PESONA

Download 2 Des 2017 ... Penggumpalan protein dilakukan dengan cara penambahan cairan biang atau garam-garam kalsium, misalnya kalsium sulfat yang di...

0 downloads 432 Views 611KB Size
PESONA

ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 02 Desember 2017

SIFAT ORGANOLEPTIK TAHU SUSU DENGAN JUMLAH PEMAKAIAN KOAGULAN YANG BERBEDA

Dyah Ayu Pradnya Paramitha Program Studi Manajemen Kuliner Politeknik Pariwisata Batam Jl. Gajah Mada The Vitka City Complex, Tiban, Kota Batam, Kepri-Indonesia Korespondensi dengan Penulis: Dyah Ayu Pradnya Paramitha, Telp. : 085 301 446 633 e-mail: [email protected]

Abstract Milk tofu is the result of milk production that has similar shape and color to the soybean tofu, yet its texture or elasticity is smoother than the soybean tofu. In addition, its smell is similar to the cheese smell. Data was analyzed using variance investigation and DMRT. This study is an experiment research on production of milk tofu by the use of 1%, 1,5%, and 2% vinegar acid out of the total cow’s milk. Each treatment is conducted by three times repetition. The aim of this study is to find out organoleptic characteristics that involves flavor, color, and texture through test of hedonic quality and test of hedonic. The result of hedonic test, the panelists like the flavour and texture of milk tofu which used 1,5% of vinegar acid, and the colour of that panelists like is those that used 1% of vinegar acid. Keywords: Tofu, Milk, Vinegar acid, Organoleptic

Air

susu

merupakan

bahan

suhu kamar pada wadah tertutup,

pangan yang tersusun oleh zat-zat

kelayakan

makanan

susu

untuk

proporsi

yang

dikonsumsi secara aman 12-18 jam

dicerna

dan

(Wikipedia, 2009), penyimpanan susu

mengandung unsur zat makanan (gizi)

segar dalam wadah terbuka pada suhu

yang dibutuhkan oleh manusia. Susu

kamar

merupakan salah satu produk hewani

kelayakannya.

yang cukup melimpah hasilnya di

susu ini langsung dibuang karena

Indonesia terutama susu sapi, sebagai

telah mempunyai rasa asam dan

produk yang sangat mudah dan cepat

aroma susu yang menyimpang. Tetapi

mengalami

akibat

produk susu yang berada pada fase ini

kontaminasi bakteri dan pembusuk

masih dapat dimanfaatkan sebagai

yang

tahu susu.

seimbang,

dengan

produk

mudah

kerusakan

berbahaya

bagi

kesehatan

konsumennya. Dalam penyimpanan

1

tentu

lebih Umumnya

singkat produk

PESONA

ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 02 Desember 2017

Tahu yang selama ini banyak

sudah banyak dikenal di beberapa

dijual di pasaran merupakan produk

daerah misalnya di Sumatera Utara

tahu yang berbahan dasar kacang

tahu

kedelai, selain dari kacang kedelai

memanfaatkan bonggol nenas dengan

tahu

diberi sedikit garam. Di Boyolali, tahu

juga

dapat

dibuat

dengan

menggunakan susu sapi.

susu

dibuat

susu banyak digunakan sebagai bahan

Tahu adalah gumpalan protein

pencampur keju.

kedelai yang diperoleh dari hasil

Pembuatan

penyaringan digiling

kedelai

dengan

(Sarwono

Penggumpalan

yang

telah

penambahan

dan

Saragih, protein

dengan

prinsipnya

air

tahu

adalah

susu

sama

pada dengan

pembuatan tahu dari kacang kedelai

2006).

bahkan

dilakukan

lebih

pengolahannya

singkat

waktu

(Astawan

dalam

dengan cara penambahan cairan biang

Rokhayati,

atau garam-garam kalsium, misalnya

pengolahannya yaitu menggumpalkan

kalsium sulfat yang dikenal dengan

protein dalam susu (kasein) yang bisa

batu

dilakukan

tahu

atau

sioko,

bahan

2011).

