STRATEGI COPING STRES PADA MAHASISWA BARU FAKULTAS

Download Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ ..... positif pada stres dalam menghadapi pelajaran mate...

1 downloads 421 Views 2MB Size
STRATEGI COPING STRES PADA MAHASISWA BARU FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRIPSI

Oleh : Anggit Jiwandani Achmadin 201010230311139

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

STRATEGI COPING STRES PADA MAHASISWA BARU FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh : Anggit jiwandani Achmadin 201010230311139

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

i

ii

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Strategi Coping Stres Pada Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang “. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbgan dan peetunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu,dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dra. Tri Dayakisni, M.Si dan Adhyatman Prabowo M.Psi selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 3. Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku dosen wali yang telah memberikan dukungan dan arahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini. 4. Para dosen dan staff TU, dan staff Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. 5. Mama saya Purwantini, Ayah saya Achmad Dhoif, kakak laki – laki saya Andri Kurniawan, kedua kakak perempuan saya Amelia Achmadin dan Ansoriah Achmadin beserta anggota keluarga lainnya yang tiada hentinya memberikan dukungan,do’a dan kasih saying sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini 6. Nindya Rosabella,Diah Ayu palupi,dan Annisa Aningtyasyang selalu setia,memberikan semangat dan membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini. 7. Sandi maulana yang telah memberikan semangat dari awal hingga akhir sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Teman-teman Psikologi angkatan 2010 khususnya kelas C yang selalu memberikan semangat dan kebersamaan sehingga penulis terdorong untuk menyelesaikan skripsi ini.

iv

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna,sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dpat bermanfaat bagi peneliti khusunya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 6 November 2015 Penulis

Anggit jiwandani Achmadin

v

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................

ii

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................................... iii KATA PENGANTAR ..........................................................................................................

iv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... 16 ABSTRAK ...........................................................................................................................

1

PENDAHULUAN ................................................................................................................

2

LANDASAN TEORI ............................................................................................................

4

Coping ......................................................................................................................

4

Stres ..........................................................................................................................

5

Strategi coping stres ..................................................................................................

6

METODE PENELITIAN .....................................................................................................

8

Rancangan penelitian ................................................................................................

8

Subjek penelitian ......................................................................................................

8

Variable dan Instrumen Penelitian ...........................................................................

8

Validitas dan Reliabilitas instrument .......................................................................

9

Prosedur penelitian ...................................................................................................

9

HASIL PENELITIAN .......................................................................................................... 10 DISKUSI ............................................................................................................................... 12

vi

SIMPULAN DAN IMPLIKASI ........................................................................................... 14 REFERENSI ........................................................................................................................ 15 LAMPIRAN ........................................................................................................................... 16

vii

STRATEGI COPING STRES PADA MAHASISWA BARU FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Anggit Jiwandani Achmadin Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang [email protected] Diketahui bahwa Mahasiswa baru yang baru memasuki dunia perkuliahan, harus menyesuaikan diri dengan situasi yang baru. Menghadapi suasana lingkungan baru adalah sumber potensial yang dapat menimbulkan stres.Oleh karena itu diperlukan suatu adaptasi yang baik.Ada dua aspek strategi coping yakni Problem Focus Coping dan Emotion Focus Coping. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi coping stress yang dilakukan mahasiswa baru. Metode pengumpulan data pada penelitian inimenggunakan skala strategi coping stres berdasarkan aspek Problem focused coping dan Emotion focused coping yang dikembangkan oleh Lazarus dan Folkman dalam ( Taylor 1999) dengan jenis skala guttman. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis deskriptif statistik.Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui jenis stategi coping stres yang digunakan.Pada subjek laki-laki strategi coping yang dipakai adalah Problem focused coping lebih besar dibandingkan menggunakan Emotion focused coping pada subjek perempuan dimana strategi coping stres secara keseluruhan yang digunakan Problem focused coping. Kata Kunci: Strategi Coping Stres Known that college students are no new us to enter the lecture, should be conforming to a new situation.Face the atmosphere of an environment new is a potential source of which could result in stress. Hence required a good example of an adaptation.There are two aspects strategy coping namely the problem focus coping and emotion focus coping.Research objectives are to find a strategy coping stress done new students. Data collection method to research it uses scale strategy coping stress based on the aspect of the problem focused coping and emotion focused coping developed by Lazarus and Folkman in the Taylor 1999) to the scale Guttman.Technique analysis the data used that was used analysis descriptive statistics. On the subject of male coping strategy that is worn problem coping focused is greater than the focused use emotional coping on the subject of women where stress coping strategy as a whole used a problem coping focused. Keywords: Strategy Coping Stress

1

Mahasiswa baru merupakan mahasiswa yang baru memasuki dunia perkuliahan dimana mereka telah menyelesaikan pendidikannya disekolah menengah atas. Mahasiswa baru yang datang dari berbagai daerah, dan memiliki karakter yang berbeda menciptakan suasana baru di lingkungan kampus. Berkumpul dengan teman baru dari berbagai daerah,serta lingkungan baru disekitar universitas, akan dirasakan mahasiswa baru ketika memasuki dunia perkuliahan. Mereka akan merasakan peralihan situasi yang sangat berbeda, dengan lingkungan tempat pendidikan yang berbeda dulu mereka berada di lingkungan sekolah dan sekarang berada di Universitas dimana lebih banyak orang dan tenaga pengajar yang mereka temui, teman-teman baru, lingkungan tempat tinggal baru, dan jauh dari orang tua atau keluarga juga akan mempengaruhi situasi yang dihadapi mereka. Mereka harus menyesuaikan diri dengan situasi yang baru.Menghadapi suasana lingkungan baru adalah sumber potensial yang dapat menimbulkan stres. Berbagai profesi akan selalu memiliki tantangan masing-masing. Begitu juga yang terjadi pada seorang mahasiswa. Seorang mahasiswa akan ditempa berbagai tantangan sebagai bentuk pembelajaran persiapan. Peralihan masa perkembangan juga cukup memberi warna dalam kehidupan mahasiswa. Tak heran jika banyak cerita yang tertoreh saat seseorang berada dimasa mahasiswa. Tantangan dan permasalahan yang banyak dihadapi mahasiswa tak jarang menimbulkan stress. Stress menurut Lahey (2001, dalam Rathakrishnan, 2009) stress merupakan suatu keadaan yang tidak selera dan adanya ancaman yang tidak sehat yang terjadi pada seseorang. Dalam Davison (2006) menyatakan bahwa seorang dokter yang bernama Hans selye (1936) menganggap stress merupakan suatu bentuk respon terhadap berbagai kondisi lingkungan dan didefinisikan berdasarkan kriteria yang sangat beragam seperti penderitaan emosional, deteriorasi kerja, atau berbagai perubahan fisiologis seperti meningkatnya konduktans kulit atau meningkatnya hormon tertentu. Adanya berbagai tekanan pada masa mahasiswa menghadapi situasi baru , menuntut mereka untuk dapat menyusun suatu strategi penyelesaian masalah. Setiap individu mempunyai strategi penyelesaian yang berbeda. Perbedaan tersebut terlihat dari strategi pemecahan masalah yang diambil. Salah satu bentuk penyelesaian masalah adalah penyelesaian permasalahan yang langsung pada pokok masalah biasa disebut dengan problem focused coping. Problem focused coping merupakan suatu usaha untuk mengatasi situasi permasalahan dengan cara mengatur atau mengubah masalah yang dihadapinya dan lingkungan yang menyebabkan terjadinya tekanan (Lazarus&Folkman,1984). Strategi problem focused coping ini akan membantu individu untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah secara efektif . adapun Karakteristik Problem-Focused Coping Menurut Carver dkk, (1985) karakteristik problem-focused coping ada lima macam yaitu: (a) Menghadapi masalah secara aktif, yaitu proses menggunakan strategi untuk mencoba menghilangkan stressor. Strategi ini meliputi memulai tindakan langsung, meningkatkan usaha, dan menghadapi masalah dengan cara-cara yang bijaksana. (b)Perencanaan, adalah berpikir mengenai bagaimana menghadapi stresor. Membuat strategi yang akan dilakukan, juga memikirkan bagaimana cara untuk mengurangi masalah dan bagaimana mengatasi masalah 2

