SKRIPSI EFEKTIVITAS EXPRESSIVE WRITING

Download 14. Kakak ketiga, Rm Yudho, thanks for being my brother. Kakak kedua,. Ignatius Dwi Setyo ...... Peneliti memilih Distress, Anxiety, and St...

0 downloads 247 Views 4MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EXPRESSIVE WRITING SEBAGAI REDUKTOR PSYCHOLOGICAL DISTRESS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun oleh : Lidwina Florentiana Sindoro 129114046

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EXPRESSIVE WRITING SEBAGAI REDUKTOR PSYCHOLOGICAL DISTRESS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun oleh : Lidwina Florentiana Sindoro 129114046

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

Push Your Self to the Limit!

Dalam kelemahanku, sempurnalah kuasaMu…

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk: Bapak dan Ibuk, Bayu, Valen, dan Mas Tyo, Mbah Uti dan Mbah Kakung, Om dan Bulik serta adik-adik sepupuku yang memberiku cinta tanpa kata “tetapi”… Serta untuk Romo Erwin yang mengajarkanku 2 hal terpenting dalam hidup: bersyukur dan memaafkan dan tentu saja untukMu, kekasihku…

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS EXPRESSIVE WRITING SEBAGAI REDUKTOR PSYCHOLOGICAL DISTRESS Lidwina Florentiana Sindoro ABSTRAK Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menguji efektivitas expressive writing sebagai reduktor psychological distress. Hipotesis menyatakan bahwa expressive writing efektif untuk mengurangi tingkat psychological distress. Eksperimen kuasi ini menggunakan desain between subject. Desain within subject digunakan untuk kelompok kontrol dan eksperimen. Subjek penelitian sejumlah 37 mahasiswa yang terdiri atas 7 mahasiswa laki-laki dan 30 mahasiswa perempuan. Kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa expressive writing. Analisis data menggunakan independent sample ttest menunjukkan tidak ada perbedaan penurunan tingkat psychological distress kelompok kontrol dan eksperimen (p = 0.607). Dengan demikian, hipotesis tidak diterima. Hasil analisis lebih lanjut dengan uji beda Wicoxon pada kelompok eksperimen menyatakan bahwa expressive writing efektif untuk mereduksi distress (pkontrol = 0.106 > 0.05; peks = 0.006 < 0.05). Kata kunci : expressive writing, psychological distress

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFECTIVENESS OF EXPRESSIVE WRITING AS A REDUCTOR OF PSYCHOLOGICAL DISTRESS Lidwina Florentiana Sindoro ABSTRACT This experimental study aims to test the effectiveness of expressive writing to reduce psychological distress. The hypothesis states that expressive writing is effective in reducing the level of psychological distress. The design of this quasi experiment is between subject-design. Futhermore, within subject-design used for the control and the experimental group respectively. The research subject were 37 students, consist state of 7 male students and 30 female students. The experimental group was given task of expressive writing. Data analysis using independent sample t-test shows no difference improvement in reducing psychological distress between experimental and control group (p = 0.607). Thus the hypothesis is not accepted. The results of further analysis by Wilcoxon test of the experimental group stated that expressive writing effectives for reducing psychological distress (pkontrol= 0.106 > 0.05 ; peks = 0.006 < 0.05). Keywords: expressive writing, psychological distress

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Cinta Tuhan yang melimpah hadir dalam diri orang-orang di sekitar penulis. Berkat dukungan mereka, skripsi ini terselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada: 1. Yesus, kekasihku yang paling setia dan Bunda Maria. 2. Pak Hari dan Bu Tutik, cinta pertamaku. Terima kasih seribu untuk didikan penuh cinta yang unik dan tak pernah kubayangkan. 3. Bayu Sindoro dan Valentinus Sindoro, yang menjadikanku tuan putri seutuhnya dalam sebuah kerajaan. 4. Keluarga besarku : Mbah Uti dan Mbah Kakung, Om dan Bulik semuanya serta 6 sepupu kecilku. Cinta tanpa syarat kalian membuatku tumbuh dengan sempurna. 5. Romo Erwin Sasmita, big thanks! 6. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si, Dekan Fakultas Psikologi. 7. Kaprodi Fakultas Psikologi, Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. 8. Ibu Ratri Sunar Astuti, M, Si., Dosen Pembimbing Akademik. 9. Romo Dr. Agustinus Priyono Marwan, SJ., dosen pembimbing skripsi atas cinta, waktu, dan semua nasihatnya. Stay positive! 10. Keluarga besar Psikologi, keluarga kedua yang membesarkanku dengan penuh cinta, pengharapan, dan ketulusan melayani sesama. Psychology for humanity!

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11. Keluarga besar Campus Ministry, Rm Elias yang selalu menjadi ayah kedua dan penyelamat bagi penelitianku. Pamong dan Sub Pamong Student Residence serta semua partisipan penelitianku yang dengan sabar berdinamika denganku selama seminggu. Nice to meet you! 12. Sahabat-sahabatku yang memberi warna dan cinta dalam perjuanganku: Princess Kutukan (Tiara, Anti, Gek, Desi, Ira, Ave). Saudara NIM (Monic Mamon, Kelek si Kembaran). Kanca Pait Voice (Cik Tippa, Roy, Paul, Dhesa, Titus, Alm. Vinsen). Tim lomba sambil jalan-jalan (Jeje, Leo, Dewinta, Mbak Wita, Mas Angga), SEKARNI (Bu Sylvi, Mbak Ocha, Angel, Rio, dan Mas Angga) dan KOMPAI. Aditara Angels dan Pak Gatot, terima kasih untuk 3 tahun di rumah yang sama. 13. Rekan seperjuangan Rm Pri di “Learning Corner” yang pantang pulang sebelum bimbingan: Aprek si rekan penelitian, Suci, Romo Yulius yang selalu membawa insight, dan 20 teman lain yang sedang berjuang. GBu! 14. Kakak ketiga, Rm Yudho, thanks for being my brother. Kakak kedua, Ignatius Dwi Setyo Pamungkas, I would to say, “Yes, I do.” 15. Siapapun di sana yang telah mencintaiku, mendukungku, dan membawaku dalam doanya. Cinta Tuhan melimpah 

Yogyakarta, 26 Agustus 2015 Penulis,

Lidwina Florentiana Sindoro

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT ....................................................................................................... viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan masalah ................................................................................... 5 C. Tujuan penelitian .................................................................................... 5 D. Manfaat penelitian................................................................................... 6 a. Manfaat Teoritis ................................................................................ 6 b. Manfaat Praktis ................................................................................. 6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Psychological Distress ............................................................................ 7 1. Stress, Distress, Eustress ................................................................... 7 2. Definisi Distress ................................................................................ 7 3. Distress dalam Berbagai Bidang ....................................................... 9 4. Gejala Psychological Distress .......................................................... 10 5. Psychological Distress Patologis dan Psychological Distress NonPatologis ............................................................................................ 11 6. Faktor yang Memengaruhi Psychological Distress .......................... 12 7. Pengukuran Psychological Distress .................................................. 14 B. Expressive Writing .................................................................................. 15 1. Paradigma Expressive Writing .......................................................... 15 2. Administrasi EW ............................................................................... 17 3. Perkembangan Instruksi ................................................................... 17 4. Manfaat Expressive Writing .............................................................. 18 5. Expressive Writing dan Psikoterapi .................................................. 19 C. Dinamika Antar Variabel ........................................................................ 21 D. Skema ...................................................................................................... 22 E. Hipotesis ................................................................................................. 24 BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 25 A. Jenis dan Desain Penelitian ..................................................................... 25 B. Variabel Penelitian .................................................................................. 26 C. Definisi Operasional ............................................................................... 26 D. Subjek Penelitian .................................................................................... 27

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 28 F. Alat Pengumpul Data .............................................................................. 29 G. Metode Analisis Data .............................................................................. 30 BAB IV. PERSIAPAN PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN ........... 32 A. Persiapan Peneltian ................................................................................. 32 1. Uji Coba Alat .................................................................................... 32 2. Pilot Study ......................................................................................... 33 3. Deskripsi Konteks Penelitian ............................................................ 36 B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 36 1. Pemaparan Pengumpulan Data ......................................................... 36 2. Proses dan Hasil Analisis Data ......................................................... 38 a. Uji Normalitas ............................................................................. 39 b. Uji Beda Independent Sample t-test ............................................ 39 c. Uji Beda Wilcoxon ..................................................................... 41 3. Pembahasan ...................................................................................... 35 a. Pembahasan Uji Beda Independent Sample t-test ...................... 43 b. Pembahasan Uji Beda Wilcoxon ................................................ 45 4. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian............................................. 47 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 51 A. Kesimpulan ............................................................................................. 51 B. Saran ....................................................................................................... 52 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 42 LAMPIRAN ....................................................................................................... 53

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kategori Skor DASS Adaptasi Indonesia ......................................... 15 Tabel 2. Distribusi Subjek................................................................................ 38 Tabel 3. Uji Normalitas.................................................................................... 39 Tabel 4. Uji Beda Independet Sample T-test.................................................... 40 Tabel 5. Uji Normalitas Pre-test dan Post-test ................................................ 41 Tabel 6. Uji Beda Wilcoxon ............................................................................ 42

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent ........................................................................ 59 Lampiran 2. Skala Try Out............................................................................... 61 Lampiran 3. Uji Reliabilitas dan Validitas....................................................... 68 Lampiran 4. Administrasi Pilot Study .............................................................. 70 Lampiran 5. Instruksi Pilot Study .................................................................... 72 Lampiran 6.Skala Penelitian ............................................................................ 74 Lampiran 7. Administrasi Penelitian ............................................................... 81 Lampiran 8. Instruksi Penelitian ...................................................................... 84 Lampiran 9. Data Deskriptif Subjek ................................................................ 85 a. Kelompok Kontrol ............................................................................... 85 b. Kelompok Eksperimen......................................................................... 89 Lampiran 10. Hasil Penelitian.......................................................................... 93 Lampiran 11. Tabel Kategorisasi Psychological Distress ............................... 94 a. Kelompok Kontrol ............................................................................... 94 b. Kelompok Eksperimen......................................................................... 95 Lampiran 12. Uji Normalitas ........................................................................... 96 a. Gain Score ........................................................................................... 96 b. Pre-test dan Post-test ........................................................................... 99 Lampiran 13. Uji Beda Independent Sample t-test .......................................... 105 Lampiran 12. Uji Beda Wilcoxon .................................................................... 106

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Individu pasti pernah mengalami stress selama masa hidup (Pennebaker, 1997). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Reskesdas) yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan melaporkan sebanyak 14 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan mental emosional dengan gejala kecemasan dan depresi (www.depkes.go.id). Hasil Reskesdas sejalan dengan pernyataan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), Danardi yang dimuat dalam harian Kompas tanggal 15 Mei 2015. Danardi (2015) menyebutkan bahwa depresi dan kecemasan merupakan gejala stress yang diakibatkan tekanan ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dan lingkungan. Stress terjadi pada usia produktif dan dapat menimbulkan kerugian hingga 20 tirliyun rupiah karena produktivitas menurun (www.print.kompas.com). Oleh karena itu, penanganan dan pencegahan stress perlu dilakukan (Danardi, 2015). Individu mengalami stress ketika tidak mampu memenuhi tuntutan dengan kemampuan dirinya (Danardi, 2015; Nasution, 2007). Stress juga dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian atau ketidakseimbangan antara tuntutan lingkungan dengan kemampuan individu untuk menanganinya (Aggola & Ongasi, 2009). Stress bersifat subjektif, artinya setiap individu dapat menghasilkan penilaian berbeda mengenai suatu keadaan (stressor) yang sama (Mase et al, 1998; Kessler, 1979). Ketika seseorang menilai negatif tuntutan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

dari lingkungan dan kurang mempunyai kemampuan untuk coping, maka individu berada dalam keadaan distress. Di sisi lain, keadaan eustress merupakan keadaan ketika individu menilai bahwa suatu tuntutan membawa dampak positif bagi dirinya dan memiliki strategi coping yang tepat untuk memenuhi tuntutan tersebut (Looker & Gregson, 2004). Kemampuan seseorang, lingkungan, tipe kepribadian, dan status sosial ekonomi merupakan beberapa faktor yang memengaruhi interpretasi seseorang terhadap stressor (Crawford & Henry, 2003; Kessler, 1979; Looker & Gregson, 2004). Falci (2006) mengungkapkan bahwa individu paling banyak mengalami stress pada usia dewasa awal, yaitu usia 18-40 tahun dan dewasa madya, yaitu usia 40-65 tahun (Papalia, 2008). Pendapat serupa yang menyatakan bahwa usia dewasa awal merupakan usia yang rentan stress diungkapkan oleh Davidson dan Neale (2001 dalam Damanik, 2006). Tugas perkembangan menuntut individu dewasa awal memutuskan karier, membangun relasi dengan lawan jenis, sekaligus mengembangkan relasinya dengan orang lain. Pada usia dewasa madya, individu diharapkan mencapai puncak karier dan relasinya

(Papalia,

2008;

Santrock,

2008).

Individu

seringkali

menginterpretasikan tuntutan perkembangan sebagai keadaan yang tidak menyenangkan atau mengancam. Interpretasi ini diikuti oleh ketidakmampuan individu untuk mengatasi tuntutan dan akhirnya membuat mereka berada dalam keadaan distress (Falci, 2006). Laki-laki mengalami peningkatan agresivitas dan perempuan mengalami peningkatan sensitifitas ketika distress (Nasution, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

Cameron (1992) menyebutkan bahwa salah satu cara mereduksi stress adalah dengan menulis. Orang yang tidak buta aksara dan tidak memiliki masalah penglihatan menulis di mana saja dan kapan saja. Seseorang menulis jadwal sehari-hari, menulis puisi atau karya sastra lainnya, menulis diary atau buku harian, dan menulis bebas (Baikie & Wilhelm, 2005). Pennebaker (1989) menemukan bahwa menulis selama 15-20 menit mengenai suatu hal yang sangat emosional tanpa mempedulikan tata bahasa atau diksi mempunyai banyak manfaat. Metode ini dikenal sebagai expressive writing (EW) dan membuka paradigma baru dalam dunia psikologi, meskipun sampai sekarang belum ditemukan teori tunggal yang mendasari efektivitas expressive writing (Pennebaker & Graybeal, 2011; Pennebaker, 2004). Kegiatan expressive writing dilakukan selama 3-5 hari berturut-turut (Baikie & Wilhelm, 2005). Pennebaker (2004) menyatakan bahwa expressive writing memengaruhi aspek kognitif, emosional, sosial, dan biologis seseorang. Secara kognitif, expressive writing

bermanfaat untuk meningkatkan proses kognitif, yaitu

mengingat dan meningkatkan kapasitas working memory (Klein & Boals, 2001), sehingga prestasi akademik meningkat (Ramirez & Bailoc, 2011). Penelitian lain menemukan bahwa expressive writing bermanfaat untuk menjaga kesehatan, meningkatkan sistem imunitas (Booth & Pennebaker, 1997), dan menjaga relasi romantis dengan pasangan (Leoopore & Greenberg, 2002). Bagi para pekerja, expressive writing menjadi metode meningkatkan produktivitas kerja (Spera et al, 1994) dan membuat para pekerja yang baru saja kehilangan pekerjaan lebih mudah mengatasi tekanan dalam dirinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

(Pennebaker, 2004). Expressive writing juga terbukti membantu korban bullying melakukan resiliensi (Betten et al, 2002). Dalam bidang klinis, expressive writing terbukti signifikan untuk mereduksi gejala trauma pada kasus Post Traumatic Stress Disorder (Gidron et al, 1996), kekerasan seksual, dan perceraian (Synder et al, 2004). Klien dengan gangguan mood juga dilaporkan memiliki mood yang lebih baik ketika menjalani intervensi dengan expressive writing (Pennebaker, 1997). Regan dkk (2005) melaporkan bahwa expressive writing terbukti meningkatkan atensi dalam mengerjakan tugas, memperbaiki interaksi sosial, dan meningkatkan self-awareness siswa Sekolah Dasar yang mengalami gangguan emosi dan perilaku. Sejauh pengetahuan peneliti, expressive writing belum banyak dilakukan untuk proses terapi di Indonesia. Konseling menjadi model yang paling umum digunakan pada proses psikoterapi. Proses menulis dalam expressive writing setara dengan proses psikoterapi karena klien mengungkapkan cerita yang menjadi masalah dalam hidupnya (Pennebaker & Seagal, 1999). Penelitian Barry dan Singer (2001) mendukung penelitian sebelumnya. Mereka menemukan bahwa expressive writing efektif untuk mereduksi distress pada ibu dengan bayi yang dirawat di (Neonatal Intensive Care Unit) NICU. Selain itu, penelitian membuktikan bahwa expressive writing dengan media blog mengurangi distress (Baker & Moore, 2008). Peneliti tertarik untuk menguji efektivitas expressive writing sebagai reduktor distress pada mahasiswa semester 6 di Student Residence Universitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

Sanata Dharma (USD). Ketertarikan ini didukung oleh teori bahwa expressive writing merupakan metode katarsis yang memuat proses kognitif berupa merekognisi peristiwa (King, 2001; Pennebaker & Graybeal, 2011). Selain itu, metode expressive writing yang fleksibel dan tidak mengharuskan klien berbagi ceritanya dengan orang lain menjadi pertimbangan peneliti memilih metode ini. Expressive writing tidak membutuhkan biaya yang mahal dan waktu yang panjang seperti psikoterapi, sehingga dapat digunakan untuk berbagai kalangan subjek (Baker & Moore, 2008; Barry & Singer, 2001), termasuk mahasiswa semester 6 yang tinggal di Student Residence USD.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, penelitian ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah expressive writing dapat menjadi metode yang efektif untuk mereduksi psychological distress?”

