PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP)

Download tersebut dipilih metode yang menghasilkan biaya persediaan paling minimum. Teknik Lot. Sizing Lot-For-Lot (LFL) dan Period Order Quantity (...

0 downloads 499 Views 612KB Size
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LOT SIZING PADA BAHAN BAKU BRISPACK J VARNISH 1

2

Sonny Koeswara , Resa Taruna Suhada Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jakarta 1 2 E-mail : [email protected] , [email protected] ,

Abstrak Di dalam perusahaan manufaktur ada bagian perencanaan dan pengendalian produksi yang mengatur proses produksi. Proses produksi adalah proses pembuatan bahan baku menjadi produk jadi. Dalam proses produksi diperlukan adanya persediaan bahan baku. Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan, yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Misalnya akan digunakan dalam proses produksi. Persediaan sangat berpengaruh terhadap biaya operasi, kesalahan dalam mengelola persediaan akan mengurangi keuntungan. Perusahaan manufaktur sering menghadapi masalah dalam hal persediaan. Terkadang persediaan terlalu banyak atau bahkan kurang, hal tersebut menimbulkan kerugian terhadap perusahaan. Karena itu dibutuhkan manajemen persediaan untuk menganalisa tingkat persediaan yang paling optimum. Perencanaan kebutuhan material yang optimum dilakukan dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP). Metode tersebut diawali dengan melakukan peramalan akan jumlah permintaan / produksi untuk waktu yang akan datang. Peramalan ini dilakukan dengan menggunakan metode Trend Linear, Moving Average N = 6, dan Single Exponential Smoothing α = 0.34. Lalu ditentukan nilai terkecil dari SEE, MAD, dan MAPE dari masing-masing metode. Setelah terpilih metode yang terbaik dibuat peta Moving Range untuk pengujian kestabilan sistem penyebab yang mempengaruhi permintaan. Setelah mengetahui harga bahan penyusun, data kebutuhan material, struktur produk, dan biaya untuk persediaan material, kemudian dilakukan perbandingan biaya perencanaan persediaan dengan menggunakan metode Lot-For-Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), dan Period Order Quantity (POQ). Dari hasil perhitungan ketiga metode tersebut dipilih metode yang menghasilkan biaya persediaan paling minimum. Teknik Lot Sizing Lot-For-Lot (LFL) dan Period Order Quantity (POQ) menghasilkan biaya total persediaan yang terendah yaitu Rp.96.467.372,80. Kata Kunci: Material Requirement Planning (MRP), Peramalan, Lot Sizing.

PENDAHULUAN Latar Belakang masalah Kepuasan pelanggan dapat diraih dengan cara menjual barang dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau dan pengadaan barang tepat waktu. Untuk dapat mencapai hal tersebut harus didukung dengan perencanaan dan persediaan bahan baku yang baik. Perencanaan dan persediaan bahan baku merupakan hal yang sangat penting dalam suatu proses produksi, terutama pada industri manufaktur. Apabila persediaan bahan baku tidak tersedia dengan baik sesuai

46

dengan rencana atau kebutuhan produksi, maka akan menghambat proses produksi. “Persediaan adalah bahan mentah, barang dalam proses (work in process), barang jadi, bahan pembantu, bahan pelengkap, komponen yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan (Riggs, 1976). Untuk dapat memenuhi permintaan produksi maka persediaan bahan baku harus diatur dengan baik, agar proses produksi terus berjalan sesuai dengan permintaan pelanggan/ memenuhi kebutuhan pasar. Persediaan bahan

baku tidak boleh kurang ataupun berlebih. Jika persediaan bahan baku kurang, akibatnya akan menghambat proses produksi bahkan sampai terhenti. Jika persediaan berlebih maka akan mengganggu proses penyimpanan dan menimbulkan biaya berlebih. Kedua kondisi tersebut berpengaruh terhadap besarnya biaya produksi. Dengan adanya pengaturan perencanaan persediaan bahan baku yang baik, diharapkan akan memberikan peningkatan efisiensi untuk menekan biaya produksi. Batasan Masalah 1. Jadwal induk produksi yang didapatkan dari hasil peramalan permintaan. 2. Yang akan dianalisa dalam penelitian ini adalah bahan baku Brispack J Varnish. 3. Perhitungan setiap material dimulai dari level 0. 4. Sekali pesan sekali terima. 5. Biaya total yang akan dihitung adalah biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. 6. Membandingkan beberapa teknik lot sizing pada MRP. 7. Tidak menganalisa penjadwalan. 8. Tidak menganalisa persediaan pengaman. Tujuan Penelitian 1. Menentukan peramalan terbaik untuk memperkirakan permintaan pada periode yang akan datang. 2. Melakukan pengendalian persediaan berdasarkan metode Material Requirement Planning (MRP). 3. Menentukan biaya yang optimal dengan menggunakan teknik lot sizing. Jenis Pengumpulan data Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis memilih metode pemacahan masalah yang digunakan antara lain: 1. Studi Pustaka Mengumpulkan, membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas untuk digunakan dalam memecahkan masalah. 2. Studi Lapangan - Metode observasi lapangan, merupakan proses pengamatan secara langsung pada pabrik yang bersangkutan. Metode ini lebih objektif karena hasil yang didapat teratur dan sesuai dengan sistem yang berlaku. - Teknik pendekatan kualitatif, dimana penulis mengadakan

