PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
GANGGUAN KESEHATAN AKUT PETANI PEKERJA AKIBAT PESTISIDA DI DESA KEDUNG REJO KECAMATAN MEGALUH KABUPATEN JOMBANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi
ambang Universitas Sanata Dh (Diameter 5 cm) Diajukan oleh: Galuh Paramita NIM : 958114122
Oleh: Siska Christina Dewi Sulistyoningrum NIM : 038114048
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
PersetujuanSkripsi
GANGGUAN KESEHATAI{ AKUT PETANI PEKERJA AKIBAT PESTISIDA DI DESA KEDT]NG REJO KECAMATAN MEGALUH KABUPATEN JOMBANG
Yang diajukanoleh. SiskaChristinaDewi Sulistyoningrum NI M: 0 3 8 1 1 4 0 4 8
telahdisetujuioleh
PembimbingUtama
Drs. A. TrlPriantoroM. For.Sc. Tanggal...'..1.9*9f 1....*?o8
lll
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
SkripsiBerjudul Pengesahan
GAI{GGUAI\ KESEHATAN AKUT PETAI\U PEKERJA AKIBAT PESTISIDA DI DESA KEDI]NG REJO KECAMATAI\ MEGALT'H KABT]PATEN JOMBAF{G
Oleh: SiskaChristinaDewi Sulistyoningrum NI M: 0 3 8 1 1 4 0 4 8 di Dipertahankan hadapanPanitia Penguji Skripsi FakultasFarmasi Universitas SanataDharma padatanggal: Januari2008
Mengetahui FakultasFarmasi SanataDharma
M.Si.,Apt.
PembimbingUtama: Drs. A. Tri PriantoroM. For.Sc.
PanitiaPenguji: 1. Drs. A. Tri PriantoroM. For.Sc.
2 . IpangDjunarko S.Si.,Apt. 3 . Drs. Mulyono, Apt.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
B Ba ag giiM Mu up pu ujjiia an nh hoorrm ma att k keem mu ulliia an n K da alla am mh hiid du up pk ku u Ka ah au h sseeg ulla ga alla an nyya ad dii d J Ja an Mu njjiiM u bbeerrssiin na arr bbu uk kttiik ka an nK Ka au u bbeessa arr T ad da a yya an ng g sseep peerrttiiM Mu uY Yeessu uss Tiia T Tu uh ha u.................................. an nk ku ((bbyy:: SS.. SSiimmoorraannggkkiirr......))
TThhee ppuurrppoossee ooff yyoouurr lliiffee iiss ffaarr ggrreetthheerr tthhaann yyoouurr oow wnn ppeerrssoonnaall ffuullffiillllmmeenntt......... oorr eevveenn yyoouurr hhaappppiinneessss.. ((bbyy RRiicckk W Waarrrreenn))
PPrreesseenntteedd bbyy :: M Chhrriisstt”” Myy SSaavviioorr”” JJeessuuss C O Orraanngg ttuuaa yyaanngg tteerrkkaassiihh BBaappaakk ddaann M maa Maam M Addeekkkkuu IIw Dooddddyy ddaann A Maass D Myy BBrrootthheerrss M waann A maatteerrkkuu maam Allm
iv
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
PERI.IYATAAN KEASLIAN KARYA bahwa skripsi yalg saya tulis ini tidak Sayamenyatakandengansesungguhnya memuatkarya atau bagrankarya orang latq kucuali yang telah disebutkandalam kutipan dan daftar pustak4 sebagaimanalayaknyakarya ilmiah
Yogyakarta, Januari2008 Penulis
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERI\-YATAAII PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH TJNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangandi bawah ini, sayamahasiswaUniversitasSanataDharma : Nama
: SiskaChristina Dewi Sulistyoningrum
Nomor Mahasiswa
: 03 8114 048
Demi pengembanganilmu pengetahuan,saya memberikan kepada Perpustakaan UniversitasSanataDharmakarya ilmiah sayayang berjudul : GangguanKesehatanAkut Petani Peke{a Akibat Pestisidadi Desa Kedung Rejo KecamatanMegaluh KabupatenJombang beserta perangkatyang diperlukan (bila ada). Dengan demikian sayamemberikan kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, flengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanyadalam bentuk pangkalan data, mendistribusikansecaraterbatas,dan mempublikasikannyadi Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkannama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataanini yang sayabuat dengansebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Padatanggal : 16 Februari2008
Yang menyatakan
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
vi
PRAKATA Puji syukur atas anugrah dan kemurahan Tuhan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gangguan Kesehatan Akut Petani Pekerja Akibat Pestisida Di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang ”. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. Selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. 2. Bpk. Drs. A. Tri Priantoro M. For.Sc. selaku pembimbing utama yang selalu memberi dukungan, pengetahuan, kritik, dan saran yang membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Bpk. Ipang Djunarko S.Si., Apt. selaku Dosen Penguji atas masukan, dukungan dan saran yang sangat berarti.. 4. Bpk. Drs. Mulyono, Apt. selaku Dosen Penguji atas masukan, pengetahuan dan saran yang sangat berharga.. 5. Ibu Christine Patramurti, M.Si., Apt. selaku Kaprodi Fakultas Farmasi atas dukungan dalam kelancaran pengerjaan skripsi ini. 6. Bpk. Gitari sekeluaga, Bpk. Subani sekeluarga serta seluruh responden atas segala dukungan, bantuan dan waktu yang telah diluangkan sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar. 7. Bpk. Hadi dan Mama Erny sebagai orang tua terbaik yang selalu memberikan doa, dukungan, kasih sayang dan pengertian yang membuat penulis semakin kuat, sabar dan terus berjuang.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
vii
8. Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dan Kantor Kecamatan Megaluh atas segala informasi, saran dan pengetahuan yang sangat membantu dalam pengerjaan skripsi ini. 9. Mas Doddy dan Iwan my brothers yang luar biasa, terima kasih karena dukungan, cinta kasih kalian aku bisa selesaikan ini. 10. Untuk anak-anak Lion of Judah family : Donald, Agus, Henny, Gita, Anis, Elvie, Anie, Sabet, Kristian, Kak Ayu, Mbak Link, Mbak Nink, Anie, Nana, Ester, Dokman, Jemsner, Kaka, Deephe, Tatik, Rheni buat setiap doa, bantuan, persaudaraan dan pengertian kalian yang membuat penulis bersemangat dan terus berjuang. 11. Untuk sahabat baikku Oliph (mou-mou) dan Vivi (miaw), Jeffry, Mas Anto, Mas Yusak, Welly, dan anak-anak PMK Apostolos atas dukungan, doa, bantuan, dan pengertian kalian sangat berarti bagi penulis. 12. Buat anak-anak kos Valent House : Anis, Inke, Ema, Acied, Juleha atas bantuan dan dukungan kalian dalam kerjasama, dan kebersamaan kita. 13. Semua pihak yang idak dapat penulis sebutkan satu pesatu. Dalam kesempatan ini, tak lupa penulis memohon maaf kepada semua pihak atas kekurangan dan kesalahan yang mungkin dilakukan penulis. Oleh karena itu dengan rendah hati penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik yang membangun.
Penulis
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
viii
INTISARI Sebagian besar wilayah Jombang penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Untuk meningkatkan mutu dan produksi digunakan pestisida terutama pada tanaman hortikultura. Pestisida merupakan bahan kimia yang berguna tetapi juga dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat dan para pekerja/pengguna pestisida, karena penggunaan yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai gangguan kesehatan akut petani pekerja akibat pestisida di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan survei deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non random probability dengan purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang disebar pada petani pekerja. Data yang diperoleh, diolah secara statistik deskriptif dalam bentuk persentase dan ditampilkan dengan tabel dan grafik. Responden semua adalah laki-laki (100%), sebagian besar berumur 31-40 tahun (31%), yang bekerja sebagai petani (57%), dan pendidikan terakhir SD (43%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan responden tidak mengetahui bahan aktif dalam pestisida (87%), tetapi mengetahui dampak negatif pestisida secara umum (63%). Hampir semua responden (98%) menggunakan alat bantu waktu mencampur. Responden menggunakan perlengkapan pelindung (52%) dengan alasan untuk mencegah keracunan (32,69%). Sebagian besar responden mengaplikasikan insektisida (48,12%) yang banyak dicampur lebih dari 1 pestisida lain (59%). Gejala akut yang muncul sebagai gangguan kesehatan akibat pestisida adalah (39%) sebagian besar mengalami pusing (14,46%), sakit kepala (12,05%), badan lemah (7,83%), mual (6,63%), dan panas dikulit (6,63%). Kata kunci : gangguan kesehatan akut, petani pekerja, pestisida
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
ix
ABSTRACT Jombang region consist largely of farmland and farming is the primary activity of its people. In order to increase the quality and quantity of horticultural production pesticides are used. Besides its usefulness, pesticides with its chemical essence may cause some negative effect for the user’s health if it is not use properly. The research’s main objective is to give a descriptive explanation on the acute health problems that caused by the improper use of pesticides in Desa Kedung Rejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. This research is an observational research that uses descriptive survey methods. The samples were non random and taken purposively. Data was collected by using questionnaire from farmers who use pesticides. The data was analyze statistically in percentage and presented in tables and graphics. All of respondent were male (100%), and most them (31%) were 31-40. They live as farmer (57%), and most of them 43% graduates of elementary school. The results of research were showed that most of respondents (87%) did not have the knowledge about active substance in pesticides, 63% understood generally the negative effect of pesticides. Most respondents (87%) used pesticides as its doses, 98% used tools to mix pesticides, and 52% were or used protection equipment. Most respondents (44,78%) applied Insecticides which is mixed with more than one other pesticides (59%). 39% respondents showed acute symptoms of the health problems because of using pesticides, including dizziness (14,46%), headache (12,05%), general weakness (7,83%), vomiting (6,63%), and irritation (6,63%).
Keyword : acute health problems, farmer, pesticides
x
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.....................................................
v
PRAKATA..................................................................................................
vi
INTISARI...................................................................................................
viii
ABSTRACT..................................................................................................
ix
DAFTAR ISI...............................................................................................
x
DAFTAR TABEL.......................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
xvii
BAB I. PENGANTAR..............................................................................
1
A. Latar Belakang......................................................................................
1
1. Perumusan masalah.........................................................................
2
2. Keaslian penelitian..........................................................................
3
3. Manfaat penelitian..........................................................................
3
B. Tujuan Penelitian....................................................................................
3
1. Tujuan umum..................................................................................
3
2. Tujuan khusus.................................................................................
4
xi
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA......................................................
5
A. Pestisida................................................................................................
5
B. Penggolongan Pestisida........................................................................
7
1. Insektisida.......................................................................................
7
2. Herbisida.........................................................................................
9
3. Fungisida.........................................................................................
10
4. Rodentisida.....................................................................................
10
C. Risiko Penggunaan Pestisida Pertanian................................................
10
1. Risiko bagi keselamatan pengguna................................................
10
2. Risiko bagi konsumen....................................................................
16
3. Risiko bagi lingkungan..................................................................
16
D. Keterangan Empiris..............................................................................
17
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..............................................
18
A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................................
18
B. Definisi Operasional.............................................................................
18
C. Subyek Penelitian..................................................................................
19
D. Instrumen Penelitian.............................................................................
19
E. Tata Cara Penelitian..............................................................................
20
1. Prasuvei responden.........................................................................
20
2. Pembuatan kuisioner.......................................................................
20
3. Uji validitas.....................................................................................
21
4. Teknik pengambilan sampel...........................................................
22
5. Penyebaran kuisioner......................................................................
22
xii
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
6. Analisis data....................................................................................
23
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................
24
A. Deskripsi Wilayah dan Jumlah Penduduk............................................
24
B. Karakteristik Responden.......................................................................
27
1. Jenis kelamin...................................................................................
27
2. Umur...............................................................................................
27
3. Jenis pekerjaan................................................................................
28
4. Tingkat pendidikan.........................................................................
29
C. Pengetahuan Responden Terhadap Pestisida........................................
30
1. Pengetahuan responden tentang bahan aktif dalam pestisida.........
30
2. Pengetahuan responden mengenai dampak negatif pestisida.........
31
3. Keikutsertaan responden dalam pelatihan tentang pestisida...........
31
D. Praktek Penggunaan Pestisida oleh Responden....................................
33
1. Penggunaan dosis pestisida oleh responden...................................
34
2. Frekuensi penggunaan....................................................................
35
3. Alat bantu waktu mencampur pestisida..........................................
36
4. Cara penyimpanan pestisida...........................................................
37
5. Penggunaan perlengkapan pelindung saat kontak dengan pestisida..........................................................................................
38
6. Penggunaan pestisida......................................................................
40
E. Gangguan kesehatan akibat penggunaan pestisida...............................
43
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................
50
A. Kesimpulan...........................................................................................
50
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
xiii
B. Saran.....................................................................................................
51
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
53
LAMPIRAN...............................................................................................
55
BOGRAFI PENULIS...............................................................................
75
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel I
Tanda dan gejala keracunan pestisida organofosfat............
Tabel II
Gejala-gejala
keracunan
akut
dan
kronis
akibat
organokorin......................................................................... Tabel III
25
Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo Juli 2007 menurut mata pencaharian................................................................
Tabel VI
24
Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo Juli 2007 menurut tingkat pendidikan...............................................................
Tabel V
15
Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo Juli 2007 menurut jenis kelamin.......................................................................
Tabel IV
13
25
Frekuensi pelatihan penggunaan pestisida yang diikuti responden dalam 1 tahun....................................................
32
Tabel VII
Alat bantu yang digunakan responden untuk mencampur..
36
Tabel VIII
Cara responden menyimpan pestisida.................................
37
Tabel IX
Macam
perlengkapan
pelindung
yang
digunakan
responden............................................................................
39
Tabel X
Alasan responden mengenai penggunaan pestisida............
39
Tabel XI
Jenis pestisida yang digunakan responden..........................
41
Tabel XII
Gejala-gejala klinis yang dialami responden saat/setelah kontak dengan pestisida......................................................
