PENGARUH PENDIDIKAN ORANGTUA TERHADAP KARAKTER SISWA KELAS V SD

Download Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Pengaruh pendidikan orangtua terhadap karakter siswa kelas V SD Negeri Kateguhan 2 Kecamatan Ta...

0 downloads 507 Views 361KB Size
PENGARUH PENDIDIKAN ORANGTUA TERHADAP KARAKTER SISWA KELAS V SD NEGERI KATEGUHAN 2 KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

VINNI AUGUSTI ANGGRAINI A 510100197

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

ABSTRAK PENGARUH PENDIDIKAN ORANGTUA TERHADAP KARAKTER SISWA KELAS V SD NEGERI KATEGUHAN 2 KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 VINNI AUGUSTI ANGGRAINI, A 510100197, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 111 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Pengaruh pendidikan orangtua terhadap karakter siswa kelas V SD Negeri Kateguhan 2 Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif, penelitian dilakukan di SD Negeri Kateguhan 2 dalam penelitian ini tidak mengambil sampel karena seluruh jumlah populasinya hanya berjumlah 29 anak. Dengan memberikan angket karakter siswa dan angket kepada orangtua masing – masing anak. Teknik analisis yang digunakan adalah uji t yang sebelumnya dilakukan uji instrumen penelitian dan uji prasyarat analisis. Hasil analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung > t tabel yaitu 12,57 > 1,703, maka dapat diketahui bahwa pendidikan orangtua berpengaruh terhadap karakter siswa kelas V SD Negeri Kateguhan 2 Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014, dan hasil koefisien determinasi yaitu 0,8515 sehingga variabel pendidikan orangtua memberikan pengaruh sebesar 85,15 % sedangkan 14,85% dipengaruhi oleh variabel yang lain.

Kata Kunci : Pendidikan, Orangtua, Karakter Siswa

A. PENDAHULUAN Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting artinya untuk mewujudkan tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik. Salah satu jalur strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas itu adalah melalui pendidikan. Hal ini karena tujuan utama yang ingin dicapai oleh pendidikan adalah optimalisasi dan aktualisasi potensi manusia. Pendidikan diharapkan secara terencana dapat meningkatkan kualitas manusia, mencakup kualitas iman, kualitas hidup, kualitas kerja dan kualitas berpikir. Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus menerus tak terputus dari generasi ke generasi dimanapun di dunia ini. Upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dalam latar sosial kebudayaan setiap masyarakat tertentu. Karakter yaitu kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlaq atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadiaan khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan dengan individu lain, seseorang yang dikatakan berkarakter apabila telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya. Pendidikaan karakter merupakan sebuah istilah yang semakin hari semakin mendapatkan pengakuan dari masyarakat Indonesia saat ini. Terlebih dengan dirasakannya berbagai ketimpangan hasil pendidikan dilihat dari perilaku lulusan pendidikan formal saat ini, semisal korupsi, perkembangan seks bebas pada kalangan remaja, narkoba, tawuran, pembunuhan, perampokan oleh pelajar, dan pengangguran lulusan sekolah menengah dan atas. Pendidikan karakter dimulai sejak dini/usia emas, oleh karena itu anak – anak sejak dini harus dibimbing menjadi anak yang memiliki karakter yang tangguh, bertanggung jawab serta jujur. Pendidikan berkarakter sekarang telah marak baaik dilingkungan keluarga, sekolah, maupun dilingkungan masyarakat. Pendidikan berkarakter dilingkungan sekolah misalnya terdapat pada penggunaan kurikulum baru yaitu dengan kurikulum 2013 yang berbasis karakter sehingga

