PRAKTIKUM III

Download I. PENETAPAN TEKSTUR TANAH DILAPANGAN. Partikel partikel tanah mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda dan dapat digolongkan kedala...

0 downloads 516 Views 330KB Size
PRAKTIKUM III MEDIA TUMBUH I.

PENETAPAN TEKSTUR TANAH DILAPANGAN Partikel partikel tanah mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda dan dapat digolongkan kedalam tiga fraksi yaitu fraksi pasir, debu dan liat. Perbandingan kandungan partikel-partikel tanah berupa fraksi pasir, debu, dan liat disebut tekstur tanah. Secara kualitatif tektur tanah dapat ditentukan langsung dilapangan yaitu dengan merasakan secara langsung, akan tetapi membutuhkan pengalaman dan keahlian. Walaupun cara ini tidak mampu memberikan hasil yang detail seperti analisis di Laboratorium, akan tetapi cukup membantu untuk mengetahui kelas tekstur tanah atau paling tidak dapat mendekati kelas yang sebenarnnya. Berdasarkan data kelas tekstur tanah bisa diketahui banyak mengenai sifat fisik tanah lainnya seperti porositas, daya tahan tanah terhadap air, ketersediaan air, laju infiltrasi, dan mudah tidaknya pengolahan tanah. Alat yang dibutuhkan : 1. Baki 2. Botol mineral yang dilubangi bagian atasnya berisi air mentah 3. Cangkul/sekop kecil 4. Lap tangan. Cara Kerja 1. Letakan sedikit 1 sampel tanah dari 3 lokasi pengambilan sampel tanah diatas tangan, basahi sedikit demi sedikit sampai keadaan plastis maksimum. Keadaan ini menunjukkan kondisi yang tepat untuk pendugaan tekstur tanah. Diulangi pada setiap sampel tanah yang diambil di lokasi berbeda dengan cara yang sama. 2. Rasakan adanya kekerasan, kelicinan, kelengketan dan kekenyalan serta derajat kemengkilatan tanah dengan ibu jari dan telunjuk. - Kekerasan menunjukkan tingkat jumlah pasir yang terdapat dalam tanah. - Kelicinan dapat menunjukkan jumlah debu dalam tanah, jika kandungan debu sangat banyak maka akan terasa licin seperti sabun. - Kelengketan dan plastisitas menunjukkan kandungan liat dalam tanah. Tanah yang banyak mengandung liat akan terasa lebih kenyal, mudah dibentuk bola, dan tampak mengkilat. 3. Setelah merasakan tingkat kekerasan, kelicinan, kelengketan, kekenyalan serta derajat kemengkilatan tanah bandingkan dengan tabel berikut : Kekerasan

Kelicinan

Tidak kasar /Agak kasar

Tidak Licin

Cukup Licin seperti Sutera halus

Kelengketan dan Plastisitas Sangat lengket & Plastis Sangat lengket & Plastis cukup lengket Plastis

Sangat licin

Sedikit

&

sekali

Pembentukan bola dan Benang tanah Bola sangat kohesip, benang tanah mudah dibentuk cincin, sangat mengkilat Bola sangat kohesip, benang tanah dapat dibentuk cincin, sangat mengkilat Bola kohesip, benang tanah tidak dapat dibentuk cincin, cukup mengkilat Bola cukup kohesip, sukar

Kelas Tekstur Liat ( clay)

Liat berdebu silty clay)

(

Lempung liat berdebu (Silty clay loam) Debu (Silt)

seperti sutera

lengket & Plastis

dibentuk benang agak mengkilat.

Hampir tidak lengket & Plastis

Bola cukup kohesip, benang tanah sukar dibentuk, tidak mengkilat Bola sangat kohesip, benang tanah dapat dibentuk cincin.

