STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM

Download secara optimal dan semaksimal mungkin dalam meningkatkan kualitas produk barang ... Strategi Marketing Public Relations (MPR) merupakan sal...

0 downloads 496 Views 1MB Size
Tugas Akhir - 2013

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM MENCIPTAKAN LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS PADA BOBER CAFE, BANDUNG) Ivan Fauzi Soesilo¹, Ira Dwi Mayangsari², S.sos³ ¹Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

BAB

I

PENDAHULUAN

1.1

Gambaran Umum Objek Bober Café merupakan asal kata dari ''bojong bersama'' yang

dalam bahasa Sunda memiliki arti ''rumah bersama.'' Sesuai dengan namanya, Bober Café ingin menjadi tempat berkumpul yang tidak mengenal waktu bagi para pengunjungnya. Jadi tempat yang nyaman dan akhirnya terasa seperti sedang berada di rumah sendiri. Bober Café adalah sebuah tempat makan dengan bergaya café yang didesain sederhana namun tetap trendi, hal ini memang kondusif untuk jadi tempat berkumpulnya anak muda. Penilaian Interior :

Tergolong

sederhana,

namun

tetap menarik dan nyaman untuk dikunjungi. Menu istimewa :

Bober Sampler, Nasi Goreng Kambing.

Akses menuju lokasi :

Mudah, karena terletak di jantung kota,

bisa

dengan

kendaraan 1

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

pribadi atau kendaraan umum. Range harga :

Rp 8.000 s/d Rp 34.000

Lokasi :

Jl. Riau No.123, Bandung

Fasilitas :

Live music, sambungan listrik, tempat parkir, toilet, mushola, TV cable, dan free hotspot.

Jenis masakan :

Tradisional Sunda, Western Food.

Kategori :

Kafe

Minus dan Plus :

Minus: karena dipenuhi banyak anak muda/pelanggan sehingga banyak bagian meja yang hitam terbakar

karena

bekas rokok,

parkir juga terlihat sempit. Plus: harga terjangkau dan banyak terdapat colok-an buat laptop hingga membuat asyik sebagai tempat berinternet ria. Tabel 1.1 Penilaian terhadap Bober Café (Sumber: www.mantabeuy.com/bandungreview)

2

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

Spesialisasi Bober Café adalah seesha smoking, kopi dan juga kue-kue kering. Berdiri pada awal tahun 2004, dimulai dari sebuah resto tempat nongkrong anak muda atau teman-teman sang pemilik, Jodi Janitra. Merasa tidak puas kemudian Bober Café mencoba inovasi dengan menyediakan menu-menu yang sedang digemari anak muda, misalnya pada saat itu adalah seesha. Alhasil cara itu berhasil dan mulai mendatangkan pengunjung lain. Semakin ramai pengunjung, akhirnya jadwal tutup pukul 23.00 dirasa tidak cukup. Melihat peluang ini, Bober Café pada 2008 mulai buka 24 jam Makanan andalan di tempat ini salah satunya Ayam Kaget Cenat Cenut, menu ayam lain yang terasa nikmat adalah Chicken Honey Lemon. Sedangkan untuk minuman seperti minuman Love Story ditujukan untuk pengunjung yang datang berpasangan. Kisaran harga yang ditawarkan cukup terjangkau terutama bagi pelajar dan mahasiswa, mulai dari Rp 17.000 per porsi hingga Rp 35.000, sementara minuman mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 16.000. Selain menyajikan makanan dan minuman, Bober Café juga menyediakan fasilitas free hotspot tanpa batas dengan kecepatan tinggi telah menjadikan Bober Cafe sebagai salah satu kafe paling favorit bagi anak muda dan kaum profesional lainnya. Kamipun memulai untuk menafsirkan keduanya, teknologi dan selera yang baik dari para musisi lokal kota Bandung, ditampilkan dalam sebuah sajian live music tiga kali dalam seminggu setiap hari Rabu, Jumat dan juga Sabtu.

3

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

Bober Café yang berkonsep seperti rumah dengan tidak mengubah dasar rumah peninggalan zaman Belanda layaknya bangunan asli di Jalan R.E Martadinata atau Jalan Riau, satu deret dengan pusat factory outlet. Kafe yang mampu menampung 150 pengunjung itu juga tetap memerhatikan estetika ruangan. Bober Café memilih konsep hommy dan hangout place untuk urusan interior dan desain ruangannya.

