Si Bagas, Kelinciku - usaid prioritas

manila, HVS (putih, biru, hijau, kuning, pink), post-it warna-warni, selotip kertas, lem stick, ... Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/...

3 downloads 756 Views 5MB Size
USAID Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS) MODUL IV PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) – PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA [Training Module IV - Good Practices in The Junior Secondary School: Teaching Indonesian Language]

Contract AID-497-C-12-00003 March 2017 Prepared for USAID/Indonesia

Prepared by RTI International 3040 Cornwallis Road Post Office Box 12194 Research Triangle Park, NC 27709-2194

RTI International is a registered trademark and a trade name of Research Triangle Institute.

The authors’ views expressed in this publication do not necessarily reflect the views of the United States Agency for International Development or the United States Government.

PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA dan MADRASAH TSANAWIYAH (SMP dan MTs)

Modul Pelatihan 4: Bahasa Indonesia Maret 2017

Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi pembelajaran ini merupakan tanggung jawab konsorsium Program USAID Prioritizing Reform, Innovation, and Opprtunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS) dan tidak mencerminkan pandangan USAID atau pemerintah Amerika Serikat.

Pengantar

Pengantar

Daftar Isi

Halaman Unit 1 Unit 2 Unit 3 Unit 4 Unit 5

Memahami Teks Berbasis Fakta Mengajarkan Teks Berbasis Fakta Memahami Teks Berbasis Fiksi Menagajarkan Teks Berbasis Fiksi Simulasi/Peer Teaching Pembelajaran Teks Berbasis Fakta dan Fiksi

1 21 37 55 75

Lampiran 1. Daftar Alat/Bahan yang Diperlukan 2. Format Evaluasi Pelatihan 3. Program untuk Mengolah Data Evaluasi (Program Excel)

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs IV

v

Pengantar Pengantar

Pengantar

Kata Pengantar Program Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators and Students (PRIORITAS) yang didanai oleh USAID bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dilaksanakan untuk mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama dalam meningkatkan akses pendidikan dasar yang bermutu. Untuk mencapai tujuan tersebut, PRIORITAS mengembangkan dan melaksanakan program pengembangan kapasitas yang terdiri dari pelatihan, pendampingan, kegiatan kelompok kerja di tingkat sekolah maupun gugus. Sasaran program pengembangan kapasitas ini adalah guru dan dosen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), kepala sekolah, komite sekolah, serta pengawas dan staf Dinas Pendidikan terkait di kabupaten terpilih di tujuah propinsi mitra PRIORITAS, yaitu: Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan. Pelatihan bagi dosen dilaksanakan melalui kerja sama dengan sejumlah LPTK terpilih untuk pengembangan peran LPTK sebagai penyedia layanan untuk pendidikan dalam jabatan. Modul IV yang digunakan dalam pelatihan ini berfokus pada isi/materi mata pelajaran daripada metodologi seperti modul-modul sebelumnya (Modul I, II, dan III). Materi tersebut meliputi mata pelajaran: Literasi kelas awal, IPA, dan Matematika (SD/MI); Bahasa Indonesia, IPA, dan Matematika (SMP/MTs) dan tertuang dalam modul terpisah untuk tiap mata pelajaran dan jenjang sekolah tersebut. Jadi, modul IV ini berjumlah 6 modul, 3 buah untuk SD/MI dan 3 buah untuk SMP/MTs. Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Sekolah Menengah tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah ini memuat materi yang terkait Teks Berbasis Fakta dan Teks Berbasis Fiksi. Pemilihan materi dalam modul Matematika ini berdasar pada kesulitan siswa dalam memahami, dan/atau kesulitan guru dalam mengajarkan konsep dalam materi tersebut. Dengan demikian, pelatihan yang menggunakan modul ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan pemahaman guru terkait materi tersebut sehingga kesulitan yang dialami guru dalam mengajar materi tersebut dapat diatasi. Secara garis besar, modul ini berisi materi-materi berikut. Unit 1: Memahami Teks Berbasis Fakta. Unit ini membahas teks berbasis fakta, jenisjenis teks berbasis fakta. Peserta mengicentifikasi karakteristrik setiap jenis teks berbasis fakta (Teks Laporan observasi, teks deskripsi dan teks prosedur). Kegiatan yang dilakukan aadalah menemukan fungsi social (isi), Struktur dan ciri kebahasaan ketiga jenis teks tersebut. Kegiatan ini menghasilkan produk scenario pembelajaran untuk memahamkan siswa tentang teks berbasis fakta.

vi

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs IV

Pengantar

Pengantar

Unit 2: Mengajarkan Teks Berbasis Fakta. Unit ini membahas strategi mengajarkan teks berbasis fakta. Ada TIGA kegiatan utama dalam unit ini, yaitu memahami langkahlangkah pemeblajaran teks berbasis fakta, Praktik menulis teks berbaasis fakta dan merancang scenario pembelajaran mengajarkan teks berbasis fakta. Kegiatan melmahami langkah-langkah membelajarkan teks berbasis fakta melalui identifikasi video, pemodelan dan diskusi. Praaktik menulis teks berbasi fakta melalui kegiatan pemodelan. Sedangkan scenario pembelajaran dihasilkan melalui kegitan merancang scenario pembelajaran. Unit 3: Memahami Teks Berbasis Fiksi. Unit ini membahas tentang teks berbasis fiksi, jenis teks berbasis fiksi dan karakteristik dari setiap jenis teks berbasis fiksi tersebut. Pada kegiatan ini fokusnya apada 3 jenis teks fiksi yaitu Prosa (fable), puisi dan drama. Seperti halnya pada unit 1, unit ini juga mengajak peserta menganalisis dan membahas fungsi sosial, struktur dan ciri kebahasaan ketiga jenis teks fiksi tersebut. Unit 4: Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi. Unit ini membahas berbagai strategi mengajarkan teks berbasis fiksi. Terdapat kegiatan menganilis video pembelajaran teks berbasis fiksi (FABEL), pemodelan mengajar teks berbasis fiksi oleh fasilitator dan merancang skenario pembelajaran untuk mengajarkan teks berbasis fiksi. Unit ini juga memfasilitasi peserta untuk praktik menulis teks berbasis fiksi (Fabel, Drama, Puisi) yaitu saat sesi pemodelan dan peserta berperan sebagai siswa. Setiap peserta menghasilkan karya teks fiksi. Unit 5: Simulasi Pembelajaran (peer Teaching) Teks Berbasis Fakta dan Fiksi. Unit ini memberikan kesempatan peserta untuk mempraktikkan scenario pembelajaran berbasis teks fakta dan fiksi. Diskusi juga dilakukan untuk membahas efektifitas strategi yang digunakan dalam memahamkan siswa tentang tkes berbasis fakta dan fiksi. Semua temua dijadikan bahan perbaikan scenario pembelajaran yang nantinya diterapkan di kelas masingmasing.

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs IV

vii

Pengantar Pengantar

Pengantar

JADWAL PELATIHAN Berikut adalah contoh Jadwal Pelatihan untuk Pelatih (TOT) Provinsi. Jadwal ToT Modul 4 Provinsi – Bahasa Indonesia SMP/MTs Waktu

Unit

Materi

Keterangan

Hari - 0 12.00 -

15.00 – 17.00

Fasilitator, TTI, TTO, dan support staff check in di Hotel Tim Fasilitator, Specialist dan staf melakukan Tim melakukan persiapan persiapan pelaksanaan persiapan ToT dan pemahaman modul (penanggung jawab kelas) (tidak perlu ruang khusus) Hari -1 (Persiapan)

08.00 – 09.00

Penjelasan umum tim penyusun modul dan fasilitator Tim fasilitator melakukan persiapan ToT:

09.00 – 17.00

21.30 – 22.00

- Bedah modul dan memahami langkah setiap unit, - cek kelengkapan hand-out dan Power Point, - mengatur ruang, - mengecek perlengkapan lainnya, - Gladi bersih pembukaan, dll.

Informasi administrasi & keuangan Hari 1 Pembukaan

08.00 – 08.20

a. Menyanyikan lagu Indonesia Raya (5’) b. Sambutan Penjelasan program daan modul oleh perwakilan USAID PRIORITAS (10’)

Doa dan penutup (5’) 08.20 – 08.45

-

Kontrak belajar

-

Penjelasan modul 4 Literasi SD/MI

08.45 – 10.00 Unit 1 10.00 – 10.30 10.30 – 11.15 Unit 1

Memahami Teks Berbasis Fakta Istirahat Memahami Teks Berbasis Fakta

11.15 – 12.15 Unit 2 12.15 – 13.15 13.15 – 15.00 Unit 2 15.00 – 15.30

Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

viii

Isama

Mengajarkan Teks Berbasis Fakta (lanjutan) Istirahat

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs IV

Pleno 2 Ruang untuk 2 kelompok (SD/MI dan SMP/MTs) (Siang hari peserta check In)

Pengantar Waktu

Pengantar

Unit

Materi

15.30 – 16.00 Unit 2

Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

16.00 – 17.00 Unit 3

Memahami Teks Berbasis Fiksi

08.00 – 09.00 Unit 3 09.00 – 10.00 Unit 4 10.00 – 10.30 10.30 – 12.00 Unit 4 12.00 – 13.00

Keterangan

Hari 2 Memahami Teks Berbasis Fiksi (lanjutan) Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi Istirahat Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi (lanjutan) Isama

13.00 – 14.00 Unit 4

Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi (lanjutan)

14.00 – 15.30 Unit 5

Simulasi dan Praktik Mengajarkan Teks Berbasis Fakta/Fiksi

15.30 – 16.00

Penutupan

Catatan: ATK Alat tulis kantor (ATK) yang diperlukan dalam pelatihan ini: Kertas plano/flipchart, karton manila, HVS (putih, biru, hijau, kuning, pink), post-it warna-warni, selotip kertas, lem stick, gunting sedang, cutter, penggaris plastik 30 cm, dan white-board marker. (Jumlah yang dibutuhkan untuk tiap butir ATK harus dihitung tersendiri berdasarkan jumlah peserta pelatihan). TIK Alat yang perlu ada untuk mendukung sesi presentasi di lokasi pelatihan adalah: a. Proyektor LCD b. Laptop atau desktop untuk presentasi c. Layar proyektor LCD

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs IV

ix

UNIT 1

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fakta

UNIT 1 MEMAHAMI TIPE TEKS BERBASIS FAKTA

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

1

UNIT 1

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fakta

2

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT C

UNIT 1

Memahami Teks Berbasis Fakta

UNIT 1 MEMAHAMI TIPE TEKS BERBASIS FAKTA (120 menit)

Pendahuluan Pendekatan berbasis genre menjadikan teks sebagai fokus pembelajaran Kurikulum 2013. Genre merupakan pengelompokkan dari suatu peristiwa komunikasi. Setiap peristiwa komunikasi memiliki tujuan komunikatif yang khas yang juga berbeda dalam wujud komunikasinya. Wujud komunikasi ini ditentukan oleh masyarakat yang menghasilkan genre tersebut (Swales, 2003). Ada beberapa prinsip yang bisa disepakati, yaitu: (1) teks terbentuk Setelah melakukan wawancara penjual kantin tentang cara karena tuntutan kegiatan sosial; (2) pembuatan bakwan, siswa berdiskusi di kelompok, dan teks itu memiliki fungsi/tujuan mempresentasikan hasilnya di depan kelas. sosial; (3) bentuk teks merupakan hasil konvensi; (4) kebahasaan (tata bahasa) suatu teks bersifat fungsional sesuai tujuan sosial; dan (5) bahasa teks, seperti kosa kata, tata bahasa, atau ciri lainnya tidak boleh diajarkan terpisah dari pertimbangan struktur teksnya (Biber & Conrad, 2009). Genre berkenaan dengan fungsi dan tujuan sosial, struktur, dan ciri kebahasaan suatu teks. Oleh sebab itu pendekatan berbasis genre juga terkadang disebut berbasis teks. Pemahaman terhadap karakteristik teks, baik itu fungsi, struktur, dan kaidah kebahasaannya dapat mempermudah siswa di mendalami, memproduksi, maupun mengkreasikan teks-teks itu di dalam konteks keperluan hidup sehari-hari siswa. Teks dalam pendekatan berbasis genre bukan diartikan istilah umum sebagai tulisan berbentuk artikel. Teks merupakan kegiatan sosial, tujuan sosial. Ada tujuh jenis teks sebagai tujuan sosial, yaitu: laporan (report), rekon (recount), eksplanasi (explanation), eksposisi (exposition: discussion, response or review), deskripsi (description), prosedur (procedure), dan narasi (narrative). Ketujuh jenis teks itu di dalam Kurikulum 2013 untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia diturunkan ke dalam jens-jenisnya yang lebih spesifik, yakni sebagai berikut.

