JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI BAGIAN KEUANGAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Pegawai Pemerintah Kota Tasikmalaya) Evi Wahyuni Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Abstrak: Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai Bagian Keuangan Organisasi Sektor Publik dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Pegawai Pemerintah Kota Tasikmalaya). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai (2) pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai (3) pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai melalui Motivasi Kerja; (4) pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai melalui Motivasi Kerja. Populasi penelitian ini adalah pegawai bagian keuangan yang bekerja di dinas-dinas Pemerintah Kota Tasikmalaya yang berjumlah 96 orang. Teknik pengambilan data menggunakan populasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah uji regresi linier sederhana dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai dengan R Square sebesar 0,326 terdapat pengaruh positif Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai dengan R Square sebesar 0,364. Hasil penelitian Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai melalui Motivasi Kerja positif dengan pengaruh mediasi koefisien mediasi 0,315, dan terdapat pengaruh positif Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai yang melalui Motivasi Kerja dengan koefisien mediasi 0,251. Kata Kunci: Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja Pegawai Abstract: The Effect of Organizational Culture and Leadership Style on The Performance of Financial Division Employees of Public Sector Organization Using Working Motivation as Intervening Variable (A Case Study of Tasikmalaya Municipal’s Employees). This research aims to determine (1) the influence of organizational culture on employee performance (2) the influence of leadership style on employee performance (3) the influence of organizational culture on employee performance through work motivation; (4) the effect of leadership style on employee performance through motivation Kerja.Populasi this study were employees who worked in the finance department offices Tasikmalaya City Government, amounting to 96 people. Using population data retrieval techniques. Data analysis techniques used in the study is a simple linear regression and path analysis. The results showed a positive influence organizational culture on employee performance with R Square of 0.326, there is a positive effect of leadership style on employee performance with R Square of 0.364. Organizational Culture research results on employee performance through positive work motivation mediation effect of mediation coefficient 0.315, and there is a positive effect of leadership style on employee performance through motivation mediation Working with the coefficient 0.251. Keywords: Organizational Culture, Leadership Style, Work Motivation, Employee Performanc 96
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 diberikan kepada publik merupakan bentuk
PENDAHULUAN Pegawai
bagian
keuangan
dalam
output yang selama ini diproses oleh pegawai
organisasi sektor publik mempunyai tugas
dan pekerja yang berada dalam organisasi.
pokok melaksanakan penyusunan rencana
Dengan adanya interaksi atau komunikasi
kegiatan
pembinaan,
antar pegawai maupun interaksi komunikasi
pengendalian dan pemberian bimbingan di
antara pegawai dengan publik, maka akan
bidang
dan
memupuk budaya organisasi yang baik.
keuangan.
Pelayanan yang baik tidak lagi menjadi
pengkoordinasian,
pengelolaan
pelaporan
tanggung
administrasi jawaban
Pegawai bagian keuangan akan membantu
kewajiban
dalam
kebiasaan atau budaya.
menyediakan
digunakan
untuk
informasi
mengambil
yang
keputusan.
melainkan
Gaya
sudah
kepemimpinan
menjadi
merupakan
Informasi tersebut bisa berupa informasi
faktor kunci di dalam organisasi sektor
keuangan maupun non keuangan yang dapat
publik. Seorang pemimpin dituntut untuk
digunakan oleh organisasi, pemerintah pusat
mampu
dan
organisasi
masyarakat
untuk
menilai
kinerja
membawa
dan
yang
memaksimalkan
dipimpinnya
untuk
organisasi tersebut. Hal ini dapat digunakan
memberikan pelayanan yang berkualitas dan
oleh
mencapai
organisasi,
pemerintah
pusat
dan
kepuasan
masyarakat
yang
masyarakat untuk menilai kinerja organisasi
optimal. Gaya kepemimpinan merupakan
tersebut. Kinerja pegawai bagian keuangan
cara
memiliki peran penting bagi organisasi. Jika
untuk dapat bekerja lebih baik lagi dalam
mereka telah melaksanakan tugas-tugasnya
rangka mencapai tujuan organisasi karena
dengan baik dan benar maka akan dihasilkan
pada hakikatnya organisasi sektor publik
informasi keuangan yang baik, transparan,
terbentuk
dan akuntabel yang akan berpengaruh positif
kepada masyarakat. Suatu organisasi akan
terhadap kinerja organisasi sektor publik. Hal
berjalan lancar dalam mencapai tujuan
tersebut sesuai dengan prinsip pelayanan
organisasi yang telah ditetapkan sangat
publik yang baik yaitu tranparansi dan
dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan. Oleh
akuntabilitas.
karena itu pemimpin selalu menjadi fokus
Budaya organisasi pada sektor publik
evaluasi
lebih menekankan kepada pelayanan publik karena
berpengaruh
dalam
pemimpin
mempengaruhi
untuk
memberikan
sebagai
gambaran
pegawai
pelayanan
penilaian
terhadap keberhasilan sebuah organisasi.
menciptakan
Motivasi kerja di dalam organisasi
pelayanan publik yang baik. Salah satu
sektor
budaya organisasi yakni kompetensi secara
memberikan kekuatan dan dorongan dalam
pribadi
diri
dari
pegawai.
Pelayanan
yang 97
publik
seorang
lebih
diarahkan
pegawai
yang
untuk
akan
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 mempengaruhi
dan
tahun 2013, Pemerintahan Kota Tasikmalaya
pelayanan
merupakan salah satu kota yang memiliki
publik. Pemberian motivasi yang tepat
kinerja organisasi publik yang baik. Di
kepada para pegawai akan menghasilkan
usianya yang masih muda, UPTD Dinas
kinerja yang optimal untuk melayani publik.
