Strategi Manajemen Pada PT. Indofood Tbk. - rudyct.com

PT Indofood yang bergerak dibidang mi instan merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi perusahaan peng...

165 downloads 905 Views 249KB Size
MANAJEMEN STRATEGIK PT. INDOFOOD TBK.

Tugas UAS Mata Kuliah : Manajemen Strategik Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng

Disusun Oleh :

Stefanus Garry

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah PT Indofood Tbk. Pada awalnya, PT Indofood Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. Perusahaan ini mencetuskan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu, aman dan halal untuk dikonsumi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman dan halal untuk dikonsumsi serta menjadi prioritas perusahaan ini untuk menjamin mutu produk yang selalu prima dan baik. Akhir tahun 1980, PT Indofood Tbk. Mulai bergerak di pasar Internasional dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika.

1.2 Perkembangan Perusahaan Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No. 288 tanggal 14 Agustus 1990. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dalam Akta Risalah Rapat No. 51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood. Pada awalnya, PT Indofood Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. PT Indofood mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini PT Indofood memiliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek dan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet. PT Indofood merupakan salah satu bagian dari noodle division, PT Indofood memiliki area kantor dan pabrik seluas 61Ha. Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi, Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, dan Sumedang. PT Indofood yang bergerak dibidang mi instan merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mi terdepan dan memegang market leader pada masing-masing brand yang dimilikinya.

2

1.3 Visi & Misi

Visi Menjadi Total Food Soulutions Company

Misi Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami, dan teknologi kami Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau pada produk kami yang disukai oleh pelanggan Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan domestik dan internasional Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan penekanan pada gizi Untuk terus meningkatkan stakeholders value

3

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran atau marketing mix adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Menurut Fandy Tjiptono (2004), bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasaran untuk membentuk karakteristik barang/ jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.

Perusahaan menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka, alat-alat itu membentuk suatu bauran pemasaran atau marketing mix. Bauran pemasaran meliputi 4P, penjelasan arti dari 4P sebagai berikut : 1. Product (produk). Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, gagasan dan ide. 2. Price (harga). Yaitu jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau

4

oleh konsumen. 3. Place (saluran distribusi/tempat). Termasuk aktivitas perusahaan untuk menyalurkan produk atau jasa tersedia bagi konsumen. Serta merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk 17 tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. 4. Promotion (promosi). Berarti aktivitas yang meliputi berbagai metode, yaitu iklan, promosi penjualan tatap muka dan hubungan masyarakat, membujuk pelanggan, Menggambarkan

penjualan,

mengkomunikasikan produk dan

berbagai macam cara yang ditempuh

perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.

2.2 SWOT Analysis SWOT adalah akronim untuk kekuatan(Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan eksternal serta tantangan yang dihadapi. Menurut Fred R. David, Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan. Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu : 1. Kekuatan (Strenghts) Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang 5

memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar 2. Kelemahan (Weakness) Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan. 3. Peluang (Opportunities) Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan. 4. Ancaman (Threats) Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

2.2.1 Fungsi SWOT Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.

6

2.2.2 Matriks SWOT Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapatmenggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternalyang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dankelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis.

Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas : 

Strategi SO

(Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan

pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya. 

Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 

Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 

Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang

bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

2.3 Five Forces Model 7

Didalam teori persaingan kita mengenal ada suatu teori dari Michael Proter yang sayang terkenal pada saat menganalisis persaingan atau competition analysis. Teori tersebut sangat terkenal dengan istilah Proter Five Forces Model. Intinya sebenarnya Porter menilai bahwa perusahaan secara nyata tidak hanya bersaing dengan perusahaan yang ada dalam industri saat ini, Analisis yang biasa digunakan sebuah perusahaan adalah siapa pesaing langsung perusahaan tersebut dan akhirnya mereka terjebak dalam “competitor oriented”, sehingga tidak mempunya visi pasar yang jelas. Dalam Five Force Model digambarkan bahwa kita juga bersaing dengan pesaing potensial kita, yaitu mereka yang akan masuk, para pemasok atau suplier, para pembeli atau konsumen, dan produsen produk-produk pengganti. Dengan demikian, kita harus mengetahui bahwa ada lima kekuatan yang menentukan karakteristik suatu industri.

