PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN

Download Meldarianisa. 022113312. Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis pada. Perusahaan Dagang yang terdaftar di BEI tahun ...

0 downloads 347 Views 281KB Size
PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BEI

E-Journal

Dibuat Oleh : Meldarianisa 022113312

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

JULI 2017

PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BEI Oleh: Meldarianisa ABSTRAK

Meldarianisa. 022113312. Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Perusahaan Dagang yang terdaftar di BEI tahun 2014-2015. Dibawah bimbingan Arief Trihardiyanto dan Tiara Timuriana. 2017. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba, tetapi laba yang besar belum merupakan suatu ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja secara efisien. Efisiensi suatu perusahaan baru dapat diketahui dengan membandingan laba yang diperoleh, dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain adalah dengan menghitung rentabilitasnya. Dengan demikian yang harus diperhatikan oleh perusahaan tidak hanya usaha untuk memperbesar laba, tapi yang lebih penting adalah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi perusahaan dagang yang terdaftar di BEI pada tahun 2014-2015. Dengan menggunakan purposive sampling didapatkan 4 perusahaan sebagai sampel penelitian. Variabel independen pada penelitian ini adalah perputaran persediaan sedangkan variabel dependennya adalah rentabilitas ekonomis. Data yang dikumpulkan di uji menggunakan uji asumsi klasik sebelum hipotesisnya ditentukan dengan menggunakan regresi linear sederhana dan uji t. hasil dari uji t menyatakan bahwa perputaran persediaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas ekonomis. Kata kunci: Perputaran Persediaan dan Rentabilitas Ekonomis. PENDAHULUAN Perkembangan industri perdagangan di Indonesia pada saat ini terus mengalami peningkatan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk dan daya beli yang terus meningkat, sehingga menghasilkan potensi pasar yang sangat besar dan menarik minat pelaku usaha di luar negeri untuk masuk dan mengembangkan pasar. Banyak perusahaan baru bermunculan dan para investor asing mulai menanamkan modalnya

sehingga meramaikan kompetisi bisnis di Indonesia. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba, tetapi laba yang besar belum merupakan suatu ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja secara efisien. Efisiensi suatu perusahaan baru dapat diketahui dengan membandingan laba yang diperoleh, dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain adalah dengan menghitung

rentabilitasnya. Dengan demikian yang harus diperhatikan oleh perusahaan tidak hanya usaha untuk memperbesar laba, tapi yang lebih penting adalah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya. Pada perusahaan dagang, investasi ke dalam aktiva dapat dilakukan pada persediaan, Persediaan merupakan aktiva yang paling aktif dalam operasi untuk perusahaan dagang besar maupun kecil. Persediaan merupakan investasi yang dibuat untuk tujuan memperoleh pengembalian melalui penjualan kepada pelanggan. Karena itu, pengalokasian dana pada persediaan haruslah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Apabila terdapat kesalahan dalam penetapan persediaan akan berpengaruh langsung terhadap keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika persediaan tidak cukup maka volume penjualan akan mengalami penurunan dibawah tingkat yang seharusnya dapat dicapai, namun sebaliknya apabila persediaan terlalu banyak menghadapkan perusahaan pada biaya penyimpanan, asuransi, pajak, keusangan dan kerusakan fisik. Maka dari itu perusahaan perlu mengetahui tingkat perputaran persediaan, Perputaran persediaan menunjukan ukuran kecukupan persediaan dan seberapa baik persediaan itu dikelola. Menurut Kasmir (2010:114), perputaran persediaan (inventory turnover), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Rasio ini dikenal dengan nama rasio perputaran sediaan (inventory turnover). Dapat diartikan pula bahwa perputaran sediaan merupakan rasio

