SUMMARY HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI MENJADI PERAWAT

Download Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan sumber daya manusia, pada tingkat pendidikan ... adanya dorongan dari orang tua, ...

0 downloads 368 Views 390KB Size
Summary HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA (Suatu Penelitian Mahasiswa Semester IV di Jurusan S1 Keperawatan UNG) Sartika Tolingguhu NIM : 841 409 075 Program Studi Ilmu Keperawatan Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Sartika Tolingguhu 2013. Hubungan Tingkat Motivasi Menjadi Perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Ibu Dian Saraswati dan Pembimbing II Ibu Nurmaulid. Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan sumber daya manusia, pada tingkat pendidikan tinggi mahasiswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar melalui media yang ada, persyaratan akademik di Pendidikan tinggi bukan hanya sekedar mengikuti perkuliahan saja tetapi ada ketentuan-ketentuan lain seperti kehadiran dalam mengikuti perkuliahan, penyelesaian tugas-tugas, serta ikut aktif dalam kegiatan akademik lainyya, sehingga keberhasilan mahasiswa ditandai dengan prestasi belajar yang dicapai dan ditunjukan melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) serta ketepatan dalam menyelesaikan studi. Penelitian ini menggunakan penelitian survey deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional Study. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling (135). Analisa data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan Analisis Univariat dan Analisis Bivariat (Spearman) dengan nilai 0,346 signifikan 0,000 Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat motivasi menjadi perawat mahasiswa semester IV Jurusan Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo sebagian besar mahasiswa memiliki motivasi sedang yaitu sebanyak 76 orang atau sebesar (56,3%); (2) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Semester IV Jurusan Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo sebagian besar berada pada kategori sangat memuaskan yaitu sebanyak 118 orang atau sebesar (87,4%); (3) Terdapat hubungan antara Tingkat Motivasi Menjadi Perawat Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Semester IV Jurusan Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo pada taraf signifikan p=0,000 ( p< 𝛼 0,05). Kata Kunci : Tingkat Motivasi, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

I.

PENDAHULUAN

Peningkatan kualitas sumber daya manusia sudah merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia apalagi pada era globalisasi yang menuntut kesiapan setiap bangsa untuk bersaing secara bebas. Pada era globalisasi hanya bangsa-bangsa yang berkualitas tinggi yang mampu bersaing atau berkompetisi dipasar bebas. Seiring dengan penjelasan diatas pendidikan telah diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3, dirumuskan bahwa pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pada tingkat pendidikan tinggi, mahasiswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar mengajar melalui media yang ada, seperti perpustakaan, jurnal, maupun internet. Hampir semua tugas yang diberikan dipendidikan tinggi umumnya menuntut mahasiswa untuk mencari literatur lain dan mengembangkan pola pikirnya sendiri guna penyelesaian tugas secara efektif. Persyaratan akademik dipendidikan tinggi bukan hanya sekedar mengikuti perkuliahan saja, tetapi ada ketentuan-ketentuan lain seperti prosentase kehadiran dalam perkuliahan, penyelesaian tugas-tugas, dan ikut aktif dalam kegiatan akademik lainnya (diskusi, presentasi, mengikuti ujian, kuis). Setelah melengkapi ketentuan-ketentuan yang ada mahasiswa berhak memperoleh nilai akademik sesuai dengan usaha yang dilakukan. Keberhasilan mahasiswa dalam bidang akademik ditandai dengan prestasi belajar yang dicapai, ditunjukkan melalui Indeks Prestasi (IP) maupun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) serta ketepatan dalam menyelesaikan studi. Studi awal yang dilakukan terhadap mahasiswa semester IV dengan metode wawancara pada 6 mahasiswa, dimana 3 mahasiswa masuk jurusan keperawatan adanya dorongan dari orang tua, dan 3 mahasiswa masuk jurusan keperawatan karena mempunyai persepsi keperawatan adalah profesi yang mulia untuk menolong sesama, sedangkan pada motivasi belajar 2 mahasiswa mengatakan belajar ketika akan menghadapi ujian,dan 4 mahasiswa mengatakan ketika belajar dengan giat maka akan memiliki prestasi belajar yang baik, dan juga 4 mahasiswa kadang-kadang terlambat masuk kelas perkuliahaan (Wawancara, 10 April 2013 pada mahasiswa S1 keperawatan UNG) Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti diperoleh informasi dari bagian administrasi mahasiswa jurusan S1 keperawatan bahwa terdapat variasi dalam perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) semester 1 sampai semester 3 mahasiswa jurusan keperawatan semester IV, yaitu masih terdapat 4 mahasiswa yang memiliki indeks prestasi dibawah 2,00.

