Penulisan Karya Ilmiah & Etika Riset
Prof. Dr. Ir. Sardy S. 1
Tugas Lembaga Pendidikan Tinggi Mengajarkan, mengembangkan, dan membaktikan ilmu pengetahuan melalui proses pendidikan, penelitian, dan atau karya nyata yang dapat diandalkan (Tridharma). Menerima ilmu sebagai rangkaian pengetahuan yang tersusun secara logis dan sistematis, serta dapat diuji kebenarannya. Adanya penilaian yang terus menerus, baik proses metodologisnya, maupun kepekaan terhadap kepentingan keilmuannya. Kegiatan keilmuan dilakukan berdasar prinsip kebenaran, kejujuran, logika, dan sistematik ilmiah, untuk kemajuan kehidupan manusia 2
Pengertian Karya Ilmiah Hasil konstruksi pemikiran yang dituangkan serta dirumuskan secara eksplisit dalam bentuk kegiatan yang dapat dipertanggung-jawabkan secara logis, sistematis dan jujur. penyusunannya didasarkan prinsip ilmu dan kajian ilmiah. Karya ilmiah dapat berupa: kajian ilmiah, penelitian ilmiah, dan rancangan atau karya nyata yang bernilai ilmiah. Hakekatnya: mengembangkan ilmu pengetahuan demi kepentingan manusia. 3
Ciri--ciri Karya Ilmiah Ciri Menyajikan fakta atau fenomena objektif tentang alam, teknologi, sosial, dan seni/budaya secara sistematis dan logis. Bersifat orisinil, kreatif, dan handal Menggunakan metode ilmiah sesuai dengan konsensus ilmu pengetahuan selingkung-bidang Teruji melalui verifikasi dan falsifikasi, baik untuk hasil penelitian eksperimental, maupun non-eksperimental Menghasilkan temuan/model/terminologi/koreksi baru/tesis atau teori, dan Bermanfaat bagi kesejahteraan dan peradaban manusia 4
Bentuk Karya Ilmiah Makalah Ilmiah Pidato Ilmiah Monografi Laporan penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi Buku Teks Gambar Desain
Temuan Kreatif, seperti karya seni bernilai tinggi Temuan yang bernilai-guna di bidang seni budaya, seperti karya seni ornamental, desain praktis, pantun adat, patung di taman, Rancangan di bidang teknologi bernilai tinggi atau yang dipatenkan.
5
Format dan Sistematik Karya Ilmiah Judul Nama (Kepengarangan) Abstrak Kata Kunci Pendahuluan Metode dan Materi Hasil
Analisis atau Pembahasan Kesimpulan/Saran/Implikasi Ucapan Terima Kasih Daftar Acuan Lampiran Persetujuan lolos kaji etik dari Komisi Etik Universitas (jika makhluk hidup sebagai obyek riset) 6
Bahasa dalam karya Tulis Ilmiah (1) Sifat karya ilmiah harus terbuka, transparan, ditulis dengan cermat, sistematis, argumentatif, dan faktual, disampaikan dengan bahasa yang ekspositoris, persuasif, argumentatif, dan naratif, dengan mempertimbangkan kelaziman: Pilihan kata yang tepat, tunggal makna, tepat makna, dan jelas Kalimat yang lugas serta jelas gagasannya Paragraf dengan kalimat yang koheren, saling berkaitan, untuk menyampaikan satu pemikiran yang utuh Pemikiran dan pengertian yang utuh dan padu, berdasarkan paragraf yang bertahap, berkesinambungan, dan berkaitan 7
Bahasa dalam karya Tulis Ilmiah (2) Uraiannya ringkas, padat, dan tidak berulang atau redundansi (dapat disampaikan dalam bentuk tabel atau gambar).
