VO2MAX

Download Faktor kondisi fisik pada kapasitas aerobik (VO2Max) sangat mempengaruhi ..... maksimal tanpa bisa naik lagi meski dengan ... Konsumsi oksi...

0 downloads 337 Views 604KB Size
Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... HUBUNGAN KAPASITAS AEROBIK (VO2MAX) TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA PADA CLUB GETSEMPENA FC TAHUN 2016

Irwandi1 dan Aprizalmi2

Abstrak

Permainan sepakbola merupakan salah satu olahraga yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor kondisi fisik pada kapasitas aerobik (VO2Max) sangat mempengaruhi penguasaan keterampilan bermain sepakbola. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kapasitas aerobik (VO2Max) terhadap keterampilan Sepakbola pada Club Getsempena FC Tahun 2016. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Populasi dan sampel penelitian sebanyak 18 pemain Club Getsempena FC Tahun 2016 dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan stasistik yaitu uji normalitas, uji homogenitas, nilai rata-rata, standar deviasi dan uji signifikan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: terdapat hubungan yang signifikan antara kapasitas aerobik (VO2Max) terhadap keterampilan Sepakbola pada Club Getsempena FC Tahun 2015, hal tersebut ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar r = 0,861 dengan kriteria pengujian signifikansi diperoleh nilai thitung = 6,766 sedangkan ttabel = 1,746 dan atau 1,746 < 6,766. Sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima kebenarannya. Di sarankan kepada pelatih dan pemain agar dapat meningkatkan kapasitas aerobik (VO2Max) sehingga penguasaan keterampilan bermain sepakbola akan lebih mudah. Kata Kunci: Kapasitas aerobik dan keterampilan sepakbola

1 2

Irwandi, dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena. Aprizalmi, mahasiswa Penjaskesrek STKIP Bina Bangsa Getsempena.

ISSN 2355-0058

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |15

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... menjadi dasar atau fondasi setiap pemain agar

PENDAHULUAN Permainan Sepakbola adalah salah

selalu dalam kondisi prima”.

satu kegiatan olahraga yang sebetulnya sudah

Untuk menjadi pemain Sepakbola

tua usianya, walaupun masih dalam bentuk

yang handal harus ditunjang oleh kebugaran

sederhana. Akan tetapi sampai sekarang

fisik antara lain, seperti ungkapan Sajoto,

Sepakbola merupakan salah satu permainan

(1995: 8-10) adalah sebagai berikut:“1)

yang sangat populer dan digemari oleh

kekuatan, 2) kecepatan, 3) daya tahan, 4) daya

seluruh lapisan masyarakat didunia termasuk

otot, 5) daya lentur, 6) koordinasi, 7)

di

kelincahan, 8) keseimbangan, 9) ketepatan,

Indonesia.

Perkembangan

Sepakbola

Indonesia makin pesat. Dipenjuru kota sampai

10) reaksi”.

pelosok desa, sangat mudah menemukan

Sehubungan

dengan

pencapaian

orang yang bermain Sepakbola, bahkan

prestasi dalam Sepakbola, tidak akan terlepas

Sepakbola tidak hanya dimainkan oleh laki-

dari

laki, tetapi wanita memainkan permainan itu.

tersebut. Kondisi fisik yang baik akan besar

Seiring

pengaruhnya

perkembanganya,

Sepakbola

di

beberapa

komponen

untuk

pencapaian

prestasi.

Banyak

tetapi sangat diprioritaskan untuk berprestasi

penampilan seorang pemain Sepakbola untuk

tinggi.

tampil

Sepakbola

ini

sudah

maksimal

yang

fisik

Indonesia tidak hanya sebagai olahraga, akan

Permainan

faktor

kondisi

mempengaruhi

dilapangan

dengan

mendunia dan sudah mengakar dimana-mana,

mempunyai teknik, taktik, mental, serta fisik

disetiap pelosok desa baik anak-anak orang

yang baik akan menghasilkan VO2Max yang

dewasa orang tua sangat mencintai permainan

baik juga. Komponen fisik daya tahan atau

Sepakbola tersebut.

endurance merupakan merupakan salah satu

Kemenangan tidak dapat diraih secara perseorangan

dalam

permainan

tim,

faktor yang sangat penting dalam bermain Sepakbola,

karena

permainan

Sepakbola

disamping itu setiap pemain harus memiliki

adalah olahraga endurance beregu yang

kondisi fisik yang bagus, teknik dasar yang

membutuhkan kapasitas daya tahan jantung

baik dan mental bertanding yang baik pula.

paru.

Keberhasilan akan diraih apabila latihan yang

seseorang

dilakukan sesuai dan berdasarkan prinsip

seluruh tubuhnya dalam waktu yang cukup

latihan yang terencana, terprogram yang

lama dan tempo sedang sampai cepat tanpa

mempunyai tujuan tertentu. Kondisi fisik

mengalami rasa sakit dan kelelahan berat.

Daya

tahan

adalah

melaksanakan

kemampuan

gerak

dengan

pemain Sepakbola menjadi sumber bahan

Daya tahan tubuh diperlukan untuk

untuk dibina oleh pakar Sepakbola selain

beraktifitas sehari-hari, dengan daya tahan

teknik,

kematangan

tubuh yang baik maka aktivitas sehari-hari

bertanding. Sajoto (1988:57) menyatakan

tidak akan mengalami kelelahan yang begitu

“Pengembangan teknik, mental, dan strategi

berat. Daya tahan sangat berhubungan dengan

bermain, fisik merupakan unsur penting yang

pernapasan, jantung, dan peredaran darah.

taktik,

ISSN 2355-0058

mental

dan

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |16

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... Bentuk

latihan

daya

tahan

pernapasan,

mengetahui daya tahan jantung yang juga

jantung, dan peredaran darah ini disebut

merupakan faktor utama dalam kebugaran

kebugaran

fisik.

kardiorespirasi

melalui

yang

peningkatan

kardiorespirasi.