II.

METODOLOGI PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional Study yaitu peneliti mempelajari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan melakukan pengukuran sesaat, jadi dilihat apakah ada hubungan antara tingkat motivasi menjadi perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Tekhnik pengambilan sampel menggunakan total sampling dimana semua mahasiswa jurusan S1 keperawatan semester IV yang tersebar pada 3 kelas yaitu A, B, dan C yang berjumlah 135 orang mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, tekhnik analisis data diolah dengan program SPSS.18 menggunakan tabel frekuensi dengan teknik analisis data univariat untuk mengetahui tingkat motivasi menjadi perawat mahasiswa semester IV jurusan S1 Keperawatan di universitas negeri gorontalo. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian 3.1.1 Deskripsi Responden Tabel.3.1 Distribusi Karakteristik Responden Semester IV di Jurusan Keperawatan No 1 2

Karakteristik Laki-laki Perempuan

n 21 114

% 15,6 84,4

Berdasarkan tabel 3.1 maka dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden yang perempuan yaitu sebanyak 114 orang atau sebesar (84,4%) dan laki-laki yaitu sebanyak 21 orang atau sebesar (15,6%). 3.1.2 Variabel Tingkat Motivasi Menjadi Perawat Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi tingkat motivasi menjadi perawat Tingkat motivasi menjadi perawat Tinggi Sedang Total

N

%

59 76 135

43,7 56,3 100

Pada Tabel 3.2 menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat motivasi menjadi perawat pada mahasiswa semester IV di jurusan S1 Keperawatan UNG berada pada kategori sedang yaitu sebesar (56,3%) atau sebanyak 76 orang.

3.1.3

Variabel Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Kategori Cumlaude Sangat Memuaskan Memuaskan Total

n 6 118 11 135

% 4,4 87,4 8,1 100

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa dari 135 mahasiswa semester IV Jurusan S1 Keperawatan UNG, sebagian besar memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) dengan kategori sangat memuaskan yaitu sebanyak 118 orang atau sebesar (87,4%). 3.1.4

Hasil Analisis Bivariat

Tabel 3.4 Distribusi analisis hubungan tingkat motivasi menjadi perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Indeks Prestasi Kumulatif Tingkat Motivasi Menjadi Perawat

cumlaude

Sangat memuaskan

memuaskan

total

Tinggi Sedang

n 6 0

% 10,2 0

N 53 65

% 89,8 85,5

n 0 11

% 0 14,5

59 76

Total

6

4,4

118

87,4

11

8,1

135

P value

0,346 sig 0,000 < 0,05

Hasil analisis hubungan antara tingkat motivasi menjadi perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) menunjukan bahwa, dari 59 mahasiswa semester IV jurusan keperawatan UNG, yang memiliki tingkat motivasi menjadi perawat tinggi, dengan IPK cumlaude sebanyak 6 orang atau sebesar (10,2%). Dari 59 mahasiswa keperawatan yang memiliki motivasi tinggi dengan IPK sangat memuaskan sebanyak 53 orang atau sebesar (89,8%). Sedangkan dari 76 mahasiswa semester IV jurusan keperawatan UNG, yang memiliki tingkat motivasi menjadi perawat sedang dengan IPK sangat memuaskan sebanyak 65 orang atau sebesar (85,5%). Dari 76 mahasiswa semester IV jurusan keperawatan UNG, yang memiliki tingkat motivasi menjadi perawat sedang dengan IPK memuaskan sebanyak 11 orang atau sebesar (14,5%).