1.1.1

Logo

Gambar 1.1 Logo Bober Café (sumber: www.bobercafe.com) Makna pada logo Bober Café itu mendeskripsikan bahwa, di Bober Café selain menawarkan produk kopi, tapi juga seesha smoking, dan cookies berupa kue-kue kering. Pemilihan konsep pada warna dan jenis huruf terlihat menarik, muda, sederhana namun tetap trendi sehingga memiliki karakter yang kuat dan disesuaikan dengan target pasarnya adalah kalangan remaja yang modern dan trendi.

4

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

1.1.2

Perkembangan Bober Café Perkembangan akan Bober Café merupakan sebuah proses

yang tak mudah untuk dicapai, membutuhkan waktu yang tidak singkat dan strategi yang tepat. Dari pembentukan konsep makanan, penyajian, pelayanan, suasana, tempat, dan fasilitas hingga strategi pemasaran dan promosi yang kreatif yang dilakukan untuk memperkenalkan brand kepada khalayak. Proses pelaksanaan dari sebuah perencanaan komunikasi pemasaran terpadu yang berorientasi pada strategi marketing public relations (MPR) pada umumnya adalah programprogram yang mampu merangsang pembelian, penjualan, bahkan kepuasan konsumen. Sebagai bentuk perkembangannya, Bober Café mampu menarik perhatian musisi Indonesia seperti Smash, Cherry Belle, bahkan musisi dari Internasional seperti Secondhand Serenade. Hal ini semakin memberikan keyakinan yang luar biasa bagi Bober Café dalam memperkenalkan dan mempertahankan eksistensi kafe untuk bisa masuk dan bersaing di kancah Internasional. Hingga kini, Bober Cafe tidak saja menyajikan live music tapi juga rutin mengadakan salah satu acara yang sedang digemari oleh kawula muda yaitu Stand Up Comedy. Peserta stand up comedy di Bober Cafe pun tidak tanggung-tanggung yaitu Raditya Dika, Panji, Boris Bokir dan masih banyak lagi yang meramaikan suasana di kafe tersebut. Melalui event tersebut ternyata mampu menarik perhatian

5

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

masyarakat terutama anak muda untuk berdatangan yang hanya sekedar menjadi penonton hingga menjadi konsumen.

1.2

Latar Belakang Semakin ketatnya tingkat persaingan dalam bisnis kafe,

menuntut pihak pengusaha atau pemilik bisnis untuk lebih berupaya secara optimal dan semaksimal mungkin dalam meningkatkan kualitas produk barang dan jasa yang dihasilkannya. Untuk memenangkan persaingan tersebut, diperlukan penggabungan strategi pemasaran (marketing) dengan aktifitas kehumasan (public relations) yang tepat. Strategi Marketing Public Relations (MPR)

merupakan salah satu

peranan yang sangat penting bagi usaha kuliner. Dalam menghadapi persaingan demi meluaskan pemasaran dan memenuhi kepuasan konsumennya. Setiap perusahaan harus memiliki strategi pemasaran yang tepat dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen sehingga mampu menarik perhatian dan merebut pangsa pasar. Strategi untuk mampu menarik perhatian masyarakat, perusahaan tidak hanya mengandalkan BTL (below the line) yaitu media luar ruang seperti brosur, poster, dan spanduk, melainkan dapat dilakukan melalui media pemasaran lainnya yang mampu menambah efektivitas kegiatan pemasaran seperti menggunakan media modern teknologi komunikasi seperti internet, dengan memasang foto produk atau jasa yang ditawarkan melalui situs

