PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP BAHASA TERHADAP PRESTASI

Download Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia 1 ... pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar dan sikap bahasa secara simulta...

0 downloads 454 Views 213KB Size
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014 ISSN : 2339-1553

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP BAHASA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN BERBAHASA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Dewa Komang Tantra 1 Ni Wayan Surya Mahayanti 2 3 Ni Made Ratminingsih Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

1 2 3

[email protected]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar keterampilan berbahasa mahasiswa, (2) pengaruh sikap bahasa terhadap prestasi belajar keterampilan berbahasa mahasiswa, serta (3) pengaruh simultan motivasi belajar dan sikap bahasa terhadap prestasi belajar keterampilan berbahasa mahasiswa. Penelitian yang dilakukan di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ini merupkan penelitian deskriptif dan kausal. Populasi penelitian ini sebanyak 198 orang dimana sampelnya ditentukan dengan menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 148 orang. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner dan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ketermpilan berbahasa mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris dengan kontribusi sebesar 6,3%, (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan sikap bahasa terhadap prestasi belajar ketermpilan berbahasa mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris dengan kontribusi sebesar 11,2%, serta (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar dan sikap bahasa secara simultan terhadap prestasi belajar ketermpilan berbahasa mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris sebesar 17,5%. Kata Kunci: pengaruh, motivasi belajar, sikap bahasa, prestasi belajar, keterampilan berbahasa Abstract The purposes of this study were to determine (1) the contribution of learning motivation towards students’ English skills achievement, (2) the contribution of language attitude towards students’ English skills achievement, and (3) the simultaneous contribution of learning motivation and language attitude towards students’ English skills achievement. The research which was conducted in English Education Department of Undiksha was a descriptive causal research. The population of this study was 198 students while the sample was 148 students who were selected by using simple random sampling technique. The instruments used were questionnaires and document. In analyzing the data, descriptive and multi linier regression were used. The results show that: (1) there is significant and positive contribution of learning motivation towards students’ English skills achievement which is 6.3%, (2) there is significant and positive contribution of language attitude towards students’ English skills achievement which is 11,2%, and (3) there is significant and positive contribution of learning motivation and language attitude simultaneously towards students’ English skills achievement which is 17,5%. Keywords: contribution, leaning motivation, language attitude, achievement, language skills

1. Pendahuluan Dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 disebutkan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan: Dengan adanya undangundang tersebut, maka perlu disadari bahwa dari waktu ke waktu bidang pendidikan haruslah tetap menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk diusahakan perwujudan sarana dan prasarananya pada setiap lembaga pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan, salah satu tugas yang merupakan tugas pokok adalah menyiapkan

peserta didik agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal. Seorang peserta didik dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal apabila peserta didik tersebut dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat yang dimilikinya, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Undiksha, sebagai salah satu lembaga pendidikan perguruan tinggi yang berperan dalam membantu perkembangan peserta didik secara optimal memiliki beberapa jurusan yang dewasa ini semakin diminati, 272

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014 ISSN : 2339-1553

satu diantaranya yakni jurusan pendidikan bahasa inggris. Jurusan pendidikan bahasa inggris dari tahun ke tahun menampung semakin banyak mahasiswa yang berminat untuk mengembangkan dirinya secara optimal guna mencapai tujuan menjadi calon guru bahasa inggris di kemudian hari. Dari wawancara dengan sejumlah calon mahasiswa baru tahun akademik 20142015, predikat lulusan yang berkualitas menjadi pertimbangan dalam memilih jurusan ini. Untuk menciptakan lulusan yang berkualitas dan berprestasi tinggi, jurusan pendidikan bahasa inggris memfasilitasi peserta didiknya agar mampu mencapai kemampuan baik berbahasa inggris maupun mengajar bahasa inggris. Kemampuan berbahasa meliputi keterampilan baik mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Sedangkan kemampuan mengajar terdiri dari mata kuliah yang berkaitan dengan ilmu pengajaran. Dalam suatu lembaga pendidikan, termasuk Undiksha pada umumnya dan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris pada khususnya, prestasi belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya prestasi mahasiswa banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain disamping proses pengajaran itu sendiri. Salah satu faktor yang berperan dalam pencapaian prestasi belajar peserta didik adalah motivasi. Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau daya penggerak dari subyek untuk melakukan suatu perbuatan dalam suatu tujuan (Sardiman, 2001). Menurut Nasution (1993:8), motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar, sehingga hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar meningkat. Dari survey awal yang dilakukan peneliti pada beberapa kelas semester awal di jurusan pendidikan bahasa inggris, tidak semua mahasiswa di kelas-kelas tersebut memiliki motivasi tinggi untuk melanjutkan pendidikannya di jurusan pendidikan bahasa inggris. Beberapa di antaranya bahkan menyatakan mereka kesulitan mengikuti perkuliahan, bahkan mata kuliah keterampilan bahasa inggris dasar karena rendahnya motivasi mereka yang berimbas pada rendahnya nilai yang mereka dapat pada akhir semester.

