TINJAUAN PENGARUH WARNA TERHADAP KESAN DAN PSIKIS

Download penggunaan warna terhadap efek karakter ruang dan psikologis penghuni atau penggunanya. Analisis adalah menggunakan data yang diperoleh pen...

0 downloads 430 Views 4MB Size
  TINJAUAN PENGARUH WARNA

solusi. Dalam hal ini data-data lapangan

TERHADAP

mengenai

konsep

warna

ruang

yang

KESAN DAN PSIKIS

diperoleh akan dibandingkan dengan teori-

PENGHUNI PADA BANGUNAN RUMAH

teori mengenai warna. Deskriptif adalah

TINGGAL

menggambarkan dan melukiskan keadaan atau kondisi obyek berdasarkan fakta-fakta.

Ade Syoufa

Dari hasil proses analisis data diperoleh

([email protected])

hasil warna ruang dapat diciptakan dari

Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Universitas Gunadarma

berbagai unsur /elemen dekorasi ruang, tetapi warna ruang ditentukan dari suatu keinginan

penciptaaan

suasana

ruang

(tema ruang) dan mendukung kegiatan atau aktifitas yang terjadi pada suatu ruang

Abstraksi

dengan memperhatikan unsur – unsur

Pemilihan warna untuk setiap ruang

desain (pola, keseimbangan dan proporsi).

sangatlah penting karena masalah tersebut

Sedangkan

berhubungan dengan penciptaan suasana

merupakan hal pendukung atau penunjang

dan kenyamanan bagi pengguna. Ruang

dalam penciptaaan suasana yang akan

yang

dibuat

baik

adalah

ruang

yang

dapat

memberikan efek pengaruh psikis dan kenyaman

untuk

pengguna

sehingga

mendukung

atau

mendorong

terjadinya

suatu

kreatifitas

bagi

penghuni

dan

pengguna.

bahan

atau

material

PENDAHULUAN Latar Belakang Warna adalah suatu aspek yang dapat menghidupkan

ruang

dan

membentuk

yang

/menciptakan kesan pada ruang. Hal ini

digunakan adalah metode deskriptif analitis

dapat diperoleh salah satunya dengan

yang berarti memaparkan mengenai kaitan

pengkomposisian

penggunaan warna terhadap efek karakter

sehingga

ruang

atau

karakter dan arti bagi ruang itu sendiri.

adalah

Namun pada realitas kehidupan, pemilihan

menggunakan data yang diperoleh penulis

warna pada suatu ruang dirasakan tidak

untuk

mudah

Dalam

penelitian

dan

psikologis

penggunanya. dibandingkan

kemudian

 

ini

berusaha

metode

penghuni

Analisis dengan untuk

teori-teori

memberikan

kegiatan

warna

dapat

ini

memberikan

merupakan

kreatifitas

yang

sebuah

yang

tepat, kesan,

proses

menyangkut

  banyak hal seperti bentuk arsitekturnya,

Instrumen yang digunakan dalam penelitian

furniture dan elemen-elemen lain yang

ini adalah:

sudah ada

sebelumnya hingga pada

kebutuhan dan tujuan pendekorasian ruang.

1.

Daftar pertanyaan adalah sejumlah

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh

pengetahuan

dan

Daftar Pertanyaan pertanyaan

teknik

yang

beberapa

diajukan

kepada

responden

penerapan warna yang sesuai dengan

mengetahui

bentuk, ukuran dan fungsi ruang, sehingga

terhadap kesan warna dan pengaruh

dapat menciptakan karakter dari suatu

warna terhadap karakater dan psikis

ruang dan memberikan efek psikis yang

penghuninya.

positif bagi pengguna.

2.

METODOLOGI PENELITIAN Dalam

penelitian

ini

metode

penghuni

karakter

atau

ruang

yang

diinginkan.

dalam

Data kualitatif adalah data yang tidak dapat terukur dengan angka dan biasanya dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. yang

digunakan

a.

