Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 02 No. 03 Tahun 2011
VARIASI JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU INGIN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN DAYA TERIMA JAM ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) Variation of Packaging and Time of Storage toward Vitamin C and Hedonic Value on Rosella (Hibiscus sabdariffa) Jelly Dewi Kumalasari dan Nurhidajah Program studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang Penulis korespondensi:
[email protected] Abstracts As a perishable commodity Rosella flower require treatment to extend the shelf life time, which is the processing, packaging and storage. Rosella processing became Jam can extend the shelf life time and add a variety of diversification rosella and value added of economic. The results do not affect the type of packaging toward vitamin C (P value 0.724), whereas storage can effect on vitamin C because pvalue <0.05 (0.000). The longer of storage time Rosella Jam result in the vitamin C concentration will decrease. Vitamin C concentration ranged between 61.36-38.03 mg%. Organoleptic test results: 10day storage the preference panelists still high when compared to the 15 days of storage. Key words: Rosella Jam’s, Vitamin C, Packaging, Storage bunga rosella banyak mengandung vitamin C
PENDAHULUAN
yaitu antara
260 sampai 280 mg/100 g.
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa)
Keunggulan lain dari kelopak bunga rosella
termasuk salah satu anggota famili Malvaceae
adalah dapat digunakan sebagai pengobatan
(tanaman
dapat
seperti menurunkan darah tinggi (hipertensi),
dimanfaatkan sebagai bahan salad, saus, sup,
penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat,
minuman, sari buah, asinan, jam, pudding, sirup
kalsium, natrium dan fosfor dalam urin
dan jeli. Umumnya tanaman ini tersedia dan
(Maryani dan Kristiana, 2005).
dipasarkan
penghasil
dalam
serat).
bentuk
Rosella
kering,
tetapi
Rosella merupakan komoditi yang mudah
penyediaan yang terbaik adalah dalam bentuk
rusak sehingga memerlukan pengemasan dan
segar (Maryani dan Kristiana, 2005). Kelopak
penyimpanan. Bahan pangan agar lebih tahan
bunga rosella yang dikeringkan kandungan
lama maka dilakukan proses pengemasan.
gizinya akan berkurang karena tidak semua zat
Pengemasan
gizi stabil dalam pemanasan, terutama vitamin
terjadinya
C. Hidayat (2008) menyebutkan bahwa kelopak
menambah umur simpan. Pada pengemasan 55
dilakukan kerusakan
untuk bahan
mencegah
pangan
dan
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 02 No. 03 Tahun 2011
gelas jam dan cup plastik terdapat perbedaan antara
permukaan
bahan
1. Lama Penyimpanan yaitu 0 hari sebagai
sehingga
kontrol, 5 hari, 10 hari dan 15 hari.
mempengaruhi tingkat oksidasi vitamin C.
2. Jenis kemasan yaitu gelas jam dan cup
Jam merupakan produk yang banyak digemari
konsumen
dan
mudah
plastik.
dalam
pengolahannya, sehingga memilih analisa jam
Penelitian ini akan dilakukan analisa
dari pada produk lain. Jam rosella merupakan
bahan baku untuk mengetahui kandungan gizi
produk baru dan merupakan produk yang tidak
bahan baku yang digunakan pada pembuatan
sekali
memerlukan
jam rosella. Setelah analisa bahan baku maka
penyimpanan. Pada proses penyimpanan akan
dilakukan uji kadar vitamin C dan daya terima
mempengaruhi sifat organoleptik dari bahan
jam rosella. Jam akan disimpan pada suhu
seperti rasa, aroma, warna dan tekstur. Uji
dingin dengan dua perlakuan kemasan yaitu
organoleptik dilakukan untuk mengetahui lama
gelas jam dan cup plastik yang akan disimpan
penyimpanan suhu dingin yang optimum. Uji
dengan variasi lama penyimpanan 0 hari
organoleptik dilakukan pada tiap tahapan
sebagai control, 5 hari, 10 hari dan 15 hari.
pakai
penyimpanan
sehingga
agar
diketahui
daya
terima
Analisa bahan baku bertujuan untuk
masyarakat terhadap daya simpan jam rosella.
mengetahui kandungan gizi bahan baku yang
Rumusan masalah dalam penelitian ini
digunakan (kelopak bunga rosella) sehingga
adalah bagaimana pengaruh variasi kemasan
dapat
diketahui
ada
tidaknya
perbedaan
dan lama penyimpanan pada suhu dingin
kandungan gizi setelah mengalami perlakuan,
terhadap kadar vitamin C dan daya terima jam
meliputi uji p H, kadar vitamin C, dan kadar
rosella.
