalnya di perusahaan tersebut terlebih dahulu menganalisis faktor-faktor internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut dengan tujuan mengurangi risiko yang akan dialami oleh investor. Selain itu, investor juga perlu mengetahui keadaan event window apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

mereka akan menanamkan modalnya di suatu perusahaan. Hal ini untuk menunjukkan berapa besar perolehan pengembalian modal dan sebagai pengambilan keputusan (menjual/membeli) saham suatu perusahaan. 3. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat (mahasiswa, dosen, pegawai dll) yang belum pernah melakukan investasi atau yang baru akan melakukan investasi, agar terlebih dahulu memahami selukbeluk dari investasi itu sendiri termasuk risiko yang akan ditanggung, apabila melakukan investasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Manajemen Risiko 1. Pengertian Manajemen Risiko Dalam kehidupan sehari-hari, risiko dapat menyebabkan masalah tetapi dapat juga mendatangkan peluang yang menguntungkan bagi perusahaan maupun orang per orang. Para eksekutif, politisi, karyawan, investor, mahasiswa, rumah tangga, petualang, petani, nelayan, musisi, artis, atlit dan orang-orang di jalanan semuanya menghadapi risiko dan harus menggaulinya dengan berbagai cara. Kadang-kadang risiko tertentu dianalisis dan dikelola secara sadar, tetapi ada kalanya risiko diabaikan sama sekali, mungkin karena yang bersangkutan tidak menyadari akibat yang akan terjadi. Ada banyak definisi tentang risiko (risk). Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan saat ini (Fahmi, 2010:2). Menurut Kasidi (2010:4), risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari harapan yang dapat menimbulkan kerugian. Sedangkan manajemen risiko adalah suatu proses

dengan

metode-metode

tertentu

supaya

suatu

organisasi

mempertimbangkan risiko yang dihadapi setiap kegiatan organisasi dalam

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

mencapai tujuan organisasi atau risiko portofolio kegiatan organisasi (Siahaan, 2009:22). Manajemen risiko dapat didefinisikan juga sebagai suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan

menempatkan

berbagai

pendekatan

manajemen

secara

komprehensif dan sistematis (Fahmi, 2010:2). Risiko secara umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu risiko spekulatif (speculative risk) dan risiko murni (pure risk). Risiko spekulatif adalah risiko yang mengandung dua kemungkinan, yaitu kemungkinan yang menguntungkan atau kemungkinan yang merugikan. Risiko ini biasanya berkaitan dengan risiko usaha atau bisnis. Sedangkan risiko murni adalah risiko yang hanya mengandung satu kemungkinan, yaitu kemungkinan rugi saja (Kasidi, 2010:5). Risiko adalah suatu kemungkinan terjadinya peristiwa yang menyimpang dari apa yang diharapkan. Tetapi, penyimpangan ini baru akan nampak bilamana sudah berbentuk suatu kerugian. Jika tidak ada kemungkinan kerugian, maka hal ini berarti tidak ada risiko. Ada dua faktor yang menimbulkan kerugian yaitu bencana (perils) dan bahaya (hazards).

Bencana

adalah

penyebab

penyimpangan

peristiwa

sesungguhnya dari yang diharapkan. Sedangkan bahaya adalah keadaan yang melatar belakangi terjadinya kerugian oleh bencana tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

2. Manfaat Manajemen Risiko Menurut Fahmi (2010:3) dengan diterapkannya manajemen risiko di suatu perusahaan ada beberapa manfaat yang akan diperoleh yaitu : a. Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati dan selalu menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan. b. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang. c. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari risiko dan menghindar dari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian dari segi finansial. d. Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum. e. Dengan adanya konsep manajemen risiko yang dirancang secara detail, artinya perusahaan telah membangun arah dan mekanisme secara suistainable (berkelanjutan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

3. Jenis-jenis Risiko Risiko dikelompokkan dalam sembilan jenis yaitu risiko kredit, risiko suku bunga, risiko operasional, risiko pasar, risiko valuta asing, risiko perbankan, risiko likuiditas, risiko fraud, dan risiko investasi (Fahmi 2010). Tinjauan pustaka dalam penelitian ini, akan membahas beberapa jenis risiko (disesuaikan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini) antara lain risiko pasar, risiko valuta asing, risiko likuiditas, dan risiko investasi. Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kondisi dan situasi pasar di luar dari kendali perusahaan (Fahmi, 2010:69). Risiko pasar secara umum ada dua bentuk yaitu general market risk (risiko pasar secara umum) dan specific market risk (risiko pasar secara spesifik). General market risk adalah suatu bentuk risiko yang dialami oleh seluruh perusahaan yang disebabkan oleh suatu kebijakan yang dilakukan oleh lembaga terkait yang mana kebijakan tersebut mampu memberi pengaruh bagi seluruh sektor bisnis. Sedangkan specific market risk adalah suatu bentuk risiko yang hanya dialami secara khusus pada satu sektor atau sebagian bisnis saja tanpa bersifat menyeluruh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

Risiko valuta asing merupakan risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs valuta asing di pasaran yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, terutama pada saat dikonversikan dengan mata uang domestik (Fahmi, 2010:85). Sedangkan risiko likuiditas atau sering disebut short term liquidity risk merupakan bentuk risiko yang dialami oleh suatu perusahaan karena ketidakmampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga memberi pengaruh pada terganggunya aktivitas perusahaan ke posisi tidak berjalan secara normal (Fahmi, 2010:115). B. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Undang-undang Pasar Modal Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1 Butir 13 menyebutkan bahwa pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan potensi yang berkaitan dengan efek. Sedangkan menurut Tandelilin (2001:7) ada tiga definisi pasar modal yaitu pertama, definisi pasar modal dalam arti luas adalah sistem keuangan yang terorganisir, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan, serta surat berharga. Kedua, definisi pasar modal dalam arti menengah adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga-lembaga yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi-obligasi, pinjaman berjangka hipotek, dan tabungan serta deposito berjangka. Ketiga, definisi pasar modal dalam arti yang sempit adalah tempat pasar terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham dan obligasi-obligasi dengan memakai jasa dari makelar, komisioner dan para underwriter (penjamin). Selain itu, ada beberapa definisi pasar modal menurut para ahli antara lain : a. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:1). b. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun (Widoatmodjo, 2012:15). c. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lainnya, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan terkait lainnya (Martalena dan Malinda, 2011:2). 2. Sejarah Pasar Modal Indonesia Kehadiran pasar modal di Indonesia disertai sejarah yang sangat panjang. Bursa di Indonesia berdiri tahun 1912, lebih awal dari bursa Singapura yang baru lahir bulan Juni 1930 ketika 15 perusahaan efek membentuk The Singapore Stockbrokers Association untuk mengatur industri efek di sana. Perkembangan bursa efek di Indonesia tidak terlepas dari pasang surutnya iklim politik, ekonomi, dan keuangan negara ini. Aktivitas Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kemunduran di tahun 1940, ketika Belanda diserang dan diduduki oleh Jerman. Setelah itu, BEI kembali muncul tahun 1952, namun sejak tahun 1958 BEI seolah kembali menghilang. Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai bangkit kembali pada tanggal 10 Agustus 1977 (Fahmi, 2015:48). Pada tahun 1968 Bank Indonesia membentuk Tim Persiapan Pasar Uang dan Modal yang diketuai Gubernur Bank Indonesia. Tahun 1972 tim tersebut diganti dengan nama Badan Pembina Pasar Uang dan Modal, dan masih diketuai oleh Gubernur Bank Indonesia. Pada penghujung tahun 1976 badan inilah yang melahirkan Bapepam (Badan Pelaksana Pasar Modal) dan PT Persero Danareksa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

Sejak dibuka kembali pada tahun 1977 pasar modal diawasi dan dilaksanakan oleh Bapepam, yaitu suatu badan yang berada di dalam lingkungan Departemen Keuangan. Selain Bapepam, pelaku pasar modal adalah perusahaan-perusahaan efek, yang menjadi perantara antara perusahaan yang membutuhkan dana (emiten) dan para pemilik dana (investor), akuntan, notaris, penasihat hukum serta para penilai, yang menduduki posisi vital dalam konfigurasi pasar modal. Pada tahun 1970 terjadi perubahan fungsi Bapepam dari pembina menjadi pengawas. Mulai tahun 1992 pengelolaan Bapepam diserahkan kepada pihak swasta, seperti yang terjadi di seluruh dunia. Perkembangan pasar yang begitu cepat menghendaki adanya efisiensi kerja serta bursa yang harus diotomatisasi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut kemudian melahirkan Jakarta Automated Trading System (JATS), yang diperkuat dengan dukungan undang-undang di tahun 1995. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pasar Modal Rokhmatussa’dyah dan Suratman (2010:176) mengatakan bahwa keberhasilan pembentukan pasar modal, dipengaruhi oleh supply dan demand. Faktor-faktor tersebut antara lain : a. Supply sekuritas. Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

b. Demand akan sekuritas. Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk digunakan membeli sekuritas-sekuritas yang ditawarkan. Calon-calon pembeli sekuritas tersebut mungkin berasal dari individu, perusahaan non keuangan maupun lembaga-lembaga keuangan. Oleh karena itu, income per kapita suatu negara dan distribusi pendapatan mempengaruhi besar kecilnya demand akan sekuritas. c. Kondisi politik dan ekonomi. Faktor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. d. Masalah hukum dan peraturan. Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Oleh karena itu, kebenaran informasi menjadi sangat penting, di samping kecepatan

dan

kelengkapan

informasi.

Peraturan

yang

melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

C. Nilai Tukar Mata Uang (Kurs) 1. Pengertian Nilai Tukar Mata Uang (Kurs) Penting bagi suatu negara untuk memahami penggunaan nilai tukar yang paling tepat untuk diterapkan di negaranya. Nilai tukar diartikan sebagai nilai mata uang suatu negara dibandingkan dengan nilai mata uang negara lain (Fahmi, 2015:302). Menurut Peraturan Mentri Keuangan No. 114/PMK.04/2007 Pasal 1 yang dimaksud dengan nilai tukar mata uang adalah harga mata uang Rupiah terhadap mata uang asing (negara lain). 2. Nilai Tukar Mata Uang Nominal dan Riil Nilai tukar mata uang dibagi 2 (dua) yaitu nilai tukar mata uang nominal (nominal exchange rate) dan nilai tukar mata uang riil (real exchange rate). Nilai tukar mata uang nominal adalah nilai yang digunakan seseorang saat menukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain. Sedangkan nilai mata uang riil adalah nilai yang digunakan seseorang saat menukar barang dan jasa dari suatu negara dengan barang dan jasa dari negara lain (Mankiw, 2006:33). 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang Faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai kurs biasanya merupakan interaksi antara beberapa faktor secara simultan, dengan mengasumsikan faktor lain tetap. Menurut Madura (2009:89) terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang antara lain tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

inflasi relatif (relative inflation rate), tingkat suku bunga relatif (relative interest rate), tingkat pendapatan relatif (relative income level), kontrol pemerintah (governement control), dan ekspektasi (expectation). Menurut Arifin dan Hadi W (2009:84-85) ada dua faktor penyebab perubahan nilai tukar yaitu secara langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab perubahan nilai tukar secara langsung dipengaruhi oleh dua faktor yaitu permintaan valas ditentukan oleh impor barang dan jasa yang memerlukan Dolar atau valas lainnya dan ekspor modal dari dalam ke luar dan penawaran valas akan ditentukan oleh ekspor barang dan jasa yang menghasilkan Dolar atau valas lainnya dan impor modal dari luar negeri ke dalam negeri. Sedangkan faktor penyebab perubahan nilai tukar secara tidak langsung dipengaruhi oleh enam faktor yaitu posisi neraca pembayaran, tingkat inflasi, tingkat bunga, tingkat pendapatan nasional, kebijakan moneter, ekspektasi dan spekulasi. D. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indeks harga saham adalah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks harga saham gabungan adalah indikator yang menunjukkan pergerakan seluruh saham yang terdapat di bursa (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:129). Jugiyanto (2009:100) mengatakan bahwa indeks diperlukan sebagai sebuah indikator untuk mengamati pergerakan harga dari sekuritas-sekuritas. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Indonesia Stock

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

Exchange (2008), indeks harga saham merupakan salah satu indikator utama pergerakan harga saham. Ada beberapa macam pendekatan atau metode penghitungan yang digunakan untuk menghitung indeks (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:131132) yaitu menghitung rata-rata harga saham yang masuk dalam anggota indeks, menghitung rata-rata dari indeks individual saham yang masuk anggota indeks, dan menghitung rata-rata tertimbang nilai pasar. Perhitungan indeks harga saham gabungan umumnya menggunakan metode rata-rata tertimbang pasar, termasuk di BEI. Berikut ini rumus dasar penghitungan indeks rata-rata tertimbang pasar 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 =

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 × 100 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟

Keterangan : Nilai pasar adalah kumulatif jumlah saham hari ini dikali harga pasar hari ini atau disebut dengan kapitalisasi pasar. Sedangkan nilai dasar adalah nilai yang dihitung berdasarkan harga perdana dari masing-masing saham atau berdasarkan harga yang telah dikoreksi jika perusahaan telah melakukan kegiatan yang menyebabkan jumlah saham yang tercatat di bursa berubah. E. Saham dan Harga Saham 1. Pengertian Saham dan Harga Saham Saham adalah suatu bukti kepemilikan suatu perusahaan riil (Wira, 2011:5), seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

saham adalah untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut. Pemodal dikategorikan sebagai investor dan spekulator. Investor adalah orang atau badan yang membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan dividen dan capital gain dalam jangka panjang, sedangkan spekulator adalah orang yang membeli saham untuk segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling menguntungkan. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:5), saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Sedangkan menurut Sunariyah (2006:126-127), saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Dalam ikut serta menjadi bagian dari kepemilikan suatu perusahaan, orang atau badan harus membeli saham perusahaan tersebut. Nilai dari saham tersebut ditentukan oleh harga saham yang dikeluarkan oleh perusahaan. Harga saham adalah harga jual dari investor yang satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

kepada investor yang lain setelah saham tersebut dicantumkan di bursa baik bursa utama maupun

bursa OTC

(Over

the counter market)

