PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PENGGUNAAN MEDIA

Download mengetahui: a) pengaruh antara motivasi belajar mata pelajaran IPS siswa terhadap prestasi belajar siswa SDN 2 Mrican, Kecamatan Jenangan, ...

0 downloads 538 Views 742KB Size
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 11 No 1 (2017) 54-75 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA SDN 2 MRICAN, KECAMATAN JENANGAN, KABUPATEN PONOROGO Mismiati Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang Abstrak Motivasi belajar dan prestasi belajar adalah dua hal yang saling berkaitan, selain itu media pembelajaran juga berpengaruh terhadap kedua hal tersebut. Varia bel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas Motivasi Belajar Siswa (X1), Penggunaan Media Pembelajaran (X2), dan variabel terikatnya adalah Prestasi Belajar Matapelajaran IPS (Y). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: a) pengaruh antara motivasi belajar mata pelajaran IPS siswa terhadap prestasi belajar siswa SDN 2 Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 -2016. b) pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SDN 2 Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 -2016. c) pengaruh motivasi belajar siswa dan penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SDN 2 Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 – 2016.Jenis penelitian menggunakan metode regresi dengan menggunakan regresi linier sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4,5,6 SDN 2 Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 – 2016 yaitu sebanyak 87 siswa. Penelitian ini adalah penelitian populasi karena jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan bantuan software SPSS Versi 16.00 for windows.Hasil analisis regresi linier sederhan dengan menggunakan SPSS Versi 16.00 adalah bahwa ada pengaruh positif signifikan antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS. Terdapat pengaruh positif signifikan juga antara penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Serta motivasi belajar s iswa dan penggunaan media pembelajaran secara simultan berpengaruh terhadap prestasi matapelajaran IPS. Kata Kunci: motivasi belajar siswa, media pembelajaran, prestasi belajar.

PENDAHULUAN Pendidikan belajar

suatu merupakan

mengajar

yang

proses dapat

dunia

komunikasi

tersendiri. Guru memegang kunci yang dapat

mengontrol

efektifitas

menghasilkan perubahan tingkah laku

efesiensi

komunikasi

yang

semakin

bertambahnya

diharapkan

dalam

upaya

kecil

Dengan

pengetahuan

meningkatkan kualitas proses dan hasil

yang

pembelajaran

bertambahnya tugas guru baik sosial

proses

dikelas.

pembelajaran

Mengingat

adalah

harus

ini.

dan

diberikan

guru,

proses

dan ekonomi maka, harus ada jalan

komunikasi maka sekolah merupakan

keluar untuk menjawab tantangan itu

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

dengan

penggunaan

pembelajaran. mempunyai

Media peranan

media

materi IPS misalnya materi tentang

pembelajaran

vulkanisme (gunung berapi) serta tidak

yang

sangat

penting dalam menunjang keberhasilan

adanya media pandang gerak (motion picture).

proses pembelajaran. Dengan adanya

Sejalan

dengan

dinamika

media pembelajaran akan menambah

pendidikan yang ada, terutama dalam

semangat

kegiatan pembelajaran, dan khususnya

dan

pemahaman

siswa

terhadap materi yang diajarkan.

dalam kegiatan pembelajaran di kelas

Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPS

juga menjadi

dimana guru sebagai pengelola kelas tersebut,

akan

sangat

kesenangan sendiri bagi siswa, karena

adanya

lebih aktif jika dalam pembelajaran

untuk mencapai tujuan pembelajaran

guru menggunakan media. Selain itu,

yang

penggunaan

dan efektifitas pembelajaran itu tidak

media

pembelajaran

keefektifan

diharapakan

sudah

idealisasi

direncanakan.

akan

dianggap

kegiatan, karena tentunya dipengaruhi

karena

dalam

penyajian materi pelajaran IPS siswa

oleh

bukan hanya menerima secara teoritis,

tingkat

akan

siswa

tetapi

siswa

dapat

langsung

pada

Idealisasi

merupakan salah satu alternatif yang tepat,

sama

dan

perbedaan kesulitan itu

masing-masing

level

pendidikan,

pelajaran,

kualitas

sarana,

waktu,

sendiri,

mengamati bentuk dan gambar dari

metode,

materi pelajaran IPS yang disajikan

sebagai

oleh

diharapkan supaya mampu

guru.

disediakan

Namun, disekolah

media masih

yang sangat

dan lain sebagainya. Guru

faktor-faktor

pengelola

itu

pembelajaran

semua

membaca sehingga

terbatas.Kurangnya media dua dimensi

tujuan pembelajaran yang diharap dan

misalnya keterbatasan buku LKS dan

direncanakan dapat tercapai dengan

buku bacaan di perpustakaan dan tidak

maksimal.

adanya media media pandang diam misalnya

tidak

internal

yang

infocus

mempengaruhi prestasi belajar siswa

sehingga guru tidak bisa menampilkan

salah satunya adalah motivasi belajar.

video-video

Motivasi belajar merupakan dorongan

yang

adanya

Faktor

berkaitan

dengan

55

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

yang berasal dari dalam atau luar diri

siswa yang hanya mampu mendapat

seseorang

dapat

nilai dibawah standar ketuntasan dan

menimbulkan kegiatan belajar. Peran

harus melakukan remidi untuk dapat

motivasi

memenuhi

sehingga

ini

mendorong

sangat siswa

penting

agar

untuk

memperoleh

hasil prestasi yang baik.

Adanya

motivasi belajar dapat menimbulkan semangat belajar siswa

siswa

yang

akhirnya akan tercapai prestasi belajar

dipaparkan

yang optimal. Namun,

melakukan

berprestasi

paparan itu

yang penulis

kajian

telah ingin tentang

bagaimanakah motivasi belajar siswa

dalam mengikuti pelajaran berbeda-

dan penggunaan media pembelajaran

beda.

semangat

setiap

memang

siswa

Ada

motivasi

tetapi

dengan baik. Dari

pembelajaran

kelulusan,

tidak dipungkiri juga terdapat beberapa

yang pada

pada saat

syarat

sebagian belajarnya

siswa

yang

yang dimiliki siswa di SDN 2 Mrican,

tinggi

yang

Kecamatan

Jenangan,

Kabupaten

ditunjukkan dengan antusias berlatih

Ponorogo.

mengetiknya tinggi, ada pula

maka peneliti tertarik untuk melakukan

motivasinya rendah dan

yang

mengeluh

apabila diberikan tugas oleh guru.