air. Pembuatan Jam Rosella Kelopak bunga rosella dipilih sesuai
METODOLOGI
dengan kriteria yang telah ditentukan (sortasi). Penelitian
dengan
Selanjutnya dicuci dan diblander (dihancurkan)
Acak
dengan penambahan air 10 persen. Kemudian
Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial
dimasak dan ditambahkan gula 1 : 2. Masak
dan terdiri dari 2 faktor perlakuan. Masing-
dengan api kecil sambil diaduk pelan - pelan
masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Dua
hingga mengental, ukur kadar gulanya (65–68
faktor perlakuan tersebut adalah:
%) dengan menggunakan refraktometer, pH
menggunakan
ini metode
dilakukan Rancangan
56
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 02 No. 03 Tahun 2011
3,1–3,5 jika pHnya belum asam maka dapat
Uji kadar air didapatkan hasil 73,531%
ditambahkan asam sitrat sebagai pengasam.
sedangkan uji kadar vitamin C didapatkan hasil 177,57 mg% dan uji pH didapat hasil 2. pH pada rosella memang rendah sehingga bersifat
Prosedur Pengemasan Gelas jam dan cup plastik disterilisasi dengan
direbus
dalam
dandang
asam, sedangkan rasa masam pada kelopak
sarangan
bunga rosella karena kelopak bunga rosella
(prinsip penguapan) selama kurang lebih satu
memiliki dua komponen kimia yaitu asam sitrat
jam kemudian setelah produk jam jadi dan siap
dan asam malat (Mardiah, 2009).
dikemas maka gelas jam dan cup plastik
Kadar vitamin C pada kelopak bunga
diambil dan siap untuk melakukan pengemasan.
rosella sangat tinggi yaitu menurut Hidayat
Jam yang dikemas pada kemasan gelas jam dan
(2008) didalam 100 g bahan mengandung 260–
cup plastik disimpan pada suhu dingin antara
280 mg% vitamin C, sedangkan hasil analisa
10–130C selama 5 hari, 10 hari, 15 hari dan 0
bahan baku didapatkan hasil lebih rendah yaitu
hari sebagai kontrol.
177,57 mg%, hal ini karena dipengaruhi oleh
Uji
organoleptik
dilakukan
untuk
umur panen, kondisi tanah dan kesegaran
mengetahui daya terima masyarakat terhadap
kelopak bunga rosella waktu dianalisa.
jam rosella dengan variasi kemasan dan lama
Kadar air pada kelopak bunga termasuk
penyimpanan. Faktor yang mempengaruhi daya
sangat tinggi yaitu hasil analisa bahan baku
terima
adalah
didapat hasil 73,531% sedangkan menurut
rangsangan cita rasa diantaranya adalah cita
Maryani dan Kristiana (2005) kadar air pada
rasa yang meliputi rasa, aroma, warna dan
kelopak segar rosella dalam 100 g bahan adalah
tekstur. Uji organoleptik yang digunakan
86,2%.
terhadap
suatu
produk
melibatkan 20 panelis dan digunakan lima tingkat kesukaan dengan skor 1–5 secara
Analisa Kadar Vitamin C
berturut–turut yaitu tidak suka, agak tidak suka,
Analisa dilakukan terhadap kadar vitamin
agak suka, suka dan sangat suka.
C
dengan
variasi
kemasan
dan
lama
penyimpanan yang dilakukan secara duplo dengan tiga kali ulangan menggunakan metode
HASIL DAN PEMBAHASAN
oksidimetri. Perhitungan analisa vitamin C
Analisa Bahan Baku Analisa bahan baku meliputi tiga uji yaitu
dapat dilihat pada lampiran 5. Hasil analisa
uji kadar air, uji kadar vitamin C dan uji pH.
bahan baku kelopak bunga rosella didapatkan 57
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 02 No. 03 Tahun 2011
nilai kadar vitamin C lebih tinggi jika
dan10 hari, hal ini disebabkan oleh sifat vitamin
dibandingkan kandungan vitamin C pada jam
C
kelopak bunga rosella. Menurut Apriantono
penyimpanan suhu dingin (Almatsier, 2003).
