THE 2015 AEC BUSINESS COMPETITION, BUSINESS INTELLIGENCE AND

Download ANALISIS MANAJEMEN LOGISTIK TERHADAP. PENJUALAN JASA. (Studi Kasus Pada PT. Tantra Karya Sejahtera). DAMERIA MAHDAULINA. RIZAL R MANULLAN...

0 downloads 643 Views 380KB Size
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 11, Nomor 2, November 2016 ISSN 2354-5682

46

ANALISIS MANAJEMEN LOGISTIK TERHADAP PENJUALAN JASA (Studi Kasus Pada PT. Tantra Karya Sejahtera) DAMERIA MAHDA ULINA RIZA L R MANULLANG HARIYA NI

Management Program STIE-IBEK Bangka Belitung Pangkal Pinang, Indonesia [email protected] Abstract-This thesis consists of 84 pages without attachments. The author in doing this study is to provide empirical evidence about the analysis of the Logistics Management Services Sales at PT. Tantra Karya Sejahtera. This study goes with the simple linear regression analysis to prove the effect of variable analysis. The data used are primary data and secondary data. The results show logistics management and significant positive effect on the sales of services partially obtained t (2.305)> t table (2.2616) so obviously Ho refused and H 1 accepted .With the coefficient of determination (R2) amounted to 37.1% of sales variable services can be explained by the logistics management together, the remaining 62.9% is explained or predicted by other variables not included in this study. Keywords: Logistics Management and Sales Services

I. PENDAHULUAN Bangka Belitung adalah pulau penghasil timah terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu pengekspor timah terbesar di dunia. Tata kelo la perdagangan timah saat ini, dilakukan melalui satu pintu sejak hadirnya bursa timah yang dikelola o leh Bursa Ko moditi dan Derivatif Indonesia (BKDI). Dalam menjalankan perdagangan timah melalui bursa timah, BKDI dibantu oleh operator logistik dalam hal mengelola pergudangan sebagai tempat penyimpanan timah mu rni batangan. Saat ini terdapat dua operator logistik yang ditunjuk oleh BKDI. Dua operator logistik yang ditunjuk oleh BKDI adalah PT. Bhanda Ghara Reksa dan PT. Tantra Karya Sejahtera. Sebagai operator logistik, kedua perusahaan ini menerbitkan Bukt i Simpan Timah (BST) sebagai sarana untuk perdagangan fisik Timah Murni Batangan dan saling bersaing untuk mendapatkan pelanggan yang merupakan anggota bursa timah. Hal in i karena para anggota bursa timah bebas memilih jasa logistik yang digunakan dalam mekanisme perdagangan timah. Saat ini persaingan antar kedua perusahaan sangat ketat. Hal yang dapat diutamakan dalam memenangkan persaingan adalah hal-hal yang berhubungan dengan manajemen logistik, seperti warehouse management system, transportation, inventory management dan hal lainnya, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan men jadi pelanggan loyal kepada perusahaan. Sebagai salah satu operator logistik, PT. Tantra Karya Sejahtera berusaha untuk meningkat kan mutu jasa pelayanan di bidang logistik dalam bersaing untuk merebut pelanggan yang terdiri dari anggota bursa timah. PT. Tantra Karya Sejahtera adalah perusahaan keluarga menyediakan jasa