anak – anak selama berada disekolah dipupuk untuk menjadi anak bangsa yang memiliki karakter. Keluarga merupakan pendidikan pertama yang diterima oleh anak, sehingga keluargalah yang banyak memiliki peran emas dalam perkembangan karakter anak, selain itu anak memiliki banyak waktu serta ikatan batin antara orangtua dan anak yang akan menimbulkan rasa yang nyaman, tentram sehingga anak dengan mudah mengeksplor tingkahlaku mereka sesuai dengan karakter yang ditanamkan dari orangtua. Penanaman karakter anak sejak dini sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak dikemudian harinya karena apabila anak sejak dini di didik memiliki karakter lemah, anak tersebut ketika dewasa akan mengalami kebimbingan dalam menentukan arah hidupnya terlebih lagi anak tersebut dengan mudah masuk kedalam hal – hal yang negatif, oleh sebab itu keluarga lah yang harus dengan teliti, dan cermat dalam penanaman karakter pada anak – anak terlebih lagi pada anak usia Sekolah Dasar . Lingkungan terdekat dan pertama dengan anak adalah keluarga. Dari berbagai karakteristik keluarga, faktor tingkat pendidikan orangtuan merupakan sesuatu yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak. Tingkat pendidikan orangtua ini berkorelasi positif dengan cara mereka mengasuh anak, sementara pengasuhan anak berhubungan langsung dengan pembentukan karakter anak. Hal ini berarti makin tinggi tingkat pendidikan orangtua akan makin baik pula cara penanaman karakter pada anak, dan akibatnya perkembangan karakter anak berjalan secara positif. Sebaliknya makin rendah tingkat pendidikan orangtua akan kurang baik dalam penanaman karakter anak, sehingga pembentukan karakter anak berjalan kurang baik/menguntungkan. Pengaruh keluarga terutama berpusat pada pada sikap dan perilaku orangtua kepada anak. Sikap yang dapat mendorong perkembangan intelektual anak ini adalah responsif dan interaktif terhadap anak, serta tersedianya lingkungan rumah yang kondusif untuk belajar anak. Sementara itu prestasi intelektual yang rendah atau dibawah kemampuan sebenarnya dapat disebabkan

antara lain oleh karena kurangnya fasilitas belajar, kurangnya stimulasi mental oleh orangtua di rumah, dan keadaan gizi. Khusus mengenai masalah kurangnya stimulasi mental oleh orangtua, pada umumnya disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki sehingga mereka tidak mengerti bagaimana membantu anak agar lebih berhasil. Dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan orangtua sangat berpegaruh pada pemkembangan ataupun pembentukan karakter anak khususnya anak di usia Sekolah Dasar. Jadi dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari tingkat pendidikan orangtua, ada perbedaan perlakuan yang diterima oleh anak. Orangtua yang berpendidikan tinggi memiliki kesempatan dan kemampuan untuk memperoleh materi yang lebih besar yang diperlukan untuk menyediakan fasilitas dan saran belajar anak, selain itu dengan pengetahuan yang dimiliki orang tua yang berpendidikan tinggi pada umumnya bersikap terbuka dan mampu memperlakukan anak secara positif. Mereka memberikan perhatian yang besar terhadap penanaman karakter yang positif dan tangguh pada anak. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Pendidikan Orangtua Terhadap Karakter Siswa Kelas V SD Negeri Kateguhan 2 Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014.

B. METODE PENELITIAN 1. Tempat, Waktu dan Metode Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kateguhan 2 Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo, sedangkan waktu untuk penelitian yaitu pada tanggal 16 Desember sampai selesai tahun 2013. Metode Penelitian berdasarkan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dimana penelitian ini mendeskripsikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel tertikat dengan perhitungan statistik.

2. Populasi dan Sampel Menurut Awal (2009:4) populasi adalah semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung atau mengukur, kualitatif atau kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua elemen himpunan data yang ingin diteliti sifat-sifatnya. Sedangkan Sampel yaitu sebagian dari seluruh elemen yang menjadi obyek penelitian. Pada umumnya peneliti hanya dilakukan pada sampel yang terpilih, tidak pada populasi. Semua anggota himpunan sampel yang ingin dipelajari sifat – sifatnya dinamakan statistik. (Awal, 2009:5). Pada penelitian ini penelitian tidak mengunakan sampel karena seluruh populasi dikelas V SD Negeri Kateguhan 2 hanya berjumlah 29 siswa saja. 3. Variabel Penelitian Menurut Hatch dan Farhady “secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Sugiyono, 2013: 38). Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel antara lain variabel bebas/variabel independent yaitu pendidikan orangtua, dan variabel terikat/variabel dependent yaitu karakter siswa SD Negeri Kateguhan 2. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a.

