PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT

Download Berdasarkan hasil perhitungan analisis yang membandingkan biaya standar dengan biaya aktual disimpulkan bahwa dalam proses produksi furnitu...

0 downloads 413 Views 168KB Size
PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA

AVRY DUMA KUSUMA

Program Studi Akuntansi – S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http://dinus.ac.id/ Email : [email protected]

ABSTRACT

The increasing competition in the business world to force a business to be able to manage production costs effectively and efficiently. One of the efforts to achieve this is by applicating the of standard costs. This research was used to analyze the application of standard costs as compared to actual costs and is used to control the cost production of furniture at C.V Surya Gemilang Jaya. The application of the standard cost can be used as guidelines to determine the cost of which should occur in the production process. When a predetermined standard costs and actual costs are known at the end of the production process, the standard cost and actual cost are compared and will produce a variance or difference. Based on the calculation analysis which is comparing standard costs and actual costs can be concluded that the production process of furniture C.V Surya Gemilang Jaya, there are differences losses occur in raw material costs and labor costs used, however for overhead costs the differences are favorable.

Keywords: Control, Standard Cost, Production Cost, Variance

ABSTRAK Semakin meningkatnya persaingan dalam dunia usaha memaksa suatu usaha untuk mampu mengelola biaya produksinya secara efektif dan efisien. Salah satu usaha untuk mencapai hal tersebut adalah dengan penerapan biaya standar.aPenelitian ini digunakan untuk menganalisis penerapan biaya standar yang dibandingkan dengan biaya aktual dan digunakan untuk mengendalikan biaya produksi furniture pada C.V Surya Gemilang Jaya. Penerapan biayaastandar dapat dijadikan pedoman untuk mengetahuiabiaya yang seharusnya terjadi dalam proses produksi. Ketika biaya standar telah ditentukan dan biaya aktual telah diketahui pada akhir proses produksi, maka biaya standar danSbiaya aktual dibandingkan dan akan menghasilkan varians atau selisih. Berdasarkan hasil perhitungan analisis yang membandingkan biaya standar dengan biaya aktual disimpulkan bahwa dalam proses produksi furniture C.V Surya Gemilang Jaya, selisih kerugian terjadi pada biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja yang digunakan namun untuk biaya overhead pabrik terjadi selisih yang menguntungkan.

Kata kunci : Pengendalian, Biaya Standar, Biaya Produksi, Varians

PENDAHULUAN Perkembangan pembangunan di Indonesia sedang mengalami peningkatan di segala bidang usaha, tidak terkecuali dalam bidang industri manufaktur, dan dalam perusahaan manufaktur proses produksi merupakanasuatu kegiatan yang sangat penting,Asehingga memerlukan pengendalian dan perencanaan biaya guna memperoleh profit yang memadai, sehingga perusahaan mampu berkompetisi dengan kompetitor dan dapat mempertahankan kontinuitas perusahaan serta memenuhi kesejahteraan para karyawannya. Perusahaan adalah suatu organisasi dengan sumber daya dasar, seperti bahan baku dan tenaga kerja, di proses untuk menyediakan barang atau jasa untuk konsumen. Proses produksi menjadi hal yang sangat penting karena didalamnya terkandung biaya produksi. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang diperlukan pengendalian terhadap biaya produksi untuk mendapatkan keuntungan optimal. Biaya Standar menjadi salah satu metode yang dapat di gunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian biaya produksi. Perusahaan menetapkan biaya standart bahan baku,biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik, agar perusahaan mengetahui kondisi yang sedang terjadi di pasaran dan mengetahui apa yang menjadi keinginan konsumen. Untuk mencapai tujuan tersebut bagian manajemen perusahaan harus membuat perencanaan dan pengendalian khususnya untuk biaya produksi dikarenakan biaya produksi merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan produksi perusahaan. Tentu banyak perusahaan yang ingin adanya efektifitas dan efisiensi dalam biaya produksinya sebagai suatu perusahaan manufaktur salah satunya adalah CV.Surya Gemilang Jaya. CV.Surya Gemilang Jaya adalah perusahaan yang belum menentukan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi yang semestinya dikeluarkan untuk produk furniturenya, akan tetapi perusahaan sampai sekarang tetap beroperasi dengan mengikuti harga pasaran. Pengendalian biaya disini sangat diperlukan untuk mengetahui efisien atau tidaknya proses

