RANCANG BANGUN PROTOTIPE PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN SUHU

Download penelitian ini adalah sebuah prototipe untuk memantau suhu, kelembaban udara dan intensitas cahaya pada rumah jamur merang yang dapat dipan...

0 downloads 602 Views 856KB Size
KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro

e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.3 2017: 51-57

Rancang Bangun Prototipe Pengukuran dan Pemantauan Suhu, Kelembaban serta Cahaya Secara Otomatis Berbasis Iot pada Rumah Jamur Merang #1

#2

Abdul Hafiz , Fardian , Aulia Rahman

#3

# Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk Syech Abdul Rauf No. 7, Darussalam, Banda Aceh 23111 Indonesia [email protected] [email protected] [email protected]

Abstrak— Dalam hal budidaya jamur merang ada beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti intensitas cahaya, suhu dan kelembaban pada rumah jamur. Untuk itu, harus dilakukan pengecekan secara berulang dalam waktu tertentu. Selama ini pengecekan dilakukan dengan cara tradisional. Para pembudidaya hanya memperkirakan kebutuhan cahaya jamur hanya dengan melihat ke dalam rumah jamur. Untuk kebutuhan suhu dan kelembaban udara hanya menggunakan thermometer yang ditancapkan pada dinding rumah jamur, sehingga dalam jangka waktu tertentu dapat mengakibatkan kerusakan pada dinding rumah jamur karena dilakukan berkali-kali. Hal tersebut dianggap tidak efisien dan kurang akurat serta menghabiskan waktu dan tenaga yang lebih, sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memantau suhu, kelembaban dan intensitas cahaya pada rumah jamur yang dapat dipantau tanpa harus berada di lokasi serta otomatisasi sprinkle spray, heater, blower dan lampu untuk menjaga ketiga hal tersebut pada rumah jamur merang. Dengan menggunakan mikrokontroller Arduino Uno R3 yang dihubungkan pada sensor DHT11, DS18B20 dan Light Dependent Resistor maka pengecekan kondisi rumah jamur dapat dipantau secara otomatis melalui website ubidots dengan memanfaatkan Internet of Things melalui jaringan internet yang diakses oleh ethernet shield kepada pembudidaya jamur merang. Sprinkle spray, heater, blower dan lampu dipasang pada sistem ini dengan tujuan menjaga suhu, kelembaban dan intensitas cahaya pada rumah jamur merang. Hasil pada penelitian ini adalah sebuah prototipe untuk memantau suhu, kelembaban udara dan intensitas cahaya pada rumah jamur merang yang dapat dipantau kapanpun dan dimanapun secara IoT serta menjaga ketiga hal tersebut secara otomatis. Kata Kunci— DHT11, DS18B20, Light Dependent Resistor, Ethernet Shield, Sprinkle spray, Arduino Uno R3.

I. PENDAHULUAN Pada umumnya jamur merupakan tumbuhan yang biasanya hidup pada tumbuhan yang telah mati. Beberapa jenis jamur aman dikonsumsi oleh manusia, salah satunya jamur merang (Volvariella volvacea). Jamur merang dapat ditemukan tumbuh pada tempat-tempat yang lembab seperti tempat penggilingan padi, pabrik limbah kertas, limbah sawit, dan diberbagai tumpukan ampas yang lembab. Jamur

