teknik budi daya tembakau madura - Balittas

Galur Pnncak dan Cangkring telah dilepas pada tahun 1997 dengan nama varietas Prancak-95 dan Cangkring-95. Benih dari kedua varietas telah diperbaryak...

41 downloads 574 Views 5MB Size
TEKNIK BUDI DAYATEMBAKAU MADURA Abdul Rachman*),Machfudr*), d"n Heri Istiana**)

PENDAHULUAN Tembakaumaduraadalahsalahsatutip€ tembakaurajanganyang digunakanunfuk campuran makin meningkatdenganmakin meningkatnya produksi pembuatanrokok keretek.Kebutuhannya rokok keretekdanberalihnyaselerakonsumenke arahrokok ringan.Dalam campuranrokokkeretek, tembakaumaduradigunakanuntuksumberarorul.Olehkarenaitu tembakaumaduradap* dikategorikansebagaitembakauaromatik(Akehurst,1981). Tembakaumaduradapat dikelompokkanmenjadi tiga yaitu tembakaugunung,tegal, dan sawah.Tembakaugunungditanamdi lahanpadaketinggian200-300m dpl., pengairantergantung padahujan.Oleh karenaitu tembakaugunungditamm lebih awal dibarding tembakauyang laiq yaitu padasaathujan masihada Tembakautegal mendapatpengairandari siramarUyang intensitasnya tergantungpadatersedianyaair dan tenagakerja. Sedangkantembakausawahpadaumumrrya mendapatair cukup,sehinggahasilnyatinggi.

VARIETAS Penggunaan varietasunggul merupakansalahsatuprasyantyang murahurtuk mencapaitujuan peningkatanproduktivitasdanmutu.PadatahapawalBalitlasmenyederhanakan varietasyang seleksidanpemurnian.Hal ini disebabkan ditaram oleh petanidenganmengadakan varietasyang ditanamolehpetanisangatberagam.Kegiatantersebutdimulai sejaktahun'1989.Dari hasilseleksi dan pemurniantersebutdiperolehgalur-galur:Prancak,Beftedi[ Cangkring,dan Bukabu.Hasil beberapakali pengujiandi beftagailokasikeempatgalurtenebutdiketahui: 1 Galur Prancakdan Berbedihmempunyaisifat hasil sedang,mutu tinggi, tahantertradap penyakitlanasdansesuaiditanamdi lahantegaldangunung. 2. Galur Cangkringmempunyaisifat hasil sedang,mutu tinggi, tahanterhadappenyakitlanas,sesuaiditaramdi tegaldansawah. Galur Bukabumempunyaisifat hasil tinggi, tahanterhadappenyakitlanastetapimptu lebih rendahdariketigagalurdi atas. GalurPnncak danCangkringtelahdilepaspadatahun1997dengannamavarietasPrancak-95 dan Cangkring-95.Benih dari keduavarietastelahdiperbaryakoleh dinasperkeburnnpadatahun 19%. 3.

r') TeknisiLi&ayasapadaBllai PenelitianTembakaudan ') Masing-masingPenelitidan TanamanSerat,Malang

