PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN Kode PTE - 101002
PERTEMUAN KE 4: KARAKTERISTIK EKONOMI PERTANIAN INDONESIA Oleh:
Nur Baladina, SP. MP. Dr.Ir. Rini Dwiastuti, MS. (editor)
CIRI-CIRI PERTANIAN DI INDONESIA 1. Pertanian Tropika • Sebagian besar daerah di Indonesia berada di dekat khatulistiwa, sepanjang tahun mendapat sinar matahari. Tipe iklim yg berbeda (tropis) akan menentukan jenis tanaman, hewan, perikanan, dan hutan di Indonesia. Bentuk negara berkepulauan dan topografinya yang bergunung-gunung juga menentukan corak pertaniannya. Terletak di antara Benua Asia dan Australia serta antara Lautan Hindia dan Pasifik, memberikan pengaruh pada suhu udara, arah angin dan perbedaan iklim di Indonesia, sehingga menyebabkan ciri pertanian Indonesia merupakan kelengkapan ciri-ciri pertanian yang lain.
CIRI-CIRI PERTANIAN DI INDONESIA 2. Pertanian dataran tinggi dan rendah Indonesia merupakan daerah volkano (memiliki banyak gunung), sehingga memungkinkan mempunyai daerah yang mempunyai ketinggian dan dataran rendah. Dataran tinggi mempunyai iklim dingin, sehingga bisa ditanami tanaman beriklim subtropis.
3. Pertanian iklim basah (Indonesia barat) dan pertanian iklim kering (Indonesia timur). Indonesia bagian barat (Sumatra, Kalimantan, Jawa, sebagian Sulawesi) mempunyai iklim basah, banyak hujan lahan sawah sedangkan bagian Indonesia lain terutama Indonesia bagian timur (NTB, NTT, Maluku) iklimnya kering lahan kering berupa tegalan, tanah di pegunungan, atau padang alang-alang.
CIRI-CIRI PERTANIAN DI INDONESIA 4. Adanya hutan tropika dan padang rumput. Karena iklimnya basah dan berada di daerah tropika maka banyak hutan yang berbentuk hutan tropika, sedangkan di daerah kering tumbuh padang rumput.
5. Pertanian di Jawa dan Luar Jawa. Daerah Jawa dan luar Jawa mempunyai spesifikasi yang berbeda Jawa umumnya : tanah subur, penduduk padat luar Jawa umumnya : tanah kurang subur, penduduk jarang Mempengaruhi corak pertanian: pertanian di Jawa umumnya merupakan tanaman bahan pangan, berskala kecil, sedangkan pertanian di luar jawa umumnya perupakan perkebunan, kehutanan, berskala lebih luas.
CIRI-CIRI PERTANIAN DI INDONESIA 6. Perikanan darat dan laut. • Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau, sehingga daerahnya terdiri dari darat dan perairan. Keadaan ini memungkinkan terdapatnya perikanan darat dan laut. 7. Pertanian rawa, pertanian darat/kering, pertanian beririgasi/basah • Daratan Indonesia terbagi menjadi : • tanah rawa yaitu lahan yang tergenang sepanjang masa, • lahan kering yaitu lahan yang tidak mendapat air irigasi, dan • pertanian basah yaitu lahan yang beririgasi.
CIRI-CIRI PERTANIAN DI INDONESIA 8. Berdasarkan sumber pengairannya, lahan yang ditanami padi dapat digolongkan menjadi : • Pertanian / sawah beririgasi, bersumberkan air dari bendung sungai, dam/waduk, mata air. Lahan/sawah tadah hujan, sebenarnya juga mempunyai saluran irigasi tetapi sumber airnya berasal dari air hujan. Sawah lebak, mendapat air terus menerus sepanjang masa. Sawah pasang surut, mendapat air dari air sungai yang pasang karena air laut yang sedang pasang, sering juga terdapat saluran irigasi. Berdasarkan fasilitas teknisnya dibagi menjadi irigasi teknis, setengah teknis, dan sederhana.