sebuah

Terkait masalah tersebut

penelitian tentang “Pengaruh

Motivasi

Siswa yang dikatakan sebagai

Belajar

Penggunaan

Siswa

Media

Pembelajaran

output ataupun produk dari sebuah

Terhadap

lembaga

Pelajaran IPS Siswa SDN 2 Mrican,

akan

pendidikan, ditunjukkan

belajarnya,

baik

buruknya

pada

prestasi

Kecamatan

proses

Ponorogo”.

sehingga

penginputan dari lembaga pendidikan

Prestasi

dan

Belajar

Jenangan,

Berikut

penelitian

Mata

Kabupaten

terdahulu

itu sendiri (guru, lingkungan sekolah

yang

dan lain-lain) akan sangat berpengaruh

antara

pada proses keberhasilan siswa itu

Skripsi Hariyati (2014), dengan judul

sendiri

penelitian

Permasalahan

sebagai prestasi

outputnya. belajar

relevan dengan penelitian ini, lain

adalah sebagai berikut:

Pengaruh

Penggunaan

yang

Media Pembelajaran Terhadap Hasil

didapat siswa memang bervariasi dari

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

56

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

IPS

di

SMP

Persamaan

12

Palu.

tesis ini dengan skripsi

tersebut

adalah

penggunaan Hasil

Negeri

pada

media

penelitian

pengaruh

pembelajaran.

menunjukkan

yang

penggunaan

variabel

signifikan

media

ada

pembelajaran

prestasi

belajar.

Hasil

dari

penelitian ini terdapat pengaruh positif dan

signifikan

motivasi

belajar

terhadap prestasi pelajar. Skripsi

Marina

Dwi

Ariani

(2014), dengan judul “Penggunaan Media Pembelajaran Dan Motivasi

Tesis Sukarno (2009), dengan penelitian

Pengaruh

Media

Pembelajaran

Penggunaan

dan

antara

terhadap hasil belajar siswa.

judul

media pembelajaran, motivasi belajar,

Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah

Purwodadi

Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan

Ajaran

Agama Islam Siswa Kelas XI IPA SMA

penelitian ini terdapat pengaruh positif

N 3 Semarang. Persamaan tesis ini

dan

dengan

terhadap prestasi pelajar. Kesimpulan

tesis

tersebut adalah pada

variabel

media

prestasi

belajar.

pembelajaran Hasil

dan

penelitian

2014/2015”.

Tahun

signifikan

adalah

dan

terhadap

penggunaan

media pembelajaran dengan prestasi

dan

motivasi

belajar

prestasi

belajar

secara

Penelitian penelitian

Khairunisa

(2015),

dengan

penelitian

Pengaruh

judul

penggunaan

media

bersama-sama berpengaruh signifikan.

belajar. Selanjutnya

belajar

penggunaan

pembelajaran

antara

motivasi

dari

yang dapat diambil dari penelitian ini

menunjukkan terdapat pengaruh positif signifikan

Hasil

Karim

Windi

(2014),

“Pengaruh

Cindiana

dengan

Penggunaan

Pembelajaran

judul Media

Terhadap Motivasi

media pembelajaran dan motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Belajar

Pendidikan

terhadap

mengetik manual administrasi Negeri

1

prestasi

belajar

Siswa kelas XIi

perkantoran Yogyakarta.

di SMK Persamaan

penelitian ini pada variabel pengguaan

Kewarganegaraan

Di

SMA Negeri 1 Telaga” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan

antara

penggunaan

media pembelajaran terhadap motivasi

57

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

belajar siswa pada mata pelajaran

Motivasi

pendidikan kewarganegaraan di kelas

dari jalan yang harus ditempuh untuk

X SMA Negeri 1 Telaga.

mencapai

Motif dalam bahasa adalah

motive

“motion”

yang

mencegah

tujuan

penyelewengan

itu.

Makin

jelas

Inggris

tujuan itu, makin jelas pula terbentang

berasal dari kata

jalan yang harus ditempuh, dan (c)

berarti

gerak

atau

motif

menyeleksi

perbuatan

sesuatu yang bergerak. Berawal dari

Artinya

kata motif itu motivasi dapat diartikan

perbuatan mana yang harus dilakukan,

sebagai daya penggerak yang

yang serasi, guna mencapai tujuan itu

telah

menentukan

kita.

perbuatan-

menjadi aktif. Motif dapat menjadi

dengan

aktif pada saat-saat tertentu

yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.

terutama

bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat diperlukan. Ngalim berpendapat,

menyampingkan

perbuatan

Menurut Mc. Donald

yang di

kutip oleh Sardiman (2003), motivasi Purwanto

(2006),

adalah perubahan energi dalam diri

bahwa setiap motif itu

seseorang

yang

bertalian erat dengan suatu tujuan dan

munculnya

“feeling”

dan

didahului

cita-cita. Makin berharga

dengan tanggapan terhadap

adanya

tujuan itu

bagi yang bersangkutan, makin kuat

tujuan.

pula

dikemukakan

motifnya sehingga

sangat

motif itu

berguna bagi tindakan atau

ditandai

Dari

dengan

pengertian Mc.

yang

Donald

mengandung

tiga

perbuatan seseorang. Guna atau fungsi

yaitu:

bahwa

dari motif-motif itu adalah: (a) motif

mengawali

itu mendorong manusia untuk berbuat

energi

atau

manusia, (b) motivasi ditandai dengan

bertindak.

Motifitu

berfungsi

(a)

pada

diri

munculnya

rasa

yang

seseorang,

dan

kepada

seseorang untuk

melakukan

suatu tugas, (b) motif itu menentukan arah

perbuatan

yakni

ke

arah

perwujudan suatu tujuan atau cita-cita.

penting

motivasi

terjadinya

sebagai penggerak atau sebagai motor memberikan energi (kekuatan)

elemen

ini

perubahan

setiap

individu

dan (c)

itu

afeksi

motivasi akan

dirangsang karena adanya tujuan. Menurut Thursan Hakim (2000) belajar perubahan

adalah perubahan

suatu

proses didalam

58

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

manusia,

ditampakan dalam bentuk

peningkatan kualitan dan tingkah

laku

kecakapan,

seperti

kuantitas peningkatan

pengetahuan,

kebiasaan,

sikap,

mengarahkan (Endang

siswa

dalam

belajar

Sri Astuti, 2010).