PENGUMPULAN DATA Instrumen Pengumpulan Data

yaitu;

studi

Studi Pendahuluan gambaran umum mengenai kesan dan karakter ruang yang sesuai dengan fungsi dan psikis pengguna.

warna. TEKNIK

data,

Studi ini dilakukan untuk memperoleh

dalam

ruang dan persepsi masyarakat terhadap

DAN

pengumpulan

pendahuluan dan studi lapangan.

penelitian ini adalah data mengenai warna,

 

kesan

Dalam penelitian ini terdapat dua metode

Jenis Data

INSTRUMEN

dan

Metode Pengumpulan Data

JENIS DAN SUMBER DATA

kulitatif

/foto

warna yang tepat sesuai dengan

penggunanya

Data

gambar

tatanan ruang dengan penggunaan

penggunaan warna terhadap efek karakter psikologis

salinan

mengenai kondisi ruang yang memiliki

yang berarti memaparkan mengenai kaitan dan

adalah

dokumen-dokumen

yang

masyarakat

Dokumentasi Dokumentasi

digunakan adalah metode deskriptif analitis

ruang

persepsi

untuk

b.

Studi Lapangan Studi lapangan ini dilakukan langsung terhadap

pengguna

ruang

dan

penikmat ruang yang menerapkan

  konsep warna yang baik dalam ruang,

analisis. Analisis adalah menggunakan data

diantaranya;

yang diperoleh penulis untuk dibandingkan dengan teori-teori kemudian berusaha untuk

! Wawancara Metode pengumpulan data melalui serangkaian

pertanyaan

yang

memberikan solusi. Proses Pengolahan Data

diajukan ke berbagai orang yang memiliki ruang dengan konsep penerapan warna ruang yang baik, dan terhadap orang – orang yang

Data yang didapat akan diproses melalui beberapa tahap; a.

Tahap Analisis

berkompeten terhadap bidang ilmu

Pada tahap ini melakukan identifikasi

atau berprofesi sebagai desainer

masalah-masalah

ruang dalam.

ditemukan dalam penelitian ini. Selain atau

Metode pengumpulan data dengan pengamatan

obyek penelitian yaitu ruang yang

elemen

yang

mempengaruhi

dengan kebutuhan, karakter dan psikis penghuni atau pengguna ruang.

mengamati secara langsung ke b.

Tahap Sintesis

memiliki konsep warna yang baik.

Tahap disini adalah mengolah data,

Hasil dari pengamatan tersebut

setiap

berupa dat tertulis dan foto atau

mengenai warna dan ruang kemudian

gambar situasi ruang.

dikaitkan atau dihubungkan dengan

data

dan

primer

Sehingga didapat sebuah keterkaitan

Data-data yang dikumpulkan berupa foto

antara ruang dan warna.

dan gambar-gambar desain ruang dalam yang menerapkan konsep tatanan warna

c.

Tahap Kesimpulan ,  

yang sesuai dengan fungsi dan karakter

Pada

ruang.

mengungkap

ini

penelitian

kerkaitan

mempengaruhi pikis penghuni.  

Teknik analisis dat yang dipergunakan ini

tahap

telah antara

penggunaan warna pada ruang akan

Teknik Analisis Data

penelitian

sekunder

teori-teori psikologi ruang manusianya.

! Dokumentasi

 

atau

desain warna untuk ruang agar sesuai

langsung

terhadap obyek penelitian. Peneliti

dalam

ada

itu pula mengidentifikasi unsur-unsur

! Observasi cara

yang

adalah

deskriptif

  ngkan stress

PEMBAHASAN 3

Lakilaki

25 35

Akrab, hangat , Menghila ngkan stress, membuat suasana cerah dan lebih hidup Menghila ngkan stress, membuat suasana cerah dan lebih hidup

tenang dan nyaman

4

Wanit a

25 35

5

wanita

>3 5

Memban gkitkan semanga t, membuat lebih hidup dan cerah Suasana sejuk, menghila nghkan stress

Bersemang at

6

Wanit a

>3 5

7

Wanit a

25 35

Warna segar (orang e dan terakot a)

Memban gkitan semanga t, membuat lebih cerah

Bersemang at,tenang, santai dan nyaman

8

Lakilaki

>3 5

Analog

Warna segar (biru)

Bersemang at dan bebas



Analog

Warna natural (krem dan putih)

25 35



Analog

Warna Lembu t (hijau)

Wanit a

>3 5



Polikrom atik

Warna Lembu t (Biru, muda)

1 2

Wanit a

>3 5



Comple mentary

Warna segar (hijau, orang e)

1 3

Wanit a

25 35



Comple mentary

Warna natural (krem/ coklat muda)