3J

PENGADAAN BENTH Penggurnan varietas unggul menrerlukan tersedianya benih yang bermuhr tinggr dalam j umlah dan waktg yang tepat. Karena tekmlogi pengadaan benih ini memerlukan keterampilan yang khusus, maka kurang tepat bila diserahkan kepada petani. Oleh karern inr pengadaanbenih perlu dilaksanakan oleh suatu lembagarbadan(penangkar atau industri benih yang profesional) dengan sistem perbenihan yang rnantap, yang bernrgas mengatur mekanisme pengadaanbenih dan distnbusinyaBenih yang bermutu tinggi mempunyai kriteria. kemurnian tinggi artinya tidak tercampur dengan: bahan asing, benih rusak, biji dari gulma dan tanaman lain; bentuk, ukurarUberat dan wama sengam; daya kecambahdi atas 80%; bebashama dan peryakil Benih sebar sebaiknya berasal dari penangkaran benih rlaqar. Bila keadaan terpaksa dapat menggunakan benih sebar sebagai sumber penangkararg nalnun tidak boleh lebih dari 3 siklus penangkann Waktu tanam unhrk tarnman pernngkaran benih diusahakanagarpada masa pembennrkandan pemasakanbenih keadaancuaca terang dan tidak terjadi hujan. Untuk itu saattanarn tersebut dianjurkan pada pertengatnn Marel Lahan yang dipilih mempunvai kesuburantinggi, berdrainasebaik, mudah memperolehatr, bukan lalun bekas tanaman tembakau, terpisah dari tarlaman tembakau sekitarnya paling sedikit denganjarak 500 m atau waktu tanam diatur agar waktu pembungaantidak benamaan dengan tembakau sekitamya. Pengelolaantarurmandi lapang seperti pada tanamanproduksi kecuali. jarak taram lebih lebar yaihr 100 x 75 cm, pupuk: 200 kg SP-36+ 300 kg ZApr ha, dan penyiramanlebih banyak. Seleksi dilakgkan pada saat awal pembungaarLtanaman yang menyimpang atau varietas lain yang tercampur dicabut. Sepuluh tananxanterbaik diberi tanda dan dikerodong. Benih terbaik berasal dari karangan bunga utama. Karangan bunga yang berasal dari sulang dibuang. Karangan bunga disemprot dengan irsektisida untuk menghindari serangan ulat pada karanganbunga dan biji. Buah sudah masak bila kapsul @uah)berwarna cokelat atau kering di pohon. Panen benih dtlalcukan per tandan apabila ?5% kapsul dari tandan yang bersangkutantelah masak. Tandan buah dijemur di bak-bak plastik yang lebar agar cepatkering. Biji telah kering bila kapsul mudah pecah saat ujungnya diprjat denganjari. Benih dikeluarkan tanpa meremukkan kapsul, dengan membalik tandan hingga ujung kapsul menghadapke bawah benih akan keluar dari kapsul. Selanjutnyabenih Cipisatrkandari kotoran dan benih hampa dengancara ditampi atau dihembus.Benih benih disimpan dalam blek kering yang dilapisi kertas kraf, diberi bahan pengering, dan dttutup rapat. Pada periode penyimpanan benih perlu diuji daya kecambahnya. Pengambilan secara acak. Tiap contoh diuji daya kecambahnyadenganulangan2-.1kali. Padablek tempat menyimpanbenill dicantumkan hasil pengujian dan tanggal pengujian benih tenebut.

PESEMAIAN Bibit yang kuat, sehat, dan seragam mempakan prasyarat unnrk menglrasilkan pertumbuhan tararnan yang optimal Karena luas garapantiap petani sempit (0,25 ha), maka kebutuhanbibitnya

34

juga sedikit Keadaan demikian kurang ekonomis bila setiap petani membuat pembibitan Oleh karern itu petani dapat dikelompokkan atau dapat diserahkan pada pihak-pihak tertentu seperti perwakilan-penvakilan pabrik rokok yang dikoordinir oleh dinas perkebunan setempat. Dalam pembuatan pesemaian, pemilihan lahan sangat penting unhrk dapat menghasilkan bibit yang kuat dan sehat. Lahan pesemaian dipilih bukan lahan untuk produksi tembakau, tetapi talpn khusus untuk pesemaiaq tidak mudah tergenan& drairnse baih tidak terlindung, dan mudah memperoleh air. Karena biji tembakau sangat kecil, maka bedengan untuk pesemaian harus dibuat secerrnat mungkin. t ahan dicangkul 2-3 kali, agar tanah cukup gembur, dan cukup kena sinar matahari dan angin. Selanjutrryadibuat bedengan dengan tinggi 20-30 cm dan membujur ke arah utara-selatan. Ukuran bedengan lebar 1 m dan panjang 5 m. Bedengandiberi atap yang dibuat dari jemmi, alang-alang,daun tebq daun kelapa atau plastik yang dapat dibuka dan ditutup. Penelitian Murdiyati et al. (1994), atap plastik memberikan perrumbuhan bibit yang lebih baik daripadajenis atap lain. Tinggi atap bagian barat (50-80 cm) dan timur (100-i20 cm). Thnahbedenganyang tidak iubur perlu dipupuk, yang dilakukan 5 han sebelumtabur berutr, dengandosis 700 g ZA dan 350 g SP-36tiap l0 m' bedengan. Benih yang ditabur 2 grrcr 10 m2 bedengan.Bila satuha pertaramanmemerlukang0-100 m2 bedengan,berarti diperlukan benih sebanyak 16-20 g. Benih dapat ditabur secarakering dengandicampur pasir atau abu dapur. Sebelum ditaburi benitr, bedengan diratakan lebih dahulu dan permukaarnya dipadatkan sedrkit. Setelahditaburi benitr, bedenganditaburi pasir atau abu dapur tipistipis. Karena perkecambahanmemerlukan cahay4 lapisan pasir atau abu dapurjangan teUln aal Z mm (Papenfusdan QuirL 1984). Penyiraman merupakan bagian terpenting, dilakukan secaraterafur pagi dan sore sejak benih ditabur. Penguatanbibit dilakukan 2-3 minggu sebelum bibit dicabu! dengan cara tidak diben arr bebempa waktu sampai titik layu, kemudian disiram lagi sampai kapasitaslapang. Tindakan ini dilalQrkan berulang-ulang. Bibit paling sedikit mengalami 2 daur pelalrran dan penyiraman. Bibit yang mengalami perlakuan demikian hanya akan menguntungkanbila pada saattanam keadaankering dan parns. Sebaliknya pada keadaan cukup air, bibit yang tidak mengalami penglatan akan tumbuh lebih baik, karena lebih cepat bangkit tumbuh lagi. Nampaknya teknik tersebut akan lebih sesrraiuntuk bibit yang akan ditarnm di lahan kering, yang kemungkinan kekurangan air lebih besar. Setelahbibit berumur 2-3 minggu, atap perlu dibuka pada pagi hari dan ditutup pada.siang hari. Bila bibit sudahmempunyaidaun denganlebar 5 cm, atapdapatdibuka sepanjanghari.Untuk menghindari penyakit rebah kecambah(damping ofl) bed,engandisemprot dengan BB 0,5-1,5% atau denganfungisida lain sepertiDithaneM.45, Benlate,Delsene,Antracol, dll. penyemprotandilalarkansetelahbibit beru'rur 2-3 minggu dan diulang seminggusekali. Bibit dapat dipindah setelahberumur 35-50 hari, bedengandisirarn cukup, untuk mempermudah pencabutanbibit benama akar-akamya.Makin banyak akar yang ikut bibit, bila bibit tenebut ditanamdi lapangakan cepatbangkit tumbuh kembali. Sebaliknyabibit tanpaakarbila diranam di tarnh kering, dan penguapan tinggi, pertumbuhan bibit akan sangat terhambat. Bibit yang akarnya sedikit, dapat tumbuh baik hanya pada tanahyang cukup air. Dalam satu ha dengan 30-35 ribu tarurmanper ha diperlukan 16-20 bedenganpesemaianyang ukurannya 1x5 m tiap bedengan:bibit yang dapat dicabut paling baryak 2.000 bibit tiap bedeng.

35

Bibit dicabutpagi hari dan ditanamsoreharinya.Agarbibit tidak lalu saatditanam,perlu dimasukkan ke dalamkeranjangyang dinrtupdaunpisangdandiletakkandi tempatyang teduttUkuran bibit yang akan ditanamtergantungpadakeadaaniklim dan tarnh. Bila larah lunak danlembabatautanamanmendapatcukupair, dapatdiguakanbibit pendekdenganpanjangbatang bibit denganukuranpanjang15-17cnL g-10 cm. padatarnh kering danpanasdapatmenggunakan sehinggaakarnyadapat diletakkanpada lapisantanah yang dalam, agar kehilanganair kecilsebarbenih.Benih yang diseataumerapatkan Ukd; bibit ini dapatdiaturdenganmenjarangkan agarjanganmeryebibit berbatanglebihpanjang.Namundiusahakan bar lebih akanmenghasilkan bibit yanglematl bar benihterlalurapat,karenadapatmenghasilkan

PENGELOLAAN TANAMAN DI LAPANG Pengolahantanah pengolahan tanah dimulai denganpembabatanjerami di sawah atau pencabutantunggul-tunggul tanaman di tegal. Tujuan pengolalnn taruh terutama agar tanah lebih longgar, sehingga mudah ditembus akar dan tenedianya udara yang cukup dalam tanah untuk pemapasanakar. Pengolalun tanah dapat dilalqtkax dengan bajak atau cangkul pada saattanah masih cukup mengandungaiq sehingga taruh masih lunak dan mudah diolah. Tanah yang telah dibajak atau dicangkul (1-2 hari) langsung digulud dan siap tanam. Tujuan pengguludan terutara agar tananrantidak mudah kelebihan air bila terkena hujan dan mendeka&an tarnh ke akar tanamandan memperkokoh tertancapnya tanaman dalam tanah. pada umumnya perani kurang intensif dalam pengolahantarrah.Hal ini disebabkan kekurangan tenaga, sehingga peke{aan pengolahan tarah sangat tetburu-buru. Pengalaman dari beberapa petani menunjukkan bahwa pengolatun tanah yang dalam disertai pengguludan yang tinggi, selain dapat menghindari pengaruhjelek dari kelebihan air bila terjadi hujan, juga memberikan srnsan:I yang memungkinkan perkembangan akar yang luas dan dalam. Pada keadaan demikian tanaman akan tumbuh subur dan akan memberikan hasil dan mutu yang tinggi, serta persentasehasil kerosok relatif lebih rendatr Tembakau sawalr, karern pada saat p€nafturnn tanah masih cukup basah dan mudah merdapatkan air, maka di daerah tertentu tanah tidak diolah terlebih dahulu, tetapi cukup "dicoklak" (dibuat lubang selebar cangkul). Bibit tembakau ditanam di bibir coklakan agar tidak mudah tergerxangair bila hujan. Pengolahantanah dilale*an berangsur-angsursambil dibumbun dan disiang sampai terbentuk guludan sempurrn pada saat tarulffutnberumur 7 minggu. Keuntungan sistem iru kebutuhan temga untuk mengolah tarxahmenyebar sepanjangpertumbuhan tartaman.Kelemalqnnya tidak mampu membuat guludan tinggi sehinggabila terkern hujan tanaman akan sangat menderitakarenakelebihanair. P enanam an Penanamantembakau madura ditentukan oleh saatpanen. Taraman yang dapat menghasilkan mutu tinggi adalah yang setelahtananr, paling sedikit'1 bulan menjelang panen tidak terkena hujan dan pada saat itu cuaca cerah sampai saat panen. Saat panen tersebut biasanya terjadi p€rtengahan bulan Agustus sampai peftengalun September.Bila umur tanaman 80-90 hari, maka saattananun te{adi pada pertengahan Mei sampai pertengahan Juni. Namun untuk tembakau gunung yang

36

tersedianyaair tergantunghujaq saat penanamansebaiknyadiajulen awal Mei. Padabulan Mei curahhujanuntuk sebagianbesardaerahperurumantembakaumasihdiatas100mrn Tembakaumaduraditanam 2 baris tiap gutud.Populasitanamantembakaumadurabanyakditentukanoleh kemampuanpetani untuk menyiramdan tersedianyaair untuk siraman Untuk lahan tegal dan gunungyang padaumunnya kesulitan air, populasi tanamanlebih sedikit daripadatembakau sawah.Perkiraanpopulasitarumanyang digunakanoleh petani sawa[ tegal,dan gunung edql2h30.000,25.000,dan 20.000tammanper ha Nam'n dalampengujianyang masing-masing dilalrukanoleh Suwarsoet al. (1992)populasitanamanterbaikedelah33.000taramanper ha (atau jarak barisanantargulud 100cnqjarak taram dalambarisandalamgulud 50 cm, danjarak tanam dalembarisan45 cm), baik untuk sawa[ tegal,dan gunung.Karenatembakautegal dan gunung cenderungmendapatair yang lebih sedikit,danjarak tanamyang lebih lebar,makamutu tembakau rajangannya lebih aromatik,rasalebihberat,berdaunlebih tebal,danberwarnalebihgelapdaripada tembakausawah. Penyiraman Tembakaumaduratidak umum di-leb,karenatanahnyayang beratsulit melepaskanair dan mudahkelebihanair. Hal ini disebabkantanamantembakauadalahsalahsatutanamanyang tidak tahankelebihanair, akamyadapatmembusukdanmenghasilkan daunmasaksebelumwaktunya. Pemberianair padatembakaumaduradilakukansecaraindividual.Hasil penelitianRachman et al. (1992) menunjukkanbahwakebutuhanair siramanunhrk tembakausawahberbedadengan tembakautegal,yang masing-masingmemerlukan2 I dan 0,5 I air per tanamantiap kali penyirarrarl Penyiramanini dilalerkansebanyak39 kali sepanjang p€rtumbuhan tanaman.Jadwalpenyiranun disampaikanpada Tabel l. Sesuailabel tersebutberlaku bila sepanjangpertumbuhan tararnantidak terjadihujan.Bila te{adi hujanjadwal tersebutperlu penyesuaian-penyesuaran. Intensitaspenyiramantersebutsetaradengan194mm dan52 mm air untukmasing-masing tembakau tegaldansawah. Tabel1. Jadwalpenyiramantembakaumadura

Umur tananun

Frekuensi pemberian

Tembakaumadura Di lahan kering

HST l-20 2t40 41-50 51-54 5560

Di lalun sawah Utanaman

tiap hari

tl\

tiap 2 hari

?o

tiap hari

2,0 )o )(\

tiap 2 hari tiap 3 hari

0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

Sumber. Rachman et al. (1992) Kondisi cuaca tanpa hujan selama perhmbuhan tanaman HST = hari setelah tanam

37

Pendangiran, pembumbunan, dan penyiangan Tembakaugunungdan tegal ditanamlangsungdi atasguludar Tiap gulud ditanam2 baris taruunantembakau.Tanamandidangir setelahumur 3 minggu. Sambil didangir dan dibumbun' tanah disiang. Tindakantenebut diulang lagi setelahtanamanumur 5 minggu dan terakhir dilalokan s€telah umur 7 minggu. Tembakausawahsebagianbesarditanamdi bibir coklak dantanahnyatidak diolah sebelum' nya. Setelahbibit tembakauditamrL taruh sekitar tanamandikerjakansedikit demi sedikit setiap 7 minggu. hari sambildibumburUsampaiteftentukguludanpenuhsetelahtanamanberumur Pemupukan Tanahdi Maduraadaind.ikasikekuranganN, P, K, ZU danB (Murdiyati et a/., 1989).Oleh karenaitu pemupukandisesuaikandenganmasalahkekuranganunsur-unsurharatersebut. bahwakebutuhanpupukN berbedaunmk Hasil penelitianRachmanet al. (1992)menyatakan tembakausawahdan tegal.Tembakautegal memerlukan41,5kg NArayang dipenuhidari 200 kg ZNha. Sedangkantembakausawahmemerlukan61,5 kg N/tn yang dapatdipenuhidari 300 kg yang lebih tinggi di sawahdaripadadi air danprodulctivitas tersedianya ZAI1A.Hal ini disebabkan tegal.TembakaumaduraadakesansangatpekapadakelebihanpemupukanN, terutamatembakau tegal dan gunung.Bila dosispemupukanyang diberikanlebih dari yang disebutkandi atas,mutu tembakausangatmenuruqras:ltembakaukerasdanpedas,warnatetaphijau padasaatpemeraman. pemberianpupukN dilakukan2 kali, yaitu setengahdosisdiberikanpadaumur I minggudan setengahdosissisanyapadaumur 3 minggu.Pupukdimasukkanke dalamlubangyang dibuatdengantugal di sekitartanaman. pupuk P diperlukanantara35-45kg PuOsAnyang dapatdipenuhidengan100-120kg SP-36 (Rachmanet al., 1981),yang diberikanpadasaattammKebutuhanK, ZrUdan B padaumumnyaoleh petanidipenuhidenganpemberianpupuk kandangsekitar5 tor/h4 yangdiberikansebelumtanamdi dalam"coklak"' padaumumnyapetanimenggunakan pupukN dan P yang dilarutkanlebih dahuluke dalam air,barukemudiandisiramkanke sekitartanamanCaraini dilakukanbeftali-kali sampaimencapai dosissepertitersebutdi atas.Caraini lebih efisieq karenamenyiramdan memupukdilakukanbersalTut-sama. Pemangkasan dan penyirungan diPemangkasan Tembakaumadurasetelahkeluarbunganya,perlu dilakukanpemangkasan. sekitar akan ditrasilkan demikian Dengan bendera. 3 daun di bawah memangkas dengan lalarkan bunga kegiatanpertumbuhan adalahunnrkmengalihkan I l-13 daunproduksi.Tujuanpemangkasan letumbuh akan atas daundaun demikian Dengan atas. daun-daun p€rtumbuhan ke arah danbuah pertumbuhan mengembangkan pada umumnya yang dipangkas lebih Tanaman tebal. besar dan bih akar yang lebih intersif, sehinggamampu mendukungp€rfumbuhantanamanyang lebih baik lebihbai( daunbawahtidengansistemperakaranyang danQuiq 1984).Padatanaman @apenfus jumlah yang dipane&danmengudapat daun potensi meningkatkan sehingga mengering, dakcepat yang secara serentak. dipdnen atas dan daun bawah antara perbedaan kemasakan tingkat rangi

38

Tembakauyang telah dipangkasakankeluar sirungnya(tuns ketiak daun).Agar energiper_ tumbuhantidak te*uras oleh pertumbuhansirung, maka sirung ini perlu dibuang.pembringan sirung dilalcukantiap minggu sekali,karenatiap ketiak daunmengandung3 sirungyang tumbuhnya tidak serentak. Peryirungan dapatdilalcukandengantanganatau denganbahankimia Senyawakimia yang kini tersediadi pasaradalahProwl @endimetelin), lsgeppa tahunyanglalu digunakanThmex@uedalahsebagaiberikut: setelahdipangkas("tokok") prowl yang tmlin). Can penggunaannya dilarutkandalamair dengankonsentrasiI0-I5% dihrangkanke ketiak dauq tiap pohondiperlukan sekitar20 ml larutan Keperluanper hektarnya0,8-1,0I Prowl.Pemakaiansenyawakimiaini perlu disesuikan dengankemauanpetani, karenapada umumnyapetani mengharapkansirung tumbuh lagi dantetapdipeliharasetelahhabisdipaneqyangsela4iutrrya dapatdijual. Pengendalian hama dan penyakit Hamayangbanyakdijumpaiadalahulat daunHelicoverpaspp.,Spodopteralitura, danMyus persicae.Namunhama-hama ini tidak menjadimasahfLkarernmudahdikendalikandenganmenggunakanirsektisida-irsektisidayang banyaktenedia di pasar. Penyakitjuga tidak menjadimasalahunhrktanamantembakaumadura.Dari pengujiangalurgalur, tenryatatembakaumadurasangattahan tertndap penyakit lanas(phytophthori) dan f-pfV (Hari-Adi et al., 1995). Panen Secaraumumdauntembakaumaduradipanensatukali untuk seluruhdaun.Walaupunadabeberapapetanidi lahansawahyang memimentembakausebanyak2 kali. Temyatadaribeberapa kali pengujian(Joko-Hartorn et a|.,1993;1995)menunjukkan bahwatembakaumadura,baik yangditanamdi sawatqdi tegalmaupundi gununglebihbaik dipanenserentakdaripadadipanenbertahap. Hal ini karenatembakaumaduraberdaunsedikit(18-20daun)danluaspemilikanlahankecil (ratarata0,25ha).Bila tembakaumaduradipanenbertahaptidak cukupmenghasilkan daunrajangansebanyaksatubal (40-50kg). Saatpanenditennrkan bila daunpucuksudahberwarnahijaukekuningan.Karenapanenmenunggudaunpucuksampaicukupmasak,akibatnyabanyakdaunbawahyang jadi kerosokpadasaattembakau telahmengering dipanenRachmanet at. (1992)menjumparbahwa daunbawahyang telahkeringpadasaatdipanenlebih banyakterjadipadatembakausawah daripadatembakautegal.Hal ini dapatdisebabkan selainjumlah daunyangdibennrkdi lahantegal lebih sedikit,juga sistemperakarantembakautegal mampumasukke datam tanahyang lebih dalam.Akibatnyadayadukungakaruntuktembakautegal lebih kuat untuk mempertalnnkan daur bawahawethijau. Data dari percobaanRachmanet al. (1992) menunjukkanbahwatembakautegaldan sawah masing-masing mampumenghasilkan daunsebanyak 16,66dan 17,29lembar;danyangmengering sebanyak 4,82dan5,71daunpadasaatpanen. Pengolahan hasil Daunyangtelahdipanenselanjutnyadiperamselama4-5 hari sampaiwamadaunmenjadilebih kuning. Daun yang telalt mengalamipemeraman kemudian"dirowek" (dihilangkantulang daurnya),dirajang,dandijemurdi sirur malahari.Hasil penelitianmenunjukkan bahwalamape-

39

merilnan yang optimal adalah5 hari. Pemeramankurang atau lebih dari 5 hari cenderungmenuyangoptimaladalahpadajam 06.0046.30,kemudianlangsungdijerunkanmutu.Saatperajangan mur. Saatperajangansebelumtembakaudibungkusdan sesudahitu cenderungmenurunkanmuhr (Joko-Hartono,1994).Penjemurandi sinarmataharidilalarkanselama2 hari. Sebelumtembakau dibungkusdengantikar, tembakaukering diembun+mbunkanlebih dahulu selamasatu malanr, Tiap bungkus/balberatnyakurangleagarlebih supeldantidak mudahrusakselamapenanganan. kg. 40-50 bih hasil akandibaKetiga subbabterakhiryaitu masalahham4 penyakit,paneq danpengolahan dalammakalahini hanyadisampaikansehaslebih mendalamdalamtopik terpisah.Pembahasan tembakaumadura cararingkasagarpembacamendapatgambaransecaramenyelumhpengelolaan di lapang.

PUSTAKA Akehurst,B.C. l98l . Tobacco.Longman Group, Ltd., London. Hari-Adi, B., Soerjono, G. Dalrnadiyo, Subaidah, dan Suharto. 1995. Uji ketahanan galur tembakau madura terhadappenyakit. Laporan Hasil Penelitian Tembakau 1994/1995.Balittas, Malang. Joko-Hartono. 1994. Pengaruh lama pemeramandan saatperajanganterhadap mutu tembakau madura. Buletun Tembakau dan SeratNomor 0310611994:24-26. Suwarso, S. Tirtosastro, dan A.S Murdiyati. 1993. Pengaruh cam panen terhadap produksi dan mutu tembakau madura di datarantinggi. PemberitaanPenelitian Tanaman industri 18 (3):12- 15. H. Istiana" Lestari, dan Suwarso. 1995. Pengaruh cara panen terhadap produksi dan mutu tembakaumaduradi latrantegal.Agritech. l5(l-3):14-18. Murdiyati, A.S., A.Rachman, dan Sukirno. 1982. Pengaruhmacaln atap bedenganterhadap pertumbuhan bibit tembakau madura. Balai Penelitian TanamanIndrstri Malang. , dan Suwarso l989. Pengaruh TSP-plus, ZK, dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan. Papenfus,H D. dan F M. Quin. 1984 Tobacco.In The physiology of tropical held crops. P.R. Goldworttry and N.M Fisher,eds.John Wiley and Sors.Ltd. Chichesterp.607-636. Rachman,A., A,S.Murdiyati, dan B. Heliyanto. 1987.Pengaruhpupuk TSP ierhadapproduksi dan mutu tembakau madura pada berbagai takaran pupuk ZA di tanah Mediteran Merah Kuning, Sumenep, Madura. hosiding Lokakarya Nasional PenggunaanPupuk Fosfat. Cipanas,29 Juni2 Juli 1987. -, dan Suwarso. 1992. Respon agronomis dar kimia tembakau madura pada perlakuan penf iraman dan pemupukan N. Laporan Kerja Sama Penelitian Balittas-Disbwr Tk.I Jau'aTimurPT PR.GudangGaram Kedn. Suwarso, A. Rachman, A. Rachman SK, dan S. Senokarto. 1992. Uii varietas dan jarak tanam tembakau madura III. Respon hasil dan mutu Jepon Kenek Prancak pada beberapa kepadatan popula-sidan dosis pupuk ZA di gumurg, tegal, dan sawah. Laporan Kerja Sama Penelitian Balittas-Disbun Tk I Jawa Timur-PT PR Gudane Garam Kedri.

40