SEMINAR NASIONAL

Download Pengaruh Varietas, Kerapatan Tanaman Dan Dosis Pupuk N Terhadap. Produksi Umbi Benih Bawang Merah Pada Musim Kemarau Basah. Ineu Sulastrini...

0 downloads 632 Views 15MB Size
SEMINAR NASIONAL PERHIMPUNAN HORTIKULTURA INDONESIA PENINGKATAN DAYA SAiNG PRODUK HORTIKULTURA NUSANTARA DALAM MENGHADAPI ERA PASAR GLOBAL Malang, 5 - 7 November 2014 . ISBN 978-979-508-017-6

I\}~"N IiOltll

.~

t 0.

/t~

\



KERJASAMA FA ULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN PERHORTI

#~,

~~

;.-:0

,

.

~.

PROSIDING Seminar Nasional PERHORTI 2014

PENINGKATAN DAVA SAING PRODUK HORTIKUL TURA NUSANT ARA DALAM MENGHADAPI ERA PASAR GLOBAL 5-7 November 2014

Editor:

Prof. Dr. Ir. Eko Widaryanto, MS Dr. Ir. Nurul Aini, MS Dr. agr. Nunun Barunawati, SP., MP Adi Setiawan, SP., MP

Diterbitkan oleh:

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DAFTAR ISI Kata Pengantar Sambutan Ketua Pelaksana

ii

Sambutan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

iv

Sambutan Ketua Umum PERHORTI

vi viii

Sambutan Rektor Universitas Brawijaya

x

DAFTARISI MAKALAH KOMISI BUAH·BUAHAN (BH) Pengendalian Deteriorasi Benih Dua Kultivar Nangka Tahan Kekeringan Unggulan Palu Dan Metode Konservasinya Enny Adelina, Vanny MA. Tiwow, dan Adrianton

1·6

Pengaruh Pemberian Pupuk Kalium Nitrat (KN03) terhadap Hasil Panen Buah Stroberi (Fragaria x ananassa) Zainuri Hanif dan Hasim Ashari.

7·14

Identifikasi Tipe Simpang Semaian Jeruk Batang Bawah Japansche citroen (JC) dan Waktu yang Tepat untuk Roguing berdasarkan Karakter Morfologi Anis Andrini

15·21

Inisiasi Kultur Meristem Anggur In Vitro Ahmad Syahrian Siregar dan Arry Supriyanto

22·28

Studi Perbedaan Kualitas Buah Salak Gula Pasir (Salacca zalacca var. Gula Pasir) pada Tiga Sentra Produksi di Bali Rai, I. N1, C.G.A. Semarajaya, I N.G. Astawa1, N K. Alit Astiari dan N P. Arisusanti

29-34

Pola Perubahan Hormonal Fase Pemasakan Buah Jeruk Keprok (Citrus reticulata Blanco) Dataran Tinggi cv. SoE dan Dataran Rendah cv Borneo Prima Arry Supriyanto, Ahmad Syahrian Siregar dan Hasyim Ashari

35-40

Optimalisasi Sifat Poliembrioni dan Pemacuan Pertumbuhan Tunas pada Pembibitan Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Pembelahan Biji dan Pemberian Benzil·Adenin Rugayah, Agus Karyanto dan Fadillah Asih Fitriyana

41-47

Pengaruh Media Terhadap Daya Tumbuh Embrio Somatik Jeruk In Vitro Nirmala Friyanti Devy, Farida Yulianti dan Hardiyanto

48-54

Pendugaan Keragaman Genetik 16 Aksesi Manggis Sumatera Utara Berdasarkan 10 Marka RAPD Lollie Agustina P. Putri, Dame H. Y. L. Tobing, M Basyuni dan Indra E. Setyo

55·58

Respon Pertumbuhan Kultur In Vitro Jeruk Besar (Citrus' maxima (Burm.) Merr.) cv. Nambangan terhadap Osmotikum dan Retardan Iswari S. DeWi, Gani S. Jawak, Bambang S. Purwoko dan M Sabda

59·66

Aplikasi Boron dan AgN03 Untuk Meningkatkan Produksi Dan Viabilitas Serbuk Sari Melon Hibrida IPB Wahyuni, W, Palupi, ER dan Suketi, K

67·72

x

Pengaruh Pemberian KN03, CaCo3 dan KCL Terhadap Produktifitas Kualitas Buah Anggur AG 60 Ashar; Hesim

dan

Waktu Dan Konsentrasi Penyemprotan GA3 Pada Buah Srikaya Eko Setiawan Penentuan Dosis Potassium Chlorate Pembuahan Mangga Di Luar Musim Titiek Purbiati dan Sri Yuniastuti

Terhadap

Pembungaan

73·77

78·82 Dan 83·87

Perbaikan Varietas Mangga Arumanis 143 melalui Hibridisasi Karsinah, Rebin dan R. J. Ali

88·95

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jeruk Di Kabupaten Karo, Sumatera Utara Sugiyatno, A dan P. Nainggo/an

96·102

Survey Hama Penyakit dan Pembinaan Petani Tanaman Jeruk Di Pakpak Bharat - Sumatra Utara Mutia Erti Owiastuti

103-110

Kajian Masa Pembungaan Dan Produktivitas Tanaman Durian Lokal (Durio zibethinus murr.) Berbasis Curah Hujan Di Berbagai Ketinggian Tempat Oidik Hariyono

111-120

Virulensi Isolat Pythiaceae Dan Ketahanan Varietas Durian Terhadap Pythium sp. Berdasarkan Detached Leaf Bioassay Panca Jarot Santoso, Adi Pancoro, Sony Suhandono dan I Nyoman Pugeg Aryantha Penyakit Busuk Akar dan Mahkota pada Stroberi Dutch.)dan Agens Hayatinya Mutia Erti Owiastuti dan Melysa, N.Fajrin

(Fragaria x ananassa

Diseminasi Pepaya IPB Callina Di Indonesia Ketty Suketi, M. Rahmad Suhartanto, Anna Fariyanti, Gunawan dan Kusuma Oarma Pengaruh Penggunaan Pupuk Kandang Terhadap Produktivitas Kultivar Gedong Gincu Oodi Budirokhman

121-127

128-135 Heri Harti, Endang 136-142

Organik Chitosan dan Dosis Pupuk Tanaman Mangga (Mangifera indica L.) 143-148

"Keprok Batu 55" Jeruk Unggul Nasional Asal Jawa Timur Sugiyatno, A

149-156

Pengaruh Tempat Penanaman Dan Macam Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Stroberi (Fragaria x ananassa) Fanshuri, BA dan Banaty, OA

157-163

Seleksi Kultivar Mangga Dengan Karakter Cebol ( Dwarf ) Syarif Husen

164-168

Preferensi Predator Halmus chalybeus (Coleoptera:Coccinellidae) terhadap Kutu Sisik Jeruk Aonidiella aurantii (Hemiptera:Diaspididae) S. Wuryantini dan O. Endarto

169-174

Respon Perkecambahan Polen Pepaya IPB 6 dan Penyimpanan pada Suhu Rendah Fidianinta, Ketty Suketi, Winarso O. Widodo

175·181

xi

IPB 9 Terhadap

Potensi Agens Pengendali Alami Dan Hayati Dalam Pengendalian Tungau Karat Jeruk Phyllocoptruta o/eivora Ashmead (Acari: Eriophyidae) Penyebab Burik Kusam Pada Buah Jeruk Otto Endarto dan Susi Wuryantini Perbanyakan Apel Melalui Inisiasi Kultur Meristem Apelln Vitro Ahmad Syahrian Siregar dan Arry Supriyanto

182-187

188-194

MAKALAH KOMISI SAYUR-SAYURAN (SY) Kajian Viabilitas dan Vigor Benih Asal Dari Berbagai Sentra Bawang Merah Varietas Lembah Palu Bahrudin, Muhammad-Ansar dan Ichwan Madauna

