PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL ADOBE

Download decorative design using Adobe Photoshop tutorial video media. Keywords: development ... Media pembelajaran memiliki banyak manfaat. Diantar...

0 downloads 536 Views 154KB Size
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TUTORIAL ADOBE PHOTOSHOP UNTUK PEMBELAJARAN MATERI PENGENALAN BENTUK DESAIN DAN RAGAM HIAS KALIGRAFI DI JURUSAN SASTRA ARAB FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Teguh Fitrianto Hanik Mahliatussikah Laily Maziyah Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM) Jalan Semarang No 5 Malang Email: [email protected] Abstrak: Pembelajaran kaligrafi untuk pelaksanaannya membutuhkan banyak alat dan membutuhkan biaya dalam membuat sebuah hasil kaligrafi arab. Pengembangan media ini bertujuan untuk memudahkan dalam belajar kaligrafi secara mudah dengan berbasis komputer. Tujuan umum dari penelitian ini adalah Mengembangan media video tutorial Adobe Photoshopuntuk pembelajaran materi pengenalan bentuk desain dan ragam hiaskaligrafi jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Adapun hasil dari penelitian pengembangan media ini adalah, mahasiswa dapat mempelajari materi pengenalan bentuk desain dan ragam hiaskaligrafidengan menggunakan media video tutorial Adobe Photoshop. Kata kunci: pengembangan, video tutorial, Adobe Photoshop, desain dan ragam hias kaligrafi. Abstract: Learning calligraphy for implementation requires a lot of equipment and cost in making the results of Arabic calligraphy. Media development aims to facilitate the learning calligraphy easily with computer-based. The general objective of this research is media Extend Adobe Photoshop video tutorial for learning the material form of the introduction of design and decorative calligraphy of Arabic Literature Department Faculty of Letters, University of Malang. The results of this research is the development of this medium, students can learn the material form of the introduction of calligraphy and decorative design using Adobe Photoshop tutorial video media. Keywords: development, video tutorials, Adobe Photoshop, design and decorative calligraphy.

1

.

Berdasarkan pengalaman peneliti selama belajar, banyak guru kurang kreatif dalam menggunakan metode pengajaran. Mereka merasa cukup dengan metode konvensional sehingga kurang memotivasi peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar. Mereka mengandalkan metode ceramah yang membosankan sehingga tidak terjadi proses belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan di dalam kelas. Padahal, prinsip pengajaran yang baik adalah jika dalam proses belajar mengajar tercipta suasana belajar mengajar yang kondusif dan peserta didik dapat termotivasi dalam belajar. Selain itu, proses belajar mengajar tersebut mampu mengembangkan konsep generalisasi, dan bahan abstrak dapat menjadi hal yang jelas dan nyata, sehingga hal itu diharapkan akan memberikan dampak positif dalam pencapaian prestasi hasil belajar peserta didik yang optimal (Khorid, 2010:4). Peserta didik akan merasa semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar dan mudah memahami terhadap penjelasan guru. Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, dibutuhkan ketelitian dan kreativitas guru dengan cara mendisain model pembelajaran sehingga peserta didik merasa

2

nyaman dan semangat atas sajian yang disampaikan oleh guru tanpa merasa bosan dan terkekang. (Rahmat, 2011) Berdasarkan (Marjohan,2009) bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut untuk dapat memahami dan memiliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan. Salah satu cara untuk meningkatkan belajar peserta didik adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran. Dengan memanfaatkan media tersebut, prosesbelajar mengajar di kelas menjadi menarik dan menyenangkan, berbeda dengan pendekatan konvensional yang hanya menggunakan ceramah. Kata mediamerupakan bentuk jamak dari medium, yang berasal dari Bahasa Latin medius yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata medium dapat diartikan sebagai antara atau sedang, sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi pesan antara sumber pemberi pesan dan penerima pesan(Sudiman dkk:1986:6). Media pembelajaran terdiri atas beberapa jenis, yaitu media visual, media audio, dan media audio visual (Bahauddin, 2008). Semuanya mempunyaikelemahan dan kekurangan masing-masing, dan media satu dapat mendukung pada media yang lain. Media pembelajaran memiliki banyak manfaat. Diantaranya untuk memperlancar interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien (Warpala, 2009). Salah satu contoh media yang digunakan dalam pembelajaran adalah media video.Media video merupakan bagian dari media audio visual, karena disebut demikian selain mempunyai bentuk yaitu gambar gerak, juga mengeluarkan bunyi yang menguatkan atau bunyi tersebut sesuai dengan gambar yang ditampilkan. Media video inilah yang akan dikembangkan dalam penelitian ini. Dalam bidang komunikasi, istilah media yang sering di sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media komunikasi. Media komunikasi berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat. Televisi dan radio adalah contoh media yang paling sukses menjadi pendorong perubahan. Audio visual juga dapat menjadi media komunikasi. Penyebutan audio visual sebenarnya mengacu pada indra yang menjadi sasaran dari media tersebut. Media audiovisual mengandalkan