(1984), kandungan vitamin C pada proses
Hasil statistik lama penyimpanan ada pengaruh
pencucian, pemasakan dan penyimpanan yang
terhadap kadar vitamin C yang didapatkan hasil
terlalu lama akan mengalami penurunan 10
ada beda nyata (P value < 0,05) antara
hingga 50%.
penyimpanan 0 hari dengan 5.
yang
labil
dan
mudah
rusak
pada
Menurut Winarno (2004) Penyimpanan suatu produk akan mengalami penurunan nilai
Analisa Uji Organoleptik
gizi khususnya vitamin C karena sifatnya mudah
Rasa
rusak. Produk-produk yang mengandung kadar
Hasil uji organoleptik terhadap rasa
vitamin C tinggi selama penyimpanan
kemasan gelas jam rosella yang terlihat pada
akan mengalami penurunan kadar vitamin C
gambar 3 menunjukkan bahwa rata–rata skor
yang disebabkan karena terjadinya proses
penilaian
oksidasi vitamin C.
berkisar antara 2,75 sampai 4,35 dengan kriteria
Hasil bahwa
lama
analisa
statistik
penyimpanan
menunjukkan ada
kesukaan
terhadap
jam
rosella
penilaian agak tidak suka sampai dengan suka
pengaruh
dan skor tertinggi pada lama penyimpanan 0
terhadap kadar vitamin C karena p-value
hari. Sedangkan pada kemasan plastik terlihat
kurang dari 0,05 (0,000), sedangkan pada
pada gambar 3 dengan rata–rata skor antara
analisa statistik jenis kemasan tidak ada
2,35 sampai 4,2 dengan kriteria penilaian agak
pengaruh terhadap kadar vitamin C karena P
tidak suka sampai dengan suka dan skor
value > 0,05 yaitu 0,724. Pada analisa statistik
tertinggi juga pada lama penyimpanan 0 hari.
antara lama penyimpanan dengan jenis kemasan
Hal ini dipengaruhi oleh hilangnya komponen
didapat hasil tidak ada pengaruh karena p-value
asam–asam organik yang ada pada jam rosella
lebih besar dari 0,05 (0,367).
akibat lama penyimpanan sehingga tingkat
Hasil analisa kadar vitamin C jam rosella
kesukaan panelis terhadap rasa menurun.
pada kemasan gelas (gambar 1) dan pada
Uji statistik Friedman didapatkan P value
kemasan plastik (gambar 2) terhadap lama
< 0,01 yaitu 0,002 pada kemasan gelas dan
penyimpanan
pada
0,000 pada kemasan plastik sehingga dapat
penyimpanan 15 hari kadar vitamin C-nya lebih
dinyatakan ada pengaruh sangat nyata lama
rendah dari pada penyimpanan 0 hari, 5 hari
penyimpanan terhadap rasa jam rosella.
dapat
dilihat
bahwa
58
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 02 No. 03 Tahun 2011
antosianin tidak akan berubah selama 6 bulan.
Aroma Hasil uji organoleptik terhadap aroma
Tetapi bila disimpan pada suhu antara 18–210C
kemasan gelas jam rosella yang terlihat pada
warna akan berubah dan perubahan tersebut
gambar 5 menunjukkan bahwa rata–rata skor
akan semakin nyata bila disimpan pada suhu
penilaian kesukaan terhadap aroma jam rosella
380C. Penyimpangan dari warna normal bahan
berkisar antara 2,8 sampai 3,45 dengan kriteria
pangan
penilaian agak tidak suka sampai dengan agak
kerusakan.
suka dan skor tertinggi pada lama penyimpanan
mengalami perubahan warna, misalnya klorofil
0 hari. Sedangkan pada kemasan plastik terlihat
dan antosianin yang disebabkan oleh perubahan
pada gambar 6 dengan rata–rata skor antara 2,6
pH (Winarno, 1993).
sering
diartikan
Beberapa
jenis
sebagai
tanda
pigmen
dapat
sampai 3,35 dengan kriteria penilaian agak
Hasil uji organoleptik terhadap warna
tidak suka sampai dengan agak suka. Tingkat
kemasan gelas jam rosella yang terlihat pada
kesukaan
lama
gambar 7 menunjukkan bahwa rata–rata skor
hilangnya
penilaian kesukaan terhadap warna jam rosella
komponen – komponen volatil yang ada pada
berkisar antara 2,7 sampai 4,3 dengan kriteria
jam rosella.