logistik dan pergudangan. Untuk mencapai para pelanggan yang notabene adalah anggota bursa timah, perusahaan menggunakan manajemen logistik terpadu yang disebut The Integrated Logistics Services, dimana perusahaan menyediakan jasa logistik dan pergudangan terpadu yang terdiri dari sistem pergudangan, transportasi, document clearance, dan bongkar muat. Untuk men jalan kan the Integrated Logistics Services, perusahaan dituntut untuk menjalankan manajemen logistik secara baik, agar dapat memenuhi harapan pelanggan, yaitu supaya timah murn i batangan yang disimpan di gudang PT. Tantra Karya Sejahtera dapat segera diperdagangkan di Bursa Timah secara efekt if dan efisien dengan biaya yang dikeluarkan pelanggan seminimal mungkin. Salah satu yang harus diperhatikan dan diterapkan dengan tepat, agar timah murn i batangan yang disimpan di gudang PT. Tantra Karya Sejahtera dapat segera diperdagangkan dan diekspor adalah manajemen logistik yang berarti cara mengelo la kegiatan penerimaan timah mu rni batangan dari gudang pelanggan ke gudang PT. Tantra Karya Sejahtera dan menerbitkan Bukt i Simpan Timah sebagai sarana perdagangan fisik timah murni batangan di Bursa Timah serta menyesuaikan jadwal kapal untuk ekspor timah secara cepat dan tepat dengan biaya semin imal mungkin. Manajemen logistik di perusahaan ini berarti cara mengelo la penerbitan Bu kti Simpan Timah dan pengurusan dokumen ekspor timah milik para pelanggan. Doku men Bukt i Simpan Timah yang diterbitkan perusahaan di Pangkalpinang harus dikirim ke Bursa Timah d i Jakarta. Perbedaan lokasi Bursa Timah dan operator logistik ini menimbu lkan biaya tinggi, inefektiv itas dan inefisiensi yang tidak baik bagi perusahaan. Dengan tercapainya efektivitas dan efisiensi, perusahaan dapat memuaskan harapan pelanggan. Berkaitan dengan masalah yang disebutkan diatas, maka tujuan dari penelit ian ini adalah u n t u k dapat mengetahui pengaruh peranan manajemen logistik terhadap penjualan jasa pada PT.Tantra Karya Sejahtera. II. LANDASAN TEORI 1. Manajemen Istilah manajemen dalam kehidupan masyarakat dewasa ini bukanlah merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengelola aktifitasaktifitas sekelompok orang agar dapat mencapai sasaran yang berarti mengelola aktifitas-aktifitas sekelompok orang agar dapat

www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 11, Nomor 2, November 2016 ISSN 2354-5682

mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Manajemen mempunyai arti yang sangat luas dapat berarti proses, seni maupun ilmu. Hal inisejalan dengan apa yang diungkapakan Handoko (2003:8) “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. Manajemen dikatakan juga sebagai ilmu dan seni. Dikatakan ilmu karena manajemen dapat dipelajari dan dikaji kebenarannya. Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, diku mpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibukt ikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen . Dikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai tujuan. Dimana penerapan dan penggunaannya tergantung pada masing- masing manajer yang mempunyai cara dan gaya tersendiri, dalam mencapai tujuan perusahaan yang sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi dan pembawaan manajer.

47

Di dalam manajemen logistik, terdapat unsur-unsur yang men jadi masukannya, seperti halnya yang menjadi unsurunsur masukan dari manajemen itu sendiri. Adapun unsurunsur masukan tersebut meliputi unsur manusia ( man), uang/dana (money), bahan-bahan (material), mesin (machine), cara/metode (method) dan informasi (information). Semua unsur tersebut erat kaitannya dengan manajemen operasi. Istilah operasi atau produksi sering digunakan dalam organisasi yang menghasilkan output baik berupa barang atau jasa. Secara umu m dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi men jadi keluaran (output). Menurut Suyadi Prawirosentono (2001:1) manajemen operasi adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dari urutan berbagai kegiatan (set of activities) untuk membuat barang atau produk yang berasal dari bahan baku dan bahan penolong lain. 3. Ko mponen Manajemen Logistik Sistem ko mponen manajemen log ist ik secara u mu m menu rut Bowersox (1986:155) terd iri dari t iga u nsur yaitu : a. Unsur–Unsur Transportasi, Fungsi transportasi dalam pergerakan produk, transportasi memain kan peran melakukan pergerakan barang-barang, baik barang-barang dalam bentuk bahan baku, komponen, barang dalam proses, maupun barang-barang jadi. Nilai ekonomis transportasi dalam menjalankan peran ini adalah melakukan pergerakan sediaan barang dari lokasi asal ke lokasi tujuan tertentu. b. Sistem Logistik, Ciri-ciri utama logistik adalah integrasi berbagai dimensi dan tuntutan terhadap pemindahan (movement) dan penyimpanan (storage) yang strategis sistem logistik disusun untuk tiga tujuan utama yaitu Order processing, Inventory management, dan Freight transportation. c. Unsur-Unsur Penyimpanan Dan Penanganan Bahan. Gudang adalah tempat yang d ibeban i tugas untu k meny impan barang yang akan d ipergunakan dalam produ ksi, sampai barang tersebut diminta sesuai jad wal produ ksi. Sedangkan pergudangan tidak hanya merupakan kegiatan penyimpanan barang saja, melainkan proses penanganan barang mulai dari penerimaan barang, pencatatan, penyimpanan, pemilihan, pelabelan, sampai dengan proses pengiriman barang. Didalam Pergudangan terdapat 3 fungsi utama, yaitu : movement (perp ind ahan), storage (peny impanan ), dan in fo rmation transfer (trans fer info rmas i).