Motivasi

belajar sangat erat sekali hubungannya dengan

prilaku

siswa

disekolah.

pemahaman, keterampilan,

Motivasi belajar dapat membangkitkan

daya pikir dan lain-lain. Jadi dalam

dan mengarahkan peserta didik untuk

kegiatan

mempelajari sesuatu yang baru. Bila

suatu

belajar

terjadinya

usaha

yang

adanya

menghasilkan

pendidik

membangkitkan

motivasi

perubahan-perubahan itu dapat diamati

belajar anak didik, maka meraka akan

secara

memperkuat

langsung

maupun

tidak

langsung. Hal ini juga dikemukakan

respon

yang

telah

dipelajari.

oleh Dimyati Mahmud (1989: 121-

Seiring

dengan

122) yang menyatakan bahwa belajar

ilmu

adalah suatu perubahan tingkah laku

terutama

baik yang dapat diamati maupun yang

sistem pendidikan di sekolah menuntut

tidak dapat diamati secara langsung

adanya perubahan sikap guru dalam

dan terjadi dalam diri seseorang karena

melaksanakan pembelajaran di kelas.

pengalaman.

Pada

Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan,

pengetahuan

perkembangan

yang

proses

dan

teknologi,

berhubungan

pembelajaran

dengan

dampak

perkembangan ilmu pengetahuan dan

belajar dapat

teknologi adalah diperkayanya sumber

diartikan sebagai suatu proses usaha

dan media pembelajaran. Saat ini telah

yang

untuk

tersedia berbagai media pembelajaran,

relatif

untuk

dilakukan

memperoleh

individu

perubahan

yang

itu

menetap dalam tingkah laku baik yang

pengetahuan

dapat

menggunakan

diamati

maupun

yang

tidak

dapat diamati secara langsung

dan

yang

mendorong,

menggerakan dan

dalam

memiliki

memilih

berbagai

dan media

Kata media berasal dari bahasa Latin

Motivasi belajar adalah sesuatu

perlu

pembelajaran yang telah tersedia.

terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

guru

berarti

medius tengah,

yang

secara

harfiah

perantara,

atau

pengantar (Azhar Arsyad, 2006: 3).

59

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

Menurut Suranto (2005: 18) media

Dengan

demikian

media

ialah “suatu sarana yang digunakan

pembelajaran adalah suatu perantara

untuk

dari

yang digunakan untuk menyampaikan

kepada

informasi atau pelajaran dengan tujuan

menurut

agar merangsang peserta didik untuk

Sutirman (2013: 15) media merupakan

belajar. Sedangkan penggunaan media

“komponen

pembelajaran

merupakan

wahana fisik yang mengandung materi

dilakukan

untuk

instruksional di lingkungan siswa yang

informasi berupa materi pembelajaran.

dapat

Adanya

menyampaikan

seorang

pesan

komunikator

komunikan”.

Sedangkan sumber

merangsang

belajar

siswa

atau

untuk

media

cara yang

menyampaikan

diharapkan

proses

belajar”. Pendapat lain dikemukakan

pembelajaran akan lebih mudah bagi

oleh Sadiman (1996: 6) media adalah

peserta

“segala sesuatu yang dapat digunakan

pembelajaran

untuk

dari

keterbatasan ruang dan waktu dalam

pengirim ke penerima sehingga dapat

belajar, selain itu media juga dapat

merangsang

memberikan

menyalurkan

pikiran,

pesan

perasaan,

didik,

karena dapat

motivasi

perhatian, dan minat serta perhatian

didik untuk belajar.

siswa sedemikian rupa sehingga proses

Media

belajar terjadi”.

yang

media mengatasi

bagi

peserta

digunakan dalam

proses pembelajaran dapat dibedakan

Sementara itu, menurut Sukiman

menjadi beberapa

macam.

Menurut

(2012: 29) segala sesuatu yang dapat

Arief. Sadiman, dkk (1996: 28-81)

digunakan untuk

menyalurkan pesan

jenis media yang lazim dipakai dalam

dari pengirim ke penerima sehingga

kegiatan belajar mengajar yaitu: 1)

merangsang

media grafis, 2) media audio, dan 3)

pikiran,

perasaan,

perhatian dan minat serta kemauan peserta

didik

sedemikian

media proyeksi diam.

rupa

Prestasi belajar merupakan hasil

sehingga proses belajar terjadi dalam

belajar dapat diukur dengan evaluasi,

rangka mencapai tujuan pembelajaran

mengukur

secara efektif.

dilakukan dengan menggunakan alat

prestasi

belajar

lazimnya

tes, dengan alat tes tersebut diketahui

60

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

suatu perkiraan kuantitatif dari prestsi

yang dijalani maka prestasi belajar

tersebut. Tes hasil belajar yang lazim

merupakan hasil dari proses belajar

dipakai berbentuk

tersebut.

sumatif,

tes

tes formatif, tes

diagnostik,

tes belajar

Pengertian prestasi belajar tidak

akhir dsb. Pengukuran prestasi belajar

lepas

diberikan nilai agar memberikan arti.

sendiri, adapun pengertian belajar dari

Sejalan

beberapa ahli dalam Sardiman A.M

dengan

sebagaimana Sudjana

pendapat

yang

Caroll,

dikutip

(2000: 240)

bahwa

dari

oleh

(2005:

hasil

Cronbach

pengertian

20)

sebagai

belajar

berikut:

memberikan

itu

(a)

definisi:

belajar yang dicapai siswa dipengaruhi

“Learning is shown by a change in

oleh

behavioras a result of experince”

lima faktor,

yakni: 1) bakat

belajar, 2) waktu yang tersedia untuk

Belajar

adalah

belajar, 3) waktu yang dipengaruhi

perubahan

dalam

untuk

hasil dari pengalaman,

menjelaskan

pelajaran,

4)

memperlihatkan perilaku

sebagai

(b)

kemampuan individu, dan 5) kualitas

Spears

pengajaran disekolah.

“Learning is to observe, to read,

Selanjutnya

beliau

memberikan

Harold batasan:

menjelaskan

toinitiate, to try something themselves,

bahwa empat faktor tersebut diatas

to listen, to follow direction”. Belajar

(1,2,3,4)

adalah

mengamati,

kemampuan individu dan faktor 5 dari

berinisiasi,

mencoba sesuatu sendiri,

luar

mendengarkan,

berkenaan

individu

dengan

(lingkungan).Kamus

membaca,

mengikuti

Besar Bahasa Indonesia menyebutkan

petunjuk/arahan,

prestasi merupakan hasil yang telah

berkata: “Learning is a change in

dicapai

performance as a result of practice”.