Sukadiyanto

dilatih

Meningkatkan latihan

hasil

VO2Max

kebugaran

dibutuhkan

yang bervariasi

dan

(2011:81)

memiliki daya tahan yang cukup lama, seperti

mengatakan “Sebuah hasil studi menunjukkan

model

bahwa bermain sepakbola memiliki potensi

kardiorespirasi haruslah dilakukan dalam

untuk menaikkan detak jantung yang cukup

waktu yang relatif lama. Latihan daya tahan

untuk

dan paru-paru diantaranya adalah dengan

meningkatkan

kebugaran

kardiorespirasi”.

latihan

peningkatan

kebugaran

mempertinggi intensitas. Banyak latihan daya

Permainan sepakbola juga dikatakan

tahan

yang

telah

diteliti

selama

ini,

sebagai olahraga aerobic, karena olahraga ini

diantaranya: Lari zig zag, cross country,

dimainkan dalam waktu yang cukup lama

fartlek, latihan interval dan latihan lari

yaitu 2x45 menit, sehingga seorang pemain

berselang.

harus mempunyai daya tahan jantung paru

Karakteristik

olahraga

Sepakbola

atau kapasitas aerobik (VO2Max) yang prima

adalah setiap pemain sangat memerlukan daya

agar

tahan atau kapasitas aerobik (VO2Max). Peni

dapat

bermain

sampai

akhir

pertandingan. Kapasitas aerobik (VO2Max)

Mutalib

dalam cabang olahraga Sepakbola, sangat

“Bagaimanapun juga

dibutuhkan untuk konsumsi oksigen setiap

permainan seorang pemain harus ditunjang

latihan maupun dalam pertandingan

oleh kondisi fisik yang prima”. Berdasarkan

Kapasitas aerobik merupakan volume

(1984:1)

Menyatakan kemampuan

teknik

ulasan tersebut, dapat dikatakan bahwa

oksigen maksimal yang diproses oleh tubuh

seorang

pada saat melakukan kegiatan yang intensif,

bermain sampai kepuncak prestasi, bila tidak

volume oksigen maksimal ini adalah suatu

ditunjang oleh kompenen kondisi fisik dan

tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan

tehnik yang baik. Selain kapasitas aerobik

dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg

(VO2Max) yang mendukung, keterampilan

berat badan yang dikonsumsi per satuan

teknik dasar juga harus dikuasai pemain

waktu oleh seseorang selama latihan atau tes,

sehingga dengan modal teknik dasar yang

dengan latihan yang makin lama makin berat

baik pemain sepakbola akan dapat bermain

sampai

disebut

dengan baik disegala posisinya. Seorang

VO2Max. Menurut Joesoef, (1988:50), “VO2

pemain yang tidak menguasai keterampilan

Max

teknik dasar bermain sepakbola tidak akan

kelelahan,

adalah

ukurannya

derajat

metabolisme

aerob

maksimum dalam aktivitas fisik dinamis yang dapat dicapai seseorang”.

pemain

sepakbola

tidak

dapat

bisa menjadi pemain yang baik. Pembinaan

olahraga

sepakbola

Volume oksigen maksimal adalah

dewasa ini dilakukan melalui pembentukan

suatu pengukuran yang dilakukan untuk

club-club, untuk meningkatkan kemampuan

ISSN 2355-0058

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |17

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... fisik, keterampilan, teknik, taktik, dan mental

berperan penting dalam sepakbola, maka

bertanding.

penulis ingin mengetahui hubungan kapasitas

Tentu

dalam

hal

ini

klub

Getsempena FC juga berperan melatih para

aerobik

pemainnya dalam meningkatkan performance

sepakbola dan perlu dikaji secara ilmiah

untuk lebih baik. Club Getsempena FC adalah

melalui penelitian dengan judul, “Hubungan

salah satu klub yang berada di Kota Banda

Kapasitas

Aceh, merupakan club yang dibanggakan para

Keterampilan

mahasiswa STIKIP Bina Bangsa Getsempena,

Getsempena FC Tahun 2016”.

dimana para pemainnya dibintangi para

LANDASAN TEORI

mahasiswa-mahasiswa di kampus tersebut,

Pengertian Hubungan

Club ini

sering diikut sertakan

dalam

(VO2Max)

dengan

Aerobik

(VO2Max)

Sepakbola

Hubungan

keterampilan

menurut

pada

klub

kamus

besar

pertandingan sepakbola di wilayah Kota

bahasa

Banda Aceh.

berhubungan atau di hubungkan. Anwar, D.

Berdasarkan

observasi

dilapangan

Indonesia,

Terhadap

(2005:124)

adalah:

mengatakan

“Sesuatu

yang

setiap pertandingan, dimana para pemain

dipakai

Getsempena FC banyak yang mengalami

menghubungkan suatu hal, sangkut paut atau

kelelahan, artinya kemampuan biomotor daya

berikatan”. Pada penelitian ini lebih mengarah

tahan atau kapasitas aerobik (VO2Max) belum

ke pada korelasi atau hubungan variabel-

maksimal seperti yang diharapkan, Rata-rata

variabel

pemain hanya mampu bermain maksimal 45

stasistik.

menit pertama, sedangkan di sisa waktu

untuk

keadaan

berhubungan

dengan

menggunakan

Hubungan

atau

korelasi

atau

analisis

adalah

berikutnya banyak pemain yang mengalami

metode untuk mengetahui tingkat keeratan

kelelahan yang berlebih. Sebegitu pentingnya

hubungan dua peubah atau lebih yang

kemampuan kapasitas aerobik (VO2Max)

digambarkan oleh besarnya koefisien korelasi.

dalam bermain Sepakbola namun kurang

Koefisien korelasi adalah koefisien yang

perhatian secara proporsional dari pemain

menggambarkan tingkat keeratan hubungan

maupun pelatih. Pada kenyataannya pemain

antar dua peubah atau lebih. Besaran dari

lebih senang melakukan latihan maupun

koefisien

hanya sekedar bermain sepakbola yang lebih

hubungan sebab akibat antara dua peubah

menekankan pada penguasaan teknik semata.

atau

Padahal kalau diamati, daya tahan aerobik

menggambarkan

yang prima sangat diperlukan dalam bermain

peubah, (Mattjik dan Sumertajaya, 2000).

sepakbola,

karena

berlangsung

selama

pemainan 2x45

sepakbola

menit

dalam

keadaan normal. Mengingat

korelasi

lebih,

Korelasi suatu teknik

tidak

menggambarkan

tetapi keterkaitan

dikatakan

statistik yang

semata-mata linier

juga

antar

sebagai

dipergunakan

untuk mengukur kekuatan hubungan dua aerobik

variabel dan untuk dapat mengetahui bentuk

(VO2Max) dan keterampilan bermain sangat

hubungan antara dua variabel tersebut dengan

ISSN 2355-0058

daya

tahan

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |18

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... hasil yang sifatnya kuantitatif. Kekuatan

rangka yang sedang bekerja selama aktivitas

hubungan antara dua variabel yang dimaksud

yang panjang”. Menurut Cooper (1970: 15),

adalah apakah hubungan tersebut erat, lemah

“Aerobik mengarah kepada jenis latihan yang

ataupun tidak erat. Pada penelitian korelasi

merangsang aktifitas jantung dan paru dalam

yang di maksud adalah hubungan kapasitas

waktu yang cukup lama untuk menghasilkan

aerobik

perubahan yang menguntungkan di dalam

(VO2Max)

dengan

keterampilan

tubuh”. Selanjutnya menurut Sukadiyanto

Sepakbola. Berdasarkan uraian di atas dapat

(2005:

61)

daya

tahan

aerobik

yaitu

disimpulkan bahwa hubungan merupakan

kemampuan seseorang untuk mengatasi beban

upaya untuk mencari kuatnya atau besarnya

latihan dalam jangka waktu lebih dari 3 menit

hubungan data dalam suatu penelitian.

secara terus menerus”. Volume oksigen maksimal (VO2Max)

Pengertian Kapasitas Aerobik (VO2Max) Istilah aerobik sudah lazim dikenal di

adalah suatu pengukuran yang dilakukan

Indonesia, dan sering dihubungkan dengan

untuk

pengertian daya tahan, oleh karena itu dikenal

Menurut Levine, (2007:17), “VO2Max adalah

dengan istilah daya tahan aerobik. Beberapa

jumlah maksimum oksigen dalam milliliter

istilah lain yang sama pengertiannya adalah

yang dapat digunakan dalam satu menit per

kapasitas

kilogram

aerobik,

kardiorespiratori,

tahan

badan”.

jantung.

Orang

yang

kebugarannya baik mempunyai nilai VO2Max

pengertian

yang lebih tinggi dan dapat melakukan

istilah kardio (jantung), vaskuler (pembuluh

aktifitas lebih kuat daripada mereka yang

darah), respiratori (paru-paru dan ventilasi),

tidak dalam kondisi baik.

dan

oksigen),

(2000:2), “VO2Max adalah jumlah maksimal

memang berbeda tetapi istilah itu berkaitan

oksigen yang dapat dikonsumsi selama

satu dengan yang lainnya.

aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya

aerobik

Secara

(bekerja

daya

berat

daya

tahan

kardiovaskuler.

dan

kebugaran

mengetahui

teknis

dengan

Aerobik adalah bentuk aktivitas yang membutuhkan

oksigen

(O2).

Kapasitas

Menurut Burns

terjadi kelelahan”. Karena VO2Max ini dapat membatasi

kapasitas

kardiovaskuler

(VO2Max) adalah volume maksimal O2 yang

seseorang, maka VO2Max dianggap sebagai

diproses oleh tubuh manusia pada saat

indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

melakukan kegiatan yang intensif. Volume

VO2Max adalah volume maksimal O2

O2max ini adalah suatu tingkatan kemampuan

yang diproses oleh tubuh manusia pada saat

tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit

melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2

atau milliliter/menit/kg berat badan.

max ini adalah suatu tingkatan kemampuan

Menurut

8)

tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit

kapasitas aerobik adalah kemampuan dari

atau milliliter/menit/kg berat badan. VO2Max

sistem jantung-paru untuk mengirim oksigen

juga diartikan sebagai kemampuan maksimal

dan melepaskan karbondioksida dari otot

untuk

ISSN 2355-0058

Fox,

dkk.

(1987:

mengkonsumsi

oksigen

selama

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |19

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... aktivitas fisik pada ketinggian yang setara

seseorang, maka VO2Max dianggap sebagai

dengan permukaan laut, (Welsman, 1996:89).

indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

VO2Max merefleksikan keadaan paru, kardiovaskuler, pengantaran

dan

hematologik

oksigen,

aerobik.

Daya

tahan

aerobik

adalah

mekanisme

kemampuan seseorang melaksanakan gerak

oksidatif dari otot yang melakukan aktivitas.

dengan seluruh tubuhnya dalam waktu yang

Selama menit pertama latihan, konsumsi

cukup lama dan tempo sedang sampai cepat

oksigen meningkat hingga akhirnya tercapai

tanpa mengalami rasa sakit dan kelelahan

keadaan steady state di mana konsumsi

berat. Daya tahan tubuh diperlukan untuk

oksigen sesuai dengan kebutuhan latihan.

beraktifitas sehari-hari. Dengan daya tahan

Bersamaan dengan keadaan steady state ini

tubuh yang baik, maka aktivitas sehari-hari

terjadi pula adaptasi ventilasi paru, denyut

tidak akan mengalami kelelahan yang begitu

jantung, dan cardiac output. Keadaan di mana

berat. Daya tahan sangat berhubungan dengan

konsumsi

pernapasan, jantung, dan peredaran darah.

oksigen

serta

dalam

VO2Max ini juga disebut sebagai daya tahan

telah

mencapai

nilai

maksimal tanpa bisa naik lagi meski dengan

Bentuk

penambahan intensitas latihan inilah yang

jantung, dan peredaran darah ini disebut

disebut VO2Max. Konsumsi oksigen lalu turun

kebugaran

secara

melalui

bertahap

bersamaan

dengan

penghentian latihan karena kebutuhan oksigen

tahan

kardiorespirasi

pernapasan,

yang

peningkatan

dilatih

kebugaran

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kapasitas aerobik atau

Peningkatan dibutuhkan

daya

kardiorespirasi.

pun berkurang, (Sukmaningtyas, Pudjonarko, Basjar, 2004).

latihan

hasil

VO2Max

latihan yang bervariasi

daya tahan aerobik adalah ukuran kemampuan

dan

jantung paru untuk memompa darah yang

memiliki daya tahan yang cukup lama, seperti

kaya oksigen ke bagian tubuh lainnya dan

model latihan peningkatan kardiorespirasi

kemampuan

haruslah dilakukan dalam waktu yang relatif

memulihkan kebugaran fisik.

lama. Latihan daya tahan dan paru-paru

Keterampilan Bermain Sepakbola

untuk

menyesuaikan

serta

diantaranya adalah dengan mempertinggi

Keterampilan merupakan ilmu yang

intensitas. Banyak latihan daya tahan yang

secara lahiriah ada didalam diri manusia dan

telah diteliti selama ini: Lari zig zag, cross

perlunya dipelajari secara mendalam dengan

country, fartlek, latihan interval dan latihan

mengembangkan keterampilan yang dimiliki.

lari berselang.

Keterampilan seharusnya mendapat perhatian

VO2Max

adalah jumlah maksimal

pada

tingkat

awal,

dan

pengajaran

oksigen yang dapat dikonsumsi selama

berlangsung

aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya

terampil

terjadi kelelahan. Karena VO2Max ini dapat

menggambarkan tingkat keahlian seseorang

membatasi

dalam melaksanakan tugas.