Faktor lainnya yang tak kalah penting dalam mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, khususnya belajar bahasa, yakni sikap para mahasiswa tersebut terhadap bahasa yang dielajarinya. Longman Dictionary of Applied Linguistics (1985:155) menyatakan bahwa sikap bahasa adalah sikap pemakai bahasa terhadap keanekaragaman bahasanya sendiri maupun bahasa orang lain. Sikap bahasa adalah posisi mental atau perasaan terhadap bahasa itu sendiri atau orang lain (Kridalaksana, 1982:153). Sebagai pembelajar bahasa inggris, mahasiswa jurusan bahasa inggris idealnya memiliki sikap mental yang positif terhadap bahasa inggris agar mampu secara maksimal menguasainya. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki sikap positif terhadap bahasa inggris yang biasanya ditunjukkan dalam ciri-ciri yaitu kebanggaan berbahasa, kesetiaan berbahasa, dan kesadaran berbahasa. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti, tidak semua mahasiswa bahasa inggris bangga menggunakan bahasa inggris dalam keseharian pembelajarannya. Banyak pula diantara mereka yang tidak memiliki kesadaran dari dalam diri untuk menggunakannya sebagai alat komunikasi dalam perkuliahan. Masih banyak ditemukan keterpaksaan para mahasiswa untuk berkomunikasi dalam bahasa inggris. Dari hasil wawancara dengan beberapa dosen senior di jurusan tersebut, dikatakan bahwa mereka cukup kewalahan dalam mengajar mata kuliah konten yang berkaitan dengan pengajaran dan ilmu bahasa dengan bahasa pengantar bahasa inggris pada semester atas karena masih rendahnya keterampilan berbahasa inggris beberapa mahasiswa. Ketika dicocokkan dengan prestasi belajar para mahasiswa tersebut, yang ditunjukkan dengan nilai yang mereka dapat pada semester 1-4 pada mata kuliah keterampilan berbahasa, khususnya membaca dan menulis, ternyata ditemukan bahwa nilai yang mereka peroleh masih rendah. Melihat pentingnya motivasi dan sikap bahasa dalam menentukan prestasi belajar peserta didik, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh motivasi dan sikap bahasa mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris terhadap prestasi belajar keterampilan berbahasa. Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Adakah pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar ketermpilan berbahasa mahasiswa

273

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014 ISSN : 2339-1553

“sikapperilaku”. Menurut Allport (1935), sikap adalah kesiapan mental dan saraf, yang terbentuk melalui pengalaman yang memberikan arah atau pengaruh yang dinamis kepada reaksi seseorang terhadap semua objek dan keadaan yang menyangkut sikap itu. Namun sikap tersebut dapat berupa sikap positif dan negatif, maka sikap terhadap bahasa pun demikian. Garvin dan Mathiot (1968) merumuskan tiga ciri sikap bahasa yaitu: 1) Kesetiaan Bahasa (Language Loyalty) yang mendorong masyarakat suatu bahasa mempertahankan bahasanya dan apabila perlu mencegah adanya pengaruh bahasa lain., 2) Kebanggaan Bahasa (Language Pride) yang mendorong orang mengembangkan bahasanya dan menggunakannya sebagai lambang identitas dan kesatuan masyarakat. Serta 3) Kesadaran adanya norma bahasa (Awareness Of The Norm) yang mendorong orang menggunakan bahasanya dengan cermat dan santun merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap perbuatan yaitu kegiatan menggunakan bahasa (language use).

