PENGGUNAAN GERAKAN TARI KREASITERHADAP PERKEMBANGAN GERAK DASAR ANAK
JURNAL
Oleh
USWATUN HASANAH (1113054065)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
ABSTRAK
PENGGUNAAN GERAK TARI KREASI TERHADAP PERKEMBANGAN GERAK DASAR ANAK Uswatun Hasanah1), Ari Sofia2), Riswandi3)
The purpose of this study was to investigate the use of dance to the basic motion of 5-6 years children in PAUD Nabiilah Bandar Lampung academic year 2014/2015. This research used quantitative descriptive method. The research subjects were 25 children. This study used saturoted sampling technique. The study design was one-shot case study. This research used observation and documentation data collection technique. This research used precentage with Rubrik formula. Criteria for the child's learning achievement level are grouped into four groups 1) undeveloped with the percentage achievement of0% -25%, 2) began to develop with grow chievement of 26% -50%, 3) has grown with the percentage achievement of 51% -75%, 4) according to expectations with percentage of achievement of 76% -100%. The results showed that the child's basic motor development can be improved by dance creations/activities. Keywords: Development of Basic Motion, Creative Dance, Early Childhood
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya penggunaan gerak tari terhadap gerak dasar anak usia 5-6 tahun di PAUD Nabiilah Bandar Lampung tahun ajaran 2014/2015. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian yang diteliti berjumlah 25 anak. Teknik penelitian yang digunakan teknik sampling jenuh. Desain penelitian yang digunakan one shot case study. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan presentase dengan rumus Rubrik. Kriteria tingkat pencapaian belajar anak dikelompokkan menjadi empat yaitu 1) belum berkembang dengan persentasi pencapaian 0%-25%, 2) mulai berkembang dengan persentasi pencapaian 26%-50%, 3) sudah berkembang dengan persentasi pencapaian 51%-75%, 4) berkembang sesuai harapan dengan persentasi pencapaian 76%-100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan gerak dasar anak dapat ditingkatkan dengan gerak tari kreasi. Kata kunci : Perkembangan Gerak Dasar, Tari Kreasi, Anak Usia Dini 1) 2) 3)
Mahasiswa Pembimbing 1 Pembimbing 2
PENDAHULUAN
Pendidik juga mempunyai pengaruh besar bagi
Pendidikan pada masa usia dini merupakan
perkembangan
pendidikan yang sangat penting untuk anak
perkembangan yang sesuai dengan anak. Peran
dalam
dan
pendidik bagian yang penting dari rencana
Undang-
pembelajaran. Pendidik merupakan faktor yang
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
paling penting dalam mendidik anak usia dini
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan berpengalaman merawat anak, dalam proses
tertulis bahwa: “Pendidikan Anak Usia dini
pembelajaran tekanan harus diletakkan pada
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
pemikiran guru. Oleh karena itu, penting nya
dari anak sejak lahir sampai dengan usia enam
peran guru dalam proses pembelajaran pada
tahun
menerima
perkembangannya.
yang
rangsangan
pertumbuhan Berdasarkan
anak
selama
memberikan
dilakukan
melalui
pemberian
anak usia dini. Yuliani (2007:9) mengemukakan
pendidikan
untuk
membantu
bahwa penting bagi guru untuk dapat: mengerti
pertumbuhan perkembangan jasmani dan rohani
cara
berfikir
anak,
mengembangkan
anak memiliki kesiapan dalam memasuki
menghargai
pendidikan selanjutnya.”
bagaimana anak mengatasi suatu persoalan,
pengalaman
anak,
dan
memahami
menyediakan dan memberikan materi sesuai Pendidikan yang dimulai sejak dini akan berbeda dengan pendidikan atau pembiasaan akan lebih merangsang otak anak untuk menerima pendidikan-pendidikan selanjutnya. Pendidikan anak usia dini dari lahir sampai enam tahun merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. Pada masa proses pertumbuhan
dan
perkembangan
dalam
berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan. Anak pada usia dini memiliki kemampuan luar biasa khususnya pada masa awal kanak-kanak, untuk
taraf
perkembangan
berbagai
metode
anak,
belajar
menggunakan
yang
bervariasi.
