PENGARUH PROFESIONALISME, KOMPETENSI, DAN INDEPENDENSI AUDITOR

Download Agar terwujudnya kualitas audit yang baik tentunya seorang auditor harus memperhatikan beberapa faktor penting yang menunjang serta. Pengar...

0 downloads 530 Views 512KB Size
Pengaruh Profesionalisme, Kompetensi, Dan Independensi Auditor

ISSN 2356 - 4385

Pengaruh Profesionalisme, Kompetensi, dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Rudi Lesmana1), Nera Marinda Machdar2) Akuntansi,Fakultas Ekonomi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Jalan Pulo Mas Selatan Kavling 22, Jakarta Timur 13210 1) Email: [email protected] 2) Email: [email protected] Abstract: There are many cases that happened about audit quality in Indonesia, this become a phenomenon which needed to be researched.There are some factors determine audit quality such as professionalism, competence, and independence. In its practice an accountant have trouble in doing his job. This become a challenge for auditors. For that needed a research to know this .This study using regression analysis by SPSS program, auditors who stayed at Tangerang are the samples. There are 75 respondens in this study. Independen variables are professionalism, competence and independence. The dependent variabel is audit quality. This result shows classic assumption such as multicollinearity, heteroscedasticity and autocorrelation. There are not effect this study. So this study can continue. Determination coefficient 0,472, F value has 21,136 > f table (2,73) so that we can conclude there are effect professionalism, competence and independence towards audit quality. Keywords: professionalism, competence, independence, audit quality, public accountant Abstrak: Banyaknya kasus yang terjadi mengenai kualitas audit di Indonesia telah menjadi suatu fenomena yang perlu diteliti. Beberapa faktor penentu kualitas audit adalah profesionalisme, kompetensi dan independensi. Pada prakteknya seorang memiliki hambatan dalam menjalankan tugasnya. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi para Auditor. Untuk itu diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui hal ini. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS, responden merupakan para auditor yang berada di daerah tangerang. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 75 orang. Variabel Independen berupa: profesionalisme, kompetensi dan independensi. Sedangkan variabel dependen adalah kualitas audit. Hasil penelitian menunjukkan uji asumsi klasik seperti multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autkorelasi. Ketiga hal tersebut tidak terjadi maka penelitian dapat dilanjutkan. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,472, Nilai F hitung menunjukkan 21,136 > f tabel (2,73) sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh profesionalisme, kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit. Kata Kunci: profesionalisme, kompetensi, independensi, kualitas audit, akuntan publik

1. PENDAHULUAN Perusahaan sangat membutuhkan laporan untuk dapat mengambil keputusan. Untuk itu maka informasi akuntansi harus dapat dipercaya dan bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, disinilah peran penting dari para auditor untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia. Akuntan publik harus memiliki kompetensi, profesionalisme dan independesi dalam melaksanakan tugas sehingga dapat menghasilkan

hasil audit yang baik dan berkualitas. Dari beberapa kasus tentang audit laporan keuangan seperti kasus MYOH Technology Tbk dan PT. Kimia Farma Tbk yang melibatkan KAP-KAP terkenal sehingga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap auditor menjadi berkurang, selain kasus-kasus tersebut kemerosotan ekonomi yang terjadipun menjadikan auditor sebagai salah satu pihak yang ikut bertanggungjawab karena beberepa opini-opini yang mereka keluarkan tidak objektif dan relevan sehingga mengakibatkan hal tersebut terjadi. Agar terwujudnya kualitas audit yang baik tentunya seorang auditor harus memperhatikan beberapa faktor penting yang menunjang serta

33

Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015

meningkatkan hasil kerjanya, seperti profesionalisme, kompetensi dan independensi. Peneltian mengenai kualitas audit penting bagi KAP dan auditor agar dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas audit dan selanjutnya dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan. Bagi pemakai jasa audit, penelitian ini penting untuk menilai sejauh mana akuntan publik dapat konsisten dalam menjaga kualitas jasa audit yang diberikan.Dari uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan pengujian empiris dengan alasan: pertama, dalam melakukan pekerjaannya seorang akuntan publik sangat rentan terhadap tekanan dari berbagai kepentingan dan ekonomi yang dapat berakibatnya terhadap menurunnya sikap indepedensi yang dimiliki oleh seorang akuntan publik. Kedua, berbagai penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai indepedensi, profesionalisme dan kompetensi seorang akuntan publik masih menunjukan hasil yang tidak konsisten Berdasarkan latar belakang yang diulas sebelumnya maka pokok permasalahan yang diuji adalah apakah faktor profesionalisme, kompetensi dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit yang dilaksanakan. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Menganalisa seberapa besar pengaruh profesionalisme terhadap kualitas audit; (2) Menganalisa seberapa besar pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit; (3) Menganalisa seberapa besar pengaruh independensi terhadap kualitas audit; dan (4) Menganalisa seberapa besar pengaruh profesionalisme, kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit. Auditing adalah pengumpulan dan pengevalusian bukti mengenai berbagai kejadian ekonomi (informasi) guna menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi (informasi) dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilaksanakan oleh orang yang kompeten dan independen. Akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang auditor harus mempunyai dan memegang teguh prinsipprinsip profesi seorang akuntan. Menurut Simamora (2002:47) ada 8 prinsip-prinsip yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh akuntan publik yaitu: 1. Tanggungjawab profesi: Setiap akuntan harus menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