ISSN 2355-0058

kapasitas

kardiovaskuler

berkesinambungan. dapat

dinyatakan

Istilah untuk

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |20

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... Menurut Widiastuti dan Nur Rohmah “Keterampilan

(2010:49),

kesanggupan

dan

kemampuan

untuk

merupakan

melakukan gerakan mendasar atau teknik

kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat

dasar permainan sepakbola secara efektif dan

aktivitas”.

efisien baik gerakan yang dilakukan tanpa

diartikan

implikasi

dari

Keterampilan gerak merupakan perwujudan

bola maupun dengan bola”.

dari kualitas koordinasi dan kontrol tubuh

Berdasarkan

uraian

diatas

dapat

dalam melakukan gerak. Keterampilan gerak

disimpulkan bahwa keterampilan bermain

diperoleh melalui proses belajar dengan cara

sepakbola

memahami gerakan dan melakukan gerakan

dalam melakukan kegiatan yang melibatkan

berulang-ulang dengan kesadaran pikir akan

gerak tubuh dan anggota tubuh secara sengaja

benar tidaknya gerakan yang telah dilakukan,

untuk mencapai tujuan tertentu atau suatu

(Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:13).

prestasi dengan menggunakan energi seefisien

Bermain adalah suatu kegiatan atau

adalah

mungkin

kemampuan

untuk

dapat

memenangkan

tingkah laku yang dilakukan secara sendirian

permainan.

atau berkelompok dengan menggunakan alat

Pengertian Bermain Sepakbola

atau tidak, untuk mencapai tujuan tertentu,

Sepakbola

merupakan

beregu

(1995:21) “Bermain adalah kisi bukan yang

regunya yang terdiri dari sebelas orang

dipilih sendiri tanpa tujuan. Dalam hal ini

pemain termasuk seorang penjaga gawang.

bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan

Permainan boleh dilakukan dengan seluruh

anak sendirian atau kelompok, menggunakan

anggota tubuh selain tangan, kecuali penjaga

alat

gawang diperbolehkan menggunakan tangan.

rasa

gembira”.

dimainkan

permainan

(Soegeng Santoso, 2002:23). Menurut Kartini

atau tidak dengan

yang

seseorang

Herwin,

masing-masing

(2006:78)

“Permainan

Sedangkan sepakbola itu sendiri merupakan

Menurut

olahraga beregu oleh karena itu keterampilan

sepakbola merupakan permainan kelompok

teknik seorang pemain harus bisa bekerja

yang melibatkan banyaknya unsur, seperti

sama dengan pemain lain dalam satu tim

komponen fisik, teknik, taktik, dan mental”.

sepakbola. Bermain sepakbola merupakan

Sepakbola adalah suatu permainan

sarana untuk mempraktekkan dan melakukan

yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang

konsolidasi konsep-konsep serta keterampilan

mempunyai tujuan untuk memasukkan bola

yang telah dipelajari.

kegawang lawan dengan mempertahankan

Keterampilan adalah

bermain

menguasai

bermain

teknik-teknik

sepakbola

Menurut

Luxbacher

dalam

sebuah

oleh

efisien.

beranggotakan 11 orang. Masing-masing tim

efektif (2010:15)

dan

mengatakan

“Keterampilan bermain sepakbola merupakan ISSN 2355-0058

2007:22).

(2004:2) “Pertandingan sepakbola dimainkan

permainan

Irianto

(Muhajir,

mampu

ke

Subagyo

dasar

gawang tersebut agar tidak kemasukan bola,

dan

mengaplikasikannya dengan

sepakbola

dua

tim

mempertahankan

yang

gawang

masing-masing

dan

berusaha

menjebol gawang lawan”. Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |21

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... Tujuan

dari

olahraga

Sepakbola

harus

dilatih

secara

berulang-ulang

adalah pemain memasukkan bola sebanyak-

semaksimal mungkin sehingga akan terjadi

banyaknya ke gawang lawannya dan berusaha

otomatisasi. Menurut Robert Koger, (2007:7)

menjaga gawangnya sendiri, agar tidak

“Melatih tim sepakbola harus dimulai dengan

kemasukkan,

Dengan

mengajari setiap pemain berbagai teknik dasar

demikian Sepakbola adalah permainan beregu

yang diperlukan dalam berbagai kondisi yang

yaitu dua kesebelasan saling bertanding yang

muncul di dalam laga yang sesungguhnya”.

(Sucipto,

2000:7).

melibatkan unsur fisik, teknik, taktik, dan

Teknik-teknik yang tergolong sebagai

mental, dilakukan dengan cara menendang

dasar merupakan menu latihan yang paling

sebuah bola yang diperebutkan oleh pemain

mendasar atau paling rendah tingkatannya.

dari

kedua

tim

tujuan

untuk

Latihan–latihan teknik itu ditujukan untuk

gawang

lawan

mengembangkan keterampilan dasar yang

sebanyak-banyaknya dan mempertahankan

diperlukan oleh semua pemain, namun menu

gawang dari kebobolan dengan mengacu pada

latihan ini tidak ditujukan untuk menghadapi

peraturan-peraturan yang telah ditentukan.

kondisi pertandingan yang sesungguhnya.

memasukkan

dengan

bola

ke

Peningkatan kemampuan para pemain

Jadi

kemampuan

dasar

sangat

sepakbola perlu adanya organisasi sebagai

dibutuhkan oleh pemain. Menurut Herwin

tempat

(2004:24-25) Teknik dasar menggunakan bola

pembinaan

pemain.

Organisasi

tersebut yaitu klub, klub sepakbola tersebut

antara lain adalah:

perlu memerlukan manajemen organisasi

1.

Pengenalan bola dengan bagian tubuh.

untuk kelangsungan organisasi sepakbola

2.

Menendang bola.

tersebut. Karena dalam unsur manajemen itu

3.

Mengoper bola pendek dan panjang atau

meliputi

perencanaan,

pengorganisasian,

melambung, menendang bola ke gawang.

penggerakan dan pengawasan sehingga tujuan

4.

Menggiring bola.

dari organisasi tersebut dapat tercapai.

5.

Menghadapi lawan dan daerah bebas,

Berdasarkan simpulkan

bahwa

uraian

diatas

permainan

dapat

sepakbola

adalah permainan yang melibatkan dua regu pemain

yang

yang

menerima dan menguasai bola dengan

saling

kaki, paha, dan dada. 6.

bertanding,

Menyundul bola untuk bola lambung atau bola atas.

berlawan merebut bola dan memasukkan bola

7.

Gerak tipu untuk melewati lawan.

ke

saling

8.

Merebut bola saat lawan menguasai bola.

mempertahankan gawangnya masing-masing

9.

Melempar bola bila bola keluar lapangan

dalam

gawang

lawan

dan

agar terhindar dari kebobolan bola.

untuk

Teknik Dasar Bermain Sepakbola

permainan.

