RELATIONSHIP BETWEEN BODY IMAGE WITH SELF-ESTEEM IN TPR (TELKOMSEL PERSONAL REPRESENTATIVE) IN TELKOMSEL MARTA DITRI SAPTIANI Undergraduate Program, Faculty of Psychology Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
Keywords: Body Image, Self-Esteem
ABSTRACT Body image were identified as independent variables, whereas self-esteem as the dependent variable. The population was TPR in Grapari Telkomsel. The study involved 80 subjects, 61 women and 19 men aged between 22-27 years. Methods of data collection was conducted using Likert scale models, which include body image scale and the scale of self-esteem. For the scale of body image have been prepared on aspects of body image which was adapted from MBRSQ (Multidimensional Body-Self Regulation Questionnaire) developed by Thomas F. Cash (1994). For the preparation of self-esteem scale refers to those aspects which are: feeling accepted, feeling capable and feeling valued (Zamralita, 2004). The purpose of this study was to examine the relationship between body image self-esteem in TPR in PT.Telkomsel validity test results indicate that body-image scale consisting of 60 items shows that 32 items declared valid by the validity index ranged from 0.221 to 0.549, and the reliability of 0.764. While self-esteem scale consists of 30 items showed that 22 items declared valid by the validity index ranged from 0.229 to 0.656, and reliability of 0.790. According to analysis done using product moment correlation technique, it is known that the correlation coefficient of 0.212 with a significance value of 0.000 (p <0.05). From the results of these calculations proved that this research hypothesis acceptable. The results showed a significant relationship between body image self-esteem in TPR (Telkomsel Personal Representative). Advice given to the subject the writer is for the subject to maintain his positive image so that it has high self-esteem.
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI
Jurnal Penelitian : HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN HARGA DIRI PADA TPR (TELKOMSEL PERSONAL REPRESENTATIVE) DI TELKOMSEL Disusun oleh :
Nama
: Ditri Marta Saptiani
NPM
: 10502075
Jurusan
: Psikologi
Pembimbing
: Prof, Dr. A. M. Heru Basuki, M.Psi
DEPOK 2010
DITRI MARTA SAPTIANI Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Citra tubuh diidentifikasi sebagai variabel bebas, sedangkan harga diri sebagai variabel terikat. Populasi penelitian ini adalah TPR di Grapari Telkomsel. Penelitian ini melibatkan 80 orang subjek, 61 orang perempuan dan 19 orang laki-laki yang berusia antara 22-27 tahun. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode skala Model Likert, yang meliputi skala citra tubuh dan skala harga diri. Untuk skala citra tubuh disusun berdasarkan aspek-aspek citra tubuh yang diadaptasi dari MBRSQ (Multidimensional Body-Self Regulation Questionnaire) yang dikembangkan oleh Thomas F.Cash (1994). Untuk penyusunan skala harga diri mengacu pada aspek-aspek yaitu : perasaan diterima, perasaan mampu dan perasaan berharga (Zamralita, 2004). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara citra tubuh dengan harga diri pada TPR di PT.Telkomsel Hasil uji validitas menunjukkan bahwa skala citra tubuh yang terdiri dari 60 item menunjukkan 32 item dinyatakan sahih dengan indeks validitas berkisar antara 0,221 – 0,549, serta reliabilitas sebesar 0,764. Sedangkan skala harga diri yang terdiri dari 30 item menunjukkan bahwa 22 item dinyatakan sahih dengan indeks
validitas berkisar antara 0,229 – 0,656, serta reliabilitas sebesar 0,790.
BAB I PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment, diketahui bahwa hasil koefisien korelasi sebesar 0,212 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 ( p < 0,05). Dari hasil perhitungan tersebut terbukti bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara citra tubuh dengan harga diri pada TPR (Telkomsel Personal Representative). Saran yang diberikan penulis kepada subjek adalah agar subjek dapat tetap mempertahankan citra tubuhnya yang positif tersebut sehingga memiliki harga diri yang tinggi.
A. Latar Belakang Masalah Cantik dan langsing! mungkin dua kata inilah yang umumnya dikatakan orang
untuk
menggambarkan
sosok
perempuan yang bisa dianggap menarik. Sejak zaman dulu, perempuan sudah dikonstruksikan sebagai makhluk yang cantik,
identik
dengan
(Annastasia, 2006). memperhatikan dibandingkan
keindahan.