Vol.2 No.3 2017

51

merang memiliki kandungan protein dan vitamin yang cukup tinggi dan juga merupakan salah satu jamur yang banyak diminati konsumen [1]. Pertumbuhan jamur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cahaya, suhu dan kelembaban udara. Pertumbuhan jamur membutuhkan kelembaban yang tinggi dan intensitas cahaya yang rendah, yang mana kedua hal ini harus dijaga intensitasnya sesuai dengan kebutuhan jamur. Jamur merang membutuhkan suhu 32-38°C dan kelembaban 80-90% untuk menumbuhkan tubuh buahnya. Intensitas cahaya yang dibutuhkan jamur berkisar antara 50-300 lux. Apabila suhu, kelembaban dan intensitas cahaya yang dibutuhkan kurang, maka harus dilakukan tindakan seperti peningkatan suhu, pengkabutan air dan menghidupkan lampu [2]. Saat ini jamur merang telah banyak dibudidayakan. Di Banda Aceh sudah ada beberapa tempat pembudidayaan jamur merang. Dalam hal budidaya ini para pembudidaya jamur benar-benar harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur tersebut, sehingga mengharuskan para pembudidaya melakukan pengecekan berulang terhadap keadaan ruang pembudidayaan jamur dalam selang waktu tertentu. Hal ini tentu saja tidak efesien, karena banyak menghabiskan waktu dan tenaga juga. Oleh karena itu diperlukan suatu inovasi baru untuk memudahkan para petani dalam melakukan pengecekan keadaan ruang pembudidayaan jamur tanpa harus turun langsung ke tempat budidaya tersebut. Seiring majunya teknologi, yaitu dalam hal pengembangan alat terdapat suatu sistem mikrokontroler yang terbaru yaitu Arduino UNO yang dapat dimanfaatkan dalam memantau keadaan rumah jamur. Dalam pengoperasiannya, Arduino menggunakan slot USB, sehingga proses upload program sangat mudah karena sudah ada bootloader. Selain itu, paket Arduino juga memiliki shield siap pakai, yaitu shield GPS, Ethernet, SD Card, dll. Untuk menjaga keadaan kumbung jamur tersebut maka dibutuhkan pemantauan berbasis mikrokontroler berbasis IoT (Internet of Things) dengan cara memasangkan sensor cahaya, sensor suhu dan sensor kelembaban udara pada rumah jamur merang. Sensor-sensor tersebut akan

@2017 kitektro

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro

e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.3 2017: 51-57

dihubungkan pada arduino uno. Arduino uno akan mengirimkan hasil pembacaan sensor-sensor tersebut ke website ubidots berbasis IoT agar memudahkan pembudidaya jamur dapat memantau rumah jamur meskipun tidak berada langsung ditempat tersebut. Apabila kelembaban udara, suhu dan intensitas cahaya yang dibaca oleh sensor tidak memenuhi parameter yang telah ditentukan, maka arduino uno secara otomatis akan menghidupkan sprinkle spray, pemanas dan lampu hingga sensor membaca bahwa parameter yang ditetapkan telah terpenuhi.

kedalam bedengan, kompos jerami ini ditambahkan 10 % dedak dan 1 % superfostat dan 1 % kapur pertanian. 2) Kumbung: Kumbung dibuat dengan rangka bambu serta dinding dan atap plastik. Kumbung yang digunakan terdiri dari dua baris rak bedengan dari kawat atau bambu dengan rangka bambu. Setiap baris terdiri dari 3 – 5 tingkat rak bedengan. Gambar berikut merupakan gambar keadaan dalam rumah jamur merang.

II. DASAR TEORI A. Jamur Merang Jamur memiliki berbagai macam jenis, salah satunya yaitu jamur merang. Jamur merang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Jamur merang dapat diolah sebagai makanan yang dapat dikonsumsi dengan aman. Kawasan Asia merupakan daerah dengan iklim tropis yang menjadikan jamur merang dapat ditanam atau dibudidayakan. Syarat utama dalam budidaya jamur merang yaitu cahaya, suhu dan kelembaban udara yang harus dijaga agar jamur dapat tumbuh dengan subur. Pertumbuhan jamur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cahaya, suhu dan kelembaban udara. Pertumbuhan jamur membutuhkan kelembaban yang tinggi dan intensitas cahaya yang rendah, yang mana kedua hal ini harus dijaga intensitasnya sesuai dengan kebutuhan jamur. Jamur merang membutuhkan suhu 32-38°C dan kelembaban 80-90% untuk menumbuhkan tubuh buahnya. Intensitas cahaya yang dibutuhkan jamur berkisar antara 50-300 lux. Apabila suhu, kelembaban dan intensitas cahaya yang dibutuhkan kurang, maka harus dilakukan tindakan seperti peningkatan suhu, pengkabutan air dan menghidupkan lampu [2].