yang menunjukan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun. Makin kecil rasio ini, maka makin jelek demikian pula sebaliknya. Setiap perusahaan harus menjalankan usahanya secara ekonomis untuk memperoleh laba yang maksimal, baik dengan modal yang berasal dari pemilik maupun modal yang berasal dari pihak lain (modal asing). Kemampuan suatu perusahaan mendapatkan laba dapat dilihat dari tingkat rentabilitasnya. Rentabilitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya ialah volume penjualan. Penjualan yang dilakukan perusahaan baik secara tunai maupun kredit harus dikelola dengan baik, perusahaan harus memperhatikan tingkat persaingan yang ada dalam dunia usaha terutama usaha yang sejenis. Dengan volume penjualan yang tinggi maka persediaan yang dimiliki perusahaan akan cepat diganti karena telah terjual, hal itu akan mengakibatkan perputaran persediaan akan semakin cepat berputar. Dengan volume penjualan yang baik perusahaan akan memperoleh laba yang maksimal. Namun laba yang maksimal belum tentu mencerminkan tingkat rentabilitas yang tinggi, karena rentabilitas juga dipengaruhi oleh modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Dengan demikian tingkat rentabilitas memegang peranan yang penting, perputaran persediaan yang cepat diharapkan dapat meningkatkan rentabilitas perusahaan. Menurut Munawir (2010:33), rentabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba selama periode tertentu.

Rentabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut (Bambang Riyanto, 2011:59). Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal pinjaman yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam presentase (Bambang Riyanto, 2011:33). Tabel 1 Rata-rata Persediaan Perusahaan Dagang Sub Sektor Perdagangan Eceran yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2015 Berdasarkan tabel 1, maka dari ratarata persediaan tersebut peneliti ingin meneliti bagaimana perputaran persediaannya dan seberapa baik persediaan tersebut dikelola.

No

1.

2.

3.

4.

Nama Perusah aan

Catur Sentosa Adiprana Tbk Sumber Alfaria Trijaya Tbk Mitra Adiperka sa Tbk Milleniu m Pharmac

Rata-rata persediaan

1.297.363.532

Present ase persedi aan dengan aset lancar 50,92%

4.680.026.000. 000

60,23%

3.279.946.200

60,41%

441.985.904. 321

39,72%

on Internati onal Tbk Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Esther Theresia o.s (2009) dengan penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Perputaran Piutang Usaha dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas perusahaan otomotif dan komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa secara simultan perputaran piutang usaha dan perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap rentabilitas dan secara parsial perputaran piutang usaha berpengaruh signifikan positif terhadap rentabilitas, namun secara parsial perputaran persediaan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap rentabilitas. Ridha Hutami (2010) dengan penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa secara parsial variabel perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI) namun secara parsial variabel perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Dian (2007) dengan penelitiannya yang berjudul “Pengaruh perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan barang konsumsi yang

terdaftar di BEI” dengan hasil penelitiannya menunjukan bahwa perputaran persediaan tidak mempunyai pengaruh terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI.

3.

Hasil penelitian yang belum menunjukan konsistensi antara penelitian yang satu dengan penelitian yang lainnya, baik karena perbedaan lokasi maupun karena periode waktu penelitian, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Peneliti memilih perusahaan perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian dengan periode penelitian dari tahun 2014 sampai dengan 2015. Perbedaan periode penelitian dan variabel independen yang dipilih diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih akurat sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini.

Perputaran persediaan diharapkan memberi kontribusi terhadap rentabilitas ekonomis pada suatu perusahaan. Pengaruh dari perputaran persediaan terhadapa rentabilitas ekonomis secara teoritis dapat dikatakan bahwa makin tinggi atau cepat tingkat perputaran persediaan, maka makin tinggi rentabilitas ekonomis. Dengan asumsi adanya peningkatan penjualan dan menghasilkan peningkatan laba yang teratur dan normal.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk menuangkannya dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Perusahaan Dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: 1.

2.

Untuk dapat mendeskripsikan tingkat perputaran persediaan pada perusahaan perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk mendeskripsikan tingkat rentabilitas ekonomis pada perusahaan

perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk mendeskripsikan apakah perputaran persediaan berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1. Perputaran Persediaan Persediaan diperlukan untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan dalam memenuhi permintaan konsumen setiap waktu. Karena persediaan merupakan unsur terbesar dalam aktiva dan berkaitan langsung dengan kegiatan utama perusahaan, terutama dalam perusahaan industri jika tidak tersedia salah satu jenis persediaan maka proses produksi akan terganggu. Bagi perusahaan dagang persediaan harus cepat terjual, karena jika tidak cepat terjual akan mengurangi laba baik karena persediaan yang terlalu tinggi juga ada kemungkinan barang menjadi rusak, oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan perputaran persediaannya dengan baik. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai perputaran persediaan, beberapa

ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang perputaran persediaan, diantaranya : Menurut Firdaus A.Dunia (2013:374) perputaran persediaan adalah “Menunjukan berapa kali secara rata-rata persediaan barang dijual selama satu periode. Rasio ini menunjukan efektivitas perusahaan dalam mengelola persediaan”. Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2002:531) “Rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio) mengukur berapa kali, secara rata-rata, persediaan terjual selama suatu periode. Tujuannya adalah untuk mengukur likuiditas persediaan. Seorang manajer dapat menyimpulkan dari rasio perputaran persediaan masa lalu berapa lama waktu yang dibutuhkan agar stok persediaan yang ada sekarang bisa terjual”. Sedangkan menurut Stice, Stice, dan Skousen (2009:799) perputaran persediaan merupakan “Hubungan antara volume barang (persediaan) yang dijual dan persediaan dapat dinyatakan sebagai perputaran persediaan (inventory turnover), yang dihitung dengan cara membagi harga pokok penjualan dengan rata rata persediaan”. Berdasarkan definisi yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa tingkat perputaran persediaan mengukur kemampuan perusahaan dalam memutarkan barang dagangannya dan menunjukan hubungan antara barang yang diperlukan untuk menunjang atau mengimbangi tingkat penjualan yang telah ditentukan, serta efisiensi persediaan dapat dilihat dari tingkat perputaran persediaan.

Perputaran persediaan merupakan salah satu ukuran efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktiva terutama aktiva lancar. Semakin cepat perputaran persediaan maka akan semakin efisien penggunaan persediaan dalam suatu perusahaan. Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut:

2. Rentabilitas Ekonomis Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atas seluruh modal (modal asing dan modal sendiri) yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Sehingga laba yang digunakan dalam perhitungan adalah laba usaha dan modal yang digunakan adalah modal sendiri dan modal asing atau sama dengan total aktiva. Menurut D.Agus Harjito dan Martono (2013) “Rentabilitas ekonomis atau sering disamakan Earning Power dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba usaha dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut”. Menurut Bambang Riyanto (2011:33) “Rentabilitas ekonomi ialah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal pinjaman yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam presentase”. Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut: RE = Laba Setelah Pajak Jenis Penelitian Total Asset

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu verifikatif . Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif survai dan metode explanatory survey. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu teknik penelitian statistik kuantitatif. Objek Penelitian, Unit Analisis dan Lokasi Penelitian Objek penelitian pada penelitian ini mengambil dua variabel untuk diteliti, variabel yang pertama adalah Perputaran Persediaan sebagai variabel bebas atau tidak terikat (Independent Variable atau Variabel X). Variabel yang kedua adalah Rentabilitas Ekonomis sebagai variabel terikat (Dependent Variable atau Variabel Y). Unit analisis yang digunakan adalah Organization. Lokasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor Perdagangan Eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu pada perusahaan : Perusahaan Sub Sektor Telekomunikasi yang menjadi Sampel Penelitian No. 1. 2. 3. 4.

Nama Perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Mitra Adiperkasa, Tbk PT Millenium Pharmacon International, Tbk

Kode CSAP AMRT MAPI SDPC

Jenis Data dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang diteliti adalah data kuantitatif yang berupa laporan tahunan (annual report) pada perusahaan sub sektor

perdagangan eceran yang terdaftar di BEI periode 2014-2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, tetapi diperoleh dari penyedia data seperti: media masa, perusahaan penyedia data, bursa efek, data yang digunakan peneliti dalam penelitian sebelumnya, data yang disediakan pada statistic software, dsb. Sumber data penelitian di peroleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan perdagangan eceran yang telah di audit tersebut diperoleh melalui www.idx.co.id. Metode Penarikan Sampel Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Purposive Sampling yaitu berdasarkan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang dipilih dalam penentuan sampel adalah: 1. Perusahaan dagang sub sektor perdagangan eceran yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian, tahun 2014-2015. 2. Perusahaan sub sektor perdagangan eceran yang telah mempublikasikan laporan keuangan audit untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember selama periode penelitian, tahun 2014-2015. 3. Perusahaan sub sektor perdagangan eceran yang menyajikan laporan