Penjelasan diatas merupakan gambaran yang harus dicapai oleh pendidik, maupun bagi pertumbuhan anak yang diharapkan sesuai dengan pemberian rangsangan berdasarkan rentang
usia
danperkembangan
tertentu. tersebut
Pertumbuhan berkaitan
juga
dengan aspek perkembangan anak usia dini. Persiapan anak untuk memulai awal pendidikan sejak dini harus dimulai dengan kegiatan yang dapat
merangsang
seluruh
aspek
perkembangaan.
memulai pendidikan sejak dini harus dimulai dengan kegiatan yang membuat anak senang
Berdasarkan penjelasan di atas, maka tujuan
sehingga dapat merangsang seluruh aspek
penelitian adalah untuk mengetahui penggunaan
perkembangannya, merangsang pertumbuhan
tari kreasi terhadap perkembangan gerakan
dan perkembangan anak yang diharapkan
dasar anak usia dini usia 5-6 tahun.
dicapai anak pada rentang usia tertentu.
yang
Fisik Motorik Penelitian ini terdapat aspek fisik motorik yaitu dalam mengembangkan gerak dasar anak. Motorik merupakan semua gerakan oleh seluruh tubuh. Tanpa gerak, manusia menjadi kurang sempurna dan dapat menyebabkan kelainan dalam tubuh. Perkembangan fisik seorang anak bergantung pada kondisi lingkungan. Menurut Sander (Janice J. Beaty, 2013:200) yang
sesuai
dengan
irama
musik
yang
didengarnya. Hal ini dapat dilihat dalam Kamtini (2005:67) bahwa: “Gerak merupakan pengalaman fisik yang paling elementer dari kehidupan manusia. Gerak tidak hanya terdapat pada denyutan-denyutan di seluruh tubuh manusia yang memungkinkan manusia hidup, tetapi gerak juga terdapat pada ekspresi dari semua pengalaman emosional manusia”.
menjelaskan:“Sebagian besar anak secara alami
Perkembangan gerak dasar merupakan hal
mengembangkan setidaknya tingkat manimal
penting di masa kanak-kanak. Semua anak yang
kemampuan fisik hanya dengan bergerak di
normal
lingkungan rumah dan sekokag mereka setiap
mempelajari berbagai macam gerak. Setiap
hari. Tetapi terlalu banyak anak tidak pernah
anak, menggunakan sebagian besar tubuhnya
mendapatkan
mengasah
dalam bergerak seperti berlari,berjalan, dan
kemampuan fisik ke tingkat dimana mereka
melempar, berjingkat. Masa anak usia dini
mampu terlibat dalam permainan populer dan
perkembangan
gerak
anak
kegiatan
peningkatan
dan
penguasaan
fisik.
kesempatan
Anak-anak
yang
tidak
mampu
mengembangkan
terjadi
dan
karena gerak.
berpartisipasi dan tidak aktif secara fisik adalah
Perkembangan kemampuan gerak yang terjadi
anak yang lebih mungkin mengalami kelebihan
adalah berupa mulai bisa dilakukannya berbagai
berat badan atau kegemukan”.
macam pola-pola gerak dasar, yang didukung
Pengembangan kemampuan gerak dari mulai kemampuan gerak dasar, Sujiono (2007:1.13), berpendapat bahwa: “Gerakan motorik kasar terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi dan keseimbangan hampir seperti orang dewasa, gerakan motorik kasar memiliki kemampuan yang membutuhkan sebagian besar bagian tubuh anak dan memerlukan tenaga sehingga anak dapat meloncat, dan berlari”. Gerak Dasar Gerak dasar merupakan gerak alami, pada saat anak mendengar musik timbul gerakan-gerakan
oleh berkembangnya koordinasi mata, tangan dan kaki. Anak memiliki minat yang besar untuk selalu melakukan aktivitas gerak fisik, sehingga tampak selalu aktif bergerak. Kamtini (2005:89) menjelaskan bahwa: “Gerak dasar adalah merupakan dasar untuk macam-macam keterampilan dan merupakan gerak alami yang dapat dilihat, didengar, dan dirasakan secara sadar dan akan menunjukkan keterampilan bertahap. Gerak Tari Kreasi Tari merupakan salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan perkembangan gerak dasar anak.