Tabel XIII
43
Jenis pestisida yang digunakan responden berdasarkan gejala-gejala klinis..............................................................
46
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Tabel XIV
Tabel XV
xv
Banyaknya perlengkapan pelindung yang digunakan responden berdasarkan gejala-gejala klinis........................
47
Riwayat kesehatan responden.............................................
48
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1
Struktur kimia organofosfat................................................
7
Gambar 2
Struktur kimia karbamat.....................................................
8
Gambar 3
Struktur umum siklodin......................................................
9
Gambar 4
Struktur umum diklorofeniletan..........................................
9
Gambar 5
Struktur umum benzen siklohekxan terklorinasi................
9
Gambar 6
Mekanisme kerja masing-masing insektisida.....................
15
Gambar 7
Umur responden sebagai pengguna pestsida......................
28
Gambar 8
Jenis pekerjaan responden sebagai pengguna pestsida.......
29
Gambar 9
Tingkat pendidikan terakhir pengguna pestisida................
29
Gambar 10
Tingkat kepedulian responden terhadap bahan aktif dalam pestisida...............................................................................
Gambar 11
Pengetahuan
responden
tentang
dampak
negatif
pestisida............................................................................... Gambar 12
Keikutsertaan
responden
dalam
pelatihan
30
31
tentang
pestisida...............................................................................
32
Gambar 13
Penggunaan pestisida sesuai dosis......................................
34
Gambar 14
Frekuensi penggunaan pestisida oleh responden dalam sehari...................................................................................
Gambar 15
35
Jangka waktu penggunaan pestisida oleh responden dalam sehari........................................................................
36
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Gambar 16
xvii
Penggunaan alat bantu waktu responden mencampur pestisida ..............................................................................
36
Gambar 17
Penggunaan perlengkapan pelindung.................................
38
Gambar 18
Penggunaan pestisida oleh responden.................................
41
Gambar 19
Kebiasaan merokok responden selama menggunakan pestisida...............................................................................
49
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1
Surat ijin penelitian dari BAPPEDA...................................
53
Lampiran 2
Peraturan tentang pestisida.................................................
54
Lampiran 3
Kuisioner penelitian............................................................
56
Lampiran 4
Pengolahan data..................................................................
61
Lampiran 5
Penggolongan jenis pestisida..............................................
71
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Bidang pertanian memiliki angkatan kerja terbesar di Indonesia. Menurut data hasil sensus pertanian tahun 2003, sekitar 25,6 juta kepala keluarga bertumpu dan bermata pencaharian pertanian. Di daerah Jombang, Jawa Timur sebagian besar wilayahnya terdiri dari lahan pertanian dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Permasalahan yang sering di hadapi para petani salah satunya adalah gangguan atau dirusaknya tanaman pertanian mereka oleh organisme pengganggu yang secara ekonomis sangat merugikan petani. Organisme Pengganggu Tanaman/tumbuhan ini dikenal sebagai hama tanaman, penyakit
tanaman,
dan
gulma
(tumbuhan
pengganggu).
Dalam
upaya
meningkatkan mutu dan produktivitas hasil pertanian, penggunaan pestisida untuk membasmi hama tanaman sering tidak dihindarkan (Djojosumarto, 2000). Pengendalian organisme pengganggu pada tanaman dengan pestisida banyak digunakan oleh masyarakat pada tanaman hortikultura, baik tanaman buah-buahan ataupun tanaman sayuran seperti kubis, tomat, semangka, cabai, bawang merah dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan tuntutan masyarakat akan mutu produksi hortikultura yang mengutamakan penampakan luar. Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Jombang, tanaman semangka merupakan tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di daerah ini, salah satunya di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang. Tanaman semangka juga merupakan tanaman
dengan intensitas penggunaan
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
2
pestisida cukup tinggi, sehingga dilakukan penelitian di daerah ini mengenai penggunaan pestisida yang menyebabkan ganggunan kesehatan pada petani pekerja. Pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama tanaman yang penggunaannya relatif mudah, mempunyai daya kerja yang cepat, dapat diaplikasikan dalam setiap tempat dan waktu pada areal yang luas serta waktu yang singkat. Pestisida mempunyai berbagai macam jenis, yang penggunaannya dipilih tergantung dari sasarannya. Menurut Departemen Kesehatan 1998, persentase penggunaan pestisida di Indonesia adalah sebagai berikut insektisida 55,42%, herbisida 12,25%, fungisida 12,05%, repelen 3,61%, bahan pengawet kayu 3,61%, zat pengatur pertumbuhan 3,21%, rodentisida 2,81%, bahan perata/perekat 2,41%, akarisida 1,4%, moluskisida 0,4%, nematisida 0,44%, dan 0,40% ajuvan serta lain-lain berjumlah 1,4%. Di satu sisi penggunaan pestisida memberikan keuntungan bagi produktivitas pertanian, di sisi lain pestisida memberikan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan karena penggunaan yang sering tidak terkendali dan berlebihan atau tidak tepat. Untuk memberikan gambaran pengaruh pestisida terhadap kesehatan petani maka dilakukan penelitian mengenai gangguan kesehatan akibat pestisida pada petani semangka di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang. 1. Perumusan masalah a. Bagaimana karakteristik petani pekerja di lahan pertanian semangka Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang?
3
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
b. Seberapa jauh pangetahuan petani pekerja sebagai pengguna pestisida mengenai bahan aktif, dan dampak negatif pestisida? c. Bagaimana praktek penggunaan pestisida oleh responden meliputi dosis pemakaian, frekuensi penggunaan, jenis pestisida dan cara pencegahan? d. Apa gangguan kesehatan akut petani pekerja akibat penggunaan pestisida? 2. Keaslian penelitian Sejauh ini, belum pernah dilakukan penelitian mengenai gangguan kesehatan akut petani pekerja akibat penggunaan pestisida di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang. 3. Manfaat penelitian a. Manfaat teoritis. Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai gangguan kesehatan akut penggunaan pestisida di kalangan petani pekerja. b. Manfaat praktis. 1) Meningkatkan perilaku penggunaan pestisida secara tepat dan benar. 2) Memberikan
pengetahuan
mengenai
gangguan
kesehatan
akibat
penggunaan pestisida.
B. Tujuan penelitian 1. Tujuan umum Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai gangguan kesehatan akut petani pekerja akibat penggunaan pestisida di lahan pertanian semangka Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
4
2. Tujuan khusus a. Mengetahui karakteristik petani pekerja di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang. b. Mengetahui pangetahuan petani pekerja sebagai pengguna pestisida mengenai bahan aktif, dan dampak negatif pestisida. c. Mengetahui praktek penggunaan pestisida oleh responden meliputi dosis pemakaian, frekuensi penggunaan, jenis pestisida, dan cara pencegahan. d. Mengetahui gangguan kesehatan akut akibat penggunaan pestisida di kalangan petani pekerja melalui gejala-gejala klinis yang dialami.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
5
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Pestisida Menurut Food and Agriculture Organization (FAO, 1986) pestisida adalah campuran bahan yang digunakan untuk mencegah, membasmi dan mengendalikan hewan/tumbuhan pengganggu seperti binatang pengerat termasuk serangga penyebar penyakit, dengan tujuan kesejahteraan manusia (Soemirat, 2003). Menurut Peraturan Pemerintah No. 7/1973 (Anonim, 1973), pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk: 1. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian; 2. Memberantas rerumputan; 3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan; 4. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupuk; 5. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan ternak; 6. Memberantas atau mencegah hama-hama air; 7. Memberantas atau mencegah binatang binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan; 8. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
6
penggunaan pada tanaman, tanah atau air. dengan penggunaan pada tanaman, tanah, dan air. Dari batasan tersebut pestisida memiliki pengertian yang sangat luas yakni meliputi produk–produk yang digunakan di bidang pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan/kesehatan hewan, perikanan, dan kesehatan masyarakat. Pestisida yang digunakan di bidang pertanian secara spesifik sering disebut produk perlindungan tanaman (crops protection products) untuk membedakannya dari produk-produk yang digunakan di bidang lain (Djojosumarto, 2000). Penggunaan pestisida dapat dilakukan dengan cara disemprot, ditabur, dioles, dan lain-lain. Umumnya pestisida digunakan secara disemprot. Setelah dilakukan penyemprotan pestisida akan berada di lingkungan udara, tanah, air, tumbuhan dan manusia (Soemirat, 2003). Dalam konsep Pengendalian Terpadu Hama (Sudarmo, 1991), pestisida berperan sebagai salah satu komponen pengendalian. Prinsip penggunaannya adalah : 1. harus kompaktibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen hayati 2. efisien untuk mengendalikan hama tertentu 3. meninggalkan residu dalam waktu yang tidak diperlukan 4. tidak boleh persisten, jadi harus mudah terurai 5. dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling) harus memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum 6. harus tersedia antidot untuk pestisida tersebut
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
7
7. sejauh mungkin harus aman bagi lingkungan tersebut 8. sejauh mungkin harus aman bagi lingkungan fisik dan biota 9. relatif aman bagi pemakai (LD50 dermal dan oral relatif tinggi) 10. harga terjangkau bagi petani
B. Penggolongan Pestisida Pestisida dikelompokkan berdasarkan penggunaannya dan sifat fisika kimianya. Kelompok utama pestisida adalah sebagai berikut : 1. Insektisida Insektisida secara umum merupakan senyawa hidrokarbon terklorinisasi, atau organoklor, serta senyawa-senyawa organofosfor yang digunakan untuk memberantas golongan serangga. Insektisida merupakan kelompok pestisida yang terbesar dan terdiri atas beberapa subkelompok kimia yang berbeda yaitu: a. Insektisida organofosfat Insektisida ini adalah ester asam fosfat atau asam tiofosfat, masing-masing diawali oleh diklorvos atau parathion. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1. Senyawa organofosfor memilki sifat yang berbeda dari Insektisida hidrokarbon terklorinasi yaitu persisten yang terbatas dalam lingkungan alamiah, larut dalam air, tidak mengalami bioakumulasi, dan tidak mengalami biomagnifasi dalam rantai makanan (Connell, dan Miller, 1995). R
O atau S
P Z Y
Keterangan: Y : alkil, alkoxi, amida Z : aril, alkil, aloxi R : aril, alkil
Gambar 1. Struktur kimia organofosfat (Soemirat, 2003)
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
8
b. Insektisida karbamat Kelompok ini merupakan ester asam N-metilkarbamat (Lu, 1995). Insektisida karbamat memilki sifat yang sama dengan insektisida organofosfat seperti telah dijelaskan sebelumnya yaitu persisten yang terbatas dalam lingkungan alamiah, larut dalam air, tidak mengalami bioakumulasi, dan tidak mengalami biomagnifasi dalam rantai makanan (Connell, dan Miller, 1995). Walaupun memiliki struktur kimia yang berbeda dengan organofosfat seperti tampak pada gambar 2, namun mempunyai efek yang sama dalam sistem saraf (perifer dan pusat) sebagai insektisida antikolinesterase. Misalnya carbofuran, carbaryl, pirimicarb dan propoxur. (Soemirat, 2003) H R
O
C
N
CH3
O
Keterangan : R : aril, alkil Gambar 2. Struktur kimia karbamat (Soemirat, 2003)
c. Insektisida organoklorin Insektisida organoklorin meliputi turunan etana berklor, siklodien, dan heksaklorosikloheksana. Misalnya DDT. Insektisida hidrokarbon terklorinasi memperlihatkan beberapa kemiripan umum dalam sifatnya. Insektisida ini memiliki kelarutan dalam air yang rendah, lipofilisitas yang tinggi, dan mencakup persisten dalam lingkungan alamiah, mengalami bioakumulasi dalam makhluk hidup dan dapat mengalami biomagnifasi dalam rantai makanan metilkarbamat (Lu, 1995).
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
9
Klasifikasi struktur organoklorin dibagi menjadi tiga struktur, yaitu: 1) Siklodin, contohnya: Aldrin, Dildrin, Heptaklor, Klordan, Endosulfan Cl
Cl
CH C
Gambar 3. Struktur umum siklodin menurut Ecobichon dalam Ruchirawat (cit Soemirat, 2003) 2) Diklorofeniletan, contohnya: DDT, Pertan, Metoksiklor, Metioklor Cl
Cl
Gambar 4. Struktur umum diklorofeniletan menurut Ecobichon dalam Ruchirawat (cit Soemirat, 2003) 3) Benzen siklohexan terklorinasi, contohnya: lindan Cl Cl
Cl
Cl
Cl Cl
Gambar 5. Struktur umum benzen siklohexan terklorinasi menurut Ecobichon dalam Ruchirawat (cit Soemirat, 2003)
2. Herbisida Pestisida ini digunakan untuk memberantas tumbuhan pengganggu gulma (Sudarmo, 1991). Herbisida yang paling efektif dan banyak digunakan dalam
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
10
kelompok ini adalah asam fenoksi, termasuk zat-zat seperti 2,4- diklorofenoksi asam asetat (2,4-D) dan 2,4,5- triklorofenoksi asam asetat (2,4,5-T). Sebagai hukum umum, asam fenoksi memiliki persistensi yang terbatas dalam lingkungan alamiah, adalah larut sedang dalam air, nonbioakumulatif, dan tidak mengalami biomagnifikasi (Connell, dan Miller, 1995). 3. Fungisida Pestisida
yang
digunakan
untuk
membunuh
atau
menghentikan
perkembangan jamur (Sudarmo, 1991). Contoh senyawa-senyawa yang digunakan sebagai fungisid adalah dikarboksimida, derifat ftalimida, senyawa aromatik misalnya pentaklorofenol (PCP), senyawa N- heterosiklik tertentu misalnya binomil dan tiabendazol (Lu, 1995). 4. Rodentisida Pestisida ini digunakan untuk membunuh binatang pengerat (Sudarmo, 1991). Contoh senyawa-senyawa rodentisida adalah warfarin, tiorea misalnya αnaftiltiurea, natrium fluoroasetat, fluoroasetinamid, zink fosfid, talium sulfat, arsenik trioksid, dan alkaloid strikin (Lu, 1995).