Memban gkitan semanga t, membuat lebih cerah Mencipta kan suasana sejuk dan menghila ngkan stress, lebih luas dan bersih Mencipta kan suasana sejuk dan menghila ngkan stress Mencipta kan suasana sejuk dan menghila ngkan stress, menimbu lkan keakraba n Memban gkitkan semanga t dan lebih hidup Menimbu lkan keakraba n dan hangat

9

Wanit a

>3 5

1 0

Wanit a

1 1

1 4

Wanit a

<2 5

Polikrom atik

Warna lembut dan segar (hijau tosca)

Mencipta kan suasana sejuk dan menghila ngkan stress, menimbu lkan keakraba n dan hangat

Tenang, santai, nyaman, segar dan semangat

DATA LAPANGAN



Analog

Warna natural dan segar (coklat )

Monokro matik

Warna segar (hijau)

Comple mentary

Warna segar (kunin g muda, dan pink)



Monokro matik

Warna segar (krem)



Monokro matik

Data lapangan adalah data quesioner yang disebar ke beberapa responden yang



memiliki konsep warna pada rumahnya. Data-data ini akan diuraikan berdasarkan jenis warna, karakter warna, ruang, dan efek psikologi warna



terhadap manusia.

Warna yang menjadi obyek penelitian disini dibatasi pada jenis warna-warna segar, natural,

lembut

dan

cerah,

sedangkan

komposisi warna yang diajukan adalah komposisi

analog,

complementary

dan

polikromatik, kompleks.

Untuk



responden usia manusia yang menjadi obyek penelitian ini ditentukan pada wanita dan laki yang telah berusia diatas 20 tahun, dikarenakan pengetahuan mengenai warna telah dipahami dengan baik oleh laki-laki maupun

wanita.

Pada

data

tersebut

nantinya diharapkan akan menghasilkan suatu rangkuman mengenai warna, ruang dan psikis penghuni. Berikut hasil data questioner yang berupa hasil wawancara kemudian dimasukkan ke dalam tabel. N O

 

Respo nden

U si a

1

Wanit a

T h n > 35

2

Wanit a

>3 5

Pengguna an Warna

1

2

>

Kompos isi

Warna

Jenis

Karakter Dan Kesan

Warna

Warna

Suasana sejuk, menena ngkan dan menghila ngkan stress Suasana sejuk, menena ngkan dan menghila

Efek

Psikologis

2 √

Analog

Warna Lembu t (krem)



Analog

Warna Lembu t (biru, ungu dan hijau)

Tenang, nyaman dan santai

Tenang, santai, nyaman, hangat dan akrab



Segar, membangki tkan semangat, tenang.

Tenang

Tenang, nyaman dan santai

Tenang, santai dan nyaman

Tenang, tentram, nyaman dan bebas

Bersemang at

Nyaman, santai dan tentram

  1 5

Lakilaki

25 35



Comple mentary

Warna Segar (kunin g kecapi )

Mencipta kan suasana sejuk, menena ngkan dan menghila ngkan stress

Tenang, santai, nyaman dan bebas

Pada

WARNA

BERDASARKAN

KOMPOSISI

diatas

terlihat

penerapan warna biru pada ruang tidur menimbulkan efek psikologis tenang yang sesuai

DESAIN

gambar

RUANG WARNA

DAN FUNGSI RUANG

dengan

fungsi

ruang

yang

memerlukan ketenangan dan kenyaman dalam beristirahat. Penciptaan suasana dan kesan ruang diatas sesuai dengan teori karakter warna pada bab 2, bahwa warna biru dan hijau memberikan efek psikologis

Warna Analog Pada Ruang Private

dan kesan tenang pada ruang. Warna

Monokromatik

Pada

Ruang

Publik

Penerapan warna analog pada ruang keluarga

Pada ruang keluarga ini didominasi dengan warna merah untuk menimbulkan efek psikologis hangat pada ruang. Warna hitam

pada

ruang

dimaksudkan

Penerapan warna Monokromatik pada ruang Keluarg

untuk

Pada

ruang

ini

menggunakan

menimbulkan kesan eksotis, warna krem

komposisi

dan putih disini sebagai warna penetral

warna putih. Warna putih pada interior

dalam ruang.

ruang ini dikomposisikan dengan teknik

warna

monokromatik,

yaitu

monokromatik yaitu pencampuran dengan satu warna secara value. Penggunaan warna

putih

pada

ruang

keluarga

ini

dimaksudkan untuk menimbulkan kesan terang dan luas pada ruang keluarga dan memberikan efek kenyamanan dan bersih pada ruang.