Uraiannya lengkap yang tidak menimbulkan pertanyaan. Uraiannya teliti dan cermat, dengan rincian segala hal, termasuk penulisan nama orang/kota/jenis hewan/tumbuhan, bentuk rumus, penggunaan dan sumber data, pembuatan tabel, pemanfaatan teori dan modifikasinya, pengutipan, pengacuan, hingga ke penggunaan ejaan yang lazim 8
Bahasa dalam karya Tulis Ilmiah (3) Uraiannya tersusun secara sistematis, kronologis dengan pembahasan yang sistematis dan logis Uraiannya padu/menyatu, berfokus kepada dan hanya membicarakan apa yang seharusnya sesuai dengan tujuan penulisan, serta terhindar dari penyimpangan dan lanturan (catatan kaki, catatan akhir, dan lampiran yang dapat dimanfaatkan untuk penjelasan tambahan, juga tetap berdasar prinsip ketelitian, kepaduan, kejelasan, keringkasan, dan ketersusunan), Tuturan kata yang sopan dan akurat. 9
Cara mengutip dan Menuliskan Acuan (1) Anggota komunitas keilmuan, wajib menghargai temuan yang melandasi penelitiannya. Sintesis dari pengetahuan sebelumnya harus diakui dalam bentuk rujukan. Penghargaan dan pengakuan disampaikan dengan mencantumkan nama, judul penelitian, acuan resmi lainnya, agar peneliti lanjutan dapat menemukan bahan acuan tersebut dalam pengembangan ilmu. Jika kutipan berasal dari halaman tertentu, nomor halaman harus juga disertakan. Penyebutan sumber, berfungsi sebagai penghargaan pada peneliti yang dikutip pendapatnya, pengakuan dan permohonan ijin penggunaan karya yang dikutip, serta pelaksanaan etika masyarakat ilmiah dan akademik 10
Cara mengutip dan Menuliskan Acuan (2) Dengan sistem rujukan bibliografi Chicago (Chicago Manual Style), MLA (Modern Language Association of America), APAS (American Psychological Association), Turabian, Yale, Harvard, Vancouver, IEEE, SPIE, dsb. Setiap bidang ilmu memiliki sistem rujukan masing-masing yang khas, sesuai dengan keperluan, sifat, kebiasaan selingkung bidang Rujukan dapat diterima, sepanjang mengikuti prinsip dasar kejujuran, autentisitas, orisinalitas, dan kaidah keilmiahan yang berciri sistematis, obyektif, logis dihayati, dan diikuti. 11
Orisinalitas Orisinalitas, ditandai oleh: Kualitas yang kerap dinilai berdasarkan topik, metode, sudut pandang, penanganan, dan kemanfaatannya yang khas, baru, unik, kreatif, dan progresif Pengakuan dan penghargaan pada para peneliti sebelumnya yang membuka jalan untuk sebuah penelitian dan pemikiran baru, melalui rujukan dan acuan dalam kutipan langsung maupun tidak langsung serta menerakan nama mereka dalam cacatan kaki, catatan akhir, dan daftar acuan
12
Plagiat,Plagiator, dan Plagiarisme Plagiat, adalah tindak pengambilan, pencurian, dan “peminjaman” pendapat, ide, pemikiran, kata, kalimat, paragraf, karangan orang lain, dengan menjadikan sebagai milik sendiri. Plagiator, adalah orang atau tokoh yang mengambil, “meminjam”, menculik, dan mencuri ide, pikiran, pendapat, kata, kalimat, paragraf, karangan orang lain dan menjadikannya sebagai miliknya sendiri. Plagiarisme, adalah pencurian ide, atau hasil pemikiran dan tulisan orang lain yang digunakan dalam tulisan, seolaholah ide atau tulisan orang lain tersebut adalah ide atau hasil tulisannya sendiri, sehingga merugikan orang lain baik material, maupun non-material. 13
Misconduct dalam penelitian rekaan, pemalsuan data, atau tindakan lain yang menyimpang dari praktik yang lazim berlaku dalam komunitas ilmiah termasuk dalam mengusulkan, melakukan, dan melaporkan penelitian. plagiarisme yang diartikan sebagai tindakan peneliti yang mengemukakan kalimat, kata, data, atau idea orang lain dengan implikasi bahwa hal tersebut merupakan karyanya tanpa menyebutkan dalam bentuk yang sesuai sumbernya. Ketentuan ini juga berlaku untuk tinjauan pustaka, bagian metodologi dan latar belakang / historis pada makalah penelitian, hasil penelitian asli dan interpretasi. autoplagiarisme yang diartikan sebagai tindakan peneliti yang mengemukakan kalimat, kata, data, atau idea diri sendiri yang telah dipublikasi sebelumnya kegagalan mengikuti ketentuan perundang-undangan menyangkut perlindungan peneliti, subyek manusia atau publik atau menjamin kesejahteraan binatang percobaan. kegagalan memenuhi persyaratan hukum yang menyangkut penelitian. 14
Kewajiban setiap Peneliti Membiasakan dan memiliki sikap ilmiah Menjalankan peraturan yang berlaku dalam komunitas ilmiah masing-masing Menghormati hak dan pikiran orang lain Jujur dan memiliki integritas untuk mengakui dan menghargai pendapat dan temuan orang lain Tindak ilmiah mencerminkan etika ilmiah Plagiarisme adalah tindak pidana, karena merupakan pencurian hak orang lain 15
Kepengarangan atau Authorship (1) Peneliti Utama (Author/Principle Investigator), dinyatakan sebagai penulis sebuah publikasi apabila mempunyai sumbangan utama penting/besar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penulisan seperti: Ide, konsep, tinjauan pustaka, desain, analisis, dan interpretasi data Penentuan kesimpulan dan penentuan saran dan implikasi Ragaan dan penulisan laporan Pertanggung-jawaban akademik, etik, dan publik. 16