dengan

menambahkan

penggumpal (koagulan) lain yang

bahan

biasa digunakan dalam pembuatan

(Meilisa,

tahu adalah asam asetat atau asam

Penggumpalan protein tersebut dapat

cuka (CH3COOH). Tahu berkualitas

dilakukan dengan cara pemanasan

baik bertekstur keras sampai lunak

dan pemberian bahan penggumpal

(tergantung

berupa

selera),

penampakan

padat dan kompak, serta mudah

yang

Prinsip

memiliki E.,

enzim

sifat

dkk.,

proteolitik

asam 2014).

ataupun

bahan kimia tertentu (Dewanti, 2000).

rapuh (hancur), rasa khas asam tahu,

Tahu susu diproduksi dengan

warna putih cerah (Sumanta, 1997).

memanfaatkan sifat protein susu, yaitu

Menurut Dewanti (2000) tahu

akan

menggumpal

bila

bereaksi

susu merupakan hasil olahan air susu

dengan asam.

yang mempunyai bentuk dan warna

yang biasa dipakai dalam membuat

mirip tahu kedelai namun teksturnya

tahu yaitu asam cuka (CH3COOH),

(kekenyalan) lebih halus dan baunya

batu tahu (CaSO4), dan biang tahu

lebih menyerupai bau keju. Tahu susu

(whey) Sarwono dan Saragih (2006).

2

Bahan penggumpal

PESONA

ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 02 Desember 2017

Kelebihan dari asam cuka atau asam

Hasil

dari

penelitian

ini,

asetat yaitu mudah didapat di pasaran

diharapkan akan didapatkan variasi

dan dapat langsung digunakan dalam

tahu susu yang baru dan disukai

pembuatan tahu, pembuatan tahu

konsumen sehingga dapat dijadikan

dengan

sebagai peluang usaha baru.

menggunakan

penggumpal singkat

berupa

proses

bahan

asam

lebih METODE

pembuatannya.

Penelitian

Penggumpalan protein oleh asam cuka

yang

dilakukan

penelitian

eksperimen

atau asam asetat akan berlangsung

merupakan

secara cepat dan serentak diseluruh

Penelitian dilakukan terhadap tahu

bagian cairan susu, sehingga sebagian

susu sapi dengan pemakaian jumlah

protein yang semula tercampur dalam

asam

susu akan terperangkap di dalamnya

pengulangan dilkukan sebanyak tiga

dan

dengan

kali. Pengujian dilakukan terhadap

adanya asam sehingga mengeluarkan

sifat organoleptik yang meliputi uji

air (whey).

mutu

akan

menggumpal

cuka

1%,

hedonik

1,5%,

dan

dan

uji

2%,

hedonik

Asam cuka yang beredar di

(kesukaan) terhadap rasa, warna, dan

pasaran merupakan asam asetat dalam

tekstur tahu susu dengan pemakaian

kondisi

yang

jumlah asam cuka yang berbeda.

dipergunakan dalam pembuatan tahu

Rancangan penelitian dapat dilihat

susu

pada Tabel 1 di bawah ini.

pekat,

adalah

asam

cuka

asam

cuka

yang

mengandung 10% asam asetat alias cuka

makan,

dengan

Tabel 1. Rancangan Penelitian

jumlah

pemakaian yang berbeda-beda yaitu

Pengulangan

1%, 1,5%, dan 2% dari jumlah total

P1 P2 P3

susu sapi, perbedaan pada jenis dan jumlah

koagulan

menghasilkan

yang

rasa,

digunakan

tekstur

dan

Perlakuan P1A P2A P3A

P1B P2B P3B

P1C P2C P3C

Keterangan: P1 : Pengulangan 1 P2 : Pengulangan 2 P3 : Pengulangan 3 A : Proses penambahan asam asetat 1% B : Proses penambahan asam asetat 1,5%

rendemen tahu yang berbeda-beda (Watanabe,1997) dalam Indah (2006).