195·200

Viabilitas dan Vigor Benih Bawang Merah (Allium ascalonicum) Varietas Trisulayang Diuji pada Berbagai Suhu Perkecambahan dan Perlakuan Benih N.Waluyo, R Sinagadan R. Rosliani

201-206

Pengaruh Umur Bibit Bawan~ Merah Di Persemaian Sebelum Dipindahkan Ke Lapangan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi pada Daerah yang Rentan Perubahan Iklim Yusniwati, Yummama Karmaita, Aswaldi Anwar, Aulyani Koti

207·212

Pertumbuhan Benih Inti 19 Varietas Kentang (Solanum tuberosum L.) Hasll Mikropropagasi secara In Vitro pad a Media MS N. Waluyo dan A.K.Karjadi

213-217

Respon Pertumbuhan dan Tanaman Jagung (Zea mays L.) Pada Berbagai Waktu Tanam Pak Choy (Brassica chinensis L.) dalam Sistem Tumpangsari Ninuk Herlina, Moch. Nawawi dan Tri Utami

218·225

Teknologi Produksi Benih Dan Kearifan Meningkatkan Mutu Benih Bawang Lokal Palu Maemunah

226·233

Aktivitas Fungisida Minyak Terhadap Jamur Colletotrichum Tanaman Cabe Diana Nurus Sholehah

Lokal

Masyarakat

Dalam

Camplong (Callophyllum inophyllum) sp. Penyebab Penyakit Antraknosa pada 234-237

Penyediaan Materi Pemuliaan Kentang Melalui Produksi Ubi Mini (GO) Tti Handayani

238-243

Potensi Hasll 9 (Sembilan) Galur Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Oi Dataran Rendah Sri Lestari P., Damanhuri dan Lita Soetopo

244-249

Sumber Daya Genetik Spesies Kacang-Kacangan Tradisional Jawa Timur Yang Berfungsi Sebagai Sayuran B. Pikukuh, Bonimin, T. Zubaedi dan S. Pumomo

250·259

Potensi Teknologi Aeroponik Dalam Mendukung Kentang Nasional Meksy Dianawati dan G.A. Wattimena

260-266

Swasembada

Benih

Pengujian Pemupukan Spesifik Pada Kondisi Agroekosistem Lahan Kering Sentra Pengembangan Bawang Merah Varietas Lembah Palu Muhammad-Ansar, Bahrudin dan Imam Wahyudi

xii

267-273

Agroteknologi Konservasi untuk Meningkatkan Kualitas Produktivitas Kentang di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi Henny H, Itang Ahmad Mahbub dan Arzita

Tanah

dan

274·280

The Response Of Sweet Corn (Zea mays Saccharata Sturt ) On Various Combination N,P,K and Various Of Organic Sources Material Nur Edy Suminarli and Cahyono

281·288

Pengaruh Varietas, Kerapatan Tanaman Dan Dosis Pupuk N Terhadap Produksi Umbi Benih Bawang Merah Pada Musim Kemarau Basah Ineu Sulastrini, Setiawati, W, Sumarni, N, Hidayat, 1M, dan 8asuki, RS

289·295

Pengaruh Aplikasi Kompos Granul Ela Sagu Terhadap Sifat Fisik Tanah Dan Hasil Jagung Manis Di Inceptisol Maimuna La Habi

296·302

Pengaruh Pemupukan dan Pemberian Biourin Pada Tanaman Bawang Merah Filipina di Lahan Petani Ngujung, Kota Batu, Jatim Mudji Santosa, M.Dawam Maghfour dan Sisca Fajriani

303·308

Peran Pupuk Hijau terhadap Pertumbuhan (Amaranthus trico/or1 secara Hidroponik Megayani Sri Rahayu dan Estu Wid; Andriani

309·315

dan Hasil Tanaman Bayam

Pengaruh Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan Sayuran Daun Darwin H. Pangaribuan

316-320

Studi Pembibitan Jamur Tiram Coklat (Pleurotus aba/onus) Dan Jamur Kuping (Auricularia sp) Serta Pengujiannya Terhadap Berbagai Campuran Formula Substrat Agus Sugianto, Anis Sholihah, dan Priyagung Harlono

321·326

Pengelolaan dan Pemanfaatan Produk Hayati untuk Mengendalikan Vektor dan Penyakit Virus Kuning Keriting pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Neni Gunaeni, Astri W Wulandari, Rini MUrliningsih

327-335

Kajian Penggunaan Kerodong Kasa Dan Agens Hayati Perkembangan Hama Penyakit Dan Produksi Cabai Eli Korlina, Evy Latifah, Sri Yuniastuti dan Kuntoro 80ga Andri

336-340

Terhadap

Seleksi Induk Varietas Bawang Merah Lokal Terhadap Penyakit Bercak Ungu (Alternaria porri) Ineu Sulastrini, Hidayat, 1M, Putrasamedja, S

341·346

Identifikasi Ketahanan Beberapa Tanaman Solanacea Terhadap Hama dan Penyakit Awang Maharijaya

347·349

Standarisasi Metoda Deteksi Patogen Virus pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L) Neni Gunaeni, Astri W. Wulandari dan Ati Srie Duriat

350·356

Efektivitas Penambahan Pupuk Organik di Musim Tanam ke Dua Pada Tanaman Kolesom (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) Dengan Pemanenan Berulang Ismail Saleh, Sandra Arifin Aziz dan Nuri Andarwulan

357·361

Pengendalian Penyakit Layu Bakteri Pada Tanaman Tomat Menggunakan Pseudomonas fluorescens Diding Rachmawati dan A.M. Abdurehmen

362·365

xiii

Pemanfaatan Limbah Tanaman Brokoli Sebagai Biofumigan Untuk Pengendalian Ralstonia Solanacearum pad a Tanaman Tomat (Solanum /ycopersicum L.) Anis Rosyidah

366-371

Efektivitas Methyl Eugenol 800 G/L Terhadap Pemerangkapan Lalat Buah Bactrocera sp. pad a Tanaman Cabai Otto Endarto

372-376

Teknik Pengambilan Sam pel Pemangsa Pada Pertanaman Kubis Rini Murtiningsih

377-383

Pemanfaatan Bibit G1 Kentang (Solanum Candikuning Bedugul - Bali MR Oefiani, IA Astarini, M Pharmawati

384·387

tuberosum

L.) bagi Petani di

Rakitan Teknologi Jarak Tanam, Dosis Pupuk Kandang, dan Dosis Pupuk Kimia Pad a Produksi Benih Kentang G3 Meksy Dianawati, Taemi Fahmi, Endjang Sujitno

388-392

Pengaruh Aplikasi Kompos Sampah Rumah Tangga dan Pupuk Anorganlk Pada Tanaman Bunga Kol (Brassica o/eracea var. Botrytis L.) Amik Krismawati dan Nurullstiqomah

393-401

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lebak Provinsi Banten Viktor Siagian dan Rina Sintawati

402-408

Produksi

Mentimun

di Kabupaten

Uji Inokulum Trichoderma harzianum dan Pseudomonas PadaTanaman Sawi (Brassica chinensis L) Sistem Organik Dyah Roeswitawati dan Dian Indratmi

fluorescens 409·414

Respon Hasil Tanaman Jagung Manis Terhadap Aplikasi Berbagai Dosis Pupuk Organik Vermikompos Dan Pupuk Anorganik Sisca Fajriani, Sudiarso, Winda Ismaya Sari

415-418

Pengaruh Pemupukan (Pupuk Kandang, Urea, Za, Sp-36 Dan Pupuk Pelengkap Cair) Terhadap Vitamin C Dan Penundaan Kerusakan Melalui Pengemasan Dan Penyimpanan Suhu Dingin Ita Yustina, Sri Zunaini Sa'adah, Rohmad Budiono

419-426

MAKALAH KOMISI PANEN- PASCAPANEN (PP) Indeks Mekanisasi Pertanian pad a Budidaya Bawang Merah di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur Farid R. Abadi