Tari sangat berpengaruh dalam perkembangan
menciptakan, ataupun mengubah tarian yang
gerak anak, Anak usia dini telah memiliki sifat
menjadi
suka akan sesuatu yang sangat bagus, indah,
menyatakan bahwa:“Tari kreasi disebut juga
baik
tari,
dengan tari modern. Tari modern adalah tari
pengertian indah yang dimaksud adalah gerak
yang lepas kaidah-kaidah atau tradisional.
tari bukan saja gerak-gerak yang halus atau baik
Artinya
saja, tetapi termasuk juga gerak-gerak yang
membangun
kuat, keras, lemah, patah-patah. Tari menurut
memiliki kebebasan penuh dalam berekspresi.
Sedyawati (Hidayat, 2005:2) seorang arkeolog
Disamping itu ada pula yang sifatnya tidak
yang menaruh minat besar pada seni tari
terikat pada faktor yang sudah ada, dan dengan
memahami seni tari sebagai berikut: (1)
sering juga dipakai sebagai eksperimen. Karena
Pengertian tari bersifat terbatas adalah susunan
itu dapat bersifat kontemporer.
dalam
hubungannya
dengan
gerak beraturan dengan sengaja dirancang untuk mencapai suatu kesan tertentu. (2) Pengertian tari bersifat umum adalah bentuk upaya untuk mewujudkan keindahan susunan gerak dan irama yang dibentuk dalam satuan-satuan komposisi. Tari sangat berpengaruh dalam perkembangan gerak anak, Hal ini seperti yang di
kemukakan
oleh
Murgiyanto
(dalam
Setyowati, 2007:11) bahwa hubungan gerak tari dan motorik kasar anak sangat berkaitan, karena gerak anak menimbulkan gerakan – gerakan yang bermakna untuk anak, oleh karena itu apabila anak bisa bergerak apa saja akan menciptakan motorik
anak jadi
semakin
kreatif
dan
berkembang. Kegiatan menari diperlukan gerakan-gerakan tubuh yang cekatan, lentur, tidak canggungcanggung, yakni apa yang dilakukan sehingga anak bisa menari tanpa merasa takut-takut, anak usia dini belum dapat dituntut untuk melakukan gerakan-gerakan menari dengan sempurna. Tari kreasi merupakan bentuk tari yang timbul karena adanya kesadaran untuk mengolah,
dasarnya.
sebuah
Hidayat
gerakan
sebuah
(2005:15),
(tari)yang
pernyataan
ingin
baru
dan
Tari pada anak memiliki sifat kegembiraan, kesenangan,
dan
geraknya
dilakukan
sesederhana mungkin, selain itu juga harus gerakan yang tidaklah sulit, iringan yang biasanya dipakai di tarian anak usia dini biasanya menyenangkan dan menggambarkan kesenangan dan kegembiraan. Kegiatan menari diperlukan gerakan-gerakan tubuh yang cekatan, lentur, tidak canggung-canggung, yakni apa yang dilakukan sehingga anak bisa menari tanpa merasa takut-takut, anak usia dini belum dapat dituntut
untuk
melakukan
gerakan-gerakan
menari dengan sempurna. Terutama yang penting anak-anak menyukainya, yang nantinya dapat dikembangkan sesuai dengan minat dan bakatnya. Hasil observasi awal di PAUD Nabiilah Tanjung Karang Timur Bandar
Lampung
khususnya pada anak kelompok B, ternyata bahwa sebagian anak terlihat belum mampu menggerakkan
mengayunkan
tangan,
mengayunkan badan dan mengayunkan lengan,
berlari, anak juga belum mampu berjingkat,
menggunakan One Shot Case Study. Merupakan
anak belum mampu bergerak dengan lincah,
sekelompok subjek yang diberi satu Perlakuan
anak
gerakan
(X) dan dites akhir (O). Disini pengujian tidak
mampu
penting karena tes awal tidak dilakukan. Itu
menggerakkan tangan kanan, berjalan cepat,
berarti bahwa skor tinggi yang diperoleh subjek
maju dan berjingkat. Seharusnya dalam tingkat
dalam tes akhir belum tentu disebabkan
pencapaian perkembangan fisik motorik anak
perlakuan. Alasannya, tidak diketahui apa yang
usia dini pada umur 5-6 tahun sudah bisa
dimiliki subjek sebelum perlakuan. Adapun
melakukan gerakan-gerakan kaki-tangan kepala
kelemahan dan keuntungan dari desain one shot
dalam meniru tarian atau senam.
