SISTEM PENGELOLAH SAMPAH MELALUI PENDEKATAN SOSIAL MASYARAKAT DI DESA SOAGIMALAHA KECAMATAN KOTA MABA KABUPATEN HALMAHERA TIMUR TAHUN 2014 Nirmalasari Maswain* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Data Bank Dunia menyebutkan bahwa produksi sampah padat Indonesia mencapai 151.921 ton per hari. Hal ini berarti, setiap penduduk Indonesia membuang sampah padat rata-rata 0,85 kg per hari. Peningkatan laju timbulan sampah perkotaan yang mencapai 2-4%/tahun, bila tidak diikuti dengan ketersediaan sarana dan prasarana persampahan yang memadai, maka akan berdampak pada pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai sistem pengelolaan sampah melalui pendekatan sosial masyarakat di Desa Soagimalaha Kecamatan Kota Maba Kabupaten Halmahera Timur tahun 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data secara wawancara mendalam kepada 7 informan yang terdiri dari Informan Masyarakat : Ia, Ib, Ic, Informan Kepala Desa : IIa, Informan BLH : IIIa, Informan BAPPEDA : IVa, Informan DPRD : Va. Penelitian ini di bantu dengan instrumen penelitian tambahan berupa pedoman wawancara, alat perekam suara, dan alat tulis menulis. Untuk menjaga kualitas dan keakuratan data dilakukan triangulasi sumber data metode. Hasil Penelitian menunjukan masukan (Input) masih menjadi masalah penting di Desa Soagimalaha Kecamatan Kota Maba sebagai Ibu Kota Kabupaten Halmahera Timur. Proses (Process) belum maksimal dijalankan. Keluaran (Output), belum adanya sarana dan prasarana tempat sampah dan adanya timbulan sampah yang masih belum dikelola. Disarankan untuk Pemerintah atau Instansi terkait agar dapat lebih bertindak cepat untuk menerapkan sistem pengelolaan sampah dan menyediakan sarana dan prasarana, membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Soagimalaha Kecamatan Kota Maba Kabupaten Halmahera Timur. Kata kunci : Sistem Pengelolaan Sampah. ABSTRACT The World Bank said that the production of solid waste Indonesia nationwide reach 151 921 tonnes per day. This means, every resident of Indonesia dispose of solid waste an average of 0.85 kg per day. The improvement of urban solid waste generation rate reaches 2-4% / year, if not followed by the availability of facilities and infrastructure adequate waste, it will have an impact on environmental pollution. This study aimed to get an overview of the waste management system through social approach in the Village of Soagimalaha Maba City, District of East Halmahera 2014. This study used a qualitative approach to data collection in-depth interviews with seven informants consisting of Community Informants: Ia, Ib, Ic, Informant Village Head: IIa, Informant BLH: IIIa, Informant BAPPEDA: IVa, Informant Parliament: Va. This research was aided by additional research instrument in the form of interview, voice recorders, and stationery. To maintain the quality and accuracy of data triangulation data source methods. The result of the Research Shows for Input (Input) is still a crucial issue in the Village of Soagimalaha, Maba City, District of East Halmahera. Process (Process) has not been maximum executed. Output (Output), the lack of infrastructure in the bin and the presence of waste which still has not managed. It is recommended to the Government or related agencies to better act quickly to implement a waste management system and provide the facilities and infrastructure, making the final disposal (landfill) and be able to disseminate to the public of Soagimalaha Village, Maba City, District of East Halmahera. Keywords: Waste Management System.
PENDAHULUAN
terhadap peningkatan laju timbulan sampah
Laporan terbaru berjudul “What a Waste: A
perkotaan yang mencapai 2-4%/tahun, bila
Global Review of Solid Waste Management”
tidak diikuti dengan ketersediaan sarana dan
yang
Dunia
prasarana persampahan yang memadai, maka
mengungkapkan bahwa jumlah sampah padat
akan berdampak pada pencemaran lingkungan
di kota-kota dunia akan terus naik sebesar 70%
yang selalu meningkatkan dari tahun ke tahun.
tahun ini hingga tahun 2025, dari 1,3 miliar ton
Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh
per tahun menjadi 2,2 miliar ton per tahun.