C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas expressive writing dalam mengurangi tingkat psychological distress.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

D. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat memberikan sumbangan berupa peneguhan teori efektivitas expressive writing sebagai reduktor psychological distress. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat intervensi expressive writing pada kelompok atau individu yang menghadapi kondisi psychological distress.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Psychological Distress 1. Stress, Distress, dan Eustress Istilah stress pertama kali dikemukakan oleh Seyle (1974) sebagai respon non-spesifik tubuh terhadap suatu tuntutan. Stress juga dapat dilihat sebagai suatu respon atau suatu stimulus (Lazarus & Folkman, 1984). Mattew (2000) mengungkapkan bahwa stress merupakan proses dan respon yang berkaitan dengan adaptasi individu dalam menghadapi tuntutan lingkungan. Goldstein dan Kopin (2007) menyebutkan bahwa stress mengandung unsur kesadaran individu untuk menginterpretasi keadaan dan mengerahkan kemampuannya untuk lepas dari keadaan tersebut. Seyle (1974) menemukan dua macam respon individu terhadap stress. Respon pertama disebut distress, yaitu kondisi ketika individu merasa kesulitan menghadapi stressor. Respon kedua disebut Seyle sebagai eustress merupakan kondisi ketika stressor menjadi motivasi individu untuk meningkatkan performasi. Beberapa peneliti sepakat bahwa respon individu terhadap stressor bersifat subjektif, artinya stressor yang sama dapat dipersepsikan berbeda oleh tiap individu (Goldstein & Kopin, 2007; Lazarus & Folkman, 1984; Mattew, 2000). Pada taraf tertentu, situasi stress

membuat

orang

mengalami

7

eustress,

namun

ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

tuntutan semakin banyak dan individu tidak memiliki strategi coping, maka individu akan mengalami keadaan distress (Goldstein dan Kopin, 2007; Kessler, 1979). 2. Definisi Distress Istilah distress pertama kali dikemukakan oleh Seyle (1974) dalam teorinya mengenai General Adaptation Syndrome (GAS). Dalam teori tersebut, Seyle (1974)

mendefinisikan distress sebagai keadaan tidak

nyaman dan mengancam bagi individu yang bersifat sementara. Keadaan tersebut disebabkan tekanan lingkungan (stressor) yang tidak sebanding dengan kemampuan individu untuk mengatasinya. Kondisi distress ditandai dengan gejala sakit fisik atau psikologis dalam kurun waktu tertentu (Seyle dalam Mattew, 2000). Distress juga dapat diartikan sebagai kesadaran kognitif individu bahwa dirinya sedang dalam keadaan terancam yang dibuktikan dengan keinginan untuk menghindari stresor (Goldstein & Kopin, 2007). Masse et all (1998) menyebutkan bahwa distress adalah reaksi negatif individu terhadap kesulitan yang dihadapi. Distress merupakan situasi ketika jumlah tuntutan yang diberikan pada individu semakin meningkat dan individu memandang tuntutan tersebut sebagai situasi sulit atau mengancam (Looker&Gregson, 2004). Mattew (2000) menyebutkan bahwa distress merupakan ketegangan internal yang disebabkan oleh stressor eksternal. Distress dapat berarti ketegangan yang muncul akibat stressor. Ketegangan tersebut muncul karena seseorang berusaha untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

mengatasi stressor atau mempertahankan fungsi psikososialnya (Lazarus, 1980 dalam Terluin et al, 2004). Dari definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa distress adalah kondisi mengancam dan tidak nyaman yang dirasakan individu dalam kurun waktu tertentu karena persepsi/penilaian negatif terhadap suatu keadaan atau tuntutan. 3. Distress dalam Berbagai Bidang Seyle (1974) pertama kali menggunakan istilah distress pada konteks biologi. Dalam perkembangannya, istilah distress digunakan di banyak bidang, seperti bidang kesehatan, ekonomi, dan juga psikologi. Istilah distress pada bidang kesehatan merujuk pada disfungsi bagian tubuh tertentu karena penyakit atau cedera (Aitken, 1975). Dalam bidang ekonomi juga terdapat istilah distress, yang dikenal dengan financial distress. Financial distress diartikan sebagai keadaan keuangan yang buruk atau tidak mendukung pemenuhan kebutuhan individu tertentu (Campbell, 2011). Peneliti juga menemukan istilah moral distress, yaitu kondisi tidak menentu yang disebabkan pengambilan keputusan yang bertentangan dengan moral atau kode etik (Ulrich, 2010; Weinberg, 2009). Moral distress biasanya dialami oleh dokter atau perawat. Pada dasarnya, istilah distress tetap mengacu pada keadaan subjektif yang tidak menyenangkan akibat stressor. Istilah psychological distress yang digunakan dalam penelitian mengacu pada kondisi subjektif yang mengancam kesejahteraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

psikologis individu akibat adanya stressor (Payton, 2009; Singer et al, 1996). 4. Gejala Psychological Distress Seperti yang telah disebutkan di atas, psychological distress merupakan kondisi subjektif bagi tiap individu (Goldstein & Kopin, 2007; Lazarus & Folkman, 1984; Mattew, 2000). Peneliti berfokus pada psychological distress, yaitu kondisi distress yang ditandai dengan gejala psikologis. Penelitian sebelumnya

menghasilkan gagasan berbeda

mengenai gejala psychological distress. Major (2002) menyebutkan bahwa gejala depresi dan somatisasi merupakan gejala psychological distress. Penelitian Mattew (2000) menemukan depresi dan kecemasan sebagai gejala utama psychological distress. Dua bentuk depresi dan kecemasan adalah mood dan malaise (Mirowsky & Ross, 1986). Mood digambarkan sebagai perasaan kesedihan pada depresi dan kekhawatiran pada kecemasan. Malaise merujuk pada gejala fisik, seperti kelesuan, kegelisahan, penyakit ringan (sakit kepala, sakit perut, dan pusing) pada kecemasan serta distraksi pada depresi (Mirowsky & Ross, 1986). Penelitian Masse et al (1998) menyatakan bahwa psychological distress merupakan gejala non-spesifik meliputi konstruk kecemasan, depresi, masalah kognitif, iritabilitas, dan kemarahan. Dari semua gejala tersebut, Masse et all (1998) menyimpulkan bahwa psychological distress ditandai dengan gejala depresi, kecemasan, dan somatisasi seperti insomnia, sakit perut, sariawan, dan gangguan makan. Menurut Masse et

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

all (1998), kondisi somatik timbul sebagai akibat dari psychological distress. Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada psychological distress yang ditandai dengan gejala depresi, kecemasan, dan somatisasi. 5. Distress Patologis dan Distress Non-Patologis Menurut DSM IV-TR (2000), beberapa hal perlu diperhatikan untuk memutuskan suatu keadaan distress sebagai distress patologis. Pertama, psikolog merujuk definisi distress dalam DSM IV-TR. Dalam Diagnostic Statistical Manual IV-TR (DSM IV-TR) individu dinilai mengalami distress bila mengalami keadaan yang menyulitkan, membuat tidak nyaman, dan mengganggu fungsi psikososialnya (DSM IV-TR). Kedua, distress dinyatakan sebagai kondisi patologis apabila bertahan atau menetap dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan diagnosis pada tiap gangguan yang spesifik. Ketiga, distress diikuti oleh disfungsi mental yang menyebabkan hilangnya fungsi sosial (disfunction) dan menyebabkan gangguan pada diri sendiri maupun lingkungan sekitar (disruption). Berbeda dari distress patologis, distress non patologis atau yang biasa disebut dengan non-clinical distress terjadi dalam kurun waktu yang relatif pendek, biasanya sekitar satu minggu (Damanik, 2006; Payton, 2009). Distress non-patologis terjadi pada setiap individu terkait dengan peristiwa hidup (stressor) yang spesifik. Ketika stressor selesai, maka kondisi distress menghilang (Payton, 2009; Zvolensky, 2010). Gejala distress non-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

patologis tidak dapat dilihat menggunakan DSM. Fokus dalam penelitian ini adalah distress non-patologis yang terkait dengan peristiwa sehari-hari. 6. Faktor yang Memengaruhi Psychological Distress Psychological distress dipengaruhi oleh beberapa faktor. Matthews (2007) menyatakan bahwa psychological distress dipengaruhi oleh faktor interpersonal dan situasional. a. Faktor Intrapersonal Matthews (2007) menyebutkan bahwa faktor intrapersonal terdiri atas ciri kepribadian. Penelitian menemukan bahwa tipe kepribadian ekstrovert berkorelasi positif dengan kebahagiaan dan afek positif. Di sisi lain, kepribadian introvert berkorelasi positif dengan kondisi psychological distress. Kepribadian neurotik memiliki frekuensi konflik interpersonal yang lebih tinggi, sehingga lebih rentan berada dalam

kondisi

psychological

distress.

Penelitian

lain

juga

menyebutkan bahwa kepribadian tipe A lebih mudah berada dalam kondisi psychological distress dibandingkan tipe kepribadian lain (Locker & Gregson, 2004). b. Faktor Situasional Selain faktor intrapersonal, beberapa keadaan yang bersifat situasional juga memengaruhi timbulnya kondisi psychological distress. Faktor situasional tersebut adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13



Faktor Fisiologis Gangguan atau kerusakan yang terjadi pada salah satu bagian otak membawa dampak timbulnya psychological distress pada individu (Mattew, 2007). Kerusakan pada amygdala menyebabkan respon emosional berlebihan. Penelitian juga membuktikan bahwa kecemasan terkait dengan aktivitas anterior otak kanan , sedangkan depresi terkait dengan peningkatan aktivitas frontal sebelah kanan.



Faktor Kognitif Faktor kognitif terkait dengan persepsi dan kepercayaan seseorang terhadap suatu stressor (Mattew, 2007). Studi eksperimental menyebutkan bahwa dampak psikologis dan fisik dari suatu stressor sangat bergantung dan dipengaruhi oleh kepercayaan dan ekspekstasi individu. Psychological distress terjadi apabila individu menilai bahwa dirinya gagal dalam mengatasi suatu masalah dan meragukan kemampuan dirinya.



Faktor Sosial Psychological distress terjadi ketika individu mengalami masalah sosial dengan lingkungan sekitarnya. Masalah seperti perceraian, pengangguran, atau kekurangan dukungan sosial dapat menjadi penyebab psychological distress (Mattew, 2007). Penelitian Kessler (1979) menyebutkan bahwa individu pada strata sosial rendah cenderung lebih mudah mengalami psychological distress.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

Hal ini terjadi karena individu memiliki akses yang terbatas terhadap pendidikan, fasilitas kesehatan, dan informasi. 7. Pengukuran Tingkat Psychological Distress Asesmen tingkat psychological distress dilakukan dengan metode pelaporan diri (self-report). Dua pendekatan yang digunakan untuk mengukur psychological distress adalah pendekatan keluasan gejala dan pendekatan waktu. Saat ini, pendekatan waktu lebih banyak digunakan untuk mengukur psychological distress (Mattew, 2000). Secara khusus, pendekatan waktu mengukur psychological distress dengan cara: a. Melihat kondisi sementara individu yang berlangsung hanya beberapa menit. b. Melihat kondisi episodik yang berlangsung dalam hitungan minggu atau bulan. Kondisi ini biasanya dipicu oleh kejadian dalam hidup. c. Melihat kepribadian yang menetap dan stabil selama bertahun-tahun. Dari dua pedekatan tersebut, peneliti memilih untuk fokus pada pengukuran dengan pendekatan waktu yang bersifat episodik. Beberapa skala ditemukan untuk mengukur psychological distress, Peneliti memilih Distress, Anxiety, and Stress Scale (DASS) yang dibuat oleh Lovibond dan Lovibond (1955). Distress, Anxiety, and Stress Scale (DASS) mengukur psychological distress berdasarkan 3 gejala, yaitu depresi, kecemasan, dan stress dalam jangka waktu satu minggu (Crawford & Henry, 2003). Skala DASS dapat mengukur psychological distress pada subjek klinis dan non klinis (Crawford & Henry, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

Damanik (2006) menyebutkan bahwa DASS mengukur gejala depresi, kecemasan, dan stress sebagai sebuah keadaan (state), artinya skala ini tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis gangguan depresi dan kecemasan yang menetap, seperti yang disebutkan dalam DSM IV-TR. Oleh karena itu, administrasi skala DASS meminta individu untuk melakukan pengamatan terhadap keadaan diri selama satu minggu (Crawford & Henry, 2003;, Damanik, 2006). Norma dalam DASS adaptasi Indonesia membagi penggunanya ke dalam lima kategori psychological distress berdasarkan skor kasar yang diperoleh (Damanik, 2006). Lima kategori tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 1. Kategori Skor DASS Adaptasi Indonesia Skor <30 30-40 40-60 60-70 >70

Kategori Normal Mild Moderate Severe Extremly Severe

Dalam penelitian, norma DASS adaptasi Indonesia digunakan untuk membagi subjek ke dalam lima kategori tersebut.

