SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS POTENSI PRODUKTIVITAS PERTAMBAKAN

Download JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. ... Kata kunci---Tambak, SIG, Produksi, Pemilik, Persebaran ... Surabaya, khususnya bagian Kelautan dan Pe...

2 downloads 432 Views 563KB Size
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271

1

Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Kota Surabaya Permadi dan Teguh Hariyanto Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia Email : [email protected]

Abstrak— Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki kedudukan yang sangat strategis baik skala regional maupun nasional. Aktivitas kota yang sangat tinggi memacu terjadinya perkembangan kota yang sangat cepat. Semakin meningkatnya pembangunan fasilitas umum menyebabkan banyaknya pengalihfungsian fungsi area tambak khususnya di Surabaya menjadi perumahan , hotel, pabrik dan lain sebagainya. Penggunaan Sistem Informasi Geografis pada penelitian ini menghasilkan peta eksisting wilayah tambak di Surabaya tahun 2013. Wilayah tambak di Surabaya pada tahun 2013 terdapat pada 11 kecamatan yang terdiri dari 11 kecamatan untuk tambak ikan dan 4 kecamatan untuk tambak garam .kepemilikan tambak di Kota Surabaya 60,580% dimiliki oleh rekyat pribadi, 25,990% pengembang, 6,373% Pemerintah Kota, 3,230% TNI AL, 0,797% Tanah Negara dan 3,030% Tidak diketahui kepemilikannya. Perubahan luas tambak di Surabaya dari tahun 2002 sampai 2013 adalah berkurang sebesar 1.148,598 ha. Perubahan jumlah tambak di Surabaya pada tahun 2013 adalah berkurang sebanyak 11.023 persil tambak. Potensi produksi tambak ikan di surabaya pada tahun 2013 adalah sebesar 9.637,167 ton. Untuk tambak garam adalah sebesar 127.815,365 ton. Sedangkan potensi ideal tahun 2013 adalah sebesar 11.141,280 ton untuk tambak ikan. Kata kunci---Tambak, SIG, Produksi, Pemilik, Persebaran

I. PENDAHULUAN

S

eiring pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan meningkatnya aktivitas kotayang tinggi . Aktivitas kota yang sangat tinggi memacu terjadinya perkembangan kota yang sangat cepat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari selalu meningkatnya pembangunan bangunan, jalan, maupun fasilitas umum lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya budidaya tambak di daerah pesisir yang menjadi sasaran pengalihfungsian menjadi perumahan, resort dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan semakin berkurangnya jumlah tambak yang ada. [1] Analisa potensi produktivitas tambak di Surabaya sangat diperlukan, karena dengan diketahuinya jumlah tambak di Surabaya dapat diprediksi hasil dari tambak dan perkembangan potensi penghasilan tambak per tahunnya dan juga sebagai patokan perkembangan jumlah tambak dari tahun ke tahun. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis

ini diharapkan informasi tentang potensi tambak di Surabaya dapat disampaikan dengan lebih baik, rinci dan detail sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang tepat [2]. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan citra resolusi tinggi WORLDVIEW-2 yang memiliki resolusi 1.84 meter sebagai acuan untuk dilakukannya updating untuk dapat mengahasilkan peta eksisting wilayah tambak di Surabaya, sistem informasi geografis potensi produktivitas pertambakan dan juga untuk mendapatkan evaluasi perubahan luas tambak dan jumlah sebaran tambak di Surabaya dari tahun 2002 hingga 2013. Dengan adanya sistem informasi geografis ini diharapkan tersedianya informasi tentang potensi tambak dan prediksi jumlah hasil per tambak per tahunnya. Ketersediaan informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan patokan perkembangan potensi tambak di Kota Surabaya, khususnya bagian Kelautan dan Perikanan Kota Surabaya. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kota Surabaya yang terletak pada 70 9’ – 70 21’ Lintang Selatan (LS) dan 1120 36’- 1120 54’ Bujur Timur (BT). Dalam penelitian ini wilayah yang dianalisa adalah diutamakan pada wilayah Surabaya Timur, Surabaya Barat, dan Surabaya Utara [1]. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Citra WORLDVIEW-2 tahun 2012 yang memiliki resolsi 1.84 meter pada nadir yang diperoleh dari Jurusan Teknik Geomatika [3]. Peta Garis tahun 2002 diperoleh dari Dinas Cipta Karya Tata Kota Surabaya. Data peta kepemilikan lahan pada wilayah perencanaan beberapa kelurahan milik Kelurahan di Kota Surabaya. Data produksi per Kecamatan di Surabaya tahun 2002 milik Dinas Pertanian Surabaya dan Foto / dokumentasi beberapa tambak. Dalam penelitian ini, proses updating peta persebaran tambak dilakukan dengan menggunakan metode dijitasi menggunakan acuan data berupa citra satelit Worldview-2 tahun 2012 dan peta garis tahun 2002. Setelah diperoleh hasil peta garis 2013, kemudian dilakukan analisa mengenai luasan, persebebaran, potensi produktivitas dan kepemilikan tambak pada format SIG.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271

