UJI DAYA HAMBAT ANTI JAMUR EKSTRAK MINYAK ATSIRI CINNAMOMUN

Download bahwa kayu manis memiliki aktivitas antifungal terhadap Candida albicans dengan konsentrasi ... kepala, masuk angin, diare, hernia, sariawa...

0 downloads 572 Views 67KB Size
Dentofasial, Vol.8, No.2, Oktober 2009:104-110

104

Uji daya hambat anti jamur ekstrak minyak atsiri Cinnamomun burmanii terhadap pertumbuhan Candida albicans Ali Yusran Bagian Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia

ABSTRACT Many kinds of spicy plants grow in Indonesia. One of them is kayu manis (Cinnamomun burmanii) which is used not only for cooking, but also as traditional medicine. One of the components contained in the bark and leaves of kayu manis is volatile oil. Generally, volatile oil has an antifungal effect, therefore it’s inhibitory effect was tested against fungi. The study was conducted to evaluate the anti fungal effect of kayu manis to Candida albicans. The method used in this study was determination of minimum inhibitory concentration (MIC) followed by determination of zone inhibition around the disc. The result showed that kayu manis has the highest antifungal activity against Candida albicans with 1% of MIC. Key word: Kayu manis, Cinnamomun burmanii, volatile oil, antifungal activity

ABSTRAK Banyak tumbuhan rempah-rempah yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah tumbuhan kayu manis (Cinnamomun burmanii) yang tidak hanya digunakan sebagai bumbu masak, tetapi juga menjadi obat tradisional. Salah satu kandungannya adalah minyak atsiri yang terdapat baik dalam kayu maupun daunnya. Pada umumnya minyak atsiri berkhasiat antijamur, oleh karena itu dilakukan pengujian daya hambatnya terhadap jamur. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui daya hambat anti jamur dari Cinnamomun burmanii terhadap Candida albicans. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penentuan konsentrasi hambat minimal (KHM) dan dilanjutkan dengan mengukur zona hambatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu manis memiliki aktivitas antifungal terhadap Candida albicans dengan konsentrasi hambat minimal 1%. Kata kunci: Kayu manis, Cinnamomun burmanii, minyak atsiri, aktivitas antijamur Koresponden: Ali Yusran, Bagian Ilmu Penyakit Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Jl. Kandea No. 5 Makassar, Indonesia

PENDAHULUAN

kiat pengobatan alternatif yang dilakukan adalah

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan

meningkatkan penggunaan tumbuhan berkhasiat

ternyata tidak mampu begitu saja meniadakan

obat di kalangan masyarakat. Agar peranan obat

makna pengobatan tradisional, terlebih keadaan

tradisional dalam pelayanan kesehatan masyarakat

perekonomian Indonesia saat ini yang sedang

dapat ditingkatkan, perlu dilakukan pengenalan,

terpuruk, yang mengakibatkan harga obat-obatan

penelitian, pengujian, dan pengembangan khasiat

modern menjadi mahal. Oleh karena itu salah satu

dan keamanan tumbuhan obat.1

Ali Yusran & Kevin: Uji daya hambat anti jamur ekstrak minyak atsiri

105

Salah satu tumbuhan yang telah lama

Untuk mencegah dan mengatasi berbagai

dipergunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai

macam penyakit gigi dan mulut khususnya

bahan

manis

kandidiasis, maka saat ini banyak dilakukan

(Cinnamomun burmanii). Kayu manis sering

penelitian dengan memanfaatkan bahan-bahan

dipergunakan sebagai obat asam urat, tekanan

alami, yang bertujuan untuk menghasilkan obat-

darah tinggi, radang lambung (maag), sakit

obatan alami dalam upaya mendukung program

kepala, masuk angin, diare, hernia, sariawan,

pelayanan kesehatan.

obat-obatan

adalah

kayu

asma, dan sakit kuning. Kayu manis juga dipergunakan

sebagai

bumbu

masak

untuk 1

menambah aroma dan citarasa pada makanan.