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

3

UNIT C

UNIT 1

Memahami Teks Berbasis Fakta

Kelas VII

Kelas VIII

Kelas IX

1) Deskripsi

1) Berita

1) Laporan

2) Cerita Fantasi

2) Iklan

2) Pidato

3) Prosedur

3) Eksposisi

3) Narasi

4) Laporan Observasi

4) Puisi

4) Tanggapan

5) Puisi Rakyat

5) Eksplanasi

5) Diskusi

6) Surat

6) Ulasan

6) Cerita Inspirasi

7) Cerita Rakyat

7) Persuasi 8) Drama

Untuk memudahkan di dalam pendalamannya sekian jenis-jenis teks tersebut dapat dikelompokkan kembali ke dalam dua tipe, yakni (1) teks yang berbasis fakta dan (2) teks berbasis Fiksi/imajinasi. 1) Teks berbasis fakta, antara lain, meliputi teks deskripsi, teks prosedur, teks laporan, surat, berita, iklan, eksposisi, eksplanasi, ulasan, pidato, narasi (biografi, pengalaman) tanggapan, diskusi, dan cerita inspirasi-faktual. 2) Teks berbasis imajinasi, antara lain, meliputi cerita fantasi, puisi rakyat, cerita rakyat, puisi, drama, narasi (cerpen, novel), dan cerita inspirasi-imajinatif.

Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat: 1. mengidentifikasi fungsi sosial (isi) berbagai teks berbasis fakta; 2. menentukan struktur berbagai teks berbasis fakta; 3. mengidentifikasi ciri kebahasaan berbagai teks berbasis fakta.

Sumber dan Bahan 1.

Kertas plano, Spidol, Post it

2.

Projektor, Laptop, Layar

3.

Lembar Kerja Peserta 1.1 sampai 1.5

4

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT C

UNIT 1

Memahami Teks Berbasis Fakta

Garis Besar Kegiatan (120 menit) Introduction 5 menit

Connection 20 menit

Application 90 menit

Reflection 3 menit

Extension 2 menit

Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan

1. Curah pendapat tentang : • Pemahaman atas jenis/tipe teks berbasis fakta • Pengalaman mengajarkan teks berbasis fakta • Kedala yang sering dihadapi 2. Menentukan jenis/type teks

Kegiatan 1: Mengidentifikasi fungsi/isi, struktur, dan unsur kebahasaan teks observasi, deskripsi, dan teks prosedur

Menilai ketercapaian tujuan dengan memberikan pertanyaan yang sifatnya mengecek ketercapaian tujuan tsb.

Kegiatan 2: Merumuskan karakteristik umum tipe teks berbasis fakta

Perlunya penentuan langkah-langkah pembelajaran tipe teks yang yang memudahkan siswa di dalam memahami dan mengkreasikannya

Menanyakan kesulitan yang mungkin masih dihadapi oleh peserta. Menanyakan hal yang masih perlu dilakukan untuk memperdalam pemahaman

Perincian Langkah-langkah Kegiatan I 

Introduction (5 menit) Fasilitator menyamakan persepsi dengan para peserta tentang pendekatan berbasis genre di dalam Kurikulum 2013. Tingkat pemahaman guru tentang kemampuan memahami pendekatan genre dan karakterstik teks sangat membantu siswa di dalam berbagai kegiatan berbahasa, baik lisan maupun tertulis.

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

5

UNIT 1

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fakta

Catatan untuk fasilitator Teks berbasis fakta merupakan salah satu tipe teks dalam Kurikulum 2013 yang harus dipahami oleh guru dan dikuasai para siswa. Guru dituntut memiliki pemahaman yang baik terhadap teks-teks tersebut agar dapat mengajarkan dengan baik pula. Fasilitator menyampaikan garis besar kegiatan pelatihan yang akan dikerjakan oleh peserta.

• C

Connection (10 menit)

Kegiatan 1: Curah pendapat tentang tipe teks berbasis fakta Fasilitator mengajak peserta bercurah pendapat dan menggali pengalaman tentang tipe teks berbasis fakta dalam Kurikulum 2013 dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut. 1. Tipe teks berbasis fakta apa saja yang Bapak/Ibu ketahui? 2. Dari tipe teks berbasis fakta yang Bapak/Ibu ketahui, tipe teks manakah yang pernah Bapak/Ibu ajarkan? 3. Menurut Bapak/Ibu, tipe teks mana yang Bapak/Ibu anggap sulit? mengapa?

Catatan untuk fasilitator 1. Para peserta diarahkan untuk berbagi pengalaman (braindstorming) terkait dengan pemahamannya tentang jenis-jenis teks berbasis fakta beserta pengajarannya. 2. Jawaban peserta dikomentari dan dilengkapi peserta lain sebelum disimpulkan. 3. Jawaban yang diharapkan dari peserta adalah beberapa jenis teks berbasis fakta, seperti teks laporan hasil observasi, deskripsi, prosedur, ulasan, berita, tanggapan, eksplanasi, dan eksposisi. 4. Menyebutkan jenis teks yang dianggap sulit beserta alasannya, mungkin terkait di dalam menganalisis fungsi sosial, struktur, dan ciri kebahasaannya.

Kegiatan 2: Menentukan tipe teks berbasis fakta 1. Setiap kelompok mendapatkan tiga contoh teks berbasis fakta (LK 1.1: Teks laporan (observasi), teks deskripsi, dan teks prosedur):. 2. Masing-masing kelompok diminta mengientifikasi dan menentukan jenis setiap teks yang dibagikan, mengacu pada hal berikut: Berdasarkan pemahaman awal Bapak/Ibu tentang ciri, struktur dan karakteristik suatu teks,  Identifikasi jenis dari setiap teks tersebut!  Jelaskan alasan dan dasar penentuan jenis teks tersebut! 6

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 1

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fakta

3. Salah satu perwakilan kelompok diminta menyampaikan jawabannya ke depan kelas dan kelompok lain menambahkan/melengkapi.

Catatan untuk fasilitator 1. Pastikan peserta menyampaikan alasan dan dasar penentuan teks tersebut masuk jenis tertentu. 2. Jenis dari contoh teks itu adalah a. Teks 1 : “Si Bagas, Keliciku”, sebagai teks deskripsi. b. Teks II : “Biota Laut”, sebagai teks laporan. c. Teks III : “Cara Menanam Buah Naga”, sebagai teks prosedur.

A

Application (90 menit)

Kegiatan 1: Mengidentifikasi Fungsi Sosial (Isi), Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Berbasis Fakta (Teks Laporan Hasil Observasi, Ulasan, dan Tanggapan) – (75’) (Di dalam slide, kegiatan ini mencakup dua kegiatan utama, yakni diskusi dalam kelompok kecil dan diskusi dalam kelompok besar. Pembagian kelompok tersebut disesuaikan dengan jumlah peserta yang ada) Diskusi Kelompk Kecil 1. Para peserta dibagi menjadi tiga atau enam kelompok @3-4 orang (disesuaikan dengan jumlah peserta). 2. Peserta diminta mengidentifikasi fungsi, struktur dan ciri kebahasaan beberapa jenis teks. setiap kelompok mendapat tugas yang berbeda-berbeda. a. Kelompok pertama (dan empat) mendiskusikan FUNGSI teks; mengerjakan LK-1.2. b. Kelompok kedua (dan kelima) mendiskusikan STRUTUR tek; mengerjakan LK-1.3. c. Kelompok ketiga (dan keenam) mendiskusikan CIRI KEBAHASAAN teks; mengerjakan LK-1.4) Diskusi Kelompok Besar 3. Kelompok yang mendapat tugas yang sama bergabung (terbentuk kelompok gabungan) untuk berdiskusi dan menyepakati rumusan yang benar tentang materi yaang telah mereka diskusikan sebelumnya (di kelompok kecil). 4. Hasil diskusi dan kesepakatan ditulis di kertas plano dan selanjutnya dipajang di tempat yang tersedia. 5. Peserta diminta elakukan “belanja” ke kelompok lain. Pastikan jumlah peserta yang berkunjung sama besar

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

7

UNIT 1

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fakta

6. Sebelum belanja, fasilitator meminta setiap kelompok membagi anggotanya menjadi 3.

(misal: di kelompok besar Isi/fungsi sosial ada 6 orang, 2 orang sebagai narasumber, untuk menunggu lapak dan memberikan penjelasan kepada peserta yang berkunjung, 2 orang akan berkunjung ke kelompok Struktur teks dan 2 orang ke kelompok ciri kebahasaan). 7. Nara sumber menjelaskan hasil diskusinya kepada pengunjung dan pengunjung mencatat hal penting untuk bahan diskusi saat kembali ke kelompoknya. (pastikan setiap pengunjung membawa catatan dan mendapat informasi dari hasil kunjungan).

Catatan untuk Fasilitator A. Teks deskrpsi  Fungsi sosial (isi): menggambarkan objek tertentu, dalam hal ini binatang , dengan serinci-rincinya.  Sruktur: pernyataan (definisi) umum, deskripsi bagian, dan simpulan/kesan-kesan  Ciri Kebahasaan: penggunaan sebutan/nama objek, kopula, kata kerja material, kata sifat (menggambarkan keadaan/perilaku objek tertentu). B. Teks Laporan Observasi  Fungsi sosial (isi): memaparkan keadaan suatu objek umum.  Struktur: pernyataan (definisi) umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat  Ciri Kebahasaan: penggunaan kata benda/peristiwa umum (generik), kopula, katakata ilmiah, kata kerja material, kata sifat tentang keadaan dan perilaku objek, katakata bilangan/jumlah. C. Teks Prosedur  Fungsi sosial (isi): memerinci cara melakukan suatu kegiatans  Struktur: pernyataan umum/pengantar, langkah-langkah, dan penegasan ulang.  Ciri Kebahasaan: mengandung kalimat perintah, kata kerja imperatif, konjungsi kronoligis atau penyebaban, kata keterangan alat/waktu. (Sumber: Mandiri 1 untuk SMP/MTs, Penerbit Erlangga)

Kegiatan 2: Menyimpulkan karakteristik umum tipe teks berbasis fakta – 15’ 1. Para peserta kembali ke kelompok masing-masing (ke dalam TIGA kelompok) untuk mendiskusikan catatan/tanggapan dari kelompok lain. 2. Hasil diskusi kelompok dibacakan salah satu kelompok secara pleno dan kelompok lain dapat menambahkan. 3. Buat kesepakatan bersama (pleno) tentang fungsi, struktur, dan ciri kebahasaan teks berbasis fakta secara UMUM (Hasil kesepakatan kelas ditulis pada LK 1.5).

8

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT C

UNIT 1

Memahami Teks Berbasis Fakta

Catatan untuk Fasilitator Karakteristik Umum Teks Berbasis Fakta 1. Fungsi sosial (isi): menggambarkan, memaparkan, memerinci suatu objek, baik itu berupa benda, sosok, atau peristiwa. 2. Sruktur: memiliki bagian-bagian yang ajeg dan jelas, yang meliputi bagian pendahuan, pembahasan, dan penutup. a. Pendahluan berupa pengantar atau pengenala suatu objek. b. Pembahasan berupa perincian yang berisi sejumlah fakta/pendapat. c. Penutup berupa kesipulan, penegasan ulang, atau kesan-kesan.

R

Reflection (2 menit)

1. Fasilitator bersama peserta melakukan refleksi untuk mengecek ketercapaian tujuan unit: a. mengidentifikasi fungsi/isi berbagai teks berbasis fakta; b. mengidentifikasi struktur berbagai teks berbasis fakta c. mengidentifikasi ciri kebahasaan berbagai teks berbasis fakta 2. Refleksi juga dapat dilakukan dengan pengajuan pertanyaan-pertanyaan berikut. a. Kesulitan apa yang masih Bapak/Ibu hadapi pada saat menganalisis tipe teks berbasis fakta? b. Apa saja yang perlu Bapak/Ibu lakukan untuk memperdalam pemahaman tentang tipe-tipe teks berbasis fakta? E

Extension (3 menit)

Fasilitator memberikan penguatan dengan menyampaikan hal-hal sebagai berikut. 1. Setiap tipe teks berbasis fakta memiliki karakteristik tersendiri dalam hal fungsi/isi, struktur, dan ciri kebahasaannya. 2. Tipe teks berbasis fakta sangat penting dipahami dan dikuasai siswa.. 3. Guru perlu merancang skenario pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik teksnya sehingga mempermudah siswa dalam memahami dan mengkreasikannya. 4. Praktik merancang scenario dan menerpakan mengajarkan teks berbasis fakta akan dilakukan pada unit 3 dan 5. (Perlu disampaikan kepada para peserta bahwa kegiatan merancang skenario pembelajaran akan dilakukan pada Unit 3 dan Unit 4)

