PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X-2 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2015/2016 Dina Ema Mayasari, AY Djoko Darmono, Siti Rochani Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
[email protected]
ABSTRACT This research aimed to improve Sociological learning outcome of the 10th-2 graders of SMA Negeri Kebakkramat in the school year of 2015/2016 using audio visual video media. This study was a Classroom Action Research (CAR) conducted in two cycles. Each of cycle consisted of planning, implementing, acting, observing, and reflecting. The subject of research was the 10th-2 graders of SMA Negeri Kebakkramat consisting of 30 students. The primary techniques of collecting data used in this study were observation and test, while the supporting techniques were interview and documentation. Data analysis was carried out using descriptive qualitative and quantitative analyses. The result of research showed that the use of audio visual video media could improve the learning outcome of sociology subject in the 10th-2 graders of SMA Negeri Kebakkramat in the school year of 2015/2016. In pre-cycle, the learning outcome of students showed the mean score of 70.67, increasing to 75.06 in cycle I and to 80.03 in cycle II. The conclusion of research was that the use of audio visual video media could improve learning interest and outcome in Sociology subject in the 10th-2 graders of SMA Negeri Kebakkramat. Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar sosiologi peserta didik kelas X-2 SMA Negeri Kebakkamat tahun pelajaran 2015/2016 melalui penggunaan media audio visual video. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah pesrta didik kelas X-2 SMA Negeri Kebakkamat dengan jumlah 30 peserta didik. Teknik utama pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dan test, sementara teknik pengumpulan data pendukung menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan
teknik analisis deskriptif kualititatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual video dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi di kelas X-2 SMA Negeri Kebakkamat tahun pelajaran 2015/2016. Pada pra tindakan hasil belajar peserta didik menunjukkan rata-rata 70.67 Meningkat menjadi 75.06 pada siklus I, dan meningkat menjadi 80.03 pada siklus II. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan media audio visual video dapat meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi kelas X-2 SMA Negeri Kebakkamat. Kata kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Media Audio Visual Video, Hasil Belajar
PENDAHULUAN
yang akan disampaikan dan antusias
A. Latar Belakang
dalam
mengikuti
proses
belajar
Pendidikan merupakan bagian
mengajar, sehingga pembelajaran yang
yang sangat penting dan tidak dapat
dilaksanakan berkualitas dan hasil yang
dipisahkan dari pembangunan nasional.
dicapai siswa bisa memuaskan. Metode
Oleh karena itu, pembangunan di
pembelajaran yang dipilih harus sesuai
bidang pendidikan merupakan salah
dengan materi pelajaran yang akan
satu upaya untuk meningkatkan sumber
disampaikan, karena pemilihan metode
daya manusia agar mampu bersaing
pembelajaran
dalam
menghadapi
membantu
zaman.
Karena
perkembangan
pentingnya
yang
tepat
tercapainya
akan tujuan
bidang
pembelajaran. Selain guru, komponen
pendidikan tersebut maka komponen
yang penting dalam pendidikan adalah
yang terkait dalam dunia pendidikan
kurikulum,
harus terus melakukan berbagai upaya
merupakan acuan bagi setiap satuan
untuk
pendidikan
meningkatkan
kualitas
pendidikan Guru
merupakan
belajar
karena
komponen keberhasilan
mengajar
sangat
ditentukan oleh faktor guru. Guru harus
kurikulum
dalam
pembelajaran.
paling utama, proses
karena
menjalankan
Sehingga
kurikulum
yang ada di indonesia senantiasa mengalami
perubahan
maupun
sesuai
dengan
penyempurnaan kebutuhan zaman.
selalu kreatif dan inovatif dalam
Berdasarkan pengamatan yang
melakukan pembelajaran agar siswa
sudah
di
lakukan
oleh
peneliti
lebih mudah dalam memahami materi
diketahui bahwa terdapat beberapa
permalasahan di dalam kelas X-2 SMA
juga
Negeri Kebakkramat seperti siswa yang
suasana yang mendukung dalam proses
kurang
pembelarajan.
tertarik
dengan
pelajaran
sosiologi yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.
maka
untuk
menciptakan
Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan optimal maka guru
Berdasarkan tersebut,
dituntut
permasalahan perlu
diadakan
harus bisa menggunakan media yang tepat bagi siswa. Media Pembelajaran
perbaikan dalam pembelajaran yang
yang
berkaitan dengan cara supaya siswa
materi yang akan diajarkan sangat
dapat tertarik yaitu dengan dilakukan
penting untuk dilakukan karena akan
variasi penyajian materi pembelajaran
membuat
berupa media yang digunakan guru
menarik,
dengan
audio
menghindarkan siswa dari kejenuhan.