jurusan pendidikan bahasa inggris?, 2) Adakah pengaruh sikap bahasa terhadap prestasi belajar ketermpilan berbahasa mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris?, dan 3) Seberapa besar pengaruh motivasi dan sikap bahasa terhadap prestasi belajar ketermpilan berbahasa mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris? 2. Kajian Pustaka 2.1 Motivasi Belajar Manusia mempunyai motivasi yang berbeda tergantung dari banyaknya faktor seperti kepribadian, ambisi, pendidikan dan usia. Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif atau perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Mc. Donald dalam Hamalik, 2003:106). Bagi seorang peserta didik, motivasi ini sangat penting karena dapat menggerakkan perilakunya kearah yang positif sehingga mampu menghadapi segala tuntutan, kesulitan serta menanggung resiko dalam belajar. Dalam kaitannya dengan belajar, motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan aktualisasi diri sehingga motivasi paling besar pengaruhnya pada kegiatan belajar peserta didik yang bertujuan untuk mencapai prestasi tinggi. Apabila tidak ada motivasi belajar dalam diri peserta didik, maka akan menimbulkan rasa malas untuk belajar baik dalam mengikuti proses belajar mengajar maupun mengerjakan tugas-tugas individu dari guru. Orang yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar maka akan timbul minat yang besar dalam mengerjakan tugas, membangun sikap dan kebiasaan belajar yang sehat melalui penyusunan jadual belajar dan melaksanakannya dengan tekun. Darsono (2000:65) menyebutkan bahwa indikator dari motivasi adalah: 1) Cita-cita, 2) Kemampuan belajar, 3) Kondisi siswa, 4) Kondisi lingkungan, 5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan 6) Upaya guru membelajarkan siswa.

2.3 PrestasiBelajar Prestasi merupakan hasil yang dicapai ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil kemampuan sesorang pada bidang tertentu dalam mencapai tingkat kedewasaan yang langsung dapat diukur dengan tes. Penilaian dapat berupa angka atau huruf. 3. Metode Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh mahasiswa semester 5 Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang telah mengambil seluruh mata kuliah keterampilan bahasa, seperti listening, speaking, reading, dan writing. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 198 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 148 orang yag dipilih melalui teknik sampling acak. Terdapat 3 variable dalam penelitian ini yakni, 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode angket dan dokumentasi.

2.2 Sikap Bahasa Sikap bahasa adalah posisi mental atau perasaan terhadap bahasa itu sendiri atau orang lain (Kridalaksana, 1982:153). Pendapat di atas menyatakan bahwa sikap bahasa merupakan reaksi seseorang (pemakai bahasa) terhadap bahasanya maupun bahasa orang lain. Triandis (1971) berpendapat bahwa sikap adalah kesiapan bereaksi terhadap suatu keadaan atau kejadian yang dihadapi. Kesiapan ini dapat mengacu kepada

274

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014 ISSN : 2339-1553

Dalam penelitian ini, data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan metode analisis regresi. Terdapat beberapa uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian ini, yakni uji normalitas data, Uji Heterskedastisitas, uji linieritas, serta uji multikolinieritas. Setelahnya barulah bisa dilakukan uji hipotesis yang terdiri dari uji parsial, uji simultan dan koefisien determinasi.

Deviation Groups from (Combined) Linearity Linearity Sum of Squares Df

Statistic df

F Sig.

1

30.786 410.748

1973.3 2.52 27 7E3

17

129

147

8.436 15.297

2.013

26.851

.551

.013

.000

.921

Keterampilan Bahasa * Motivasi Belajar Between Groups Deviation from Within (Combined) Linearity Linearity Groups Total

Shapiro-Wilk

Sig. Statistic df

143.407

Tabel 3. Hasil ANOVA Motivasi Belajar

Sig.

Motivasi Belajar

.080 148 .020

.982 148 .058

Sikap Bahasa

.076 148 .035

.982 148 .054

Keterampilan Bahasa

.054 148 .200*

.983 148 .059

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Tabel di atas menunjukan normalitas sebaran data penelitian yang dianalisis dengan SPSS 16. Hasil analisis menunjukkan bahwa keseluruhan nilai signifikansi (sig.) dari perhitungan ShapiroWilk lebih tinggi dari 0,050 (p>0,05). Ini menunjukan semua data penelitian memiliki sebaran data yang normal. 4.1.2.

18

Mean Square

4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Uji Prasyarat 4.1.1. Uji Normalitas Tabel 1. Hasil Tes Normalitas KolmogorovSmirnova

554.155 410.748

787.005 325.024 37

461.981

1

21.270 325.024

1740.4 2.52 78 7E3

36

110

147

12.833 15.823

1.344

20.542

.811

.122

.000

.761

Dua tabel di atas menunjukan bahwa nilai signifikansi (sig.) pada kolom Deviation from Linearity lebih besar daripada 0,05 (p>0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear. Sementara, signifikansi (sig.) pada kolom Linearity lebih kecil daripada 0,05 (p<0,05). Ini menujukan bahwa koefisien arah regresi berarti atau signifikan.