B. Expressive Writing 1. Paradigma Expressive Writing (EW) Expressive writing pertama kali dicetuskan oleh Pennebaker pada tahun 1989. Pennebaker yang merupakan seorang professor di bidang Psikologi sosial banyak meneliti mengenai manfaat dari kegiatan menulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

Pada awal penelitiannya, Pennebaker meneliti manfaat menulis pada klien dengan gangguan Post Traumatic and Stress Disroder (PTSD) (Pennebaker, 1997). Kemudian, Pennebaker memperluas penemuannya dengan melakukan eksperimen bidang psikososial, yaitu mengenai relasi sosial dan hubungan romantis (Pennebaker, 1997). Expressive writing memberi pengaruh dan manfaat pada aspek kognitif, emosional, sosial, dan biologis seseorang (Klein dan Boals, 2001). Yang dimaksud dengan kegiatan expressive writing adalah menulis mengenai suatu hal yang sangat emosional tanpa memperhatikan tata bahasa maupun diksi (Pennebaker, 1997). Perbedaan mendasar expressive writing dengan refleksi harian atau diary adalah tidak adanya proses evaluasi diri yang mengharuskan individu untuk membuat penilaian mengenai dirinya sendiri (Baker & Moore, 2008). Expressive writing merupakan suatu proses katarsis dan terkadang disebut sebagai emotional storytelling karena dalam proses menulis, individu diminta menulis perasaan terdalam dan melibatkan emosinya dalam

membuat

cerita

(Synder,

2011).

Emotional

storytelling

berhubungan dengan fungsi expressive writing untuk mengeluarkan emosi negatif yang disimpan dalam pikiran seseorang. Ketika seseorang menulis, ia mengeluarkan emosi yang selama ini dipendam dan mencoba untuk merekonstruksi memori dalam suatu peristiwa spesifik tertentu, sehingga menimbulkan suatu kesadaran (Niederhoffer & Pennebaker, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

Hingga saat ini, tidak ada teori tunggal yang dapat menjelaskan cara kerja expressive writing. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para peneliti untuk menemukan bagaimana expressive writing memiliki banyak dampak positif yang signifikan dalam berbagai bidang, seperti pada bidang kesehatan, pendidikan, penyembuhan trauma, dan resiliensi korban bullying (Pennebaker & Graybeal, 2011). 2. Administrasi Expressive Writing Administrasi EW sangat sederhana, yaitu dengan menuliskan hal yang sangat emosional tanpa mempedulikan tata bahasa dan diksi dalam kurun waktu 15-30 menit. Kegiatan ini dapat dilakukan seminggu sekali dalam kurun waktu 3-5 minggu (Baikie & Wilhelm, 2005) atau selama 4 hari berturut-turut (Pennebaker, 1989). Hasil dari expressive writing biasanya tidak dibaca kembali seperti buku harian atau refleksi, tetapi disimpan dan hanya akan dibuka ketika individu menghendakinya (Baikie dan Wilhelm, 2005). (Instruksi terlampir) 3. Perkembangan Instruksi Expressive Writing Instruksi expressive writing (EW) pertama kali dibuat oleh Pennebaker (1989) dan bersifat umum serta berfokus pada menulis kejadian mengenai trauma (King, 2001). Pada perkembangannya, King (2001) menemukan bahwa topik mengenai regulasi diri mempunyai manfaat yang sama dengan menulis kejadian traumatik. Hasil penelitian tersebut kemudian membawa dampak besar bagi pengembangan instruksi EW. King (2001)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

menyebutkan bahwa menuliskan topik yang lebih spesifik membuat individu menjadi fokus pada satu kejadian. Penemuan King (2001) melaporkan bahwa menuliskan topik spesifik seperti life-goal membuat individu berpikiran jernih, menjadi peka dengan dirinya sendiri, dan membantu proses memutuskan suatu nilai atau prinsip hidup. Hal ini sama dengan terapi kognitif perilakuan. Dengan menulis mengenai topik yang spesifik, individu menemukan cerita yang lebih konstruktif dan masuk akal, sehingga muncul keyakinan dan optimisme dalam diri individu ketika mengalami peristiwa sejenis (King, 2001). Peneliti memutuskan untuk menguji dua instruksi dalam pilot study karena dua penemuan yang bebeda tersebut. 4. Manfaat Expressive Writing Terdapat beberapa penelitian yang membuktikan adanya manfaat dari kegiatan expressive writing. Secara kognitif, expressive writing membantu individu mengingat dan meningkatkan kapasitas otak (Klein & Boals, 2001). Hal ini menyebabkan prestasi akademik meningkat (Ramirez & Bailoc, 2011). Park&Ramirez (2012) menemukan bahwa kecemasan yang dirasakan siswa pada saat ujian Matematika dapat direduksi dengan melakukan expressive writing. Pada bidang kesehatan, expressive writing diakui membantu meningkatkan kesehatan dengan memperkuat sistem imunitas (Booth & Pennebaker, 1997). Expressive writing digunakan untuk membantu korban bullying dalam melakukan resiliensi (Betten et al, 2002). Baikie dan Mcllwain (2008) juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

menguji expressive writing untuk memperbaiki interaksi sosial pada siswa Sekolah Dasar yang memiliki gangguan emosi dan perilaku. Dari eksperimen ini, ternyata expressive writing memiliki dampak yang signifikan dalam memperbaiki interaksi sosial. EW terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan untuk menigkatkan well-being (Park & Blumberg, 2002 dalam Baikie & Wilhelm, 2005). 5. Expressive Writing dan Psikoterapi Penggunaan expressive writing sebagai salah satu paradigma dan metode baru dalam psikoterapi sebenarnya tidak lepas dari tujuan psikoterapi. Psikoterapi bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran klien mengenai masalahnya serta dapat membicarakan masalah tersebut dengan orang lain (Pennebaker, 2003), sehingga pola pikir klien dapat berubah menjadi lebih adaptif (Beck dkk dalam Pennebaker, 2003). Dalam kerangka kuratif, ada dua cara yang populer dalam proses psikoterapi, yaitu meminta klien berbicara dan menulis (Brand, 1987; Pennebaker, 1997). Bicara dan menulis merupakan salah satu cara terapeutik sekaligus katarsis (Chung & Pennebaker, 2008). Konseling merupakan salah satu model psikoterapi dengan cara berbicara. Penelitian membuktikan bahwa bicara melalui konseling dan menulis mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing karena perbedaan prosedur dalam tiap metode. Tavakoli dkk (2009) menjelaskan bahwa pada model pertama, yaitu berbicara, klien mendapatkan timbal balik dari terapis atau konselor setelah ia membicarakan masalahnya. Di sisi lain,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

dalam expressive writing, ketika klien sudah selesai menulis, tulisannya disimpan di suatu tempat dan hanya dibuka dalam kondisi tertentu (Pennebaker, 1997). Paez dan Gonzalez (1999) menyatakan bahwa menulis merupakan proses reframing. Reframing juga terjadi pada proses konseling. Dalam proses konseling, reframing terjadi dengan bantuan konselor (Brand, 1987; Paez & Gonzales, 1999). Di sisi lain, reframing pada klien yang melakukan expressive writing terjadi ketika klien menuliskan stressor dan mengalami proses rekognisi (Paez & Gonzales, 1999). Brand (1987) menyebutkan bahwa menulis merupakan model psikoterapi yang melibatkan proses kognitif dan penyadaran. Kedua proses tersebut dalam konseling dilakukan secara bertahap bersama konselor. Pennebaker & Seagal (1999) menyebutkan bahwa ketika individu tidak melepaskan beban masalahnya, maka stressor akan terakumulasi dan berdampak pada kesehatan. Memendam masalah juga dapat mengganggu proses asimilasi dengan peristiwa hidup yang lainnya. Dalam konseling, asimiliasi dilihat sebagai salah satu indikator keberhasilan (Pennebaker, 1997). Menulis dipercaya mempunyai kedudukan yang setara dengan psikoterapi karena memiliki aspek pengungkapan masalah (Pennebaker & Seagal, 1999). Paradigma expressive writing masih memiliki keterbatasan, yaitu pengetahuan mengenai cara kerjanya. Hingga saat ini, paradigma umum yang muncul tentang expressive writing adalah bahwa expressive writing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

mempunyai efek yang positif terhadap aspek kesehatan dan psikologis, namun belum ada kesepakatan mengenai cara kerjanya (Pennebaker, 2004). Hal ini disebabkan keharusan untuk menguji sebuah paradigma melalui cara berpikir sebab akibat (Pennebaker & Graybeal, 2011).

C. Dinamika Antar Variabel Kondisi psychological distress (PD) dialami oleh individu dalam taraf yang berbeda. Kondisi PD muncul karena persepsi negatif individu terhadap stressor yang dihadapi. Pada usia dewasa awal dan dewasa madya, individu rentan berada dalam kondisi PD yang bersifat episodik. Hal ini berkaitan dengan tuntutan perkembangan pada usia dewasa awal dan dewasa madya. Ketika individu mengalami PD, terdapat 3 gejala yang muncul, yaitu depresi, kecemasan, dan keadaan somatik yang berlangsung selama kurun waktu tertentu. Jika tidak diatasi, maka kondisi PD menurunkan performa individu dan berpotensi mengganggu kesehatan. Untuk mengatasi kondisi PD, individu perlu mengubah persepsi terhadap stressor dari negatif menjadi positif. Expressive writing (EW) menjadi salah satu cara yang potensial untuk mereduksi PD karena terjadi perubahan persepsi negatif menjadi positif ketika menulis. Perubahan ini disebabkan oleh proses rekognisi yang menimbulkan kesadaran baru pada individu bahwa dirinya dapat mengatasi stressor yang sedang dihadapi. Proses rekognisi membantu individu menjadi lebih sadar (aware) mengenai pikiran, perasaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

dan kemampuan individu dalam menghadapi tuntutan, sehingga persepsi negatif berubah dan distress bisa diatasi.

D. Skema Di bawah ini merupakan skema penelitian yang memperlihatkan proses reduksi variabel dependen (psychological distress) menggunakan variabel independen (expressive writing)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

Psychological Distress (PD): Kondisi mengancam dan tidak nyaman yang dirasakan oleh individu dalam kurun waktu tertentu karena persepsi negatif terhadap stressor.

Gejala PD: Depresi Kecemasan Somatisasi

Expressive Writing

Rekonstruksi peristiwa  Awareness

Persepsi negatif  Positif

PD Turun

Tanpa Perlakuan

Persepsi negatif  negatif

PD Tetap/Naik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

E. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ho : Tidak terdapat perbedaan tingkat psychological distress antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hi : Terdapat perbedaan tingkat psychological distress yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jika Ho ditolak dan Hi diterima, maka expressive writing efektif untuk mereduksi psychological distress.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen kuasi. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori secara objektif dengan cara mengukur hubungan antar variabel secara numerik dan menganalisanya secara statistik (Creswell dalam Supratiknya, 2014). Peneliti juga menggunakan desain eksperimen kuasi. Desain eksperimen kuasi dipilih untuk menguji efektivitas dari suatu jenis intervensi tertentu dalam setting natural (Solso, 2008). Jenis ekperimen kuasi memungkinkan generalisasi hasil ekperimen ke populasi. Peneliti bertujuan melihat efektivitas intervensi expressive writing dalam mereduksi psychological distress. Untuk melihat efektivitas tersebut, peneliti menggunakan desain between subject dengan menguji gain score kelompok kontrol dan eksperimen. Desain lanjutan dalam penelitian ini adalah within subject, yaitu melakukan pre dan post test pada kelompok kontrol dan eksperimen (Myers & Hansen, 2002).

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

B. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat satu variabel dependen dan satu variabel independen. Masing-masing variabel tersebut adalah 1. Dependent Variable : Psychological distress 2. Independent Variable : Expressive writing

C. Definisi Operasional 1. Psychological distress Psychological distress adalah keadaan yang terjadi ketika individu menginterpretasi suatu tuntutan dalam bentuk tugas atau masalah secara negatif, sehingga menimbulkan ancaman dan rasa tidak nyaman bagi individu. Kondisi psychological distress ditandai dengan munculnya gejala depresi, kecemasan, dan stress yang diukur dengan Depression, Anxiety, and Stress Scale (DASS) adaptasi Indonesia. Jumlah item dalam DASS sebanyak 42. Skala DASS menggunakan skala Likert, mulai dari angka 0 (tidak pernah) sampai 3 (sangat sering). 2. Expressive Writing Expressive writing merupakan kegiatan menuliskan pikiran dan perasaan terdalam mengenai suatu peristiwa yang paling emosional ketika subjek memiliki sangat banyak tugas atau masalah dalam hidup. Kegiatan ini dilakukan dengan durasi 20 menit selama 5 hari berturut-turut. Dalam expressive writing, subjek tidak perlu memperhatikan tata bahasa, pilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

kata, penulisan tanda baca, dan ejaan. Subjek dapat memilih topik yang sama atau berbeda setiap hari. a. Kelompok Eksperimen Kelompok eksperimen mendapat perlakuan expressive writing dengan instruksi tematik selama 5 hari (lihat lampiran) b. Kelompok Kontrol Kelompok kontrol tidak diberi perlakuan.

D. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah sampel dari populasi yang dianggap mewakili atau mempunyai karakteristik yang mencerminkan populasi asalnya (Supratiknya, 2014). Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 6 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Student Residence Paingan dan Mrican. Seluruh subjek adalah mahasiswa non Psikologi yang berasal dari berbagai daerah, seperti Flores, Ende, dan Papua. Subjek dipilih atas dasar keterjangkauan. Menurut wawancara dengan pamong Student Residence (SR), mahasiswa semester 6 yang tinggal di SR merupakan mahasiswa yang mendapat beasiswa dari pemerintah daerah maupun gereja. Pamong SR mengatakan bahwa mahasiswa semester 6 memiliki tingkat distress karena tanggung jawab yang mereka miliki. Subjek harus menyelesaikan studinya sebelum masa beasiswa habis, yaitu selama 4 tahun. Selain itu, ketimpangan pendidikan antara daerah asal dan Jawa membuat subjek kesulitan untuk memahami materi perkuliahan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

sehingga IP yang didapatkan kurang dari 3,00. Subjek juga mempunyai beban berupa keadaan ekonomi keluarga. Subjek yang mendapat beasiswa berasal dari keluarga kurang mampu. Mahasiswa di masing-masing Student Residence dibagi secara acak menjadi 2 kelompok, kontrol dan eksperimen. Peneliti menggunakan random sampling atau pengundian subjek secara acak (Supratiknya, 2014). Random sampling digunakan pada populasi dengan karakteristik serupa. Teknik sampling acak memberi peluang yang sama kepada masing-masing anggota populasi untuk menjadi bagian eksperimen (Solso, 2008).

E. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini melibatkan dua tempat berbeda, yaitu Student Residence Mrican dan Paingan. Oleh karena itu, peneliti melaksanakan eksperimen dengan dua waktu yang berbeda, yaitu pukul 19.00 WIB di Mrican dan pukul 21.00 WIB di Paingan. Pelaksanaan eksperimen dibantu oleh seorang asisten peneliti. 1. Alat dan Bahan Penelitian a.

Informed consent untuk kelompok eksperimen

b.

Daftar absen

c.

Skala pre-post test

d.

Kertas HVS ukuran A4 disertai dengan instruksi

e.

Ballpoint

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

2. Langkah Eksperimen a. Peneliti mengurus perizinan ke Campus Ministry dan menindaklanjuti surat disposisi ke pamong Student Residence. b. Peneliti memaparkan proposal penelitian kepada pamong Student Residence. c. Peneliti memilih subjek penelitian secara random sampling. d. Pada hari pertama, asisten peneliti menjelaskan prosedur penelitian dan memberikan inform consent serta membuat kesepatakan bersama kelompok. e. Pada hari pertama dilakukan pre-test dengan memberikan skala DASS untuk mengukur tingkat psychological distress masing-masing individu dalam kelompok. f. Dari hari kedua hingga keenam, asisten peneliti memberikan perlakuan berupa expressive writing pada kelompok eksperimen selama 20 menit, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun. g. Pada hari ketujuh, asisten peneliti melakukan post-test dengan skala DASS untuk melihat tingkat psychological distress subjek setelah diberi perlakuan.

