PERANAN KREDIT KOPERASI RUMONDANG TERHADAP

Download sejauhmana peranan dan manfaat kredit Koperasi Rumondang terhadap ... Jurnal Khasan Setiaji (2006) yang berjudul Pengaruh Partisipasi Anggo...

0 downloads 402 Views 621KB Size
PERANAN KREDIT KOPERASI RUMONDANG TERHADAP KESEJAHTERAAN PEGAWAI PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG MEDAN Yusni Margaret Irsyad Lubis ABSTRACT This study aimed to determine the role and benefits of credit to employee well-being, knowing the background of the cooperative Rumondang borrow, knowing the realization of loans in accordance with the cooperative principles and know the obstacles in obtaining credit in cooperative Rumondang. The data analysis technique used is the analysis of quantitative data and descriptive analysis of formula prepared from primary data through questionnaires and secondary. Based on the result of the study showed that many employees of The Bank Rakyat Indonesia, which received a credit from the cooperative. Filling requirements in the credit cooperatives to be easier and less expensive than the cost of credit to the Bank Rakyat Indonesia. Employees cooperative lending to members at low interest rates could improve the welfare of members because members can meet other needs. Received credit for the development of the majority of members of members. Results of calculations by Trend known that the growing amount of credit received by members of cooperatives in 2004-2011 has increased because of the need to live the higher the gain credit can increase the amount of revenue by a very large loan in improving the welfare of member cooperatives so cooperative Rumondang successfully implements the principles of cooperation in terms of improving the welfare of members. Keywords: prosperity

Loan interest rate, Credit application requirements, Role of credit, Increasing business

PENDAHULUAN Koperasi karyawan merupakan koperasi yang dibentuk oleh karyawan dan untuk karyawan. Koperasi dibentuk untuk dapat memperbaiki keadaan sosial ekonomi para anggotanya. Anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pemakai jasa koperasi. Koperasi dapat maju apabila anggotanya yang sekaligus pemilik dan pemakai jasa tersebut berpartisipasi pada kegiatan usaha koperasi. Koperasi karyawan banyak dijumpai di berbagai instansi baik instansi pemerintah maupun swasta. Koperasi karyawan ini biasanya mempunyai usaha dan kegiatan yang relatif sama dengan tuntunan instansi tersebut. Koperasi karyawan pada akhirnya ingin meningkatkan kesejahteraan pegawai. Salah satunya adalah koperasi karyawan seperti ini dijumpai pada instansi Bank BRI. Koperasi karyawan “Rumondang” merupakan salah satu koperasi yang dimiliki PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan yang berlokasi di kantor PT BRI Putri Hijau Cabang Medan. Kegiatan koperasi Rumondang adalah kegiatan simpan pinjam dan kegiatan serba usaha untuk para anggota. Anggota koperasi adalah para pegawai BRI, baik pegawai tetap dan pegawai kontrak. Koperasi Rumondang ini mempunyai sifat Multi Purpose Cooperation yaitu para anggotanya memiliki tujuan untuk bekerja sama mengatasi masalah keuangan dengan melakukan berbagai kegiatan simpan-pinjam dan kegiatan penjualan sesuai dengan asas koperasi. Tujuan Koperasi Rumondang bukan untuk mengejar keuntungan semata-mata, tetapi

Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1 No.6, Juni 2013

yang utama adalah memberikan jasa-jasa agar para anggotanya bersemangat dan bergairah kerja, sehingga tercapai peningkatan pendapatan. Kegiatan Koperasi Rumondang seperti kegiatan simpan-pinjam, usaha penjualan alat tulis, usaha unit fotocopy dan usaha penjualan pulsa. Dengan kegiatan simpan-pinjam dan kegiatan serba usaha koperasi maka dapat membantu mengatasi kesulitan ekonomi para pegawai BRI sehingga tujuan dan fungsi pendirian koperasi terwujud sesuai dengan asas koperasi Indonesia. Dengan adanya koperasi karyawan maka anggota tidak hanya memperoleh kredit akan tetapi dapat menyimpan sesuai dengan kemampuan keuangannya. Koperasi Rumondang memberlakukan kebijakan tertulis dalam peraturan koperasi karyawan berisi tentang besar pinjaman, bunga pinjaman, simpanan wajib, angsuran pinjaman, jaminan dan sanksi yang diperlakukan sesuai dengan peraturan koperasi Rumondang jika terjadi tunggakan pembayaran. Untuk dapat membantu mengatasi kesulitan ekonomi para pegawai maka perlu diketahui sejauhmana peranan dan manfaat kredit Koperasi Rumondang terhadap peningkatan kesejahteraan pegawai, apa yang melatarbelakangi pegawai BRI meminjam pada koperasi Rumondang, apakah prinsip-prinsip koperasi sudah direalisasikan atau tidak pada koperasi Rumondang dan apa hambatan pegawai BRI dalam memperoleh kredit. Sejalan dengan maksud tersebut penelitian ini dilakukan pada koperasi Rumondang PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, dengan judul Peranan Kredit Koperasi Rumondang Bank Rakyat Indonesia Terhadap Kesejahteraan Pegawai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan. TINJAUAN PUSTAKA Istilah kredit bukan hal yang asing dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, sebab sering dijumpai pada masyarakat yang jual beli barang dengan kreditan. Masyarakat yang melakukan jual beli barang dengan kredit dan tidak dilakukan secara tunai, dapat mengangsur untuk pelunasan barang yang dibeli sesuai dengan jangka waktu yang disepakati. Dengan adanya kredit tersebut sehingga banyak masyarakat yang menerima kredit dari koperasi maupun bank untuk kebutuhannya. Pada saat bank memberikan pinjaman (kredit) uang kepada nasabah, bank tentu saja mengharapkan uang kembali atau pelunasan kredit tersebut sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin „Credere” yang berarti kepercayaan. Kepercayaan adalah unsur yang sangat penting dan utama dalam pergaulan hidup manusia. Seseorang yang memperoleh kredit berarti memperoleh kepercayaan, dengan demikian unsur kredit adalah kepercayaan. Dapat dikatakan bahwa kreditur mempunyai kepercayaan kepada debitur dalam waktu dan dengan syarat-syarat yang telah disetujui bersama dapat membayar kembali kredit yang bersangkutan (Gatot Supramono, 2009: 28). Sampai saat ini citra koperasi dikalangan masyarakat tidak begitu baik, berbagai kasus negatif seperti korupsi, penyelewengan, dan tindakan lain yang dinilai tidak pantas dilakukan oleh koperasi dan diberitakan secara luas di surat kabar dan majalah. Berkaitan dengan hal tersebut ada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi upaya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggota. 1) Faktor internal a. Kelangkaan sumber daya profesional yang baik untuk mengelola organisasi maupun usaha koperasi. b. Keterbatasan sumber daya kapital swadaya. c. Masih rendahnya kesadaran berkoperasi dikalangan anggota. 61