427-432

Sesame and Lemon Grass Oil as Coating Materials to Reduce The Deterioration of Tomato During Storage I Made Supartha Utama, Ni Luh Yulianti, Oki Adhi Prastya and Greg Luther

433-438

Respon Pasca Panen Bawang Merah (Allium ascalonicum disimpan pada Suhu Rendah A. Khairun Mutia, Y. Aris Purwanto dan Lilik Pujantoro

439-445

L.) yang

Uji Teknik Off Season dan Panen Terjadual Dalam Dua Kurun Waktu Panen Raya Mangga Arumanis Sudarmadi Purnomo

xiv

446-453

Penentuan Masak Fisiologi dan Metode Kemangi (Ocimum americanum L.) Ulfah Hidayati dan M Rahmad Suhartanto

Pengujian

Viabilitas

Benih

Pengaruh Umur Panen Dan Blanching Terhadap Mutu Asinan Buncis L. Isnaini, D. Rahmawati dan Yuwoko Perbandingan Atribut Mutu Buah Stroberi yang Tradisional dan Modern di Malang dan Yogyakarta Zainuri Hanif dan Huriin Husna

Beredar

di

454-461

462-468 Pasar

469-476

Kriteria Kematangan Pascapanen Buah Pepaya (Carica papaya L.) IPB Callina dari Beberapa Umur Panen M. Luthfan Taris, Winarso Drajad Widodo, Ketty Suketi

477-481

MAKALAH KOMISI FITOFARMAKA (FK) Hubungan Tunas Pucuk, Panjang Stek dan Pertumbuhan annua L. Wiguna Rahman dan Didik Widyatmoko Multiplikasi Tunas Sarang Semut (Myrmecodia Penambahan Thidiazuron dan NAA Secara In Vitro Innaka A. Rineksane, Supriyadi dan B. Heri Isnawan Karakterisasi dan Uji Kekerabatan Aksesi aeruginosa Roxb.) Adi Setiadi, Nurul Khumaida dan Sintho W. Ardie

Stek Artemisia

482-485

pendans)

Temu

dengan

486-492 Hitam

(Curcuma

493-498

Karakterisasi Herba Jombang Dan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol Herba Jombang (Taraxacum officina/e) Yang Tumbuh Di Tawangmangu Elok Widayanti, Nita Supriyati dan Rohmat Mujahid

499·502

Sawi Liman (Lactuca canadensis L.) dan Sawi Siomak (Lactuca sativa L.) Prospek Baru Komoditas Sayuran Herbal Tahan Hama dan Penyakit Handoko, Tohir Zubaidi, Bonimin

503-507

Aklimatisasi Dini Prothalus Tumbuhan Paku Bahan Obat (Cibotium barometz) Hasll Kultur In Vitro Yupi Isnaini dan Titien Ng Praptosuwiryo

508·513

Pengaruh Pupuk Urea Terhadap Produksi Dan Kandungan Asiatikosida Pada Tanaman Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban.) Fauzi, Endang Broto Joyo, dan Heru Sudrajad

514-517

Manipulasi Kandungan Benzyl Acetat Dan Jasmone Dengan Murashige And Skoog Modifikasi Serta Sumber Eksplan Pengkalusan Jasminum sambac L Dwie Reina Suryaningsih, Sri Arijanti Prakoeswa dan Ribkahwati

518·522

Respon Pertumbuhan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Pada Penambahan Pupuk N Dan K Di Musim Kemarau Wisnu Eko Murdiono, Nur Azizah dan Ellis Nihayati

Roxb.) UB2

Penentuan waktu panen pada budidaya Tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus BI. Miq.) Ani Kurniawati, Juang Gema Kartika dan Nurhajijah

xv

Media Pada

523·528

529-535

MAKALAH KOMISI SOSIAL-EKONOMI PERTANIAN (SE) Kontribusi Kawasan Rurnah Pangan Lestari (KRPL) Terhadap Keragarnan Konsumsi Pangan dan Peningkatan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Sawahlunto, Sumatera Barat Hardiyanto, Nirmala F. Devy, dan Sumila

536-542

Analisis Dinamika Ekspor Buah-buahan Tahun 2007 -2013 Tutik Setyawati

543-547

Indonesia

Peran Teknologi dan Kelernbagaan dalarn Industri Perbenihan Merah di Jawa Timur Baswarsiati, D. Harnowo dan B. Pikukuh

Bawang 548·554

Pemanfaatan Kelompok Tani Sebagai Media Pernasaran Sayuran Petani di Indonesia (Studi Kasus Petani di Kecarnatan Pangalengan-Bandung Barat, Kecamatan Kintarnani dan Baturiti-Bali serta Keearnatan Pagu dan Gandusari-Blitar Jawa Tirnur) Asma Sembiring

555·560

Respon Masyarakat Terhadap Galur Baru Tanarnan Tornat di Kabupaten Blitar dan Kediri, Jawa Timur Evy Latifah, Putu B. Daroini, Hanik A. Dewi, Kuntoro B. Andri, Rakhmat Sutarya, Joko Mariyono

561-565

Peranan Lembaga Pendukung Terhadap Usahatani Perbenihan Kentang di Kabupaten Garut (Studi Kasus: Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat) Siti Lia Mulijanti, Meksy Dianawati, Sumarno Tedy, dan Nandang Sunandar

566-572

Respon Berbagai Olahan Jarnbu Biji Merah Dan Kernungkinan Bojonegoro Wahyunindyawati

Pasarnya Di 573-577

Model Pengembangan Agribisnis Wortel Dalarn Meningkatkan Pasok Petani Di Era Pasar Modern (Studi Kasus Petani Wortel di Keeamatan Tawangrnangu Karanganyar) Fanny Widadie dan Joko Sutrisno

Nilai Rantai

Studi Awal Preferensi Konsurnen Persllangan Jeruk Lokal Kornersial B.D. Mariana dan H. Arisah

Terhadap

Buah

Kabupaten 578-585

Jeruk

F1

Hasil 586-589

Slfat Fisik Dan Kimia Permen Lunak Srikaya Pada Beberapa Tingkat Perbandingan Glukosa Dan Sukrosa Yeyen Prestyaning Wanita, Mahargono Kobarsih dan Erni Apriyanti

590-594

Kolaborasi Bisnis Petani Skala Keeil dan Sayuran Berkualitas Bagi Konsurnen Modern Gema Wibawa Mukti, Rani Andriani Budi Kusumo

595·602

Analisis Kelayakan Usaha Penyimpanan Gudang Berpendingin Awang Maharijaya, Heri Harti, dan Sobir

Suplier

Bawang

dalarn

Merah

Pengadaan

Menggunakan 603-609

KaJianUsahatani dan Pengernbangan Anggur di Kota Probolinggo Amik Krismawati, Sri Harwanti, dan Herman S. xvi

610-617

Peluang Usaha Dan Hasil Uji Adaptasi Beberapa Varietas Berbagai Ketinggian Di Daerah Istimewa Yogyakarta Hano Hanafi, Tri Martini dan Tyas Utami Ningsih

Krisan Di

618·626

MAKALAH KOMISI TANAMAN HIAS (TH) Dinamika Tanggapan Varietas Krisan Balithi terhadap Pemberian Pupuk P (SP·36) Rahmawati, I dan E.D.S. Nugroho

627·634

Studi Awal Konservasi In Vitro Tanaman Hias Tropis Zingiber spectabile Menggunakan Teknik Enkapsulasi Rianawati. S., Syafni, dan Suryanah

635·641

Evaluasi Anggrek Spesies Hasil Kultur In vitro di Kebun Raya Bogor yang Diminati Masyarakat Yupi Isnaini

642·647

Aplikasi Daminozide Pra Tanam Menggunakan Teknik Perendaman Dan Vacuum Infiltration Pada Bibit Tanaman Krisan Pot Paramyta Nila Permanasari, Diny Dinarti, Yoyo SuIyo