F. Alat Pengumpul Data Untuk melaksanakan penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah The Depression, Anxiety, Stress Scale (DASS) yang telah diadaptasi menjadi DASS versi Indonesia pada tahun 2006. Skala DASS bertujuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

mengukur psychological distress pada subjek non-klinis. Penelitian yang baik harus menggunakan skala yang teruji reliabilitas dan validitasnya. Reliabilitas adalah keajegan yang dimiliki sebuah skala. Skala yang realiabel menampilkan hasil yang konstan atau ajeg jika diujikan pada populasi berbeda dengan karakter yang sama dengan sampel populasi (Supratiknya, 2014). Menurut analisis statistik yang dilakukan oleh Damanik (2006), skala DASS mempunyai relibilitas sebesar α = 0.9483. Hal ini berarti skala DASS dapat diandalkan, akurat, dan konsisten untuk mengukur psychological psychological distress. Damanik (2006) menguji validitas DASS dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total dalam tiap skala DASS. Hasil dari pengujian validitas menyatakan bahwa rit 41 item > 0.3, yang berarti bahwa 41 item ini valid atau tepat mengukur konstruk psychological distress. Satu item pada skala ini, yaitu item nomor 2 memiliki rit yang rendah (rit < 0.3) sebesar 0,2017.

G. Metode Analisis Data Efektivitas expressive writing untuk mereduksi psychological distress diukur dengan uji beda (t-test). Uji t digunakan untuk menguji perbedaan dua kelompok berdasarkan perbedaan mean sebelum dan sesudah diberi perlakuan (Santoso, 2012;2014). Teknik t-test yang digunakan untuk menguji between subject design adalah independent sample t-test. Independent sample t-test digunakan untuk melihat perbedaan kepemilikan atribut psychological distress antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang tidak berhubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

(Santoso, 2012;2014). Untuk menguji perbedaan tingkat psychological distress sebelum dan sesudah diberi expressive writing (within subject design), peneliti menggunakan uji beda paired sample t-test (Santoso, 2012;2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV PERSIAPAN PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Persiapan Penelitian 1. Uji Coba Alat Alat penelitian adalah skala Depression Anxiety Stress Scale (DASS) yang diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Damanik (2006). Skala DASS adaptasi Indonesia telah diujicobakan pada sampel klinis dan non klinis. Sampel klinis yang digunakan sejumlah 72 orang di Yogyakarta, sedangkan sampel non klinis sejumlah 72 orang di Jakarta dan Bogor. Kedua kelompok sampel memiliki rentang usia 20 hingga 60 tahun (Damanik, 2006). Uji coba adaptasi skala DASS ke bahasa Indonesia menghasilkan nilai reliabilitas α = 0.948. Validitas item pada skala DASS ditentukan berdasarkan nilai item-total correlation. Dari 42 item pada skala DASS, terdapat 41 item yang valid dan 1 item yang memiliki nilai item-total correlation sebesar 0.20 (Damanik, 2006). Dari hasil penelitian sebelumnya, peneliti memutuskan untuk melakukan revisi pada kalimat item 2. Jadi, skala DASS yang peneliti uji cobakan kembali berjumlah 42 item yang terdiri atas 14 skala yang mengukur depresi, 14 skala yang mengukur kecemasan, dan 14 skala mengukur kondisi somatik dari stress. Pelaksanaan uji coba skala DASS dilaksanakan pada hari Selasa, 5 April 2016 dan hari Kamis, 7 April 2016. Subjek uji coba adalah mahasiswa semester 6 Universitas Sanata Dharma non Psikologi.

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

Subjek uji coba skala sebanyak 82 orang, yang terdiri atas 40 laki-laki dan 42 perempuan. Subjek berasal dari jurusan Pendidikan Fisika, Pendidikan Matematika, Teknik Informatika, dan Teknik Mesin. Rentang usia subjek antara 20 hingga 21 tahun. Reliabilitas skala DASS diuji menggunakan Cronbach Alpha. Skala dianggap reliabel apabila nilai Cronbach Alpha (α) ≥ 0.50 (Supratiknya, 2014). Uji coba skala DASS, menghasilkan α= 0.92 > 0.50. Hal ini berarti skala

DASS

dapat

diandalkan

dan

konsisten

untuk

mengukur

psychological distress. Skala penelitian juga harus valid. Validitas skala DASS diperoleh dari nilai item-total correlation (Rit) per item. Sebuah item dinyatakan memiliki validitas yang baik apabila memiliki Rit ≥ 0.30 (Supratiknya, 2014). Dari 42 item dalam skala DASS, terdapat 2 item yang memiliki nilai Rit < 0.30, yaitu item 1 sebesar 0.29 dan item 15 sebesar 0.20. Peneliti memutuskan untuk tetap memakai item 1 dalam skala penelitian dengan melakukan revisi pada kalimat item, sedangkan item 15 digugurkan karena nilai korelasi item-totalnya jauh dari 0.30. Jadi, skala DASS yang digunakan dalam penelitian berjumah 41 item yang terdiri atas 14 item depresi, 13 item kecemasan, dan 14 item kondisi somatik terkait stress. 2. Pilot study Pilot study dilaksanakan pada hari Kamis s.d Jumat, 28 s.d. 29 April 2016 pukul 18.30 WIB s.d. 19.00 WIB di Laboratorium Psikologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

Universitas Sanata Dharma. Subjek pilot study terdiri atas 6 laki-laki dan 6 perempuan. Subjek pilot study berasal dari jurusan non Psikologi Universitas Sanata Dharma dan sedang menempuh kuliah semester 6. Pilot study bertujuan untuk melihat efektivitas instruksi expressive writing (EW). Peneliti menyiapkan dua jenis intruksi. Instruksi pertama adalah instruksi umum yang dikembangkan oleh Pennebaker (1986), sedangkan intruksi kedua adalah instruksi tematik yang dikembangkan oleh King (2001) (lihat lampiran). Subjek untuk masing-masing kelompok instruksi berjumlah 6 orang, yang terdiri atas 3 laki-laki dan 3 perempuan. Di hari pertama, asisten peneliti membagi subjek ke dalam dua kelompok dengan cara mengundi. Subjek yang mendapat nomor undian 1 menulis dengan instruksi umum selama 2 hari, sedangkan kelompok 2 menulis menggunakan intruksi tematik selama 2 hari. Setelah kelompok terbagi, asisten peneliti membagikan kertas dan pena lalu meminta subjek untuk membaca instruksi. Dari 12 peserta, ada 1 peserta yang bertanya mengenai waktu penelitian yang tertulis 5 hari. Setelah dijelaskan oleh asisten peneliti, subjek tersebut dapat memahami instruksi yang diberikan. Durasi EW pada pilot study selama 15 menit. Akan tetapi, ketika waktu 15 menit habis, masih ada 3 orang yang belum menyelesaikan tulisannya. Setelah semua subjek pulang, peneliti dan asisten peneliti mengecek hasil EW subjek dan menemukan bahwa sebagian besar subjek tidak menyelesaikan kalimat terakhir dari tulisan mereka karena waktunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

sudah habis. Hal ini menjadi evaluasi bagi pelaksanaan pilot study hari pertama. Pada hari kedua, asisten peneliti kembali memberikan kertas, pena, dan instruksi sesuai kelompok kepada subjek. Mereka kembali diminta membaca intruksi dan menulis selama 15 menit. Setelah waktu 15 menit habis, subjek diminta menyelesaikan kalimat terakhir yang ingin mereka tulis. Setelah itu, asisten peneliti meminta subjek memberikan nilai dengan rentang 1-10 untuk kejelasan instruksi. Asisten peneliti juga meminta subjek untuk menuliskan perasaan dan pikiran mereka terkait kegiatan yang dilakukan selama 2 hari tersebut. Dari hasil pilot study, peneliti memutuskan untuk menggunakan instruksi tematik. Keputusan ini diambil karena semua subjek yang mendapat instruksi tematik menuliskan peristiwa yang membuat mereka berada dalam kondisi psychological distress sekaligus pemecahan masalah atau coping yang dilakukan. Di sisi lain, subjek yang mendapatkan instruksi umum menuliskan berbagai peristiwa, seperti peristiwa traumatis, peristiwa menyenangkan, dan beberapa menuliskan peristiwa ketika mereka kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup mereka. Peneliti memilih instruksi tematis karena instruksi ini lebih spesifik dan efektif untuk memunculkan peristiwa psychological distress. Peneliti menemukan bahwa durasi penulisan 15 menit belum cukup untuk menyelesaikan cerita mengenai satu pengalaman. Berdasarkan jurnal yang ada, durasi EW adalah selama 15 hingga 20 menit dan peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

memutuskan durasi penulisan EW untuk penelitian adalah selama 20 menit. 3. Deskripsi Konteks Penelitian Penelitian melibatkan mahasiswa semester 6 Universitas Sanata Dharma di Student Residence Mrican dan Paingan. Mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 45 mahasiswa, yang terdiri atas 11 laki-laki dan 34 perempuan. Subjek penelitian seluruhnya berasal dari luar Jawa, yaitu dari Flores, Ende, dan Papua. Subjek merupakan mahasiswa yang mendapat program beasiswa kerjasama universitas dengan pemerintah daerah atau gereja. Pamong dari kedua Student Residence mengatakan bahwa mahasiswa semester 6 memiliki banyak kegiatan dan kebanyakan memiliki IPK < 3.00. Performansi akademik yang kurang baik menurut pamong merupakan cermin dari ketimpangan pendidikan yang mereka dapatkan di daerah asal.

B. Hasil Penelitian 1. Pemaparan Pengumpulan Data Pengambilan data penelitian dilakukan di dua tempat, yaitu di Student Residence (SR) USD Paingan dan Student Residence (SR) USD Mrican. Pengambilan data di SR Paingan dimulai pada hari Minggu, 15 Mei 2015 sampai dengan Sabtu, 21 Mei 2016, sedangkan pengambilan data di SR Mrican dimulai pada hari Senin, 16 Mei 2016 sampai dengan Minggu, 22 Mei 2016. Jumlah subjek di SR Paingan sebanyak 17 mahasiswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

terdiri atas 11 mahasiswa laki-laki dan 6 mahasiswa perempuan. Mahasiswa SR Mrican berjumlah 28 orang perempuan. Subjek di dua tempat tersebut dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara acak. Pelaksanaan penelitian di SR Mrican dan SR Paingan dilakukan dengan membagikan skala pre test kepada dua kelompok penelitian. Setelah itu pada hari kedua sampai dengan keenam, kelompok eksperimen diminta melakukan EW sesuai intruksi tematik. Pada hari ketujuh, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan skala post test. Untuk kelompok kontrol dan eksperimen, skala yang digunakan sama dengan skala pre test. Peneliti hanya membedakan judul skala dan urutan subskala untuk kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok kontrol mendapat skala berjudul “Skala Penelitian 2” dengan urutan subskala kondisi somatik, depresi kemudian kecemasan. Kelompok eksperimen mendapat skala berjudul “Skala Penelitian 1” dengan urutan subskala sama seperti aslinya, yaitu skala depresi, kecemasan, kemudian kondisi somatik. Pengambilan data di SR Paingan dilaksanakan pukul 21.00 WIB setiap hari selama 1 minggu di ruang doa SR Paingan. Di SR Mrican, subjek sepakat untuk menulis secara mandiri selama 20 menit. Setelah pre test yang dilaksanakan pukul 19.00 WIB di ruang rapat SR Mrican, kelompok eksperimen memilih partner yang menemani mereka selama menulis. Partner berasal dari kelompok ekperimen dan bertugas untuk menjadi time keeper agar waktu penulisan tepat 20 menit. Untuk memastikan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

subjek menulis pada satu pengalaman setiap hari, peneliti meminta subjek untuk mengirimkan foto tulisan mereka melalui Whats Up atau Line maksimal pukul 23.00 WIB setiap hari. Pelaksanaan pre-test dilakukan hari ketujuh pada pukul 19.00 WIB di ruang rapat. Dari 45 subjek, 8 subjek gugur dalam penelitian. Berikut adalah tabel ditribusi subjek dari awal hingga akhir penelitian: Tabel 2. Distribusi Subjek di Awal dan Akhir Penelitian Tempat

Eksperimen Kontrol

Mrican

Eksperimen Kontrol

Paingan

Eksperimen

Jumlah Subjek

Kontrol Eksperimen

2.

∑ Subjek Awal L:0 P : 14 L:0 P : 14 L:5 P:3 L:6 P:3

∑ Subjek Akhir L:0 P : 12 L:0 P : 13 L:3 P:2 L:4 P:3

22 23

17 20

Proses dan Hasil Analisis Data Peneliti menggunakan gain score tiap subjek pada masing-masing kelompok untuk mengetahui efektivitas EW terhadap penurunan psychological distress. Nilai gain score diperoleh dengan rumus berikut:

Cara ini digunakan untuk melihat gain score subjek sesuai dengan base line masing-masing. Dengan memperhitungkan skor base line, gain score yang diperoleh tiap individu menjadi berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

Dalam analisis utama, peneliti menggunakan uji beda independent sample t-test untuk membedakan tingkat distress kelompok kontrol dan eksperimen. Terdapat dua asumsi dasar yang harus dipenuhi untuk melakukan

independent

sample

t-test,

yaitu uji

normalitas dan

homogenitas data (Santoso, 2014). a. Uji Normalitas Uji normalitas data gain score dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk karena subjek penelitian kurang dari 50 orang. Tabel 3. Uji Normalitas Data Gain Score

Kelompok Kontrol Eksperimen

Statistic .906 .957

Shapiro-Wilk df 17 17

Sig. .087 .584

Nilai Shapiro-Wilk (Sig.) mencerminkan data yang normal apabila p > 0.05. Dari hasil penghitungan menggunakan SPSS 16.0, data gain score pada kelompok kontrol dan eksperimen normal (Sig.kontrol = 0.087 < 0.05; Sig.eksperimen = 0.584 > 0.05). b. Uji Beda Independent Sample t-test Untuk melihat perbedaan mean psychological distress pada kelompok kontrol dan eksperimen, peneliti menggunakan uji beda Independent Sample t-test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

Tabel 4. Uji Beda Independent Sample T-test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

Gain Equal Score variances assumed Equal variances not assumed

F .804

Sig. (2tailed Sig. t df ) .376 .51 35 .607 9

Mean Differ ence 5.188 02

Std. Error Differ ence 9.992 47

.50 26. 5.188 10.32 3 983 02 389 15.99 546

95% Confidence Interval of the Difference Lowe r Upper - 25.47 15.09 381 778 26.37 150

Homogenitas data gain score dalam penelitian dilihat melalui nilai Levene test. Nilai Levene‟s test (Sig.) dianggap menunjukkan nilai signifikan apabila Sig. > 0.05. Dari perhitungan SPSS, nilai Levene‟s test yang diperoleh sebesar 0.376 > 0.05, artinya varian dari sample bersifat homogen atau mempunyai variasi yang sama. Selanjutnya, independent sample t-test digunakan untuk melihat perbedaan penurunan tingkat distress antara kedua kelompok. Nilai Sig. 2-tailed (p) dianggap signifikan atau menunjukkan perbedaan antara dua kelompok apabila p < 0.05. Tabel di atas menunjukkan nilai p sebesar 0.607 > 0.05, maka tidak ada perbedaan perubahan penurunan tingkat distress antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