(c)Mengurangi aktifitas-aktifitas persaingan yaitu individu mengurangi keterlibatan dalam aktifitas yang menimbulkan persaingan sebagai cara untuk dapat lebih fokus pada masalah yang dihadapinya.(d) Pengendalian, yaitu menunggu kesempatan yang tepat untuk bertindak, menahan diri, dan tidak bertindak secara gegabah. Pada dasarnya strategi ini tidak dianggap sebagai suatu strategi menghadapi masalah yang potensial, tetapi terkadang responnya cukup bermanfaat dan diperlukan untuk mengatasi tekanan, karena perilaku seseorang yang melakukan strategi pengendalian diri difokuskan untuk menghadapi tekanan secara efektif. (e) Mencari dukungan sosial karena alasan instrumental, yaitu mencari nasehat, bantuan atau informasi. Dengan melakukan asesment saya dari beberapa mahasiswa yang saya temui menyatakan bahwa adaptasi merupakan hal yang menyulitkan pada masa menjadi mahasiswa baru.Proses adaptasi seperti jauh dari orang tua, yang setiap hari mereka bisa bertemu dengan orang tua tetapi sekarang mereka sulit untuk bertemu dengan orang tua mereka. Teman-teman baru yang lebih banyak mereka temui pada saat masuk perkuliahan.Tempat tinggal baru dimana mereka harus beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru disekeliling tempat tinggal, serta sulitnya untuk berusaha sendiri untuk menjalankan segala sesuatunya seperti mencari makan sendiri dan membeli keperluan lainnya sendiri, sedangkan dirumah mereka bisa langsung mendapatkan yang mereka inginkan. Serta pengajaran yang berbeda yang mereka terima ketika masih berada di jenjang sekolah tingkat akhir dimana guru lebih banyak menjelaskan,tetapi di perkuliahan dituntut untuk harus pandai berbicara menjelaskan materi kepada teman di depan kelas seperti presentasi,lebih aktif, berani berbicara didepan kelas , serta di perkuliahan rata-rata lebih individual. Oleh karena itu diperlukan suatu adaptasi yang baik.Selain itu untuk bisa melakukan adaptasi yang baik diperlukan suatu strategi coping yang efektif dalam mengurangi kondisi tekanan atau stres tersebut.Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang coping stres dengan hasil yang beragam.Salah satu penelitian dilakukan Sulistyorini (2010) pada siswa kelas X SMA N 1 Suruh. Dalam penelitiannya dikemukakan bahwa siswa-siswa kelas X SMA N 1 Suruh cenderung menggunakan problem focused coping untuk mengatasi kesulitan dalam menghadapi pelajaran matematika. Sebagian siswa merasa tertekan karena harus berjuang mendapatkan nilai yang bagus.Ini disebabkan karena pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang masuk dalam ujian negara.Oleh karena itu siswa diharapkan mendapatkan nilai yang baik untuk pelajaran tersebut.Sulistyorini (2010) menjelaskan bahwa para siswa memberikan respon positif pada stres dalam menghadapi pelajaran matematika yang ditunjukkan melalui usaha para siswa untuk mengerjakan latihan soal lebih banyak dan mengulang pelajaran di rumah. Penelitian lain dilakukan oleh Sinaga (2005) tentang coping stres pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang menyusun skripsi. Pada penelitiannya diketahui bahwa mahasiswa yang mengalami stres akibat kesulitan dalam penyusunan skripsi sebanyak 84,3% melakukan problem focused coping dengan mempelajari caracara atau keterampilan-keterampilan yang baru, yang diyakini dapat mengubah situasi

3

stres dan 15,65% melakukan emotional focused coping yaitu perilaku yang cenderung mengatur emosi atau mengatasi tekanan emosionalnya, berkaitan dengan situasi yang terjadi. Dan dari hasil penelitian Lasmono&Pramadi(2003) menyebutkan bahwa pada budaya jawa problem focused coping lebih sering digunakan untuk mengatasi tekanan/masalah. Dari ketiga penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa coping stres yang dilakukan oleh siswa maupun mahasiswa berbeda-beda tergantung pada individu masing-masing. Selain itu, penyebab stres juga ikut menentukan usaha apa yang dilakukan oleh individu untuk mengatasi stres tersebut.Coping stres sebagai bentuk tindakan atau usaha yang dilakukan individu sebagai reaksi dari situasi yang penuh tekanan baik dari luar maupun dari dalam. Terdapat dua jenis coping stres yang akan diungkapkan pada penelitian ini yaitu problem focused dan emotional focused.Dengan dasar inilah, penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui jenis coping stres yang dilakukan oleh mahasiswa baru kategori yang sesuai berdasarkan karakteristik individual mereka.Serta bagaimana gambaran coping stres pada mahasiswa baru. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi coping stress yang dilakukan mahasiswa baru.Manfaat penelitian secara teoritis adalah dengan adanya hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan psikologi, khususnya psikologi Kepribadiaan. Manfaat praktis penelitian ini adalah dengan adanya hasil penelitian ini dapat Memberikan gambaran kepada Universitas tentang strategi coping stress yang dilakukan mahasiswa baru , serta memberikan gambaran tentang strategi coping stres bagi mahasiswa baru. Coping Menurut Lazarus & Folkman, (1985) Coping adalah suatu usaha untuk mengubah kognisi atau tingkah laku secara konstan sebagai usaha untuk mengendalikan tuntutan baik eksternal maupun internal, khususnya yang diperkirakan akan menyita dan melampaui kemampuan seseorang. Selanjutkan dijelaskan bahwa bahwa coping berkenaan dengan apa yang dilakukan oleh individu untuk mengatasi situasi yang penuh dengan tekanan atau yang menuntut individu secara emosional. Selanjutnya menambahkan jugabahwa cara yang dilakukan oleh individu untuk mengatasi situasi atau problem yang dianggap sebagai tantangan, ketidakadilan ataupun merugikan sebagai ancaman yang disebut dengan istilah coping stress. Menurut Lavine (dalam Setianingsih 2003) coping stres merupakan suatu proses yang aktif dalam usaha untuk beradaptasi dengan sungguh-sungguh pada kondisi mengandung stres sebagai komponen utama. Menurut Natalina, (2007) Coping stres merupakan usaha yang dilakukan individu untuk mengatasi situasi yang membuatnya tidak nyaman yang mempengaruhi diri individu.