(Widioatmodjo, 2005:102). Menurut Martono (2007:13), harga saham adalah refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan (termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan aset. 2. Jenis-jenis Saham Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:6-7), jenis-jenis saham klasifikasikan sebagai berikut : a) Jenis saham dilihat dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Saham biasa adalah surat berharga yang memiliki hak klaim berdasarkan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Bila terjadi likuidasi, pemegang saham biasa mendapatkan prioritas paling akhir dalam pembagian dividen dari penjualan aset perusahaan. Ciri-ciri dari saham biasa yaitu dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba, memiliki hak suara (one share one vote) dan hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan paling akhir apabila perusahaan bangkrut setelah semua kewajiban di lunasi. 2) Saham preferen adalah surat berharga dengan bagian hasil yang tetap dan apabila perusahaan mengalami kerugian maka pemegang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

saham preferen akan mendapatkan prioritas utama dalam pembagian hasil atas penjualan aset. Saham preferen mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Adapun ciri-ciri saham preferen yaitu memiliki hak prioritas dalam memperoleh dividen, tidak memiliki hak suara, dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus, dan memiliki hak pembayaran sebesar nilai nominal saham lebih dahulu dari kreditur apabila perusahaan dilikuidasi. b) Jenis saham dilihat dari segi cara peralihan dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Saham atas unjuk, pada saham atas unjuk tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapapun yang memegang saham ini, maka akan diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). 2) Saham atas nama merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

c) Jenis saham dilihat dari segi kinerja perdagangan dibedakan menjadi lima yaitu : 1) Blue chip stocks adalah saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. 2) Income stocks adalah saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi. 3) Growth stocks adalah saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. 4) Speculative stocks adalah saham suatu perusahaan yang tidak secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti. 5) Counter cyclical stocks adalah saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. 3. Jenis Harga Saham Menurut Widioatmodjo (2000:13), harga saham dapat dibedakan sebagai berikut : a) Harga nominal merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting karena dividen yang dibayarkan atas saham biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal. b) Harga perdana merupakan harga pada waktu saham tersebut dicatat di bursa efek dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana yang disebut dengan IPO (Initial Public Offering). Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat. c) Harga pasar merupakan harga jual dari investor yang satu kepada investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga inilah yang disebut sebagai harga pasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

sekunder dan merupakan harga yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder kecil sekali terjadi negosiasi harga antara investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar yang tercatat waktu penutupan aktivitas di bursa efek. 4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi harga saham tersebut akan ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, pada umumnya harga saham akan turun. Sebaliknya, jika jumlah permintaan lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek, maka harga saham cenderung akan naik. Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Menurut Alwi (2003:87), faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham yaitu : a) Faktor internal 1) Pengumuman tentang pemasaran, produksi dan penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk dan laporan penjualan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

2) Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang. 3) Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director announcements), seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen dan struktur organisasi. 4) Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi. 5) Pengumuman investasi (investment announcements), seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset, dan penutupan usaha lainnya. 6) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negosiasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya. 7) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fisikal dan setelah akhir tahun fisikal, earning per share (EPS), dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA) dan lain-lain. b) Faktor eksternal 1) Pengumuman dari pemerintah, seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

2) Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya. 3) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan dan pembatasan atau penundaan trading. 4) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara. 5) Berbagai isu baik dari dalam dan luar negeri. F. Return On Assets (ROA) 1. Pengertian Return On Assets (ROA) Dalam menentukan nilai suatu perusahaan para investor masih menggunakan indikator rasio keuangan untuk melihat tingkat pengembalian yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada investor. Para investor menggunakan profitability ratio untuk dapat mengukur pengembalian yang ada. Profitability ratio adalah pendapatan atau keberhasilan operasi suatu perusahaan pada periode tertentu (Kieso, 2005:775). Salah satu alat ukur finansial yang umum digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi adalah Return On Asssets (ROA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

ROA merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur

kinerja

perusahaan,

khususnya

menyangkut

profitabilitas

perusahaan. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau aset yang dimiliki perusahaan (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:158). Menurut Gitman (2009:68) “ROA measures the overall effectiveness of management in generating profits with its available assets”. Menurut Mardiyanto (2009:196) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. Sedangkan menurut Lestari dan Sugiharto (2007:196) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas aset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian atau dividen akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal. Angka ROA dapat dikatakan baik apabila > 2% (Lestari dan Sugiharto, 2007:196). Berikut ini rumus untuk menghitung ROA 𝑅𝑂𝐴 =

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ × 100 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return On Assets (ROA) Profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Return on assets (ROA) termasuk salah satu rasio probabilitas. Menurut Brighman dan Houston (2001:89), rasio probabilitas menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan utang terhadap hasil operasi. Selain itu, margin laba bersih, perputaran total aktiva, pertumbuhan perusahaan serta ukuran perusahaan pun dapat mempengaruhi ROA. a) Rasio Likuiditas Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang dihitung dengan membandingkan aktiva lancar perusahaan dengan kewajiban lancar. Rasio likuiditas terdiri dari : 1) Current ratio, mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan membandingkan semua aktiva likuid yang dimiliki perusahaan dengan kewajiban lancar. 2) Acid test, mengukur kemampuan perusahaan memenui kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang lebih likuid yaitu tanpa memasukkan unsur persediaan dibagi dengan kewajiban lancar. Aktiva likuid adalah aktiva yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

dikonversi menjadi kas dengan cepat tanpa harus mengurangi harga aktiva tersebut terlalu banyak (Brigham dan Houston, 2001:79). b) Rasio Manajemen Aktiva Rasio ini, mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya (Brigham dan Houston, 2001:81). Rasio manajemen aktiva terdiri dari : 1) Inventory turnover, untuk mengetahui frekuensi pergantian persediaan yang masuk ke dalam perusahaan, mulai dari bahan baku kemudian di olah dan dikeluarkan dalam bentuk produk jadi melalui penjualan dalam satu periode. 2) Days sales outstanding, untuk mengetahui jangka waktu rata-rata penagihan piutang menjadi kas yang berasal dari penjualan kredit perusahaan. 3) Fixed assets turnover, untuk mengetahui keefektifan perusahaan menggunakan aktiva tetapnya dengan membandingkan penjualan terhadap aktiva tetap bersih. 4) Total assets turnover, untuk mengetahui keefektifan perusahaan menggunakan

seluruh

aktivanya

penjualan terhadap total aktiva.

dengan

membandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

c) Rasio Manajemen Utang Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang (utang) yang digunakan untuk membiayai seluruh aktivitas perusahaan. Manajemen utang terdiri dari 1) Debts ratio, untuk mengetahui persentase dana yang disediakan oleh kreditur. 2) Times interest earned (TIE), mengukur seberapa besar laba operasi dapat menurun sampai perusahaan tidak dapat memenuhi beban bunga tahunan. 3) Fixed charge coverage ratio, hampir sama dengan rasio TIE, namun dengan mengakui bahwa banyak aktiva perusahaan yang di lease dan perusahaan juga harus melakukan pembayaran dana pelunasan. Menurut Munawir (2007:89), faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya ROA antara lain : a) Profit Margin, yaitu perbandingan antara net operating income (pendapatan operasional bersih) dengan net sales (penjualan bersih) yang dinyatakan dalam persentase. b) Turnover of operating assets (tingkat perputaran aktiva), yaitu kecepatan berputarnya operating assets (aset operasional) dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

suatu periode tertentu yang diperoleh dari perbandingan antara net sales (penjualan bersih) dengan operating assets (aset operasional). Selain itu, terdapat faktor eksternal yang turut mempengaruhi tinggi rendahnya ROA yaitu faktor-faktor makroekonomi, seperti suku bunga Bank Indonesia (BI Rate), nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar dan jumlah uang beredar. 3. Kelebihan dan Kekurangan Return On Assets (ROA) a) Kelebihan return on assets (ROA) 1) ROA mudah dihitung dan dipahami 2) ROA merupakan alat pengukur prestasi manajemen yang sensitif terhadap setiap pengaruh keadaan keuangan perusahaan. 3) Manajemen menitiberatkan perhatiannya pada perolehan laba yang maksimal 4) ROA sebagai tolak ukur prestasi manajemen dalam memanfaatkan aset yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh laba. 5) ROA mendorong tercapainya tujuan perusahaan. 6) ROA sebagai alat yang digunakan untuk mengevaluasi penerapan kebijakan-kebijakan manajemen. b) Kekurangan return on assets (ROA) 1) Kurang mendorong manajemen untuk menambah aset, apabila nilai ROA yang diharapkan ternyata terlalu tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

2) Manajemen cenderung fokus pada tujuan jangka pendek bukan pada tujuan jangka panjang, sehingga cenderung mengambil keputusan jangka pendek yang lebih menguntungkan tetapi berakibat negatif dalam jangka panjangnya. G. Return Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasian yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Return realisasian (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasian dihitung menggunakan data historis. Return realisasian penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return realisasian juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasian (expected return) dan risiko dimasa mendatang (Hartono, 2013:235). Beberapa pengukuran return realisasian yang banyak digunakan adalah return total, relatif return, kumulatif return, dan return yang disesuaikan. Sedangkan ratarata dari return dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika dan rata-rata geometrik. Rata-rata geometrik banyak digunakan untuk menghitung rata-rata return beberapa periode, misalnya untuk menghitung return mingguan atau return bulanan yang dihitung berdasarkan rata-rata geometrik dari return harian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam periode tertentu. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield. Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga investasi periode lalu (Pt-1) berarti terjadi keuntungan modal (capital gain), sebaliknya jika harga investasi sekarang (Pt) lebih rendah dari harga investasi periode lalu (Pt-1) berarti terjadi kerugian modal (capital loss). Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Dengan demikian, return total dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut (Hartono, 2013:237) 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 =

𝑝𝑡 − 𝑝𝑡−1 𝑝𝑡−1

Return ekspektasian (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang (Hartono, 2013:235). Berbeda dengan return realisasian yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasian sifatnya belum terjadi. Return ekspektasi merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan return realisasian karena return ekspektasian merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan. Return ekspektasian dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Hartono, 2013:611) 𝐸[𝑅𝑖,𝑡 ] =

∑𝑡2 𝑗=𝑡1 𝑅𝑖,𝑗 𝑇

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

H. Abnormal Return Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasian (return yang diharapkan oleh investor). Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasian. 𝑅𝑇𝑁𝑖,𝑡 = 𝑅𝑖,𝑡 − 𝐸[𝑅𝑖,𝑡 ] I. Studi Peristiwa (Event Study) Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Jugiyanto, 2013:585). Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Menurut Jugiyanto (2013:586), pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

Penelitian yang dilakukan oleh Krivin, Patton, Rose dan Tabak (2003) dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Hillmer dan Yu (1979) menyimpulkan waktu yang dibutuhkan suatu peristiwa mempengaruhi “Event Window” pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar (listed) di bursa efek atau stock exchange adalah tiga (3) hari setelah suatu peristiwa terjadi. J. Penelitian Sebelumnya Beberapa penelitian terdahulu yang di ambil dari jurnal dan skripsi antara lain penelitian yang dilakukan oleh Maryanti (2009), menyimpulkan nilai kurs dolar AS berpengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan tingkat bunga SBI berpengaruh negatif terhadap harga saham. Raharjo (2010) menyimpulkan inflasi dan nilai tukar berpengaruh positif terhadap harga saham sedangkan tingkat bunga SBI berpengaruh negatif terhadap harga saham. Indramaya (2011) menyimpulkan perubahan nilai tukar, perubahan inflasi dan perubahan tingkat SBI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sektor pertanian, pertambangan, keuangan, infrastruktur, industri dasar dan perdagangan. Sedangkan sektor industri konsumsi dan manufaktur tidak dipengaruhi secara signifikan. Desi Marilin & Rohmawati (2012) menyimpulkan nilai tukar berpengaruh positif terhadap profitabilitas perbankan syariah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

K. Kerangka Konseptual Penelitian Kerangka konseptual penelitian menjelaskan keterkaitan variabel penelitian ini yaitu mata uang Rupiah (kurs) berpengaruh pada harga saham dan Return On Assets (ROA) perusahaan Farmasi yang listed di BEI. Variabel penelitian ini secara teori maupun empiris berpengaruh terhadap harga saham. Oleh karena itu, peneliti membuat kerangka pemikiran sebagai berikut :

Harga Saham Nilai Tukar Mata Uang Return On Assets (ROA)

L. Rumusan Hipotesis Hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah dan thesa yang berarti kebenaran. Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya masih harus di uji atau rangkuman simpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka. Hipotesis juga merupakan proposi yang akan di uji keberlakuannya atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian (Martono, 2012:67). Menurut Fahmi (2015:302), nilai tukar diartikan sebagai nilai mata uang suatu negara dibandingkan dengan nilai mata uang negara lain. Mata uang merupakan alat pembayaran yang digunakan oleh suatu negara dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

menjalankan kegiatan perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri. Menguat atau melemahnya nilai tukar mata uang suatu negara dipengaruhi oleh enam faktor yaitu posisi neraca pembayaran, tingkat inflasi, tingkat bunga, tingkat pendapatan nasional, kebijakan moneter, ekspektasi dan spekulasi. Pada umumnya perubahan nilai tukar mata uang berdampak pada perusahaanperusahaan yang menjual saham perusahaannya kepada masyatakat luas. Di mana dengan perubahan nilai tukar mata uang dapat mengakibatkan menurunnya harga saham perusahaan dan juga menurunnya kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan khususnya ROA. Setiap investor yang melakukan investasi pada suatu perusahaan tentu saja mengharapkan pengembalian modal (return) yang besar, sama halnya dengan perusahaan juga ini memberikan citra atau image yang baik kepada investor agar semakin banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya. Hal ini dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan khususnya ROA. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:158), ROA merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kenerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. ROA dihitung berdasarkan laba bersih dibagi total aset. Laba bersih diperoleh dari hasil perhitungan antara pendapatan dikurangi dengan beban pokok produksi. Semakin tinggi beban produksi maka semakin kecil laba bersih. Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

rendahnya beban produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya nilai tukar mata uang terutama perusahaan yang membeli bahan baku dari luar negeri. Berdasarkan argumentasi tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesis 1 sebagai berikut : H1: Kurs Rupiah berpengaruh negatif pada ROA perusahaan Farmasi yang listed di BEI Setiap perusahaan yang listed di BEI mengharapkan harga saham perusahaannya selalu mengalami peningkatan. Meningkatnya harga saham menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola perusahaannya. Harga saham selalu mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya kurs valuta asing (Alwi, 2003:87). Berdasarkan argumentasi tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesis 2 sebagai berikut : H2: Kurs Rupiah berpengaruh negatif pada harga saham perusahaan Farmasi yang listed di BEI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Dalam penelitian ini, subjek yang digunakan adalah perusahaan Farmasi yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan data sekunder dan jenis data kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahan Farmasi yang di listed di BEI, sedangkan sampel di ambil dengan menggunakan

teknik

sampling

yaitu

purposive

sampling.

Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah pendokumentasian dengan cara mencatat data-data tentang ROA dan harga saham perusahaan Farmasi yang listed di BEI. B. Jenis dan Sumber Data Penelitian Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa polling data untuk semua variabel yaitu nilai tukar mata uang, Return On Assets dan harga saham perusahaan Farmasi yang listed di BEI. Data sekunder ini diperoleh dengan metode dokumentasi harga saham perusahaan Farmasi yang listed di BEI selama pengamatan (periode tahunan) dari tahun 2009 sampai 2015. Data nilai tukar mata uang yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (www.bi.go.id) periode tahunan dari tahun 2009 sampai 2015. Sedangkan data

42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

Return On Assets (ROA) diperoleh dari Jakarta Stock Exchange dengan periode tahunan dari tahun 2009 sampai 2015. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan Farmasi yang terdaftar atau listed di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Objek dari penelitian ini adalah ROA, harga saham dan nilai tukar (kurs). D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Martono, 2012:76). Sedangkan menurut Sugiyono (2012:119), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Farmasi yang listed di BEI selama tahun 2009 sampai 2015. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel dapat didefinisikan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi (Martono, 2012:766-77).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

Sedangkan menurut Sugiyono (2012:120), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus representative (mewakili). Penentuan perusahaan Farmasi sebagai sampel berdasarkan teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Purposive sampling (sampel bertujuan) merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Martono, 2012:81). Menurut Sugiyono (2012:126), purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Perusahaan

Farmasi

dipilih

berdasarkan

kriteria-kriteria

atau

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : a. Perusahaan Farmasi yang listed di BEI selama tahun 2009 sampai 2015 b. Perusahaan Farmasi yang tergabung atau terdaftar dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) c. Perusahaan Farmasi yang memiliki laporan keuangan yang lengkap yang dipublikasikan oleh BEI selama kurun waktu penelitian (2009-2015)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

Berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan dalam penelitian di atas, maka perusahaan Farmasi yang sesuai dengan kriteria tersebut ada sebanyak sembilan perusahaan, yaitu PT Kalbe Farma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Merck Indonesia Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk, PT Taisho Pharmaceutical Tbk dan PT Tempo Scan Pasific Tbk. Data ROA dan harga saham diperoleh dari sembilan perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI. Data ROA dan kurs diambil dari data laporan keuangan per tahun, sedangkan data harga saham diambil dari harga penutupan per tahun. Total sampel yang digunakan sebanyak 63 sampel (9 perusahaan Farmasi dikali 7 tahun). Periode penelitian ini dipilih berdasarkan perkembangan industri Farmasi di Indonesia dari tahun 2009 sampai 2015 mengalami pertumbuhan yang signifikan. Sedangkan untuk event window akan dilakukan pengamatan selama 11 hari yaitu 5 hari sebelum peristiwa, 1 hari saat peristiwa dan 5 hari setelah peristiwa. Periode pengamatan dipilih karena jarak event window yang terlalu panjang akan menimbulkan dua permasalahan (McWilliams dan Siegel, 2001) yaitu pertama, akan mengurangi kekuatan uji statistik dan mengakibatkan kesalahan dalam menarik kesimpulan tentang signifikansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

event. Kedua, semakin panjang periode akan semakin sulit mengisolir event window dari confounding effect (efek penganggu). E. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen). Variabel independen (X) adalah tipe variabel yang mempengaruhi variabel dependen (Y), yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar AS. Sedangkan variabel dependen adalah tipe variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, yang menjadi variabel dependen yang dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yaitu harga saham dan ROA. 1. Definisi Konseptual a. Nilai Tukar Mata Uang Nilai tukar diartikan sebagai nilai mata uang suatu negara dibandingkan dengan nilai mata uang negara lain (Fahmi, 2015:302). Menurut Peraturan Mentri Keuangan No. 114/PMK.04/2007 Pasal 1 yang dimaksud dengan nilai tukar mata uang adalah harga mata uang Rupiah terhadap mata uang negara lain. b. Harga Saham Harga saham adalah harga jual dari investor yang satu kepada investor yang lain setelah saham tersebut dicantumkan di bursa baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

bursa utama maupun bursa OTC (Over the counter market) (Widioatmodjo, 2005:102). Menurut Martono (2007:13), harga saham adalah refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan (termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan aset. c. Return On Assets (ROA) ROA merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau aset yang dimiliki perusahaan (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:158). Menurut Mardiyanto (2009:196) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. 2. Definisi Operasional a. Nilai Tukar Mata Uang Kurs yang digunakan adalah kurs Rupiah terhadap Dolar AS di Bank Indonesia secara periodik satu tahunan yang diolah dari data laporan tahunan. b. Harga Saham Harga saham merupakan nilai dari suatu perusahaan yang pergerakannya selalu mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Perusahaan yang diambil adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

perusahaan Farmasi yang merupakan salah satu perusahaan yang terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia. Harga saham perusahaan Farmasi yang digunakan adalah closing price yang dipublikasikan dalam data indeks harga saham gabungan (IHSG) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). c. Return On Assets (ROA) Return On Assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. F. Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka metode

pengumpulan

data

dalam

penelitian

ini

adalah

dengan

mendokumentasikan yaitu mencatat data berdasarkan pada Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, laporan keuangan yang dipublikasikan BEI melalui Jakarta Stock Exchange, dan harga saham yang dipublikasikan oleh BEI selama periode penelitian (2009-2015). G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pendokumentasian, di mana data yang diperoleh dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bursa Efek Indonesia, dan Jakarta Stock Exchange didokumentasikan dengan cara dicatat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif, untuk memperkirakan secara kuantitatif pengaruh dari beberapa variabel independen secara sendiri-sendiri terhadap variabel dependen. Hubungan fungsional antara satu variabel dependen dengan variabel independen dapat dilakukan dengan teknik analisis regresi linear. Model analisis yang digunakan adalah model analisis regresi linear sederhana dengan model sebagai berikut : Y = α + βx + e Keterangan : Y : variabel dependen atau response variable X : variabel independen atau predictor variable α : konstanta/intersep β : koefisien regresi X e : random error nilai β (koefisien regresi) dan a (konstanta) dihitung dengan rumus berikut : 𝛽=

𝑛(∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦) 𝑛(∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)2 𝑎=

Keterangan : n : jumlah pengamatan

∑𝑦 − 𝛽 𝑛

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

x : nilai variabel bebas (independen) y : nilai variabel terikat (dependen) Nilai koefisien regresi sangat berarti sebagai dasar analisis. Koefisien β akan bernilai positif (+) jika menunjukkan hubungan yang searah antara variabel independen dengan variabel dependen, artinya kenaikan variabel independen akan mengakibatkan kenaikan variabel dependen, begitu pula sebaliknya jika variabel independen mengalami penurunan. Sedangkan nilai β akan negatif (-) jika menunjukkan hubungan berlawanan, artinya kenaikan variabel independen akan mengakibatkan penurunan variabel dependen, demikian pula sebaliknya. Model persamaan yang diperoleh dari pengolahan data diupayakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dan autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala-gejala tersebut akan dilakukan uji terlebih dahulu dengan uji asumsi klasik. 1. Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik digunakan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam penelitian. Hal ini dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. Model analisis regresi linear mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser, uji normalitas menggunakan uji Skewness dan Kurtosis dan uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

a. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini akan menggunakan uji statistik untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji Skewness dan Kurtosis. Secara statistik ada dua komponen normalitas yaitu Skewness dan Kurtosis. Skewness berhubungan dengan simetri distribusi, sedangkan Kurtosis berhubungan dengan puncak dari suatu distribusi. Untuk mendeteksi variabel berdistribusi normal atau tidak dengan uji Skewness dan Kurtosis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 1) Dengan membagi nilai statistik Skewness dengan standar eror Skewness dan nilai statistik Kurtosis dengan standar eror Kurtosis. Jika nilainya berada di antara -2 dan 2 maka distribusi data normal (Santoso, 2000:53).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

2) Menghitung Zskew dan Zkurt dengan rumus sebagai berikut : 𝑍𝑠𝑘𝑒𝑤 =

𝑍𝑘𝑢𝑟𝑡 =

𝑆𝑘𝑒𝑤𝑛𝑒𝑠𝑠 √6 𝑛 𝐾𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠 √24 𝑛

Keterangan : n : jumlah sampel Jika Zskew ≥ Ztabel (α (0,05) = 1,96), maka data tidak berdistribusi normal. Sedangkan jika Zkew < Ztabel (α (0,05) = 1,96), maka data berdistribusi normal. Jika Zkurt ≥ Ztabel (α (0,05) = 1,96), maka data tidak berdistribusi normal. Sedangkan jika Zkurt < Ztabel (α (0,05) = 1,96), maka data berdistibusi normal (Santoso, 2000:53). b. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2011:139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residu satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residu satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

sedangkan jika varians dari residu satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda disebut heteroskedastisitas. model regresi yang baik adalah yang homoskedas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. mengandung

situasi

kebanyakan

dari

data

heteroskedastisitas

cross

karena

section data

ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas apabila probabilitas signifikansinya di atas taraf nyata 5%. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji statistik melalui uji Durbin-Watson (DW test). Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

1) Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (dU), maka koefisien autokorelasi = 0 berarti tidak ada autokorelasi. 2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dL), maka koefisien autokorelasi > 0 berarti ada autokorelasi positif. 3) Bila nilai DW lebih besar dari (4-dL), maka koefisien autokorelasi < 0 berarti ada autokorelasi negatif. 4) Bila nilai DW terleytak antara dU dan dL atau DW terletak antara (4-dU) dan (4-dL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 2. Uji Hipotesis Suatu persamaan regresi populasi ditunjukkan oleh Y = α + βX, mengandung makna bahwa X berpengaruh terhadap Y jika koefisien regresi X atau β tidak sama dengan nol (β ≠ 0). Koefisien regresi X atau β bernilai positif (β > 0) menunjukkan bahwa perubahan Y dan X searah, artinya jika nilai X naik maka nilai Y juga naik. Sebaliknya koefisien regresi X atau β bernilai negatif (β < 0) menunjukkan bahwa perubahan Y dan X berlawanan arah, artinya jika X naik maka Y akan turun. Dalam penelitian ini akan dianalisis ada atau tidaknya pengaruh negatif nilai tukar mata uang (X) terhadap Return On Assets (Y1) dan ada atau tidaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

pengaruh negatif nilai tukar mata uang (X) terhadap harga saham (Y2), maka pengujian terhadap pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut : a. Hipotesis 1) H0:β ≥ 0 : kurs Rupiah tidak berpengaruh negatif terhadap ROA H1:β < 0 : kurs Rupiah berpengaruh negatif terhadap ROA 2) H0:β ≥ 0 : kurs Rupiah tidak berpengaruh negatif terhadap harga saham H2:β < 0 : kurs Rupiah berpengaruh negatif terhadap harga saham b. Menentukan nilai kritis Nilai kritis ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi t. penentuan nilai kritis didasarkan pada tingkat signifikansi (α) yang digunakan. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan dalam pengujian hipotesis 5%. Selain tingkat signifikansi penentuan nilai kritis pengujian adalah memperhatikan derajat kebebasan (degree of freedom disingkat d.f.), besarnya d.f. = n-k. n adalah jumlah sampel dan k adalah banyaknya parameter yang diestimasi (konstanta ditambah dengan semua koefisien regresi) dalam persamaan. c. Menentukan nilai t hitung Rumus menentukan t hitung sebagai berikut : 𝑡=

𝛽 − 𝛽1 𝑠𝛽

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

Keterangan : β : Koefisien regresi sβ adalah kesalahan standar koefisien regresi yang dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : 𝑠𝛽 =

𝑠𝑒 2 2 √∑ 𝑥 − (∑ 𝑥) 𝑛

Se : kesalahan standar estimasi ∑ 𝑦 2 − 𝑎 ∑ 𝑦 − 𝑏 ∑ 𝑥𝑦 𝑠𝑒 = √ 𝑛−2 d. Kriteria H0 ditolak jika p/2 ≤ 0,05 atau thitung < ttabel, sedangkan H0 diterima jika p/2 > 0,05 atau thitung ≥ ttabel e. Kesimpulan Berdasarkan keputusan yang diambil, maka kesimpulan yang dibuat adalah sebagai berikut : 1) Untuk hipotesis 1 Jika H0 ditolak, artinya kurs Rupiah berpengaruh negatif terhadap ROA. Jika H0 diterima, artinya kurs Rupiah tidak berpengaruh negatif terhadap ROA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