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

9

UNIT 1

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fakta

Lembar Kerja Peserta 1.1 Teks Bacaan Teks I

Si Bagas, Kelinciku

(1) Kelinciku bernama Bagas. Kunamakan Bagas karena saya berharap kelinci kesayanganku itu selalu sehat dan bugar. Bagas memiliki bulu yang lebat dan putih bersih. Matanya cokelat seperti madu. Matanya jernih menyejukkan untuk dipandang. Bibir mungilnya yang merah muda sungguh menggemaskan. Telinganya panjang dan melambai-lambai kalau dia berlari. (2) Bagas sangatlah manja. Hampir tiap malam, Bagas tidur di ujung kakiku. Sebelum kueluselus dia akan selalu menggangguku. Kalau waktunya makan dia berputar-putar di depanku sambil mengibas-ngibaskan telinganya yang panjang. Mulutnya berkomat-kamit seperi orang sedang berdoa. Kemanjaannya membuat aku selalu rindu. (3) Bagas memiliki perilaku unik. Kalau marah, Bagas melakukan atraksi yang menarik. Dia menggunakan kaki belakangnya dan melompat dalam jangkauan yang begitu jauh. Buk! Sering terdengar dia menjatuhkan diri. Kadang dia melompat sampai sejauh tiga meter. Kalau tidak dipedulikan, kakinya dientak-entakkan seperti anak kecil yang merajuk minta dibelikan mainan. Dengan menggunakan kaki belakangnya pula, dia berdiri sangat tinggi seperti sedang menunjukkan bahwa dia bisa menarik perhatian kita (Sumber: Harsiati, dkk. 2016: 6)

10

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT C

UNIT 1

Memahami Teks Berbasis Fakta

Teks II

Biota Laut

Biota laut adalah seluruh makhluk hidup yang berkembang biak di laut. Biota laut yang ada di perairan Indonesia merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang sangat berlimpah. Biota laut itu di antaranya terumbu karang, ikan, dan tumbuh-tumbuhan laut yang menjadi bagian dari ekosistem laut. Terumbu karang di Taman Nasional Bunaken sangat banyak jenisnya. Terumbu karang ini hidup di pantai atau daerah yang terkena cahaya matahari dan hidup di perairan yang berada kurang lebih lima puluh meter di bawah permukaan laut dengan suhu tertentu, serta di air jernih yang tidak terkena polusi. Di samping terumbu karang, Taman Laut Bunaken juga dihuni beragam jenis ikan, seperti ikan kuda gusumi, oci putih, lolosi ekor kuning, goropa. Ikan lain di laut Indonesia yang sudah dijadikan industri, antara lain ikan tuna, tongkol, tenggiri, kerapu, baronang. Di samping terumbu karang dan ikan, laut Indonesia juga memiliki tumbuhan laut. Di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, misalnya dibudidayakan rumput laut dan penanaman bakau. Rumput laut di sini sangat beragam bentuknya, ada yang bulat seperti tabung, pipih dan gepeng, ada yang bulat seperti kantong, dan ada juga yang terurai seperti rambut. Semua dapat hidup karena perawatannya dipantau secara berkala untuk melihat perkembangannya. Ketiga biota laut tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti ikan dan rumput laut bermanfaat bagi kesehatan karena banyak mengandung gizi. Terumbu karang itu juga berguna bagi ekologi dan ekonomi. Di samping itu, biota laut Indonesia juga bermanfaat bagi perkembangan pariwisata, seperti Raja Ampat di Papua, pulau Wangi-Wangi di Sulawesi Tenggara, dan Bunaken di Menado. Keragaman biota laut ini juga bermanfaat bagi lingkungan, terutama bakau yang telah menahan abrasi dari besarnya hantaman gelombang dan ombak laut (Sumber: Kemdikbud, 2014).

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

11

UNIT C

UNIT 1

Memahami Teks Berbasis Fakta

Teks III

Cara Menanam Buah Naga Manfaat buah naga yang melimpah membuat banyak petani berinisiatif untuk menanam dan mengembangkan buah naga. Selain itu harga buah naga yang relatif mahal juga menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak orang yang berlomba-lomba untuk menanamnya. Biasanya buah naga banyak ditanam di halaman depan rumah sekaligus sebagai hiasan pada taman mini atau bisa juga ditanam di halaman belakang. Namun, jika petani lebih serius untuk menekuni tanaman ini, biasanya akan menanam buah naga di lahan yang lebih luas bisa di sawah atau pekarangan yang khusus dibuat untuk menanam buah naga agar hasil panen lebih melimpah. Buah naga merupakan tanaman yang tergolong mudah dalam penanamannya. Petani tidak membutuhkan teknik khusus agar bisa menanam buah naga ini. Pada umumya, tanaman buah naga yang sering ditanam adalah buah naga yang memiliki warna kulit merah dan pada bagian dagingnya berwarna putih dengan biji-biji halus berwarna hitam. Ada beberapa cara menanam buah naga yang bisa kamu lakukan di rumah. Jika ingin menikmati buah naga secara gratis tanpa harus membelinya, kamu dapat menanam buah naga pada pot yang sekaligus dapat kamu jadikan sebagai hiasan di depan rumah. Caranya adalah sebagai berikut. 1. Siapkan pot terlebih dahulu! Ada beberapa macam jenis pot yang tersedia di pasaran mulai dari pot bahan semen, plastik, tanah liat atau drum bekas yangdipotong. Namun, untuk menanam buah naga, kamu dapat memakai pot yang terbuat dari bahan tanah liat, karena buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastis dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Semakin besar ukuran pot akan semakin baik. Kamu dapat menggunakan pot dengan minimal diameter 40 cm. 2. Siapkan tiang panjatan! Buah naga membutuhkan tiang penopang untuk menahan beberapa cabang produksi agar tidak roboh. Tiang ini nanti akan dililit oleh beberapa pohon buah naga pada saat penanaman pertama. Cari tiang panjatan yang kuat, bisa terbuat dari besi atau kayu yang kokoh.

12

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 1

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fakta

3. Siapkan media tanam! Kamu dapat menyiapkan media untuk menanam buah naga yaitu pasir, tanah, serta pupuk kandang dan kompos. Setelah semuanya siap, kamu dapat menyiramnya dengan air sampai kondisi jenuh. Biarkan kurang lebih sehari semalam sebelum kamu mulai menanam buah naga. 4. Pilih bibit dan batang! Pemilihan dan penanaman bibit dapat kamu lakukan dengan memilih bibit dari batang yang besar dan sudah tua. Pastikan bibit tersebut bebas dari penyakit. Bibit buah naga biasanya memiliki panjang ideal 30 cm dan kemudian ditanam pada pot dengan kedalaman 10 cm. Setelah kamu menanam buah naga tekan-tekan sedikit tana sekitar bibit agar tidak mudah roboh. Selanjutnya siram dengan air dan letakkan pot di tempat terbuka yang terkena sinar matahari secara langsung. Kini kamu sudah memiliki tanaman buah naga di halaman rumah. Kamu harus melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman buah naga agar dapat berkembang dengan baik. Yang harus kamu perhatikan adalah pemupukan, penyiraman, dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan. Pastikan juga bibit buah naga menempel pada tiang penyangga dengan cara mengikatnya menggunakan tali rafia atau kawat. Jangan kamu ikat terlalu kencang agar tidak berpengaruh terhadap pertumbuhannya saat menjadi besar (Sumber: Kemdikbud, 2014: 96-98)

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

13

UNIT C

UNIT 1

Memahami Teks Berbasis Fakta

Lembar Kerja Peserta 1.2 Menentukan Fungsi/Isi Teks     

Bacalah ketiga teks yang tersedia! Diskusikan dan tentukanlah jenis dari setiap jenis teks itu. Jelaskan isin teks tersebut. Berdasarkan isinya itu, tentukanlah fungsi dari masng-masing teks itu. Sajikanlah dalam format seperti berikut. Teks

Jenis

Isi

I

II

III

14

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

Fungsi

UNIT 1

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fakta

Lembar Kerja Peserta 1.3 Menentukan Struktur Teks     

Bacalah ketiga teks yang tersedia! Diskusiksan dan tentukanlah jenis dari setiap jenis teks itu. Jelaskan isinya. Berdasarkan isinya itu, tentukanlah fungsi dari masng-masing teks itu. Sajikanlah dalam format seperti berikut. Pindahkan juga hasilnya di dalam kertas plano! Teks

Jenis

Bagian-bagian

Kutipan

I

II

III

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

15

UNIT C

UNIT 1

Memahami Teks Berbasis Fakta

Lembar Kerja Peserta 1.4 Mengidentifikasi Ciri Kebahahasaan Teks   

Bacalah ketiga teks yang tersedia! Diskusikan dan tentukanlah struktur dari setiap jenis teks itu. Sajikanlah dalam format seperti berikut. Pindahkan juga hasilnya di dalam kertas plano! Teks

I

Jenis

Unsur Kebahasan a. Kata

Kutipan

b. Kalimat

a. Kata

II

b. Kalimat

a. Kata

III

16

b. Kalimat

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

Penjelasan

UNIT 1

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fakta

Lembar Kerja Peserta 1.5 Karakteristik Umum Teks Berbasis Fakta   

Bacalah ketiga teks yang tersedia! Diskusikan secara pleno dan rumuskanlah kesimpulan tentang fungsi/isi, struktur, dan ciri kebahasaan dari ketiga teks itu. Sajikanlah kesimpulan teng karakteristik umum teks berbasis fakta tersebut dalam format seperti berikut. Aspek

Jenis Teks Observasi

Deskripsi

Prosedur

1. Fungsi/isi

2. Struktur

3. Kebahasaan

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

17

UNIT 1

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fakta

MATERI PRESENTASI UNIT 1

18

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 1

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fakta

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

19

UNIT 1

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fakta

20

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 2

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

UNIT 2 MENGAJARKAN TEKS BERBASIS FAKTA

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

21

UNIT 2

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

22

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT C

UNIT 2

Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

UNIT 2 MENGAJARKAN TEKS BERBASIS FAKTA (210 Menit)

Pendahuluan Setiap teks memiliki karakter tersendiri, baik itu dalam hal fungsi sosial, struktur, maupun ciri kebahasaannya. Misalnya, teks yang berbasis fakta memiliki karakter yang berbeda dengan teks sastra. Laporan hasil observasi, deskripsi dan prosedur merupakan beberapa jenis teks yang termasuk tipe teks berbasis fakta. Ketiga jenis teks itu memiliki karakteristik yang berbeda dengan puisi, prosa, ataupun drama. Perbedaan karakteristik juga ditemukan pada tek yang setipe. Misalnya pada teks eksposisi dengan teks prosedur; keduanya memiliki fungsi, struktur, dan ciri-ciri kebahasaan yang berbeda-beda. Oleh karena itulah, untuk memahaminya perlu menggunakan cara yang berbeda pula. Guru harus menyiapkan berbagai alternatif pembelajarannya, sesuai dengan karakteristik teks yang akan dialami para siswanya. Di dalam pelatihan ini peserta diajak untuk Hasil laporan teks rekaman percobaan yang dibuat oleh mengkaji beberap strategi pembelajaran salah seorang siswa. sekaligus untuk mempraktikkannya. Peserta diajak untuk mengidentifikasi dan merumuskan strategi pembelajaran yang terbaik dengan memanfaatkan berbagai pengalaman mereka dan menggunakan berbagai referensi yang relevan. Strategi yang dimaksud berfokus pada kepentingan pembelajaran teks berbasis fakta.

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

23

UNIT C

UNIT 2

Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat: 1. mengidentifikasi langkah-langkah mengajarkan teks berbasis fakta; 2. merancang skenario pembelajaran berbasis fakta.

Garis-garis Besar Kegiatan (210 menit) Introduction 5 menit • Latar belakang pentingnya pelatihan • Tujuan pelatihan • Garis-garis besar kegiatan

Connection 15 menit curah pendapat tentang pengalaman mengajarkan membaca teks berbasis fakta

Application 180 menit • Kegiatan 1: Identifikasi langkahlangkah mengajarkan membaca teks berbasis fakta • Kegiatan 2: Praktik menulis teks berbasis fakta (Laporan Hasil Observasi) • Kegiatan 3: Merancang Strategi Pembelajaran membaca teks berbasis fakta

Reflection 5 menit • Menjawab pertanyaan pemahaman materi.

Extension 5 menit • Memberikan penguatan tentang teks berbasis fakta • Saran implemantasi dan pengembagan pengajaran teks berbasis fakta

Perincian Langkah-langkah Kegiatan I

Introduction (5 menit) 1. Salah satu tujuan pengajaran berbahasa adalah peningkatan kemampuan siswa di dalam membaca teks berbasis fakta. 2. Pengajaran membaca teks berbasis fakta memerlukan strategi tersendiri yang bisa membantu kemampuan dalam memahami tipe teks itu secara efektif. 3. Kemampuan membaca teks berbasis fakta meliputi kemampuan menentukan sumber, menemukan, mengolah, mengorganisasikan, menyampaikan dan memanfaatkan informasi penting terkait dengan fungsi/isi, struktur dan ciri kebahasaannya.