3

PESONA

ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 02 Desember 2017

C : Proses penambahan asam asetat 2%

Instrumen

yang

tekstur tahu susu atau Fhitung>Ftabel. Apabila dari analisis sidik ragam

digunakan

adalah format penilaian uji mutu

terdapat

hedonik dan uji hedonik. Uji mutu

analisis dilanjutkan dengan Duncan’s

hedonik

format

Multiple Range Test (DMRT) untuk

warna,

mengetahui besarnya perbedaan dari

aroma, dan tekstur. Pengisian format

masing-masing perlakuan. Data uji

dilakukan dengan memberikan tanda

hedonik

(√) pada jawaban yang sesuai menurut

menggunakan

panelis.

Perhitungan

menggunakan

penilaian

terhadap

Teknik

adalah

teknik

rasa,

yang scoring.

digunakan Skor

dari hasil pengisian format penilaian

hedonik

uji

dan uji hedonik.

dengan persentase.

persentase

untuk

uji

Keterangan: f = Jumlah Kesukaan Panelis n = Jumlah Panelis

Data-data penelitian diperoleh

yaitu

dianalisis

maka

f x 100% n

antara 1-4.

organoleptik

nyata

kesukaan adalah

yang

digunakan dalam penelitian berkisar

uji

perbedaan

mutu

Data yang dianalisis digolongkan

Dalam

dalam

kriteria

penafsiran

yang

penelitian ini peneliti menggunakan

digunakan untuk menganalisis butir-

panelis agak terlatih. Panelis agak

butir angket, dapat dilihat pada Tabel

terlatih

2.

adalah

panelis

yang

mengetahui sifat-sifat sensorik dari Tabel 2. Ketentuan Klasifikasi Persentase Uji Hedonik Klasifikasi Interval Seluruhnya 99,1% – 100% Sebagian besar 75’1% - 99% Lebih dari setengah 50,1% – 75% Setengahnya 49,1% – 50% Kurang dari setengah 25,1% - 49% Sebagian kecil 1,0% - 25% Tidak seorangpun 0%

contoh yang dinilai karena mendapat penjelasan Panelis

atau

agak

sekedar

terlatih

latihan.

merupakan

mahasiswa D3 Tata Boga Universitas Negeri Malang sebanyak 20 orang yang dipilih secara acak. Data uji mutu hedonik yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik

ragam

untuk

mengetahui

perbedaan rasa, warna, aroma, dan

4

PESONA

ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 02 Desember 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan

pendahuluan bertujuan

yang teksturnya mirip dengan tahu yang

kediri dan rasa yang dihasilkan sedikit

untuk

asam.

menentukan rentangan dan jumlah maksimal

pemakaian

utama

dilakukan

cuka

untuk mengetahui sifat organoleptik

sebagai koagulan dalam pembuatan

yang meliputi uji mutu hedonik dan

tahu susu yang akan digunakan pada

uji hedonik terhadap rasa, warna, dan

penelitian

tekstur

utama.

asam

Penelitian

Pada

penelitian

tahu

susu

sapi

dengan

pendahuluan dilakukan pembuatan

pemakaian jumlah asam cuka 1%,

tahu

menggunakan

1,5%, dan 2%. Formulasi bahan yang

formulasi dasar tahu kedelai dengan

digunakan untuk pembuatan tahu

komposisi penggunaan asam cuka

susu sapi ditampilkan pada Tabel 4.1

1,48% dari jumlah total bubur kedelai

sebagai berikut.