648·655

Kajiterap Pengelolaan Tanaman. Terpadu (PTT) Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Mutu Bunga Sedap Malam Donald Sihombing, Indriana Ratna Dewi, Kasmiati dan Wahyu Handayati

656·661

Penyebaran Anggrek di Kanopi Hutan Pegunungan Rinjani, Indonesia Medha Baskara, D. Samontry, dan G. Jungkum

662·666

Taman

Nasional

Pengaruh Gererasi Benih Terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Krisan (Chrysanthemum sp.) Varietas Rhino Lita Soetopo, Putri Istianingrum dan Damanhuri

667·672

Deskripsi dan Ekologi Spesies Endemik Gunung Prau Tetrastigma glabratum (Blume). Planch, Inang Rafflesiaceae Lianah Kuswanto

673·679

Indonesia

Transformasi Gen Pembungaan Melalui Agrobacterium tumefaciens Pada Tanaman Anggrek Vanda Tricolor R. Dwiyani, H. Yuswanti, I.A.P. Darmawati, I.S. Mercuriani dan E. Semiarti

680·684

Evaluasi Jenis Bugenvil (Bougainvillea sp.) Sebagai Elemen Taman Kota Sitawati dan Rahmawati Kusmitasari

685·691

MAKALAH KOMISI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (PH) Dodol Sebagai Alternatif Peningkatan Nilai Tambah Kulit Pamelo Aniswatul Khamidah dan Jumadi Pengaruh Berbagai Pengental Organoleptik Saus Tomat Lailatul Isnaini dan Eli Korlina

Terhadap

Komposisi

Kimia

692·700 Dan Sifat

701·709

Optimalisasi Reduksi Kandungan Minyak Bawang Goreng Palu Nur Alam, Rostiati dan Muhardi

710-715

Uji Preferensi Menu Masakan Sayur Berbasis Sawi Liman (Lactuca canadensis L.) dan Sawi Siomak (Lactuca sativa L.) T. Zubaidi, Bonimin, Handoko dan B. Pikukuh

716·724

xvii

Uji Preferensi Kue Kering Temulawak Mendukung Diversifikasi Pangan Aniswatul Khamidah dan SS. Antarlina

725·733

MAKALAH POSTER Penerapan Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan Berbasis GAP untuk Peningkatan Produksi dan Mutu Beberapa Sayuran di Malang Didik Harnowo, Baswarsiati dan D. Rachmawati

734·740

"Lalaban", Sayuran yang Hampir Terlupakan: Studi Etnobotani di Daerah Bogor. Jawa Barat Mulyati Rahayu dan Siti Susiarti

741·746

Karakterisasi Sifat Fisik dan Kimia Beberapa Varietas dan Galur Buah Tomat (Solanum Iycopersicum) Ita Yustina, Evi Latifah, Eli Korlin dan Kuntoro Boga

747·753

Perakitan Varietas Mutan Krisan Standar Mustika Kaniya dengan Iradiasi SinarGamma Yuniarto, K dan R. Meilasari

754·759

Pengaruh Beberapa Dosis Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Terhadap Pertumbuhan Benih Sirsak (Annona muricata L) Sudjijo

760·764

Keragaman Morfologi Tumbuhan Piladang Merah (Coleus scutellaroides (L.) Benth di Sumatera Barat Aryawaita dan Nirmala F. Devy

765·771

Upaya Peningkatan Produksi Biomassa dan Kadar Sinensetin kucing (Orlhosiphon aristatus BI. Miq.) dengan Pemupukan Ani Kurniawati, Juang Gema Kartika, Bonifacius

772·779

Kumis

Gejala Defisiensi Unsur Hara Makro pada Tanaman Stroberi (Fragaria ananassa Duchesne) Varietas Dorit Oka Ardiana Banaty dan Arry Supriyanto Pengaruh Penyerbukan polyrizhus) Ni Luh Putu Indriyani Heterosis dan comusus L.) Sri Hadiati

Pada

Heterobeltiosis

Pembuahan

Buah

Naga

X 780·785

(Hylocereus 786·790

Beberapa

Persilangan

Nenas (Ananas 791·798

Pengaruh Jumlah Tunas dan Dosis NPK pada Produksi Subang Gladiol (Gladiolus hybridus L.) Tti Dewi Andalasari, Yayuk Nurmiaty, Dewi Mentari

799·805

Kajian Macam Dan Dosis Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Fatahillah Ramadhani, Mustika Tripetmeseti, Catur Wasonowati

806·813

Tingkat Kesukaan Konsumen Pada Beberapa Varietas Goreng Lokal DIY dan Introduksi Yeyen Prestyaning Wanita, Irawati, dan Riefna Apriyani

814·818

Bawang Merah

Persentase Perkecambahan Biji Gerbera (Gerbera jameson;; Hooker) Hasil Persilangan Secara Konvensional Suryawati dan Kurnia Yuniarto

xviii

H. Bolus ex. 819-822

Peran Sistem Informasi dan Teknologi Luar Musim dalam Bisnis Berbasis Komoditas Sayuran Aria Adi Negoro dan Joko Mariyono

823·826

Hibridisasi Mawar Eka Fibrianty dan Darliah

827·830

Hibridisasi Hemerocalis Darliah dan Eka Fibrianty

831·833

Pengaruh Berbagai Dosis Sinar Gamma Terhadap Pertumbuhan Planlet Krisan Fiji Yellow dan Sakuntala Serta Informasi LD50 L. Sanjaya, B. Marwoto, A. Zubair, I. Dwimahyani t.B. Raharjo, D. Kurniasih, YuHdar, Hayani, dan E. Fibrianty

834·842

Pengaruh Pemupukan (Pupuk Kandang, Urea, Za, SP·36 Dan Pupuk Pelengkap Cair) Terhadap Vitamin C Cabe Merah dan Penundaan Kerusakan Melalui Pengemasan dan Penyimpanan Suhu Dingin Ita Yustina, Zunaeni Saadah, Rahmad Budiono

843·849

Keragaman Penampilan Fenotip Beberapa Pepaya Hasil Persilangan Sunyoto, T. Budiyanti, dan L. Octriana

850·854

Tingkat Penerimaan Panelis Terhadap Produk Permen Jeli Dari Buah Naga Sri Harwanti dan Thohir Zubaidi

855·860

Pengaruh Penggunaan Mulsa Terhadap Pembungaan dan Hasil Tanaman Jeruk Keprok Pulung Yenni, Endarto,O dan Kristianto, D

861·866

Kajian Pengembangan Pisang di Lahan Bekas Penambangan Batubara di Kalimantan Timur M. Rizal, Farid R. Abadi dan M. Hidayanto

867·870

Kajian Teknologi Pengolahan Hasil Buah Jeruk Keprok Serta Analisis Usahataninya di Kalimantan Timur M. Rizal dan Farid R. Abadi

871-877

Borneo Prima

Analisa Resiko Organisme Pengganggu Tumbuhan Terhadap Pemasukan Buah Ceri Manis (Prunus avium) Dari Perancis Purwati

878-885

Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) Pemasukan Buah Anggur (Vitis vinifera L.) Dari Negara Mesir Mira Eka Nursandi Widyastutie

886·893

Terhadap

Analisa Resiko Organisme Pengganggu Tumbuhan (AROPT) Terhadap Pemasukan Biji Kedelai (Glycine max L. Merrill) Dari Uruguay Mira Eka Nursandi Widyastutie

894·901

Baru Durian Yang Menang, Mana Yang Lain Catur Wahyu Lestari

902·905

Evaluasi Keragaan Pertumbuhan Benih Jeruk 15 Varietas Keprok Dan 7 Varietas Manisdi Dua Ketinggian (Kebun Percobaan Tlekung 950 m dpl dan Banjarsari 2 m dpl) Emi Budiyati dan Jati