Perempuan lebih
penampilan laki-laki,
fisiknya
juga
karena
pendapat bahwa keberhasilan dalam menyesuaikan
diri
di
masyarakat
dipengaruhi oleh bagaimana masyarakat Kata kunci : Citra Tubuh, Harga Diri
memandang dan menilai penampilan fisiknya.
Ketika
kebanyakan
orang
berpikir tentang citra tubuh, mereka berpikir tentang aspek-aspek penampilan fisik, daya tarik fisik dan kecantikan. Tetapi definisi citra tubuh lebih dalam daripada itu, merefleksikan lebih dari sekedar
perhatian
tentang
ukuran
atau
dan
kepedulian
bentuk
tubuh
(Grinder, 1978). Menurut Thompson (1996), Citra tubuh (body image) adalah sebuah penilaian tentang ukuran tubuh, berat badan, serta bagian tubuh yang lainnya.
Terdiri dari tiga area yaitu komponen
berharga dan mampu. Self esteem (harga
persepsi,
diri) merupakan evaluasi pribadi dari
komponen
subjektif
dan
komponen tingkah laku.
keberhargaan
Hasil suatu penelitian menyatakan bahwa citra tubuh merupakan produk dari pengalaman yang nyata ataupun yang berupa fantasi yang sebagian berasal
dari
keberartian
individu
yang
diri
mengukur
seberapa besar kita menghargai diri secara fisik, intelektual, emosional dan moral (Annastasia, 2006)
fisik.
Harga diri (self esteem) terdiri atas
tersebut
harga diri yang tinggi dan harga diri
memainkan peran penting dalam cara
rendah. Harga diri tinggi memiliki ciri-
seseorang mengevaluasi dirinya sendiri,
ciri antara lain percaya diri, berani
dimana citra tubuh ini muncul untuk
karena pendirian, optimistik, menerima
mempengaruhi
seseorang
tanggung jawab. Sedangkan harga diri
merasakan tubuhnya sendiri. Body image
rendah memiliki ciri-ciri antara lain
merupakan suatu pengalaman psikologis
bersikap
yang
mengutamakan
Gambaran
perkembangan
sebagai
dan
tentang
difokuskan
tubuh
cara
pada
sikap
dan
kritis,
ragu-ragu,
reputasi,
mudah
perasaan individu dan body image ini
tersinggung dan memandang rendah
tidak selalu sama dengan keadaan tubuh
orang lain (Khera, 2003).
yang
sebenarnya
atau
yang
nyata
(Annastasia, 2006) Citra
tubuh
Menurut
Cash,
dkk
(dalam
Thompson, 1996) sejak kecil anak mengacu
pada
gambaran seseorang tentang tubuhnya yang dibentuk dalam pikirannya, yang lebih banyak dipengaruhi oleh self esteem orang itu sendiri. Self esteem dimaknai sebagai penilaian tentang diri kita yang kita bangun dan pertahankan; suatu sikap setuju atau tidak setuju terhadap diri kita, yang mengindikasikan apakah kita percaya bahwa diri kita
disosialisasikan
tentang
nilai-nilai
penampilan, baik oleh orang tua maupun orang dewasa yang berpengaruh, yang meliputi
modelling
interpersonal
(imitasi atau menirukan penampilan orang lain dalam berinteraksi) dan pendelegasian nilai serta sikap tentang penampilan, yaitu bagaimana individu harus belajar tentang norma-norma yang berlaku dalam lingkungan hidupnya serta
bagaimana
individu
harus
menyesuaikan diri dalam lingkungan tersebut.
B. Tujuan Penelitian Adapun
tujuan
yang
hendak
Begitu pula dengan TPR dalam
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
menjalani kegiatan marketing dan sales,
menguji apakah ada hubungan antara
penampilan adalah hal yang penting
citra tubuh dengan harga diri pada TPR
untuk
di Telkomsel.
menyesuaikan
diri
dalam
lingkungan. Dengan tampil menarik, mereka merasa lebih berharga dan dapat
C. Manfaat Penelitian
tampil lebih meyakinkan dalam berbagai
Manfaat yang dapat diperoleh dari
situasi.