susu

sapi

yang digunakan. Menurut Sarwono

Tabel 3. Formulasi Yang Digunakan dalam Pembuatan Tahu Susu

dan Saragih (2006) pemakaian asam cuka idealnya 74 ml per 0,5 kg kedelai

Bahan

kering, atau sekitar 1, 48% dari jumlah

Susu sapi Asam cuka

total bubur kedelai, oleh karena itu pada

penelitian

pendahuluan

komposisi dimulai pada persentase

mutu

dengan pemakaian asam cuka tersebut

cuka

15 ml

20 ml

hedonik

(perbedaan)

dan

uji

sebagai berikut:

untuk

menentukan jumlah maksimal yaitu asam

10 ml

dan tekstur tahu susu sapi diperoleh hasil

namun tekstur yang dihasilkan sedikit

penggunaan

Formulasi C 1 liter

hedonik (kesukaan) terhadap rasa, warna,

dapat terbentuk gumpalan protein

Selanjutnya

Formulasi B 1 liter

Berdasarkan analisis data untuk uji

asam cuka 1% karena susu sapi

lunak/gembur.

Formulasi A 1 liter

1. Hasil Uji Mutu Hedonik Tahu

dengan

Susu Sapi

persentase 3% dari jumlah total susu

a. Rasa tahu susu sapi

sapi. Pada pemakaian asam cuka

Berdasarkan hasil uji diperoleh

tersebut diperoleh tahu susu dengan

skor rasa tahu susu sapi dengan

tekstur yang terlalu kenyal atau tahu

perlakuan A adalah 2,42 yaitu cukup

5

PESONA

ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 02 Desember 2017

gurih,

dengan perlakuan B adalah

3,43 yaitu

asam cuka 2% maka rasa gurih tahu

gurih, sedangkan dari

susu

menjadi

berkurang,

diduga

dari

penambahan

asam,

perlakuan C yaitu 1,85 yang berarti

akibat

rasa tahu susu agak gurih. Pemakaian

sehingga rasa gurih tertutupi oleh rasa

asam cuka pada pembuatan tahu susu

asam. Untuk melihat perbedaan rasa

sangat mempengaruhi rasa tahu susu.

tahu

Pemakaian asam pada konsentrasi

komposisi tahu susu dapat dilihat

hingga 1,5% cenderung meningkatkan

pada Tabel 4.

rasa

gurih,

sedangkan

susu

pada

masing-masing

pemakaian

Tabel 4. Analisis Sidik Ragam Rasa Tahu Susu Sapi Sumber Keragamam Perlakuan Kelompok Galat Total

db

JK

KT

F hitung

2 59 118 179

77,23 48,9 62,07 188,2

38,62 0,83 0,53 39,98

72,87**

F Tabel 5% 3,00

1% 4,61

Keterangan: ** : Berbeda sangat nyata pada taraf signifikan 1%

Hasil

analisis

tersebut

rasa yang dihasilkan adalah kurang

menunjukkan bahwa pemakaian asam

gurih karena penggumpalan protein

cuka 2% pada pembuatan tahu susu

belum terbentuk dengan sempurna

menghasilkan rasa yang kurang gurih

sehingga

dan rasa asam yang sedikit tajam.

terbuang di dalam whey.

protein

banyak

yang

Tahu susu terbuat dari air susu yang b. Warna tahu susu sapi

telah asam. Susu mengandung asam laktat yang menyebabkan rasa asam

Berdasarkan hasil uji diperoleh

pada susu (Ressang dan Nasution,

skor warna tahu susu sapi dengan

1982), dengan ditambahkan asam cuka

perlakuan A adalah 3,57 yaitu putih

sebagai

penggumpal

susu, skor yang diperoleh tahu susu

menyebabkan rasa tahu menjadi asam

sapi dengan perlakuan B adalah 2,68

dan rasa asam menutupi rasa gurih.

yaitu putih susu sedikit kekuningan,

Jika pemakaian asam cuka 1% maka

sedangkan skor yang diperoleh dari

bahan

6

PESONA

ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 02 Desember 2017

perlakuan C yaitu 2,18 yang berarti

sedikit

warna tahu susu putih susu sedikit

mengandung pigmen karoten yang

kekuningan. Pemakaian asam cuka

menyebabkan warna susu menjadi

pada pembuatan tahu susu sangat

kekuning-kuningan.

