Study Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Introduction Penyakit Kardiovaskuler/Jantung merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan angka mortalitas yang cukup tinggi dan meluas di seluruh dunia, dan hal ini semakin meningkat setiap tahunnya. Penyakit jantung adalah penyakit serius yang perlu perhatian dari berbagai kalangan. Lebih dari 17 juta kematian global disebabkan oleh penyakit jantung (30% dari semua kematian) setiap tahun, 80% angka kematian akibat penyakit jantung terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi 23,6 juta angka kematian sampai tahun 2030 (Wong, 2014). Timbulnya penyakit Jantung merupakan puncak dari gaya hidup yang merugikan kesehatan. Salah satu penyakit kardiovaskuler yang terus menerus menempati urutan pertama adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK) (CitraKesumasari, 2009). Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), 60% dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK). Hasil Survei Konsumsi Rumah Tangga (SKRT) (dalam Karim, 2007) departemen Republik Indonesia menunjukkan bahwa proporsi penyakit kardiovaskuler meningkat dari tahun ke tahun sebagai akibat kematian; 5,9% tahun 1975, 9,1% tahun 1986, dan pada tahun 1995 menjadi 19%, tahun 1995 menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskuler telah menduduki urutan pertama pada masyarakat sebagai penyebab kematian terbanyak saat ini. Prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya (tahun 1992 16,6%; 1995 19,0%; 2001 26,0%).Insiden dan Prevalensi PJK terus meningkat setiap tahunnya, hal yang menjadi sorotan adalah factor resiko penyebab PJK yang multifaktor pada populasi diseluruh dunia termasuk di indonesia. Prevalensi dan insiden PJK di Negara maju maupun negara berkembang, mayoritasnya di dominasi oleh pria dari pada wanita. pria mempunyai resiko lebih besar terkena penyakit jantung koroner dibandingkan wanita (Eipstein,1996). Perbedaan ini sangat dipengaruh dari berbagai factor resiko lainnya baik dari segi demografi (latar belakang umur, wilayah, etnis, suku, ras) dan segi sosio ekonomi Penyebab dari Penyakit Jantung Koroner (PJK) belum diketahui secara pasti, namun bila ditelusuri Faktor risiko seseorang menderita Penyakit Kardiovaskuler dapat dilklasifikasikan kedalam dua faktor yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan (nonmodifiable risk factors) dan faktor yang dapat dikendalikan (modifiable risk factors) dalam Andarmoyo (2012). Untuk mencari penyebab seseorang dengan PJK dapat dilihat dan menghubungkan factor resiko yang bisa dikendalikan, yakni factor kebiasaaan perilaku termasuk gaya hidup (Merokok, konsumsi makanan yang tinggi garam, banyak mengadung kolesterol, olahraga yang kurang dan lain sebagainya) dan factor resiko yang tidak bisa dikendalikan seperti riwayat alamiah seseorang
dalam hal ini keturunan, umur, jenis kelamin. Kedua factor resiko ini saling berkaitan satu sama lain untuk menguatkan munculnya sebuah Penyakit Jantung Koroner. Epidemiologi sebagai cabang ilmu yang menemukan, mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan bertujuan untuk menemukan solusi dari permasalah tersebut (Tyroler, 2000). Dalam hal ini, yang menjadi sorotan epidemiologi adalah pada penyakit tidak menular yang terjadi pada masyarakat. Berbagai transisi yang ada, baik transisi demografik, sosio-ekonomi maupun epidemiologi telah menimbulkan pergeseran-pergeseran, termasuk dalam bidang kesehatan. Penyakit-penyakit yang mematikan bukan lagi penyakit menular, namun telah bergeser kearah penyakitpenyakit tak menular . Tingginya prevalensi penyakit jantung (khususnya penyakit jantung koroner) diakibatkan oleh sejumlah faktor yang berhubungan dengan pola hidup dan perilaku masyarakat yang cenderung mengalami pergeseran misalnya merokok, minum alkohol, makan makanan berlemak, stres dan kurangnya aktivitas fisik. Faktor-faktor tersebut dapat berisiko terhadap penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang berada pada level penyakit dengan angka kematian tertinggi, sehingga dikatakan Penyakit Jantung Koroner adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting karena morbiditas dan mortalitas yang tinggi. PJK juga merupakan penyebab disabilitas dan kerugian ekonomis yang tertinggi dibanding penyakit lain, hal ini disebabkan pembiayaan yang cukup banyak menelan biaya dari lamanya waktu perawatan dan pengobatan, serta pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan dalam proses pengobatan. Keberhasilan pengobatan sangat bergantung kepada kecepatan penanganan penyakit, oleh karena itu diperlukan strategi upaya pencegahan PJK agar dapat menekan biaya dengan penggunaan yang lebih efektif dan efisien serta bisa mendapatkan angka harapan hidup yang lebih tinggi. Latar belakang keilmuan dalam epidemiologi mendeskripsikan distribusi dan determinan dari suatu penyakit, juga dideskripsikan dan diidentifikasi oleh bagian epidemiologi kususnya Penyakit Jantung koroner (PJK) dalam upaya menurunkan angka mortalitas diseluruh dunia, dengan mengidentifikasi berbagai factor resiko dan mencari strategi pemecahan masalah. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyakit jantung koroner dari sudut pandang epidemiologi metode deskriptif dan analitik, melalui design penelitian yang umumnya digunakan dalam mengungkapkan penyakit ini serta penemuan strategi pemecahan masalah terkait Penyakit jantung koroner tersebut.
Discussion Upaya pertama sekali yang melibatkan pendekatan epidemiologi pada penyakit Jantung dimulai pada tahun 1940, study pertama yang dilakukan yaitu studi prospektif pada Penyakit Jantung Koroner pada pria profesional yang dipublikasi di
Minnesota, USA. (Wong,2013). Dalam hal ini, epidemiologi sudah lama menemukan masalah tentang PJK hingga saat ini. Sampai dengan pengungkapan berbagai masalah dengan penemuan berbagai kasus setiap tahunnya dengan melihat prevalensi dan insiden dari kasus serta menggunakan desain penelitian yang bervariasi. Study epidemiologi Penyakit Jantung koroner meliputi 2 jenis diantara nya yaitu study epidemiologi deskriptif dan analitik, yang sama-sama berfokus pada factor utama yang menyebabkan PJK, sehingga dapat ditemukan strategi pemecahan masalah. Berikut ini akan dibahas lebih rinci tentang study pendekatan epidemiologi pada PJK Table1 menjabarkan penggolongan study epidemiologi penyakit jantung koroner (PJK) (Konsep Murti, 2011)