Gambar 1 Jamur Merang

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pembudidayaan jamur merang. Berikut proses budidaya jamur merang pada saat ini: 1) Media Tanah: Media atau bahan yang biasa digunakan sebagai media tumbuh jamur merang yaitu limbah kapas, jerami padi. Media tumbuh jamur merang merupakan kompos atau hasil pelapukan dari campuran limbah kapas dan jerami dengan perbandingan 1 : 2 atau 1 : 1 ditambah 1 – 2 % kapur pertanian. Bahan-bahan tersebut direndam air selama 2 – 3 jam atau 24 jam kemudian diperas dan ditumpuk dalam ruangan dengan dasar lantai semen. Kemudian tumpukan tersebut ditutup dengan selubung plastik dan dibiarkan untuk fermentasi selama 4 – 6 hari. Setiap 2 – 3 hari sekali timbunan jerami harus dibalik. Sebelum diletakkan

Vol.2 No.3 2017

52

Gambar 2 Bagian Dalam Rumah Jamur

3) Pembangkit Uap: Pembangkit uap dilakukan dengan menggunakan dua buah tangki yang disambung dengan pipa bambu dan paralon ke dalam kumbung. Tangki berisi air diletakkan dengan cara dibaringkan diatas tungku diluar kumbung, kemudian disambung dengan pipa bambu kedalam kumbung. 4) Pengisian Media dan Pasteurisasi: Setelah fermentasi media selama 2 – 4 hari, bahan kompos ini kemudian dimasukkan ke dalam rak-rak bedengan setinggi 15 – 20 cm. Kemudian uap panas dialirkan ke dalam kumbung melalui pipa untuk mencapai suhu 70º C selama 2 – 4 jam. Setelah pasteurisasi, biarkan udara segar masuk dan suhu turun hinga mencapai 32 - 35° C. Biasanya penurunan suhu memakan waktu sekitar 24 jam. 5) Peletakan Bibit: Setelah suhu turun menjadi 32º - 35º C, sekitar 8 – 12 jam kemudian bedengan dalam rak-rak sudah siap untuk ditanami bibit. Bibit yang dibutuhkan sebanyak 1 – 6% dari berat basah media tergantung pada strain bibit. Bibit yang digunakan harus sudah dipisahkan, tidak berupa gumpalan lagi. Bibit tersebut ditebarkan di seluruh permukaan kompos. Setelah bibit diletakkan, jendela dan pintu kumbung ditutup selama tiga hari. Usahakan agar suhu dalam ruangan dipertahankan untuk memberi kesempatan miselium tumbuh dan berpenetrasi ke seluruh kompos media tumbuh. Suhu didalam kumbung harus dipertahankan 32º - 38° C, jangan lebih dari 38º C atau kurang dari 30º C karena produksi akan tidak baik. Suhu dibawah 30º C akan menyebabkan pembentukan tubuh buah cepat, tetapi kecil dan tangkainya panjang dan kurus serta payung akan mudah terbuka sehingga kualitas buruk. Pada suhu 26º - 27º C, tubuh buah tidak akan pernah terbentuk. Suhu berada dibawah 38º C akan menyebabkan payung yang terbentuk tipis serta pertumbuhan jamur kerdil dan payungnya keras. Pada suhu 40º C akan sukar terbentuk jamur merang, tetapi sebaliknya

@2017 kitektro

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro

pertumbuhan gulma coprinus akan sangat subur. Untuk menurunkan suhu tersebut, yaitu dengan cara membuka jendela kumbung hingga suhu terpenuhi. Kelembaban udara dalam rumah jamur juga harus dijaga, yaitu 80 – 90 %. Kelembaban udara yang terlalu tinggi (95 – 100 %) merupakan kondisi buruk karena jamur merang akan mudah busuk, berwarna kecoklatan dan layu serta akan busuk basah. Sementara itu, kelembaban udara yang terlalu rendah (kurang dari 80 %) akan mengakibatkan tubuh buah yang terbentuk kecil dan sering terbentuk dibawah media merang, tangkai buahnya panjang dan kurus, serta payung jamur mudah terbuka. 6) Pembentukan Tubuh Buah dan Panen: Dalam waktu 8 – 12 hari setelah peletakan bibit, tubuh buah jamur merang stadia kancing (button stage) sudah dapat dipanen. Dalam dua kali periode panen dengan jarak waktu dua minggu, 25 – 40 % hasil produksi yang diharapkan sudah dapat diperoleh. B. Arduino Uno dan Ethernet Shield Berdasarkan perkembangan alat terdapat suatu sistem mikrokontroler yang terbaru yaitu Arduino UNO yang dapat dimanfaatkan sebagai pengontrol. Arduino UNO adalah board mikrokontroler yang bersifat open source yang memiliki 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai.