peningkatan jumlah penduduk di perkotaan
Mayoritas kenaikan terjadi di kota-kota di
adalah tumbuhnya permukiman baru yang
negara berkembang. Di Indonesia, data Bank
tidak tertata dengan baik sehingga tingkat
Dunia menyebutkan, produksi sampah padat
produksi
secara mencapai 151.921 ton per hari. Hal ini
peningkatan. Apabila perubahan tersebut tidak
berarti, setiap penduduk Indonesia membuang
ditangani
sampah padat rata-rata 0,85 kg per hari. Data
masalah perkotaan khususnya dalam aspek
yang sama juga menyebutkan, dari total
kebersihan (Laporan Studi Kelayakan
sampah yang dihasilkan secara nasional, hanya
sampah Kota Maba di Kabupaten Halmahera
80% yang
Timur, Propinsi Maluku Utara, 2012).
diterbitkan
terbuang
berhasil mencemari
tahunan
untuk
oleh
Bank
dikumpulkan, lingkungan.
mengelola
sampah
sisanya
sampah
dan
juga
akan
mengalami
diantisipasikan
menambah
TPA
Biaya dunia
METODE PENELITIAN
diperkirakan naik dari US$205 miliar per
Penelitian
yang
gunakan
penelitian
dengan kenaikan terbesar terjadi di negara
kualitatif. Pengumpulan data secara in-depth
berpendapatan rendah. (Situs Hijau Indonesia,
interview (wawancara mendalam). Penelitian
2012).
ini
dilaksanakan
di
dengan
adalah
tahun menjadi US$375 miliar per tahun,
Berdasarkan data dari Studi kelayakan
deskriptif
di
Desa
pendekatan
Soagimalaha
Kecamatan Kota Maba Kabupaten Halmahera
lokasi TPA Kota Maba hasil perhitungan
Timur pada bulan Oktober-November 2014.
jumlah
Sumber data (Informan) dalam penelitian ini
volume
sampah
yang
dihasilkan
penduduk Kecamatan Kota Maba dan Maba
terdiri
dari
7
informan
yang
memiliki
pada tahun 2009 dan 2010 masing-masing
pengetahuan yang berkaitan dengan topik
sebesar 6,22 ton/hari dan 8,21 ton/hari untuk
penelitian dan asas kecukupan (adequacy).
tahun 2009. Pada tahun 2010 dengan jumlah penduduk
yang
ada
masing-masing
HASIL DAN PEMBAHASAN
menghasilkan sampah sebanyak 6,76 ton/hari
Sampah menjadi masalah penting di Kota
dan 8,79 ton/hari. Berdasarkan hasil penelitian
Maba sebagai Ibu Kota Kabupaten Halmahera
Timur, secara signifikan sedang mengalami
6. Pengelolaan sampah mengandalkan siklus
perkembangan baik secara fisik (sarana dan
kumpul- angkut-buang-lupakan sementara
prasarana) maupun non fisik (sosial ekonomi
atau seharusnya reduce (membatasi), reuse
dan budaya). Akibatnya, terjadi peningkatan
(menggunakan ulang) dan recycle (mendaur
volume sampah baik dari permukiman maupun
ulang) tidak berkembang.
berbagai kegiatan lainnya di kota Maba.
7. Budaya
masyarakat,
tercermin
dari
Pengelolahaan sampah di kota Maba dari awal
kurangnya disiplin dan masih rendahnya
tidak
kesadaran menjaga lingkungan hidup
dilakukan
dengan
baik,
sehingga
peningkatan volume sampah tersebut menjadi
8. Upaya
pengelolaan
sampah
belum
sumber masalah dalam masyarakat. Sistem
terintegrasi sebagai bagian dari upaya
pengelolaan sampah yang baik dalam kota
pengendalian pencemaran.
bertujuan agar tercipta kebersihan lingkungan
9. Belum adanya kebijakan yang bersifat
dan kelestarian lingkungan (Laporan Studi
menyeluruh dan konsisten dari pemerintah
Kelayakan Lokasi TPA Kota Maba, 2012).
yang tercermin pada kurangnya koordinasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem
pengelolaan
sampah
di
Desa
Soagimalaha Kecamatan Kota Maba, secara
antar
instansi
yang
berkaitan
dengan
pengelolaan sampah. 10. Pengelolaan
masih
pada
skala
kecil
umum tidak efektif, disebabkan oleh hal-hal
sporadis dan belum ada fasilitas secara
berikut :
memadai.