penelitian ini antara lain :
TPR
adalah
seseorang
yang
bekerja didalam perusahaan Telkomsel yang tugasnya adalah untuk melakukan penjualan
kartuHALO,
perdana
simPATI atau kartu As, membagikan brosur secara aktif, persuasif kepada pelanggan, membantu menyelesaikan masalah pelanggan, menjaga sikap dan perkataan dalam kegiatan marketing dan
1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya
ilmu pengetahuan
khasanah khususnya
bidang Psikologi Sosial serta menjadi acuan untuk penelitian lebih
lanjut
terutama
yang
berkaitan dengan citra tubuh dan harga diri.
sales sehingga dapat menjadi jembatan antara Telkomsel dan pelanggan agar terwujud
komunikasi
(Apriyanto, 2007)
yang
ideal.
2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara citra tubuh dengan harga diri, dengan demikian hasil penelitian ini dapat memberi masukan dan menambah
wawasan
pengetahuan bagi para pembaca dan khususnya bagi TPR.
Schlundt dan Johnson (1990),
BAB II
citra tubuh mengarah pada gambaran
TINJAUAN PUSTAKA
mental
A. Citra Tubuh
setiap
individu
terhadap
kondisi fisiknya. Pada tingkat yang
1. Pengertian Citra Tubuh
lebih kompleks, citra tubuh adalah
Thompson
(1996)
bagaimana perasaan individu terhadap
mendefinisikan citra tubuh adalah
tubuh dan bentuk tubuhnya, perasaan
sebuah
ini
penilaian
tentang
ukuran
bisa
positif
atau
negatif.
tubuh, berat badan serta bagian tubuh
Pengertian citra tubuh yang dipahami
yang lainnya. Terdiri dari tiga area
secara mendalam ini telah melibatkan
yaitu
yang
unsur perasaan individu mengenai
mengacu pada ketepatan persepsi
tubuhnya. Perasaan tersebut berupa
mengenai
komponen
rasa suka, rasa puas, rasa tidak suka
subjektif yaitu tentang kepuasan,
atau perasaan kurang puas. Bahkan
perhatian,
dan
pada tingkat pemahaman yang lebih
kecemasan serta komponen tingkah
kompleks lagi, citra tubuh adalah
laku yang meliputi pada perilaku
campuran dari unsur-unsur persepsi,
menghindari
kognitif dan perasaan.
komponen
persepsi
ukuran,
penilaian,
situasi
kognisi
yang
bisa
menyebabkan individu mengalami hal yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman yang berhubungan dengan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa
citra
tubuh
merupakan evaluasi dari pengalaman
penampilan fisiknya.
subjektif individu tentang persepsi, Menurut Hurlock (1996) citra tubuh
merupakan
mempersepsikan
cara
seseorang
tubuhnya
dengan
konsep ideal yang dimilikinya pada pola kehidupan setempat dan dalam hubungannya dengan cara orang lain menilai tubuhnya.
pikiran dan perasaan serta sikap terhadap penampilan tubuhnya baik dari ukuran, berat badan maupun bagian-bagian tubuh lainnya.
juga merupakan hak seorang individu
B. Harga Diri
untuk menikmati kebahagiaannya.
1. Pengertian Harga Diri Dalam
kehidupan,
individu
Harga diri menurut Tambunan
seringkali mengalami pro dan kontra
(2001) adalah suatu hasil penilaian
pada dirinya sendiri. Hal ini dapat
individu terhadap dirinya sendiri yang
dilihat dari harga diri seseorang
diungkapkan dalam sikap-sikap yang
sehingga individu mampu memiliki
dapat bersifat positif dan negatif.
kehidupan yang berarti . Coopersmith
Seseorang menilai tentang dirinya
(dalam Hare & Lamb,1996) harga diri
akan mempengaruhi perilaku dalam
ialah penilaian yang dibuat seseorang
kehidupan sehari-hari. Harga diri
dan biasanya tetap tentang dirinya.
yang positif akan membangkitkan
Hal itu menyatakan tentang sikap
rasa percaya diri dan yakin akan
menyetujui atau tidak menyetujui dan
kemampuan diri. Sedangkan harga
menunjukkan
orang
diri yang negatif akan cenderung
menganggap dirinya mampu, berarti,
menilai bahwa dirinya tidak mampu
sukses dan berharga.
dan tidak berharga.