Uji Heterskedastisitas

4.1.4. Uji Multikolinieritas Tabel 4. Hasil Uji Multikolinieritas Model 1 Motivasi Sikap (Constant) Belajar Bahasa Collinearity Tolerance Statistics VIF

.664 1.506

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai VIF pada setiap variable memiliki nilai di bawah 10, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada variabel bebas dalam penelitian ini.

Gambar 1. Hasil Uji Heterskedastisitas Pada diagram pancar diatas, titik-titk menyebar secara merata dan berimbang, baik di atas dan di bawah sumbu X, maupun sumbu Y. Titik-titik juga menyebar secara merata dan tidak membentuk pola-pola tertentu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas.

4.2. Uji Hipotesis 4.2.1. Uji Parsial a. Korelasi parsial motivasi belajar terhadap keterampilan berbahasa dengan mengontrol sikap bahasa Tabel 5. Korelasi Parsial Motiasi Belajar terhadap Keterampilan Berbahasa

4.1.3. Uji Linieritas Tabel 2. Hasil ANOVA Sikap Bahasa Keterampilan Bahasa * Sikap Bahasa Between Groups

.664 1.506

Within Total

275

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014 ISSN : 2339-1553

Keteram Motivasi pilan Belajar Bahasa

Control Variables Sikap Motivasi Bahasa Belajar

Correlation

1.000

.168

.

.043

Significance (2-tailed) Df

Keterampilan Correlation Bahasa Significance (2-tailed)

0

145

.168

1.000

.043

.

145

0

Model

Df

Tabel di atas menunjukan nilai signifikasi 0,043 atau p<0,05. Ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ketermpilan berbahasa mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris setelah mengontrol sikap bahasa. b. Korelasi parsial sikap bahasa terhadap keterampilan berbahasa dengan mengontrol motivasi belajar Tabel 6. Korelasi Parsial Sikap Bahasa terhadap Keterampilan Berbahasa

Correlation Significance (2tailed) Df

Keterampi Correlation lan Significance (2Bahasa tailed) Df

Unstandardized B Coefficients Std. Error Standardized Coefficients Sig.

.257

.

.002

0

145

.257

1.000

.002

.

.094

.278

5.937

.046

.087

.188

.294

7.686

2.046

3.198

.000

.043

.002

Model 1 .431a

R

0

R Square

.186

Adjusted R Square

.175

Std. Error of the Estimate Change Statistics

3.76675

R Square Change F Change

.186 16.568

df1

2

df2

145

Sig. F Change

Keterampi lan Motivasi Sikap Bahasa Belajar Bahasa 1.000

.359

.403

.359

1.000

.580

Sikap Bahasa

.403

.580

1.000

Sig. (1- Keterampilan tailed) Bahasa

.

.000

.000

Motivasi Belajar

.000

.

.000

Sikap Bahasa

.000

.000

.

Keterampilan Bahasa

148

148

148

Motivasi Belajar

148

148

148

Sikap Bahasa

148

148

148

N

45.632

Dari tabel tersebut dapat dihasilkan persamaan regresi Ŷ = 45,632 + 0,094X1 + 0.278X2. Untuk mengetahui apakah persamaan garis regresi tersebut signifikan atau tidak, dapat dilihat pada nilai signifikansinya (sig.). tabel di atas menunjukan keseluruhan nilai signifikansi di bawah 0,05 (p<0,05). Ini menunjukan bahwa persamaan garis regresi di atas signifikan. 4.2.3. Koefisien Determinasi Tabel 9. Model Summary

Nilai signifikasi pada tabel di atas menunjukan nilai 0,002 atau p<0,05. Ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan sikap bahasa terhadap keterampilan berbahasa setelah mengontrol motivasi belajar. 4.2.2. Uji Simultan Tabel 7. Korelasi Pearson

Pearson Keterampilan Correlatio Bahasa n Motivasi Belajar

Motivasi Sikap Belajar Bahasa

Beta

T

1.000

145

1 (Constant)

