REVIEW JURNAL “Knowledge-Based Systems, Remarks on the Philosophy of Technology and Artificial Intelligence (Pengetahuan Berbasis Sistem, Keterangan Tentang Filsafat Teknologi dan Kecerdasan Buatan)
Oleh Kelompok 4A :
1. Puji Rahayu
(071211133062)
2. Della Meikawati S.
(071211132004)
3. Anastasya Mustika R.
(071211133043)
4. Faridah Fitriyah
(071211133036)
5. Muh. Muqorobbin Ist
(071211133049)
Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Administrasi Prodi Ilmu Administrasi Negara Semester Genap 2012-2013 http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/pembelajaran-filsafat-ilmu-berbasis-jurnal-internasional/
1
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT Dengan ini kami dari kelompok 4A menyatakan bahwa tugas review jurnal yang berjudul “Knowledge-Based Systems, Remarks on the Philosophy of Technology and Artificial Intelligence” (Pengetahuan Berbasis Sistem, Keterangan Tentang Filsafat Teknologi dan Kecerdasan Buatan). kami kerjakan berdasarkan hasil pemikiran kami dan tidak ada tindakan plagiat.
Surabaya, 07 Maret 2013
Puji Rahayu (ketua)
Della Meikawati S (sekretaris)
Anastasya Mustika R (Bendahara I)
Faridah Fitriyah (Bendahara II)
Muh. Muqorrobin ist ( Bendahara III)
http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/pembelajaran-filsafat-ilmu-berbasis-jurnal-internasional/
2
REVIEW JURNAL Knowledge-Based Systems, Remarks on the Philosophy of Technology and Artificial Intelligence (“Pengetahuan Berbasis Sistem, Keterangan Tentang Filsafat Teknologi dan Kecerdasan Buatan”) 1. Isi / Konsep Sosiolog dan ekonom mengatakan bahwa kita telah menjadi masyarakat yang berpola pikir berdasarkan pengetahuan yang diperolehnya, banyak orang yang telah terlibat dalam berbagai bentuk pengolahan, pengetahuan dan informasi dari suatu ilmu pengetahuan. Tapi tidak ada teknologi yang memiliki efek mendalam pada kehidupan kita dan masyarakat kita dari sistem berbasis pengetahuan baru yang mulai menggeser teknologi komputer tradisional. Artificial Intelligence muncul dari peneliti yang ada di laboratorium dan mulai mengambil tempatnya dalam urusan manusia sebagai teknologi yang paling penting. Ini merupakan sisi terapan dan teknologi artificial intelligen bagian dari praktis ilmu pengetahuan. Tahap - tahap dalam periode dalam pembentukan Artificial Intelligence. Periode pertama (1957-1962) didominasi oleh pertanyaan dari heuristikal programming yang berarti secara otomatis mencari solusi masalah di kontrol dan di evaluasi oleh heuristik. Pada perode kedua AI (1963-1967) di tandai dengan perkembangan program khusus separti SISWA untuk memecahkan masalah aljabar sederhana, ANALOGI untuk pengenalan pola obyek analogis. Dorongan untuk pemrogaman praktis dan khusus dalam AI dipercepat selama periode ketiga (1967-1972) ditandai dengan pembangunan sistem khusus, metode untuk representasi pengetahuan, dan minat dalam bahasa alami. Pada periode keempat (1972-1977) ditandai dengan deskripsi, organisasi, dan pengolahan pengetahuan menjadi paradigm sentral yang dikombinasikan teknik dan filosofi dari AI. Pada periode kelima AI (1977-1986) paradigma sistem pakar yang bekerja keluar dan dikomersialisasikan. Sehingga AI muncul dari laboratorium dan studi filsuf dan menjadi teknologi kunci dari industri pengetahuan di seluruh dunia. Sistem pakar menunjukkan dimana pengertian ahli manusia dapat didukung dan sebagian disimulasikan oleh sistem berbasis pengetahuan untuk membuat diagnosis atau untuk memutuskan dimana harus mencari ahli dalam suatu bidang tertentu dan mencari bukti atau formula. Sistem pakar melakukan hal ini secara parsial dengan cara yang sama dengan http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/pembelajaran-filsafat-ilmu-berbasis-jurnal-internasional/