Karena hasil uji beda (independent sample t-test) gain score kelompok kontrol dan eksperimen tidak menunjukkan perbedaan penurunan tingkat distress yang signifikan, maka peneliti melanjutkan analisis dengan melakukan uji beda terhadap skor pre test dan post test masing-masing kelompok. c. Uji Beda Pre-Test dan Post-Test (Wilcoxon) Sebelum melakukan uji beda pre-test dan post-test, peneliti melakukan uji normalitas pada data masing-masing kelompok. Tabel 5. Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Kelompok Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Data Pre-test Post-test Pre-test Post-test

Statistic .910 .748 .884 .924

Shapiro-Wilk df 17 17 20 20

Sig. .099 .584 .021 .120

Nilai Shapiro-Wilk (Sig.) menunjukkan data yang normal apabila p > 0.05. Hasil penghitungan SPSS 16.0 menunjukkan bahwa data pre-test kelompok eksperimen tidak terdistribusi normal (p = 0.021 < 0.05). Karena salah satu data tidak memenuhi uji normalitas, maka data harus diuji menggunakan analisis non parametrik (Santoso, 2003; 2014). Dalam statistik non parametrik, uji beda Wilcoxon mempunyai kegunaan yang sama dengan uji paired sample t –test pada analisis parametrik. Kegunaannya adalah menguji data yang saling berhubungan (Santoso, 2014), yaitu data pre-test dan post-test dari setiap kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

Berikut adalah hasil dari uji beda pre-test dan post-test kelompok kontrol dan eksperimen : Tabel 6. Uji Beda Wilcoxon Test Statisticsb PostKontrol PreKontrol -1.615a .106

Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test

PostEks – PreEks -2.724a .006

Dua kelompok data dianggap berbeda apabila nilai p < 0.05. Hasil penghitungan SPSS 16.0 menunjukkan nilai p pada kelompok kontrol sebesar 0.106 > 0.05, artinya tidak ada perbedaan tingkat psychological distress pada kelompok kontrol yang tidak diberi expressive writing. Di sisi lain, nilai p pada kelompok eksperimen sebesar 0.006 < 0.05, artinya ada perbedaan tingkat psychological distress sebelum dan sesudah diberi expressive writing pada kelompok eksperimen. 3. Pembahasan a. Pembahasan Uji Beda Independent Sample t-test Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas expressive writing (EW) sebagai reduktor psychological distress (PD) pada mahasiswa semester 6. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa expressive writing (EW) efektif untuk mengurangi tingkat psychological distress (Baikie & Wilhem, 2002; Pennebaker, 1997; Tavakolli, 2009). Hasil analisis menggunakan uji beda gain score kelompok kontrol dan eksperimen tidak menunjukkan perbedaan tingkat psychological

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

distress yang signifikan (p = 0.607 > 0.05). Artinya, perlakuan EW tidak efektif untuk menurunkan tingkat psychological distress. Hasil penelitian tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya walaupun peneliti menemukan kecenderungan subjek kelompok eksperimen mengalami penurunan kategori tingkat psychological distress lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol. Penurunan kategori dialami 50% dari total 20 subjek. Di sisi lain, hanya 11,76% subjek dari kelompok kontrol yang mengalami penurunan kategori psychological distress (lihat lampiran). Peneliti juga sudah melakukan pengetatan metode dengan melakukan analisis statistik parametrik. Analisis parametrik lebih ketat dan rinci dibandingkan statsitik nonparametrik (Santoso, 2013), sehingga ketika membandingkan hasilnya, perbedaan tingkat penurunan psychological distress kedua kelompok makin jauh. Ketidaksesuaian hasil penelitian disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, subjek yang digunakan kurang tepat. Penelitian ini menguji efektivitas exspressive writing (EW) untuk mereduksi psychological distress. Bootzin (1997) menemukan bahwa EW tidak efektif ketika tidak menemukan subjek yang tepat. Ketika tidak menemukan subjek yang tepat, maka EW menjadi tidak efektif. Peneliti menyimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini tidak peka terhadap perlakuan EW karena tidak memiliki psychological distress yang cukup tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

Kedua, Bootzin (1997) juga mengungkapkan bahwa EW tidak efektif ketika subjek dengan tingkat psychological distress sudah memiliki strategi coping yang efektif. Dalam penelitian ini, peneliti tidak mengontrol variabel berupa strategi coping individu, sehingga muncul kemungkinan bahwa subjek kedua kelompok mengalami penurunan tingkat psychological distress karena kemampuan mereka dalam melakukan coping. Ketiga, penelitian ini menggunakan metode self-report untuk mengukur tingkat psychological distress. Smith (1996 dalam Pennebaker, 1997) menemukan inkonsistensi efek EW terhadap penurunan tingkat psychological distress. Inkonsistensi tersebut muncul pada penelitian yang menggunakan metode self-report. Metode self-report memang memiliki keterbatasan berupa besarnya kemungkinan subjek untuk melakukan faking. Dalam penelitian, subjek dari kedua kelompok mungkin melakukan faking dalam memberikan jawaban, sehingga hasil penelitian ini menjadi tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya. b. Pembahasan Hasil Uji Beda Wilcoxon Karena hasil uji beda independent sample t-test tidak mendukung hipotesis, maka peneliti melanjutkan dengan uji beda pre- test post test

masing-masing

kelompok.

Hasil

uji

statistik

Wilcoxon

meneguhkan penelitian sebelumnya. Expressive writing efektif untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

mengurangi tingkat psychological distress pada kelompok eksperimen yang diberi EW selama 5 hari (peks=0.006 < 0.05; pkontrol = 0.106>05). Keefektivan EW untuk mereduksi PD sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa EW efektif untuk mengurangi PD pada ibu yang anaknya dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) (Barry & Singer,2001). Dalam penelitian, PD berkurang karena timbulnya kesadaran subjek bahwa dirinya pernah berhasil melalui suatu peristiwa dengan baik (King, 2001; Pennebaker dan Seagal, 1999). Teori ini mendukung pernyataan subjek yang mengatakan bahwa beberapa dari mereka menjadi sadar atas tindakan dan respon mereka terhadap suatu peristiwa. Keberhasilan penelitian sejalan dengan penelitian sebelumnya yang melaporkan keberhasilan EW untuk mereduksi PD melalui media blog (Baker & Moore, 2008; Nissim & Barak, 2013). Davidson et al (2000) dan Major et al (2002) menjelaskan bahwa EW merupakan proses katarsis atau melepaskan emosi negatif yang ada dalam diri individu. Dengan terlepasnya emosi negatif, maka seseorang menjadi lebih lega. Hal ini didukung oleh temuan peneliti pada saat pilot study. Beberapa subjek penelitian mengatakan bahwa mereka merasa lega karena dapat mengungkapkan beban atau permasalahan mereka dengan tulisan. Peneliti menemukan bahwa instruksi penelitian memengaruhi tingkat keberhasilan. Penelitian ini menggunakan instruksi tematik yang mendorong subjek untuk menuliskan peristiwa secara runtut dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

terpernci. King (2001) mengembangkan instruksi tematik untuk mengatasi permasalahan yang lebih spesifik. Peneliti sebelumnya beranggapan bahwa semakin spesifik instruksi yang diberikan, semakin mudah subjek mengingat dan merekognisi peristiwa yang dialami (King, 2001; Pennebaker dan Seagal, 1999). Dengan memberikan instruksi tematik yang terperinci, subjek menjadi lebih mudah mengingat dan merekognisi pengalaman distress yang dihadapi. Penelitian sebelumnya berlangsung selama 3-4 hari dengan durasi 20 menit/hari (Baikie & Wilhem, 2005; Leopoore & Greenberg, 2002; Synder et al, 2004; Tavakoli, 2009). Penelitian ini berlangsung selama 5 hari berturut-turut dan hasilnya signifikan. Hasil ini sesuai dengan teori sebelumnya yang menyebutkan bahwa interval pemberian EW merupakan prosedur yang sangat fleksibel (Chung & Pennebaker, 2008). Fleksibilitas EW dibuktikan dengan beragamnya interval pemberian EW serta kebebasan waktu dan tempat yang diberikan pada subjek untuk menulis (Berry, 2001). Penelitian ini membuktikan teori sebelumnya bahwa salah satu kekuatan EW terletak pada prosedur yang bebas bias budaya (Pennebaker dan Graybell, 2011; Pennebaker, 2004; Pennebaker, 1997; Sherlock dan Pennebaker, 2003). Penelitian tersebut didukung oleh penelitian terkait EW yang melibatkan subjek dari berbagai suku dan ras dengan hasil yang signifikan (Tavakoli, 2009). Teori ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

mendukung hasil penelitian yang melibatkan mayoritas subjek yang berasal dari daerah Indonesia timur (Flores, Ende, dan Papua). Penelitian ini melibatkan mahasiswa USD dari berbagai prodi dan menunjukkan hasil signifikan. Hasil penelitian sejalan dengan teori sebelumnya menyebutkan bahwa EW efektif untuk mereduksi PD dari berbagai kalangan, seperti penderita penyakit kronis (Rossenberg et al, 2002; Stanton & Burg, 2002 dalam Baikie & Wilhem, 2005; Harris, 2006; Rivikin et al dalam King, 2001), siswa Sekolah Dasar (Regan, 2005), mahasiswa baru (Tavakoli, 2009), dan ibu dengan bayi yang dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) (Berry et al, 2001). 4. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan penelitian sebelumnya. Pertama, sejauh pencarian peneliti, eksperimen menggunakan expessive writing (EW) sebagai reduktor psychological distress belum pernah dilakukan di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini berpotensi menjadi sumbangan bagi upaya preventif, kuratif, dan promotif dalam peningkatan kesehatan mental di Indonesia, terutama pada subjek mahasiswa. Kedua, subjek dalam penelitian ini merupakan mahasiswa non psikologi mulai dari try out skala sampai dengan penelitian. Hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang kebanyakan menggunakan mahasiswa psikologi sebagai partisipan (Baikie & Wilhem, 2002; Pennebaker, 1997; Tavakolli, 2009). Pemilihan mahasiswa non psikologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

dilakukan untuk meminimalisir ekspektasi subjek terhadap hasil penelitian karena pengetahuan yang mereka miliki. Pemilihan subjek non Psikologi dapat menjadi peluang generalisasi penelitian ke populasi mahasiswa yang lebih besar. Ketiga, kelompok kontrol dalam penelitian tidak diberi perlakuan apapun. Langkah ini merupakan bentuk perbaikan dari penelitianpenelitian sebelumnya yang memberikan tugas pada kelompok kontrol. Pemberian

tugas

pada

kelompok

kontrol

dikhawatirkan

dapat

menimbulkan variabel ekstra. Keempat, subjek penelitian tidak diberi reward berupa poin atau uang, tetapi diberikan jaminan kerahasiaan dan penjelasan mengenai manfaat penelitian setelah penelitian selesai sebagai motivasi mengikuti penelitian. Keterbatasan lain dalam penelitian adalah jumlah jumlah subjek yang minim karena mortalitas subjek. Dalam pelaksanaan penelitian, subjek gugur karena tidak mengikuti penelitian dari awal sampai akhir atau tidak memenuhi syarat penelitian. Komposisi gender pada penelitian ini juga tidak seimbang. Dari 45 subjek di awal penelitian, hanya terdapat 6 mahasiswa laki-laki. Walaupun penelitian ini tidak berfokus pada perbedaan gender, komposisi subjek penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan penelitian selanjutnya karena mempunyai kemungkinan memengaruhi hasil penelitian. Perbandingan jumlah kelompok kontrol dan eksperimen kurang seimbang. Subjek pada kelompok kontrol berkurang dibanding kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

eksperimen karena mortalitas subjek. Kelompok kontrol sejumlah 17 mahasiswa dan kelompok eksperimen sejumlah 20 mahasiswa, sehingga terdapat selisih 3 subjek. Keterbatasan lain adalah perbedaan tempat penelitian. Dua tempat digunakan untuk penelitian, yaitu Student Residence Mrican dan Student Residence Paingan. Meskipun sama-sama dikelola oleh lembaga yang sama, masih terdapat perbedaan pola pengasuhan pamong di kedua tempat tersebut. Selain itu, aturan asrama yang agak berbeda dapat menjadi variabel ekstra dalam penelitian ini. Dari segi metode penelitian, menempatkan subjek secara acak (random assignment) menjadi suatu kelemahan apabila peneliti hendak melakukan uji beda. Dengan menempatkan subjek secara acak, maka kemungkinan subjek yang memiliki tingkat psychological distress tinggi atau rendah mengumpul di satu kelompok menjadi lebih besar. Memasangkan subjek sesuai dengan tingkat psychological distress yang dimiliki dan membaginya sama rata ke dalam kelompok kontrol dan eksperimen (matching subject) dapat meminimalisir kelemahan tersebut. Penelitian ini juga memiliki keterbatasan dari segi etika penelitian. Hasil analisis uji beda Wilcoxon menunjukkan bahwa EW efektif untuk mereduksi PD pada kelompok eksperimen. Keefektifan ini membawa manfaat (meningkatkan well-being) bagi subjek, sehingga peneliti disarankan membuat waiting list group. Waiting list group adalah kelompok kontrol yang menerima perlakuan sama dengan kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

eksperimen ketika sebuah perlakuan selesai diterapkan dan membawa hasil yang positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan expressive writing (EW) tidak efektif mereduksi psychological distress (PD). Kesimpulan diperoleh dari hasil uji beda independent sample t-test pada gain score kelompok kontrol dan eksperimen. Analsis statistik menghasilkan nilai p = 0.607 > 0.05. Jika diuji menggunakan metode yang lebih longgar, efektivitas expressive writing untuk mereduksi psychological distress terbukti dengan uji beda skor pre test dan post test kelompok eksperimen yang menghasilkan nilai p = 0.006 < 0.05. Kesimpulan ini diperkuat oleh hasil uji beda pre-test dan post-test pada kelompok kontrol

yang menunjukkan tidak ada

perbedaan tingkat

psychological psychological distress (p= 0.106 > 0.05). B. Saran Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Penambahan jumlah subjek eksperimen menjadi paling sedikit 30 per kelompok. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi mortalitas subjek. Peneliti selanjutnya juga perlu memperhatikan komposisi gender subjek penelitian. 2. Penelitian di satu tempat. Peneliti berpendapat bahwa melakukan penelitian

di

dua

tempat

akan

51

menimbulkan

variabel

ekstra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

3. Pengembangan instruksi tematik expressive writing di berbagai bidang, seperti relasi, performansi kerja, atau akademik. 4. Pemilihan subjek dengan tingkat psychological distress yang tinggi atau pada klien dengan kasus klinis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa expressive writing efektif untuk mereduksi psychological disttress pada subjek yang memiliki tingkat psychological disttress tinggi. Tingkat psychological disttress dapat dilihat melalui skor skala pre-test. 5. Melakukan teknik matching pada subjek berdasarkan hasil pre-test. Matching dilakukan agar kategori psychological disttress pada masingmasing kelompok seimbang. 6. Pengetatan metode eksperimen dari eksperimen lapangan menjadi eksperimen di tempat tertutup, misalnya sekolah berasrama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Daftar Pustaka Aitken, R.B.B. (1975). Psychological Medicine: Stress and Distress. British Medical Journal. 1(5958), 611-613. Baikie, A.K. & Mcllawain,D. (2008). Who does Expressive Writing Work? Examination of Alexthymia, Splitting, and Repressive Coping Style as Moderator of the Expressive Writing Paradigm. Brithish Journal of Health Psychology. 13, 61-66. Baikie, A.K. & Wilhelm, K. (2005). Emotional and Physical Health Benefits of Expressive Writing. Journal of Continuing Professional Development, 11, 338-346. Baker, J.R., Moore, S.M. (2008). Distress, Coping, and Blogging: Comparing New Myspace Users by Their Intention to Blog. Cyber Psychology and Behavior. 11(1), 81-85. Barry, L.M., Singer, G.H.S. (2001). Reducing Maternal Psychological Distress After NICU Experience Through Journal Writing. Journal of Early Intervention. 24(287). Bootzin, R.R. (1997). Examining Theory and Clinical Utility of Writing about Emotional Experience. Psychological Science. 8(3), 167-169. Brand, A.G. (1987). Writing as Counseling. Elementary School Guide and Counseling. 21(4), 266-275. Cameron, J. (1992). The Artist’s Way. New York: Penguin Puntam. Campbell, J.Y. (2011). Predicting Financial Distress and Performance of Distressed Stocks. Journal of Investment Management. 9(2), 14-34. Campbell, R.S. & Pennebaker, J.W. (2003). The Secret Life with Pronouns : Flexibility in Writing Style and Physical Health. Psychological Science. 14(1). Chung K.C. & Pennebaker J.W., (2008). Variations in the Spicing of Expressive Writing Sessions. British Journal of Health. 13, 15-2. Creswel, J. David et al. (2007). Does Self-Affirmation, Cognitive Processing, or Discovery of Meaning Explain Cancer-Related Health Benefit of Expressive Writing. 33(2), 238-250.