Kekuatan pertama yang biasanya menjadi fokus para pemasar adalah masalah intensitas rivalitas atau persaingan antar pemain dalam industri. Biasanya intensitas persaingan itu dipengaruhi banyak faktor, misalnya struktur biaya produk. Misalkan semakin besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya, maka semakin tinggi intensitas

8

persaingan. Hal ini di sebabkan, setiap penjual memiliki tingkat break even point yang tinggi sehingga pada umumnya harus menjual produk dalam jumlah yang besar dan bila perlu dilakukan “ banting harga” agar bisa mencapai tingkat break even tersebut. Kedua, ancaman masuk dari pendatang baru, kekuatan ini biasanya dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk ke dalam industri ini. Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain: besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan, akses terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran distribusi, ekuitas merek dan masih banyak lagi. Biasanya semakin tinggi hambatan masuk, semakin rendah ancaman yang masuk dari pendatang baru. Ketiga adalah kekuatan tawar pemasok atau supplier. Biasanya sedikit jumlah pemasok, semakin penting produk yang dipasok, dan semakin kuat posisi tawarnya. Demikian juga dengan kekuatan keempat yaitu kekuatan tawar pembeli, dimana kita bisa melihat bahwa semakin besar pembelian, semakin banyak pilihan yan tersedia bagi pembeli dan pada umumnya akan membuat posisi pembeli semakin kuat. Kekuatan yang keempat adalah soal produk-produk subtisusi, seberapa banyak produk substitusi di pasar. Ketersedian produk substitusi yang banyak akan membatasi keleluasaan pemain dalam industri untuk menentukan harga jual produk. Kelima kekuatan bersaing menurut Porter diatas dapat dikategorikan sebagai faktor eksternal. Definisi dari faktor eksternal perusahaan itu sendiri adalah lingkungan bisnis yang melengkapi operasi perusahaan yang memunculkan peluang dan ancaman. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingungan bisnis makro, yang membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Elemen-elemen dari faktor eksternal tersebut adalah pemegang saham, pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh, kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan. Lingkungan kerja perusahaan umunya dalah industri dimana perusahaan di operasikan. Lingkungan bisnis makro atau lingungan sosial terdiri dari kekuatan umum yang

9

tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat

dan

sering

mempengaruhi

keputusan-keputusan

jangka

panjang.

Perusahaan-perusahaan besar membagi-bagi lingkungan sosial dalam satu wilayah geografis menjadi empat kategori, terdiri dari faktor ekonomi, sosialkultural, teknologi dan politik-hukum dalam hubungannya dengan lingkungan perusahaan secara keseluruhan. Sehingga apabila dilihat dari penjelasan mengenai definisi Faktor Eksternal perusahaan dikaitkan dengan 5 kekuatan bersaing M. Porter, maka 5 kekuatan bersaing Porter merupakan faktor eksternal. Penjelasan lebih lanjut mengenai analisis faktor eksternal adalah faktor ini dibagi menjadi dua, yakni Peluang dan Ancaman. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.

10

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 STRATEGI MANAJEMEN PADA BAURAN PEMASARAN

1). Produk Brand name yang digunakan dalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram. Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbutki dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mi goreng, mi kuah, mi regional ( mi dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisonal daerah-daerah di Indonedia ) mi premium, serta mi jumbo.

2). Price Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp 1.500,-.

3). Places Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di INdonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehinga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas memalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang ssesingkat mungkin. Di Yogyakarta gen-agen Indofood juga bekerjasama dalam meyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjom(warung yang menyediakan bubur kacang

11

hijau dan mi instan sebagai menu utama). 4) Promosi Indomie memiliki tagline yaitu Indomie Seleraku. PT Indofood juga melakukan promosi melalui beberapa media seperti billboard, iklan TV, sponsor acara, dll. Seperti contohnya Indomie juga menggelar ajang membuat lagu “ jingle “ untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008. Tujuannya untuk masyarakat dapat mengetahui ciri khas dari Indomie.