C. Risiko Penggunaan Pestisida Pertanian Efek atau risiko penggunaan pestisida dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 1. Risiko bagi keselamatan pengguna Risiko pengguna adalah kontaminasi pestisida secara langsung, yang dapat mengakibatkan keracunan, baik akut maupun kronis. Keracunan akut dapat
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
11
menimbulkan gejala sakit kepala, pusing, mual, muntah dan sebagainya. Pestisida masuk kedalam tubuh melalui saluran napas dan absorbsi kulit, tetapi sejumlah kecil memasuki gastrointestinal (GI) akibat makanan menggunakan tangan atau alat-alat yang tercemar (Lu, 1995). Beberapa pestisida dapat menimbulkan iritasi kulit, bahkan dapat mengakibatkan kebutaan (Sudarmo, 1991). Risiko penggunaan pestisida dapat menimbulkan keracunan atau intoksikasi yang artinya keadaan tidak normal akibat efek racun atau perubahan morfologi, fisiologi, pertumbuhan dan perkembangan tubuh, atau pengurangan usia hidup suatu organisme dan mengakibatkan kerusakan kapasitas fungsi atau gangguan kemampuan bertahan terhadap racun ataupun meningkatnya kerentanan organisme terhadap racun zat beracun berasalkan lingkungan. Keracunan pestisida dapat dikelompokkan menjadi dua yang terdiri dari: a. Keracunan akut adalah keracunan sebagai akibat pemejanan terhadap suatu zat dalam waktu yang relatif pendek dengan dosis atau kadar yang relatif tinggi, misalnya sakit kepala, pusing, mual, muntah, iritasi kulit, diare, dan lain sebagainya (Ariens dan Mutschler, 1986). b. Keracunan kronis ditandai oleh munculnya simptom keracunan baru sesudah periode pemejanan yang lama, mulai dari berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Ini menunjukkan bahwa zat itu selama periode itu menimbulkan kerusakan yang reversibel pada organ atau proses tertentu (Ariens dan Mutschler, 1986). Keracunan kronis yang disebabkan pestisida misalnya kanker, gangguan syaraf, fungsi hati dan ginjal,
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
12
gangguan pernapasan, keguguran, cacat pada bayi, dan sebagainya (Sudarmo, 1991). Tanda dan gejala keracunan yang disebabkan oleh pestisida memiliki tanda, gejala dan mekanisme toksisitas yang berbeda-beda tergantung jenis pestisidanya. Dibawah ini dijelaskan dari kelompok utama pestisida mengenai mekanisme, tanda dan gejala keracunan sebagai berikut : 1) Insektisida a). Insektisida organofosfat Mekanisme kerja dari insektisida organofosfat adalah dengan menghambat asetilkolinesterase (AchE), mengakibatkan akumulasi asetilkolin (ACh). ACh yang berlebihan menyebabkan berbagai jenis simptom dan tanda-tanda (Lu, 1995). Dengan adanya akumulasi ACh bebas yang tidak terikat pada bagian akhir saraf pada semua saraf kolinergik akan menimbulkan stimulasi aktifitas elektrikal. Tanda toksik yang berasal dari stimulasi receptor muskarinik pada sistem saraf autonom parasimpatik menyebabkan meningkatnya sekresi, bronkokonstriksi, miosis, bradikardi, kram pada gastrointestinal, diare, urinasi, sedangkan yang berasal dari sistem saraf parasimpatik yang menghubungkan saraf dan otot dapat menyebabkan takikardi, hipertensi, tremor, kelelahan otot (Curtis, 2001). Organofosfat diabsorpsi baik pada paru, saluran gastrointestinal, membran mukosa, dan konjungtiva mengikuti proses inhalasi, ingesti atau kontak topikal. (Goldfrank’s.dkk, 2002). Secara ringkas tanda dan gejala keracunan pestisida organofosfat terangkum dalam tabel 1.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
13
Tabel I.Tanda dan Gejala Keracunan Pestisida Organofosfat (Soemirat, 2003) Reseptor dan Jaringan saraf Parasimpatik dan otonom (reseptor muskarinik) paska ganglionik neuron
Sasaran Kelenjar exocrine mata
Peningkatan kelenjar ludah, kelenjar air mata, berkeringat, miosis, ptosis, penglihatan kabur, konjunctiva merah, air mata berdarah.
Saluran pencernaan
Mual, muntah, sakit tulang belakang, diare, buang air tidak menentu, pembengkakan dan kram, tenesmus.
Saluran penafasan
Excessive bronchial secretion, rhinorrhea, wheezing, pembengkakan, dada tertekan, bronckospasms, bronkokontriksi, batuk, bradypnea, dyspnea
Sistem kardiovaskular
Detak jantung menurun, penurunan tekanan darah, kekejangan otot bronkus, bronkokontriksi, batuk, bradypnea, dyspnea.
Ginjal
Frekuensi pengeluaran urin tidak kontinyu Takikardi, pallor, tekanan darah meningkat.
Saraf otonom parasimpatetik dan simpatetik nikotinik, Saraf somatik/motorik nerve fibers nikotinik
Sistem kardiovaskular
Otak asetilkoline)
Sistem saraf pusat
(reseptor
Manifestasi
Otot rangka
Fasikulasi otot (kelopak mata wajah yang kaku) kram, penurunan reflek pada tendon, kelemahan pada otot, pada perifer dan paralisis otot pernafasan, kaku dan lemas, tidak tenang, reaksi motorik secara umum pada stimuli akustik tremor, emosi labil, dan atakxia Mengantuk, lemah, binggung, tidak dapat konsentrasi, sakit kepala, tekanan pada kepala, kelemahan menyeluruh, coma, tanpa reflek, tremor, dispnea, konvulsi, depresi pada pusat pernafasan, sianosis
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
14
b). Insektisida Karbamat Zat ini juga bekerja menghambat AchE dengan mekanisme seperti pada insektisida organofosfat, tetapi pengaruhnya terhadap enzim tersebut jauh lebih reversibel dari pada efek insektisida organofosfat. Selain itu toksisitas karbamat muncul lebih cepat, juga rentang dosis yang menyebabkan efek toksik minor dan efek letal cukup besar (Lu, 1995). Insektisida karbamat diabsorpsi pada kulit dan membran mukosa, serta baik diabsorbsi pada inhalasi dan ingesti (Goldfrank’s. dkk, 2002). c). Insektisida organoklorin Insektisida ini memberikan rangsangan reflek secara lengkap serta konsisten mengenai neuron perifer pada interneuron dalam spinal cord, dengan mengikuti percabangan dan hubungan antar atas dan bawah CNS dan interaksi dengan saraf motorik (Curtis, 2001). Gejala-gejala yang dapat muncul akibat pemaparan insektisida organklorin dijelaskan pada tabel II. Tabel II. Gejala-gejala keracunan akut dan kronis akibat organoklorin menurut Echobichon dalam Ruchirawat dan Shank (cit Soemirat, 2003) Kelas Insektisida Diklorodifenilaten
Gejala Akut Paresthesia, ataksia, berjalan tidak normal, pusing, sakit kepala, mual, lemah, letargi, tremor
Heksaklorosiklohexane Siklodin
Pusing, mual, sakit kepala, motor hipereksitabilitas, hiperreflexia, kejang otot, rasa sakit menyeluruh, kejangkejang, umumnya sawan
Gejala Kronis Kehilangan berat badan, napsu makan berkurang, kurang darah, tremor, otot lemah, hipereksitabilitas, cemas tekanan saraf Pusing, sakit kepala, hipereksitabilitas, hiperreflekxia, kejang otot, psikologis, termasuk insomia, cemas, iritabilitas, kehilangan kesadaran, epilepsi, sawan
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
15
Toksisitas organoklorin dan piretroid terfokus pada neurotoksin di otak. Saraf sensorik dan serabut saraf motorik serta kortek motorik adalah merupakan target toksisitas tersebut. d). Piretroid Insektisida ini dibedakan menjadi dua golongan yaitu piretroid alam atau insektisida alami dan piretriod sintetik yang merupakan sintesis ester. Piretroid merupakan racun saraf dan gejala yang ditimbulkan akibat piretroid adalah parestesia (kebal, kesemutan pada kulit), eksitasi saraf, tremor, konvulsi, paralisis, dan kematian (Soemirat, 2003).
Gambar 6. Mekanisme kerja masing-masing insektisida (Soemirat, 2003). 2) Herbisida Prinsip kerja dari pestisida ini adalah bahwa tanaman dibasmi oleh suatu dislokasi menyeluruh pada proses pertumbuhannya, umumnya bekerja secara sistemik menghambat perkembangan sel (Curtis, 2001). Pada umumnya herbisida menunjukkan toksisitas yang rendah pada vertebrata. Herbisida berupa asam kuat, amin ester atau fenol yang dapat menimbulkkan iritasi pada kulit, bentuk merah pada kulit dan dermatitis (Soemirat, 2003).
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
16
3) Fungisida Fungisida biasanya menyebabakan efek akut terhadap manusia dengan LD50 : 800 – 1000 mg/kg berat badan. Bila terpapar oleh fungisida melalui kulit, maka akan terjadi iritasi dan dermatitis. Kebanyakan fungisida dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, selaput lendir, membran mata, dan hidung. Semua fungisida bersifat sitotoksik, dan karena mutagenik, maka dapat menyebabkan mutasi, kanker dan teratogenik (Soemirat, 2003). 2. Risiko bagi konsumen Risiko konsumen adalah keracunan residu (sisa-sisa) pestisida yang terdapat dalam produk pertanian. Risiko bagi konsumen dapat berupa keracunan langsung karena memakan produk pertanian yang tercemar pestisida lewat rantai makanan (Sudarmo, 1991). 3. Risiko bagi lingkungan Digolongkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut : a. Risiko bagi orang, hewan, tumbuhan yang berada ditempat, atau disekitar tempat pestisida digunakan. b. Bagi lingkungan umum, pestisida dapat menyebabkan pencemaran lingkungan (tanah, udara, dan air) dengan segala akibatnya. c. Bagi lingkungan pertanian, yang dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut: menurunnya kepekaan hama, penyebab penyakit, dan gulma terhadap pestisida tertentu, resurjensi hama yakni meningkatnya fenomena hama tertentu sesudah perlakuan dengan insektisida, timbulnya hama yang selama
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
17
D. Keterangan Empiris Penelitian ini bersifat eksploratif untuk mengetahui gangguan kesehatan akut akibat penggunaan pestisida terhadap pekerja di lahan pertanian semangka Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancanngan Penelitian Berdasarkan bagaimana variabel penelitian diamati, penelitian ini termasuk penelitian observasional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
B. Definisi Operasional 1. Pestisida adalah bahan kimia atau campuran bahan kimia serta bahan lain (ekstrak tumbuhan, mikroorganime, dan sebagainya) yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman. 2. Pengetahuan yang dimaksud disini adalah pemahaman dari petani pekerja mengenai a. bahan aktif yaitu bahan utama yang terkandung dalam pestisida. b. dampak negatif pestisida adalah efek negatif dari pestisida yang mengganggu kesehatan para pengguna pestisida. 3. Gangguan kesehatan kesehatan akut pestisida yaitu akibat dari penggunaan pestisida yang merugikan bagi kesehatan pekerja terdiri dari gejala-gejala klinis yang dirasakan pekerja pada saat dan setelah penggunaan dalam 1 hari. 4. Responden adalah para pengguna pestisida yang bekerja di lahan pertanian semangka Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh dan yang telah menggunakan pestisida maksimal 3 hari setelah penggunaan.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
19
5. Penggunaan adalah gambaran mengenai penggunaan pestisida oleh responden meliputi: a. frekuensi penggunaan yaitu jangka waktu penggunaan pestisida dalam sehari. b. macam pestisida yaitu nama merek pestisida yang digunakan oleh responden. c. jenis pestisida yaitu kelompok pestisida yang digunakan responden berdasarkan senyawa kimia dan penggunaannya. d. cara pencegahan yaitu suatu cara/tindakan yang dilakukan responden dalam
pencampuran,
penyimpanan
pestisida
dan
penggunaan
perlengkapan pelindung.
C. Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan para pekerja sebagai subyek penelitian di lahan pertanian semangka di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang yang menggunakan pestisida untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman.
D. Instrumen Penelitian Instrumen peneliti yang digunakan adalah lembar kuisioner. Kuisioner dibuat setelah dilakukan identifikasi masalah dan keterangan empiris, serta penetapan variabel-veriabel yang akan diteliti. Menurut Nawawi (2005), kuisioner adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
20
pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis juga oleh responden, dalam hal ini informasi sesuai dengan permintaan peneliti. Jumlah pertanyaan pada kuisioner terdiri dari 29 pertanyan dan 24 pertanyaan lanjutan sehingga secara keseluruhan terdapat 53 pertanyan. Pertanyaan dalam kuisioner berupa pertanyaan tertutup dan terbuka. Pertanyaan yang diajukan terdiri dari pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengetahuan dan penggunaan pestisida oleh responden serta gangguan kesehatan akibat pestisida yang dialami responden.