Kepengarangan atau Authorship (2) Co-author/co-investigator, adalah peneliti/sarjana yang betul-betul membantu, menyumbangkan tenaga dan pemikiran, secara praktis dan teoritis dalam publikasi. Nama bersangkutan wajib dituliskan secara berurutan, sesuai dengan bobot kontribusinya. KaLab, KaProdi, KaDep, KaBag, Dekan, dsb tidak lazim dicantumkan, kecuali ybs benar-benar menumbangkan tenaga dan pemikiran dalam suatu penelitian. Para ahli yang hanya memberikan perhatian, saran yang berarti, konsultasi, dan mengarahkan penelitian cukup dicantumkan pada ucapan terima kasih (acknowledgement). Mencantumkan nama penulis yang sama sekali tidak berkontribusi, tanpa ijin orang bersangkutan-, adalah sebuah tindakan yang tidak etis, dan harus dihindari. 17
Hal khusus terkait keterlibatan mahasiswa (1) Jika penelitian adalah merupakan bagian penelitian dosen yang didanai oleh penyandang dana, maka pembimbing/dosen terlibat secara aktif dosen tersebut wajar sebagai principal investigator, dan harus disebutkan siapa penyandang dananya. Jika ide penelitian berasal dari pembimbing, dan ybs aktif dalam penelitian walaupun belum didanai, maka pembimbing tsb adalah penulis utama. Dapat dituangkan secara tertulis bahwa penelitian itu adalah penelitian pembimbing. 18
Hal khusus terkait keterlibatan mahasiswa (2) Dalam hal skripsi, tesis, atau disertasi, hasilnya akan dibawa keluar lingkungan institusi untuk seminar/simposium, atau publikasi ilmiah, maka: Nama mahasiswa tetap tercantum sebagai penulis pertama, jika substansi naskah sama dengan asli tulisan mahasiswa ybs, dan pembimbing tercantum sebagai penulis terakhir. Nama salah satu pembimbing dapat muncul sebagai penulis pertama, jika pada yang disampaikan atau dipublikasikan tsb. pembimbing memberi/menyampaikan nilai tambah terhadap naskah asli, dan nama mahasiswa tetap dicantumkan sebagai penulis terakhir.
19
Integritas Moral Seyogianya dibiasakan, diwaspadai, serta dihadapi secara arif, dengan penuh integritas ilmiah dan etika akademik, pemanfaatan data, karya, dan temuan mahasiswa peneliti, asisten peneliti, dan petugas teknis lainnya. Seorang peneliti harus mengakui apa yang sudah diberikan oleh orang lain dalam penelitiannya. Jika hal diatas diabaikan, maka peneliti dapat dituntut dan dijerat pasal pelanggaran HAKI. 20
Beberapa prinsip dalam etika riset Honesty Objectivity Integrity Carefulness Openness Respect for Intellectual Property Confidentiality Responsible Publication
Responsible Mentoring Respect for colleagues Social Responsibility Non-Discrimination Competence Legality Animal Care Human Subjects Protection 21
Reviewer Seseorang yang ahli/pakar (referee) dalam bidang tertentu dan diminta untuk mengevaluasi suatu karya ilmiah untuk dipublikasikan. Pakar tersebut menyeleksi/menentukan apakah naskah/dana yang diusulkan memenuhi standar yang dapat diterima oleh komunitas bidang ilmu yang bersangkutan. Seorang reviewer harus terlepas dari conflict of interest, dapat mencegah temuan yang tidak diharapkan, interpretasi yang keliru, dan pandangan bersifat personal, serta mampu memberikan saran/pendapat /pertimbangan yang bermakna 22
Tahapan dalam publikasi jurnal Received : naskah (manuscript) makalah diterima oleh editorial board dari corresponding author, serta diberikan surat penerimaan dan nomor referensinya. Reviewed: makalah ditelaaah oleh pakar (reviewer) dalam bidangnya. Revised: makalah diperbaiki berdasarkan saran dan pendapat reviewer (note: revisi dapat dilakukan sampai beberapa kali). Accepted (for publication): makalah siap untuk dipublikasikan (note: disebutkan kapan/pada edisi berikutnya) Copyright transfer: pernyataan yang ditandatangani oleh authors untuk mengalihkan hakcipta kepada editorial board jurnal. Publication fee, and reprint: Membayar biaya publikasi dan diterbitkan, kemudian mendapatkan cetak-ulang makalah lk. 100 exp. 23
Integrasi Islam ke dalam Sains Tuhan Allah
Deduktif - Normatif
Akal
Kaidah Inspiratif
Qalbu
Ilmu Pengetahuan Kemanusiaan atau Humaniora
Kaidah Moral-Etik Pedoman Kehidupan Sosial
Ayat Qauniah
Manusia
Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemasyarakat an
Induktif - Empirik
Ayat Qauliah
24
Sumber//Acuan Sumber Riris K. Toha Sarumpait dkk.: Pedoman Umum Penulisan Karya Ilmiah Universitas Indonesia, Rapat Kerja Dewan Guru Besar Universitas Indonesia, Wisma Makara Depok, 20-21 Desember 2002. Sardy S., Etika Penelitian, Komisi II Senat Akademik Universitas Indonesia, 2005. Rahayu Surtiati Hidayat. Plagiat dan Pencegahannya, Universitas Indonesia, 2005. Shamoo A and Resnik D, Responsible Conduct of Research, 2nd ed. (New York: Oxford University Press), 2009. Nurhayati Djamas, Bagan Konseptual LKI2DI-UAI, revised by Sardy, 27 Juni 2010. 25
Terima Kasih
Wabillahi Taufiq wal Hidayah Wassalamu Alaikum WW
26