visual. Usaha yang ditempuh untuk
Penggunaan media audio visual dirasa
meningkatkan hasil belajar siswa pada
memiliki daya tarik yang cukup baik
mata
dengan
bagi siswa karena pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual ini
menggunakan media audio visual. Oleh
diharapkan akan terjadi pembelajaran
karena itu, siswa akan lebih tertarik
yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif
untuk berhadapan langsung dengan
dan Menyenangkan (PAIKEM).
media saat pembelajaran.
menerapkan
pelajaran
media
sosiologi
Media audio visual merupakan satu dari sekian banyak media yang dapat
dipilih
inovatif
disesuaikan
suasana
belajar
menyenangkan
dengan
lebih dan
B. Tujuan Penelitian Berdasarkan
perumusan
untuk
memperbaiki
masalah, maka tujuan yang ingin
Proses
pembelajaran
dicapai dalam penelitian ini adalah
akan berjalan efektif jika berlangsung
untuk Meningkatkan Hasil Belajar
dalam
yang
Siswa Dalam Mata Pelajaran Sosiologi
kondusif, menarik, menyenangkan dan
Melalui Penggunaan Media Audio
nyaman. Oleh karena itu guru selain
Visual Pada Siswa Kelas X-2 SMA
dituntut untuk memanfaatkan berbagai
Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran
media yang menarik dan melakukan
2015/2016.
pembelajaran.
kondisi
dan
situasi
inovasi dalam setiap pembelajaran guru
KAJIAN PUSTAKA
hanya berkecerdasan kognitif saja
1. Hasil Belajar
melainkan juga berkecerdasan afektif
Oemar Hamalik (2003: 57), “Hasil
belajar
adalah
sebagai
maupun psikomotor. 2. Media Audio Visual Video
terjadinya perubahan tingkah laku
Gerlach dan Ely dalam Aryad
pada seseorang yang dapat di amati
(2011: 3) mengatakan bahwa, “Media
dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap
apabila dipahami secara garis besar
dan keterampilan. Perubahan tersebut
adalah manusia, materi atau kejadian
dapat diartikan sebagai terjadinya
yang
peningkatan dan pengembangan yang
membuat siswa mampu memperoleh
lebih baik
pengetahuan,
sebelumnya
yang tidak
tahu menjadi tahu.”
membangun
kondisi
keterampilan,
yang
atau
sikap.”
Dari pernyataan tersebut, dapat
Dapat disimpulkan dari pendapat
dipahami bahwa hasil belajar bukan
Gerlach dan Ely bahwa dengan media
hanya berupa skor atau nilai yang
siswa mampu memperoleh kemampuan
diperoleh peserta didik dalam suatu
yang bisa membangun pengetahuan,
test yang diselenggarakan guru dalam
ketrampilan dan juga sikap seseorang.
setiap akhir kegiatan pembelajaran
Karena media menyimpang berbagai
saja,
berupa
info baik dimasa sekarang ataupun
setiap
masa lalu yang bisa dijadikan acuan
namun
perkembangan
juga dalam
diri
individu dalam berbagai aspek seperti
belajar.
halnya aspek sikap, pengetahuan, dan juga
aspek
penjelasan
dari
Dalam
pendapat para tokoh dapat diketahui
pembelajaran
bahwa media pembelajaran adalah
tugas guru bukan hanya mengajar
segala bentuk saluran sebagai perantara
peserta didik dengan memberikan
atau pengantar pesan dari pengirim ke
materi
juga
penerima pesan. Media pembelajaran
mendidik peserta didiknya untuk dapat
yang dapat merangsang minat siswa
memperoleh keseluruhan aspek mulai
untuk belajar serta membantu guru dan
dari sikap hingga keterampilan. Hal
siswa
ini bertujuan agar peserta didik bukan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
serangkaian
keterampilan.
Berdasarkan
kegiatan
pelajaran,
namun
dalam
proses
pembelajaran
Dengan
media
pula
yang
dapat
3) Dapat dilihat oleh kelompok kecil
membantu siswa untuk mendapatkan
maupun
informasi dan juga mampu membangun
penonton bisa dalam lingkup besar
ketrampilan dan kreatifitas seseorang
maupun kecil.
untuk selalu berinovasi menjadi lebih baik dalam belajar. Dalam
besar.