Menurut Rubino (2011:65) Angket, cara pengumpulan data dengan jalan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh reponden. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner. Angket diberikan kepada siswa maupun orangtua siswa untuk mengisikan beberapa pertanyaan yang disediakan oleh penelitian, berikut ini kisi – kisi dari angket tersebut :

Tabel 1.1 Indikator Variabel Penelitian

No. 1.

Karakter yang di

Variabel

Teliti

Karakter

a. Jujur

siswa

b. Tanggung Jawab

Jawaban Soal

Skor

1. Jawaban point a

3

2. Jawaban point b

2

3. Jawaban point c

1

4. Jawaban point d

0

1. Jawaban poin a

0

2. Jawaban poin b

1

3. Jawaban poin c

2

4. Jawaban poin d

3

c. Visioner d. Disipin e. Kerjasama f. Adil g. Peduli 2

Pendidikan orangtua

a. Tamat SD ( b. Tamat SMP

Ayah dan Ibu c. Tamat SMA )

d. Perguruaan Tinggi

Pembentukan

a. Jujur

1. Jawaban point a

3

karakter dari

b. Tanggung Jawab

2. Jawaban point b

2

orang

c. Visioner

3. Jawaban point c

1

terhadap

d. Disipin

4. Jawaban point d

0

anak

e. Kerjasama

tua

f. Adil g. Peduli

b. Wawancara atau interview adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya secara lisan responden menjawab secara lisan pula. (Sukardi, 2008:79). Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada orangtua dan siswa ke beberapa rumah mereka masing – masing. c. Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti. ( Margono, 2007 : 158 ). Peneliti

dalam melakukan penelitian ini melakukan observasi terhadap lingkungan sekolah maupun kelas serta observasi terhadap tingkah laku siswa di SD Negeri Kateguhan 2 Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. d. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. (Suharsimi, 2006:231). Peneliti melakukan beberapa dokumentasi terkait dengan penelitiannya yang terlampir pada lampiran. 5. Uji Instrumen Penelitian a. Uji validitas yaitu untuk mengukur/menguji kevalidan suatu instrumen, jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid, karena dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan atau keadaan sesungguhnya. Peneliti melakukan uji validitas instrumen di SD Kateguhan 2 tetapi dengan kelas yang berbeda yaitu kelas VA sedangkan kelas yang dijadikan obyek penelitian kelas VB. Setelah melakukan uji validitas ada beberapa soal yang harus di drop karena tidak valid. b. Uji realiabilitas suatu pengujiaan suatu instrumen terhadap ketetapan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan reliabel apabila hasil– hasil instrumen tersebut menujukkan ketetapan/tidak berubah– ubah/memberikan hasil yang tetap sehingga secara tidak langsung apabila instumen yang digunakan reliabel, data yang dibutuhkanpun akan reliabel pula. Setelah melakukan uji validitas peeliti juga melakukan uji reliabilitas instrumen yaitu instrumen yang digunakan sudah reliabel dan masuk dalam katagori sangat tinggi reliabilitasnya.