4

Stres Menurut Robbins (2001) stress diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang . Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme.menurut Handoko (1997), stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya.Stres merupakan akibat dari interaksi (timbal-balik) antara rangsangan lingkungan dan respons individu. Sedangkan menurut Siswanto,(2007) Stres seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berkonotasi negatif. Ini terjadi karena stres terjadi bila individu mengalami frustrasi yang berkepanjangan.Sehingga gejala atau akibat stres yang tampak pada individu seringkali adalah gejala atau akibat negatif yang mengganggu kehidupan individu tersebut. Tingkat stres yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama tanpa ada jalan keluar dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti: gangguan pencernaan, serangan jantung, tekanan darah tinggi, asma, radang sendi rheumatoid, alergi, gangguan kulit, pusing/sakit kepala, sulit menelan, panas ulu hati, mual, berbagai macam keluhan perut, keringat dingin, sakit leher, capai menahun, sering buang air seni, kejang otot, mudah lupa, terserang panik, sembelit, diare, insomnia dan lain-lain. Gejala-gejala stresdibedakan menjadi dua yaitu Gejala Emosional/Kognitif dan Gejala Fisik. Gejala emosional meliputi : (a)mudah merasa ingin marah,(b)merasa putus asa saaat harus menunggu sesuatu,(c)sulit berkonsentrasi,(d)jadi mudah bingung,(e)mood naik turun,(f) merasa tidak mampu mengatasi masalah,(g)emosi suka meluap-lupa,(h)biasanya merasa marah dan bosan,(i)setiap saat memikirkan hal-hal negative. Gejala fisik: (a)sakit punggung bagian bawah,(b)sakit dada,(c)kram otot,(d)denyut jantung cepat,(e)telapak tangan berkeringat,(f) tidak dapat tidur nyenyak atau tidur berlebihan. Akibat stres yang berkepanjangan adalah terjadinya kelelahan baik fisik maupun mental, yang pada akhirnya melahirkan berbagai macam keluhan dan gangguan. Namun, secara perlahan-lahan individu akan menggunakan bagai jenis penyesuaian diri untuk mengatasi stres yang dialaminya. Individu dapat menyesuaikan diri dengan cara yang positif maupun negatif. Penyesuaian diri dalam menghadapi stres, dalam konsep kesehatanmental dikenal dengan istilah coping.

Dari beberapa definisi, dapat disimpulkan bahwa coping stress merupakan bentuk tindakan atau usaha yang dilakukan individu sebagai reaksi dari situasi yang penuh tekanan baik dari luar maupun dari dalam.Akibat adanya penyimpangan antara tuntutan 5

dengan kemampuan individu untuk memenuhinya yang dirasakan sebagai sesuatu yang menyulitkan, merugikan atau bahkan mengancam. Strategi Coping Stres Strategi Coping berasal dari kata “Cope“ yang berarti lawan, mengatasi menurut Sarafino (dalam Smet 1994).Strategi coping sebagai suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola stres yang ada dengan cara tertentu. Menurut Lazarus & Folkman (dalam Smet, 1994), Strategi coping adalah suatu proses di mana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressfull. Folkman (dalam Yenjeli, 2007) mengartikan strategi coping sebagai perubahan pemikiran dan perilaku yang digunakan oleh seseorang yang dalam menghadapi tekanan dari luar maupun dalam yang disebabkan oleh transaksi antara seseorang dengan lingkungannya yang dinilai sebagai stressor.copingini nantinya akan terdiri dari upayaupaya yang dilakukan untuk mengurangi keberadaan stressor. Lazarus dan Folkman (dalam Smet, 1994) membedakan coping stres menjadi dua jenis, yaitu emotion focused coping (coping yang berorientasi pada emosi dan problem focused coping (coping yang berorientasi pada masalah). Coping yang beorientasi pada masalah digunakan untuk mengatasi stresor.Dengan mempelajari cara-cara dan keterampilan yang diperlukan. Individu akan cenderung menggunakan strategi ini bila dirinya yakin akan dapat mengubah situasi. Metode ini sering digunakan oleh mereka yang sudah matang secara psikologis.

1. Problem focused coping (coping yang berpusat pada masalah) Sebagai usaha untuk mengurangi stresor, individu akan mengatasi dengan mempelajari cara-cara atau keterampilan yang baru dan individu akan cenderung menggunakan strategi apabila dirinya yakin akan mampu mengubah situasi yang dialami. Dengan kata lain dalam coping ini individu melakukan suatu tindakan yang diarahkan pada pemecahan masalah atau dengan cara mengubah situasi. Individu akan cenderung melakukan perilaku tersebut apabila dirinya menilai kondisi, situasi atau peristiwa yang dihadapi individu masih dapat dikendalikan. Selain itu individu yakin akan mampu mengubah kondisi, situasi maupun peristiwa tersebut. Individu secara efektif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stres. Strategi untuk memecahkan masalah antara lain menentukan masalah, menciptakan pemecahan alternatif, menimbang-nimbang alternatif berkaitan dengan biaya dan manfaat, memilih salah satunya, dan mengimplementasikan alternatif yang dipilih. Strategi terfokus masalah juga dapat diarahkan ke dalam, yaitu : orang dapat mengubah sesuatu pada dirinya sendiri dan bukan mengubah lingkungan. Orang yang

6

cenderung menggunakan strategi terfokus masalah situasi stres menunjukkan tingkat depresi yang lebih rendah baik selama dan setelah situasi stres (Billing & Moos, 1984). 2. Emotion focused coping Coping yang beroientasi pada emosi digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stres yaitu bagaimana meniadakan fakta yang tidak menyenangkan melalui strategi kognitif bila individu tidak mengubah kondisi stres, individu akan cenderung untuk mengatur emosinya. Menurut Lazarus dan Folkman dalam ( Taylor 1999) mengelompokan perilaku coping menjadi dua yaitu: Dikaitkan dengan Problem Focus Coping meliputi (a)konfrontasi yaituberusaha keras pada sikapnya, menolak untuk berubah dan berusaha untuk mengubah keyakinan orang lain; (b)Mencari dukungan social yaitupercaya pada teman dan keluarga untuk sarana dan dukungan; (c) Penyelesaian masalah yang terencana yaitumencari pilihan dalam perilaku objektif, mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil keputusan.Kemudian dikaitakan dengan Emotion Focus Coping: (a)Pengendalian diri yaitu bereaksi tenang tanpa menunjukkan emosi; (b) Menjaga jarak yaitu menarik diri, berusaha bermain dibawah atau mengabaikan kejadian yang penuh tekanan; (c) Penilain kembali secara positif yaituberusaha untuk memandang situasi dari perspektif yang berbeda,mencoba untuk mencari penyelesaian; (d) Menerima tanggung jawab yaitu mengenali peran personal dalam kejadian,mencoba untuk belajar dari kesalahan; (e)Lari atau menghindar yaitu menolak atau menerima perubahan dengan menghindari situasi, kadang-kadang lari atau menghindar yang mengarah pada kejadian tidak menyena Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping Cara individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan oleh sumber daya individu yang meliputi ;(a) kesehatan fisik/energy, merupakan yang pentingkarena selama dalam usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar;(b) keyakinan atau pandangan positif,keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan akan nasib yang mengerahkan individu pada penilaian ketidakberdayaan (helplessness) yang akan menurunkan kemampuan strategi coping tipe:problem-solving focused coping;(c)keterampilan memecahkan masalah,keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat;(d) keterampilan sosial,keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilainilai sosial yang berlaku dimasyarakat;(e) dukungansosial,dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnyadan (f) materidukungan ini meliputi sumber daya daya berupa uang, barang barang atau layanan yang biasanya dapat dibel 7