34

2. Kepentingan Publik: Setiap akuntan berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan menunjukan sebuah komitmen atas profesionalisme dalam pekerjaannya. 3. Integritas: Setiap akuntan harus memiliki tanggungjawab profesionalnya dengan memiliki integritas setinggi-tingginya. 4. Objektivitas: Setiap akuntan harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari segala kepentingan yang bertentangan dengan etika dan SPAP dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. 5. Kompetensi dan kehati-hatian professional: Seorang akuntan dituntut melaksanakan jasa profesionalnya dengan sistem kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional. 6. Kerahasiaan: Profesi akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa adanya persetujuan dari pihak yang berkepentingan. 7. Perilaku Profesional: Akuntan harus berbuat dan bertindak secara konsisten untuk menciptakan sebuah reputasi yang baik dan menjauhkan tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi seorang akuntan. 8. Standar teknis: Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan memakai standar teknis dan berpedoman pada standar profesional yang relevan. Kinerja merupakan suatu bentuk kesuskesan sesorang untuk dapat mencapai target dan peran tertentu yang berasal dari hasil perbuatannya sendiri. Kinerja seseorang dikatakan baik apabila hasil kerja individu tersebut dapat melampui peran atau target yang telah ditentukan sebelumnya Profesionalisme adalah sebuah konsep untuk mengukur bagaimana para profesional memandang profesi mereka yang tercermin melalui sikap dan perilaku mereka sebagai seorang auditor. Profesionalisme merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dan dimiliki oleh seorang auditor dimana hal ini akan berdampak kepada sikap serta keteguhan didalan menjalankan profesi sebagai auditor independen. (Yendrawati:2008:76)

Pengaruh Profesionalisme, Kompetensi, Dan Independensi Auditor

Hasil dari beberapa penelitian sebelumnya menunjukan bahwa profesinalisme yang dimiliki olah seorang auditor memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit yang akan dihasilkan. Kompetensi diartikan sebagai sseorang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan prosedural yang luas yang ditujukan dalam pengalaman audit. Sehingga kompetensi juga menjadi salah satu hal yang wajib dimiliki oleh seorang auditor didalam melakukan tugasnya sebagai seorang auditor. (Sri Lastanti, 2005: 88). Kompetensi yang ada mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan/ keahlian, serta sikap perilaku untuk dapat melakukan tugas-tugas dalam jabatan fungsional auditor dengan baik. serta standar kompetensi auditor yang ada terdiri dari kompetensi umum dan kompetensi teknis pengawasan. Kompetensi memiliki hubungan yang positif terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh seorang auditor. Indepedensi adalah cara pandang yang tidak memihak dalam melaksanakan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, serta penyusanan laporan keuangan yang telah diaudit. (Simamora, 2010: 73). Beberapa pendapat lain yang dapat disimpulkan bahwa indepedensi adalah sebuah sikap mental yang dimiliki oleh seseorang yang berkaitan dengan pekerjaannya bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, dan tidak tergantung kepada pihak lain dimana seluruh hasil pekerjaannya didasarkan pada pertimbangan yang objektif serta tidak memihak dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. Beberapa literatur yang membahas tentang indepedensi auditor menegaskan bahwa kredibilitas laporan keuangan tergantung pada persepsi dari para pengguna laporan keuangan tentang indepedensi auditor eksternal. Jika para pengguna laporan keuangan melihat dan menilai auditor tidak independen dalam melakukan pekerjaannya maka pengguna laporan tidak mempunyai kepercayaan terhadap laporan keuangan dan opini yang diberikan oleh auditor sehingga laporan keuangan tersebut sudah tidak lagi bernilai. Dengan demikian, kredibilitas auditor tidak hanya tergantung dari sikap indepedensi yang dimilikinya, tetapi juga tergantung pada persepsi indepedensi dari para pengguna laporan keuangan. Bagaimanapun indepedensi dalam sikap mental maupun indepedensi dalam penampilan merupakan dua hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, peneliti berharap dapat memberikan manfaat yaitu:

(1) Bagi Akademisi: Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya dan sebagai literatur penambah ilmu pengetahuan khususnya dibidang akuntansi audit; (2) Bagi Masyarakat Umum: Sarana informasi tentang kinerja auditor serta menambah pengetahuan akuntansi khususnya auditing dengan memberikan bukti empiris tentang pengaruh profesionalisme, kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit, khususnya para pemakai laporan keuangan sehingga mereka dapat dengan cepat mengambil keputusan didalam melakukan kegiatan bisnis; dan (3) Bagi Kantor Akuntan Publik: Tinjauan litertur yang diharapkan dapat dijadikan informasi untuk meningkatkan kinerja para auditornya dalam melaksanakan tugasnya untuk dapat menghasilkan kualitas audit yang dapat dipertanggung jawabkan serta memberikan kepercayaan masyarakat terhadap sebuah laporan keuangan yang akurat dan objektif sehingga dapat pertanggungjawabkan kebenarannya.

II. METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisa hubungan sebab akibat yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu profesionalisme, kompetensi dan independensi terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit. Populasi adalah para auditor dan akuntan publik yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) yang berada di wilayah Tangerang Provinsi Banten.

A. Obyek Penelitian Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Tangerang. Sebanyak 75 auditor menjadi responden dalam penelitian ini. Mengapa penelitian ini mengambil responden auditor yang berkantor di wilayah Tangerah karena wilayah ini sudah mulai berkembang sehingga banyak perusahaan dan kantor akuntan publik yang berdomisili disini sehingga sangat layak untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Dalam memperoleh data-data ini, peneliti menggunakan penelitian lapangan (Field Reseach). Data utama dari penelitian ini diambil melalui penelitian lapangan, dimana peneliti memperoleh data secara langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini subyek penelitian adalah para auditor yang bekerja pada KAP. Peneliti memperoleh data melalui kuisioner yang dikirimkan langsung maupun melalui perantara. Pada penelitian ini subyek penelitian adalah para auditor yang bekerja pada KAP. Data primer diperoleh dengan menggunakan

35

Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015

daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari para auditor yang bekerja pada KAP sebagai responden dalam penelitian. Sumber data ini adalah skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuisioner yang telah dibagikan kepada responden

D. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

B. Variabel dan indikator

Menurut Indrianto dan Supomo (2002: 115) sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi. Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah non probability sampling, yaitu metode pemilihan sampel secara tidak acak sehingga setiap elemen populasi mempunyai kemungkinan yang berbeda untuk dipilih menjadi sampel (Indrianto dan Supomo, 2002: 121).