dapat dilihat pada analisa evaluasi persebaran tambak di Surabaya. Dari sistem informasi geografis tersebut dapa dimodifikasi agar memiliki interface sistem informasi yang lebih menarik yaitu dengan tampilan dalam format aplikasi.

Mulai

Data NonSpasial

Data Spasial

- Data jumlah tambak di Surabaya - Data profit tambak di Surabaya - Data kepemilikan tambak di Surabaya - Foto / Dokumentasi beberapa tambak

Peta Garis Surabaya skala 1 : 5000 tahun 2002

- Data jenis tambak di Surabaya

2

Citra Satelit WORDWIEW2 Tahun 2012

Updating Peta Garis

Pembuatan basis data nonspasial

Peta Garis Surabaya skala 1 : 5000 tahun 2012

Database Tambak Surabaya

Konversi Data ke .SHP

Peta Surabaya format SHP

Analisa data spasial menggunakan query

Klasifikasi Tambak

Data Lapangan

Peta Sebaran dan Jenis Tambak

Pembuatan tampilan pada visual basic Penyusunan script pada Visual Basic Tidak Proses script berhasil?

Dokumentasi lapangan

Ya SIG potensi produktifitas pertambakan di Surabaya

Evaluasi perubahan tambak dan persebaran tambak

Gambar 1. Diagram Alir Pengolahan Data

III. HASIL Pada bagian ini ditampilkan hasil pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan mengenai pembuatan sistem informasi geografis potensi produktivitas pertambakan kota Surabaya. Sistem Informasi Geografis yang dibuat dalam penelitian ini difokuskan pada visualisasi kondisi tambak, hal ini dilakukan agar dapat dilakukan analisa yang intensif terhadap sebaran dan produktivitas tambak. Berikut ini merupakan Sistem Informasi Geografis potensi produktivitas tambak di Kota Surabaya.

Gambar 3 Tampilan Sistem Informasi Potensi Produktivitas Pertambakan di Kota Surabaya

A. Analisa Luas Tambak Di Surabaya Tahun 2013 Perhitungan luas tambak di Surabaya berdasarkan Peta Garis Peta Garis Digital kota Surabaya skala 1 : 5000 tahun 2002/2003 (Proyeksi TM3°) produk Dinas Tata kota Surabaya yang telah dilakukan updating terbaru sampai tahun 2013 dapat disajikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 1 Tabel luas tambak per kecamatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Kecamatan

Asem Rowo Benowo Bulak Gubeng Gunung Anyar Kenjeran Krembangan Mulyorejo Pakal Rungkut Semampir Sukolilo Sukomanunggal Tambak Sari Tandes Tenggilis Mejoyo Total Total Luas Tambak

2002 (ha) Ikan Garam 207.936 62.356 797.356 664.784 110.721 0 4.683 0 283.978 0 189.629 0 12.846 0 347.143 0 606.134 178.621 803.138 0 140.241 0 1395.285 0 9.204 0 3.004 0 134.827 24.950 0.207 0 5046.331 930.713 4830.446

2013 (ha) Ikan Garam 160.971 56.396 538.183 577.972 70.168 0 0 0 219.471 0 163.266 0 0 0 254.383 0 542.105 192.814 706.201 0 123.177 0 1181.167 0 0 0 0 0 19.256 24.914 0 0 3978.350 852.096 1146.598

Berdasarkan tabel di atas, menghasilkan perubahan luas tambak yang ada di Surabaya dari tahun 2002 sampai 2013. Luas pada tahun 2002 adalah sebesar 5.977,044 ha, sedangkan luas pada tahun 2013 adalah sebesar 4.930,446 ha. Jadi dari tahun 2002 sapai 2013 luas tambak yang ada di Surabaya mengalami pegurangan sebesar 1.146,598 ha..