mempengaruhi warna tahu susu yaitu

perbedaan warna tahu susu pada

semakin banyak asam cuka yang

masing-masing komposisi tahu susu

digunakan

dapat dilihat pada Tabel 5.

maka

warna

yang

kekuningan

karena

Untuk

susu

melihat

dihasilkan oleh tahu susu menjadi Tabel 5. Analisis Sidik Ragam Warna Tahu Susu Sapi Sumber Keragamam Perlakuan Kelompok Galat Total

db

JK

KT

F hitung

F Tabel

2 59 118 179

58,88 30,9 54,02 143,8

29,44 0,52 0,47 30,43

62,64**

5% 3,00

kadar

asam

1% 4,61

Keterangan: ** : Berbeda sangat nyata pada taraf signifikan 1%

Hasil

analisis

menunjukkan pemakaian

bahwa asam

tersebut

atau

peningkatan cuka

pada

warna

tahu

susu

kuning.

warna

c. Tekstur Tahu Susu

sedikit

yang

ditambahkan ke dalam susu sapi maka

pembuatan tahu susu menghasilkan yang

cuka

kekuningan.

akan

semakin

Menurut (Muchtadi, 1997) Perubahan

Berdasarkan hasil uji diperoleh

warna dapat disebabkan oleh asam-

skor tekstur tahu susu sapi dengan

asam organik di dalam bahan pangan

perlakuan A adalah 2,15 yaitu cukup

yang menyebabkan warna makanan

padat, skor yang diperoleh tahu susu

semakin

sapi dengan perlakuan B adalah 3,68

gelap/kuat.

Sedangkan

menurut Sakidja (1989) bila protein

yaitu

dipanaskan dengan asam pekat maka

diperoleh dari perlakuan C yaitu 3,25

akan dihasilkan endapan putih yang

yang berarti tekstur tahu susu padat.

segera berubah menjadi kuning. Oleh

Pemakaian

asam

karena itu semakin banyak jumlah

pembuatan

tahu

7

padat, sedangkan skor yang

cuka susu

pada sangat

PESONA

ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 02 Desember 2017

mempengaruhi

tekstur

tahu

susu,

dengan pemakaian asam cuka 1%

yaitu pemakaian asam cuka 2% maka

menyebabkan

denaturasi

protein

akan dihasilkan tekstur tahu susu

belum terjadi dengan sempurna, hal

yang terlalu

padat atau kenyal,

ini dapat diketahui dari whey yang

sedangkan pemakain asam cuka 1%

dihasilkan yaitu pemakaian asam cuka

dari jumlah total susu sapi maka

kurang dari 1,5% maka whey yang

tekstur tahu susu menjadi lembek

akan semakin keruh. Untuk melihat

karena curd tahu susu terlalu halus

perbedaan tekstur tahu susu pada

dan menyebabkan gumpalan protein

masing-masing komposisi tahu susu

susu sulit untuk dibentuk/dicetak.

dapat dilihat pada Tabel 6.

Selain itu pada pembuatan tahu susu

Tabel 6. Analisis Sidik Ragam Tekstur Tahu Susu Sapi Sumber db JK KT F hitung Keragaman Perlakuan 2 74,98 37,49 129,27** Kelompok 59 42,19 0,72 Galat 118 33,69 0,29 Total 179 150,86 35,5

F Tabel 5% 3,00

1% 4,61

Keterangan: ** : Berbeda sangat nyata pada taraf signifikan 1

Hasil

analisis

tersebut

Sedangkan dengan pemakaian cuka

menunjukkan bahwa pemakaian asam

1% dari total susu sapi dihasilkan tahu

cuka 1,5% pada pembuatan tahu susu

susu dengan tekstur yang sedikit

menghasilkan tekstur

yang padat.

lembek atau gembur, dan curd yang

Pemakaian asam cuka 2% dari total

halus, karena penggumpalan protein

susu

belum terbentuk dengan sempurna.

sapi

menyebabkan

penggumpalan protein susu terjadi dengan cepat, sehingga protein whey

2. Hasil Uji Hedonik Tahu Susu

dapat dipisahkan dengan mudah, curd

a. Kesukaan terhadap Rasa

yang dihasilkan juga tidak terlalu

Panelis lebih menyukai tahu susu

halus sehingga tekstur tahu susu

sapi dengan pemakaian asam cuka

menjadi kenyal dan sedikit keras.

sebanyak 1,5% (B) yang memiliki rasa

8

PESONA

ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 02 Desember 2017

gurih dari pada tahu susu dengan

dengan pemakaian asam cuka 1,5%

pemakaian asam cuka 1% (A), dan 2%

(B), dan 2% (C).