(dilakukan,

sebagainya).

dikerjakan,

Jika

dan

diartikan

secaralangsung maka prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai atau

diperoleh

manifestasi kegiatan

sebagai

kegiatan belajar

hasil

belajar.

merupakan

Belajar

adalah

dan

(c)

perubahan

Geoch,

dalam

penampilan sebagai hasil praktek. Kesimpulan

dari

pendapat

dari

beberapa ahli di atas, dalam definisi

Jika

belajar

proses

tingkah

senantiasa terjadi perubahan laku

melalui

serangkaian

61

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

proses

kegiatan

seperti

membaca,

tingkat

penguasaannya

terhadap

mengamati, mendengar, mencoba, dan

berbagai materi pelajaran di sekolah.

lain

sebenarnya

Prestasi belajar ini merupakan hasil

rangsangan-rangsangan

belajar yang berwujud pengetahuan,

sebagainya.

Belajar

merupakan

individu dari luar untuk membentuk

sikap-sikap

perubahan diri menjadi lebih baik .

sekolah

Suharsimi “Hasil

110),

menjadi tiga

Arikunto belajar

aspek

(1990: dibedakan

dan wujud

dinyatakan

keterampilan. prestasi

dalam

belajar

bentuk

angka

diraport.

yaitu kognitif,

Pada

proses

pembelajaran

afektif, dan psikomotorik.” Winkel

motivasi

(1996) mengatakan, “Prestasi Belajar

dimiliki oleh setiap siswa.

adalah suatu bukti keberhasilan belajar

motivasi seorang siswa akan

atau

menentukan

kemampuan

seseorang

dalam

Di

adalah

hal

yang

harus

Intensitas

tingkat

sangat

pencapaian

melakukan kegiatan belajarnya sesuai

prestasi belajarnya. Adanya motivasi

dengan

yang baik dalam belajar maka akan

bobot

yang

dicapainya.”

Sedangkan S. Nasution (1996: 17)

mewujudkan

mengungkapkan:

belajar

Motivasi berasal dari bahasa Latin

dicapai

“movere”, yang berarti menggerakkan

seseorang dalam berfikir, merasa, dan

(Eveline Siregar, 2014: 49). Menurut

berbuat.

Mc.Donald

adalah

Prestasi

kesempurnaan

Prestasi

sempurna aspek

sebaliknya

kurang

seseorang

belum

dikatakan

memenuhi

kognitif,

psikomotorik, prestasi

belajar

apabila

yakni:

yang

hasil yang baik

dalam

Oemar

pula.

Hamalik

tiga

(2011: 106) motivasi adalah suatu

dan

perubahan

dikatakan

seseorang

afektif,

memuaskan memenuhi

jika target

tersebut.

energi yang

dalam ditandai

diri oleh

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai

tujuan.Motivasi

belajar

merupakan dorongan yang berasal dari

Yaya Sunarya (1999: 80) juga

dalam

atau

luar

diri

seseorang

berpendapat

bahwa prestasi belajar

sehingga dapat menimbulkan kegiatan

merupakan

kecakapan

seseorang

yang

dapat

nyata

dari

belajar. Adanya motivasi dalam diri

dilihat

dari

seorang siswa

akan mendorong siswa

62

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

untuk aktif melakukan kegiatan belajar

Berdasarkan

penjelasan

secara rutin dan terus menerus untuk

kerangka

mencapai

dapat digambarkan seperti gambar 1.

Oleh

hasil belajaryang

karena

itu,

optimal.

motivasi

pengaruh positif

dalam

prestasi

siswa.Menurut (2010:

Sudarman

7)

media

yang

guru

rangka

dengan

dalam siswa.

pembelajaran

Danim

pembelajaran

digunakan

oleh

berkomunikasi

Penggunaan yang

sesuai

materi

dengan

disampaikan

oleh

pelajaran guru.

yang

Penggunaan

media pembelajaran juga membantu siswa dalam menyelesaikan persoalan yang

muncul

memudahkan

dalam

pembelajaran,

siswa

menjawab

pertanyaan dari guru dan siswa lebih rajin belajar.

244) manfaat media dalam proses belajar adalah bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami

memungkinkan

METODE PENELITIAN Metode

penelitian

adalah

ilmu

yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan

dengan

pemikiran

yang

tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

disusun

mencari,

secara

menyusun,

mengembangkan kebenaran

ilmiah

dan menemukan, serta

suatu

menguji

pengetahuan.

metode

penelitian

penting

adalah

untuk

salah

satu

penggunaan

Dalam unsur metode

ilmiah tertentu yang digunakan sebagai

Menurut Harjanto (1996: 243-

lebih

Gambar 1. Kerangka berpikir model konsep

media

konsep materi membantu siswa dalam memahami

ini

belajar

merupakan seperangkat alat bantu atau perlengkapan

penelitian

belajar

diduga mempunyai pencapaian

pemikiran

diatas,

oleh siswa

siswa

dan untuk

sarana

yang

mengidentifikasi

bertujuan besar

kecilnya

untuk suatu

obyek/gejala-gejala mencari pemecahan masalah yang sedang diteliti, sehingga hasil

yang

diperoleh

dapat

dipertanggungjawabkan.

menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.

63

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

Penelitian menggali

ini

informasi

bertujuan tentang

untuk

pengaruh

bersifat

kuantitatif/statistik,

tujuan

untuk

menguji hipotesis yang

motivasi belajar siswa dan penggunaan

telah

media pembelajaran terhadap prestasi

dapat

belajar mata pelajaran IPS siswa SDN 2

penelitian

ini

Mrican,

terapan,

tingkat

Kecamatan

Jenangan,

dengan

ditetapkan.Dari uraian di atas, diambil

kesimpulan

bahwa

termasuk

penelitian

eksplanasi

asosiatif

Kabupaten Ponorogo.Dilihat dari tingkat

dengan hubungan variabel kausal, dan

ekplanasi

jenis data kuantitatif.

penelitian

ini

termasuk

asosiatif, dengan bentuk variable kausal

Populasi

adalah

(Sugiyono,1996) lebih lanjut Sugiyono

generalisasi

(1999)

objek/subjek yang mempunyai kualitas

menyatakan

asosiatif

merupakan

bertujuan

untuk

antara

dua

Sedangkan

bahwa

penelitian

penelitian

yang

mengetahui hubungan variabel

hubungan

atau

lebih.

kausal

adalah

dan

yang

wilayah

terdiri

karakteristik

atas:

tertentu

yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian

(Sugiyono,

ditarik

2003).

kesimpulannya

Populasi

adalah

hubungan sebab akibat bila X maka

semua obyek, semua gejala dan semua

Y.Dilihat dari jenis data, penelitian ini

kejadian

temasuk

dipilih

data

kuantitatif (Sugiyono,

kuantitatif

berbentuk

1999)

atau harus

peristiwa

yang

sesuai dengan

akan

masalah

adalah

data

yang

yang akan diteliti (Hadi, 1993).Populasi

angka-angka

atau

data

adalah

kualitatif yang

diangkakan (Sugiyono,

keseluruhan

(Arikunto,

subjek

penelitian

1998).Populasi

dalam

1999) yang berkaitan dengan penelitian

penelitian ini adalah seluruh siswa SDN

kuantitatif

2

(1999)

ini.