2) Untuk hipotesis 2 Jika H0 ditolak, artinya kurs Rupiah berpengaruh negatif terhadap harga saham. Jika H0 diterima, artinya kurs Rupiah tidak berpengaruh negatif terhadap harga saham. 3. Koefisien Determinasi Menurut Ghozali (2011:97) koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, sebaliknya nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Gozali, 2011:97). Nilai koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai adjusted R2 karena nilai adjusted R2 dianggap lebih baik dari nilai R2. 4. Pengujian Tambahan Pengujian tambahan ini dilakukan untuk mengetahui kapan suatu peristiwa atau fenomena mempengaruhi window pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI. Dalam pengujian ini akan ditinjau reaksi pasar di lima hari kerja bursa sebelum dan lima hari kerja bursa setelah pengumuman kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) yang menyebabkan Rupiah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

melemah. Hal ini mengakibatkan kinerja perusahaan-perusahaan yang memiliki hutang luar negeri (dalam dollar AS) dan yang mengimpor bahan baku dari luar negeri (dalam dollar AS) mengalami penurunan karena biaya operasional perusahaan yang meningkat yang disebabkan oleh biaya bahan baku yang semakin mahal, contohnya perusahaan Farmasi yang 90% bahan bakunya masih impor dari luar negeri (pembelian bahan baku dalam Dolar AS), (Rini Soemarno, Tribunjogja, 03 Agustus 2015). Pengumuman ini diumumkan pada tanggal 17 Desember 2015. Untuk mengetahui reaksi pasar terhadap pengumuman, yaitu dengan melakukan pengujian abnormal return. Pengujian abnormal return tidak dilakukan secara individual, melainkan secara keseluruhan (agregat). Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian abnormal return ini (Hartono, 2013:610) yaitu : a) Menghitung return saham masing-masing perusahaan Farmasi pada periode t, dimana t dimulai dari t-5 sampai t+5 (tanggal 12 Desember 2015 sampai tanggal 22 Desember 2015) 𝑅𝑖,𝑡 =

𝑃𝑖,𝑡 − 𝑃𝑖,𝑡−1 𝑃𝑖,𝑡−1

Keterangan Ri,t : Return saham i (perusahaan Farmasi) pada periode t (12 Desember, 13 Desember, 14 Desember,… dst) Pi,t : Harga saham penutupan perusahaan i (perusahaan Farmasi) pada periode t (12 Desember, 13 Desember, 14 Desember,…dst)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

Pi,t-1 : Harga saham penutupan perusahaan i (perusahaan Farmasi) pada periode t-1 (12 Desember – 1, 13 Desember – 1, 14 Desember – 1,.dst) b) Menghitung return ekspektasian saham masing-masing perusahaan dengan periode estimasi 11 hari (mean adjusted model) 𝐸[𝑅𝑖,𝑡 ] =

∑𝑡2 𝑗=𝑡1 𝑅𝑖,𝑡 𝑇

Keterangan : E[Ri,t] : Return ekspektasian saham i (perusahaan Farmasi) pada periode peristiwa ke-t (12 Desember sampai 22 Desember 2015) Ri,t

: Return saham i (perusahaan Farmasi) pada periode estimasi ke-t (12 Desember sampai 22 Desember 2015)

T

: Lamanya periode estimasi 11 hari yaitu dari 12 Desember sampai 22 Desember 2015

c) Menghitung abnormal return saham masing-masing perusahaan Farmasi 𝑅𝑇𝑁𝑖,𝑡 = 𝑅𝑖,𝑡 − 𝐸[𝑅𝑖,𝑡 ] Keterangan : RTNi,t

: abnormal return saham i (perusahaan Farmasi) pada periode peristiwa ke-t (12 Desember, 13 Desember,…dst)

Ri,t

: return saham i (perusahaan Farmasi) pada periode peristiwa ke-t (12 Desember, 13 Desember,…dst)

E[Ri,t]

: return ekspektasian saham i (perusahaan Farmasi) pada periode peristiwa ke-t (12 Desember, 13 Desember,…dst)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

d) Menghitung rata-rata abnormal return perusahaan Farmasi ̅̅̅̅̅̅̅𝑡 = 𝑅𝑇𝑁

∑𝑘𝑖=1 𝑅𝑇𝑁𝑖,𝑡 𝑘

Keterangan : RTNt

: rata-rata abnormal return saham pada hari ke-t (12 Desember, 13 Desember, 14 Desember,…dst)

RTNi,t

: abnormal return saham i (perusahaan Farmasi) pada hari ke-t (12 Desember, 13 Desember, 14 Desember,…dst)

k

: jumlah saham (sembilan saham perusahaan Farmasi)

Pengujian signifikansi return tidak normal (abnormal return) adalah untuk mengetahui apakah terdapat abnormal return yang bernilai positif dan signifikan pada sekitar tanggal terjadinya peristiwa pengumuman kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate). Dengan pengujian ini dapat diketahui kapan suatu peristiwa mempengaruhi window. Pengujian ini dilakukan dengan uji-t. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu menentukan nilai t hitung dengan cara menghitung nilai standarisasi abnormal return dan nilai kesalahan standar estimasi dengan rumus sebagai berikut (Hartono, 2013:629) : a) Menghitung nilai kesalahan standar estimasi (market adjusted model) ̅̅̅̅̅̅̅𝑡 )2 ∑𝑘𝑖(𝑅𝑇𝑁𝑖,𝑡 − 𝑅𝑇𝑁 1 √ 𝐾𝑆𝐸 = 𝑥 𝑘−1 √𝑘

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

Keterangan : KSE

: kesalahan standar estimasi saham perusahaan Farmasi

RTNi,t

: return saham i (perusahaan Farmasi) pada hari ke-t (12 Desember, 13 Desember, 14 Desember,…dst)

R TNt

: rata-rata return saham perusahaan Farmasi selama Periode estimasi (12 Desember sampai 22 Desember 2015)

k

: jumlah perusahaan Farmasi (9 perusahaan)

b) Menghitung nilai standarisasi abnormal return (RTNS) atau t-hitung 𝑅𝑇𝑁𝑆𝑖,𝑡 =

𝑅𝑇𝑁𝑖,𝑡 𝐾𝑆𝐸𝑖

Keterangan : RTNSi,t

: abnormal return standarisasi saham i (perusahaan Farmasi) pada hari ke-t (12 Desember, 13 Desember, 14 Desember,..dst)

RTNi,t

: abnormal return saham i (perusahaan Farmasi) pada hari ke-t (12 Desember, 13 Desember, 14 Desember,…dst)

KSEi

: kesalahan standar estimasi saham i (perusahaan Farmasi)

Jika nilai t-hitung > nilai t-tabel, maka disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peristiwa dan window atau peristiwa tersebut mempengaruhi window (terdapat reaksi pasar). Sedangkan jika nilai t-hitung ≤ nilai t-tabel, maka disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peristiwa dan window atau peristiwa tersebut tidak mempengaruhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

window (tidak terdapat reaksi pasar). Untuk menentukan nilai t tabel digunakan rumus sebagai berikut 𝑡 − 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝛼; 𝑛 − 1 Dimana α : tingkat kepercayaan (0,05) n : jumlah sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. PT Kalbe Farma Tbk Kalbe Farma Tbk (KLBF) didirikan tanggal 10 September 1966 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1966. Kantor pusat Kalbe Farma berdomisili di gedung Kalbe, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav 4, Cempaka Putih, Jakarta, sedangkan pabriknya berlokasi di kawasan industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Kalbe Farma (KLBF) memiliki anak perusahaan yang juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KLBF meliputi usaha dalam bidang Farmasi, perdagangan dan perwakilan. Saat ini, KLBF bergerak dalam bidang pengembangan, pembuatan dan perdagangan sediaan Farmasi, produk obat-obatan, nutrisi, suplemen makanan dan minuman kesehatan hingga alat-alat kesehatan termasuk pelayanan kesehatan primer. Produk-produk unggulan yang dimiliki oleh Kalbe diantaranya obat resep (Brainact, Cefspan, Mycoral, Cernevit, Cravit, Neuralgin, Broadced, Neurotam, Hemapo dan CPG), produk kesehatan (Promag, Mixagrip, Extra Joss, Komix, Woods, Entrostop, Procold, Fatigon, Hydro Coco dan Original Love Juice), produk nutrisi mulai dari bayi hingga usia senja, serta konsumen

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

dengan kebutuhan khusus (Morinaga Chil Kid, Morinaga Chil School, Morinaga Chil Mil, Morinaga BMT, Prenagen, Milna, Diabetasol, Zee, Fitbar, Entrasol, Nutrive Benecol dan Diva). Pada tahun 1991, KLBF memperoleh pernyataan efektif dari BapepamLK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaran Rp7.800 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Juli 1991. Pemegang saham pengendali KLBF terdiri dari : 1. PT Gira Sole Prima

: 10.17 persen

2. PT Santa Seha Sanadi

: 9.71 persen

3. PT Diptanala Bahana

: 9.49 persen

4. PT Lucasta Murni Cemerlang

: 9.47 persen

5. PT Ladang Ira panen

: 9.21 persen

6. PT Bina Arta Charisma

: 8.63 persen

B. PT Kimia Farma Tbk Kimia Farma Tbk (KAEF) didirikan tanggal 16 Agustus 1971. Kantor pusat KAEF beralamat di Jl. Veteran No.9, Jakarta dan unit produksi berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto) dan Tanjung Morawa (Medan). Kimia Farma mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1817, yang bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat. Pada tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

1985, pemerintah Indonesia menasionalisasikan semua perusahaan Belanda, status KAEF diubah menjadi Perusahaan Negara (PN). Tahun 1969, Perusahaan Negara (PN) diubah menjadi Perusahaan Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia Farma. Pada tahun 1971 berdasarkan Peraturan Pemerintah status PN Farmasi Kimia Farma diubah menjadi Persero dengan nama PT Kimia Farma. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KAEF adalah menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi khususnya di bidang industri Farmasi, biologi, kesehatan, makanan/minuman dan apotik. Saat ini Kimia Farma telah memproduksi sebanyak 361 jenis obat yang terdiri dari beberapa kategori produk, yaitu obat generik, produk kesehatan konsumen (Over The Counter, obat herbal dan kosmetik), produk etikal, antiretroviral, narkotika, kontrasepsi dan bahan baku. Pada tanggal 14 Juni 2001 KAEF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK unutk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 saham seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga penawaran Rp200 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di BEI pada tanggal 4 Juli 2001. Pemegang saham pengendali KAEF adalah Pemerintah Republik Indonesia dengan satu saham preferen (saham seri A dwiwarna) dan 90,02 persen saham seri B. Pemegang saham seri A mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

yang diperoleh pemegang saham seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi, komisaris dan memberikan persetujuan

atas

penggabungan,

peningkatan

peleburan,

modal,

pembubaran,

perubahan likuidasi,

anggaran pengangkatan

dasar, dan

pemberhentian anggota direksi dan komisaris C. PT Indofarma Tbk Indonesia Farma Tbk disingkat Indofarma Tbk (INAF) didirikan tanggal 2 Januari 1996 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1983. Kantor pusat dan pabrik INAF beralamat di Jl. Indofarma No.1, Cibitung, Bekasi. INAF merupakan pabrik obat yang didirikan pada tahun 1918 dengan nama pabrik Obat Manggarai. Pada tahun 1950, pabrik Obat Manggarai diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dikelola oleh Departemen Kesehatan. Pada tahun 1979, nama pabrik Obat Manggarai diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi Departmen Kesehatan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 20 tahun 1981, pemerintah menetapkan Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan menjadi Perseroan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Pada tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah menjadi Perusahaan (Persero). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INAF adalah melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di bidang Farmasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

diagnostik, alat kesehatan, serta industri produk makanan. Indofarma telah memproduksi 200 jenis obat yang terdiri dari beberapa kategori produk yaitu obat generik berlogo (OBG), Over The Counter (OTC), obat generik bermerek dan lain-lain. Pada tanggal 30 Maret 2001, INAF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 596.875.000 saham seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp250 per saham. Sahamsaham tersebut dicatat di BEI pada tanggal 17 April 2001. Pemegang saham pengendali Indofarma adalah Pemerintah Republik Indonesia dengan satu saham preferen (Saham Seri A Dwiwarna) dan 80,66 persen saham seri B. Pemegang saham seri A mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh pemegang saham seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi, komisaris dan memberikan persetujuan atas peningkatan modal, perubahan anggaran dasar, penggabungan,

peleburan,

pembubaran,

likuidasi,

pengangkatan

dan

pemberhentian anggota direksi dan komisaris. D. PT Darya Varia Laboratoria Tbk Darya Varia Laboratoria (DVLA) didirikan tanggal 30 April 1976 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1976. Kantor pusat DVLA beralamat di Talavera Office Park, Lantai 8-10, Jl Letjend T.B Simatupang No 22-26, Jakarta dan pabrik berada di Bogor. Berdasarkan Anggaran Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DVLA di bidang manufaktur, perdagangan, jasa dan distribusi produk-produk Farmasi, produk-produk kimia yang berhubungan dengan Farmasi dan perawatan kesehatan. Kegiatan utama DVLA adalah menjalankan usaha manufaktur, perdagangan dan jasa atas produk-produk Farmasi. Merek-mereka yang dimiliki oleh Darya Varia antara lain Natur-E, Enervon-C, Decolgen, Neozep, Cetapain, Paracetamol Infuse dan Prodiva. Pada tanggal 12 Oktober 1994, DVLA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaran Rp6.200 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada BEI pada tanggal 11 November 1994. Induk usaha Darya Varia adalah Blue Sphere Singapore Pte Ltd (menguasai 92,66 persen saham DVLA). E. PT Merck Indonesia Tbk Merck Indonesia (MERK) didirikan 14 Oktober 1970 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Kantor pusat Merck berlokasi di Jl T.B Simatupang No 8, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Merck di bidang industri, perdagangan, jasa konsultasi manajemen, jasa penyewaan kantor atau properti dan layanan yang terkait dengan kegiatan usaha. Kegiatan utama Merck saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

ini adalah memasarkan produk-produk obat tanpa resep dan obat dengan resep, produk terapi yang berhubungan dengan kesuburan, diabetes, neurologis dan kadiologis serta menawarkan berbagai instrumen kimia dan produk kimia yang mutakhir untuk bio-riset, bio-produksi dan segmen-segmen yang terkait. Merek utama yang dipasarkan Merck adalah Sangobion dan Neurobion. Pada tanggal 23 Juni 1981, Merck memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.680.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaran Rp1.900 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada BEI pada tanggal 23 Juli 1981. Pemegang saham Merck antara lain Merck Holding GmbH, Jerman sebagai pengendali dengan saham sebesar 73,99 persen dan Emedia Export Company MbH, Jerman dengan saham sebesar 12,66 persen. F. PT Pyridam Farma Tbk Pyridam Farma (PYFA) didirikan dengan nama PT Pyridam pada tanggal 27 November 1977 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1977. Kantor pusat PYFA terletak di Jl Kemandoran VIII No 16, Jakarta dan pabrik berlokasi di Desa Cibodas, Pacet, Cianjur, Jawa Barat. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PYFA meliputi industri obat-obatan, plastik, alat-alat kesehatan dan industri kimia serta melakukan perdagangan temasuk impor, ekspor antar pulau dan bertindak selaku agen,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

grosir, distributor dan penyalur dari segala macam barang. Kegiatan usaha PYFA meliputi produksi dan perkembangan obat-obatan serta perdagangan alat-alat kesehatan. Pada tanggal 27 September 2001 PYFA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 120.000.000 dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp105 per saham serta waran seri 1 sebanyak 60.000.000. Saham dan waran seri 1 tersebut dicatatkan pada BEI pada tanggal 16 Oktober 2001. Pemegang saham PYFA antara lain : 1. PT Pyridam Internasional