(C).

Warna tahu susu sapi dengan Rasa tahu susu sapi dengan

komposisi A (pemakaian asam cuka

komposisi A (pemakaian asam cuka

1%) hampir seluruhnya (sebanyak 95%

1%)

sebanyak

menyatakan

suka,

20%

panelis

panelis) menyatakan suka, 5% panelis

18,3%

panelis

menyatakan

cukup

suka,

tidak

menyatakan cukup suka, 35% panelis

seorang pun panelis (0%) menyatakan

menyatakan agak suka, dan 26,6%

agak suka dan kurang suka. Warna

panelis menyatakan kurang suka. Rasa

tahu susu sapi dengan komposisi B

tahu susu sapi dengan komposisi B

(pemakaian asam cuka 1,5%) lebih dari

(pemakaian asam cuka 1,5%) lebih dari

setengah (60%) panelis menyatakan

setengah (63,3%) panelis menyatakan

suka,

suka, 23, 3% panelis menyatakan

cukup

cukup suka, 10% panelis menyatakan

menyatakan agak suka, dan sebagian

agak suka, dan sebagian kecil (3,3%)

kecil

panelis

suka.

kurang suka. Sedangkan warna tahu

Sedangkan rasa tahu susu dengan

susu dengan komposisi C (pemakaian

komposisi C (pemakaian asam cuka

asam cuka 2%) sebanyak 15% panelis

2%) sebanyak 10% panelis menyatakan

menyatakan

suka,

25%

suka,

menyatakan

cukup

suka,

menyatakan

16,6%

panelis

kurang

menyatakan

26,6%

panelis

suka,

(1,6%)

menyatakan

11,6%

panelis

panelis

menyatakan

panelis 33,3%

cukup suka, setengah dari panelis

panelis menyatakan agak suka, dan

(50%) menyatakan agak suka, dan

26,6% panelis menyatakan kurang

23,3% panelis menyatakan kurang

suka.

suka.

c. Kesukaan Terhadap Tekstur Panelis lebih menyukai tahu susu

b. Kesukaan Terhadap Warna Panelis lebih menyukai tahu susu

sapi dengan pemakaian asam cuka

sapi dengan pemakaian asam cuka

sebanyak 1,5% (B) yang memiliki

sebanyak 1% (A) yang memiliki warna

tekstur padat dari pada tahu susu sapi

putih susu dari pada tahu susu

dengan pemakaian asam cuka 1 % (A), dan 2% (C).

9

PESONA

ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 02 Desember 2017

Tekstur tahu susu sapi dengan

berikut: (1) Terdapat perbedaan rasa

komposisi A (pemakaian asam cuka

yang

1%) sebanyak 5% panelis menyatakan

perlakuan. Tahu susu sapi dengan

suka,

menyatakan

pemakaian asam cuka 1% memiliki

cukup suka, dan sebanyak 38,3%

rasa cukup gurih atau sedikit hambar,

panelis menyatakan agak suka dan

tahu susu sapi dengan pemakaian

kurang suka. Tekstur tahu susu sapi

asam cuka 1,5% memiliki rasa yang

dengan komposisi B (pemakaian asam

gurih, sedangkan tahu susu sapi

cuka 1,5%) lebih dari setengah (73,3%)