keuangan lengkap sesuai yang peneliti butuhkan. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat sekunder yaitu berupa data perusahaan yang telah dipublikasikan selama periode 2014-2015 beserta laporan keuangan yang telah di audit dan laporan tahunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui internet dari website www.idx.co.id. Metode Pengolahan/Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif yaitu analisis yang dilakukan dengan cara membaca tabel, grafik, atau angka yang telah tersedia kemudian dilakukan beberapa uraian atau penafsiran dari data-data tersebut. Alat yang digunakan dalam melakukan analisis pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis pada perusahaan perdagangan eceran untuk mengetahui hubungan dua variabel. Pengujian statistik deskriptif ini menggunakan Software Statistical Package for Social Sciene (SPSS) versi 21. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Uji asumsi bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi. Uji asumsi klasik pada penelitian ini terdiri dari: 1. Uji Normalitas 2. Uji Heteroskedastisitas

3. Uji Multikolinieritas 4. Uji Autokorelasi Uji Hipotesis 1. Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang memperlihatkan pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Persamaan regresi linear sederhana dengan dua variabel adalah sebagai berikut: Yi = ai + bi Xi + ei Keterangan: 1. Yi = Ekonomis 2. a = 3. b = 4. Xi = 5. ei =

Rentabilitas Konstanta Koefisien Regresi Perputaran Persediaan Faktor Error

6. Uji Pengaruh Secara Parsial Statistik t) 7. Uji Koefisien Determinasi (R2)

(Uji

PEMBAHASAN 1. Perkembangan Perputaran Persediaan Tingkat perputaran persediaan mengukur kemampuan perusahaan dalam memutarkan barang dagangannya dan menunjukan hubungan antara barang yang diperlukan untuk menunjang atau mengimbangi tingkat

penjualan yang telah ditentukan, serta efisiensi persediaan dapat dilihat dari tingkat perputaran persediaan. Gambar 3 menyajikan kondisi perputaran persediaan perusahaan sub sektor perdagangan eceran periode 2014-2015. 60 50 40

CSAP

30

AMRT

20

MAPI

10

SDPC

0 2014

2015

Gambar 4 Grafik Tingkat Perputaran Persediaan Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Eceran Tahun 2014-2015 Berdasarkan Gambar 3 dapat disimpulkan bahwa perputaran persediaan perusahaan sub sektor perdagangan eceran mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Perputaran persediaan paling tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam satu tahun dan ini menandakan efektivitas manajemen persediaan. Sebaliknya perputaran persediaan yang rendah menandakan tanda-tanda mismanajemen seperti kekurangan pengendalian persediaan yang efektif. Perputaran persediaan yang paling tinggi terjadi pada PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk pada tahun 2015 sebesar 47,85, hal ini terjadi karena dibandingkan dengan perusahaan lain, PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk

memiliki jumlah penjualan yang berbeda jauh dengan jumlah rata-rata persediaan yang diperoleh. Sehingga PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk bisa memperoleh perputaran persediaan yang paling tinggi. Perputaran persediaan paling rendah terjadi pada PT Mitra Adiperkasa, Tbk pada tahun 2014 yaitu sebesar 2,07 kali, hal ini terjadi karena rendahnya jumlah penjualan yang tidak berbeda jauh dengan jumlah rata-rata persediaan, sehingga membuat perputaran persediaan yang rendah. Dari Gambar 3 dapat terlihat fluktuasi kenaikan grafik, yang terjadi pada PT Sumber Alfaria Trijaya, karena memiliki perputaran persediaan tertinggi di setiap tahunnya dari tahun 2014-2015 dibandingkan dengan perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana, PT Mitra Adiprana, Tbk dan PT Millenium Pharmacon International Tbk. Hal ini dikarenakan jumlah penjualan yang berbeda jauh dengan jumlah rata-rata persediaan yang dimiliki oleh PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Perkembangan Rentabilitas Ekonomis Rentabilitas ekonomis adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba usaha dengan total aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Gambar 4 menyajikan kondisi rentabilitas ekonomis perusahaan sub sektor perdagangan eceran periode 2013-2015.