Makalah

ini

melaporkan

suatu

hasil

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui daya hambat minyak atsiri terhadap pertumbuhan jamur

Secara tradisional tanaman Cinnamomun

Candida albicans.

burmanii sering digunakan sebagai obat oleh masyarakat Indonesia. Kandungan kimia kayu manis

terdiri

dari

minyak

atsiri,

safrole,

BAHAN DAN METODE Penelitian

yang

laboratoris

oksanat, dan zat penyamak. Minyak atsiri akhir-

Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas

akhir ini menarik perhatian dunia, karena minyak

Hasanuddin. Tahap-tahap penelitian dimulai dari

atsiri dari beberapa tumbuhan adalah zat biologis

persiapan alat dan bahan yang akan digunakan

aktif sebagai antibakteri dan antijamur sehingga

dalam penelitian dan disterilkan. Alat seperti

dapat dipergunakan sebagai bahan pengawet pada

cawan petri, tabung reaksi, gelas ukur disterilkan

makanan dan sebagai antibiotik alami.

dilakukan

di

eksprimental

sinamadehide, eugenol, tanin, damar, kalsium

2

ini

bersifat

Laboratorium

dalam oven bersuhu 180ºC selama 2 jam. Untuk

Candida albicans adalah jamur yang dapat

alat plasti dan cair seperti spoit, akuades, dan

menyebabkan terjadinya kandidiasis. Candida

medium disterilkan dalam autoklaf dengan suhu

albicans merupakan flora normal dalam rongga

121ºC selama 15 menit.

mulut, saluran pencernaan dan vagina. Akan tetapi

Pembuatan medium: sabaroad dextrose agar

infeksi pada mukosa yang disebabkan oleh

(SDA) sebanyak 6,5 gram dalam 1000 ml

Candida albicans lebih sering terjadi baik pada

akuades. Bahan-bahan tersebut ditimbang dengan

rongga mulut maupun vagina. Candida albicans

timbangan analitik, kemudian dicampur dan

selain bersifat sebagai flora normal, juga bersifat

dimasukkan

patogen. Candida bersifat oportunistik karena

ditambahkan dengan kloramfenikol 500 mg untuk

dapat

mencegah

berkembang

menjadi

patogen

dan

ke

dalam

medium

gelas

kimia

berkontaminasi

dan

dengan

menyebabkan infeksi bila terjadi perubahan pada

bakteri. Medium ditutup dengan aluminium foil

individu

untuk

lalu disterilkan dalam otoklaf. Medium SDA steril

pertumbuhannya. Berdasarkan data yang ada,

sebanyak 15 ml sebagai base liner dimasukkan ke

prevalensi Candida pada orang dewasa adalah 3-

dalam cawan petri dan dibiarkan memadat.

48%, sedangkan pada anak-anak 45-65%. Dengan

Setelah itu masukkan 3 cakram setiap cawan petri,

prevalensi spesies tersebut yang cukup tinggi pada

2 cakram untuk tiap konsentrasi dan satu untuk

populasi maka para ahli mencoba menemukan

akuades steril sebagai kontrol negatif dengan pH

suatu alternatif pencegahan dari kandungan kimia

7, kemudian medium SDA steril dituangkan lagi

(host)

yang

memungkinkan

tumbuhan, yang dapat digunakan secara efektif.

3

ke dalam cawan petri sebagai lapisan kedua.

Dentofasial, Vol.8, No.2, Oktober 2009:104-110

106

Diamkan selama 30 menit agar memadat. Setelah

tabung konsentrasi dan disentrifus selama 15

medium agar memadat, goreskan jamur Candida

menit.

albicans

Penentuan

yang

telah

dioptimalisasikan

di

konsentrasi

hambat

minimal

laboratorium, ke seluruh permukaan medium agar.

ekstrak minyak atsiri: Konsentrasi ekstrak

Pembuatan konsentrasi ekstrak minyak atsiri:

tersebut diteteskan pada medium agar yang telah

Ekstrak minyak atsiri yang dipakai sebagai sampel

digoreskan Candida albicans yang telah terpasang

adalah konsentrasi 100% dan berat bersih 30 gram

cakram, 2 cakram untuk tiap pengenceran dan 1

(gambar 1). Minyak atsiri memiliki sifat mudah

cakram diberikan akuades sebagai kontrol negatif.

