Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
KAJIAN VARIASI BAHASA DALAM NOVEL “SABDO PALON DAN NOYO GENGGONG” KARYA ARDIAN KRESNA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh : KRISNARIATI NPM: 11.1.01.07.0056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
KRISNARIATI | 11.1.01.07.0056 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
KRISNARIATI | 11.1.01.07.0056 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
KRISNARIATI | 11.1.01.07.0056 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
KAJIAN VARIASI BAHASA DALAM NOVEL “SABDO PALON DAN NOYO GENGGONG” KARYA ARDIAN KRESNA KRISNARIATI 11.1.01.07.0056 FKIP - PBSI
[email protected] Dosen Pembimbing 1: Dr. Subardi Agan, M.Pd Dosen Pembimbing 2: Drs. Sempu Dwi Sasongko UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Pengarang mencipta berbagai jenis karya dari genre sastra untuk meng-gambarkan kehidupan masyarakat atau perkembangannya dari masa ke masa. Salah satu karya sastra yang menjadi gambaran kehidupan adalah novel, yaitu prosa yang mengikuti perkembangan masyarakat kini, lampau bahkan masa depan.Adapun novel yang mengangkat cerita sejarah, dan didalamnya terdapat cerita kehidupan masyarakat Indonesia adalah novel Sabdo Palon dan Noyo Genggong karya Ardian Kresna, novel ini adalah cerminan dari masyarakat Indonesia yang memiliki berbagai macam kearifan budaya lokal serta kelas-kelas sosial yang diwakili para tokoh. Kelas-kelas sosial yang muncul diwujudkan dengan penggunaan variasi bahasa para tokoh. Secara umun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan variasi bahasa yang terdapat dalam novel Sabdo Palon dan Noyo Genggong Karya Ardian Kresna. adapun tujuan khusus penelitian ini: a) mendeskripsikan dialog sosial yang ada dalam novel Sabdo Palon dan Noyo Genggong karya Ardian Kresna dan b) mendeskripsikan variasi bahasa karena pengaruh dialog sosial dalam novel Sabdo Palon dan Noyo Genggong karya Ardian Kresna. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dikarenakan penelitian ini membahas variasi bahasa masyarakat dalam novel, sedangkan jenis penelitian ini adalah kualitatif karena bertujuan mendeskripsikan variasi bahasa dalam novel.Data penelitian ini adalah data verbal yang berupa kalimatkalimat atau potongan teks percakapan dalam novel, yang menggambarkan status sosial pemakai bahasa.Sedangkan sumber data berasal dari teks percakapan yang diambil dari novel Sabdo Palon dan Noyo Genggong karya Ardian Kresna.Instrumen yang diguna-kan dalam penelitian ini adalah diri peneliti sendiri dilengkapi dengan kartu data. Dalam penelitian ini terdapat tiga tahapan penelitian yaitu: (1) tahapan pra-lapangan, (2) tahapan pekerjaan lapangan, dan (3) tahapan penulisan laporan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan delapan bulan dari bulan April sampai dengan November 2015.Sesuai dengan karakteristik data dan tujuan penelitian, metode penelitian ini berupa metode deslriptif kualitaif. Berdasarkan analisis dialog sosial didapatkan variasi bahasa, yaitu berdasarkan jenis kelamin terdiri dari lawan bicara jenis kelamin laki-laki dan lawan bicara jenis kelamin perempuan. Variasi bahasa rol, berupa variasi bahasa yang diperankan oleh Dewi Darawati dan Raden Patah.Pada variasi status sosial hanya ada tiga jenis variasi yaitu kebangsawanan, pendidikan, dan status sosial ekonomi.Variasi bahasa pekerjaan, tidak ditemukan dalam novel.Variasi bahasa yang terakhir adalah variasi bahasa umur, terdiri dari golongan usia tua dan golo-ngan usia muda. Selain itu juga terdapat variasi bahasa penutur berupa ken, arko-lek, basilek, dan kolokial. Variasi bahasa ini muncul karena pengaruh situasi pembicaraan. Berdasarkan uraian simpulan, berikut disajikan beberapa saran.Pertama, varaisi bahasa merupakan bentuk bahasa yang terus berkembang serta menarik untuk dikaji, dan variasi bahasa dari segi penutur tidak terbatas pada umur, rol, status soisal, dan jenis kelamin. Masih banyak jenis variasi bahasa lain yang perlu dikaji. Kedua, hasil peenlitian ini dapat digunakan sebagai pembanding dan refe-rensi penelitian bahasa oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ketiga, pengkajian ini terkendala pada keterbatasan buku teori variasi bahasa, dan diharapkan pengkajian ini bisa terus berlanjut dan berkembang untuk menguatkan bahkan menambah teori yang sudah ada, sehingga dapat mendukung dalam proses pembelajaran bahasa Indonesai, khususnya bidang sosiolinguitik.