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

Crawford, J.R., Henry, J.D. (2003). The Depression, Anxiety, Stress Scale (DASS): Normative Data and Latent Structure in a Large Non-Clinical Sample. Journal of Clinical Psychology. 42, 111-131. Damanik, E.D. (2006). Pengujian Validitas, Reliabilitas, dan Analisis Item Deppression, Anxiety, and Stress Scale (DASS) pada Subjek Klinis di Yogyakarta dan Subjek Non-Klinis di Bandung dan Jakarta. Thesis: Tidak Diterbitkan. Davidson, K.D. et al. (2000). Who Talks? The Social Psychology of Illness Support Group. Journal of American Psychologist Association. 55(2), 205-217. Falci, C.D. (2006). Family Structure, Closeness to Residential and Nonresidential Parents, and Psychlogical Distress in Early and Middle Adolescence. Sociological Quarterly. 47(1), 123-146. Goldstein, D., Kopin, I.J. (2007). Evolution of Concept Stress. Stress. 10(2), 109120. Gortner, E.M et al. (2006). Benefit of Expressive Writing in Lowering Rumination and Depressive Symptom. Journal of Association for Behavioral and Cognitive Therapy. 37, 292-303. Harris, A.H.S. (2006). Does Expressive Writing Reduce Health Care Utilization? A Meta- Analysis of Randomized Trial. Journal of Consulting and Clinical Psychology. 27(2), 243-252 Kesehatan Mental di Indonesia memprihatinkan. Diakses di http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/09/masalahkesehatan-mental-di indonesia-memprihatinkan pada tanggal 17 Juni 2016. Kessler, R.C. (1979). Stress, Social Status, and Psychological Distress. Journal of Health and Social Behavior. 20, 259-272 Kessler, R.C. et al. (2002). Short Screening Scales to Monitor Population Prevalence and Trends in Non-Specific Psychological Distress, Journal of Psychological Medicine. 32, 959-976 King, L.A. (2001). Health Benefit of Writing about Life Goals. Personality of Social Psychology Bulletin. 27(7). Locker, T., Gregson, O. (2004). Managing Stress. London: Teach Your Self Book

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

Major, V et al. (2002). Work Time, Work Interference with Family and Psychological Distress. Journal of Applied Psychology. 87(3), 427-436. Masse, R. et al. (1998). The Structure of Mental Health: Higer Order Confirmatory Factor Analyses of Psychological Distress and Well-being Measures. Journal of Social Indicator Research. 475-504 Masyarakat Terbelenggu Stress. Diakses di http://print.kompas.com/baca/2015/05/21/MasyarakatTerbelengguStres diakses tanggal 17/6/2016 Mattew, G. (2007). Distress. Encyclopedia of Stress. Edinburgh: Elsevier Inc. Mcilwain, D.J. (2008). Who does Expressive Writing Work for? Examination of Alexithymia, Splitting, and Repressive Coping Style as Moderators of the Expressive Writing Paradigm. British Journal of Health Psychology. 13, 61-66 Mirowsky, J., Ross, C.E. (1986). Social Pattern of Distress. Annual Review of Sociology. 12, 23-45 Missouri, B.,Wei, M. (2005). Attachment, Social Competencies, Social Support, and Psychological Distress. Journal of Counseling Psychology. 52(3), 358-367. Morrison, R., O‟Connor, R. (2004). Prediciting Psychological Distress in College Students: The Role of Rumination and Stress. Journal of Clinical Psychology. Diakses pada tanggal 15 April 2016. Myers, A., Hansen, C.H. (2002). Experimental Psychology. CA: Wadsworth. Nasution, I.K. (2007). Stress pada Remaja. Medan: Publikasi Universitas Sumatra Utara Nissim, M.B., Barak, A. (2013). The Therapeutic Value of Adolescents‟ Bloggung about Social-Emotional Difficulties. Psychological Services. Washington: APA. 10(3), 333-341. Paez, D. et al. (1999). Expressive Writing and the Role of Alexythimia as a Dispotinonal Deficit in Self-Disclosure and Psychological Health. Journal of Personality and Social Psychology. 77(3), 630-641. Papalia, D.E et al. (2008). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Interpratama Offset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

Park, D., Ramirez, G. (2012). The Role of Expressive Writing in Math Anxiety. Journal of Experimental Psychology: Applied. 20(2), 103-111. Washington: APA. Payton, A.R. (2009). Mental Health, Mental Ilness, and Psychological Distress: Same Continuum or Distinct Phenomena?. Journal of Health and Social Behavior. 50(2), 213-227. Pennebaker, J.W., Graybeal, A. (2011). Pattern of Natural Language Use. Current Directions in Psychological Science, 10(3), 90-93. Washington: APA. Pennebaker, J.W. (1997). Writing about Emotional Experiences as a Therapeutic Process. Psychological Science, 8(3). Pennebaker, J.W. (2004). Theories, Therapis, and Taxpayers : On the Complexities of the Expressive Writings Paradigm. Journal of Clinical Psychology : Science and Practice. Washington: APA Pennebaker, J.W., Seagal, D.J. (1999). Forming Story: The Health Benefit of Narrative. Journal of Clinical Psychology. 55(10). Ramirez et al. (2011). Writing about Testing Worries Boost Exam Performance in the Classroom. 31. Regan, K.S. et al. (2005). Prompting Expressive Writing among Student with Emotional and Behavioral Disturbance via Dialogue Journal. Journal of Behavioral Disorder, 31(1), 33-50. Rivikin, D.I. et al. (2006). The Effect of Expressive Writing on Adjustment to HIV. AIDS and Behavior. 10(1), 13-26. Santoso, S. (2001). Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Santoso, S. (2012). Aplikasi SPSS Pada Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Santoso, S. (2015). Menguasai Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Santrock, J.W. (2008). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Edisi 5. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Seyle, H. (1974). Stress without Distress. New York : Lippencot.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

Singer, L.T. (1996). Social Support, Psychological Distress, and Parenting Strains in Mother of Very Low Brithweight Infants. Journal of Family Relation. 45(3), 343-350. Slatcher, R.B. (2006). How Do I Love Thee? Let Me Count the Words : The Social Effect of Expressive Writing. Journal of Association for Psychological Science , 17 (8), 660-664. Stop Stigma dan Diskriminasi terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa. Diakses di http://www.depkes.go.id/article/view/201410270011/stopstigma-dan-diskriminasi-terhadap-orang-dengan-gangguan-jiwa-odgj.html diakses pada tanggal 17/6/2016 Supratiknya, A. (2014). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Penerbit USD Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Psikologi. Yogyakarta: Penerbit USD. Tavakoli, S. et al. (2009). Effect of Assertiveness Training and Expressive Writing on Alculturative Stress in International Students : A Randomized Trial, Journal of Society for Personality and Social Psychology, 56(4), 590-596. Washington: APA. Ulrich, C.M. (2010). Moral Distress: A Growing in the Health Professions? The Hastings Centre Report. 40(1), 20-22. Weinberg, M. (2009). Moral Distress: A Missing Out Relevant Concept in Social Work. Canadian Social Work Review. 26(2), 139-151. Zvolensky, M.J. et all. (2010). Distress Tolerance: Theory, Measurement, and Relation to Psychopathology. Current Directions in Psychological Science. 19(6), 406-410.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

Lampiran 1. Informed Consent LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Lembar persetujuan ini dibuat terkait penelitian eksperimen tentang Manfaat Menulis bagi Mahasiswa Semester 6 yang akan dilakukan oleh saya : Nama

: Lidwina Florentiana Sindoro

Pekerjaan

: Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Semester

: VIII

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat menulis pada mahasiswa semester 6. Dalam penelitian ini Anda akan diminta untuk menulis suatu peristiwa dalam hidup Anda dan peneliti menjamin tidak akan ada bahaya atau ancaman karena mengikuti eksperimen ini. Penelitian ini akan berlangsung selama 5 hari dan akan diawali dengan pre-test dan post-test, sehingga total waktu adalah 7 hari. Durasi waktu eksperimen untuk setiap hari adalah 20 menit. Ekseperimen akan dilakukan pada malam hari di asrama Anda masing-masing. Anda memiliki hak untuk menolak mengikuti eskperimen ini atau menolak menjawab pertanyaan yang diberikan. Anda juga berhak untuk berhenti ketika eksperimen telah berlangsung dengan memberitahu peneliti terlebih dahulu. Partisipasi dalam penelitian ini bersifat sukarela, tanpa imbalan apapun. Peneliti menjamin kerahasiaan semua data yang Anda berikan selama penelitian ini. Untuk itu data Anda tidak akan diberi nama jelas, hanya berupa inisial nama. Jika data Anda akan dipakai untuk penelitian lebih lanjut peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

akan meminta izin kepada Anda terlebih dahulu dan Anda berhak untuk menolaknya. Jika Anda ingin menanyakan hal-hal tertentu yang kurang dipahami terkait penelitian ini, Anda bisa menghubungi saya, Lidwina Florentiana Sindoro melalui email : [email protected] atau lewat nomor HP/WA. 085725755593.

Yogyakarta, 15 Mei 2016 ____________________ (Nama/inisial peserta*)

___________________ (Tanda tangan peserta)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

Lampiran 2. Try Out Skala DASS SKALA PENELITIAN

LIDWINA FLORENTIANA SINDORO 129114046

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

PENGANTAR

Dengan hormat, Saya Lidwina Florentiana Sindoro, mahasiswi semester 8 di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi. Oleh karena itu, saya mohon bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi skala yang diberikan kepada Saudara/i dengan jujur sesuai keadaan diri Saudara/i masing-masing. Jangan lupa memastikan judul skala dan membaca petunjuk pengisian skala sebelum mulai mengerjakan. Kerahasiaan jawaban dan data diri Saudara/i dijamin dan dilindungi oleh kode etik Psikologi. Atas bantuan yang Saudara/i berikan, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya, Peneliti

Lidwina Florentiana Sindoro

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

LEMBAR IDENTITAS

INSIAL

: ……………………………………………..

JENIS KELAMIN

: L / P (Lingkari salah satu)

USIA

: ………. tahun, ……… bulan.

SUKU

: ……………………………………………..

PRODI

: …………………………………………….

SEMESTER

: …...........

IPK

: …………

KEGIATAN

: (Isilah dengan kegiatan yang Anda ikuti selama 1 semester ini) ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

PETUNJUK PENGISIAN

Skala ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan pengalaman Saudara/i dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat 4 (empat) pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan, yaitu : 0 = TIDAK PERNAH 1 = KADANG-KADANG 2 = HAMPIR SELALU 3 = SELALU Berikan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Saudara/i dengan cara memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sesuai dengan pengalaman Saudara/i selama SATU MINGGU BELAKANGAN ini. Tidak ada jawaban yang benar atau salah karena jawaban yang Saudara/i berikan merupakan keadaan yang sesuai dengan diri Saudara/i sesungguhnya. Jika Saudara/i ingin mengganti jawaban dengan jawaban yang lebih sesuai dengan keadaan Saudara/i, silakan memberikan tanda X pada jawaban yang dirasa kurang sesuai dan berikan tanda silang (X) pada jawaban yang dirasa lebih sesuai. Jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. Periksa kembali jawaban Saudara/i setelah selesai mengerjakan.

Selamat Mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

No.

PERNYATAAN

1

Saya merasa diri saya marah karena hal-hal sepele.

2

Saya merasa bibir saya kering.

3

Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif.

4

Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali terengah-engah atau tidak dapat bernafas padahal tidak melakukan aktivitas fisik sebelumnya).

5

Saya sepertinya tidak kuat lagi melakukan suatu kegiatan.

6

Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi.

7

Saya merasa goyah (misalnya kaki terasa mau “copot”).

8

Saya merasa sulit untuk bersantai.

9

Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang membuat saya merasa sangat cemas dan saya akan merasa lega jika semua ini berakhir.

10

Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa depan.

11

Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal.

12

Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk merasa cemas.

13

Saya merasa sedih dan tertekan.

14

Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika mengalami penundaan (misalnya kemacetan lalu lintas, menunggu sesuatu)

0

1

2

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

NO.

PERNYATAAN

0

15

Saya merasa lemas seperti mau pingsan.

16

Saya merasa kehilangan minat akan segala hal.

17

Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang manusia.

18

Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung.

19

Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya : tangan berkeringat), padahal temperatur udara tidak panas

atau

tidak

melakukan

akivitas

fisik

sebelumnya. 20

Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas.

21

Saya merasa bahwa hidup saya tidak bermanfaat.

22

Saya merasa sulit untuk beristirahat.

23

Saya mengalami kesulitan dalam menelan.

24

Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari berbagai hal yang saya lakukan.

25

Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya tidak sehabis melakukan aktivitas fisik (misal: merasakan detak jantung meningkat atau melemah).

26

Saya merasa putus asa dan sedih.

27

Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah.

28

Saya merasa hampir panik.

1

2

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

NO.

PERNYATAAN

29

Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu

0

1

2

membuat saya kesal. 30

Saya takut bahwa saya akan „terhambat‟ oleh tugastugas sepele yang tidak biasa saya lakukan.

31

Saya merasa tidak antusias dalam hal apapun.

32

Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan terhadap hal yang sedang saya lakukan.

33

Saya sedang merasa gelisah.

34

Saya merasa bahwa saya tidak berharga.

35

Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan.

36

Saya merasa sangat ketakutan.

37

Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan.

38

Saya merasa bahwa hidup tidak berarti.

39

Saya menemukan diri saya mudah gelisah.

40

Saya merasa khawatir dengan situasi yang mungkin membuat saya panik dan mempermalukan diri sendiri.

41

Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan).

42

Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam melakukan sesuatu.