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,penafsiran terhadap data tersebut,serta penampilan dari hasilnya (Arikunto,2006:12) Subjek Penelitian Populasi dari penelitain ini adalah mahasiswa baru Fakultas Psikolgi Universitas Muhammadiyah Malang.Adapun penelitian ini jumlah populasi sulit ditentukan karena jumlah mahasiswa yang mendaftar sangat banyak.Oleh karena itu pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan kebutuhan peneliti.Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya (Hadi, 2000). Pengambilan sampel populasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini adalah teknik Cluster Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana pemilihan mengacu pada kelompok bukan pada individu Variabel dan Instrument Penelitian Variable dalam penelitian ini adalah Strategi Coping stres adalah suatu cara individu mencoba dua yaitu Problem focused coping (coping yang berpusat pada masalah) sebagai usaha untuk mengurangi stresor, individu akan mengatasi dengan mempelajari cara-cara atau keterampilan yang baru dan individu akan cenderung menggunakan strategi apabila dirinya yakin akan mampu mengubah situasi yang dialami. Dan Emotion focused coping yang berorientasi pada emosi digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stres yaitu bagaimana meniadakan fakta yang tidak menyenangkan melalui strategi kognitif bila individu tidak mengubah kondisi stres, individu akan cenderung untuk mengatur emosinya. Skala yang digunakan untuk mengukur strategi coping diadaptasi dari skala strategi coping stres yang dibuat oleh Ajeng karuniasari (2010) berdasarkan aspek Problem focused coping dan Emotion focused coping yang dikembangkan oleh Lazarus dan Folkman dalam ( Taylor 1999) berdasarkan :Problem Focus Coping meliputi (a)Konfrontasi;(b) mencari dukugan sosial;(c) penyelesaian masalah yang terencana, sedangkan dari Emotion Focus Coping meliputi (a) pengendalian diri; (b) menjaga jarak;(c) penilaian kembali secara positif;(d) tanggung jawab;(e) lari atau menghindar Instrumen penelitian ini menggunakan skala coping stres dengan jenis skala guttman yaitu dengan menggunakan pilihan A atau B yang jawabannya paling sesuai dengan jawaban diri sendiri dan tidak ada jawaban salah atau benar. Jika subjek menjawab A akan diberi nilai (1) dan jika subjek menjawab B akan diberi nilai (0). Jumlah item untuk mengukur dari 2 indikator yaitu Problem Focus Coping dan Emotion Focus Coping adalah yang masing-masing ada jawaban A atau B untuk mengukur Problem Focus Coping dan Emotion Focus Coping. 8

Validitas Instrumen Proses validasi alat ukur dengan melakukan try out kepada mahasiswa baru jurusan Psikologi Universitas,Muhammadiyah Malang sebanyak 70 orang. Validitas item dilihat berdasarkan nilai korelasi skor tiap item dengan skor total yang menunjukkan untuk skala coping stres sebanyak item. Adapun detail validitas dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Validitas Skala Coping stres

Jumlah Item Yang Diujikan 17

Jumlah Item Valid 16

Indeks 0,276 = 0,626

Berdasarkan tabel 1 diperoleh hasil dari 17 item religiusitas yang diujikan, ada 16 item valid dengan indeks validitas dari skala coping stress yang diujikan berikisar antara0,276 = 0,626. Tabel 2. Indeks Reliabilitas Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Reliabilitas Skala coping stres

Alpha 0,759

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa instrument yang dipakai dalam penelitian ini adalah reliable. Karena syarat jika sebuah instrument itu reliabel jika alpha cronbach adalah 0,60 atau 60%. Hal ini membuktikan bahwa instrument dalam penelitian ini memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang cukup baik.

Prosedur Penelitian dan Analisa Data Tryout skala. Dalam proses ini peneliti melakukan proses tryout skala terlebih dahulu untuk menguji validitas reabilitas skala/instrument yang akan digunakan dalam penelitian. Tryout menggunakan subjek mahasiswa baru jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, pada tanggal 26 oktober 2015. Sampel tryout menggunakan 70 mahasiswa. Proses asesmen awal peneliti menyiapkan skala yang akan digunakan untuk penelitian. Setelah instrumen siap utuk digunakan peneliti melakukan penelitian. Proses pelaksanaan dilakukan pada tanggal 29 oktober 2015 di Universitas Muhammadiyah Malang, dengan alur yaitu masuk kedalam kelas dan menyebarkan skala kepada subyek. Dengan menggunakan angket yang sudah diberi penjelasan,

9

sehingga pengisian skala bisa dilakukan secara klasikal dan langsung diambil untuk dianalisa. Total skala sebanyak 200. Semua skala yang disebar layak dan bisa dipergunakan untuk dianalisa karena seluruhnya memenuhi kriteria. Proses analisa data yaitu, Peneliti melakukan entry data dan proses analisa data. Peneliti menganalisa hasil pengisian skala yang telah dilakukan pada sejumlah subjek, dan melihat apakah ada hubungan dari variabel yang diteliti. Proses analisa dilakukan dengan program SPSS (Statistical Packages For Social Science) menggunakan teknik deskriptif statistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan penelitian yang menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik

HASIL PENELITIAN Identitas Tabel 3 Deskripsi Subjek Penelitian berdasarkan Aspek Problem Focus Coping Jenis kelamin Perempuan

Laki- laki

Problem Focus Coping Konfrontasi Mencari dukungan sosial Penyelesaian masalah yang terencana Total Konfrontasi Mencari dukungan sosial Penyelesaian masalah yang terencana Total

Prosentase 42,50 % 0,83 % 56,67 % 100 % 46,25 % 5,00 % 48,75 % 100 %

Berdasarkan dari tabel 3 diketahui bahwa subjek yang berjenis kelamin perempuan menggunakan strategi Problem Focus Coping pada aspek penyelesain masalah yang terencana paling tinggi yaitu 56,67 , kedua konfrontasi yaitu 42,50 %, ketiga mencari dukungan sosial 0,83%. Kemudian yang berjenis kelamin laki-laki menggunakan strategi Problem Focus Coping pada aspek penyelesain masalah yang terencana juga paling tinggi yaitu 48,75 %, kedua konfrontasi yaitu 46,25 %, dan ketiga mencari dukungan sosial yaitu 5.00 %. Tabel 4 Deskripsi Subjek Penelitian berdasarkan Aspek Emotion Focus Coping

10

Jenis kelamin

Emotion Focus Coping

Prosentase

Perempuan

Pengendalian diri Menjaga jarak Penilaian kembali secara positif Tanggung jawab Lari atau menghindar Total Pengendalian diri

65,00 % 7,50 % 13,33 %

Menjaga jarak Penilaian kembali secara positif Tanggung jawab Lari atau menghindar Total

5,00 % 10,00 %

Laki-laki

5,83 % 8,33 % 100 % 81,25 %

0,00 % 3,75 % 100 %

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa subjek yang berjenis kelamin perempuan menggunakan strategi Emotion Focus Coping pada aspek pengendalian diri paling tinggi yaitu 65,00%, kedua penilaian kembali secara positif yaitu 13,33 %, ketiga lari atau menghindar yaitu 8,33%, keempat menjaga jarak yaitu 7,50 %. Dan kelima tanggung jawab yaitu 5,83 %. Kemudian yang berjenis kelamin laki-laki menggunakan strategi Emotion Focus Coping pada aspek pengendalian diri juga paling tinggi yaitu 81,25 %, kedua penilaian kembali secara positif yaitu 10,00 %, ketiga menjaga jarak yaitu 5,00 % , keempat lari atau menghindar 3,75 %, dan kelima tanggung jawab 0,00%.

Tabel 5 Distribusi Strategi Coping Stres NO 1 2

Strategi Coping Stress Problem Focus Coping Emotion Focus Coping Total

Frekuensi 175 25 200

Prosentase 87,50% 12,50% 100%

Berdasarkan dari table 5 diketahui bahwa subjek sebanyak 175 orang menggunakan Problem focused coping dengan prosentase 87,50%, subjek sebanyak 25 orang menggunakan Emotion focus coping dengan prosentase 12,50%.