Lebih

jauh

Sugiyono

menyatakan bahwa: penelitian

Mrican,

Kabupaten

Kecamatan Ponorogo

seperti

kuantitatif merupakan metode penelitian

ditunjukkan pada tabel 1.

yang

Tabel 1. Populasi Penelitian

berdasarkan

positivism, pada

digunakan

pada

filsafat

untuk

meneliti

populasi atau sample tertentu,

pengumpulan instrumen

data penelitian,

menggunakan analisis

data

No 1 2 3

Kelas Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6 Jumlah

Laki11 laki 12 15

Jenangan,

Perempuan 15 16 18

yang

Jumlah 26 Siswa 28 33

38 49 87 Sumber: Bagian TU di SDN 2 Mrican, 2016

64

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

Teknik pengumpulan data yang

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-

digunakan ada dua cara, yaitu: angket

karya

dan

(Safi’I, 2005). Dokumentasi sebagai

dokumentasi.

kuesioner

Angket

adalah

atau

monumental

dari

instrumen

metode

digunakan

setiap pernyataan tertulis yang disusun

dalam teknik komunikasi tak langsung,

oleh seseorang atau lembaga untuk

artinya

keperluan

pengumpulan

yang

responden

langsung, tidak

data

secara

tidak

responden

secara

menjawab

daftar

artinya langsung

pertanyaan melalui

tertulis

media

yang

tertentu.

pengumpulan

seseorang.

pengujian

data

suatu

adalah

peristiwa

atau menyajikan akunting. Uji coba

dikirim

dengan

(Subana,

validitas

instrumen

dilakukan

uji validitas reliabilitas. dalam

Sugiyono

Uji

(2008)

2000).Angket atau kuesioner adalah

menggunakan teknik korelasi product

daftar

moment

pertanyan

sedemikian

yang

rupa,

terencana,

terstruktur

dipakai

mengumpulkan

disusun

data

dan untuk

kuantitatif yang

digali dari responden (Safi’I, 2005). Menurut Beberapa

Sugiyono

pertimbangan

(2013) digunakan

dari

pearson.

menggunakan

komputer

SPSS

adapun

16.00

dengan teknik

Dengan program

uji

validitas

product moment dari

pearson dengan rumus angka kasar. Setelah harga rxy untuk setiap butir diperoleh,

maka

menentukan

metode angket untuk mengumpulkan

apakah

data adalah: (a) dalam waktu yang

tidak, digunakan taraf signifikasi 0,05.

singkat

diperoleh data yang

Bila nilai rxy lebih besar atau sama

cukup, (b) menghemat biaya, waktu,

dengan r-tabel pada taraf signifikasi

dan tenaga jika dibandingkan dengan

0,05 maka butir kuesioner tersebut

penggunaan jenis lain, dan (c) bersifat

dinyatakan valid dan jika nilai rxy lebih

praktis

kecil

dapat

karena

langsung

diberikan

kepada individu yang bersangkutan. Menurut

Sugiyono

(2013)

kuesioner

valid

atau

dari nilai r-tabel pada taraf

signifikasii 0,05 maka butir kuesioner tersebut dinyatakan tidak valid/gugur.

dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

butir

untuk

Uji alpha

reliabilitas cronbach

dengan melalui

rumus bantuan

65

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

komputer

program

SPSS

16.00.

lain,

reliabilitas

menunjukkan

adapun uji reliabilitas dengan rumus

konsistensi

alpha cronbach sebagai berikut:

mengukur gejala yang sama.

rxy =

𝐾 𝑆𝑥 𝐾−1 𝑁

suatu

alat

Reliabilitas mengukur

Keterangan: rxy = Koefisien reliabilitas X = Jumlah butir kuesioner Y = Jumlah varian skor-skor butir N = Varian skor kuesioner

ukur

dalam

dilakukan

untuk

konsistensi konstruk

variable

penelitian

suatu

atau

kuisioner

dikatakan Reliable atau handal jika jawaban

seseorang

terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil Menurut Reliabilitas masyarakat

Ghozali

(2005)

berhubungan

dengan

kepercayaan

Reliabilitas

merupakan alat untuk mengukur suatu daftar

pertanyaan

merupakan variabel

kuisioner

indikator yang

dari

diteliti.

yang

variabel–

pengertian

bahwa

bahwa

pada

suatu

instrument

cukup

dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut cukup baik. Uji reliabilitas

dilakukan

pertanyaan

yang

Reliabilitas

terhadap

item

dinyatakan

valid.

indeks

yang

adalah

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala

yang

sama

Reliabilitas

dan

hasil

pengukurannya relatif sama maka alat ukur tersebut reliable. Dengan kata

dengan

Uji

Statistik

Cronbach Alpha () suatu variabel dikatakan

reliable

(handal)

jika

memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sedangkan

menurut Arikunto (2002), Reliabilitas menunjukkan

dari waktu ke waktu untuk mengukur

Setelah kepada

angket

responden

Mrican,

disebarkan

siswa

SDN

Kecamatan

2

Jenangan,

Kabupaten

Ponorogo,

langkah

selanjutnya

adalah

proses

mendeskripsikan data.