Gambar 2 Tampilan peta sebaran tambak dan jenisnya di Kota Surabaya dala format SIG

Dari sistem informasi ini teridentifikasi terdapat 11 kecamatan yang terdapat tambak ikan dan 4 kecamatan yang terdapat tambak garam. Untuk penjelasan lebih lengakap

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271

3

No 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Kecamatan Gunung Anyar Kenjeran Krembangan Mulyorejo Pakal Rungkut Semampir Sukolilo Sukomanunggal Tambak Sari Tandes Tenggilis Mejoyo Total Persentase Total Jumlah Tambak

2002 8.1% 5.1% 0.1% 6.2% 12.4% 18.5% 2.2% 20.8% 0.1% 0.2% 2.9% 0.1% 100% 12474

2013 5.8% 5.9% 0.0% 3.9% 17.4% 20.4% 2.8% 16.5% 0.0% 0.0% 0.5% 0.0% 100% 7821

Gambar 4. Grafik perubahan luas tambak ikan

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa semua kecamatan pada tahun 2002 yang memiliki tambak ikan maupun tambak garam mengalami pengurangan luas tambak. Sedangkan Untuk Kec. Krembangan, Kec. Sukomanunggal, Kec. Tambak Sari dan Kec. Tenggilis Mejoyo sudah tidak memiliki tanah tambak.

Jumlah tambak ikan tahun 2013 di Surabaya adalah 7.821 tambak. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 4.653 jumlah tambak.

Gambar 6. Grafik sebaran tambak ikan

Gambar 5. Grafik perubahan luas tambak garam

Luas tambak garam pada tahun 2002 adalah sebesar 930,713 ha, sedangkan luas tambak garam pada tahun 2013 adalah sebesar 852,096 ha. Luas tambak garam di Surabaya berkurang sebesar 78,616 ha. Untuk tambak garam tersebar di empat kecamatan, yaitu Kec. Asem Rowo, Kec. Benowo, Kec. Pakal, dan Kec. Tandes. Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa semua kecamatan mengalami pengurangan luas, namun hanya kec. Pakal yang mengalami penambahan luas tambak garamnya yaitu sebesar 14,192 ha. Penyebab dari berkurangnya luas tambak di Surabaya adalah dikarenakan pembangunan perumahan, pergudangan, pabrik, dan fasilitas umum lainnya. B. Evaluasi Persebaran Tambak Di Surabaya Analisa Persebaran tambak di Surabaya bertujuan untuk mengetahui jumlah tambak yang ada di Surabaya dan presentase persebarannya di setiap kecamatan. Persebaran tambak ikan pada tahun 2002 di Surabaya adalah sebesar 15.5% dari keseluruhan luas Surabaya yaitu 32.637,75 ha. Setelah dilakukan updating, pada tahun 2013 persebaran tambak di Surabaya adalah sebesar 12.2% dari luas Surabaya yang luasnya 32.637,75 ha. a. Tambak Ikan Tabel 2 Tabel persebaran tambak ikan No 1 2 3 4

Kecamatan Asem Rowo Benowo Bulak Gubeng

2002 3.6% 17.1% 2.5% 0.2%

2013 4.3% 18.9% 3.5% 0.0%

Persebaran tambak ikan tahun 2013 berdasarkan jumlah total tambak ikan terbagi di beberapa kecamatan seperti Kec. Asem rowo sebanyak 340 tambak, Kec. Benowo sebanyak 1.478 tambak, Kec. Bulak sebanyak 274 tambak, Kec. Gunung Anyar sebanyak 5.465 tambak, Kec. Kenjeran sebanyak 463 tambak, Kec. Mulyorejo sebanyak 303 tambak, Kec. Pakal sebanyak 1.359 tambak, Kec. Rungkut sebanyak 1.592 tambak, Kec. Semampir sebanyak 221 tambak, Kec. Sukolilo sebanyak 1.293 tambak, Dan Kec. Tandes sebanyak 42 tambak. Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa persebaran tambak ikan pada tahun 2013 paling banyak terdapat di Kecamatan Rungkut dan yang paling sedikit terdapat di kecamatan Tandes. b. Tambak Garam Tabel 3 Tabel persebaran tambak garam No 1 2 3 4