1. Peningkatan jumlah penduduk
Dari hasil penelitian, perencanaan SDM
2. Pola konsumsi masyarakat belum mengarah pada
pola-pola
yang
berwawasan
belum dilakukan secara maksimal. SDM yang digunakan dalam penanganan sampah masih
lingkungan, penggunaan kemasan berupa
bersifat temporal sesuai
kertas, kantong plastik, kaleng, dan lain-
dan jumlah timbulan sampah yang ada. Belum
lain yang bersifat non biodegradable masih
dibuatnya pembagian tugas karena Penanganan
tinggi.
sampah
3. Pemerintah
Daerah
kurang
memberi
masih
bersifat
dengan konsentrasi
temporal.
Hasil
penelitian ini tidak jauh berbeda dengan
kesempatan kepada masyarakat dan swasta
penelitian
dalam pengelolaan sampah (dalam koridor
Mohamad, 2003) tentang Analisis Pengelolaan
pelayanan publik).
Persampahan Perkotaan (Studi Kasus pada
4. Rendahnya jumlah dan kualitas sarana dan peasarana pengelolaan sampah. 5. Belum berkembangnya mekanisme insentif – disinsentif.
Kelurahan
yang
Boya
dilakukan
oleh
Kecamatan
Risal
Banawa
Kabupaten Donggala) yang mengatakan bahwa tanggapan responden terhadap ketersediaan jumlah pengelola kebersihan di lokasi studi
ada responden yang menjawab bahwa sumber
pengolahan sampah suda di laksanakan oleh
daya manusia khusus tenaga pengelolaan
warga adalah pemilahan sampah di setiap
sampah perlu mendapatkan perhatian dalam
rumah tangga.
pengelolaan persampahan kuantitas ataupun kualitasnya. Berdasarkan hasil penelitian, informan
Masalah persampahan yang dihadapi Kabupaten
Halmahera
Timur
tersedianya
infrastruktur
sarana
belum prasarana
dari BLH, BAPPEDA, DPRD, untuk setiap
pengelolaan persampahan seperti kontainer
tahun
sampah, truk sampah, dan TPA, belum
anggaran
sistem
pengelolaan
persampahan di Desa Soagimalaha ada, akan
tersedianya
tetapi belum terealisasi dimana program
persampahan, belum adanya promosi dan
pembiayaan penanggulan sampah belum ada
advokasi terkait pengelolaan sampah, belum
peraturan resmi untuk dilakukan laporan
adanya penggalangan kemitraan swasta dan
tersebut harus membutuhkan tenaga yang
masyarakat untuk pengelolaan persampahan,
profesaional. Hasil wawancara dari kepala
masih rendahnya alokasi APBD kabupaten
desa
terhadap proporsi belanja bidang persampahan,
dan
masyarakat
tentang
aspek
pembiayaan pengelolaan sampah tidak ada
regulasi
tentang
pengelolaan
dan belum adanya retribusi sampah.
anggaran sama sekali untuk penaganan sampah
Hasil penelitian pada masyarakat yang
di Soagimalaha sehingga masyarakat pun acuh
ada di desa soagimalaha bahwa metode atau
dengan sampah. Budaya masyarakat yang
tindakan yang dilakukan dalam membuang
selalu membuang sampah di tepi pantai itu
sampah yaitu di tampung di rumah kemudian
suda menjadi kebisaan sampai saat ini.
di buang pada tepi pantai yang salah satu
Peneliti menemukan pernyataan bahwa
tempat pembuangan sampah masyarakat. Hal
untuk masalah sistem pengelolaan sampah
ini
yang
pembuangan
di
lakukan
masyarakat
masih
dilakukan
karena
tidak
sementara
(TPS)
untuk
masyarakat
(kumpul
pemilhan,
penelitian tidak sejalan dengan penelitian yang
penampungan, pengangkutan dan pembuangan
dilakukan oleh Mohamad R (2003) tentang
belum dilakukan karena belum adanya fasilitas
Analisis Pengelolaan Persampahan Perkotaan
pengelolaan
(Studi Kasus Pada Kelurahan Boya Kecamatan
proses
untuk proses
sampah
proses
yang
diatas.
mengakomodir
Pada
desa
tempat
menggunakan pola pengelolaan tradisional buang)
di
ada
soagimalaha.