47

-

penelitian secara langsung kepada proses yang ada sehingga mengetahui dengan jelas permasalahan yang ada. Wawancara, dilakukan dengan berkomunikasi langsung dan tanya jawab dengan pihak yang yang terlibat dalam masalah pengendalian kualitas produk tersebut.

Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar 1: Kerangka Konseptual

PENGUMPULAN DATA Data Permintaan Konsumen Pengumpulan data permintaan konsumen yang aktual dilakukan dan didapatkan di PT. XYZ dengan mengacu pada order yang diterima dari konsumen. Rentang waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama 12 bulan, yaitu mulai Januari 2009 – Desember 2009. Tabel 1 Permintaan Brispack J Varnish Periode Januari - Desember 2009

y'  100 y

 y

MAPE 

n



286,19  23,84 12

Tabel 3: Hasil Peramalan Moving Average N = 6

Metode

Dari tabel di atas, dilakukan perhitungan simpangan error berikut ini:



 y  y'  n  f   

SEE 

Sumber : Perusahaan PT. XYZ

y y

MAD  

PENGOLAHAN DATA Perhitungan Peramalan Permintaan Untuk menentukan peramalan periode mendatang, tulisan ini menggunakan tiga metode, yaitu: metode Trend Linear, Moving Average, dan Single Exponential Smoothing dengan α yang paling optimum. Lalu ditentukan nilai terkecil dari SEE, MAD, dan MAPE dari masing-masing metode. Setelah terpilih satu metode yang terbaik lalu dilakukan penghitungan Moving Average Chart untuk diuji keakuratannya.

MAPE 

2



11443500  1691,41 6  2

'



n

 y



7770  1295 6

y'  100 y n



148,62  24,77 6

Tabel 4: Hasil Peramalan Single Exponential Smoothing dengan α = 0.34

Tabel 2: Hasil Peramalan Metode Trend Linear

Dari tabel di atas, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: SEE 

Dari tabel di atas, dilakukan perhitungan simpangan error berikut ini: SEE 



 y y  n  f   

MAD  

'

y y n



2



MAD  

12070661,54  1098,66 12  2 MAPE 

'

10809,22   900,76 12

48



 y  y'  n  f    y y n

 y



2



18704338,39  1367,63 12  2

'



12819,81  1068,31 12

y'  100 y 310,06   25,83 n 12

Tabel 5 Perbandingan Nilai Standar Error Metode Peramalan

Gambar 2: Peta Moving Range Dari hasil grafik moving range chart di atas, terlihat bahwa nilai kesalahan (error) tidak melewati Batas Kendali Atas (UCL) dan Batas Kendali Bawah (LCL). Ini berarti bahwa sistem masih dalam batas kendali dan tidak mempengaruhi permintaan.

Berdasarkan tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Peramalan Metode Trend Linear lebih akurat dalam meramalkan kebutuhan Brispack J Varnish pada masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan metode tersebut memiliki nilai error yang lebih kecil daripada dua metode lainnya.

Tabel 6 Jadwal Induk Produksi

Pengukuran Hasil Peramalan Setelah metode peramalan dipilih, kemudian diperiksa dan dipastikan apakah ramalan tersebut dapat mewakili data dan sistem penyebab yang mendasari permintaan bagi produk yang dipertanyakan.