11

Tabel 6 Strategi Coping Stress Ditinjau dari Jenis Kelamin Kategori Problem Focus Coping Emotion Focus Coping Total

Laki-laki Frekuensi Presentase 55 68.75% 25 31,25% 80 100%

Perempuan Frekuensi Presentase 120 100% 0 0 120 100%

Berdasarkan dari table 6 diketahui bahwa subjek berjenis kelamin laki-laki berjumlah 55 orang dengan prosentase 68,75% lebih banyak menggunakan Problem focused coping,dibanding menggunakan Emotion focused coping yang bejumlah 25 orang dengan prosentase 31,25%. Yang berjenis kelamin perempuan berjumalah 120 dengan prosentase 100% secara keseluruhan lebih menggunakan problem focused coping,dibanding menggunakan Emotion focused coping dengan prosentase 0%

DISKUSI Berdasarkan hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa ada perbedaan strategi coping stress yang dilakukan oleh mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah malang. Bahwa subjek mempunyai perbedaan dalam mengambil strategi coping stres diketahui bahwa subjek berjenis kelamin laki-laki 68,75% lebih banyak menggunakan Problem focused coping,dibanding menggunakan Emotion focused coping 31,25%. Yang berjenis kelamin perempuan 100% secara keseluruhan lebih menggunakan problem focused coping,dibanding menggunakan Emotion focused coping 0%. Pada perempuan perempuan menggunakan strategi Problem Focus Coping pada aspek penyelesain masalah yang terencana paling tinggi 56,67, dan laki – laki yang berjenis kelamin lakilaki menggunakan strategi Problem Focus Coping pada aspek penyelesain masalah yang terencana juga paling tinggi 48,75 %. Sedangkan subjek yang berjenis kelamin perempuan menggunakan strategi Emotion Focus Coping pada aspek pengendalian diri paling tinggi 65,00%, berjenis kelamin laki-laki menggunakan strategi Emotion Focus Coping pada aspek pengendalian diri juga paling tinggi 81,25 %. Seperti penelitian yang dilakukan Sinaga (2005) tentang penelitiannya diketahui bahwa mahasiswa yang mengalami stres sebanyak 84,3% melakukan problem focused coping dengan mempelajari cara-cara atau keterampilan-keterampilan yang baru, yang diyakini dapat mengubah situasi stres dan 15,65% melakukan emotional focused coping yaitu perilaku yang cenderung mengatur emosi atau mengatasi tekanan emosionalnya,

12

berkaitan dengan situasi yang terjadi. Dan dari hasil penelitian Lasmono&Pramadi(2003) menyebutkan bahwa pada budaya jawa problem focused coping lebih sering digunakan untuk mengatasi tekanan/masalah. Hal ini terlihat bahwa lebih banyak subjek yang melakukan problem focus coping dibandingkan subjek yang melakukan emotion focused coping. Billing dan moos (1984) menyatakan bahwa orang yang cenderung menggunakan strategi terfokus masalah situasi stres menunjukan tingkat stress yang lebih rendah. Coping yang beorientasi pada masalah digunakan untuk mengatasi stresor. Individu akan cenderung menggunakan strategi ini bila dirinya yakin akan dapat mengubah situasi.Tergantung oleh tingkat stres yang dirasakan seseorang dan cara subjek mengatasi stress atau masalahnya. Setiap individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan dari daya individu yang meliputi:(a) kesehatan fisik individu;(b) keyakinan atau pandangan positif;(c) keyakinan individu dalam menyelesaikan masalah;(d) kemapuan individu dalam berkomunikasi dengan lingkungan masyakrakat yang lebih luas;(e) dukungan sosial dari orang tua, teman, dan lingkungan masyarakat;(f) materi pendukung seperti uang atau barang yang dapat dibeli Lazarus dan Folkman dalam ( Taylor 1999) menyatakan bahwa pengelompokan perilaku coping menjadi dua yaitu: Dikaitkan dengan Problem Focus Coping meliputi;(a)konfrontasi yaitu berusaha keras pada sikapnya, menolak untuk berubah dan berusaha untuk mengubah keyakinan orang lain;(b)Mencari dukungan social yaitupercaya pada teman dan keluarga untuk sarana dan dukungan;(c) Penyelesaian masalah yang terencana yaitumencari pilihan dalam perilaku objektif, mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil keputusan.Kemudian dikaitakan dengan Emotion Focus Coping:(a)Pengendalian diri yaitu bereaksi tenang tanpa menunjukkan emosi;(b) Menjaga jarak yaitu menarik diri, berusaha bermain dibawah atau mengabaikan kejadian yang penuh tekanan;(c) Penilain kembali secara positif yaituberusaha untuk memandang situasi dari perspektif yang berbeda,mencoba untuk mencari penyelesaian;(d) Menerima tanggung jawab yaitu mengenali peran personal dalam kejadian,mencoba untuk belajar dari kesalahan;(e)Lari atau menghindar yaitu menolak atau menerima perubahan dengan menghindari situasi, kadang-kadang lari atau menghindar yang mengarah pada kejadian tidak menyenangkan.

13

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa didapatkan dari tiap strategi dengan prosentase Problem Focus Coping 87,50%Emotion Focus Coping 12,50% . Pada subjek laki-laki strategi coping yang dipakai adalah Problem focused coping 68.75% lebih besar dibandingkan menggunakan Emotion focused coping 31,25%. Hal serupa juga dilakukan oleh subjek perempuan dimana secara keseluruhan menggunkan strategi coping stres yang digunakan Problem focused coping 100% lebih besar dibandingkan menggunakan Emotion focused coping. Implikasi dari peneitian,yaitu diharapkan para mahasiswa baru yang nantinya memasuki dunia perkuliahan kiranya memiliki strategi coping yang baik untuk mengatasi stress yang dihadapi. Selanjutnya bagi peneliti yang akan melakukan penelitian disarankan memperhatikan variabel lain seperti strategi coping stres pada subjek yang lebih meluas agar diperoleh penelitian yang lebih komprehensif. Untuk Universitasdiharapkan mampu memberikan gambaran tentang strategi coping stress yang dilakukan oleh mahasiswa baru.

REFERENSI

Arikunto, 2006 . Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta Billings, A.G., & Moos, R.H. 1984. Coping, stress and social resources amongAdulths with unipolar depression.Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 46, No. 4, 877-891 Folkman, S. 1984. Personal control and stress and coping processes: a theoritical analysis. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 46, No. 40, 839-858. Gunawati, 2006, Hubungan antara efektifitas komunikasi mahasiswa-dosen program studi psikologi fakultas kedokteran universitas diponegoro, Semarang, Jurnal Diponegoro, vol 3, no 2. Hamilton, S, & Fagot .B.I. 1988. Chronic stress and coping style: A comparison of male and female undergraduate. Journal of Personality and Social Psychology. 55. 819-822. Kertamuda, F., & Herdiansyah, H. (2009). Pengaruh strategi coping terhadap penyesuaian diri mahasiswa baru. Jurnal Universitas Paramadina, Vol.06, No. 01; 1123. 14

Lasmono, H.,& Pramadi, A. (2003).Coping stres pada etnis Bali, Jawa, Dan Sunda. Anima, Indonesian Psychological Journal. Vol.18, No.4, 326-340 Muhamad, Nanang S and Anisa, Fauziah (2011) gambaran strategi coping stress siswa kelas xii sman 42 jakarta dalam menghadapi ujian nasional. Jurnal Humaniora, 02 (01). ISSN 2087-1236 Natalina, R. 2007. Coping stres remaja terhadap perceraian orang tua.Salatiga. Fakultas Psikologi. UKSW. Rathakrishnan, B. dan Ismail, R. (2009). Sumber Stres, Strategi Daya Tindak dan Stres yang Dialami Pelajar Universiti Ferlis B. Bullare @ Bahari. Sabah: Universitas Malaysia Sinaga, M.A. 2005. Coping stresss mahasiswa psikologi pada.Salatiga.Fakultas Psikologi.UKSW. Watson, R. I. 1984. Psychology of the child and the adolescent. New York: Macmillan. Zainun M. psikologi.com/artikel/individual/strategi-coping

15

LAMPIRAN

16

Blue Print Skala Coping Stres Tryout

No 1

2

Jenis strategi coping Problem focused coping

Emotion focused coping

Aspek

No soal

Konfrontasi Mencari dukungan sosial Penyelesaian masalah yang terencana Pengendalian diri Menjaga jarak Penilaian kembali secara positif Tanggung jawab Lari atau menghindar

1A,4A,7A,14A,15A,16A 2A,5A,8A,10A,12A 3A,6A,9A,11A,13A,17A

Jumlah

17

1B,3A,8B,16B,17B 5B,13B,15B 2B,6B,7B 4B,11B,10B 9B,12B,14B

Petunjuk Pengisian

Angket ini adalah isian untuk mengumpulkan data, guna kepentingan penelitian. Didalamnya ada beberapa pertanyaan pilihan dengan memilih A atau B. Jawahlah yang sesuai berdasarkan diri anda. Tidak ada jawaban benar atau salah, Jawaban yang paling tepat adalah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda.