Penulis

dan

menganalisis

menyebarkan

angket

kepada 87 orang siswa.Adapun hasil peelitian

disajikan

deskripsi

data,

reliabilitas, data,

uji

pengujian

pengujian

dalam validitas data, hipotesis,

bentuk dan analisa dan

pembahasan hasil penelitian. Penelitian

ini

bertujuan

untuk

mengetahui hubungan yang signifikan 66

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

antara

motivasi

penggunaan

belajar

media

dan

pembelajaran

penelitian

adalah

digunakan

Mrican,

distribusi

Jenangan,

lain:

(a)

disrtibusi frekuensi dimana statistik ini

terhadap prestasi belajar siswa SDN 2 Kecamatan

antara

untuk

menggambarkan

frekuensi

dari

Kabupaten Ponorogo yang berjumlah

jawabanresponden atas berbagai item

87

variabel yang diteliti, (b) staitistik rata-

orang

siswa.Deskripsi

data

penelitian menggambarkan data dari

rata dimana

jawaban

mengenai

untuk menggambarkan rata-rata nilai

pengaruh yang signifikan antara antara

dari sebuah variabel yang diteliti pada

motivasi

penggunaan

sekelompok responden tertentu, dan

media pembelajaran terhadap prestasi

(c) nilai indeks untuk mendapatkan

belajar

Mrican,

gambaran mengenai derajad persepsi

Kabupaten

responden atas variabel yang akan

responden

belajar

siswa

Kecamatan

dan

SDN

2

Jenangan,

Statistik

Ponorogo yang dihitung menggunakan

diteliti,

bantuan program SPSS 16.00 dapat

dikembangkan.

dilihat pada tabel 2.

menghitung

Tabel 2. Deskripsi Data

sebagai berikut:

Descriptive S tatistics M inim M axi N M ean um mum M otivasi Belajar Siswa Penggunaan M edia Pembelajaran Prestasi Belajar Valid N (listwise)

87 87 87

Std. Dev

13.482 2.6713 8 9 12.908 2.6747 6.00 15.00 0 4 1.8238 4.00 10.00 8.8966 4 6.00 15.00

87

ini digunakan

untuk

memberikan gambaran atau deskripsi empiris atas data yang dikumpulkan dalam penelitian (Ferdinand, Jenis-jenis dapat

statistik

disajikan

deskriptif dalam

2006). yang laporan

nilai

indeks

dapat

Perumusan nilai

untuk

indeks

adalah

((%F1x1)  (%F2x2)  (%F3x3)  (%F4x4)  (%F5x5)) 5

Oleh karena jawaban responden tidak berangkat dari angka 0, tetapi mulai angka 1 hingga 5, maka angka indeks yang dihasilkan akan berangkat dari angka 5

Sumber: hasil dari perhitungan penelitian

Analisis

Nilai Indeks 

sebuah

ini digunakan

hingga 100

dengan

rentang sebesar 95, tanpa angka 0. Dengan kotak

menggunakan (Three-box

kriteria

method),

tiga maka

rentang sebesar 95 dibagi tiga akan menghasilkan rentang sebesar 31,67 yang akan digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks: 67

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

5.00 – 36.67 : Rendah 36.68 – 68.35 : Sedang 68.36 – 100 : Tinggi

sebesar 89,87 katagori

yang berada dalam

tinggi.

Berdasarkan

hasil

perhitungan rata-rata setiap indikator Tabel 3. Distribusi Frekuensi

motivasi

S tatistics M otivasi Belajar Siswa N Valid

Penggunaan M edia Pembelajaran

Prestasi Belajar

87

87

87

M issing M ean Std. Error of M ean

0 13.4828

0 12.9080

0 8.8966

.28640

.28676

.19554

M edian M ode

15.0000 15.00

15.0000 15.00

10.0000 10.00

Std. Deviation Variance

2.67139 7.136

2.67474 7.154

1.82384 3.326

Range M inimum

9.00

9.00

6.00

6.00

6.00

4.00

M aximum Sum

15.00 1173.00

15.00 1123.00

10.00 774.00

Sumber: hasil dari perhitungan penelitian

belajar

diatas

dapat

disimpulkan bahwa dipandang sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa SDN 2 Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Tanggapan terhadap dalam

responden

masing-masing variabel

pernyataan

penggunaan

media

pembelajaranseperti ditunjukkan Tabel 5. Tabel 5. Hasil Tanggapan Responden Variabel Penggunaan Media Pembelajaran

Tanggapan responden terhadap masing-masing variabel

pernyataan

motivasi

dalam

belajar

seperti

ditunjukkan Tabel 4. Tabel 4. Hasil Tanggapan Responden Mengenai Variabel Motivasi Belajar

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa rata-rata keseluruhan jawaban responden media

mengenai

pembelajaran

penggunaan sebesar

86,04

yang berada dalam katagori tinggi. Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Tabel 4 menunjukkan bahwa rata-rata

keseluruhan

jawaban

responden mengenai motivasi belajar

Berdasarkan

hasil perhitungan

rata-

rata setiap indikator penggunaan media pembelajaran

belajar

diatas

dapat

disimpulkan bahwa dipandang sangat

68

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

mempengaruhi prestasi belajar siswa

mampu mengungkapkan sesuatu yang

SDN 2 Mrican, Kecamatan Jenangan,

akan diukur oleh kuisioner (Ghozali,

Kabupaten Ponorogo.

2001). Instrumen yang valid berarti

Tanggapan

responden

terhadap

alat

ukur

yang

digunakan

untuk

masing-masing pernyataan dalam variabel

mendapatkan data itu valid, artinya

prestasi belajar seperti ditunjukkan Tabel

instrumen

6.

untuk mengukur apa yang seharusnya

Tabel 6. Hasil Tanggapan Responden Mengenai Variabel Prestasi Belajar

tersebut

dapat

digunakan

diukur. Untuk menguji validitas alat ukur,

terlebih

dahulu

dicari

harga

korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

jumlah Tabel

6

rata-rata

menunjukkan

keseluruhan

bahwa

tiap

pengambilan

skor

butir.

Kriteria

kinerja dikatakan valid

jawaban

adalah ditentukan dengan nilar rhitung>

responden mengenai prestasi belajar

rtabel, dimana untuk menentukan rhitung

sebesar 88,93

dapat dilihat dari nilai Corected Item

katagori

yang berada dalam

tinggi.

Berdasarkan

hasil

perhitungan rata-rata setiap indikator prestasi belajar belajar diatas dapat disimpulkan bahwa dipandang sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa

Total Correlation. Tabel 7. Uji Validitas Motivasi Belajar r hitung 1 x1.1 0.2108 0.972 2 x1.2 0.2108 0.963 3 x1.3 0.2108 0.961 Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 No

Indikator

r tabel

Ket. Valid Valid Valid

SDN 2 Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Uji adalah untuk

validitas

suatu

alat

mengukur

(uji

kesahihan)

yang

digunakan

sah/valid

tidaknya

suatu kuisioner. Kuisioner dikatakan

Tabel 8. Uji Validitas Penggunaan Media Pembelajaran r Ket. hitung 1 x2.1 0.2108 0.703 Valid 2 x2.2 0.2108 0.838 Valid 3 x2.3 0.2108 0.743 Valid Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 No

Indikator

r tabel

valid jika pertanyaan pada kuisioner

69

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

penelitian Tabel 9. Uji Validitas Prestasi Belajar r Ket. hitung 1 y1.1 0.2108 0.921 Valid 2 y1.2 0.2108 0.921 Valid Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 No

r tabel

Indikator

ini

hanya

pengujian

dilakukan

responden. Alpha

terhadap

Berdasarkan melebihi

reliabilitas

jika

0,600

87 nilai maka

pertanyaan variabel tersebut reliabel Uji

reliabilitas

dilakukan

terhadap

item

pertanyaan

yang

dinyatakan

valid.