Warna putih adalah warna

yang dapat menimbulkan perasaan dingin, steril, Perapan warna analog pada ruang tidur

 

kaku

dan

menimbulkan efek

tyerisolir

sehingga

psikologis nyaman,

  bersih,

luas,

terang.

Jika

dilihat

dari

Jika

dilihat

dari

karakter

warna,

penerapan desain ruang keluarga diatas

penggunaan ketiga warna tersebut dalam

dan teori karakter warna maka terlihat

ruang makan ini memiliki konsep yang tepat

suasana ruang yang tercipta sesuai dengan

sesuai dengan aktifitasnya.

karakter ruang yang ingin ditampilkan. Warna Komplementer Pada Ruang Semi Private

Warna Polikromatik Pada Ruang Publik Warna polikromatik yang digunakan pada ruang dibawah yaitu warna biru, merah dan berdasarkan teori warna adalah pencampuran warna lebh dari dua warna yang dikomposisikan dengan tetap pada khas warna yang dimiliki namun tetap mempertahankan keharmonisan warna.

Penerapan Warna Komplementer Pada Ruang Makan

Pada

gambar

komplementer

diatas

komposisi

digunakan

pada

warna ruang

makan. Dapat disebut demikian karena warna Ungu, putih dan krem dipadankan

Penarapan Warna Polikromatik Pada Ruang Tamu

bersama dalam satu ruang. Komplementer

penerapan warna polikromatik antara biru

adalah

tua, merah maron dan putih pada ruang

warna-warna

yang

saling

melengkapi.

tamu

Warna komplementer memberikan kesan

dekorasi ruang. Dimana klasik adalah suatu

menggairahkan dan biasanya akan saling

gaya yang mencerminkan gaya tradisonal

memperkuat.

warna,

atau gaya lama. Selain itu gaya klasik

ungu memberikan kesan ketenangan dan

diperlihatkan dengan penggunaan warna-

menimbulkan kesan hening, sedang krem

warna gelap, yaitu

adalah warna yang menciptakan suasana

maron. Sedangkan untuk warna perabot

kehangatan , keakraban namun berkesan

diberi

anggun dan elegan.

bentuk perabot yang klasik.

 

Berdasarkan

teori

menunjang

warna

putih

kesan

klasik

pada

biru tua dan merah untuk

memperjelas

 

Warna Kompleks Pada Ruang Publik Gambar desain ruang keluarga dibawah memiliki komposisi warna kompleks, dapat dikatakan hal tersebut karena pada ruang tersebut terdapat beberapa warna yaitu; merah maron, orange, merah hati, coklat tua, abu-abu, putih dan ungu tetapi desain ruang secara keseluruhan harmonis dan memberikan kesan ceria dari penggunaan warnanya.

Desain Warna Ruang Pada Ruang Servis

Gambar diatas memiliki konsep ruang yang

menghadirkan

kesegaran.

Hal

penggunaan Analog

pada

ini

konsep ruang

kesejukan ditunjang

dan

dengan

komposisi

warna

servis

untuk

ini,

menghadirkan kesan segar dan nyaman digunakan

warna

yang

memiliki

keksesuaian karakter dengan tema yaitu warna biru. Warna hijau memiliki kesan tenang, nyaman alami dan memberikan Gambar Desain Ruang Warna Kompleks

efek secara psikologi adalah kesejukan dan kesembuhan bagi ruang di rumah

Dalam desain tersebut menunjukkan warna kompleks tidak terlalu sulit untuk digunakan untuk ruang, dengan syarat warna yang akan dicampurkan memiliki

sakit. STUDI KASUS DESAIN RUANG WARNA PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL

kesamaan atau kedekatan karakter antara satu warna dengan warna lainnya. Untuk fungsi rung keluarga yang menginginkan kesan gairah, semangat, dan ceria dapat menggunakan komposisi warna kompleks. Bentuk Ruang Yang Unik Desain Ruang Servis Monokromatik

Gambar desain rumah tinggal yang memilki konsep rumah berkarakter dengan

 

  gaya “ngga nyambung” , namun tema gaya

terlalu

tersebut rumah ini secara keseluruhan

mempertahankan kesan yang diinginkan

memilki bentuk ruang, penyusunan dan

oleh pemilik rumah.

pemilihan elemen interior terlihat serasi dan harmonis.