case study menurut Suryabrata (2003:100)
belum
koordiansi,
mampu anak
melakukan
juga
belum
Gerakan tari yang digunakan untuk anak pada penelitian ini tidak terikat oleh gerak tarian yang sudah jadi, dan tidak perlu terburu-buru mengharapkan anak segera pandai menari. Mempersiapkan tari pada PAUD terlebih dahulu peneliti menyusun proses tari secara bertahap. Pada bagian bagian akhir gerak tari yang disusun tersebut menuju kepada terwujudnya suatu tarian. Peneliti juga mencari gerak tari yang mudah dilakukan anak.
Pada hal ini
peneliti harus kreatif, teliti, mengerti dalam memilih dan menyusun gerak tari yang mudah dilakukan anak. Tari yang diciptakan peneliti harus menarik bagi anak, sehingga dapat mendorong
mereka
untuk
berkreasi
dan
mengembangkan imajinasi anak, seperti tari kipas.
kontrol dan tidak ada internal validity. Sifatnya yang
“cepat
dan
mudah”
menyebabkan
rancangan ini sering digunakan untuk meneliti sesuatu pendekatan yang inovatif, misalnya dalam bidang pendidikan, tidak ada dasar untuk melakukan komparasi, kecuali secara implisit, intuitif dan impresionistik, cara pendekatan ini biasanya
dilakukan
sebaik-baiknya
untuk
mengumpulkan data yang kesimpulannya cuma impresionistik dan tidak cermat, usaha untuk menggunakan test-test terbaku sebagai ganti kelompok kontrol tak banyak menolong, karena variable-variabel lain juga menjadi sumber perbedaan yang timbul cukup banyak. Adapun Keuntungannya adalah Metode ini mungkin berguna untuk menjajagi masalah-masalah yang dapat diteliti, atau untuk mengembangkan
METODE Jenis
adalah Penelitian ini sama sekali tidak ada
gagasan-gagasan
penelitian
tertentu,
misalnya dalam action research. Rancangan ini
pre-experimental
tidak menghantar kita untuk sampai kepada
merupakan belum eksperimen sungguh-sungguh
kesimpulan yang dapat dipertahankan dalam
yang masih terdapat variabel luaryang ikut
penelitian. Bahaya yang mungkin timbul adalah
berpengaruh, desain ini tidak adanya variabel
bahwa
kontrol.
mengenai apa yang dilakukan semata-mata atas
ini
Desain
adalah
yang
digunakan
alat-alat
dalam
penelitian
yang
atau
digunakan
peneliti
orang
akan
membuat
justifikasi
dasar bukti-bukti impresionistik semata-mata.
berdasarkan setiap indikator yang dipecah
Uraian langkah-langkah dalam penelitian ini
kedalam aktivitas yang telah ditentukan dengan
adalah sebagai berikut: (1)Tahap Persiapan :
rumus : N =
Pembuatan penelitian
RKH, lembar
pengumpulan
:
Pembuatan
instrumen
Observasi Pelaksanaan
(2)
Tahap
pembelajaran
dengan menggunakan lembar observasi (3) Tahap akhir : Pengolahan dan analisis data hasil penelitian
yang
diperoleh
dari
instrumen
penelitian melalui lembar observasi. Semua populasi dikelompok B1 25 anak ( 11 laki-laki dan 14 perempuan) di PAUD Nabiilah Bandar Lampung. Teknik pengambilan sampel adalah
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝒔𝒌𝒐𝒓𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝒔𝒌𝒐𝒓𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
x 100 %
3)
menafsirkan hasil perhitungan data setiap indikator yang telah ditentukan, kemudian digolongkan dalam kriteria tingkat pencapaian, dengan
kriteria
berikut:
0-25%
belum
berkembang, 26-50% mulai berkembang, 5175% sudah berkembang, 76-100% berkembang sesuai
harapan
4)
Menjumlahkan
skor
kemampuan gerak dasar anak secara utuh 5) Menentukan tingkat perkembangan gerak dasar anak melalui gerak tari.
teknik sampling jenuh. Sampling jenuh ini adalah teknik penentuan sampel bila semua
HASIL PENELITIAN
anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Penelitian
Sehingga, jumlah sampel yang diambil dalam
Nabiilah, Bandar Lampung pada semester
penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah
genap pada tanggal 23 Maret sampai 31 Maret
populasi kelompok B1 sebanyak 25 anak.