Reliabilitas

adalah

indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya relatif sama maka alat ukur tersebut reliable. Dengan kata lain,

reliabilitas

konsistensi

suatu

dan sebaliknya (Imam Ghazali, 2005). Adapun

pengujian

Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Nilai r Alpha Motivasi belajar 0.984 Penggunaan media 0.727 pembelajaran Prestasi belajar 0.645 Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan

10

Reliabel

diatas

dapat

sama.

memilikinilai Cronbach Alpha> 0,600.

Reliabilitas dilakukan untuk mengukur

Hal ini berarti bahwa seluruh variabel

konsistensi

dalam penelitian ini reliable (handal).

penelitian

gejala

konstruk suatu

Reliable

atau

yang

atau

kuisioner

variabel dikatakan

handal jika jawaban

diketahui

tabel

Ket. Reliabel Reliabel

dalam

mengukur

ukur

dari

reliabilitas adalah sebagai berikut:

menunjukkan alat

hasil

Uji

seluruh

Multikolineritas

variable

bertujuan

menguji apakah dalam model regresi

seseorang terhadap pertanyaan adalah

ditemukan

konsisten atau stabil dari waktu ke

variabel bebas. Model regresi yang

waktu

Reliabilitas

baik seharusnya tidak terjadi korelasi

dengan Uji Statistik Cronbach Alpha

diantara variabel bebas jika variabel

() suatu variabel dikatakan reliable

bebas

(handal) jika memiliki nilai Cronbach

variabel ini tidak ortogonal variabel

Alpha > 0,600.

ortogonal adalah variabel bebas yang

untuk

mengukur

dengan

berkolerasi

korelasi

maka

antar

variabel-

reliabilitas

nilai korelasi antar sesama variabel

menggunakan

bebas = 0. Multikolinearitas dapat

Pengujian dilakukan

adanya

program SPSS Versi 16.

Dalam

dilihat

dari

nilai

Tolerance

dan

70

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

Variance

Inflation

Factor

(VIF).

dari

residual

satu

pengamatan

ke

Menurut Imam Ghozali (2005) cara

pengamatan yang lain, sehingga dapat

mendeteksit

dilakukan ke uji selanjutnya. Berikut

erhadapadanya

Multikolineritas dalam model regresi

hasil

adalah sebagai berikut: (a) besarnya

Berdasarkan

Variabel Inflation Factor (VIF) pedoman

menunjukkan bahwa pengaruh antara

suatu

motivasi

model

regresi

yang

bebas

pengujian

heteroskedastisitas.

gambar

belajar,

dan

di

atas

penggunaan

Multikolineritas yaitu nilai VIF  10 dan

media pembelajaran terhadap prestasi

(b) besarnya Tolerance pedoman suatu

belajar

model regresi yang bebas Multikolineritas yaitu nilai Toleranc e 0,10.

Pengujian

menggunakan software SPSS Versi 16 dapat dilihat pada tabel 11. VIF

M otivasi belajar

0.839

1.192

0.790

1.265

0.887

1.127

Penggunaan media pembelajara nPrestasi belajar

Sumber: Output SPSS, 2016

problem

titik-titik

yang

menyebar

secara acak serta menyebar tinggi di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y yang tidak teratur dan tidak

Tabel 11. Uji Multikolinieritas Tolerance

terjadi

heteroskedastisitas. Hal ini dibuktikan dengan

multikolinieritas

Variabel

tidak

membentuk

pola

tertentu,

sehingga

Keterangan Bebas M ultikolinierita sBebas M ultikolinierita

disimpulkan bahwa uji ini tidak terjadi problem heteroskedastisitas.

Bebas M ultikolinierita s

Berdasarkan tabel 11 di atas dapat

disimpulkan

pada

penelitian

bahwa

variabel

ini

bebas

multikolinieritas. Tujuan

Gambar 2. Uji Heteroskedastisitas

Dengan menggunakan program dilakukannya

uji

SPSS versi 16.00 dan pendekatan

heteroskedastisitas adalah agar model

grafik untuk menguji normalitas data,

regresi terjadi ketidaksamaan varian

diperoleh

data

sebagai

berikut:

71

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

Tabel 12. Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Penggunaan M edia Pembelajaran

M otivasi Belajar Siswa

Prestasi Belajar

N

87

87

87

Normal M ean Parameters a Std. Deviation

13.4828 2.67139

12.9080 2.67474

8.8966 1.82384

M ost Absolute Extreme Positive Differences Negative Kolmogorov-Smirnov Z

.428 .285

.289 .217

.406 .273

-.428 3.989

-.289 2.693

-.406 3.783

Asymp. Sig. (2-tailed)

.079

.064

.101

Dari

tabel

12

bahwa

taraf signifikan

untuk semua variabel

berada >0,05.

hipotesis,

Dengan

demikian

nilai

residual

pengaruh langsung dan tak langsung

tersebut

terdistribusi

normal

dari variabel bebas terhadap variabel

menunjukkan

di

secara

atas

regresi

serta

terikatnya.

telah memenuhi asumsi normalitas.

dari

guna

regresi

mengetahui

diperlukan

sehingga

dapat diperugnakan untuk menjawab

sehingga model penelitian dinyatakan

Analisis

signifikansi

serta

untuk

Secara

analisis

mengetahui

umum

regresi

formulasi

dapat

ditulis

sebagai berikut:

koefisien-koefisien

Tabel 13. Analisis Regresi Sederhana Coefficientsa Model

Unstandardize Standardized d Coefficients Coefficients B

1 (Constant)

Std. Error

-.150

.385

.577

.032

Penggunaan Media Pembelajaran .098

.032

Motivasi Belajar Siswa

t

Collinearity Statistics

Sig.