Gambar 3 Mikrokontroller (a) arduino uno dan (b) ethernet shield

Agar terhubung dengan internet, kabel RJ45 digunakan untuk menghubungkan arduino ethernet shield dengan koneksi internet. Uno, Duemilanove, dan Mega merupakan jenis papan pengendali mikro arduino yang cocok dengan arduino ethernet shield. Agar dapat diprogram, ethernet library digunakan dengan cara mengimpornya di sketch pada arduino SDK [8]. C. Sensor Penelitian ini menggunakan 3 buah sensor, yaitu DHT11, LDR dan DS18B20 yang dapat dilihat pada gambar 4.

Vol.2 No.3 2017

53

e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.3 2017: 51-57 Gambar 4 Sensor (a) DHT11, (b) LDR dan (c) DS18B20

DHT11 merupakan sebuah sensor digital yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban udara. Sensor ini memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik. Fitur kalibrasi yang terdapat pada sensor ini juga sangat akurat. Dinilai dari respon, pembacaan data yang cepat dan kemampuan antiinterface, sensor ini merupakan sensor yang memiliki kualitas terbaik. Sensor tersebut banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban karena memiliki transmisi sinyal hingga 20 meter dengan ukuran yang kecil. Rentang jarak pengukuran untuk pengukuran kelembaban adalah 20-90% RH dengan akurasi ± 5% RH sedangkan untuk rentang pengukuran suhu adalah 0-50°C dengan akurasi ± 2°C [6]. Light Dependent Resistor atau LDR merupakan jenis resistor yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. LDR digunakan untuk mengukur besaran konversi cahaya. Terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang memiliki 2 buah elektroda pada permukaannya. Cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil pada saat keadaan gelap atau sedikit cahaya sehingga hanya sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Oleh karena itu, LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau sedikit cahaya. Sedangkan pada saat gelap, LDR memiliki resistansi yang kecil. Sensor ini digunakan untuk mengukur suhu yang bekerja dengan cara mengubah suhu disekitar sensor menjadi besaran elektris dalam bentuk perubahan tegangan. Sensor DS18B20 merupakan sensor digital yang memiliki 12-bit adc internal. Sangat presisi, sebab jika tegangan referensi sebesar 5 volt, maka akibat perubahan suhu, ia dapat merasakan perubahan terkecil sebesar 5/(212-1) = 0.0012 volt. Pada rentang suhu 10 sampai +85 derajat celcius, sensor ini memiliki akurasi +/0.5 derajat. Sensor ini bekerja menggunakan protokol komunikasi 1-wire (one-wire). D. Relay 4 Channel Relay merupakan saklar elektronik yang dapat dioperasikan sebagai pembuka dan penutup rangkaian yang dapat dihubungkan arduino. Relay tersusun atas umparan, pegas, saklar dan 2 buah kontak elektronik (normally close dan normally open). Prinsip kerja relay pada dasarnya bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar. Kumparan akan diberikan tegangan kerja relay yang akan menimbulkan medan magnet pada kumparan yang disebabkan oleh arus yang mengalir pada lilitan kawat. Relay yang digunakan pada penelitian ini adalah relay 4 channel.

@2017 kitektro

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro

e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.3 2017: 51-57

Apabila sistem tidak berjalan seperti yang diharapkan, maka akan diulangi proses pada point 2. 5. Hasil.

E. Sprinkle Sprinkle berfungsi sebagai pendistribusi air dari sumur ke dalam rumah jamur. Jenis sprinkle yang digunakan pada penelitian ini adalah sprinkle spray yang terdiri dari nozzle yang mengeluarkan air dengan tekanan tinggi yang diarahkan ke bidang permukaan yang halus baik itu mendatar atau miring yang menyebabkan air terdispersi dan menyebar [9].