3

pendengaran dan penglihatan dari khalayak sasaran. Produk audio visual dapat menjadi media dokumentasi dan dapat juga menjadi media komunikasi. Sebagai media dokumentasi, tujuan yang lebih utama adalah mendapatkan fakta dari suatu peristiwa. Sedangkan sebagai media komunikasi, sebuah produk audio visual melibatkan lebih banyak media dan lebih membutuhkan perencanaan agar dapat mengkomunikasikan sesuatu. Seperti film cerita, iklan, video, media pembelajaran adalah contoh media audio visual yang lebih menonjolkan fungsi komunikasi. Media dokumentasi sering menjadi salah satu elemen dari media komunikasi. Karena melibatkan banyak elemen media, maka produk audio visual yang diperuntukkan sebagai media komunikasi kini sering disebut sebagai multimedia. Jika sudah mencakup seluruh elemen dari semua jenis media, yaitu audio dan visual, maka video sebagai salah satu contoh media audio visual bisa digunakan sebagai alat dalam salah satu model pembelajaran. Jenis media audio visual yang diangkat dalam penelitian ini adalah video tutorialAdobe Photoshop. Video tutorial dapat membantu belajar, baik yang bersifat akademik maupun yang berbentuk tutor. Video tutorial juga dapat menjadi fasilitas belajar bagi peserta didikdan sebagai ganti guru. Dalam penelitian ini video Adobe Photoshop tutorial yang akan dibuat adalah untuk pembelajaran materi pengenalan bentuk desain dan ragam hiaskaligrafi Arab. Sebagian besar, mulai dari zaman dahulu, pembuatan atau pembelajaran materi pengenalan bentuk desain dan ragam hiaskaligrafi, selain dengan menggunakan alat ukir juga menggunakan pensil, kuas, spidol untuk kaligrafi, yang masih manual. Karena itu perlu inovasi pembelajaran, melalui media yang lebih canggih, yaitu Adobe Photoshop. Hal ini dilakukan juga untuk mengikuti perkembangan teknologi pembelajaran. Dengan adanya video tutorial yang menggunakan aplikasi Adobe Photoshop, di mana aplikasi Adobe Photoshopmerupakan aplikasi untuk membuat atau mendisain suatu bentuk benda atau gambar dengan fasilitas yang tersedia dalam Adobe Photoshopbenda atau gambar yang akan di buat menjadi lebih mudah dilakukan dan hasilnya lebih menarik. Dengan adanya aplikasi Adobe Photoshopakan memudahkan dalam pembuatan kaligrafi Arab. Hasilnya berupa bentuk kaligrafi yang indah sesuai

4

dengan keinginan, tanpa membutuhkan bahan yang banyak serta mudah mengerjakanya, karena akan dibantu oleh video tutorial. Penelitian pengembangan video tutorial Adobe Photoshopinibertujuan untuk mempermudah dan menambah minat belajar mahasiswa, khususnya pembelajaran bahasa Arab dalam Paket Khusus kaligrafi matakuliah Desain dan Ragam Hias.Dengan media video tutorialAdobe Photoshop Mahasiswa diharapkan bisa dengan mudah menguasai materi yang disajikan dan dapat mengembangkan kemampuannya dengan mudah. Selain itu, video tutorialAdobe Photoshop dapat digunakan dalam belajar formal dan nonformal karena, berperan sebagai tutor atau pengganti guru, yang nantinya bisa dikembangkan dalam bentuk aplikasi softweredesainAdobe Photoshopyang disertai dengan video tutorial. Video tutorial Adobe Photoshopperlu dikembangkan untuk menambah media pembelajaran materi pengenalan bentuk desain dan ragam hiaskaligrafiserta mengubah metode pembelajaran menjadi lebih mudah dan menarik mahasiswa untuk lebih giat belajar. Mahasiswa juga perlu inovasi baru dalam belajar.