menguap, berbau khas sesuai dengan bau tanaman

Selanjutnya

medium

dimasukkan

ke

dalam

0

penghasilnya. Oleh karena sifatnya itu ekstrak

inkubator pada suhu 37 C selama 24 jam.

minyak atsiri harus dimasukkan dalam botol dan

Selanjutnya

ditutup dengan rapat.

dibandingkan

medium

diamati

dengan

kekeruhannya

kontrolnya

untuk

menentukan konsentrasi hambat minimalnya. Mengukur zona inhibisi: Pengukuran zona inhibisi

dilakukan

dengan

menggunakan

penggaris. Pengukuran ini dilakukan pada area yang jernih. Luasnya wilayah jernih merupakan petunjuk kepekaan jamur terhadap ekstrak minyak atsiri.

HASIL PENELITIAN Pengukuran konsentrasi hambat minimal Dari penelitian yang telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Unhas tentang ”konsentrasi hambat minimal ekstrak Gambar 1. Ekstrak minyak atsiri

kayu

Candida

manis

albicans”,

terhadap diperoleh

pertumbuhan hasil

bahwa

konsentrasi hambat minimal ekstrak kayu manis Dari konsentrasi 100% ini dilakukan pengenceran

yang dapat menghambat pertumbuhan jamur

dalam ml aquades untuk memperoleh konsentrasi

adalah 1%.

dari 0,1%, 0,5%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 10%,

Pengukuran daya hambat

15%, 20%, dan 30% untuk uji daya hambat

Konsentrasi hambat minimal (KHM) yang

ekstrak minyak atsiri. Sebagai contoh pada

telah diperoleh kemudian diteruskan dengan

konsentrasi 5% untuk menentukan volume ekstrak

pengujian daya hambat untuk melihat besarnya

minyak atsiri yang dibutuhkan caranya yaitu 50 ml

daya hambat konsentrasi hambat minimal dengan

dikali 5% dibagi 100% berarti volume ekstrak

mengambil konsentrasi di bawah hasil uji KHM,

minyak atsiri yang dibutuhkan yaitu 2,5 ml lalu

yaitu konsentrasi 0,1%, dan di atas hasil uji KHM,

dicukupkan volumenya dengan akuades steril

yaitu konsentrasi 5%, 10%, dan akuades steril

hingga 50 ml. Begitu pula dengan konsentrasi-

sebagai pembanding dan diperoleh hasil seperti

konsentrasi lainnya, lalu masukkan ke dalam

tampak pada tabel 1.

Ali Yusran & Kevin: Uji daya hambat anti jamur ekstrak minyak atsiri

Dari tabel tersebut terlihat bahwa ekstrak minyak

atsiri

menghambat

memiliki

kemampuan

pertumbuhan

jamur

untuk

Candida

107

maka dilakukan uji statistik Anova satu arah (tabel 2). Dari

uji

statistik

tersebut,

hasil

yang

albicans. Besarnya rerata daerah hambat ekstrak

diperoleh adalah signifikan, yang berarti hipotesis

minyak atsiri dalam konsentrasi 0,1% adalah

diterima. Hal ini berarti ada perbedaan yang

3,916 mm, konsentrasi 1% adalah 13,46 mm,

bermakna antara berbagai konsentrasi ekstrak

konsentrasi 5% adalah 19,98 mm, dan terakhir

minyak atsiri dalam menghambat pertumbuhan

konsentrasi 10% memiliki daya hambat paling

jamur

besar dengan zona inhibisi sebesar 26,47 mm.

bermakna, maka uji dilanjutkan dengan uji least

Sedangkan akuades steril sebagai kontrol negatif

significant

sama sekali tidak memiliki daya hambat terhadap

besarnya perbedaan dari berbagai konsentrasi

jamur Candida albicans karena zona inhibisinya 0

tersebut.

mm.

Candida

albicans.

difference

(LSD)

Karena

hasilnya

untuk

melihat

Dari hasil uji LSD pada tabel 3, terlihat Untuk membedakan apakah perbedaan daya

hambat

antara

berbagai

minyak atsiri tersebut

konsentrasi

bermakna

bahwa

antara

berbagai

konsentrasi

ekstrak,

ekstrak

minyak atsiri memiliki perbedaan yang bermakna

atau tidak,

dalam menghambat pertumbuhan C. albicans.