Dari hasil model penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya faktor pembentuk dari penelitian ini adalah: 1. Profesionalisme terdiri dari beberapa indikator-indikator berikut: (1) Menggunakan pengetahuan dalam proses pengauditan; (2) Tetap teguh pada profesi yang dikerjakan; (3) Kepuasan batin dengan memiliki profesi sebagai seorang auditor; (4) Profesi auditor penting bagi masyarakat khususnya para pengguna laporan keuangan yang telah diaudit; dan (5) Kerja berdasarkan fakta yang objektif dan relevan untuk menghasilkan suatu laporan audit yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. 2. Kompetensi terdiri dari beberapa indikatorindikator yaitu: (1) Banyaknya Pengalaman kerja didalam melakukan audit; (2) Interaksi baik dengan klien maupun sesama auditor; (3) Pengetahuan yang memadai khususnya dibidang akuntansi audit; dan (4) Memahami SAK dan SPAP yang berlaku sebagai pedoman dalam menjalankan tugasnya sebagai auditor. 3. Independensi terdiri dari beberapa indikatorindikator, yaitu: (1) Jujur dalam bekerja; (2) Ada tidaknya permintaan Fee tambahan terhadap kegiatan audit yang dilakukannya; (3) Memiliki solidaritas tinggi terhadap sesama auditor; dan (4) Teliti dalam bekerja serta dapat menghasilkan laporan yang akurat dan objektif. 4. Kualitas audit terdiri dari beberapa indicator berikut: (1) Klien puas dengan hasil audit; (2) Kantor berhasil melakukan audit perusahaan besar; (3) Berhati-hati dalam mengambil keputusan; dan (4) Hasil audit dipahami audite.

Menurut Indrianto dan Supomo (2002: 110) populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah para auditor yang berada di Tangerang.

1. Uji Kualitas Data Uji kualitas data mencakup uji reliabilitas dan uji validitas. a. Uji reliabilitas merupakan suatu pengujian untuk mengukur reliabilitas dengan Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila hasil α ≥ 0,60 = reliabel, sedangkan apabila α ≤ 0,60 = tidak reliabel (Ghozali, 2009: 45). b. Uji Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan untuk mengukur apa yang diukur. Adapun caranya dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-masing item pertanyaan dengan skor total individu.Nilai loading factor harus diatas 0.5 maka validitas dapat diterima (Ghozali, 2009: 49)

2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik terdiri dari uji multikolinearitas, uji heteroskedasitas, uji normalitas dan uji autokorelasi. a. Uji Multikolinearitas: Regresi bebas dari multikolinearitas jika besar nilai VIF < 10 dan nilai tolerance> 0,10 (Ghozali, 2009: 96).

C. Metode Pengumpulan Data

b. Uji Heteroskedastisitas: Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot(Ghozali, 2009: 126).

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode survei, yaitu dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis (dengan membagikan kuesioner) kepada 75 responden.

c. Uji Normalitas: Dengan melihat normal probability plot (P-plot) dikatakan normal apabila titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. (Ghozali, 2009: 112)

36

9 9 10 10

0,642 0,642 0,626 0,626

0,277 0,277 0,277 0,277

Valid Valid Valid Valid

Pengaruh Profesionalisme, Kompetensi, Dan Independensi Auditor

d. Uji Autokorelasi: Dengan melihat nilai durbin Watson, nilai du < DW < 4-Du.

3. Uji Hipotesis a. Koefisien Determinasi: Mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. b. Uji Statistik F (simultan): Mengetahui pengaruh seluruh variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2009:84) c. Uji Statistik T (parsial): Mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat. yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2009: 85)

III. PEMBAHASAN Hasil pengolahan data dapat dilihat beberapa tabelTabel 1. tabel berikut:

Tabel 1. 1. No Tabel 1 Jabatan Jumlah Tabel Persentase Karakteristik respoden Auditor senior 25 33,33% Jabatan 40 Jumlah Jumlah Persentase Persentase NoNo Jabatan Auditor yunior 53,33% Auditor senior 33,33% Jabatan Auditor senior 2525 33,33% Staff auditor 10 13,34% Auditor yunior 53,33% Auditor yunior 4040 53,33% Total 75 100% Jabatan Staff auditor 13,34% Jabatan Staff auditor 1010 13,34% Pengalaman ≤ 2 tahun 40 53,33% Total 100% Kerja Total 7575 100% Pengalaman 2 tahun 53,33% 2-5 tahun≤ 2≤ tahun 25 33,33% Pengalaman 4040 53,33% Kerja Kerja ≥ 5 tahun 10 13,34% tahun 33,33% 2-52-5 tahun 2525 33,33% Total 75 100% 5 tahun 10 13,34% ≥ 5≥ tahun 10 13,34% Jenjang D3 5 6,67% Total 75 100% Pendidikan Total 75 100% S1 60 80% Jenjang 5 6,67% Jenjang D3D3 10 513,33% 6,67% S2 Pendidikan S1S1 Tabel 60 80% 80% Total Pendidikan 75 1. 60 100% 13,33% S2S2 1010 13,33% No Jabatan Jumlah Persentase Total 75 100% Total 100% Tabel 2 75 Auditor senior 25 33,33% yunior 40 53,33% Tabel Tabel ItemTabel 2 Auditor Keterangan Ujirhitung validitasrtabel (profesionalisme X21)2 Jabatan Staff auditor 10 13,34% 1 0,503 0,277 Valid Total Item Item0,627 r0,277 rhitung r75 rtabel 100% Keterangan Keterangan hitung tabel 2 Valid Pengalaman ≤ 2 tahun 40 1 0,503 0,277 0,277 53,33% Valid 1 0,503 Valid 3 0,714 0,277 Valid Kerja 2 0,627 0,277 Valid 2 0,627 0,277 Valid 4 0,537 Valid 33,33% 2-5 tahun0,277 25 0,714 10 0,277 13,34% Valid 3 3 0,656 0,277 Valid 5 0,277 Valid ≥ 5 tahun0,714 4 0,537 0,277 Valid 4 0,277 Valid Total 6 0,688 0,537 0,277 75 Valid 100% 0,656 50,277 0,277 6,67% Valid 5 5 0,656 0,656 Valid Jenjang D3 7 0,277 Valid 6 0,688 0,277 Valid Pendidikan S1 60 80% 6 0,688 0,277 Valid 8 0,669 0,277 Valid S2 10 13,33% 7 0,656 0,277 Valid 7 0,656 0,277 Valid 9 0,642 0,277 Valid Total 8 8 75 100% 0,669 0,277 Valid 10 0,626 0,669 0,277 0,277 Valid Valid 0,642 0,277 0,277 Valid Valid 9 9 0,642 Tabel 2 0,626 0,277 Valid 1010 0,626 0,277 Valid Tabel 3 Item rhitung rtabel Keterangan 1 Valid Tabel Tabel 3 3 Item r0,503 r0,277 Keterangan hitung tabel 2 0,627 0,277 Valid 1 0,605 0,277 Valid Item rhitung rValid rtabel Keterangan Keterangan Item 3 0,714 rhitung 0,277 tabel 2 0,603 0,277 Valid 1 0,605 0,277 Valid 1 4 0,537 0,605 0,277 0,277 Valid Valid