KARAKTERISTIK USAHA DI BIDANG PERTANIAN 1. Adanya jarak waktu antara mulai investasi dengan penerimaan hasil, karena proses produksi pertanian memerlukan waktu lama. Misal tanaman padi perlu waktu 3-4 bulan baru bisa menghasilkan, tanaman perkebunan & buah-buahan perlu waktu 4-8 tahun. Keadaan ini akan mempengaruhi tingkat resiko usaha dan tingkat pengembalian modal. Resiko usaha bisa berupa resiko fisik dan pasar. Resiko fisik berarti kemungkin gagal panen atau pengurangan panen yang disebabkan bermacammacam faktor seperti banjir, kekeringan, hama dan penyakit, dan bencana lainnya. Resiko pasar bisa berupa terjualnya produk dengan harga murah atau tidak ada pembeli. Jika hasil lama baru diperoleh, akan menurunkan nilai kini hasil tersebut. Karena waktu mempunyai nilai, semakin lama nilainya makin kecil. Faktor penyetaraan nilai tahun tertentu dengan nilai kini disebut faktor diskonto.
KARAKTERISTIK USAHA DI BIDANG PERTANIAN 2. Merupakan pertanian rakyat Sebagian besar pertanian Indonesia merupakan pertanian rakyat dengan ciri-ciri: [1] skala usaha kecil, rata-rata penguasaan lahan pertanian hanya sekitar 0,5 hektar, [2] tidak ada pembedaan antara usaha dan rumahtangga, misalnya rumah yang sekaligus merupakan gudang, kandang ternak, keuangan usaha dan rumah tangga tercampur, [3] manajemennya tidak profesional. 3. Bersifat ekstensif Pertanian membutuhkan lahan yang luas, implikasinya lahan pertanian di perkotaan pasti kalah bersaing dengan kegunaan usaha lain.
KARAKTERISTIK USAHA DI BIDANG PERTANIAN 4. Spesialisasi dalam pertanian sukar diterima. Spesialisasi dapat dibedakan menjadi spesialisasi produksi dan tenaga kerja. Spesialisasi produksi berarti menghasilkan satu macam produk. Karena pertanian beresiko tinggi maka tidak banyak petani yang melakukannya. Spesialisasi tenaga kerja banyak dilakukan di pabrik atau industri, tetapi tidak berlaku di pertanian. Umumnya tenaga kerja dapat bekerja pada beberapa pekerjaan. Tetapi ada kebiasaan di masyarakat tertentu yang pekerjaannya berdasarkan jenis kelamin, misalnya wanita bekerja di penyiangan, panen, sedang laki-laki bekerja mencangkul, sopir traktor dan pekerjaan yang relatif berat.
KARAKTERISTIK USAHA DI BIDANG PERTANIAN 5. Lebih banyak menggunakan TK manusia dan relatif sedikit menggunakan TK mesin. Penggunaan TK akan berbeda pada luasan lahan yang berbeda dan aktivitas pertanian yang berbeda. Usaha tani sempit penggunaan TK keluarga relatif besar. Pada usahatani yg relatif luas, biasanya menggunakan TK yg relatif sedikit untuk setiap hektarnya. Penggunaan TK pada saat pengolahan akan berbeda jumlahnya dengan saat panen. Perbedaan penggunaan TK juga berdasarkan seks. TK wanita untuk pekerjaan relatif ringan seperti menyiangi & panen. TK laki-lakiuntuk pekerjaan realtif berat, seperti pengolahan tanah & mengangkut hasil panen. 6. Hasil pertanian sulit diprediksi/dikontrol Proses produksi pertanian yang banyak ditentukan oleh alam/musim, menyebabkan jumlah dan kualitas hasilnya sering tidak bisa dikontrol/diprediksi. Keadaan ini mengakibatkan perlunya proses sortasi dalam penanganan pascapanen.