Tabel 1. Hasil pengukuran zona inhibisi ekstrak minyak atsiri terhadap Candida albicans dalam berbagai konsentrasi setelah inkubasi selama 24 jam dalam suhu 370C. Replikasi

Perlakuan Ekstrak minyak atsiri

Kontrol

0,1% 1% 5% 10% Akuades steril I 2,38 12,8 20,13 25,08 0,00 II 2,83 11,05 19,05 26,52 0,00 III 4,43 14,42 20,10 25,40 0,00 IV 4,73 14,38 20,42 28,05 0,00 V 5,05 13,73 19,42 27,05 0,00 VI 4,08 14,38 20,77 26,40 0,00 Total 23,50 80,76 119,89 158,50 0,00 Rerata 3,916 13,46 19,98 26,47 0,00 Keterangan: Zona inhibisi diukur dalam mm (millimeter). Replikasi dilakukan sebanyak enam kali; dalam sekali replikasi terdapat 5 cakram, masing-masing ekstrak minyak atsiri konsentrasi 0,1%, 1%, 5%, 10%, dan akuades steril. Tabel 2. Hasil uji statistik Anova satu arah Jumlah kuadrat df

Rerata kuadrat

F

kemaknaan

795,243

0,000

Di antara kelompok

2881,014

4

720,254

Di dalam kelompok

22,643

25

0,906

2903,657

29

Total

Dentofasial, Vol.8, No.2, Oktober 2009:104-110

108

Tabel 3. Tabel hasil uji LSD menunjukkan perbedaan rerata ekstrak minyak atsiri dalam berbagai konsentrasi dan akuades steril. 0,1% 1% 5% 10% Akuades steril Perlakuan Rerata 3,9166 13,4600 19,9816 26,4166 0,00000 0,1%

3,91667

0

9,54333

16,0650

22,5000

3,91667

1%

13,46000

0

6,52167

12,9566

13,46000

5%

19,98167

0

6,43500

19,98167

10%

26,41667

26,41667

Akuades steril

0,00000

0

PEMBAHASAN

inhibisinya 19,98 mm, dan konsentrasi 10% zona

Penelitian ini berlangsung selama 1 bulan dan

inhibisinya yaitu 26,47 mm. Sedangkan akuades

hasil penelitian membuktikan bahwa konsentrasi

steril tidak memiliki daya hambat terhadap jamur

terendah

Candida albicans.

dari

menghambat

ekstrak

minyak

pertumbuhan

atsiri

Candida

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan

albicans atau dikenal dengan konsentrasi hambat

selain ekstrak minyak atsiri juga dilakukan uji

minimal (KHM) yang bertujuan mengetahui pada

coba dengan menggunakan akuades steril sebagai

konsentrasi

kontrol negatifnya untuk membuktikan bahwa

minimal

jamur

dapat

berapa

masih

bisa

menghambat jamur.

akuades steril yang digunakan sebagai pelarut

Konsentrasi hambat minimal ekstrak minyak

tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan

atsiri yang diperoleh yaitu 1% berarti konsentrasi

jamur. Bahkan setelah inkubasi selama 24 jam,

inilah yang memiliki kemampuan paling minimal

akuades steril ini zona inhibisinya 0 mm yang

dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida

berarti tidak memiliki kemampuan menghambat

albicans. Kemudian dari konsentrasi hambat

pertumbuhan jamur. Hal ini disebabkan akuades

minimal ini dilanjutkan dengan uji daya hambat

yang dipakai adalah akuades steril, pH 7, dan telah

untuk melihat kemampuan ekstrak minyak atsiri

melalui proses penyulingan sehingga bebas dari

dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida

unsur-unsur

albicans,

pertumbuhan jamur.