Tabel 3 Tabel 3 Uji validitas (kompetensiTabel X2) 3 Item Item 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8

rrhitung hitung 0,605 0,605 0,603 0,603 0,686 0,686 0,693 0,693 0,715 0,715 0,758 0,758 0,604 0,604 0,616 0,616

rrtabel tabel 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277

Keterangan Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel Tabel 4 Uji validitas (independensi X3) 44 Tabel Item Item 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8

rrhitung hitung 0,516 0,516 0,605 0,605 0,817 0,817 0,746 0,746 0,704 0,704 0,711 0,711 0,712 0,712 0,647 0,647

rrtabel tabel 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277 0,277

Keterangan Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 5 Uji validitas (kualitas audit Y) Item 1 2 3 4 5 6 7 8

rhitung 0,448 Item Item 0,576 1 1 0,676 2 2 0,491 3 3 0,682 4 4 0,641 5 5 0,553 6 6 0,623 7 7 Variabel8 8

Tabel 5

rtabel Keterangan Tabel Tabel 55 0,277 Valid rhitung rtabel rtabel Keterangan Keterangan rhitung 0,277 Valid 0,448 0,277 0,277 Valid Valid 0,448 0,277 Valid 0,576 0,277 Valid 0,576 0,277 Valid 0,277 Valid 0,676 0,277 0,277 Valid Valid 0,676 0,277 Valid 0,491 0,277 Valid 0,491 0,277 Valid 0,277 Valid 0,682 0,277 Valid 0,682 0,277 0,277 Valid Valid 0,641 0,277 Valid 0,641 0,277 0,277 Valid Valid 0,553 0,277 Valid 0,553 Valid Tabel0,277 6 0,623 0,277 Valid 0,623 0,277 Valid Nilai Keterangan

A. Uji Reliabilitas Data Alpha

Tabel Tabel 66

Variabel Nilai Keterangan X1 (Profesionalisme) 0,891 Nilai Reliabel Keterangan Variabel TabelAlpha 5Alpha X2 (Kompetensi) 0,887 Reliabel MetodeX1pengujian reliabilitas ini dilakukan Item r(Profesionalisme) rtabel hitung X1 0,891 Reliabel (Profesionalisme) 0,891 X3(Independensi) 0,898 Keterangan Reliabel Reliabel dengan menggunakan metode Cronbach Alpha. 1 0,448 0,277 Valid (Kompetensi) 0,887 Reliabel X2X2 (Kompetensi) Y(Kualitas Audit) 0,844 0,887 Reliabel Reliabel X3(Independensi) Reliabel 2 0,576 Valid Jika nilai Cronbach Alpha0,277 lebih besar dari 0,6Reliabel maka X3(Independensi) 0,898 Tabel 7 0,898 Y(Kualitas Audit) 0,844 Reliabel Y(Kualitas Audit) 0,844 Reliabel Asymp. Signiketerangan semua3Kolmogorov butir pernyataan dianggap reliabel, sebaliknya 0,676 0,277 Valid Tabel 7 -smirnov Z Sig (2 fikansi Tabel 7 4 0,491 0,277 Valid jika nilai Cronbach Alpha lebih kecil dari 0,6 maka Kolmogorov Asymp. SigniSigni- keterangan keterangan tailed) 0,277 Kolmogorov Asymp. 0,682 butir 5pernyataan dianggap tidak Valid reliabel. Hasil uji -smirnov fikansi 0,521 -smirnov 0,949 0,05(2 (2 fikansi Normal Z Z SigSig 6 0,641 pada 0,277 reliabilitas dapat dilihat tabel Valid di bawah ini. tailed) tailed) 7 0,553 0,277 Valid 0,521 0,949 0,05 Normal 0,521 0,949 Normal 80,05 0,623reliabilitas 0,277Tabel Valid Tabel 86 Hasil pengujian

Variabel Toleraance VIF Tabel 6Tabel Tabel 88 Profesionalisme 0,846 1,182 Variabel Variabel Nilai Toleraance Keterangan VIF Variabel 0,884 Toleraance Kompetensi 1,131 VIF Alpha Profesionalisme 0,846 1,182 Profesionalisme 0,846 Independensi 1,049 1,182 X1 (Profesionalisme)0,953 0,891 Reliabel Kompetensi 0,884 1,131 Kompetensi 0,884 1,131 X2 (Kompetensi) 0,887 Reliabel Independensi 0,953 1,049 Independensi 0,953 1,049 Tabel 9 Reliabel X3(Independensi) 0,898 Y(Kualitas Audit)Durbin-Watson 0,844 Reliabel Model Tabel Tabel 99 Tabel 7 1 1,737 Model Durbin-Watson Kolmogorov Asymp. Durbin-Watson Signiketerangan Model -smirnov1Z1 Sig (2 1,737 fikansi 1,737 Tabel 10 37 tailed) Variabel B Std. Error Sig 0,521 0,949 0,053,704 Normal Konstanta 3,56 0,340 Tabel 10 Profesionalisme 0,314 Variabel Variabel

