SISTEM INFORMASI ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT MASJID AGUNG

Download 1 Jan 2012 ... for assist data processing zakat at the Institute of the Great Mosque Amil Zakat. ( IGMAZ) Palembang ... cepat dan akurat men...

0 downloads 433 Views 280KB Size
SISTEM INFORMASI ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT MASJID AGUNG (LAZMA) PALEMBANG BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL Evi Fadilah

STMIK PalComTech Palembang Abstract The design of Zakat Information System at the Institute of the Great Mosque Amil Zakat (IGMAZ) Palembang made by using DFD development tools which is a tool that can describe data flows within the system with structured and clearly, ERD that illustrates some of the files used in the system. The system consists of data collection committee, muzzaki, mustahiq. The purpose of this thesis is that the activity IGMAZ activities run more smoothly and well controlled so as to produce good information anyway. In this paper the authors can conclude that has produced an Information System of Zakat at the Institute of the Great Mosque Amil Zakat (IGMAZ) Palembang using Web-based PHP and MySQL. The software used for assist data processing zakat at the Institute of the Great Mosque Amil Zakat (IGMAZ) Palembang generate a report consisting of data reports muzzaki, mustahiq data reports, financial statements. Keywords : The design of Zakat Information System at the Institute of the Great Mosque Amil Zakat (IGMAZ) Palembang

PENDAHULUAN Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam sebagai implementasi pelaksanaan Rukun Islam yang ketiga, termasuk shadaqah dan infaq. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat muslim untuk berzakat dan diimbangi dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, maka dibutuhkan pula pelayanan yang cepat dan akurat mengenai sistem informasi zakat dan penyaluran zakat, sesuai dengan pedoman Al-Quran dan As-Sunnah. Dalil yang menunjukkan kewajiban zakat adalah sebagai berikut :

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu

1

ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. At-Taubah : 103). Rasulullah SAW bersabda kepada sahabat Mu’adz tatkala beliau mengutusnya ke Yaman, “Beritahu mereka bahwa Allah SAW telah mewajibkan zakat kepada mereka di dalam harta yang diambil dari orang kaya mereka.” (H.R. Muttafaqun Alaih). Di Indonesia cukup banyak terdapat lembaga penyalur zakat, infak, dan sedekah atau biasa disebut Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah (LAZIS) baik yang bersifat lokal maupun nasional. Berikut ini beberapa Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah yaitu Rumah Zakat Indonesia, Lazis NU, LAZIS Muhammadiyah, dan LAZMA Palembang. Lembaga Amil Zakat Masjid Agung (LAZMA) Palembang merupakan harapan bagi kita semua untuk membantu Pemerintah mengentaskan kemiskinan terutama dilingkungan kelurahan 19 ilir dan sekitar kota Palembang. LAZMA juga mengajak kerjasama kepada masyarakat mitra kerja baik organisasi Pengelolaan Zakat terdiri dari Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk oleh Pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk oleh Masyarakat dan dikukuhkan serta dibina oleh Pemerintah, karena tujuan memotivasi masyarakat untuk melaksanakan kewajibaban membayar zakat, mengoptimalkan pengelolaan dana zakat guna meningkatkan kesejahteraan umat dalam upaya Pemerintahan untuk menunjang kegiatan masyarakat dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat. Lembaga Amil Zakat Masjid Agung (LAZMA) pada bulan ramadhan 1429 H / September 2008 memiliki Muzzaki (orang yang memberi zakat) sebanyak 187 orang, Jumlah zakat yang didapat sebesar Rp.154.990.000, dana zakat yang didapat salurkan ke delapan asnaf atau disebut dengan istilah Mustahiq (orang-orang yang berhak menerima zakat) yaitu asnaf faqir dan miskin (bantuan modal kerja, bantuan bulanan bagi yang uzur, beasiswa, bantuan hari raya, kursus keterampilan), asnaf fi sabilillah (bantuan bagi da’i, ustadz, bantuan hari raya, bantuan modal kerja), asnaf mu’allaf (pembinaan keagamaan, santunan, modal kerja, bantuan hari raya), asnaf riqob dan ghoirimin (melunasi hutang), asnaf ibnu sabil (bantuan biaya pulang dan makan), asnaf amil (semua biaya operasional LAZMA). Sistem yang sedang berjalan pada LAZMA pada saat ini yaitu para muzzaki datang ke LAZMA untuk memberikan zakatnya ke panitia, panitia memproses data muzzaki, kemudian muzzaki tersebut mendapatkan formulir bukti setor dari panitia, setelah dana zakat terkumpul zakat tersebut akan dibagikan ke Mustahiq, untuk memperoh data Mustahiq tersebut panitia bekerja sama dengan ketua RT (Rukun Tetangga) untuk mendata warganya yang benar-benar berhak mendapatkan zakat dan membagikan formulir Mustahiq kepada warga yang telah didata, setelah itu ketua RT menegembalikan Formulir Mustahiq kepada panitia LAZMA, kemudian panitia LAZMA memproses data calon Mustahiq tersebut, setelah data diproses maka diperoleh Mustahiq yang berhak menerima zakat tersebut dan zakat tersebut dibagikan kepada Mustahiq. Sistem pengelolaan zakat yang sudah ada pada Lembaga Amil Zakat Masjid Agung (LAZMA) pada saat ini masih menggunakan sistem manual dan terkesan kaku dan monoton. Selain itu informasi mengenai bagaimana dan kemana arah dari pembayaran zakat itu mengalir belum tersedia, padahal informasi ini sangatlah penting bagi Muzzaki. Berdasarkan informasi itulah para Muzzaki dapat mengetahui apa arti zakat, harta yang wajib dikeluarkan zakatnya, berapa kadar zakat yang harus dikeluarkan dan hukumhukum mengenai hal ini yang sesuai dengan Al-qur’an dan As-Sunnah. Hal ini berakibat pada lambannya pengelolaan dan pemrosesan data yang ada pada LAZMA, selain itu para