24

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 2

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

C

Connection (15 menit)

Curah Pendapat (5’) Kegiatan 1: 1. Fasilitator berdiskusi pleno tentang pengalaman setiap peserta tentang pengalaman mengajarkan membaca teks berbasis fakta dengan dengan mengajukan pertanyaan berikut: a. Bagaimana pengalaman Bapak/Ibu dalam mengajarkan membaca teks berbasis fakta b. Apa saja kendala yang dihadapi ketika mengajarkan teks tersebut? 2. Peserta menuliskan jawabannya ke kertas metaplan (Kertas HVS dipotong melintang menjadi 3-4 bagian) yang sudah tersedia. Kegiatan 2: 3. Fasilitator meminta setiap peserta untuk berbagi pendapatnya dengan: • menukarkan catatan pengalaman Bapak/Ibu dengan teman disebelah kirinya untuk mendapatkan tanggapan tentang cara mengatasi kendala-kendala itu! (Tuliskan tanggapan itu pada bagian kosong kertas tersebut). • mengembalikan catatan pengalaman dan tanggapannya itu kepada pemilik asal. Minta salah satu peserta membacakan pengalaman beserta tanggapannya secara pleno.

Catatan untuk Fasilitator 1

1. Jawaban peserta diharapkan memunculkan langkah pembelajaran teks berbasis fakta (terkait fungsi/isi, struktur dan ciri kebahasaannya) 2. Pengalaman dan tanggapan para peserta itu sebaiknya dipadukan menjadi sebuah kesimpulan tentang strategi pengajaran membaca yang biasa dilakukan para guru. 3. Ulasan juga perlu dilakukan dengan mengorelasikan pengalaman/tanggapan para peserta itu pada kegiatan pelatihan yang akan dilakukan 4. Kegiatan dimaksud poin 2 terkait dengan langkah penentuan, pengolahan, pengorganisasian, dan pemanfaatan informasi dari beberapa teks berbasis fakta

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

25

UNIT 2

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

A

Application (180 menit)

Kegiatan 1: Identifikasi langkah-langkah Pembelajaran Teks Berbasis Fakta – Laporan Hasil Observasi (45’) Fasilitator menyiapkan video pembelajaran tentang teks berbasis fakta. Adapun langkahlangkah kegiatannya sebagai berikut. 1. Peserta mengamati tayangan video mencatat hal menarik terkait: a. Langkah kegiatan pembelajaran b. aktifitas guru dan siswa. c. Produk yang dihasilkan siswa (bukti pemahaman siswa) 2. Secara berkelompok (3-4 orang), peserta berdiskusi catatan hasil pengamatan video Daftar pertanyaan diskusi: a. Bagaimana langkah pembelajarannya? b. Kegiatan menarik apa yang dilakukan guru dan siswa? c. Apakah kegiatan sudah ideal? Jika belum, bagaimana sebaiknya? (rancang scenario/garis besar langkah pembelajaran singkat yang menyempurnakan kegiatan tersebut) 3. Peserta saling menyampaikan hasil diskusinya ke kelompok lain searahj jarum jam (karya kunjung) untuk saling belajar. pastikan setiap kelompok memilih utusannya ke kelompok lain. 4. Perwakilan kelompok dapat menyampaikan pertanyaan dan klarifikasi.

Catatan untuk Fasilitator 2

26

Produk kegiatan 1 adalah:  Catatan peserta atas video  Hasil diskusi identifikasi langkah pembelajaran Teks Berbasis Fakta (lengkap dengan kegiatan guru, siswa dan produk yang dihasilkan)

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 2

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

Kegiatan 2: Praktik Menulis Teks Berbasis Fakta Melalui Pemodelan – Teks Deskripsi (90’) Pada kegiatan ini fasilitator akan berperan sebagai guru dan peserta beroperan sebagai siswa 1. Fasilitator meminta peserta membuka kembali teks berbasis fakta – teks deskripsi yang dibagikan dan dibahas pada Unit 3 (pastikan setiap peserta mendapatkan teks tersebut). 2. Fasilitator memulai Pemodelan

Pemodelan : (lihat Skenario di lampiran) 3. Fasilitator memberikan penguatan tentang pemodelan (terkait pengembangan ide) dengan menyampaikan hal berikut: a. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membantu siswa mengembangkan ide cerita dan menuliskannya dengan kegiatan yang menarik dan menyenagkan. b. Salah satu caranya adalah mengembangkan ide menggunakan kartu kata c. Kualitas dan kelengkapan kartu kata mempengaruhi kualitas teks diskripsi yang dihasilkan d. Teks deskripsi yang baik akan memberikan informasi yang jelas bagi pembaca.

Kegitan 3: Merancangan Skenario Pembelajaran Membaca Teks Berbasis Fakta (45’) Pada kegiatan ini peserta tetap dalam kelompoknya. Mereka merancang skenario pembelajaran dalam mengajarkan teks berbasis fakta. (skenario meliputi kegiatan penentuan informasi terkait dengan fungsi/isi, struktur dan unsur kebahasaannya). Detail kegiatannya sebagai berikut. 1. Fasilitator meminta peserta ( individu/berpasangan) merancang skenario untuk mengajarkan materi teks berbasis fakta 2. Skenario memuat kegiatan untuk pemahaman siswa tentang KONSEP TEKS BERBASIS FAKTA dan praktik MENULIS salah SATU JENIS TEKS BERBASIS FAKTA (sesuai yang diinginkan) 3. Fasilitator mengingatkan hal-hal yang peru diperhatikan dalam merancang pembelajaran ini:

scenario

a. Kegiatan membantu siswa memahami makna teks berbasis fakta b. Pastikan siswa mengalami dan memahami -

Teks Berbasis Fakta, Fungsi/isi, karakteristik dan ciri kebahasaan Teks Berbasis Fakta,

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

27

UNIT C

UNIT 2

Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

-

karakteristik setiap Jenis teks berbasis fakta (Teks Laporan Hasil Observasi, Deskripsi dan prosedur) dan - Media dan alur pembelajaran yang efektif c. Pastikan media yang digunakan efektif dan membantu pemahaman siswa (contoh teks, video, gambar) d. Gunakan hasil diskusi (fungsi/isi, struktur dan unsur/ciri kebahasaan) dalam merancang penugasan kepada siswa e. Buka kembali karakteristik jenis teks yang dibagikan pada unit 1 (untuk mengingat kembali isi karakteristik jenis teks) 4. Tulisakan hasil diskusi di kertas plano dan lakukan kunjung karya.

R

Reflection (5 menit) (1) Hal menarik apa yang Bapak/Ibu dapatkan dari unit ini? (2) Apa yang Bapak/Ibu pikiran dan akan lakukan setelah mengikuti pelatihan ini?

E

Extension (5 menit)

1. Fasilitator memberikan penguatan dengan menyampaikan bahwa: • Informasi penting dalam teks berbasis fakta terkait dengan isi/tujuan, struktur, dan ciri kebahasaan; dan pemanfaatannya akan berpengaruh pada keterampilan berbahasa lainnya. • Teks berbasis fakta ada banyak ragam dan semua memiliki karakteristik (tujuan, strukstur dan ciri kebahasaaan) masing-masing • Pengajaran teks berbasis fakta memiliki cara tersendiri, sesuai dengan karakteristik teksnya. • Setiap jenis teks deskripsi dibuat dan dikembangkan melalui proses menentukan sumber, menemukan informasi, mengolah, mengorganisasikan, dan mengkreasikan informasi penting yang diperoleh menjadi teks dan menyusunnyaa menjadi karya lainnya yang menarik. 2. Fasilitator menyarankan peserta untuk: a. Menerapkan pembelajaran yang manarik tentang teks berbasis fakta b. Mengembangkan berbagai kegiatan yang membuat siswa lebih mudah memahami dan termotifasi untuk selalu menulis

28

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 2

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

Skenario Pembelajaran Pemodelan Pembelajaran Teks Berbasis Fakta a. Kegiatan Awal (Pemahaman siswa tentang Teks Deskripsi) 1. Guru menggali kembali pemahaman siswa tentang Teks Berbasis Fakta dengan mengajukan pertanyaan berikut: a). Apa saja yang termasuk jenis teks berbasis fakta? b). apa karakteristik teks berbasis fakta? c). Apa karakteristik teks Deskripsi? (Fungsi, struktur teks, ciri kebahasaanya) b. Kegiatan Inti (Praktik menulis - Menemukan ide) – 30’ 2. Guru meminta siswa membuka teks berbasis fakta – teks deskripsi yang dibagikan 3. Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk memahami fungsi (isi) teks itu melalui kegiatan menemukan ide pokok pada setiap bagiannya (identifikasi, klasifikasi dan diskripsi bagian). 4. Siswa dalam kelompok berdiskusi menemukan Ide pokok pada setiap paragraph 5. Siswa menuliskan Ide pokok itu berupa KATA KUNCI. (ide pokok dari setiap paragraf) dan menuliskan kata kunci pada kertas metaplan (satu kertas satu kata – Kata yang ditulis di metaplan diberi istilah KARTU KATA) 6. Siswa bersama kelompoknya mengelola kartu kata tersebut menjadi kerangka cerita dalam bentuk peta pikiran (lihat catatan fasilitator). 7. Guru meminta siswa mengembangkan setiap KARTU KATA menjadi kalimat. 8. Siswa diminta menyusun kalimat yang dihasilkan menjadi urutan alur cerita yang lengkap (mana yang menjadi pernyataan umum, pernyataan bagian, dan kesimpulan/deskripsi manfaat/pesan) 9. Guru meminta salah satu kelompok menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain dapat menambahkan. 10. Guru mengajak siswa memahami karakteristik teks deskripsi dengan: -

mendiskusikan Fungsi, struktur dan ciri-ciri kebahasaan yang menandai teks itu, baik itu terkait dengan jenis kalimat maupun jenis-jenis katanya. Mereka juga diminta menyimpulkan tentang teks deskripsi.

-

menuliskan hasil diskusinya ke dalam tabel yang sudah disiapkan.

-

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

29

UNIT C

UNIT 2

Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

Unsur

Kutipan “dari teks”

Penjelasan

Fungsi/Isi Struktur Ciri kebahasaan (jenis kalimat, kata) Kesimpulan tentang Teks Deskripsi:

11. Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya ke kelompok lain (searah jarum jam) dan saling memberikan tanggapan 12. Guru meminta salah satu kelompok menyampaikan di depan kelas dan menyepakati bersama, Catatan untuk Fasilitator 1

A. Kegiatan Pemodelan 1. Kegiatan pemodelan dimulai dengan mengidentifikasi teks “Si Bagas, Kelinciku” 2. Kegiatan di atas dimaksudkan agar siswa lebih mudah menemukan FUNGSI, STRUKTUR TEKS dan CIRI KEBAHASAAN teks berbasis fakta. 3. KATA KUNCI yang ditulis adalah yang ada di kalimat topik, dan juga kalimat penjelasnya di setiap paragraph dalam teks “Si Bagas, Kelinciku” 4. Setelah kata kunci ditentukan, kelola menjadi kerangka cerita (peta pikiran di bawah) Ide Utama KELINCIKU 1. Kemanjaan 2. Perilaku

Berputar r

Berdo’a Elus-elus

30

Lompat n

Atraksi

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

merajuk

UNIT C

UNIT 2

Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

5. Selanjutnya siswa mengembangkan kata kunci menjadi kalimat dan merangkai menjadi teks deskripsi utuh dan lengkap. B. Karakteristik teks deskripsi a. Apa fungsi/isi teks deskripsi? (memberikan informasi secara jelas dan spesifik atas suatu benda, tempat dan atau situasi) b. Bagaimana struktur teks deskripsi? (identifikasi, klasifikasi dan diskripsi bagian) c. Apa saja ciri kebahasaan? (mengunakan kalimat berita, kata sifat, keterangan, kata ganti saya/penyebutan obyek)

c. Kegiatan Inti (Praktik Menulis - Mengembangkan ide) – 60’ 13. Guru meminta siswa secara INDIVIDU menentukan satu obyek, kejadian, atau situasi yang pernah dialami. 14. Siswa diminta mengembangkan teks deskripsi dengan mengikuti langkah seperti yang dilakukan pada kegiatan sebelumnya: a. Buatlah “kartu kata kunci" b. Kelola kartu kata menjadi kerangka cerita c. Kembangkan setiap KARTU KATA menjadi kalimat yang baik dan memberikan informasi yang jelas bagi pembaca sesuai struktur teks deskripsi d. Rangkailah kalimat tersebut menjadi teks deskripsi yang utuh dan lengkap. 15. Guru berkeliling dan memastikan siswa memperhatikan FUNGSI, STRUKTUR TEKS dan CIRI KEBAHASAANNYA saat menulis teks tersebut. 16. Guru meminta siswa secara berpasangan bergantian menyampaikan dan memberikan tanggapan terhadap tulisan yang dihasilkan dengan fokus sesesuaian: -

Tujuan/fungsi/isi,

-

struktur dan

-

ciri kebahasaan teks deskripsi

17. Salah satu siswa diminta menyampaikan hasilnya secara pleno dan siswa yang lain memberikan tanggapan dan saran penyempurnaan. PEMODELAN SELESAI

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

31

UNIT 2

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

Lembar Kerja Peserta 2.1 Lembar Diskusi Tayangan Video Pembelajaran Teks Berbasis Fakta 1. 2. 3. 4.

Bagaimana strategi dan langkah pembelajarannya, Apa kegiatan guru dan siswa Bagaimana produk yang dihasilkan Apakah alur dan kegiatan pembelajaran sudah penyempurnaanya?

ideal?