dan

untuk

melihat

perbedaan

yang

dapat

mempengaruhi

kemampuan daya hambat antara KHM yaitu 1%

Pada teori kimia dasar dijelaskan bahwa

dan konsentrasi di atasnya yaitu 5%, 10% serta

faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah

konsentrasi di bawahnya yaitu 0,1%. Uji ini

konsentrasi

bertujuan untuk membandingkan bahwa apakah

konsentrasinya maka laju reaksi akan semakin

hasil KHM betul-betul akurat untuk melihat daya

besar. Hal tersebut berarti bahwa makin tinggi

hambat terkecil atau terendah bisa menghambat

konsentrasi minyak atsiri di dalamnya maka akan

jamur. Rata-rata zona inhibisi yang diperoleh

semakin banyak pula mediator jamur yang

meningkat

peningkatan

dihidrolisis.4 Teori ini terbukti pada penentuan

konsentrasi. Hal ini terlihat konsentrasi 0,1% zona

daya hambat ekstrak minyak atsiri terhadap

inhibisinya sebesar 3,916 mm, konsentrasi 1%

pertumbuhan jamur Candida albicans terlihat

zona inhibisinya 13,46 mm, konsentrasi 5% zona

bahwa konsentrasi mempengaruhi penghambatan,

sejalan

dengan

larutan,

yaitu

semakin

besar

Ali Yusran & Kevin: Uji daya hambat anti jamur ekstrak minyak atsiri

109

sebagaimana hasil penelitian yang diperoleh

obat alternatif bagi dunia kesehatan khususnya

bahwa

daya

untuk bidang kedokteran gigi karena ternyata

contoh,

ekstrak minyak atsiri dapat menyembuhkan

konsentrasi 10% lebih besar dari 5% dan 5% lebih

penyakit kandidiasis. Suatu jenis minyak atsiri

semakin

hambatnya besar 1%.

tinggi

semakin

konsentrasi,

besar.

Sebagai

5

umumnya memiliki beberapa khasiat berbeda,

Untuk melihat apakah ada perbedaan yang

misalnya sebagai antiseptik dan antibakteri.8

bermakna antara berbagai konsentrasi ekstrak

Minyak atsiri murni adalah substansi yang

minyak atsiri dalam menghambat pertumbuhan

amat

jamur Candida albicans termasuk akuades steril

dibandingkan bahan asalnya. Oleh karena itu

dilakukan uji statistik Anova satu arah yang

dalam penggunaannya harus dilakukan dengan

hasilnya signifikan. Hal ini berarti ada perbedaan

hati-hati, misalnya dengan selalu melarutkannya

yang bermakna antara konsentrasi 0,1%, 1%, 5%,

dengan cairan pembawa.(5) Kandungan minyak

10% dan akuades steril dalam menghambat

atsiri yang dapat dipakai dan aman untuk

pertumbuhan jamur Candida albicans. Uji ini

dipergunakan sebagai salah satu bahan campuran

dilanjutkan dengan uji LSD untuk melihat

obat untuk mengobati kandidiasis adalah 0,1%.9

besarnya perbedaan dan menentukan konsentrasi

kuat,

75-100

Kandungan

kali

minyak

lebih

atsiri

potensial

Cinnamomun

yang memiliki perbedaan yang bermakna. Dari

burmanii telah banyak diproduksi dan dijadikan

penelitian ini didapatkan bahwa KHM minyak

salah satu kandungan dari produk-produk larutan

atsiri Cinnamomun burmanii sebesar 1%. Hasil

penyegar tenggorokan yang beredar di Indonesia.

penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian

Namun dalam penggunaannya minyak atsiri itu

Sukandar yang menyimpulkan bahwa aktivitas

sendiri diperbolehkan untuk langsung dioleskan

antifungi minyak atsiri terhadap Candida albicans

pada bagian yang terkena kandidiasis, hanya saja

6

dalam batas konsentrasi antara 0,1%-1%.10

terkuat dengan KHM 1%.

Penelitian ini dapat dibandingkan dengan penelitian pada ekstrak minyak atsiri cengkeh dan bunga kenanga yang mendapatkan hasil KHM

SIMPULAN Dari penelitian mengenai daya hambat anti

pada minyak atsiri cengkeh terhadap pertumbuhan

jamur

jamur Candida albicans adalah 1,25%. Sedangkan

burmanii terhadap pertumbuhan Candida albicans

pada

dapat disimpulkan bahwa ekstrak minyak atsiri

minyak

mempunyai menunjukkan

atsiri

bunga

kenanga

KHM.