Pertanian dan Kehutanan Kota Tasikmalaya
tanggung
pelaksanaan
jawabnya
tugas
terhadap
Penelitian M. Hanif Al Rizal (2012) menunjukkan
bahwa
organisasi
publik yang membanggakan bagi masyarakat
memiliki pengaruh positif dan signifikan
dan Pemerintah Kota Tasikmalaya, Piagam
terhadap kinerja pegawai. Dalam hasil
abdi bakti tani tingkat nasional tahun 2011
penelitian tersebut dinyatakan bahwa budaya
merupakan salah satu bentuk pengakuan atas
dalam suatu organisasi berkembang dengan
kinerja UPTD yang memuaskan. Informasi
kuat, sehingga dalam kondisi demikian,
lain yang didapat dari Kepala Bagian
setiap pegawai mengetahui dengan baik
Keuangan di Sekretariat daerah Pemerintah
tujuan organisasi yang akan dicapainya serta
Kota Tasikmalaya menyatakan bahwa untuk
mempengaruhi produktivitas kerja di dalam
laporan
organisasi. Penelitian selanjutnya oleh Iqbal
Tasikmalaya tahun 2011, BPK memberikan
Nazili
gaya
penilaian Wajar Dengan Pengecualian. Hal
kepemimpinan dengan motivasi kerja sebagai
ini mengindikasikan bahwa dalam laporan
variabel intervening berpengaruh positif dan
keuangan
signifikan
karyawan.
diperhatikan. Adapun informasi mengenai
Penelitian yang lain oleh Rani Mariam
kinerja pegawai diperoleh dari Kasubag
(2009) yang menunjukkan bahwa budaya
Kepegawaian
organisasi
Pemerintah
(2012)
budaya
telah menjadi salah satu unit pelayanan
menunjukkan
terhadap
dan
kinerja
gaya
kepemimpinan
keuangan
Pemerintah
Kota
terdapat catatan yang perlu
Dinas Kota
Pendapatan Tasikmalaya
Daerah yang
mempunyai pengaruh positif dan signifikan
menyatakan bahwa kinerja pegawai belum
terhadap kepuasan kerja dalam meningkatkan
optimal sesuai dengan yang diharapkan
kinerja karyawan.
karena
Penelitian mempengaruhi
mengenai kinerja
faktor
pegawai,
yang
kendala
waktu
dan
kapabilitas
pegawai yang terbatas.
seperti
Budaya organisasi di Pemerintahan
budaya organisasi dan gaya kepemimpinan
Kota Tasikmalaya tertanam dengan baik. Hal
dengan motivasi kerja sebagai variabel
ini ditunjukkan diantaranya dengan adanya
intervening akan dilakukan di Pemerintahan
sikap yang terbentuk seperti sebuah tim dan
Kota Tasikmalaya. Dilihat dari penilaian
toleransi yang kuat diantara para pegawai,
kinerja unit kerja pelayanan publik (UKPP)
tidak adanya pembeda atau kasta, dan
bagian pertanian tingkat Provinsi Jawa Barat
hubungan yang harmonis diantara pimpinan 98
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 dan pegawai melalui kegiatan-kegiatan di
Pemerintahan Kota Tasikmalaya berpola
luar organisasi yang sudah menjadi bagian
Gaya
dari program seperti outbond dan rekreasi.
ditunjukkan dengan adanya sikap kepedulian
Toleransi yang kuat juga ditunjukkan ketika
dari pimpinan terhadap pegawai seperti,
salah satu pegawai pada sub bagian tertentu
rutinitas yang dilakukan oleh pimpinan
tidak masuk kerja dengan catatan adanya
dalam mengawasi pegawainya setiap hari
alasan yang bisa diterima maka pegawai
dalam
yang
tersebut
sehingga tercapainya peningkatan kinerja.
ikut
Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan
menyelesaikan
terhadap pegawai disertai dengan komunikasi
tugas pegawai yang tidak masuk. Pimpinan
yang baik sehingga menciptakan keakraban
tidak mengenal istilah bawahan terhadap
yang baik pula. Namun gaya kepemimpinan
pegawainya karena semua pegawai adalah
seperti itu memiliki beberapa kelemahan,
mitra kerja yang berarti memiliki kesetaraan
misalnya
menjalankan
menghormati
lain
pada
memberikan
sub
bagian
toleransi
bertanggungjawab
dalam
kepentingan
dan
bersama,
dan
Kepemimpinan
rangka
suportif
terwujudnya
sikap
pegawai
pimpinan
kedekatan
yang
baik
yang
kurang
dari
segi
kedekatan yang terjalin diantara pimpinan
perkataan maupun perbuatan, kurangnya rasa
dan pegawai baik didalam maupun diluar
takut seorang pegawai ketika melakukan
pekerjaan.
Namun,
telah
suatu kesalahan karena timbulnya dugaan
diuraikan
mengenai
organisasi
bahwa pimpinan tidak akan memberikan
tersebut
masih
semua
yang
budaya
terdapat
permasalahan
sanksi berupa teguran atau tindakan.
diantaranya para pegawai masih belum bisa menyesuaikan
pribadinya
Motivasi Kerja di Pemerintahan Kota
dengan
Tasikmalaya
dilakukan
dengan
cara
kebudayaan organisasi yang ada seperti
memberikan motivasi positif dan membentuk
absennya pegawai ketika apel pagi dan
pribadi teladan pada pimpinan. Motivasi
adanya pegawai yang tidak menjunjung
positif dilakukan dengan cara memberikan
tinggi arti tegur sapa antar pegawai.
pujian, penghargaan, dan dukungan moril.
