SHUTTER SPEED

Download Pengambilan gambar dengan tipe shoot ini ini bertujuan untuk menunjukkan subyek lebih detail, dan juga bisa menunjukan emosi yang ditampilk...

0 downloads 928 Views 3MB Size
Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan

Third of role Bayangkan 4 titik, pilih titik mana objek di tempatkan

Hindari penumpukan object (merger) Penumpukan object akan sangat mengganggu object utama (POI) karena bisa merusak keindahannya dan mengurangi rasa nikmat dalam melihatnya.

ELS (Extreme long Shot) Shot tipe ini adalah shoot yang mengambil gambar sangat jauh dari subyek yang mungkin tidak akan kelihatan dengan jelas. Teknik ini bertujuan untuk menunjukan lingkungan disekitar subjek dan dirancang untuk menunjukan pendengar di mana tempat tindakan diambil. ElS juga disebut dengan istilah extra long shot or extreme long show

Very Long Shoot Tipe ini sudah mengambil lebih dekat dengan lingkungan disekitar subjek. Subjek akan terlihat berada di lingkungan seperti apa. Teknik ini juga bisa memfokuskan pada satu objek yang berada dibagian apa dalam lingkunganya

LONG SHOOT Subjek merupakan bagian dari lingkungan, Subjek akan terlihat berada di lingkungan seperti apa. Teknik ini juga bisa memfokuskan pada satu subjek dan objek ,seperti jendela atau berada dibagian apa dalam lingkungannya/ where





Pengambilan gambar dengan tipe shoot ini masih berbicara mengenai lingkungan dimana subjek berada (where), dengan mulai mengenalkan siapa subjeknya (who) Oleh karena itu tipe shoot ini biasanya digunakan antara perpindahan gambar dari LS menuju ke MS atau sebaliknya



Pengambilan gambar dengan tipe shoot ini ini bertujuan untuk menunjukkan subyek lebih detail, dan juga bisa menunjukan emosi yang ditampilkan oleh subjek. Teknik ini banyak digunakan pada penyampaian berita televisi oleh presenter, wartawan yang akan mewawancara sehingga subjek dengan leluasa mengeluarkan expresinya, seperti gerak tangan, dll //who

MEDIUM CLOSE UP shoot yang mengambil gambar dari dada sampai atas kepala ( shoot ini diantara medium shoot dan close up )untuk menunjukan ekspresi wajah lebih jelas shot ini juga bertujuan menunjukan emosi dan ekspresi

CLOSE UP Shoot ini hanya mengambil gambar hanya pada bagian wajah (close up). Teknik ini lebih menonjolkan ekspresi wajah dari subjek. Close-up juga dapat digunakan sebagai teknik cut-in. Dengan teknik ini penonton dapat menggambar atau merasakan bahwa pribadinyalah yang menjadi sebagai subjek



Gambar ini akan menunjukkan secara detil ekspresi dari subjek, seperti linangan air mata dan luapan kegembiraan yang terpancarkan dari wajah atau mata subjek shoot ini juga menggambarkan proses atau aspek -how

TWO SHOOT Ini merupakan variasi pengambilan gambar. Pada saat interview atau wawancara bisa dilakukan pengambilan presenter dan subjek atau hanya presenter saja dan juga hanya subjek saja yang akan di ambil. Dengan teknik ini bisa membuat suasana wawancara menjadi lebih hidup dan tidak terjadi kekosongan objek disekitarnya

OVER THE SHOULDER Shoot ini merupakan teknik pengambilan subjek dari sisi belakang orang lain. Pengambilan gambar dilakukan dengan memotong frame dari belakang telinga sekitar 1/3 dari lebar frame dan orang yang diambil harus menduduki kira-kira 2/3 dari lebar frame. Subjek yang diambil harus terlihat dengan jelas dan usahakan juga bahunya terambil

HIGH ANGLE Pengambilan gambar degan sudut ini akan membuat objek terlihat kerdil, tertekan, lemah dan inferior

Low angle

Secara teori penggunaan sudut lensa yang di pilih memiliki tujuan: • Menonjolkan subyek prinsip • Menyediakan variasi ukuran shot • Memberikan kelebihan tambahan terhadap subyek yang dipilih • Menyediakan perubahan sudut atau ukuran shot untuk memungkinkan terjadinya inter cutting yang tidak menonjol • Menciptakan komposisi shot yang baik • Meningkatkan arah mata

    

Tilt up/down Pan right / left Track Dolly in / out Slide





  



Menghindari bergesernya perhatian penonton Untuk menambah interest visual Mengekpresikan kegembiraan Meningkatkan ketegangan Memberikan interes pada subjek baru Memberikan perubahan angle/sudut pandang.

Imajiner dan continuity

Kontinuity gerak

Kontinuity dialog Kontinuity posisi Kontinuity suara

Imajiner dan continuity

Kontinuity gerak

Kontinuity dialog Kontinuity posisi Kontinuity suara

Imajiner dan continuity

Kontinuity gerak

Kontinuity dialog Kontinuity posisi Kontinuity suara

Imajiner dan continuity

Kontinuity gerak

Kontinuity dialog Kontinuity posisi Kontinuity suara

Imajiner dan continuity

Kontinuity gerak

Kontinuity dialog Kontinuity posisi Kontinuity suara

Imajiner dan continuity

Kontinuity gerak

Kontinuity dialog Kontinuity posisi Kontinuity suara





Fungsi:

Menyinari obyek/subyek • Menciptakan gambar yang artistik, • Menghilangkan bayangan yang tidak perlu • Membuat efek khusus.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman Pasal 6 Film yang menjadi unsur pokok kegiatan perfilman dan usaha perfilman dilarang mengandung isi yang: • Mendorong khalayak umum melakukan kekerasan dan perjudian serta

penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya; • Menonjolkan pornografi; • Memprovokasi terjadinya pertentangan antarkelompok, antarsuku, antar-ras,

dan/atau antargolongan; • Menistakan, melecehkan, dan/atau menodai nilai-nilai agama; • Mendorong khalayak umum melakukan tindakan melawan hukum; dan/atau • Merendahkan harkat dan martabat manusia.

• Buatlah sebuah cerita lengkap dari apa yang anda temui di lapangan. • Buat sebuah sinopsis singkat, yang mengandung unsur 5W+1H. • Tentukan siapa subjek utamanya, atau objek utama yang akan

membawa cerita mengalir sampai akhir.

• Tentukan bagian opening (pembukaan), body (isi), dan closing (penutup). • Tentukan di bagian mana klimaks-klimaks terjadi, dan bagaimana anti klimaksnya.

• Untuk penutup, sebaiknya berikan intisari dari apa yang ingin disampaikan melalui film tersebut.

• Narasi berperan sebagai penjelas gambar dan pembawa cerita, jadi hindari memberikan narasi pada apa yang sudah dapat dijelaskan oleh

gambar. • Gunakan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti, karena bahasa audio visual adalah “sekali dengar”.

Hal-hal yang perlu diperhatikan