E. Tata Cara Penelitian 1. Prasurvei responden Prasurvei atau observasi awal dilakukan pada tempat penelitian. Lokasi penelitian adalah daerah pertanian semangka di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang. Data sekunder mengenai luas lahan, jumlah penduduk dan karakteristik penduduk diperoleh dari kantor Kecamatan setempat dan informasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. Kemudian dilakukan observasi terhadap batas wilayah daerah tersebut dan mengenai jam kerja responden di sawah, jam istirahat dan kapan responden menggunakan pestisida. 2. Pembuatan kuisioner Pembuatan dan isi kuisioner berdasarkan atas permasalahan penelitian yang hendak diteliti. Pertanyaan disusun dan dikelompokkan berdasarkan atas variabel-variabel penelitian yang ingin diketahui dan kemudian dilakukan uji coba.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
21
3. Uji validitas Validitas yang digunakan pada kuisioner penelitian ini untuk memenuhi persyaratan suatu alat ukur penelitian adalah validitas muka dan validitas isi. Validitas muka adalah kesahihan yang menyangkut kemampuan model pertanyaan dalam suatu instrumen (kuesioner atau daftar pertanyaan) untuk merefleksikan variabel yang hendak diukur, dan untuk dapat ditafsirkan responden dengan benar. Validitas isi adalah kesahihan yang menyangkut kemampuan instrumen meliput semua substansi variabel yang hendak diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan penilaian untuk validitas muka ditentukan oleh keputusan terbaik peneliti dengan mengingat masalah penelitian. Validitas isi biasanya tidak cukup ditentukan oleh peneliti, tetapi membutuhkan penilaian panel para pakar untuk memutuskan sejauh mana instrumen pengukuran memenuhi standar yang seharusnya. Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan berdasarkan pertimbangan dan keputusan terbaik dari dosen pembimbing yang merupakan para ahli/pakar sehingga kuisioner ini telah memenuhi standar sebagai instrumen pengukuran dalam mengidentifikasi masalah dan keterangan-keterangan empiris yang diteliti dalam penelitian ini (Machfoedz, 2007). Selain itu pengujian kuisioner juga dilakukan pada 10 responden yang bukan dari responden yang akan diteliti terdiri dari 5 orang dari mahasiswa/i Fakultas Farmasi dan 5 orang dari mahasiswa/i bukan dari Fakultas Farmasi, kemudian dilihat hasilnya apakah sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti. Uji ini dilakukan untuk melihat apakah kuisioner yang dibuat khususnya tata
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
22
bahasanya mudah dipahami sehingga nantinya responden tidak mengalami kesulitan dalam mengisi kuisioner (Prawitasari, 1998). 4. Teknik pengambilan sampel Penelitian ini menggunakan teknik non random probability dengan purposive sampling. Dalam penelitian ini, jumlah responden minimal yaitu 96 orang, dihitung berdasarkan rumus (Nawawi, 2005):
Z 2 .P.Q N = d2 N Z PQ d
: ukuran cuplikan terkecil : koefisien keterendahan (reability coeficient) yang besarnya ditentukan oleh tingkat kepercayaan yaitu 95% sehingga Z = 1,96 : variasi atau keanekaragaman individu di populasi, PQ maksimal bila P = Q = 0,5 : batas kesalahan maksimal yang ditoleransi, yaitu 10%, karena menurut tabel yang dikutip dari Pagoso Garcia dan Guerrero de Leon (1978) (cit, Sevillia, 1993) batas kesalahan yang dapat digunakan pada penelitian ini dengan jumlah populasi yang tidak diketahui adalah 10%.
Jadi ukuran cuplikan terkecil N=
1,962.0,5.0,5 = 96subyek 0,12
5. Penyebaran kuisioner Kuisioner disebarkan pada masa penanaman semangka dimulai di daerah ini. Kuisioner dibagikan pada para pekerja baik pria maupun wanita yang telah menggunakan pestisida pada tanaman semangka dalam jangka waktu maksimal 3 hari setelah penggunaan pestisida. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
23
responden tidak lupa dengan apa yang terjadi selama penggunaan pestisida sehingga jawaban yang diberikan sesuai dengan kontek penggunaan pestisida yang dilakukan responden. Setelah kuisioner dibagikan responden diperkenankan untuk mengisi langsung ditempat dan setelah diisi langsung dikembalikan kepada peneliti. Dalam penyebaran kuisioner ini peneliti juga melakukan wawancara dengan responden untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang variabelvariabel yang diteliti, bahkan sebagian besar responden kuisionernya dilakukan dalam bentuk wawancara oleh peneliti sendiri. 6. Analisis data Data yang diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif yang disajikan dalam bentuk persentase (%) dan digambarkan dalam bentuk tabel dan grafik untuk mengetahui distribusi frekuensi pengaruh kesehatan pekerja.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah dan Penduduk Desa Kedung Rejo merupakan daerah pedesaan yang terletak di bantaran anak sungai Brantas dan ditepi jalan raya yang menghubungkan kota Jombang dan Babat. Desa ini
merupakan daerah perbatasan antara dua Kecamatan di
Kabupaten Jombang yaitu Kecamatan Megaluh dan Kecamatan Tembelang. Sebagian besar wilayahnya berupa areal persawahan dan berdasarkan data yang diperoleh dari kantor kecamatan setempat daerah ini memiliki luas lahan untuk tanaman semangka 90 Ha. Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo pada akhir bulan Juli tahun 2007 yang dirinci berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan dan mata pencaharian menurut data dari kantor kecamatan setempat, dapat dijelaskan pada tabel III-V di bawah ini. Tabel III. Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo Juli 2007 menurut jenis kelamin No. 1 2
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Total
Jumlah penduduk (jiwa) 1,145 1,201 2,346
Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan masyarakat tercatat SD 900 orang, SLTP 679 orang, SLTA 441 orang, D1 15 orang, D2 24 orang, D3 49 orang, S1 32 orang, belum sekolah 135 orang, usia 7-45 tahun yang tidak pernah sekolah sebanyak 45 orang, dan penduduk yang pernah sekolah SD tetapi tidak tamat sebanyak 16 orang .
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
25
Tabel IV. Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo Juli 2007 menurut tingkat pendidikan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tingkat pendidikan Belum sekolah Usia 7-45 tahun tidak pernah sekolah Pernah sekolah SD tidak tamat SD SLTP SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2 S3 Total
Jumlah penduduk (jiwa) 135 45 16 900 679 441 15 24 49 32 2336
Tabel V. Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo Juli 2007 menurut mata pencaharian No.
Mata pencaharian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Petani Buruh tani Buruh/swasta PNS Pengrajin/industri Pedagang Peternak Petani ikan ABRI/POLRI Pengangkutan Jasa medis Pensiunan Jasa konsultan Biro jasa Total
Jumlah penduduk (jiwa) 393 425 42 51 15 93 15 7 5 38 2 1086
Jumlah penduduk menurut mata pencaharian sebanyak 393 orang bermata pencaharian sebagai petani, 425 orang merupakan buruh tani, 42 orang sebagai
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
26
buruh/swasta, 51 orang sebagai PNS, 15 orang sebagai pengrajin/industri, 93 orang sebagai pedagang, 15 orang sebagai peternak, 7 orang sebagai ABRI/POLRI, 5 orang sebagai jasa medis, dan 2 orang sebagai biro jasa. Hasil prasurvei yang dilakukan peneliti pada bulan Agustus-September tahun 2007 petani memulai masa penanaman semangka pada bulan Agustus dilanjutkan dengan intensitas yang tinggi penggunaan pestisida. Menurut Dinas Pertanian Jombang daerah ini merupakan salah satu daerah yang ditunjuk dinas setempat sebagai daerah percontohan untuk budidaya tanaman semangka. Berdasarkan data dari Puskesmas Megaluh, masyarakat Desa Kedung Rejo memiliki status kesehatan masyarakat dengan kategori sedang yaitu sekitar 80% masyarakat telah menerapkan pola hidup bersih dilihat dari pola MCK (mandi, cuci, kakus), pembuangan sampah, cara masyarakat segera melakukan pengobatan jika mengalami keluhan sakit dan pola hidup bersih lainnya. Beberapa penyakit ringan yang sering muncul adalah batuk, pilek, diare serta terdapat beberapa penyakit berat seperti stroke, kanker, hipertensi. Menurut informasi yang diperoleh dari Puskesmas dan tenaga medis setempat selama ini baru terdapat 1 pasien yang mengeluhkan gejala seperti panas dingin, gatal-gatal pada kulit sebagai akibat keracuan pestisida. Hal ini dikarenakan masyarakat menganggap bahwa gejala-gejala yang mereka alami adalah gejala-gejala biasa yang bukan disebabkan oleh pestisida. Dalam prasurvei diidentifikasi jam istirahat responden agar mempermudah dalam
pengambilan
data.
Para
pengguna
pestisida
biasanya
mulai
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
27
bekerja/menyemprot pestisida sekitar pukul 06.00 sampai 10.00 kemudian istirahat dan dilanjutkan sekitar pukul 14.00 sampai pukul 16.30.
B. Karakteristik Responden Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan. Karakteristik ini merupakan faktor yang mempengaruhi seseorang dalam pengetahuan, pola pikir, sikap atau perilaku seseorang terhadap suatu respon atau stimuli. 1. Jenis kelamin Responden yang diteliti dari Desa Kedung Rejo 100% responden berjenis kelamin laki-laki. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang dilakukan sebagai penyemprot/pengguna pestisida memiliki beban kerja yang berat secara fisik yaitu membawa tangki penyemprot yang berisi larutan pestisida, medan yang dilalui serta keadaan cuaca. Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti terdapat kaum wanita yang juga melakukan pekerjaan sebagai penyemprot/pengguna pestisida namun sangat jarang ditemui dan biasanya dilakukan oleh wanita yang berusia masih muda sehingga wanita tidak terambil dalam sampel. 2. Umur Dari 100 responden yang diambil dari kalangan pengguna pestisida pada tanaman semangka, umur responden berkisar antara 21 tahun hingga ≥ 60 tahun. Umur tersebut dianggap sebagai umur yang dikatakan dewasa, karena dianggap seseorang dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggungjawab atas
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
28
keputusan yang diambilnya. Gambaran mengenai umur responden dapat dilihat pada gambar 7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 31-40 tahun (31%), umur 41-50 tahun sebesar 29%, umur ≥ 60 tahun sebesar 4% sedangkan umur 21-30 tahun dan umur 51-60 tahun masing-masing sebesar 18%. Umur
31%
29%
18%
18% 4%
21-30
31-40
41-50
51-60
≥ 60
Gambar 7. Umur responden sebagai pengguna pestisida 2. Jenis pekerjaan Berdasarkan hasil penelitian, responden yang terdiri dari 100 orang memiliki jenis pekerjaan sebagai petani sebesar 57%, 17% sebagai buruh tani, 22% sebagai wiraswasta, 1% sebagai PNS, 2% sebagai perangkat desa, dan 1% sebagai guru (gambar 8). Tidak tertutup kemungkinan masyarakat dengan jenis pekerjaan selain petani memiliki pekerjaan sampingan sebagai penggarap atau pekerja pada lahan pertanian tersebut.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
29
Jenis Pekerjaan 57%
Petani Buruh tani Wiraswasta PNS
22%
Perangkat Desa
17%
Guru 1%
2%
1%
Gambar 8. Jenis pekerjaan responden sebagai pengguna pestisida
3. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan responden merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap daya tangkap responden terhadap informasi, pengetahuan, sikap dalam menjaga kesehatan dan respon responden terhadap suatu stimuli. Gambaran mengenai tingkat pendidikan terakhir responden dapat dilihat pada gambar 9. Pendidikan Terakhir 7% 1% 28%
Sarjana Strata I SMU atau Sederajat SMP
43%
SD 21%
Tidak Sekolah
Gambar 9. Tingkat pendidikan terakhir pengguna pestisida Berdasarkan hasil penelitian yang digambarkan pada gambar 3 persentase tingkat pendidikan terakhir dari responden yaitu SD adalah sebesar 43%. Selanjutnya responden dengan pendidikan terakhir SMU atau sederajat sebesar 28% sedangkan pendidikan terakhir responden untuk SMP sebesar 21%.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
30
Responden dengan pendidikan terakhir Sarjana Strata I sebesar 1% dan responden yang tidak bersekolah sebesar 7%.
C. Pengetahuan Responden Terhadap Pestisida Pengetahuan responden sangat penting dalam penggunaan pestisida secara benar. Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan/kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. 1. Pengetahuan responden tentang bahan aktif dalam pestisida Pengetahuan responden terhadap bahan aktif dalam pestisida dapat dilihat melalui tingkat kepedulian responden terhadap bahan aktif yang digunakan dalam pestisida. Selain itu, dengan mengetahui bahan aktif yang digunakan diharapkan responden
mengetahui
risikonya
bagi
kesehatan.
Gambaran
mengenai
pengetahuan responden terhadap bahan aktif dapat dilihat pada gambar 10. Tingkat kepedulian responden terhadap bahan aktif dalam pestisida
87%
13% Tidak mengetahui
Mengetahui
Gambar 10. Tingkat kepedulian responden terhadap bahan aktif dalam pestisida Dari data yang diperoleh dari 100 responden terdapat 13% responden mengetahui bahan aktif yang digunakan dalam pestisida dan 87% responden menyatakan tidak mengetahui bahan aktif yang terdapat dalam pestisida yang mereka gunakan. Hal ini dapat menunjukkan bahwa responden kurang
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
31
memperhatikan tentang komposisi terutama bahan aktif yang terkandung dalam pestisida. 2. Pengetahuan responden mengenai dampak negatif pestisida Pada bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengetahuan responden terhadap dampak negatif pestisida terhadap kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari gambar 11. Pengetahuan tentang dampak negatif pestisida
Tidak mengetahui 37% Mengetahui 63%
Gambar 11. Pengetahuan responden tentang dampak negatif pestisida Dari data diperoleh sebesar 37% responden tidak mengetahui dampak negatif pestisida terhadap kesehatan dan sebesar 63% responden mengetahui dampak negatif pestisida terhadap kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara sebagian besar responden mengetahui dampak negatif dari pestisida yaitu bahwa pestisida berbahaya bagi kesehatan namun sebagian kecil responden saja yang mengetahui gejala-gejala klinis yang dapat muncul sebagai dampak negatif dari pestisida. 3. Keikutsertaan responden dalam pelatihan tentang pestisida Pelatihan tentang penggunaan pestisida pada masyarakat bermanfaat untuk memberikan pengetahuan dan informasi mengenai penggunaan, pemilihan yang tepat, serta tentang dampak pestisida bagi pengguna, konsumen dan lingkungan.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
32
Pelatihan yang dilakukan di daerah ini sebagian besar dilakukan oleh perusahaanperusahan pestisida disamping mereka memberikan informasi, mereka juga mempromosikan produknya, selain itu pelatihan juga dilakukan oleh Dinas Pertanian Jombang. Mengenai keikutsertaan responden dalam pelatihan dapat dilihat pada gambar 12. Keikutsertaan responden dalam pelatihan tentang pestisida
34% Pernah Tidak pernah 66%
Gambar 12. Keikutsertaan responden dalam pelatihan tentang pestisida Tabel VI. Frekuensi pelatihan pengunaan pestisida yang di ikuti responden dalam 1 tahun No. 1 2 3 4
Frekuensi pelatihan dalam 1 tahun 1 kali 2 kali 3 kali Lebih dari 3 kali Total
Jumlah (n) 21 6 1 6 34
Persentase (%) 21 6 1 6 34
Dari data yang diperoleh (gambar 12) sebanyak 34 responden (34%) yang pernah mengikuti pelatihan dan 66 responden (66%) yang tidak pernah mengikuti pelatihan. Dari 34 responden ini frekuensi keikutsertaan responden terhadap pelatihan penggunaan pestisida selama 1 tahun dapat dilihat pada tabel VI. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sofia (2001) banyak
pengguna yang tidak
mengetahui bahaya dan dampak negatif pestisida terutama bila digunakan pada
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
33
konsentrasi yang tinggi, waktu penggunaan dan jenis pestisida yang digunakan. Hasil ini sesuai dengan rendahnya persentase responden yang mengikuti pelatihan dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelatihan dalam memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai penggunaan, pemilihan, dan dampak pestisida. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan informasi responden mengenai pestisida disebabkan terbatasnya tenaga ahli yang memberikan informasi dan pengetahuan terutama dalam bidang kesehatan. Dengan demikian pengetahuan dan informasi responden mengenai pestisida sebagian besar masih kurang. Sebagian responden mendapatkan pengetahuan dan informasi berdasarkan pengalaman, kebiasaan atau informasi dari orang lain. Menurut Slamet (1994), perubahan perilaku
perubahan dapat terjadi apabila terjadi motivasi untuk
berubah. Salah satu cara menimbulkan motivasi pada seseorang ialah dengan melibatkannya dalam suatu aktivitas yang akan memberi stimulasi, sehingga terjadi partisipasi. Partisipasi selanjutnya menimbulkan interaksi antar anggota masyarakat sehingga timbul kesadaran tentang keadaan dirinya tersebut, atau terjadi realisasi.