METODE PENELITIAN Model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen-komponen produk, menganalisis komponen secara rinci dan menunjukkan hubungan antarkomponen yang akan dikembangkan. Model teoritik adalah model yang menggambar kerangka berfikir yang didasarkan pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik (Badarudin, 2011). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural. Penelitian ini menghasilkan sebuah produk berupa DVD video tutorial Adobe Photoshop untuk pembelajaran kaligrafi Mahasiswa di Jurusan Satra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Model pengembangan pada penelitian ini mengadaptasi dari model pengembangan yang sudah ada. Pemilihan model tersebut sudah sesuai dengan

5

model pengembangan yang dilakukan oleh peneliti dengan sedikit perbaikan dan sedikit penyesuaian pada komponen-komponen yang berbeda. Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran video tutorial Adobe Photoshop adalah sebagai berikut: (1) identifikasi kebutuhan, (2) analisis bahan ajar, (3) analiasis kebutuhan mahasiswa, (4) desain media, (5) produksi, (6) editing, (7) prototipe media, (8) validasi produk, (9) uji coba produk, (10) revisi dan penyempurnaan, (11) tahap akhir (Baedowi, 2008:34). Desain uji coba pada penelitian ini menggunakan dua tahapan, yaitu validasi ahli media dan materi, dan uji lapangan. Data yang didapatkan dari validasi ahli akan ditindaklanjuti guna memperbaiki produk yang kemudian akan diuji coba pada tahap uji lapangan. Pengembangan media video tutorial Adobe Photoshopini menggunakan instrument berupa angket berbentuk chek list dan berisi pertanyaan tertulis untuk menjaring informasi dari subjek validasi maupun subjek uji lapangan. Penilaian menggunakan rating scale (skala bertingkat), jawaban pada rating scale merupakan jumlah yang berskala. Data yang didapat dari subjek validasi dan uji lapangan akan diolah menggunakan teknik deskriptif prosentase dengan cara mengubah data kuantitatif menjadi bentuk prosentase. Data selanjutnya akan di interpretasikan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Rumus yang digunakan untuk pengolahan data dari subjek validasi adalah rumus pengolahan data. Rumus yang digunakan untuk pengolahan data adalah:

Keterangan: P

= Persentase = Jumlah sekor jawaban responden dalam satu item = Jumlah sekor ideal dalam satu item

6

= Total jumlah sekor jawaban responden = Total jumlah skor ideal 100 = Konstanta Penetapan kesimpulan yang telah tercapai didasarkan pada kriteria penilaian yang diadaptasi dari (Arikunto,1998:246). Pada tabel berikut: Presentase (%)

Kriteria Validasi

76

100

Valid

56

75

Cukup Valid

40

55

Kurang Valid (Revisi)

0

39

Tidak Valid (Revisi)

Apabila hasil yang diperoleh mencapai skor 76% ke atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini sudah memenuhi kriteria valid sehingga dapat dilakukan tahap berikutnya, yaitu tahap uji lapangan.

HASIL PENELITIAN Cara Pengembangan Media Video Tutorial Adobe Photoshop Pembuatan media ini mengunakan hardware yang sesuai untuk software untuk membuat kaligrafi yaitu dengan menggunakan Adobe Photoshop. agar mempermudah proses pembuatan kaligrafi dengan Adobe Photoshop, dibuatlah pengembangan media video tutorial kaligrafi Adobe Photoshop. dan proses pembuatan media ini melewati beberapa tahap untuk menncapai kevalidan dan layak untuk di uji cobakan. Pada dasarnya membuat teks arab menggunakan Adobe Photoshop belum bisa sempurna, tetapi dengan bantuan aplikasi lain yaitu Microsoft Office Word pembuatan teks arab bisa dilakukan dengan mudah. Setelah pembuatan teks di Microsoft Office Word, teks tersebut dipindah pada halaman kerja Adobe Photoshop untuk proses editing menjadi sebuah bentuk kaligrafi. 7