Yusni Margaret dan Irsyad Lubis: Peranan Kredit Koperasi Rumondang Terhadap …

2) Faktor eksternal a. Persepsi tentang pentingnya koperasi dalam proses pembangunan masih belum sama. b. Perhatian lembaga keuangan masih sangat rendah. c. Iklim usaha yang kurang kondusif bagi kegiatan usaha koperasi. d. Aturan-aturan yang ada untuk koperasi terasa kaku, mempersulit ruang gerak koperasi seperti aturan modal dan wilayah kerja. Skripsi oleh Zulia Nurul Rachmi (2005) yang berjudul Upaya Koperasi dalam Peningkatan Kesejahteraan Anggota (Studi pada Koperasi Unit Desa Subur Kecamatan Kedungkandang Kota Malang). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Upaya yang dilakukan Koperasi Subur dalam peningkatan kesejahteraan anggota belum maksimal karena keterbatasan sumber daya manusia, sarana, prasarana, maupun modal. Dan dibidang usaha hasil yang dicapai adalah adanya kemudahan-kemudahan yang didapatkan anggota untuk meningkatkan pendapatannya antara lain adanya kemudahan-kemudahan untuk mendapatkan kredit. Skripsi oleh Ayu Niken T (2001) yang berjudul Efektivitas Koperasi Unit Desa Dalam Upaya Pengembalian Dana Kredit Usaha Tani (Studi Kasus pada Koperasi Unit Desa Kanigoro Blitar) menyimpulkan bahwa ada beberapa upaya yang telah dilakukan KUD dalam menagih kredit usaha tani bagi peminjam yaitu penagihan secara formil dan informal. Jurnal Khasan Setiaji (2006) yang berjudul Pengaruh Partisipasi Anggota dan Lingkungan Usaha Terhadap Keberhasilan Koperasi Republik Indonesia (KPRI) Kapas Kecamatan Banjarnegara menyimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara partisipasi anggota dan lingkungan usaha terhadap keberhasila KPRI kapas kecamatan Banjarnegara. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Koperasi Rumondang yang dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia cabang Medan. Batasan penelitian ini adalah para anggota koperasi Rumondang BRI cabang Medan. Dengan membatasi periode yaitu tahun 2004-2011 dari data SHU, simpanan para anggota, perkembangan kredit para anggota dan laporan keuangan koperasi Rumondang BRI cabang Medan sesuai dengan masalah yang diteliti. Data yang didapat kemudian diolah sehingga dapat diketahui peranan kredit koperasi Rumondang BRI terhadap kesejahteraan pegawai BRI. Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota koperasi Rumondang BRI cabang Medan. Penelitian menurut Arikunto (1998: 117) menyatakan bahwa “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 2025% dan lebih tergantung setidak-tidaknya dari: a. Kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, tenaga, dana, dan wilayahnya. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Karena populasi dalam penelitian ini heterogen maka sampel ditetapkan 25% dari populasi yang berjumlah 320 orang sehingga sampel yang diambil berjumlah 80 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sample (sampel random sederhana) yaitu sebuah pengambilan sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga unit penelitian dari populasi mempunyai kesempatan sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian. Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam menarik simple random sample yaitu cara undian dan angka random. Penulis dalam menetapkan sampel penelitian menggunakan cara undian (Mohammad Nazir, 2005: 57). 62

Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1 No.6, Juni 2013

Jenis data yang digunakan adalah jenis data primer dan jenis data sekunder. data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Cara memperoleh data primer ini adalah memberikan kepada responden pertanyaan tentang kredit yang diterima dari koperasi karyawan, pertanyaan yang harus diisi responden tersebut secara tertulis yang berbentuk kuisioner. Sedangkan data sekunder yaitu data penunjang yang dipakai sebagai pelengkap data primer berupa literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Literatur-literatur yang digunakan adalah arsip-arsip perusahaan, buku pedoman atau buku bacaan yang berhubungan dengan masalah penelitian, jurnal yang didapatkan dari internet dan skripsi terdahulu. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode studi kepustakaan dan metode kuisioner. Metode studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data melalui literatur-literatur dan sumber-sumber yang mempunyai hubungan dengan penelitian, dan metode kuesioner yaitu metode pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang disusun oleh peneliti untuk diisi oleh responden yang berbentuk pertanyaan tertulis. Analisis data kuantitatif adalah hasil pengamatan atas sesuatu hal yang bisa dinyatakan dalam angka (numerik) (Singgih Santoso, 2003: 14). Menurut Anto Dajan (1986: 24) “ciri-ciri analisis tabel ikhtisar yaitu tabelnya berbentuk singkat, sederhana, dan mudah dimengerti”. Analisis tabel ikhtisar diperoleh dari hasil kuesioner, dengan mengetahui berapa besar tingkat kesejahteraan anggota dari kredit koperasi. Hal tersebut dapat diketahui melalui indikator kesejahteraan anggota koperasi yang meliputi: (1) Jumlah kredit yang diterima anggota koperasi, (2) Tingkat pendapatan anggota koperasi, (3) Jangka waktu pengembalian. Analisis Persentase ini digunakan untuk mengetahui perkembangan jumlah kredit, perkembangan jumlah simpanan anggota, perkembangan jumlah SHU tiap tahunnya. Kemudian digunakan untuk mengetahui berapa besar kenaikan atau penurunan jumlah kredit, jumlah simpanan anggota dan jumlah SHU tiap tahunnya. Untuk menghitung persentase jawaban yang diberikan responden, penulis menggunakan rumus seperti yang dikemukakan (Scott dalam Nurkancana 1992: 22) adalah sebagai berikut: PJK Dimana: PJK adalah Perkembangan jumlah kredit JK Th-n adalah jumlah kredit pada tahun yang bersangkutan JK Th-n-1 adalah jumlah kredit pada tahun sebelumnya