6. Uji Prasyarat Analisis a. Uji normalitas, mengatakan bahwa setiap X nilai-nilai Y yang bersesuaian harus berdistribusi normal. Dipenuhi atau tidaknya persyaratan tersebut dapat diketahui dengan melakukan analisis residu. Caranya adalah dengan membuat distribusi frekuensi data bergolong dari residu – residu yang ada. Jika poligon frekuensi dari distribusi frekuensi tersebut mendekati normal, maka persyaratannya dipenuhi. . Uji normalitas dengan metode Lilifors digunakan apabila datanya tidak dalam distribusi frekuensi data bergolong. Pada metode Liliefors setiap data Xi diubah menjadi bilangan baku zi dengan transformasi (Budiyono 2009:260). Dari hasil perhitungan statistik data yang dikumpulkan peneliti termasuk kedalam data yang berdistribusi normal. b. Uji Linieritas pada analisis regresi mengharuskan adanya hubungan fungsional antara X dan Y, pada populasi yang linier. Dipenuhi atau tidaknya persyaratan linieritas dapat dilihat dengan melukiskan diagram pencarnya pada bidang bilangan. Kalau titik – titik pada diagram pencar itu terkumpul disepanjang garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan fungsional antar X dan Y adalah linier. Berdasarkan data yang telah diolah peneliti hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) memiliki hubungan yang linier. 7. Teknik Analisis Data a. Analisis regresi digunakan dalam rangka untuk melakukan prediksi (peramalan). Tujuannya adalah untuk menentukan model statistika (dalam bentuk formula matematik) yang dapat dipakai untuk memprediksi nilai – nilai variabel terikat (disebut juga variabel respon) Y berdasarkan nilai – nilai dari variabel bebas (disebut juga variabel prediktor)

X. Regresi memiliki variabel–variabel yang

berskala interval. Demikianlah model hubungan linier antara variabel X dan variabel Y pada sampel (Budiyono, 2009 : 151). Berdasarkan penelitian data yang telah diolah oleh peneliti menujukan variabel

konstanta X dan Y yang positif sehingga antara variabel X/tingkat pendidikan orangtua memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel Y/karakter siswa.

C. HASIL PENELITIAN Penelitian yang dilakukan di SD Negeri Kateguhan 2 Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo dengan metode angket yang terdiri dari 2 angket yaitu angket yang diisi oleh orangtua dan angket yang diisi oleh anak atau siswa itu sendiri. Selain itu metode yang digunakan wawancara dan observasi tingkah laku anak serta mendokumentasikannya. Setelah peneliti mendapatkan data serta dokumen–dokumen yang diperlukan, peneliti melakukan analisis data dan melakukan perhitungan secara statistik untuk mengetahui seberapa besar atau berapa prosentase dari pengaruh tingkat pendidikan orangtua terhadap karakter siswa SD Negeri Kateguhan 2 Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014 Dari perhitungan diperoleh persamaan garis regresi linier sederhana yaitu : ^

Y = 39,63 + 0,154 X. Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi dari variabel independen bernilai positif, artinya variabel tingkat pendidikan orangtua berpengaruh positif terhadap karakter siswa, selanjutnya hasil uji koefisien determinasi yaitu r2 = 0,8515 yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orangtua dapat mempengaruhi karakter siswa sebesar 85,15 % sedangkan 14,85 % sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak diteliti. Koefisien arah regresi linier sederhana adalah 0,154 atau positif. Hasil uji keberartian regresi variabel tingkat pendidikan orangtua diperoleh t hitung > t tabel yaitu : 12,57 > 1,703, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendidikan orangtua berpengaruh positif dan signifikan terhadap karakter siswa. Semakin tinggi tingkat pendidikan orangtua maka semakin tinggi pula karakter yang dimiliki siswa di SD Negeri Kateguhan 2 Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014, sebaliknya semakin rendah tingkat

pendidikan orangtua maka akan semakin rendah pula karakter yang dimiliki siswa tersebut. D. KESIMPULAN Berdasarkan pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan, tingkat pendidikan orangtua berpengaruh positif dan signifikan terhadap karakter siswa kelas V SD Negeri Kateguhan 2 Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan Uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 12,57 >1,703, selanjutnya hasil uji koefisien determinasi yaitu r2 = 0,8515 yang menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan orangtua dapat mempengaruhi karakter siswa sebesar 85,15 % sedangkan 14,85 % dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak diteliti oleh peneliti. E. DAFTAR PUSTAKA Awal, S. 2009. Teknik Pengambilan Sampel pada Penelitian Non-Eksperimental. Yogyakarta : Mitra Cendekia. Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian ( Edisi Kedua ). Surakarta : UNS Press. Rubiyanto, R. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : PGSD FKIP UMS. Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Margono, S. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ( Edisi Revisi VI ). Jakarta : Rineka Cipta.