D. Praktek Penggunaan Pestisida oleh Responden Menurut Uehara, (cit Sofia, 2001) keamanan dari produk-produk pertanian dapat dijamin bila bahan-bahan kimia pertanian diaplikasikan berdasarkan standar keamanan untuk pengaplikasian pestisida. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 Tentang Perlindungan Tanaman. Bab III Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Pasal 15 bahwa penggunaan
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
34
pestisida dalam rangka pengendalian organisme pengganggu tumbuhan dilakukan secara tepat guna dan yang mempunyai dampak terhadap kesehatan manusia dilakukan dengan memperhatikan persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja. 1. Penggunaan dosis pestisida oleh responden Penggunaan pestisida sesuai dosis yang tepat sangat dianjurkan, karena penggunaan dosis yang berlebih akan membunuh musuh alam yang seharusnya dilindungi dan dapat membuat sasaran akan menjadi cepat resisten. Sebaliknya dengan dosis yang rendah tidak akan diperoleh hasil karena tidak tepat sasaran. Dosis juga merupakan faktor penentu terjadinya gangguan kesehatan akibat pestisida terhadap pengguna. Semakin besar dosis yang digunakan maka semakin besar bahan racun tersebut kontak dengan pengguna dan semakin besar risiko pengguna terkena dampak dari pestisida.
Penggunaan pestisida sesuai dosis
13%
87%
Ya
Tidak
Gambar 13. Penggunaan pestisida sesuai dosis Dari 100 responden yang diteliti (gambar 13) diperoleh persentase 87% responden menggunakan dosis sesuai dengan petunjuk yang dicantumkan dalam label pada kemasan. Sebesar 13% tidak menggunakan pestisida sesuai dosis yang dianjurkan. Terdapat 1 responden yang menggunakan dosis lebih rendah dari yang
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
35
dicantumkan dalam kemasan dan 12 responden menggunakan pestisida dengan dosis lebih tinggi. 2. Frekuensi penggunaan pestisida Frekuensi penggunaan pestisida oleh responden dalam sehari dapat dilihat pada gambar 14. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 70% responden menggunakan pestisida 1 kali dalam sehari, 30% responden menggunakan pestisida 2 kali dalam sehari, dan 1% responden menggunakan pestisida lebih dari 3 kali dalam sehari. Frekuensi penggunaan pestisida oleh responden dalam sehari
70% 30% 0% 1 kali
2 kali
3 kali
1% Lebih dari 3 kali
Gambar 14. Frekuensi penggunaan pestisida oleh responden dalam sehari Dalam menyemprot/penggunaan pestisida dalam sehari jangka wakru yang dibutuhkan responden berdasarkan hasil penelitian dari 100 responden adalah 1% responden menyemprot kurang dari 1 jam, 6% responden menyemprot selama 1 jam, 20% responden menyemprot selama 2 jam dan 73% responden menyemprot pestisida selama lebih dari 2 jam. Hal ini dapat dilihat pada gambar 15.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
36
Jangka waktu penggunaan pestisida oleh responden dalam sehari
1%
6% 20%
Kurang dari 1 jam 1 jam 2 jam Lebih dari 2 jam
73%
Gambar 15. Jangka waktu penggunaan pestisida oleh responden dalam sehari 3. Alat bantu waktu mencampur pestisida Pada bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui penggunaan alat bantu pada waktu responden mencampur. Dan untuk mengetahui waktu kontak responden dengan pestisida. Semakin sering responden kontak langsung dengan pestisida maka semakain besar pula kemungkinan responden terkena dampak pestisida. Penggunaan alat bantu waktu mencampur pestisida 98%
Ya Tidak
2%
Gambar 16. Penggunaan alat bantu waktu responden mencampur pestisida Tabel VII. Alat bantu yang digunakan responden untuk mencampur pestisida No. 1 2 3
Alat bantu yang digunakan Tangan langsung Pengaduk Langsung dimasukkkan dalam alat penyemprot Total
Jumlah (n) 1 91 8
Persentase (%) 1 91 8
100
100
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
37
Dari hasil penelitian (gambar 16) diperoleh data bahwa sebagian besar responden menggunakan alat bantu pada waktu mereka mencampur pestisida. Penggunaan alat bantu ini berguna untuk mengurangi kontak pestisida secara langsung dengan responden sehingga mengurangi risiko keracunan pestisida. Banyak cara yang dilakukan pada waktu mencampur dan alat bantu yang digunakan. Berdasarkan data (tabel VII) 91% responden menggunakan pengaduk untuk menghindari kontak langsung dengan pestisida, 8% responden memasukkan pestisida dari kemasan langsung kedalam alat penyemprot dan 1% responden mengaduk pestisida dengan tangan langsung karena responden menganggap pestisida tidak berbahaya. 4. Cara penyimpanan pestisida Pada bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengetahuan responden dalam menyimpan pestisida. Penyimpanan pestisida yang tepat merupakan salah salah satu faktor untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan akibat pestisida. Tabel VIII. Cara responden menyimpan pestisida No. 1 2 3 4 5
Cara responden menyimpan pestisida Dalam ruang yang ventilasinya cukup (dalam keadaan kering) Dalam tempat/wadah yang tertutup rapat Kemasan/wadah diberi label yang berisi keterangan tentang pestisida Jauh dari bahan makanan, miniman, dan jangkauan anakanak Lain-lain Total
Catatan: Jawaban boleh lebih dari satu
Jumlah (n)
Persentase (%)
59
22,26
95
35,85
12
4,53
92
34,72
7
2,64
265
100
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
38
Dari tabel VIII diketahui bahwa sebagian besar responden telah mengetahui dan melakukan cara penyimpanan pestisida yang tepat. Penyimpanan zat berbahaya/pestisida secara terpisah dengan benar dan aman. Untuk melindungi keselamatan manusia dan supaya pestisida dapat digunakan efektif, maka penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973. 5. Penggunaan perlengkapan pelindung saat kontak dengan pestisida Penggunaan perlengkapan pelindung saat kontak dengan pestisida sangat penting perannya untuk mencegah keracunan pestisida dan terjadinya gangguan kesehatan akibat pestisida. Selain itu pada bagian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui tentang pengetahuan responden mengenai penggunaan perlengkapan pelindung yang dapat dilihat dari alasan responden mengenai perlengkapan pelindung. Penggunaan perlengkapan pelindung 52% 50%
Ya Tidak
Gambar 17. Penggunaan perlengkapan pelindung Dari gambar 17 dapat dilihat bahwa 52% responden telah menggunakan pelengkapan pelindung dan 50% responden tidak menggunakan perlengkapan pelindung.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
39
Tabel IX. Macam perlengkapan pelindung yang digunakan responden No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Perlengkapan pelindung Baju lengan panjang Celana panjang Sarung tangan Pelindung mata dan wajah Masker Jaket Sepatu boot Lain-lain Total
Jumlah (n) 85 83 22 8 44 5 22 1 270
Persentase (%) 31,48 30,74 8,15 2,96 16,30 1,85 8,15 0,37 100
Catatan: Jawaban boleh lebih dari satu Macam perlengkapan pelindung yang digunakan responden dapat dilihat dari tabel IX. Berdasarkan tabel IX tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak responden atau pekerja yang tidak menggunakan perlengkapan pelindung secara lengkap, sehingga masih ada bagian tubuh yang tidak terlindungi. Hal ini menyebabkan pestisida dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit dan atau saluran pernafasan.
Alasan
responden
menggunakan
atau
tidak
menggunakan
perlengkapan pelindung dapat dilihat pada tabel X. Tabel X. Alasan responden mengenai penggunaan perlengkapan pelindung No.
Alasan
1 2 3
7 8 9
Tidak terbiasa Tidak nyaman Ketinggian tanaman masih rendah Pestisida tidak berbahaya Pemakaian tergantung arah angin Pemakaian tergantung jenis pestisida yang digunakan Mencegah keracunan pestisida Supaya aman Tidak punya
10
4 5 6
Jumlah (n) 26 4
Persentase (%) 25 3,84
2
1,92
6 8
5,77 7,69
4
3,84
34 3 3
32,69 2,88 2,88
Tidak memberi alasan
14
13,49
Total
104
100
Catatan: Jawaban boleh lebih dari satu
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
40
Terbilang penggunaan perlengkapan pelindung, 34 responden menyatakan untuk mencegah keracunan pestisida dan 3 responden memberikan alasan agar aman bagi mereka saat kontak dengan pestisida karena mereka mengetahui gangguan kesehatan yang akan mereka alami jika tidak menggunakan perlengkapan pelindung. Responden yang tidak menggunakan perlengkapan pelindung dengan alasan tidak terbiasa menggunakan perlengkapan pelindung sebanyak 26 responden, 4 responden tidak nyaman menggunakan perlengkapan pelindung, 6 responden mengangap bahwa pestisida tidak berbahaya. Responden yang menyatakan mereka tidak menggunakan perlengkapan pelindung karena tanaman masih rendah sehingga pestisida tidak berbahaya bagi mereka sebanyak 2 responden. Hal ini berarti bahwa meskipun responden mengetahui bahaya dari pestisida bagi kesehatan mereka tidak menggunakan perlengkapan pelindung secara lengkap atau sesuai dengan standar keamanan. 5. Penggunaan pestisida Penggunaan pestisida oleh responden dapat di kelompokkan berdasarkan pemakaiannya secara tunggal atau campuran dan berdasarkan jenis pestisidanya. Dari hasil penelitian diperoleh persentase penggunaan pestisida seperti pada gambar 18. Sebesar 59% responden menggunakan pestisida dengan di campur lebih dari 1 pestisida bahkan beberapa responden mencampur pestisida dengan zat pengatur tumbuh atau pupuk tanaman. Hal ini menurut responden dikarenakan hama yang menyerang tanaman semangka lebih dari 1 jenis sehingga untuk sekali penyemprotan digunakan lebih dari 1 pestisida agar diperoleh hasil yang menurut
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
41
mereka memuaskan. Selain itu dengan dicampur dapat mengurangi tenaga dan waktu penyemprotan. Sedangkan 41% responden menggunakan pestisida secara tunggal. Penggunaan pestisida Campuran, 59% Tunggal, 41%
Gambar 18. Penggunaan pestisida oleh responden Jenis pestisida yang digunakan oleh responden di Desa Kedung Rejo di peroleh dari merek pestisida yang digunakan, kemudian oleh peneliti dilakukan penelusuran tiap kemasan untuk mengetahui jenis pestisida tersebut. Selain itu diperoleh juga berdasarkan hasil wawancara mengenai organisme target atau hama yang dibasmi. Hal ini dikarenakan tidak semua pengguna mengetahui jenis pestisida yang mereka gunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel XI. Tabel XI. Jenis pestisida yang digunakan responden No.