Teori Path Goal yang dikemukakan
Pribadi teladan dapat ditanamkan dalam
oleh Robert House dalam Miftah Toha
rangka
(2007:
bahwa
dengan memberikan contoh yang baik seperti
mempunyai
membuang sampah pada tempatnya, bekerja
42)
kepemimpinan kesediaan
untuk
menyatakan suportif
menjelaskan
mempengaruhi
pegawai
seperti
sendiri,
sungguh-sungguh saat jam kerja, tidak
bersahabat, mudah didekati, dan mempunyai
pernah telat masuk kerja, pulang sesuai jam
perhatian kemanusiaan yang murni terhadap
yang sudah ditentukan, shalat tepat waktu
para bawahannya. Gaya kepemimpinan di
pada jam istirahat, berkata sopan dan sesuai 99
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 etika, berpenampilan baik, menyelesaikan
variabel lainnya. Metode pengumpulan data
pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan, dan
dilakukan dengan menggunakan pendekatan
lain-lain. Cara ini dianggap tepat karena
studi kasus. Studi kasus dilakukan pada
sikap atau tindakan mampu memberikan
Dinas Pendapatan Daerah; Dinas Sosial,
pengaruh yang lebih kuat untuk memberikan
Tenaga
dorongan positif terhadap kinerja pegawai.
Pendidikan;
Namun,
Perhubungan,
terdapat
permasalahan
yang
kerja
dan Transmigrasi; Dinas
Dinas
Kesehatan;
Dinas
Komunikasi dan Informasi;
menyebabkan motivasi kerja dari pimpinan
Dinas Pekerjaan Cipta Karya dan Tata
kadang kurang berpengaruh dan tidak sesuai
Ruang;
dengan yang diharapkan. Permasalahannya
Kehutanan; Dinas Kebudayaan, Pariwisata,
adalah karakter dan kapabilitas pegawai yang
Pemuda dan Olahraga; Dinas Koperasi
terbatas sehingga tidak mampu mencapai
UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
hasil
yang ada di Pemerintah Kota Tasikmalaya.
kerja
yang
maksimal
meskipun
Dinas Pertanian, Perikanan dan
pimpinan telah memberikan motivasi kerja
Peneliti
yang baik.
pegawai bagian keuangan yang ada di dinas
Berdasarkan uraian di atas tentang
membagikan
kuisioner
kepada
tersebut.
Kinerja Pegawai, Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan Pemerintah
dan
Kota
Motivasi Tasikmalaya
Kerja
di
Tempat dan Waktu Penelitian
penulis
Penelitian ini dilakukan di Pemerintahan
tertarik untuk melakukan penelitian dengan
Kota Tasikmalaya. Waktu yang diperlukan
judul “Pengaruh Budaya Organisasi dan
untuk menyelesaikan penelitian ini adalah
Gaya
selama dua bulan, berlangsung dari bulan
Kepemimpinan
terhadap
Kinerja
Pegawai Bagian Keuangan Organisasi Sektor
Oktober hingga November 2014.
Publik dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Pegawai Pemerintah Kota Tasikmalaya)”.
a.
Variabel Dependen (Y) Variabel terikat merupakan variabel
METODE PENELITIAN
yang dipengaruhi atau yang menjadi
Desain Penelitian
akibat karena adanya variabel bebas
Menurut Sugiyono (2012: 37) jenis penelitian
ini
dilihat
dari
(Sugiyono, 2012:39). Variabel terikat
sifat-sifat
dalam penelitian ini adalah Kinerja
masalahnya merupakan penelitian kausal
Pegawai bagian keuangan organisasi
komparatif yang menunjukkan hubungan
sektor publik pada Pemerintah Kota
sebab akibat antara satu variabel dengan
Tasikmalaya. 100
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Kinerja Pegawai bagian keuangan
imbalan, toleransi terhadap konflik, dan
adalah suatu hasil pencapaian kualitas
pola komunikasi.
dan kuantitas kerja pegawai bagian
b.
Gaya kepemimpinan adalah suatu
keuangan yang bekerja di dinas di
kombinasi
Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam
keterampilan,
melaksanakan
jawabnya
menghasilkan perilaku dan strategi yang
kepada organisasi dengan dipengaruhi
digunakan oleh seorang pemimpin dalam
oleh faktor internal dan faktor eksternal
mengarahkan pegawai
dalam pelaksanaannya. Instrumen yang
anggota
digunakan untuk mengetahui kualitas
kinerja
Kinerja Pegawai bagian keuangan pada
organisasi terwujud. Instrumen yang
Pemerintah Kota Tasikmalaya yaitu 18
digunakan untuk mengukur pengaruh
item pernyataan yang terdiri dari 4
Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
indikator
Suyadi
Pegawai bagian keuangan organisasi
Prawirosentono (2008) yaitu efektivitas
sektor publik yaitu 15 item pertanyaan
dan efisiensi, tanggung jawab, disiplin
yang terdiri dari indikator dan dikutip
dan inisiatif.
dari Veithzal dan Mulyadi (2013: 21)
Variabel Independen (X)
yaitu
tanggung
dikutip
dari
Variabel bebas merupakan variabel
dari dan
pengetahuan, prinsip
agar semua
organisasi terbaiknya
tingkat
terhadap
mengahasilkan sehingga
energi
stres,
yang
dan
rasa
tujuan
toleransi
percaya
diri,
yang mempengaruhi atau yang menjadi
integritas, motivasi kekuasaan, orientasi
sebab perubahannya atau timbulnya
pada
variabel terikat (Sugiyono, 2012:39).
afiliasi yang rendah.
keberhasilan,
dan
kebutuhan
Variabel bebas dalam penelitian ini
Motivasi Kerja adalah kekuatan yang
adalah Budaya Organisasi dan Gaya
timbul dari sebuah keinginan atau
Kepemimpinan.
adanya dorongan untuk mencapai sebuah
Budaya Organisasi terhadap Kinerja
keinginan yang membuat diri seseorang
Pegawai bagian keuangan organisasi
melakukan rencana, membuat konsep,
sektor publik yaitu 24 item pernyataan
menyusun
yang terdiri dari 10 indikator dan
mengimplementasikannya
diambil dari Robbins (1996) dalam
tindakan dengan penuh semangat yang
Pabundu
tinggi
(2006:
10)
yaitu
inisiatif
strategi,
dalam
rangka
dan melalui
mencapai
individual, toleransi terhadap tindakan
keinginannya tersebut. Instrumen yang
resiko, pengarahan, integrasi, dukungan
digunakan untuk mengukur pengaruh
pimpinan,
Motivasi
kontrol,
identitas,
sistem 101
Kerja
terhadap
Kinerja
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Pegawai bagian keuangan organisasi
secara langsung bertujuan untuk memperoleh
sektor publik yaitu 15 item pernyataan
tingkat pengembalian kuesioner yang tinggi.