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan! Terima kasih 

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

Lampiran 3 . Tabel Uji Reliabilitas dan Validitas DASS Case Processing Summary N % Cases Valid 82 100.0 a Excluded 0 .0 Total 82 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized N of Alpha Items Items .923 .926 42

Item-Total Statistics

VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014

Scale Mean Scale if Item Variance if Deleted Item Deleted 29.27 212.668 29.22 210.519 29.61 211.722 29.72 210.871 29.76 211.273 29.30 208.437 29.73 207.804 29.32 206.071 28.74 206.020 29.77 208.304 29.28 205.612 29.34 206.302 29.37 207.988

Corrected Item-Total Correlation .290 .327 .334 .341 .398 .424 .559 .476 .483 .475 .576 .583 .515

Squared Cronbach's Multiple Alpha if Correlatio Item n Deleted . .923 . .923 . .923 . .923 . .922 . .922 . .921 . .922 . .921 . .921 . .920 . .920 . .921

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043

29.59 29.54 29.62 29.88 29.23 29.39 29.70 29.94 29.39 29.88 29.61 29.51 29.65 29.33 29.39 29.12 29.12 29.55 29.28 29.57 30.00 29.51 29.80 29.99 30.01 29.57 29.34 29.74 29.32

208.715 214.350 208.460 211.516 204.205 208.093 204.708 210.255 206.833 211.936 209.475 209.438 207.046 203.754 208.833 207.911 208.232 210.572 209.464 207.087 211.185 209.167 209.443 211.568 211.839 207.532 207.907 210.489 208.145

.423 .200 .534 .429 .589 .384 .571 .504 .488 .421 .415 .351 .590 .540 .463 .458 .424 .370 .396 .537 .519 .473 .546 .460 .479 .560 .490 .428 .488

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

.922 .924 .921 .922 .920 .923 .920 .921 .921 .922 .922 .923 .920 .921 .922 .922 .922 .923 .922 .921 .921 .922 .921 .922 .922 .921 .921 .922 .921

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

Lampiran 4. Administrasi Pilot Study Selamat sore teman-teman. Selamat datang di Ruang Observasi Fakultas Psikologi. Terima kasih karena teman-teman telah bersedia meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan ini. Perkenalkan, saya Angger Aprie, mahasiswa Psikologi semester 8. Teman-teman, seperti yang telah diberitahukan sebelumnya, kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian dan akan berlangsung selama 2 hari. Saya mohon kesediaan dan komitmen teman-teman untuk mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Kegiatan yang akan kita lakukan adalah kegiatan menulis. Sekarang, rekan saya akan membagikan kertas dan pena kepada teman-teman sesuai dengan nomor undian yang sudah teman-teman dapatkan tadi. Setelah semua menerima kertas dan pena, tuliskan dulu inisial teman-teman dan nomor undian yang teman-teman dapatkan tadi. Lalu, silakan membaca instruksi di halaman pertama dalam hati. Setelah membaca instruksi tersebut, adakah yang ingin bertanya mengenai kegiatan kita hari ini? Jika tidak, teman-teman akan segera mulai menulis selama 15 menit. Sama seperti waktu yang tertera pada instruksi. Siap? Mulai! Berhenti! Nah, silakan meletakkan pena di atas meja. Teman-teman, kegiatan kita sore hari ini sudah selesai. Terima kasih karena teman-teman telah bersedia mengikuti kegiatan ini. Saya ingatkan, besok kita bertemu lagi jam 6 sore di tempat ini. Sebelum keluar ruangan, pastikan teman-teman mengisi daftar hadir yang sudah disediakan. Terima kasih dan selamat sore.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

Catatan : 

Hari kedua, minta subjek memberikan penilaian dalam skala 1-10 terhadap kejelasan instruksi. Tambahkan saran juga.



Minta subjek menuliskan pikiran dan perasaan selama mereka menulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

Lampiran 5. Instruksi Expressive Writing Pilot Study Instruksi Umum Pilot Study Untuk 5 hari ke depan, saya minta teman-teman menuliskan perasaan dan pikiran terdalam teman-teman mengenai kejadian paling emosional yang memengaruhi kehidupan teman-teman saat ini. Dalam tulisan teman-teman, saya ingin teman-teman benar-benar mengungkapkan dengan bebas dan mendalami emosi serta pikiran teman-teman. Teman-teman dapat memilih topik mengenai relasi dengan orang lain, misalnya orangtua, pasangan, teman atau kolega. Temanteman juga dapat menuliskan peristiwa masa lalu, masa depan atau peristiwa yang sedang terjadi. Teman-teman dapat menulis topik yang sama atau berbeda setiap hari. Jangan pikirkan tentang tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, atau ejaan. Kegiatan ini berlangsung selama 15 menit. Satu-satunya peraturan di sini adalah ketika teman-teman mulai menulis, jangan berhenti sampai ada instruksi “Berhenti!”.

Instruksi Tematik Pilot Study Selama 5 hari ke depan, saya minta Anda menuliskan perasaan dan pikiran terdalam Anda mengenai peristiwa ketika Anda memiliki sangat banyak tugas atau masalah dalam hidup. Peristiwa tersebut dapat berasal dari masa lalu atau peristiwa yang sedang Anda alami. Ungkapkan dengan bebas pikiran dan perasaan terdalam yang Anda alami terkait peristiwa tersebut tanpa mempedulikan tata bahasa, pilihan kata, ejaan, dan tanda baca. Ingatlah kembali bagaimana Anda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

menghadapi atau menyelesaikan situasi tersebut. Anda dapat menuliskan topik yang sama atau berbeda setiap harinya. Kegiatan menulis ini berlangsung selama 20 menit. Satu-satunya peraturan di sini adalah ketika teman-teman mulai menulis, jangan berhenti sebelum instruksi “Berhenti!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

Lampiran 6. Skala Penelitian

SKALA PENELITIAN

LIDWINA FLORENTIANA SINDORO 129114046

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75

PENGANTAR

Dengan hormat, Saya Lidwina Florentiana Sindoro, mahasiswi semester 8 di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi. Oleh karena itu, saya mohon bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi skala yang diberikan kepada Saudara/i dengan jujur sesuai keadaan diri Saudara/i masing-masing. Jangan lupa memastikan judul skala dan membaca petunjuk pengisian skala sebelum mulai mengerjakan. Kerahasiaan jawaban dan data diri Saudara/i dijamin dan dilindungi oleh kode etik Psikologi. Atas bantuan yang Saudara/i berikan, saya mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 14 Mei 2016 Peneliti,

Lidwina Florentiana Sindoro

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76

LEMBAR IDENTITAS

INSIAL

: ……………………………………………..

JENIS KELAMIN

: L / P (Lingkari salah satu)

USIA

: ………. tahun, ……… bulan.

SUKU

: ……………………………………………..

PRODI

: …………………………………………….

SEMESTER

: …...........

IPK

: …………

KEGIATAN

: (Isilah dengan kegiatan yang Anda ikuti selama 1 semester ini) ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

PETUNJUK PENGISIAN

Skala ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan pengalaman Saudara/i dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat 4 (empat) pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan, yaitu :

0 = TIDAK PERNAH 1 = KADANG-KADANG 2 = HAMPIR SELALU 3 = SELALU

Berikan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Saudara/i dengan cara memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sesuai dengan pengalaman Saudara/i selama SATU MINGGU BELAKANGAN ini. Tidak ada jawaban yang benar atau salah karena jawaban yang Saudara/i berikan merupakan keadaan yang sesuai dengan diri Saudara/i sesungguhnya. Jika Saudara/i ingin mengganti jawaban dengan jawaban yang lebih sesuai dengan keadaan Saudara/i, silakan memberikan tanda X pada jawaban yang dirasa kurang sesuai dan berikan tanda silang (X) pada jawaban yang dirasa lebih sesuai. Jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. Periksa kembali jawaban Saudara/i setelah selesai mengerjakan.

Selamat Mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78

No.

PERNYATAAN

1

Saya merasa diri saya marah karena hal-hal sepele.

2

Saya merasa bibir saya kering.

3

Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif.

4

Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali terengah-engah atau tidak dapat bernafas padahal tidak melakukan aktivitas fisik sebelumnya).

5

Saya sepertinya tidak kuat lagi melakukan suatu kegiatan.

6

Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi.

7

Saya merasa goyah (misalnya kaki terasa mau “copot”).

8

Saya merasa sulit untuk bersantai.

9

Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang membuat saya merasa sangat cemas dan saya akan merasa lega jika semua ini berakhir.

10

Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa depan.

11

Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal.

12

Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk merasa cemas.

13

Saya merasa sedih dan tertekan.

14

Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika mengalami penundaan (misalnya kemacetan lalu lintas, menunggu sesuatu)

0

1

2

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

NO.

PERNYATAAN

0

15

Saya merasa kehilangan minat akan segala hal.

16

Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang manusia.

17

Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung.

18

Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya : tangan berkeringat), padahal temperatur udara tidak panas

atau

tidak

melakukan

akivitas

fisik

sebelumnya. 19

Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas.

20

Saya merasa bahwa hidup saya tidak bermanfaat.

21

Saya merasa sulit untuk beristirahat.

22

Saya mengalami kesulitan dalam menelan.

23

Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari berbagai hal yang saya lakukan.

24

Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya tidak sehabis melakukan aktivitas fisik (misal: merasakan detak jantung meningkat atau melemah).

25

Saya merasa putus asa dan sedih.

26

Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah.

27

Saya merasa hampir panik.

1

2

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

NO.

PERNYATAAN

28

Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu

0

1

2

membuat saya kesal. 29

Saya takut bahwa saya akan „terhambat‟ oleh tugastugas sepele yang tidak biasa saya lakukan.

30

Saya merasa tidak antusias dalam hal apapun.

31

Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan terhadap hal yang sedang saya lakukan.

32

Saya sedang merasa gelisah.

33

Saya merasa bahwa saya tidak berharga.

34

Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan.

35

Saya merasa sangat ketakutan.

36

Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan.

37

Saya merasa bahwa hidup tidak berarti.

38

Saya menemukan diri saya mudah gelisah.

39

Saya merasa khawatir dengan situasi yang mungkin membuat saya panik dan mempermalukan diri sendiri.

40

Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan).

41

Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam melakukan sesuatu.

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan! Terima kasih 

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

Lampiran 7. Administrasi Penelitian Hari Pertama Selamat malam teman-teman. Terima kasih karena teman-teman telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Perkenalkan, saya Angger Aprie, mahasiswa Psikologi semester 8. Saya adalah asisten peneliti dari rekan saya, Floren. Teman-teman, seperti yang telah diberitahukan sebelumnya, kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian dan akan berlangsung selama 7 dan 2 hari. Saya mohon kesediaan dan komitmen teman-teman untuk mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Saya akan memberikan gambaran umum mengenai penelitian ini. Untuk itu, saya akan membagikan lembar persetujuan yang berisi informasi mengenai penelitian ini. Saya akan membacakan isi dari lembar persetujuan dan silakan teman-teman memperhatikan dan mengikuti dalam hati. (asisten peneliti membacakan inform consent). Apakah ada yang ingin teman-teman tanyakan mengenai penelitian ini? Perlu saya tekankan bahwa semua data yang temanteman berikan bersifat rahasia. Selain itu, jika teman-teman ingin mengetahui manfaat lebih lanjut mengenai kegiatan ini, saya dan rekan saya akan menjelaskannya di hari terakhir penelitian. Jika tidak ada pertanyaan mengenai penelitian ini, maka teman-teman silakan menandatangani lembar persetujuan tersebut dan memberikan inisial teman-teman. Di sini, teman-teman telah dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok 1 yang akan mengikuti penelitian selama 7 hari berturut-turut. Kelompok 2 adalah kelompok yang akan mengikuti penelitian lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

selama 2 hari, yaitu hari pertama dan ketujuh. Bagi kelompok pertama, kita akan bertemu lagi mulai besok sampai 6 hari ke depan. Kegiatan kelompok 1 akan saya jelaskan besok malam di waktu yang sudah kita sepakati. Di hari pertama ini dan ketujuh nanti, saya akan membagikan skala pada teman-teman di kedua kelompok. Silakan baca petunjuknya baik-baik dan jawablah secara jujur sesuai keadaan teman-teman. Tidak ada jawaban yang salah dalam penelitian ini. (mengisi skala DASS) Teman-teman, kegiatan kita malam hari ini sudah selesai. Terima kasih karena teman-teman telah bersedia mengikuti kegiatan ini. Saya ingatkan, bagi kelompok 1, kita akan bertemu lagi besok malam jam 7/9 malam di tempat ini. Untuk kelompok 2, kita akan bertemu 6 hari dari sekarang. Sebelum keluar ruangan, pastikan teman-teman mengisi daftar hadir yang sudah disediakan. Terima kasih dan selamat malam. Catatan : Untuk hari ketujuh, sama seperti hari pertama. Poin yang perlu ditekankan adalah: 

Mengisi skala sesuai dengan keadaan yang dirasakan 1 minggu terakhir.



Jangan sampai ada item yang terlewat.



Jangan lupa mengisi daftar hadir.



Bagi yang ingin mengetahui manfaat penelitian dapat berkumpul setelah semua partisipan selesai menyerahkan skala post test.



Menuliskan perasaan dan pikiran yang muncul terkait kegiatan selama 1 minggu (bagi kelompok 1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83

Hari Kedua sampai Keenam (Kelompok Eksperimen) Teman-teman, selamat malam. Seperti yang sudah kita sepakati bersama, kita akan mulai berdinamika dalam penelitian ini. Jadi, saya mohon komitmen dan kesungguhan teman-teman untuk mengikuti penelitian ini sampai selesai. Sekarang saya akan menjelaskan kegiatan kita selama 5 hari ke depan. Kegiatan yang akan kita lakukan dalam penelitian ini adalah kegiatan menulis. Sekarang, rekan saya akan membagikan kertas dan pena kepada temanteman. Setelah semua menerima kertas dan pena, tuliskan dulu inisial temanteman di halaman pertama. Lalu, silakan membaca instruksi di halaman pertama dalam hati. Setelah membaca instruksi tersebut, adakah yang ingin bertanya mengenai kegiatan kita? Jika tidak, teman-teman akan segera mulai menulis selama 20 menit. Saya tekankan lagi, jangan berhenti sampai waktunya habis. Siap? Mulai! Berhenti! Nah, silakan meletakkan pena di atas meja. Teman-teman, kegiatan kita malam hari ini sudah selesai. Terima kasih karena teman-teman telah bersedia mengikuti kegiatan ini. Saya ingatkan, besok kita bertemu lagi jam 9 malam di tempat ini. Sebelum keluar ruangan, pastikan teman-teman mengisi daftar hadir yang sudah disediakan. Terima kasih dan selamat malam. Catatan : 

Hari selanjutnya, jelaskan kalau subjek boleh melanjutkan cerita, mengulang cerita, atau membuat cerita yang baru.