2. Manajemen Logistik Dalam melaku kan akt iv itas nya perusahaan harus mengenali, mendapat kan dan menghubungkan berbagai sarana dan prasaran a, untu k menyamp aikan barang dan jasa yang dihasilkan kepada pasar sasaran agar perusahaan dapat leb ih mudah mengamb il keputusan maupun membuat keb ijakan yang dapat menguntungkan perusahaan tersebut dan juga pelanggan-pelanggannya. Dengan demikian diharapkan penjualan perusahaan dapat semakin lancar, karena pelanggan yang telah membeli dari p erusahaan dan merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Pelanggan akan kembali melakukan pembelian (Repeat Purchase) barang atau jasa tersebut dan menjad i pelanggan loyal. Pada saat dilaku kan pembelian tersebut akan te rjadi aliran barang, jasa dan info rmasi yang dibutuhkan baik oleh Pen jual maupun Pelanggan. Untu k mengatu r aliran -aliran agar efisien, dilaku kanlah aktifitas-akt ifitas yang d isebut log istik. Agar leb ih jelas berikut ini akan d iu raikan pengert ian-p engert ian atau defin isi mengenai logistik. Logistik berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Logistikos yang berarti terdidik atau pandai dalam meperkirakan atau berhitung. Menurut Donald J. Bowersok Logistik didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang srategis terhadap pemindahan dan peyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari supplier kepada para langganan. The Council of Logistiks Management organisasi pelopor logistik d i A merika Serikat, Dasar-dasar manajemen logistik Tiga ko mponen tersebut dalam kegiatan perusahaan akan dan SCM (supply chain management) mendefinisikan digunakan secara bersamaan dan satu dengan yang lain tidak manajemen logistik sebagai berikut lagi terpisah kegiatannya sehingga muncul suatu penentuan “Manajemen logistik merupakan bagian dari proses kebijakan yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, Perusahaan, antara lain : Kebutuhan Sumber Daya Manusia, melaksanakan dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan Penyediaan Dana Logistik, Faktor Pengawasan, Macam dan aliran dan penyimpanan barang, pelayanan dan info rmasi Jenis Barang, Langganan. terkait dari titik permulaan (point of orogin) hingga tingga konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk 4. Pengertian Penjualan Jasa memenuhi kebutuhan para pelanggan”. Pengertian jasa menurut Moh.Adam (2015 : 133) adalah Supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaansesuatu yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan memp roduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai terjadinya perpindahan kepemilikan (transfer o f ownership) . akhir. Sedangkan SCM adalah metode, alat atau pendekataan Menurut Danang Sunyonto dan Fathonah Eka Susanti pengelolaannya. (2015:8) pengertian jasa adalah sebagai berikut Jasa www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 11, Nomor 2, November 2016 ISSN 2354-5682

merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketidakberwujudan (intangbility) yang berhubungan dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti dengan kepemilikannya, dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan. 5. Dimensi Kualitas Jasa Salah satu pendekatan jasa yang banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model SERVQUA L (service quality). Service Quality dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka terima dengan layanan yang sesunggunya diharapkan.Ada 5 (lima ) dimensi kualitas jasa yaitu: a. Reliability (Keandalan) b. Responsiveness (Ketanggapan) c. Assurance (Jaminan dan Kepastian) d. Emphaty (Empat i) e. Tangible (Berwujud) 6. Mekanisme Perdagangan Timah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 32/M - DA G/ PER/6/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan RI No mor 78/M-DA G/PER/ 12/2012 tentang Ketentuan Ekspor Timah, menyebutkan bahwa untuk mendukung kelancaran ekspor timah, pemenuhan kebutuhan baku timah dalam negeri, peningkatan daya saing dan penyesuian terhadap ketentuan peraturan mineral. Dalam pelaksanaannya, aturan ekspor timah baru menetapkan BKDI (Bursa Ko moditi dan dan Derivatif Indonesia sebagai penyelenggaraan Bursa Timah yang lebih aman dan terpercaya karena didukung oleh Lembaga Kliring sebagai lembaga penjaminan dan penyelesaian transaksi timah. Selain itu juga diperkuat oleh kelembagaan pergudangan yakni PT. Bhanda Ghara Reksa (BGR), PT. Tantra Karya Sejahtera (TKS) dan lembaga surveyor yaitu PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia. Proses transaksi timah terbagi men jadi tiga tahap yaitu pre trade, trade, post trade. GAM BA R 1 MEKANISM E PERDA GA NGA N TIMAH