B B 0,073

Tabel 10

0,000 Std. Error Std. Error

SigSig

Jabatan Staff auditor 10 13,34% Total 75 100% Pengalaman ≤ 2 tahun 40 Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 201553,33% Kerja 2-5 tahun 25 33,33% B. Uji Normalitas Data ≥ 5 tahun 10 13,34% Total 75 100% Jenjang UjiD3 5 6,67% Kolmogorov-smirnov merupakan pengujian Pendidikan S1 60 80% normalitas yang banyak dipakai, kelebihan dari S2 10 dan 13,33% uji ini adalah sederhana tidak menimbulkan Total 75 100%

perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang Tabel Tabel 21.sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Konsep Tabel No dasar Jabatan Jumlah 1. Kolmogorov-Smirnov Persentase dari normalitas Item rhitung uji rtabel Keterangan Auditor senior 25 33,33% 1 No adalah Auditor 0,503 0,277 Valid 53,33% dengan membandingkan distribusi data Jabatan Jumlah Persentase yunior 40 2 Jabatan 0,627 0,277 Valid Auditor senior 25 33,33% (yang Staff akan diuji normalitasnya) dengan distribusi auditor 10 13,34% Auditor yunior 40 53,33% 100% 3 Totalnormal 0,714 0,277 75 Valid baku. Distribusi normal baku adalah data Staff 10 13,34% Pengalaman ≤ 2auditor tahun 4 Jabatan 0,537 0,277 40 Valid 53,33% yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Total 75 100% 5 Kerja 0,277 Valid Z-Score 0,656 dan diasumsikan Jadi sebenarnya Pengalaman ≤ 2 tahun tahun 40 normal. 53,33% 2-5 25 33,33% 6 Kerja 0,688 0,277 Valid uji Kolmogorov-Smirnov adalah uji ≥ 5 tahun 10 13,34%beda antara data 7 Totalyang diuji 0,656 0,277 7525 Valid 2-5normalitasnya tahun 33,33% 100% dengan Tabel 5data normal baku. 8 JenjangItem 0,669 0,277 Valid ≥ 5 tahun 10 13,34% D3 5 6,67% rtabel jikaKeterangan Seperti pada ujirhitung beda biasa, signifikansi di bawah 75Valid 80% 100% Pendidikan 0,642 S1 60 9 Total 0,277 0,277 1 berarti 0,448 Validyang signifikan, 0.05 terdapat perbedaan Jenjang D3 5 6,67% S2 10 13,33% 10 0,626 0,576 0,277 0,277 Valid Valid 2 signifikansi di atas 0.05 maka tidak terjadi Pendidikan 60 80% Totaldan jika S1 75 100% 3 0,676 0,277 Valid 10 13,33% perbedaanS2 yang signifikan. Penerapan pada uji 4 0,491Tabel 0,277 Valid TotalKolmogorov-Smirnov 75 100% 2 adalah bahwa jika signifikansi Tabel 3 0,682 data 0,277 Validdiuji mempunyai di 5bawah 0.05 berarti yang akan Item 6 rhitung 0,641 rtabelTabel Keterangan 2 0,277 Valid Item perbedaan rhitung Keterangan tabel yang rsignifikan dengan data normal baku, 1 0,503 0,277 0,277 Valid 7 0,553 Valid 1 0,605 0,277 Valid data tersebut normal. Item rhitung rtabeltidak Keterangan 2 berarti 0,627 0,277 Valid 8 0,623 0,277 Valid 21 0,603 0,277 Valid Tabel 5 0,503 0,277 Valid 3 0,714 0,277 Valid Lebih lanjut, jika signifikansi Tabel 6 di atas 0.05 maka Item 0,686 r r Keterangan 3 24 0,277 Valid hitung tabel 0,627 terdapat 0,277 Valid Valid 0,537 0,277 berarti tidak perbedaan yang signifikan Variabel Nilai Keterangan 1 0,448 0,277 4 35 0,693 Valid Valid 0,656 0,277 0,714 0,277 0,277 Valid Valid Alpha antara data yang akan diuji, berarti bahwa data yang 2 5 46 0,715 0,277 Valid Valid 0,688 0,277 Valid 0,537 0,576 0,277 0,277 Valid X1 (Profesionalisme) 0,891 Reliabel adalah normal, 6 57 akan 0,758 0,277 Valid karena 3 diuji Valid tidak berbeda 0,656 0,277 Valid 0,656 0,676 0,277 0,277 Valid X2 (Kompetensi) 0,887 Reliabel dengan normal baku. 4 7 68 0,604 0,277 Valid Valid 0,669 0,277 Valid 0,688 0,491 0,277 0,277 Valid X3(Independensi) 0,898 Reliabel 8 79 0,616 0,277 Valid Valid 5 0,682 0,642 Valid 0,656 0,277 0,277 Valid Y(Kualitas Audit) 0,844 Reliabel Tabel 7 Hasil uji normalitas 0,626 0,277 Valid 6 810 0,669 0,641 0,277 0,277 Valid TabelValid 7 Tabel 4Signi-Valid keterangan 7 0,277 Kolmogorov Asymp. 9 0,642 0,553 0,277 Valid -smirnov Z Sig fikansiValid 8 0,623 0,277 10 0,626 0,277 (2 Valid TabelKeterangan 3 Item rhitung tailed) rtabel Tabel 6 0,521 0,05 Normal 1 0,516 0,949 0,277 Valid Variabel Nilai Keterangan Item rhitung r TabelKeterangan 3 2 0,605 tabel 0,277 Valid Alpha 1 0,605 0,277 padaValid tabel di atas yaitu Tabel 4.5 8 Reliabel X1Berdasarkan (Profesionalisme) 0,891 3 0,817 0,277 Valid 2 0,603 0,277 Valid Item r r Keterangan hitung tabel pengujian normalitas, diperoleh hasil bahwa X2 (Kompetensi) 0,887 Reliabel Variabel Toleraance VIF 4 0,746 0,277 Valid 0,686 0,277 Valid 13 untuk 0,605 0,277 Valid X3(Independensi) 0,898 Reliabel variabel profesionalisme, kompetensi dan Profesionalisme 0,846 1,182 54 0,704 0,277 0,277 Valid 0,693 2 0,603 Audit) 0,277 Valid Valid Y(Kualitas 0,844 Reliabel Kompetensi 0,884 1,131 independensi menghasilkan tingkat signifikansi 65 0,711 0,277 Valid Valid 0,715 3 0,686 0,277 0,2770,953 Valid Tabelsignifikansi 7 1,049 tersebut Independensi 0,521. Oleh karena nilai 7 6 sebesar 0,712 0,277 Valid 0,758 Kolmogorov Asymp. Valid Signiketerangan 4 0,693 0,277 0,277 Valid 8 7 berada di 0,647 0,277 Valid atas besar dari 0.05, maka dapat 0,604 0,277 -smirnov Z atau Siglebih(2Valid fikansi 5 0,715 0,277 Valid Tabel bahwa0,277 data-data yang9terdapat di dalam 0,616 Valid tailed) 68 dikatakan 0,758 0,277 Valid Model Durbin-Watson ini adalah berdistribusi 0,521 0,604 0,949 0,05 normal. Normal 7 penelitian 0,277 Valid 1 1,737 Tabel 4 8 0,616 0,277 Valid Tabel 8 Uji multikolinearitas