sejauhmana
Menurut
Branden
(2001)
Berdasarkan uraian diatas dapat
harga diri adalah apa yang individu
disimpulkan
pikirkan dan rasakan tentang diri
merupakan
mereka sendiri, bukanlah apa yang
negatif terhadap diri sendiri sehingga
dipikirkan dan dirasakan oleh orang
dapat memainkan peranan didalam
lain tentang individu tersebut. Harga
menentukan
diri atau self esteem disini mempunyai
meliputi berharga atau tidak berharga,
dua komponen yaitu perpaduan antara
mampu atau tidak mampu.
kepercayaan diri (self confidence) dan penghormatan diri (self respect). Jadi harga diri merupakan penggambaran dari kemampuan seorang individu untuk
mengatasi
suatu
masalah,
masalah kehidupan dengan penuh keyakinan yang ada di dirinya dan
bahwa
harga
diri
penilaian
positif
atau
tingkah
laku
yang
C. TPR (Telkomsel Personal
jenisnya. Tidak heran bila sebagian
Representative)
perempuan rela mengorbankan tenaga, waktu bahkan harta untuk membayar
Pengertian TPR TPR bekerja
impian itu agar menjadi kenyataan.
adalah di
seseorang
dalam
yang
Perempuan lebih memperhatikan
perusahaan
penampilan fisiknya dibandingkan laki-
PT.Telkomsel yang tugasnya adalah
laki,
memberikan
informasi,
keberhasilan dalam menyesuaikan diri di
edukasi dan sosialisasi produk serta
masyarakat dipengaruhi oleh bagaimana
fasilitas dan layanan dari Telkomsel.
masyarakat memandang dan menilai
(Apriyanto, 2007)
penampilan fisiknya. Ketika kebanyakan
pelayanan
Pada mulanya Telkomsel adalah
komunikasi
dari
bergerak
jasa selular
sistem yang
dikelola oleh PT. Telkom. Dengan nama ini, memulai proyek percontohan pada akhir tahun 1993 di pulau Batam dan pulau
Bintan
pendapat
bahwa
mereka berpikir tentang aspek-aspek
Sejarah PT. Telkomsel
layanan
karena
orang berpikir tentang citra tubuh,
D. PT. Telkomsel
nama
juga
dengan
menggunakan
teknologi GSM yang telah dikenal luas
penampilan fisik, daya tarik fisik dan kecantikan. Tetapi definisi citra tubuh lebih dalam daripada itu, merefleksikan lebih
dari
sekedar
perhatian
atau
kepedulian tentang ukuran dan bentuk tubuh (Annastasia, 2006) Citra
tubuh
mengacu
pada
gambaran seseorang tentang tubuhnya yang dibentuk dalam pikirannya, yang
di dunia internasional.
lebih banyak dipengaruhi oleh self E. Hubungan Antara Citra Tubuh dengan Harga Diri pada TPR
konon
merupakan
anugerah yang terindah bagi seorang perempuan.
Tak
ada
dimaknai sebagai penilaian tentang diri kita yang kita bangun dan pertahankan;
di Telkomsel Kecantikan,
esteem orang itu sendiri. Self esteem
yang
lebih
diimpikan oleh perempuan selain tampil cantik dan mempesona dihadapan lawan
suatu sikap setuju atau tidak setuju terhadap diri kita, yang mengindikasikan apakah kita percaya bahwa diri kita berharga dan mampu.
Menurut
Cash,
dkk
Thompson,1996)
sejak
disosialisasikan
tentang
(dalam
citra tubuhnya secara keseluruhan adalah
anak
hal yang sangat penting dan mereka mau
nilai-nilai
melakukan apapun agar terlihat lebih
kecil
penampilan, baik oleh orang tua maupun orang dewasa yang berpengaruh, yang meliputi
Begitupun menurut Cross and
interpersonal
Cross (dalam Hurlock,1996) citra tubuh
menirukan
sangat erat kaitannya dengan penampilan
dalam
fisik seseorang, jika seseorang tersebut
berinteraksi) dan pendelegasian nilai
merasa dirinya tidak menarik seperti
serta sikap tentang penampilan, yaitu
yang diharapkan maka akan mencari
bagaimana individu harus belajar tentang
jalan keluar untuk memperbaiki dirinya.
norma-norma
dalam
Kecantikan dan daya tarik fisik sangat
lingkungan hidupnya serta bagaimana
penting bagi umat manusia. Dukungan
individu harus menyesuaikan diri dalam
sosial, popularitas, pemilihan teman
lingkungan tersebut.
hidup dan karier dipengaruhi oleh daya
(berupa
modelling
cantik dan menarik bagi orang lain.
imitasi
penampilan
Begitu
atau
orang
yang
lain
berlaku
pula
dengan
TPR,
penampilan adalah hal yang penting dalam
menyesuaikan
lingkungan.