Rumah ini memiliki bangunan

menonjol

dengan

tujuan

tetap

Ruang Selasar

dan interior yang berbeda disegala aspek. Untuk bentuk ruang pada rumah ini tak ada yang bersudut 90°, hal ini dapat dilihat pada denah

diatas,

ruang

selasar

yang

merupakan penghubung dari setiap ruang terlihat

semakin

membesar

ke

arah

belakang. Ruang Tamu

R. Penghubung

Permainan komposisi warna analog pada ruang, yaitu warna hijau dan kuning. Ruang ni berfungsi sebagai penghubung antara ruang tidur anak dengan ruang keluarga, dan ruang ini memiliki kesan nyaman dan bergairah. Maka penerapan warna pada ruang tersebut menunjang aktifitas

Desain Ruang Tamu

yang

terjadi

didalam

ruang,

sehingga desain warna pada ruang tersebut Ruang memberikan

tamu

pada

suasana

rumah

kehangatan

ini bagi

berhasil menciptakan karakter ruang dan efek psikis yang positif bagi penghuni.

tamu, hal ini dikemukan oleh penghuni bahwa rumah ini penuh dengan semangat dan

kehangatan

dan

ini

yang

Ruang Keluarga dan Ruang Makan

ingin

ditampilkan, begitu pula dengan konsep warna ruang tamu. penggunaan warna orange

pada

dinding,

dan

kuning

memberikan kesan cerah dan menimbulkan efek psikologi energik pada penghuni ruang tersebut. Pada ruang ini warna elemen desain  

lainnya

terlihat

seimbang

tidak

R. Keluarga

R. Makan

  Ruang

keluarga

pada

ini

warna penetral ruang yang digunakan pada

menerapkan konsep ‘keceriaan’, hal ini

ornamen ruang. Pada bangunan rumah

ditunjang dengan konsep komposisi warna

tinggal diatas perbedaan karakter pada

yang sama yaitu warna analog , orange dan

setiap ruangan dapat dilihat dari setiap

kuning. Warna kuning disini memberikan

desain

kesan bahagia sedang orange memberikan

penciptaaan suasana ruang atau mood

kesan kehangatan dn bergairah, maka jika

diperoleh dari keseluruhan elemen ruang,

dilihat secara fungsi ruang maka ruang

termasuk dekorasi, material perabot dan

keluarga

berkumpul

dekorasi yang digunakan. Oleh karena itu

keluarga ini, berhasil menciptakan suatu

konsep warna memiliki peranan dalam

ruang yang ceria dan penuh kehangatan.

penciptaan suasana atau rasa pada ruang

Pada ruang ini juga memperlihatkan bahwa

agar dapat memberikan efek psikologis

warna ruang diciptakan pula oleh elemen

yang positif kepada penghuni.

sebagai

tempat

rumah

interior, dalam hal ini sofa pada ruang keluarga

berwarna

orange

menunjang

penciptaan suasana yang diinginkan.

ruang

yang

tercipta,

dan

Selain itu penciptaan suasana ruang ditunjang oleh pengaturan ruang interior lainnya,

dengan

memperhatikan

Pola,

Analisa Desain Ruang Warna Pada Studi

Proporsi dan Tekstur. Hal tersebut seperti

Kasus Bangunan Rumah Tinggal

diuraikan

Konsep warna pada rumah ini memiliki tema yang berbeda pada setiap ruang, namun keseluruhan terlihat harmonis. Hal ini

diwujudkan

dengan

penggunaan

komposisi warna yang sama hanya berbeda warna. Misalnya untuk ruang keluarga dan ruang

tamu

menggunakan

komposisis

warna analog dengan warna orange dan kuning, untuk ruang selasar/penghubung ruang

menggunakan

warna

hijau

dan

kuning dengan komposisi warna analog. Sedang

untuk

ruang

makan

yang

aktifitasnya berbeda diberikan warna ruang

pada

bab

II,

Dimana

pola

merupakan unsur yang perlu diperhatikan dalam mendesain dan menata ruang karena pola