906·911

Kajian Manajemen Pengaturan Pembuahan Mangga Podang di Luar Musim Sri Yuniastuti, Eli Korlina, Titiek Purbiati dan Yuwoko

912-918

xix

Viabilitas Lactobacillus plantarum Mar 8 Mikroenkapsulasi Menggunakan Campuran Dekstrin Dengan Minyak Atsiri Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Sri Hartin Rahaju, Titin Yulineri dan Novik Nurhidayat

919-925

Pengaruh Suhu Dan Lama Penyimpanan Umbi Uli Terhadap Pertumbuhan Tanaman Uli E. Dwi Sulistya Nugroho dan Debora Herlina

926-930

Pengaruh Ekstrak Buah Lerak (Sapindus Spp) Terhadap Pertumbuhan dan Serangan Hama Bibit Kopi Robusta (Coffea canephora, Pierre) Hidayat Bambang S, Moch. Wildan Djatmiko, dan Heri Sutrisno

931-938

Tanaman Hias Eksotis dari Marga Tacca Siti Susiarti, M. Rahayu dan Rugayah

939·943

Pengaruh Macam Bahan Tanam Varietas Stroberi (Fragaria sp.) Ashari, H., Hanif, Z. dan Zulfa N.

pada

Pertumbuhan

dan

Hasil Tiga

944·949

Karakter Morfologi Bunga Jantan Beberapa Kultivar Musa : Koleksi Kebun Raya Purwodadi Arifatul Fitriyah dan Dewi Ayu Lestari

x paradisiaca L.

Kajian Aplikasi Kompos Sampah, Trichoderma Dan Pseudomonas fluorescens Terhadap Perkembangan Hama Penyakit Dan Produksi Tomat Eli Korlina, Amik Krismawati, Diding Rachmawati dan Nurullstiqomah

xx

950-957

958-962

ISBN 978-979-508-017-0

PENGARUH PEMUPUKAN DAN PEMBERIAN BIOURIN PADA TANAMAN BAWANG MERAH FILIPINA DllAHAN PETANI NGUJUNG, KOTA BATU, JATIM Mudji Santosa*, M.Dawam Maghfour dan Sisca Fajriani

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya JI. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia *e-mail: [email protected]

ABSTRACT Field study was conducted to determine the effect of fertilization and application of biourine on growth and yield of shallot plants ( Allium ascalonicum L) at farmer field in Ngujung, Batu, East of Java, about 24 km from the city of Malang to the northwest (at the slope areas of the mountain of Welirang ), th height of areas is about 900 m above sea level, the temperature is 22° C - 28°C and soil types is Andisol, and the research is conducted from July to September 2013 . The factorial randomized block design is used for arrange 2 factors: ( Factor 1 ) Application of biourine, which is consist of two levels: (1 ) Without biourine and (2) Application of 1000 liters biourine/ha, and ( Factor 2) Kinds of fertilizesr, which is consist of 6 kinds of fertilization i.e.: ( 1) NPK ( 100 kg N I ha ZA) , 50 kg P205 per ha ( SP36 ) and 70 kg K20/ha ( KCI ) , ( 2 ) NPK ( 50 kg N I ha ( ZA ) , 25 kg P205 I ha ( SP36 ) and 30 kg K20/ha ( KCI ) , (3 ) NPK ( 15 : 15 : 15 ) 600 kg I ha Phonska ; ( 4 ) NPK ( 15 : 15 : 15) 300 kg I ha Phonska ; ( 5) Compost of cow manure 20 tons I ha ; (6) Compost of cow manure 10 tons I ha. So there were 12 treatment combinations and repeated three (3 ) times .Shallot plants at 56 days after planting (dap), achieved the plant height is about of 51 cm , number of leaves per hill of plants is 53 sheets, leaf area is 33 cm2 per leaves, leaf area index ( LAI ) 2.97 , the number of tillers is 16 plants per hill, number of bulb per tillers/plants is 1.02 bulbs, weight per bulb is 8.8 g, weight of bulbs per hills is aboutof 190.7 g . The applications of biourine increased the bulbs at harvest an average of 20.8 % higher than the plants without applicated biourine ( the bulbs weight is about 1778 g/m2) . The using of fertilizers of 100 kg N I ha ZA) , 50 kg P205 per ha ( SP36 ) and 70 kg K20/ha· ( KCI ) , resulted the highest bulbs of shallot that is 2448 g/m2 (24,4 tons/ha) increased 70.6 % , higher than the lowest yield of shallot plants (14,7 tons/ha) which is showed by the applications of 10 tons/ha of cow manure. Keywords:

Fertilizer of NPK, biourine, shallots and cow manure

ABSTRAK Penelitian lapang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemupukan dan pemberian biourin pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L) dilakukan di lahan petani Ngujung, Batu, sekitar 24 km dari kota Malang ke arah barat laut (di kawasan lereng kaki gunung Welirang), dengan ketinggian sekitar 900 m di atas permukaan laut, suhu 22° C- 28°C dan jenis tanah andisol, dilakukan Juli sampai September 2013. Rancangan Acak Kelompok Faktorial digunakan untuk menempatkan 2 faktor yaitu : (Faktor 1)Pemberian biourine, yang terdiri 2 macam (1) Tanpa biourine, (2) 1000 liter biourine per ha, dan (Faktor 2) Macam pupuk yang terdiri dari 6 macam pupuk : (1) NPK ( 100 kg N I ha (ZA) ,50 kg P205 per ha ( SP36) and 70 kg K20/ha ( KCI ), (2 ) NPK ( 50 kg N I ha ( ZA) , 25 kg P2051 ha ( SP36) and 30 kg K20/ha ( KCI ) ; (3) NPK (15 :15 :15) 600 kg/ha Phonska ; (4) NPK (15 :15 :15) 300 kg/ha Phonska; (5) Kompos kotoran sapi 20 tons I ha ; (6 ) Kompos kotoran sapi 10 tons I ha. Terdapat 12 perlakuan dan diulang 3 (tiga) kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman bawang merah jenis Filipina pada umur 56 hari mencapai tinggi tanaman 51 cm, jumlah daun per rumpun 53 lembar (lb), luas daun per lembar daun 33 cm2, indeks luas daun (ILD) 2,97, jumlah anakan per rumpun 16 tanaman, jumlah umbi per anakan 1,02, bobot umbi 8,8 g/umbi, bobot umbi per rumpun 190,7 g/rumpu . Pemberian biourine meningkatkan hasil umbi panen bawang merah sampai 20,8 % dibanding hasil umbi panen dari perlakuan tanpa biourine yaitu 1778 g/m2. Pemupukan NPK dengan dosis 100 kg N I ha ZA), 50 kg P205 per ha (SP36 ) and 70 kg K20/ha ( KCI), menghasilkan 2448 g/m2 (meningkat 70,6 % dari hasil yang terendah 1471 g/m2, basil dari perlakuan pupuk 10 ton/ha kompos kotoran sapi. Kata kunci : Pupuk NPK, biourine, bawang merah, pupuk kandang sapi