Jenis pestisida
Jumlah (n)
Persentase (%)
1
Insektisida
64
48,12
2 3
Fungisida Herbisida
50 19
37,59 14,29
Total
134
100
Catatan : Jawaban lebih dari satu Menyangkut jenis pestisida yang digunakan baik dengan di campur maupun tunggal, sebanyak 64 responden (48,12%) menggunakan insektisida,
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
42
responden yang menggunakan fungisida sebanyak 50 responden (37,59%) dan 19 responden (14,29%) menggunakan pestisida jenis herbisida. Berdasarkan hasil penelitian ini juga 100% responden menggunakan pestisida sintetik yaitu pestisida yang diperoleh dari sintesis senyawa-senyawa kimia. Selain itu dilihat dari hasil penelitian ini sebagian besar responden menggunakan pestisida tidak hanya berdasar pada hama yang saat itu menyerang tetapi juga dicampur dengan pestisida lain dengan alasan sebagai pencegahan. Penggunaan pestisida yang tidak tepat ini dapat menyebabkan tingginya risiko dampak pestisida pada pekerja maupun lingkungan. Berdasarkan jenis pestisida, insektisida yang paling banyak digunakan responden. Insektisida terdiri dari beberapa golongan dengan mekanisme aksi yang berbeda. Golongan organoklorin dan piretroid lebih banyak digunakan, namun ditinjau dari campuran pestisida yang digunakan responden, golongan organofosfat dan karbamat tidak jauh berbeda banyaknya dengan golongan organoklorin dan piretroid (dapat dilihat pada lampiran 5). Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan, bahwa alasan Dinas Kesehatan Jombang melakukan penelitan secara eksperimental dengan mengukur kadar asetilkolinesterese, dikarenakan golongan pestisida organofosfat dan karbamat memiliki mekanisme aksi menghambat enzim asetilkolinesterse sehingga dapat dijadikan parameter terjadinya keracunan pestisida organofosfat dan karbamat.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
43
E. Gangguan Kesehatan Akibat Penggunaan Pestisida Penggunaan pestisida menyebabkan gangguan kesehatan akut berdasarkan gejala-gejala klinis yang dialami responden dapat dilihat pada tabel XII. Tabel XII. Gejala-gejala klinis yang dialami responden saat/setelah kontak dengan pestisida (Quijano dan Rengam, 1999) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Gejala Mual Pusing Sakit kepala Muntah Susah bernafas Dada sesak Kudis Bercak putih dikulit/bintik merah Panas dikulit Gatal-gatal dikulit Tremor/gemetar Kram Sakit Otot Sakit perut bagian bawah Diare Keringat berlebihan Pandangan Kabur Badan lemah Sakit punggung Lemah pada lutut Pengeluaran air ludah berlebihan Warna kuku berubah Total
Jumlah (n) 11 24 20 2 5 8 2
Persentase (%) 6,63 14,46 12,05 1,20 3,01 4,82 1,20
10
6,02
11 6 2 4 4 2 2 11 6 13 11 2
6,63 3,62 1,20 2,41 2,41 1,20 1,20 6,63 3,62 7,83 6,63 1,20
7
4,22
3 166
1,81 100
Catatan: Jawaban dapat lebih dari satu Berdasarkan hasil penelitian dari 100 responden terdapat 39 responden terkena gangguan kesehatan akut akibat penggunaan pestisida atau mengalami gejala-gejala klinis dan 61 responden tidak mengalami gejala-gejala klinis saat menggunakan pestisida atau tidak mengalami gangguan kesehatan akut akibat
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
44
pestisida. Kontaminasi responden dengan pestisida ini dapat melalui kontak langsung dengan kulit, mulut atau saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Gejala yang dialami tiap-tiap responden ini berbeda-beda tergantung dari kepekaan responden terhadap pestisida dan faktor-faktor lain seperti riwayat penyakit, penggunaan perlengkapan pelindung, dosis dan jenis pestisida yang digunakan. Selain itu faktor kebiasaan dan pengalaman responden sebelumnya dengan suatu gejala dapat membuat seseorang menjadi waspada tentang adanya kemungkinan bahaya. Gejala yang sering muncul (prevalensi dirasakan tinggi) akan cenderung diabaikan meskipun gejala tersebut merupakan gejala yang lebih serius (Smet, 1994). Hal ini yang juga menimbulkan perbedaan persepsi gejala tiap responden berbeda. Munculnya gejala-gejala klinis pada responden dapat dikelompokkan menjadi lima gejala klinis akut yang paling banyak dialami responden. Gejala klinis yang paling banyak adalah pusing dialami 24 responden (24,46%), sakit kepala dialami 20 responden (12,05%), badan lemah dialami 13 responden (7,83%), mual dialami 11 responden (6,63%), panas dikulit dialami 11 responden (6,63%). Pusing merupakan gejala yang paling banyak dialami responden. Gejala ini muncul sebagai salah satu gangguan kesehatan akut akibat pestisida dengan mekanisme aksi dalam sistem saraf. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dan teori bahwa pestisida yang paling banyak digunakan responden adalah insektisida (Tabel XIII), sehingga menyebabkan gangguan pada sistem saraf ditandai dengan adanya gejala yang salah satunya salah satunya adalah pusing.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
45
Berdasarkan gejala yang muncul, kecenderungan muncul gejala-gejala yang menyerupai gejala keracunan pada pestisida organofosfat dan karbamat yang menyerang sistem saraf. Hal ini didukung dengan penggunaan pestisida oleh responden yang sebagian besar menggunakan pestisida jenis insektisida organofosfaf dan karbamat. Meskipun demikian, gangguan tersebut perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penelitian sebelum petani pekerja menggunakan pestisida dan sesudah penggunan pestisida. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah gangguan kesehatan yang muncul di karenakan pestisida atau adanya variabel pengacau seperti umur, jenis kelamin, riwayat kesehatan dan lainlain. Ditinjau dari karakteristik responden yang mengalami gejala-gejala ini, sebagian besar responden berusia sekitar 31-40 tahun, jenis pekerjaan paling banyak sebagai petani dengan tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah SD kemudian diikuti SMA dan SMP. Menurut Mechanic (cit Smet, 1994) bahwa kelompok masyarakat yang berpendidikan lebih cepat memperhatikan adanya gejala. Dilihat dari jenis pestisida yang digunakan, dari lima gejala klinis tersebut sebagian besar responden menggunakan insektisida secara tunggal maupun di campur dengan pestisida lain. Untuk keterangan lebih jelas mengenai jenis pestisida yang digunakan responden dapat dilihat pada tabel XIII. Insektisida yang terdiri organoklorin, organofosfat, karbamat dan piretroid umumnya menimbulkan efek terhadap sistem saraf. Hal ini dapat terjadi pada
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
46
saraf perifer dan/atau pada sistem saraf pusat melalui mekanisme toksisitas yang berbeda (Soemirat, 2003). Tabel XIII. Jenis pestisida yang digunakan responden berdasarkan gejala-gejala klinis No. 1 2 3
Jenis pestisida Insektisida Fungisida Herbisida
Gejala-gejala
Pusing (n) 14 7 7
keracunan
Sakit kepala (n) 11 9 4
pestisida
Badan lemah (n) 7 6 3
pada
Mual (n) 7 5 2
Panas dikulit (n) 8 5 2
masing-masing
responden
menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Menurut Ariens dan Mutschler (1986), perbedaan genetik dapat merupakan penyebab perbedaan kemampuan tubuh untuk menawarkan racun. Perbedaan semacam ini juga penting secara toksikologi. Suatu sistem enzim yang kurang mampu menawarkan racun, dapat menyebabkan kadar xenobiotika lebih tinggi dari biasanya. Selain itu pebedaan kepekaan seseorang dapat mempengaruhi baik faktor toksokinetik maupun faktor toksodinamik. Dalam hal ini termasuk usia, jenis kelamin, keadaan kesehatan menyeluruh dari individu bersangkutan. Terjadinya gangguan kesehatan pada responden yang mengalami lima gejala klinis paling banyak dapat dikaitkan juga dengan penggunaan pelindung. Berdasarkan penelitian hasil hal tersebut dapat dilihat pada tabel XIV. Pelindung yang digunakan responden yang mengalami gejala-gejala tersebut sebagian besar menggunakan perlengkapan yang di bawah standar. Responden yang mengalami gejala pusing, sakit kepala, badan lemah paling banyak menggunakan 3 perlengkapan, sedangkan gejala mual dan panas dikulit
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
47
paling banyak menggunakan 2 perlengkapan. Metode penyemprotan yang digunakan responden sebagian besar berupa penyemprotan dan pengabutan yaitu pestisida yang digunakan berupa butiran-butiran yang sangat kecil sehingga lebih mudah mengkontaminasi tubuh lewat pernafasan maupun kulit. Tabel XIV. Banyaknya perlengkapan pelindung yang digunakan responden berdasarkan gejala-gejala klinis No. 1 2 3 4 5 6
Jumlah perlengkapan 1 perlengkapan 2 perlengkapan 3 perlengkapan 4 perlengkapan Lebih dari 4 perlengkapan Tidak menggunakan perlengkapan Total
Pusing (n) 5 3 6 5
Sakit kepala (n) 2 4 6 3
Badan lemah (n) 1 3 4 4
Mual (n) 1 3 2 2
Panas dikulit (n) 1 6 1 2
3
3
-
2
1
2
2
1
1
-
24
20
13
11
11
Untuk melihat faktor risiko terjadinya gejala-gejala pada penelitian ini, dapat dilihat melalui riwayat kesehatan/penyakit responden. Gambaran mengenai riwayat kesehatan/penyakit responden dijelaskan pada tabel XV. Pengambilan data mengenai riwayat kesehatan responden ini dilakukan sebelum responden melakukan penyemprotan pestisida untuk mengetahui apakah gejala yang dialami responden berasal dari penggunaan pestisida atau faktor lain. Dari tabel XV tersebut dapat dilihat bahwa macam penyakit yang dialami responden sebanyak 32. Responden memiliki riwayat penyakit lebih dari satu penyakit. Berdasarkan hasil penelitian ini responden yang mempunyai riwayat penyakit ini terdiri dari 30% dari data 100 responden.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
48
Tabel XV. Riwayat kesehatan responden No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Riwayat kesehatan responden Typus Usus buntu Liver Asam urat Asma Radang paru Maag Iritasi kulit Hipotensi Lemah jantung Diabetes Pusing Ambeien Diare Alergi Migren Batu ginjal Hipertensi Rematik Total
Jumlah (n) 3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 32
Persentase (%) 9,37 3,13 6,25 6,25 6,25 6,25 9,37 6,25 6,25 3,13 3,13 9,37 3,13 3,13 6,25 3,13 3,13 3,13 3,13 100
Responden yang mempunyai riwayat penyakit dan mengalami gejalagejala klinis sebayak 13. Penyakit yang pernah dialami adalah tipus, diare, iritasi kulit, pusing, alergi, maag, gangguan liver dan radang paru. Hal ini menyebabkan kondisi responden lemah sehingga daya tahan tubuh responden menurun sehingga lebih rentan terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, termasuk pestisida. Gejalagejala yang dialami responden antara lain, mual, pusing, sakit kepala, muntah, susah bernafas, dada sesak, kudis, bercak putih/bintik merah, panas dikulit, gatal dikulit, tremor/gemetar, kram, sakit perut bagian bawah, diare, keringat berlebih, pandangan kabur, badan lemah, sakit punggung, lemah pada lutut, pengeluaran air ludah berlebihan, dan warna kuku berubah.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
49
Faktor risiko lain yang teridentifikasi dari penelitian ini adalah kebiasaan merokok responden pada waktu bekerja (gambar 19), hal ini akan mempertinggi risiko responden terkena gangguan kesehatan akibat pestisida. Kebiasaan merokok responden selama menggunakan pestisida
Merokok 5%
Tidak merokok 95%
Gambar 19. Kebiasaan merokok responden selama menggunakan pestisida Berdasarkan hasil penelitian 95% responden tidak merokok selama bekerja/menggunakan
pestisida,
dan
5%
responden
merokok
selama
bekerja/menggunakan pestisida. Dari 5 responden yang merokok selama bekerja/menggunakan pestisida 3 responden mengalami gejala iritasi pada kulit dan keringat berlebih, 1 responden mengalami gejala mual, pusing, dan sakit kepala, dan 1 responden hanya mengalami gejala sakit kepala.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil kuisioner dan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Karakteristik responden: semua responden pria (100%), sebagian besar berumur 31-40 tahun (31%), jenis pekerjaan petani (57%), dan pendidikan terakhir SD (43%) 2. Pengetahuan responden terhadap pestisida: sebagian besar responden tidak mengetahui bahan aktif dalam pestisida (87%), sedangkan mereka mengetahui dampak pestisida hanya secara umum (63%). Sebagian responden mengikuti pelatihan penggunaan pestisida dan sebagian responden berpendapat pelatihan sebagai sumber informasi mendapatkan pengetahuan tentang pestisida (34%). Sebagian responden mengikuti pelatihan satu kali dalam setahun (21%), 3. Praktek penggunaan pestisida: sebagian besar responden menggunakan dosis sesuai aturan (87%), dan menggunakan alat bantu dalam penggunaan pestisida (98%). Frekuensi penggunaan pestisida oleh responden dalam sehari sebagian besar 1 kali penggunaan (70%) dan
lebih dari 2 jam (73%). Sebagian
responden menyimpan pestisida dalam wadah yang tertutup rapat (35,85%) dan jauh dari bahan makanan, minuman serta jauh dari jangkauan anak-anak (34,72%).
Mengenai
penggunaan
perlengkapan
pelindung
mereka
menggunakan perlengkapan pelindung, sebagian responden (52%) dengan alasan untuk mencegah keracunan pestisida (32,69%) namun tidak sesuai dengan standar keamanan. Dari jenis pestisida yang digunakan responden
50
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
sebagian besar menggunakan insektisida (48,12%) yang dicampur dengan lebih dari 1 jenis pestisida. 4. Gangguan kesehatan karena pestisida: responden yang mengalami gejalagejala klinis akut setelah menggunakan pestisida sebanyak 39%, sebagian besar mengalami pusing (14,46%), sakit kepala (12,05%), badan lemah (7,83%), mual (6,63%), panas dikulit (6,63%). Dengan melihat faktor risiko lain yang mempengaruhi terjadinya dampak dari riwayat kesehatan responden terdapat 30% responden
yang mengalami gangguan kesehatan dan 13%
responden di antaranya juga mengalami gangguan kesehatan dan mengalami gejala klinis selama/setelah
menggunakan pestisida. Responden yang
merokok selama bekerja/menggunakan pestisida adalah 5% dan 3% responden di antaranya juga mengalami gejala-gejala klinis.
B. Saran Saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian diatas adalah sebagai berikut: 1. Perlu dilakukan penelitian yang serupa mengenai dampak pestisida melalui penelitian jangka panjang untuk melihat kesehatan petani pekerja secara berkala selama menggunakan pestisida. Untuk memastikan bahwa gejala klinis yang timbul merupakan akibat penggunaan pestisida, maka perlu dilakukan pemeriksaan pada petani pekerja sebelum dan setelah penggunaan pestisida.