yang terdiri dari 4 indikator dan dikutip
Kuesioner terdiri dari 2 bagian yaitu bagian
dari Daft (2010) terdiri dari kebutuhan
pertama mengenai identitas responden, dan
berprestasi, kebutuhan berafiliasi, dan
bagian
kebutuhan kekuasaan.
mengenai Kinerja Pegawai bagian keuangan pada
berisi
Pemerintahan
daftar
Kota
pertanyaan
Tasikmalaya,
Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan,
Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang
kedua
terdiri
atas
mempunyai
objek/subjek
kualitas
dan
dan Motivasi Kerja.
yang
karakteristik
Teknik Analisis Data
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
a.
Uji Validitas dan Reliabilitas
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2012:80).
Populasi
Instrumen yang valid adalah alat
dalam
ukur
yang
digunakan
untuk
penelitian ini adalah seluruh pegawai bagian
mendapatkan data (mengukur) itu valid
keuangan
(Sugiyono,
2012:121).
merupakan
suatu
dilakukan
oleh
yang
Pemerintah pegawai
bekerja
Kota bagian
di
dinas-dinas
Tasikmalaya. keuangan
Jumlah
seluruhnya
sebanyak 96 pegawai.
yang
digunakan
dalam
dari
lapangan
menguji
kuesioner
untuk
melalui
yang
digunakan
dalam
Teknik korelasi product moment
yang dikumpulkan secara langsung dari
Teknik
peneliti
yang
atau tidak.
penelitian ini adalah data primer, yaitu data
penelitian
prosedur
kuesioner dapat mengukur dengan tepat
Teknik Pengumpulan Data data
validitas
mengetahui apakah pertanyaan atau pernyataan
Jenis
Uji
kuesioner.
merupakan
teknik
Karl
Person validitas
digunakan butir
untuk
pernyataan.
Berdasarkan data yang diperoleh nilai
pengumpulan data yang dilakukan dengan
rhitung
cara memberi seperangkat pertanyaan atau
Kinerja
pernyataan tertulis kepada responden untuk
Budaya
dijawab (Sugiyono, 2012:142). Kuesioner
Kepemimpinan, dan Motivasi kerja. Dari
didistribusikan
variabel
secara
langsung
kepada
dari
masing-masing
Pegawai
bagian
Organisasi,
Kinerja
Pegawai
variabel keuangan, Gaya
bagian
responden. Dua minggu setelah dikirimkan
keuangan terdapat 1 butir pernyataan
kemudian kuesioner
diambil. Pengiriman
yang tidak valid yaitu butir no 8, dari
dan pengambilan kuesioner yang dilakukan
variabel Budaya Organisasi terdapat 1 102
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 butir pernyataan yang tidak valid yaitu
Imam Ghozali (2011: 48) digunakan
butir
Gaya
pengukuran dengan cara One shot atau
butir
pengukran sekali saja. Pengukurannya
pernyataan yang tidak valid yaitu butir
hanya sekali saja dan kemudian hasilnya
no 11 dan 15, dan dari variabel Motivasi
dibandingkan dengan pertanyaan lain
kerja terdapat 2 butir pernyataan yang
atau mengukur korelasi antar jawaban
tidak valid yaitu butir no 2 dan 11. Butir-
pertanyaan.
butir yang tidak valid tersebut memiliki
memberikan fasilitas untuk mengukur
rhitung
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach
no
3,
dari
Kepemimpinan
variabel
terdapat
2
lebih kecil dari rtabel 0, 361,
sementara
butir-butir
yang
lain
Alpa
SPSS
(α).
Statistics
Berdasarkan
13.0
hasil
uji
mempunyai rhitung lebih besar dari rtabel
reliabilitas menunjukkan bahwa semua
dan
item pernyataan dari empat variabel
dinyatakan
valid
serta
dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya. Instrumen
yang
reliabel
yang diteliti adalah reliabel karena
berarti
mempunyai nilai Cronbach Alpha > 0,60
instrumen yang jika digunakan beberapa
sehingga kuesioner dari variabel tersebut
kali untuk mengukur objek yang sama,
dapat digunakan untuk analisis data.
akan menghasilkan data yang sama
b.
Statistik Deskriptif
(Sugiyono, 2012:122). Hasil pengukuran
Analisis
statistik
deskriptif
dapat dipercaya bila dalam beberapa kali
digunakan untuk mendeskripsikan atau
pelaksanaan
memberikan gambaran terhadap objek
pengukuran
terhadap
kelompok subjek yang sama diperoleh
yang
hasil yang relatif sama, selama aspek
sebagaimana adanya tanpa melakukan
yang
diukur
reliabilitas
tidak pada
diteliti
melalui
data
sampel
berubah.
Uji
analisis dan membuat kesimpulan yang
penelitian
ini
berlaku
secara
umum
(Sugiyono,
menggunakan metode alpha Cronbach
2012:147). Data yang dilihat adalah dari
untuk
menentukan
instrumen
reliabel
Pengukuran
ini
apakah
setiap
rata-rata (mean), standar deviasi, nilai
atau
tidak.
maksimum, nilai minimum, dan jumlah
menggunakan
uji
data
penelitian.