Tata Cara Pengisian 1. Tuliskan identitas anda terlebih dahulu 2. Beri tanda (x) pada pilihan jawaban (A atau B) yang sesuai dengan diri anda.

Nama (boleh inisial)

:

Usia

:

Jenis Kelamin

:

Jurusan

:

Asal daerah

:

Pekerjaan orang tua

:

Selamat Mengerjakan

No 1

Ketika saya merasa rindu dengan orang tua dan keluarga dirumah saya akan A

Saya akan langsung pulang kerumah karena saya bisa bertemu dengan orang tua

B 2

Mencoba tenang dan berusaha menghubungi orang tua Ketika saya merasa takut karena jauh dari orang tua saya akan

A

Menghubungi orang tua agar memberikan saran yang baik kepada saya

18

B

Saya merasa sedih dan berusaha agar tetap nyaman walaupun jauh dari orang tua

3

Ketika saya mendapatkan giliran untuk berpresentasi didepan temanteman saya akan A

Menyusun cara penyelesaian masalah saya dan mempertimbangkan sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan

B

Bersikap santai dan tetap melanjutkan tugas saya untuk mempresentasikan tugas saya

4

Ketika ada teman yang memberikan saran tentang kesulitan saya beradaptasi dalam mengikuti sistem pengajaran baru saya akan A

Mempertahankan pendapat saya dan meyakinkan pada teman saya bahwa pendapat saya benar

B 5

Menerima dengan baik saran dari teman Ketika saya mengalami kesulitan dalam situasi baru tempat tinggal saya akan

A

Menceritakan masalah kepada teman dan mencari solusinya

B

Saya memilih pulang untuk melupakan masalah yang saya hadapi

6

Ketika saya harus berada dilingkungan kampus untuk pertama kalinya saya akan A

Berusaha untuk tenang dan tetap menjalankan kegiatan yang ada

B

Tetap berusaha menjalankan kegiatan dengan baik

7

Ketika saya kesulitan untuk berkomunikasi dengan teman-teman baru saya akan A

Berusaha berkomunikasi dengan baik walaupun saya merasa kesulitan ketika berada disekitar mereka

B

Berusaha mendekatkan diri dengan teman-teman baru,agar lebih dekat dengan mereka

8

Ketika ada teman yang membuat saya tidak nyaman berada di tempat

19

tinggal saya, saya akan A

Menceritakan kepada orang tua tentang teman yang membuat saya tidak nyaman

B 9

Berusaha tenang dan menyelesaikan masalah saya Ketika saya diminta dosen untuk menjelaskan materi didepan temanteman saya akan

A

Merasa yakin dengan kemampuan saya dan melaksanakan perintah dosen untuk mejelaskan materi dengan baik sesuai dengan kemampuan saya

B 10

Saya hanya diam dan berusaha menghindar Bila saya sangat membutuhkan kedua orang tua saya pada saat merasa tidak bisa mengikuti kegiatan dikampus saya akan

A

Menghubungi orang tua dan meminta saran kepada orang tua

B

Berusaha sendiri untuk menyelesaikan masalah saya

11

Bila ada teman yang merasa sedih saat berjauhan dengan orang tua saya akan A

Memberikan semangat dan saran agar teman saya tidak merasa sedih

B

Memberikan dukungan kepada teman saya

12

Ketika saya meras tegang mengikuti perkuliahan untuk pertama kalinya saya akan A

Bercerita kepada teman agar tidak terlalu tegang

B

Saya memilih diam dan menganggap biasa saja

13

Ketika

ada teman baru saya yang mengajak saya pergi bermain

bersama saya akan A

Menerima ajakan teman dan pergi dengan mereka

B

Saya akan menolak dan hanya pergi denga teman dekat saya saja

14

Ketika ada yang meragukan saya bahwa saya tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru saya akan A

Menunjukan bahwa saya bisa beradaptasi dan menjelaskan bahwa saya

20

mampu untuk beradaptasi B

Menganggap biasa saja tidak terjadi apa-apa walaupun saya tahu ada yang meragukan saya

15

Bila saya merasa kurang baik untuk beradaptasi dengan pengajaran diperkuliahan saya akan A

Tetap berusaha lebih baik lagi dan tetap yakin bahwa saya bisa beradaptasi dengan pengajaran baru diperkuliahan

B

Memilih untuk membiarkan saja karena saya merasa sudah melakukan dengan baik

16

Bila saya sudah merasa jenuh dengan lingkungan baru saya, saya akan A

Menghubungi orang tua terus menerus dan menceritakan masalah saya karena saya yakin orang tua memberikan saya saran yang baik

B

Tetap tenang dan berusaha kembali untuk melakukan adaptasi yang baik dengan lingkungan baru saya

17

Ketika ada teman baru saya yang meminta bantuan kepada saya padahal saya akan pergi pulang kerumah untuk mengerjakan tugas kuliah dari dosen saya akan A

Membantu teman saya terlebih dahulu kemudian saya baru pulang untuk mengerjakan tugas

B

Bersikap tenang untuk membantu teman saya walaupun saya ingin pulang untuk segera mengerjakan tugas dari dosen

Terima kasih

21

Blue Print Skala Coping Stres

No 1

2

Jenis strategi coping Problem focused coping

Emotion focused coping

Aspek

No soal

Konfrontasi Mencari dukungan sosial Penyelesaian masalah yang terencana Pengendalian diri Menjaga jarak Penilaian kembali secara positif Tanggung jawab Lari atau menghindar

1A,4A,7A,14A,15A,16A 2A,5A,8A,10A, 3A,6A,9A,11A,13A,17A 1B,3A,8B,16B,17B 5B,13B,15B 2B,6B,7B 4B,11B,10B 9B ,14B

Jumlah Petunjuk Pengisian

Angket ini adalah isian untuk mengumpulkan data, guna kepentingan penelitian. Didalamnya ada beberapa pertanyaan pilihan dengan memilih A atau B. Jawahlah yang sesuai berdasarkan diri anda. Tidak ada jawaban benar atau salah, Jawaban yang paling tepat adalah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda.

Tata Cara Pengisian 1. Tuliskan identitas anda terlebih dahulu 2. Beri tanda (x) pada pilihan jawaban (A atau B) yang sesuai dengan diri anda.