: 53,85 persen

2. Sarkri Kosasih, IR

: 11,54 persen

3. Rani Tjandra

: 11,54 persen

G. PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk Merck Sharp Dohme Pharma (SCPI) didirikan dengan nama PT Essex Indonesia pada tanggal 7 Maret 1972 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Januari 1975. Kantor pusat SCPI berlokasi di Wisma BNI 46, Lt 27, Jl Jendral Sudirman Kav 1, Jakarta dan pabriknya berlokasi di Pandaan, Jawa Timur. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SCPI meliputi pembuatan, pengemasan, pengembangan dan memasarkan produk Farmasi untuk manusia dan hewan, produk kebersihan, kosmetik, keperluan rumah tangga, distributor utama alat-alat kesehatan. SCPI memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

unit usaha primary care (menjual produk perawatan kulit, obat antibiotik dan kardiovaskuler) dan speciality care (menjual produk hepatologi, onkologi dan produk untuk mengatasi ketergantungan opiat) serta organon bioscience (menjual produk kesehatan wanita, anestesi dan produk fertilitas). Pada tanggal 18 April 1990. SCPI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 3.600.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaran Rp12.750 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada BEI pada tanggal 8 Juni 1990. Pemegang saham SCPI adalah Merck Sharp & Dohme Corp dengan persentase kepemilikan sebesar 98,41 persen. H. PT Taisho Pharmaceutical Tbk Taisho Pharmaceutical Indonesia (SQBI) didirikan tanggal 8 Juli 1970 dengan nama PT Squibb Indonesia dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972. Kantor pusat SQBI terletak di Wisma Tamara, Lt 10, Jl Jenderal Sudirman Kav. 24, Jakarta sedangkan pabriknya berlokasi di Jl Raya Bogor Km 38 Cilangkap Depok. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SQBI adalah mengembangkan, mendaftarkan, memproses, memproduksi dan menjual produk kimia, Farmasi dan kesehatan. saat ini kegiatan utama SQBI bergerak di bidang Farmasi yaitu obat-obatan Over-the-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

Counter (OTC) merek Counterpain dan Tempra, serta Etikal (Kenacort, Dramamine, Kenalog, Myco-Z ointment dan Mycostatin). Pada tahun 1983 SQBI memperoleh pernyataan efektif dari BapepamLK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 972.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaran Rp1.050 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada BEI pada tanggal 29 Maret 1983. Pemegang saham SQBI adalah Taisho Pharmaceutical Co Ltd dengan saham biasa sebesar 90,51 persen dan saham saham preferen sebesar 7,46 persen. I. PT Tempo Scan Pacific Tbk Tempo Scan Pacific (TSPC) didirikan di Indonesia tanggal 20 Mei 1970 dengan nama PT Scanchemie dan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1970. Kantor pusat TSPC di Tempo Scan Tower, Lantai 16, Jl H.R Rasuna Said Kav 3-4, Jakarta, sedangkan lokasi pabriknya terletak di Cikarang Jawa Barat. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan TSPC di bidang usaha Farmasi. Saat ini, kegiatan usaha TSPC adalah produk Farmasi, produk kosmetika dan distribusi. Produk-produk TSPC yang telah dikenal masyarakat yaitu produk kesehatan (Bodrex, Hemaviton, Neo rheumacyl, Oskadon, Ipi Vitamin, Bodrexin, Contrex, Contrexyn, Vidoran, Zevit dan Neo Hormoviton), obat resep dan rumah sakit (Hospira, SciClone, Alif, Timoc, Triptagic dan Trozyn) serta produk kosmetika (Marina, My Baby,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

total Care, S.O.S antibacterial, Claudia, Dione Kids, Tamara, Natural Honey dan Revlon). Pada tanggal 24 Mei 1994 TSPC memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 17.500.000 dengan nilai nominal Rp1.00 per saham dengan harga penawaran Rp8.250 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada BEI pada tanggal 17 Juni 1994. Pemegang saham TSPC adalah PT Bogamulia Nagadi sebagai induk usaha dengan saham sebesar 78,16 persen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data (Statistik Deskriptif) Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan data yang telah dikumpulkan dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif menggunakan SSPS 22, hasilnya sebagai berikut :

Kurs ROA Harga Saham

Tabel V.1 Statistik Deskriptif N Mean 63 10.847,14 63 12,4337 63 44.357,41

Std. Deviation 1.840,308 12,01974 83.531,550

Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016

Tabel V.1 menunjukkan rata-rata nilai tukar (kurs) dari tahun 2009 sampai 2015 adalah sebesar Rp10.847,14 dengan standar deviasi sebesar Rp1.840,308. Rata-rata ROA sampel perusahaan Farmasi (KLBF. KAEF, INAF, MERK, DVLA, PYFA, SQBI, TSPC dan SCPI) dari tahun 2009 sampai 2015 adalah 12,4337 persen dengan standar deviasi sebesar 12,01974 persen. Rata-rata harga saham sampel perusahaan Farmasi (KBLF, KAEF, INAF, MERK, DVLA, PYFA, SQBI, TSPC dan SCPI) dari tahun 2009 sampai tahun 2015 adalah sebesar Rp44.357,41 dengan standar deviasi sebesar Rp83.531,550. 1. Return On Assets (ROA) Return On Assets (ROA) merupakan rasio profibilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75

keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Berikut ini tabel yang menunjukkan Return On Assets (ROA) perusahaan Farmasi (PT Kalbe Farma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Merck Indonesia Tbk, PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Taisho Pharmaceutical Tbk, PT Tempo Scan Pacific Tbk dan PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk) yang menjadi sampel dalam penelitian ini Tabel V.2 Return On Assets (ROA) Perusahaan Farmasi (dalam persen) Tahun KLBF KAEF INAF MERK DVLA PYFA SQBI TSPC SCPI 2009 14.33 3.99 0.29 33.80 9.22 3.78 41.16 11.03 5.23 2010 19.14 8.37 1.71 27.32 12.98 4.17 28.95 13.76 -3.44 2011 18.61 9.57 3.32 39.56 13.10 4.38 33.19 13.77 -8.13 2012 18.82 9.91 3.57 18.93 13.86 3.91 34.06 13.89 -2.81 2013 17.71 8.72 -4.19 25.17 10.57 3.54 35.50 12.47 -1.63 2014 16.85 8.76 0.09 25.26 6.55 1.73 35.88 10.34 -4.74 2015 15.21 5.81 0.33 23.19 7.57 2.58 32.04 9.25 1.46 Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016 Keterangan : KLBF : Kalbe Farma KAEF : Kimia Farma INAF : Indofarma MERK : Merck Indonesia DVLA : Darya Varia Laboratoria PYFA : Pyridam Farma SQBI : Taisho Pharmaceutical TSPC : Tempo Scan Pasific SCPI : Merck Sharp Dohme Pharma

Dari data Return On Assests di atas dapat diinterpretasikan bahwa ROA tertinggi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terdapat pada tahun 2010 yaitu sebesar 19,14 persen dan ROA terendah terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar 14,33 persen. ROA tertinggi PT Kimia Farma Tbk (KAEF) terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 9,91 persen dan ROA terendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76

terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar 3,99 persen. ROA PT Indofarma Tbk (INAF) terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 3,57 persen dan ROA terendah terdapat pada tahun 2013 yaitu sebesar -4,19 persen. PT Merck Indonesia Tbk (MERK) ROA tertinggi terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar 39,56 persen dan ROA terendah terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 18,93 persen. ROA tertinggi PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 13,86 persen dan ROA terendah terdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar 6,55 persen. ROA tertinggi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar 4,38 persen dan ROA terendah terdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar 1,73 persen. PT Taisho Pharmaceutical Tbk (SQBI) ROA tertinggi terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar 41,16 persen dan ROA terendah terdapat pada tahun 2010 yaitu sebesar 28,95 persen. PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) ROA tertinggi terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 13,89 persen dan ROA terendah terdapat pada tahun 2015 yaitu sebesar 9,25 persen. ROA tertinggi PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI) terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar 5,23 persen dan ROA terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar -8,13 persen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

2. Harga Saham Harga saham adalah harga jual dari investor yang satu kepada investor yang lain setelah saham tersebut dicantumkan di bursa baik bursa utama maupun bursa OTC (Over The Counter Market). Berikut ini tabel yang menunjukkan harga saham perusahaan Farmasi (PT Kalbe Farma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Merck Indonesia Tbk, PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Taisho Pharmaceutical Tbk, PT Tempo Scan Pacific Tbk dan PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk) yang menjadi sampel dalam penelitian ini Tabel V.3 Harga Saham Perusahaan Farmasi (dalam rupiah)

Tahun KLBF KAEF INAF MERK DVLA PYFA SQBI TSPC SCPI 2009 1,300.00 127.00 83.00 86,000.00 1,490.00 110.00 130,000.00 730.00 31,200.00 2010 3,250.00 159.00 80.00 96,500.00 1,170.00 127.00 138,000.00 1,710.00 37,900.00 2011 3,400.00 340.00 163.00 132,500.00 1,150.00 176.00 127,500.00 2,550.00 25,000.00 2012 1,030.00 720.00 315.00 152,000.00 1,690.00 172.00 238,000.00 3,675.00 31,250.00 2013 1,250.00 590.00 153.00 189,000.00 2,200.00 147.00 304,000.00 3,250.00 29,000.00 2014 1,830.00 1,465.00 355.00 160,000.00 1,690.00 135.00 315,000.00 2,865.00 29,000.00 2015 1,320.00 870.00 168.00 128,500.00 1,300.00 112.00 338,000.00 1,750.00 29,000.00 Sumber : Finance.yahoo.com Keterangan : KLBF : Kalbe Farma KAEF : Kimia Farma INAF : Indofarma MERK : Merck Indonesia DVLA : Darya Varia Laboratoria PYFA : Pyridam Farma SQBI : Taisho Pharmaceutical TSPC : Tempo Scan Pasific SCPI : Merck Sharp Dohme Pharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78

Dari data harga saham di atas dapat diinterpretasikan bahwa harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tertinggi terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp3.400 per lembar saham dan harga saham terendah terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp1.030 per lembar saham. Harga saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tertinggi terdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp1.465 per lembar saham dan harga saham terendah terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp127 per lembar saham. PT Indofarma Tbk (INAF) harga saham tertinggi terdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp355 per lembar saham dan harga saham terendah terdapat pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp80 per lembar saham. PT Merck Indonesia Tbk (MERK) harga saham tertinggi terdapat pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp189.000 per lembar saham dan harga saham terendah terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp86.000 per lembar saham. Harga saham PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) tertinggi terdapat pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp2.200 per lembar saham dan harga saham terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp1.150 per lembar saham. Harga saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) tertinggi terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp176 per lembar saham dan harga terendah terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp110 per lembar saham. PT Taisho Pharmaceutical Tbk (SQBI) harga saham tertinggi terdapat pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp338.000 per lembar saham dan harga saham

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp127.500 per lembar saham. PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) harga saham tertinggi terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp3.675 per lembar saham dan harga saham terendah terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp730 per lembar saham. PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI) harga saham tertinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp37.900 per lembar saham dan harga saham terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp25.000 per lembar saham. 3. Kurs atau Nilai Tukar Rupiah Berdasarkan hasil observasi pada data historis nilai tukar Rupiah atau pengumpulan data sekunder yang diambil dari situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id didapat data sebagai berikut :

Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber : www.bi.go.id

Tabel V.4 Nilai Tukar Rupiah Rupiah (Rp/Dolar Amerika Serikat) Rp9.447 Rp9.036 Rp9.113 Rp9.718 Rp12.250 Rp12.502 Rp13.864

Dari data nilai tukar Rupiah di atas, dapat diinterpretasikan bahwa nilai tukar Rupiah yang terendah pada tahun 2015 sebesar Rp13.864 dan nilai tukar Rupiah tertinggi pada tahun 2010 sebesar Rp9.036