Kata Kunci : variasi bahasa, novel, status sosial.
KRISNARIATI | 11.1.01.07.0056 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG Pengarang mencipta berbagai jenis karya
dari genre sastra untuk menggambarkan kehidupan masyarakat atau perkembangannya dari masa ke masa. Salah satu karya sastra yang menjadi gambaran kehidupan adalah novel, yaitu prosa yang lahir mengikuti berbagai perkembangan masyarakat kini, lampau bahkan masa depan. Hal ini didukung bahwa sastra adalah ruang dinamis yang terus bergerak (Priyatni, 2011:24). Prosa berupa novel merupakan salah satu karya yang relatif memasyarakat. Novel Sabdo Palon dan Noyo Genggong karya Ardian Kresna adalah salah satu novel yang patut diapresiasi atau diteliti dengan didasari beberapa pernyataan. Pertama, judul novel Sabdo Palon dan Noyo Genggong mem- berikan gambaran yang jelas bahwa novel ini mengangkat sejarah nusantara. Selain itu, novel Sabdo Palon dan Noyo Genggong diluncurkan pada acara “BWCF” 28-31 Oktober 2012 di kawasan Candi Borobudur, bertema mengangkat tentang cerita silat dan sejarah nusantara (Atmoko, 2012:01). Kemunculan novel Sabdo Palon dan Noyo Genggong karya Ardian Kresna dalam perhelatan besar ini cukup untuk dijadikan pertimbangan, mengingat tema yang diusung dalam acara ini mengangkat sejarah nusantara, dengan kata lain novel ini adalah perwakilan dari cerminan sejarah Indonesia.
KRISNARIATI | 11.1.01.07.0056 FKIP - PBSI
Kedua, novel ini memiliki banyak interaksi sosial antar tokohnya yang memunculkan cerita kehidupan masyarakat, dengan latar kehidupan pada jaman kerajaan. Terdapat berbagai cerita kehidupan yang bermacam-macam seperti masyarakat golongan priyai, keluarga raja, rakyat jelata, hingga perbedaan keyakinan antar masyarakat yang dirangkum menjadi satu novel. Ketiga, berbagai cerita kehidupan dalam satu novel menjadikan novel ini menarik untuk dikaji, karena cerita kehidupan yang ada dalam novel ini adalah cerminan dari masyarakat Indonesia yang memiliki berbagai macam kearifan budaya lokal serta identitas masyarakat atau kelas-kelas sosial yang diwakili para tokoh. Kelas-kelas sosial yang muncul diwujudkan berupa penggunaan variasi bahasa para tokoh sebagai perwakilan dari identitas masingmasing tokoh sesuai dengan golongan atau kelas sosialnya. Variasi bahasa yang dipergunakan para tokoh ini muncul karena beberapa faktor, seperti yang diungkapakan Chaedar (1986:48), “Bahasa memperlihatkan variabel secara geografis dan secara sosial ekonomi.” Dari segi geografis memunculkan dialek dan secara sosial ekonomi memunculkan sosiolek. Kemunculan dialek dan sosisolek dalam masyarakat menjadikan ba- hasa kaya akan variasi-variasi yang berkembang dalam masyarakat. simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Variasi bahasa dalam novel ini
hubugan interaksi sosial masyarakat
menjadikan pertimbangan novel Sabdo
Indonesia dewasa ini adalah dampak dari
Palon dan Noyo Genggong karya Ardian
pandangan kasta jaman kerajaan melalui
Kresna untuk bahan kajian, dengan
karya sastra.