2015. Sampel penelitian ini adalah Kelompok
Variabel pada penelitian ini adalah Gerakan Tari
B1 dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang,
Kreasi (X) dan Gerak Dasar (Y). Penelitian ini
Hasil penelitian ini berupa data kuantitatif yang
menggunakan
data
berupa data tari kreasi dan gerak dasar. Kegiatan
observasi dandokumentasi, instrumen penelitian
penelitian ini dibagi kedalam 4 indikator yaitu
menggunakan lembar observasi dan pedoman
mengayun, melakukan gerakan berlari, gerak
observasi. Sebelum dilakukan perlakuan terlebih
berjingkat, dan gerakan berjalan. Kegiatan
dahulu dilakukan uji instrumen yaitu validitas
pembelajaran dalam penelitian ini bertujuan
dan reliabilitas dengan menggunakan construct
untuk mengetahui peningkatan gerak dasar anak
validity/uji ahli.
dilihat dari gerakan tari kreasi yang dilakukan
teknik
pengumpulan
ini
telah
dilaksanakan
diPaud
delapan kali pertemuan pada kelas eksperimen. Data yang didapat dari kegiatan gerak dasar melalui tari kreasi akan dianalisis dengan cara sebagai berikut : 1) mengamati anak pada hari pertama menskor kemampuan gerak dasar anak pada hari kedua dari setiap indikator yang telah ditentukan 2) menghitung kemampuan anak
Tari kreasi yang digunakan dalam penelitian ini tari kipas yang diberi perlakuan sebanyak delapan kali dengan menggunakan instrumen pedoman observasi. Indikator tari kreasi yaitu mengayun, berlari, berjingkat dan berjalan.
Seperti yang dibawah ini yang memaparkan tari
Aktivitas
kipas : Tabel 1. Indikator dan AktivitasTari kreasi (Tari kipas) No 1
Indikator Mengayun
2
3
4
Tabel 4. Nilai Persentase Indikator Berjingkat.
Berlari
Berjingkat
Berjalan
Aktivitas Mengayun tangan Mengayun badan Mengayun lengan Lari kebelakang Lari kedepan Lari cepat Berjingkat kedepan Berjingkat ditempat Berjingkat membentuk lingkaran Berjalan cepat Berjalan maju Berjalan mundur
Gerak dasar yang dilakukan selama delapan kali pertemuan dengan jumlah anak 25 orang, adapun hasil dari gerak dasar dihitung setiap indikator yaitu :
Berjingkat kedepan Berjingkat ditempat Berjingkat membentuk lingkaran Jumlah Rata-rata
Rekapitulasi nilai (100%) 1475
Nilai persentase (%) 59
1775
71
1325
53
183 183 : 3 = 61
Kriteria penilaian Sudah Berkembang Sudah Berkembang Sudah Berkembang
Sudah Berkembang
Tabel 5. Nilai Persentase Indikator Berjalan. Aktivitas Rekapitulasi Nilai nilai(100%) persentase (%) Berjalan 1450 58 cepat Berjalan 1900 76 maju Berjalan 1375 55 mundur Jumlah 189 Rata189 : 3 = rata 63
Kriteria penilaian Sudah Berkembang Sudah Berkembang Sudah Berkembang Sudah Berkembang
Tabel 2. Nilai persentase indikator mengayun Aktivitas
Mengayun tangan Mengayun badan Mengayun lengan Jumlah Rata-rata
Rekapitulasi nilai (%) 1450%
Nilai persentase (%) 58
1450%
58
1475%
59 175 175 : 3 = 58 %
Kriteria Penilaian Sudah Berkembang Sudah Berkembang Sudah Berkembang Sudah Berkembang
Tabel 3. Nilai Persentase Indikator Berlari Aktivitas
Rekapitulasi nilai(%)
Lari kedepan Lari kebelakang Lari cepat
1300
Nilai persentase (%) 52
1600
64
1350
54
Jumlah Rata-rata
170 170 : 3 = 57%
Kriteria penilaian Sudah Berkembang Sudah Berkembang Sudah Berkembang Sudah Berkembang