6

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

jejaring sosial facebook dan twitter, ataupun mengadakan event yang terkait dengan pengenalan produk atau jasa. Perusahaan-perusahaan dengan produk serupa berupaya untuk menarik dan mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya untuk memperoleh pangsa pasar (market share) yang sebesar-besarnya sehingga dengan hal tersebut suatu produk diharapkan dapat menjadi pemimpin pasar diantara produk-produk pesaing lainnya. Fenomena ini ditangkap baik oleh pemain bisnis kafe dan mereka harus pintar dalam menciptakan loyalitas pelanggan dengan beberapa program marketing. Perusahaan yang unggul adalah mereka yang dengan tangkas menyiasati perubahan bisnis dan dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada, serta mereka berhasil memberikan kepuasan dan menciptakan loyalitas pelanggan, tentunya dengan sesuatu hal yang efektif dan efisien, seperti fungsi Public Relations (PR) yang bukan sekedar pelengkap komunikasi atau pelaksana aktivitas namun menjadi pagar terutama untuk menentukan bagaimana berkomunikasi dengan publik men-support (memberi dukungan) bagi kinerja marketing. Apa pun aktivitas yang akan dibuat tidak akan efektif jika brand tidak relevan terhadap targetnya dan apabila tidak memperhatikan strategi harga yang sesuai. Upaya yang dilakukan setiap masing-masing perusahaan atau pemilik bisnis pastinya membuat suatu strategi penjualan yang dapat menciptakan loyalitas pelanggannya dengan cara menciptakan produk yang berinovasi dan memberikan kepuasan kepada pelanggannya. 7

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

Dengan memperoleh kepercayaan dan posisi yang jelas juga positif di kalangan masyarakat maka akan berpengaruh terhadap penguasaan pasar di masyarakat. Kota Bandung merupakan salah satu pusat wisata kuliner di Indonesia, sudah dapat dipastikan wisatawan lokal maupun asing datang ke kota Bandung selain terkenal dengan fashion, wisatawan datang ke kota Bandung untuk mencari berbagai macam menu makanan. Industri makanan dan minuman restoran/kafe adalah sebuah industri yang hampir tidak pernah mati. Tempat yang strategis dan harga yang terjangkau turut membantu daya tarik konsumen bagi suatu restoran/kafe. Dilihat dari jenis usaha industri makanan dan minuman di Kota Bandung, yang saat ini ramai dan banyak dinikmati yaitu Kafe. Pada dasarnya kafe mempunyai arti yaitu restoran kecil yang melayani atau menjual makanan ringan dan minuman. Kafe biasanya digunakan untuk tempat bersantai. Dengan perkembangan zaman, kafe ini semakin luas artinya, kafe tidak saja menjadi tempat menikmati makanan dan minuman, tetapi juga menjadi tempat bersosialisasi dan mencari

teman

baru.

Keadaan

ini

menjadi

peluang

bagi

berkembangnya bisnis akomodas di Kota Bandung untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan yang datang ke Kota Bandung. Perkembangan bisnis kafe di Bandung telah menciptakan tingkat persaingan yang ketat. Untuk itu manajemen restoran harus lebih kreatif dalam menjaga hubungan dengan pelanggannya, salah satunya manajemen Bober Cafe. Bober Cafe merupakan suatu bentuk 8

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

usaha yang bergerak di industri kuliner berkonsep kafe dan resto. Perkembangan usaha café di Indonesia terutama di kota besar seperti Bandung. Kehadiran Bober Café menambah eksistensi wisata kuliner yang kian marak pada akhir-akhir ini, sehingga membuat calon konsumen harus tepat memilih untuk mencapai kepuasan yang diinginkan.

Sumber: www.tongkronganbandung.com Menurut pemilik Bober Cafe, Jodi Janitra, Bober Cafe dimulai tahun 2008. Sejak awalnya konsepnya adalah nongkrong bersama teknologi. Tidak aneh jika andalan Bober Cafe bukanlah makanan, melainkan wi-fi, kopi dan seesha. Kafe yang didesain sederhana sekaligus

catchy

ini

memang

kondusif

untuk

jadi

tempat

berkumpulnya anak muda. Makanan dan minuman disajikan dengan menu yang variatif dan nama yang unik. Khusus untuk minuman 9

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

misalnya tersedia menu Love Story yang ditujukan untuk pengunjung yang datang berpasangan, Broken Melon dan Donald Duck Sling. Makanan dan minuman di Bober Cafe cukup variatif dengan harga yang tidak menguras kantong. Bober Cafe juga siap dengan fasilitas free wi-fi dan buka 24 jam. Bahkan Bober Cafe juga memiliki jadwal pertunjukan musik secara langsung dengan mengundang musisi yang sudah punya nama. Selain itu, Bober Cafe juga menyediakan menu seesha dengan beragam rasa buah-buahan. Sebagai tempat berkumpul, Bober Cafe memang bikin betah. Bober Cafe memfasilitasi pengunjung

untuk

santai

berlama-lama

(http://theothersideoffireflies.blogspot.com).