kekayaan variasi bahasa didalamnya dari
Berdasarkan hal-hal tersebut ditampilkan
proses interaksi sosial antar tokohnya.
penelitian berjudul, “Kajian Variasi Bahasa
Selain itu, novel ini bisa menjadi bahan
dalam Novel Sabdo Palon dan Noyo
rujukan dalam bidang ke- bahasaan tentang
Genggong Karya Ardian Kresna.” Penelitian
bukti rekam jejak sejarah berbagai macam
ini diharapkan dapat menjadi sebuah rujukan
variasi bahasa yang dimiliki masyarakat
perkem- bangan interaksi sosial dari masa
Indonesia.
lampu yang memberi pengaruh pada
Adanya pandangan kelas sosial pada
interaksi sosial masa kini dengan acuan
masyarakat kita dewasa ini tidak lepas dari
variasi bahasa. Guna meningkatkan
pengaruh sejarah yang ada di Indonesia.
pembelajaran dalam bidang pendidikan
Sehingga kajian variasi bahasa melalui
khususnya kebahasan.
rekam jejak sejarah, dapat menjadi bukti II.
METODE Pendekatan penelitian sosiologi
Penelitian sastra dapat menggunakan pendekatan-pendekatan berupa, pendekatan kesejarahan, pendekatan struktural, pendekatan moral, pendekatan sosiologis, pendekatan psikologis, pendekatan stilistika, pendekatan semiotik, dan pendekatan arketipal (Semi, 2012: 81). Pendekatan penelitian disesuaikan dengan objek penelitian. Penelitian ini mengkaji tentang sosiolinguistik atau sosiologi bahasa, karena objek penelitian ini adalah variasi bahasa. Hal ini sesuai dengan per- nyataan, “Sosiolinguistik sebagai cabang linguistik
variasi bahasa tersebut dengan ciri-ciri sosial kemasyarakatan. “(Chaer dan Agustina, 2010: 61). dan jenis penelitian kualitatif. Tahapan penelitian menurut Siswantoro adalah urutan kegiatan yang harus dilalui dalam penelitian. Setiap tahapan memuat pokok-pokok pikiran yang berhubungan dengan kegiatan tertentu secara sistematis dari awal sampai akhir (Fauzi, 2014:60)Tahapan penelitian berupa pralapangan, pekerjaan lapangan, penulisan laporan. Waktu penelitian dalam kurun delapan bulan yaitu April 2015- November 2015. Data penelitian berupa potongan teks
yang berusaha menjelas-kan ciri-ciri variasi
percakapan novel. Data penelitian dituntut
bahasa dan menetapkan korelasi ciri-ciri
sahih (valid); salah satu cara mewujudkan
KRISNARIATI | 11.1.01.07.0056 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kesahihan atau kualitas penelitian adalah
Ardian Kresna banyak menampilkan variasi
kejelasan sumber data. Hal ini sejalan
bahasa dari segi penutur. Hal ini didasarkan
dengan pernyataan Arikunto (2010:172)
pada hasil analisis data yang menunjukkan
bahwa sumber data adalah subjek darimana
adanya variasi-variasi bahasa jenis kelamin,
data diperoleh.Sumber data berupa teks
rol, status sosial, dan umur dari dialog sosial
percakapan dalam novel Sabdo Palon dan
tokoh.
Noyo Genggong karya Ardian Kresna. Instrumen penelitian adalah manusia dilengkapi dengan kartu data. Metode penelitian merupakan cara yang
Dialog sosial yang ada dalam proses interaksi itu meliputi kelas sosial bangsawan tinggi dengan kelas sosial bangsawan tinggi, kelas sosial bangswanan tinggi dengan kelas
dipilih peneliti sebagai acuan dalam proses
sosial bangsawan sedang, kelas sosial
penelitian. Namun metode yang digunakan
bangsawan tinggi dengan kelas sosial
dalam suatu penelitian, harus disesuaikan
bangsawan rendah, kelas sosial bangsawan
dengan objek yang diteliti. Mengingat objek
tinggi dengan kelas sosial pendidikan tinggi,
penelitian yang dikaji adalah variasi bahasa
kelas sosial bang-sawan sedang dengan
dalam novel, maka metode yang sesuai
kelas sosial bangsawan rendah, kelas sosial
adalah metode deskriptif kualitaif. Hal ini
pendidi-kan tinggi dengan kelas sosial
sejalan dengan Moleong (2013:9) yang
pendidikan tinggi, kelas sosial pendidikan
menyatakan “Penelitian kualitatif
tinggi dengan kelas sosial pendidikan
menggunakan metode deskriptif kualitatif
rendah, dan kelas sosial pendidikan tinggi
yaitu pengamatan, wawancara, maupun
dengan kelas soial ekonomi rendah.