Teknik

dasar

bermain

sepakbola

menghidupkan

kembali

10. Teknik menjaga gawang.

adalah salah satu teknik bermain yang harus

Menurut Sucipto (2000: 17),” teknik-

dikuasai oleh setiap pemain sepakbola dan

teknik yang harus dimiliki oleh seorang

ISSN 2355-0058

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |22

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... pemain

sepakbola

(kicking),

adalah

menendang

menghentikan

menggiring

(stoping),

(dribbling),

sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh.

menyundul

Kapasitas

aerobik

(VO2Max)

(heading), merampas (tackling), lemparan ke

memegang peran yang sangat penting dalam

dalam (throw-in), dan menjaga gawang (goal

penguasan keteramapilan bermain dalam

keeping)”.

permainan Sepakbola. Sebab tanpa daya tahan

Beberapa sepakbola

teknik

yang

perlu

dasar

bermain

permainan

dimiliki

pemain

kelelahan

terbaikpun selama

akan

permainan

mengalami 90

menit.

sepakbola adalah sebagai berikut:

Seorang pemain dengan daya tahan yang baik

1. Mengoper Bola (Passing)

akan mempunyai pemulihan yang singkat

2. Menghentikan atau Mengontrol Bola

setelah melakukan gerakan dengan cepat dan

(Stopping)

tenaga intensif. Hal inilah yang menjadi

3. Menggiring Bola (Dribbling)

sangat

4. Menyundul Bola (Heading)

diperhatikan

5. Menendang

Bola

Kesasaran

(Shooting) Peranan

berperan bahwa

dan daya

penting

untuk

tahan

sangat

dibutuhkan oleh seorang pemain sepakbola untuk diterapkan dalam metode pelatihan.

Kapasitas Aerobik

(VO2Max)

Oleh karenanya pemain sepakbola perlu terlatih akan hal daya tahan aerobik.

dengan Keterampilan Sepakbola Komponen daya tahan cardovaskuler

Sepakbola merupakan olahraga yang

dalam sepak bola bagi pemain merupakan

cukup berat, mengingat seorang pemain harus

kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas

dapat bermain selama 90 menit. Kegiatan

dalam waktu yang lama tanpa mengalami

fisik yang terus menerus dengan berbagai

kelelahan

tahan

bentuk gerakan seperti berlari, melompat,

jantung dan paru-paru atau cardiovaskuler

beradu badan (body charge) dan sebagainya

andurance

yang

jelas memerlukan daya tahan yang tinggi.

berhubungan dengan kemampuan peredaran

Permainan sepakbola masa kini, pemain

darah, pernafasan, dan kerja jantung. Menurut

dituntut untuk dapat menguasai bola lebih

Wahjoedi, (2001: 59) “Daya tahan jantung

lama, sehingga peluang untuk menciptakan

paru adalah kapasitas sistem jantung, paru dan

gol cukup besar, penguasaan bola yang lebih

pembuluh

baik maka diperlukan suatu kondisi fisik yang

yang

berlebihan.

adalah

darah

daya

yang

Daya

tahan

berfungsi

secara

optimal saat melakukan aktivitas dalam waktu

baik.

yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan

Apabila kondisi fisik atlet dalam

yang berarti”. Daya tahan jantung-paru sangat

keadaan baik maka atlet akan lebih cepat

penting untuk menunjang kerja otot dengan

menguasai

mengambil oksigen dan menyalurkannya ke

dilatihkan. Secara psikologis atlet yang

seluruh jaringan otot yang sedang aktif

memiliki kondisi fisik baik akan merasa lebih

teknik-teknik

gerakan

yang

percaya diri dan lebih siap dalam menghadapi ISSN 2355-0058

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |23

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... tantangan-tantangan latihan dan pertandingan.

adalah tes kapasitas aerobik (VO2Max) (X),

Oleh karenanya latihan daya tahan atau

Selanjutnya tes keterampilan Sepakbola yang

kapasitas

merupakan variabel Y, sehingga data variabel

aerobik

direncanakan

(VO2Max)

secara

haruslah

sistematis

yang

di

X dapat dikorelasikan dengan variabel Y.

tujukan untuk meningkatkan kondisi fisik dan

Adapun

kemampuan fungsional dari sistem tubuh

digambarkan sebagai berikut :

sehingga dengan demikian dapat mencapai

rancangan

Keterangan:

penelitian

ini

adalah

pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya deskriptif

dapat

Y

METODE PENELITIAN

yaitu

ini

Y

X

prestasi yang lebih baik.

Pendekatan

penelitian

korelasional,

artinya

X

= Kapasitas Aerobik (VO2Max)

Y = Keterampilan Sepakbola Populasi dan Sampel Penelitian

penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada

Populasi adalah keseluruhan subjek

atau tidaknya hubungan antara satu variabel

yang diteliti, populasi dalam penelitian ini

dengan

Penelitian

seluruh pemain Sepakbola Klub Getsempena

deskriptif merupakan metode penelitian yang

FC Tahun 2016 yang berjumlah 18 orang

ditunjukan

atau

pemain. Sampel adalah sebagai bagian dari

menggambarkan fenomena yang ada, baik

populasi (Margono, 2010:121). Sampel dalam

fenomena yang bersifat alamiah ataupun

penelitian ini adalah pemain Sepakbola Klub

rekayasa manusia”.

Getsempena FC Tahun 2016 yang pernah

Rancangan Penelitian

mengikuti berbagai pertandingan di sekitar

variabel

untuk

yang

lain.

mendeskripsikan

Rancangan atau desain penelitian agar memudahkan

pelaksananan

Kota Banda Aceh. Sehingga sampelnya yang

pengumpulan

berjumlah 18 pemain atau terdiri dari satu

data yang dilaksanakan. Menurut Nazir

Klub diperoleh dengan teknik purposive

(2009:84) bahwa: “Desain dari penelitian

sampling yaitu sampel bertujuan didasarkan

adalah semua proses yang diperlukan dalam

atas kriteria tertentu.

perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

HASIL PENELITIAN

Rancangan penelitian atau desain penelitian

Data Awal (Raw Score)

adalah rancangan yang dibuat oleh peneliti,

Berdasarkan hasil penelitian yang

sebagai ancang-ancang kegiatan yang akan

diperoleh dari Kapasitas Aerobik (VO2Max)

dilaksanakan”. Rancangan penelitian ini yaitu

dan Keterampilan Sepakbola sebagai berikut :

mengukur

(VO2Max)

Tabel 1. Hasil Kapasitas Aerobik (VO2Max)

dihubungkan dengan keterampilan Sepakbola.

(X), terhadap Keterampilan Sepakbola (Y)

Dalam rancangan ini langkah yang dilakukan

Pada Klub Getsempena FC Tahun 2016

kapasitas

ISSN 2355-0058

aerobik

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |24

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik...