International, Tbk mengalami kenaikan pada laba bersih yang sangat drastis.

0.05 0.04 CSAP

0.03

AMRT

0.02

MAPI

0.01

SDPC

0 2014

2015

Gambar 5 Grafik Tingkat Rentabilitas Ekonomis Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Eceran Tahun 2014-2015 Berdasarkan Gambar 4 dapat disimpulkan bahwa rentabilitas ekonomis perusahaan sub sektor perdagangan eceran mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Rentabilitas ekonomis tertinggi terjadi pada PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk pada tahun 2014 sebesar 0,04 hal ini terjadi karena laba bersih pada tahun tersebut tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang lain, dan juga memiliki total asset yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain. Sehingga PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk dapat memiliki rentabilitas yang tinggi. Sedangkan rentabilitas terendah terjadi pada PT Mitra Adiperkasa, Tbk pada tahun 2015 sebesar 0,00. Hal ini dikarenakan laba bersih yang rendah dibandingkan dengan total asset yang dimiliki, sehingga memperoleh rentabilitas ekonomis yang rendah. Dari gambar 4 dapat terlihat fluktuasi kenaikan dan penurunan grafik, terlihat kenaikan yang sangat tajam yang terjadi pada PT Millenium Pharmacon International, Tbk pada tahun 2014 dan 2015. Karena PT Millenium Pharmacon

INTERPRETASI HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil pengujian di atas maka penulis menginterpretasikan hasil penelitian yang diperkuat dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian ini perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis. Hal ini dikarenakan nilai persediaan PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk, PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk, PT Mitra Adiperkasa, Tbk dan PT Millenium Pharmacon International, Tbk meningkat setiap tahunnya, diikuti dengan penjualan yang meningkat dari tahun ke tahun, yang berarti jika perputaran persediaan meningkat artinya adanya peningkatan penjualan, atau peningkatan penjualan lebih besar dari peningkatan rata-rata persediaan. Penjualan yang mengalami peningkatan akan meningkatkan laba yang diperoleh perusahaan, dan jika laba meningkat maka rentabilitas ekonomis juga akan mengalami peningkatan. Hal ini berarti perusahaan cukup mampu melakukan pengelolaan persediaan secara efektif dalam memutarkan barang dan menghasilkan tingkat penjualan yang diharapkan perusahaan, sehingga perusahaan dapat memaksimalkan rentabilitas ekonomis yang didapatkan. Perputaran persediaan yang tinggi dapat dikatakan semakin singkat atau semakin baik waktu rata-rata antara penanaman modal dalam persediaan pada perusahaan, hal ini menunjukan adanya peningkatan rentabilitas ekonomis. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Zulfa Mufda (2009) dan Ridha Hutami (2010) menyatakan bahwa perputaran persediaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis. SIMPULAN

3.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.

2.

Rata-rata perkembangan perputaran persediaan pada perusahaan sub sektor perusahaan perdagangan eceran pada tahun 2014-2015 cenderung meningkat. Dari hasil penelitian rata-rata persediaan yang dimiliki perusahaan cenderung mengalami kenaikan dan perputaran persediaan cenderung meningkat pada setiap tahunnya. Hal ini akan berdampak pada persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Perputaran persediaan yang tinggi dapat mengurangi resiko kerugian jika nilai persediaan itu turun, disamping itu juga akan mengurangi biaya dan dapat memperbesar keuntungan bagi perusahaan, dan jika perputaran persediaan rendah maka akan menambah biaya yang berhubungan dengan persediaan juga menambah resiko kerugian. Rata-rata perkembangan rentabilitas ekonomis pada perusahaan sub sektor perusahaan perdagangan eceran pada tahun 2014-2015 mengalami fluktuasi setiap tahunnya yaitu kenaikan dan penurunan, terlihat penurunan yang sangat tajam yang terjadi pada PT Mitra Adiperkasa, Tbk pada tahun 2014 dan 2015, karena PT Mitra Adiperkasa, Tbk mengalami penurunan laba yang sangat

drastis, maka pada tahun 2015 PT Mitra Adiperkasa, Tbk memiliki rentabilitas yang paling rendah diantara perusahaan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis penelitian terbukti, yaitu perputaran persediaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

SARAN Adapun saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan permasalahan penelitian ini yaitu sebgai berikut: 1.