dengan pemakaian asam cuka 2%

panelis

menyatakan

suka,

23,3%

memiliki rasa agak gurih atau sedikit

panelis

menyatakan

cukup

suka,

asam. (2) Terdapat perbedaan warna

18,3%

sebagian

panelis

kecil

(3,3%)

panelis

yang

sangat

sangat

nyata

pada

nyata

pada

setiap

setiap

menyatakan agak suka, dan tidak

perlakuan. Tahu susu sapi dengan

seorang pun (0%) panelis menyatakan

pemakaian asam cuka 1% memiliki

kurang suka. Sedangkan tekstur tahu

warna putih susu, tahu susu sapi

susu dengan komposisi C (pemakaian

dengan pemakaian asam cuka 1,5%

asam cuka 2%) setengah dari panelis

dan 2% memiliki warna putih susu

atau

panelis

sedikit

panelis

perbedaan tekstur yang sangat nyata

menyatakan cukup suka, 15% panelis

pada setiap perlakuan. Tahu susu sapi

menyatakan agak suka, dan tidak

dengan pemakaian asam cuka 1%

seorang pun (0%) panelis menyatakan

memiliki

kurang suka.

(lembek atau gembur), tahu susu sapi

sebanyak

menyatakan

suka,

50% 35%

kekuningan.

tekstur

(3)

Terdapat

kurang

padat

dengan pemakaian asam cuka 1,5% KESIMPULAN

memiliki

tekstur

yang

padat,

Berdasarkan hasil penelitian tahu

sedangkan tahu susu sapi dengan

susu sapi dengan pemakaian asam

pemakaian asam cuka 2% memiliki

cuka yang berbeda yaitu sebanyak 1%,

tekstur

1,5% dan 2% dari jumlah total susu

(terlalu kenyal) atau mirip dengan

sapi, dari uji mutu hedonik dan uji

tekstur tahu kediri. (4) Rasa tahu susu

hedonik dapat disimpulkan sebagai

sapi yang paling disukai oleh panelis

10

padat

namun

agak

keras

ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859 Vol. 2 No. 02 Desember 2017

adalah tahu susu dengan pemakaian

Edisi 2. Fakultas Kedokteran Hewan, IPB. Bogor.

asam cuka sebanyak 1,5% yaitu yang memiliki rasa gurih. (5) Warna tahu

Rokhayati, U. 2011. Pengaruh Penggunaan Asam Cuka dan Substitusi Susu Kedelai terhadap Bau Tahu Susu.Jurnal Inovasi, 8 (1), hlm.113-122.

susu sapi yang paling disukai oleh panelis adalah tahu susu dengan pemakaian asam cuka sebanyak 1% yaitu yang memiliki warna putih susu.

Sakidja, M. S. 1989. Kimia Pangan. Jakarta: Depdikbud, Ditjen Dikti.

(6) Tekstur tahu susu sapi yang paling disukai oleh panelis adalah tahu susu dengan

pemakaian

sebanyak 1,5%

asam

PESONA

Sarwono, B dan Yan Pieter Saragih. 2006. Membuat Aneka Tahu (Cetakan 6). Jakarta: Penebar Swadaya.

cuka

yaitu yang memiliki

tekstur padat.

Wikipedia. 2009. Tahu Susu, (online).(http:/google.co.id/Tah u Susu, diakses 11 Februari 2009).

DAFTAR PUSTAKA Dewanti. 2000. Teknologi Pengolahan Hasil Ternak. Fakultas Teknologi Pertanian. Malang: Universitas Brawijaya. Indah, Dwi. S. 2006. Pembuatan Tahu dengan Koagulan ”Whey”. Teknologi Hasil Pertanian: Universitas Brawijaya Malang. Meilisa, E., dkk. 2014. Tahu Susu. [Online]. Diakses dari http://tahususuinovasipenyuluh an.blogspot.co.id/2014/05/tahususu_6910.html Muchtadi, Tien. R. 1997. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Bogor: Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor. Ressang, A.A., dan A.M. Nasution. 1982. Pedoman Pelajaran Ilmu Kesehatan Susu (Milk Hygiene).

11