Tabel 8 Item rhitung rtabel Keterangan Tabel 4 Tabel 10VIF Variabel Toleraance 1 0,277 Valid Std. Error Variabel 0,516 B Sig Profesionalisme 0,846 1,182 2 0,605 0,277 Valid 3,704 Konstanta 3,56 0,340 Item Kompetensi rhitung rtabel0,884 Keterangan 1,131 Profesionalisme 0,314 0,000 3 0,817 0,277 Valid 0,073 1 0,516 0,2770,953 Valid Independensi 1,049 Kompetensi 0,274 0,003 4 0,746 0,277 Valid 0,088 2 5 3 6 4 7 5 8 6 7 8

0,605 0,277 Valid 0,078 Independensi 0,264 0,001 0,704 0,277 Valid 0,817 0,277 Valid Tidak terjadi multikolinearitas karena nilai Tabel 9 0,711 0,277 Valid 0,746 0,277 Valid Tabel 11 VIFModel dibawah 10 Valid dan Tolerance diatas nilai Durbin-Watson 0,712 angka 0,277 0,704 0,277 Valid Model R R square 1 1,737 0,647 0,277 Valid

1

0,711 38 0,712 Variabel0,647

Model Konstanta

0,277 0,687 Valid 0,472 0,277 Valid Tabel 10 TabelStd. 12Error 0,277 Valid B

Df3,56

F 3,704

Sig

Sig0,340

4 0,491 0,277 Valid 5 0,682 0,277 Valid 6 0,641 0,277 Valid 7 0,553 0,277 Valid 8 0,623 0,277 0,1 sehingga penelitian ini layakValid untuk dilanjutkan

Tabel 6

sebagai bahan penelitian. Variabel

Nilai Keterangan Alpha X1 (Profesionalisme) 0,891 Reliabel X2 (Kompetensi) 0,887 Reliabel X3(Independensi) 0,898 Reliabel Tabel Y(Kualitas Audit) 0,8445 Reliabel Item rhitung rtabel Keterangan Tabel 7 1 Kolmogorov 0,448Asymp. 0,277 Tabel Valid5 Signiketerangan Item rhitung rtabel Keterangan 2 -smirnov Z0,576Sig0,277(2 fikansi Valid 1 0,448 0,277 Valid 3 0,676tailed) 0,277 Valid 2 0,576 0,277 Valid 0,05 Normal 4 0,521 0,4910,949 0,277 Valid 3 0,676 0,277 Valid 5 0,682 0,277 Valid 0,491 0,277 0,277 Valid Valid 64 0,641 Gambar 1 Uji Heteroskedastisitas Tabel 8 5 0,682 0,277 Valid 7 Variabel 0,553 0,277 Valid Toleraance VIFmenyebar Tidak membentuk pola,Valid titik-titik 6 0,641 0,277 8 Profesionalisme 0,623 0,277 Valid 0,846 1,182 diatas o sehingga tidak terjadi 7 dan dibawah 0,553 angka 0,277 Tabel Valid 6 Kompetensi 0,884 1,131 8 0,623 0,277 Valid heteroskedastisitas. Variabel Nilai Keterangan

Independensi

0,953

1,049

Tabel 6 Alpha Tabel 9 Uji autokorelasi 0,891 X1 (Profesionalisme) Reliabel Variabel Nilai Keterangan 9 AlphaTabel X2 (Kompetensi) 0,887 Reliabel Model Durbin-Watson X3(Independensi) 0,898 X1 (Profesionalisme) 0,891 Reliabel Reliabel Y(Kualitas Audit) 1,737 0,844 X2 0,887 Reliabel Reliabel 1 (Kompetensi) Tabel 7 Reliabel X3(Independensi) 0,898 Nilai Dw 1,737 yang aman terletak diantara du Kolmogorov Asymp. Signiketerangan Y(Kualitas Audit) 0,844 Reliabel Tabel 10 -smirnov Z Sig (2 fikansi Tabel 7 (1,709) ≤ dw ≤ 4-du terjadi Variabel B (2,291) sehingga Std. ErrortidakSig tailed) Kolmogorov Asymp. SigniKonstanta terhadap 3,56 data 3,704keterangan 0,340 autokorelasi penelitian yang telah 0,521 Normal -smirnov Z 0,949 Sig 0,314 (2 0,05 fikansi0,073 Profesionalisme 0,000 dilakukan. Kompetensi tailed) 0,274 0,088 0,003 0,521 0,05 8 0,078 Normal 0,001 Independensi 0,949 0,264 Tabel Toleraance VIF C.Variabel Hubungan Kausal Antar Variabel Profesionalisme 0,846 1,182 Tabel 8 Tabel 11 Penelitian Kompetensi Variabel Model