B. Kebutuhan Jamur Merang Jamur merang memiliki tiga faktor utama yang harus dijaga ketika sudah pada tahap penanaman didalam rumah jamur. Faktor-faktor tersebut yaitu suhu, kelembaban udara dan intensitas cahaya. Suhu berpengaruh kepada kualitas jamur merang. Apabila suhunya berlebihan atau terlalu panas, jamur akan mengalami gagal panen. Ketika suhu dalam rumah jamur kurang atau terlalu dingin, jamur juga akan mengalami gagal panen. Kelembaban udara yang berlebihan akan mengakibatkan jamur menjadi cepat busuk. Ketika kelembaban udara kurang maka akan membuat jamur menjadi gagal panen. Tudung pada jamur merang akan merekah atau pecah yang mengakibatkan kualitas jamur merang menurun apabila intensitas cahaya yang diterima atau yang masuk secara langsung kedalam rumah jamur merang melebihi dari kebutuhan jamur tersebut. Namun ketika intensitas cahaya yang diterima terlalu kurang, juga tidak terlalu baik bagi pertumbuhan jamur karena akan mengakibatkan tudung jamur menjadi tidak mengembang. Untuk melihat lebih jelas untuk kebutuhan jamur, dapat dilihat pada tabel berikut.

Gambar 6 Penggunaan Sprinkle pada Tanaman

TABEL I KEBUTUHAN JAMUR MERANG

Gambar 5 Relay 4 Channel

F. Ubidots Ubidots merupakan layanan cloud yang dapat menyimpan dan menganalisis data sensor secara real-time. Ubidots digunakan untuk memantau keadaan rumah jamur yang meliputi suhu, kelembaban udara dan intensitas cahaya yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun.

No 1 2 3

Kebutuhan Suhu Kelembaban Udara Intensitas Cahaya

Minimum 32°C 80% 50Lux

Maksimum 38ºC 90% 300Lux

Berdasarkan tabel diatas, dapat kita lihat bahwa suhu yang dibutuhkan untuk jamur merang minimal adalah 32° C dan paling tinggi adalah 38º C. Untuk kelembaban udara jamur merang membutuhkan minimal sekitar 80 % dan minimal kelembaban 90 %. Untuk intensitas cahaya yang diterima jamur merang minimal adalah 50 lux serta maksimal 300 lux. Ketiga faktor ini adalah sangat penting yang harus selalu dijaga pada budidaya jamur merang ketika jamur merang sudah pada tahap penanaman didalam rumah jamur. C. Rancangan Konseptual Sistem 1) Konsep Perancangan Software

Gambar 7 Tampilan Ubidots

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Tahapan – tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Survei kebutuhan sistem. 2. Perancangan sistem. 3. Pengujian sistem. 4. Evaluasi dan perbaikan sistem.

Vol.2 No.3 2017

54

@2017 kitektro

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro

e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.3 2017: 51-57

Gambar 8 Perancangan Umum Sistem

2) Konsep Perancangan Hardware

Gambar 10 Rangkaian Prototipe

B. Prototipe Berikut ini adalah bentuk fisik prototipe yang telah dibuat.

Gambar 11 Bagian Pengendali Sistem (a) Box Rangkaian Komponen (b) Pengintegrasian Antar Komponen

Gambar 9 Algoritma Sistem Keseluruhan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Rancangan Pada bagian ini Berikut ini adalah hasil rancangan prototipe pada penelitian yang telah dilakukan.

Vol.2 No.3 2017

55

Pada gambar diatas, dapat dilihat arduino uno yang saling terhubung ke sensor DHT11, sensor DS18B20 dan sensor LDR serta relay. Komponen-komponen tersebut saling dihubungkan menggunakan kabel-kabel jumper dan sebuah project board. Gambar 16 (a) merupakan box rangkaian komponen yang dibuat pada penelitian ini sedangkan (b) merupakan isi dari box rangkaian komponen. Dapat dilihat dari gambar dibawah bahwa prototipe rumah jamur yang dibuat pada penelitian ini dilengkapi dengan sebuah heater, blower dan sebuah mesin pompa air untuk sprinkle spray.

@2017 kitektro

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro

e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.3 2017: 51-57

Sedangkan kelembaban udara yang dimunculkan pada ubidots adalah besaran persentase kelembaban udara pada rumah jamur yang dibaca oleh sensor DHT11. Suhu yang didapat adalah 27ºC. Kelembaban udara yang didapatkan adalah 69 %. Dan intensitas cahaya pada rumah jamur adalah 90,74 Lux. Apabila memilih atau masuk ke bagian suhu, maka kita dapat melihat berapa suhu yang telah dibaca oleh sensor lengkap dengan waktu dan tanggal pembacaan sensor. Begitu juga dengan intensitas cahaya dan kelembaban udara.