penilaian agak tidak suka sampai dengan suka.
panelis
penyimpanan
menurun
karena
mengakibatkan
Uji statistik Friedman didapatkan P value
Sedangkan pada kemasan plastik terlihat pada
< 0,01 yaitu 0,038 pada kemasan gelas dan
gambar 8 dengan rata–rata skor antara 2,95
0,032 pada kemasan plastik sehingga dapat
sampai 4,3 dengan kriteria penilaian agak tidak
dinyatakan ada pengaruh sangat nyata lama
suka sampai dengan suka dan skor tertinggi
penyimpanan terhadap aroma jam rosella.
pada lama penyimpanan 0 hari. Uji statistik friedman didapatkan P value < 0,05 yaitu 0,001 pada kemasan gelas dan
Warna Warna merah pada kelopak bunga rosella
0,004 pada kemasan plastik sehingga dapat
adalah disebabkan adanya pigmen antosianin
dinyatakan ada pengaruh sangat nyata lama
(Maryani
penyimpanan terhadap warna jam rosella.
dan
Kristiani,
2005).
Menurut
Muchtadi (1992), lama penyimpanan akan mengakibatkan warna beberapa jenis pigmen hilang
Tekstur
dan timbul warna merah kecoklatan
Tekstur jam dipengaruhi oleh kadar gula
yang akhirnya berubah menjadi coklat. Bila
yang tinggi biasanya dalam kisaran padatan
10C,
terlarut antara 65–68%. Jika padatan terlarut
penyimpanan
dilakukan
pada
suhu
59
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 02 No. 03 Tahun 2011
kurang dari 65 % maka tekstur jam belum
daya terima panelis juga semakin menurun, hal
terbentuk dan belum memiliki daya simpan
ini dikarenakan vitamin C rusak oleh adanya
yang baik karena kadar gula dalam jam juga
oksigen bebas diudara sehingga terjadi reaksi
bersifat sebagai pengawet. Namun jika kadar
oksidasi
gula lebih dari 68% maka tekstur jam mengeras
penurunan kadar vitamin C (Almatsier, 2003).
sehingga tidak dapat dioles. Hal ini disebabkan
Pada uji organoleptik tingkat kesukaan panelis
karena suhu pemasakan tinggi sehingga terjadi
menurun karena pada jam yang telah disimpan
reaksi
pencoklatan
disebabkan
oleh
non reaksi
yang
akhirnya
menyebabkan
enzimatis
yang
mengalami perubahan rasa, aroma, warna dan
maillard
dan
tekstur yang disebabkan oleh komponen yang
karamelisasi gula (Buckle, 1987).
ada pada jam mengalami penguapan seperti
Hasil uji organoleptik terhadap tekstur
asam–asam organik dan komponen volatil yang
kemasan gelas jam rosella yang terlihat pada
menyebabkan perusahan rasa dan aroma (Lies,
gambar 9 menunjukkan bahwa rata–rata skor
2005).
penilaian kesukaan terhadap tekstur jam rosella
perubahan karena adanya reaksi non enzimatik
pada kemasan gelas berkisar antara 2,95 sampai
dan kadar gula yang tinggi sehingga terjadi
3,5 dengan kriteria penilaian agak tidak suka
reaksi karamelisasi (Syarief, 1988) . Hasil
sampai dengan agak suka dan skor tertinggi
rekapitulasi
pada lama penyimpanan 0 hari. Sedangkan pada
penyimpanan terhadap kadar vitamin C dan
kemasan plastik terlihat pada gambar 10 dengan
sifat organoleptik dapat dilihat pada tabel 6
rata–rata skor antara 2,4 sampai 3,9 dengan
dibawah.
Pada
warna
variasi
dan
tekstur
kemasan
terjadi
dan
lama
kriteria penilaian agak tidak suka sampai
kandungan vitamin C antara kemasan
dengan agak suka dan skor tertinggi pada lama
gelas dengan kemasan plastik hanya selisih
penyimpanan 0 hari.
sedikit dan analisa statistik menunjukkan bahwa
Uji statistik friedman didapatkan P value
tidak ada pengaruh antara variasi kemasan
< 0,05 yaitu 0,032 pada kemasan gelas dan
terhadap kadar vitamin C. Hal ini karena antara
0,004 pada kemasan plastik sehingga dapat
kemasan gelas dan kemasan plastik memiliki
dinyatakan ada pengaruh lama penyimpanan
kesamaan.