Sampel Angga Firma N Antoni Ilham Darma Baihaqi Wijaya Ade Priantama Oka Zuljalali Mudanil Fazli Randa Rahmal Ajis Rizky Aditya Saputra Darussamin M. Reza Robi W Pazion Desriansyah Aden Nursal Ahmadi Oki Saputra Umber Ʃ Hasil Uji Normalitas

Raw Score X 41,38 49,41 39,44 37,94 35,76 35,76 39,44 39,44 38,52 41,38 44,94 38,52 42,53

Y 69 71 69 65 62 60 68 69 66 67 71 66 69

41,38 65 44,25 70 42,53 67 49,41 72 51,70 74 753,73 1220 tersebut berdistribusi normal, sebaliknya apa bila

Ujinormalitas adalah untuk mengetahui

nilai signifikansi < 0,05 maka data tersebut

apakah data yang digunakan dalam penelitian

berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

seperti tertera dalam output pada Tabel 2.

Shapiro-Wilk. Santoso (2002: 36) menyatakan

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Software

apabila nilai signifikansi > 0,05 maka data

SPSS 20

Tests of Normality KolmogorovShapiro-Wilk Smirnova Statisti df Sig. Statisti Df Sig. c c Kapasitas. ,165 18 ,200* ,916 18 ,110 Aerobik Keterampilan ,138 18 ,200* ,972 18 ,832 Sepakbola *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction dari 0,05. Apabila nilai hasil uji SPSS lebih Berdasarkan bagan output di atas, dapat

besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi

dilihat bahwa nilai sig untuk kedua kelompok

normal. Maka dapat diartikan bahwa data yang

data yaitu 0,110 untuk Kapasitas Aerobik

berkaitan dengan Kapasitas Aerobik (VO2Max)

(VO2Max), dan 0,832 untuk Keterampilan

dan

Sepakbola. Kedua nilai sig tersebut lebih besar

normal, maka dari itu dapat di lakukan uji t

Keterampilan

Sepakbola

berdistribusi

korelasi antar variabel. ISSN 2355-0058

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |25

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... - Tetapkan taraf signifikansi uji, misalnya α =

Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan

bahwa

dua

atau

lebih

kelompok data sampel berasal dari populasi yang

memiliki

variansi

yang

sama,

Homogenitas dapat dipenuhi jika nilai uji

0,05. - Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh. - Jika signifikansi yang diperoleh >α, maka variansi setiap sampel sama (homogen).

homogenitas lebih besar dari α = 0,05. Sama

- Jika signifikansi yang diperoleh <α, maka

seperti untuk uji normalitas, uji homogenitas

variansi setiap sampel tidak sama (tidak

dapat dilakukan dengan menggunakan software

homogen).

SPSS

Statistics,

pada

kolom

Sig

uji

Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Kapasitas

homogenitas menggunakan SPSS Statistik,

Aerobik (VO2Max) X dengan Keterampilan

terdapat bilangan yang menunjukkan taraf

Sepakbola Y Menggunakan Software SPSS 20

signifikansi yang diperoleh. Untuk menetapkan homogenitas

digunakan

pedoman

sebagai

berikut. Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. 1,634 5 8 ,256 Keterampilan Sepakbola mempunyai uji nilai Berdasarkan

tabel

diatas

diketahui

bahwa hasil dari signifikan uji homogenitas

yang homogen. Data Raw Score Kuadrat

variabel Kapasitas Aerobik (VO2Max) dengan

Data hasil r-score Kuadrat merupakan

Keterampilan Sepakbola adalah 0,256. Apabila

data

yang

dihitung

dengan

mengkalikan

nilai hasil uji homogenitas SPSS lebih besar dari

bilangan dengan bilangan itu sendiri, adapun

0,05 maka data tersebut mempunyai nilai uji

hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4. Data Row Score Kuadrat Kapasitas Aerobik yang homogen, hal ini dapat dinyatakan bahwa nilai signifikan 0,256 > 0,05 sehingga nilai data

(VO2Max) (X), dan Keterampilan Sepakbola

dari Kapasitas Aerobik (VO2Max) dan

(Y) Pada Klub Getsempena FC Tahun 2016.

Samp el S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 ISSN 2355-0058

X 41,38 49,41 39,44 37,94 35,76 35,76 39,44 39,44 38,52

Row Score Y X2 69 1712,30 71 2441,35 69 1555,51 65 1439,44 62 1278,78 60 1278,78 68 1555,51 69 1555,51 66 1483,79

Y2 4761 5041 4761 4225 3844 3600 4624 4761 4356

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |26

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18

41,38 44,94 38,52 42,53 41,38 44,25 42,53 49,41 51,70

67 71 66 69 65 70 67 72 74



753,73

1220

1712,30 2019,60 1483,79 1808,80 1712,30 1958,06 1808,80 2441,35 2672,89 31918,8 6

4489 5041 4356 4761 4225 4900 4489 5184 5476 82894

Hasil tersebut merupakan data awal

= 1220

sebelum diolah untuk mengetahui hubungan

18

antar variabel. Langkah selanjutnya adalah

= 67,78

Menghitung rata-rata dan Standar Deviasi. Perhitungan Rata-rata dan Standar Deviasi

N ( X 2 )  ( X ) 2

Setiap Variabel Nilai rata-rata dan standar deviasi Kapasitas

2 = 18(82894)  (1220)

18(18  1)

Aerobik (VO2Max) X 

N ( N  1)

SDx =

X

= 1492092  1488400 18(17)

N

=

= 753,73 18

=

3692 306 12,07

= 41,87 SDx =

N ( X 2 )  ( X ) 2 N ( N  1)

= 18(31918,86)  (753,73) 18(18  1) =

Perhitungan Data T- Score Variabel Setelah diperoleh nilai rata-rata dan

2

574539,48  568108,91 18(17)

standar deviasi setiap variabel, selanjutnya menghitung

nilai

T-Score

semua

variabel

tersebut, dengan menggunakan rumus untuk TScore yang dikemukakan oleh Hadi (1990: 22) sebagai berikut:

= 6430,57 306

=

= 3,47

T Score =

21,01

X M x 10 + 50. SD

Keterangan:

= 4,58 Nilai rata-rata dan standar deviasi Keterampilan

X = Skor Variabel X/Y

Sepakbola

M = Rata-rata

X=

ISSN 2355-0058

X

SD = Standar Deviasi (SD)

N

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |27

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... Dibawah ini adalah tabel data nilai T-

Tabel 5. Hasil Nilai T-Score Variabel Kapasitas

Score masing-masing Variabel (X), dan (Y).

Aerobik (X), dan Keterampilan Sepakbola (Y)

Sebagai berikut:

Sampel S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 ∑

T- Score X 48,93 66,46 44,69 41,42 36,66 36,66 44,69 44,69 42,69 48,93 56,70 42,69 51,44 48,93 55,20 51,44 66,46 71,46 900,14

T- Score Y 53,52 59,28 53,52 41,99 33,34 27,58 50,63 53,52 44,87 47,75 59,28 44,87 53,52 41,99 56,40 47,75 62,16 67,93 899,90 Analisis korelasi

yang digunakan

adalah

korelasi Pearson Product Moment.