Gambar 12 Bagian Heater, pompa dan Blower

Arduino uno terhubung pada sensor DS18B20, DHT11, dan LDR sebagai input untuk membaca suhu, kelembaban udara dan intensitas cahaya pada rumah jamur. Sensor-sensor tersebut diletakkan ditengah-tengah ruangan rumah jamur. Pada prototipe ini, digunakan relay 4 channel yang digunakan sebagai aktuator. Relay tersebut terhubung pada sprinkle spray pada channel 1, heater pada channel 2, lampu pada channel 3 dan blower pada channel 4. Ethernet shield terhubung pada arduino uno. Posisinya tepat berada diatas arduino uno. Ethernet shield dipasang untuk tujuan agar arduino uno dapat terhubung ke jaringan internet karena ethernet shield dilengkapi dengan slot RJ45 sehingga dapat terhubung ke jaringan internet. Module ini digunakan untuk mengirimkan data hasil baca sensor yang telah diinput dari semua sensor yang kemudian diproses oleh arduino uno. Melalui module ini dapat dilihat keadaan suhu, kelembaban udara dan intensitas cahaya pada rumah jamur secara IoT melalui ubidots. C. Hasil Keseluruhan Pengujian sistem secara keseluruhan merupakan penggabungan semua sistem yang telah diuji menjadi satu sistem. Pengujian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu pengujian mikrokontroller yang terhubung pada sensorsensor dan relay. Dan pengujian pada ubidots sebagai penampil hasil bacaan sensor-sensor yang terhubung pada mikrokontroller yang kemudian dikirim melalui ethernet shield sebagai penghubung mikrokontroller ke jaringan internet. Berikut ini adalah pengujian pengiriman hasil pembacaan sensor yang dimunculkan pada website ubidots.

Gambar 13 Baca Sensor pada Ubidots

Dapat dilihat pada gambar diatas, merupakan hasil pembacaan sensor DHT11, LDR dan DS18B20 yang telah diterima oleh arduino uno. Besaran suhu yang didapat adalah hasil pembacaan sensor DS18B20. Besaran intensitas cahaya yang ditampilkan merupakan hasil baca dari sensor LDR.

Vol.2 No.3 2017

56

Gambar 14 (a) heater dan (b) Sprinkle Spray dalam Kondisi Hidup

Heater dalam kondisi hidup apabila keadaaan suhu dalam rumah jamur kurang dari 32°C dan akan mati ketika suhu telah mencapai 36ºC. Untuk mengatur kelembaban 80 sampai 90 %, maka sprinkle spray akan hidup hingga mencapai kelembaban yang dibutuhkan. Sprinkle spray akan hidup apabila kondisi kelembaban dalam rumah jamur kurang dari 80 %. Sprinkle spray akan mati ketika kelembaban dalam rumah jamur merang sudah mencapai 89 %.

Gambar 15 Relay

Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa pada relay 4 channel terdapat 4 buah lampu led. Led pertama dalam keadaan hidup, menandakan bahwa pompa air dalam keadaan on dan sprinkle spray mengeluarkan air. Led kedua dalam keadaan hidup, menandakan bahwa heater dalam keadaan on. Led ketiga dalam keadaan mati, menandakan bahwa blower dalam keadaan tidak hidup. Pada led keempat merupakan indikator lampu yang sedang dalam posisi hidup. Sprinkle spray dalam keadaan hidup karena kelembaban yang dibaca oleh sensor adalah kurang dari 80 %. Sprinkle spray akan mati, apabila kelembaban yang dibaca oleh sensor DHT11 menjadi 89 % dimana hanya dua channel yang dalam keadaan hidup yaitu heater pada channel 2 dan lampu pada channel 4. Heater dalam keadaan hidup dikarenakan suhu pada rumah jamur yang dibaca oleh sensor adalah kurang dari 32°C.