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji prasyaratan analisis data atau uji asumsi klasik, artinya sebelum melakukan uji analisis data (model regresi) data penelitian tersebut harus di uji kenormalan distribusinya. Dalam penelitian ini akan dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Skewness dan Kurtosis. Hasil yang diperoleh setelah melakukan uji Skewness dan Kurtosis dengan SPSS 22 Tabel V.5 Uji Normalitas Skewness dan Kurtosis N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std.Error Statistic Std.Error ROA 63 0,084 0,316 -0,691 0,623 Harga Saham 63 -0,366 0,302 -0,977 0,595 Sumber Data : Data Sekunder Diolah. 2016 Sigifikansi 5% (0.05)

Berdasarkan uji normalitas di atas, diperoleh hasil statistik Skewness untuk variabel ROA sebesar 0,084 dengan standar eror sebesar 0,316, sedangkan hasil statistik Kurtosis ROA sebesar -0,691 dengan standar eror sebesar 0,623. Dari hasil tersebut dapat diperoleh koefisien rasio Skewness variabel ROA sebesar 0,266 dan koefisien rasio Kurtosis sebesar -1,109, karena koefisien rasio Skewness dan Kurtosis variabel ROA berada diantara -2 dan 2 maka variabel ROA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

dikatakan berdistribusi normal (Santoso, 2000:53). Variabel ROA berdistribusi normal dapat juga dilihat dari nilai Zskew dan Zkurt. Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilai Zskew variabel ROA (0,272) < 1,96 (α=0,05) dan Zkurt variabel ROA (-1,119) < 1,96 (α=0,05), maka dikatakan variabel ROA berdistribusi normal (Santoso, 2000:53). Hasil statistik Skewness variabel harga saham sebesar -0,366 dengan standar eror sebesar 0,302, sedangkan hasil statistik Kurtosis variabel harga saham sebesar -0,977 dengan standar eror sebesar 0,595. Dari hasil tersebut dapat diperoleh koefisien rasio Skewness variabel harga saham sebesar -1,212 dan koefisien rasio Kurtosis sebesar 1,642, karena koefisien rasio Skewness dan Kurtosis variabel harga saham berada diantara -2 dan 2 maka variabel harga saham dikatakan berdistribusi normal (Santoso, 2000:53). Variabel harga saham berdistribusi normal dapat juga dilihat dari nilai Zskew dan Zkurt. Berdasarkan hasil di atas diperoleh nilai Zskew variabel harga saham (-1,186) < 1,96 (α=0,05) dan Zkurt variabel harga saham (-1,583) < 1,96 (α=0,05), maka dikatakan variabel harga saham berdistribusi normal (Santoso, 2000:53). b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

pengamatan ke pengamatan lain. jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain sama maka disebut homoskedastisitas, sedangkan jika residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Untuk

mendeteksi

ada

tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas apabila probabilitas signifikansinya lebih besar sama dengan taraf nyata 5% (0,05) (Ghozali, 2011:139). Hasil yang diperoleh setelah melakukan uji Glejser dengan SPSS 22 adalah sebagai berikut :

Model Kurs

Tabel V.6 Uji Heteroskedastisitas Sig ROA Harga Saham 0,707 0,406

Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016 Signifikansi 5% (0.05) Keterangan : Jika sig ≥ α (0.05), maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau sebaliknya

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas karena sig ROA (0,707) ≥ 0,05 dan sig harga saham (0,406) ≥ 0,05. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83

dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan uji DurbinWatson. Model regresi tidak mengandung autokorelasi apabila d > dU atau d < 4-dU. Berikut ini hasil yang diperoleh setelah melakukan uji Durbin-Watson (DW) dengan SPSS 22

Model 1

Tabel V.7 Uji Autokorelasi ROA Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 8,29131 2,185

Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016 Signifikansi 5% (0.05)

Berdasarkan hasil di atas, diketahui nilai Durbin-Watson (DW) 2,185 lebih besar dari batas atas (dU) yaitu 1,6243 dan lebih kecil dari (4-dU) yaitu 2.3757, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

Model 1

Tabel V.8 Uji Autokorelasi Harga Saham Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 51808,563 1,738

Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016 Signifikansi 5% (0.05)

Berdasarkan hasil di atas, diketahui nilai Durbin-Watson (DW) 1,738 lebih besar dari batas atas (dU) yaitu 1,6243 dan lebih kecil dari (4-dU) yaitu 2,3757, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

2. Koefisien Determinasi Besarnya kontribusi yang diberikan oleh variabel nilai tukar mata uang (kurs) terhadap variabel ROA (Return On Assests) dan harga saham pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dapat diketahui dari nilai koefisien determinasi atau R2. Penelitian ini menggunakan pengukuran ajusted R2 untuk mengetahui seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Berikut ini tabel yang menunjukkan hasil adjusted R2 (SPSS 22).

Model 1

Tabel V.9 Koefisien Determinasi ROA R2 Adjusted R2 0,547 0,532

Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016

Tabel V.9 menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,532 atau 53,2 persen. Hal tersebut mempunyai arti bahwa sebesar 53,2 persen dari variasi variabel ROA dapat dijelaskan oleh variabel nilai tukar mata uang (kurs), sedangkan sisanya sebesar 46,8 persen dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

1

Tabel V.10 Koefisien Determinasi Harga Saham Model R2 Adjusted R2 0,632 0,620

Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016

Tabel V.10 menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,620 atau 62 persen. Hal tersebut mempunyai arti bahwa sebesar 62 persen dari variasi variabel harga saham dapat dijelaskan oleh variabel nilai tukar mata uang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

(kurs), sedangkan sisanya 38 persen dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Uji t Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel independen (kurs) berpengaruh negatif pada variabel dependen (ROA dan harga saham). Berikut ini hasil pengujian uji t dengan menggunakan SPSS 22

Model 1

(Constant) Kurs

Tabel V.11 Uji t ROA Coefficients T 2,001 -0,654

Sig 0,050 0,516

Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016 *signifikansi 5% (0.05)

1) Pengujian hipotesis 1 a) Merumuskan hipotesis nihil (H0) dan hipotesis alternative (H1) H0:β ≥ 0 : Kurs Rupiah tidak berpengaruh negatif pada ROA. H1:β < 0 : Kurs Rupiah berpengaruh negatif pada ROA b) Menentukan nilai kritis atau level of significance (α) Dalam penelitian ini nilai kritis atau level of significance (α) yang digunakan adalah sebesar 5% atau 0,05. c) Menentukan kriteria pengujian Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian satu sisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

H0 ditolak jika thitung < -ttabel atau p/2 (Sig/2) ≤ 0,05, sedangkan H0 diterima jika thitung ≥ -ttabel atau p/2 (Sig/2) > 0,05 d) Kesimpulan Dari hasil uji t pada tabel V.11 diketahui nilai thitung sebesar 0,654 dengan sig/2 sebesar 0,258 dan nilai ttabel pada d.f = (n-k) = 63 – 3 = 60 dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 yaitu sebesar -2,00030 karena thitung (-0,654) > -ttabel (-2,00030) atau sig/2 (0,258) > α (0,05), maka H0 diterima artinya kurs tidak berpengaruh pada ROA Tabel V.12 Uji t Harga Saham Coefficients Model t Sig 1 (Constant) -0,322 0,749 Kurs 1,036 0,304 Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016 *Signifikansi 5% (0,05)

2) Pengujian hipotesis 2 a) Merumuskan hipotesis nihil (H0) dan hipotesis alternatif (H2) H0:β ≥ 0 : Kurs Rupiah tidak berpengaruh negatif pada harga saham H2:β < 0 : Kurs Rupiah berpengaruh negatif pada harga saham

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

b) Menentukan nilai kritis atau level of significance (α) Dalam penelittian ini nilai kritis atau level of significance (α) yang digunakan adalah sebesar 5% atau 0,05. c) Menentukan kriteria pengujian Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian satu sisi H0 ditolak jika thitung < -ttabel atau p/2 (Sig/2) ≤ 0,05, sedangkan H0 diterima jika thitung ≥ -ttabel atau p/2 (Sig/2) > 0,05 d) Kesimpulan Dari hasil uji t pada tabel V.12 diketahui nilai thitung sebesar 1,036 dengan sig/2 sebesar 0,152 dan nilai ttabel pada d.f = (n-k) = 63 – 3 = 60 dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 yaitu sebesar -2,00030 karena thitung (1,036) > -ttabel (-2,00030) atau sig/2 (0,152) > α (0,05), maka H0 diterima artinya kurs tidak berpengaruh pada harga saham.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

4. Pengujian Tambahan (event study) a. Return Saham Return saham masing-masing perusahaan Farmasi dengan periode t, dimana t dimulai dari t-5 sampai t+5 (tanggal 12 Desember 2015 sampai tanggal 22 Desember 2015). Berikut ini tabel yang menunjukkan return saham masing-masing perusahaan Farmasi Tabel V.13 Return Saham Periode KLBF KAEF INAF MERK DVLA PYFA SQBI TSPC SCPI t-5 0.03376 -0.0231 -0.0255 -0.25 0.16863 -0.0082 -0.6154 -0.0088 0.07586 t-4 0.01633 -0.0592 -0.0523 0.33333 -0.2148 -0.0331 0.06154 0.00296 0.21474 t-3 -0.008 0.03774 0.08966 0.03516 -0.0171 -0.0256 -0.0761 0.11622 -0.3404 t-2 0.00405 0.01818 -0.0253 -0.0264 0.46957 0.07018 0.86667 -0.1015 0.25 t-1 0.04839 0.05952 0.04545 -0.9495 0.30178 -0.082 0.27731 0.12 -0.072 t0 -0.0077 -0.0225 -0.0373 -0.0018 -0.2318 0.03571 0.03618 0.02679 -0.1724 t+1 -0.0116 0.01149 0.05161 0.03077 -0.2544 -0.0431 0.04762 -0.0317 0.33333 t+2 0.17255 -0.017 -0.0061 0.11567 -0.0873 0.01802 -0.0152 -0.0174 0.09375 t+3 -0.1639 0.11676 0.01235 -0.0936 0.09565 0.00885 0.00923 -0.1022 -0.2 t+4 0.1456 0.00518 0.04268 0.1076 0.18254 0.2193 -0.1655 0.12036 -0.2018 t+5 -0.2004 -0.0484 0.07018 0.01119 -0.1544 -0.0576 0.23493 0.02619 0.45324 Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016 Keterangan : KLBF : Kalbe Farma KAEF : Kimia Farma INAF : Indofarma MERK : Merck Indonesia DVLA : Darya Varia Laboratoria PYFA : Pyridam Farma SQBI : Taisho Pharmaceutical TSPC : Tempo Scan Pasific SCPI : Merck Sharp Dohme Pharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

b. Abnormal Return Saham Abnormal

Return

Saham

masing-masing

perusahaan

Farmasi. Berikut ini tabel yang menunjukkan abnormal return saham masing-masing perusahaan Farmasi dari tanggal 12 Desember sampai tanggal 22 Desember 2015 (t-5 sampai t+5) Tabel V.14 Abnormal Return Saham

Periode KLBF KAEF INAF MERK DVLA PYFA SQBI TSPC SCPI t-5 0.03112 -0.0303 -0.041 -0.1875 0.14514 -0.0175 -0.6755 -0.0225 0.03637 t-4 0.01369 -0.0663 -0.067 0.39585 -0.2383 -0.0424 0.00142 -0.0108 0.17526 t-3 -0.0107 0.0306 0.0746 0.09767 -0.0406 -0.035 -0.1362 0.1025 -0.3799 t-2 0.00141 0.011 -0.04 0.0361 0.44608 0.06085 0.80655 -0.1152 0.21051 t-1 0.04575 0.0524 0.0304 -0.887 0.27829 -0.0913 0.21719 0.10628 -0.1115 t0 -0.0103 -0.0296 -0.052 0.06068 -0.2553 0.02639 -0.0239 0.01306 -0.2119 t+1 -0.0143 0.0043 0.0366 0.09329 -0.2779 -0.0524 -0.0125 -0.0454 0.29385 t+2 0.16991 -0.0242 -0.021 0.17819 -0.1108 0.0087 -0.0753 -0.0312 0.05426 t+3 -0.1665 0.1096 -0.003 -0.0311 0.07216 -0.0005 -0.0509 -0.1159 -0.2395 t+4 0.14296 -0.002 0.0276 0.17012 0.15905 0.20998 -0.2257 0.10664 -0.2413 t+5 -0.2031 -0.0556 0.0551 0.07371 -0.1779 -0.0669 0.17481 0.01247 0.41376 Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016 Keterangan : KLBF : Kalbe Farma KAEF : Kimia Farma INAF : Indofarma MERK : Merck Indonesia DVLA : Darya Varia Laboratoria PYFA : Pyridam Farma SQBI : Taisho Pharmaceutical TSPC : Tempo Scan Pasific SCPI : Merck Sharp Dohme Pharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90

c. Analisis Abnormal Return (RTN) Analisis terhadap reaksi pasar modal di Indonesia terhadap peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) yang menyebabkan Rupiah melemah dapat dilihat dari abnormal return (RTN) yang didapatkan. Abnormal return (RTN) merupakan selisih antara actual return dan expected return. Berikut ini tabel yang menunjukkan rata-rata abnormal return dari tanggal 12 Desember 2015 (t-5) sampai 22 Desember 2015 (t+5) Tabel V.15 Rata-rata Abnormal Return Periode Abnormal Return t-5 -0.08458 t-4 0.017908 t-3 -0.03299 t-2 0.157442 t-1 -0.03994 t0 -0.0537 t+1 0.002833 t+2 0.016497 t+3 -0.04725 t+4 0.038608 t+5 0.025171 Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016