Bagi perusahaan Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan manajemen persediaannya agar tidak terjadi penumpukan persediaan, dan agar persediaan yang tersedia cukup untuk memenuhi permintaan konsumen.

2.

Bagi Investor Bagi investor sebaiknya memperhatikan perputaran persediaan pada perusahaan serta menganalisis rasio keuangan yang berhubungan dengan rentabilitas ekonomis, karena besarnya rentabilitas ekonomis yang diperoleh perusahaan menentukan tingkat pengembalian atas aset yang dilakukan.

3.

Bagi Peneliti Selanjutnya Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan objek yang luas dengan memperpanjang periode penelitian dan menambah perusahaan yang ada dalam satu sub sektor agar sampel yang diperoleh akan lebih akurat. Pengujian ini sebaiknya tidak

hanya dilakukan pada perusahaan sub sektor perdagangan eceran sehingga peneliti selanjutnya dapat mengetahui bagaimana pengaruh persediaan terhadap rentabilitas ekonomis pada sub sektor lainnya, untuk itu diharapkan agar peneliti memilih sub sektor yang lain.

Esther Theresia o.s. 2009. Pengaruh Perputaran Piutang Usaha dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Perusahaan Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi S1. Medan: Universitas Sumatera Utara. Firdaus

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Agus Ristono. 2009. Manajemen Persediaan. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu. Bambang Riyanto. 2011. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Budi Rahardjo. 2005. Laporan Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Gajah Mada. D. Agus Harjito dan Martono. 2013. Manajemen keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: Ekonisia. Dermawan Sjahrial. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta: Mitra Wacana Media. Dian

Hesti Pratiwi. 2007. Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia . Skripsi S1. Jakarta: Universitas Persada Indonesia.

Dwi Martanti, Sylvia Veronica NPS, Ratna Wardhani, Aria Farahmita, dan Edward Tanujaya. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

A. Dunia. 2013. Pengantar Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Heppy Shita Larasati . 2012. Aplikasi Pengaruh Modal Kerja, Perputaran dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Perusahaan Automotive yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi S1. Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Hery. 2011. Akuntansi: Aktiva, Utang dan Modal. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Gava Media. Hery.

2013. Akuntansi Keuangan Menengah. Cetakan Pertama. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. Standar Akuntansi Keuangan Per Efektif 1 Januari 2015. Jakarta: Salemba Empat. Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP. Irham Fahmi. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Bandung: CV. Alfabeta. Kieso Donald E. , Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. 2002. Akuntansi Intermediate. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Penerbit Erlangga. Lam Nelson dan Peter Lau. 2014. Akuntansi Keuangan Intermediate Financial

Reporting. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba 4 Libby Robert, Patricia A. Libby, dan Daniel G. Short. 2008. Akuntansi Keuangan. Edisi Kelima. Alih Bahasa: J. Agung Seputro. Yogyakarta: ANDI. L.M Samryn. 2015. Pengantar Akuntansi: Buku 2 Metode Akuntansi Untuk Elemen Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta: Rajawali Pers. Munawir. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Liberty. Ridha Hutami. 2007. Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi S1. Medan: Universitas Sumatera Utara. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntasi, konsep dan teknik penyusunan laporan keuangan. Penerbit: Erlangga. Stice James D. , Earl K. Stice, dan K. Fred Skousen. 2009. Akuntansi Keuangan Intermediate Accounting. Buku 2 Edisi 16. Jakarta: Salemba 4. Sugiyarso G dan Winarni F. 2006. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Media Presindo. V. Wiratna Sujarweni. 2014. Metodologi Penelitiaan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Zulfa Muhda. 2009. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang dan Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomi pada KPRI di Karisidenan Pekalongan. Skripsi S1. Semarang: Universitas Negeri Semarang. www.idx.co.id