Perhitungan Nilai Koefesien Korelasi Hubungan antara Kapasitas Aerobik

Tabel 6. Tabel Penolong Perhitungan Hubungan

(VO2Max) (X) dengan Keterampilan Sepakbola

Kapasitas Aerobik (VO2Max) (X) dengan

(Y), dapat diketahui dengan analisis korelasi.

Keterampilan

Sepakbola

Getsempena

FC

S S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S ISSN 2355-0058

X 48,9 3 66,4 6 44,6 9 41,4 2 36,6 6 36,6 6 44,6 9 44,6

Y 53,5 2 59,2 8 53,5 2 41,9 9 33,3 4 27,5 8 50,6 3 53,5

X2 2394,1 45 4416,9 32 1997,1 96 1715,6 16 1343,9 56 1343,9 56 1997,1 96 1997,1

Y2 2864,3 9 3514,1 18 2864,3 9 1763,1 6 1111,5 56 760,65 64 2563,3 97 2864,3

(Y)

Pada

Tahun

Klub 2016.

X.Y 2618,7 34 3939,7 49 2391,8 09 1739,2 26 1222,2 44 1011,0 83 2262,6 55 2391,8

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |28

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... 8 S 9 S 1 0 S 1 1 S 1 2 S 1 3 S 1 4 S 1 5 S 1 6 S 1 7 S 1 8 ∑

Setelah

didapat

9 42,6 9

2 44,8 7

96 1822,4 36

9 2013,3 17

1915,5

48,9 3

47,7 5

2394,1 45

2280,0 63

2336,4 08

56,7 0

59,2 8

3214,8 9

3514,1 18

3361,1 76

42,6 9

44,8 7

1822,4 36

2013,3 17

1915,5

51,4 4

53,5 2

2646,0 74

2864,3 9

2753,0 69

48,9 3

41,9 9

2394,1 45

1763,1 6

2054,5 71

55,2 0

56,4 0

3047,0 4

3180,9 6

3113,2 8

51,4 4

47,7 5

2646,0 74

2280,0 63

2456,2 6

66,4 6

62,1 6

4416,9 32

3863,8 66

4131,1 54

71,4 6 900, 14

67,9 3 899, 90

5106,5 32 46716, 90

4614,4 4854,2 85 78 46693, 46468, 80 51 26397,19 =

semua

940053010,59

hasil

perhitungan, langkah selanjutnya Menghitung

=

koefisien korelasi dengan langkah berikut. rxy 

N  XY    X

N  X

2



 Y 

 X  N Y 2

2

2

  Y 

2

26397,19 30660,28

= 0,861 Berdasarkan Aerobik

= 1846468,51  900,14899,90

18.46716,90  900,14 18.46693,80  899,90 2

2



840904,20  810252,02 840488,40  809820,01  26397,19

30652,1830668,39

dengan

Kapasitas Keterampilan

2016 sebesar 0,861 adalah tergolong pada tingkat

836433,18  810035,99

(VO2Max)

Hubungan

Sepakbola pada Klub Getsempena FC Tahun

=

=



09

hubungan

sangat

kuat.

Besarnya

sumbangan variabel X terhadap Y menggunakan rumus KP = r2 x 100% = (0,861)2 x 100% = 74,13%, artinya variabel Kapasitas Aerobik (VO2Max) dengan Keterampilan Sepakbola pada Klub Getsempena FC Tahun 2016 berkontribusi

ISSN 2355-0058

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |29

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... sebesar 74,13% dan sisanya 25,87% ditentukan

Sepakbola (Y) pada Klub Getsempena FC

oleh variabel lain.

Tahun 2016.

Pengujian Signifikansi

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil koefisien korelasi

Berdasarkan

hasil

pengolahan

tentukan

antara

(VO2Max) dengan keterampilan Sepakbola pada

dengan

Klub Getsempena FC Tahun 2016 yang terdiri

Keterampilan Sepakbola menggunakan rumus

dari dua item tes telah diperoleh hasil

statistik Uji-t :

sebagaimana terlihat dalam pengujian hipotesis.

Kapasitas

keberartian

Aerobik

korelasi

(VO2Max)

r n2

t hitung 

kapasitas

aerobik

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan

1 r2 

tes

dan

antar variabel di atas, selanjutnya dapat di uji

data

penelitian

bahwa 0,861 18  2 1  0,861

2

kapasitas

aerobik

(VO2Max)

(X)

memberikan makna hubungan yang sangat kuat terhadap keterampilan Sepakbola (Y) dimana hasil pengujian diperoleh nilai r = 0,861.

  

0,861 16

dengan demikian kapasitas aerobik (VO2Max)

1 - 0,741

memberikan sumbangan sebesar = 74,13% (0,8612

0,861x 4 0,259

keterampilan

variasi skor yang terjadi terhadap keterampilan

3,444 0,509

Sepakbola pada Klub Getsempena FC Tahun 2016 dan sisanya 25,87% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. kemudian di uji dengan

Kaidah Pengujian:

b.

terhadap

Sepakbola. Hal ini menunjukkan bahwa 74,13%

= 6,766

a.

x100%)

Jika Thitung ≥ Ttabel, maka H0 ditolak artinya

kriteria pengujian yaitu mencari t-tabel taraf

Signifikan

signifikan

Jika Thitung ≤ Ttabel, maka H0 diterima

Sehingga di ketahui t- tabel = 1,746 maka t-

artinya Tidak Signifikan

hitung > t-tabel yaitu 6,766 < 1,746. Sehingga

= 0,05. dk = n - 2 = 18 - 2 = 16

Penulis menjelaskan kriteria pengujian

hipotesis yang dirumuskan pada bab I yaitu:

yang didasarkan atas pencarian t-tabel untuk

terdapat hubungan yang signifikan antara

taraf signifikan α = 0,05 dan 18, uji satu pihak;

kapasitas

dk = n – 2 = 18 – 2 = 16, sehingga diperoleh

keterampilan Sepakbola pada Klub Getsempena

ttabel =1,746 dan thitung = 6,766. Ternyata thitung

FC Tahun 2016, hipotesisnya diterima.

lebih besar dari ttabel, atau 6,766 ≥ 1,746, maka

aerobik

Keterampilan

(VO2Max)

bermain

terhadap

sepakbola

Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang

merupakan kecakapan menggunakan teknik

positif dan signifikan antara Kapasitas Aerobik

dasar permainan, keterampilan di dalam Sepak

(VO2Max)

Bola, seperti heading, passing, stopping,

(X)

terhadap

Keterampilan

dribbling ISSN 2355-0058

dan

shooting.