Hasil

penelitian

KHM

ekstrak

minyak

tidak

ekstrak

minyak

ini

Cinnamomun

burmanii

atsiri

pertumbuhan

jamur

atsiri

mampu Candida

Cinnamomun

menghambat albicans.

Cinnamomun burmanii terhadap pertumbuhan

Konsentrasi hambat minimal ekstrak minyak atsiri

jamur Candida albicans adalah 1%. Hal tersebut

Cinnamomun

menunjukkan

atsiri

pertumbuhan jamur Candida albicans adalah 1%.

Cinnamomun burmanii memiliki daya hambat

Makin tinggi konsentrasi ekstrak minyak atsiri

yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak

makin besar daya hambatnya.

bahwa

minyak atsiri lainnya.

ekstrak

minyak

burmanii

untuk

menghambat

7

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

SARAN

ekstrak minyak atsiri dapat digunakan sebagai anti

Memperhatikan hasil penelitian ini, perlu

jamur. Hasil ini tentunya bisa dijadikan sebagai

dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat

Dentofasial, Vol.8, No.2, Oktober 2009:104-110

110

dosis maksimal minyak atsiri yang dapat dipakai untuk mengobati kandidiasis.

6.

Ucapan terima kasih Peneliti bantuan

mengucapkan saudara

Kevin

terima

kasih

Fadhurozi

atas

selama

7.

mempersiapkan penelitian dan pengumpulan data penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA 1. Yuharmen. Uji efektifitas antimikroba minyak atsiri dan ekstrak metanol lengkuas (Alpinia galanga). Available from: http://journaldentalfree.com/ina/atsiri. Accessed at Juni 15th, 2008. 2. Aureli P, Constantini A, Zolea S. Antimicrobial activity of some plant essential oils against Listeria monocytogenes. J Food Protect 1992; 55: 344-84. 3. Candida albicans. Available from: http://en.wikipedia.org/wiki/Candida_ albicans. Accessed at Juni 19th, 2008. 4. Konsentrasi laju reaksi. Available from http://www.chem-is-try.org. Accessed at December 2nd, 2007. 5. Widagdo A. Uji daya antifungi ekstrak daun sirih pada Candida albicans invitro. Available from http://digilib.uns.ac.id/abstrak_1268_ perbandingan-daya-antifungi-ekstrak-daunsirih-(piper-betle-linn.)--dengan-flukonazol-

8.

9.

10.

pada-candida-albicans-invitro.html. Accessed at 10th, 2008. Sukandar E, Suganda A, Muslikhati. Efek minyak atsiri kulit kayu dan daun Cinnamomum burmanni terhadap bakteri dan fungi. Majalah Farmasi Indonesia 1999; 10: 9. Emiyati. Kemampuan Antifungi Minyak Atsiri Cengkeh dan Bunga Kenanga Terhadap Pertumbuhan Candida albicans. Available from http://docs.google.com/gview?a=v&q= cache:rxEpRG_oUrUJ:medicine.uii.ac.id/inde x2.php%3Foption%3Dcom_content%26do_p df%3D1%26id%3D76+penelitian+minyak+at siri+terhadap+candida+albicans&hl=id&gl= id. Accessed at December 2nd, 2008. Hertiani T, Purwantin I. Minyak atsiri hasil destilasi ekstrak etanol daun sirih (Piper belle L.) dari beberapa daerah di Yogyakarta dan aktivitas antijamur terhadap Candida albicans Anti-fungal activity of essential oil distilled from ethanol. Majalah Farmasi Indonesia 2002; 13: 2. Minyak atsiri. Available from http://www.atsiri-indonesia.com/tanaman.php. Accessed at Agustus 20th, 2008. Sundari D, Winarno W. Informasi tumbuhan obat antifungi. Available from http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/11Infor masiTumbuhanObatsebagaiAntiJamur130.pdf /11InformasiTumbuhanObatsebagaiAntiJamu r130.html. Accessed at December 4th, 2008.