Penelitian
tabel
statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
distribusi frekuensi dilakukan dengan
konstruk atau variabel dikatakan reliabel
menentukan kelas interval, menghitung
jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
rentang data, dan menentukan panjang
0,60 (Nunnally, dalam Imam Ghozali,
kelas,
2011:34). Untuk mengukur reliabilitas
menggunakan rumus Sturges.
instrumen dalam penelitian ini menurut
c. 103
untuk
Uji Prasyarat Analisis
menentukannya
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 1) Uji linearitas
ditemukan korelasi diantara variabel
Uji linearitas digunakan untuk
independen merupakan kriteria dari
melihat apakah spesifikasi model
model regresi yang baik. Menurut
yang digunakan sudah benar atau
Imam
tidak (Imam Ghozali, 2011:166). Uji
variabel
linearitas
informasi
berkorelasi, maka variabel-variabel
apakah model empiris sebaiknya
ini tidak ortogonal. Cara untuk
linear, kuadrat atau kubik. Dengan
mendeteksi
menggunakan SPSS Statistics versi
multikolinearitas di dalam model
13.
regresi yang dapat dilihat dari nilai
memberikan
Ghozali
(2011:105)
independen
ada
atau
jika saling
tidaknya
Berdasarkan hasil uji linearitas
variance inflation factor (VIF).
hubungan antara variabel bebas
Hasil uji multikolinearitas tersebut
dengan variabel terikat tersebut
diketahui nilai tolerance ≤ 0,1 dan
bersifat linear dilihat dari nilai
VIF ≥ 10 berarti dapat disimpulkan
signifikansi yang semuanya di atas
bahwa
0,05.
multikolinearitas
Pada
variabel
Budaya
Organisasi nilai signifikansi sebesar
tidak
terdapat
gejala
dalam
model
regresi tersebut.
0,260 di atas 0,05 maka linear, Gaya
Uji heterokedastisitas bertujuan
Kepemimpinan sebesar 0,102 di atas
untuk menguji apakah dalam regresi
0,05 maka linear dan Motivasi Kerja
terjadi ketidaksamaan variance dari
sebesar 0,084 di atas 0,05 maka
residual
dinyatakan linear.
pengamatan lain. Jika variance dari
2) Uji Asumsi Klasik
residual
Uji asumsi klasik merupakan tahapan
yang
harus
sebelum
melakukan
satu
pengamatan
dilakukan uji
satu
pengamatan
pengamatan lain
tetap
ke
ke maka
dinamakan homoskedastisitas dan
analiis
jika
berbeda
disebut
regresi. Model regresi harus bebas
heteroskodestisitas. Model regresi
dari uji linearitas dan uji asumsi
yang baik adalah homokosdestisitas
klasik yaitu, uji multikolinearitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas
dan uji heteroskedastisitas.
(Imam Ghozali, 2011: 139).
Uji multikolinearitas digunakan sebagai
langkah
untuk
Penelitian ini melihat Grafik Plot
menguji
antara nilai prediksi variabel terikat
apakah terdapat multikolinearitas
(dependen) yaitu ZPRED dengan
antar variabel independen. Tidak
residualnya SRESID. Deteksi ada 104
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 tidaknya heteroskedastisitas dapat
hasil perhitungan dengan SPSS Statistics
dilakukan
13.0.
dengan
melihat
ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot
antara
SRESID
Pengaruh
dan
terhadap
Budaya
kinerja
Organisasi
pegawai
bagian
ZPRED dimana sumbu y adalah Y
keuangan dapat dilihat dari r Square
yang telah diprediksi dan sumbu X
yaitu sebesar 0,326. Hal ini berarti
adalah residual (Y prediksi- Y
bahwa pengaruh Budaya Organisasi
sesungguhnya)
terhadap
yang
studentized
telah
(Imam
Kinerja
Pegawai
Bagian
Ghozali,
Keuangan sebesar 32,6% sedangkan
uji
sisanya 67,4% dipengaruhi oleh faktor-
menunjukkan
faktor lain yang tidak diteliti dalam
2011:139).Hasil heterokedastisitas
di-
tidak ada pola yang jelas serta titik-
model regresi.
titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan
tidak
b. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
terjadi
Kinerja
Pegawai
Keuangan
Organisasi Sektor Publik
heteroskedastisitas.
Hipotesis
3) Uji Hipotesis Tahap
Bagian
selanjutnya
penelitian
ini
adalah
pengujian
hipotesis
yang
kedua
dalam
dalam
penelitian ini adalah terdapat pengaruh
analisis
positif Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Pegawai
penelitian.
Bagian Keuangan.
ini
Teknik analisis untuk menguji hipotesis
menggunakan analisis regresi linear
kedua menggunakan analisis regresi
sederhana dan analisis jalur (path
linear
analysis)
hipotesis ini menggunakan program
Pengujian
hipotesis
sederhana.
Perhitungan
uji
SPSS Statistics 13.0. Pengaruh
HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-
Gaya
HASAN
terhadap
Hasil Penelitian
keuangan dapat dilihat dari r Square
a.
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap
yaitu sebesar 0,364. Hal ini berarti
Kinerja
bahwa
Pegawai
Bagian
Keuangan
Kinerja
Organisasi Sektor Publik
Kinerja
Kepemimpinan
Budaya Pegawai
Pegawai
Organisasi Bagian
bagian
terhadap Keuangan
Pengujian hipotesis yang pertama
sebesar 36,4% sedangkan sisanya 63,6%
dilakukan dengan uji regresi linear
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
sederhana. Nilai regresi diketahui dari
tidak diteliti dalam model regresi. 105
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 c. Pengaruh
Budaya
Organisasi
keuangan melalui Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Pegawai Bagian
sehingga hipotesis keempat dapat
Keuangan Organisasi Sektor Publik
diterima.
melalui Motivasi Kerja Hipotesis penelitian
yang ini
ketiga
adalah
d. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
dalam terdapat
Kinerja
Pegawai
pengaruh positif Budaya Organisasi
Organisasi
terhadap Kinerja Pegawai bagian
Motivasi Kerja
keuangan organisasi sektor publik melalui
Motivasi
analisis
untuk
Kerja.