0,884 Toleraance R

1,131 VIF R square

0,953 1,049 1.Independensi Linear Berganda Profesionalisme 0,846 1,182 1Analisis Regresi 0,687 0,472

Kompetensi 0,884 linear berganda 1,131 Hasil analisis regresi dapat Tabel 9 Independensi 0,953 Tabel 121,049 menunjukkan pengaruh variabel kompetensi, Model Durbin-Watson Model Df F Sig independensi terhadap kualitas audit. 1 Regression 1,737 Tabel 9 3 21,136 0,000 Model Durbin-Watson 71regresi linear TabelResidual 10 Hasil analisi Tabel 10 1 Total 1,737 74 Variabel B Std. Error Sig Konstanta 3,56 3,704 0,340 Tabel1310 0,000 Tabel Profesionalisme 0,314 0,073 Variabel B B Std. Error Sig Sig Kompetensi 0,274 0,088 0,003 Variabel Std. Error Konstanta 3,56 3,704 0,340 Independensi Konstanta 0,264 3,56 0,078 3,704 0,001 0,340 Profesionalisme 0,314 0,073 0,000 Profesionalisme 0,314 0,073 0,000 Y = 3.56 + 0.314X Kompetensi 0,274 1+ 0.274X 0,0882 + 0.264X 0,003 3 Tabel 11 Kompetensi 0,274 0,088 Independensi 0,264 0,078 0,0010,003

Model R 0,264 Independensi Tabel 11 Koefisien determinasi 1

0,687

Model 1

R square 0,078 0,472

Tabel 11

R Tabel 12 0,687

0,001

R square 0,472

Model Df F Sig 2 3 Regression 21,136 0,000 Nilai R sebesar 0.472 Tabelyang 12 berarti variabel Residual 71 profesionalisme, dan independensi Model Df kompetensi F Sig Total 74 Regression 3 0,000 secara bersama-sama mampu21,136 memberikan penjelasan Residual variasi terhadap 71 kualitasTabel audit13yaitu sebesar 47.2% Total yang dijelaskan 74 oleh dua variabel dalamSig penelitian Variabel B Std. Error Konstanta 3,56 3,704 0,340 ini, sedangkan sisanya sebesar 52.8% dipengaruhi Tabel 13 Profesionalisme 0,314 0,073 0,000 oleh variabel-variabel lain yangStd. tidak diteliti. Variabel B Error Sig Kompetensi 0,274 Konstanta 3,56 Independensi 0,264 Profesionalisme 0,314 Kompetensi 0,274 Independensi 0,264

0,088 3,704 0,078 0,073 0,088 0,078

0,003 0,340 0,001 0,000 0,003 0,001

Variabel Profesionalisme Kompetensi Model Independensi 1

Toleraance VIF 0,846 Tabel 111,182 0,884 1,131 R R square 0,953 1,049 0,687 0,472

Pengaruh Profesionalisme, Kompetensi, Dan Independensi Auditor

tingkat profesionalisme auditor sangat dibutuhkan didalam melakukan sebuah pekerjaan. Untuk itu diperlukan sebuah sikap dan prinsip yang kuat untuk mempertahankan sikap profesional tersebut.

Tabel 12 Uji F

Tabel 9 12 Tabel Model Durbin-Watson Model Df F 1 Regression 1,737 3 21,136 Residual 71 Tabel 10 Total 74

Sig 0,000

Variabel B Std. Error Sig Konstanta 3,56 3,704 0,340 Berdasarkan hasil analisis regresi (α = 5%) Tabel Profesionalisme 0,314 0,073 13 0,000 dengan diketahui bahwa F-hitung = 18,117, n = 75, Variabel B Std. Error Kompetensi 0,274 0,088 0,003 Sig Konstanta 3,56 3,704 0,340 Independensi 0,264 0,078 0,001 k = 3 dan k = 3. Apabila df = k -1 dan df = n – k 1

2

1

1

2

2

0,314 0,073 0,000 -1; Profesionalisme maka df1 = 2 dan df2 = 71, diperoleh hasil untuk Kompetensi 0,274Tabel 0,003 110,088 F Model tabel = 2.73 Nilai F hitung > 0,078 FR tabel yaitu0,001 21.136 Independensi R 0,264 square > 12.73 dan nilai signifikan diperoleh sebesar 0,000 < 0,687 0,472 0,05. Dengan demikian Ha diterima, artinya variabel Tabel 12 dan independensi profesionalisme, kompetensi Model Df F Sig secara bersama–sama berpengaruh nyata (signifikan) Regression 3 21,136 0,000 terhadap kualitas audit pada tingkat kepercayaan 95% Residual 71 (αTotal = 5%). 74

Tabel 13 Uji t Variabel Konstanta Profesionalisme Kompetensi Independensi

B 3,56 0,314 0,274 0,264

Tabel 13

Std. Error 3,704 0,073 0,088 0,078

Sig 0,340 0,000 0,003 0,001

Dilihat dari tabel bahwa tiga variable bebas yaitu variable profesionalisme, kompetensi dan independensi masing-masing memiliki pengaruh signifikan secara individual terhadap kualitas audit karena t hitung > t table. Variable profesionalisme mempunyai nilai t hitung > t table dengan nilai sebagai berikut 4,291 > 1,933. Variable kompetensi mempunyai nilai t hitung > t table dengan nilai sebagai berikut 3,101 > 1,933.Variable independensi mempunyai nilai t hitung > t tabel dengan nilai sebagai berikut 3,387 > 1,933.