Dan berdasarkan hasil uji korelasi Spearman rho dapat dilihat bahwa terdapat hubungan positif sebesar 0,346 dan menurut interpretasi angka korelasi sugiyono (2007) maka hubungan ini termasuk dalam kategori hubungan yang sedang, pada taraf signifikan p=0,000 ( p< 𝛼 0,05) yang artinya semakin tinggi motivasi menjadi perawat maka semakin tinggi pula nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa. Dengan demikian hipotesis H0 ditolak dan menerima H1 dimana terdapat hubungan antara tingkat motivasi menjadi perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa. IV.

Pembahasan

Dalam penelitian ini, sebelumnya peneliti telah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian untuk tingkat motivasi menjadi perawat. Hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa alpha cronbach 0,965 artinya untuk instrumen variabel tingkat motivasi menjadi perawat sangat reliabel. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara tingkat motivasi menjadi perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian, dimana sebagian besar mahasiswa keperawatan semester IV jurusan S1 keperawatan UNG memiliki motivasi tinggi dengan IPK cumlaude sebanyak 6 orang atau sebesar (10,2%). Hal ini terjadi karena mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi dengan IPK cumlaude disebabkan mahasiswa tersebut memperoleh nilai IPK bukan hanya dari nilai mata kuliah saja, tetapi dari faktor lain yang merupakan salah satu penilaian yaitu kehadiran dan partisipasi pada saat proses mata kuliah berlangsung. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi yaitu berupa minat dari mahasiswa tersebut untuk belajar. sehingga seseorang yang memiliki motivasi tinggi jika dibarengi dengan minat yang tinggi serta didukung oleh fak torfaktor lain seperti persentase kehadiran, nilai mata kuliah yang bagus, maka hasil IPK dapat mencapai Cumlaude. Sedangkan mahasiswa yang memiliki motivasi menjadi perawat tinggi dan IPK sangat memuaskan disebakan walaupun motivasinya tinggi tetapi dalam beberapa hal mahasiswa tersebut masih kurang atau rendah seperti nilai dari salah satu mata kuliah, dan kurangnya minat dari mahasiswa, serta persentase kehadiran yang kurang baik dan adanya faktor lingkungan yang menjadikan mereka tidak mengulangi matakuliah yang telah didapatkan. Hasil penelitian lainnya didapatkan sebanyak 65 responden atau sebesar (85,5%) yang memiliki motivasi sedang dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sangat memuaskan, hal ini dipengaruhi oleh karena kurangnya motivasi menjadi perawat sehingga proses belajar mereka kurang maksimal yang berdampak pada hasil Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang hanya berada pada predikat sangat memuaskan. Sesuai dengan teori Sardiman (2001) bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa berupa minat, motivasi, dan kondisi fisik.