Pada
diri saat
dalam melayani
pelanggan selain memberikan informasi tentang fasilitas produk Telkomsel, TPR juga dituntut untuk selalu sopan dan juga berpenampilan
menarik
agar
enak
dipandang. Penampilan merupakan salah satu faktor terpenting dalam menjalani tugas sebagai TPR. Maka TPR dalam berpenampilan
harus
memperhatikan
cara berpakaian, berdandan dan juga bentuk tubuh yang ideal. Baron
dan
Byrne
(1994)
mengatakan bahwa wanita menganggap
tarik fisik seseorang.
sikap terhadap citra tubuh secara
BAB III
menyeluruh yang meliputi elemen
METODE PENELITIAN
kognisi, afeksi dan perilaku.
A. Identifikasi Variabel-Variabel
2. Harga diri adalah penilaian positif
Penelitian
atau negatif terhadap diri sendiri
Dalam penelitian ini beberapa
sehingga dapat memainkan peranan di dalam menentukan tingkah laku
variabel yang akan di uji adalah :
yang meliputi berharga atau tidak 1. Variabel prediktor : Citra Tubuh
berharga, mampu atau tidak mampu.
2. Variabel kriterium : Harga Diri
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala harga diri yang
B. Definisi Operasional Variabel
berdasarkan
komponen
harga diri menurut Felker (dalam
Penelitian Definisi
disusun
operasional
dalam
penelitian ini adalah :
Zamralita,
2004)
perasaan
diterima
yang
meliputi
(feeling
of
belonging), perasaan mampu (feeling 1. Citra tubuh merupakan evaluasi dari pengalaman tentang
subjektif
persepsi,
perasaan
serta
penampilan
individu
pikiran sikap
tubuhnya
of competence), perasaan berharga (feeling of worth).
dan
terhadap baik
dari
ukuran, berat badan maupun bagian-
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
bagian tubuh lainnya. dengan
Populasi dalam penelitian ini
tubuh
adalah karyawan TPR baik pria
dengan mengacu kepada aspek-aspek
maupun wanita yang bekerja di
citra tubuh yang di adaptasi dari
PT.Telkomsel.
Variabel menggunakan
ini
diukur
skala
citra
MBRSQ (Multidimensional BodySelf Relation
Questionnaire)
yang dikembangkan oleh Thomas F.Cash (1994). Alat ini mengukur
Sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang, sampling yang digunakan sampling.
adalah
purposive
Kuesioner
D. Teknik Pengumpulan Data
disebarkan
kepada
responden yang berjenis kelamin lakiData dalam penelitian ini
laki
dan
perempuan
yang
bekerja
diperoleh melalui metode kuesioner
sebagai
yang terdiri dari skala citra tubuh dan
Pengambilan data ini dilakukan di
skala harga diri berdasarkan model
Grapari dan di mall pada saat event
Likert.
dimana TPR sedang bekerja disana.
TPR
BAB IV
di
PT.
Telkomsel.
C. Hasil Penelitian
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN
1. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah
PEMBAHASAN
80
orang
yang
berjenis
kelamin perempuan sebanyak 61 orang A. Persiapan Penelitian Penyusunan skala citra tubuh
dan laki-laki sebanyak 19 orang dengan rentangan usia berkisar 22 – 27 tahun .
mengacu pada aspek-aspek citra tubuh yang
diadaptasi
dari
MBRSQ
(Multidimensional Body-Self Regulation Questionnaire) yang dikembangkan oleh Thomas
F.Cash
(1994).
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala a. Uji Validitas 1). Skala Citra Tubuh
sedangkan
60 item skala Citra Tubuh
penyusunan skala harga diri mengacu
yang diujicobakan terdapat 32
pada aspek-aspek yaitu : perasaan
item yang valid dan 28 item yang
diterima, perasaan mampu dan perasaan
gugur. Dari 32 item yang valid
berharga (Zamralita, 2004)
tersebut memiliki korelasi total
B. Pelaksanaan Penelitian Pada
penelitian
ini,
peneliti
item antara 0.221 - 0.549 . b. Uji Reliabilitas
menggunakan try out terpakai, yaitu data yang diperoleh dengan system try out dalam penyebaran skala dan sekaligus juga digunakan sebagai data dalam penelitian.