@2017 kitektro

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro

e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.3 2017: 51-57

Heater akan otomatis mati apabila sensor DS18B20 membaca suhu pada rumah jamur telah mencapai 36ºC. Blower dalam keadaan mati dikarenakan suhu pada rumah jamur tidak lebih dari 38°C, apabila suhu yang terbaca sensor lebih dari 38°C maka secara otomatis blower akan hidup sampai suhu berkurang hingga suhu mencapai 38°C. Ketika suhu telah menjadi 38°C maka blower secara otomatis akan mati. Begitu juga dengan kelembaban udara pada rumah jamur. Apabila kelembaban udara yang dibaca oleh sensor DHT11 pada rumah jamur melebihi dari 90 %, maka secara otomatis blower akan hidup untuk mengurangi kelembaban udara rumah jamur. Blower akan mati ketika kelembaban udara pada rumah jamur telah berkurang menjadi 89 %. Lampu pada rumah jamur akan hidup ketika intensitas cahaya yang masuk kedalam rumah jamur yang dibaca oleh sensor LDR kurang dari 50 lux. Ketika intensitas cahaya yang masuk kerumah jamur melebihi dari 300 lux, maka lampu akan mati. V. KESIMPULAN

[1] [2] [3]

[4]

[5]

[6]

REFERENSI Sinaga, “Jamur Merang dan Budidayanya (Edisi Revisi)”, Penebar Swadaya, Jakarta 2007. Sinaga, Meity Suradji, “Budi Daya Jamur Merang”, Penebar Swadaya Grup, Jakarta 2011. Sofyan, Winarso, “Rancang Bangun Sistem Pengendali Temperatur dan Kelembaban pada Rumah Walet Berbasis Mikrokontroller AT89C51”, National Institute of Science and Technology, Jakarta. Herlina Nainggolan, Meqory Yusfi, “Rancang Bangun Sistem Kendali Temperatur dan Kelembaban Relatif pada Ruangan dengan Menggunakan Motor DC Berbasis Mikrokontroller Atmega8535”, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas, 2013. Farnell, Arduino Uno, (http://www.farnell.com/grh/?mpn=A000066%20AR DUINO&CMP=os_pdf-datasheet, diakses tanggal 10 Agustus 2016). Sunrom technologies 2012, DHT11 – Humidity and Temperature Sensor, (http://www.sunrom.com, diakses pada tanggal 10 Agustus 2016).

Vol.2 No.3 2017

57

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu sistem pemantauan kondisi lingkungan rumah jamur telah berhasil dibangun dengan memanfaatkan IoT melalui website ubidots agar dapat dipantau dari mana saja, serta sistem dapat meakukan proses-proses yang diperlukan secara otomatis sehingga lebih efisien dari segi waktu, tenaga dan juga biaya. Sistem dibangun dengan menggunakan Arduino Uno R3 dan modul ethernet shield sebagai transmitter. Parameter yang dipantau meliputi suhu menggunakan sensor DS18B20, kelembaban udara menggunakan sensor DHT11 dan intensitas cahaya menggunakan sensor LDR. Untuk menjaga parameter suhu digunakan sebuah heater, kelembaban udara menggunakan pompa air dengan keluaran sprinkle spray dan intensitas cahaya dengan mengunakan lampu yang bekerja secara otomatis. Hasil pemantauan sistem telah berhasil ditampilkan dalam derajat (°C) untuk suhu, persentase (%) untuk kelembaban udara dan Lux untuk intensitas cahaya dan dapat menjaga kondisi rumah jamur sesuai dengan kebutuhan jamur merang.

[7]

[8]

[9]

[10]

[11]

Muhamad Mustofa, “Rangkaian Lampu Otomatis Menggunakan LDR (Light Dependent Resistor)”, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, Malang 2013. Arduino 2010, Arduino Ethernet Shield, (www.mouser.com/catalog/specsheets/A000056_DA TASHEET.pdf, diakses pada tanggal 10 Agustus 2016). MM, I. A. (2014). Direktorat Pengelolaan Air Irigasi Kementerian Pertanian. Jakarta. Modul Pelatihan Tehnis Irigasi Hemat Air, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian , 27-34. Ashari Gumelar, Taofik Jasalesmana, “Rancang Bangun Alat Ukur Suhu Air Pada Akuarium Air Tawar Berbasis Arduino Uno Terintegrasi WEB”, Program Keahlian Teknik Komputer Institute Pertanian Bogor, Bogor. Sutisna, S., Setiawati, E. and Suseno, J.E., 2015. Rancang Bangun Sistem Pengaturan Suhu Dan Kelembaban Udara Bagi Tanaman Pada Rumah Kaca Berbasis Borland Delphi 7.0 (Doctoral dissertation, Diponegoro University).

@2017 kitektro