Proses awal tadi, peneliti menyebutnya proses eksperimen dalam menentukan hasil sebuah kaligrafi. Jika hasil yang didaptkan sudah sesuai, maka proses berikutnya adalah menulis proses dari pembuatan kaligrafi tersebut menjadi sebuah materi video tutorial. Dan materi video tutorial itu dijadikan sebagai sekenario dalam pembuatan video tutorial Adobe Photoshop. Untuk pembuatan video tutorial Adobe Photoshop dibutuhkan aplikasi yang dapat merekam semua kegiatan yang ada pada layar monitor komputer, dalam hal ini peneliti menggunakan aplikasi yang cukup mudah penggunaannya, yaitu HiperCam 2. Aplikasi tersebut dapat merekam kegiatan yang dilakukan pada layar monitor menjadi sebuah video dengan format .avi. Video tersebut adalah bahan dasar untuk membuat video tutorial, tetapi perlu adanya sedikit tambahan untuk mempermudah pemahaman video tersebut, yaitu dengan menambah teks dan gambar yang sesuai dengan isi dalam video. Untuk membantu pengeditan video peneliti mengunakan aplikasi Ulead Video Studio 10, yang cukub mudah digunakan untuk menambhkan sebuah teks atau gambar pada video. Setelah beberapa materi dan video tutorial dibuat, tahap berikutnya mengemas materi dan video tutorial tersebut menjadi sebuah aplikasi media. Dengan bantuan aplikasi Auto Play 8, yang dapat menggabungkan dari berbagai macam bahan dan media menjadi sebuah aplikasi media. Tetapi sebelum memasukkan video tutotorial kedalam aplikasi Auto Play 8, perlu merubah ukuran dari video tersebut menjadi lebih kecil tanpa mengurangi banyak kualitas dari video tutorial. Aplikasi yang digunakan untuk merubah ukuran video tersebut adalah Format Factory, dan video tersebut berubah dengan format .mpg. Aplikasi media yang dibuat dengan Auto Play 8, juga dilengkapi dengan aplikasi dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat video tutorial Adobe Photoshop. Sehingga aplikasi media ini memiliki semua kebutuhan yang mendukung dan membantu pembuatan kaligrafi menggunakan Adobe Photoshop. Setelah aplikasi media video tutorial kaligrafi sudah siap untuk di burn atau di simpan kedalam DVD karena mempunyai ukuran yang cukup besar, tahap akhir adalah pengemasan dengan memberikan label dan cover pada DVD tersebut, yaitu juga menggunakan aplikasi Adobe Photoshop yang mempermudah dalam pembuatan label dan cover DVD.

8

Menu utama yang mencakup keseluruan isi dari media ini adalah Profil, Materi, Video tutorial, Aplikasi, Bahan, dan Galeri. Setiap menu tersebut dikemas pada setiap halaman dan terdapat tombol untuk membuka setiap halaman menunya. Juga dalam menjalankan media ini bisa dilakukan secara manual untuk membuka setiap menunya tanpa menggunakan bentuk aplikasi media ini. Hasil dari media ini peneliti memberinya nama dengan Video Tutorial Kaligrafi Adobe Photoshop, yang dapat digunakan pada komputer windows apapun, karena pembuatan media ini menggunakan beberapa windows untuk mendukung aplikasi-aplikasi yang digunakan, tetapi komputer atau laptop yang digunakan harus mempunyai setandart System Requrement pada sistem operasi windowsnya, yaitu Intel Pentium 4, Microsoft Windows XP Service Pack 2, RAM 512MB, Video RAM 64MB, Free hard disk 1GB, Resolusi monitor 1024 x 768 dengan 16-bit video card, DVD-ROM drive. Untuk mencapai tingakat kevalidan dari media pengembangan ini, peneliti melakukan uji materi dan uji media kepada dosen yang dianggap sesuai untuk menilai produk dari media pengembangan ini, dengan menggunakan angket berisi poin-poin check list yang menjadi unsur penilaian media Video Tutorial Kaligrafi Adobe Photoshop. Berdasarkan uji materi yang telah dilakukan, dari 5 aspek yang menjadi aspek penilaian, diketahui bahwa 1 aspek penilaian dikategorikan valid dengan nilai 100% adalah: Kemenarikan materi. Dan 4 aspek penilaian dikategorikan cukup valid dengan nilai 75% adalah (1) materi bisa menunjang SK, KD dan indikator, (2) kejelasan susunan kata/kalimat, (3) pendapat bapak tentang kemudahan mahasiswa dalam memahami materi dengan video tutorial Adobe Photoshop, (4) pendapat bapak tentang kepraktisan materi dengan video tutorial Adobe Photoshop. Dari 5 aspek yang dievaluasi tersebut, deketahui bahwa kevalidan media ini sebesar 80%, maka materi pengembanagan Video Tutorial Kaligrafi Adobe Photoshop ini dapat dikategorikan valid untuk digunakan dan dikembangkan. Berdasarkan uji media yang telah dilakukan, dari 10 aspek yang menjadi aspek penilaian, diketahui bahwa 2 aspek penilaian dikategorikan valid dengan nilai 100% adalah: (1) tampilan menu pendahuluan, (2) pemilihan warna teks. Dan 8 aspek penilaian dikategorikan cukup valid dengan nilai 75% adalah: (1) kejelasan animasi teks materi, (2) kejelasan animasi teks media, (3) pemilihan 9