Gambar 1.2 Seesha Smoking di Bober Café “anak muda tentu identik dengan pergaulan yang luas dan budaya „nongkrong‟, yang kini biayanya makin menggila. Nah, buat kamu kawula muda yang ingin eksis tapi tetap berhemat, Bober bisa jadi salah satu alternatif tempat gaul”, 10

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

berikut ujar Diaz Pratama selaku Marketing Communication Bober Café. Jenis usaha makanan yang sekarang ini berkembang diantaranya usaha fast food, rumah makan, restoran, dan café. Semua jenis usaha tersebut mempunyai segmentasi masing-masing. Seperti café pasarnya adalah kalangan remaja, karena remaja biasanya menyukai makanan Eropa yang merupakan bagian dari lifestyle. Makanan Eropa yang sudah terkenal di Indonesia seperti pizza, steak, salad, pasta, dan spaghetti. Pada umumnya, MPR merupakan proses dari perencanaan, strategi MPR penting untuk dirancang sebagai bentuk perencanaan yang cermat dan menyeluruh mengenai semua kegiatan yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen. Untuk alasan inilah Bober Cafe berusaha menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan

dan

keinginan

serta

minat

konsumen,

sehingga

permasalahan yang muncul adalah bagaimana strategi atau rencana marketing untuk menciptakan loyalitas pelanggan di tengah-tengah ketatnya persaingan. Pembahasan mengenai MPR, penekanannya bukan terletak pada selling melainkan mengkomunikasikan suatu merek produk atau jasa untuk membentuk sikap calon konsumen. MPR merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran dalam mencapai tujuan pemasaran yaitu meningkatkan profit perusahaan yang dapat dilakukan dengan mengadakan riset pasar untuk mendapatkan informasi bisnis baik mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen, harga yang kompetitif, 11

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

target konsumen, dan yang pada akhirnya untuk merencanakan serta melakukan kampanye promosi. Melalui penerapan MPR dalam Bober Café yaitu dilakukannya melalui 3 strategi antara lain; pull strategy dengan pemanfaatan social media sebagai media pemasaran atau disebut social media marketing (facebook dan twitter) dalam mempromosikan dan membangun brand awareness. Untuk push strategy dilakukan dengan mengadakan event (live music dan stand up comedy). Sedangkan untuk pass strategy melalui word of mouth marketing dengan merekomendasikan dan berbagi pengalaman dari konsumen ke calon konsumen atas ketertarikannnya terhadap brand Bober Café. Sudah banyak bentuk kegiatan yang dilakukan Bober Cafe dalam menarik perhatian, seperti sekarang yang sedang happening di kalangan anak muda yaitu Stand Up Comedy. Bober Cafe telah mengundang beberapa pemain stand up comedy seperti Raditya Dika dkk. Event tersebut seolah-olah membuat suasana kafe menjadi sangat ramai dan menyenangkan, bagi pengunjung yang tidak kedapatan lokasi untuk menonton, mereka hanya memanfaatkan fasilitas free hotspot. Menurut

statement

yang

diungkapkan

Food

Blogger,

Stefkurniadi, “sejak ada Stand Up Comedy jadi lebih sering ke Bober ini, karena dulunya punya persepsi tempat nongkrong ABG nih. Tapi, gapapa lah biar berasa muda terus kan ya hehe.. jadi rajin2 nongkrong disini hehe.. (www.ceritaperut.com)” 12