Jika

belum

apa

usul

Materi Pembelajaran: ..................................... Aspek

Hal Menarik

1. Kegiatan guru

2. Kegiatan siswa

3. Produk siswa

4. Langkah pembelajaran

32

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

Hal Perlu Diperbaiki

UNIT C

UNIT 2

Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

Lembar Kerja Peserta 2.2 Teks Deskripsi Teks I

Si Bagas, Kelinciku (1) Kelinciku bernama Bagas. Kunamakan Bagas karena saya berharap kelinci kesayanganku itu selalu sehat dan bugar. Bagas memiliki bulu yang lebat dan putih bersih. Matanya cokelat seperti madu. Matanya jernih menyejukkan untuk dipandang. Bibir mungilnya yang merah muda sungguh menggemaskan. Telinganya panjang dan melambai-lambai kalau dia berlari. (2) Bagas sangatlah manja. Hampir tiap malam, Bagas tidur di ujung kakiku. Sebelum kueluselus dia akan selalu menggangguku. Kalau waktunya makan dia berputar-putar di depanku sambil mengibas-ngibaskan telinganya yang panjang. Mulutnya berkomat-kamit seperi orang sedang berdoa. Kemanjaannya membuat aku selalu rindu. (3) Bagas memiliki perilaku unik. Kalau marah, Bagas melakukan atraksi yang menarik. Dia menggunakan kaki belakangnya dan melompat dalam jangkauan yang begitu jauh. Buk! Sering terdengar dia menjatuhkan diri. Kadang dia melompat sampai sejauh tiga meter. Kalau tidak dipedulikan, kakinya dientak-entakkan seperti anak kecil yang merajuk minta dibelikan mainan. Dengan menggunakan kaki belakangnya pula, dia berdiri sangat tinggi seperti sedang menunjukkan bahwa dia bisa menarik perhatian kita (Sumber: Harsiati, dkk. 2016: 6)

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

33

UNIT 2

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

MATERI PRESENTASI UNIT 2

34

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 2

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

35

UNIT 2

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fakta

36

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 3

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fiksi

UNIT 3 MEMAHAMI TEKS BERBASIS FIKSI (Teks Sastra)

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

37

UNIT 3

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fiksi

38

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT C

UNIT 3

Memahami Teks Berbasis Fiksi

UNIT 3 MEMAHAMI TEKS BERBASIS FIKSI (Teks Sastra) (90 menit)

Pendahuluan Tipe teks berbasis fiksi lebih lazim disebut dengan teks sastra. Menurut bentuknya, teks ini terbafi ke dalam tiga bentuk, yakni puisi, drama, dan prosa. 1. Puisi merupakan teks yang berbentuk monolog. 2. Drama merupakan teks yang berbentuk dialog. 3. Prosa merupakan teks yang berbentuk cankokan dialog ke dalam monolog. Ketika bentuk teks itu memiliki fungsi sebagai huburan di samping sebagai sarana untuk mendidik (dulce et etile). Adapun secara struktur dan kaidah kebahasaan, teks fiksi sangat bergantung kreativitas ataupun kemamuan mutlak dari setiap pengarangnya (licentia poetica). Oleh karena itulah, teks-teks fiksi beragam di dalam struktur maupun Cerpen halaman satu dari tiga halaman bahasanya. Meskipun demikian, tetap saja ada karya siswa yang ide ceritanya diambil dari hal-hal yang menyamakan pada masing-masing foto yang dibawa siswa. bentuk teks itu yang perlu dipahami guru sehingga dapat membantu memudahkan siswa di dalam mengapresasi dan mengkreasikannya. Di dalam Kurikulum 2013 Mata Pelaran Bahasa Indnesia SMP, teks-teks fiksi tersebar pada setiap tingkatannya. a.

Di kelas VII

: cerita fantasi, puisi rakyat, cerita rakyat.

b.

Di kelas VIII

: puisi (modern), drama

c.

Di kelas IX

: narasi (cerpen), cerita inspirasi (imajinasi)

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

39

UNIT C

UNIT 3

Memahami Teks Berbasis Fiksi

Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat: 1.

mengidentifikasi fungsi sosial berbagai teks berbasis fiksi;

2.

mengidentifikasi struktur berbagai teks berbasis fiksi;

3.

mengidentifikasi ciri kebahasaan berbagai teks berbasis fiksi.

Sumber dan Bahan 1.

Kertas plano, Spidol ,Post it

2.

Projektor, Laptop, Layar

3.

Lembar Kerja Peserta 3.1 sampai 3.5

Garis Besar Kegiatan (90 menit) Introduction 5 menit

Connection 10 menit

Application 60 menit

Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan

Kegiatan: Curah pendapat tentang pengenalan karakterstik dan pembelajaran teks fiksi (karya sastra).

Kegiatan 1: Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur, dan ciri kebahasaan berbagai tipe teks berbasis fiksi

40

Kegiatan 2: Menyimpulkan karakteristik umum tipe teks berbasis fiksi

Reflection 5 menit Menilai ketercapaian tujuan tujuan pelatihan. Menanyakan kesulitan yang mungkin dihadapi peserta. Menanyakan hal yang masih perlu dilakukan untuk memperdalam pemahaman

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

Extension 5 menit Perlunya penentuan langkah-langkah pembelajaran tipe teks yang yang memudahkan siswa di dalam mengapresiasi dan mengkreasikannya.

UNIT 3

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fiksi

Perincian Langkah-langkah Kegiatan I

Introduction (5 menit) 1) Fasilitator memberikan pemahaman kepada peserta tentang hal-hal berikut. a) Teks berbasis fiksi (karya sastra) merupakan salah satu tipe teks yang terdapat di dalam Kurikulum 2013. b) Teks berbasis fiksi memiliki karakteristik yang berbeda dengan teks berbasis fakta. c) Pemahaman yang benar terhadap fungsi, struktur, dan ciri-ciri kebahasaan dari teks fiksi memudahan siswa di dalam mengapresiasi maupun mengkreasikan teks-teks itu. 2. Fasilitator menyampaikan garis-garis besar kegiatan pelatihan yang akan dilakoni oleh peserta.

C

Connection (10 menit)

1. Fasilitator mengajak peserta untuk bercurah pendapat tentang tipe teks fiksi dalam Kurikulum 2013. 2. Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan oleh fasilitator untuk menggali pengalaman peserta adalah sebagai berikut. a. Tipe teks berbasis fiksi apa sajakah yang Bapak/Ibu ketahui? b. Teks fiksi apa sajakah yang pernah Bapak/Ibu ajarkan? c. Teks fiksi jenis apa yang dianggap sulit oleh siswa?

Catatan untuk fasilitator 1. Para peserta diarahkan untuk berbagi pengalaman (braindstorming) terkait dengan pemahamannya tentang jenis-jenis teks fiksi beserta pengajarannya. 2. Fasilitator menyamakan pemahaman bahwa teks fiksi sama artinya dengan karya sastra. 3. Jenis-jenis teks fiksi dikorelasikan dengan jenis-jenisnya yang ada di dalam Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs yang meliputi puisi rakyat, puisi modern, cerita fantasi, cerita rakyat, narasi (cerpen), cerita inspirasi-imajinasi, dan drama. 4. Di kelas IX : narasi (cerpen), cerita inspirasi (imajinasi

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

41

UNIT C

UNIT 3

Memahami Teks Berbasis Fiksi

A

Application (60 menit)

Kegiatan 1: Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur, dan ciri kebahasaan berbagai tipe teks berbasis fiksi (Kegiatan ini meliputi kegiatan diskusi kelompok kecil dan keompok besar, disesuaikan denan jumlah peserta yang hadir) Diskusi Kelompok Kecil 1. Fasilitator membagi peserta ke dalam TIGA atau ENAM kelompok (disesuaikan dengan jumlah peserta) 2. Fasilitator membagikan LK 3.1: Contoh Teks berbasis Fiksi (Puisi, Prosa dan Drama) 3. Peserta membaca contoph teks dan mendiskusikan funsi tek, struktur dan ciri kebahasaan setiap teks tersebut. Setiap kelompok membahas teks yang berbeda. a. Kelompok pertama (dan empat) mendiskusikan fungsi sosial, struktur, dan ciri

kebahasaan PUISI (LK-3.2:Karakteristik Puisi). b. Kelompok kedua (dan kelima) mendiskusikan fungsi sosial, struktur, dan ciri

kebahasaan PROSA (LK-3.3: Karakteristik Prosa) c. Kelompok ketiga (dan keenam) mendiskusikan fungsi sosial, struktur, dan ciri

kebahasaan DRAMA (LK-3.4: Karaktersitik Drama)

Diskusi Kelompok Besar 4. Fasilitator mengarahkan peserta untuk membentuk kelompok besar. 5. Fasilitator meminta para peserta untuk menyepakati rumusan yang benar tentang 1) fungsi sosial, struktur, dan ciri kebahasaan puisi; 2) fungsi sosial, struktur, dan ciri kebahasaan prosa; 3) fungsi sosial, struktur, dan ciri kebahasaan drama. 6. Fasilitator meminta para peserta untuk menuliskan hasil diskusinya di dalam keras plano 7. peserta diminta untuk melakukan kegiatan karya kunjung. 8. Fasilitator mengingatkan setiap kelompok menunjuk Nara Sumber untuk memaparkan hasil diskusinya ke peserta yang berkunjung, sisanya dibagi untuk berkunjung ke kelompok lain. Pastikan peserta yang berkunjung membawa catatan dan merekap hasil kunjungannya.

42

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 3

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fiksi

9. Peserta kembali ke kelompoknya dan mendiskusikan hasil “belanja” dan direkap menjadi satu dengan hasil diskusi kelompok sebelumnnya. Hasil diskusi berupa karakteristik setiap jenis Teks Berbasis Fiksi. Peserta menuliskan hasil diskusinya di kertas Plano. 10. Fasilitator meminta setiap kelompok menugaskan 2 orang anggotanya untuk mempresentasikan diskusinya ke kelompok lain. Catatan dan tanggapan kelompok yang dikunjungi dapat ditulis dalam post-it dan ditempelkan pada karya itu

Catatan untuk Fasilitator A. Puisi  Fungsi sosial: mengekrpesikan perasaan, kesan, pemikiran, pesan terhadap suatu objek.  Sruktur: monolog, terikat jumlah larik, suku kata, dan rima (puisi rakyat); berlarik-larik dalam bentuk yang bebas (puisi modern)  Kebahasaan: mengutamakan keindahan bunyi dan kepadatan makna (tertata, direkayasa). B. Prosa (Fabel)  Fungsi sosial: menghibur, mendidik  Struktur: cangkokan dialog ke dalam monolog, naratif (orientasi, komplikasi, resolusi.  Kebahasaan: kosakata sahari-hari, kalimat-kalimat langsung dan tak langsung, konjungsi kronologis, keterangan waktu. C. Drama  Fungsi sosial: menghibur, mendidik  Struktur: prolog, dialog, epilog  Kebahasaan: kosakata percakapan.

Kegiatan 2: Menyimpulkan karakteristik umum tipe teks berbasis fiksi 1) Fasilitator meminta setiap kelompok untuk menulis catatan/tanggapan dari kelompok lain (dalam post-it yang tersedia). 2) Fasilitator menunjuk salah perwakilan-perwakilan kelompok untuk membacakan hasil diskusinya secara bergiliran untuk menjadi sebuah kesepakatan bersama terkait dengan fungsi, struktur, dan ciri kebahasaan dari teks berbasis fiksi. 3) Fasilitator meminta setiap kelompok untuk menuliskan hasil diskusinya dalam LK. 3.5: karakteristik Umum Teks Fiksi

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

43

UNIT 3

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fiksi

R

Reflection (5 menit)

1. Fasilitator bersama peserta melakukan refleksi untuk mengecek ketercapaian tujuan unit berikut. 1) mengidentifikasi fungsi sosial berbagai teks berbasis fiksi; 2) mengidentifikasi struktur berbagai teks berbasis fiksi; 3) mengidentifikasi ciri kebahasaan berbagai teks berbasis fiksi. 2. Fasilitator selanjutnya mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut.

E

1)

Kesulitan apa yang masih Bapak/Ibu hadapi pada saat menganalisis tipe teks berbasis fiksi?

2)

Apa saja yang perlu Bapak/Ibu lakukan untuk memperdalam pemahaman tentang tipe-tipe teks berbasis fiksi?