menguji
yang
Keuangan
Publik
melalui
keempat
dalam
Teknik
penelitian ini adalah terdapat pengaruh
hipotesis
positif Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
Perhitungan
organisasi
menggunakan
Sektor
Hipotesis
kelima menggunakan Path Analysis. uji
Bagian
hipotesis program
ini SPSS
Pegawai
bagian
sektor
keuangan
publik
melalui
Motivasi Kerja. Teknik analisis untuk
Statistics 13.0.
menguji hipotesis kelima menggunakan
Nilai thitung 3,103 lebih besar dari
Path Analysis. Perhitungan uji hipotesis
ttabel 1,985 dengan tingkat signifikansi
ini
0,05 yaitu sebesar 1,985 dan memiliki
Statistics 13.0.
koefisien mediasi 0,135
menggunakan
program
SPSS
signifikan
Nilai thitung 0,917 lebih kecil dari ttabel
yang berarti ada pengaruh mediasi.
dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu
Dari hasil perhitungan tersebut, maka
sebesar 1,985 dan memiliki koefisien
dapat diambil kesimpulan bahwa
mediasi
pengaruh mediasi pada penelitian ini
ada
positif dan signifikan. Terlihat bahwa
perhitungan t tersebut, maka dapat
nilai
tidak
diambil kesimpulan bahwa pengaruh
daripada
mediasi pada penelitian ini positif dan
pengaruh langsung secara signifikan
signifikan. Terlihat bahwa nilai koefisen
berarti
pengaruh tidak langsung lebih kecil
koefisen
langsung
pengaruh
lebih
Motivasi
memediasi
kecil
Kerja
pengaruh
dalam Budaya
0,251 signifikan yang berarti
pengaruh
daripada
mediasi.
pengaruh
Dari
langsung
hasil
secara
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai
signifikan berarti Motivasi Kerja dalam
bagian keuangan itu lemah. Dapat
memediasi
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Kepemimpinan
positif antara
Organisasi
Pegawai bagian keuangan lemah. Dapat
terhadap Kinerja Pegawai bagian
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Budaya
106
pengaruh terhadap
Gaya Kinerja
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 positif
antara
terhadap
Gaya
Kinerja
Kepemimpinan
Pegawai
dari analisis regresi linier sederhana dengan
bagian
persamaan Y= -2,479+1,195X2. Harga thitung
keuangan
melalui
Motivasi
Kerja
sebesar 7,341 dan nilai signifikansi 0,000,
sehingga
hipotesis
keempat
dapat
maka dapat diambil kesimpulan bahwa
diterima.
terdapat pengaruh positif dan signifikan Gaya
Kepemimpinan
terhadap
Kinerja
Pegawai bagian keuangan.
Pembahasan Penelitian
ini
untuk
Pengujian H3 menunjukkan adanya
mengetahui pengaruh Budaya Organisasi dan
pengaruh positif antara Budaya Organisasi
Gaya
dengan Kinerja Pegawai bagian Keuangan
Kepemimpinan
Pegawai
Bagian
bertujuan
terhadap
uji
melalui Motivasi Kerja. Hipotesis ketiga
hipotesis pertama menunjukkan bahwa hasil
disini menjelaskan adanya pengaruh tidak
pengujian H1 menunjukkan adanya pengaruh
langsung yang nilainya lebih tinggi dari
positif antara Budaya Organisasi dengan
pengaruh langsung. Dari hasil perhitungan
Kinerja
di
yang didapat nilai pengaruh tidak langsung
Pemerintah Kota Tasikmalaya. Hal ini berarti
lebih kecil dari pengaruh langsung. Hal ini
semakin kuat Budaya Organisasi maka
berarti penelitian ini memiliki pengaruh tidak
semakin
bagian
langsung yang lemah. Selanjutnya dari
keuangan yang dihasilkan pegawai. Hal
perhitungan ttabel>thitung, besar thitung adalah
tersebut diperoleh dari analisis regresi linear
3,103 dan ttabel1,985 dan koefisien mediasi
sederhana
Y=
dari Motivasi Kerja sebesar 0,135. Dari
7,952+0,601X1. Harga thitung sebesar 6,476
perhitungan Path analysis tersebut, dapat
dan nilai signifikansi 0,000, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif
diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh
dan signifikan antara Budaya Organisasi
positif dan signifikan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Pegawai Bagian Keuangan
terhadap Kinerja Pegawai bagian keuangan.
melalui Motiasi Kerja.
Pegawai
baik
Keuangan.
Kinerja
bagian
Kinerja
dengan
Hasil
keuangan
Pegawai
persamaan
Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan
Pengujian H5 menunjukkan adanya
bahwa adanya pengaruh positif antara Gaya
pengaruh positif dan signifikan antara Gaya
Kepemimpinan dengan Kinerja Pegawai
Kepemimpinan dengan Kinerja Pegawai
bagian
Kota
bagian Keuangan melalui Motivasi Kerja.
Tasikmalaya. Hal ini berarti semakin efektif
Hipotesis kelima disini tidak menjelaskan
Gaya Kepemimpinan maka semakin baik
adanya
Kinerja Pegawai bagian keuangan yang
nilainya lebih tinggi dari pengaruh langsung
dihasilkan pegawai. Hal tersebut diperoleh
namun hasil dari perhitungan ttabel > thitung,
keuangan
di
Pemerintah
107
pengaruh
tidak
langsung
yang
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 besar thitung adalah 0,917 dan ttabel 1,985 dan
Kabupaten Kebumen. Ini berarti bahwa
koefisien mediasi 0,251. Dari perhitungan
persepsi sebuah budaya oleh pegawai dapat
Path analysis tersebut, dapat disimpulkan
mempengaruhi cara bekerjanya di dalam
bahwa
dan
organisasi karena merasa bahwa lingkungan
Kepemimpinan
kerjanya kondusif, saling menghargai dan
terhadap Kinerja Pegawai Bagian Keuangan
saling mempercayai dalam melaksanakan
melalui Motivasi Kerja dengan pengaruh
tugas,
tidak langsung yang lemah.
signifikan.
terdapat
signifikan
pengaruh
antara
Hasil
Gaya
penelitian
positif
ini
mendukung
akan
Hal
tetapi
ini
pengaruhnya
menguatkan
tidak
penelitian
penelitian yang dilakukan oleh Rani Mariam
sebelumnya oleh Iqbal Nazili pada tahun
(2009) dan M. Hanif Al Rizal (2012). Hasil
(2012)
dari penelitian Rani Mariam (2009) tersebut
Kepemimpinan
menyebutkan bahwa Budaya Organisasi
signifikan
berpengaruh
Kinerja
melalui Motivasi Kerja di PT. Garuda
Karyawan di PT. Asuransi Jasa Indonesia.
