STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN USAHA AGRIBISNIS

Download Kabupaten Sanggau menjadikan pembangunan agribisnis sebagai strategi untuk pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat diperbaruhi, dan mewujudk...

0 downloads 616 Views 238KB Size
Penanggung Jawab Rektor Universitas Brawijaya Ketua Lembaga Penelitian Universitas Brawijaya DEWAN REDAKSI Ketua Prof. Dr. Ir. Darsono Wisadirana, M.T (Unibraw) Anggota Prof. Dr. H.M. Yunus Rasyid, M.A. (Unibraw) Prof. Dr. Bambang Swasto Sunuharyo, M.E. (Unibraw) Prof. Dr. Made Sadhi Astuti, S.H. (Unibraw) Dr. Sanapiah Faisal, M.Pd. (UM) Penyunting Ahli Prof. Dr. Djumilah Zain, S.E. (Unibraw) Dr. David Kaluge, S.E., M.S. (Unibraw) Dr. I Nyoman Nurjaya, S.H., M.H. (Unibraw) Dr. Emy Susanti, M.A. (Unair) Brian O Flaherty (Ahli Bahasa Inggris) Dra. Francien Herlen Tomasowa, F-h.D (Lab. Bhs. Unib-aw) Penyunting Pelaksana Antoni, S.Sos., M.Si. Sekretariat Pujiono, S.H. Alamat Redaksi/Penerbit Lembaga Penelitian Universitas Brawijaya Jalan Veteran, Malang-65145 Telp. (0341) 575824; 551611 psw. 301; Fak. (0341) 575828 E-mail: [email protected]

Strategi Dan Kebijakan Pengelolaan Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu Merowi Kabupaten Sanggau Rusli Burhansyah, dan A. Musyafak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat Diterima tanggal 12Mei 2006, disetujui tanggal 19 Januari 2007

Abstrak Kabupaten Sanggau menjadikan pembangunan agribisnis sebagai strategi untuk pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat diperbaruhi, dan mewujudkan pusat agribisnis di Kalimantan Barat. Untuk mewujudkan pusat agribisnis tersebut ditempuh dengan menetapkan Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT). Kawasan Merowi merupakan salah satu kawasan yang cukup potensial untuk pengembangan pertanian terpadu. Program Estate Merowi KUAT dipusatkan di kawasan Daerah Irigasi Merowi yang terletak di Kecamatan Kembayan mencakup desa Tunggal Bhakti, Semayang, Tanjung Bunga dan Sebungkuh dengan luas lahan secara keseluruhan kurang lebih 8.4 i 5 ha. Tujuan dari program ini antara "lain : (1) Optimalisasi sumberdaya pertanian kawasan Merowi menuju pendapatan petani US$ 2.000 per kapita per tahun, (2) Menyediakan acuan program pengembangan pertanian terpadu yang berkelanjutan di kawasan Merowi, serta (3) Meningkatkan produksi pertanian (padi, karet, kacang anah, sapi, dan ikan air tawar) yang berorientasi meningkatkan pendapatan petani dari Rp.3,6 juta/KK/tahun pada tahun 2004 menjadi Rp. 67,7 juta/KK/tahun pada tahun 2009 melalui Pengembangan Pertanian Terpadu Kawasan Merowi, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat K

a

t

a

k

u

n

c

i

.Kawasan usaha agribisnis terpadu, optimalisasi sumberdaya pertanian, pendapatan petani