Nama (boleh inisial)

:

Usia

:

Jenis Kelamin

:

Jurusan

:

Asal daerah

:

Pekerjaan orang tua

:

22

Selamat Mengerjakan

No 1

Ketika saya merasa rindu dengan orang tua dan keluarga dirumah saya akan A

Saya akan langsung pulang kerumah karena saya bisa bertemu dengan orang tua

B 2

Mencoba tenang dan berusaha menghubungi orang tua Ketika saya merasa takut karena jauh dari orang tua saya akan

A

Menghubungi orang tua agar memberikan saran yang baik kepada saya

B

Saya merasa sedih dan berusaha agar tetap nyaman walaupun jauh dari orang tua

3

Ketika saya mendapatkan giliran untuk berpresentasi didepan temanteman saya akan A

Menyusun cara penyelesaian masalah saya dan mempertimbangkan sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan

B

Bersikap santai dan tetap melanjutkan tugas saya untuk mempresentasikan tugas saya

4

Ketika ada teman yang memberikan saran tentang kesulitan saya beradaptasi dalam mengikuti sistem pengajaran baru saya akan A

Mempertahankan pendapat saya dan meyakinkan pada teman saya bahwa pendapat saya benar

B 5

Menerima dengan baik saran dari teman Ketika saya mengalami kesulitan dalam situasi baru tempat tinggal saya akan

6

A

Menceritakan masalah kepada teman dan mencari solusinya

B

Saya memilih pulang untuk melupakan masalah yang saya hadapi Ketika saya harus berada dilingkungan kampus untuk pertama

23

kalinya saya akan A

Berusaha untuk tenang dan tetap menjalankan kegiatan yang ada

B

Tetap berusaha menjalankan kegiatan dengan baik

7

Ketika saya kesulitan untuk berkomunikasi dengan teman-teman baru saya akan A

Berusaha berkomunikasi dengan baik walaupun saya merasa kesulitan ketika berada disekitar mereka

B

Berusaha mendekatkan diri dengan teman-teman baru,agar lebih dekat dengan mereka

8

Ketika ada teman yang membuat saya tidak nyaman berada di tempat tinggal saya, saya akan A

Menceritakan kepada orang tua tentang teman yang membuat saya tidak nyaman

B 9

Berusaha tenang dan menyelesaikan masalah saya Ketika saya diminta dosen untuk menjelaskan materi didepan temanteman saya akan

A

Merasa yakin dengan kemampuan saya dan melaksanakan perintah dosen untuk mejelaskan materi dengan baik sesuai dengan kemampuan saya

B 10

Saya hanya diam dan berusaha menghindar Bila saya sangat membutuhkan kedua orang tua saya pada saat merasa tidak bisa mengikuti kegiatan dikampus saya akan

A

Menghubungi orang tua dan meminta saran kepada orang tua

B

Berusaha sendiri untuk menyelesaikan masalah saya

11

Ketika saya meras tegang mengikuti perkuliahan untuk pertama kalinya saya akan

12

A

Bercerita kepada teman agar tidak terlalu tegang

B

Saya memilih diam dan menganggap biasa saja Ketika

ada teman baru saya yang mengajak saya pergi bermain

24

bersama saya akan A

Menerima ajakan teman dan pergi dengan mereka

B

Saya akan menolak dan hanya pergi denga teman dekat saya saja

13

Ketika ada yang meragukan saya bahwa saya tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru saya akan A

Menunjukan bahwa saya bisa beradaptasi dan menjelaskan bahwa saya mampu untuk beradaptasi

B

Menganggap biasa saja tidak terjadi apa-apa walaupun saya tahu ada yang meragukan saya

14

Bila saya merasa kurang baik untuk beradaptasi dengan pengajaran diperkuliahan saya akan A

Tetap berusaha lebih baik lagi dan tetap yakin bahwa saya bisa beradaptasi dengan pengajaran baru diperkuliahan

B

Memilih untuk membiarkan saja karena saya merasa sudah melakukan dengan baik

15

Bila saya sudah merasa jenuh dengan lingkungan baru saya, saya akan A

Menghubungi orang tua terus menerus dan menceritakan masalah saya karena saya yakin orang tua memberikan saya saran yang baik

B

Tetap tenang dan berusaha kembali untuk melakukan adaptasi yang baik dengan lingkungan baru saya

16

Ketika ada teman baru saya yang meminta bantuan kepada saya padahal saya akan pergi pulang kerumah untuk mengerjakan tugas kuliah dari dosen saya akan A

Membantu teman saya terlebih dahulu kemudian saya baru pulang untuk mengerjakan tugas

B

Bersikap tenang untuk membantu teman saya walaupun saya ingin pulang untuk segera mengerjakan tugas dari dosen Terima kasih

25

Data Turlap Mencari dukungan Penyelesaian masalah sosial yang terencana kategori 4 6 penyelesaian masalah terencana 3 6 penyelesaian masalah terencana 3 5 penyelesaian masalah terencana 4 5 penyelesaian masalah terencana 3 6 penyelesaian masalah terencana 4 4 konfrontasi 4 6 penyelesaian masalah terencana 3 6 penyelesaian masalah terencana 3 4 konfrontasi 3 6 penyelesaian masalah terencana 4 6 penyelesaian masalah terencana 3 6 penyelesaian masalah terencana 2 5 konfrontasi 4 5 konfrontasi 4 4 konfrontasi 3 6 penyelesaian masalah terencana 4 6 penyelesaian masalah terencana 4 2 konfrontasi 2 6 penyelesaian masalah terencana 4 5 penyelesaian masalah terencana 2 4 konfrontasi 2 4 konfrontasi 4 5 konfrontasi 4 6 penyelesaian masalah terencana 3 6 penyelesaian masalah terencana 2 5 penyelesaian masalah terencana 2 4 konfrontasi 3 5 penyelesaian masalah terencana 2 6 penyelesaian masalah terencana 4 4 konfrontasi 4 3 konfrontasi 3 5 konfrontasi 4 4 penyelesaian masalah terencana 3 4 penyelesaian masalah terencana 4 5 konfrontasi 3 6 penyelesaian masalah terencana 3 6 penyelesaian masalah terencana 4 5 konfrontasi 3 5 penyelesaian masalah terencana 3 5 penyelesaian masalah terencana 4 5 konfrontasi 2 5 konfrontasi 4 5 konfrontasi 3 3 konfrontasi 4 3 mencari dukungan sosial 4 4 konfrontasi 4 6 penyelesaian masalah terencana 2 6 penyelesaian masalah terencana 2 6 penyelesaian masalah terencana

Pengendalian Menjaga Penilaian kembali Tanggung Lari/Meng diri jarak secara positif jawab hindar kategori 1 1 0 0 1 2 lari/menghindar 1 2 1 0 0 0 pengendalian diri 1 1 1 1 1 2 lari/menghindar 1 2 0 1 0 1 pengendalian diri 1 1 0 1 2 0 tanggung jawab 2 1 0 2 1 0 penilaian kembali secara positif 1 1 0 0 1 2 lari/menghindar 1 2 0 0 0 1 pengendalian diri 2 2 1 0 0 1 pengendalian diri 1 2 1 0 0 0 pengendalian diri 1 0 0 1 0 2 lari/menghindar 1 1 0 1 2 0 tanggung jawab 2 2 0 1 0 0 pengendalian diri 2 2 0 0 0 0 pengendalian diri 2 2 0 1 0 0 pengendalian diri 1 1 1 0 2 0 tanggung jawab 1 0 1 0 0 0 menjaga jarak 2 2 1 1 0 1 pengendalian diri 1 2 1 0 0 0 pengendalian diri 1 1 0 1 1 2 lari/menghindar 2 0 2 1 0 1 menjaga jarak 2 3 2 0 1 0 pengendalian diri 2 0 0 0 0 1 lari/menghindar 1 2 0 0 0 1 pengendalian diri 1 2 0 1 0 0 pengendalian diri 1 3 1 0 2 1 pengendalian diri 2 1 2 0 1 0 menjaga jarak 1 2 1 1 1 0 pengendalian diri 1 2 1 1 0 0 pengendalian diri 2 0 0 0 1 2 lari/menghindar 2 1 1 0 1 2 lari/menghindar 2 0 0 2 0 0 penilaian kembali secara positif 1 3 0 0 1 2 pengendalian diri 1 3 1 1 0 2 pengendalian diri 2 2 0 0 0 0 pengendalian diri 1 2 0 1 0 0 pengendalian diri 1 1 0 2 0 0 penilaian kembali secara positif 2 2 0 0 1 1 pengendalian diri 1 3 0 2 2 0 pengendalian diri 1 1 0 1 2 0 tanggung jawab 2 1 0 0 0 0 pengendalian diri 2 2 1 1 0 0 pengendalian diri 2 2 0 0 0 0 pengendalian diri 2 2 1 0 1 1 pengendalian diri 3 1 1 1 2 1 tanggung jawab 2 2 0 1 0 1 pengendalian diri 1 0 1 0 0 0 menjaga jarak 1 0 2 1 0 0 menjaga jarak 1 0 0 2 0 0 penilaian kembali secara positif