51
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
2. Perlu dilakukan penelitian secara eksperimental mengenai uji kolinesterase dalam darah pada petani pengguna pestisida sebagai paramater terjadinya keracunan pestisida terutama pada insektisida organofosfat dan karbamat.
52
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
53
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1990, Latihan Metode Jarak Jauh (LMJJ): Pengawasan dan Keamanan dalam Penggunaan Pestisida, 6-14, Dinas perkebunan Daerah Prop. Dati I Jawa Timur, Jawa Timur. Anonim, 2004, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Lembaran Negara Republik Indonesia, http://www.djpp.depkumham.go.id/inc/buka.php?d=1900+95&f=pp61995bt.htm, diakses tanggal 19 November 2007. Anonim, 1973, Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida, http://www.unotil.org/legal/IndonesianLaw/pp/Pp197307.htm, diakses tanggal 19 November 2007. Ariens. E.J, E. dan Mutschler. A.M, 1986, Toksikologi Umum Pengantar, 60-62, 162-163, 168-170, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Curtis, D.K., 2001, Casarett and Doull’s Toxicologiy: The Basic Science of Poisons, 775, Medical Publising Division, New York. Connell, W., D., dan Miller, J., G., 1995, Chemistry and Ecotoxicology of Pollution, diterjemahkan oleh Yanti, Koestoer, 195-198, 235-238, , Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Djojosumarto, P., 2000, Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian, 17, 21-24, Kanisius, Yogyakarta. Lu, F.C., 1995, Basic Toxicology: fundamentals target organs, and risk assessment, Ed II, diterjemahkan oleh Nugroho, E., , 326-334, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Goldfrank, R.L., Howland, A.M., Flomenbaum, E.N., Hoffman, S.R., Nelson, S.L., Lewin, A.N., 2002, Goldfrank’s Toxicologic Emergencies, 7th Ed, MC graw Hill, New York. Machfoedz, I., 2007, Metode Penelitian untuk Mahasiswa Institusi Kesehatan Keperawatan dan Kebidanan, Cet. ke-3, Fitramaya, Yogyakarta. Nawawi, H.H., 2005, Metode Peneltian Bidang Sosial, Cet. ke-11, 117, 149, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Notoatmojo, S., 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, 163 Rhineka Cipta, Jakarta.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
54
Praktiknya, A., W., 2001, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Ed 1, Cet 4, 94-97, PT. Raja Gravindo Persada, Jakarta. Prawitasari, J.E, 1998, Catatan Kuliah Metode Kualitatif Untuk Digunakan Dalam Kancah Penelitian Fakultas Psikologi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Quijano, R., dan Rengam, S.V., 1999, Pesticide Action Network and the Pacific (PAN AP, www.panap.net/uploads/media/Health_module_BIndonesia, diterjemahkan oleh Yayasan Duta Awam, diakses pada tanggal 13 Oktober 2006. Sevillia, G., C., 1993, Pengantar Metode Penelitian, 162, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Slamet, S.J., 1994, Kesehatan Lingkungan, 31-32, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Smet, B., 1994, Psikologi Kesehatan, 7-10, 211-217, PT Gramedia Widiasarana, Indonesia, Jakarta. Soemirat, J., 2003, Toksikologi Lingkungan,13, 139, 144,152,156-157, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sofia,
D., 2001, Pengaruh Pestisida dalam Lingkungan Pertanian, http://library.usu.ac.id/download/fp/fp-diana.pdf, diakses tanggal 7 Juni 2007.
Sudarmo, S., 1991, Pestisida, Kanisius, Yogyakarta. Tarumingkeng, R.D., 2001, Pestisida dan Penggunaannya, http://tumoutou.net/TOX/PESTISIDA.htm, diakses tanggal 19 November 2007.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN
55
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
56
LAMPIRAN 2. PERATURAN TENTANG PESTISIDA Peraturan Pemerintah Repulik Indonesia Nomer 7 tahun 1973 tentang pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur pada: Pasal 1: a. Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk: -Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian; -Memberantas rerumputan; -Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan; -Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupuk; -Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan ternak; -Memberantas atau mencegah hamahama air; -Memberantas atau mencegah binatang binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan; Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah atau air. c. Penyimpanan adalah memiliki dalam persediaan di halaman atau dalam ruang yang digunakan oleh importir, pedagang atau diusaha-usaha pertanian. d. Penggunaan adalah menggunakan pestisida dengan atau tanpa alat dengan maksud seperti tersebut dalam sub a Pasal ini. Pasal 4: ayat 1. Izin diberikan apabila pestisida itu dianggap effektif, aman dan memenuhi syarat-syarat tehnis lain serta digunakan sesuai dengan petunjuk yang tercantum pada label. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 Tentang Perlindungan Tanaman. Bab III Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan: Pasal 15: ayat 1. Penggunaan pestisida dalam rangka pengendalian organisme pengganggu tumbuhan dilakukan secara tepat guna. ayat 2. Penggunaan pestisida dalam rangka pengendalian organisme pengganggu tumbuhan yang mempunyai dampak terhadap kesehatan manusia
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
57
dilakukan dengan memperhatikan persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja. Pasal 18: ayat 1. Perorangan atau badan hukum, kelompok dalam masyarakat dan instansi Pemerintah yang menggunakan pestisida dalam rangka pengendalian organisme pengganggu tumbuhan wajib memantau, mencegah dan atau menanggulangi dampak negatif yang mungkin timbul akibat penggunaan pestisida. Pasal 19: Penggunaan pestisida dalam rangka pengendalian organisme pengganggu tumbuhan merupakan alternatif terakhir, dan dampak negatif yang timbul harus ditekan seminimal mungkin. Pasal 20: ayat 1. Menteri melakukan pengawasan terhadap penggunaan pestisida dalam rangka pengendalian organisme pengganggu tumbuhan. ayat 2. Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Menteri dapat menunjuk petugas pengawas pestisida. ayat 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengawasan, persyaratan, dan tata cara penunjukan petugas pengawas pestisida sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh Menteri.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
58
LAMPIRAN 3. KUISIONER PENELITIAN
Gangguan Kesehatan Akut Petani Pekerja Akibat Pestisida di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang
Nama
: ……………………………(jika tidak keberatan)
Umur
: …………………………………………….
Jenis kelamin
: Laki-laki / Perempuan
Tingkat Pendidikan terakhir : ……………………………………………. Pekerjaan
: ....................................................................
Lingkarilah jawaban sesuai dengan pilihan (keadaan/kondisi) Anda! 1. Apakah Anda menggunakan pestisida untuk tanaman? a. Ya
b. Tidak
2. Pestisida jenis apa yang digunakan? a. Fungisida
d. Lainnya,
sebutkan........................... b. Insektisida
e. Tidak tahu
c. Herbisida 3. Apakah Anda mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat pada pestisida? a. Ya
b. Tidak
4. Apakah Anda menggunakan konsentrasi/takaran sesuai dengan aturannya? a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
5. Merek pestisida apa yang Anda pakai? Sebutkan,..............................................................................................................
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
6. Berapa kali Anda menyemprot pestisida dalam sehari? a. 1 kali
c. 3 kali
b.2 kali
d. Lebih dari 3 kali
7. Pada bulan apa saja Anda mempergunakan pestisida ? (lingkari bulan yang dimaksud, jawaban bisa lebih dari satu) a. Januari
g. Juli
i. September
b. Februari
h. Agustus
j. Oktober
c. Maret
e. Mei
k. November
d. April
f. Juni
l. Desember
8. Berapa lama waktu Anda dalam sekali menyemprot? a. Kurang dari 1 jam
c. 2 jam
b. 1 jam
d. Lebih dari 2 jam
9. Apakah Anda pernah mengikuti pelatihan penggunaan pestisida? a. Pernah
b. Tidak pernah
10. Jika pernah, berapa kali dalam 1 tahun? a. 1 kali
c. 3 kali
b. 2 kali
d. Lebih dari 3 kali
11. Metode penyemprotan pestisida apa yang Anda gunakan? a. Penghembusan (Dusting)
e. Pemasangan umpan (Baiting)
b. Penyemprotan (Spraying)
f. Fumigasi
c. Penyebaran (Broad casting)
g. Pencelupan (Diping)
d. Pengabutan (Fogging) 12. Apakah Anda mempergunakan alat bantu pada waktu mencampur? a. Ya
b. Tidak
59
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
60
14. Jika Ya, alat bantu apa yang Anda gunakan: a. Tangan
c. Lainlain,sebutkan………………………...............
b. Pengaduk 15. Bagaimana cara Anda menyimpan pestisida: (jawaban bisa lebih dari 1) a. Dalam ruang yang ventilasinya cukup (dalam keadaan kering). b. Dalam tempat/wadah yang tetutup rapat. c. Kemasan/wadah diberi label yang berisi ketarangan tentang pestisida. d. Jauh dari bahan makanan, minuman dan jangkauan anak-anak. e. Lain-lain, sebutkan..................................................................................... 16. Apakah Anda menggunakan pakaian pelindung waktu Anda kontak dengan pestisida? a. Ya
b. Tidak
17. Jika Ya, apa saja? (lingkari, jawaban bisa lebih dari satu) a. Pakaian penutup
e. Sepatu boot
b. Sarung tangan
f. Alat pernapasan
c. Pelindung mata dan wajah
g. Lain-lain, sebutkan………
d. Apron dan jaket
............................................
18. Apakah pakaian pelindung dicuci setalah digunakan? a. Ya
b. Tidak
Dampak pestisida: 19. Apakah Anda mengetahui dampak negatif pestisida? a. Ya
b. Tidak
20. Setelah menyemprot, pernahkah Anda mengalami: (berikan tanda silang (X) pada setiap jawaban)
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
No
Gejala
1
Mual
2
Pusing
3
Sakit kepala
4
Muntah
5
Susah bernafas
6
Dada sesak
7
Kudis
8
Bercak putih di kulit/bintik merah
9
Mimisan
10
Kejang
11
Tremor/gemetar
12
Kram
13
Sakit Otot
14
Sakit bagian perut bawah
15
Sakit di vagina
16
Rasa terbakar di saluran kemih
17
Diare
18
Keringat berlebihan
19
Pandangan Kabur
20
Badan lemah
21
Sakit punggung
22
Lemah pada lutut
23
Pengeluaran air ludah berlebihan
24
Warna kuku berubah
Ya
Tidak
● Lain-lain, sebutkan………………………………………………….. 21. Penahkah Anda mengalami gejala yang sama sebelumnya? a. Ya
b. Tidak
61
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
62
22. Berapa lama dampak ini Anda rasakan? a. Beberapa menit
c. Satu hari
b. Beberapa jam
d. Lebih dari 1 hari
23. Apakah Anda mempunyai penyakit lain sebelum muncul dampak dari pestisida? a.Ya
b. Tidak
Jika Ya, penyakit apa? Sebutkan,.............................................................................................................. 24. Sebelum munculnya dampak pestisida ini apakah Anda sedang dalam masa pengobatan? a. Ya
b. Tidak
25. Apakah Anda merokok selama menggunakan/menyemprot pestisida? a. Ya
b. Tidak
26. Apakah Anda perokok? a. Tidak
c. Lebih dari 10 batang sehari
b. 1-10 batang per hari 27. Apakah Anda mengkonsumsi minuman beralkohol? a. Tidak
c. Beberapa kali seminggu
b. Hampir tiap hari
d. Beberapa kali sebulan
28. Apakah sebelum muncul gejala ini Anda minum minuman beralkohol? a. Ya
b. Tidak
29. Apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin menyebabkan gejala ini selain dari pestisida? a. Ya
b. Tidak
Jika Ya, sebutkan ...............................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT LAMPIRAN 4. PENGOLAHAN DATA Umur Pekerjaan 1 2 3 4 5 JK Pnddkn 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 a b a b a b c d e a b a b 1 √ L √ √ √ √ √ √ √ Rondap, Antrakol 2 √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Montaf, Topsin 3 √ L √ √ √ √ √ √ √ Sevin 4 √ L √ √ √ √ √ √ √ Rondap, Gramason 5 √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Tidak Tahu 6 √ L √ √ √ √ √ √ √ Rondap 7 √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Swallo 8 √ L √ √ √ √ √ √ √ Rondap, Gramason 9 √ L √ √ √ √ √ √ √ Antrakol 10 √ L √ √ √ √ √ √ √ Rondap, Gramason 11 √ L √ √ √ √ √ √ √ Metal, Arrivo 12 √ L √ √ √ √ √ √ √ Indofos 13 √ L √ √ √ √ √ √ √ Antrakol 14 √ L √ √ √ √ √ √ √ Rondap 15 √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Schumec 16 √ L √ √ √ √ √ √ √ Amontap 17 √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Rondap, Marsal, Dithane 18 √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Marcis, Topsin 19 √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Marcis, Topsin 20 √ L √ √ √ √ √ √ √ Arrivo 21 √ L √ √ √ √ √ √ √ Detakron 22 √ L √ √ √ √ √ √ √ Marcis 23 √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Marcis, Rondap 24 √ L √ √ √ √ √ √ √ Topsin 25 √ L √ √ √ √ √ √ √ Exsocep 26 √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Arrivo, Policom 27 √ L √ √ √ √ √ √ √ Arrivo, Zpi 28 √ L √ √ √ √ √ √ √ Antrakol 29 √ L √ √ √ √ √ √ √ Rondap 30 √ L √ √ √ √ √ √ √ Dithane, Convidor 31 √ L √ √ √ √ √ √ √ Rondap 32 √ L √ √ √ √ √ √ √ Klopindo 33 √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Klopindo, Policom 34 √ L √ √ √ √ √ √ √ Curacon, Agrotonik 35 √ L √ √ √ √ √ √ √ Topsin, Curacon 36 √ L √ √ √ √ √ √ √ Policom, Akrobat P
R
7 a b c d e f g h √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 9 10 11 i j k l a b c d a b c d a b a b c √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
d
√
√
√ √
71
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT P R 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
Umur Pekerjaan 1 2 3 4 5 JK Pnddkn 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 a b a b a b c d e a b a b √ L √ √ √ √ √ √ √ Gramason √ L √ √ √ √ √ √ √ Grenvile, Topsin √ L √ √ √ √ √ √ √ Policom, Akrobat √ L √ √ √ √ √ √ √ Rondap √ L √ √ √ √ √ √ √ Marcis, Dithane √ L √ √ √ √ √ √ √ Antarkol √ L √ √ √ √ √ √ √ Furadan √ L √ √ √ √ √ √ √ Pentakron √ L √ √ √ √ √ √ √ Convidor √ L √ √ √ √ √ √ √ Rondap √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Klopindo,Dithane √ L √ √ √ √ √ √ √ Arrivo √ L √ √ √ √ √ √ √ Derosal √ L √ √ √ √ √ √ √ Antrakol, PPC √ L √ √ √ √ √ √ √ Poradan √ L √ √ √ √ √ √ √ Demaside √ L √ √ √ √ √ √ √ Marcis √ L √ √ √ √ √ √ √ Arrivo √ L √ √ √ √ √ √ √ Convidor, CNI √ L √ √ √ √ √ √ √ Klopindo, Gandasil, Policom √ L √ √ √ √ √ √ √ Lanet, Arrivo √ L √ √ √ √ √ √ √ Demacide √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Demacide, Topsin, Grenfil √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Multitonik, Dithane √ L √ √ √ √ √ √ √ Topsin, Demaside, Klopindo √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Topsin, Demaside, Gandasil √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Metion, Delcim √ L √ √ √ √ √ √ √ Antrakol √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Delcim, Akodan, Sprint √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Dithane, Klopindo √ L √ √ √ √ √ √ √ Topsin, Klopindo √ L √ √ √ √ √ √ √ Topsin, Klopindo √ L √ √ √ √ √ √ √ Dithane √ L √ √ √ √ √ √ √ Gandasil √ L √ √ √ √ √ √ √ √ Klopindo, Metindo √ L √ √ √ √ √ √ √ Antrakol, Convidor √ L √ √ √ √ √ √ √ Exsocep, Metazep
7 8 9 10 a b c d e f g h i j k l a b c d a b c d a b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 a b c d
√ √ √ √ √ √ √ √
√
√
71
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT P R 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Umur JK Pnddkn 1 2 3 4 5 1 2 3 4 √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ √ L √ √ L
Pekerjaan 1 2 3 4 5 6 5 1 2 3 4 5 6 a b a b a b c d e a b a b √ √ √ √ √ √ Antrakol, Sprint √ √ √ √ √ √ Tidak Tahu √ √ √ √ √ √ Dithane, Sprint √ √ √ √ √ √ Dithane, Sprint √ √ √ √ √ √ √ Marsal, Antrakol √ √ √ √ √ √ Marsal, Gandasil √ √ √ √ √ √ Akodan, Marsal √ √ √ √ √ √ √ √ Dithane, Marsal √ √ √ √ √ √ Antrakol, Marsal √ √ √ √ √ √ Dithane, Marsal, Mospilan √ √ √ √ √ √ Antrakol, Marsal √ √ √ √ √ √ Gramason, Rondap √ √ √ √ √ √ √ Rondap √ √ √ √ √ √ √ Desis, Akodan, Akrobat √ √ √ √ √ √ Rondap, Antrakol, Gramason √ √ √ √ √ √ Benfid, Menzep √ √ √ √ √ √ Antrakol √ √ √ √ √ √ Antrakol, Gandasil √ √ √ √ √ √ Antrakol √ √ √ √ √ √ √ Antrakol √ √ √ √ √ √ Rondap, Gramason √ √ √ √ √ √ Antrakol, Sprint √ √ √ √ √ √ Gandasil, Antrakol, Sprint √ √ √ √ √ √ Rondap, Gramason √ √ √ √ √ √ Swallo √ √ √ √ √ √ Benfid, √ √ √ √ √ √ √ √ Antrakol, Delcim
7 8 9 10 a b c d e f g h i j k l a b c d a b c d a b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 a b c d