Hasil
penelitian
Banawa Kabupaten Donggala) menyatakan
sebelumnya yang dilakukan oleh Kusnawati,
bahwa sarana dan prasarana dalam rangka
dkk (2012) tentang pemberdayaan masyarakat
pengelolaan
dalam pengelolaan sampah di dukuh mrican
merupakan suatu hal yang mutlak dimiliki.
sleman yogyakarta ditemukan bahwa metode
Pengelolaan
kebersihan
persampahan
dan
dan
persampahan
kebersihan
merupakan suatu proses manajemen yang
persampahan yang dikeluarkan baik dalam
harus
di
bentuk perda maupun bentuk lainnya dari
dan
pemerintah daerah. Hal ini disebabkan oleh
kontrol
direncanakan dengan
dilaksanakan
baik,
maka
dan
sarana
prasarana sangat menunjang kinerja kegiatan
masih
minimnya
fasilitas
pengelolaan
ini.
persampahan itu sendiri, sehingga diharapkan Jumlah dan komposisi sampah sangat
kedepannya apabila sarana dan prasarana
berpengaruh oleh berbagai kegiatan dan taraf
pengelolaan sampah sudah dibangun maka
hidup
2011).
operasionalnya dapat diatur dengan regulasi
Berdasarkan hasil penelitian tidak diperoleh
yang dibuat oleh pemerintah daerah. Aspek
data volume sampah yang dihasilkan oleh kota
teknik operasional pengangkutan sampah di
Maba namun demikian volume sampah yang
Desa
dihasilkan
dengan
optimal dikarenakan sarana dan prasarana yang
mengalikan data jumlah penduduk yang ada
kurang serta petugas pengelolah sampah
dikecamatan Maba dan kota Maba dengan
sendiri belum disediakan, sehingga masyarakat
angka standar timbulan sampah kota yang
sendiri masi menggunakan sistem kumpul
dihasilkan yaitu, rata-rata
produksi sampah
buang dan juga menampung sampah dengan
domestik adalah 2,5 liter/ orang/hari dan
menggunakan drum plastik yang langsung di
sampah non domestik sebanyak 20% dari
buang tanpa di proses terlebih dahulu.
masyarakat
dapat
(Adnani
H,
diperkirakan
sampah domestik dan dengan berat 0,5 kg/hari. Peneliti mendapatakan pernyataan bahwa
Soagimalaha
sendiri
masih
belum
Peran serta masyarakat saat ini belum ada
pengembangan
pola
pemberdayaan
untuk anggaran sendiri di kembalikan ke
penanganan sampah oleh masyarakat di Kota
pemerintah. Karena sesuai dengan disebutkan
Maba. Namun, setelah sistem pengelolaan
dalam laporan studi kelayakan Lokasi TPA di
sampah sudah terbentuk, pola penanganan
Kab. Haltim bahwa untuk kerja sama dalam
sampah yang melibatkan masyarakat tersebut
aspek pembiayaan, yaitu kerja sama dengan
sebaiknya dikembangkan. Hal ini akan sangat
PLN,
dalam
bermanfaat untuk mengurangi jumlah timbulan
penyelenggaraan pemungutan jasa pelayanan
sampah yang masuk ke TPA. Selain itu,
kebersihan. Kerja sama dengan lembaga
pemberdayaan
pengawasan khususnya dalam pelaksanaan
meningkatkan pemanfaatn nilai ekonomi yang
auditing keuangan perusahaan melalui akuntan
terkandung di dalam sampah.