warna back ground, (4) kemudahan pengoperasian, (5) keterlibatan siswa dalam berinteraksi dengan tampilan media, (6) kejelasan informasi yang disampaikan, (7) kesesuaian tampilan aplikasi Adobe Photoshop, (8) kelengkapan fitur dalam program. Dari 10 aspek yang dievaluasi tersebut, deketahui bahwa kevalidan media ini sebesar 80%, maka media pengembanagan Video Tutorial Kaligrafi Adobe Photoshop ini dapat dikategorikan valid untuk digunakan dan dikembangkan. Sedangkan angket yang diberikan kepada subjek lapangan terdiri atas 11 aspek penilaian, setelah melakukan uji coba lapanagn diketahui bahwa semua aspek penilaian dikategorikan valid dengan nilai sebagai berikut: (1) saya senang belajar Kaligrafi dengan menggunakan media ini dengan tingkat kevalidan 85,5%, (2) video tutorial mudah dipahami dengan menggunakan media ini dengan tingkat kevalidan 76,6%, (3) media pembelajaran ini membantu dalam membuat Kaligrafi dengan tingkat kevalidan 80,6%, (4) media pembelajaran ini dapat meningkatkan semangat belajar dengan tingkat kevalidan 83,1%, (5) media ini menarik dalam segi bentuk dengan tingkat kevalidan 86,3%, (6) media ini menarik dalam segi isi dengan tingkat kevalidan 81,5%, (7) saya memperoleh karakteristik baru dalam segi bentuk media dengan tingkat kevalidan 80,6%, (8) tampilan dalam media ini menarik dengan tingkat kevalidan 89,5%, (9) pengoperasian media ini simple atau mudah bagi anda dengan tingkat kevalidan 76,6%, (10) media pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi saudara untuk belajar dengan tingkat kevalidan 81,5%, (11) apakah cara belajar dengan menggunakan media pembelajaran seperti ini perlu dikembangkan untuk mata kuliah lain? dengan tingkat kevalidan 88,7%. Dari hasil uji coba subyek dan lapangan, diambil kesimpulan bahwa media pengembangan Video Tutorial Kaligrafi Adobe Photoshop ini layak digunakan dan dikembangkan untuk mempermudah pembuatan kaligrafi menggunakan Adobe Photoshop, dan untuk kedepannya perlu dilakukan revisi untuk menyempurnakan isi keseluruan dari media ini. Di lihat dari situasi belajar di mana komputer digunakan untuk tujuan menyajikan isi pelajaran, CAI (Computer Assisted Intruction) bisa berbentuk: (1) Tutorial: program pembelajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur, Informasi atau pesan berupa suatu konsep disajikan di layar komputer dengan teks, gambar, atau grafik. Pada saat yang tepat mahasiswa diperkirakan telah membaca, menginterpretasikan, dan 10

mengonsep suatu pertanyaan atau soal yang diajukan. Jika jawaban mahasiswa benar , komputer akan menunjukkan bahwa jawaban tersebut benar, sebaliknya jika jawaban salah, komputer akan menunjukkan bahwa jawaban tersebut salah. (2)Drill And Practice(latihan dan praktik) latihan untuk memperlancar keterampilan atau memperkuat penguasaan konsep dapat dilakukan dengan model Drill And Practice (Arsyad, 2008: 158-162). Dengan menggunakan media komputer, belajar pembelajaran bisa dilakukan dengan mudah dan menarik, karena waktu yang digunakan lebih singkat dan tidak membutuhkan banyak biaya. Selain itu guru tidak perlu mengulang kembali materi yang belum dipahami oleh peserta didik, karena dengan semua materi dan bahan yang sudah dikemas dalam sebuah DVD dan dijalankan dengan media komputer, bisa digunakan peserta didik secara berulang-ulang secara formal dan nonformal.