Perhitungan MRP I Metode Lot-For Lot Pada teknik ini pemenuhan kebutuhan dilakukan disetiap periode yang dibutuhkan, besar ukuran pemesanan adalah sama dengan kebutuhan bersih yang harus dipenuhi pada periode yang bersangkutan. Hasil perhitungannya adalah: Tabel 7 Hasil Perhitungan MRP Metode Lot-For-Lot: Brispack J Varnish

Tabel 8 Hasil Perhitungan MRP Metode Lot-For-Lot: Xylene

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 5160Kg x Rp. 871,68 = Rp. 4.497.868,8 Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 6.495.468,8

49

Tabel 9 Hasil Perhitungan MRP Metode Lot-For-Lot: Toluene

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 43928 Kg x Rp. 908 = Rp. 39.886.624,Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 41.884.224,Tabel 10 Hasil Perhitungan MRP Metode Lot-For-Lot: Vinnol H 15 / 45 M

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 450Kg x Rp. 7.082,4 = Rp. 3.187.080,Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 5.184.680,Tabel 11 Hasil Perhitungan MRP Metode Lot-For-Lot:Methyl Ethyl Ketone

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 16100Kg x Rp. 1.316,6 = Rp. 21.197.260,Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 23.194.860,Tabel 12 Hasil Perhitungan MRP Metode Lot-For-Lot: Cyclohexanone

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 3800Kg x Rp. 2224,6 = Rp. 8.453.480,Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 10.451.080,Tabel 13 Hasil Perhitungan MRP Metode Lot-For-Lot: Dianal BR – 106

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 2050Kg x Rp. 3541,2 = Rp. 7.259.460,Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 9.257.060,-

50

Perhitungan MRP I Metode Economic Order Quantity (EOQ) Dalam metode ini besarnya jumlah setiap kali pesan dihitung dengan rumus:

EOQ 

2 AD H

Dimana: A : Order cost D : Demand rata-rata per horison H : Holding cost a. Untuk Produk Brispack J Varnish Brispack J Varnish merupakan produk jadi, maka perhitungan MRP-nya sama dengan perhitungan Lot-For-Lot yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 14 Hasil Perhitungan MRP Metode EOQ: Brispack J Varnish

b. Untuk Item Xylene Total kebutuhan dari Xylene adalah total rencana produksi Brispack J Varnish, maka perhitungannya:

EOQ 

2 AD  H

2  181.600  132.354  7426,13 871,68



7427

Kg

/

pesan,

Perhitungan MRP-nya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 15 Hasil Perhitungan MRP Metode EOQ: Xylene

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 39086Kg x Rp. 871,68 = Rp. 34.070.484,48 Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 36.068.084,48 c. Untuk Item Toluene Total kebutuhan dari Toluene adalah total rencana produksi Brispack J Varnish, maka perhitungannya:

EOQ 

2 AD 2  181.600  99265,5   6301,28 H 908



6302

Perhitungan MRP-nya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 16 Hasil Perhitungan MRP Metode EOQ: Toluene

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 81249 Kg x Rp. 908 = Rp. 73.774.092,Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 75.771.692,-

51

Kg

/

pesan,

d. Untuk Item Vinnol H 15 / 45 M Total kebutuhan dari Vinnol H 15 / 45 M adalah total rencana produksi Brispack J Varnish, maka perhitungannya:

EOQ 

2 AD  H

2  181.600  66177  1842,19 ≈ 1843 Kg / pesan, Perhitungan 7082,4

MRP-nya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 17 Hasil Perhitungan MRP Metode EOQ: Vinnol H 15 / 45 M

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 10603Kg x Rp. 7.082,4 = Rp. 75.094.687,2 Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 77.092.287,2 e. Untuk Item Methyl Ethyl Ketone Total kebutuhan dari Methyl Ethyl Ketone adalah total rencana produksi Brispack J Varnish, maka perhitungannya:

EOQ 

2 AD  H

2  181.600  132354  6042,47 1316,6



6043

Kg

/

pesan,

Perhitungan MRP-nya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 18 Hasil Perhitungan MRP Metode EOQ: Methyl Ethyl Ketone

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 48996Kg x Rp. 1.316,6 = Rp. 64.508.133,6 Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 66.505.733,6 f. Untuk Item Cyclohexanone Total kebutuhan dari Cyclohexanone adalah total rencana produksi Brispack J Varnish, maka perhitungannya:

EOQ 

2 AD  H

2  181.600  99265,5  4025,74 2224,6



4026

Perhitungan MRP-nya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 19 Hasil Perhitungan MRP Metode EOQ: Cyclohexanone

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 21985Kg x Rp. 2.224,6 = Rp. 48.907.831,Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 50.905.431,-

52

Kg

/

pesan,

g. Untuk Item Dianal BR – 106 Total kebutuhan dari Dianal BR – 106 adalah total rencana produksi Brispack J Varnish, maka perhitungannya:

EOQ 

2 AD  H

2  181.600  132354  3684,39 3541,2



3685

Kg

/

pesan,

Perhitungan MRP-nya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 20 Hasil Perhitungan MRP Metode EOQ: Dianal BR – 106