terhadap tekstur jam rosella.
pengemasan bahan pangan terdapat dua macam
Hasil rekapitulasi menunjukkan bahwa
Menurut
Winarno
(1993),
yaitu wadah utama dan wadah kedua. Wadah
semakin lama jam rosella disimpan maka kadar
pertama
vitamin C-nya menurun, begitu pula dengan
berhubungan dengan bahan pangan dan wadah 60
adalah
wadah
yang
langsung
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 02 No. 03 Tahun 2011
kedua adalah wadah yang tidak langsung
penyimpanan 0 hari (148,79 mg%) dan kadar
berhubungan dengan bahan pangan. Contoh
vitamin C terendah pada penyimpanan 15 hari
wadah utama adalah kaleng, gelas, plastik atau
(68,02 mg%), sedangkan pada kemasan cup
kertas. Sedangkan contoh wadah kedua adalah
plastik didapatkan kadar vitamin C tertinggi
kotak kayu atau kotak karton. Kerana kemasan
pada penyimpanan 0 hari (160,54 mg%) dan
gelas dan kemasan plastik sama–sama kemasan
kadar vitamin C terendah pada penyimpanan 15
utama dan sama–sama bersifat non toksik dan
hari (62,55 mg%). Jam rosella masih memiliki
inert sehingga tidak terjadi reaksi kimia yang
mutu organoleptik yang masih dapat diterima
dapat menyebabkan perubahan warna, flavor
pada penyimpanan 10 hari, sedangkan pada
dan perubahan–perubahan lainnya sehingga
penyimpanan lima belas hari tingkat kesukaan
menyebabkan tidak ada pengaruh antara variasi
konsumen menurun karena dari segi rasa,
kemasan terhadap lama penyimpanan dan kadar
aroma, warna dan tekstur sudah mengalami
vitamin C.
perubahan yang signifikan.
Hasil uji statistik didapat bahwa antara jenis kemasan tidak ada pengaruh terhadap
DAFTAR PUSTAKA
kadar vitamin C begitu pula hubungan antara
Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
lama penyimpanan dan jenis kemasan juga
Andarwulan, N dan Koswara. 1992. Kimia Vitamin. Cv Rajawali. Bogor
tidak ada pengaruh terhadap kadar vitamin C karena alfa lebih besar dari 0,05. Jadi hasil
Anton, A. 1089. Petunjuk Laboratorium Analisa Pangan. IPB Press. Bogor
analisa statistik yang ada pengaruh hanya antara lama penyimpanan dan kadar vitamin C hal ini
Apriantono, A. 1984. Penggolongan Tempe, Tauco, Oncom, Asinan, Manisan (Buah, Jam, Jelly) Teknologi Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor
karena alfa kurang dari 0,05. Faktor yang menyebabkan adanya pengaruh antara lama penyimpanan terhadap kadar vitamin C karena
Astawan M dan Andreas L. K. 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
vitamin C mudah rusak oleh penyimpanan yaitu terjadinya reaksi oksidasi (Buckle, 1987).
Buckle, K.A. 1987. Ilmu Pangan. Di terjemahkan oleh Hari Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia (UIPRESS). Jakarta
KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini, hasil analisa
Desroiser. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan. Universitas Indonesia (UIPRESS). Jakarta
kadar vitamin C jam rosella pada kemasan gelas jam didapatkan kadar vitamin C tertinggi pada 61
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 02 No. 03 Tahun 2011
Hidayat, S. 2008. Khasiat Herbal Berdasarkan Warna, Bentuk, Rasa, Aroma dan Sifat. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Syarief, R dan Anis I. 1988. Pengetahuan Bahan untuk industri Pertanian. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta
Mardiah. 2009. Budi Daya dan Pengolahan Rosella si Merah Segudang Manfaat. PT.AgroMedia Pustaka. Jakarta
Winarno, Srikandi F dan Dedi F. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia. Jakarta
Maryani, H dan Lusi K. 2005. Khasiat dan Manfaat Rosella. Agramedia Pustaka. Surabaya