Extension (10 menit)

Fasilitator memberikan penguatan dengan menyampaikan hal-hal sebagai berikut. 1) Setiap teks fiksi memiliki karakteristik tersendiri dalam hal fungsi/isi, struktur, dan ciri kebahasaannya. 2) Keragaman struktur dan ciri kebahasaan teks fiksi berkaitan erat dengan licentia poetica dari pengarangnya. 3) Keterampilan siswa di dalam memahami fungsi, struktur, dan ciri kebahasaan teks fiksi sangat penting di dalam membantu mereka di dalam mengapresiasi dan berkreasinya. 4) Guru perlu memiliki kemampuan merancang skenario pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik teksnya sehingga mudah pula di dalam mengapresiasi dan mengkreasikannya

44

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT C

UNIT 3

Memahami Teks Berbasis Fiksi

Lembar Kerja Peserta 3.1 Contoh Teks Fiski Teks I Gadis Peminta-minta Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka Tengadah padaku, pada bulan merah jambu Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa. Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan Gembira dari kemayang riang. Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal Jiwa begitu murni, terlalu murni Untuk bisa membagi dukaku. Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil Buah di atas itu, tak ada yang punya Dan kotaku, ah kotaku Hidupnya tal lagi punya tanda (Toto Sudarto Bachtiar dalam Mandiri 1, Erlangga)

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

45

UNIT 3

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fiksi

Teks II Biri-biri dan Buaya Di sebuah padang lumput ada tiga ekor biri-biri bersaudara. Karena musim kemarau padang rumput mulai mengering. Ketiga biri-biri itu bingung dan mulai merasa kuatir. Badannya mulai menjadi kurus karena kurang makan. Akhirnya, mereka berunding untuk pindah ke tempat lain. Si Sulung mengusulkan agar mereka pindah ke padang rumput lain, tetapi mereka harus menyeberangi sungai yang ada titian di atasnya. Si Sulung menyuruh adiknya yang bungsu mengeberan lebih dahulu. Di sungai yang juga mulai kering airnya itu ada seekor buaya. Buaya itu kelaparan karena sudah beberapa hari tidak makan. Begitu mendengar suara telapak kaki di atas titian dia memasang telinganya. Timbul kegembiraannya karena dia mencium bau biri-biri. "Hei, siapa di atas itu?" katanya dengan suara besar. "Aku," kata si Bungsu dengan suara kecil. "Ha, engkau akan kumakan, aku lapar," kata buaya. "Jangan, jangan aku. Badanku kecil. Engkau tidak akan kenyang. Sebentar lagi kakakku yang lebih besar tubuhnya akan lewat. Tunggulah!"Si Bungsu dibiarkan lewat oleh buaya. Tap, tap, tap!" bunyi derap langkah biri-biri Yang kedua di atas titian. "Hei, engkau biri-biri, ya. Engkau akan kumakan karena aku lapar," kata buaya. “Bodoh engkau memakan aku. Aku kurang besar, sebentar lagi kakak yang sulung akan lewat. Tubuhnya besar dan gemuk. Engkau akan kenyang memakannya." Biri-biri yang kedua itu pun dibiarkan lalu oleh buaya. “Dug, dag, dug!" Bunyi langkah si Sulung. “Hei, engkau biri-biri gemuk, ya. Engkau akan kumakan. Aku lapar sekali," kata buaya. "Memakan aku? Lihat tandukku yang tajam, juga kukuku yang kuat! Engkau akan kutanduk dan kuinjak-injak. Berani kau melawanku? Cobalah naik!" jawab si Sulung. Tetapi buaya tidak peduli. Dia tidak takut kepada biri-biri itu. Dia naik ke titian itu, membuka mulutnya besar-besar dan akan melahap si Sulung. Si Sulung melompat, menerj ng buaya dengan kukunya. Kena mata buaya. Dia ke sakitan. Lalu, ditanduknya perut buaya itu oleh si Sulung. Luka dan berdarah. Buaya menjerit kesakitan, lalu menjatuhkan dirinya ke air. Si Sulung berlari-larilah ke seberang. Adik-adiknya menunggu di sana. Mereka gembira karena dapat mengalahkan buaya dan dapat menyeberang dengan selainat. Cepat-cepat mereka pergi dari sana, takut dikejar buaya lagi. (Sumber: Pintar Berbahasa Indonesi 1)

46

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 3

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fiksi

Teks III

.......................................... Ibu : (duduk menjahit dengan tangan, menambal celana) ”Ke mana Ari ...? Sudah malam belum kembali juga.” (meletakkan jahitan, pergi ke jendela). ”Wah..., langit mendung. Jangan-jangan .... (terdengar suara di luar) Ibu : (terkejut) ”Ari ...!” (menuju ke arah pintu) Budi : (di luar) ”Saya, Bu. Budi.” (Budi masuk) Ibu : (heran, kuatir) “Kau sendiri, Bud? Mana Ari? Kenapa tidak pulang sama- ama?” Budi : (ragu-ragu) “Ari... ditahan polisi, Bu.” Ibu : (terkejut) ”Apa? Ya, Allah! Kenapa ditahan, Bud?” (terduduk lemas) Budi : ”Tadi kami sama-sama berjualan koran di depan bioskop. Waktu orang membeli karcis, ada yang kehilangan dompet. Kebetulan saya di dekatnya.” Ibu : ”Terus?” Budi : ”Sebenamya banyak orang di situ, tetapi yang kehilangan menyangka saya. Waktu ramai- ramai mereka menyangka saya, Ari datang. Ia marah kepada orang yang kehilangan itu. Akhirnya mereka bertengkar. Ari dipukul.” Ibu : ”Aduuh, Ari! (hampir menangis) Lalu bagaimana, Bud? Sekarang di mana Ari?” (berdiri). Budi : ”Tidak apa-apa, Bu. Ari membalas memukul lagi. Akhirnya mereka berkelahi dan Ari ditahan.” Ibu : ”Ayo, Bud! Kita ke kantor polisi.” Budi : ”Sebentar, Bu. Saya beri tahu ibu dulu.” Ibu : ”Ya. Cepatlah beri tahukan ibumu, katakan kamu akan mengantar ke sana.” Budi : (Menuju pintu, akan ke luar). Ari : (dari luar) ”Bud, Ibu? Saya pulang!” Ibu/Budi : ”Itu Ari!” (mereka bergegas ke pintu) Ari : (memeluk ibu) ”Tidak apa-apa, Bu. Orang itu salah sangka. Budi disangka yang tidak-tidak. Apa karena pakaian aian kotor begini lalu disangka mencopet?” Ibu : (gembira) ”Kau tidak apa-apa, Nak?” Ari : “Hanya kena pukul sedikit di pipi, Bu. Tetapi tak apa. Kernudian waktu diperiksa polisi, ternyata dompetnya tidak hilang. Ia lupa membawa dari rumah.” Budi : (marah) ”Kurang ajar! Enak saja menyangka orang.” Ari : ”Maka itu, aku hantam dia tadi, Bud.” Ibu : ”Sudahlah, Ari. Budi. Lain kali kamu jangan begitu!” Ari : ”Habis bagaimana, Bu? Kita biarkan saja orang menghina dan menuduh yang bukan-bukan? Karena kita miskin? Begitu saja disangka jahat?” Ibu : ”Sabarlah, Nak! Yang benar tetap benar meskipun dalam pembungkus yang jelek. Sabarlah memang banyak orang mengukur dari kulit luar saja.”

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

47

UNIT C

UNIT 3

Memahami Teks Berbasis Fiksi

Lembar Kerja Peserta 3.2 Menentukan Karakterstik Puisi   

Bacalah contoh puisi yang tersedia! Diskusi dan tentukanlah fungsi sosial, struktur, dan ciri kebahasaan dari puisi Sajikanlah dalam format seperti berikut. Judul teks : ..... Pengarang : ..... Fungsi Sosial

48

Struktur

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

Ciri Kebahasaan

UNIT C

UNIT 3

Memahami Teks Berbasis Fiksi

Lembar Kerja Peserta 3.3 Menentukan Karakteristik Prosa Bacalah contoh prosa yang tersedia!  Diskusi dan tentukanlah fungsi sosial, struktur, dan ciri kebahasaan dari teks itu  Sajikanlah dalam format seperti berikut. Judul teks : ..... Pengarang : ..... Fungsi Sosial

Struktur

Ciri Kebahasaan

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

49

UNIT C

UNIT 3

Memahami Teks Berbasis Fiksi

Lembar Kerja Peserta 3.4 Menentukan Karakteristik Drama   

Bacalah contoh teks drama yang tersedia! Diskusi dan tentukanlah fungsi sosial, struktur, dan ciri kebahasaan dari drama itu. Sajikanlah dalam format seperti berikut. Judul teks : ..... Pengarang : .....

Fungsi Sosial

50

Struktur

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

Ciri Kebahasaan

UNIT C

UNIT 3

Memahami Teks Berbasis Fiksi

Lembar Kerja Peserta 3.5 Karakteristik Umum Teks Fiksi   

Bacalah hasil diskusi tetang teks yang tersedia! Diskusisecara pleno dan rumuskanlah kesimpulan tentang fungsi/isi, struktur, dan ciri kebahasaan dari ketiga teks itu. Sajikanlah kesimpulan teng karakteristik umum teks berbasis fiksi itu dalam format seperti berikut.

Aspek

Jenis Teks Puisi

Prosa

Drama

1. Fungsi Sosial

2. Struktur

3. Kebahasaan

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

51

UNIT 3

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fiksi

MATERI PRESENTASI UNIT 3

52

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 3

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fiksi

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

53

UNIT 3

UNIT C Memahami Teks Berbasis Fiksi

54

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 4

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

UNIT 4 MENGAJARKAN TEKS BERBASIS FIKSI

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

55

UNIT 4

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

56

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT C

UNIT 4

Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

UNIT 4 MENGAJARKAN TEKS BERBASIS FIKSI (210 menit)

Pendahuluan Pembelajaran teks-teks fiksi bertujuan mengembangkan daya apresiasi dan kreasi siswa. Kegiatan apresiasi melipui menyimak, membaca, atau menonton, Adapun mengkreasikan teks fiksi berupa kegiatan penulisan, pergaan, ataupun pementasan Kegiatan-kegiatan tersebut akan tercapai apabila guru dapat mekukan proses pembelajarannya secara tepat. Adapun ketepatan pembelajarannya, antara lain, ditentukan oleh karaktertik teks itu sendiri.

Siswa sedang saling menceritakan karya fabel buatannya secara bergiliran di kelompok.

Teks berbasis fiksi di dalam Kurikulum 2013 meliputi berbagai bentuk, baik berupa pusi, prosa, dan drama. Masing-masing bentuk teks itu berkategori sebagaia karya fiksi yang satu sama lain memiliki karakterstik yang berbeda. Secara umum, puisi merupakan karya fiksi yang berbentuk monolog, drama berbentuk monolog, dan prosa merupakan karya berbentuk cangkokan dari dialog ke monolog. Berbedaan bentuk-bentuk teks fiksi tersebut tampak pula di dalam struktur dan ciri-ciri kebahasaannya. Pemahaman terhadap setiap karakterstik dari masing-masing tipe teks itu harus dilakukan guru sebelum dilakukan praktik pembelajarannya. Identifikasi terhadap karakteristik dari setiap teks itu tidak hanya guru yang memahami, tetapi siswa harus pula mengnenalinya secara lebih jauh. Oleh karena itu, strategi pemodelan dan pengalaman langsung perlu diterapkan guru di dalam proses pembelajarannya.

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

57

UNIT C

UNIT 4

Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat: a. mengidentifkasi langkah-langkah pembelajaran teks fiksi dengan sesuai dengan karakteristik teksnya; b. merumuskan skenario pembelajaran yang mempermudah siswa dalam mengapresiasi dan mengkreasikan teks-teks fiksi.

Garis Besar Kegiatan (210 menit) Introduction 5 Menit

Connection 10 menit

 Latar belakang  Tujuan  Garis-garis besar langkah kegiatan

- Kegiatan: curah pendapat tentang langkahlangkah pembelajaran teks berbasis fakta

Application 180 menit Kegiatan1: Mengidentifasi tayangan pembelajaran pembelajaran berbasis fiksi Kegiatan 2: Berpraktik belajar menulis teks berbasis fiksi Kegiatan 3: Merefleksi proses belajar dan mengajar

Reflection 10 Menit

Extension 5 menit

- Memeriksa ketercapaian tujuan - Menanyakan langkahlangkah yang dapat terapkan dalam pembelajaran teks fiksi di sekolah

Memberi penguatan tentang pentingnya menguasai beberapa strategi pembelajaran membaca teks berbasis fiksi

teks berbasis fiksi Kegiatan 4: Merumuskan langkah-langkah pembelajaran teks berbasis fiksi

58

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 4

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

Perincian Langkah-langkah Kegiatan I

Introduction (5 menit)

Fasilitator menyampaikan hal-hal berikut. 1. Teks berbasis fiksi memerlukan strategi pembelajaran tersendiri yang relatif berbeda dengan pembelajaran teks berbasis fakta. 2. Pembelajaraan berbasis fiksi diharapkan dapat meningkatkan daya apresiasi dan mempermudah daya kreasi para siswa. 3. Pemahaman fungsi, struktur, dan ciri-ciri kebahasaan dari setiap teks fiksi sangat penting dikuasai siswa dalam mempermudah proses pembelajarannya

C

Connection (10 menit)

Fasilitator melakukan curah pendapat dengan para peserta terkait dengan masalah-masalah berikut. (1) Strategi apa yang Bapak/Ibu lakukan selama ini di dalam pembelajaran teks fiksi? (2) Bagaimana tingkat keberhasilan dari penerapan strategi itu? (3) Kemampuan apa saja yang masih perlu ditingkatkan dari para siswa terkait dengan daya apresiasi dan daya kreasi teks-teks fiksi?