4) Mendorong
Tidak
terbatas
motivasi
dan
menanamkan sikap dan segi afektif
suatu
media
yang
lainnya.
digunakan memiliki kelebihan dan
b. Kelemahan media audio visual :
kekurangan tersendiri, Dari pendapat
1) Pengadaan memerlukan biaya yang
Arsyad (2011:49-50) mengungkapkan beberapa kelebihan dan kelemahan
cukup mahal. 2) Tidak sesuai dengan kebutuhan dan
media audio visual dalam pembelajaran
tujuan
dapat dijelaskan sebagai berikut :
kecuali
a. Kelebihan media audio visual :
untuk kebutuhan sendiri.
1) Film dan video dapat melengkapi pengalaman dasar siswa. karena
belajar
yang
dirancang
diinginkan,
terlebih
dulu
3. Pembelajaran Sosiologi Berdasarkan nomor
pengalaman dibentuk baik dengan
kurikulum tingkat satuan pendidikan
teman,
dengan
pada pendidikan dasar dan pendidikan
berbagai sarana prasana disekolah
menengah yaitu bahwa : bahwa dalam
terkait
rangka pelaksanaan ketentuan Pasal
maupun
dengan
pembelajaran
disekolah.
tahun
Permendikbud
jenjang sekolah adalah awal mula
guru,
61
pada
2014
tentang
77M ayat (4) Peraturan Pemerintah
2) Dapat meyajikan peristiwa yang berbahaya
jika
langsung.
Dengan
dilihat media
Nomor
32
Tahun
2013
tentang
secara
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
audio
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
visual bisa memperlihatkan hal-hal
Nasional
yang berbahaya sekaligus walaupun
menetapkan
tidak melihatnya secara langsung.
Pendidikan dan Kebudayaan tentang
Namun
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
penggambarannya
dengan aslinya.
sama
Pendidikan,
perlu
Peraturan
Menteri
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Dalam
hal
ini
masih
diberlakunya kurikulum tingkat satuan
beragama, persatuan nasional dan nilai-
pendidikan pada jenjang studi SD,
nilai kebangsaan, peningkatan potensi,
SMP dan SMA yang mengacu pada
kecerdasan, bakat, dan minat sesuai
pasal 3 bahwa pengembangan KTSP
dengan tingkat perkembangan dan
paling sedikit memperhatikan 3 hal
kemampuan peserta didik, kesetaraan
yaitu:
warga negara memperoleh pendidikan
acuan
konseptual,
prinsip
pengembangan, prosedur operasional. Kedudukan sosiologi
mata
dalam
pelajaran
disiplin
ilmu,
yang
bermutu,
perkembangan
dan
strategis
lingkungan,
membahas
ilmu
kerja,
pengetahuan,
teknologi, dan seni, keragaman potensi
keberadaan sosiologi memiliki posisi dalam
tuntutan
karakteristik
daerah
tuntutan
pembangunan
permasalahan dalam masyarakat yang
daerah
mencakup masalah politik, budaya dan
perkembangan global. Dalam hal ini
agama
dalam
secara keseluruhan dari konsep acuan
sosiologi
konseptual sudah dipelajari dalam mata
dimaksudkan dapat mengembangkan
pelajaran sosiologi yang mencakup
kemampuan
segala aspek keberagaman didalamnya.
yang
masyarakat.
pembelajaran
pemahaman
sehari-hari masyarakat,
majemuk
dalam maka
fenomena lingkungan
dalam
hal
ini
dan
serta
nasional,
dinamika
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
merupakan
keberadaan sosiologi dalam KTSP
Penelitian Tindakan Kelas dengan
(Kurikulum
pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Tingkat
Satuan
Pendidikan) termasuk pada kelompok
Pendekatan
acuan
didalam
gunakan untuk mengolah data dalam
kategori acuan konseptual mengacu
bentuk angka sebagai alat ukur untuk
pada ranah sosial, bahwa didalam
mengukur
sosiologi
Sedangkan,
konseptual
dimana
terdapat
pembelajaran
kuantitatif
hasil
peneliti
belajar
pendekatan
siswa. kualitatif
peningkatan iman, takwa, dan akhlak
peneliti gunakan untuk menghasilkan
mulia
data
menyangkut
materi
deskriptif
berupa
kata-kata
kemajemukan religi yang didalamnya
tertulis atau lisan, serta perilaku yang
ada konsep toleransi antar agama,
dapat diamati dari sumber informasi.