√ √ √ √ √
√
71
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
12 13 14 15 16 17 P R a b c d e f a b a b c a b c d e a b a b c d e 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2 √ √ √ √ √ √ √ √ 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4 √ √ √ √ √ √ √ 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 √ √ √ √ √ √ √ √ 11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 √ √ √ √ √ √ √ 13 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15 √ √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 17 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 24 √ √ √ √ √ √ √ √ 25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 26 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 27 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 28 √ √ √ √ √ √ √ 29 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 √ √ √ √ √ √ √ √ 32 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 33 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 34 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 35 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 36 √ √ √ √ √ √ √ √ √
18 f g h a b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
19 a b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1.a 1.b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2.a 2.b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3.a 3.b 4.a 4.b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5.a 5.b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
20 6.a 6.b 7.a 7.b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8.b 9.a 9.b10.a 10.b11.a11.b 12.a12.b 13.a 13.b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
71
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT 12 13 14 15 16 17 18 19 P R a b c d e f a b a b c a b c d e a b a b c d e f g h a b a b 1.a 1.b 37 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 38 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 39 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 40 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 41 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 42 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 43 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 44 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 45 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 46 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 47 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 48 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 49 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 50 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 51 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 52 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 53 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 54 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 55 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 56 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 57 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 58 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 59 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 60 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 61 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 62 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 63 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 64 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 65 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 66 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 67 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 68 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 69 √ √ √ √ √ √ √ √ 70 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 71 √ √ √ √ √ √ √ √ 72 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 73 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2.a 2.b 3.a √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
20 3.b 4.a 4.b 5.a 5.b 6.a 6.b 7.a 7.b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8.b 9.a 9.b10.a 10.b11.a11.b 12.a12.b 13.a 13.b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
71
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT 12 13 14 15 16 17 18 19 P R a b c d e f a b a b c a b c d e a b a b c d e f g h a b a b 1.a 74 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 75 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 76 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 77 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 78 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 79 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 80 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 81 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 82 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 83 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 84 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 85 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 86 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 87 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 88 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 89 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 90 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 91 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 92 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 93 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 94 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 95 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 96 √ √ √ √ √ √ √ √ 97 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 98 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 99 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1.b 2.a 2.b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
20 3.a 3.b 4.a 4.b 5.a 5.b 6.a 6.b 7.a 7.b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8.b 9.a 9.b10.a 10.b11.a11.b 12.a12.b 13.a 13.b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
71
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
P R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
20 14.a14.b15.a15.b16.a 16.b 17.a17.b18.a18.b19.a19.b20.a20.b21.a21.b22.a22.b22.b23.a23.b24.a24.b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
21 Lain a b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
22 23 24 a b c d a b a b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
25 26 27 28 29 a b c d a b a b c d a b a b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
71
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT 20 P R 14.a14.b15.a15.b16.a 16.b 17.a17.b18.a18.b19.a19.b20.a20.b21.a21.b22.a22.b22.b23.a23.b24.a24.b Lain 37 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 38 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 39 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 40 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 41 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 42 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 43 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 44 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 45 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 46 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 47 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 48 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 49 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 50 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 51 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 52 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 53 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 54 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 55 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 56 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 57 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 58 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 59 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 60 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 61 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 62 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 63 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 64 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 65 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 66 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 67 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 68 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 69 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 70 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 71 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 72 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 73 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
21 a b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
22 23 24 a b c d a b a b a √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
25 26 27 28 29 b c d a b a b c d a b a b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
71
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT 20 P R 14.a14.b15.a15.b16.a 16.b 17.a17.b18.a18.b19.a19.b20.a20.b21.a21.b22.a22.b22.b23.a23.b24.a24.b Lain 74 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 75 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 76 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 77 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 78 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 79 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 80 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 81 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 82 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 83 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 84 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 85 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 86 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 87 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 88 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 89 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 90 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 91 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 92 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 93 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 94 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 95 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 96 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 97 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 98 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 99 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
21 a b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
22 23 24 a b c d a b a b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
25 26 27 28 29 a b c d a b a b c d a b a b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
71
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Keterangan Lampiran 4 P : Pertanyaan kuisioner R : Nomer responden Keterangan yang terdapat dalam pertanyaan JK : Jenis kelamin • Umur : 1. 21-30 tahun 2. 31-40 tahun 3. 41-50 tahun 4. 51-60 tahun 5. ≥ 60 tahun • Pendidikan : 1. SD 2. SMP 3. SMU atau Sederajat 4. Sarjana Strata I 5. Tidak sekolah • Pekerjaan : 1. Petani 2. Buruh tani 3. Wiraswasta 4. PNS 5. Perangkat Desa 6. Guru Catatan : pertanyaan nomer 1-29 merupakan pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner.
72
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 5. PENGGOLONGAN JENIS PESTISIDA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
Nama Dagang Pestisida Rondap, Antrakol Montaf, Topsin Sevin Rondap, Gramason Tidak Tahu Rondap Swallo Rondap, Gramason Antrakol Rondap, Gramason Metal, Arrivo Indofos Antrakol Rondap Schumec Amontap Rondap, Marsal, Dithane Marcis, Topsin Marcis, Topsin Arrivo Detakron Marcis Marcis, Rondap Topsin Exsocep Arrivo, Policom Arrivo, Zpi Antrakol Rondap Dithane, Convidor Rondap Klopindo Klopindo, Policom Curacon, Agrotonik Topsin, Curacon Policom, Akrobat Gramason Grenvile, Topsin Policom, Akrobat Rondap Marcis, Dithane Antarkol Furadan Pentakron Convidor Rondap Klopindo,Dithane Arrivo Derosal Antrakol, PPC Poradan Demaside Marcis Arrivo Convidor, CNI Klopindo, Gandasil, Policom
Jenis Pestisida Herbisida, Fungisida Insektisida organofosfat, Fungisida Insektisida karbamat Herbisida Herbisida Pupuk daun Herbisida Fungisida Herbisida Insektisida, Insektisida piretroid Herbisida Fungisida Herbisida Insektisida piretroid Insektisida Herbisida, Insektisida karbamat, Fungisida Insektisida piretroid, Fungisida Insektisida piretriod, Fungisida Insektisida piretroid Insektisida Insektisida piretroid Insektisida piretroid, Herbisida Fungisida Insektisida piretroid Insektisida piretroid, Fungisida Insektisida piretroid, Zpi Fungisida Herbisida Fungisida, Insektisida organoklorin Herbisida Insektisida organoklorin Insektisida organoklorin, Fungisida Insektisida organofosfat, Pupuk daun Fungisida, Insektisida organofosfat Fungisida, Insektisda organofosfat Herbisida Fungisida Fungisida, Insektisida organofosfat Herbisida Insektisida piretroid, Fungisida Fungisida Insektisda karbamat Insektisida organofosfat Insektisida organoklorin Herbisida Insektisida organoklorin, Fungisida Insektisida piretroid Insektisdia karbamat Fungisida Insektisida karbamat Insektisida organofosfat Insektisida piretroid Insektisida piretroid Insektisida organoklorin, Pupuk daun Insektisida organoklorin, Pupuk daun, Fungisida
74
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI No 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Nama Dagang Pestisida Lanet, Arrivo Demacide Demacide, Topsin, Grenfil Multitonik, Dithane Topsin, Demaside, Klopindo Topsin, Demaside, Gandasil Metion, Delcim Antrakol Delcim, Akodan, Sprint Dithane, Klopindo Topsin, Klopindo Topsin, Klopindo Dithane Gandasil Klopindo, Metindo Antrakol, Convidor Exsocep, Metazep Antrakol, Sprint Tidak Tahu Dithane, Sprint Dithane, Sprint Marsal, Antrakol Marsal, Gandasil Akodan, Marsal Dithane, Marsal Antrakol, Marsal Dithane, Marsal, Mospilan Antrakol, Marsal Gramason, Rondap Rondap Desis, Akodan, Akrobat Rondap, Antrakol, Gramason Benfid, Menzep Antrakol Antrakol, Gandasil Antrakol Antrakol Rondap, Gramason Antrakol, Sprint Gandasil, Antrakol, Sprint Rondap, Gramason Swallo Benfid Antrakol, Delcim
Jenis Pestisida Insektisida karbamat, Insektisida piretroid Insektisida organofosfat Insektisida organofosfat, Fungisida, Pupuk daun, Fungisida Fungisida, Insektisida organofosfat, Insektisida organoklorin Fungisida, Insektisida organofosfat, Pupuk daun Insektisida organofosfat, Fungisida Fungisida Fungisida, Insektisida organoklorin, Pupuk daun Fungisida, Insektisida organoklorin Fungisida, Insektisida organoklorin Fungisida, Insektisida organoklorin Fungisida Pupuk daun Insektisida organoklorin, Insektisida karbamat Fungisida, Insektisida organoklorin Insektisida piretroid, Fungisida Fungisida, Pupuk daun Fungisida, Pupuk daun Fungisida, Pupuk daun Insektisida karbamat, Fungisida Insektisida karbamat, Pupuk daun Insektisida organoklorin, Insaektisida kabamat Fungisida, Insektisida karbamat Fungisida, Insektisida karbamat Fungisida, Insektisida karbamat, Insektisida organoklorin Fungisida, Insektisida karbamat Herbisida Herbisida Insektisida piretroid, Insektisida organoklorin, Insektisida organofosfat Herbisida, Fungisida Pupuk daun, Fungisida Fungisida Fungisida, Pupuk daun Fungisida Fungisida Herbisida Fungisida, Pupuk daun Pupuk daun, Fungisida Herbisida Pupuk daun Pupuk daun Fungisida
74
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
75
BIOGRAFI PENULIS
Siska Christina Dewi Sulistyoningrum merupakan anak kedua dari pasangan Hadi Siswoyo dan Erny Sulistyowati. Dilahirkan di Jombang pada tanggal 24 Juni 1984. Menempuh pendidikan di SD Negeri Ploso I Jombang pada tahun 1991-1997, dilanjutkan ke SLTP Negeri I Jombang tahun 1997-2000. Pendidikan Sekolah Menengah ke atas ditempuh di SMA PGRI I Jombang tahun 2000-2003 dan melanjutkan jenjang S1 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2003-2008.