Keteram Sikap pilan Bahasa Bahasa

Control Variables Motivasi Sikap Belajar Bahasa

Tabel di atas menunjukan bahwa nilai signifikansi (sig.) motivasi belajar terhadap keterampilan bahasa dan sikap bahasa terhadap keterampilan bahasa adalah 0,000 atau p<0,05 yang berarti terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan sikap bahasa terhadap keterampilan berbahasa. Tabel 8. Koefisien Variabel

Durbin-Watson

.000 1.309

Tabel di atas menunjukan bahwa F yang bernilai 16,568 memiliki nilai signifikansi 0,000 atau p<0,05. Sementara, koefisien korelasi r = 0,431 dan koefisien determinasi r2 = 0,175 (17,5%). Ini menunjukan bahwa motivasi belajar dan sikap bahasa secara simultan memiliki kontribusi yang positif dan signifikan sebesar 17,5% terhadap keterampilan berbahasa. Setelah mengetahui kontribusi secara simultan, perlu juga dicari seberapa besar sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing variabel bebas. Tabel 10. Kontribusi variabel bebas Var

276

Crossproducts

B

r2

JKR

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014 ISSN : 2339-1553

X1 - Y

1812.658

0.094

0.175

470.159

X2 - Y

1078.251

0.278

0.175

470.159

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar dan sikap bahasa secara simultan terhadap prestasi belajar ketermpilan berbahasa mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris. 6. Daftar Pustaka

= bxi xcross-productx R2 JKreg a. SEx1 = (0.094 x 1812.658 x 0.175) / 470.159 = 0.063 = 6,3% b. SEx2 = (0.278 x 1078.251 x 0.175) / 470.159 = 0,112 = 11,2% Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar memiliki determinasi signifikan sebesar 6,3% terhadap keterampilan berbahasa. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Abdullah (2010) yang menemukan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa ditentukan oleh tinggi rendahnya motivasi belajar mereka, baik itu motivasi instrinsik maupun ekstrinsik. Hasil yang sama juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Ekawarna dan Irwan (2010) yang menyatakan bahwa Terdapat korelasi yang positif dansignifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar. Sikap bahasa, sebagai variabel bebas lainnya dalam penelitian ini, juga memiliki determinasi signifikan yakni sebesar 11,2% terhadap keterampilan berbahasa. Setyawati (2000) dalam penelitian sejenis menemukan bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara sikap mahasiswa terhadap Bahasa Indonesia terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia. Secara simultan, sikap bahasa dan motivasi belajar memengaruhi prestasi belajar keterampilan berbahasa mahasiswa sebesar 17,5%. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian serupa yang dilakukan oleh Budiawan (2008) dimana ditemukan bahwa sikap bahasa dan motivasi belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris siswa. Gardner (1985) mengungkapkan bahwa sikap dan motivasi memiliki hubungan yang sangat erat. 5. Simpulan 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ketermpilan berbahasa mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris dengan kontribusi sebesar 6,3%. 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan sikap bahasa terhadap prestasi belajar ketermpilan berbahasa mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris dengan kontribusi sebesar 11,2%. SExi

Abdulla, Cecep. (2010). Motivasi dan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan PBA Fakultas Tarbiah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skrisi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga:Yogyakarta Allport, G.W. (1935). Handbook of Social Psychology. Worcester Mass: Claark university Press. Budiawan. (2008). Pengaruh Sikap Bahasa dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Siswa SMA Se-Bandar Lampung. Tesis. Fakultas Ilmu Kajian Budaya Universitas Indonesia: Depok. Darsono, Max. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Ekawarna, dan Irawan. (2010). Motivasi dan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Permodalan Koperasi Melalui Aplikasi Model Kognitif Gagne. Jurnal Makala Sosial Humaniora Vol. 14 No. 1. p. 17-24 Gardner, Robert C. (1985). Social Psychology and Second Language Learning: Attitude and Motivation. London: Edward Arnold Garvin, Paul L.; and Madeleine Mathiot (1968), ‘The urbanization of the Guarani language: a problem in language and culture’, in Joshua A. Fishman et al. (eds), Readings in the sociology of language, (The Hague: Mouton), pp. 36574. Hamalik, Oemar. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Kridalaksana, Harimurti. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Nasution, Noehi. (1993). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Sardiman, A.M. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Setyawati, Kurni. (2000). Pengaruh Sikap Terkadap Kemampuan Berbahasa Indonesia: Studi Kasus. Triadis, H.C. (1971). Attitude and Attitude Change. Newyork: John Wiley & Son Inc. Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3

277