48

7. Kerangka Pikir Dalam kerangka pikir penelitian dapat diketahui apa saja yang dapat mempengaruhi kelancaran penjualan jasa PT. Tantra Karya Sejahtera tekait sejauh mana prinsip-prinsip pemasaran, terutama yang berkaitan dengan manajemen logistik. Berdasarkan landasan teori diatas dapat disusun suatu kerangka pemikiran bahwa penerapan manajemen logistik dan prinsip-prinsip pemasaran yang baik dapat menunjang kelancaran penjualan jasa PT. Tantra Karya Sejahtera. Penjualan jasa PT. Tantra Karya Sejahtera telah menerapkan beberapa sistem ko mponen manajemen logistik seperti unsurunsur Transportasi, Sistem Logistik, serta unsur-unsur penyimpanan dan penanganan bahan. GAM BA R 2. KERANGKA PIKIR MANAJEM EN LOGISTIK: 1. Unsur-unsur transporttasi 2. Sistem Logistik 3. Unsur-unsur penyimpanan dan penanganan bahan

PENJUA LANAN JASA: 1. Reliability 2. Responsiveness 3. Assurance 4. Emphaty 5. Tangibles

Sumber: Diolah Oleh Peneliti 8. Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori dan kerangka pemikiran, serta merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang ditelit i, dimana jawaban itu masih bersifat lemah, dan perlu dilakukan pengujian secara empiris kebenarannya. Uji t-b 1 untuk menguji hipotesis secara parsial. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. H0 diduga tidak terdapat pengaruh Manajemen Logistik secara sign ifikan terhadap penjualan jasa pada PT. Tantra Karya Sejahtera. 2. H1 diduga terdapat pengaruh Manajemen Log istik secara signifikan terhadap penjualan jasa pada PT. Tantra Karya Sejahtera. III. METODODOLOGI PENELITIAN

1. Metode Penentuan Sampel a) Populasi Penelitian Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjad i pusat perhatian peneliti, karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferd inand, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan anggota penjual timah mu rni batangan (smelter) yang berju mlah 12 perusahaan. b) Sampel Penelitian Sampel menurut Priyatno (2008) merupakan bagian dari populasi yang akan ditelit i. Ferdinand (2006) men jelaskan bahwa agar hasil penelit ian bisa Sumber: PT. Tantra Karya Sejahtera lebih dipercaya dan akurat, idealnya seorang peneliti www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 11, Nomor 2, November 2016 ISSN 2354-5682

harus meneliti secara detail seluruh anggota populasi, namun karena suatu hal atau kesulitan yang muncul yang terkadang diluar kemampuan peneliti maka peneliti t idak bisa meneliti seluruh anggota populasi, dan yang bisa dilakukan peneliti yaitu meneliti sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah salah satu karyawan yang mewakili perusahaan anggota penjual timah mu rni batangan. 2. Variabel Yang Diteliti Variabel penelit ian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: a) Variabel terikat (Dependent Variable). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri serta men jadi perhatian utama peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Penjualan Jasa (Y). b) Variabel bebas (Independent Variable). Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik itu secara positif atau negatif, serta sifatnya dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian in i yang men jadi variabel bebas ialah Manajemen Logistik (X). 3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Pengamatan (Observasi) Adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian, dan hal-hal yang berhubungan dengan masalah (Purnamasari, 2008). Proses observasi dilakukan penulis pada saat pra riset di lapangan guna mengetahui masalah-masalah yang ada pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan pertimbangan masalah-masalah yang ada pada badan tersebut disesuaikan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Dalam pelaksanaannya dilapangan penulis membuat catatan an ekdot yang berisi hasil observasi guna membantu proses penelitian selanjutnya. b) Angket (Questioner) Merupakan cara pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang teratur dan sistematis, serta dapat dilakukan lewat telepon, surat, atau bertatap muka secara langsung dengan responden yang terpilih sebagai sampel (Ferd inand, 2006).

49

likert, para responden diminta memberikan jawaban yang menunjukkan sejauh mana mereka merasa positif atau negatif terhadap suatu topik (Mas’ud, 2004). Ju mlah kuesioner penelitian ini yang akan dibagikan kepada responden, disesuaikan dengan jumlah sampel yang dipilih. Menurut Soeratno (dalam Purnamasari, 2008) sebelum melaku kan pengolahan data statistic dengan SPSS for Windows, maka perlu dilakukan pengelompokan data sebagai tahap awal. Adapun tahap-tahapnya adalah sebagai berikut: a) Editing. Editing merupakan proses pengecekan dan penyesuain data yang sudah terkumpul berupa kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, serta relevansi jawaban pada kuesioner. b) Coding. Coding adalah proses pemberian kode tertentu terhadap aneka ragam jawaban dari kuesioner untuk dikelo mpokkan ke dalam kategori yang sama. c) Scoring. Scoring yaitu mengubah data yang bersifat kualitatif kedalam bentuk kuantitatif (skor nilai). Dalam penentuan skor nilai ini digunakan skala likert dengan lima kategori penilaian tertuang dalam tabel berikut, yaitu: TABEL 1 SKA LA LIKERT PADA PERTANYAA NPERTA NYAAN TERTUTUP DA LAM KUESIONER Pilihan Jawaban