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 22652Kg x Rp. 3541,2 = Rp. 80.215.262,4 Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 82.212.862,4 Perhitungan MRP I Metode Period Order Quantity (POQ) Teknik POQ ini, interval pemesanan ditentukan dengan suatu perhitungan yang didasarkan pada perhitungan EOQ klasik yang telah dimodifikasi sehingga dapat digunakan pada permintaan yang berperiode diskrit. Interval pemesanan tersebut ditentukan melalui rumus:

POQ 

2 DS dimana D = kebutuhan rata-rata dari masing-masing persediaan. H

Perhitungan MRP dengan metode ini untuk masing-masing item adalah sebagai berikut: a. Untuk produk Brispack J Varnish Brispack J Varnish merupakan produk jadi, maka perhitungan MRP-nya sama dengan perhitungan Lot-For Lot yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 21 Hasil Perhitungan MRP Metode POQ: Brispack J Varnish

b. Untuk Item Xylene Total kebutuhan dari Xylene adalah total rencana produksi Brispack J Varnish, maka perhitungannya:

POQ 

2S 2  181.600   0,05 ≈ 1 periode, perhitungan MRP-nya dapat DH 132.354  871,68

dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 22 Hasil Perhitungan MRP Metode POQ: Xylene

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 5160Kg x Rp. 871,68 = Rp. 4.497.868,8 Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 6.495.468,8

53

c. Untuk Item Toluene Total kebutuhan dari Toluene adalah total rencana produksi Brispack J Varnish, maka perhitungannya:

POQ 

2S 2  181.600   0,06 ≈ 1 periode, perhitungan MRP-nya dapat DH 99265,5  908

dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 23 Hasil Perhitungan MRP Metode POQ: Toluene

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 43928 Kg x Rp. 908 = Rp. 39.886.624,Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 41.884.224,d. Untuk Item Vinnol H 15 / 45 M Total kebutuhan dari Vinnol H 15 / 45 M adalah total rencana produksi Brispack J Varnish, maka perhitungannya:

POQ 

2S 2  181.600   0,02 ≈ 1 , perhitungan MRP-nya dapat dilihat DH 66177  7082,4

pada tabel berikut ini: Tabel 24 Hasil Perhitungan MRP Metode POQ: Vinnol H 15 / 45 M

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 450Kg x Rp. 7.082,4 = Rp. 3.187.080,Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 5.184.680,e. Untuk Item Methyl Ethyl Ketone Total kebutuhan dari Methyl Ethyl Ketone adalah total rencana produksi Brispack J Varnish, maka perhitungannya:

POQ 

2S 2  181.600   0,04 ≈ 1 periode, perhitungan MRP-nya dapat DH 132354  1316,6

dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 25 Hasil Perhitungan MRP Metode POQ: Methyl Ethyl Ketone

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 16100Kg x Rp. 1.316,6 = Rp. 21.197.260,Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 23.194.860,-

54

f.

Untuk Item Cyclohexanone Total kebutuhan dari Cyclohexanone adalah total rencana produksi Brispack J Varnish, maka perhitungannya:

POQ 

2S 2  181.600   0,04 ≈ 1 periode, perhitungan MRP-nya DH 99265,5  2224,6

dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 26 Hasil Perhitungan MRP Metode POQ: Cyclohexanone

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 3800Kg x Rp. 2224,6 = Rp. 8.453.480,Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 10.451.080,g. Untuk Item Dianal BR – 106 Total kebutuhan dari Dianal BR – 106 adalah total rencana produksi Brispack J Varnish, maka perhitungannya:

POQ 

2S 2  181.600   0,02 ≈ 1 periode, perhitungan MRP-nya dapat DH 132354  3541,2

dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 27 Hasil Perhitungan MRP Metode POQ: Dianal BR – 106

Biaya-biaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: Biaya Simpan = 2050Kg x Rp. 3541,2 = Rp. 7.259.460,Biaya Pesan = 11 kali x Rp. 181.600,= Rp. 1.997.600,- + Total Biaya = Rp. 9.257.060,Tabel 28 Persediaan

Perbandingan

Biaya

tertinggi dihasilkan oleh metode EOQ. Biaya yang dihasilkan dari metode yang digunakan perusahaan saat ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya yang dihasilkan dari perhitungan metode Lot-For-Lot dan POQ. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode MRP dengan metode yang sesuai ternyata dapat menurunkan biaya pengadaan bahan baku dan dapat mengendalikan biaya produksi. Dengan demikian, gudang dapat dipergunakan secara efisien dari semua kegiatan pembelian bahan baku yang berlebihan. Dikarenakan metode Lot-For-Lot dan POQ memiliki nilai yang sama, maka sebaiknya perusahaan menggunakan

Total

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa jumlah biaya yang diakibatkan oleh pengendalian persediaan metode Lot-For-Lot dan POQ mempunyai nilai yang sama, yaitu Rp.96.467.372,80. Biaya tersebut juga merupakan biaya terendah yang dihasilkan dari hasil perhitungan. Sedangkan untuk biaya

55

metode POQ dalam pengendalian persediaan. Hal ini dikarenakan bahwa dalam kenyataan sehari-hari pasti terjadi hal-hal yang terkadang tidak diinginkan, sehingga tidak bisa secara langsung memesan dalam jumlah yang sama. Dan juga bentuk produk adalah cairan dan bahan bakunya juga adalah cairan yang dapat mengalami penguapan, jadi bisa ditambahkan pembeliannya untuk menutupi kekurangan karena penguapan.

menggunakan metode Period Order Quantity dalam pengendalian persediaan. Hal ini dikarenakan bahwa dalam kenyataannya sehari-hari pasti terjadi hal-hal yang terkadang tidak diinginkan, sehingga tidak bisa secara langsung memesan dalam jumlah yang sama. Saran Berikut ini beberapa saran yang dapat diambil untuk dijadikan suatu masukan bagi perusahaan dan menjadi bahan pertimbangan untuk memperbaiki sistem persediaan yang lebih baik lagi di perusahaan dan untuk proses kelancaran produksi. 1. Untuk masa yang akan datang sebaiknya perusahaan menerapkan suatu metode perencanaan kebutuhan material dengan metode MRP yang sesuai.

Kesimpulan Dari analisa mengenai sistem pengadaan bahan baku dengan mengimplementasikan metode MRP maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengolahan data permintaan konsumen dilakukan dengan menggunakan peramalan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan permintaan konsumen di masa atau periode yang akan datang. Peramalan ini dilakukan dengan menggunakan peramalan metode Trend Linear, Moving Average N = 6, dan Single Exponential Smoothing α = 0.34. Lalu ditentukan nilai terkecil dari SEE, MAD, dan MAPE dari masing-masing metode. Setelah terpilih satu metode yang terbaik lalu dilakukan penghitungan Moving Range untuk diuji keakuratannya.

2. Berdasarkan analisa pemecahan masalah, perusahaan diharapkan bisa menerapkan metode Period Order Quantity untuk meminimalisasi biaya total persediaan dan dapat melakukan rencana pemesanan bahan baku secara optimal. 3. Sebaiknya perusahaan memperhatikan sistem yang sedang berjalan selama ini karena dengan berjalannya waktu tentu sebuah sistem memerlukan perbaikan sesuai dengan berkembangnya perindustrian di Indonesia maupun di dunia.

2. Perencanaan pengendalian persediaan metode MRP menggunakan tiga metode Lot Sizing, yaitu: Lot-For-Lot, Economic Order Quantity dan Period Order Quantity. Dari hasil perbandingan antara metode lot sizing Lot-For-Lot dan POQ mempunyai nilai yang sama, yaitu Rp.96.467.372,80, metode EOQ menghasilkan biaya tertinggi Rp.388.556.090,70, dan biaya perusahaan saat ini sebesar Rp.243.646.850,60.

Untuk pengoptimalan biaya produksi sebaiknya perbaikan bukan hanya di bagian persediaan saja, akan tetapi pada bagian-bagian lainnya yang memungkinkan untuk dioptimalkan. DAFTAR PUSTAKA

3. Dikarenakan metode Lot-ForLot dan Period Order Quantity memiliki nilai yang sama, maka sebaiknya perusahaan

Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia.

56

Biegel, John E. 1990. Production Control a Quantitative Approach. Second Edision. New Delhi : Prentice Hall of India Private Limited.

Huntsman Indonesia. Jakarta: Universitas Mercu Buana. Muhammad, Kholil. 2008. Modul Kuliah Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Gaspersz, Vincent. 2005. Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sisrem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mukh,. Sya’duddin Taftazani. Tugas Akhir, Analisa Sistem Persediaan Shreaded Scrap Berdasarkan Peramalan Permintaan Produk CBL Tipe 4 JJ (Studi Kasus di PT. XYZ, Perusahaan Pengecoran. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Hariono. 2010. Tugas Akhir, Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) Dengan Menggunakan Lot Sizing Pada Proses Kimia Industri Produk Knittek Le di PT.

57