Berdasarkan tabel di atas, hasil observasi pertama sampai dengan observasi keempat dari indikator pertama sampai dengan indikator keempat, proses kegiatan gerakan dasar melalui tari dengan aktivitaskeseluruhan anak, akan digambarkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 6. Rekapitulasi Perolehan Data Pengamatan Aktivitas Setiap Indikator Indikator Mengayun Berlari Berjingkat Berjalan Jumlah Rata-rata
Nilai Persentase (%) 58 57 61 63 239 239 : 4 = 60%
Keterangan : SB = Sudah Berkembang
Kriteria SB SB SB SB SB
Tabel diatas dapat dibaca bahwa pada observasi
Salah satunya dengan menggunakan tari untuk
hari
anak usia dini.(2) Peneliti lain : Penelitian ini
pertama
dengan
indikator
mengayun
diperoleh 58% dengan ketercapaian
sudah
sedikit lemah dalam mengolah data karena
berkembang, indikator berlari diperoleh 57%
menggunakan desain one shot case study,
dengan
berkembang,
sehingga skor yang diperoleh dalam penelitian
indikator berjingkat 61% dengan ketercapaian
belum tentu disebabkan oleh perlakuan yang
sudah berkembang dan indikator yang keempat
diberikan karena tidak diketahuinya perlakuan
berjalan dengan nilai 63% dengan ketercapaian
awal sehingga diharapkan peneliti lain dapat
sudah
menggunakan
ketercapaian
berkembang
sudah
.Rata-rata
dari
empat
indikator tersebut diperoleh nilai persentasenya 60% kedalam ketercapaian Sudah Berkembang.
desain
lain
seperti
true
experimen. Keterbatan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
Keterbatasan penelitian ada dua macam yang
bahwa dari indikator pertama sampai indikator
pertama saat proses penelitian dan yang kedua
keempat rata-rata kemampuan anak masuk
keterbatasan pada skripsi, diantaranya adalah :
kedalam
berkembang.
1. Saat proses Penelitian diantaranya adalah
Keempat indikator tersebut didapatkan rata-
Kondisi lapangan yang kurang memadai
ratanya yaitu 60% dengan ketercapaian Sudah
untuk melakukan kegiatan menari, jumlah
Berkambang 60% merupakan nilai persentase
anak yang tidak lengkap disaat latihan,
yang sudah baik dalam perkembangan gerak
kedisiplinan
anak, kemampuannya dalam bergerak sudah
berlangsung, kurangnya perhatian guru disaat
baik dan sudah dapat menguasai gerakan
peneliti melakukan kegiatan menari bersama
tersebut dengan baik.
anak-anak.
ketercapaian
sudah
anak
disaat
kegiatan
2. Keterbatasan pada skripsi diantaranya adalah KESIMPULAN DAN SARAN
desain yang digunakan dalam penelitian ini
Kesimpulan
ternyata setelah diimplementasikan memiliki
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
beberapa
bahwa penggunaan
dimungkinkan terdapat pengaruh lain diluar
gerakan tari kreasi dapat
meningkatkan gerak dasar anak . Saran
hasil
penelitian
perlakuan dalam penelitian DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut,
kelemahan,
(1) Guru : Guru
hendaknya membimbing anak atau mendorong anak dalam mengembangkan gerak dasar anak.
Beaty, Janice J. 2013. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini, Kencana: Jakarta Hidayat. 2005. Wawasan Seni Tari. Universitas Negeri Malang: Malang Kamtini. 2005. Bermain Melalui Gerak Dan Lagu Di Taman Kanak-Kanak. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta
Setyowati. 2007. Perkembangan Anak Usia Dini. Kencana: Jakarta Sujiono, Bambang. 2005. Metode Pengembangan Fisik. Universitas Terbuka: Jakarta
Suryabrata, Sumadi. 2014. Metodologi Penelitian. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta Yuliani. 2007. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Universita Negeri Jakarta: Jakarta