toleransi
dan
kerukunan
umat
Penelitian
tindakan
kelas
ini
berfokus
pada
memperbaiki
upaya
proses
untuk
dan
hasil
Setelah melaksanakan tindakan siklus
I
dan
II,
peneliti
telah
pembelajaran ke arah kondisi yang
mendapatka data-data yang diperlukan
diharapkan. Penelitian ini terdiri dari 2
dalam penelitian tindakan kelas
siklus dimana masing-masing siklus
Data-data yang diperoleh meliputi data
terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan
belajar
tindakan,
tindakan,
menggunakan media audio visual video
observasi dan interpretasi serta refleksi
di SMA Negeri Kebakkramat. Berikut
tindakan.
merupakan
pelaksanaan
Teknik pengumpulan data yang
kognitif
siswa
hasil
ini.
ketika
penelitian
yang
didapatkan peneliti yaitu:
digunakan yaitu dengan observasi dan
Peningkatan Hasil Belajar Kognitif
tes sebagai teknik utama, sedangkan
siswa
teknik pendukungnya
menggunakan
Penggunaan media audio visual
wawancara, dokumentasi dan arsip.
video yang dilakukan dalam penelitian
Teknik analisis data yang digunakan
ini
adalah analisis secara kuantitatif dan
memperbaiki hasil belajar siswa pada
kualitatif. Teknik analisis kuantitatif
ranah kognitif.
untuk
membandingkan
Tabel 3. Perbandingan Hasil Belajar
hasil
belajar
kualitatif
peningkatan
siswa.
dilakukan
Sedangkan dengan
dimaksudkan
agar
dapat
Kognitif Setiap Siklus :
cara
Tahap
Rata-rata
Pratindakan
70.67
saat
Siklus I
75.06
menggunakan media audio visual video
Siklus II
80.03
pada setiap siklusnya. Hal ini dilakukan
Berdasarkan
membandingkan proses belajar yang dilakukan
guru
dan
siswa
tabel
3
dapat
untuk mengevaluasi dan merefleksi
diperoleh
setiap siklus dari penelitian yang
tahap pra siklus, siklus I maupun siklus
dilakukan.
II. Pada tahap pra siklus, rata- rata
Hal
tersebut
dilakukan
untuk memperbaiki siklus yang akan
hasil
dilakukan pada siklus selanjutnya.
dibawah
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
DAN
karena
perbedaan
belajar batas hanya
rata-rata
kognitif
pada
siswa masih
ketuntasan menunjukkan
minimal angka
70.67. Sedangkan, pada siklus I, rata-
rata hasil belajar siswa meningkat jika
digunakan media audio visual video
dibandingkan Peningkatan
dengan yang
pra
siklus.
ketuntasan belajar di kelas
tersebut
terjadi
adalah
mengalami
dimana
peningkatan
sebesar 4,39 sehingga rata- rata hasil
prosentase siswa yang tuntas menjadi
belajar kognitif yang diperoleh oleh
46.67% (14 anak) dan siswa yang tidak
siswa adalah 75.06. Pada siklus II, rata-
tuntas
rata hasil belajar siswa juga meningkat
Walaupun
jika dibandingkan
peningkatan, guru dan peneliti masih
dengan
rata-rata
hanya
53.34%
(16
telah
anak).
mengalami
yang
berusaha untuk memperbaiki proses
terjadi saat evaluasi siklus II adalah
pembelajaran sehingga pada siklus II
sebesar 4,97 sehingga rata-rata yang
terjadi
diperoleh adalah 80.03. Selain
menjadi
pada siklus
I.
Peningkatan
itu,
peningkatan 80%
(24
kembali
yaitu
anak)
yang
ketuntasan belajar di kelas X-2 SMA
tuntas, sedangkan yang tidak tuntas
Negeri Kebakkramat juga mengalami
hanya sebesar 20% (6 anak).
peningkatan. Berikut merupakan tabel
Peningkatan
yang
terjadi
pada
ketuntasan belajar pada setiap siklus :
setiap tindakan atau siklus tersebut
Tabel
tidak
4.