Hasil uji reliabilitas, diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0.764.
sebesar 0,212 dengan nilai signifikansi
2) Skala Harga Diri 30 skala harga diri yang diujicobakan terdapat 22 item yang valid dan 8 item yang gugur. Dari 22 item yang valid tersebut memiliki korelasi total item antara 0,229 - 0,656.
sebesar 0,030 ( p < 0,05 ). Maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara citra tubuh dengan harga diri pada TPR (Telkomsel Personal Representative). D. Pembahasan
c. Uji Reliabilitas
Penelitian ini berusaha untuk Hasil uji reliabilitas alat ukur, diperoleh
nilai
reliabilitas
sebesar 0.790.
Kolmogorof
uji
normalitas
Smirnov
dengan harga diri pada TPR di PT.Telkomsel.
3. Hasil Uji Analisis Data Penelitian Hasil
menguji hubungan antara citra tubuh
dengan
menunjukkan
Berdasarkan
penelitian ini dapat diketahui bahwa hipotesis penelitian ini diterima, artinya
terdapat
hubungan
yang
bahwa pada skala citra tubuh diperoleh
signifikan antara citra tubuh dengan
nilai signifikansi sebesar 0, 000 (p >
harga
0,05 ) hal ini menunjukkan
PT.Telkomsel.
bahwa
distribusi skor citra tubuh pada subjek penelitian adalah normal. Untuk skala harga diri diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 ( p > 0,05 ) hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor harga diri pada subjek penelitian adalah normal.
diri
pada
TPR
di
Dengan nilai ME sebesar 93,78 maka citra tubuh subjek penelitian
berada
pada
ketegori
sedang.. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yaitu, penilaian atau komentar orang lain, reaksi atau pandangan dari orang lain yang
4. Uji Hipotesis
memiliki
bagi
individu
Berdasarkan analisis data yang
misalnya orang tua, teman, dan lain
telah dilakukan dengan menggunakan
lain akan mempengaruhi citra tubuh
teknik
moment
yang
korelasi
Selain itu citra tubuh yang terbentuk
korelasi
pearson’s.
product
Diperoleh
nilai
dimiliki
individu
tersebut.
juga tergantung pada bagaimana cara
atau faktor lain yang di duga
individu
dirinya
mempengaruhi citra tubuh, seperti
orang lain, biasanya pada
penilaian atau komentar orang lain
orang-orang yang serupa dengan
misalnya pandangan teman-teman
dirinya ( Annastasia, 2006).
terhadap individu sebagai seorang
dengan
membandingkan
Dengan nilai ME sebesar 69, 68 maka harga diri subjek penelitian berada pada ketegori Tinggi . Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yaitu antara lain, penerimaan terhadap merasa
atau
dirinya, dirinya
penghargaan individu
yang
berharga
akan
memiliki penilaian yang lebih baik atau positif terhadap dirinya sendiri. kepemimpinan
atau
popularitas,
penilaian
atau
keberartian
diperoleh
seseorang
pada
diri saat
seseorang harus berperilaku sesuai dengan
tuntutan
yang
berlaku
dilingkungan sosialnya ( Khera, 2003). Nilai R square pada tabel Model
Summary
sebesar
0,45
menunjukkan hubungan variabel X (citra tubuh) dengan variabel Y (harga diri) sebesar 45% (0,45 x 100%). Hal ini menunjukkan bahwa variasi nilai yang terjadi pada harga diri dapat dijelaskan melalui variabel
yang
gemuk,
langsing,
cantik.
Pembandingan dengan orang lain misalnya individu yang seringkali membandingkan saudaranya
yang
dirinya lebih
dengan menarik.