membuat

berkarakter

dan

suatu

ruang

menunjang

menjadi

penciptaan

suasana yang diinginkan karena desain yang dihasilkan menjai tidak monoton, dan proporsi

merupakan

kenyamanan

suatu

ukuran ruang

tingkat

sedangkan

tekstur sama dengan pola untuk membuat suatu ruang lebih berkarakter. ANALISA DATA Analisis Data Quesioner Lapangan

yang berbeda pula yaitu warna hangat

Data lapangan yang berupa quesioner

(cream dan merah) dan putih sebagai

yang disebar kepada 25 orang responden

 

  yang memiliki konsep ruang dalam dengan

warna

tujuan penciptaan suasana dan karakter,

ruangnya. Dan untuk responden laki-laki

dan

telah

memilih warna segar untuk konsep ruang

berusia

20 tahun karena dianggap telah

tidurnya. Untuk ruang publik sebagian besar

memiliki

pengetahuan

pemahaman

wanita memilih warna segar dan untuk

mengenai warna dan komposisi ruang, dari

responden laki-laki lebih memilih warna

tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa

lembut,

pada umumnya responden wanita dan laki-

Sedangkan

laki menyukai komposisi warna analog

responden wanita memilih warna natural

untuk ruang rumah tinggalnya. Hal ini

dan sebagian lagi warna segar, demikian

diperlihatkan dari jumlah, bahwa 6 dari 18

halnya

responden wanita memilih warna analog

sebagian

untuk komposisi warna ruang pada rumah

sebagian lagi memilih warna lembut untuk

tinggalnya. Sedangkan laki-laki berjumlah 5

konsep warna ruang servisnya.

responden

ditentukan

yang

dan

dari 7 responden memilih komposisi warna analog untuk komposisi warna ruangnya. Untuk jenis warna yang digemari, responden

wanita

lebih

cenderung

menyukai warna-warna segar, yaitu 8 dari 18

responden wanita menyukai warna

segar, baru warna lembut kemudian natural, tetapi untuk responsden laki-laki memiliki kecenderungan yang imbang dalam jenis warna yaitu antara warna segar dan warna lembut, untuk responden laki-laki berjumlah 3 orang dari 7 orang yang memilih warna segar dan warna lembut. Berdasarkan hasil quesioner diatsa juga

diperoleh

konsep

warna

untuk

kelompok ruang, yaitu ruang publik, privat dan servis. Beberapa ruang privat, seperti ruang keluarga dan ruang tidur untuk sebagian besar responden wanita memilih  

lembut

untuk

untuk

konsep

konsep

ruang

dengan

warna

ruang

servis

publik. sebagian

responden

memilih

warna

laki-laki,

segar

dan

Analisis Data Sekunder Warna ruang tidak hanya dihasilkan dari pewarnaan bidang dinding saja namun warna ruang dapat terlihat dari warna keseluruhan yang berada dalam ruang tersebut. Ornamen/hiasan ruang, dekorasi ruang seperti gorden/tirai, karpet, lemari dan sofa memberikan warna pada ruang, begitu pula dengan pengaturan tata letak perabot pada gambar desain ruang diatas juga mendukung terciptanya suatu suasana ruang yang diinginkan oleh penghuni. Ada

beberapa

hal

yang

perlu

diperhatikan untuk membuat desain ruang terlihat baik, yaitu dengan memperhatikan pola, keseimbangan dan proporsi. Pola penataan terbentuk

pada dari

setiap tata

letak

ruang

diatas

perabot

dan

  penyusunan

elemen

interior

secara

kenyamanan dan menunjang aktifitas yang

keseluruhan...

Dengan

demikian

warna

terjadi pada ruang, yaitu;

ruang dapat diciptakan dari berbagai unsur /elemen dekorasi ruang, tetapi warna ruang

1.

ruang

(tema

ruang)

pada

suatu

ruang

dengan

memperhatikan unsur – unsur desain (pola,

harus

atau

pendukung

material atau

merupakan penunjang

2.

penciptaaan suasana yang akan dibuat.

bajet,

yang tercipta tidak monoton.   3.