3.2 STRATEGI SWOT ANALISI

Kekuatan 1. Keahilian dalam cita rasa Indonesia 2. Produksi dengan biaya rendah 3. Jangkauan distribusi luas 4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen 5. Brang yang sudah terkenal

Kelemahah 1. Terlalu banyak Brang yang dikeluarkan 2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood 3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi

Peluang 1. Melalukan ekspansi ke luar negeri 2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis 3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain

Ancaman 1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi 2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk

12

Dari analisis tersebut di atas bahwa faktor kekuatan lebih besar dari faktor kelemahaan dan pengaruh dari faktor peluang juga lebih besar dari faktor ancaman. Oleh karena itu posisi PT Indofood berada pada kwardan I yang berarti pada posisi Pertumbuhan, dimana hal ini menunjukan kondisi intern PT Indofood yang kuat, dengan lingkungan yang sedikit mengancam.

Kuadran I ( S O Strategi ) Strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada. Memperkanlkan produk melalui pelayanan terbaik yang aman dan andal yang dapat memberikan rasa percaya bagi pelanggan dalam mempertahankan diri menjadi pemimpin pasar

Kuadran II ( W O Strategi ) Perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan. Memberika pelayanan yang mempermudah pelanggan dengan terus meningkatan 13

teknologi untuk mendongkrak pasar.

Kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman. Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang. Mengedepankan kualitas pelayanan diferensiasi non harga, seperti kualitas, layanan, kecepatan, fleksibilitas, dan sebagainya.

Kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang. Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman. Perlu dilakukan strategi dalam bentuk kemudahaan mendapatkan produk dan penawaran harga murah, serta promosi-promosi yang menarik.

3.3 Strategi Five Forces Model

1. Persaingan diantara kompetitor + ( Tinggi ) Dilihat dari struktur biaya dengan tingkat BEP yang cukup tinggi Kerja sama dengan produk yang sama dalam memperoduksi Produksi dalam jumlah besar

2. Ancaman pendatang baru - ( Rendah ) Semakin tinggi hambatan masuk, semakin rendah ancaman yang datang dari pendatang baru Indofood memiliki pabrik tepung tersendiri

3. Ancaman produk pengganti + ( Tinggi ) Ancaman dari produk-produk lain seperti mi sedap dan super bubur

14

4. Kekuatan suplier + ( Tinggi ) Pemasok cukup banyak dan tersebar luas Mengurangi biaya pengiriman

5. Kekuatan Pembeli + ( Tinggi ) Rasa yang diciptakan Indofood sangat digemari oleh orang Indonesia karena rasa yang ciri khas Indonesia Harga yang murah

15

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

PT Indofood Tbk. sudah menjadi raksasa di Indonesia dengan adanya seluruh distributor yang berada di pelosok Indonesia. Dengan adanya varian rasa yang selalu diluncurkan akan bisa menguasai pasar seluruhnya. PT Indoffod Tbk. juga sudah mengembangkan sayap ke Internasional dengan itu PT Indofood akan bisa menjadi perusahaan Indonesia yang bisa mengangkat nama baik Indonesia.

Saran

PT Indofood Tbk. harus bisa mengambil rasa varian dari setiap daerah di Indonesia tidak hanya mengambil varian rasa dari luar negeri. PT Indofood Tbk. bisa mencoba untuk menciptakan produk baru selain dari mi instan agar bisa menguasai pasar Indonesia dan Internasional.

16

DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Jogiyanto, 2005, Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. http://www.slideshare.net/RaneyRRifai/pt-indofood-sukses-makmur-tbk http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/300/jbptunikompp-gdl-mrikisyahr-14994-3-bab2la-i.p df Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. https://kukuhprakoso.wordpress.com/2012/10/01/5-kekuatan-bersaing-perusahaan-micha el-porter/

17