The Methods And Policies In The Running Of Combined Agribussinesses In Merowi, Sanggau Regency, West Kalimantan Abstract The methods and policies in the running of combined agribussinesses in merowi, sanggau regency, west kalimantan. The Sanggau Regency Government objectives are to develop agribussiness as a means of utilising a renewable resource and also to make Sanggau Regency the centre of agribusiness in West Kalimantan. In order to achieve this aim, the local government has established 'Combined Agribusiness Estates' (KUAT) and the Merowi area is one part of Sanggau that has considerable potential for intregated farm ddevelepment. Accordingly, the combined Merowi Irrigated Agribusiness Estate has been established in Tunggal Bhakti, Semayang, Tanjung Bunga and Sebungkuh villages of Kembayan District with a total area of 8,415 Ha. The plans for this area are 1) to optimise the agricultural potential of the Merowi area in order to raise farmers' per capita income income per year to US$ 2,000. 2) To prepare a plan to develop combined agribusiness for the future. 3) To increase rice, rubber, anah nuts, cattle and fresh water fish production with the view to improving farmers' incomes from Rp. 3,6 million per capita in 2004 to Rp. 67,7 million per capita in 2009 through the development of the Merowi Combined Agribusiness Estate, Kembayan District, Sanggau Regency, West Kalimantan. K

e

y

w

o

r

d

s

: Area of effort inwrought agribisnis, agriculture resources optimalitation, farmer earning

DAFTAR PUSTAKA

A.Fox, K and Miles, G. 1987. System Economics. Concepts, Models, and Multidisciplinary Perspectives. Iowa State University Press. Biro Pusat Statistik. 2003. Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2002. Badan Pusat Statistik Propinsi Kalimantan Barat. Pontianak. Dinas Pertanian Kabupaten Sanggau. 2003. Laporan Tahunan Dinas Pertanian Kabupaten Sanggau 200333. Dinas Pertanian Kabupaten Sanggau. 50 hal. Dinas Pertanian Kalimantan Barat. 2004. Laporan tahunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2001. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Kalbar. Pontianak. 101 hal. Johnson, Glenn L. 1986. Research Methdologi For Economists. Philosophyand Practice: Michingan State University. Macmillan Publishing Company. New York. Lolang, R. 2004. Strategi dan Kebijakan Pengelolaan Kawasan Agropolitan Kutai Timur Prosiding Penerapan Teknologi Spesifik Lokasi Dalam Mendukung Pengembangan Sumberdaya Pertanian. Puslitbangsosek Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian D

a

l

a

m

Rahardjo, M.D. 1984. Transformasi Pertanian, Industrialisasi dan Kesempatan Kerja. Universitas Indonesia. 308 hal Simatupang, P. 2003. Analisis Kebijakan: Konsep Dasar Dan Prosedur Pelaksanaan. Analisis Kebijakan 1(1): 15-35. Tahlim, S., dan A. Agustian. 2004. Peningkatan Daya Saing Usahatani Padi: Aspek Kelembagaan. Analisis Kebijakan 1 (3): Saragih, B. 2001. Suara Dari Bogor: Membangun Sistem Agribisnis. Yayasan USESE bekerjasama dengan SUCOFINDO. Bogor. Scott, J.C. 1983. Moral Ekonomi Petani. Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. LP3S. Jakarta Simatupang, P. 2003. Anaiisis Kebijakan: Konsep Dasar Dan Prosedur Pelaksanaan. Analisis Kebijakan 1(1): 15-35. 1999. Alternatif Baru Kebijaksanaan Perberasan: Stabilisasi Harga On Trend, Intensifikasi Bekerlanjutan dan Jaring Pengaman Ketahanan Pangan. Monograph Series No. 20. Puslitsosek. Badan Litbang Pertanian. Syafa'at, N, Rachmat, M dan Handewi P.S. 1999. Alternatif Kebijaksanaan Penghapusan Subsidi Pupuk dan Pemberian Insentif Usaha Tani Padi Monograph Series No.20. Puslitsosek. Badan Litbang Pertanian. _____ dan Rusastra I.W. 1999. Perpektif Kebijaksanaan Ekonomi Beras Jangka Pendek dan Menengah. Monograph Series No.20. Puslitsosek. Badan Litbang Pertanian. Tahlim, S. Erwidodo dan Adreng Purwanto. 1994. Pola kosunsi bberas, jagung dan kedelai serta implikasinya terhadap proyeksi permintaan. Makalah Seminar pada Simposium Pertanian Tanaman Pangan III. Puslitbangtan Bagor, 23-25 Agustus 1993