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

Menurut Marketing Communication Bober Cafe, Diaz Pratama, Bober Cafe sebagai pionir kafe di Kota Bandung yang mengadakan stand up comedy pada tahun 2011. Dalam event tersebut telah diramaikan oleh pemain stand up comedy Kompas TV seperti Boris Bokir, Raditya Dika dll. Ternyata hal ini sebagai daya tarik tersendiri bagi Bober Cafe dan konsumen, yaitu meningkatnya jumlah konsumen dan bagi konsumen adalah sebagai tempat menghibur diri dengan sajian komedi. Dengan berbagai keunggulan dari Bober Cafe dibanding brand kafe lain, dan hal itu yang membuat pengunjung merasa betah berlama-lama di kafe ini. Bober Cafe sangat terkenal di kalangan anak muda. Interiornya sangatlah simpel dan minimalis. Selain tempatnya yang cozy, Bober Cafe juga memiliki spesialisasi di seesha, kopi dan kue kering. Sangat cocok dinikmati sambil nongkrong bersama temanteman. Buka selama 24 jam juga menjadi nilai plus bagi kafe ini (www.sendokgarpu.com). “mau makan sambil nongkrong bersama sahabat? Datang aja ke Bober Cafe. Resto yang buka 24 jam ini menyediakan beragam kelebihan yang bikin kita betah, yaitu pertunjukkan live music dan stand up comedy, serta fasilitas free wi-fi”, (www.citacinta.com).

Kafe ini telah menjadi salah satu daya tarik yang mengundang kaum muda untuk datang ke tempat ini. Tidak hanya tempatnya saja yang menarik, namun menu seesha smoking, makanan dan 13

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

minumannya pun menjadi salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh Bober Cafe. Salah satu keunggulan lainnya pun kafe ini buka 24 jam. Kafe ini berbeda dengan kafe-kafe lainnya karena memiliki design unik tersendiri dan promo-promo yang cukup menarik. Strategi pemasaran

yang

ditawarkan

pun

cukup

menarik.

Dengan

memaksimalkan jejaring sosial, internet dan juga word of mouth, Bober Cafe ini dapat menarik konsumen dan juga menjadikan Bober Cafe

sebagai

salah

satu

tempat

nongkrong

anak

muda

(www.addowibisono.blogspot.com). Berikut tabel ringkasan keunggulan atau fasilitas yang ditawarkan Bober Cafe. Fasilitas di Bober Cafe 1. Free wi-fi tanpa batas 2. Buka 24 jam 3. Harga terjangkau 4. Event menarik 5. Tempat strategis 6. Seesha smoking 7. Suasana yang nyaman

14

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

(sumber: wawancara dengan Marcomm Bober Cafe, Diaz Pratama)

(sumber : maps Bober Cafe melalui www.info.pikiran-rakyat.com) Saat ini, Bober Café belum memiliki divisi khusus dalam menjalankan strategi MPR. Hal ini dikarenakan Bober Café merupakan perusahaan yang berada di skala UMKM dan masih tergolong small medium company, yaitu perusahaan yang sedang tumbuh berkembang sehingga Bober Café belum membentuk divisi khusus yang melakukan aktivitas bagian public relations (PR). Namun, Bober Café tetap menjalankan fungsi dan strategi MPR dalam menciptakan loyalitas pelanggan yang dilakukan oleh bagian Marketing. “dalam menerapkan strategi MPR, kita menggunakan iklan dengan aktif berpromosi online di social media (facebook dan twitter) untuk menarik perhatian dan menghubungkan konsumen dengan brand perusahaan, social media memang memiliki peran paling penting dalam menarik perhatian 15

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

konsumen. Social media pada Bober Café digunakan untuk mengirimkan pesan berupa produk atau menu serta merek. Selain itu, kita rutin mengadakan event live music dari Bandband Indie di Bandung yang berkeinginan manggung di kafe kita dan sekaligus dalam mempromosikan Band-band mereka”. (wawancara dengan Marketing Communication Bober Café, Diaz Pratama) Oleh karena itu, MPR yang dilakukan Bober Cafe haruslah menarik perhatian khalayaknya seperti layanan promosi dan event. Promosi dilakukan melalui pemasangan iklan dan media alternatif untuk memperoleh brand awareness masyarakat terhadap produk. Kegiatan selanjutnya adalah seperti mengadakan event, komunitas atau menjadi sponsor pada setiap acara yang sesuai target pasarnya. Dengan begitu MPR Bober Cafe harus mempunyai strategi yang baik untuk membuat para pelanggannya merasa puas dan loyal terhadap Bober Cafe, hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah konsumen. Loyalitas pelanggan sangatlah memiliki peran penting bagi sebuah