Tabel V.15 menunjukkan bahwa terdapat abnormal return positif pada periode t-4, t-2, t+1, t+2, t+4 dan t+5. Selama periode peristiwa yang digunakan juga terdapat abnormal return yang bernilai negatif yang terjadi pada periode t-5, t-3, t-1, t0 dan t+3. Abnormal return terendah terjadi pada periode t-5 yaitu sebesar -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91

0,08458 dan abnormal return tertinggi terjadi pada periode t-2 yaitu sebesar 0,157442. d. Uji Signifikansi Rata-rata Abnormal Return (RTN) Pengujian signifikansi rata-rata abnormal return dilakukan untuk mengetahui apakah ada reaksi yang signifikan pada perubahan abnormal return akibat dari adanya peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate). Dengan melakukan uji t maka akan diketahui apakah pasar mengalami reaksi atau tidak mengalami reaksi. Berikut ini tabel perhitungan signifikansi ratarata abnormal return Tabel V.16 Signifikansi Rata-rata Abnormal Return Periode t-hitung Keterangan t-5 0,88315 Tidak signifikan t-4 -3,67302 Tidak signifikan t-3 -0,76761 Tidak signifikan t-2 2,77541 Signifikan t-1 2,43586 Signifikan t0 1,05264 Tidak signifikan t+1 0,09681 Tidak signifikan t+2 -0,39617 Tidak signifikan t+3 2,10574 Tidak signifikan t+4 3,02687 Signifikan t+5 -2,54695 Tidak signifikan Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016

Tabel V.16 menunjukkan bahwa terdapat t hitung yang positif dan negatif. Tanda positif artinya peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) memiliki kandungan informasi yang direspon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92

sebagai good news oleh pasar modal (window), sedangkan tanda negatif artinya peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) memiliki kandungan informasi yang direspon sebagai bad news oleh pasar modal (window) (Wardhani, 2012). Dalam penelitian ini akan dilihat apakah peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) memiliki kandungan informasi yang direspon sebagai good news oleh pasar modal (window). Pasar modal merespon positif kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) dan kandungan informasi direspon oleh pasar modal sebagai good news kemungkinan karena : 1) Pasar modal sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate). 2) Perusahaan sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) yaitu dengan cara melakukan hedging sehingga kinerja perusahaan masih baik dan stabil. Hal ini menyebabkan para investor masih tertarik untuk menanamkan modalnya di pasar modal. 3) Penjualan produk Farmasi yang terus meningkat khususnya penjualan produk obat herbal, sehingga hal ini memungkinkan perusahaan Farmasi untuk mengurangi pembelian bahan baku impor. Hal ini menyebabkan investor tetap mempertahankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93

modalnya di pasar modal dan banyak investor asing yang juga tertarik menanamkan modalnya. 4) Fundamental ekonomi Indonesia yang semakin membaik dan dana dari luar negeri yang semakin banyak masuk ke Indonesia, di mana sebagian dana akan masuk ke pasar modal (obligasi dan bursa saham). 5) Dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti pengumuman undang-undang pengampunan pajak (Tax Amnesty), kondisi politik, kebijakan pemerintah dan lain-lain. Tabel V.16 menunjukkan bahwa terdapat abnormal return yang signifikan di tiga periode yaitu t-2 dengan t hitung sebesar 2,77541 lebih besar dari t tabel 5% (2,228), t-1 dengan t hitung sebesar 2,43586 lebih besar dari t tabel 5% (2,228) dan t+4 dengan t hitung sebesar 3,02687 lebih besar dari t tabel 5% (2,228). t hitung yang dilihat dalam peneltian ini adalah t hitung positif karena ini menunjukkan bahwa pasar modal (window) bereaksi terhadap peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) dan peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) memiliki kandungan informasi yang direspon sebagai good news oleh pasar modal (window).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94

5. Pembahasan a. Koefisien Determinasi Dari hasil perhitungan dengan SPSS 22, diperoleh nilai adjusted R square sebesar 0,532 dan 0,620, dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa 53,2 persen variasi variabel ROA dapat dijelaskan oleh variabel kurs dan 62 persen variasi variabel harga saham dapat dijelaskan oleh variabel kurs, sedangkan sisanya 46,8 persen dan 38 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. b. Hasil uji t 1) Pengujian atas pengaruh kurs pada ROA Hasil pengujian menunjukkan bahwa kurs tidak mempunyai pengaruh pada ROA perusahaan Farmasi (KLBF, KAEF, INAF, MERK, DVLA, PYFA, SQBI, TSPC dan SCPI). Hasil pengujian ini memberikan hasil yang berbeda dengan penelitian Desi Marilin & Rohmawati (2012) yang menyatakan bahwa nilai tukar berpengaruh positif terhadap profitabilitas perbankan syariah dan memberikan hasil yang berbeda dengan pendapat analis bahana securities Michael Wilson Setjoadi yang menyatakan bahwa semakin rendah nilai tukar mata uang Rupiah maka semakin lemah kinerja perusahaan Farmasi. Selain itu, hasil pengujian ini juga memberikan hasil yang berbeda dengan Munawir (2007:89) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95

menyatakan bahwa ROA juga dipengaruhi oleh faktor-faktor makroekonomi seperti nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar. Perbedaan ini terjadi karena disebabkan oleh : a) Dalam penelitian ini perusahaan yang dijadikan subjek penelitian adalah perusahaan Farmasi, sehingga terdapat perbedaan hasil dengan penelitian Desi Marilin dan Rohmawati (2012), di mana subjek penelitiannya adalah perbankan syariah. b) Tidak semua faktor yang mempengaruhi ROA diteliti dalam penelitian ini seperti manajemen aktiva, likuiditas, hutang terhadap hasil operasi, perputaran total aktiva, petumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan (Brigham dan Houstan, 2001:89). Selain itu, faktor-faktor makroekonomi seperti suku bunga bank, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar dan jumlah uang beredar (Munawir, 2007:89) juga dapat mempengaruhi ROA. 2) Pengujian atas pengaruh kurs pada harga saham Hasil pengujian menunjukkan bahwa kurs tidak mempunyai pengaruh pada harga saham perusahaan Farmasi (KLBF, KAEF, INAF, MERK, DVLA, PYFA, SQBI, TSPC dan SCPI). Hasil pengujian ini memberikan hasil yang berbeda dengan Maryanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96

(2010) dan penelitian Raharjo (2010) yang menyatakan bahwa nilai tukar mata uang Rupiah berpengaruh positif terhadap harga saham. Tidak berpengaruhnya nilai tukar mata uang pada harga saham perusahaan Farmasi dan perbedaan hasil pengujian dengan penelitian sebelumnya kemungkinan disebabkan oleh : a) Perusahaan Farmasi melakukan tindakan lindung nilai (hedging). Hedging adalah suatu tindakan melindungi perusahaan untuk menghindari atau mengurangi risiko kerugian atas valuta asing akibat dari terjadinya transaksi bisnis (Faisal, 2001:8). Tindakan lindung nilai (hedging) yang dilakukan perusahaan Farmasi yaitu dengan cara melakukan forward rate. Forward rate adalah kurs yang ditetapkan sekarang atau pada saat ini, tetapi diberlakukan untuk waktu yang akan datang, biasanya antara waktu 12 x 24 jam sampai dengan satu tahun (Hady, 2008:68). Hal ini dilakukan karena perusahaan Farmasi memiliki utang luar negeri (pembelian bahan baku yang masih di impor dari luar negeri) dengan pembayaran menggunakan Dolar AS, sehingga dengan melakukan forward rate perusahaan Farmasi tidak akan mengalami kerugian karena melemahnya mata uang Rupiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97

b) Perusahaan Farmasi mencari alternatif sumber bahan baku yang lebih efisien. c) Perusahaan Farmasi melakukan kontrak bahan baku jangka panjang. d) Tidak semua faktor yang mempengaruhi harga saham diteliti dalam penelitian ini, seperti faktor internal (pengumuman laporan keuangan, pengumuman investasi dan pengumuman pendanaan) dan faktor eksternal (suku bunga tabungan dan deposito, inflasi, regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah) (Alwi, 2003:87). 3) Uji tambahan (event study) Dari hasil uji tambahan (event study) pada abnormal return sembilan perusahaan Farmasi dengan periode penelitian 11 hari diperoleh hasil yaitu terdapat abnormal return yang signifikan di tiga periode yaitu t-2 dengan t hitung sebesar 2,77541 lebih besar dari t tabel 5% (2,228), t-1 dengan t hitung sebesar 2,43586 lebih besar dari t tabel 5% (2,228) dan t+4 dengan t hitung sebesar 3,02687 lebih besar dari t tabel 5% (2,228). Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal (window) bereaksi terhadap peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) pada periode t-2 atau dua sampai satu hari sebelum peristiwa tersebut terjadi dan periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98

t+4 atau empat hari setelah peristiwa tersebut terjadi dan peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) memiliki kandungan informasi yang direspon sebagai good news oleh pasar modal (window).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI Kesimpulan dan Implikasi Hasil Penelitian A. Pendahuluan Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta implikasi penelitian atau implikasi manajerial yang bermanfaat bagi para investor, pemerintah dan pihak-pihak yang ingin melakukan investasi di perusahaan-perusahaan yang go public (terdaftar di BEI) khususnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri Farmasi. Selain itu akan disampaikan pula keterbatasan penelitian dan implikasi untuk penelitian selanjutnya. B. Kesimpulan Penelitian ini mencoba untuk menjawab tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh kurs terhadap ROA dan harga saham perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dengan satu variabel independen (kurs) dan dua variabel dependen (ROA dan harga saham) menunjukkan bahwa 1. Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa variabel kurs tidak berpengaruh pada ROA. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig/2 yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,258. 2. Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa variabel kurs tidak berpengaruh pada harga saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig/2 yang lebih besar 0,05 yaitu 0,152

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100

3. Hasil pengujian event study pada abnormal return menunjukkan bahwa pasar modal (window) bereaksi terhadap peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) pada periode t-2 atau dua hari sebelum peristiwa kenaikan suku bunga AS dan periode t-1 atau satu hari sebelum peristiwa kenaikan suku bunga AS. Kemudian pada periode t+4 atau empat hari setelah peristiwa kenaikan suku bunga AS, pasar modal (window) kembali mulai bereaksi terhadap peristiwa tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung pada periode t-2 sebesar 2,77541 lebih besar dari t-tabel 5% yaitu 2,228, nilai t-hitung pada periode t-1 sebesar 2,43586 lebih besar dari t-tabel 5% yaitu 2,228 dan nilai t-hitung pada periode t+4 sebesar 3,02687 lebih besar dari t-tabel 5% yaitu 2,228. C. Implikasi Hasil Penelitian 1. Implikasi manajerial Implikasi kebijakan manajerial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut a) Kurs dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh investor dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham suatu perusahaan, tetapi sebaiknya investor juga melihat faktor internal maupun eksternal lainnya yang kemungkinan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan, sehingga investor dapat memperoleh keuntungan yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101

b) Kurs dapat dijadikan sebagai acuan dan bahan pertimbangan oleh pihak-pihak lain (masyarakat) yang ingin melakukan investasi di suatu perusahaan untuk pertama kalinya, sehingga nantinya tidak akan mengalami kerugian yang disebabkan oleh kurangnya strategi dalam berinvestasi 2. Keterbatasan penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal a) Hasil penelitian ini menunjukkan variasi variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen yaitu sebesar 53,2 persen untuk variabel ROA dan 62 persen untuk variabel harga saham, sedangkan sisanya 46,8 persen dan 38 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. b) Penelitian ini hanya menguji faktor eksternal, yaitu kurs. Sedangkan faktor

internal

seperti

pengumuman

investasi,

pengumuman

pendanaan, ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan yang dapat mempengaruhi ROA dan harga saham yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Implikasi bagi penelitian selanjutnya Pada penelitian selanjutnya terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102

a) Dalam penelitian selanjutnya perlu menambahkan rasio keuangan lainnya sebagai variabel dependen, karena sangat dimungkinkan rasio keuangan lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini dipengaruhi kuat oleh variabel kurs. b) Menambahkan rentang waktu penelitian yang lebih panjang sehingga nantinya

diharapkan

hasil

yang

diperoleh

akan

lebih

bisa

digeneralisasikan dan untuk memperluas penelitian serta menghasilkan analisis yang lebih baik. c) Dalam penelitian selanjutnya perlu menambahkan faktor teknikal lainnya sebagai variabel independen, karena sangat dimungkinkan variabel dependen dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor teknikal lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA Buku Alwi, Iskandar Z. 2003. Pasar Modal, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Nasindo Internusa. Arifin, Imamul dan Hadi W. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi. Bandung: Grafindo. Bodie. Kane. Marcus. 2014. Manajemen Portofolio dan Investasi. Jakarta: Salemba Empat. Darmadji, Tjiptono, dan Fakhruddin. 2011. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multi Variat Dengan Program SSPS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gitman, Lawrence. 2009. Principles of Manajerial Finance. United States: Pearson Addison Wesley. Harjito, Agus dan Martono. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonusa. Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 8. Yogyakarta: BPFE. Kasidi. 2010. Manajemen Risiko. Bogor: Ghalia Indonesia. Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, and Terry D. Warfield. 2005. Intermediate Accounting. NewYork: John Wiley & Sons,Inc. Mankiw, Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat. Madura, Jeff. 2009. Keuangan Perusahaan Internasional. Jakarta: Salemba Empat. Mardiyanto, Handono. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: Grasindo. Martalena, dan Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andi.