Skor

Sangat setuju

5

Setuju

4

Kurang Setuju

3

Tidak setuju

2

Sangat tidak setuju

1

Su mber: Diolah Oleh Penulis Variabel-variabel jawaban tersebut mewakili jawaban dari pertanyaan atau kuisioner yang diajukan oleh penelit i. Penggunaan skala likert dengan alternatif skor nilai 1 – 5 untuk mengukur sikap,dan pendapat responden. Pendapat yang paling positif d iberi skor 5 (maksimu m), dan pendapat yang paling negatif diberi angka 1 (minimu m). d) Metode Kepustakaan Adalah suatu metode dimana data diperoleh dengan membaca dan mempelajari buku-buku, literatur, serta sumber lainnya yang relevan dengan masalah yang diteliti.

Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan 4. Uji Valid itas Dan Uji Reliabilitas skala ordinal atau sering disebut skala likert. Skala likert a) Uji Valid itas adalah skala yang berisi lima tingkat atau preferensi Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau jawaban (Gho zali, 2006). Skala likert dikatakan ordinal valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan karena pernyataannya menunjukkan tingkatan atau preferensi valid jika pertanyaan (indikator) pada kuesioner mampu yang berbeda, seperti sangat setuju mempunyai preferensi untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh yang “lebih tinggi” dari setuju, dan setuju “lebih tinggi” dari kuesioner tersebut (Gho zali, 2006), yaitu mengukur ragu-ragu atau netral. konstruksi atau variable yang di teliti periset. Uji validitas Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk serta persepsi seseorang atau kelompok orang tentang setiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolo m corrected fenomena sosial atau variabel (Mas’ud,2004). Dalam skala www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 11, Nomor 2, November 2016 ISSN 2354-5682

item-total correlations), dengan r tabel dengan mencari degree of freedom (df) = N - k, dalam hal in i N adalah ju mlah sampel, dan k adalah ju mlah variabel independen penelitian. Jika r hitung > r tabel, dan bernilai positif, maka pertanyaan (indikator) tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2006). b) Uji Realibilitas Uji reliab ilitas merupakan alat untuk mengukur kehandalan, ketetapan atau keajegan atau konsistensi suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan handal jika jawaban responden terhadap butir-butir pertanyaan dalam kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Selain itu untuk menghasilkan kehandalan suatu instrumen atau kuesioner, peneliti haruslah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan kepada responden (Mas’ud, 2004). Pengukuran reliab ilitas dilakuakan dengan cara one shot, yaitu melaku kan pengukuran hanya sekali dan selanjutnya hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain, atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan dalam kuesioner. Untuk itu peneliti menggunakan alat bantu program SPSS for windows.SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60 (Nunnally dikutip oleh Ghozali, 2006).

50

diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Gho zali, 2006). d) Uji Heterokedastisitas Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y – prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Melihat grafik terlihat tidak ada pola yang jelas, serta titik-tit ik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 6. Analisis Regresi Linear Sederhana Secara umu m analisis regresi ialah analisis yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh hubungan (asoisasi) antara dua variabel yakni variabel X (independen) dan variabel Y (dependen) (Mas’ud, 2004). Analisis regresi lin ier sederhana yaitu analisis yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan ketergantungan, dan arah hubungan ketergantungan antara variabel bebas atau independen (X) dengan variabel terikat atau dependen (Y) apakah positif atau negatif (Priyatno, 2008). Adapun persamaan regresi lin ier sederhananya adalah sebagai berikut:

5. Uji Asumsi Klasik a) Untuk meyakinkan bahwa model regresi yang telah diolah dengan program SPSS for windows dapat mengukur Y = a + bX1 kekuatan relasi atau hubungan yang saling ketergantungan Dimana: antara variabel terikat (dependen) dengan satu atau lebih Y = Variabel dependen (penjualan jasa) variabel bebas (independen) melalui suatu persamaan, X = Variabel independen (manajemen logistik) serta sah atau validnya digunakan sebagai peramalan n ilai a = Konstanta variabel independen, maka model regresi yang dipakai b = Koefisien regresi dalam penelit ian harus bebas dari uji asumsi klasik. b) Uji Mu ltikolinieritas 7. Uji t secara Parsial Uji mu ltikolinieritas dilaku kan untuk menguji apakah Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan dalam model regresi ditemu kan adanya korelasi antar antara variabel X dan Y, apakah variabel X ( manajemen variabel bebas (independen), yakni dengan melihat dari logistik) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y nilai tolerance, dan lawannya yaitu variance inflation (penjualan jasa) secara individual atau parsial (Ghozali, 2006). factor (VIF). Kedua ukuran in i menunjukkan setiap Uji parsial (u ji-t) digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel variabel independent yaitu manajemen logistik mempunyai bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel dependent yaitu penjualan jasa (Y) secara parsial. Kaidah bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama pengambilan keputusan dalam u ji t dengan menggunakan dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/To lerance). SPSS dengan tingkat signifikasi yang ditetapkan adalah 5%. Nilai cut off yang umu m d ipakai untuk menunjukkan a) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha adanya mult iko linearitas adalah nilai tolerance < 0,10, ditolak atau variabel bebas tidak dapat menjelaskan atau sama dengan nilai VIF > 10 (Gho zali, 2005). variabel terikat atau tidak ada pengaruh antara variabel Apabila di dalam model regresi t idak d itemukan asumsi yang diuji. deteksi seperti di atas, maka model regresi yang digunakan b) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas, dan diterima atau variabel bebas dapat menjelaskan variabel demikian pula sebaliknya. terikat atau ada pengaruh antara variabel yang diuji. c) Uji Normalitas Uji normalitas dilaku kan untuk menguji apakah IV. PEMBA HASAN dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah 1. Analisa Tingkat Penjualan Jasa PT. Tantra Karya berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk Sejahtera. mengetahui ada tidaknya normalitas dalam model Tingkat penjualan yang dicapai merupakan indikator regresi, yaitu dengan melihat normal probability plot yang utama terhadap kemajuan ekaonomi. Masalah peningkatan membandingkan distribusi ko mulatif dari d istribusi penjualan merupakan tujuan dan perhatian utama disetiap normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 11, Nomor 2, November 2016 ISSN 2354-5682

perusahaan. Oleh karena itu, salah satu usaha konkrit dan terarah yang dilaksanakan secara konsisten serta berkesinambungan untuk mendorong penjualan adalah pelaksanaan manajemen logistik yang sebaik-baiknya. Untuk mengukur tingkat penjualan pada PT. Tantra Karya Sejahtera dapat dilihat dari data realisasi transaksi ekspor timah mu rni batangan yang diperdagangkan di BKDI pada periode maret sampai dengan mei tahun 2016. Lihat Tabel dan Grafik

2. Persamaan Regresi Linear Sederhana Hasil perh itungan dengan menggunakan bantuan ko mputer, diperoleh nilai persamaan regresi linear sederhana antara variabel bebas X, yaitu manajemen logistik (X), sedangkan variabel terikat yaitu nilai dari Penjualan jasa (Y). Untuk lebih jelasnya nilai-n ilai dari koefisien masing-masing variabel dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut in i: TA BEL 3 KO EF ISI EN M A NA JEM EN LO GIST IK COEFFICIENTSa

TABEL 2. DATA EKSPOR TIMA H MURNI BATANGA N MARET – M EI 2016 NEGARA

SG KR JP TH UK TW IN CN IT US NL

MARET

APRIL

BULAN MEI

155,764.50 40,373.00 10,057.00 201,595.50 25,231.00 433,021.00

451,379.30 20,094.00 226,234.40 25,137.00 722,844.7

942,382.70 25,098.00 25,025.00 225,618.70 100,125.00 50,317.20 50,045.00 126,200.50 402,734.80 1,947,546.90

Sumber data : PT. Tantra Karya Sejahtera GRA FIK 1 DATA EKSPOR TIMA H MURNI BATANGA N MARET – M EI 2016

Su mber: PT. Tantra Karya Sejahtera Berdasarkan hasil analisa diatas menunjukan bahwa pada bulan maret sampai dengan bulan mei, dari 11 negara anggota pembeli timah murni batangan tersebut hanya Singapore yang mengalami peningkatan signifikan. Sedangkan 10 negara anggota pembeli t imah murn i batangan lainnya pada periode bulan yang sama melalu i data menunjukan stagnansi penjualan atau berbeda dengan data peningkatan penjualan negara Singapore. Perlu diketahui bahwa terdapat peraturan baru Provinsi Kep. Bangka Belitung yang telah menyatakan bahwa dilaku kan mo metariu m perdagangan timah (bangka tribunnews edisi 11 2011).