perusahaan,

sebab

mempertahankan

pelanggan

berarti

meningkatkan laba sekaligus mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menjadi alasan utama bagi sebuah kafe dan restoran termasuk Bober Cafe untuk menciptakan loyalitas pelanggan. Melihat fenomena tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian di Bober Café dari sisi kreatifnya dalam menciptakan loyalitas

pelanggan

RELATIONS

“STRATEGI

DALAM

MARKETING

MENCIPTAKAN

PUBLIC

LOYALITAS

PELANGGAN”. Penulis terdorong untuk mengetahui bagaimana 16

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

proses serta kegiatan saat strategi marketing public relations dilakukan di tengah persaingan pasar yang kompetitif khususnya untuk industri kuliner di Bandung. 1.3

Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dirumuskan

masalahnya sebagai berikut: 1) Bagaimana strategi marketing public relations Bober Café dalam menciptakan loyalitas pelanggan? 2) Bagaimana loyalitas pelanggan di Bober Cafe?

1.4

Maksud dan Tujuan Penelitian 1. Maksud Maksud dari penelitian ini, penulis ingin memberikan gambaran secara umum dalam melakukan penelitian yang telah dirumuskan yaitu, sebagai bentuk agar pencapaian atau obyektif dari penelitian dapat terpenuhi. 2. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1)

Mengetahui gambaran umum strategi marketing public relations Bober Café dalam menciptakan loyalitas pelanggan.

2)

Mengetahui deskripsi loyalitas pelanggan di Bober Cafe. 17

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

1.5

Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan atau gagasan demi mengembangkan ilmu komunikasi serta dapat menambah literatur ilmiah yang berkaitan dengan ilmu komunikasi di bidang Public Relations / Marketing Public Relations. 2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan atau organisasi dalam menentukan keberhasilan strategi yang dilakukan demi tercapai tujuan perusahaan.

1.6

Sistematika Penulisan BAB

I

PENDAHULUAN Berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

BAB

II

TINJUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Berisikan pustaka

mengenai penelitian,

teori-teori penelitian

tinjauan terdahulu,

kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. 18

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

BAB

III

METODE PENELITIAN Berisikan mengenai metode penelitian, sifat penelitian,

penentuan

key

informan

dan

informan, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan waktu & lokasi penelitian. BAB

IV

HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisikan

karakteristik

responden,

dan

pembahasan hasil penelitian. BAB

V

PENUTUP Berisikan mengenai kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

19

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dalam hasil penelitian dan pembahasan mengenai strategi marketing public relations (MPR) yang digunakan Bober Café dalam meningkatkan jumlah konsumen, kesimpulan yang dapat diberikan adalah: 1. Strategi MPR yang telah dilakukan oleh Bober Cafe dalam menciptakan loyalitas pelanggan adalah dengan menggunakan tiga taktik, yaitu Pull Strategy dengan memanfaatkan social media untuk mendongkrak popularitas dan menarik perhatian calon konsumen. Push Strategy dengan rutin mengadakan event-event menarik dan menghibur seperti live music dan stand up comedy. Sebagai daya tarik Bober Cafe untuk membangun brand awareness serta mempertahankan loyalitas pelanggannya. Sedangkan Pass Strategy yang dilakukan adalah melakukan word of mouth marketing yang biasanya dilakukan

oleh

konsumen

sebelumnya

kepada

calon

konsumen. Dan, taktik ini dilakukan untuk mempengaruhi khayalak dan menciptakan opini publik yang positif. 109

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

2. Dari semua pendekatan, Bober Café bukan menjual sebuah jasa melainkan produk (menu) dan bukan untuk promo commercial tetapi promo dalam membangun trust yang dilakukan Bober Café, maka dari itu Bober Café mengadopsi strategi MPR. 3. Terciptanya loyalitas pelanggan yang terjadi pada Bober Café, merupakan dampak berhasilnya program yang dilakukan. Daya tarik atas diferensiasi yang diciptakan Bober Café bisa terlihat dari kegiatan promosi seperti kemampuan Bober Café menarik minat calon konsumen dari kalangan selebritis seperti SMASH, Netral, RAN dan selebritis lainnya bahkan dari mancanegara seperti Secondhand Serenade. Trust dan brand yang kredibel dimiliki oleh Bober Café merupakan hal pokok dalam mempertahankan loyalitas pelanggan. Hingga saat ini, Bober Café telah memiliki banyak pelanggan setia. 5.2