Proporsi, hal ini mempengaruhi hasil terhadap

penghuni,

yaitu

desain menjadi nyaman atau tidak.  

ruang

dan

kebutuhan

penghuni dalam hal penunjang aktifitas dan aktualisasi diri maka warna memiliki peran penting.karena

dengan

Pola, dalam membuat pola desain

desain

Penerapan warna pada ruang yang sesuai fungsi

disesuaikan

yang telah ditentukan dan agar desain

KESIMPULAN

dengan

perlu

harus disesuaikan dengan tema ruang

hal

dalam

yang

aktifitas dan karakter penghuni .  

keseimbangan dan proporsi). Sedangkan bahan

awal

ruang, dalam penentuan tema ruang

dan

mendukung kegiatan atau aktifitas yang terjadi

Langkah

dilakukan adalah menentukan tema

ditentukan dari suatu keinginan penciptaaan suasana

Tema,

dapat

memberikan

efek

psikologis kepada penghuni ruang.

atau suasana yang ingin diciptakan oleh ruang

Tekstur,

didapat

dari

adanya

penggunaan material pada

perabot

atau elemen interior lainnya. Tekstur membuat

desain

mempunyai

yang

dihasilkan

kedalaman

karakteristik.

Dimana

dan

karakter

ini

ditentukan dan disesuaikan dengan

Warna ruang adalah suatu kondisi penghuni/pengguna

4.

untuk

dapat

tema

ruang

dan

karakter

penghuni/pengguna ruang. Dalam kaitannya dengan warna, karakter

menunjang aktifitasnya dan memberikan

individu

efek

warna yang akan diterapkan dalam setiap

psikologis

yang

positif

terhadap

penghuni

menentukan

penghuni/pengguna ruang. Dimana warna

ruang

ruang dapat dihadirkan dari berbagai warna

analisa pada beberapa orang yang memiliki

elemen atau unsur ruang seperti halnya

karakter

dekorasi ruang dan material dari masing-

kesimpulan bahwa;

masing elemen tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil tatanan ruang

 

sesuai

dengan

kondisi

dan

ditempat

sangat

yang

tinggalnya. berbeda-beda,

Dari

hasil

diperoleh

“wanita umumnya lebih menyukai penerapan warna lembut untuk ruang privatnya, seperti halnya ruang tidur.

  Dan pada lelaki umumnya lebih memilih warna-warna

segar

untuk

ruang

privatnya.

Oei Tek Hsn, J, Teknik Menggambar : Dekor Dalam Gambar Interior, Kanisius : 1987. Vinoti Living, Home Fashion

Untuk

ruang

publik

sebagian

besar wanita memilih warna segar dan untuk responden laki-laki lebih memilih warna lembut untuk knsep ruang publik. Sedangkan ruang servis sebagian responden wanita memilih warna natural dan sebagian lagi warna segar, demikian halnya sebagian

dengan memilih

responden warna

laki-laki,

segar

dan

sebagian lagi memilih warna lembut untuk konsep warna ruang servisnya.” DAFTAR PUSTAKA Akmal, Imelda., From Studio to Penthouse : Gaya dan Desain Interior Apartemen, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : 2008. Akmal, Imelda., Panduan Lengkap Menata Rumah, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : 2009. Amorani, Keiza, Ide-ide Segar Menata Rumah, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : 2009.

Blake, Jill., Menciptakan Rumah Indah : Dekorasi Rumah, Esensi Erlangga Group, 2006. Fritzs Wilkening, Tata Ruang, SMTIK - PIKA : 1987. Hepler, Jensen, Wallach, Interior Design Fundamental, Mc Graw Hill U.S.A  

Harry Gon, E. Mayariani, Adrianto Budiarsa, Robertus Pawang, Serial Rumah Spesial; KOMBINASI WAARNA, PT. Infosarana Media , 2000 Sue Rose, Ide Kreatif Untuk 100 Warna, Erlangga, 2006 Majalah IDEA, edisi 04/01 Mei 2004, Rumah Berkarakter Berbeda-Beda Agar Tampil Beda. Majalah IIDEA, edisi 52/v/2008, Rumah Rejeki Sederhana Dalam Balutan Modern. Majalah IDEA, edisi 45/IV/2007, Warna Interior Membangun Suasana Menciptakan Efek Majalah IDEA, edisi 68/VI/2009, Desain dan Penataan