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104

Martono, Nanang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rokhmatussa’dyah, Ana dan Suratman 2010. Hukum Investasi dan Pasar Modal. Malang: Sinar Grafika. Siahaan, Hinsa. 2009. Manajemen Risiko Pada Perusahaan dan Birokrasi. Jakarta: Elex Media. Sugiyono. 2012. Metode Peneltian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Widoatmodjo. 2012. Cara Cepat Memulai Investasi Saham Panduan Bagi Pemula. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Kompas Gramedia. Wira, Desmond. 2011. Analisis Fundamental Saham. Jakarta: Exced. Skripsi Asshodiqi, Ahmad. 2015. “Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Pelantikan Presiden Tahun 2014 (event study pada saham LQ45, JII dan SMINFRA18)”. Jurnal Lestari, Maharani Ika dan Toto Sugiharto. 2007. “Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,” Jurnal Proceeding PESAT, 22 (Agustus), Vol.2, 195-201. Raharjo, Sugeng. 2010. “Pengaruh Inflasi, Nilai Kurs Rupiah, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia,” Jurnal Ekonomi Bisnis dan Perbankan. Vol.18 No.13. Surakarta: STIE “AUB”. Website www.bi.go.id (diunduh tanggal 12 Oktober 2015) www.idx.co.id (diunduh tanggal 18 Oktober 2015)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105

www.kimiafarma.co.id (diunduh tanggal 12 Oktober 2015) www.indofarma.co.id (diunduh tanggal 12 Oktober 2015) www.kalbefarma.co.id (diunduh tanggal 12 Oktober 2015) www.finance.yahoo.com (diunduh tanggal 12 Oktober 2015) www.mediaindonesia.com (diunduh tanggal 26 Oktober 2015) http://jogja.tribunnews.com/2015/08/03/bumn-farmasi-harus-kurangi-impor-bahanbaku-obat (diunduh pada tanggal 07 Februari 2016) http://www.liputan6.com/tag/suku-bunga-the-fed (diunduh pada tanggal 07 Februari 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107

Lampiran I : Hasil/Output SPSS Regression ROA Model Summaryb

Model

R

R Square

.740a

1

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.547

.532

8.29131

a. Predictors: (Constant), Kurs b. Dependent Variable: ROA

Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1

B (Constant)

Coefficients

Std. Error

Beta

18.342

9.167

-.001

.001

Kurs

t

Sig.

2.001

.050

-.654

.516

-.083

a. Dependent Variable: ROA

Regression Harga Saham Model Summaryb

Model

R .795a

1

R Square .632

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate .620

51808.563

a. Predictors: (Constant), Kurs b. Dependent Variable: Harga_Saham

Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1

B (Constant) Kurs

Std. Error

-20408.304

63370.286

5.971

5.761

a. Dependent Variable: Harga_Saham

Coefficients Beta

t

.132

Sig. -.322

.749

1.036

.304

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108

Lampiran II : Tabel Statistik Pr df 1 5 10 15 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 45 50 55 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80

0.25 0.50 1 0.72669 0.69981 0.6912 0.68695 0.68635 0.68581 0.68531 0.68485 0.68443 0.68404 0.68368 0.68335 0.68304 0.68276 0.68249 0.68223 0.682 0.68177 0.68156 0.68137 0.68118 0.681 0.68083 0.68067 0.67998 0.67943 0.67898 0.6786 0.67853 0.67847 0.6784 0.67834 0.67828 0.67823 0.67817 0.67811 0.67806 0.67801 0.67796 0.67791 0.67787 0.67782 0.67778 0.67773 0.67769 0.67765 0.67761 0.67757

0.10 0.20 3.07768 1.47588 1.37218 1.34061 1.32534 1.32319 1.32124 1.31946 1.31784 1.31635 1.31497 1.3137 1.31253 1.31143 1.31042 1.30946 1.30857 1.30774 1.30695 1.30621 1.30551 1.30485 1.30423 1.30364 1.30308 1.30065 1.29871 1.29713 1.29582 1.29558 1.29536 1.29513 1.29492 1.29471 1.29451 1.29432 1.29413 1.29394 1.29376 1.29359 1.29342 1.29326 1.2931 1.29294 1.29279 1.29264 1.2925 1.29236 1.29222

TABEL DISTRIBUSI 0.05 0.025 0.10 0.050 6.31375 12.7062 2.01505 2.57058 1.81246 2.22814 1.75305 2.13145 1.72472 2.08596 1.72074 2.07961 1.71714 2.07387 1.71387 2.06866 1.71088 2.0639 1.70814 2.05954 1.70562 2.05553 1.70329 2.05183 1.70113 2.04841 1.69913 2.04523 1.69726 2.04227 1.69552 2.03951 1.69389 2.03693 1.69236 2.03452 1.69092 2.03224 1.68957 2.03011 1.6883 2.02809 1.68709 2.02619 1.68595 2.02439 1.68488 2.02269 1.68385 2.02108 1.67943 2.0141 1.67591 2.00856 1.67303 2.00404 1.67065 2.0003 1.67022 1.99962 1.6698 1.99897 1.6694 1.99834 1.66901 1.99773 1.66864 1.99714 1.66827 1.99656 1.66792 1.99601 1.66757 1.99547 1.66724 1.99495 1.66691 1.99444 1.6666 1.99394 1.66629 1.99346 1.666 1.993 1.66571 1.99254 1.66543 1.9921 1.66515 1.99167 1.66488 1.99125 1.66462 1.99085 1.66437 1.99045 1.66412 1.99006

t 0.01 0.02 31.82052 3.36493 2.76377 2.60248 2.52798 2.51765 2.50832 2.49987 2.49216 2.48511 2.47863 2.47266 2.46714 2.46202 2.45726 2.45282 2.44868 2.44479 2.44115 2.43772 2.43449 2.43145 2.42857 2.42584 2.42326 2.41212 2.40327 2.39608 2.39012 2.38905 2.38801 2.38701 2.38604 2.3851 2.38419 2.3833 2.38245 2.38161 2.38081 2.38002 2.37926 2.37852 2.3778 2.3771 2.37642 2.37576 2.37511 2.37448 2.37387

0.005 0.010 63.65674 4.03214 3.16927 2.94671 2.84534 2.83136 2.81876 2.80734 2.79694 2.78744 2.77871 2.77068 2.76326 2.75639 2.75 2.74404 2.73848 2.73328 2.72839 2.72381 2.71948 2.71541 2.71156 2.70791 2.70446 2.68959 2.67779 2.66822 2.66028 2.65886 2.65748 2.65615 2.65485 2.6536 2.65239 2.65122 2.65008 2.64898 2.6479 2.64686 2.64585 2.64487 2.64391 2.64298 2.64208 2.6412 2.64034 2.6395 2.63869

0.001 0.002 318.3088 5.89343 4.1437 3.73283 3.55181 3.52715 3.50499 3.48496 3.46678 3.45019 3.435 3.42103 3.40816 3.39624 3.38518 3.3749 3.36531 3.35634 3.34793 3.34005 3.33262 3.32563 3.31903 3.31279 3.30688 3.28148 3.26141 3.24515 3.23171 3.2293 3.22696 3.22471 3.22253 3.22041 3.21837 3.21639 3.21446 3.2126 3.21079 3.20903 3.20733 3.20567 3.20406 3.20249 3.20096 3.19948 3.19804 3.19663 3.19526

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109

n 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 25 30 35 40 45 50 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65

K=1 dL 0.610 0.699 0.762 0.824 0.879 0.927 0.970 1.009 1.045 1.077 1.106 1.133 1.157 1.180 1.201 1.287 1.352 1.401 1.442 1.475 1.503 1.527 1.532 1.536 1.540 1.544 1.548 1.552 1.556 1.559 1.563 1.567

dU 1.400 1.356 1.332 1.319 1.3197 1.324 1.331 1.340 1.350 1.360 1.370 1.381 1.391 1.401 1.410 1.453 1.489 1.519 1.544 1.566 1.584 1.601 1.604 1.607 1.610 1.613 1.616 1.618 1.621 1.624 1.626 1.629

TABEL DURBIN-WATSON (DW) α =5% K=2 K=3 dL dU dL dU 0.467 0.559 0.629 0.697 0.758 0.812 0.861 0.905 0.945 0.982 1.015 1.046 1.074 1.100 1.206 1.283 1.343 1.390 1.429 1.462 1.490 1.495 1.500 1.505 1.509 1.514 1.518 1.523 1.527 1.531 1.535

1.896 1.777 1.699 1.641 1.604 1.579 1.562 1.550 1.543 1.538 1.5361 1.5353 1.5355 1.5367 1.549 1.566 1.583 1.600 1.614 1.628 1.640 1.643 1.645 1.647 1.649 1.651 1.654 1.656 1.658 1.660 1.662

0.367 0.454 0.525 0.594 0.657 0.714 0.766 0.814 0.857 0.896 0.933 0.966 0.997 1.122 1.213 1.283 1.338 1.383 1.420 1.452 1.458 1.463 1.469 1.474 1.479 1.484 1.489 1.494 1.499 1.503

2.286 2.128 2.016 1.928 1.864 1.815 1.778 1.750 1.727 1.710 1.696 1.685 1.676 1.654 1.649 1.652 1.658 1.666 1.673 1.681 1.683 1.684 1.686 1.687 1.688 1.690 1.691 1.693 1.694 1.696

K=4 dL

dU

0.295 0.376 0.444 0.512 0.574 0.632 0.685 0.734 0.779 0.820 0.858 0.894 1.038 1.142 1.222 1.284 1.335 1.377 1.413 1.420 1.426 1.432 1.438 1.444 1.449 1.455 1.460 1.465 1.470

2.588 2.413 2.283 2.176 2.094 2.029 1.977 1.935 1.900 1.871 1.848 1.828 1.766 1.738 1.7259 1.7209 1.7200 1.7214 1.7240 1.7246 1.7253 1.7259 1.7266 1.7274 1.7281 1.7288 1.7296 1.7303 1.731

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110

Lampiran III : Hasil Perhitungan dengan Excel Return Saham Periode KLBF KAEF INAF MERK t-5 0.03376 -0.0231 -0.0255 -0.25 t-4 0.01633 -0.0592 -0.0523 0.33333 t-3 -0.008 0.03774 0.08966 0.03516 t-2 0.00405 0.01818 -0.0253 -0.0264 t-1 0.04839 0.05952 0.04545 -0.9495 t0 -0.0077 -0.0225 -0.0373 -0.0018 t+1 -0.0116 0.01149 0.05161 0.03077 t+2 0.17255 -0.017 -0.0061 0.11567 t+3 -0.1639 0.11676 0.01235 -0.0936 t+4 0.1456 0.00518 0.04268 0.1076 t+5 -0.2004 -0.0484 0.07018 0.01119 Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016

DVLA 0.16863 -0.2148 -0.0171 0.46957 0.30178 -0.2318 -0.2544 -0.0873 0.09565 0.18254 -0.1544

PYFA -0.0082 -0.0331 -0.0256 0.07018 -0.082 0.03571 -0.0431 0.01802 0.00885 0.2193 -0.0576

SQBI -0.6154 0.06154 -0.0761 0.86667 0.27731 0.03618 0.04762 -0.0152 0.00923 -0.1655 0.23493

TSPC -0.0088 0.00296 0.11622 -0.1015 0.12 0.02679 -0.0317 -0.0174 -0.1022 0.12036 0.02619

SCPI 0.07586 0.21474 -0.3404 0.25 -0.072 -0.1724 0.33333 0.09375 -0.2 -0.2018 0.45324

SQBI -0.6755 0.00142 -0.1362 0.80655 0.21719 -0.0239 -0.0125 -0.0753 -0.0509 -0.2257 0.17481

TSPC -0.0225 -0.0108 0.1025 -0.1152 0.10628 0.01306 -0.0454 -0.0312 -0.1159 0.10664 0.01247

SCPI 0.03637 0.17526 -0.3799 0.21051 -0.1115 -0.2119 0.29385 0.05426 -0.2395 -0.2413 0.41376

Abnormal Return Periode KLBF KAEF INAF MERK t-5 0.03112 -0.0303 -0.041 -0.1875 t-4 0.01369 -0.0663 -0.067 0.39585 t-3 -0.0107 0.0306 0.0746 0.09767 t-2 0.00141 0.011 -0.04 0.0361 t-1 0.04575 0.0524 0.0304 -0.887 t0 -0.0103 -0.0296 -0.052 0.06068 t+1 -0.0143 0.0043 0.0366 0.09329 t+2 0.16991 -0.0242 -0.021 0.17819 t+3 -0.1665 0.1096 -0.003 -0.0311 t+4 0.14296 -0.002 0.0276 0.17012 t+5 -0.2031 -0.0556 0.0551 0.07371 Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016

DVLA 0.14514 -0.2383 -0.0406 0.44608 0.27829 -0.2553 -0.2779 -0.1108 0.07216 0.15905 -0.1779

PYFA -0.0175 -0.0424 -0.035 0.06085 -0.0913 0.02639 -0.0524 0.0087 -0.0005 0.20998 -0.0669

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111

Rata-rata Abnormal Return Periode t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 Uji Signifikansi (Uji t) Periode t-hitung t-5 0,88315 t-4 -3,67302 t-3 -0,76761 t-2 2,77541 t-1 2,43586 t0 1,05264 t+1 0,09681 t+2 -0,39617 t+3 2,10574 t+4 3,02687 t+5 -2,54695

Abnormal Return -0.08458 0.017908 -0.03299 0.157442 -0.03994 -0.0537 0.002833 0.016497 -0.04725 0.038608 0.025171

Keterangan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan Signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan Tidak signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

CURRICULLUM VITAE Nama

Eugenia Maubere

Tempat dan Tanggal Lahir

Atambua, 21 Juni 1992

Jenis Kelamin

Perempuan

Agama

Katholik

Pekerjaan Orang Tua

Wiraswasta

Alamat Asal

Jalan Gunung Mutis, Kampung Sabu, Mollo Utara, TTS-NTT

Alamat Terakhir di Yogyakarta

Jalan Gejayan Gg Surya No. 4A

Riwayat Pendidikan : a. SD

SD Inpres Ajaobtomas, Mollo Utara, 2003

b. SMP

SMP Santo Yoseph, Denpasar-Bali, 2006

c. SLTA

SMA Santo Yoseph, Denpasar-Bali, 2009

Hobby

Travelling, renang, dengar musik

112