Trend dapat diartikan sebagai suatu keadaan data yang menunjukkan gerakan secara continue (berubah-ubah) sehingga perkembangannya dalam searah (Singgih Santoso, 2003: 282). Peneliti mengklasifikasikan jumlah kredit, jumlah simpanan anggota dan jumlah SHU tiap tahunnya untuk mendapatkan nilai trend. Untuk menganalisa besarnya kemungkinan kenaikan jumlah kredit dan perkiraan jumlah kredit waktu mendatang, penulis menggunakan rumus deret berkala seperti yang dikemukakan Singgih Santoso (2003: 3001) yaitu: Y = a + bX Jika dikaitkan dengan model trend diatas, maka persyaratan untuk mencari a dan b dengan rumus:

b= Dimana: Y adalah nilai trend periode tertentu a adalah nilai trend periode dasar

63

Yusni Margaret dan Irsyad Lubis: Peranan Kredit Koperasi Rumondang Terhadap …

b adalah pertambahan trend tahunan secara rata-rata x adalah jumlah unit tahun yang dihitung dari periode dasar n adalah banyaknya tahun

Dalam penyelesaiaan masalah penelitian selanjutnya dengan teknik analisis data kuantitatif menggunakan pendekatan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Penyajian data statistik deskriptif ini dengan menggunakan data tabel, grafik, diagram lingkaran, perhitungan persentasi, mean, modus, median dan standar defiasi tanpa pengujian signifikansi (Singgih Santoso, 2003:31-32). Untuk mendapatkan statistik deskriptif penelitian diatas dengan mendeskripsikan hasil jawaban kuesioner dan hasil pergerakan jumlah kredit, SHU dan Simpanan Anggota dari perhitungan analisis distribusi tabel ikhtisar, analisis distribusi persen dan analisis trend. Analisis tabel ikhtisar yaitu menggambarkan pengaturan data secara teratur didalam suatu tabel. Analisis distribusi persen adalah pengaturan data yang dihitung dalam bentuk persen. Cara memperoleh frekuensi relatif ini dari hasil perhitungan data yang sudah diolah. Sedangkan cara untuk memperoleh Analisis trend dengan menyimpulkan hasil perhitungan analisis trend yang sudah diolah. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penyajian data diketahui bahwa jumlah kredit yang diterima anggota koperasi paling banyak adalah jumlah kredit sebesar Rp10.100.000 - Rp20.000.000 dengan tingkat persentase 45%, sedangkan terkecil adalah jumlah kredit ≥ Rp20.000.000. Hal ini berarti bahwa banyak anggota ingin memperoleh kredit ≥ 10 juta yang digunakan untuk kebutuhan hidup yang semakin tinggi dengan diperolehnya kredit tersebut dapat digunakan sebagai pengembangan usaha, pembelian tanah, rumah atau investasi lainnya bagi kesejahteraan hidup anggota. Dari hasil penyajian data dapat diketahui bahwa tingkat pendapatan anggota koperasi paling banyak pada tingkat pendapatan Rp1.000.000 - Rp2.000.000 dengan tingkat persentase 42,5%. Sedangkan paling sedikit pada tingkat pendapatan ≥ Rp5.000.000.000 dengan tingkat persentase 2,5%. Dengan adanya perbedaan tingkat pendapatan setiap anggota koperasi sehingga anggota tersebut mendorong untuk mengajukan maupun untuk memperoleh kredit dari koperasi. Tingkat pendapatan sangat mempengaruhi anggota koperasi dalam mengajukan pinjaman (kredit) karena tingkat pendapatan bukan hanya digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diterima juga mempengaruhi kelangsungan hidup dan untuk kesejahteraan anggota. Hasil penyajian data dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat pendapatan anggota koperasi setelah memperoleh kredit terjadi perbedaan. Anggota yang tingkat pendapatan Rp3.100.000 - Rp4.000.000 dengan tingkat persentase 38,75% paling banyak hal ini disebabkan karena anggota yang memperoleh kredit digunakan dengan sebaik-baiknya. Anggota koperasi tersebut mengelolah kredit yang diperoleh sehingga menjadi kredit produktif dan meningkatkan pendapatan untuk kesejahteraan hidupnya. Hasil penyajian data diatas dapat disimpulkan bahwa jangka waktu pengembalian kredit paling banyak adalah jangka waktu 5 tahun dengan frekuensi 25 dan tingkat persentase 31,25%. Diurutan kedua jangka waktu 4 tahun dengan frekuensi 24 dan tingkat persentase 30%. Diurutan ketiga jangka waktu 3 tahun dengan frekuensi 14 dan tingkat persentase 17,50%. Diurutan keempat jangka waktu 1 tahun dengan frekuensi 10 dan tingkat presentase 12,50%. Diurutan kelima jangka waktu pengembalian 2 tahun dengan frekuensi 7 dan tingkat persentase 8,75%. 64

Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1 No.6, Juni 2013

Jangka waktu pengembalian kredit antara pegawai tetap dan pegawai kontrak berbeda. Untuk pegawai tetap batas waktu maksimum kredit adalah 5 tahun sedangkan untuk pegawai kontrak batas waktu maksimum kredit adalah 1 tahun. Berdasarkan perhitungan analisis persentase dapat diketahui bahwa persentase perkembangan jumlah kredit tahun 2004 sebesar 0,09%, PJK tahun 2005 persentase mengalami kenaikan menjadi 0,43%, PJK tahun 2006 persentase mengalami penurunan menjadi 0,09%, dan PJK tahun 2007 mengalami kenaikan menjadi 0,96%. Untuk PJK tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 0,78%, PJK tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 0,09%, PJK tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 0,27% dan tahun 2011 naik menjadi 0,53%. Jumlah kredit koperasi setiap tahun mengalami kenaikan tetapi persentasenya fluktuasi, hal ini dikarenakan banyaknya pemberian jumlah kredit pada anggota pertahunnya dalam jumlah yang berbeda. Koperasi dengan kegiatan utama adalah simpan-pinjam menjadikan koperasi lebih banyak pemberian kredit. Kredit yang diberikan pada anggota koperasi diharapkan mampu digunakan dengan baik agar para mengalami perubahan dalam hal pendapatan. Sedangkan kredit yang salah penggunaannya menjadikan anggota koperasi tersebut terbebani karena ketidaksanggupan anggota membayar angsuran kredit serta dengan bunga yang diberikan setiap bulannya. Adanya penggunaan kredit yang efektif maka meningkatkan pendapatan sehinggan mampu membayar angsuran kredit setiap bulannya dan tidak terbelit dengan kredit akibat penyalah gunaanya serta anggota koperasi tercapai kesejahteraannya untuk memenuhi kebutuhannya. Hasil perhitungan dengan analisis persentase diketahui bahwa persentase jumlah simpanan anggota koperasi keseluruhan (simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan simpanan khusus) tahun 2004 sebesar 0,09%, pada tahun 2005 persentasenya sebesar 0,18%. Pada tahun 2006 persentasenya mengalami penurunan menjadi 0,15%, sedangkan pada tahun 2007 persentase sebesar 1,02%. Pada tahun 2008 persentase mengalami penurunan sebesar 0,94%, pada tahun 2009 persentasenya sebesar 0,26 %, pada tahun 2010 persentasenya menjadi sebesar 0,35% dan pada tahun 2011 persentasenya mengalami kenaikan menjadi sebesar 0,41%. Hal ini bermakna bahwa jumlah simpanan anggota koperasi mengalami peningkatan karena bertambahnya anggota koperasi disebabkan bertambahnya pegawai BRI dan menjadi anggota koperasi. Bertambahnya anggota koperasi berpengaruh pada jumlah simpanan anggota koperasi karena mempengaruhi simpanan yang ada. Perkembangan jumlah simpanan anggota koperasi Rumondang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Kenaikan jumlah anggota koperasi, disebabkan adanya penambahan karyawan BRI yang masuk menjadi anggota koperasi. Dari hasil perhitungan persentase maka dapat diketahui bahwa persentase jumlah SHU tahun 2004 sebesar 0,09%, untuk tahun 2005 mengalami kenaikan menjadi 0,14%. Tahun 2006 persentasenya mengalami kenaikan menjadi 9,74%, dan tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 0,88% sedangkan untuk tahun 2008 persentasenya menjadi 0,80%. Tahun 2009 persentasenya mengalami penurunan menjadi 0,37%, tahun 2010 persentasenya mengalami penurunan menjadi 0,06% dan untuk tahun 2011 persentasenya mengalami penurunan menjadi 0,39%. Hal ini bermakna bahwa flutuasi persentase jumlah SHU terjadi disebabkan karena pendapatan koperasi yang diperoleh dari satu tahun buku dikurangi dengan segala biaya, nilai penyusutan, dan kewajiban-kewajiban lainnya. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota sebesar 5% digunakan untuk kesejahteraan pegawai. Besarnya simpanan sukarela dan simpanan khusus di koperasi karyawan ini tidak diikutkan dalam perhitungan sisa hasil usaha karena pihak koperasi sudah diberi bunga setiap bulan. Jadi jasa 65