3
menggabungkan pengetahuan buku teks dengan aturan logis dan Heuristikal, tetapi juga dengan aturan praktis. Untuk seorang filsuf ilmu pengetahuan itu adalah hasil yang mengejutkan dari analisis bahwa pengetahuan baru berbasis sistem adalah realisasi teknis terkenal. Komponen penjelasan sistem pakar memiliki tugas untuk menjelaskan langkah – langkah prosedur untuk pengguna. Pertanyaan bagaimana bertujuan penjelasan fakta atau pernyataan yang diperoleh oleh sistem. Pernyataan “ketika” menuntut alasan untuk pertanyaan perintah dari sistem. Dari sudut pandang teknologi batas sistem pakar yang jelas yaitu pertama masalah representasi pengetahuan (bagaimana pengetahuan tentang domain kerja dapat direpresentasikan sebagai struktur data dalam memori komputer dan di akses untuk memecahkan masalah). Kedua masalah pemanfaatan pengetahuan (bagaimana seharusnya mesin inferensi yang akan dirancang). Ketiga akuisisi pengetahuan (bagaimana mungkin untuk memperoleh pengetahuan sangat penting untuk pemecahan masalah) dan yang terakhir masalah philosopical (bagaimana seharusnya basis pengetahuan khusus dari sistem pakar dikombinasikan dengan latar belakang pengetahuan umum dan terstruktur yang mempengaruhi keputusan dan tindakan manusia). Pada dasarnya, filsafat ilmu tertarik pada penelitian yang baik pada proses penelitian ilmiah. Program knowledge-based systems dapat membantu untuk menganalisa seperti pada proses : 1. Menyediakan sebuah teori empiris yang telah teruji dari knowledge-processing mechanisms yang terlibat dalam suatu proses. 2. Menyediakan beberapa dasar untuk teori normatif dari penemuan. 3. Menunjukkan proses suatu penemuan dan proses pembenaran yang terhubung dalam complicated network of procedures. 4. Pengujian sejarah penelitian ilmiah dalam sebuah diskusi dari AI dengan filsafat sejarah dan ilmu. Intinya, dari semua aktivitas penelitian dapat disimpulkan sebagai macam-macam khusus dari penyelesaian masalah manusia. Sedangkan teori ilmiah tidak lebih dari alat untuk menyelesaikan masalah manusia. Program berbasis pengetahuan sistem tidak terbatas pada matematika, khususnya aplikasi numerik, namun dapat digunakan sebagai representasi pengolahan pengetahuan simbolis. Dari sudut pandang filosofis dari program pandangan sistem berbasis pengetahuan http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/pembelajaran-filsafat-ilmu-berbasis-jurnal-internasional/
4
dapat digunakan sebagai kerangka pengetahuan, sebagai konteks penemuan, prosedur yang memungkinkan untuk menghasilkan undang-undang, teori,konsepsi dan saran bahkan heuristical. Program pengetahuan berbasis sistem memiliki keuntungan operasional transfer langsung untuk realisasi teknologi. Dan adanya beberapa perbedaan dalam filsafat ilmu dapat diterjemahkan sebagai bahan dari sistem berbasis pengetahuan.