Menurut Purwanto (2004) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah. 1. Faktor dalam, yaitu fisiologis seperti kondisi fisika dan panca indra serta psikologis yang menyangkut minat, tingkat kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif, 2. Faktor luar yaitu kurikulum, guru, sarana dan fasilitas serta manajemen yang berlaku di sekolah (tempat belajar) yang bersangkutan Berdasarkan hasil penelitian Andriani (2009) Sebagian besar mempunyai motivasi tinggi sebanyak 28 mahasiswa (40 %) dan sebagian kecil mempunyai motivasi rendah sebanyak 7 mahasiswa (10 %). Indeks prestasi sangat memuaskan sebanyak 21 mahasiswa (75%) sedangkan mahasiswa dengan motivasi belajar rendah hampir seluruhnya mempunyai nilai indeks prestasi sangat memuaskan sebanyak 3 mahasiswa (75%). Hasil uji statistik korelasi spearman’s dengan derajat kepercayaan 95% (α =0,05) diatas diperoleh hasil P= 0,000 < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan H1 Diterima yang dapat disimpulkan bahwa Ada Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Tahun Ajaran 2008-2009 Program Studi S1 Keperawatan STIKES Dian Husada Mojokerto. Berdasarkan hasil uji korelasi spearman rho dapat dilihat bahwa terdapat hubungan positif sebesar 0,346 dan menurut interpretasi angka korelasi sugiyono (2007) maka hubungan ini termasuk dalam kategori hubungan yang sedang, pada taraf signifikan p=0,000 ( p < 𝛼 0,05) artinya semakin tinggi motivasi menjadi perawat maka semakin tinggi pula nilai IPK mahasiswa. Dengan demikian hipotesis H0 ditolak dan menerima H1 dimana terdapat hubungan antara tingkat motivasi menjadi perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian diatas dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan faktor penting yang perlu dikembangkan oleh mahasiswa itu sendiri dengan meningkatkan kemampuan yang ada didalam dirinya baik pengetahuan, sikap maupun perilaku, yang akan meningkatkan hasil belajar yang baik sehingga akan berdampak pula pada peningkatan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Dengan demikian maka diperlukan pula upaya untuk membangkitkan motivasi dengan berbagai macam cara seperti memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang memiliki nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang berada pada kategori cumlaude, agar mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi bisa mempertahankan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dimiliki, dan juga untuk mahasiswa yang memiliki motivasi yang sedang walaupun nilai yang diperoleh berada pada kategori sangat memuaskan.

V.

SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Sebagian besar Tingkat Motivasi Menjadi Perawat pada Mahasiswa Semester IV Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo memiliki motivasi sedang. 2. Sebagian besar Mahasiswa Semester IV Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan kategori sangat memuaskan. 3. Terdapat hubungan antara Tingkat Motivasi Menjadi Perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Semester IV di jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo. 5.2

Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti dapat mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi institusi agar prestasi belajar mahasiswa lebih meningkat lagi yaitu dengan menciptakan hal-hal yang berkaitan dengan motivasi belajar mahasiswa seperti memberikan apresiasi terhadap mahasiswa yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan kategori cumlaude, agar mahasiswa lebih termotivasi lagi dalam belajar baik dari dalam maupun dari luar diri mahasiswa karena semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa akan semakin tinggi pula prestasi belajarnya sehingga mahasiswa dapat memiliki Indeks prestasi kumulatif (IPK) yang baik. 2. Bagi penelitian selanjutnya yang ingin melanjutkan penelitian, kiranya dapat dijadikan sebagai bahan informasi

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz H. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : widya medika Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arifudin. 2009. Hubungan Antara Motivasi Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Di Kelas Xi Ips Sma Negeri 2 Singaraja, Skripsi fakulktas Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha http://digilib.unimus.ac.id/bitstream/123456789/14283/1/10E00019.pdf (Diakses 19 Maret 2013 ) Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Handayani,Rita. 2010. Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X Dan Xi Ips Sma N 1 Minggir Sleman Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi Fakultas Llmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta http://repository.usus.ac.id/20R00027.pdf Lusiana, 2009 Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Angkatan 2006 http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/31092 (Diakses 10 April 2013) Nursalam, 2011.Konsep dan Penerapan Metodolologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Mudjiono dan Dimiyati, 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta, Jakarta Purwanto, M. Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya Purwanto, M. Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Raya Grafindo Persada. Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu Suarli, dan Bahtiar Yanyan.2005. Manajemen Keperawatan. Jakarta: Erlangga Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabetha Wardiati, Agustin. 2006. Hubungan Antara Motivasi Dengan Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta http//idb4.wikispaces.com ( Diakses 10 April 2013 )