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Winarno, F.G.1993. PANGAN Gizi, Teknologi dan Konsumen. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Muchtadi, D. 1992. Fisiologi Pasca Panen Sayuran dan Buah – buahan. IPB. Bogor Muchtadi T.R dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. IPB. Bogor
Syafutri dan Merynda I. 2006. Sifat Fisik dan Kimia Buah Mangga (Mangifera indica L.) Selama Penyimpanan dengan Berbagai Metode Pengemasan. Vol.XVII No.1 Th.2006
Rahayu, W.1998. Penuntun Praktikum Organoleptik. Institut Pertanian. Bogor Rahman A dan Sumantri. 2007. Analisa Makanan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Cet.I Roberts, H dan E. Karmas. 1989. Evaluasi Gizi Pada Pengolahan Bahan Pangan. Institut Teknologi Bandung (ITB). Bandung Rukmana, R. 2001. Aneka Limbah Tanaman Pisang, Jambu Mete, Rosella. Kanisius. Yogyakarta Soekarto, T. Soewarno. 1985. Penilaian Organoleptik. Bhratara Karya Angkasa. Jakarta Soekarto, T. Soewarno. 1990. Dasar-Dasar Pengawasan Pangan dan Standarisasi Mutu Pangan. ITB. Bandung Sudarmadji, S dan B. Suhardi. 2003. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta Suprapti, M. 2005. Aneka Olahan Pepaya Mentah dan Mengkal. Kanisius. Yogyakarta Suyitno dan Kamarijami. 1996. Dasar – Dasar Pengemasan. Rineka Cipta. Jakarta
62
Kadar Vitamin C (mg%)
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 02 No. 03 Tahun 2011
160 140 120 100 80 60 40 20
148,79 117,69
105,82 68,02
0 0 hari
5 hari
10 hari
15 hari
Lama Penyimpanan
Gambar 1. Hasil Analisa Kadar Vitamin C Jam Rosella pada Kemasan Gelas
Kadar Vitamin C (mg%)
180
160,54
160 129,64
140 120
95,44
100 80
62,55
60 40 20 0 0 hari
5 hari
10 hari
15 hari
Lama Penyimpanan
Gambar 2. Hasil Analisa Kadar Vitamin C Jam Rosella pada Kemasan Plastik
. 4,5
4,35
4,2
4
3,65
Skor Penilaian
3,5 2,75
3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 0 hari
5 hari
10 hari
15 hari
Lama Penyimpanan
Gambar 3. Hasil Organoleptik Rasa Jam Rosella pada Kemasan Gelas
63
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 02 No. 03 Tahun 2011
4,2
4,5
4,2
4 3,3
Skor Penilaian
3,5 3
2,35
2,5 2 1,5 1 0,5 0 0 hari
5 hari
10 hari
15 hari
Lama Penyimpanan
Gambar 4. Hasil Organoleptik Rasa Jam Rosella pada Kemasan Plastik
3,45
3,5
3,45
3,3 2,8
Skor Penilaian
3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 0 hari
5 hari
10 hari
15 hari
Lama Penyimpanan
Gambar 5. Hasil Organoleptik Aroma Jam Rosella pada Kemasan Gelas
3,5
3,35 3,1
3
Skor Penilaian
3
2,6
2,5 2 1,5 1 0,5 0 0 hari
5 hari
10 hari
15 hari
Lama Penyimpanan
Gambar 6. Hasil Organoleptik Aroma Jam Rosella pada Kemasan Plastik
64
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 02 No. 03 Tahun 2011
4,3
4,5
4,2 3,9
4 Skor Penilaian
3,5 2,7
3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 0 hari
5 hari
10 hari
15 hari
Lama Penyimpanan
Gambar 7. Hasil Organoleptik Warna Jam Rosella pada Kemasan Gelas
4,3
4,5
4
4
3,75
Skor Penilaian
3,5
2,95
3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 0 hari
5 hari
10 hari
15 hari
Lama Penyimpanan
Gambar 8. Hasil Organoleptik Warna Jam Rosella pada Kemasan Plastik
3,5 3,5 3,35
3,4
Skor Penilaian
3,3 3,15
3,2 3,1
2,95
3 2,9 2,8 2,7 2,6 0 hari
5 hari
10 hari
15 hari
Lama Penyimpanan
Gambar 9. Hasil Organoleptik Tekstur Jam Rosella pada Kemasan Gelas
65
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 02 No. 03 Tahun 2011
4
3,9 3,55
Skor Penilaian
3,5
3,35
3 2,4
2,5 2 1,5 1 0,5 0 0 hari
5 hari
10 hari
15 hari
Lama Penyimpanan
Gambar 10. Hasil Organoleptik Tekstur Jam Rosella pada Kemasan Plastik
66