Kecamatan Asem Rowo Benowo Pakal Tandes Total Persentase Total Jumlah Tambak

2002 6.7% 71.6% 19.2% 2.5% 100% 13881

2013 6.7% 69.0% 21.5% 2.7% 100% 12164

Persebaran tambak garam pada tahun 2002 di Surabaya adalah sebesar 2.9% dari keseluruhan luas Surabaya yang luasnya 32.637,75 ha. Setelah dilakukan updating, pada tahun 2013 persebaran tambak di Surabaya adalah sebesar 2,6% dari luas Surabaya.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271

Gambar 7. Grafik sebaran tambak ikan

Jumlah tambak garam tahun 2013 di Surabaya adalah 12.164 tambak. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 1.717 tambak. Sedangkan untuk persebaran tambak garam pada tahun 2013 masih sama dengan tahun 2002 yaitu di empat kecamatan . Keempat kecamatan tersebut diantaranya adalah Kec. Asem Rowo sebanyak 821 tambak, Kec. Benowo sebanyak 8.391 tambak, Kec. Pakal, sebanyak 2.619 tambak dan Kec. Tandes sebanyak 333 tambak. Secara keseluruhan persebaran tambak di Surabaya pada tahun 2013 adalah sebanyak 19.985 tambak atau sebesar 14.8 % dari keselurah wilayah Surabaya yang terdiri dari tambak ikan sebanyak 7.821 tambak dan tambak garam sebanyak 12.164 tambak. Penyebab umum berkurangnya luas tambak yang ada di Surabaya dikarenakan pembangunan seperti perumahan, pemukiman, pergudangan, fasilitas umum, dan lain - lain C. Analisa Potensi Produksi Tambak Di Surabaya Analisa potensi produksi tambak di Surabaya bertujuan untuk mendapatkan informasi potensi produksi hasil tambak di Surabaya pada tahun 2013. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Pertanian, perhitungan potensi produksi tambak ikan dibagi menjadi 2 tipe yaitu potensi tahunan dan potensi ideal. Potensi tahunan merupakan potensi produksi yang dihitung berdasarkan data-data produksi tahun sebelumnya untuk satu hektar dalam satu tahunnya. Setelah dilakukan perhitungan berdasarkan tahun sebelumnya, potensi produksi tambak ikan tahun 2013 adalah sebesar 2,422 ton untuk satu hektarnya. Sedangkan potensi ideal merupakan potensi produksi yang dihitung berdasarkan jumlah produksi yang telah ditetapkan atau ditargetkan dalam satu hektar untuk satu tahunnya [5]. Nilai potensi ideal adalah sebesar 2,8 ton untuk satu hektarnya. Berikut merupakan tabel hasil pembagian potensi produksi : a. Tambak Ikan Tabel 4 Tabel potensi produksi tambak ikan No

Kecamatan

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12

Asem Rowo Benowo Bulak Gunung Anyar Kenjeran Semampir Mulyorejo Pakal Rungkut Sukolilo Tandes Total

Luas (ha) 160.971 538.183 70.168 219.471 163.266 123.177 254.383 542.105 706.201 1181.167 19.256 3978.350

Potensi 2013 (ton) 389.870 1303.475 169.948 531.556 395.429 298.334 616.114 1314.612 1710.414 2860.776 46.639 9637.167

Potensi Ideal (ton) 450.719 1506.914 196.472 614.518 457.146 344.897 712.273 1519.790 1977.365 3307.269 53.918 11141.280