303

ISBN 978-979-50S-01'7-fi PENDAHULUAN

Produksi bawang merah rata-rata di Indonesia meneapai 1.048.934 ton dengan luas panen 109.634 dan produktivitasnya 9,57 ton/ha (BPS, 2010). Produksi bawang merah pada tahun 2012 sebanyak 964,22 ribu ton (BPS, 2013). Salah satu jenis bawang merah yang diusahakan petani adalah bawang merah ev Filipina. Varietas Filipina (Menurut SK Menteri Pertanian No. 66 Kptsl TP. 2401212002), asal Introduksi dari Filipina, umur berbunga 50, panen (60% batang melemas) 60 hari, tinggi tanaman 34-45 em, banyak anakan 9-18 umbi I rumpun, jumlah daun 40-75 helai I rumpun, Ukuran Umbi Bulat Sedang (6-10 gram), produksi umbi 17,6 ton I ha umbi kering (Anonim, 2002). Namun kenyataan produksi rata-rata yang dieapai petani untuk hasil bawang merah ev Filipina kebanyakan tidak lebih dari 12 ton/ha (Mudji Santosa,2006). Bahkan laporan Dinas Pertanian Propinasi Jawa Timur 2009 hasil produktivitas bawang merah di Jawa Timur 10,6 ton/ha (Anonim, 2009). Akhir-akhir ini banyak informasi tentang upaya peningkatan produktivitas bawang merah di Indonesia yaitu dengan menggunakan tambahan bahan organik eair (BOC). Salah satu BOC adalah penggunaan urine sapi (urine sapi 1 liter dieampur dengan 5 kg faeces sapi dan 50 liter air kemudian diperam minimum selama 1 minggu, selanjutnya disebut biourin). sebagai mana diketahui bahwa urine sapi dapat dimanfaatkan sebagai BOC karena mengandung unsur hara seperti N, P, K, Ca, Fe, Mn, Zn dan Cu (Aini dkk., 2005; Chandel dkk., 2010; Chaturvedi, 2005; Hadi, 2005; Hsieh and Hsieh, 1990). Pada uji eoba penggunaan biokultur (bahan dasarnya adalah urine sapi) pada bawang merah di Ponorogo, dengan menggunaan pupuk dasar 300 kg Urea dan 100 kg SP 36 per ha, dan pemakaian biokultur sebanyak 750 liter, dapat dieapai hasil20 ton/ha umbi (hasil petani 10-12 ton/ha) (Mudji Santosa, 2006). Penelitian Devi dkk. (2013), yang menggunakan bahan organik kompos paitan di Batu, menghasilkan sekitar 17 ton per ha umbi panen bawang merah ev Filipina, Dwi Ariyanto dkk., 2013, mengemukakan produktivitas umbi bawang merah tertinggi pada perlakuan kompos azolla 14.4 tonl ha yaitu sebesar 18.06 tonl ha. Napitupulu dan Winarto. 2b10, melaporkan bahwa penerapan teknologi pemupukan dapat meningkatkan produksi bawang merah sampai 64,69 g/rumpun ( setara 12,8 ton/ha) diperoleh pada pemberian pupuk N 250 kg/ha dan K 100 kg/ha. Penelitian Darwin (1998), memberikan eterangan bahwa penggunaaan kompos pukan ayam dan OST 0,25 ton/ha di tanah Lampung, menghasilkan umbi bawang merah 43,98 g/tan. (setara 8,8 ton/ha). Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan tersebut menunjukkan bahwa hasil- bawang merah beragam sesuai keaadan lingkungan setempat dan perlakuan yang diterapkan penanamnya. Penelitian lapang dilakukan untuk mengetahui pengaruh aplikasi biourin ( biourin yang digunakan adalah 1 liter urin sapi dan 5 kg kotoran padat sapi dieampur dengan 50 liter air dan diperam dalam waktu sekitar 1 minggu (Purnomo, dkk., 2013) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah di tanah sawah di Ngujung, Batu. BAHAN DAN METODE

Penelitian dilakukan di tanah sawah di Ngujung, Batu, sekitar 24 km dari kota Malang ke arah barat laut di kawasan lereng kaki gunung Welirang, dengan ketinggian sekitar 900 m di atas permukaan laut, suhu rata-rata 24° C dan mempunyai jenis tanah andisol serta jenis bawang merah yang digunakan adalah Allium asealonieum ev Filipina. Penelitian ini menggunakan Raneangan Aeak Kelompok Faktorial dengan menempatkan 2 faktor yaitu : (Faktor 1) ada 2 maeam (1) Tanpa biourin (TB), (2) 1000 liter biourine per ha (B), (Faktor 2) pemupukan dengan 4 maeam pupuk: ( 1) NPK ( 100 kg N I ha (ZA), 50 kg P205 per ha ( SP36) and 75 kg K20/ha ( KCI ), ( 2 ) NPK ( 50 kg N I ha ( ZA) , 25 kg P2051 ha ( SP36 ) and 37,5 kg K20/ha ( KCI ) ; (3) NPK (15 :15 :15) 600 kg Phonska Iha; (4) NPK (15 :15 :15) 300 kg Phonska Iha; (5) Kompos kotoran sapi 20 tons I ha ; ( 6 ) Kompos kotoran sapi 10 tons I ha. Perlakuan mempunyai 12 kombinasi perlakuan dan diulang 3 (tiga) kali. Penyiapan lahan dimulai bulan Juni 2013 dengan membajak lahan dan sekaligus menggaru seeara mekanis (menggunakan hand traktor), membersihkan areal tanam dari kotoran/rerumputan, kemudian lahan diolah menjadi berstruktur remah dan permukaan diratakan, pada masing-masing plot disiapkan dengan ukuran 5 x 1 m2 dan jarak antar bedengan 40 em. Bawang merah ditanam 1 Juli 2013. Bibit bawang merah ditanam dengan jarak tanam 25 x 20 em. Pupuk diberikan bersamaan dengan saat tanam bawang merah yaitu 1/3 bagian ZA, dan untuk pupuk SP36 dan KCL, dan kompos kotoran sapi diberikan seluruhnya sebelum tanam bawang merah . Pupuk ZA berikutnya diberikan masing-masing 1/3 bagian pada umur 21 dan 42 hari setelah tanam (hst). Setelah tanaman bawang merah berumur 14 hari dilakukan aplikasi biourin dan berikutnya setiap 2 minggu dengan menyemprotkan biourin, yaitu saat tanaman bawang merah berumur 28, 42 dan 58 hst. 304

ISBN 978-979-50K.-017-6 Pemeliharaan tanaman meliputi pembersihan gulma, pemberantasan ham a dan penyakit pengairan, dilakukan seperlunya sesuai dengan kondisi lapangan. Pengamatan pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, indeks luas daun dan jumlah tanaman per rumpun dan pengamatan hasil meliputi bobot umbi basah dan kering serta bobot kering total tanaman, saat pan en per rumpun dan per m2. Hasil pengamatan diuji berdasarkan uji F 5% sesuai dengan prosedur analisis sumber keragaman, dan apabila F hitung berbeda maka uji perlakuan dilanjutkan dengan uji BNT 5%.

HASll DAN PEMBAHASAN Tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun padi, luas daun per lembar daun dan indeks luas daun (ILD) tanaman bawang merah disajikan pada Tabel1. Pemberian pupuk dan penambahan biourin masing-masing berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, luas daun per lembar daun dan indeks luas daun. Penambahan biourin menambah tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, luas daun per lembar daun dan indeks luas daun masing-masing sebesar 5,1%,6,8%, 11,9%, dan 10,2% dari hasil yang tanpa biourin. Pemberian pupuk N,P,K dan pupuk kandang sapi meningkatkan perumbuhan bawang merah Filipina. Pertumbuhan tanaman yang tertinggi ditunjukkan bawang merah yang diberi N,P,K, 100 kg N/ha (ZA), 50 kg P205/ha (SP36) dan 75 kg K20/ha (KGI) dengan tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, luas daun per lembar daun dan indeks luas daun masing-masing meningkat 18,7%, 50,5%, 46,0%, dan 43,9% dibanding bawang merah yang diberi pupuk kandang sapi 10 ton/ha tanpa biourin (pertumbuhan yang terendah). Jumlah anakan per rumpun, jumlah umbi per rumpun, dan bobot umbi per siung dan bobot umbi per rumpun saat panen (tanaman berumur 85 HST) tanaman bawang merah Filipina disajikan pada Tabel 2. Pemberian pupuk dan penambahan biourin masing-masing mempengaruhi jumlah j anakan per rumpun, jumlah umbi per anakan, bobot umbi per siung dan bobot umbi per rumpun saat panen (umur 85 HST). Tabel 1. Tinggi tanaman, jumlah daun (Iembar) per rumpun, luas daun per lembar daun (ern") dan Indeks Luas Daun (umur 70 HST) tanaman bawang merah Tinggi No.