Penguasaan

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |30

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... keterampilan dalam bermain sepakbola harus

PENUTUP

diperoleh oleh setiap pemain agar permainan

Kesimpulan

akan semakin optimal.

Berdasarkan

hasil

penelitian

dan

Menurut Sukatamsi (1984: 12) “Untuk

pembahasan pada bab IV maka dapat di

dapat mencapai kerjasama tim yang baik

simpulkan bahwa terdapat hubungan yang

diperlukan

dapat

signifikan antara kapasitas aerobik (VO2Max)

menguasai semua bagian-bagian dan macam-

terhadap keterampilan Sepakbola pada Klub

macam teknik dasar dan keterampilan bermain

Getsempena FC Tahun 2016.

Sepak Bola”. Oleh karena itu semua pemain

Saran

pemain-pemain

yang

sepak bola harus menguasai keterampilan

Berdasarkan

hasil

penelitian

dan

teknik dasar bermain Sepakbola karena orang

kesimpulan dari penelitian ini, maka peneliti

akan menilai sampai dimana teknik dan skill

mangajukan saran sebagai berikut:

pemain dalam menendang bola, mengumpan

1.

Upaya

meningkatkan

keterampilan

bola, menyundul bola, menggiring bola dan

sepakbola maka para pelatih harus melatih

menembakan bola ke gawang lawan untuk

kapasitas aerobik (VO2Max) dengan cara

menciptakan

selain

para pemain melakukan lari jarak jauh

penguasaan keterampilan bermain sepakbola,

dengan menghadapi rintangan-rintangan.

juga

Selanjutnya juga harus melatih faktor

didukung

gol.

Selanjutnya

oleh

kapasitas

aerobik

(VO2Max), karena setiap pemain harus bermain

lainnya

selama 2x45 menit, sehingga seorang pemain

keterampilan bermain sepakbola seperti

harus mempunyai daya tahan jantung paru atau

kondisi fisik lainnya yang berperan.

kapasitas aerobik (VO2Max) yang prima agar

2.

dapat bermain sampai akhir pertandingan.

yang

berperan

terhadap

Bagi peneliti lain, kiranya penelitian ini dapat dilanjutkan dalam permasalahan

Berdasarkan hasil analisis data yang

yang lebih luas dengan jumlah sampel

telah penulis lakukan maka dapat dideskripsikan

yang

bahwa tinggi rendahnya keterampilan bermain

memberikan sumbangan pemikiran kepada

sepakbola Klub Getsempena FC Tahun 2016,

pelatih maupun pemain dalam upaya

berhubungan dengan tingkat kapasitas aerobik

meningkatkan prestasi.

(VO2Max) dan hal tersebut sesuai dengan teori

3.

Bagi

lebih

besar,

peneliti

sehingga

sendiri,

kiranya

dapat

dapat

Sukadiyanto (2012:81) “Bermain sepakbola

menjadikan masukan dan memperkaya

memiliki potensi untuk menaikkan detak

khasanah

ilmu

jantung yang cukup untuk meningkatkan

penelitian

dan

kebugaran kardiorespirasi”.

penelitian berikutnya dapat menjadi lebih

pengetahuan dalam

tentang

mengadakan

baik.

ISSN 2355-0058

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |31

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... DAFTAR PUSTAKA

Anwar, D. 2005. Evaluasi Kinerja Belajar. Jakarta: PT. Refika Aditama. Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Burns, S. 2000. Incidence of the Oxygen Plateauat VO2max during Exercise Testing to Volitional Fatigue. Journal of The American Society of Exercise Physiologist. Cooper, K.H. 1970. The New Aerobics. New York: Bantam Books Inc. Fox, E.L., Kirby, T.E., & Fox, A.R. 1987. Bases of Fitness. New York: Macmillan Publhising Company. Herwin. 2004. Latihan Fisik untuk Pembinaan Usia Muda. Yogyakarta: Jorpres. Joesoef, Abdul Hamid. 1988. Tesis. Pengaruh Latihan Fisik dan atau Pemakaian Jamu Kebugaran Jasmani terhadap Kapasitas Kerja Fisik Kelompok Umur Dewasa Muda. Bandung: Universitas Padjadjaran. Kartini. 1995. Psikologi Anak. Bandung : Bandar Maju. Levine, B.D.2007. VO2max: What Do We Know, and What Do We Still Need to Know? J. Physiol.586 (l): 25-34. Luxbacher. 2004. Sepak Bola, Taktik dan Teknik Bermain. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Margono, S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Mattjik., Sumertajaya IM. 2000. Peran cangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. Jilid I. IPB Press. Bogor. 326 hal Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta : Erlangga.Nazir, Muhammad. 2009. Metode Penelitian. Darussalam : Ghalia Indonesia. Peni, M. 1984. Mengukur Kemampuan Fisik Pengolahraga Secara Sederhana. Jakarta: Arcan. Robert, Kogert. 2007. Latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja. Jakarta: Macana Jaya Cemerlang. Sajoto, M. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik. Semarang: Dahara Prize. ________. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Soegeng, S. 2002. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Citra Pendidikan. Sucipto, dkk. 2000. Sepakbola. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Sugiyanto., Sudjarwo. 1993. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta: Depdikbud, Proyek Penataran Guru Penjaskes SD Setara D-II. Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori dan Metodologi, Melatih Fisik. Bandung: Lubuk Agung. -------------------. 2011. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: CV. Lubuk Agung. ISSN 2355-0058

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |32

Irwandi dan Aprizalmi, Hubungan Kapasitas Aerobik... Sukmaningtyas, H., Pudjonarko, D., Basjar, E. 2004. Pengaruh Latihan Aerobik dan Anaerobik Terhadap Sistem Kardiovaskuler dan Kecepatan Reaksi. Medika Media Indonesia. Tim Perumus. 2015. Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh: STKIP Bina Bangsa Getsempena. Wahjoedi. 2001. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Welsman JR, Armstrong N. 1996. The Measurement and Interpretation of Aerobic Fitness in Children: Current Issues. Journal of the Royal Society of Medicine. Widiastuti., Nur Rohmah, M. 2010. Peningkatan Motivasi dan Keterampilan Menggiring Bola Dalam Pembelajaran Sepakbola Melalui Kucing Tikus Pada Siswa Kelas 4 SD Glagahombo 2 Tempel. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. Volume 7 Nomor 1. Hlm. 47-59. Wirjasantosa, R. 1984. Supervisi Pendidikan Olahraga. Jakarta: Universitas Indone

ISSN 2355-0058

Volume III Nomor 1. Januari – Juni 2016 |33