2. Pembahasan Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kualitas AuditVariabel Profesionalisme ternyata mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit, dikarenakan makin tinggi tingkat profesionalisme maka semakin berkualitas hasil auditnya. Hasil penelitian ini memperoleh nilai koefisien untuk profesionalisme sebesar 0.314 dengan tingkat signifikansi 0.000 yang menunjukkan berada di bawah 0.05. Hal ini berarti variabel profesionalisme berpengaruh signifikan secara individual terhadap kualitas audit. Hasil pengujian ini juga sejalan dengan Wahyudi (2006) yang menyebutkan bahwa profesionalisme memiliki pengaruh terhadap kualitas audit, Ini menjadi sangat penting bagi seorang auditor mengingat bahwa

Menurut Ussahawanitchakit (2008:102) perilaku profesional auditor berhubungan positif mempengaruhi kualitas audit. Selain itu, dalam penelitian yang lain yang dilakukan olehnya, profesionalisme juga memiliki hubungan positif terhadap kualitas audit. Penelitian lain yang dilakukan oleh Baotham (2007:97) menunjukan bahwa profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

3. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit Variabel kompetensi ternyata mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit, dikarenakan makin tinggi tingkat kompetensi maka semakin berkualitas hasil auditnya. Hasil penelitian ini, diperoleh nilai koefisien untuk kompetensi sebesar 0.274 dengan tingkat signifikansi 0.003 yang menunjukkan berada di bawah 0.05. Hal ini berarti variabel kompetensi berpengaruh signifikan secara individual terhadap kualitas audit. Hasil pengujian ini juga sejalan dengan Chirstiawan (2002:45) yang menyebutkan bahwa pengetahuan yang terus diperbaharui dan ditambah, dapat membantu auditor untuk melaksanakan tugasnya dalam memeriksa laporan keuangan perusahaan serta menghasilkan kualitas audit yang baik dan dapat diandalkan. Penelitian ini juga didukung oleh Alim et al. (2007:14) yang berpendapat pengetahuan dan pengalaman merupakan faktor penting bagi seorang auditor dalam melaksanakan pekerjaan mereka berkaitan dengan pemberian opini audit.

4. Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit Variabel independensi ternyata mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit, dikarenakan makin tinggi tingkat independensi maka semakin berkualitas hasil auditnya.

IV. SIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian serta analisis data maka dapat disimpulkan bahwa: Terdapat pengaruh profesionalisme, kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit.

39

Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015

Berdasarkan pada hasil analisis penelitian melalui sebuah program statistik dihasilkan nilai yang sangat signifikan yaitu Sig. 0.000 dimana nilai tersebut < alpha 0.05 (standar alpha yang telah ditentukan). 1. Ho1 ditolak, Ha1 diterima yang berarti terdapat pengaruh profesionalisme terhadap kualitas audit.

V. DAFTAR RUJUKAN Alim, M.N, T. Hapsari, dan L. Purwanti (2007). “Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai variabel moderasi”. Symposium Nasional Akuntansi X. Makassar. Baotham, S. dan Phapruke U. (2009), “Audit independence, quality, and credibility; effects on reputation and

2. Ho2 ditolak, Ha2 diterima yang berarti terdapat pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit.

sustainable success of CPAs in Thailand”, International

3. Ho3 ditolak, Ha3 diterima yang berarti terdapat pengaruh independensi terhadap kualitas audit.

Christiawan Y. J. (2003). “Kompetensi dan Independensi

4. Ho4 ditolak, Ha4 diterima yang berarti terdapat profesionalisme, kompetensi dan independensi secara bersama-sama terhadap kualitas audit.

Keterbatasan Beberapa keterbatasan yang terdapat di dalam penelitian ini adalah (1) Responden yang digunakan dalam penelitian ini hanyalah sebagian para auditor yang berkantor di Tangerang; dan (2) Waktu yang digunakan untuk melakukan bertepatan dengan sedang dilakukannya audit terhadap perusahaan oleh para auditor yang menjadi responden. Saran yang diberikan oleh peneliti yaitu bahwa untuk meningkatkan kualitas audit bagi kantor akuntan publik: (1) Profesionalisme yang sudah baik lebih ditingkatkan lagi dengan cara melakukan pelaksanaan audit terhadap satu perusahaan saja sehingga lebih fokus agar kualitas audit yang tinggi akan tercapai; (2) Kompetensi tambahan diperlukan dengan lebih memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para auditor karena kebutuhan dan tingkat persaingan semakin meningkat di dunia bisnis khususnya pada profesi auditor; dan (3) Independensi merupakan hal mutlak yang harus dijunjung tinggi sampai kapan pun di dalam audit untuk itu auditor harus diberikan pengarahan untuk selalu menjaga indepedensinya sebagai auditor dengan cara tidak melakukan audit terhadap perusahaan yang memiliki hubungan kerabat atau kenalan dengan auditor tersebut.

40

Journal of Business Research. Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 no. 2 (Nov) pp.79-92. Ghozali, I. (2009). “Aplikasi analisis multivariate dengan program

SPSS”.

Badan

Penerbit

Universitas

Diponegoro. Semarang Indrianto, N. dan Bambang S. (2002). “Metodologi Penelitian Bisnis”. Yogyakarta: BPPE Simamora, H. (2002) “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan”, Jilid III, Jakarta:Salemba Empat Hexana, S. L. (2005). “Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik” : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol.5 No.1 April. pp. 85-97. Ussahawanitchakit,

Phapruke,

“Relationship

Quality,

Profesionalism, and Audit Quality: Empiral Study of Auditors in Thailand”. International Journal of Bussiness Strategy, Thailand, 2008. Wahyudi, H dan Mardiyah, A. A. (2006). “Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan”. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang Yendrawati,

R.

(2008).

“Analisis

Hubungan

antara

Profesionalisme Auditor dengan pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Fenomena, Vol6, No 1 Maret.