Tekankan untuk jangan berhenti menulis sebelum waktu habis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

Lampiran 8. Instruksi Penelitian Expressive Writing INSTRUKSI

Inisial :

Mulai hari ini, selama 5 hari ke depan, saya minta Anda menuliskan perasaan dan pikiran terdalam Anda mengenai peristiwa ketika Anda memiliki sangat banyak tugas atau masalah dalam hidup. Peristiwa tersebut dapat berasal dari masa lalu atau peristiwa yang sedang Anda alami. Ungkapkan dengan bebas pikiran dan perasaan terdalam yang Anda alami terkait peristiwa tersebut tanpa mempedulikan tata bahasa, pilihan kata, ejaan, dan tanda baca. Ingatlah kembali bagaimana Anda menghadapi atau menyelesaikan situasi tersebut. Anda dapat menuliskan topik yang sama atau berbeda setiap harinya. Kegiatan menulis ini berlangsung selama 20 menit. Satu-satunya peraturan di sini adalah ketika teman-teman mulai menulis, jangan berhenti sebelum instruksi “Berhenti!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

Lampiran 9. Data Deskriptif Subjek

a. Kelompok Kontrol Jenis Subjek Kelamin UP Perempuan IG Laki-laki

Usia Suku 21 Ende 20 Nias

NG

Perempuan

21

WG SO Q AU RT UT MS LH BE SP AD VS OA OL

Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan

20 22 20 21 20 21 21 22 20 23 21 21 23 21

Prodi PGSD PAK Pend Nias Sejarah Pend Nias Fisika Flores PGSD Flores PGSD Udak PGSD Timor PGSD Flores PGSD Flores PGSD Flores PGSD Manggarai PGSD Flores PGSD Flores PGSD Flores PPTG Ende PGSD Flores PGSD

SemesJumlah ter IPK Kegiatan 6 2,72 0 6 2,54 1 6 3,18

0

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

2 1 2 3 3 1 3 1 2 5 0 3 4 1

2,87 3,5 3,15 3,70 3,15 2,86 3,0 3,27 3,66 3,45 3,24 3,00 3,22 3,15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

Frequencies Statistics JenisKelamin N

Valid

Suku

Prodi

17

17

17

0

0

0

Missing

JenisKelamin Cumulative Frequency Valid

Laki-laki

Percent

Valid Percent

Percent

2

11.8

11.8

11.8

Perempuan

15

88.2

88.2

100.0

Total

17

100.0

100.0

Suku Cumulative Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Percent

Ende

2

11.8

11.8

11.8

Flores

9

52.9

52.9

64.7

Manggarai

1

5.9

5.9

70.6

Nias

3

17.6

17.6

88.2

Timor

1

5.9

5.9

94.1

Udak

1

5.9

5.9

100.0

Total

17

100.0

100.0

Prodi Cumulative Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Percent

PAK

1

5.9

5.9

5.9

Pend Fisika

1

5.9

5.9

11.8

Pend Sejarah

1

5.9

5.9

17.6

PGSD

13

76.5

76.5

94.1

PPTG

1

5.9

5.9

100.0

Total

17

100.0

100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

Frequency Table Statistics Usia N

Valid

Semester

IPK

JumlahKegiatan

17

17

17

17

0

0

0

0

Mean

21.06

6.00

3.1618

1.88

Median

21.00

6.00

3.1500

2.00

21

6

3.15

1

Std. Deviation

.966

.000

.31895

1.453

Variance

.934

.000

.102

2.110

3

0

1.16

5

Minimum

20

6

2.54

0

Maximum

23

6

3.70

5

Missing

Mode

Range

Usia

Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

20

5

29.4

29.4

29.4

21

8

47.1

47.1

76.5

22

2

11.8

11.8

88.2

23

2

11.8

11.8

100.0

17

100.0

100.0

Total

Semester

Frequency Valid

6

Percent 17

100.0

Valid Percent 100.0

Cumulative Percent 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

IPK

Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

2.54

1

5.9

5.9

5.9

2.72

1

5.9

5.9

11.8

2.86

1

5.9

5.9

17.6

2.87

1

5.9

5.9

23.5

3.00

2

11.8

11.8

35.3

3.15

3

17.6

17.6

52.9

3.18

1

5.9

5.9

58.8

3.22

1

5.9

5.9

64.7

3.24

1

5.9

5.9

70.6

3.27

1

5.9

5.9

76.5

3.50

1

5.9

5.9

82.4

3.54

1

5.9

5.9

88.2

3.66

1

5.9

5.9

94.1

3.70

1

5.9

5.9

100.0

Total

17

100.0

100.0

JumlahKegiatan

Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

0

3

17.6

17.6

17.6

1

5

29.4

29.4

47.1

2

3

17.6

17.6

64.7

3

4

23.5

23.5

88.2

4

1

5.9

5.9

94.1

5

1

5.9

5.9

100.0

17

100.0

100.0

Total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

b. Kelompok Eksperimen Jenis Subjek Kelamin EL Laki-laki

Usia Suku 23 Flores

YS KM YB

Laki-laki Laki-laki Perempuan

20 22 22

Flores Belu Papua

HB

Perempuan

22

Nias

GF

Laki-laki

22

Dawan

TD ES FR SWW RA SM DA SHN AN OR HB LB MA HL

Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan

20 21 21 21 20 22 20 23 21 21 22 20 21 20

Nias Flores Flores Flores Flores Flores Flores Ende Flores Flores Maluku Flores Flores Flores

Prodi PGSD Pend Fisika PBSI BK Pend Biologi Pend Sejarah Pend Fisika PGSD PGSD PGSD PGSD PSD PGSD PGSD PGSD PGSD PGSD PGSD PGSD PGSD

Semester IPK 6 3,00

Jumlah Kegiatan 3

6 3,48 6 3,27 6 2,80

4 0 4

6 2,76

0

6 2,81

3

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

1 1 4 3 3 1 1 1 2 1 1 3 2 0

2,68 3,12 3,29 3,41 3,71 3,25 2,96 3,46 3,63 3,5 3,00 3,56 3,56 3,00

Frequency Table JenisKelamin Cumulative Frequency Valid

Laki-laki

Percent

Valid Percent

Percent

4

20.0

20.0

20.0

Perempuan

16

80.0

80.0

100.0

Total

20

100.0

100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90

Suku

Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Belu

1

5.0

5.0

5.0

Dawan

1

5.0

5.0

10.0

Ende

1

5.0

5.0

15.0

Flores

13

65.0

65.0

80.0

maluku

1

5.0

5.0

85.0

Nias

2

10.0

10.0

95.0

Papua

1

5.0

5.0

100.0

20

100.0

100.0

Total

Prodi Cumulative Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Percent

BK

1

5.0

5.0

5.0

PBSI

1

5.0

5.0

10.0

Pend Biologi

1

5.0

5.0

15.0

Pend Fisika

2

10.0

10.0

25.0

Pend Sejarah

1

5.0

5.0

30.0

13

65.0

65.0

95.0

PSD

1

5.0

5.0

100.0

Total

20

100.0

100.0

PGSD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91

Frequency Table Usia

Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

20

6

30.0

30.0

30.0

21

6

30.0

30.0

60.0

22

6

30.0

30.0

90.0

23

2

10.0

10.0

100.0

20

100.0

100.0

Total

Semester

Frequency Valid

6

Percent 20

100.0

Valid Percent 100.0

Cumulative Percent 100.0

IPK

Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

2.68

1

5.0

5.0

5.0

2.76

1

5.0

5.0

10.0

2.80

1

5.0

5.0

15.0

2.81

1

5.0

5.0

20.0

2.96

1

5.0

5.0

25.0

3.00

3

15.0

15.0

40.0

3.12

1

5.0

5.0

45.0

3.25

1

5.0

5.0

50.0

3.27

1

5.0

5.0

55.0

3.29

1

5.0

5.0

60.0

3.41

1

5.0

5.0

65.0

3.46

1

5.0

5.0

70.0

3.48

1

5.0

5.0

75.0

3.56

2

10.0

10.0

85.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92

3.63

1

5.0

5.0

90.0

3.71

1

5.0

5.0

95.0

5.50

1

5.0

5.0

100.0

Total

20

100.0

100.0

JumlahKegiatan

Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

0

3

15.0

15.0

15.0

1

7

35.0

35.0

50.0

2

2

10.0

10.0

60.0

3

5

25.0

25.0

85.0

4

3

15.0

15.0

100.0

20

100.0

100.0

Total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93

Lampiran 10. Hasil Penelitian (Skor DASS)

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 N

KONTROL Pre Post 22 28 19 2 23 22 16 13 38 22 29 33 56 46 16 12 39 35 20 14 34 33 28 29 28 22 59 111 22 16 41 45 49 35

-6 17 1 3 16 -4 10 4 4 6 1 -1 6 -52 6 -4 14

539

21

518

d

EKSPERIMEN Pre Post 21 6 32 27 66 59 21 18 34 22 56 45 28 28 32 39 28 28 21 20 70 56 65 33 50 39 34 41 25 28 24 28 42 28 46 28 28 24 41 28 764 625

d 15 5 7 3 12 11 0 -7 0 1 14 32 11 -7 -3 -4 14 18 4 13 139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94

Lampiran 11. Tabel Kategorisasi Psychological Disttress a. Kelompok Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 ∑

Pre 22 19 23 16 38 29 56 16 39 20 34 28 28 59 22 41 49 539

Kategori normal normal normal normal mild normal moderate normal mild normal mild normal normal moderate normal moderate moderate

Post 28 2 22 13 22 33 46 12 35 14 33 29 22 111 16 45 35 518

KONTROL Kategori normal normal normal normal normal mild moderate normal mild normal mild normal normal extremly severe normal moderate mild

Gain Score 0.272727273 -0.894736842 -0.043478261 -0.1875 -0.421052632 0.137931034 -0.178571429 -0.25 -0.102564103 -0.3 -0.029411765 0.035714286 -0.214285714 0.881355932 -0.272727273 0.097560976 -0.285714286

% 27.27273 -89.4737 -4.34783 -18.75 -42.1053 13.7931 -17.8571 -25 -10.2564 -30 -2.94118 3.571429 -21.4286 88.13559 -27.2727 9.756098 -28.5714

Catatan : Dua subjek di kelompok kontrol mengalami penurunan kategori psychological distress.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95

b. Kelompok Eksperimen

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pre 21 32 66 21 34 56 28 32 28 21

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ∑

70 65 50 34 25 24 42 46 28 41 764

Kategori Pre normal mild severe normal mild moderate normal mild normal normal extremly severe severe moderate mild normal normal moderate moderate normal moderate

Post 6 27 59 18 22 45 28 39 28 20 56 33 39 41 28 28 28 28 24 28 625

EKSPERIMEN Kategori Post Gain Score normal -0.714285714 normal -0.15625 moderate -0.106060606 normal -0.142857143 normal -0.352941176 moderate -0.196428571 normal 0 mild 0.21875 normal 0 normal -0.047619048 moderate mild mild moderate normal normal normal normal normal normal

-0.2 -0.492307692 -0.22 0.205882353 0.12 0.166666667 -0.333333333 -0.391304348 -0.142857143 -0.317073171

% -71.4286 -15.625 -10.6061 -14.2857 -35.2941 -19.6429 0 21.875 0 -4.7619 -20 -49.2308 -22 20.58824 12 16.66667 -33.3333 -39.1304 -14.2857 -31.7073

Catatan: Sembilan orang subjek di kelompok eksperimen mengalami penurunan kategori tingkat psychological distress.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96

Lampiran 12. Tabel Uji Normalitas a. Gain Score

Explore Case Processing Summary kelompok

Cases Valid N

GainScore gainkontrol gaineksperimen

Missing

Percent

N

Total

Percent

N

Percent

17

100.0%

0

.0%

17

100.0%

20

100.0%

0

.0%

20

100.0%

Descriptives kelompok

Std. Statistic

GainScore gainkontrol

Mean

-10.3221

95% Confidence Interval Lower Bound

-29.0042

for Mean

Upper Bound

-11.3946

Median

-17.8571

Variance

1320.281

Std. Deviation

36.33567

Minimum

-89.47

Maximum

88.14 177.61

Interquartile Range

34.59

Skewness Kurtosis gaineksperimen Mean 95% Confidence Interval Lower Bound for Mean

Upper Bound

.710

.550

3.511

1.063

-15.5101

5.37765

-26.7656 -4.2545

5% Trimmed Mean

-14.4805

Median

-14.9554

Variance

8.81269

8.3600

5% Trimmed Mean

Range

Error

578.382

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97

Std. Deviation

24.04957

Minimum

-71.43

Maximum

21.88

Range

93.30

Interquartile Range

32.93

Skewness

-.346

.512

.161

.992

Kurtosis

Tests of Normality kelompok

Kolmogorov-Smirnov Statistic

GainScore gainkontrol gaineksperimen

df

a

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

.176

17

.166

.906

17

.087

.094

20

.200

*

.970

20

.764

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99

b. Pre-test dan Post-test

Explore Case Processing Summary Kelompok

Cases Valid N

Skor

Missing

Percent

N

Total

Percent

N

Percent

pre kontrol

17

100.0%

0

.0%

17

100.0%

post kontrol

17

100.0%

0

.0%

17

100.0%

Descriptives Kelompok Skor

pre kontrol

Statistic Mean

31.71

95% Confidence Interval

Lower Bound

24.77

for Mean

Upper Bound

38.64

5% Trimmed Mean

31.06

Median

28.00

Variance

3.271

181.846

Std. Deviation

13.485

Minimum

16

Maximum

59

Range

43

Interquartile Range

19

Skewness

post kontrol

Std. Error

.788

.550

Kurtosis

-.366

1.063

Mean

30.47

5.801

95% Confidence Interval

Lower Bound

18.17

for Mean

Upper Bound

42.77

5% Trimmed Mean

27.58

Median

28.00

Variance Std. Deviation

572.015 23.917

Minimum

2

Maximum

111

Range

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100

Interquartile Range

20

Skewness

2.512

.550

Kurtosis

8.355

1.063

Tests of Normality Kelompok

Kolmogorov-Smirnov Statistic

Skor

df

a

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

pre kontrol

.168

17

.200

*

.910

17

.099

post kontrol

.248

17

.006

.748

17

.000

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102

Explore Case Processing Summary Kelompok

Cases Valid N

Skor

Missing

Percent

N

Total

Percent

N

Percent

pre eksperimen

20

100.0%

0

.0%

20

100.0%

post eksperimen

20

100.0%

0

.0%

20

100.0%

Descriptives Kelompok Skor

pre eksperimen

Statistic Mean

38.20

95% Confidence Interval

Lower Bound

30.82

for Mean

Upper Bound

45.58

5% Trimmed Mean

37.39

Median

33.00

Variance

3.528

248.905

Std. Deviation

15.777

Minimum

21

Maximum

70

Range

49

Interquartile Range

23

Skewness

post eksperimen

Std. Error

.841

.512

Kurtosis

-.474

.992

Mean

31.25

2.791

95% Confidence Interval

Lower Bound

25.41

for Mean

Upper Bound

37.09

5% Trimmed Mean

31.11

Median

28.00

Variance Std. Deviation

155.776 12.481

Minimum

6

Maximum

59

Range

53

Interquartile Range

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103

Skewness

.591

.512

Kurtosis

.881

.992

Tests of Normality Kelompok

Kolmogorov-Smirnov Statistic

Skor

a.

df

a

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

pre eksperimen

.205

20

.027

.884

20

.021

post eksperimen

.253

20

.002

.924

20

.120

Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105

Lampiran 13 . Tabel Uji Beda Independent Sample T-test

T-Test Group Statistics kelompok GainScore

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

gainkontrol

17

-10.3221

36.33567

8.81269

gaineksperimen

20

-15.5101

24.04957

5.37765

Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means 95%

F Gain

Equal

Scor

variances

e

assumed Equal variances not assumed

.804

Sig.

t

.376 .519

df 35

Std.

Confidence

Sig.

Mean

Error

Interval of the

(2-

Differe

Differe

Difference

tailed)

nce

nce

.607

Lower

5.1880 9.9924 2

7

- 25.473 15.097 78

.503 26.9 5.1880 83

2

10.323

-

26.371

89 15.995

50

46

Upper

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106

Lampiran 14 . Tabel Uji Beda Wilcoxon Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N postkontrol - prekontrol

Sum of Ranks

12

a

9.21

110.50

Positive Ranks

5

b

8.50

42.50

Ties

0

Total

17

Negative Ranks

posteks - preeks

Mean Rank

Negative Ranks Positive Ranks

c

14

d

10.57

148.00

4

e

5.75

23.00

f

Ties

2

Total

20

a. postkontrol < prekontrol b. postkontrol > prekontrol c. postkontrol = prekontrol d. posteks < preeks e. posteks > preeks f. posteks = preeks

Test Statistics

b

postkontrol prekontrol Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test

posteks - preeks

-1.615

a

.106

-2.724

a

.006