51

M odel

Unstandardized Coefficients std. Error B

1 (Constant) 3,272 M anajemen Logistik

683

Standardized Coefficients Beta

10,469 , 296

, ,609

t

Sig.

,313

762

22,305

, 047

Su mber: Diolah Oleh Penu lis dengan SPSS Dari tabel d iatas diperoleh persamaan regresi: Y = a+b 1 X 1 Y = 3, 27 2 + 0, 68 3 (0, 76 2) (0, 04 7) Koefisien yang terdapat di dalam kurung adalah merupakan besarnya nilai signifikansi dari masing-masing variabel bebas dimana koefisien regresi < α (0,05). Hal tersebut dapat menerangkan bahwa variabel Manajemen Logistik (X) terdapat hubungan dengan Penjualan Jasa (Y) yang searah. Ketika variabel bebas mengalami kenaikan, maka kosekuensi logisnya variabel terikat juga akan mengalami kenaikan. Banyak perusahaan yang memiliki modal besar akhirnya bangkrut, terbengkalai sistem p roduksi barangnya karena tidak mempunyai sistem persediaan logistik yang mu mpuni. Dalam h al in i manajemen log istik perlu diperhat ikan demi kelancaran pen jualan barang atau jasa dan juga keputusan pelanggan seh ingga menyeb ab kan pelangg an puas dan bersedia melaku kan pembelian barang atau jasa tersebut kembali. Sedangkan nilai intersep dan nilai koefisien dari masingmasing variabel d iantaranya Manajemen Logistik (X) dan Penjualan Jasa (Y) dalam persamaan tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut : a) Intersep: 3,272 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel manajemen logistik (X), maka penjualan jasa pada PT. Tantra Karya Sejatera adalah satuan. Setelah adanya variabel manajemen logistik (X) penjualan jasa pada PT. Tantra Karya Sejatera meningkat menjadi 3,272 satuan, peningkatan penjualan jas a pada PT. Tantra Karya Sejatera sebesar 0,683 satuan. 3. Koefisien Determinasi Dari tabel diperoleh Koefisien Determinasi (r-square) sebesar 0,371. Nilai in i dapat didefinisikan bahwa 37,1% variabel penjualan jasa dapat dijelaskan oleh manajemen logistik secara bersama-sama, sisanya 62,9% dijelaskan maupun diprediksi oleh variabel lain yang tidak d imasukkan dalam penelitian ini.

www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 11, Nomor 2, November 2016 ISSN 2354-5682

TABEL 4 KOEFISIEN DETERM INASI

V. PENUTUP

MODEL SUMMARYb

Model

1

R

,609a

R Square

Std. Error of the Estimate

Adjusted R Square

,371

,301

Durbin -Watson

2,057

2,780

Su mber: Diolah Oleh Penu lis dengan SPSS 4. Pengujian Hipotesis a) Uji t Uji t, dilaku kan untuk menguji hipotesis pertama, yaitu: H0 = Diduga tidak terdapat pengaruh Manajemen Logistik secara signifikan terhadap penjualan jasa pada PT. Tantra Karya Sejahtera. H1 = Diduga terdapat pengaruh Manajemen Log istik secara signifikan terhadap penjualan jasa pada PT. Tantra Karya Sejahtera. Jika nilai sigifikan < 0,05, maka keputusannya H0 ditolak dan H1 diterima, atau membandingkan nilai t hitung > ttabel , maka keputusannya H0 ditolak H1 d iterima. Adapun gambaran hipotesis hasil uji t untuk b dapat disajikan sebagai berikut: TA BEL 5 KO EF ISI EN M A NA JEM EN LO GIST IK Coefficients a

1

M odel (Constant) M anajemen Logistik

Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta 33,272 110,469 ,683

,296

52

,609

t Sig. ,313 ,762 2,305 ,047

Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,305 sedangkan t tabel dengan derajat bebas pada  (0.05) sebesar 2,2616. Dengan demikian t hitung > t tabel sehingga jelas Ho dito lak dan H1 diterima atau jika melihat nilai sign sebesar 0,762. Dengan demikian keputusannya jelas Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen logistik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penjualan jasa pada PT. Tantra Karya Sejahtera. Dari tabel d iatas diperoleh persamaan regresi Y = 3,2 72 + 0,6 83 X1 . Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap peningkatan 1 satuan manajemen logistik akan men ingkatkan penjualan jasa sebesar 0,683 satuan. Pengujian uji t adalah pemahaman tentang hubungan kondisional secara parsial variabel manajemen logistik terhadap penjualan jasa pada PT. Tantra Karya Sejahtera (rerangka penelitian ini hanya menggunakan Regresi Linier Sederhana). Substansinya, bila manajemen logistik yang ditunjukkan kepada stakeholder baik, maka penjualan jasa pada PT. Tantra Karya Sejatera akan meningkat.

1. Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini adalah manajemen Logistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap penjualan jasa PT. Tantra Karya Sejahtera. Sehingga disimpulkan bahwa semakin baik manajemen logistik yang tercipta semakin meningkat pula penjualan jasa pada PT. Tantra Karya Sejatera, dan demikian pula sebaliknya semakin buruk manajemen logistik maka penjualan jasa pada PT. Tantra Karya Sejahtera juga s emakin buruk. Identifikasi permasalahan (halaman 4) berdasarkan hasil penelitian ini tidak terbukti secara emp iris. Hasilnya menunjukkan manajemen logistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penjualan jasa secara parsial diperoleh thitung (2,305) > ttabel (2,2616) sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima .Dengan Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 37,1% variabel penjualan jasa dapat dijelaskan oleh manajemen logistik secara bersama-sama, sisanya 62,9% dijelaskan maupun diprediksi oleh variabel lain yang tidak d imasukkan dalam penelitian ini. 2. Saran a) Bagi PT. Tantra Karya Sejahtera hendaknya harus memperhatikan manajemen logistik yang dtinjau dari unsur-unsur transportasi, sistem logistik dan unsurunsur penyimpanan dan penanganan bahan. b) Unsur-unsur dapat dioptimalkan dengan kebutuhan sistem manajemennya yang dapat menata kelo la siklus kegiatan logistik mu lai dari pengangkatan, pemindahan, pencatatan pada fase penyimpanan hingga kegiatan barang keluar gudang untuk melaksanakan (outbond) penjualan melalui transportasi yang digunakan. c) Dalam studi yang dilakukan peneliti, maka dapat disarankan untuk melakukan penelit ian lanjutan guna memu ktahirkan tin jauan penjualan jasa tidak hanya diukur dari manajemen logistik tetapi juga digunakan aspek dari manajemen kualitas dan mutu. DAFTAR PUSTA KA 1]

Adam, Muhammad. Manajemen Pemasaran Jasa, Teori dan Aplikasi. Alfabeta. Bandung, 2015. 2] Anoraga, Pandji. Manajemen Bisnis. Cetakan ket iga. PT.Rineka Cipta. Jakarta, 2004. 3] Bangka, Tribunnews Edisi November. Moratorium Ekspor Timah. 2011. 4] Bappebti/Mjl/ 158/ VI/2014/ Edisi Juni . Buletin BAPPEBTI Mengabdi dengan Integritas. 2014. 5] Bowersox, Donald. Manajemen Logistik, Integrasi sistem-sistem manajemen distribusi fisik, manajemen material 1. Bu mi Aksara. Jakarta, 1986. 6] Bowersox, Donald. Manajemen Logistik, Integrasi sistem-sistem manajemen distribusi fisik, manajemen material 2. Bu mi Aksara. Jakarta, 1996. 7] Ginanjar Didan. Analisis man ajemen logistik dalam menunjang kelancaran penjualan spare part Pada PD orbit motor sport. http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/10364/1 077. diakses 29 Maret 2016. 8] Handoko, Hani. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogyakarta. 2009. www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 11, Nomor 2, November 2016 ISSN 2354-5682

9] 10] 11]

12] 13] 14] 15]

16] 17] 18]

Hasibuan, Malayu SP. Manajemen .Bu mi Aksara. Jakarta. 2003. Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung, 2011. Sunyonto, Danang. Manajemen Pemasaran Jasa, Merencanakan, Mengelola dan Membidik Pasar Jasa. CAPS. Yogyakarta, 2015. Suyadi, Prawirosentono. Manajemen Operasi, Analisis dan Studi Kasus. Bumi A ksara. Jakarta, 2001. Terry, R George. Prinsip-prinsip Manajemen. PT. Bu mi Aksara. Jakarta. 2006. Thomsett Rob. Radical Project Management. Erlangga. Jakarta. 2003. Tunggal, Widjaja, A min. Dasar-dasar Manajemen Logistik dan Supply Chain Management. Harvarindo. Jakarta. 2008 www.w1nsgroup.com www.icd x.co m www.google.co m

www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

53