KUD,
dank
Bank
publik. Berdasarkan Hasil wawancara kepada informan Badan Lingkungan
Hidup bahwa
masyarakat
Berdasarkan
juga
peraturan
dapat
Menteri
Pekerjaan umum no. 21/PRT/M/2006, bahwa
sampai saat ini Kabupaten Halmahera Timur
Potensi
belum memiliki peraturan terkait pengelolaan
secara sistematis dan sudah sejak lama
masyarakat
belum
dikembangkan
masyarakat
(individu
maupun
kelompok)
Sehingga hasil dari belum terfasilitasinya
sebenarnya telah mampu melakukan sebagian
kegiatan pengelolaan sampah adalah terjadinya
sistem pengelolaan sampah baik untuk skala
pencemaran laut dan juga pantai yang menjadi
individual mupun skala lingkungan terutama
lokasi
dilingkungan permukimannya. Di kawasan
sebagian
perumahan tiga raksa tangerang telah di
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
lakukan pengelolaan sampah yang di dukung
dilakukan oleh Masyukuri, dkk (2012) tentang
LSM dengan mengedepankan konsep 3R
analisis komposisi, jumlah dan pengembangan
sehingga residu yang dibuang ke TPA hanya
strategi
tinggal 50%. Potensi ini perlu dikembangkan
pemerintahan kota semarang berbasis analisis
secara sistematis dengan pendekatan berbasis
SWOT mengatakan bahwa cakupan pelayanan
masyarakat (community based).
sampah masih terbatas di 132 kelurahan,
Untuk mengatasi masalah persampahan
utama
pembuangan
besar
sampah
penduduk
pengelolaan
sampah
kota
di
oleh Maba.
wilayah
sementara di dua Kecamatan belum tersentuh
dibutuhkan sistem pengelolaan yang baik.
dengan
pengangkutan
tetapi
Pengelolaan sampah kota bertujuan agar
diupayakan
tercipta kebersihan lingkungan dan kelestarian
volume sampah terangkut sebesar 64,7%.
pengelolaan
juga
secara
belum mandiri,
lingkungan. Dengan armada angkutan sampah
Masalah persampahan yang dihadapi
yang memadai, jumlah personil yang memadai,
Kabupaten Halmahera Timur dimana belum
keteraturan jadwal, serta ketepatan lokasi
tersedianya infrastruktur sarana dan prasarana
objek persampahan maka masalah kebersihan
pengelolaan persampahan seperti kontainer
lingkungan di sumber sampah dapat diatasi
sampah, truk sampah, dan TPA. Karena belum
dengan baik. (Laporan Studi Kelayakan Lokasi
tersedianya
TPA Maba Kab. Haltim).
sampah, belum adanya promosi kesehatan
Belum
adanya
tentang
pengelolaan
pengelolah
untuk menyampaikan informasi kepada semua
sampah di Desa Soagimalaha mengakibatkan
kalangan yang menghasilkan sampah, baik itu
sampah
sampah organik maupun sampah an-organik.
yang
petugas
regulasi
tertumpuk
belum
dapat
terkelolah dengan baik. Saat ini pengelolaan
Pada penelitian ini tidak sesuai dengan
persampahan sendiri di Kabupaten Halamahera
penelitian yang di lakukan oleh Rizal M
Timur, Khususnya Kota Maba hanya di
(2011)
lakukan oleh penduduk dengan cara
prasarana
yang
bahwa
ketersediaan
dalam
rangka
sarana
dan
pengelolaan
tidak aman. Hal ini di sebabkan karena belum
kebersihan dan persampahan merupakan suatu
adanya
hal
sistem
pengangkutan
yang
pengumpulan
atau
memfasilitasi
proses
pengolahan sampah di Desa Soagimalaha.
yang
pengelolaan
mutlak
dimiliki.
kebersihan
dan
Mengingat persampahan
merupakan suatu proses manajemen yang
harus direncanakan, dilaksanakan dan di kontrol dengan baik.
3. Masih adanya timbunan sampah dari hasil pembuangan sampah masyarakat yang di
Timbulan sampah di Kota Maba sejauh
mana mereka sendiri masih menggunakan
ini belum dikelola secara baik karena melihat
tepi pantai sebagai tempat pembuangan
kembali kepada fasilitas yang tersedia masih
sampah tanpa diproses terlebi dahulu
kurang dan tempat pembuangan sampah akhir masih dalam proses perencanaan sehingga sampah-sampah yang kelola.
Timbulan
ada masih belum di
sampah
masih
terlihat
SARAN
1. Disarankan untuk Instansi terkait agar dapat lebih bertindak cepat untuk
banyak dan dibiarkan begitu saja, karena
menerapkan sistem pengelolaan sampah
belum adanya petugas sampah, sejauh ini juga
di Desa Soagimalaha.
tempat sampah yang di sediakan di perumahan
2. Dapat penyediakan petugas kebersihan
DPR sendiri belum maksimal efektif diangkat
dan SDM yang menunjang sistem
karena belum adanya petugas dan belum
pengelolaan sampah tersebut agar dapat
adanya tempat pembuangan akhir sehingga
berjalan dengan baik.
sampah-sampah yang ditampung ditempat sampah Perumahan DPR dan Perumahan Kesehatan sendiri menumpuk di bak sampah tanpa di proses.