KARAKTERISTIK USAHA DI BIDANG PERTANIAN 7.Pasar komoditi pertanian sifatnya monopsoni/oligopsoni sehingga sering terjadi eksploitasi harga pada petani. Selain itu, harga hasil pertanian selalu berfluktuasi: fluktuasi jangka panjang= trend fluktuasi siklus: siklus ekonomi dan produksi siklus stabil, konvergen dan divergen fluktuasi musiman fluktuasi jangka sangat pendek 8. Pertanian memiliki kontribusi yang relatif besar terhadap perekonomian Indonesia, bukan hanya kontribusinya dari sisi produk domestik brutto (PDB), tetapi juga terhadap penyerapan TK.
Pada periode 1984 – 2007, rata-rata pertumbuhan ekonomi sektor pertanian 2,8% pertahun, sedangkan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional 4,9% pertahun. Oleh sebab itu, peranan sektor pertanian terhadap PDB semakin menurun dari sebesar 51% pada tahun 1965 menjadi 17% pada tahun 2005 (BPS 2008, diolah).
PERMASALAHAN PERTANIAN DI INDONESIA 1. PELAKU PERTANIAN AGRICARE COMMUNITY Petani, buruhtani, pengusaha pertanian, pengepul, pedagang, super market, eksportir, importir, pengusaha saprotan, pedagang sapotran, pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga penelitian pertanian, serta perbankan ISU AKTUAL: 1. Moral Hazard 2. Pasar Bebas (Liberalisasi Perdagangan) 3. Otonomi daerah
PERMASALAHAN PERTANIAN DI INDONESIA 2. SUMBER DAYA ALAM: Lahan sawah, lahan kering, lahan gambut, lahan marjinal, lahan agroforestry dan perkebunan.
1. 2. 3. 4.
ISU AKTUAL: Konversi lahan Undang-Undang Pokok Agraria Undang-Undang Sumber daya Air Global Warming
PERMASALAHAN PERTANIAN DI INDONESIA 3. TEKNOLOGI PRODUKSI PERTANIAN Teknologi tradisi(adat), sederhana, input tinggi, canggih (komoditas mahal), organik dan terpadu.
ISU AKTUAL: 1. Hak paten vs hak publik 2. Ecolabelling.
PERMASALAHAN PERTANIAN DI INDONESIA 4. PERMODALAN USAHA PERTANIAN
Banyak variasinya: Modal seadanya, modal lemah, modal kuat, atau modal dengan skema pembiayaan perbankan.
ISU AKTUAL: Investasi masih lemah: 1. Nilai tukar produk pertanian masih rendah 2. High risk and low profit, 3. KKN
PERMASALAHAN PERTANIAN DI INDONESIA 5. KOMODITAS/PRODUK PERTANIAN Pangan, hortikultura, jagungserealia, kacang dan umbi, tanaman serat, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan.
ISU AKTUAL: 1. Ketahanan Pangan Nasional 2. Posisi tawar 3. Liberalisasi Perdagangan (aturan WTO)
MASALAHAN UTAMA PERTANIAN INDONESIA 1. Masalah Birokrasi Kementerian Pertanian:
a. Koordinasi antar lembaga masih lemah, b. Lemah terhadap eksekusi peraturan perundangundangan, c. Organisasinya terlalu besar, d. Disinyalir masih terdapat budaya KKN.
2. Masalah Lahan Pertanian:
a. Luas kepemilikan lahan petani sempit, b. Produktivitas lahan menurun terus, c. Alih fungsi lahan bertambah besar, d. Belum optimalnya implementasi pemetaan komoditas terkait dengan agroekosistem, e. Masih banyak lahan “tidur”.