Beta

Toleran

VIF

-.389

.699

.845

17.969

.000

.640

1.563

.144

3.055

.003

.640

1.563

Dependent Variable: Prestasi Belajar

Dari

masing-masing

variabel,

media pembelajaran (x2 ) yang lebih

variabel motivasi belajar (x1 ) memiliki

kecil yaitu sebesar 0,144.

pengaruh yang paling besar terhadap

Digunakan pengaruh

untuk

menguji

prestasi belajar (Y) dengan nilai 0,845

signifikan

masing-masing

dibanding dengan variabel penggunaan

variabel independen yang terdiri dari

72

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

motivasi media

belajar

dan

pembelajaran

penggunaan

dengan

Pengaruh

varibel

penggunaan

media

pembelajaran terhadap prestasi belajar:

dependen yaitu prestasi belajar. Hasil

Hasil

pada penelitian ini dapat dilihat pada

penggunaan media pembelajaran yang

tabel 14.

telah dilakukan diperoleh thitung 3.055 >

Tabel 14. Uji t

ttabel

Variabel Motivasi Belajar Siswa Penggunaan Media Pembelajaran

thitung 17.969 3.055

perhitungan

untuk

sebesar

variabel

1.66256

dengan

t-tabel

Sig.

1.66256

.000

dan Ha diterima berarti ada pengaruh

1.66256

.003

signifikan. Dengan hasil tersebut dapat

signifikansi 0,000 < 0,05 H0 ditolak

disimpulkan bahwa pengujian tersebut Pengaruh terhadap

motivasi

prestasi

perhitungan

untuk

menunjukkan

belajar

belajar:

Hasil

variabel

signifikan

motivasi

pengaruh

antara

yang

positif

penggunaan

media

pembelajaran terhadap prestasi belajar. Uji

belajar yang telah dilakukan diperoleh

F

digunakan

untuk

thitung17.969 > ttabel 1.66256 dengan

mengujio hipotesis ketiga (H3) yaitu:

signifikansi 0,000 < 0,05 Ho ditolak

diduga bahwa variabel motivasi belajar

dan Ha diterima, berarti ada pengaruh

(X1 )

signifikan. Dengan hasil tersebut dapat

pembelajaran

disimpulkan bahwa pengujian tersebut

(bersama-sama)

menunjukkan

signifikan

signifikan

pengaruh

antara

yang

motivasi

positif

dan

penggunaan (X2 )

secara

berpengaruh

terhadap

prestasi

media simultan secara belajar

(Y). Hasil perhitungan untuk uji F

belajar

terhadap prestasi belajar.

dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15. UJI F ANOVA b M odel 1

Sum of Squares

Df

M ean Square

F

Regressi

252.049

2

126.024

on Residual

34.020

84

.405

286.069

86

Total

311.170

Sig. .000a

a. Predictors: (Constant), Penggunaan M edia Pembelajaran, M otivasi Belajar Siswa b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

= Tabel 15 menunjukkan uji F secara simultan berpengaruh, dimana F

311.170

dan

tingkat

signifikasi

dengan signifikasi sebesar 0.000 < 0.05

sehingga

terdapat

pengaruh 73

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

positif dan signifikan terhadap prestasi

motivasi belajar siswa terhadap prestasi

belajar siswa di SDN

2

belajar mata pelajaran IPS.

Kecamatan

Kabupaten

Jenangan,

Mrican,

Ponorogo.

Berdasarkan

hasil

pengujian

kedua, disimpulkan bahwa ada pengaruh

Koefisien

Determinasi

ini

yang

positif

signifikan

digunakan untuk mengetahui seberapa

penggunaan

besar

terhadap prestasi belajar mata pelajaran

kemampuan

variabel

bebas

dalam menerangkan variabel terikat. Nilai determinasi ditentukan

media

antara

pembelajaran

IPS.

dengan

Berdasarkan

hasil

pengujian

nilai Adjusted R Square seperti yang

ketiga,

disimpulkan

bahwa

ditunjukkan pada Tabel 16.

belajar

siswa

dan

Tabel 16. Nilai R Square

media

Model S ummaryb R

M odel R .939a

1

Std. Error of

Square R Square

the Estimate

.881

.63640

diperoleh nilai Koefisien Determinasi yang disesuaikan (adjusted R²) adalah

semua

variabel

menerangkan sedangkan

persen

variasi dari

bebas variabel

sisanya

dapat terikat,

sebesar

12,2%

diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini. KESIMPULAN Berdasarkan pertama,

hasil

disimpulkan

secara

DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil perhitungan,

artinya

(X2 )

belajar mata pelajaran IPS (Y).

a. Predictors: (Constant), Penggunaan M edia b. Dependent Variable: Pembelajaran, M otivasiPrestasi Belajar Belajar Siswa

87,8%

pembelajaran

penggunaan

simultan berpengaruh terhadap prestasi

Adjusted

.878

(X1 )

motivasi

pengujian bahwa

ada

pengaruh yang positif signifikan antara

Algifari. 1997. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi. Edisi pertama. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Azhar, Arsyad, 2005. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Danim, S. 2010. Media Komunikasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Dimyati, Mahmud. 1989. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Endang. Sri Astuti & Resminingsih. 2010. Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah. Jilid I. PT Grasindo. Jakarta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program

74

JPPI Volume 11 No 1 (2017) 54-75

SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hamalik Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Hariyati. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri 12 Palu.E-Journal Geo Tadulako UNTAD. Palu. Harjanto. 1996. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta. Solo. Khairunisa. 2015. Pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi Belajar terhadap prestasi belajar mengetik manual Siswa kelas XII administrasi perkantoran di SMK Negeri 1 Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Marina Dwi Ariani. 2014. Penggunaan Media Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Purwodadi Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Nasution, S. 1996. Didaktik Asas Asas Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Ngalim M, Purwanto. 2007. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Sadiman, Arief S. (dkk). 2003. Media Pendidikan-Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sadiman, A, dkk. 1984. Media Pendidikan (Pengertian,

Pengembangan dan Pemanfaatannya). Rajawali Press. Jakarta. Safi’i. 2005. Metode penelitian pendidikan. Elkaf. Surabaya. Siregar, Eveline. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Ghalia Indonesia. Bogor. Sudjana. 2005. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Para Peneliti. Remaja Rosdakarya. Bandung. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Administrasi. Cetakan 9. Alfabeta. Bandung. Sukarno. 2009. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI IPA SMA N 3 Semarang. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. PT Pustaka Insan Madani. Yogyakarta Suranto. 2005. Komunikasi Perkantoran. Wahana Grafika. Yogyakarta: Sutirman. 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Graha Ilmu. Yogyakarta. Thursan Hakim. 2000. Belajar Secara Efektif. Puspaswara. Jakarta. Winkel W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. PT Grasindo. Jakarta. Windi Cindiana Karim. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di SMA Negeri 1 Telaga. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan UNG.

75