A

Application (180 menit)

Kegiatan 1: Mengidentifikasi tayangan pembelajaran pembelajaran berbasis fiksi Fasilitator mengarahkan para peserta untuk melakukan kegiatan-kegiatan berikut. 1. Para peserta berkelompok sesuai dengan jumlah peserta yang ada, misalnya menjadi empat kelompok. 2. Setiap kelompok memperhatikan tayangan tentang pembelajaran teks berbasis fiksi dan mencatatnya dalam selembar kertas. Fokus pengamatan adalah terkait: a. pengembangan MATERI b. penerapan METODE c. penggunaan MEDIA d. pelaksaan PENILAIAN Catatan poin 2: Di dalam Video tidak jelas memunculkan kegiatan penilaian yang dilakukan guru.

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

59

UNIT C

UNIT 4

Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

3. Para peserta mendiskusikan catatan pengamatan video bersama kelompoknya (setiap kelompok membahas satu aspek di antaranya: materi, metode, media, atau penilaian) 4. Salah satu perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya dan kelompok lain menambahkan. Kegiatan 2: Berpraktik proses belajar menulis teks fiksi melalui pemodelan Pada kegiatan ini ada dua kegiatan sebagai,mana pelatih dan peserta dan kegiatan satunya Fasilitator berperan sebagai guru dan peserta sebagai siswa (pemodelan). 1. Dalam kelompok yang sama, setiap peserta diarahkan untuk berperan sebagai siswa dalam kegiatan menulis teks fiksi dengan desain pembelajaran sebagai berikut. 2. Fasilitator menyampaikan akan kegiatan PEMODELAN akan akan dimulai. Pembelajaran yang dilakasanakan menggunakan skenario berikut: PEMODELAN MULAI Skenario Pemodelan a. Guru membagi siswa dalam empat kelompok b. Guru mengajak siswa memahami karakteristik teks fiksi (PUISI, FABEL, CERPEN, DRAMA) dengan melakukan diskusi (disiapkan bahan bacaan tentang karakteristik setiap jenis teks fiksi tersebut [fungsi, struktur dan ciri kebahasaanya]) c. Setiap kelompok menempelkan hasil diskusinya pada dinding ruangan. Setiap kelompok juga menunjuk salah satu anggotanyauntuk menjadi narasumber. d. Setiap kelompok kemudian melakukan kunjung karya, sekurang-kurangnya ke dua kelompok lainnya. e. Pengunjung dan narsumbernya kembali ke kelompok masing-masing untuk mendiskusikan temuan-temuan mereka itu. f. Kemudian secara individu, setiap siswa di kelompok diminta membuat teks berbasis fiksi dengan pengaturan sebagai berikut: (a) Kelompok I menulis PUISI; (b) Kelompok 2 menulis FABEL; (c) Kelompok 3 menulis CERPEN; (d) Kelompok 4 menulis DRAMA. g. Siswa diminta merancang outline teks yang akan dikembangkannya dengan memperhatikan aspek fungsi, struktur, dan kaidah kebahasaan teksnya (LK 4.1: Rancangan penulisan teks fiksi) h. Salah satu siswa diminta menyampaikan hasil kerangka itu kepada anggota lainnya (dalam satu kelompok yang sama).

60

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 4

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

i. Setiap siswa yang lain dapat menanggapi dan memberikan saran-sarannya. j. Setiap siswa mengembangkan kerangka menjadi teks yang lengkap dan utuh dengan memperhatikan ketepatan fungsi, struktur, dan kaidah kebahasaannya (Guru membagikan kertas yang sudah dipersiapkan sebelumnya). k. Setiap siswa melakukan silang baca dengan salah seorang temannya untuk mendapat komentar terkait dengan ketepatan fungsi, struktur, dan kaidah kebahasannya (Komentar dan penjelasan dapat menggunakan LK 4.2: Lembar penilaian teks fiksi dan juga dituangkan ke dalam post-it dan ditempelkan pada tulisan temannya itu). l. Guru menutup kegiatan pembelajarannya.

PEMODELAN SELESAI (peserta kembali berperan sebagai siswa) 3. Fasilitator mengembalikan suasana pembelajaran kepada kondisi awal, yakni para siswa kembali berperaan sebagai peserta pelatihan. 4. Fasilitator mengecek pemahaman dan pendapat peserta tentang modelling dengan melakukan curah pendapat dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut: (1) Apa saja karakteristik umum teks berbasis fiksi? (2) Bagaimana kesulitan yang dihadapi ketika menulis teks itu (Ada perwakilan dari penulis setiap jenis teks)

Catatan untuk Fasilitator 1

1. Fasilitator menjelaskan tujuan pelatihan pada sesi tersebut (Kegiatan 2), yakni mencimulasikan penulis teks fiksi dengan peserta berperan seolaholah menjadi siswa. 2. Fasilitator membagi peserta ke dalam empat kelompok. Masing-masing kelompok mendapat tugas untuk menulis puisi, fabel, cerpen, dan drama. 3. Sebelum berpraktik menulis, setiap kelompok diminta untuk menyebutkan kembali fungsi, strukur, kaidah kebahasaan. Dilakukan peyamaan persepsi apabila ada pendapat-pendapat yang berbeda. 4. Dalam proses penulisannya, setiap kelompok diharapkan dapat memperhatikan/mengidentifikasi struktur dan kaidah kebahasannya. Dalam proses tersebut, peserta diharapkan pula untuk memanfaatkan informasi-informasi yang relevan untuk menguatkan bobot tulisannya itu. Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

61

UNIT 4

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

5. Apabila sudah selesai, tulisan para peserta disilangbacakan untuk dilakukan penilaian dan tanggapan dengan menggunakan LK 4.2 yang tersedia. 6. Pada akhir kegiatan, dilakukan refleksi tentang masalah-masalah yang mungkin dihadapi siswa ketika menulis teks berbasis fiksi. Kegiatan 3: Merefleksi proses belajar dan mengajar teks berbasis fiksi Fasilitator mengarakan para peserta untuk melakukan kegiatan-kegiatan berikut. 1. Melakukan refleksi terhadap tayangan praktik mengajar dan praktik belajar menulis teks fiksi. 2. Refeksi terkait dengan hal-hal berikut. a. Kelemahan guru dalam mengajar dan upaya perbaikannya terkait dengan materi, metode/media, dan penilaiannya (Kelompok 1 dan 2) b. Kesulitan siswa dalam menulis teks-teks fiksi dan upaya perbaikannya (Kelompok 3 dan 4). 3. Hasil diskusi dituangkan pada kertas plano 4. Hasil diskusi selanjutnya disilangbacakana. a. Kelompok 1 silang baca dengan kelompok 3 b. Kelompok 2 silang baca dengan kelompok 4 Kegiatan 4: Merumuskan langkah-langkah pembelajaran teks berbasis fiksi Fasilitator mengarahkan peserta untuk melakukan kegiatan-kegiatan berikut. 1. Tetap berkelompok untuk merancang skenario pembelajaran berbasis fiksi. a. Kelompok 1 tentang pembelajaran puisi b. Kelompok 2 tentang pembelajaran FABEL c. Kelompok 3 tentang pembelajaran CERPEN d. Kelompok 4 tentang pembelajaran drama 2. Skenario pembelajar dirancang dengan berpedoman pada langkah-langkah pendekatan saintifik (mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, dan mengomunisikan). Gunakan LK 4.3 : Skenario Mengajarkan Teks Fiksi. 3. Setiap kelompok menulis hasil diskusinya pada kertas plano dan hasilnya dipajang pada tempat yang tersedia. 4. Setiap kelompok melakukan kunjungan kelompok lainnya untuk memberikan tangapantanggapan (dtulis dalam post-it dan ditempel).

62

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT C

UNIT 4

Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

R

Reflection (10 menit)

1. Fasilitator mengajak peserta untuk bersama-sama memeriksa ketercapaian tujuan sesi. 2. Fasilitator mengajukan pertanyaan terkait dengan langkah yang dapat dilakukan para

peserta untuk menerapkan langkah-langkah pembelajaran teks fiksi di sekolah. E

Extension (5 menit)

Fasilitator memberikan pendalaman/penguatan terkait dengan hal-hal berikut. •

Pengajaran teks berbasis fiksi dapat dilakukan dalam berbagai cara dengan memperhatikan karakteristik setiap teksnya.



Pemilihan strategi pembelajaran teks fiksi harus menjadikan siswa senang dalam mengapresiasi teks-teks fiksi itu dan lebih produktif pula di dalam mengkreasikannya.

Fasilitator membagikan Informasi tambahan untuk menambah informasi peserta (LK 4.1: Strategi Pembelajaran Membaca Teks Berbasis Fiksi)

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

63

UNIT 4

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

Lembar Kerja Peserta 4.1 Rancangan Penulisan Teks Fiksi Pelajari kembali fungsi sosial, struktur, dan ciri kebahasaan dari teks fiksi yang sesuai dengan tugas kelompok.



Secara mandiri, Anda diminta untuk merancang jenis teks (sesuai yang ditugaskan di kelompok tersebut).



Sajikanlah dalam format seperti berikut.!

Jenis teks Topik

: ..... : ....

Aspek

Pokok-pokok Teks

1. Fungsi sosial

2. Struktur

1. Kebahasaan

Pengembangan Teks (dapat dituliskan di kertas terpisah) ...

64

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT C

UNIT 4

Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

Lembar Kerja Peserta 4.2 Lembar Penilaian Teks Fiksi   

Bacalah teks fiksi yang dibuat oleh salah seorang teman Anda. Cermatilah karya itu berdasarkan fungsi sosial, struktur, dan kebahasaannya, Sajikanlah penilaian Anda itu format berikut.

Judul Jenis teks Penulis

: ... : ..... : .....

Aspek Penilaian

Nilai (1-4)

Komentar dan Penjelasan

1. Fungsi sosial a. Kejelasan b. Kebermanfaatan c. Keseuaian dengan karakteristik pembaca

2. Struktur a. Kelengkapan b. Kepaduan

3. Ciri kebahasaan a. Ketepatan b. Kebakuan ejaan/tanda baca Total Nilai Penilai: .........................................

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

65

UNIT 4

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

Lembar Kerja Peserta 4.3 Rancangan Skenario Mengajarkan Teks Fiksi Rancanglah scenario pembelajaran untuk mengajarkan Teks Berbasis Fiksi dengan memastikan kegiatan pembelajaran: a. memahamkan karateristik teks berbasis fiksi (jenis teks dan karakteristiknya) b. melatih keterampilan dalam menulis Teks Fiksi c. menghasilkan produk tulisan Teks Fiksi siswa secara individu Alokasi Waktu: _________________ Alat/Media : __________________ Langkah

Detail kegiatan

1. Kegiatan Awal

2. Kegiatan Inti

3. Kegiatan penutup (Refleksi dan penguatan)

66

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT C

UNIT 4

Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

Informasi Tambahan (IT) 4.1

Strategi Pembelajaran Membaca Teks Berbasis Fiksi 1. Strategi Reading aloud Langkah-Langkah: 

Pilihlah teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan keras. Batasi dengan suatu pilihan yang kurang dari 500 kata



Perkenalkan teks itu pada peserta didik. Perjelas poin-poin kunci atau masalahmasalah pokok untuk diangkat



Bagilah bacaan teks itu dengan alenia-alenia atau beberapa cara lainnya. Ajaklah para sukarelawan untuk membaca keras bagian-bagian yang berbeda



Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, hentikanlah dibeberapa tempat untuk menekankan poin-poin tertentu, munculkan beberap pertanyaan atau berilah contoh-contoh

2. Strategi Reading Guide Langkah-Langkah:  



 



Siapkan bahan ajar yang berupa teks tulis yang substansinya sesuai dengan materi/tema yang ditentukan dalam Kompletensi Dasar (KD Siapkan kisi-kisi yang berupa tugas yang terdiri dari beberapa pertanyaan/pernyataan yang belum lengkap atau sempurna sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Bagikan bahan ajar yang berupa teks tulis dan kisi-kisi yang berupa pertanyaan/pernyataan yang belum lengkap tersebut kepada para peserta didik (bisa secara kelompok atau individu Mintalah kepada masing-masing kelompok atau individu untuk membaca dan mempelajari bahan ajar dan mengisi kisi-kisi tersebut Kemudian setelah peserta didik mengerjakan tugas mintalah kepada mereka baik secara kelompok ataupun secara individu untuk mempresentasikan hasil kerjanya maasing-masing Berikan konfirmasi (klarifikasi) kepada para peserta didik setelah mereka selesai mempresentasikan hasil kerjanya