4

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa potensi produksi dari tiap kecamatan berbeda berdasarkan luasan tambak yang berada di kecamatan tersebut. Potensi produksi untuk Kec. Asem rowo adalah 389,870 ton untuk potensi 2013 dan 450,719 ton untuk potensi idealnya, Kec. benowo adalah sebesar 1.303,475 ton untuk potensi 2013 dan 1.506,914 ton untuk potensi idealnya, Kec. Bulak adalah sebesar 169,948 ton dan 196,472 ton untuk potensi idealnya, Kec. Gunung Anyar adalah sebesar 531.556 ton untuk potensi 2013 dan 614,518 ton untuk potensi idealnya, Kec. Kenjeran adalah sebesar 395,429 ton untuk potensi 2013 dan 457,146 ton untuk potensi idealnya, Kec. Semampir adalah sebesar 298,334 ton untuk potensi 2013 dan 344,897 ton untuk potensi idealnya, Kec. Mulyorejo adalah sebesar 616,114 ton untuk potensi 2013 dan 712,273 ton untuk potensi idealnya, Kec. Pakal adalah sebesar 1.314,612 ton untuk potensi 2013 dan 1.519,790 ton untuk potensi idealnya, Kec. Rungkut adalah sebesar 1.710,414 ton untuk potensi 2013 dan 1.977,365 ton untuk potensi idealnya, Kec. Sukolilo adalah sebesar 2.860,776 ton untuk potensi 2013 dan 3.307,269 ton untuk potensi idealnya dan Kec. Tandes adalah sebesar 46,639 ton untuk potensi 2013 dan 53,918 ton untuk potensi idealnya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa total potensi produksi tambak ikan tahun 2013 adalah sebesar 9.637,167 ton dan potensi idealnya adalah sebesar 11.141,280 dengan potensi terbesar berada di Kecamatan Sukolilo dan potensi terkecil di Kecamatan Tandes. Dari potensi 2013 tersebut dapat didapatkan jumlah produksi ikan dan udang dalam satu tahun. Berikut ini rumus pembagian persentase udang dan ikan dalam satu tahun yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian :

Dari rumus tersebut didapatkan hasil produksi untuk pembagian udang dan ikan dalam satu tahunnya. Berikut ini merupakan hasil produksi udang dan ikan : Tabel 5 Tabel potensi produksi tambak ikan No 1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12

Kecamatan Asem Rowo Benowo Bulak Gunung Anyar Kenjeran Semampir Mulyorejo Pakal Rungkut Semampir Sukolilo Total

Ikan (ton) 233.922 782.085 101.969 318.933 237.258 179.001 369.668 788.767 1026.248 1716.465 27.983 5782.298

Udang (ton) 155.948 521.390 67.979 212.622 158.172 119.334 246.445 525.845 684.165 1144.310 18.656 3854.864

Jadi untuk potensi produksi ikan tahun 2013 adalah sebesar 5782.298 ton atau sebesar 60% dari hasil keselurahan dan untuk produksi udang adalah sebesar 3.854,864 ton atau sebesar 40% dari hasil keseluruhan. b. Tambak Garam Tabel 6 Tabel potensi produksi tambak garam No 1 2 3 4

Kecamatan Kec. Asem Rowo Kec. Benowo Kec. Pakal Kec. Tandes Total

Luas (ha) 56.396 577.972 192.814 24.914 852.096

Potensi Ideal (ha) 8459.434 86696.480 28922.254 3737.197 127815.365

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa total potensi produksi tambak garam di Surabaya adalah sebesar 127.815,365 ton lalu untuk produksi dari tiap kecamatan berbeda berdasarkan luasan tambak yang berada di kecamatan tersebut. Potensi produksi untuk Kec. Asem rowo adalah 8.459,434 ton untuk potensi idealnya, Kec. benowo adalah sebesar 86.696,480 ton untuk potensi idealnya, Kec. Pakal adalah sebesar 28.922,254 ton untuk potensi idealnya, Kec. Tandes adalah sebesar 3.737,197 ton untuk potensi idealnya. . Potensi produksi tambak garam tahun 2013 hanya berdasarkan potensi idealnya. Hal ini dikarenakan kontrol produksi dari tambak garam baru dilakukan dengan target yang ideal yaitu sebesar 30 ton untuk tiap hektar tiap bulannya yang telah ditentukan oleh Dinas Pertanian bagian perikanan dan kelautan melalui program PUGAR (Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat) [4]. Namun belum semua petani garam yang mendapatkan bantuan dari program PUGAR. Oleh karena itu potensi tambak garam akan terus meningkat untuk satu hektarnya mengingat belum semua pemilik tambak garam mendapatkan bantuan dari program PUGAR Berdasarkan data tersebut potensi 2013 lebih kecil dari potensi ideal yang artinya tidak mencapai potensi ideal yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti : 1. Kemampuan petani membeli benih yang akan dibudidayakan di tambak 2. Cuaca yang tidak menentu. 3. Cara budidaya yang masih menggunakan cara tradisional 4. Kualitas air yang menurun akibat berdekatan dengan pabrik maupun perumahan

D. Analisa Kepemilikan Tambak Di Surabaya Analisa Kepemilikan tambak di Surabaya bertujuan untuk mengetahui persentase kepemilikan tanah tambak yang ada di Surabaya.