2. Analisis Dari isi jurnal yang berjudul Pengetahuan Berbasis Sistem “Keterangan Tentang Filsafat Teknologi dan Kecerdasan Buatan” dapat di analisis dalam kehidupan kita. Bahwa Artificial Intelligence teknologi sangat terkait dengan kebutuhan manusia, apalagi di zaman sekarang ini. Maksud dari Artificial Intelligence teknologi yaitu kemampuan buatan teknologi, atau yang lebih gampangnya disebut dengan mesin. Dalam hal ini contohnya mesin computer. Mesin komputer bisa jadi sebagai kebutuhan pokok bagi para pelajar, pekerja kantoran
dan swalayan-swalayan. Dengan adanya komputer dapat
memudahkan suatu pekerjaan. Contoh realitasnya kegunaan komputer bagi pelajar. Pelajar sangat membutuhkan computer untuk menunjang proses belajarnya apalagi kalau ada tugas yang harus diketik tidak boleh ditulis tangan ataupun dalam hal tugas presentasi. Dalam bidang kesehatan adanya mesin juga dapat mempermudah dalam mendeteksi suatu penyakit. Contohnya mesin roncen dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit dalam. Tetapi dengan adanya Artificial Intellegence Teknologi tidak hanya mendatangkan dampak positif tetapi juga mendatangkan dampak negatif karena membuat seorang berfikir secara instan dan lebih mengandalkan mesin dari pada fikirannya. Aplikasinya dahulu orang berobat dengan cara pergi ke tabib-tabib tetapi sekarang tabib sudah tidak dipercayai sebagian orang lagi banyak orang yang percaya pada mesin-mesin yang ada pada sekarang.
3. Relevansi dengan Administrasi Negara Dalam isi jurnal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam Artificial Intelligence terdapat hubungan relevasi dengan ilmu Administrasi Negara. Dalam http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/pembelajaran-filsafat-ilmu-berbasis-jurnal-internasional/
5
implementasi ilmu administrasi Negara misalnya sebagai pembuat kebijakan publik hendaknya membuat keputusan bedasarkan pemikiran yang logis, dan empiris. Selain itu, dalam pemikiran tersebut juga disertai dengan adanya teknologi-teknologi yang maju dan canggih. Jadi relevansinya adalah membantu kita berpikir berdasarkan iptek. Dengan metode atau teori yang kuat sehingga menghindari suatu keputusan yang sewenangwenang tanpa dasar yang kuat. Serta, dengan kemajuan teknologi yang ada, hal itu juga membantu dan mempermudah kinerja para pekerja birokrat dalam menyelesaikan tugasnya yang berbau numerik (angka) dalam hal pencarian data-data dalam suatu informasi atau permasalahan dalam masyarakat.
4. Kesimpulan Artificial Intelligence artinya kecerdasan buatan. Artificial Intelligence bagian dari praktis ilmu pengetahuan. Sejarah Arificial Intelligence dalam program penelitian dan paradigma dilakukan pada periode transisi dari perhitungan numerik untuk pengolahan pengetahuan simbolik. Alasannya bahwa sebagaian besar pekerjaan di dunian adalah non numerical atau tidak berhubungan dengan angka. Artificial Intelligence tidak hanya teknologi tetapi filsafat juga. Penerapan Artificial Intelligence
dalam bidang
pengetahuan dan teknolohgi harus mempertimbangkan pertanyaan – pertanyaan etis yang timbul dalam mengevaluasi bahwa Artificial Intelligence teknologi memiliki manfaat pada kehidupan kita dan masyarakat. Pengetahuan ada 2 jenis. Tipe pertama adalah fakta dari domain yang ditulis dalam buku teks dan jurnal dari lapangan. kedua pengetahuan disebut pengetahuan heuristical yang merupakan pengetahuan tentang praktik yang baik dan penilaian dilapangan. Filsafat
memungkinkan pembangunan sistem berbasis pengetahuan. Jadi
pemrograman berbasis pengetahuan system terkait AI dengan filsafat dan sejarah ilmu pengetahuan. Intinya adalah bahwa semua kegiatan penelitian dapat dianggap sebagai jenis khusus dalam pemecahan masalah manusia. Dari sudut pandang filosofis dari program pandangan sistem berbasis pengetahuan dapat digunakan sebagai kerangka pengetahuan, sebagai konteks penemuan, prosedur yang memungkinkan untuk menghasilkan undang-undang, teori,konsepsi dan saran bahkan heuristical. http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/pembelajaran-filsafat-ilmu-berbasis-jurnal-internasional/
6
http://madib.blog.unair.ac.id/philosophy/pembelajaran-filsafat-ilmu-berbasis-jurnal-internasional/
7