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

67

UNIT 4

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

3. Strategi Belanja Video Langkah-Langkah  Secara berkelompok siswa mengamati cuplikan tayangan video yang telah disediakan oleh guru.  Guru mengajak siswa untuk berdiskusi dan menjelaskan tehnik membaca puisi  Guru menyiapkan keranjang (sejumlah 4 buah tergantung jumlah kelompok) yang berisi replika uang keeping dan CD Puisi. Replika uang dan keranjang dibagikan kepada masing-masing kelompok. Kemudian guru memanggil ketua dari masingmasing kelompok untuk berbelanja kepingan CD puisi yg sudh disusun rapi di depan kelas.  Setelah masing-masing kelompok selesai berbelanja, guru membagikan lembarakan kertas yang berisi naskah puisi.  Siswa dan guru menyaksikan cuplikan masing-masing video yang dipilih. Kemudian berdiskusi dan menandai kata-kata yang dianggap sulit ketika dibaca, menandai penjedaan, mendeskripsikan gerakan yang sesuai dengan makna puisi dan memahami maksud isi puisi  Guru memberikan siswa kesempatan 15 menit untuk memahami maksud dari puisi yang akan dibaca siswa  Masing-masing kelompok maju satu persatu untuk membacakan puisi dengan menggunakan irama, volume, mimik dan kinestik sesuai dengan isi puisi  Guru melakukan refleksi dengan cara memberikan kesempatan siswa bertanyajawab menenai materi membaca puisi  Sebelum menutup kesiatan guru bersama siswa menyimpulkan dari hasil kegiatan yang dilakukan dan materi yang dipelajari hari ini 4. Strategi DRTA (Directed Reading-Thinking Activity) Langkah-Langkah:  Bagikan bahan bacaan kepada peserta  Mintalah peserta untuk mempelajari judul dan gambar padahalaman pertama.Ajukan pertanyaan seperti berikut: apa yang kamu pikirkan tentang cerita dengan judul ini. apa yang kamu pikirkan tentang peristiwa dalam cerita ini, manakah prediksimu yang sesuai?  Ketika pertama kali memperkenalkan DRTA, biasakan siswa denganstrategi untuk menangani dengan kata-kata yang belum dikenal: baca akhir kalimat, gunakan gambar jika tersedia, ucapkan kata-kata dengan suara nyaring, dan mintalah bantuan orang lain.  Mengarahkan siswa untuk membaca dalam hati bagian dari cerita untuk memeriksa prediksi mereka.Pastikan bahwasiswa membaca untuk mencari makna. Amati kinerja membaca mereka dan bantu siswa yang membutuhkan bantuan dengan kata-kata yang mungkin sulit dipaham

68

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT C

UNIT 4

Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi





Setelah siswa telah membaca bagian pertama, minta mereka menutup buku mereka. Apakah pertanyaan-pertanyaan berikut memandu siswa untuk mengevaluasi temuan dan prediksi baru mereka: apakah Anda benar, apa yang Anda pikirkan sekarang, dan menurut Anda apa yang akan terjadi? Kemudian, doronglah siswa untuk menyaring ide-ide mereka dan untuk membuat prediksi tentang peristiwa yang akan terjadi kemudian dalam bacaan. Mintalah siswa melanjutkan kegiatan membaca bagian lain. Pada setiap bagian bacaan, lanjutkan siklus memprediksi, membaca, Membuktikan-(Wiesendanger, 2001)

5. Strategi Information Search Langkah-langkah:      

Fasilitator mengajukan sejumlah pertanyaan. Fasilitator memberikan rambu-rambu bacaan atau referensi serta berbagai sumber informasi yang dapat digunakan peserta didik. Peserta secara berkelompok mencari informasi dengan mengkaji dan mempelajari referensi atau bacaan dari berbagai sumber informasi. Masing-masing kelompok mejawab sejumlah pertanyaan yang diajukan fasilitator sekaligus melaporkan hasilnya. Paparan hasil kerja kelompok ini kemudian dipresentasikan di depan kelompok lain sekaligus dikompetisikan. Fasilitator memberikan klarifikasi baik melalui diskusi atau Tanya jawab maupun dialog langsung dengan kelompok peserta yang bersangkutan.

6. Strategi Storytelling Langkah-Langkah:      

Fasilitator membagikan bahan bacaan Peserta membaca bahan bacaan yang telah diterima Peserta memahami alur bacaan dengan menentukan alur dan isi bahan bacaan Peserta menyampaikan kembali isi bacaan dengan menggunakan berbagai variasi (nada, tekanan, volume suara, kecepatansuara, ritme, artikulasi dan gerak tubuh) Fasilitator dan peserta melakukan refleksi Fasilitator memberi penguatan

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

69

UNIT C

UNIT 4

Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

7. Strategi Pemodelan Langkah-Langkah: Persiapan Pemodelan  Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.  Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.  Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya kepada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi. Pelaksanaan Pemodelan  Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.  Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.  Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.  Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.

Penutup  Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi  Merumuskan kesimpulan 8. Strategi Kegiatan Membaca Langsung/KML Langkah-Langkah:

70



Fasilitator mengembangkan tujuan pembelajaran, membacakan judul teks, bertanya jawab dengan siswa tentang hal- hal yang berkaitan dengan judul bacaan sebagai pembangkitan pengalaman dan pengetahuan siswa secara mengemukakan hal-hal pokok yang perlu di pahami siswa dalam membaca.



Fasilitator meminta peserta membaca dalam hati. Setelah siswa membaca guru melakukan tanya jawab tentang isi bacaan. Pertanyaan tidak selalu diikat oleh pertanyaan seperti yang ada dalam buku teks. Guru bisa menambahkan pertanyaan sesuai dengan konteks kehidupan siswa maupun permasalahan lain yang aktual.



Fasilitator memberikan tugas latihan yang ditujukan untuk mengembangkan pemahaman dan ketrampilan siswa sejalan dengan kegiatan membaca yang telah di lakukannya. Kegiatan itu bisa berupa menjelaskan makna kata-kata sulit dengan

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 4

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

menggunakan kamus, membuat ikhtisar bacaan, mempejalari penggunaan struktur, ungkapan, dan peribahasa dalam bacaan 9. Strategi SQ3R (Survei, Question, Read, Recite, Review) Langkah-Langkah: 

Tahap Persiapan : Fasilitator meminta siswa membaca teks secara cepat (survey). Setelah itu guru meminta siswa membuat pertanyaan tentang bacaan (question). Pertanyaan dapat langsung memanfaatkan pertanyaan pada tahap pramembaca. Tujuan pertanyaan ini, adalah untuk membentuk kosentrasi siswa dan membangkitkan pengetahaun dan pengalaman awalnya.



Proses membaca. Setelah membuat pertanyaan, peserta melakukan kegiatan membaca (read). Sambil membaca, siswa membuat jawaban pertanyaan dan catatan ringkas yang relevan (recite).



Pasca membaca: peserta melakukan review, misalnya membahas kesesuaian pertanyaan dengan isi bacaan, maupun kegiatan lanjutan lain yang secara kreatif bisa dikembangkan oleh guru

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

71

UNIT 4

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

MATERI PRESENTASI UNIT 4

72

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 4

UNIT C Mengajarkan Teks Berbasis Fiksi

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

73

UNIT 5

UNIT C Simulasi Pembel;ajaran Teks Berbasis Fakta/Fiksi

UNIT 5 SIMULASI PEMBELAJARAN TEKS BERBASIS FAKTA/FIKSI

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV – Bahasa Indonesia

75

UNIT 5

UNIT C Simulasi Pembelajaran Teks Berbasis Fakta/Fiksi

76

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT C

UNIT 5

Simulasi Pembel;ajaran Teks Berbasis Fakta/Fiksi

UNIT 5 SIMULASI PEMBELAJARAN TEKS BERBASIS FAKTA/FIKSI (90 Menit) Pendahuluan Pemahaman peserta atas suatu materi pelatihan akan terfelksi pada saat peserta melakukan praktik penerapan materi tersebut. Sebagaimana pelatihan yang telah dilaksanakan selalau ada praktik mengajar. Namun pada pelatihan saat ini, peserta akan menerapkan dalam bentuk peer teaching (praktik mengajar sebaya). Peserta akan menerapkan/mensimulasikan scenario yang telah dirancang pada unit sebelumnya, sebelumnya mereka akan melengkapi dengan materi dan Lembar kerja yang dibutuhkan.

Guru mendampingi siswa menata pemajangan hasil karyanya di kelas.

Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat: 1.

Menerapkan pembelajaran teks berbasis Fakta dan fiksi;

2.

Mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan langkah pembelajaran berbasis teks.

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV – Bahasa Indonesia

77

UNIT C

UNIT 5

Simulasi Pembelajaran Teks Berbasis Fakta/Fiksi

Garis-garis Besar Kegiatan (90 menit) Introduction 5 menit

Connection 5 menit

Application 70 menit

• Latar belakang pentingnya pelatihan • Tujuan pelatihan • Garis-garis besar kegiatan

curah pendapat tentang pengalaman menerapkan pembelajaran teks Fakta dan Fiksi

• Kegiatan 1: Menyempurnakan scenario • Kegiatan 2: Simulaasi/peer teaching dan diskusi

Reflection 5 menit • Menjawab pertanyaan pemahaman materi.

Extension 5 menit • Saran implemantasi dan pengembagan pengajaran teks berbasis fakta

Perincian Langkah-langkah Kegiatan I

Introduction (5 menit) 1. Salah satu tujuan praktik implementasi materi pelatihan yang diajarkan adalah untuk mengetahui pemahaman/pencapaian peserta atas materi yang dilatihkan 2. Selama praktik juga memunculkan temuan, innovasi dan juga kendala yang menjadi lesson learned 3. Semua temuan akan bermanfaat jika dibahas bersama dan disepakati alternative pengembangan dan atau solusinya.

C

Connection (5 menit)

Kegiatan 1: Curah Pendapat (5’) 

Fasilitator mengajak poesertra menyampaikan pengalamannya mengikuti sesi dan melkasanakan kegiatan pelatihan dengan mengajukan pertanyaan berikut: 1. Materi apa yang paling jelas dalam pelatihan ini? 2. Skenario pembelajaran mengajarkan teks mana yang sudah dipahami? 3. Materi apa saja yang masih perlu dikuatkan?

78



Fasilitator menuliskan jawaban peserta di PPT/kertas plano.



Fasilitator membahas secara pleno point penting yang perlu dispakati-dikuatkan

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 5

UNIT C Simulasi Pembel;ajaran Teks Berbasis Fakta/Fiksi

A

Application (70 menit)

Kegiatan 1: Penyempurnaan Skenario Pembelajaran (15’) 1. Fasilitator meminta peserta untuk memilih scenario yang telah dikembangkan dan melakukan review 2. Kegiatan yang dilakukan adalah mengecek kembali kesesuaian:  langkah kegiatan pembelajaran dan tujuan yang akan dicapai  media dan kegiatan yang dikembangkan  kegiatan dan produk yang diharapkan dihasilkan 3. Peserta menyempurnakan scenario yang dikembangkan, lengkap dengan media dan bahan yang dibutuhkan.

Kegiatan 2: Praktik Simulasi Pembelajaran Teks Fakta/Fiksi dan Diskusi (55’) 1. Fasilitator memilih salah satu peserta berperan sebagai guru dan melakukan simulasi (peer teaching) peserta yang lain berperan siswa. waktu simulasi +- 40 menit 2. Fasilitator meminta peserta mendiskusikan simulasi yang telah dilakukan, dengan fokus diskusi: a. Kesesuaian langkah pembelajaran dan tujuan pemahaman teks berbasis fakta/fiksi b. Efektifitas kegiatan siswa dan guru selama pembelajaran untuk membantu pemahaman siswa terhadap konsep Teks berbasis fakta/fiksi c. Kesesuaian kegiatan dan kualitas produk tulisan yang dihasilkan siswa d. Rencana pengembangan dan atau perbaikan yang akan dilakukan Tuliskan hasil diskusi di kertas plano 3. Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara pleno dan kelompok lain melengkapi/menambahkan

R

Reflection (5 menit)

(1) Kegiatan penting apa yang perlu dikembangkan dalam pelatihan.? (2) Apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan simulasi untuk

meningkatkan pemahaman peserta?

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV – Bahasa Indonesia

79

UNIT C

UNIT 5

Simulasi Pembelajaran Teks Berbasis Fakta/Fiksi

E

Extension (5 menit) 1. Terapkan pembelajaran teks berbasis fakta dan atau fiksi; a. dengan kegiatan yang variasai b. memberikan pemahaman maksimal siswa dan c. menghasilkan berbagai produk siswa yang bervariasi 2. Diskusikan setiap temuan dan atau kendala yang temukan selama implementasi bersama guru melalui KKG sekolah dan atau rayon.

80

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

UNIT 5

UNIT C Simulasi Pembel;ajaran Teks Berbasis Fakta/Fiksi

MATERI PRESENTASI UNIT 5

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV – Bahasa Indonesia

81

UNIT 5

UNIT C Simulasi Pembelajaran Teks Berbasis Fakta/Fiksi

82

Modul Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs IV - Bahasa Indonesia

Modul Pela han

Prak k yang Baik di Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)

IV Pembelajaran Bahasa Indonesia

USAID PRIORITAS: Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students