Identifikasi terhadap orang lain, sosialisasi
dan
(Annastasia, 2006)
media
massa
BAB V
B. Saran Berdasarkan
PENUTUP
dapat
Dalam penelitian ini diperoleh citra
distribusi
tubuh
subjek
dalam
normal
berada
pada
kategori sedang sedangkan hasil penelitian harga diri subjek dalam distribusi
normal
berada
pada
kategori tinggi. hasil
deskripsi
usia diketahui bahwa usia 24 -25 cenderung
memiliki
citra
tubuh dan harga diri yang lebih tinggi daripada usia yang lainnya. Demikian pula hasil deskripsi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin diketahui
bahwa
perempuan
memiliki citra tubuh dan harga diri yang
lebih
diberikan
adalah
sebagai
berikut : 1. Bagi TPR Penulis menyarankan agar TPR tetap
mempertahankan
citra
tubuhnya yang positif tersebut sehingga tetap memiliki harga diri yang tinggi
Berdasarkan
tahun
penelitian
yang dilakukan, maka saran yang
A. Simpulan
hasil
hasil
tinggi
dibandingkan
dengan laki-laki. Selain itu, hasil deskripsi
subjek
berdasarkan
tingkat
diketahui
bahwa
memiliki
tingkat
penelitian pendidikan
subjek pendidikan
yang S1
memiliki citra tubuh dan harga diri yang lebih tinggi daripada individu dengan tingkat pendidikan DIII.
2. Bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti tentang citra tubuh dan harga diri disarankan untuk : a) memilih subjek penelitian dengan karakteristik yang berbeda selain
TPR,
seperti
misalnya
pramugari atau pragawati, karena pragawati
dan
mempunyai
pramugari
persyaratan
juga dalam
bekerja yaitu memiliki tinggi badan dan berat badan yang proporsional. b) memperhatikan variabelvariabel lain selain harga diri, seperti misalnya
kepercayaan
diri,
dan
sebagainya sehingga dapat lebih memperkaya data-data tentang citra tubuh atau harga diri.
DAFTAR PUSTAKA Amirullah (2002). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Anastasi, A. & Urbina, S. (2003). Tes Psikologi. Alih Bahasa : Rubertus H.Imam. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Annastasia, M.S. (2006). Menjelajah tubuh perempuan dan mitos kecantikan. LKIS, Yogyakarta. Apriyanto, A (2007). Panduan untuk Telkomsel Personal Representative. PT.Telekomunikasi Selular Azwar, S. (2005). Tes Prestasi : Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Baron, R.A. & Byrne, D. (1994). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga. Branden, N. (2001). Kekuatan Harga Diri : Psikologi Harga Diri dan Menghargai Diri. Penerjemah : Sigit Suryanto, S.Sos. Batam: Interaksara. Cash,
Thomas. F. (1994). The Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire: MBRSQ User Manual. Virginia : Old Dominion.
Felker, D.W (1974). Helping Children To Like Themselves. Minneapolis : Burgess. Publishing, co. Frey,
D.C. & Carlock. (1987). Enhancing Self Esteem (3rd edition). Indiana : Accelerated Development, Inc.
Grinder, R.E. (1978). Adolescence. New York: John wiley & Sons, Inc. Hadi, S. (1996). Statistik 2 (Edisi ke-16). Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajahmada Harre & Lamb. (1996). Ensiklopedi Psikologi. Jakarta : Arcan. Hurlock, E.B. (1996). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Penerjemah: Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Penerbit Erlangga. Khera,
S. (2003). Kiat Menjadi Pemenang: You can win. Alih bahasa: Wandansari Mardiati. Jakarta: PT. Indeks Gramedia
Rice, F. P (1996). The Adolescent : Development, Relation Ship And Culture (eight edition). Massachussetts : Allyn and Bacon. Schlundt, D. & Johnson, A. (1990). Eating Disorder : Assesment and Treatment. Boston: Allyn and Bacon
Surat
Keputusan, (April 2007) Peraturan dan Tata Tertib TPR PT.Telekomunikasi Selular
Suryabrata, S. (1999). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.
Sutrisno Hadi. 2001. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset. Tambunan, R. (2001). Harga Diri Remaja http://www.epsikologi.com/remaja/240901.ht m Thompson. J.K. (1996). Body Image, Eating Disorders and Obesity : An Integrative Guide For Assessment and Treatment. Washington, D.C : American Psychological Association. Zamralita. (2004). Self Esteem dan Strategi Menanggulangi Stress Pada Wanita Pasca Mastectomy. Pronesis Vol .1(1), hal 27-32. Jakarta: Universitas Tarumanegara.