tanaman (cm)

JdUmlah aun (Iembar) per rumpun

Luas daun per lembar daun (cm2)

Indeks Luas Daun

46,5 57,3

50,8 56,4

30,5 36,1

2,72 3,21

2,5

5,0

0,12

60,0 57,4 54,6 51,9 50,0 47,6

38,1 36,2 35,5 31,1 30,8 28,1

3,5 3,1 3,0 2,8 2,8 2,4

Perlakuan

1 2

Tanpa Biourin Pakai Biourin

BNT5%

5,0

1

100% N,P,K tunggal 50% N,P,K tunggal 100% Phonska 50% Phonska 100% kompos kotoran sapi 50% kompos kotoran sapi

57,8 53,6 51,1 48,8 50,6 49,3

8,8

4,4

2 3 4 5 6

BNT5%

8,8

0,21

Keterangan : tn : tidak nyata, HST : Hari setelah tanam ; TB: Tanpa biourine ; B : Pakai Biourine ; dan (1) NPK 100 kg N/ha (ZA), 50 kg P205 /ha (SP36) dan 70 kg K201ha (KCI) ; (2) NPK 50 kg N/ha (ZA), 25 kg P205/ha (SP36) dan 30 kg K20/ha( KCI), ; (3) pupuk 100% Phonska (400 kg/ha) (4) pupuk 50 % Phonska (200 kg/ha) 5) pupuk kompos kotoran sapi 20 lon/ha, dan (6) pupuk kompos koloran sapi 10 lon/ha.

Jumlah anakan per rumpun, jumlah umbi per rumpun, dan bobot umbi per siung dan bobot umbi per rumpun saat panen (tanaman berumur 85 HST) tanaman bawang merah Filipina disajikan pada Tabel2. Pemberian pupuk dan penambahan biourin masing-masing mempengaruhi jumlah j anakan per rumpun, jumlah umbi per anakan, bobot umbi per siung dan bobot umbi per rumpun saat panen (umur 85 HST). Pemupukan NPK 100 kg N/ha (ZA), 50 kg P205 /ha (SP36) dan 75 kg K20/ha (KGI) menunjukkan jumlah anakan per rumpun dan bobot umbi per rumpun tertinggi dan meningkat 50,6% dan 52,4% dari perlakuan pupuk kompos kotoran sapi 10 ton/ha (hasil yang paling rendah) dan penambahan biourin menambah jumlah anakan per rumpun 12,4%, dan bobot umbi per rumpun saat panen 20,8%. 305

!sm-: 978-979508-017-6 Sebagaimana diketahui bahwa salah satu jenis bawang merah yang diusahakan petani adalah bawang merah ev Filipina. Varietas Filipina (Menurut SK Menteri Pertanian No. 66 Kptsl TP. 2401212002), asal Introduksi dari Filipina, umur berbunga 50, panen (60% batang melemas) 60 hari, tinggi tanaman 34-45 em, banyak anakan 9-18 umbi I rumpun, jumlah daun 40-75 helai I rumpun, Ukuran Umbi Bulat Sedang (6-10 gram), produksi umbi 17,6 ton I ha umbi kering (Anonim, 2002). Namun kenyataan produksi rata-rata yang dieapai petani untuk hasil bawang merah ev Filipina kebanyakan tidak lebih dari 12 ton/ha (Mudji Santosa,2006). Bahkan laporan Dinas Pertanian Propinasi Jawa Timur 2009 hasil produktivitas bawang merah di Jawa Timur 10,6 ton/ha (Anonim, 2009). Tabel2. Jumlah anakan per rumpun, jumlah umbi per anakan, bobot umbi per siung dan bobot umbi per rumpun saat panen (umur 85 HST) tanaman bawang merah. jumlah anakan jumlah umbi bobot umbi bobot umbi per siung No. Perlakuan per rumpun peranakan per rumpun (g) (g) (buah) 1 Tanpa Biourin 8,8 141,6 18,5 1,02 2 Pakai Biourin 20,8 8,8 171,1 1,02 BNT5% 1,4 tn tn 13,3 100% N,P,K tunggal 1,02 9,0 190,7 1 23,5 50% N,P,K tunggal 173,3 2 8,7 21,5 1,02 100% Phonska 3 164,6 20,3 1,02 8,9 4 50% Phonska 20,0 1,02 8,7 146,1 100% kompos kotoran sapi 5 17,1 1,02 8,7 138,3 6 50% kompos kotoran sapi 15,6 1,02 8,9 125,1 BNT5% 2,5 20,7 tn tn Keterangan : tn : tidak nyata, HST : Hari setelah tanam ; TB: Tanpa biourine ; B : Pakai Biourine ; dan (1) NPK 100 kg N/ha (ZA), 50 kg P205/ha (SP36) dan 70 kg K20/ha (KCI) ; (2) NPK 50 kg N/ha (ZA), 25 kg P205/ha (SP36) dan 30 kg K20/ha( KCI), ; (3) pupuk 100% Phonska (400 kg/ha) (4) pupuk 50 % Phonska (200 kg/ha) 5) pupuk kompos kotoran sapi 20 ton/ha, dan (6) pupuk kompos kotoran sapi 10 ton/ha.

Tabel3. No. 1

2 1 2 3 4 5 6

Bobot umbi per m2dan bobot kering total panen per m2 saat panen (umur 85 HST) tanaman bawang merah ev Filipina Perlakuan Tanpa Biourin Pakai Biourin BNT5% 100% N,P,K tunggal 50% N,P,K tunggal 100% Phonska 50% Phonska 100% kompos kotoran sapi 50% kompos kotoran sapi BNT5%

Bobot umbi panen (g) per m2 1778,83 2114,77 157,66 2448 2234,33 2123,83 1870,16 1619,16 1385,33 546,18

Bobot kering total panen (9) per m2 1930,54 2335,11 188,65 2647,03 2410,78 2422,61 2112,55 1732,54 1471,46 326,76

Keterangan : tn : tidak nyata, HST: Hari setelah tanam ; TB: Tanpa biourine ; B : Pakai Biourine ; dan (1) NPK 100 kg N/ha (ZA), 50 kg P205/ha (SP36) dan 75 kg K20/ha (KCI) ; (2) NPK 50 kg N/ha (lA), 25 kg P205/ha (SP36) dan 37,5 kg K20/ha( KCI), ; (3) pupuk 100% Phonska (400 kg/ha) (4) pupuk 50 % Phonska (200 kg/ha) 5) pupuk kompos kotoran sapi 20 ton/ha, dan (6) pupuk kompos kotoran sapi 10 ton/ha.