Perbandingan
ketuntasan
terlepas
bersama
Belajar Siswa Tiap Siklus
dari
dengan
peran
peneliti
guru untuk
merefleksi dan mengoreksi bagaimana
Kriteria
jalannya proses pembelajaran. Refleksi
Tahap
Tuntas
Tidak Tuntas
Pra siklus
6
24
yang
Siklus I
14
16
mengidentifikasi
Siklus II
24
6
kekurangan
Berdasarkan tabel 4 dapat kita
proses
dilakukan
berguna
untuk
kelemahan
yang
terjadi
pembelajaran.
dan selama
Kelemahan-
ketahui bahwa terdapat peningkatan
kelemahan itu menjadi salah satu
dalam ketuntasan belajar siswa kelas
masalah
X-2 SMA Negeri Kebakkramat. Pada
partisipasi dan hasil belajar siswa
tahap pra siklus, prosentase siswa
khususnya
yang tuntas
hanya sebesar 20% (6
Masalah yang muncul dapat terjadi
anak) sedangkan yang tidak tuntas
dari segi guru, segi siswa, segi media
mencapai 80% (24 anak). Setelah
pembelajaran.
kurang
pada
maksimalnya
ranah
Ketika
kognitif.
proses
pembelajaran
mengalami
banyak
audio visual video dikaitkan dengan
masalah, maka hasil belajar yang
teori behaviorisme yaitu perubahan
diciptakan juga tidak akan maksimal.
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
Hal tersebut sesuai dengan teori
antara stimulus dan respon. Stimulus
Behaviourisme yang dikemukakan oleh
dengan
Thordike bahwa “Perubahan tingkah
responnya adalah siswa lebih antusias
laku adalah sebagai hasil dari interaksi
terhadap
antara stimulus dan respon.” Dari
meningkatkan hasil belajar siswa pada
pendapat
mata pelajaran sosiologi.
tersebut
peneliti
dapat
menggunkan
sosiologi
media,
hal
ini
menyimpulkan bahwa pembelajaran
SIMPULAN DAN SARAN
yang baik adalah adanya interaksi yang
A. Simpulan
baik antara guru dan siswa, adanya yang
menciptakan respon yang baik dari
sebelumnya,
siswa.
penelitian
ini
yang
dapat
Berdasarkan pada hasil penelitian
rangsangan dari guru kepada siswa
Hal
dan
telah
dibahas
pada bab
penelitian
dengan
relevan
dengan
menggunakan media audio visual video
dilakukan
peneliti
pada materi Penyimpangan Sosial dan
dalam penggunaan media audio visual
Pengendalian
video, peneliti dan guru bersama sama
kesimpulan
merancang
dengan
Media Audio Visual Video dapat
visual,
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Ketika guru mampu merangsang siswa
Kelas X-2 SMA Negeri Kebakkramat
dalam pembelajaran dengan media
tahun ajaran 2015/2016”.
yang di era sekarang
B. Saran
menggunakan
pembelajaran media
audio
ini banyak di
minati kalangan remaja, maka siswa
Sosial bahwa,
diperoleh “Penggunaan
Berdasarkan pada penelitian yang
akan merespon untuk mau mengikuti,
telah
memperhatikan dan mau memahami
menyampaikan beberapa saran agar
materi
menjadi bahan pertimbangan, antara
dengan
baik
pada
saat
dilaksanakan,
pembelajaran. Sehingga ketika adanya
lain:
respon yang baik dari siswa akan
1. Bagi Guru
menjadikan hasil belajar siswa yang
a. Dalam
baik pula. Jadi, Penggunaan media
peneliti
melaksanakan
pembelajaran
guru
proses
hendaknya
menggunakan media pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
yang bervariatif, inovatif sehingga
Arsyad, Azhar (2010) Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo persada (2011). Media Pembelajaran Jakarta: Rajawali Press Oemar Hamalik. ( 2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Satuan Pendidikan. Diakses pada tanggal 10 Maret 2016 dari http://.jateng.kemenag.go.id // nsgz13485986 Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
siswa tidak merasa jenuh dan siswa bisa lebih antusias dalam menerima materi pelajaran yang sedang berlangsung. b. Guru sebaiknya lebih menjangkau kelas saat pembelajaran supaya siswa yang berada dibelakang bisa lebih terpantau dan tidak bisa melakukan aktifitas diluar kegiatan pembelajaran. 2. Bagi Siswa a. Siswa
sebaiknya
memperhatikan
guru saat kegiatan pembelajaran sudah dimulai b. Siswa
sebaiknya
dalam
lebih
mengikuti
sehingga
antusias
pembelajaran
pembelajaran
dapat
menjadi lebih menyenangkan. c. Siswa sebaiknya bisa mengerjakan soal dengan mandiri dan tenang saat evaluasi pembelajaran dilakukan. 3. Bagi Sekolah a. Sekolah
hendaknya
memberikan
motivasi kepada guru mata pelajaran supaya lebih kreatif, inovatif dan aktif
dengan
cara
mengadakan
pelatihan-pelatihan mengenai media pembelajaran yang lebih bervariasi saat kegiatan pembelajaran dikelas.