5

berkurang tiap tahunnya dan akhirnya tidak ada tanah tambak Sedangkan di Surabaya Timur sebagian telah dimiliki oleh pengembang, namun di Surabaya Timur terdapat beberapa kecamatan yang telah menentukan beberapa wilayah tambaknya yang tidak boleh dialih fungsikan atau biasa disebut zona buffer. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai pembuatan sistem informasi geografis potensi produktivitas pertambakan di Kota Surabaya, maka didapatkan beberapa kesimpulan akhir yaitu: 1. Wilayah tambak di Surabaya pada tahun 2013 adalah sebesar 4.830,446 ha yang terdapat pada 11 kecamatan yang terdiri dari 11 kecamatan untuk tambak ikan dengan jumlah 3.978,350 ha dan 4 kecamatan untuk tambak garam dengan jumlah 852,096 ha. 2. Kepemilikan tambak di Kota Surabaya rata-rata dimiliki oleh pribadi dengan presentase 60,6%, Pengembang dengan presentase 26%, Pemerintah kota dengan presentase 6,4 %, TNI AL dengan presentase 3,2%, Tanah Negara dengan presentase sebesar 0,8% dan Tidak diketahui kepemilikannya sebesar 3%. 3. Perubahan luas tambak di Surabaya pada tahun 2002 sampai 2013 adalah berkurang sebesar 1.148,598 ha. Perubahan jumlah tambak di Surabaya pada tahun 2002 sampai 2013 2013 adalah berkurang sebanyak 11.023 persil tambak. Hal ini menunjukkan bahwa luas tambak dan jumlah tambak di kota surabaya berkurang selama 2002 sampai 2013. Sedangkan Potensi produksi tambak ikan di surabaya pada tahun 2013 adalah sebesar 9.637,167 ton. Untuk tambak garam adalah sebesar 127.815,365 ton. Sedangkan potensi ideal tahun 2013 adalah sebesar 11.141,280 ton untuk tambak ikan. Hal ini menunjukkan bahwa potensi tahun 2013 belum mencapai potensi idealnya. DAFTAR PUSTAKA [1]

[2]

[3]

[4] Gambar 8. Grafik kepemilikan tanah tambak

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa kepemilikan tanah tambak di Surabaya 26% atau sebesar 1.255,423 ha dimiliki oleh pengembang, 0,8% atau sebesar 38,511 ha dimiliki oleh Negara atau Tanah Negara, 6,4% atau sebesar 307,829 ha dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya, 60,6% atau 2.926,293 ha sebesar dimiliki oleh rakyat pribadi, 3,2% atau sebesar 156,013 ha dimiliki oleh TNI AL dan 3% atau sebesar 146,373 ha tidak diketahui kepemilikannya. Berdasarkan survei di beberapa kelurahan, kebanyakan tanah tambak di Surabaya Barat telah dimiliki oleh pengembang. Berdasarkan survei tersebut dapat disimpulkan bahwa tanah tambak di bagian Surabaya Barat akan

[5]

Balaikliring. 2012. Keanekaragaman Hayati Kota Surabaya. diakses pada tanggal 26 januari 2013 pukul 17.15 pm Satuan Kerja Dinas Pertanian Kota Surabaya. 2011 Laporan Akhir PUGAR (Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat). Surabaya: Dinas Pertanian Kota Surabaya Satellite Imaging Coorporation 2012 diakses tanggal 18-02-2013 jam 11.12 AM. Dinas Kelautan dan Perikanan Indonesia. 2001. Laporan tahunan Pusat Riset Perikanan Budidaya Indonesia. Dinas Pertanian. 2012. Laporan tahunan bagian Perikanan dan Kelautan Kota Surabaya.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 LAMPIRAN 

Peta sebaran tambak 2002



Peta sebaran tambak 2013

6