Saran Berdasarkan hasil penelitian berupa analisis dan pembahasan,

maka penulis mengajukan saran yang diharapkan dapat berguna dan kiranya menjadi bahan pertimbangan oleh manajemen Bober Café. 1. Sebaiknya Bober Café terus mempertahankan atau meningkatkan hubungan baik dan komunikasi yang telah dilakukan antara pihak manajemen dengan konsumen 110

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

sebelumnya dan juga calon konsumen. Sehingga dapat meningkatkan kinerja dan kelangsungan perusahaan. 2. Sebaiknya Bober Café membentuk tim khusus PR untuk meningkatan

citra

positif

perusahaan

dan

untuk

menjalankan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang direncanakan, yang memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Karena selama ini fungsi dan tugas PR dilakukan oleh tim marketing dengan memilih

orang-orang

yang

berkompeten

untuk

menjalankan peranan PR, maka kegiatan PR akan lebih sesuai dengan yang diharapkan dan dapat berkonsentrasi sesuai jobdesc-nya masing-masing. 3. Sebagai perusahaan UMKM seperti Bober Café yang sudah dikenal masyarakat luas termasuk media, sebaiknya Bober Café mengadakan kegiatan marketing public relations

secara

berkelanjutan

dengan

mengadakan

program bakti sosial atau CSR (Corporate Social Responbility) sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan, seperti Konser Amal atau memberikan free training mengenai Entrepreneur melalui kerjasama dengan salah satu komunitas wirausaha di Bandung khususnya dalam menciptakan wirausahawan muda

khususnya

untuk

industri

kuliner

sehingga

mengurangi tingkat pengangguran di Bandung. 111

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Affan. (2012). Stand Up Comedy. Yogyakarta : Immortal Publisher. Alifahmi, Hifni. (2008). Marketing Communication Bandung : Examedia Publishing.

Ochestra.

Anggoro, Linggar. (2005). Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : PT Bumi Aksara. Ardianto, Elvinaro. (2008). Public Relations Praktis. Widya Padjajaran. Budianto, Heri. (2011). Corporate Communication. Jakarta : Puskombis.

and

Jakarta

:

Marketing

Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Estaswara, Helpris. (2008). Think IMC. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Etyarsah, Sani. (2011). Riset Pemasaran Bogor : PT Penerbit IPB Press.

dan

Konsumen.

Ferrinadewi, Erna. (2008). Merek & Psikologi Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu.

112

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

Hasan, Ali. (2010). Marketing dari Mulut ke Mulut. Jakarta : Medpress. Hoyle, Leonard H. (2006). Event Marketing. Jakarta : PPM Management. Kennedy Jhon, dan Dermawan Soemanagara. (2006). Marketing Communication Taktik dan Strategi. Jakarta : Kelompok Gramedia. Kertajaya, Hermawan. (2010). Connect Surfing New Wave Marketing. Jakarta : Gramedia. Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Perdana Media Group. Kotler, P dan Keller, K.L. (2008). Manajemen Pemasaran

Jilid

2 Edisi 12. Jakarta : Indeks. Machfoedz, Mahmud. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta : Cakra Ilmu. Moleong, Lexy J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Morissan. (2010). Periklanan-Komunikasi Terpadu. Jakarta : Prenada Media Group.

Pemasaran

Mulyana, Deddy. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Noor, Any. (2009). Manajemen Event. Bandung : Alfabeta.