Bobot umbi panen bawang merah per m2 dan bobot kering panen total per m2 saat panen (umur 85 HST) disajikan pada Tabel 3. Bobot umbi panen bawang merah (g/m2) yang tertinggi dihasilkan tanaman yang diberi pupuk NPK 100 kg N/ha (ZA), 50 kg P205/ha (SP36) dan 70 kg K20/ha (KGI) yang meningkat 76,7 % dibanding hasil tanaman yang diberi pupuk kandang sapi 10 ton/ha yang menunjukkan pertumbuhan dan hasil umbi per m2 yang terendah. Perlakuan biourine meningkatkan bobot umbi panen bawang merah Filipina lebih baik sekitar 18,8% dibanding hasil bawang merah yang tidak diberi biourin. Hasil yang relatif sama dilaporkan (Mudji Santosa, 2006 ; Devi dkk., 2013 ; Dwi Ariyanto dkk., 2013) , pada penggunaan biokultur pada bawang merah di Ponorogo, dengan menggunaan pupuk dasar 300 kg Urea dan 100 kg SP 36 per ha, dan pemakaian biokultur sebanyak 750 liter, dapat 306

ISBN 978-979-50g...017-f, dicapai hasil 20 ton/ha umbi (hasil petani 10-12 ton/ha) (Mudji Santosa, 2006), penelitian Devi dkk. (2013), yang menggunakan bahan organik kompos kotoran sapi di Batu, menghasilkan 16 sampai 17 ton per ha umbi panen bawang merah Filipina, dan Ariyanto dkk., 2013, mengemukakan produktivitas umbi bawang merah tertinggi dicapai pada perlakuan kompos azolla 14.4 tonl ha yaitu sebesar 18.06 tonl ha. Napitupulu dan Winarto. 2010, juga melaporkan bahwa penerapan teknologi pemupukan dapat meningkatkan produksi bawang merah sampai 64,69 g/rumpun ( setara 12,8 ton/ha) diperoleh pada pemberian pupuk N 250 kg/ha dan K 100 kg/ha Penelitian Darwin (1998), memberikan eterangan bahwa penggunaaan kompos pukan ayam dan OST 0,25 ton/ha di tanah Lampung, menghasilkan umbi bawang merah 43,98 gltan. (setara 8,8 ton/ha). Pupuk kompos kotoran sapi adalah kompos (bahan yang terdekomposisi) campuran dari kotoran bahan padatan dan cairan dan sebagian sisa makanannya yang sudah terdekomposisi sebagian besar atau seluruhnya dan pupuk kandang sapi merupakan bahan pembenah tanah yang paling tepat, karena memberikan bahan organik dan hara . Jumlah bahan organik dan N di dalam pupuk kotoran sapi bergantung pada makanan yang dikonsumsinya, dan pola kehidupan serta jenis sapi yang menghasilkan kompos tersebut yang secara umum kandungan nutrisi makro (%) N, P, K, Ca, Mg, dan nutrisi mikro (ppm) Mn, Fe, Cu, Zn masing-masing ; 2,04, 0,76, 0,82, 1,29, 0,48 dan 528, 2597,56 dan 239 (Aini dkk., 2005; Darwin, 1998). Hsieh and Hsieh, 1990, mengemukakan kandungan nutrisi (%) pada kotoran sapi seperti N, P, K, Ca dan Mg masing-masing adalah 1.06, 0.52, 0.95, 1.06 dan 0.86. Berarti kandungan nutrisi pada pupuk kotoran sapi beragam sehingga pengaruhnya pada tanaman juga beragam, walaupun secara umum pupuk organik banyak bermanfaat. Selain unsur hara tersebut pupuk kotoran sapi juga mengandung unsur tembaga, mangan dan boron. Pupuk kompos kotoran sapi ini mempunyai beberapa sifat yang lebih baik dibandingkan pupuk alam lainnya, karena merupakan humus (bunga tanah) yang bermanfaat bagi kenaikan beberapa sifat fisik dan kimia tanah, sebagai sumber hara nitrogen, phospor dan kalium yang amat penting bagi pertumbuhan tanaman dengan meningkatkan kemampuan menahan air dan banyak mengandung mikroorganisme, sehingga membantu penghancuran sampah-sampah dan menjadikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah Filipina sebagaimana dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan : 1. Pemberian pupuk dan penambahan biourin secara sendiri-sendiri mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah Filipina. 2. Penambahan biourin meningkatkan pertumbuhan tanaman bawang merah Filipina tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, luas daun per lembar daun dan indeks luas daun dan bobot umbi bawang merah per m2 masing-masing meningkat 5,1%,6,8%, 11,9%, 10,2% dan 18,8% dari hasil yang tanpa biourin. 3. Pemupukan NPK tunggal 100% (100 kg N/ha (ZA), 50 kg P205 Iha (SP36) dan 75 kg K20/ha (KCI)) meningkatkan jumlah anakan per rumpun, jumlah umbi per anakan, bobot umbi per suing, bobot umbi per rumpun (g) dan bobot umbi panen bawang merah Filipina (g/m2) yang terbaik yaitu masing-masing meningkat 50,6%, 0%, 1,1% , 52,4% dan 76,7 % dibanding hasil tanaman bawang merah yang diberi pupuk kandang sapi 10 ton/ha. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada kepada Rektor, Ketua LPPM, Dekan dan Ketua Jurusan BP, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya atas ijin dan pembiayaannya sehingga dapat dilaksanakan penelitian ini. Juga kepada Pimpinan dan Anggota Kelompok Tani Karya Tani Ngujung, Batu atas kerjasamanya dalam penelitian ini. DAFT AR PUST AKA

Aini, Z., P. Sivapragasam, P. Vimala and M.N. Mohamed Roof. 2005. Compost and composting, book chapter in organic vegetable cultivation in Malaysia, pp 73-92. Malaysian Agriculture R & D Institute Anonim. 2002. Varietas Bawang Merah di Indonesia. - Balitsa balitsa.litbang.deptan.go.id/indlimageslisLmonografi/M-05.pdf Anonim. 2009. Laporan Kinerja Tanaman Sayuran. Dinas Pertanian Propinasi Jawa Timur. 2009. Akhmad Tri Sasongko, A. P . 2003. Pemanfaatan urine ternak sapi perah untuk pembuatan pupuk organik cair di dusun Ngandong, desa Girikerto, Kecamatan Sleman, DIY. PPS UGM, Yogjakarta. 307

ISBi'f 978-979-50K-017-n Darwin, H. Panggaribuan, 1998. Peningkatan produktivitas bawang merah melalui penambahan oohan organik pada tanah. J. Tanaman Tropika 1(2) : 98-107, Devi Wahyu Elizabeth, Mudji Santosa dan Ninuk Herlina, 2013. Pengaruh berbagai komposisi bahan organic pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). J Prod. Tan., FP, UB. 1 (3) : 21-29. Dwi Ariyanto, Sugeng Prijono, Zaenal Kusuma. 2013. Pengaruh Bahan Organik Terhadap Sifat Tanah dan Pertumbuhan Serta Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum). J.Tanah UB 1 (2).2013. Hadi, Setyono. 2005. Teknologi enzimatis pertanian. Makalah yang disajikan pada acara . Temu informasi dan teknologi pertanian .. Pertemuan petani dan penyuluh pertanian se Sumut, di Medan. 25 Oktober 2005. Hsieh, H.C. and C.F. Hsieh, 1990. The use of organic matter in Crop Production, Food and Fertilizer Technology Centre Taipei, China, Extension Bulletin No. 315: 18. Mudji Santosa. 2006. Aplikasi biokultur untuk peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Ponorogo. Laporan demplot Oktober 2005-Maret 2006. Kerjasama dengan PT Nusindo-Yayasan Universitas Brawijaya. Laporan Hasil Uji Coba Biokultur, Yayasan Universitas Brawijaya .. Napitupulu, D. dan L. Winarto , 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. J. Hort. (20) 1 :27-35. Prasetyo. W., Mudji Santosa, Tatik Wardiyati, 2013. Pengaruh beberapa macam kombinasi pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. J. Prod. Tan. 1 (3): 79-86. NOTUlENSI 1. 2.

Aplikasi musim hujan? Jawab : matahari cukup dan air cukup sebagai syarat utama Urin sapi jenis apa? Apa kandungannya? Jawab : urin sapi mengandung hormone dan nutrisi. Sapi apapun sarna, kandungan berbeda

308

UNIVERSITAS BRAWIJAYA DAN PERHORTI

Nomor: 39181 UN10.41 LL 12014 Diberikan kepada :

Dr. tr. Mud] Santosa, MS Atas partisipasinya sebagai :

PEMAKALAi=~

PERHIMPUNAN HORTll
-. ~:~~H~'fi .

~-.,

-.

,.'

;1

?;.I ..

J

I :

,"j

//

·\./·'pr9fi;IJ~,·~19meru Ashari, M.Agr.Sc.Ph.D Ketuo Pernorf

. 'Oekan Fakultas Pertanian

UB