2

Muzakki sulit untuk memperoleh data atau informasi zakat dan penyaluran zakat secara lengkap. Seiring dengan perkembangan teknologi bagian pengurus LAZMA Palembang di tuntut untuk terus-menerus mengikuti perkembangan teknologi guna untuk meningkatkan dan memperbaharui informasi Muzakki yang akan dibutuhkan sewaktu-waktu. Komputerisasi dalam penciptaan informasi zakat di sebuah Lembaga Amil Zakat memegang peranan yang cukup penting, terutama yang menyangkut data pelaporan, hal ini sangat penting guna mengetahui suatu saat data dimaksud dibutuhkan sesuai dengan klasifikasinya. Selama ini lazma untuk pengarsipkan data Muzzaki dalam bentuk formulir bukti setor zakat mal, tempat pengarsipan yang dilakukan selama ini sering sekali mempuyai kendala pada saat pencarian data tentang Muzzaki, dan pembuatan laporan data Muzzaki, terkadang data Muzzaki yang dicari tidak ada atau formulir bukti setor zakat yang dicari telah hilang. Sehingga untuk mengetahui data Muzzaki tersebut membutuhkan waktu yang lama karena harus mencari data satu persatu terlebih dahulu di dalam tempat bukti setor Zakat Mal. Guna mengatasi kendala yang dihadapi selama ini maka bagian pengurus Lembaga Amil Zakat Masjid Agung (LAZMA) Palembang dituntut untuk terusmenerus mengikuti perkembangan teknologi guna untuk mengembangkan serta memperbaharui tempat pengarsipan atau pencatatan data Muzzaki yang mereka miliki yang terotomatisasi, sehingga pada saat proses pengarsipan data dapat dilakukan dengan cepat, serta pada saat data Muzzaki tersebut dibutuhkan kembali dapat dengan mudah memperoleh data Muzzaki dan calon Muzzaki. LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Menurut Kristanto (2003:1), Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Menurut Jogiyanto (2005:34), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Sedangkan Sutabri (2004:3) menyatakan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Definisi-definisi sistem di atas dapat penulis simpulkan bahwa sistem adalah Jaringan kerja dari prosedure-prosedure yang terdiri dari unsur, komponen atau variabel yang saling berinteraksi satu sama lain guna untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pengertian Informasi Menurut Kristanto (2003:6), Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih bearti bagi yang menerima. Sedangkan menurut Sutabri (2004:18), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Jogiyanto (2005:36) juga menyatakan informasi adalah Data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya.

3