26

aspek problem Konfrontasi Mencari dukungan sosial Penyelesaian masalah yang terencana total 1 laki - laki 37 4 39 80 2 prosentase 46,25 5,00 48,75 100 1 perempuan 51 1 68 120 2 prosentase 42,50 0,83 56,67 100 3 4 aspek emosi Pengendalian diri Menjaga jarak Penilaian kembali secara positif Tanggung jawab Lari/Menghindar total 1 laki - laki 65 4 8 0 3 80 2 prosentase 81,25 5,00 10,00 0,00 3,75 100 2 perempuan 78 9 16 7 10 120 2 prosentase 65,00 7,50 13,33 5,83 8,33 99,99667 1 3 2 2 2 3 5 2 2 1 5 2 1 2 2 2 5 2 2 1 1 4 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 3 2 5 5 4

1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1

2 0 0 0 1 0 2 2 2 2 2 0 0 3 2 3 3 3 3 1 1 3 0 3 3 3 0 3 2 1 1 2 3 3 3 1 0 2 2 0 1 2 2 0 2 0 2 0 2 2

1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 2 2 1 0 1 1 0 1 0 0 2 1 1 2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0

1 3 2 2 2 1 1 1 1 0 1 2 0 2 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 2 1 0 1 0 0 1 0 1 0 2 0 0 2 1 0 0 2 1 1

0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 2 0 0 0 0

27

0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0

pengendalian diri penilaian kembali secara positif penilaian kembali secara positif penilaian kembali secara positif penilaian kembali secara positif penilaian kembali secara positif pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri penilaian kembali secara positif menjaga jarak pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri menjaga jarak menjaga jarak pengendalian diri penilaian kembali secara positif pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri lari/menghindar pengendalian diri pengendalian diri menjaga jarak penilaian kembali secara positif pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri tanggung jawab penilaian kembali secara positif pengendalian diri pengendalian diri penilaian kembali secara positif pengendalian diri tanggung jawab pengendalian diri penilaian kembali secara positif pengendalian diri pengendalian diri

2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 5 2 2 2 2 2 2 5 5 2 4 2 2 2 1 2 2 5 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 4 2 3 2 4 2 2

1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2

2 2 1 2 2 2 2 3 0 1 0 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 1 2 1 2 0 2 0 2 2 2 2 2 1 3 0 2 2

2 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 3 0 1 0 0 2 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 2 1 0

1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 2 2 1 1 2 1 0 0 0 0 3 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 2 0

28

1 pengendalian diri 1 pengendalian diri 0 pengendalian diri 0 pengendalian diri 0 pengendalian diri 0 pengendalian diri 1 pengendalian diri 0 pengendalian diri 1 lari/menghindar 0 pengendalian diri 0 penilaian kembali secara positif 1 pengendalian diri 1 pengendalian diri 1 pengendalian diri 0 pengendalian diri 0 pengendalian diri 0 pengendalian diri 0 pengendalian diri 0 pengendalian diri 0 pengendalian diri 0 pengendalian diri 0 pengendalian diri 0 pengendalian diri 1 pengendalian diri 0 pengendalian diri 1 menjaga jarak 0 pengendalian diri 1 pengendalian diri 2 pengendalian diri 0 penilaian kembali secara positif 1 pengendalian diri 1 pengendalian diri 0 pengendalian diri 0 penilaian kembali secara positif 1 pengendalian diri 0 pengendalian diri 1 pengendalian diri 0 menjaga jarak 0 pengendalian diri 0 penilaian kembali secara positif 1 pengendalian diri 0 pengendalian diri 0 pengendalian diri 1 pengendalian diri 0 pengendalian diri 2 lari/menghindar 1 pengendalian diri 0 menjaga jarak 0 pengendalian diri 1 pengendalian diri

2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 5 2 4 2 2 2 2 2 1 2 5 2 2

1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 3 1 1 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 3 1 2

3 0 0 0 4 3 0 3 4 4 4 4 3 5 2 3 5 1 1 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 2 4 3 4 5 2 1

0 0 2 0 1 2 0 0 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 0 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 1 1 3 3 3 1 1 2 1 2 2 1 2

0 0 3 0 0 2 1 2 1 0 2 2 2 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 0 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 3 1 0 2 2 1 1

1 0 0 0 2 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

29

1 1 1 1 0 1 0 0 2 2 2 2 2 2 0 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 0 2 2 1 1 2 2 2 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1

pengendalian diri lari/menghindar penilaian kembali secara positif lari/menghindar pengendalian diri pengendalian diri penilaian kembali secara positif pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri penilaian kembali secara positif penilaian kembali secara positif pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri penilaian kembali secara positif pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri pengendalian diri menjaga jarak

2 1 4 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 5

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49

Problem Focus Coping Emotion Focus Coping 14 2 13 3 12 4 12 4 12 4 14 2 14 2 13 3 12 4 13 3 14 2 14 2 13 3 14 2 13 3 13 3 16 0 11 5 13 3 12 4 12 4 10 6 16 0 13 3 13 3 10 6 11 5 11 5 13 3 13 3 11 5 13 3 10 6 10 6 16 0 13 3 13 3 14 2 11 5 11 5 16 0 13 3 16 0 11 5 10 6 13 3 15 1 12 4 13 3

30

kategori problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99

12 12 13 13 13 15 11 11 12 16 11 12 15 11 12 13 14 13 14 11 13 13 14 13 11 12 13 12 16 12 10 11 11 14 16 15 15 11 13 14 11 11 10 13 12 14 16 13 13 13

4 4 3 3 3 1 5 5 4 0 5 4 1 5 4 3 2 3 2 5 3 3 2 3 5 4 3 4 0 4 6 5 5 2 0 1 1 5 3 2 5 5 6 3 4 2 0 3 3 3

31

problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149

12 12 15 14 13 16 13 13 15 15 13 13 13 13 16 12 14 14 14 13 13 14 13 13 12 10 16 10 10 12 10 12 12 12 12 14 13 15 13 12 12 13 14 9 13 13 9 13 10 14

4 4 1 2 3 0 3 3 1 1 3 3 3 3 0 4 2 2 2 3 3 2 3 3 4 6 0 6 6 4 6 4 4 4 4 2 3 1 3 4 4 3 2 7 3 3 7 3 6 2

32

problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress emotion coping stress problem coping stress problem coping stress emotion coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 coping prosentase

10 15 11 15 11 7 15 10 7 8 5 5 6 7 12 11 4 11 12 5 8 8 5 6 6 6 4 5 13 5 10 8 10 8 4 8 9 10 11 10 6 6 6 7 9 10 9 5 4 8 11 175 87,50

6 1 5 1 5 9 1 6 9 8 11 11 10 9 4 5 12 5 4 11 8 8 11 10 10 10 12 11 3 11 6 8 6 8 12 8 7 6 5 6 10 10 10 9 7 6 7 11 12 8 5 25 12,50

33

problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress emotion coping stress problem coping stress problem coping stress emotion coping stress emotion coping stress emotion coping stress emotion coping stress emotion coping stress emotion coping stress problem coping stress problem coping stress emotion coping stress problem coping stress problem coping stress emotion coping stress problem coping stress problem coping stress emotion coping stress emotion coping stress emotion coping stress emotion coping stress emotion coping stress emotion coping stress problem coping stress emotion coping stress problem coping stress emotion coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress emotion coping stress emotion coping stress emotion coping stress emotion coping stress problem coping stress problem coping stress problem coping stress emotion coping stress emotion coping stress problem coping stress problem coping stress

1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1