113

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

Nova, Firsan. (2011). Crisis Public Relations. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT-Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Rosady, Ruslan. (2006). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Rosady, Ruslan. (2010). Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta : Rajawali Pers. Royan, Frans dan Roy Kurniawan. (2011). Kiat Sukses Merancang dan Mengaplikasikan “MARKETING PLAN”. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Ruslan, Rosady, (2004). Metodologi Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo. Santoso, Teguh. (2011). Marketing Strategic-Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya Saing. Jakarta : Oryza Soemirat, Sholeh dan Elvinaro Ardianto. (2005). Dasar dasar Public Relations. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sulaksana, Uyung, (2006). Integrated Marketing Communications Teks dan Kasus. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Bandung

:

Wasesa, Silih Agung. (2005). Strategi Public Relations. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

114

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

Zarrella, Dan. (2010). The Social Media Marketing Book. Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta. B. Skripsi Amamira, Ake Yulila. (2009). Strategi Marketing Public Relations (MPR) A Mild Melalui Event Sponsorship Libama. Fikom Universitas Kristen Petra, Surabaya. Arisandi, Nova. (2010). Strategi Marketing Public Relations Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung. Fikom Universitas Padjajaran, Bandung. Billah, Syamsul Arif. (2008). Strategi Marketing Public Relations Cabe Rawit Bandung Untuk Mendapatkan Klien. Fikom Unpad. Puspita, Miftah Eka. (2010). Strategi Marketing Public Relations PT. Indosat, Tbk Dalam Mempertahankan Loyalitas Pelanggan. Fisip UPN “Veteran” Jakarta. Rahpas, Salafera. (2011). Strategi Marketing Public Relations PT. XL Axiata Tbk Surabaya Dalam Meningkatkan Corporate Image. Universitas Sunan Ampel. Setiawati, Furri Wulandari. (2008). Sales call sebagai kegiatan Marketing Public Relations Hotel Puri Khatulistiwa. Fikom Universitas Padjajaran, Bandung. C. Jurnal Ardyani Handayani Putri, Puji Lestari, dan Agung Prabowo. Strategi Marketing Public Relations Skin Care & Hair Treatment Yogyarkarta dalam mempertahankan dan 115

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

meningkatkan citra back to Telkom, Bandung.

nature. Institut Manajemen

Atika Kurniasari, Puji Lestari, Isbandi. Strategi Marketing Relations PT. Telkom Kancantel Pati dalam Program “Flexi Door to Door” dan “Speedy Go To School” untuk membangun Brand Awareness dan Brand Knowledge di Wilayah Pati. Institut Manajemen Telkom, Bandung. Bert Van De Ven. (2008). An Ethical Framework for the Marketing of Corporate Social Responsibility. Netherlands. Griffin, Charles P. (2002). Strategic planning for the internal marketing and communication of facilities management. Canada. Hariyanto, Didik. (2010). Memenangkan persaingan bisnis produk farmasi melalui Marketing Public Relations. Fisip Umsida. Heppy Millanyani , Astrie Krisnawati ,Wanda Listiani. (2010). Publikasi Tridharma perguruan tinggi sebagai bentuk Marketing Public Relations dalam meningkatkan citra dan daya saing pendidikan bagi perguruan tinggi yayasan pendidikan Telkom. FABK Institut Manajemen Telkom, Bandung. Richard, Alan Nelson, Ali M.Kanso and Steven R.Levitt.(2007). Integrating Public Service and Marketing Differentiation: an analysis of the American Express Corporation’s “Charge Against Hunger” promotion program. America.

116

Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Tugas Akhir - 2013

Vivek

K.Pandey, Kevin J.Shanahan, and Scott W.Hansen. (2005). The Relationship between shareholder wealth effects, diversity, and publicity as a marketing strategy. Texas, Amerika.

Zhu, Yunxia. (2009). Confucian Ethics Exhibited in the Discourse of Chinese Business and Marketing Communication. China. D. Internet www.bobercafe.com, (diakses pada 11 Mei 2012, 14:34) www.bandung.detik.com, bober café nongkrong plus hemat (diakses pada 11 Mei 2012, 14:55) www.manajemen-pemasaran.com www.prelations.wordpress.com, (diakses pada 12 Juni 2012, 21: 53) www.faztrack.com www.portalmbandung.com www.mantabeuy.com www.kampus.marketing.co.id www.yus-wohady.com E. Majalah SWA edisi Juni 2012. (2012). Jangan Sekedar Menjadi Buah Bibir. Jakarta : PT Temprint Jakarta. 117

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi