Teliti Pengaruh Merokok Terhadap Produktivitas, Endah

risiko dan bahaya merokok, sedangkan informasi kedua adalah mengenai status kesehatan masing-masing individu...

9 downloads 464 Views 437KB Size
Teliti Pengaruh Merokok Terhadap Produktivitas, Endah Saptutyningsih Raih Doktor Written by admisi Sunday, 30 August 2015 16:55 - Last Updated Sunday, 30 August 2015 17:03

Endah Saptutyningsih berfoto bersama tim penguji usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor di Auditorium BRI Gedung MD, Jumat (28/8/2015).

YOGYAKARTA – Satu lagi doktor berhasil dilahirkan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Dia adalah Endah Saptutyningsih, yang berhasil meraih gelar doktor usai mempertahankan disertasinya berjudul Esai tentang Produktivitas dan Keputusan Merokok dal am Sidang Terbuka Promosi Doktor di Auditorium BRI Gedung Magister Sains dan Doktor (MD) FEB UGM, Jumat (28/8/2015).

Endah menjelaskan, disertasinya tersebut dilatar belakangi tingginya prevalensi merokok di Indonesia, yang tercatat merupakan negara dengan tingkat prevalensi tertinggi di ASEAN yakni sebesar 67,4 persen. Tingginya prevalensi ini menimbulkan berbagai dampak negatif seperti tingginya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan dan turunnya produktivitas.

“Oleh karena itu penelitian ini bertujuan memberikan suatu kajian empiris untuk mengendalikan konsumsi rokok dan mengurangi dampak negatif dari konsumsi rokok,” jelas dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.

Diterangkan perempuan yang lulus S1 dan S2 dari FEB UGM ini, untuk memenuhi tujuan penelitian tersebut, ada dua esai yang disajikan. Esai pertama bertujuan menguji pengaruh lama merokok terhadap gangguan kesehatan dan produktivitas di Indonesia. Dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS), hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama seseorang merokok, semakin berkurang kapasitas paru-paru yang dimiliki.

1/2

Teliti Pengaruh Merokok Terhadap Produktivitas, Endah Saptutyningsih Raih Doktor Written by admisi Sunday, 30 August 2015 16:55 - Last Updated Sunday, 30 August 2015 17:03

“Lebih jauh ditemukan juga bahwa semakin kecil kapasitas paru-paru yang dimiliki seseorang, semakin rendah produktivitas yang dimiliki,” ujar Endah.

Sementara itu, esai kedua berusaha mengestimasi respon individu ketika diberi informasi dan pengaruhnya terhadap keputusan untuk berhenti merokok. Pengumpulan data dalam esai ini dilakukan dengan cara eksperimen.

“Ada dua informasi yang kita berikan. Informasi pertama adalah informasi umum mengenai risiko dan bahaya merokok, sedangkan informasi kedua adalah mengenai status kesehatan masing-masing individu. Informasi status kesehatan ini diperoleh melalui uji spirometri,” terang istri Rachmadi SIP ini.

Hasil penelitian, terang Endah, menunjukkan bahwa informasi pertama yang diberikan tidak berpengaruh terhadap keputusan berhenti merokok. Sementara itu, informasi kedua yakni tentang status kesehatan, berpengaruh positif signifkan terhadap keputusan berhenti merokok.

Berdasarkan hasil tersebut, Endah menilai bahwa sosialisasi yang dilakukan pemerintah dengan memberikan gambar-gambar mengerikan pada bungkus rokok tidaklah efektif untuk mendorong perokok berhenti merokok. Dia merekomendasikan kepada pemerintah untuk memberikan informasi status kesehatan kepada perokok agar lebih efektif mengurangi prevalensi merokok di Indonesia.

“Biaya untuk menghasilkan informasi status kesehatan memang tidak murah. Namun pemerintah bisa mengalokasikan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk membiayai uji spirometri itu,” ujar perempuan kelahiran Yogyakarta tersebut.(aht)

2/2