3. Segera pembuangan
1. Masukan
akhir
tempat
(TPA),
Tempat
pembuangan sementara (TPS), agar masyarakat
KESMPULAN
menyediakan
tidak
lagi
membuang
sampah di tepi pantai. (Input)
mengenai
sistem
4. Melaksanakan kegiatan sosialisasi serta
pengelolaan sampah di Desa Soagimalaha
menyampaikan melalui media informasi
masih jauh dari apa yang di harapkan. Hal ini di karenakan kurangnya SDM, serta kurangnya sarana dan prasarana serta kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk terlibat langsung dalam hal pengelolaan sampah. 2. Adanya proses (Process) yang belum maksimal dan belum adanya tindakan langsung dari pemerintah terkait mengenai masalah sistem pengelolaan sampah.
dengan pembuatan pamflet atau poster kepada masyarakat Desa Soagimalaha kecamatan
Kota
Maba
Halmahera
Timur
pengelolaan
sampah
Kabupaten
tentang atau
sistem masalah
kebersihan, dengan mengikut sertakan aparat Desa Soagimalaha. 5. Disarankan kepada pihak masyarakat agar lebih memperhatikan lingkungan sekitar, tidak lagi membuang sampah di
tepi pantai dan lebih meningkatkan peran
serta
dalam
mengelolah
sampah/kebersihan lingkungannya 6. Masyarakat dapat hidup mandiri untuk mengelolah sampah secara individu, baik sampah basah maupun sampah kering. DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2012. Situs Hijau Indonesia, Sampah padat di kota-kota dunia naik 70%. (Online). http://www.hijauku.com/2012/06/ 07/sampah-padat-di-kota-kotadunia-naik-70/. Diakses tanggal 23 Oktober 2014. Anonimous. 2012. Laporan Studi Kelayakan Lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Kota Maba di Kabupaten Halamahera Timur Provinsi Maluku Utara. BPLH. Maba, Halamahera Timur-Provinsi Maluku Utara Mohamad, R. 2003. Analisis Pengelolaan Persampahan Perkotaan (Studi Kasusu Pada Kelurahan Boya Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala). Jurnal SMARTEK. Sulawesi Tengah. Staf Pada Subalina Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sigi. Vol. 9 No.2. Mei 2011, Hal. 155172.(Online)http://download.p ortalgaruda.org/article.php?article =10743&val=750.Diakses tanggal 12 November 2014. Kusnawati, sutra, dharma mohamad, (2012). Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah Di Dukuh Mrican Sleman Yogyakarta. Jurnal Health & Sport. Yogyakarta. Vol. 5 No. 3. Agustus 2012, Hal. 695-706. (Online)http://download.portalgaruda .org/article.php?article=41470&val= 3594. Diakse tanggal 13 November 2014 Adnani H, (2011). Buku ajar: Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogjakarta. Nuha Medika. Peraturan Menteri Pekerjaan umum no. 21/PRT/M/2006.Tentang Kebijakan dan strategi nasional pengembangansistem pengelolaan persampahan. Masyukuri dkk (2012). Analisis Komposisi, Jumlah Dan Pengembangan Strategi Pengelolaan Sampah Di Wilayah Pemerintahan Kota Semarang Berbasis Analisis Swot. Jurnal Ek osains. Semarang. Program Studi Ilmu Lingkungan, Program Studi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Vol. 4 No. 2. Juli 2012, Hal. 13-22. (Online) http://download.portalgaruda.org/arti cle.php?article=106979&val=4048. Diakses tanggal 12 November 2014. Rizal, M. (2011). Analisis Pengelolaan Persampahan Perkotaan (Studi Kasusu Pada Kelurahan Boya Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala). Jurnal SMARTEK. Sulawesi Tengah. Staf Pada Subalina Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sigi. Vol. 9 No.2. Mei 2011,Hal.155172.(Online)http://dow nload.portalgaruda.org/article.php?ar ticle=10743&val=750. Diakses tanggal 12 November 2014.