Indonesia Kota Semarang. Hasil penelitian
Hasil dari penelitian M. Hanif Al Rizal
ini
(2012)
kepemimpinan serta kebutuhan manusia,
positif
terhadap
menyebutkan
bahwa
Budaya
yang
menyatakan
bahwa
berpengaruh
terhadap
didukung
positif
Kinerja
oleh
teori
Gaya dan
Karyawan
bahwa
Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja
termasuk pegawai,
Karyawan di Rumah Sakit Panti Wilasa
seorang pemimpin, karena hal tersebut
“Citarum” Kota Semarang. Hasil penelitian
berkaitan dengan Motivasi Kerja.
ini
juga
menyatakan
didukung
oleh
teori
bahwa
Budaya
penting sekali
gaya
bagi
yang
Organisasi
SIMPULAN DAN SARAN
sebagai suatu sistem makna bersama yang
Simpulan
dianut oleh pegawai yang membedakan
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
organisasi tersebut dengan organisasi yang
pembahasan mengenai pengaruh Budaya
lain.
Organisasi Hasil
penelitian
ini
dan
Gaya
Kepemimpinan
mendukung
terhadap Kinerja Pegawai Bagian Keuangan
penelitian yang dilakukan oleh Heri Susanto
Organisasi Sektor Publik dengan Motivasi
(2010) yang menyebutkan bahwa Budaya
Kerja Sebagai Variabel Intervening (Survei
Organisasi
Pada
berpengaruh
positif
dan
Pegawai
Pemerintah
Kota
signifikan, dan memberi pengaruh positif ke
Tasikmalaya), maka dapat ditarik kesimpulan
Kinerja Pegawai bagian keuangan akan tetapi
sebagai berikut:
tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan
1.
melalui Motivasi Kerja di kantor Pertanahan
Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap
108
Kinerja
Pegawai
bagian
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
2.
keuangan. Hal ini ditunjukkan pada hasil 5.
Gaya
regresi linear sederhana yang memiliki
positif terhadap Kinerja Pegawai bagian
nilai thitung sebesar 6,476 yang lebih besar
keuangan yang dimediasi oleh Motivasi
dari ttabel sebesar 1,985 dan memiliki
Kerja. Pengaruh mediasi ini lemah
signifikan sebesar 0,000 atau di bawah
dilihat dari pengaruh tidak langsung
0,05.
sebesar
Gaya
Kepemimpinan
Kepemimpinan
0,251
berpengaruh
yang
lebih
kecil
berpengaruh
dibandingkan dengan pengaruh langsung
positif terhadap Kinerja Pegawai bagian
sebesar 0,944. Selain itu, dari nilai thitung
keuangan. Hal ini ditunjukkan pada hasil
0,917 lebih kecil dari ttabel dengan tingkat
regresi linear sederhana yang memiliki
signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,985.
nilai thitung sebesar 7,341 yang lebih besar dari ttabel sebesar 1,985 dan memiliki
Saran
signifikan sebesar 0,000 atau di bawah
Saran-saran yang dapat diberikan
0,05. 3.
berkaitan
Motivasi
Kerja
terhadap
Kinerja
bagian
terhadap Kinerja Pegawai Bagian Keuangan
keuangan. Hal ini ditunjukkan pada hasil
Organisasi Sektor Publik dengan Motivasi
regresi linear sederhana yang memiliki
Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi
thitung sebesar 5,493 yang lebih besar dari
Kasus
ttabel
Tasikmalaya), yaitu :
1,985
dan
memiliki
signifikan sebesar 0,000 atau di bawah
1.
0,05. 4.
Bagi
Pegawai
Pegawai
Kepemimpinan
Pemerintah
Pemerintah
Kota
Kota
Tasikmalaya
Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap
Pada
Gaya
Budaya
Organisasi
Pegawai
dan
pengaruh
positif
sebesar
berpengaruh
dengan
Kinerja
Pegawai
a.
bagian
Organisasi
diharapkan
memiliki
sistem akuntansi yang memastikan
keuangan yang dimediasi oleh Motivasi
bahwa
Kerja. Adanya pengaruh mediasi yang
mencakup kriteria antara lain sah,
lemah disini dapat ditunjukkan dengan
diotorisasi, diklarifikasi, dilaporkan
adanya pengaruh tidak langsung sebesar
pada periode yang tepat, dinilai
0,135 yang lebih kecil dibandingkan
dengan benar, diikhtisarkan dengan
dengan
jelas, dan dapat menyediakan jejak
pengaruh
langsung
0,465. Selain itu, dari nilai t lebih besar dari t
tabel
sebesar
hitung
3,103
audit
dengan tingkat
transaksi
yang
meningkatkan
signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,985.
yang
dapat
tercatat
membantu
kedisiplinan
kerja
pegawai bagian keuangan tanpa harus diawasi. 109
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 b.
Organisasi
diharapkan
menciptakan
aliran
dapat
angket
komunikasi
yang
jawabannya
telah
tersedia.
dengan reputasi dan kredibilitas yang
c.
d.
tinggi dari semua tingkatan di dalam
DAFTAR PUSTAKA
organisasi
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2013).
Pemimpin
diharapkan
lebih
Manajemen Sumber Daya Manusia
transparan dalam segala hal yang
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja
berkaitan organisasi
Rosdakarya.