MASALAHAN UTAMA PERTANIAN INDONESIA 3. Masalah Kondisi Petani: a. Jumlah sangat besar (25 juta KK: 20 juta mempunyai lahan (milik sendiri atau sewa, dan 5 juta buruh tani), b. Pendidikan formal rendah, c. Regenerasi petani tidak menarik, d. Pekerja keras tetapi tetap miskin, e. Bekerja tidak efisien, f. Produktivitas tiap KK rendah. 4. Masalah Kepemilakan Tanah/Lahan: a. Persengketaan tanah antara Rakyat dengan pengusaha & pemerintah, b. Banyak lahan petani belum bersertifikat, c. Sistem pewarisan tanah, d. Banyak petani tidak mempunyai lahan.
MASALAHAN UTAMA PERTANIAN INDONESIA 5. Masalah Mentalitas: a. Petani lemah dalam memperjuangkan hak haknya, b. Lemahnyajiwakewirausahaan, c. Masihbanyakyang percayamitos, d. “Moral hazard”.
6. Masalah Ketrampilan: a. Keterbatasan penguasaan teknik budidaya pada komoditas tertentu, b. Kurangnya orientasiagribisnis, c. Kurangnya penguasaan proses pengolahan pasca panen, d. Kurangya kemampuan mengakses pasar.
MASALAHAN UTAMA PERTANIAN INDONESIA 7. Masalah Modal: a. Petani kurang modal, b. Sistem perbankan yang kurang peduli terhadap petani, c. Belum ada asuransi pertanian, d. Masih terdapat sistem ijon, e. Belum ada Bank pertanian.
8.Masalah Pasar dan Tata Niaga: a. Harga (tidak wajar, fluktuatif, bergantung pedagang, tengkulak, cenderung merugikan), b. Penguasaan teknologi informasi yang terkait dengan pasar lemah, c. Rantai tataniaga panjang dan pembagian marjin masih tidak adil.
MASALAHAN UTAMA PERTANIAN INDONESIA 9. Masalah Organisasi Petani: a.Lemahnya menjalankan roda organisasi petani, b.Kurang berfungsinya sebagian organisasi petani yang ada, c.Organisasi tani kurang mandiri. 10. Masalah Teknologi: a. Sistem alih teknologi lemah, b. Penerapan teknologi kurang tepat sasaran, c. Semakin banyaknya penerapan teknologi tidak ramah lingkungan.
MASALAHAN UTAMA PERTANIAN INDONESIA 11.Masalah Informasi: a.Info teknologi terbatas, b.Regenerasi penyuluh pertanian tidak berjalan, c.Informasi stock dan kebutuhan komoditas belum terbangun, d.Pemanfaatan teknologi informasi belum menyentuh petani, e.Minat petani mencari informasil emah, f. Penggunaan media informasi pertanian belum meluas.
MASALAHAN UTAMA PERTANIAN INDONESIA 12.MasalahKebijakan: a.Kebijakan pertanahan (skala usaha tani, alih fungsi lahan, rencana tata ruang wilayah, sertifikasi tanah, pengakuan hak ulayat belum dilaksanakan), b.Kebijakan infrastruktur (irigasi, transportasi dan komunikasi), c.Trade off dari otonomi daerah, terkait dengan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur pertanian), d.Kebijakan payung hukum organisasi petani, e.Kebijakan pemerintah belum optimal bagi petani terkait akses pasar, informasi, subsidi saprotan, proteksi perdagangan internasional, f. Mal praktek dalam kebijakan food security, g.Kebijakan perbankan belum kondusif untuk petani, h.Industrialisasi belum berpihak pada industri pertanian, i. Kebijakan pembangunan masih sektoral, j. Undang-Undang Sumberdaya Air belum berpihak pada petani.
TUGAS
DISKUSIKAN DENGAN ANGGOTA KELOMPOK ANDA, SALAH SATU PERMASALAHAN DALAM PERTANIAN DI INDONESIA DAN BAGAIMANA JALAN KELUARNYA?
Catatan: Tugas Kelompok Setiap kelompok dalam 1 kelas membahas permasalahan yang berbeda. Tugas diketik disertai dengan literatur pendukung (5-10 halaman)