penelaahan dokumen.”Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak. Teknik analisis data secara kualitatif dan diuraiakn secara deskriptif. Pengecekkan keabsahan temuan menggunakan trianggulasi sumber, trianggulasi metode dan trianggulasi teori. III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa novel Sabdo Palon dan Noyo Genggong karya KRISNARIATI | 11.1.01.07.0056 FKIP - PBSI
Deskrisi variasi Bahasa meliputi : 1. Variasi bahasa berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan analisis dialog sosial didapatkan variasi-variasi bahasa penutur dari tokoh. Variasi bahasa yang dianalisis yaitu jenis kelamin, rol, status sosial, dan umur. Variasi bahasa berdasarkan jenis kelamin terdiri dari dua variasi, yaitu lawan bicara jenis kelamin laki-laki dan lawan bicara jenis kelamin perempuan. simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Variasi bahasa rol
mengarah pada variasi kebangsawanan
Variasi bahasa rol juga terdapat dalam pengkajian dengan hasil berupa variasi bahasa yang diperankan oleh Dewi Darawati dan Raden Patah.
rendah. 4. Variasi bahasa berdasarkan umur Variasi bahasa yang terakhir merupakan variasi berdasarkan umur. Didapatkan hasil
3. Variasi bahasa berdasarkan status sosial Pada variasi status sosial yang meliputi kebangsawanan, pendidi-kan, pekerjaan, dan
bahwa variasi ini terdiri dari golongan usia tua dan golongan usia muda. Pengkajian ini terkendala pada
status sosial ekonomi didapatkan hasil hanya
keterbatasan buku teori variasi bahasa, dan
ada tiga jenis variasi yaitu kebangsawanan,
diharapkan pengkajian ini bisa terus
pendidikan, dan status sosial ekonomi.
berlanjut dan berkembang untuk
Variasi bahasa pekerjaan, tidak ditemukan
menguatkan bahkan menambah teori yang
dalam novel. Hal ini dikarenakan lingkup
sudah ada, sehingga dapat mendukung
pembicaraan dari pemilik pekerjaan lebih
dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya bidang sosiolinguitik.
IV.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar. 1986. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Brown, H. Douglas. Tanpa Tahun. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Terjemahan Noor Cholis dan Yusi Avianto Pareanom. 2008. Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta
Aslinda & Leni Syafyahya. 2010. Pengantar Sosiolonguistik. Bandung: PT. Refika Aditama
Chaer, Abdul & Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta
Atmoko, M. Hari. 2012. Peluncuran Empat Novel Meriahkan BWCF 2012. (OnLine), Tersedia:www.promojateng_pempro vjateng.com, diunduh 30 Januari 2015
Djajasudarma, T. Fatimah. 2010. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT. Refika Aditama
KRISNARIATI | 11.1.01.07.0056 FKIP - PBSI
Fauzi, Melati Afifah. 2014. Gaya Bahasa Puisi-Puisi pada Majalah Sekolah simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Menosa SMAN 2 Pare Kabupaten Kediri Edisi 1 Tahun 2007 s.d Edisi 20 Tahun 2013. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Kediri: PBSI UNP Kediri Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta: Paradigma Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers Moleong, Lexy J. 2013.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Pateda, Mansoer. 1987. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Kritis. Jakarta: Bumi Aksara Semi, M. Atar. 2012. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa .1989. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa Sudaryanto. 1990. Aneka Konsep Lingual dalam Lingusitik. Yogyakarta: Duta Wacana Unisversity Press Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
KRISNARIATI | 11.1.01.07.0056 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 5||