produksi yang sedang berlangsung. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara biaya standar dengan biaya aktual untuk mengetahui sejauh manapenyimpangan terjadi dalam kinerja pabrik. Apabila terjadi selisih (varians) antara biaya standar dengan realisasinya, maka perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab adanya selisih tersebut dan penyelesaiannya. Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah yaitu Bagaimana perbandingan biayasstandar dan biaya aktual digunakan sebagai alat pengendaliansbiaya produksi di CV.Surya Gemilang Jaya pada produk furniture? Dan dengan tujuan untuk mengimplementasikan perhitungan biaya standar di CV.Surya Gemilang Jaya pada produk furniture.

LANDASAN TEORI Konsep Biaya Suatu biaya pada umumnya diukur dalam satuan uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkanabarang atau jasa. Keputusan penetapan harga dan tingkat profitabilitas produk yang berbeda dapat diketahui dari biaya yang dibebankan kepada produk. Hansen dan Mowen (2009) mendefinisikan biaya sebagai nilai setara kas atau kas yang harus dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan akan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang bagi organisasisatau perusahaan. Biaya Standar Carter (2011) mendefinisikan biaya standar (standart cost) adalah biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama suatu periode tertentu. Yang berarti biaya yang ditentukan dimuka menjadi acuan atau pedoman dalam pengeluaran biaya yang sesungguhnya. Apabila biaya sesungguhnya menyimpang dari biaya standar makan yang diangap benar adalah biaya standar, sepanjang asumsi yang mendasari penentuannya tidak berubah. Biaya Produksi Hansen dan Mowen (2006) mengemukakan bahwa biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa sedangkan menurut Carter dan Usry (2005), biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi bahan baku menjadi barang jadi. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Varians Garrison et al (2007) mendefinisikan varians adalah selisih yang terjadi dengan membandingkan antara standar dengan biaya aktual. Varian dianggap baik apabila biaya aktual yang dikeluarkan lebih kecil daripada biaya standar dan berlaku sebaliknya.AJumlah varian untuk suatu periode pada umumnya terdiri atasavarians yangAbaik (favorable) dan varians yang kurangAbaik (unfavorable).

Keragka Konseptual

Kerangka pemikiran diatas menjelaskan bahwa biaya produksi menjadi biayasyang utama dalam suatu perusahaan khususnya perusahaan bagi manufaktur yang terdiri atas biaya bahan baku , biaya tenagakkerja, dan biaya overheadapabrik. Biaya produksi adalah faktor utama yang ditekankan oleh manajemen untuk memaksimalkan laba perusahaan. Beberapa cara dapat digunakan untukamenekan biaya produksi, salah satunya adalah dengan menggunakansmetode biaya standard. Biaya standar akan dibandingkan dengan biaya aktual atau biaya sesungguhnya yang terjadi dalam prosesaproduksi perusahaan. Perbandingan antara biaya standar dengan biaya aktual yang dilakukan akan menghasilkan varians biaya atau selisih yang kemudian dianalisis oleh pihaksmanajemen perusahaan melalui analisis efektivitas maupunaefisiensi untuk mendapat hasil analisisnya adalah apakah varians tersebut favorable (menguntungkan)aatau unfavorable (tidaksmenguntungkan). Ketika perusahaan dapat menekan biaya produksi semaksimal mungkin maka laba perusahaan diharapkan akan terus meningkat.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatifaberupa sejarah perusahaan dan struktur organisasi dan data kuantitatif berupa biaya produksi perusahaan untuk periode bulan februari

dan maret 2016, biaya standar, biaya dalam setiapatindakan yang dilakukan dalam proses produksi, dan jumlahaproduksi yang diberikan oleh perusahaan kepada peneliti. Metode Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Metode ini dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada kemudian dianalisis, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan yang diteliti untuk kemudian diambil kesimpulan.

PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui adanya varian atau selisih pada biaya bahan baku yang mengalami kerugian (unfavorable) sebesar Rp. 60.000.000,-. Selisih yang merugikan tersebut dipengaruhi oleh harga bahan baku yang naik. Selisih yang merugikan tersebut akan mengakibatkan kenaikan biaya produksi secara keseluruhan nantinya. Biaya tenaga kerja langsung mengalami kerugian sebesar Rp. 2.720.000,-. Untuk bagian produksi yang standarnya Rp.32.640.000,- mengalami kenaikan menjadi Rp.35.360.000,-. Selisih kerugian tersebut terjadi karena perubahan metode penggajian yang dilakukan perusahaan. Penggajian yang standar dilakukan setiap bulan adalah dengan nominal rata-rata Rp.1.920.000,-, gaji setiap karyawan bisa berbeda dikarenakan kebijakan perusahaan yang memberikan gaji sesuai dengan kinerja karyawan nya. Sekarang gaji diberikan secara harian dan dengan nilai yang sama yaitu Rp.80.000,- per hari.

Biaya overhead mengalami selisih menguntungkan ada juga yang mengalami kerugian. Selisih kerugian terjadi pada bahan penolong sebesar Rp.42.000,- yang disebabkan oleh kenaikan harga dan penggunaan bahan penolong yang fluktuatif. Lalu biaya listrik tidak mengalami kerugian maupun keuntungan karna biaya standar sama-sama dengan biaya aktual nya sama halnya dengan biaya telepon yang sama tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Biaya bahan bakar untuk kendaraan operasional perusahaan mengalami selisih keuntungan sebesar Rp.69.000,- karena biaya standar bulan februari Rp.7.389.000 sedangkan biaya aktual nya Rp.7.320.000,-. Pengiriman barang yang dilakukan via ekspedisi dengan ongkos ditanggung pembeli meminimalisir penggunaan bahan bakar untuk kendaraan operasional pengiriman barang. Pada tenaga kerja tidak langsung mengalami keuntungan (favorable) sebesar Rp. 260.000 yang disebabkan oleh penggatian metode pemberian upah yang biasanya dilakukan bulanan, sekarang dilakukan dengan perhitungan harian, sehingga terjadi selisih dengan bulan sebelumnya. Sedangkan bagian reparasi pemeliharaan dan penyusutan mesin, kendaraan serta bangunan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan karna tidak terjadi selisih antara biaya standar dan biaya aktualnya. Dari analisis yang dilakukan diatas, selisih-selisih yang terjadi tentunya berdampak pada laba atau rugi yang akan didapat oleh perusahaan. Pada selisih biaya bahan baku, tentunya perusahaan merugi dengan adanya kenaikan yang terjadi pada harga bahan baku. Naiknya harga bahan baku membuat perusahaan harus menaikkan harga jual produk furniturenya dan dapat berdampak pada jumlah pesanan dimasa yang akan datang. Namun berbeda dengan biaya overhead pabriknya yang apabila diakumulasikan masih mengalami keuntungan sebesar Rp.287.000,-.yang berarti CV. Surya Gemilang Jaya mengalami biaya produksi yang lebih efektif pada bulan maret dibandingkan dengan biaya standar bulan februari. Yang pada akhirnya, ketika biaya produksi dapat ditekan atau tidak melebihi biaya standar, maka laba yang dihasilkan akan menjadi lebih optimal.

KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan masihjtidak terlalu terperinci dalamsperhitungan biaya langsung meskipun produk furniture yang dihasilkan beragam terutama untuk pengeluaran yang berhubungan dengan proses produksi sehinggasmengakibatkan perhitungan biaya produksi yang dilakukan perusahaan kurang akurat. 2. Penetapan biaya standard pada C.V Surya Gemilang Jaya menggunakan perhitungan yang berdasarkan dokumen historis atau pengalamansyang telah dimilikiaoleh pihak manajemen perusahaan, yaitu penetapan biaya standar menjadikan biaya produksi bulan februari sebagai biaya standar untuk periode produksi selanjutnya yaitu bulan maret. 3. Penggunaan metode biaya standar ternyata sangat membantu pihak manajemenadalam usaha meningkatkanaefektivitas dan efisiensispengendalian biaya produksi agar lebih efektif dan efisien, terbukti pada perode produksi bulan maret mengalami efisiensispada biaya overhead pabrik walaupun terjadi selisih yang merugikan pada biaya bahan baku. Sehingga sebaiknya penggunaan biaya standar dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian biaya produksi tetapaditeruskan. 4. Selisih yang terjadi pada biaya bahan baku (unfavorable) disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku yaitu kayu jati pada bulan maret, dan untuk kerugian (unfavorable) pada biaya tenaga kerja disebabkankkarena perubahansmetode pemberian upah karyawan bagian produksi C.V Surya Gemilang Jaya. Kemudian selisih (favorable) pada biaya overhead pabrik yang menyebabkan terjadi efisiensi biaya pada bulan maret dikarenakan adanya

kebijakan baru dalam hal pengiriman produk jadi ke pelanggan dan dengan perubahan metode pemberian upah untuk tenaga kerja tidak langsung.

SARAN 1. Diharapkan untuk kedepannya perusahaan dapat menerapkan biaya standard sebagai alat pengendalian biaya produksi. Sehinggacbiaya standar tidak hanya berfungsi sebagai dasar dalam penyusunan anggaran tapi juga penetapanAanggaran biaya produksi harus diperhitungkanasecara lebih baik. Agar fungsinyaasebagai alat pengendalian biaya produksiadapat terwujud dengan baik. 2. Biaya yang telah distandarkan atau yang menjadi biaya standar ini, sebaiknya dievaluasi kembali untuk setiap perode tertentu, mengingat harga bahan baku dan biaya overhead pabrik yang fluktuatif sesuai kebutuhan dan pesanan yang terjadi, sehingga ketika terjadi penyimpangan atau selisih yang tidak menguntungkan bisa ditindak lanjuti secepatnya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi sebagai upaya perbaikan sehingga tingkat ketepatan penggunaan biaya standar dapat meningkat.

DAFTAR PUSTAKA Ade Nasa, Lim. 2012. “Penerpan Biaya Standar terhadap Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasusapada C.V Sejahtera Bandung)”. Jurnal Ilmiah Akuntansi. No.07. ISSN: 20864159. Ayuningtyas, Dwinta. 2013. “Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Biaya Produksi Pada Harian Tribun Manado. Jurnal Bisnis, Manajemen & Akuntansi. Vol. 1, No.4. ISSN: 2303-1174. Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Buku Dua Edisi Keempatbelas. Salemba Empat. Jakarta. Istanto, Tri. 2013. “Evaluasi Metode Biaya Standar DalamAPengendalian Suatu Biaya Produksi (Studi Kasus CV. RAHMA ABADI BOJA)”. Jurnal Bisnis, Manajemen, & Akuntansi. Jennie, Marsiana. 2010. “EvaluasiaBiaya Standard dalam Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus pada PT. PG.ARAJAWALIaSUBANG)”. Jurnal Bisnis Manajemen & Ekonomi.aVol. 9, No.11..ISSN:, 1693-8305. Nafarin, M. 2003. “Pendekatan Siklus Pajak untuk Perusahaan Industri dan Dagang”. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Pratiwi, Juvita. 2013. “Penerapan Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi Pada PT.aPERTANI (PERSERO)zCabang Sulawesi Utara”. Jurnal Bisnis, Manajemen & Akuntansi. Vol. 1, No.4. ISSN 2303-1174. Simamora, Henry. 2012. Akuntansi manajemen. Star Gate Publisher. Riau. Usry, Milton F., Carter, William K. 2009. AkuntansisBiaya. Edisi Tigabelas. Salemba Empat. Jakarta..