Cara Penggunaan Media Video Tutorial Adobe Photoshop Desain dari media ini dirancang semenarik mungkin untuk mempermudah penggunaannya, yaitu dengan menggunakn icon-icon sebagai tombol untuk membuka setiap halamanya, setiap halamanya menggunakan warna dan background yang sama membuat media ini menjadi elegan. Unsur nilai seni juga dipertimbangkan peneliti dalam setiap desai halaman dan kemasan agar pengguna media ini mendapatkan kenyamanan dan ketertarikan. Dengan diiringi musik instrumen yang membuat pengguna juga bisa merasa lebih rileks dan tidak jenuh dalam mempelajari keseluruhan isi materi beserta video tutorial. Kemudahan pemahaman dan penggunaan adalah syarat utama dalam setiap desain media ini, seperti halnya sebuah aplikasi yang mempunyai tooltip untuk menjelaskan setiap kursor berada pada titik tombol atau sesuatu yang dapat dijalankan dengan klik menggunakan mouse. Dan pada setiap halamannya mempunyai tombol tool dan fungsi yang sama pada bagian bawah halaman, yang memudahkan dalam mengcontrol setiap halaman. Dengan bukti validasi oleh subjek uji coba, media ini bisa disimpulkan mempunyai kemenariakn dan kemudahan dalam penggunaanya, ditambah dengan funsinya sebagai tutor yang dapat diatur sendiri oleh penggunanya tanpa harus membutuhkan bantuan orang lain untuk belajar dan penggunaanya.

11

Jadi, peneliti menyimpulkan dengan adanya media tutorial yang berbentuk video, dapat menyampaikan pesan berupa materi dan penjelasan kepada siapa saja yang menggunakanya, khususya sebagai bahan belajar dan pembelajaran, dengan biaya sedikit, waktu singkat, dan tanpa harus ada guru untuk belajar.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Maxicom. Badarudin. 2011. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran. (Online), (http://ayahalby.wordpress.com/2011/02/23/model-pengembanganperangkat-pembelajaran/), di akses 13 Mei 2011. Baedowi, Arif. 2008. Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Aplikasi Program Macromedia Profesional 8 pada Mata Pelajaran Geografi SMA Kelas X untuk Topik Hidrofer. Sekripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM. Bahauddin. 2008. Macam-macam Media Pembelajaran, Karakteristik Serta Kelebihan dan Kekurangannya. (Online), (http://rumahmakalah.wordpress.com/2008/11/07/macam-macam-mediapembelajaran-karakteristik-serta-kelebihan-dan-kekurangannya/), di akses 13 Mei 2011. Katalog Jurusan Sastra Arab (Edisi 2010). Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri malang (UM) Khorid, Ahmad Nazri Abd Khorid. 2010. Penguasaan Dalam Pengajaran Bahasa. Suatu Prinsip Yangberkesan. (Online), (http://www.scribd.com/doc/27241537/PRINSIP-PENGAJARAN), di akses 13 Mei 2011. Marjohan. 2009. Saatnya Belajar Dengan Cara Yang Menyenangkan. (Online), (http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=15648), di akses 13 Mei 2011. Rahmat.2011. Belajar Menyenangkan. (Online), (http://gurupembaharu.com/home/?p=10504), di akses 13 Mei 2011. Sadima, Arif S., Raharjo, Haryono Anung, dan Raharjito. 1986. Media Pendidikan: Pengertian, Pengambangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: CV. Rajawali. 12

Warpala, I Wayan Sukra. 2009. Media Pembelajaran: Arti, Posisi, Fungsi, Klasifikasi, dan Karakteristiknya. (Online), (http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/media

-

pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya/), di akses 13 Mei 2011.

13