Organisasi
diharapkan
dapat
melakukan
perbaikan
insentif,
tunjangan,
kesempatan
promosi,
kesempatan
mengikuti
Ali
Daft,
SPSS.
Richard
L.
(2010).
Era
Baru
Manajemen. (Penerjemah: Tita Maria
dan latihan, peningkatan kesadaran
Kanita). Edisi ke 9. Jakarta: Salemba
terhadap tugas dan tanggungjawab
Empat.
adanya
reward
Davis Keith & Newstrom, Jhon W. (2005).
and
Perilaku
dalam
Organisasi.
(Ahli
funishment,
adanya
kesesuaian
Bahasa: Agus Dharma) Edisi ke 7.
penempatan
antara
pendidikan
Jakarta: Erlangga.
dengan jabatan yang diduduki, dan
Deddi Nordiawan. (2006). Akuntansi Sektor
lingkungan kerja yang kondusif.
Publik. Jakarta: Salemba Empat. Heri Susanto. (2010). “Analisis Pengaruh
Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat melakukan
Kepemimpinan
penelitian pada lingkup yang lebih
dengan
luas, yaitu bukan hanya pada satu
Intervening terhadap Kinerja Karyawan
Pemerintah
di
Kota
saja
beberapa
b.
Modul
pendidikan
masing,
a.
(2005).
Yogyakarta: FE UNY.
sesuai dengan fungsinya masing-
2.
Muhson.
namun
dan
Motivasi
Kantor
Budaya
sebagai
Pertanahan
Kerja
Variabel
Kabupaten
Kebumen”. Tesis. Magister Sekolah
Pemerintah
Kota/Kabupaten.
Tinggi Pertanahan Nasional (STPN)
Peneliti selanjutnya disarankan untuk
Yogyakarta.
menambah meneliti keuangan, mendalam
metode
lain
dalam
Husein Umar. (2011). Metode Penelitian
Kinerja Pegawai
bagian
untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi ke
misalnya terhadap
wawancara
2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
pegawai,
Irfan Fahmi. (2010). Manajemen Kinerja
sehingga informasi yang diperoleh
Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
lebih bervariasi dan lengkap daripada 110
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Imam Gozali. (2011). Aplikasi Analisis
Mardiasmo. (2004). Akuntansi Sektor Publik.
Multivariate dengan Program IBM
Yogyakarta: Andi.
SPSS 19. Edisi ke 5. Semarang:
Miftah Thoha. (2007). Kepemminan Dalam
Universitas Diponegoro.
Manajemen.
Indra Bastian. (2006). Akuntansi Sektor Publik:
Suatu
Pengantar.
Nazili.
PT.
Raja
Grafindo Persada.
Jakarta:
Moh.
Erlangga. Iqbal
Jakarta:
Pabundu
Tika.
(2010).
Budaya
Organisasi dan Peningkatan Kinerja (2012).
“Pengaruh
Gaya
Perusahaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Kepemimpinan dan Iklim Orgaisasi
Moehriono. (2012). Pengukuran Kinerja
terhadap Kinerja Karyawan: Motivai
Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT. Raja
kerja Sebagai Variabel Intervening
Grafindo Persada.
(Studi Pada Karyawan PT. Garuda
Pasolong Harbani. (2008). Kepemimpinan
Indonesia Kota Semarang)”. Skripsi. Fakultas
Ekonomika
dan
Birokrasi. Bandung: Alfabeta.
Bisnis
Pemerintah
Universitas Diponegoro.
Kota
Penilaian
Tasikmalaya.
Kinerja
(2013).
UKPP
Bagian
John M. Ivancevich, Robert Konopaske, &
Pertanian Tingkat Provinsi Jawa Barat
Michael T. Matteson. (2007). Perilaku
Untuk Penghargaan Abdibakti Tani
dan Manajemen Organisasi. Edisi ke 7.
2013.
Jakarta: Erlangga
http://www.tasikmalaya.go.id
M. Hanif Al Rizal. (2012). “Pengaruh
Diambil
dari pada
tanggal 20 November 2013.
Dan Kepuasan
Rani Mariam. (2009). “Pengaruh Gaya
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
(Studi Pada Rumah Sakit Panti Wilasa
terhadap Kinerja Karyawan melalui
“Citarum” Kota Semarang)”. Skripsi.
Kepuasan Kerja Karyawan sebagai
Fakultas
Variabel
Budaya Organisasi
Ekonomika
dan
Bisnis
Universitas Diponegoro. Makmuri
Muchlas.
(2005).
Kantor Perilaku
PT.
(Studi
Pada
Asuransi
Jasa
Tesis.
Magister
Manajemen Universitas Diponegoro. Regina Aditya Reza. (2010). “Pengaruh
University Press. Malayu S. P. Hasibuan. (2007). Organisasi Motivasi
Pusat
Indonesia)”.
Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada
dan
Intervening
dasar
Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan
peningkatan
Disiplin
Kerja
terhadap
Kinerja
Produktivitas. Edisi ke 5. Jakarta: PT.
Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa
Bumi Aksara.
Banjarnegara”.
Skripsi.
Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro. 111
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 Republik Indonesia. (2009). UU No. 25 Tahun
2009
Tentang
Pelayanan
Publik, Jakarta. Republik Indonesia. (2008). UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, Jakarta. Sondang P. Siagian. (2003). Teori dan Praktek
Kepemimpinan.
Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta Jakarta. Sugiyono.
(2012).
Administrasi
Metode dan
R&D.
Penelitian Bandung:
Alfabeta. ___ (2009). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset. Suwatno & Donni Juni Priansa. (2011). Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suyadi Prawirosentono. (2008). Akuntansi Kebijakan
Kinerja
Karyawan.
Yogyakarta: BPFE. Uma Sekaran. (2006). Metode Penelitian untuk Bisnis. Edisi ke 4. Jakarta: Salemba Empat. Veitzhal Rivai dan Deddy Mulyadi. (2013). Kepemimpinan
Dan
Perilaku
Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
112