Lempung berdebu (Silt loam)

Bola sangat kohesip, benang tanah sukar dibentuk cincin, sangat mengkilat Bola cukup kohesip, benang tanah sukar dibentuk cincin, cukup mengkilat Bola cukup kohesip, sukar dibentuk benang, Bola agak kohesip, tidak dapat dibentuk benang. Bola agak kohesip, tidak dapat dibentuk benang. Bola mudah pecah/ tidak kohesip

Liat berpasir (sandy clay)

Agak kasar sampai cukup kasar Cukup kasar

Sedikit licin

Cukup lengket dan cukup plastis

Tidak licin

Sangat lengket dan Plastis

Cukup kasar

Tidak licin

Sangat lengket dan Plastis

Cukup kasar

Agak licin

Sangat Kasar

Tidak licin

Sangat sekali

Tidak licin

Agak lengket dan Plastis Tidak lengket dan Plastis Tidak lengket dan Plastis

Kasar

tanah,

Lempung berliat (clay loam)

Lempung liat berpasir (sandy clay loam) Lempung (loam) Lempung berpasir (sandy loam) Pasir berlempung (Loamy sand) Pasir (sand)

II. PENGUKURAN LAJU INFILTRASI DILAPANGAN Infiltrasi adalah proses masuknya air kedalam tanah secara vertikal melalui permukaan tanah. Kecepatan infiltrasi dinyatakan dengan sejumlah air yang masuk kedalam tanah melalui permukaan tanah persatuan waktu (jam) persatuan luas permukaan. Data kecepatan infiltrasi dapat dipergunakan untuk menentukan jumlah aliran permukaan (run off) air yang hilang bagi keperluan pertanian. Alat yang dibutuhkan : 1. Double ring infiltrometer - Ring luar berdiameter 45 cm, tinggi 50 cm (ring besar) - Ring dalam berdiameter 30 cm, tinggi 50 cm (ring kecil) 2. Balok kayu panjang 100 cm 3. Palu (kayu / besi) 4. Penggaris logam/plastik 50 cm 5. Stop watch 6. Plastik sheet 7. Karung goni 8. Jerigen plastik 20 liter Cara Kerja Pilih tempat yang mewakili pada areal tertentu, mula-mula pasang ring kecil (ring dalam) diatas permukaan tanah, kemudian letakan kayu melintang diatas permukaan ring dengan bantuan palu secara hati-hati dan pastikan ring harus terpasang secara vertikal serta masuk + 10 cm kedalam tanah. Setelah terpasang dan tidak longgar pasang ring besar (ring luar) mengelilingi ring kecil dengan jarak antara bibir ring besar dengan ring kecil + 7,5 cm dengan cara seperti pemasangan ring kecil. Letakan plastik sheet didalam ring kecil dan diantara ring besar dan ring kecil, lalu masukan air secara perlahan-lahan di atas plastik agar struktur

permukaan tanah tidak rusak. Permukaan air pada ring kecil dan ring besar diupayakan sama dan lakukan pengamatan. Untuk 2 jam pertama waktu interval pengamatan sependek mungkin misal tiap 15 menit, pengamatan ini berakhir apabila setelah dicapai selisih penurunan air konstan/tetap. Buat tabel berikut : No.

Waktu Pengamatan

Interval (menit)

Total Waktu

Penurunan Muka Air (mm)

Selisih Penurunan

1 15’ 0 2 15’ 15’ 3 15’ 30’ 4 15’ 45’ 5 15’ 60’ dst Penyalinan data : Buat grafik berdasarkan hubungan antara kecepatan infiltrasi dengan waktu pada setiap saat pengamatan. Tentukan : Infiltrasi Kumulatif (I kum) = k.t.n I kum = -----------t Ket : k = konstanta didapat dari/sama dengan laju infiltrasi setelah 1 menit pertama, t = lama waktu pengamatan, n = tg (a), a = sudut yang dibentuk oleh garis lurus dalam grafik dengan sumbu x. Infiltrasi rata-rata

Kriteria laju Infiltrasi : No. 1 2 3 4 5

Infiltrasi (mm/jam) 25,0 – 50,0 15,0 – 25,0 7,50 - 15,0 0,50 - 7,50 Kurang dari 0,50

Keterangan Sangat cepat Cepat Sedang Lambat Sangat Lambat

Tongkat pengukur laju infiltrasi (mm)

Ring Luar Pelampung diatas air Ring Dalam

Double ring infiltrometer