Yusni Margaret dan Irsyad Lubis: Peranan Kredit Koperasi Rumondang Terhadap …

balik yang diterima oleh anggota karena menyimpan uangnya dikoperasi dalam bentuk simpanan sukarela dan simpanan khusus adalah mendapatkan bunga setiap bulannya. Dengan adanya bunga ini anggota akan mendapatkan pendapatan tambahan setiap bulannya, dan hal ini mempengaruhi kondisi kesejahteraan anggotanya. Selain mendapatkan pendapatan dari pekerjaan sebagai pegawai BRI, rata-rata para anggota mendapatkan bunga setiap bulannya dari menyimpan dana dikoperasi dalam bentuk simpanan sukarela dan simpanan khusus. Analisis Trend Hasil perhitungan trend, tahun 2008 nilai trendnya sebesar 1.833.215.667, tahun 2009 nilai trendnya sebesar 2.610.188.452. Tahun 2010 nilai trendnya 3.387.161.238 dan tahun 2011 nilai trendnya sebesar 4.164.134.023. Perkiraan nilai trend tahun 2012 sebesar 4.941.106.809, tahun 2013 perkiraan nilai trendnya sebesar 5.718.079.595 dan tahun 2014 nilai trendnya sebesar 6.495.052.380. Nilai trend selalu mengalami kenaikan, karena jumlah permintaan kredit setiap tahunnya mengalami kenaikan sehingga mempengaruhi arah pergerakan nilai trend. Peningkatan jumlah kredit ini dipengaruhi oleh kebutuhan anggota akan kredit yang terus meningkat dikarenakan untuk meningkatkan jumlah pendapatan guna membantu kondisi ekonomi para anggota koperasi dan dengan adanya kredit dapat digunakan untuk kebutuhan investasi anggota koperasi atau untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Dengan perkiraan yang demikian, maka dalam kurun waktu lebih dari tiga tahun mendatang maka jumlah kredit yang diminta anggota koperasi mengalami suatu kenaikan yang cukup baik. Jumlah kredit yang diminta anggota koperasi kebanyakan digunakan untuk pengembangan usaha sebagai investasi dimasa depan. Masalah terjadinya kredit macet disebabkan pengelolaan atau penggunaan kredit yang salah dan adanya anggota koperasi masih pegawai kontrak dan gaji yang diterima tidak sebesar pegawai tetap yang memiliki kemampuan untuk membayar angsuran kredit lebih mudah serta karena berakhirnya masa kerja dan sekaligus berhenti sebagai anggota koperasi, tetapi masih mempunyai tanggungan pengembalian kredit ke koperasi tetapi tidak mampu mengembalikan sisa tanggungan pengembalian kredit. Hasil nilai trend simpanan anggota dapat diketahui bahwa tahun 2008 sebesar 1.072.083.193, tahun 2009 sebesar 1.647.363.842, pada tahun 2010 sebesar 2.222.644.492, dan tahun 2011 sebesar 2.797.925.141. Perkiraan nilai trend dalam kurun waktu tiga tahun selanjutnya yaitu tahun 2012 nilai trend sebesar 3.373.205.791, pada tahun 2013 sebesar 3.948.486.440, dan tahun 2014 perkiraan nilai trendnya sebesar 4.523.767.090. Hasil data ini bermakna bahwa jumlah simpanan yang ada pada koperasi Rumondang sangat memiliki peranan untuk kesejahteraan anggota koperasi. Dari simpanan tersebut didapatkan jasa anggota yang menjadi tambahan pendapatan serta sebagai tabungan karena melakukan simpanan. Hasil perhitungan nilai trend untuk jumlah SHU koperasi dapat diketahui bahwa nilai trend tahun 2008 sebesar 22.399.647, tahun 2009 sebesar 259.138.475,2 nilai trend naik sebesar 236.738.828,2. Nilai trend tahun 2010 sebesar 495.877.303,4 dan tahun 2011 sebesar 732.616.131,6. Perkiraan nilai trend jumlah SHU dalam jangka waktu tiga tahun selanjutnya yaitu tahun 2012 nilai trend sebesar 969.354.959,8, tahun 2013 sebesar 1.206.093.788 dan tahun 2014 sebesar 1.442.832.616,2. Peranan Kredit Koperasi Rumondang Bagi Kesejahteraan Pegawai Kegiatan usaha simpan pinjam yang ada pada Koperasi Rumondang ini sangat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan anggota, hal ini dapat dilihat dari pergerakan jumlah kredit dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan. Jika kredit setiap tahunnya mengalami kenaikan 66

Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1 No.6, Juni 2013

menunjukkan bahwa dana yang diterima oleh koperasi bertambah, bertambahnya dana dari simpanan anggota setiap bulan. Simpanan anggota ini dapat menaikkan jumlah kredit yang dikehendaki oleh anggota koperasi dan anggota dapat mengatur pemenuhan kebutuhankebutuhan dengan kredit tersebut. Hasil yang diperoleh dari kenaikan perkembangan jumlah kredit setiap tahunnya adalah jumlah SHU (Sisa Hasil Usaha) koperasi juga naik. Adanya kenaikan jumlah kredit di koperasi ini dilatarbelakangi kebutuhan faktor ekonomi atau untuk menambah pendapatan anggota, persyaratan mengajukan kredit tidak sulit dan berbunga rendah sehingga anggota dapat menggunakan uangnya untuk memenuhi keperluan yang lain. Anggota dapat dikatakan sejahtera karena dalam menerima kredit berbunga rendah yaitu sebesar 1,1% per bulan. Tercapainya kesejahteraan anggota koperasi ini dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip koperasi tersebut sudah direalisasikan dengan pergerakan pemberian kredit yang meningkat. Pemberian kredit koperasi kepada anggotanya diharapkan dapat membangun /meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para anggota. Peningkatan pendapatan para anggota koperasi sesudah memperoleh kredit koperasi Rumondang sudah diperoleh manfaatnya dari 80 responden yang menyatakan bahwa pendapatan naik sesudah memperoleh kredit koperasi Rumondang ada sebanyak 48 responden yang memilih dengan hasil persentase sebesar 60%, hasil persentase sebesar 27,5% dari 22 responden yang memilih biasa saja/tidak mengalami peningkatan, yang memilih naik drastis sebesar 3,75% dan 8,75% dari 7 responden yang memilih penghasilannya menurun setelah meminjam kredit karena penggunaan kredit yang tidak produktif. Peranan kredit yang lain adalah uang pinjaman dari koperasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya dalam pembelian tanah/rumah, dan bentuk investasi lain seperti persawahan dan peternakan. Anggota yang sudah memiliki tanah/rumah sendiri dapat dikatakan sejahtera secara materi. Bagi anggota koperasi yang menyimpan dananya di koperasi dalam bentuk simpanan sukarela dan simpanan khusus mendapatkan bunga setiap bulannya dan simpanan ini tidak diperhitungkan dalam SHU, dengan adanya bunga yang diterima anggota tiap bulannya karena anggota menyimpan dananya dikoperasi, anggota mendapatkan pendapatan tambahan perbulannya dari bunga simpanan ini. Ketentuan kredit antara pegawai kontrak dan pegawai tetap berbeda baik dalam hal jumlah maksimal nominal kreditnya, batas waktu pengembalian kredit, maupun besar angsuran tiap bulannya. Anggota dikatakan sejahtera bila dalam mengambil kredit ini sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga tidak menjadi hambatan dan tidak terlalu memberatkan dalam hal pelunasan kredit dan tetap bisa memenuhi kebutuhankebutuhan yang lain. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Hasil perhitungan data yang diolah dengan menggunakan analisis tabel ikhtisar, analisis persentase dan analisis trend adalah peranan kredit koperasi Rumondang terhadap kesejahteraan anggota atau pegawai BRI cabang Medan memberikan peranan dan manfaat yang bernilai positif dan baik untuk peningkatan pendapatan dalam memenuhi kebutuhan anggota. Peranan pemberian kredit ini mengalami peningkatan setiap tahunnya dari pergerakan jumlah kredit yang diterima anggota digunakan untuk pengembangan usaha, pembelian tanah atau rumah dan investasi lainnya. 2) Latar belakang anggota koperasi mengajukan pinjaman pada koperasi Rumondang karena kebutuhan ekonomi, persyaratan permohonan kredit mudah, pelayanan yang ramah, tingkat suku bunga kredit rendah sebesar 1,1% per bulan dengan bunga rendah dapat 67

Yusni Margaret dan Irsyad Lubis: Peranan Kredit Koperasi Rumondang Terhadap …

meningkatkan kesejahteraan anggota karena dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya. 3) Hasil penelitian dari 80 responden menyatakan bahwa dengan adanya kredit koperasi Rumondang ini dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup dan mengalami peningkatan keuangan dengan memperoleh kesejateraan hidup.

68

Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1 No.6, Juni 2013

DAFTAR PUSTAKA Anto, Dajan, 1986. Pengantar Metode Statistik, Jilid II, Jakarta: LP3ES. Arikunto, Suharsimi, 1998. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. Ayu , Niken T, 2001. Efektivitas Koperasi Unit Desa dalam Upaya Pengembalian Dana Kredit Usaha Tani, Studi Kasus pada Koperasi Unit Desa Kanigoro Blitar. Khasan, Setiaji, 2006. Pengaruh Partisipasi Anggota dan Lingkungan Usaha Terhadap Keberhasilan Koperasi Republik Indonesia (KPRI) Kapas Kecamatan Banjarnegara, Jurnal Ekonomi, hal 22-28. Nazir, Mohammad, 2005. Metode Penelitian. http://www.metode-penelitian.com (8 April, 2013). Nurkancana, Wayan dan Sunarbana, 1986. Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional. Rachmi, Zulia Nurul, 2005. Upaya Koperasi dalam Peningkatan Kesejahteraan Anggota, Studi Kasus Koperasi Unit Desa Subur Kecamatan KedungKandang Kota Malang. Santoso, Singgih, 2003. Statistik Deskriptif Konsep dan Aplikasi dengan Microsof Excel dan SPSS, Yogyakarta: Penerbit Andi. Soerjono, Soekanto, 2004. Peranan Indonesia. http://www.arti-peran.com (15 Mei.2013). Supramono, Gatot, 2009. Perbankan dan Masalah Kredit, Jakarta: Djambatan. http://komangbali-blog.blogspot.com/2009/12/31/tentang-ukuran-kesejahteraan.html 2013).

(24

Juni

69